BAB III PELAKSANAAN ZAKAT FITRAH DI DESA MOJKERTO KEC. KRAGAN KAB. REMBANG. A. Keadaan Umum Desa Mojokerto kec. Kragan kab.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PELAKSANAAN ZAKAT FITRAH DI DESA MOJKERTO KEC. KRAGAN KAB. REMBANG. A. Keadaan Umum Desa Mojokerto kec. Kragan kab."

Transkripsi

1 BAB III PELAKSANAAN ZAKAT FITRAH DI DESA MOJKERTO KEC. KRAGAN KAB. REMBANG A. Keadaan Umum Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang 1. Letak Geografis Desa Mojokerto adalah salah satu wilayah yang termasuk kecamatan Kragan kabupaten Rembang. Jarak desa dengan pusat pemerintahan kecamatan 9 Km, jarak dari pemerintah kabupaten 49 Km, dan jarak dari pemerintahan propinsi 164 Km. Secara administrasi/geografis batas desa Mojokerto adalah sebagai berikut: - Sebelah timur berbatasan dengan desa Gunung Mulyo kec. Sarang - Sebelah barat berbatasan dengan desa Menoro kec. Sedan - Sebelah utara berbatasan dengan desa Kendal Agung - Sebelah selatan berbatasan dengan kec. Lodan Adapun luas wilayah desa Mojokrerto adalah 298,050 ha yang terdiri dari dua dusun yaitu Mojokerto sendiri dan Gemanting yang tergabung menjadi satu kelurahan yaitu Mojokerto. Seperti yang telah dijelaskan, desa Mojokerto memiliki luas daerah 298,050 ha dengan jumlah penduduk 1717 jiwa yang terdiri dari 415 kk (857 laki- 33

2 34 laki dan 860 perempuan). Adapun jumlah penduduk desa Mojokerto menurut usia dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel I Jumlah Penduduk desa Mojokerto Menurut Kelompok Umur Tahun No. Umur Jumlah tahun 213 Orang tahun 295 Orang tahun 299 Orang tahun 296 Orang tahun 313 Orang tahun 221 Orang tahun keatas 81 Orang Jumlah 1717 Orang 2. Keadaan Sosial Ekonomi, Agama dan Pendidikan a. Keadaan Sosial Ekonomi Keadaan ekonomi masyarakat desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang sebagian besar dipengaruhi oleh hasil pertanian, karena sebagian besar masyarakat desa Mojokerto bermatapencaharian sebagai petani. Selain hal tersebut sebagian masyarakat desa Mojokerto juga ada yang mencari 1 Sistim Informasi Potensi Desa (SIPOTENDES), desa Mojokerto, kec. Kragan, kab. Rembang, tahun 2005

3 35 nafkah untuk kebutuhan hidupnya dari sumber lain seperti berdagang, pegawai negeri, ABRI dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya guna mengetahui keadaan ekonomi desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang, maka dapat dilihat dalam tabel tentang keadaan masyarakat menurut mata pencaharian berikut: Tabel II Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian 2 No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah 1. Petani - Petani pemilik tanah - Petani penggarap tanah - Petani penggarap/pentekap 840 Orang 740 Orang 50 Orang 50 Orang 2. Nelayan 27 Orang 3. Pengusaha besar/sedang 4 Orang 4. Pengrajin/industri kecil 3 Orang 5. Buruh tani 53 Orang 6. Buruh industri 2 Orang 7. Buruh bangunan 38 Orang 8. Perdagangan 11 Orang 9. Pegawai Negeri Sipil 4 Orang 10. TNI/POLRI 4 Orang 11. Lain-lain 3 Orang Jumlah 989 Orang 2 Ibid.

4 36 b. Keadaan Keagamaan Masyarakat desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang dalam segi keagamaan berjalan cukup baik. Keseluruhan penduduknya beragama Islam dan taat pada ajaran agama serta mengedepankan rasa kerukunan dan kebersamaan. Sebagai masyarakat yang beragama Islam, masyarakat Mojokerto selalu melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan yang diwujudkan dalam bentuk Ibadah, pengajian, peringatan-peringatan hari besar Islam, silaturahmi dan sebagainya baik yang diselenggarakan di masjid, mushalla dan rumah penduduk, diantaranya: Barzanji Kegiatan ini dilakukan oleh para remaja dan anak-anak dengan bentuk pembacaan al-barzanji. Kegiatan ini biasa dilakukan seminggu sekali yang bertempat di masjid dan musholla. Yasinan dan Tahlil Kegiatan ini dilakukan oleh para bapak-bapak, ibu-ibu dan remaja. Dilaksanakan setiap seminggu sekali bertempat di rumah penduduk secara bergantian pula.

5 37 Manaqib Kegiatan ini berbeda dengan kegiatan yang lain. kegiatan manaqib ini biasanya dilakukan di rumah penduduk yang mempunyai hajat tertentu. 3 Untuk melaksanakan kegiatan ibadah/kegiatan keagamaan yang lain, di desa Mojokerto telah dibangun beberapa sarana/tempat ibadah. Sebagaimana telah disampaikan bahwa masyarakat desa Mojokerto secara keseluruhan beragama Islam, maka hanya terdapat tempat ibadah orang Islam saja yaitu terdapat 2 masjid dan 26 mushalla. c. Keadaan Pendidikan Masyarakat desa Mojokerto adalah masyarakat pedesaan yang agamis, sehingga ada beberapa penduduk yang berpendidikan dari pesantren dan pendidikan umum yang masih kurang. Dalam hal ini dapat dilihat dengan banyaknya masyarakat yang hanya berpendidikan SD/sederajat dan hanya beberapa saja yang berpendidikan sampai tingkat perguruan tinggi. Untuk lebih jelasnya sebagaimana tabel berikut: Tabel III Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan 4 No. Tingkat Pendidikan Jumlah 1. Belum sekolah 267 Orang 2. Belum tamat SD/sederajat 242 Orang 3. Tidak tamat SD/sederajat 106 Orang 3 Hasil Observasi, tanggal 02 Desenber 2005 di Rumah Bpk. H. Shodiq 4 Op.Cit.

6 38 4. Tamat SD/sederajat 758 Orang 5. Tamat SLTP/sederajat 172Orang 6. Tamat SLTA/sederajat 67 Orang 7. Tamat Akademi/sederajat 2 Orang 8. Tamat perguruan tinggi 3 Orang Jumlah 1717 Orang Tabel tersebut hanya menggambarkan pendidikan formal, sedangkan seperti yang dijelaskan bahwasanya lebih dari 30% (115 Orang) dari masyarakat desa Mojokerto adalah lulusan dari pondok pesantren namun hanya 5% (sekitar 20 Orang) yang lulus dari pendidikan Aliyah pesantren. 5 B. Pelaksanaan Zakat Fitrah di Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang 1. Pelaksanaan Zakat (Zakat Mal) Zakat merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam. Seperti halnya yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa masyarakat desa Mojokerto secara keseluruhan beragama Islam yang selalu taat terhadap ajaran-ajaran agama Islam. Dalam permasalahan ibadah termasuk zakat mal, masyarakat desa Mojokerto selalu melaksanakannya. Dalam pelaksanaannya zakat (zakat mal) di desa Mojokerto biasa dilakukan oleh para muzakki yang dalam hal ini yang biasa dilakukan oleh 5 Wawancara dengan Bpk. Kepala Desa Mojokerto, tanggal 1 November 2005

7 39 para kaum petani pemilik tanah dan pedagang di desa Mojokerto setiap setahun sekali. Pelaksanaan zakat (zakat mal) di desa Mojokerto dilakukakan dengan cara diberikan secara langsung oleh yang mengeluarkan zakat (muzakki) kepada mustahik, karena belum ada panitia yang mengurusi masalah zakat (zakat mal). Para muzakki zakat mal di desa Mojokerto memberikan zakat kepada tetangganya yang kurang mampu (tidak mempunyai lahan pertanian perdagangan yang cukup untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari). Bagian yang diberikan adalah sekiranya tetangga terdekat yang kuranga mampu telah mendapatkan, maka selesailah kewajiban mereka membayar zakat mal tanpa menghitung berapa yang harus dikeluarkan. Dalam hal ini penulis telah mewawancarai seseorang yang biasa melaksanakan zakat mal. Seperti yang dikatakan oleh Supingi bahwa setiap tahun setelah panen dia selalu mengluarkan zakat mal. Dia juga menambahkan bahwa zakat tersebut diberikan sendiri oleh yang berzakat kepada tetangganya yang kurang mampu, karena tidak ada panitia yang menangani masalah zakat mal. 6 Hal yang sama juga dikatakan oleh Solikin, bahwa dia selalu memberi sebagian dari hasil panennya kepada tetangga-tetangganya yang kurang mampu. Dia juga mengatakan bahwa yang diberikan kepada orang yang 6 Wawancara dengan Bpk. Supingi, tanggal 4 November 2005

8 40 kurang mampu tidak pernah dihitung berapa banyaknya, namun jika dikirakira itu lebih dari yang diwajibkan oleh agama yaitu 2,5% dari harta yang dimiliki. 7 Dengan demikian dapat diketahui bahwa pelaksanaan zakat mal di desa Mojokerto diberikan secara langsung oleh yang mengeluarkan zakat, karena tidak adanya panitia yang menanganinya. Disamping itu masyarakat Mojokerto lebih mengutamakan rasa kekeluargaan, sehingga zakatnya diberikan kepada para fakir miskin yang dekat. Dan pada dasarnya telah jelas bahwa muzakki zakat mal adalah orang yang ekonominya kurang mampu (fakir miskin). 2. Pelaksanaan Zakat Fitrah a. Muzakki Masyarakat desa Mojokerto adalah termasuk masyarakat yang taat dengan perintah agama. Dengan demikian masyarakat Mojokerto selalu taat menjalankan perintah agama baik dalam hal beribadah ataupun kegiatan-kegiatan yang bernuansa islami termasuk kewajiban membayar zakat fitrah. Kesadaran masyarakat desa Mojokerto mengenai kewajiban mengeluarkan zakat fitrah relatif tinggi, sebab telah menjadi adat kebiasaan setiap akhir bulan ramadhan menjelang hari raya idul fitri di 7 Wawancara dengan Bpk. Solikin, tanggal 2 November 2005

9 41 desa Mojokerto identik dengan membayar zakat fitrah. Sehingga tanpa disadari mereka menyambut datangnya hari raya idul fitri dengan membayar zakat fitrah. Dalam permasalahan ini penulis mewawancarai beberapa kepala keluarga yang di antaranya adalah Winarto, yang mengatakan bahwa dia dan keluarganya selalu mengeluarkan zakat fitrah setiap malam hari raya idul fitri. Dia menambahkan bahwa sebagian zakatnya diberikan secara langsung kepada yang berhak (fakir miskin) dan sebagian diberikan kepada guru ngaji atau imam mushalla. 8 Lain halnya dengan Sunari, dia selalu mengeluarkan zakat fitrah melalui panitia karena dengan melalui panitia, maka zakat akan sampai kepada yang berhak dengan merata tanpa ada yang terlewati. Dia menambahkan bahwa panitia adalah orang yang lebih tahu masalah zakat dan apabila ada kesalahan itu adalah tanggung jawab panitia. 9 Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa orang-orang yang membayar zakat fitrah (muzakki) di desa Mojokerto adalah seluruh penduduk atau masyarakat baik laki-laki maupun perempuan, besar maupun kecil yang mempunyai kelebihan bahan makanan pada malam hari raya idul fitri. Pada umumnya masyarakat desa Mojokerto kurang begitu mengerti mengenai permasalahan orang yang wajib membayar 8 wawancara dengan Bpk. Winarto, tanggal 5 November Wawancara dengan Bpk. Sunari, tanggal 7 November 2005

10 42 zakat fitrah. Namun mereka tahu bahwa zakat fitrah adalah kewajiban tiap-tiap orang Islam. 10 Data para wajib zakat yang ada pada panitia ada 1678 orang (390 KK). Data tersebut adalah termasuk fakir miskin yang mendapat bagian zakat, karena mereka termasuk orang orang yang mempunyai kelebihan bahan makanan, namun taraf ekonominya masih rendah (miskin). 11 b. Mustahik Di desa Mojokerto berbeda dengan desa lain dalam hal orang yang menerima zakat fitrah. Di dalam ketentuan al-qur an di jelaskan ada delapan asnaf yang berhak menerima zakat fitrah. Namun di desa Mojokerto pada dasarnya hanya terdapat tiga asnaf yaitu para fakir miskin, para guru ngaji atau imam mushalla dan panitia zakat. Di desa Mojokerto antara fakir dengan miskin tidak ada perbedaan yang mendasar, pada intinya keduanya sama-sama orang yang kurang mampu atau tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Seperti halnya yang disampaikan oleh Sarini, dia mengatakan bahwa memang dia adalah orang yang pantas untuk diberi zakat karena di desa ini termasuk orang yang miskin (kekurangan). Dia menambahkan bahwa dia setiap tahun selalu mendapat bagian zakat, bahkan mendapat 10 Hasil Survai di desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang, tanggal 2 November 2005 (malam idul fitri) 11 Data panitia zakat fitrah desa Mojokerto th. 2005

11 43 lebih banyak yaitu dari panitia dan dari orang yang memberi zakat kepada dia secara langsung. 12 Data para fakir miskin ada 72 KK, yang terbagi menjadi 35 KK golongan fakir yaitu para janda-janda tua dan orang yang berusia 80 tahun keatas yang sudah tidak mampu bekerja, dan 37 KK golongan orang miskin yang kebanyakan adalah orang yang bekerja sebagai penggarap sawah dan kuli. 13 Yang kedua adalah para guru ngaji atau imam mushalla, keduanya di anggap asnaf karena keduanya sama-sama menerima zakat fitrah yang di berikan oleh para yang membayar zakat (muzakki). Keduanya Menurut pendapat salah seorang kiai di desa Mojokerto (guru ngaji dan imam mushalla yang menerima zakat fitrah) adalah termasuk sabilillah. 14 Jumlah guru ngaji dan imam mushalla di desa Mojokerto yang menerima zakat fitrah ada 7 guru ngaji dan 11 imam mushalla. Jadi ada 18 guru ngaji dan imam mushalla yang mendapat bagian zakat fitrah. Guru ngaji menerima zakat fitrah sesuai dengan banyaknya murid yang ada, jadi yang memiliki murid banyak maka dia juga menerima zakat fitrah banyak begitu juga sebaliknya yang rata-rata muridnya antara 5-15 anak. 12 wawancara dengan Ibu. Sarini, tanggal 10 November Data mustahik zakat fitrah panitia zakat desa Mojokerto th wawancara dengan Bpk. K. Muhaimin, tanggal 11 November 2005

12 44 Sedangkan imam mushalla juga tergantung pada jama ahnya yaitu ratarata antara 7-20 KK. 15 Sebagai panitia zakat, berhak menerima bagian atas hasil pungutan zakat sebagai upah. Di desa Mojokerto sudah menjadi kesepakatan seluruh panitia bahwasannya bagian panitia tidak di ambil, melainkan diberikan kepada yang lebih berhak. 16 c. Amil Pelaksanaan zakat fitrah di desa Mojokerto dilaksanakan dengan beberapa cara yang salah satunya adalah melalui panitia zakat (amil). Amil di desa Mojokerto adalah sebuah kelompok yang bertugas mengurus masalah zakat (zakat fitrah). Panitia zakat (amil) di desa Mojokerto dipilih oleh modin setempat atas usulan dari pengurus zakat tingkat kecamatan. Dalam masalah ini modin memilih seorang ketua saja yang dianggap mampu dan tahu dalam penanganan zakat fitrah, seterusnya anggota yang lain dipilih oleh ketua yang dipilih tersebut. Panitia ini terdiri dari beberapa orang di antaranya adalah ketua, sekretaris, bendahara dan pelaksana (anggota). 17 Susunan panitia zakat fitrah desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang diambil dari mereka yang telah lulus pondok pesantren dan 15 Hasil survey kepada guru ngaji dan imam mushalla, tanggal 2 November wawancara dengan Bpk. Munasir, tanggal 9 November wawancara dengan Bpk. Hakim, tanggal 9 November 2005

13 45 minimal berijazah Tsanawiyah, yang tersusun sebagai berikut: 18 sebagai Penasehat dan Penanggung Jawab: Bpk. K. Munasir, Ketua: Abdul Hakim, Wakil Ketua: M. Hasyim, Sekretaris: A. Rofik, Bendahara: Kusni, Anggota: Fadoli, Abdurrakhim, Fatkhurrahman, Wahib, Samudi, Samsuri, Asropi. Panitia-panitia tersebut mempunyai beberapa tugas antara lain memberi pengarahan, mengumumkan, menerima (menampung) zakat, mengelola dan membagikan zakat. 3. Pengelolaan Zakat Fitrah Dalam pelaksanaan zakat fitrah ini panitia (amil) tidak memungut zakat kepada muzakki tetapi hanya mengumumkan, menerima dan menampung, serta membagikan hasil zakat dari muzakki yang membayar zakatnya melalui panitia (amil) zakat. 19 a. Penerimaan Dalam penerimaan zakat fitrah di desa Mojokerto, panitia terlebih dahulu memberi pengumuman atau pengarahan kepada masyarakat agar dalam pelaksanaan zakat fitrah sedapat mungkin disampaikan melalui panitia minimal tiap kepala keluarga satu bagian Data Panitia Zakat desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang, tahun Wawancara dengan Bpk. Hasyim, tanggal 8 November Ibid

14 46 Pada hari pelaksanaan zakat fitrah, menerima zakat dari para muzakki dengan bertempat di Masjid sebagai pusat peribadatan masyarakat Mojokerto yang letaknya setrategis yaitu berada di tengahtengah desa. b. Pendistribusian Pelaksanaan zakat fitrah di desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang pada dasarnya sama dengan yang dilakukan di tempat-tempat lain, yaitu dengan menyerahkan bahan makanan (beras) sebanyak 2,5 kg. Pengeluaran zakat fitrah ini dilakukan pada malam hari raya Idul Fitri atau pada malam akhir dari bulan puasa ramadhan. Untuk mengetahui lebih jauh tentang pelaksanaan zakat fitrah di desa mojokerto kec. Kragan kab. Rembang, penulis melakukan berbagai penelitian antara lain dengan metode observasi dan wawancara (intervew). Melalui metode observasi penulis dapat melihat langsung bagaimana proses/pelaksanaan zakat fitrah di desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang. Dan dengan metode wawancara, penulis dapat mengetahui data-data atau alasan-alasan dari pihak-pihak yang bersangkutan. Aturan atau sistem pemberian zakat fitrah di desa Mojokerto ada yang diberikan secara langsung kepada fakir miskin, ada yang diberikan kepada Imam mushalla dan ada yang diberikan melalui panitia zakat. 1. Pembagian langsung.

15 47 Dalam hal ini para muzakki memberikan langsung kepada mustahik yaitu ada yang diberikan kepada fakir miskin dan ada yang diberikan kepada guru ngaji dan imam mushalla. Sehingga para muzaki berhadapan langsung kepada para mustahik. Cara ini adalah merupakan kebiasaan turun temurun yang dilakukan oleh masyarakat desa Mojokerto. Seperti halnya yang disampaikan oleh Supingi, dia mengatakan bahwa dia lebih memilih memberikan zakat kepada fakir miskin, karena zakatnya dapat secara langsung sampai pada yang berhak tanpa melalui perantara. Hal ini yang selalu dilakukan oleh masyarakat Mojokerto sejak lama sebelum ada panitia Pembagian oleh panitia Selain diberikan secara langsung kepada fakir miskin ada juga yang diberikan langsung kepada guru ngaji atau imam mushalla, yang kadua diberikan melalui panitia zakat yang kemudian nanti dikelola oleh panitia zakat. Cara ini dilakukan sejak 5 tahun terakhir yaitu sejak tahun 2000 M (1421 H). Kaitannya dengan pendistribusian zakat fitrah oleh panitia, maka panitia telah mendata orang-orang yang wajib menerima zakat yaitu ada 72 KK, dengan kategori ekonominya kurang dan tidak mempunyai lapangan kerja/pekerjaan yang dapat memenuhi 21 Wawancara dengan Bpk. H. Supingi, 4 November 2005

16 48 kebutuhan sehari-hari yaitu para petani penggarap dan kuli serta para janda dan duda tua yang sudah tidak mampu bekerja lagi. 22 Pendistribusian zakat fitrah di desa mojokerto yang melalui panitia setiap tahun adalah rata-rata 130 kepala dari yang wajib zakat, tahun 2000 sebanyak 150 orang, 2001 sebanyak 142 orang, 2002 sebanyak 148 orang, 2003 sebanyak 126 orang, 2004 sebanyak 103 orang dan orang. Sedangkan jumlah penduduk desa Mojokerto adalah 415 KK. Dari panitia mengharapkan minimal setiap KK dapat menyalurkan zakat fitrahnya kepada panitia satu kepala 23. Namun jika dibandingkan kenyataan yang ada sangat jelas bahwa tidak ada 50% dari jumlah KK yang ada yang menyalurkan zakat fitrah melalui amil (panitia). c. Pemberdayaan Desa Mojokerto adalah desa yang dapat dikatakan desa kurang mampu (desa tertinggal/idt), karena masyarakat setempat masih belum mampu untuk bersaing dengan desa lain terutama dalam bidang ekonomi. Selain itu juga kurangnya lapangan kerja dan ketrampilan serta pendidikan yang ketinggalan dengan desa lain. Untuk mengatasi masalah tersebut, terutama dalam bidang ekonomi, tokoh masyarakat setempat memanfaatkan zakat fitrah sebagai 22 Data dari Panitia Zakat Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang. Tahun Wawancara dengan Bpk. Hakim sebagai Panitia, tanggal 9 November 2005

17 49 sarana untuk mengentaskan kemiskinan. Itu adalah sarana yang tepat yang dapat dilakukan oleh desa Mojokerto. Dalam hal ini panitia zakat fitrah memanfaatkan dengan menjual hasil zakat fitrah untuk di belikan kambing dan diberikan kepada yang fakir miskin. Ini dilakukan dengan cara membagi sebagian dari hasil zakat fitrah yang rata-rata tiap tahun mendapat sekitar 300 Kg yang kemudian 50% dari pendapatan tersebut diberikan kepada fakir miskin guna memenuhi kebutuhan pada hari raya, dan sebagian lagi dibelikan kambing untuk kemudian diberikan kepada fakir miskin secara bergantian setiap tahun. Hal tersebut dilakukan dengan harapan kambing tersebut dapat berkembang dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta tidak mengharapkan bagian zakat lagi. Cara tersebut dilakukan sejak tahun 2000 hingga sekarang. Sedangkan setiap tahunnya kambing yang dibeli tidak tentu jumlahnya, tegantung dengan harga kambing dan pendapatan dari zakatnya, sehingga pada tahun 2004 tidak dibelikan hingga tahun 2005 baru dibelikan, karena harga kambing yang melonjak mahal dan hasil zakat tidak cukup untuk membeli kambing. Jumlah kambing yang telah diberikan kepada yang berhak hingga sekarang adalah 7 ekor yang kemudian dikembangkan oleh mereka yang menerima. Yang telah menerima kambing ada lima orang yang di berikan satu ekor setiap tahun kecuali tahun 2000 dan 2005 dua ekor karena harga kambing yang

18 50 murah dan tahun 2005 dapat tambahan dari tahun 2004 yang belum dibelikan. 24 Seperti halnya yang di katakan Sarip, dia mengatakan bahwa dia mendapatkan kambing tiga tahun yang lalu (tahun 2000) dan sekarang sudah berkembang menjadi sembilan dan dengan kambing tersebut sekarang dapat membantu dalam mencukupi kebutuhan perekonomian sehari-hari. 25 C. Pendapat Ulama' di Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang Mengenai permasalahan zakat fitrah yang terjadi di desa Mojokerto ada beberapa pendapat yang satu sama lain saling bertolak belakang. Sebagaimana yang dikutip berikut adalah beberapa perbedaan pendapat yang terjadi di desa Mojokerto tentang permasalahan zakat fitrah. Menurut pendapat Bpk. K. Muhaimin bahwa pembagian zakat fitrah harus di bagikan kepada yang berhak sebelum shalat idul fitri. sedangkan yang dikelola oleh panitia zakat desa Mojokerto tidak, melainkan sebagian (50 %) dari harta hasil zakat fitrah tidak diberikan secara langsung kepada fakir miskin, tetapi oleh panitia disimpan dan dibelikan kambing kemudian baru diberikan kepada fakir 24 Wawancara dengan Bapak Munasir, tanggal 7 November Wawancara dengan Bpk. Sarip, tanggal 13 November 2005

19 51 miskin. Bahkan pernah sampai satu tahun baru di belikan kambing. Hal ini menurut Bpk. K. Muhaimin tidak boleh dan bisa dikatakan Dhalim. 26 Beliau menambahkan mengenai permasalahan zakat yang diberikan kepada para guru ngaji/imam musholla itu diperbolehkan. Menurut beliau guru ngaji dan imam musholla adalah bagian dari sabilillah (sabilul khoir) dan dia berhak menerima bagian zakat fitrah sekalipun dia adalah orang yang kaya. 27 Menurut pendapat Bpk. K. Nur Huda, bahwasanya untuk lebih baiknya zakat fitrah harus lewat panitia agar dapat terorganisir dengan baik, dan harus sesuai dengan syarat dan rukun yang ada. Pelaksanaan zakat fitrah di desa Mojokerto yang dikelola oleh panitia menurut beliau bahwa beliau masih ragu dengan pelaksanaan zakat fitrah yang di kelola seperti yang tersebut di atas. 28 Menurut beliau bahwasanya seorang panitia zakat harus benar-benar tahu tentang hukum zakat. Beliau menganggap bahwa panitia zakat di desa Mojokerto bukanlah orang-orang yang benar-benar tahu tentang hukum zakat. Di samping itu beliau juga tidak sepakat atau masih ragu dengan proses pembagian zakat fitrah yang dilakukan di desa Mojokerto tersebut Wawancara dengan Bpk. K. Muhaimin, tanggal 7 November Ibid. 28 Wawancara dengan Bpk. K. Nur Huda, tanggal 9 November Ibid.

20 52 Mengenai permasalahan bagian yang diberikan kepada guru ngaji atau imam musholla, beliau berpendapat bahwa itu diperbolehkan tetapi ketika dia adalah orang yang kaya, maka tidak diperbolehkan. 30 Lain dengan pendapat Bpk. K. Munasir, beliau mengatakan bahwa zakat fitrah di desa Mojokerto yang dikelola panitia adalah benar dan tidak bertentangan dengan ketentuan agama serta lebih dapat mengangkat derajat para fakir miskin. Menurut beliau bagi zakat fitrah yang diberikan kepada guru ngaji dan imam musholla itu kurang pas karena zakat fitrah adalah hak bagi fakir miskin. 31 Bapak Munasir menambahkan bahwa pembagian zakat yang dikelola panitia itu benar karena sebagian dari hasil zakat fitrah tersebut sudah disampaikan/diberikan kepada fakir miskin yang ada di desa Mojokerto. Jadi hak fakir miskin sudah diberikan. Kemudian yang sebagian lagi di berikan dalam bentuk kambing yang itu dapat berkembang dan dapat mengangkat/mengurangi angka kemiskinan. Dan harapannya di kemudian hari tidak mengharapkan menerima zakat tetapi bisa membayar zakat 32 Dari hasil wawancara tersebut dapat dilihat bahwa ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama' desa Mojokerto tentang pelaksanaan zakat fitrah di desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang yang sampai sekarang belum ada penyelesaiannya dan harus ada penyelesaiannya. 30 Ibid. 31 Wawancara dengan Bpk. K. Munasir, tanggal 7 November Ibid.

b. Tanah kering No Tanah Kering Luas 1 Pekarangan / Bangunan 25,717

b. Tanah kering No Tanah Kering Luas 1 Pekarangan / Bangunan 25,717 BAB III PRAKTIK PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH SECARA MERATA DI DESA WANAR KECAMATAN TERSONO KABUPATEN BATANG A. Gambaran Umum Desa Wanar Kecamatan Tersono Kabupaten Batang 1. Deskripsi Wilayah Desa Wanar termasuk

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK ZAKAT BALEN DI DALAM ZAKAT FITRAH DI DESA BENDA KECAMATAN SIRAMPOG KABUPATEN BREBES

BAB III PRAKTIK ZAKAT BALEN DI DALAM ZAKAT FITRAH DI DESA BENDA KECAMATAN SIRAMPOG KABUPATEN BREBES BAB III PRAKTIK ZAKAT BALEN DI DALAM ZAKAT FITRAH DI DESA BENDA KECAMATAN SIRAMPOG KABUPATEN BREBES A. Gambaran Umum Desa Benda Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes 1. Deskripsi Wilayah Desa Benda termasuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa. Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa. Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan 1. Kondisi Geografis Desa Sedayulawas memiliki luas

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak geografis, luas wilayah dan kependudukan Desa Petaonan merupakan

Lebih terperinci

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo Di bawah ini penulis akan sampaikan gambaran umum tentang keadaan Desa Bendoharjo Kecamatan Gabus Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III PENYALURAN ZAKAT FITRAH DI DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PENYALURAN ZAKAT FITRAH DI DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN 65 BAB III PENYALURAN ZAKAT FITRAH DI DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN A. Gambaran Umum Desa Solokuro 1. Letak geografis Desa Solokuro Desa Solokuro, merupakan salah satu wilayah bagian

Lebih terperinci

PANDANGAN ULAMA ACEH TIMUR TERHADAP PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH SECARA MERATA (Analisa Terhadap Kasus Pembagian Zakat Fitrah di Kampung Pasir Putih)

PANDANGAN ULAMA ACEH TIMUR TERHADAP PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH SECARA MERATA (Analisa Terhadap Kasus Pembagian Zakat Fitrah di Kampung Pasir Putih) PANDANGAN ULAMA ACEH TIMUR TERHADAP PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH SECARA MERATA (Analisa Terhadap Kasus Pembagian Zakat Fitrah di Kampung Pasir Putih) Skripsi Diajukan Oleh : HAYATUL WARDANI Mahasiswa Sekolah

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG A. Gambaran Umum Wilayah 1. Letak Geografis Desa Bitung jaya merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Cikupa kabupaten

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK SEWA SAWAH DI DESA TAMANREJO KECAMATAN TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK SEWA SAWAH DI DESA TAMANREJO KECAMATAN TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK SEWA SAWAH DI DESA TAMANREJO KECAMATAN TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA A. Demografi dan Monografi Desa Tamanrejo Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora Penulis akan menyampaikan gambaran

Lebih terperinci

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten BAB II KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, yang terdapat komunitas Islam Aboge merupakan ajaran Islam

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 164, 1999 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3885) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB III PEMBAGIAN WARIS BERDASARKAN KONDISI EKONOMI AHLI WARIS DI DESA KRAMAT JEGU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB III PEMBAGIAN WARIS BERDASARKAN KONDISI EKONOMI AHLI WARIS DI DESA KRAMAT JEGU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO BAB III PEMBAGIAN WARIS BERDASARKAN KONDISI EKONOMI AHLI WARIS DI DESA KRAMAT JEGU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO A. Gambaran Umum Wilayah Desa Kramat Jegu Keadaan umum wilayah di suatu daerah sangat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN BAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN A. Sejarah Desa Sumberagung Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan Desa Sumberagung merupakan desa terbesar sekecamatan

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK TRANSAKSI NYEGGET DEGHENG DI PASAR IKAN KEC. KETAPANG KAB. SAMPANG

BAB III PRAKTEK TRANSAKSI NYEGGET DEGHENG DI PASAR IKAN KEC. KETAPANG KAB. SAMPANG BAB III PRAKTEK TRANSAKSI NYEGGET DEGHENG DI PASAR IKAN KEC. KETAPANG KAB. SAMPANG A. Gambaran Umum tentang Lokasi Penelitian Pasar Ikan di Kec. Ketapang ini merupakan salah satu pasar yang berada di wilayah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Brebes Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Brebes Gambar 4.1 Peta Administratif Kabupaten Brebes 4.1.1 Geografi Kabupaten Brebes sebagai

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL. A. Demografi Desa Kliris Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

BAB III PRAKTEK PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL. A. Demografi Desa Kliris Kecamatan Boja Kabupaten Kendal BAB III PRAKTEK PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL A. Demografi Desa Kliris Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Letak geografis yang penulis ambil sebagai obyek pembahasan

Lebih terperinci

BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO. Tabel 3.1 : Batas Wilayah Desa Kedung Bondo

BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO. Tabel 3.1 : Batas Wilayah Desa Kedung Bondo BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Kedung Bondo merupakan salah satu desa yang terletak di daerah paling

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1830, 2014 KEMENAG. Zakat. Usaha Produktif. Penghitungan. Syarat. Tata Cara. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN WAKAF PRODUKTIF KEBUN APEL DI DESA ANDONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN

BAB III PELAKSANAAN WAKAF PRODUKTIF KEBUN APEL DI DESA ANDONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN BAB III PELAKSANAAN WAKAF PRODUKTIF KEBUN APEL DI DESA ANDONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Desa Andonosari sebagai lokasi penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA A. Data Umum 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan Secara umum, letak desa Tahunan Baru adalah

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA DAN JAWABANNYA

PEDOMAN WAWANCARA DAN JAWABANNYA PEDOMAN WAWANCARA DAN JAWABANNYA Tema 1 Wawancara: Alasan-alasan Masyarakat Desa Pulokulon Grobogan Menjadikan Para Ustadz dan Kyai Sebagai Prioritas Penerima Zakat Fitrah Informan/Yang Diwawancarai: Warga

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN A. Deskripsi Umum tentang Desa Kepudibener 1. Letak Geografis Desa Kepudibener merupakan satu desa yang

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN ZAKAT FITRAH DI DESA NGELOKULON. Desa. Adapun kondisi lokasi Desa Ngelokulon yaitu: Desa Rejosari, dan Desa Pasir.

BAB III PELAKSANAAN ZAKAT FITRAH DI DESA NGELOKULON. Desa. Adapun kondisi lokasi Desa Ngelokulon yaitu: Desa Rejosari, dan Desa Pasir. BAB III PELAKSANAAN ZAKAT FITRAH DI DESA NGELOKULON A. Deskripsi Wilayah Desa Ngelokulon Desa Ngelokulon merupakan salah satu dari desa yang terletak di Kecamatan Mijen Kabupaten Demak yang dipimpin oleh

Lebih terperinci

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1 BAB II DESA BERINGIN JAYA A. Geografis Desa Beringin Jaya secara geografis terletak di Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi, dengan luas daerah 35 km 2. Desa Beringin Jaya berbatasan langsung

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MARGAMULYA KEC. CILELES KAB. LEBAK. Kabupaten Lebak yang letaknya berada di kecamatan Cileles provinsi Banten Luas

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MARGAMULYA KEC. CILELES KAB. LEBAK. Kabupaten Lebak yang letaknya berada di kecamatan Cileles provinsi Banten Luas BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MARGAMULYA KEC. CILELES KAB. LEBAK A. Kondisi Geografis Kondisi geografis penelitian di Desa Margamulya yang penulis akan utarakan dalam Bab II ini, yaitu hasil observasi dan

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL LEMBAGA, PEROLEHAN ZAKAT PENDISTRIBUSIANNYA PADA FAKIR MISKIN DAN ANALISA. Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Nurul Huda merupakan lembaga

BAB IV PROFIL LEMBAGA, PEROLEHAN ZAKAT PENDISTRIBUSIANNYA PADA FAKIR MISKIN DAN ANALISA. Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Nurul Huda merupakan lembaga BAB IV PROFIL LEMBAGA, PEROLEHAN ZAKAT PENDISTRIBUSIANNYA PADA FAKIR MISKIN DAN ANALISA A. Profil LAZ Masjid Nurul Huda Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Nurul Huda merupakan lembaga nirlaba milik masyarakat

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK ZAKAT IKAN BANDENG DI DESA RANDUBOTO KECAMATAN SIDAYU KABUPATEN GRESIK

BAB III PRAKTEK ZAKAT IKAN BANDENG DI DESA RANDUBOTO KECAMATAN SIDAYU KABUPATEN GRESIK 46 BAB III PRAKTEK ZAKAT IKAN BANDENG DI DESA RANDUBOTO KECAMATAN SIDAYU KABUPATEN GRESIK A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Desa Randuboto Secara umum kelurahan Desa Randuboto merupakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG KUBU. Letaknya dipinggir jalan raya Pekanbaru Bangkinang. Terletak sesudah desa Air

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG KUBU. Letaknya dipinggir jalan raya Pekanbaru Bangkinang. Terletak sesudah desa Air BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG KUBU A. Letak Geografis Desa Simpang Kubu Desa Simpang Kubu merupakan salah satu desa di Kecamatan Kampar. Letaknya dipinggir jalan raya Pekanbaru Bangkinang. Terletak

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI

GAMBARAN UMUM LOKASI 23 GAMBARAN UMUM LOKASI Bab ini menjelaskan keadaan lokasi penelitian yang terdiri dari kondisi geografis, demografi, pendidikan dan mata pencaharian, agama, lingkungan dan kesehatan, potensi wisata, pembangunan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Republik Indonesia menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk beribadat

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN

BAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN BAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN A. Lokasi Penelitian 1. Monografi dan Demografi Desa Ringinharjo Pada Bulan Maret 2012 a. Monografi Desa Ringinharjo

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENGHITUNGAN ZAKAT MAL DAN ZAKAT FITRAH SERTA PENDAYAGUNAAN ZAKAT UNTUK USAHA PRODUKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 19 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Geografi Desa Sipak merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 558 194 ha. Desa Sipak secara geografis terletak

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 200

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 200 LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 200 008 Nomor 7 Seri E.1 PERATURAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG PANJANG,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Kondisi Desa 1. Sejarah Desa Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam gunung berapi di Magelang Kecamatan Serumbung Jawa tengah. Pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYALURAN ZAKAT FITRAH UNTUK KEPENTINGAN MASJID DI DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYALURAN ZAKAT FITRAH UNTUK KEPENTINGAN MASJID DI DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN 77 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYALURAN ZAKAT FITRAH UNTUK KEPENTINGAN MASJID DI DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis Terhadap Praktik Penyaluran Zakat Fitrah di Masjid

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK DARI HUTANG PIUTANG KE JUAL BELI DI DESA KARANGMALANG WETAN KECAMATAN KANGKUNG KABUPATEN KENDAL

BAB III PRAKTEK DARI HUTANG PIUTANG KE JUAL BELI DI DESA KARANGMALANG WETAN KECAMATAN KANGKUNG KABUPATEN KENDAL BAB III PRAKTEK DARI HUTANG PIUTANG KE JUAL BELI DI DESA KARANGMALANG WETAN KECAMATAN KANGKUNG KABUPATEN KENDAL A. Profil Wilayah Desa Karangmalang Wetan Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal Sebagai gambaran

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN SEWA MENYEWA RUKO DI DESA KUWASEN KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

BAB III PELAKSANAAN SEWA MENYEWA RUKO DI DESA KUWASEN KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG BAB III PELAKSANAAN SEWA MENYEWA RUKO DI DESA KUWASEN KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG A. Gambaran Umum Desa Kuwasen Kelurahan Pongangan Kecamatan Gunungpati Semarang 1. Keadaan Monografi Desa Kuwasen merupakan

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN 46 BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN Gambar 3 Peta Kabupaten S idoarjo Gambar 4 Peta Lokasi TPST Janti Berseri 47 A. Kondisi Geografis Letak geografis Desa Janti terletak di Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo.

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PATOKAN HARGA BERAS DALAM ARISAN DARMIN DI DESA BETON KECAMATAN MENGANTI KABUPATEN GRESIK

BAB III PELAKSANAAN PATOKAN HARGA BERAS DALAM ARISAN DARMIN DI DESA BETON KECAMATAN MENGANTI KABUPATEN GRESIK BAB III PELAKSANAAN PATOKAN HARGA BERAS DALAM ARISAN DARMIN DI DESA BETON KECAMATAN MENGANTI KABUPATEN GRESIK A. Gambaran Umum Desa Beton 1. Letak geografis beserta struktur pemerintahan desa Desa Beton

Lebih terperinci

BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL

BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL Standar Kompetensi (Fiqih) BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL 8. Memahami Zakat Kompetensi Dasar 8.1. Menjelaskan pengertian zakat fitrah dan zakat maal 8.2. Membedakan antara zakat fitrah dan zakat maal

Lebih terperinci

BAB III MEKANISME JUAL BELI TANAH SAWAH DENGAN SISTEM BATA DI DESA BRUDU KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG

BAB III MEKANISME JUAL BELI TANAH SAWAH DENGAN SISTEM BATA DI DESA BRUDU KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG BAB III MEKANISME JUAL BELI TANAH SAWAH DENGAN SISTEM BATA DI DESA BRUDU KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG A. Deskripsi tentang Lokasi Penelitian Untuk mengetahui letak geografis desa Brudu Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III. PRAKTIK SISTEM PEMBAYARAN DALAM PENGGILINGAN GABAH di DESA DADAPMULYO KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG

BAB III. PRAKTIK SISTEM PEMBAYARAN DALAM PENGGILINGAN GABAH di DESA DADAPMULYO KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG BAB III PRAKTIK SISTEM PEMBAYARAN DALAM PENGGILINGAN GABAH di DESA DADAPMULYO KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG A. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam kehidupan sosial bermasyarakat, keadaan suatu wilayah

Lebih terperinci

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 24 BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Desa Citapen 4.1.1 Kondisi Geografis dan Administratif Desa Citapen merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Ciawi.Secara geografis

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG. Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan

BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG. Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG A. Letak dan Sejarah Desa. Letak Desa Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatea Selatan. Luas areal

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUNGO NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BUNGO, Menimbang : a. bahwa pembayaran zakat fitrah dan

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN 5.1. Usia Usia responden dikategorikan menjadi tiga kategori yang ditentukan berdasarkan teori perkembangan Hurlock (1980) yaitu dewasa awal (18-40), dewasa madya (41-60)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pendistribusian Zakat Oleh BAZNAS Kabupaten Jepara Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Kabupaten Jepara zakat menurut bahasa berarti berkah, bersih, dan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia menjamin kemerdekaan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 SERI E NOMOR 1 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK TRANSAKSI JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO

BAB III PRAKTIK TRANSAKSI JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO 75 BAB III PRAKTIK TRANSAKSI JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO A. Gambaran Umum Wilayah Desa Sedati Agung Keadaan umum wilayah disuatu daerah sangat menentukan sifat, karakter, dan tradisi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis Penelitian ini dilakukan di Desa Kebun Durian Kecamatan Gunung Sahilan Kabupaten Kampar. Daerah ini mempunyai luas wilayah ± 28.500 Ha. Daerah

Lebih terperinci

BUPATI MERANGIN, Menimbang : a.

BUPATI MERANGIN, Menimbang : a. BUPATI MERANGIN PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG TATA KELOLA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MERANGIN, Menimbang : a. Bahwa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Dataran Tinggi Dieng kurang lebih berada di ketinggian 2093 meter dari permukaan laut dan dikelilingi oleh perbukitan. Wilayah Dieng masuk ke

Lebih terperinci

BAB III JUAL BELI IKAN DIDALAM BLUNG DI TPI DESA UJUNG BATU KEC. JEPARA KAB. JEPARA. A. Keadaan Umum Desa Ujung Batu Kec. Jepara, Kab.

BAB III JUAL BELI IKAN DIDALAM BLUNG DI TPI DESA UJUNG BATU KEC. JEPARA KAB. JEPARA. A. Keadaan Umum Desa Ujung Batu Kec. Jepara, Kab. 38 BAB III JUAL BELI IKAN DIDALAM BLUNG DI TPI DESA UJUNG BATU KEC. JEPARA KAB. JEPARA A. Keadaan Umum Desa Ujung Batu Kec. Jepara, Kab. Jepara 1. Keadaan Monografis a. Letak Daerah Desa Ujung Batu termasuk

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK GANTI RUGI DALAM JUAL BELI PADI TEBASAN DI DESA BRANGSONG KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL

BAB III PRAKTEK GANTI RUGI DALAM JUAL BELI PADI TEBASAN DI DESA BRANGSONG KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL BAB III PRAKTEK GANTI RUGI DALAM JUAL BELI PADI TEBASAN DI DESA BRANGSONG KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL A. Gambaran Umum Desa Brangsong Kec. Brangsong Kab. Kendal 1. Keadaan Geografis dan Susunan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA SOSIAL PADA YAYASAN AL-JIHAD SURABAYA

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA SOSIAL PADA YAYASAN AL-JIHAD SURABAYA BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA SOSIAL PADA YAYASAN AL-JIHAD SURABAYA A. Analisis Manajemen Penghimpunan, Pengelolaan serta Pendistribusian Dana Sosial pada Yayasan Al-Jihad Surabaya Setiap

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dusun mojosantren bila dilihat dari sudut geografis termasuk pada klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG A. Profil Desa Krikilan 1. Kondisi Geografis Desa Krikilan di bawah pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat dan Infaq mempunyai peranan sangat besar dalam meningkatan kualitas kehidupan sosial masyarakat kurang mampu. Hal ini disebabkan karena zakat dan Infaq

Lebih terperinci

بعد الصلاة فهي صدقة من الصدقات.

بعد الصلاة فهي صدقة من الصدقات. BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH KEPADA MASYARAKAT SECARA MERATA DI MASJID DARUL MUTTAQIN DESA WANAR KECAMATAN TERSONO KABUPATEN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Zakat Fitrah di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mustahik yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mustahik yang telah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Zakat menurut terminologi merupakan sejumlah harta tertentu yang diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mustahik yang telah disebutkan di dalam

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBYEKTIF DESA KAMURANG

BAB II KONDISI OBYEKTIF DESA KAMURANG BAB II KONDISI OBYEKTIF DESA KAMURANG Desa adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri, yang dipimpin atau dikepalai oleh kepala desa. 1 Desa Kamurang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dusun Dermojurang, Seloharjo, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Dusun Dermojurang, Seloharjo, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Mahasiswa BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode LXI Divisi XIV Kelompok C Unit 3 Universitas Ahmad Dahlan tahun akademik 2016/2017, berlokasi di Dusun, Seloharjo, Pundong,

Lebih terperinci

BAB III DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB III DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN BAB III DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN A. Diskripsi Wilayah 1. Keadaan Geografis, Demografis dan Susunan Pemerintahan Desa

Lebih terperinci

SIMULASI SYARAT DAN TATA CARA MENGHITUNG ZAKAT

SIMULASI SYARAT DAN TATA CARA MENGHITUNG ZAKAT SIMULASI SYARAT DAN TATA CARA MENGHITUNG ZAKAT KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BIDANG BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM Zakat, merupakan salah satu rukun Islam yang harus dijalankan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Kelurahan Sail Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di bawah kecamatan, dalam konteks merupakan wilayah kerja lurah sebagai

Lebih terperinci

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO A. Tipologi Demografis Masyarakat Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang 1. Keadaan Demografis Penduduk Kelurahan Wonolopo berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL 86 BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL 4.1. Analisis Pelaksanaan Pengajian Tafsir Al-Qur an di Desa Jatimulya Kec.

Lebih terperinci

BAB III MEKANISME GADAI TANAH SAWAH DI DESA BAJUR KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN

BAB III MEKANISME GADAI TANAH SAWAH DI DESA BAJUR KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN BAB III MEKANISME GADAI TANAH SAWAH DI DESA BAJUR KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN A. Gambaran Umum Desa Bajur 1. Letak Lokasi Masyarakat Bajur merupakan salah satu suku bangsa yang berada di wilayah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja 13 BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas di Propinsi Sumatera Utara dengan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang dipergunakan dalam penelitian. Pada Bab ini penulis akan menggambarkan tentang gambaran umum tempat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. merupakan suatu desa yang harmonis dan termasuk desa yang lingkungannya masih

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. merupakan suatu desa yang harmonis dan termasuk desa yang lingkungannya masih BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis Wilayah Desa Bukit Ranah merupakan suatu desa yang berada di pinggiran dalam wilayah Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Desa Bukit Ranah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 93 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Sumberejo Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang Desa Sumberejo Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang secara geografis merupakan wilayah yang

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK HIBAH SEBAGAI CARA PEMBAGIAN HARTA WARISAN DI DESA SRIWULAN KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

BAB III PRAKTIK HIBAH SEBAGAI CARA PEMBAGIAN HARTA WARISAN DI DESA SRIWULAN KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL BAB III PRAKTIK HIBAH SEBAGAI CARA PEMBAGIAN HARTA WARISAN DI DESA SRIWULAN KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL A. Monografi dan Demografi Desa Sriwulan Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal 1. Monografi

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBJEKTIF KELURAHAN GELAM DAN MAJLIS TA LIM MIFTAHUL JANNAH

BAB II KONDISI OBJEKTIF KELURAHAN GELAM DAN MAJLIS TA LIM MIFTAHUL JANNAH BAB II KONDISI OBJEKTIF KELURAHAN GELAM DAN MAJLIS TA LIM MIFTAHUL JANNAH A. Latar belakang berdirinya kelurahan Paradigma Pemerintah Daerah yang mengacu pada UU No. 32 Tahun 2004 telah merubah peran lembaga

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK JUAL BELI NELETHONG DI DESA TERGAMBANG KECAMATAN BANCAR KABUPATEN TUBAN

BAB III PRAKTIK JUAL BELI NELETHONG DI DESA TERGAMBANG KECAMATAN BANCAR KABUPATEN TUBAN BAB III PRAKTIK JUAL BELI NELETHONG DI DESA TERGAMBANG KECAMATAN BANCAR KABUPATEN TUBAN A. Keadaan Umum Desa Tergambang Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban Pada Bab ini akan diuraikan tentang latar belakang

Lebih terperinci

BAB II PENYAJIAN DATA. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan

BAB II PENYAJIAN DATA. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan 50 BAB II PENYAJIAN DATA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan 1. Keadaan Geografis Karang Kembang merupakan salah satu desa dari 23 desa yang berada

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK POLA KERJA NGEDOK BIDANG PERTANIAN DI DESA BRANGKAL KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

BAB III PRAKTIK POLA KERJA NGEDOK BIDANG PERTANIAN DI DESA BRANGKAL KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO BAB III PRAKTIK POLA KERJA NGEDOK BIDANG PERTANIAN DI DESA BRANGKAL KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO A. Keadaan Demografis Obyek Penelitian 1. Letak Daerah Desa Brangkal merupakan salah satu dari lima

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur. 43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Singkat Kecamatan Purbolinggo Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur. Kecamatan Purbolinggo sebelum pemekaran kabupaten,

Lebih terperinci

KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN

KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN BAB III PELAKSANAAN AKAD UTANG PIUTANG DENGAN SISTEM KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Desa Tanjung merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji Desa Sungai Keranji merupakan desa yang berada Di Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi dengan luas

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA SAWAH SAWAH NGGANTUNG PARI DI DESA BECIRONGENGOR KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA SAWAH SAWAH NGGANTUNG PARI DI DESA BECIRONGENGOR KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA SAWAH SAWAH NGGANTUNG PARI DI DESA BECIRONGENGOR KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Desa Desa Becirongengor berasal dari

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR 33 BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR A. Letak Geografis Berdirinya desa pujud pada tahun ± 1901, dimana desa ini di sebelah barat berbatasan dengan desa kasangbangsawan,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 4 2003 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 1 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH DENGAN MENGHARAP BERKAT DAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK AKAD MUKHA>BARAH DI DESA BOLO KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK. sebagaimana tertera dalam Tabel Desa Bolo.

BAB III PRAKTIK AKAD MUKHA>BARAH DI DESA BOLO KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK. sebagaimana tertera dalam Tabel Desa Bolo. BAB III PRAKTIK AKAD MUKHA>BARAH DI DESA BOLO KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK A. Gambaran Umum Desa Bolo Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik 1. Demografi Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN JAM KERJA KARYAWAN DI TB. SEDERHANA DI DESA GUNTUR KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK

BAB III PELAKSANAAN JAM KERJA KARYAWAN DI TB. SEDERHANA DI DESA GUNTUR KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK BAB III PELAKSANAAN JAM KERJA KARYAWAN DI TB. SEDERHANA DI DESA GUNTUR KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK A. Gambaran Umum Tentang Desa Guntur Kecamatan Guntur Kabupaten Demak 1. Letak Geografis 1 Desa Guntur

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH. 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH. 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH A. Letak Geografis Desa Kecamatan 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading Desa Batur terletak di Kecamatan Gading,

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak dan Luas Wilayah Desa Pandan Sari Kecamatan Anjir Pasar Desa Pandan Sari terletak di Kecamatan Anjir Pasar. Desa ini merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENDISTRIBUSIAN ZAKAT UNTUK HOME INDUSTRI DI PT. BPRS DAYA ARTHA MENTARI BANGIL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENDISTRIBUSIAN ZAKAT UNTUK HOME INDUSTRI DI PT. BPRS DAYA ARTHA MENTARI BANGIL BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENDISTRIBUSIAN ZAKAT UNTUK HOME INDUSTRI DI PT. BPRS DAYA ARTHA MENTARI BANGIL A. Analisis Terhadap Teknik Pendistribusian Zakat Yang Diterapkan Oleh PT. BPRS Daya

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PEMBAGIAN WARISAN AHLI WARIS ANAK YANG DIASUH OLEH IBU TIRI DI KELURAHAN PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR KOTA SURABAYA

BAB III PELAKSANAAN PEMBAGIAN WARISAN AHLI WARIS ANAK YANG DIASUH OLEH IBU TIRI DI KELURAHAN PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR KOTA SURABAYA BAB III PELAKSANAAN PEMBAGIAN WARISAN AHLI WARIS ANAK YANG DIASUH OLEH IBU TIRI DI KELURAHAN PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR KOTA SURABAYA A. Gambaran Umum Masyarakat Kelurahan Pegirian Kecamatan Semampir

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DESA PULAU PANJANG. desa yang ada di Kecamatan Cerenti Kabupaten Kuantan Sengingi. Daerah ini

BAB II PROFIL DESA PULAU PANJANG. desa yang ada di Kecamatan Cerenti Kabupaten Kuantan Sengingi. Daerah ini BAB II PROFIL DESA PULAU PANJANG A. Sejarah Singkat Desa Desa Pulau Panjang merupakan salah satu desa dari sekian banyak desa yang ada di Kecamatan Cerenti Kabupaten Kuantan Sengingi. Daerah ini berdataran

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PELAKSANAAN PENGEMBALIAN GADAI YANG BELUM JATUH TEMPO DISERTAI GANTI RUGI DI DESA TIMBUL SLOKO KEC. SAYUNG KAB.

BAB III SISTEM PELAKSANAAN PENGEMBALIAN GADAI YANG BELUM JATUH TEMPO DISERTAI GANTI RUGI DI DESA TIMBUL SLOKO KEC. SAYUNG KAB. BAB III SISTEM PELAKSANAAN PENGEMBALIAN GADAI YANG BELUM JATUH TEMPO DISERTAI GANTI RUGI DI DESA TIMBUL SLOKO KEC. SAYUNG KAB. DEMAK A. Gambaran Umum Wilayah (Daerah) Penelitian 1. Letak Geografi a. Letak

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2011 TENTANG MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2011 TENTANG MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Lampiran E RANCANGAN PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2011 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENGHITUNGAN ZAKAT SERTA PENDAYAGUNAAN ZAKAT UNTUK USAHA PRODUKTIF MENTERI AGAMA REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK A. Profil Desa Lundo 1. Letak geografis Desa Lundo merupakan salah satu desa yang terletak

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah Dusun 003 Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo,

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah Dusun 003 Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo, 35 VI. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Pada bab ini akan disajikan hasil temuan data yang didapat dari lapangan dengan mendeskripsikan profil lokasi penelitian. Adapun

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN AKAD PARON SAWAH BERSYARAT DI DESA BANYUATES KECAMATAN BANYUATES KABUPATEN SAMPANG MADURA

BAB III PELAKSANAAN AKAD PARON SAWAH BERSYARAT DI DESA BANYUATES KECAMATAN BANYUATES KABUPATEN SAMPANG MADURA BAB III PELAKSANAAN AKAD PARON SAWAH BERSYARAT DI DESA BANYUATES KECAMATAN BANYUATES KABUPATEN SAMPANG MADURA A. Gambaran Umum Desa Banyuates Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang Madura 1. Demografi Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III TRANSAKSI SEWA JASA ANJING PEMBASMI HAMA TIKUS DI DESA BUDUGSIDOREJO KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG

BAB III TRANSAKSI SEWA JASA ANJING PEMBASMI HAMA TIKUS DI DESA BUDUGSIDOREJO KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG BAB III TRANSAKSI SEWA JASA ANJING PEMBASMI HAMA TIKUS DI DESA BUDUGSIDOREJO KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG A. Monografi dan Demografi Desa Budugsidorejo Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang 1. Keadaan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 23 SERI E.23 ================================================================= PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Keadaan Alam Desa Pagerwojo, secara administratif terletak di wilayah Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. dengan posisi dibatasi

Lebih terperinci