Lembar Pengesahan Industri

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lembar Pengesahan Industri"

Transkripsi

1 Lembar Pengesahan Industri Pimpinan Perusahaan Pembimbing Yunasfi Atang Sodikin NIK NIK PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 1

2 Lembar Pengesahan Sekolah Siswa Prakerind Andrian Ramadhan Febriana NIS Ketua Program Keahlian Pembimbing PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 2

3 IDENTITAS SISWA PRAKERIN Nama Siswa : Andrian Ramadhan Febriana No. Induk Siswa : Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 02 February 1995 Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Jalan Wiranta No.61a RT.01 RW.11 Kel. Sukamaju Kec. Cibeunying Kidul No. Telp. (022) Kota/Kab. Bandung Nomor Telepon : / (022) Agama : Islam Golongan Darah : O Nama Sekolah : SMK MERDEKA BANDUNG Alamat Sekolah : Jalan Pahlawan No.54 Nama Orang Tua a. Ayah : Benny S. Bratasudin b. Ibu : Herlina Sarifah Alamat Orang Tua : Jalan Wiranta No.61a RT.01 RW.11 Bandung Bandung, 13 Juli 2011 ANDRIAN RAMADHAN F NIS PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 3

4 IDENTITAS INDUSTRI Perusahaan/Instansi Nama : PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk STO TEGALEGA Alamat : Jl. Moch Toha No.222, Bandung Bidang Produksi/Jasa : Telekomunikasi Status : BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Pemasaran Produk : Dalam Negeri Nomor Telepon : (022) Nomor Fax : (022) Website : Pimpinan Nama Nama Pembimbing Waktupelaksanaan Prakerind : Yunasfi : : a. Atang Sodikin b. Dede Hidayat 13 Juli 30 September 2011 Mengetahui, Pimpinan Industri/Perusahaan Bandung, 13 Juli 2011 Siswa Prakerind Yunasfi Andrian Ramadhan.F Nik NIS PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 4

5 KATA PENGANTAR Terlebih dahulu kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dalam melaksanakan program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di Bagian MDF (Main Distribution FRAME) PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA STO TEGALLEGA. Tbk Pelaksanaan Prakerin sebagai perwujudan dari program PSG selama tiga bulan, mulai dari tanggal 12 Juli september 2011, merupakan suatu proses pendidikan keahlian yang didapat dari sekolah dan dipadukan dengan pelaksanan kerja industri. Sehingga dapat tercapai professional dibidangnya dengan baik sebagai bekal telah merasakan didunia kerja disuatu industri. Maka dari pada itu, sebelum terjun langsung di industri, setelah lulus nanti siswa memiliki wawasan tentang hal-hal yang ada dan terjadi di industri baik masalah teknis maupun non-teknis. Oleh karena itu, program PSG sangat penting dan diperlukan oleh siswa. Bagi sekolah dan industri, masing masing biasa mendapatkan manfaatnya, sehingga dapat terjalin hubungan kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan pihak industri. Kami menyadari bahwa tidak dapat melaksanakn Praktek Kerja Industri (Prakerin) dan menyusun laporan tanpa disertai dengan bantuan-bantuan. Maka, melalui laporan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT, kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan secara moral maupun material. Selain itu Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1..Bapak Abdul Manaf selaku pembimbing dari sekolah 2. Bapak Atang Sodikin selaku pembimbing di perusahaan 3. Seluruh rekan di PT.TELKOM SO TEGALEGA Serta semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan Prakerin serta tidak lupa kami ucapkan kepada rekan-rekan yang telah mendukung dalam penyusunan dan pencarian data-data laporan ini. Kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan laporan ini, namun PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 5

6 demikian kami menyadari bahwa laporan ini tidak luput dari kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun kami harapkan. Akhirnya semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi adik-adik yang akan melaksanakan Prakerin mendatang. PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 6

7 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... 1 KATA PENGANTAR... 5 DAFTAR ISI... 7 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG TUJUAN PRAKERIN TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN BAB II PROFIL SINGKAT PERUSAHAAN 2.1. SEJARAH PT. TELKOM VISI DAN MISI PERUSAHAAN DENAH LOKASI DENAH KANDATEL SO TEGALEGA BAB III ALAT DAN BAHAN 3.1. MAIN DISTRIBUTION FRAME (MDF) PERANGKAT MDF TERMINAL BLOK DLU/EQN TERMINAL BLOK PRIMER DSLAM KABEL JUMPER ` TIE LINE APLIKASI SISKA APLIKASI PENYIMPANAN DATA PELANGGAN SURAT PERINTAH KERJA PERALATAN MDF TEST PHONE TOOL DROP SOLIR KNIPE TANG PENGAIT KABEL MINI ROLL CABLE TANGGA SORONG BERODA BAB IV KONFIGURASI JARINGAN TELEPON DAN SPEEDY 4.1. KONFIGURASI JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA KONFIGURASI JARINGAN TELEPON DI MDF KONFIGURASI JARINGAN SPEEDY DI MDF BAB V KEGIATAN DI LAPANG INDUSTRI 5.1. VALIDASI PRIMER VALIDASI PRIMER DAN SEKUNDER MONITORING WO PRINT OUT WO MEREKAP WO MENCARI PORT PEMASANGAN ATAU PENCABUTAN WO PSB POTS (TELEPON) PSB SPEEDY CABUTAN POTS CABUTAN SPEEDY PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 7

8 5.11. MELAKUKAN UPDATE WO BAB VI MENGATASI MASALAH ATAU GANGGUAN 6.1. CHANGE PORT MENGAKTIFKAN SPEEDY ADSL YANG BELUM UP MENGATASI GANGGUAN JARINGAN DI MDF BAB VII PENUTUP 7.1. KESIMPULAN SARAN PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 8

9 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan, karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan, perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua angkatan perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Pemikiran ini mengandung konsekuensi bahwa penyempurnaan atau perbaikan pendidikan menengah kejuruan untuk mengantisipasi kebutuhan dan tantangan masa depan perlu terus menerus dilakukan, diselaraskan dengan perkembangan kebutuhan dunia usaha/industri dan instansi, perkembangan dunia kerja, serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang di hadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan dimasyarakat dan dunia kerja karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk mengatasi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, saat ini maupun masa yang akan datang. Kurikulum SMK Edisi 2004 lebih meningkatkan kualitas lulusan sekolah menengah kejuruan, dengan kurikulum ini diharapkan jajaran pendidikan menengah kejuruan lebih mampu mengembangkan potensi anak didik sehingga saat bekerja, terbentuk pribadi yang mandiri, mampu memanfaatkan diri sebagai masyarakat dan warga negara, sebagai bagian dari lingkungan dan sebagai hamba tuhan yang maha esa. Kurikulum di rumuskan dalam upaya untuk memenuhi tuntutan perubahan orientasi pendidikan. Dengan demikian tujuan pendidikan menengah kejuruan agar dapat mengantarkan anak didik menjadi manusia yang bertawa terhadap tuhan yang maha PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 9

10 esa, juga dapat mengikuti perubahan di dunia usaha, dunia industri, dan instansi. Agar kelak dapat hidup dimasyarakat bisa berkembang sesuai dengan tuntutan jaman yang selalu berubah. Dengan perubahan ini adalah sebagai salah satu model pendidikan menengah kejuruan untuk dapat menyesuaikan diri disamping ilmu yang di dapat disekolah juga dapat langsung mempraktekan pendidikan yang didapatnya untuk dikembangkan di dunia kerja TUJUAN PRAKERIN Tujuan saya dan sekolah untuk melakukan prakerin adalah sebagai berikut : Untuk memenuhi persyaratan kelulusan tingkat SMK Memperoleh pengalaman kerja secara langsung serta dapat menemukan permasalahan baru dan memecahkan permasalahan baru itu sendiri Untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan siswa Untuk menerapkan kemampuan yang telah diperoleh dari sekolah dan menerapkannya langsung di dunia kerja 1.3. TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN Setelah selesai melaksanakan Praktek Lini Produksi, seluruh siswa-siswi diwajibkan membuat laporan berupa Karya Tulis. Adapun pembuatan karya tulis ini antara lain : Siswa mampu memahami, memantapkan, mengembangkan pelajaran yang didapat di sekolah dan penerapannya di dunia industri. Siswa mampu mencari alternatif pemecahan masalah kejuruan lebih luas dan mendalam. Mengumpulkan data demi kepentingan sekolah Menambah pembendaharaan perpustakaan sekolah dan menunjang peningkatan generasi berikutnya. PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 10

11 BAB II PROFIL SINGKAT PERUSAHAAN 2.1. SEJARAH PT. TELKOM Tahun 1975 merupakan awal perjalanan usaha PT Infomedia Nusantara menjadi perusahaan pertama penyedia layanan informasi telepon di Indonesia. Di bawah subdivisi Elnusa GTDI dari anak perusahaan Pertamina, Infomedia telah menerbitkan Buku Petunjuk Telepon Telkom Yellow Pages. Perkembangan yang tercatat selanjutnya adalah berdirinya PT Elnusa Yellow Pages di tahun 1984 yang berubah nama di tahun 1995 menjadi PT Infomedia Nusantara pada saat PT Telkom Tbk menanamkan investasi. Untuk mendukung implementasi Good Coorporate Governance dalam setiap aspek kegiatan perusahaan, Infomedia telah mengeluarkan kebijakan pedoman tata kelola perusahaan di tahun Pada tanggal 30 Juni 2009 PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) melalui PT Multimedia Nusantara (Metra), anak perusahaan yang 99,99% milik Telkom (selanjutnya disebut Telkom Group) telah menandatangani Shares Sales & Purchase Agreement (SPA) untuk membeli 49% saham PT Infomedia Nusantara (Infomedia) milik PT Elnusa Tbk (Elnusa), sehingga 100% saham PT Infomedia Nusantara telah dimiliki oleh Telkom Group. Saat ini, Infomedia, sesuai dengan visinya menjadi penyedia jasa layanan informasi yang utama dikawasan regional telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan visi tersebut dengan mengoptimalkan kompetensi untuk mengambil opportunity dalam pengembangan bisnis kedepan melalui transformasi bisnis dari 3 Pilar Bisnis ( Layanan Direktori, Layanan Contact Center dan Layanan Konten ) menuju Layanan Outsourcing atau Business Process Outsourcing ( BPO ) dan Layanan Konten Digital atau Digital Rich Content ( DRC ). Layanan Outsourcing atau Business Process Outsourcing (BPO) didefinisikan sebagai bisnis penyediaan jasa alih-daya (outsourcing) oleh pihak ketiga bagi perusahaan untuk satu atau beberapa fungsi bisnis dalam jangka panjang (multi year contract). Bisnis Layanan Outsourcing (BPO) yang telah dijalani Infomedia saat ini berbasis layanan voice yaitu Layanan Contact Center baik untuk inbound maupun PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 11

12 outbound dan non voice seperti direct mail dan web development. Namun saat iniinfomedia telah membagi bisnis Layanan Outsourcing (BPO) kedepannya dalam empat kelompok berdasarkan basis layanan yaitu: Contact Center Services, HR Services, IT Services dan Direct Mail. Sedangkan pengembangan bisnis Layanan Konten Digital (DRC) didasarkan oleh semakin berkembangnya kebutuhan informasi yang semakin cepat dan mobile, perubahan gaya hidup dan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Infomedia membagi bisnis DRC dalam 3 bagian, yaitu; printed (Yellow Pages, White Pages & Special Directory ), mobile (mobile application, SMS)dan online (online ad, e-commerce, membership). Keseluruhan produk dan layanan Infomedia merupakan komitmen perusahaan dalam memberikan solusi layanan informasi dan komunikasi yang prima bagi customer dan masyarakat di Indonesia VISI DAN MISI PERUSAHAAN Visi To Become a leading InfoCom player in the region Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik. Misi Telkom mempunyai misi memberikan layanan One Stop InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif. PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 12

13 2.3. DENAH LOKASI Jl. Soekarno Hatta PT. TELKOM STO TEGALEGA JL. MOCH TOHA NO.222 TELKOM TGA Jl. BKR Jalan Mochammad Toha LAP. TEGALEGA Jl. Soekarno Hatta PT. INTI Jl. BKR PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 13

14 TELKOMSEL RUANG OUTSOURCHING Parkir Motor 2.4 DENAH KANDATEL TELKOM SITE OPERATION TEGALEGA TELEPON UMUM Ruang Security MESJID Tiang bendera RUANG MDF MESJID RUANG RECTIFIER MESJID MESJID RUANG BATERAI RUANG JARLOK TANGGA LANTAI 2 RUANG CENTRAL Tabung Solar Tower Air Ruang Catu Daya Ruang Kerja Catu Daya Ruang DPG Lorong R. P2TEL (Pensiun) Toilet PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 14

15 BAB III ALAT DAN BAHAN 3.1. Main Distribution Frame (MDF) Main Distribution Frame adalah sebuah tempat terminasi kabel yang menghubungkan kabel saluran pelanggan dari sentral telepon dan jaringan kabel yang menuju ke terminal pelanggan. Bila sebuah sentral telepon memiliki 1000 pelanggan, maka MDF-nya akan terdapat 1000 pasang kabel tembaga yang terpasang pada slot MDF-nya, dimana setiap pasang kabel tembaga ini akan mewakili satu omor pelanggan da 1000 pasang kabel yang terpasang di slot MDF ini akan di-cross connect dengan 1000 pasang kabel lain yang berasal dari saluran pelanggan yang menuju ke pesawat terminal pelanggan. MDF (Main Distribution Frame) atau RPU (Rangka Pembagi Utama) juga merupakan ragka dariplat logam untuk tempat menginstallasi BTRPU (Blok Terminal Pembagi Utama), sebagai titik sambung ujung kabel jaringan pelanggan arah sentral. Di satu sisi, blok diatur secara horizontal di bagian depan rak. Kabel jumperan berada dibelakang slot dan mengikuti alur melalui gelindingan baja. Untuk mengambil jalur vertikal, perhentian di lain blok disusun secara vertikal. 1. Fungsi MDF : 1) Sebagai tempat terminasi kabel dari sentral dengan kabel primer 2) Sebagai tempat terminasi antara terminal horizontal dengan terminal vertical 3) Sebagai tempat pengecekan dan melokalisir pelanggan 4) Flexibilitas saluran 5) Tempat melakukan pengukuran dan validasi kabel primer 6) Tempat melakukan mutasi klem (omzet) 2. Syarat-syarat dari ruangan MDF : 1) Ruangan harus selalu bersih dari segala kotoran dan keadaan tidak boleh basah 2) Dilengkapi dengan fire alarm protector 3) Mempunyai pendinginan ruangan yang baik 4) Dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran 5) Dilengkapi dengan tangga sorong beroda yang tingginya PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 15

16 disesuaikan dengan ruangan MDF 3.2. Perangkat MDF / RPU Terminal Blok Horizontal / DLU (Digital Line Unit) Terminal blok horizontal berfungsi sebagai tempat diterminasikannya seluruh kabel dari sentral. Terminasi ini biasanya mempunyai kapasitas 256 urat kabel/shelf. Rak ini juga disebut DLU/EQN. perangkat ini sistem terminasinya yaitu dengan system tekan sisip. Berikut adalah gambar dari Terminal blok horizontal / DLU : Gambar 1. Digital Line Unit Terminal Blok Vertikal / Primer Terminal blok vertikal adalah terminasi kabel yang berfungsi menghubungkan antara kabel dari terminal blok horizontal ke primer yang akan diteruskan ke sisi pelanggan baik menuju RK (Rumah Kabel) maupun DP (Distribution Point). Antara terminal blok vertikal dengan terminal blok horizontal dihubungkan dengan kabel jumper (jumper wire). Berikut adalah gambar dari Terminal blok vertikal / Primer : Gambar 2. Primer PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 16

17 DSLAM (Digital Subscriber Line Acces Multiplexer) DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer), adalah piranti dalam jaringan komputer, yang diletakkan di kantor sentral telepon yang menerima sinyal dari koneksi banyak pelanggan DSL (Digital Subscriber Line)/ Sambungan Telepon, kemudian meneruskan ke backbone berkecepatan tinggi, menggunakan teknik multiplexing. Sesuai dengan spesifikasi produk dari vendor yang membuatnya, DSLAM multiplexer terhubung dengan line DSL dengan kombinasi Asyncrhonous Transfer Mode (ATM), Frame Relay atau Internet Protocol (IP). DSLAM dipergunakan oleh TELKOM dalam memberikan layanan ke pelanggan dengan kombinasi Sambungan DSL dengan teknologi backbone jaringan dengan ATM. DSLAM berfungsi untuk mengolah sinyal digital agar dapat mengoptimalkan bandwidth twisted pair untuk melewatkan data dengan kecepatan tinggi. DSLAM dilengkapi dengan POTS Splitter untuk memisahkan alokasi kanal data dan suara. DSLAM terdiri dari : 1. Splitter low pass filter untuk melewatkan band suara dan high pass filter untuk melewatkan band ADSL. 2. Modul-modul pelanggan dapat berupa modul ADSL,SDSL,VDSL,dll. Untuk layanan speedy digunakan modul ADSL. PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 17

18 a. Fungsi DSLAM Sebagai filter voice dan data Sebagai modulator dan demodulator DSL. Sebagai multiplexer. b. Cara Kerja DSLAM Prinsip kerja DSLAM adalah dengan memisahkan frekuensi sinyal suara dari trafik kecepatan tinggi, serta mengontrol dan merutekan trafik Digital Subcriber line (xdsl) antara perangkat end-user, seperti router, modem, network interface card, dengan jaringan penyedia layanan. DSLAM menyalurkan data digital memasuki jaringan suara POTS ( Plain Ordinary Telephone Service) ketika mencapai di CO (Cental office). DSLAM mengalihkan kanal suara ( biasanya dengan menggunakan splitter POTS ) sehingga sinyal tersebut dapat dikirim melalui PSTN, dan kanal data yang sudah ada kemudian ditransmisikan melalui DSLAM yang sebenarnya adalah kumpulan modem DSL. Setelah menghilangkan sinyal suara analog, DSLAM mengumpulkan sinyal sinyal yang berasal dari end-user dan menyatukannya menjadi sinyal tunggal dengan bandwidth yang lebar, melaui proses multiplexing. Sinyal yang sudah disatukan ini disalurkan dengan kecepatan Mbps ke dalam kanal oleh peralatan switching backbone melalui jaringan akses (AN) yang biasa disebut Network sevice Provider (NSP). Sinyal yang dikirimkan melalui internet atau jaringan lain muncul kembali pada CO yang PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 18

19 dituju, dimana DSLAM yang lain menunggu. DSLAM bersifat fleksibel dan bias mendukung berbagai macam DSL yang terdapat dalam sebuah CO, dan juga bisa mendukung berbagai macam DSL yang terdapat dalam sebuah CO, dan juga bias mendukung berbagai protocol dan modulasi, seperti kedua macam modulasi yang digunakan yaitu CAP dan DMT, dan juga bias menyediakan routing maupun penomoran IP secara dinamik untuk pelanggan (end-user). Jika tidak tersedia tempat di dalam MDF atau ternyata jarak antara sentral dan pelanggan terlalu jauh, solusinya adalah dengan menggunakan Mini DSLAM. Mini DSLAM ini dapat diletakkan pada RK yang terdapat diantara sentral telephone dan pelanggan. c. Parameter-parameter yang dibutuhkan untuk menentukan performansi DSLAM Adapun parameter-parameter yang digunakan untuk menentukan performansi DSLAM adalah sebagai berikut : a. Throughput, yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps. Troughput juga mengacu pada banyaknya data yang dapat dikirimkan dalam suatu waktu. Hal ini sangat bergantung pada ketersediaan bandwidth pada jaringan. b. Kecepatan upstream dan downstream, yaitu kecepatan saat melakukan upload dan download. c. SNR (Signal to noise ratio), yaitu perbandingan puncak sinyal dengan noise yang diukur. Nilai SNR dipengaruhi oleh kekuatan signal dan besarnya noise. Secara kasar tanpa melihat nilai power signal dan noise, semakin besar nilai SNR maka kualitas yang didapat akan semakin baik (bisa jadi signalnya yang besar atau noisenya yang kecil). d. Attenuation (db), yaitu besarnya faktor redaman kabel. Kabel mempunyai velocity factor yang menyebabkan semakin panjang kabel maka loss-nya akan semakin besar. Setiap kabel memiliki nilai yang berbeda - beda tergantung dari bahan dan luas penampang kabel. Dengan begitu, semakin kecil nilai Line Attenuation maka akan semakin baik. e. Output power, yaitu besarnya power yang dihasilkan dari suatu perangkat. PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 19

20 Jumper Wire / Kabel Jumper Kabel Jumper adalah kabel yang menghubungkan DLU dengan Primer. Kabel ini terdiri dari satu pair yang diameternya 0,6 mm, berwarna biru-putih untuk penjumperan telepon dan putih-merah untuk penjumperan speedy, ditujukan agar bisa membedakan antara telepon dan speedy dan memudahkan pekerja pada saat ada gangguan maupun pencabutan pada kabel jumper. Berikut adalah gambar dari Kabel Jumper : Gambar 5. Kabel Jumper TIE LINE (Penghubung) TIE LINE berbentuk seperti blok terminal kabel lainnya (seperti blok Primer) yang digunakan untuk penghubung / perantara jika dalam penarikan jumper kondisi port ke port yang lain terlalu jauh, maka digunakanlah TIE LINE untuk menghemat kabel. Berikut adalah gambar dari TIE LINE : Gambar 6. TIE LINE PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 20

21 Aplikasi SISKA (Sistem Informasi Kastemer) SISKA adalah sebuah aplikasi yang dirancang khusus untuk dapat memasukan data-data pelanggan Telkom, untuk dapat masuk ke SISKA kita harus Log In terlebih dahulu. Penginputan data pada SISKA disebut BILLING. SISKA adalah sistem pelayanan terpadu untuk mewujudkan cirri pelayanan yang informatif, komunikatif dan nyaman. Didalam SISKA tercakup semua data teknik jaringan kabel suatu kelompok lokasi kerja pada kurun waktu tertentu. Berikut adalah manfaat dari SISKA : 1) Meningkatkan fungsi pelayanan Telkom 2) Sarana pengumpulan data 3) Menyamakan data yang ada dengan data yang ada di SISKA 4) Member informasi tentang potensi, kondisi dan kualitas jaringan kabel. 5) Mempercepat penanganan gangguan dan pemantauan perbaikan 6) Membantu pelayanan pasang baru 7) Membantu perencanaan pembangunan dengan adanya data jaringan kabel 8) Proses kerja lebih mudah dan cepat PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 21

22 Aplikasi penyimpanan data pelanggan Aplikasi ini berbentuk Saved Document dari Microsoft Excel yang telah dibuat sedemikian rupa. Berikut adalah contoh tampilan penyimpanan data pelanggan : Gambar 12. Data REKAPAN WO Gambar 13. Data SPEEDY Gambar 14. Data DLU / EQN SPK (Surat Perintah Kerja) SPK (Surat Perintah Kerja) adalah hasil print out dari SISKA dalam bentuk kertas yang berupa data untuk dikerjakan biasanya perintah yang ada di SPK yaitu pasang baru speedy (Telkom link ADSL), pasang baru telepon, perubahan nomor, pencabutan speedy, pencabutan telepon, dan perintah modifikasi yang harus dikerjakan di ruang MDF. Berikut adalah gambar dari SPK : PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 22

23 Gambar 15. Surat Perintah Kerja 3.3. Peralatan MDF Mikro Test / Tes Phone Alat yang berbentuk seperti telepon yang digunakan untuk mengecek nada dan nomor dari suatu klem dari blok-blok yang ada di MDF. Berikut adalah gambar dari Micro Test : Gambar 16. Test phone PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 23

24 Tool Drop Tool Drop adalah alat untuk menyambungkan kabel ke setiap blok Solir Solir adalah alat untuk menutup jaringan, alat ini juga bisa digunakan untukmenandai klem-klem yang akan dihubungkan agar mempermudah pencarian klem Knipe tang Knipe tang adalah alat untuk memotong kabel jumper dan bisa digunakan untuk memperbaiki gangguan apabila tejadi gangguan Pengait Kabel Pengait kabel adalah alat untuk melakukan pencabutan kabel yang sudah terbuhung pada klem di setiap blok. Pengait kabel sudah tergabung dengan tool drop. PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 24

25 Mini Roll Cable Mini Roll Cable adalah tempat penyimpanan kabel jumper telepon dan speedy agar memudahkan dalam melakukan penjumperan Tangga Sorong Beroda Tangga yang harus ada di ruangan MDF yang tingginya disesuaikan dengan ruangan MDF agar memudahkan dalam melakukan penjumperan maupun pencarian klem yang letaknya pada blok paling atas. PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 25

26 BAB IV KONFIGURASI JARINGAN TELEPON DAN SPEEDY 4.1. Konfigurasi Jaringan Lokal Akses Tembaga Jaringan kabel yang menghubungkan sentral telepon ke pelanggan menggunakan kabel tembaga dengan jumlah 1 pasang (pair) untuk satu pelanggan.kabel ditarik dari MDF yang berada di sentral melalui konstruksi kabel primer dan diterminsai ke titik distribusi sekunder yaitu rumah kabel (RK), kemudian didistribusikan ke rumah pelanggan melalui tiang dan distribution point (DP). Dari DP ditarik ke rumah pelanggan menggunakan drop wire dan proses terminasi terjadi dilokasi tertentu di rumah pelang-gan. Selanjutnya dengan menggunakan IKR/G (Instalasi Kabel Rumah/Gedung), jaringan dihubungkan dengan pesawat telepon. Berikut konfigurasi jaringan lokal akses tembaga secara umum. Gambar 2.1 Konfigurasi jaringan kabel tembaga Berikut adalah keterangan dari gambar 3.1 di atas,yaitu : 1. Sentral Telepon adalah tempat dimana pusat terhubungnya dan munculnya equit number telepon 2. MDF (Main Distribution Frame) adalah rangka pembagi utama di mana tempat terminasi antara kabel telepon ke sentral dan kabel telepon ke pelanggan. 3. Kabel Primer adalah kabel yang ditempatkan dan didistribusikan dari MDF di dalam gedung sentral kearah rumah kabel.penempatan kabel melalui tanam PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 26

27 langsung atau duct ( pipa saluran ) dan menggunakan titik penarikan man-hole atau handhole, serta terdapat daerah yang dicatu langsung (DCL) dari sentral ke pelanggan. 4. Rumah Kabel (Cross Connect Cabinet) adalah tempat yang menghubungkan antara distribusi kabel primer dari sentral dengan jaringan kabel sekunder ke pelanggan. 5. DCL (Daerah Catuan Langsung) adalah daerah layanan dimana kabel dari MDF langsung dicatukan ke DP tanpa melalui rumah kabel. 6. Kabel Sekunder adalah kabel yang ditempatkan dan didistribusikan dari rumah kabel ke arah distribution point (DP). Pendistribusiannya melalui sistem kabel udara dan sistem kabel bawah tanah. Proses pendistribusian kabel sekunder dengan menggunakan tiang. 7. Distribution Point (DP) adalah suatu piranti yang digunakan untuk meng-hubungkan kabel sekunder dengan saluran drop wire ke rumah pelanggan, yang kemudian diteruskan ke pesawat telepon. Peletakan DP ditempatkan di atas tiang maupun dinding. 8. IKR/G (Instalasi Kabel Rumah / Gedung) adalah tatacara pemasangan jaringan telepon di dalam rumah atau gedung. Titik penghubung dimulai dari kotak terminal pembatas ( KTB ) sampai ke pesawat telepon Konfigurasi Jaringan Telepon di MDF MDF (Main Distribution Frame) adalah rangka pembagi utama di mana tempat terminasi antara kabel telepon ke sentral dan kabel telepon ke pelanggan. Berikut adalah gambaran konfigurasi jaringan telepon di MDF DLU/ EQN PRIMER Dari gambar di atas menunjukan bahwa dari port DLU/EQN ke primer yang dihubungkan dengan kabel jumper biru putih. Port DLU mendapatkan Equit Number dari sentral dan di sambungkan lagi ke Primer sebagai port untuk keluar ke pelanggan Konfigurasi Jaringan Speedy di MDF Jaringan telepon merupakan syarat wajib untuk dapat menikmati layanan TELKOM Speedy, karena koneksi internet dilakukan lewat kabel telepon. Yang pertama dilakukan adalah menghubungkan jaringan telepon yang berada di ruang MDF dengan DSLAM. DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer) adalah sebuah peralatan yang berfungsi menggabungkan dan memisahkan sinyal data dengan saluran telepon yang PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 27

28 dipakai untuk mentransmisikan data, peralatan ini terletak di ujung sentral telepon terdekat. Berfungsi juga sebagai multiplexer. Perangkat ini merupakan sebuah syarat dalam pengimplementasian jaringan Digital Subscriber Line (DSL). DSLAM terhubung dengan jaringan internet yang disediakan ISP (Internet Service Provider) atau penyedia layanan internet sehingga akses internet dapat terkoneksi. Berikut adalah gambaran konfigurasi jaringan Speedy di MDF DLU/EQN HORIZONTAL VERTIKAL PRIMER Dari gambar di atas menunjukan bahwa dari port DLU/EQN ke DSLAM HORIZONTAL yang terhubung ke DSLAM VERTIKAL dan dari DSLAM VERTIKAL dihubungkan ke PRIMER untuk keluar ke pelanggan yang dihubungkan dengan kabel jumper merah putih. PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 28

29 BAB V KEGIATAN DI LAPANGAN INDUSTRI 5.1.VALIDASI KABEL PRIMER DI MDF Validasi adalah proses pengecekan nomor pelanggan secara menyeluruh dengan cara pencocokan kabel primer dan sekunder yang sama. Dengan kegiatan validasi kita bisa mengetahui valid tidaknya data yang dimiliki di MDF dengan data yang ada di lapangan. 1. Alat yang diperlukan untuk validasi adalah - Test tone untuk mengecek nomor - Isolir untuk memutus atau menutup jaringan - Kertas untuk menuliskan hasil pengecekan nomer - Pulpen untuk menulis 2. Langkah kerjanya : - Capitkan pencapit test tone ke port kabel primer - Tekan nomor 119 untuk mengecek nomor - Catat nomor pada kertas, hasil pengecekan ada beberapa macam, yaitu Nomor berbunyi , tulis di kertas Rekening Telepon tidak dapat digunakan atas permintaan pemilik LC, kabel berwarna biru merah Ada jumper tidak ada tone, tetapi sebelum kita memvonis port yang memiliki jumper tapi tidak ada tone, kita wajib mengisolir dan mengeceknya minimal 3kali. Gambar dibawah adalah contoh pengisoliran PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 29

30 - Berikan hasil validasi primer dan sekunder ke bagian validasi di i-siska untuk dicocokan 5.2.VALIDASI KABEL PRIMER DAN SEKUNDER DI I-SISKA Validasi di I-Siska berfungsi untuk mencocokan nomor yang ada di kabel primer MDF dengan kabel sekunder di RK. Langkah kerja : 1. Masuk ke web browser, ketikan lalu klik GNETWORK seperti gambar di bawah 2. Lalu muncul tapilan G.Network/Jaringan akses, pilih Fas. Jaringan PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 30

31 3. Muncul tampilan Fasilitas Jaringan, lalu ketikan tipe layanan, tipe ID dan nomor telepon lalu enter, kemudian akan muncul pair kabel primer dan sekunder 4. Setelah mendapatkan hasil di I-siska, cocokan dengan data yang ada di kertas hasil validasi, jika cocok tandai, jika tidak cocok lewat. 5.3.MONITORING WO (Work Order) Monitoring WO adalah pekerjaan yang dilakukan untuk mengecek kembali adanya SPK yang diberikan oleh agen Marketing apakah SPK yang diberikan sudah dikerjakan atau belum. Langkah Kerja : 1. Masuk ke web browser, ketikan di address bar coc.telkom.co.id lalu muncul tampilan login, lalu masukkan NIK dan PASSWORD untuk melanjutkan PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 31

32 2. Lalu muncul tampilan awal coc, pilih komersial lalu pilih monitoring WO seperti gambar dibawah : 3. Lalu tentukan apa saja yang akan di monitoring, pilih jenis layanan (SPEEDY, POTS), area, lokasi jarlok, dan jenis perintah (pasang baru, pencabutan, modifikasi, dan banyak lagi lainnya). Lalu submit 4. Lalu muncul tampilan Tabel Excel seperti gambar diatas, liat pada kolom WO MDF, jika ada baris yang kosong berarti WO itu belum dikerjakan atau belum di update oleh bagian biling WO, lalu cek di Biling WO, jika belum dikerjakan maka kita harus mengerjakannya. 5.4.PRINT OUT WO Print out WO / SPK dilakukan untuk mencetak spk yang diberikan oleh agen marketing untuk di kerjakan di ruang MDF Berikut adalah langkah kerjanya : 1. Masuk ke web browser ketikan lalu pilih GAIA BCC seperti gambar dibawah PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 32

33 2. Lalu muncul tampilan GAIA 6.1, pilih komersial > permintaan > print out > Saluran Switch MDF Instal. SPK seperti gambar dibawah 3. Lalu muncul tampilan pemilihan WO, pilih print out WO MDF dari kode print out seperti gambar dibawah PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 33

34 4. Lalu muncul tampilan cetakan, lalu tekan tombol F12 lalu enter tiga kali, maka akan muncul tampilan seperti dibawah 5. Lihat pada kolom jumlah permintaan, jika jumlah permintaan 0 berarti tidak ada perkerjaan yang harus kita kerjakan, maka kita hapus saja tekan tombol hapus, dan jika ada 1 atau 2 atau lebih klik tombol print 6. Sesudah mengklik tombol print, lihat di browser avant, lalu klik tab mdf work order seperti gambar dibawah PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 34

35 7. Lalu print dengan klik kanan lalu pilih print, atau tekan Ctrl+P 5.5.MEREKAP WO Setelah print out WO (work order), kita wajib merekap data pemasangannya, karena untuk mempermudah mengatasi gangguan dan sebagai data pemasangan, berikut cara merekapnya : 1. Lihat pada lembar wo jenis perintahnya, nomor permintaan, DN, nomor telepon dan lain-lain, lalu ketikan pada rekapan seperti gambar dibawah : 2. Tuliskan nomor pekerjaan pada kertas WO agar mudah menyusun data pemasangan. PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 35

36 5.6.MENCARI PORT PEMASANGAN ATAU PENCABUTAN WO Setelah merekap SPK kita harus mencari port nomor telepon yang akan kita kerjakan, berikut adalah langkah-langkahnya : 1. Masuk ke data DLU/EQN TGA untuk mencari port DLU/EQN dan port primer 2. Lalu klik edit>find&replace atau tekan Ctrl+F untuk menampilkan jendela pencarian 3. Ketikan nomor telepon di jendela pencarian seperti gambar dibawah 4. Jika pekerjaan adalah menyangkut dengan speedy seperti pasang baru atau pencabutan speedy, setelah masuk data EQN, lalu masuk ke DATA DATEK SPEEDY untuk mencari port HORIZONTAL dan VERTIKAL DSLAM 5. Setelah masuk ke data DATEK SPEEDY buka jendela find&replace dengan cara edit>find&replace atau Ctrl+F 6. Setela muncul jendela find&replace, ketikan nomor terminal speedynya seperti gambar dibawah PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 36

37 7. Lalu jika pasang baru speedy tuliska nomor Permintaan, DN, nomor RK, nomor telepon, tanggal, dan tuliskan angka 1 untuk menuliskan status aktif 8. Tuliskan port Vertikal dan Horizontalnya di lembar spk seperti gambar dibawah 5.7.PSB POTS (TELEPON) System telepon wireline berkembang jauh sebelum orang mengenal system telepon wireless, yaitu pada sekitar tahun 1870-an. System ini disebut wireline karena kabel digunakan sebagai media transmisi yang menghubungkan pesawat telepon pelanggan dengan perangkat di jaringan telepon milik operator. PSB POTS/Telepon ini dapat dilakukan di dalam ruang MDF dengan men-jumper kabel tembaga berwarna biru putih dari DLU ke blok Primer. Berikut langkah-langkah men-jumper PSB Telepon : Cetak SPK PSB Telepon dari system SISKA Mengecek blok Primer untuk memastikan Primer dalam keadaan kosong tanpa nomor Mengecek nomor pada DLU dengan test micro untuk memastikan bahwa nomor yang akan dipasang sesuai dengan SPK Siapkan kabel jumper telepon yang berwarna biru-putih pada DLU yang hendak dipasang Tarik kabel jumper dari DLU menuju blok Primer yang sesuai dengan SPK Sambungkan pada port pada blok Primer dengan Tool Drop Cek nomor pada Primer dengan Test Micro untuk memastikan bahwa tone PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 37

38 sudah sampai di blok Primer. Melakukan up-date data pada Data PSB Pots dan data EQN untuk dirubah primernya dengan yang baru Melakukan WO (Work Order) pada system SISKA Kemudian simpan data PSK tersebut pada data PSB Pots 5.8.PSB SPEEDY Speedy adalah layanan akses internet berkecepatan tinggi dari PT. Telekomunikasi Indonesia berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Telekomunikasi Subscriber Line (ADSL), yang memungkinkan terjadinya komunikasi data dan suara secara bersamaan (simultan) melalui satu saluran telepon biasa (pada media jaringan akses kabel tembaga) dengan kecepatan sampai dengan 384 kbps bahkan akan menjadi 1000 kbps. PSB SPEEDY ini dapat dilakukan di ruang MDF dengan men-jumper kabel yang berwarna merah-putih dari DLU ke DSLAM Horizontal kemudian dari DSLAM Vertikal ke blok Primer. Berikut langkah-langkah men-jumper PSB SPEEDY : Cetak SPK PSB SPEDY dari system SISKA Mengecek nomor pada blok Primer dengan Test Micro untuk memastika bahwa Primer yang akan digunakan berfungsi dengan baik. Mengecek nomor pada DLU dengan test micro untuk memastikan bahwa nomor yang akan dipasang sesuai dengan SPK Mengecek DSLAM Horizontal untuk memastikan DSLAM dalam keadaan kosong tanpa nomor Mengecek DSLAM Vertikal untuk memastikan DSLAM dalam keadaan kosong tanpa nomor Siapkan kabel jumper Speedy yang berwarna merah-putih pada DLU yang hendak dipasang Tarik kabel jumper dari DLU menuju DSLAM Horizontal yang sesuai dengan SPK Hubungkan kabel jumper pada DSLAM Horizontal dengan Tool Drop yang sesuai dengan SPK seperti gambar dibawah Hubungkan kabel jumper pada DLU dengan Tool Drop yang sesuai dengan SPK PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 38

39 Siapkan kabel jumper pada DSLAM Vertikal Tarik kabel jumper dari DSLAM Vertikal menuju blok Primer Hubungkan kabel jumper pada blok Primer dengan Tool Drop yang sesuai dengan SPK Hubungkan kabel jumper pada DSLAM Vertikal dengan Tool Drop yang sesuai dengan SPK Mengecek kembali pada blok Primer dengan menggunakan Test Micro untuk memastikan bahwa nomor sesuai dengan SPK Apabila nomor sudah benar kemudian cek modem pada blok Primer untuk memastikan ADSL telah bagus, seperti gambar dibawah Kemudian WO (Work Order) pada system SISKA Melakukan update data pada DATEK SPEEDY Berikan bukti bahwa pekerjaan telah selesai dikerjakan dengan cap stempel Masukan SPK kedalam data PSB SPEEDY 5.9.CABUTAN POTS Cabutan Pots biasa dilakukan apabila didalam aplikasi siskat terdapat SPK dengan kode CA, cabutan dilakukan dengan menggunakan tool yang terpasang dengan tool drop. Berikut adalah caranya : Cetak SPK Cabutan pots dari ystem SISKA Pencarian letak DLU yang sesuai pada data SPK Mengecek nomor pada blok Primer dengan test micro untuk memastikan bahwa primer tersebut benar-benar sesuai dengan SPK Mengecek nomor pada DLU dengan test micro untuk memastkan bahwa primer tersebut sesuai dengan SPK Siapkan Tool yang sudah terpasang dengan tool drop Cabut kabel jumper yang terpasang pada blok DLU dengan tool tersebut PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 39

40 Cabut kabel jumper yang terpasang pada blok primer dengan tool tersebut Kemudian lakukan WO (Work Out) pada ystem SISKA Berikan bukti bahwa pekerjaan telah selesai dikerjakan dan dengan hasil baik Masukan SPK dalam catatan CABUTAN CABUTAN SPEEDY Cabutan speedy berbeda dengan cabutan pots, cabutan speedy harus menggunakan kabel jumper warna biru. Cabutan speedy dilakukan apabila dalam aplikasi siska terdapat SPK dengan kode CA dengan tambahan nomor speedy di sampingnya. Berikut adlah caranya : Cetak SPK CA SPEEDY dengan ystem SISKA Pencarian letak DLU yang sesuai pada data SPK Mengecek nomor pada blok Primer dengan test micro untuk memastikan bahwa primer tersebut benar-benar sesuai dengan SPK Ganti jumper speedy yang berwarna Merah-putih dengan jumper pots Ganti jumper speedy yang terpasang di dalam blok DLU dan cabut juga kabel jumper yang terpasag di dalam blok primer Siapkan kabel jumper Pots yang berwarna Bir-Putih Tarik kabel jumper DLU menuju blok Primer yang tercantum dalam SPK Hubungkan kabel jumper Pots DLU dengan Tool Drop Hubungkan kabel jumper dengan Tool Drop pada socket Primer Mengecek kembali pekerjaan jumper yang sudah dlakukan pada blok Primer Mengecek Tone sekaligus Nomor yang dipasang Kemudian lakukan WO (Work Order) pada ystem SISKA Masukan up-date data pada DATEK SPEEDY dengan member tanda merah kepada DSLAM yang dicabut Berikan bukti bahwa pekerjaan telah selesai dikerjakan PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 40

41 5.11. MELAKUKAN UPDATE WO Update WO dilakukan untuk memberikan laporan atau bukti jika kita sudah mengerjakan tugas perintah SPK. Berikut adalah langkah langkah update wo Buka web browser lalu ketikan di address bar Pilih Gaia BCC Muncul tampilan Gaia 6.1 lalu klik komersial>permintaan>wo kembali>mdf WO Muncul tampilan Pengembalian WO MDF, ketikan nomor permintaan di kolom permintaan seperti gambar di bawah, lalu enter beberapa kali dan tekan huruf Y pada saat di kolom Pekerjaan selesai seperti gambar dibawah ini PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 41

42 BAB VI MENGATASI MASALAH / GANGGUAN 6.1. CHANGE PORT Change Port dilakukan bila ada SPK yang pemasangan dan di port yang akan kita pasang sudah ada yang isi atau rusak. Biasanya change port ini selalu dikerjakan oleh kepala ruangan dan kita hanya memasang jumpernya saja MENGAKTIFKAN SPEEDY ADSL YANG BELUM UP Setelah kita memasang speedy kita diwajibkan untuk mengecek hasil pemasangan speedy kita dengan menggunakan hub/switch dengan cara mencapitkan capitan dari switch ke port primer. Tetapi sebelum mengeceknya dengan switch, kita harus mengeceknya terlebih dahulu dengan test tone, karena kita harus mengecek dulu apakah kabel yang sudah kita pasang terpasang dengan benar. Jika sesudah di test dengan test tone, kita harus koneksi adslnya dengan switch. Jika telepon berjalan dengan baik, tetapi adslnya tidak menyala, berarti adslnya belum di set. Berikut adalah cara mengatasinya adalah telepon ke nomor lalu katakan kepada agen pelayanan bahwa adsl yang kita pasang belum di set lalu kita akan ditanyakan nomor terminal adsl tersebut. Jika sudah beres, lalu kita cek kembali adslnya MENGATASI GANGGUAN JARINGAN DI MDF Gangguan jaringan telepon biasanya bisa berada di beberapa tempat seperti di MDF, Rumah Kabel, Distribution Point, atau di Kotak Terminal Batas pelanggan. Biasanya Gangguan disebabkan oleh kabel jumper yang rusak akibat digigiti tikus, jaringannya terkena petir, atau pemasangan jumper yang salah. Berikut adalah cara mengatasinya : 1. Cek dengan test tone di port primer, jika tone menyala dengan benar maka kesalahan ada di luar MDF 2. Jika di port primer tidak ada tone periksa di port DLU/EQN, jika tone menyala dengan benar, maka kesalahan ada di kabel primer pemasangannya salah atau jumpernya jelek 3. Jika di port DLU/EQN tidak ada tone, liat terlebih dulu kabel kecil yang berasal dari sentral, biasanya kabelnya terlalu lama melipat jadi menyebabkan gangguan maka kita harus membenarkannya. PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 42

43 4. Jika sudah diperiksa kabel dari sentral tetapi masih tidak ada tone berarti permasalahannya ada di ruang sentral. 5. Kita periksa di ruang sentral, lalu ganti modul yang rusak seperti gambar dibawah 6. Periksa kembali di port DLU/EQN dan di port Primer PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 43

44 BAB VII PENUTUP 7.1. KESIMPULAN Setelah kami melaksanakan Praktek Lini Produksi, penulis memperoleh keuntungan berupa pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga, sehingga dapat menambah wawasan serta melengkapi pengetahuan yang didapat dari sekolah. Dengan ini penulis menarik kesimpulan diseluruh kegiatan yang dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut : 1. Program Prakerin merupakan wahana bagi siswa sebelum benar-benar terjun ke dunia industri. 2. Praktek Lini Produksi merupakan upaya mengaplikasi pengetahuan dan keterampilan yang didapat dari sekolah. 3. Dengan Program Prakerin nantinya banyak muncul tenaga-tenaga kerja yang profesional. 4. Keberhasilan Perusahaan ditunjang oleh disiplin dan profesionalisme kerja karyawannya SARAN Dengan segala kerendahan hati, penulis bermaksud menyampaikan saran untuk pihak sekolah dan pihak industri agar pelaksana Prakerin pada waktu mendatang dapat lebih baik dari sebelumnya. 1. Saran Untuk Pihak Sekolah a) Pihak sekolah hendaknya mengkordinir segala sesuatu yang berkaitan dengan Prakerin. b) Mengawasi kehadiran para siswa yang melaksanakan Prakerin. 2. Diharapkan koordinasi sekolah dan pihak industri dapat terjalin dengan baik sehingga memudahkan siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya selama melaksanakan Praktek Kerja Industri, misalnya siswa mempunyai masalah dalam melaksanakan tugas-tugas dari industri tersebut karena berbeda dengan bidang keahlian siswa tersebut. 3. Saran Untuk Pihak Industri a) Diharapkan pihak industri dapat menerima kembali siswa SMK PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 44

45 MERDEKA angkatan berikutnya untuk melaksanakan Prakerin. b) Hendaknya penempatan siswa disesuaikan dengan bidang keahliannya masing-masing. 4. Pihak Industri sebaiknya mengawasi kegiatan selama jam kerja atau jam pelaksanaan Prakerin di industri. PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 45

46 DAFTAR HADIR PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIND) SISWA SMK MERDEKA BANDUNG NAMA SISWA : Andrian Ramadhan.F NIS : PERUSAHAAN : PT. TELKOM TEGALEGA TANGGAL BULAN JULI AGUSTUS SEPTEMBER S I A JUMLAH TDK HADIR : : : : CATATAN : Hari Sabtu dan Minggu libur Tanggal 17 agustus libur kemerdekaan RI Tanggal 27 agustus s/d 7 september libur Idul Fitri Bandung, 30 September 2011 Pembimbing Industri, Atang Sodikin NIK KET PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 46

47 BIODATA SERTIFIKAT PRAKERIND Nama Perusahaan/Industri : PT. TELKOM INDONESIA Tbk, SO TEGALEGA Alamat : Jalan Mochammad Toha No. 222, Bandung Nama Siswa : Andrian Ramadhan Febriana NIS : Kelas : XII. TKJ. 4 Pelaksanaan PRAKERIND : 13 Juli sampai 30 September 2011 Kompetensi : Teknik Komputer Jaringan No. Aspek yang dinilai Nilai Nilai Angka Huruf Keterangan 1 Disiplin 90 K Kompeten 2 Kerjasama 95 K Kompeten 3 Inisiatif 95 K Kompeten 4 Kerajinan 90 K Kompeten 5 Tanggung Jawab 90 K Kompeten 6 Sikap 90 K Kompeten 7 Prestasi / Kejuruan 95 K Kompeten Hasil : Kompeten/Belum Kompeten Rentang nilai : 1 74 = BK (Belum Kompeten) = K (Kompeten) Bandung, 30 September 2011 Pimpinan/Direktur Yunasfi NIK PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, STO TEGALEGA 47

BAB III METODE PENELITIAN. Gambaran umum P.T Telekomunikasi Indonesia Tbk: Tahun 1975 merupakan awal perjalanan usaha PT Infomedia Nusantara

BAB III METODE PENELITIAN. Gambaran umum P.T Telekomunikasi Indonesia Tbk: Tahun 1975 merupakan awal perjalanan usaha PT Infomedia Nusantara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengadakan dan pengambilan data pada Pojok Bursa Mercu Buana yang bertempat di gedung A Universitas Mercu Buana Jakarta. Gambaran

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. informasi. Perusahaan ini adalah anak perusahaan dari PT. Telkom Indonesia. PT.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. informasi. Perusahaan ini adalah anak perusahaan dari PT. Telkom Indonesia. PT. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Infomedia Nusantara adalah perusahaan penyedia jasa dibidang informasi. Perusahaan ini adalah anak perusahaan dari PT. Telkom Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Contact Center, dan Layanan Content menjadi Layanan Contact Center &

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Contact Center, dan Layanan Content menjadi Layanan Contact Center & BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan PT Infomedia Nusantara adalah perusahaan penyedia jasa dibidang informasi. Perusahaan ini adalah anak perusahaan dari PT Telkom Indonesia.

Lebih terperinci

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) Modul 6 Jaringan Teleponi. Prima Kristalina PENS (Desember 2014)

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) Modul 6 Jaringan Teleponi. Prima Kristalina PENS (Desember 2014) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 1 DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) Modul 6 Jaringan Teleponi Prima Kristalina (Desember 2014) 2 Overview Latar Belakang Kondisi Jarlokat saat ini Konsep Dasar DSL Teknik

Lebih terperinci

II. Sekilas Tentang Jaringan Lokal Akses Kawat Tembaga 2.1 Tinjauan Umum Jaringan Local

II. Sekilas Tentang Jaringan Lokal Akses Kawat Tembaga 2.1 Tinjauan Umum Jaringan Local Makalah Seminar Kerja Praktek KONFIGURASI JARINGAN TELEPON DAN PENANGANAN GANGGUAN DI MDF NUR RIZKY R P (L2F607040) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak Persaingan pada

Lebih terperinci

ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL

ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL Anggun Fitrian Isnawati 1) Irwan Susanto 2) Renny Ayu Purwanita 3) 1,2,3 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL

ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL Anggun Fitrian Isnawati 1) Irwan Susanto 2) Renny Ayu Purwanita 3) 1,2,3 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

PENANGANAN GANGGUAN JARINGAN AKSES TEMBAGA STO BOJONG GEDE (Studi Kerja Di Telkom Bojong Gede)

PENANGANAN GANGGUAN JARINGAN AKSES TEMBAGA STO BOJONG GEDE (Studi Kerja Di Telkom Bojong Gede) PENANGANAN GANGGUAN JARINGAN AKSES TEMBAGA STO BOJONG GEDE (Studi Kerja Di Telkom Bojong Gede) Nama NPM : 42108436 Fakultas Jurusan Dosen Pembimbing : Apri Rahmadiansyah : Ilmu Komputer : Teknik Komputer

Lebih terperinci

1.2. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kerja praktek di PT Telkom. Keyword / kata kunci : Jarlokat, MDF, ADSL

1.2. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kerja praktek di PT Telkom. Keyword / kata kunci : Jarlokat, MDF, ADSL Makalah Seminar Kerja Praktek UNIT MDF (MAIN DISTRIBUTION FRAME) dan TEKNOLOGI ADSL (ASYMETRIC DIGITAL SUBSCRIBER LINE) Ruhi Agatha T. (L2F006079) ruhi.elektro@gmail.com Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI A. JARINGAN LOKAL AKSES KABEL TEMBAGA (JARLOKAT) (di sentral) melalui konstruksi kabel primer (terdiri dari manhole dan duct) dan

BAB II DASAR TEORI A. JARINGAN LOKAL AKSES KABEL TEMBAGA (JARLOKAT) (di sentral) melalui konstruksi kabel primer (terdiri dari manhole dan duct) dan Tugas Akhir BAB II BAB II DASAR TEORI A. JARINGAN LOKAL AKSES KABEL TEMBAGA (JARLOKAT) JARLOKAT (Jaringan lokal Akses Kabel Tembaga) adalah sebuah jaringan akses yang menggunakan kabel tembaga sebagai

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN PSTN. yang lebih dikenal dengan jaringan Public Switch Telephone Network (PSTN). Jaringan ini

BAB II JARINGAN PSTN. yang lebih dikenal dengan jaringan Public Switch Telephone Network (PSTN). Jaringan ini BAB II JARINGAN PSTN 2.1 Umum Jaringan VoIP pada dasarnya pengembangan dari jaringan telepon konvensional atau yang lebih dikenal dengan jaringan Public Switch Telephone Network (PSTN). Jaringan ini menghubungkan

Lebih terperinci

BAB III PARAMETER ELEKTRIS JARLOKAT

BAB III PARAMETER ELEKTRIS JARLOKAT BAB III PARAMETER ELEKTRIS JARLOKAT Teknologi ADSL telah digunakan oleh PT. Telkom sebagai salah satu produk unggulan dalam penyediaan akses internet kecepatan tinggi dan menjadi alternatif dari metode

Lebih terperinci

5

5 BAB II TEORI PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA Jaringan lokal akses tembaga (JARLOKAT) yaitu jaringan yang menggunakan kabel tembaga sebagai media transmisinya. Jaringan kabel adalah jaringan yang

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS JARINGAN AKSES TEMBAGA TERHADAP LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT.TELKOM,Tbk DIVISI ACCESS SITE OPERATION PURWOKERTO

ANALISIS KUALITAS JARINGAN AKSES TEMBAGA TERHADAP LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT.TELKOM,Tbk DIVISI ACCESS SITE OPERATION PURWOKERTO ANALISIS KUALITAS JARINGAN AKSES TEMBAGA TERHADAP LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT.TELKOM,Tbk DIVISI ACCESS SITE OPERATION PURWOKERTO Wahyu Pamungkas 1, Nunung Sadtomo.P 2, Erlinda Febrianingtyas 3 Program

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Jaringan Tembaga Terhadap Penerapan Teknologi Annex M Pada Perangkat MSAN Studi Kasus Di PT.Telkom Purwokerto

Analisis Kualitas Jaringan Tembaga Terhadap Penerapan Teknologi Annex M Pada Perangkat MSAN Studi Kasus Di PT.Telkom Purwokerto Analisis Kualitas Jaringan Tembaga Terhadap Penerapan Teknologi Annex M Pada Perangkat MSAN Studi Kasus Di PT.Telkom Purwokerto Solichah Larasati 1 Wahyu Pamungkas 2 Eka Wahyudi 3 123 Sekolah Tinggi Teknologi

Lebih terperinci

Powered By TeUinSuska2009.Wordpress.com. Upload By - Vj Afive -

Powered By  TeUinSuska2009.Wordpress.com. Upload By - Vj Afive - Powered By http:/ TeUinSuska2009.Wordpress.com Upload By - Vj Afive - Jaringan Akses Jaringan akses merupakan sub sistem jaringan telekomunikasi yg menghubungkan pelanggan (UN-User Node) dengan Service

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Kegiatan Kerja Praktek

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Kegiatan Kerja Praktek BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan Kerja Praktek 3.1.1 Waktu dan Tempat Lokasi dari penelitian ini berada di CV. Perkasa yang berlokasi di jalan Bengawan no. 59, daerah ini berada tidak jauh dari gedung sate

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH JUMLAH USER AKTIF TERHADAP BANDWIDTH USED PADA LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT. TELKOM, Tbk. PURWOKERTO

ANALISIS PENGARUH JUMLAH USER AKTIF TERHADAP BANDWIDTH USED PADA LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT. TELKOM, Tbk. PURWOKERTO ANALISIS PENGARUH JUMLAH USER AKTIF TERHADAP BANDWIDTH USED PADA LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT. TELKOM, Tbk. PURWOKERTO Anggun Fitrian Isnawati 1 Nunung Sadtomo P. 2 Mela Yuniati 3 1,2,3 Akademi Teknik

Lebih terperinci

BAB IV KEGIATAN PRAKERIN

BAB IV KEGIATAN PRAKERIN BAB IV KEGIATAN PRAKERIN 4.1 Judul : Pemasangan Baru Telepon dan Speedy beserta WiFi 4.2 Prosedure : Gambar 4..1 Skema Pemasangan Speedy 1) Entri Data Entri Data merupakan suatu proses penginputan data

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN TEKNOLOGI MSAN DAN GPON PADA LAYANAN TRIPLE PLAY DI PT. TELKOM

PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN TEKNOLOGI MSAN DAN GPON PADA LAYANAN TRIPLE PLAY DI PT. TELKOM PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN TEKNOLOGI MSAN DAN GPON PADA LAYANAN TRIPLE PLAY DI PT. TELKOM Nurul Kholifah 1), Maria Ulfah, S.T.,M.T 2) 1),2) Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Negeri Balikpapan,

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Aktifitas Pegawai IT di PT. Telkom Cianjur terbagi dalam beberapa bagian, yaitu:

BAB III PEMBAHASAN. Aktifitas Pegawai IT di PT. Telkom Cianjur terbagi dalam beberapa bagian, yaitu: 22 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Aktifitas Pegawai PT. Telkom Aktifitas Pegawai IT di PT. Telkom Cianjur terbagi dalam beberapa bagian, yaitu: 1) Technical Support: a) Bertugas mengurus, mengelola, dan memaintain

Lebih terperinci

Internet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing

Internet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing Internet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing Setelah dari Bab 1 sampai dengan Bab 4 kita belajar membuat serta menggunakan jaringan lokal (LAN), marilah pada bab ini kita

Lebih terperinci

FUNGSI NETWORK MANAGEMENT SYSTEM

FUNGSI NETWORK MANAGEMENT SYSTEM Makalah Seminar Kerja Praktek FUNGSI NETWORK MANAGEMENT SYSTEM (NMS) SEBAGAI MENEJEMEN DSLAM dan SISTEM PENOMORAN PELANGGAN SPEEDY PADA DSLAM di UNIT CPE M. Jazilun Niam (L2F 005 553) Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

Abstrak. pengguna harus menggunakan modem ADSL.

Abstrak. pengguna harus menggunakan modem ADSL. CARA KERJA ADSL, SETTING MODEM ADSL, DAN TROUBLESHOOTING UNTUK LAYANAN SPEEDY Gathut Nugroho (L2F 606 028) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak Perkembangan teknologi telekomunikasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS JARINGAN MSAN PADA LAYANAN IPTV PT.TELKOM DI DAERAH DENPASAR BALI

ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS JARINGAN MSAN PADA LAYANAN IPTV PT.TELKOM DI DAERAH DENPASAR BALI ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS JARINGAN MSAN PADA LAYANAN IPTV PT.TELKOM DI DAERAH DENPASAR BALI I.G.A. Sutresna Mudri 1, P.K. Sudiarta 2, N. Gunantara 3 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Training Center ISSUED4/17/2004 1

Training Center ISSUED4/17/2004 1 1 Tujuan Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta memahami dan mempunyai persepsi yang sama tentang Struktur Jaringan Lokal Akses Tembaga sebagai sarana untuk mengakses berbagai jenis layanan.

Lebih terperinci

BAYU SAPTA HARI TEKNOLOGI DAN PILIHAN HIDUP

BAYU SAPTA HARI TEKNOLOGI DAN PILIHAN HIDUP BAYU SAPTA HARI TEKNOLOGI DAN PILIHAN HIDUP Teknologi dan Pilihan Hidup 21 Tulisan tentang Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat Bayu Sapta Hari Copyright 2012 by Bayu Sapta Hari Bee Project Jl.

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM PERFORMANSI LAYANAN CUSTOMER SPEEDY DI PERANGKAT OPTIC ACCESS NETWORK (OAN)

ANALISA SISTEM PERFORMANSI LAYANAN CUSTOMER SPEEDY DI PERANGKAT OPTIC ACCESS NETWORK (OAN) ANALISA SISTEM PERFORMANSI LAYANAN CUSTOMER SPEEDY DI PERANGKAT OPTIC ACCESS NETWORK (OAN) Dedi Maryadi Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Fitriarryanti@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA (JARLOKAT) PT. TELKOM INDONESIA

BAB III JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA (JARLOKAT) PT. TELKOM INDONESIA 25 BAB III JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA (JARLOKAT) PT. TELKOM INDONESIA Pada bab 2 (dua) telah dibahas tentang teknologi dan jaringan ADSL (asymmetric digital subscriber line) secara umum. Mengingat bahwa

Lebih terperinci

Tembaga(Jarlokat) Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS

Tembaga(Jarlokat) Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS Jaringan Lokal Akses Tembaga(Jarlokat) Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS TUJUAN DAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Memahami konfigurasi jaringan kabel telepon Memahami tentang rumah hkbl kabel Memahami tentang kotak DP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi, BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Informasi sangat penting bagi kita karena semua kegiatan kita memerlukan informasi, dan bisa juga dikatakan bahwa semua kegiatan kita dituntut untuk menghasilkan informasi.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENDAHULUAN Teknologi internet saat ini sudah menjadi sebuah teknologi dan jaringan komunikasi data yang paling populer sekrang ini. Beberapa tahun lalu trafik E-mail dan WWW

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Setelah melakukan penelitian terhadap permasalahan yang ada di PT.

BAB III PEMBAHASAN. Setelah melakukan penelitian terhadap permasalahan yang ada di PT. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Data Hasil Penelitian 3.1.1 Analisis Masalah Setelah melakukan penelitian terhadap permasalahan yang ada di PT. Telekomunikasi, Tbk. Bagian network Divisi Acces Tangerang khususnya

Lebih terperinci

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~ ~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~ Teknologi WAN Wide area network (WAN) digunakan untuk saling menghubungkan jaringan-jaringan yang secara fisik tidak saling berdekatan terpisah antar kota, propinsi

Lebih terperinci

BAB I RANGKA PEMBAGI UTAMA

BAB I RANGKA PEMBAGI UTAMA BAB I 1. TUJUAN Pedoman ini membahas tata cara instalasi perangkat di ruangan Rangka Pembagi Utama, seperti : Rangka Pembagi Utama (RPU), perlengkapan Cable Chamber, Blok Terminal Rangka Pembagi Utama

Lebih terperinci

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK TELEKOMUNIKASI KOMPETENSI KEAHLIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT. Telkom) merupakan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT. Telkom) merupakan perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Masalah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT. Telkom) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi

Lebih terperinci

Pengantar Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL)

Pengantar Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) Pengantar Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) Apabila Kita memperhatikan perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini, maka hampir dapat dipastikan perkembangan yang paling pesat dalam teknologi

Lebih terperinci

PERTEMUAN 8 (MEDIA TRANSMISI FISIK)

PERTEMUAN 8 (MEDIA TRANSMISI FISIK) PERTEMUAN 8 (MEDIA TRANSMISI FISIK) POKOK BAHASAN Jaringan fisik berdasarkan bentuk fisik Jaringan fisik berdasarkan cara pemasangan Jaringan fisik berdasarkan fungsi penggunaan TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek NETWORK ELEMENT ADSL SPEEDY Anton Prabowo (L2F004458) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Makalah Seminar Kerja Praktek NETWORK ELEMENT ADSL SPEEDY Anton Prabowo (L2F004458) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Makalah Seminar Kerja Praktek NETWORK ELEMENT ADSL SPEEDY Anton Prabowo (L2F004458) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak - Saat ini penyebaran jaringan akses internet mengalami

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. tolok ukur perbandingan jaringan GPON (Gigabit Passive Optical Network) dengan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. tolok ukur perbandingan jaringan GPON (Gigabit Passive Optical Network) dengan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dalam bab ini dibahas mengenai beberapa parameter-parameter yang menjadi tolok ukur perbandingan jaringan GPON (Gigabit Passive Optical Network) dengan DSLAM (Digital Subscriber

Lebih terperinci

PELAYANAN GANGGUAN PADA JARINGAN LOKAL AKSES KAWAT TEMBAGA M

PELAYANAN GANGGUAN PADA JARINGAN LOKAL AKSES KAWAT TEMBAGA M Makalah Seminar Kerja Praktek PELAYANAN GANGGUAN PADA JARINGAN LOKAL AKSES KAWAT TEMBAGA M Lukmanul Hakim (L2F006064) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang Abstrak Pada

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Divisi Wireless Broadband Sebelum bernama Divisi Wireless Broadband, divisi ini bernama Divisi Telkom Flexi yang memanfaatkan CDMA sebagai bisnis telekomunikasinya.

Lebih terperinci

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET Jenis-jenis dari koneksi Internet adalah senagai berikut : A. Koneksi fisik, misalnya ethernet, fiber-optik, modem, ADSL, wave-lan, satelit, dan masih banyak lagi. Dari segi

Lebih terperinci

DasarJaringan Komunikasi

DasarJaringan Komunikasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya DasarJaringan Komunikasi Modul 5: Media Transmisi Fisik Prima Kristalina PENS (Maret 2015) POKOK BAHASAN 1. Jaringan fisik berdasarkan bentuk fisik 2. Jaringan fisik

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM MANAJEMEN DATA DAN INTERNET MEMANFAATKAN SNMP DI PT. INFOMEDIA NUSANTARA. Hendra Gunawan Setiadi Gunawan ABSTRAK

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM MANAJEMEN DATA DAN INTERNET MEMANFAATKAN SNMP DI PT. INFOMEDIA NUSANTARA. Hendra Gunawan Setiadi Gunawan ABSTRAK PERANCANGAN APLIKASI SISTEM MANAJEMEN DATA DAN INTERNET MEMANFAATKAN SNMP DI PT. INFOMEDIA NUSANTARA Hendra Gunawan Setiadi Gunawan ABSTRAK Perkembangan jaringan komputer di PT.TELKOM Tbk. berhasil menjadikan

Lebih terperinci

JARINGAN AKSES TELEPON

JARINGAN AKSES TELEPON JARINGAN AKSES TELEPON Jaringan Akses adalah jaringan yang menghubungkan pelanggan dengan sentral telepon. Jaringan akses sering juga disebut sebagai Outside Plan (OSP), beberapa istilah juga sering disebut

Lebih terperinci

intranet Kompetensi Dasar 1.5. Melakukan berbagai cara untuk memperoleh sambungan internet / intranet Tujuan Pembelajaran

intranet Kompetensi Dasar 1.5. Melakukan berbagai cara untuk memperoleh sambungan internet / intranet Tujuan Pembelajaran Standar Kompetensi 1. Memahami dasar-dasar penggunaan internet/ intranet Kompetensi Dasar 1.5. Melakukan berbagai cara untuk memperoleh sambungan internet / intranet Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan

Lebih terperinci

METODE SAMPLING DALAM PENGUKURAN VALIDITAS DATA NUMERIK JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA (JARLOKAT)

METODE SAMPLING DALAM PENGUKURAN VALIDITAS DATA NUMERIK JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA (JARLOKAT) Makalah Seminar Kerja Praktek Di PT. TELKOM Kandatel Semarang METODE SAMPLING DALAM PENGUKURAN VALIDITAS DATA NUMERIK JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA (JARLOKAT) Wahyu Edy Seputra ( L2F005585 ) Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

Pengukuran dan Analisis Performansi Jaringan Berbasis IP Pada DSLAM Sebagai Acess Node Pada pelanggan SPEEDY

Pengukuran dan Analisis Performansi Jaringan Berbasis IP Pada DSLAM Sebagai Acess Node Pada pelanggan SPEEDY Pengukuran dan Analisis Performansi Jaringan Berbasis IP Pada DSLAM Sebagai Acess Node Pada pelanggan SPEEDY Nioga Tama / 0422100 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Krtisten Maranatha,

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Divisi multimedia yang meliputi beberapa hal, yaitu analisis perangkat keras,

BAB III PEMBAHASAN. Divisi multimedia yang meliputi beberapa hal, yaitu analisis perangkat keras, BAB III PEMBAHASAN Hasil kerja praktek yang dilakukan di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Divisi multimedia yang meliputi beberapa hal, yaitu analisis perangkat keras, analisis perangkat lunak, analisis

Lebih terperinci

4.2 Prosedur Permintaan Instalasi Layanan Internet Speedy

4.2 Prosedur Permintaan Instalasi Layanan Internet Speedy BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisa Proses Menganalisa Proses merupakan langkah awal dalam pembuatan pedoman pelayanan instalasi ini. Langkah pertama adalah melakukan wawancara. Wawancara dilakukan

Lebih terperinci

INTERNET-INTRANET 2. Bambang Pujiarto, S.Kom

INTERNET-INTRANET 2. Bambang Pujiarto, S.Kom INTERNET-INTRANET 2 Bambang Pujiarto, S.Kom Teknologi Internet Perangkat : PC /Komputer Modem, saluran telepon (Dial-Up) Router / Gateway (ISP) Ketentuan: Memiliki IP address dan atau jalur routing yang

Lebih terperinci

TEKNOLOGI DIGITAL SUBSCRIBER LINE ACCESS MULTIPLEXER

TEKNOLOGI DIGITAL SUBSCRIBER LINE ACCESS MULTIPLEXER Makalah Seminar Kerja Praktek TEKNOLOGI DIGITAL SUBSCRIBER LINE ACCESS MULTIPLEXER (DSLAM) PADA JARINGAN SPEEDY Febri Fadhil W K (L2F 006 039) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

MODERNISASI JARINGAN AKSES TEMBAGA DENGAN FIBER OPTIK SAMPAI DENGAN KE PELANGGAN. Oleh :

MODERNISASI JARINGAN AKSES TEMBAGA DENGAN FIBER OPTIK SAMPAI DENGAN KE PELANGGAN. Oleh : MODERNISASI JARINGAN AKSES TEMBAGA DENGAN FIBER OPTIK SAMPAI DENGAN KE PELANGGAN Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

Computer Networks Technology in Indonesia. Adhi Harmoko S, M.Komp

Computer Networks Technology in Indonesia. Adhi Harmoko S, M.Komp Computer Networks Technology in Indonesia Adhi Harmoko S, M.Komp 1 Indonesia Internet Access Leased Line ISDN LAN Dial-Up LAN Kabelvision VSAT ADSL Source from : http://www.link.net.id 2 LAN TV Kabel 1

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN PEMASANGAN ADSL DI AREA DENPASAR

ANALISA KELAYAKAN PEMASANGAN ADSL DI AREA DENPASAR ANALISA KELAYAKAN PEMASANGAN ADSL DI AREA DENPASAR Tugas Akhir Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada jurusan Teknik Elektro Universitas Udayana Oleh : Gde Bagus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Jaringan Lokal Akses Tembaga Secara umum yang dimaksud dengan jaringan lokal pada sistem telekomunikasi adalah suatu bentuk jaringan akses (transmisi) yang secara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Analisis Analisis atau bias di sebut analisa adalah suatu kajian yang di laksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam.

Lebih terperinci

Instruktur : Bpk Rudi Haryadi. Nama : Tio Adistiyawan (29) No Exp. :

Instruktur : Bpk Rudi Haryadi. Nama : Tio Adistiyawan (29) No Exp. : Nama : Tio Adistiyawan (29) Iin Windarti(9) Diagnosa WAN Konsep Phisical Layer WAN Kelas : XII TKJ A Paraf : Tgl : 23 September 2012 Instruktur : Bpk Rudi Haryadi Bpk Antoni Budiman No Exp. : A. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Tahun 1975 merupakan awal perjalanan usaha PT Infomedia Nusantara menjadi perusahaan pertama penyedia layanan informasi telepon di Indonesia. Di bawah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Studi Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Studi Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Studi Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Sumber: http://www.telkom.co.id/ 1.1.1. Profil Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek Unit MDF dan Instalasi speedy Adityo Prabowo (L2F005503) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Makalah Seminar Kerja Praktek Unit MDF dan Instalasi speedy Adityo Prabowo (L2F005503) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Makalah Seminar Kerja Praktek Unit MDF dan Instalasi speedy Adityo Prabowo (L2F005503) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak - Kemampuan akses berkecepatan tinggi dari jaringan

Lebih terperinci

STT Telematika Telkom Purwokerto

STT Telematika Telkom Purwokerto PENERAPAN JARINGAN MULTI SERVICE ACCESS NETWORK UNTUK MENDUKUNG NGN Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Besar pada mata kuliah Kinerja Telekomunikasi prodi S1 Teknik Telekomunikasi. Oleh : Lina Azhari

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN Widya Teknika Vol.18 No.1; Maret 2010 ISSN 1411 0660 : 1-5 ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN Anis Qustoniah 1), Dewi Mashitah 2) Abstrak ISDN (Integrated

Lebih terperinci

ANALISIS JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA PADA PERFORMANSI DSLAM BERBASIS TEKNOLOGI ADSL SKRIPSI LAOSMARIA JULIASTRY NABABAN

ANALISIS JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA PADA PERFORMANSI DSLAM BERBASIS TEKNOLOGI ADSL SKRIPSI LAOSMARIA JULIASTRY NABABAN ANALISIS JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA PADA PERFORMANSI DSLAM BERBASIS TEKNOLOGI ADSL SKRIPSI LAOSMARIA JULIASTRY NABABAN 060801024 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA

PANDUAN PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA PANDUAN PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA UNTUK SISWA PANDUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MANDIRI 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan rahmat-nya,

Lebih terperinci

Gambar 1. Digital loop carrier

Gambar 1. Digital loop carrier PENGGUNAAN METODE SAMPLING UNTUK MENGUKUR TINGKAT VALIDITAS DATA NUMERIK PADA JARLOKAF di PT. TELKOM KANDATEL SEMARANG Bayu Ardiyanto (L2F005520) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Jaringan local akses optik (JARLOKAF) adalah jaringan. menghubungkan Central Office (CO) pada operator telekomunikasi ke Remote

BAB II DASAR TEORI. Jaringan local akses optik (JARLOKAF) adalah jaringan. menghubungkan Central Office (CO) pada operator telekomunikasi ke Remote BAB II DASAR TEORI 2.1. Jaringan Lokal Akses Fiber Jaringan local akses optik (JARLOKAF) adalah jaringan yang menghubungkan Central Office (CO) pada operator telekomunikasi ke Remote Unit (RU) dengan menggunakan

Lebih terperinci

Teknologi x-dsl. Oleh: Prima Kristalina Mike Yuliana. Disadur dari training PT.Telkom

Teknologi x-dsl. Oleh: Prima Kristalina Mike Yuliana. Disadur dari training PT.Telkom Teknologi x-dsl Oleh: Prima Kristalina Mike Yuliana Disadur dari training PT.Telkom Topik Dasar pengertian x-dsl Teknologi x-dsl Network Element PERKEMBANGAN LAYANAN DAN HARAPAN PELANGGAN LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. diberi kewenangan langsung dibawah PT. Telkom Indonesia untuk memberikan kemudahan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. diberi kewenangan langsung dibawah PT. Telkom Indonesia untuk memberikan kemudahan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan 2.1.1. Sejarah Instansi CV. Perkasa adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa pendaftaran dan pemasangan salah satu

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini secara rinci akan membahas mengenai langkah-langkah yang diterapkan terhadap rancangan infrastruktur jaringan yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah proses implementasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. daya, dimana dibutuhkan layanan-layanan dan aturan-aturan (protocols) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. daya, dimana dibutuhkan layanan-layanan dan aturan-aturan (protocols) yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan komputer didefinisikan sebagai sekumpulan peralatan komputer yang dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dengan tujuan membagi sumber daya, dimana dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. membantu untuk lebih memahami jalannya aplikasi ini. Sistem atau aplikasi dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. membantu untuk lebih memahami jalannya aplikasi ini. Sistem atau aplikasi dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Implementasi Sistem Implementasi sistem adalah implementasi dari analisis dan desain yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga diharapkan dengan adanya implementasi

Lebih terperinci

3 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Sistem Intergrator (SI) perangkat akses jaringan telekomunikasi.

3 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Sistem Intergrator (SI) perangkat akses jaringan telekomunikasi. 3 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Transdata Satkomindo (selanjutnya disebut Satkomindo) adalah perusahaan teknologi informasi yang berlokasi di Jakarta dan bergerak di bidang

Lebih terperinci

Jika anda terhubung ke Internet, ada beberapa kemungkinan jenis teknologi yang digunakan agar komputer anda akan

Jika anda terhubung ke Internet, ada beberapa kemungkinan jenis teknologi yang digunakan agar komputer anda akan Apa Itu ADSL Jika anda terhubung ke Internet, ada beberapa kemungkinan jenis teknologi yang digunakan agar komputer anda akan tersambung ke internet tersebut, diantaranya ada yang menggunakan teknologi

Lebih terperinci

VDSL (Very High bit-rate DSL)

VDSL (Very High bit-rate DSL) VDSL (Very High bit-rate DSL) Oleh Endi Sopyandi 0404030377 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2008 Daftar Isi Halaman Judul Daftar Isi 1 1 Pendahuluan 2 2 Kerangka Teoritis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 63 juta pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 63 juta pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini pertumbuhan akses internet semakin pesat. Hal ini ditandai oleh jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 63 juta pada tahun

Lebih terperinci

sinyal yang dihasilkan pada berbagai tahap. RF amplifier adalah perangkat luar yang harus dipasang sangat dekat dengan antena untuk mengurangi kerugia

sinyal yang dihasilkan pada berbagai tahap. RF amplifier adalah perangkat luar yang harus dipasang sangat dekat dengan antena untuk mengurangi kerugia BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi sistem jamming Sistem jamming dirancang untuk memberikan sinyal noise yang dapat dikonversi menjadi sinyal RF dari berbagai bandwidth sampai 36 MHz. Persyaratan untuk menjamming

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. : Karyn Vusvyta NIM : DOSEN PEMBIMBING : Dr. Deris Stiawan, M.T. FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER

JARINGAN KOMPUTER. : Karyn Vusvyta NIM : DOSEN PEMBIMBING : Dr. Deris Stiawan, M.T. FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER NAMA : Karyn Vusvyta NIM : 09011181419007 DOSEN PEMBIMBING : Dr. Deris Stiawan, M.T. FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 JARINGAN KOMPUTER PADA KANTOR

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Broadband Merupakan jaringan yang dikonfigurasi dengan menggunakan kabel serat optik dengan kapasitas yang sangat tinggi yang menghubungkan pelanggan pada jaringan.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN JARINGAN GIGABYTE PASSIVE OPTICAL NETWORK DAN MULTI SERVICE ACCESS NODE PADA PT. TELKOM

PERBANDINGAN JARINGAN GIGABYTE PASSIVE OPTICAL NETWORK DAN MULTI SERVICE ACCESS NODE PADA PT. TELKOM PERBANDINGAN JARINGAN GIGABYTE PASSIVE OPTICAL NETWORK DAN MULTI SERVICE ACCESS NODE PADA PT. TELKOM SKRIPSI oleh: Kristian Steven 1200955360 Setiyo Jati Kusumo 1200955865 Ardi Atmaja Prawira Rullah 1200956893

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Teknik Pengkabelan Twisted Pair Pengkabelan Twisted Pair menggunakan sebuah konektor Registered Jack (RJ). Adapun konektor RJ untuk kabel UTP CAT5/5 enchanced adalah RJ-45. Hal-hal

Lebih terperinci

29

29 BAB III PARAMETER DAN PENGUKURAN JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PT TELKOM merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi yang menyediakan berbagai macam layanan. Di antara sekian banyak layanan yang di miliki

Lebih terperinci

PERENCANAAN JARINGAN INTERNET ADSL DI APARTEMEN PURI CASABLANCA

PERENCANAAN JARINGAN INTERNET ADSL DI APARTEMEN PURI CASABLANCA PERENCANAAN JARINGAN INTERNET ADSL DI APARTEMEN PURI CASABLANCA Hoga Saragih*, Mohamad Ali** Universitas 17 Agustus 1945 Jl. Sunter Permai Raya, Jakarta 14350 hogasaragih@gmail.com*, ali2567@gmail.com**

Lebih terperinci

WIDE AREA NETWORK. Gambar Jaringan WAN.

WIDE AREA NETWORK. Gambar Jaringan WAN. WIDE AREA NETWORK 1. Pengertian WAN WAN adalah singkatan dari Wide Area Network adalah suatu jaringan yang digunakan sebagai jaringan yang menghubungkan antar jaringan lokal. Jaringan komputer lokal secara

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Area Cianjur yang beralamat di Jalan Siliwangi No. 14 Cianjur. Adapun pelaksanaan

BAB III PEMBAHASAN. Area Cianjur yang beralamat di Jalan Siliwangi No. 14 Cianjur. Adapun pelaksanaan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jadwal Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT Telekomunikasi Indonesia divisi IS Area Cianjur yang beralamat di Jalan Siliwangi No. 14 Cianjur. Adapun pelaksanaan

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS JARINGAN USEETV CABLE MENGGUNAKAN KABEL TEMBAGA PADA PT TELKOM PONTIANAK

ANALISIS KUALITAS JARINGAN USEETV CABLE MENGGUNAKAN KABEL TEMBAGA PADA PT TELKOM PONTIANAK ANALISIS KUALITAS JARINGAN USEETV CABLE MENGGUNAKAN KABEL TEMBAGA PADA PT TELKOM PONTIANAK Novi Aryani Fitri 1), Hidayat Srihendayana 2), Dasril 3) Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN AKSES KABEL TELEPON

DESAIN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN AKSES KABEL TELEPON DESAIN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN AKSES KABEL TELEPON Suherman 1) 1) Staf Pengajar Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik USU Abstrak Jaringan akses kabel merupakan teknologi lama yang digunakan untuk

Lebih terperinci

MULTI MEDIA AKSES (MMA)

MULTI MEDIA AKSES (MMA) JETri, Volume 1, Nomor 1, Agustus 2001, Halaman 57-68, ISSN 1412-0372 MULTI MEDIA AKSES (MMA) Suhartati A & Yuli KN Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Trisakti Abstract The very high necessity of

Lebih terperinci

Discrete Multitone TRANSMISI SUARA TELEPON TELEPON KABEL TEMBAGA PC + MODEM INTERNET TRANSMISI BERSAMA TELEPON DAN DATA KABEL TEMBAGA TELEPON DG DSL

Discrete Multitone TRANSMISI SUARA TELEPON TELEPON KABEL TEMBAGA PC + MODEM INTERNET TRANSMISI BERSAMA TELEPON DAN DATA KABEL TEMBAGA TELEPON DG DSL Discrete Multitone ANSI menyepakati penggunaan teknologi DMT (discrete multitone), yang memanfaatkan jaringan kabel telepon versi AG Bell untuk mengangkut data digital kecepatan tinggi. TELEPON KABEL TEMBAGA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, memicu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, memicu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, memicu manusia untuk mendapatkan kebutuhan sarana dan prasarana yang praktis, mudah dan efisien. Seperti halnya

Lebih terperinci

Training Center ISSUED - 4/17/2004 1

Training Center ISSUED - 4/17/2004 1 ISSUED - 4/17/2004 1 Terminasi Terminasi kabel tembaga merupakan bagian penting dari sistem jaringan telekomunikasi. Terminasi dilakukan ditempat-tempat seperti : RPU / MDF RK KP / DP KTB (Kotak Terminal

Lebih terperinci

Frequency Division Multiplexing

Frequency Division Multiplexing Multiplexing 1 Multiplexing 2 Frequency Division Multiplexing FDM Sinyal yang dimodulasi memerlukan bandwidth tertentu yang dipusatkan di sekitar frekuensi pembawa disebut channel Setiap sinyal dimodulasi

Lebih terperinci

WAN (Wide Area Network)

WAN (Wide Area Network) MELAKUKAN INSTALASI PERANGKAT JARINGAN BERBASIS LUAS ( WIDE AREA NETWORK ) Oleh Ariya Kusuma, A.Md. WAN (Wide Area Network) WAN (Wide Area Network) merupakan sistem jaringan dengan skala luas yang menghubungkan

Lebih terperinci

Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk

Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk CARA KERJA INTERNET TV KABEL Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk menyalurkan signal TV saja. Dalam beberapa sistem,

Lebih terperinci

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas WAN WAN adalah sebuah jaringan komunikasi data yang tersebar pada suatu area geografik yang besar seperti propinsi atau negara. WAN selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Sejak tahun 2004 lalu, PT Telkom Tbk sebagai penyelenggara telekomunikasi terbesar di Indonesia, meluncurkan layanan akses Internet broadband baru

Lebih terperinci

Jaringan Komputer Multiplexing

Jaringan Komputer Multiplexing Jaringan Komputer Multiplexing Multiplexing Frequency Division Multiplexing FDM Bandwidth yang bisa digunakan dari suatu media melebihi bandwidth yang diperlukan dari suatu channel Setiap sinyal dimodulasi

Lebih terperinci