USAHATANI PADI DI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN
|
|
- Suryadi Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 USAHATANI PADI DI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN Danang Alam Wardani, Suprapti Supardi, dan Aulia Qonita Program Studi Agrobisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No.36 A Kentingan Surakarta Telp./Fax (0271) danang.alam@gmail.com / Telp Abstract: The purpose of this research are 1) analyzes the cost, reception and income of the rice farming 2) analyzes the contribution number of rice farming income to the total income of rice farming, and 3) analyzes the efficiency of rice farming in Karangmalang subdistrict of Sragen regency. The method used in this research is descriptive method by using survey technique which took sample from a group of farmer in Mojorejo and Palemgadung village. The research is conducted with the questioner given to those farmers. Besides survey, the researcher also used secondary data analysis as the comparison to the result of the survey. The result of the analysis shows that the average total cost for rice farming is IDR /UT/MT, the farmer s reception is IDR /UT/MT, and the farmer respondent s income is IDR /UT/MT. The contribution of the farmer s income to the total income of farming is 100%. It can be known from the research fact that there is no other farming besides rice farming. The farming efficiency number in Karangmalang is 2.38, it proves that the farming in Karangmalang is already efficient. The famers are suggested to minimize the farming cost by reducing the number of workers such as the worker for land cultivation and weeding, so that the income from the farming can be maximized. Key words: Farming, Rice, Cost, Income, Efficiency Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis besarnya biaya, penerimaan, dan pendapatan dari usahatani padi, (2) Menganalisis besarnya kontribusi pendapatan usahatani padi terhadap pendapatan total usahatani, dan (3) Menganalisis efisiensi usahatani padi di Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik pelaksanaan survei yang mengambil sampel dari populasi petani di Desa Mojorejo dan Pelemgadung dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengambilan data yang pokok. Selain teknik survei, penelitian ini juga menggunakan analisis data sekunder sebagai perbandingan hasil survei yang dilakukan. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata total biaya usahatani padi Rp ,-/UT/MT, penerimaan yang diperoleh petani yaitu Rp ,-/UT/MT, dan pendapatan petani responden adalah Rp ,-/UT/MT. Kontribusi pendapatan petani terhadap pendapatan total usahatani petani adalah 100%. Hal ini diketahui dari kenyataan pada waktu penelitian bahwa usahatani selain padi tidak ada. Besarnya efisiensi usahatani padi di Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen adalah 2,38. Jadi usahatani padi yang dilakukan petani responden di Kecamatan Karangmalang terbukti sudah efisien. Sebaiknya petani menekan biaya usahatani dengan cara mengurangi tenaga kerja luar seperti tenaga kerja pengolahan tanah (mencangkul) dan penyiangan, agar pendapatan dari usahatani dapat maksimal. Kata kunci: Usahatani, Padi, Biaya, Pendapatan, Efisiensi
2 PENDAHULUAN Program Pemerintah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pangan terutama beras dilakukan melalui program intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi lahan untuk tanaman pangan. Hasil dari pelaksanaan program ini adalah bahwa Indonesia telah mampu berswasembada beras pada tahun Prestasi ini didapatkan melalui teknologi baru yang disebut Revolusi Hijau, dengan hasil dari negara pengimpor beras menjadi negara swasembada pangan. Swasembada pangan yang dimaksud adalah petani mampu menyediakan keragaman jenis makanan (diversifikasi pangan). Tetapi dalam prakteknya swasembada pangan menjadi swasembada beras, akhirnya seluruh kegiatan pertanian terkonsentrasi hanya pada peningkatan panen padi (Sumodiningrat, 2001). Indonesia memiliki beberapa propinsi yang menjadi kantong-kantong penyedia beras, salah satunya adalah Propinsi Jawa Tengah. Sebagai kantong produksi beras nasional, produktivitas lahan di Jawa Tengah untuk komoditas beras sangat tinggi. Selain itu, Jawa Tengah mampu surplus produksi, di mana kebutuhan beras di Jawa Tengah tercukupi dan bahkan mampu memasok kekurangan beras nasional (Santosa, PB., 2009:36). Hingga saat ini Propinsi Jawa Tengah masih menjadi andalan sebagai propinsi penyangga pangan nasional. Tabel 1. Luas Panen, Produktivitas, Produksi Tanaman Padi Propinsi Jawa Tengah Tahun Tahun Luas Panen (Ha) Produktivitas (Ku/Ha) Produksi (Ton) Sumber: Badan Pusat Statistik Jawa Tengah, 2011 Selama periode 5 tahun tersebut terlihat adanya peningkatan pada produksi padi. Tetapi pada awal periode, yaitu tahun 2006 ke 2007 mengalami penurunan produksi dikarenakan luas panen menurun. Mulai tahun 2008 telah mulai mengalami peningkatan sampai dengan tahun Kabupaten Sragen merupakan daerah otonom yang memiliki wewenang untuk mengatur dan mengelola kepentingan wilayah/ daerah masyarakat itu sendiri. Pemerintahan Kabupaten Sragen dituntut untuk dapat mengenali sumber daya dan kondisi wilayahnya sehingga dapat mengoptimalkan kekayaan alam yang dimiliki. Keberadaan potensi pertanian yang dimiliki Kabupaten Sragen tidak terlepas dari potensi di tingkat wilayah yang ruang lingkupnya lebih kecil atau dalam hal ini adalah wilayah kecamatan. Kecamatan merupakan pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah 52,20 53,38 55,06 55,65 56, kabupaten atau kota, yang terdiri atas desadesa atau kelurahan-kelurahan. Perwujudan perencanaan yang utuh menjadikan pembangunan di tingkat kabupaten dapat dilaksanakan secara keseluruhan hingga pada tingkat kecamatan. Kabupaten Sragen secara administratif terbagi menjadi 20 kecamatan dengan 208 desa/ kelurahan. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah Kecamatan Sragen, Kalijambe, Plupuh, Jenar, Masaran, Kedawung, Sambirejo, Gondang, Sambungmacan, Tanon, Gesi, Miri, Gemolong, Karangmalang, Ngrampal, Tangen, Sumberlawang, Mondokan, dan Sukodono. Masing-masing kecamatan tersebut memiliki sumber daya alam dan kondisi alam wilayah yang berbeda satu sama lain (Anonim, 2010). Sebagai salah satu sentra daerah pertanian di Jawa Tengah dan memiliki potensi untuk pengembangan pertanian yang berkelanjutan khususnya tanaman
3 padi, hasil pertanian padi di Kabupaten Sragen telah mencapai surplus beras sebanyak 230 ribu ton pertahunnya. Hal ini didukung dengan iklim yang sesuai budidaya tanaman padi dan luas areal lahan pertanian, terutama lahan sawah, serta tersedianya air bagi perkembangan tanaman padi. Usahatani padi merupakan sektor penting dalam pembangunan, khususnya dalam penyediaan pangan, karena padi merupakan bahan pangan pokok masyarakat Indonesia. Petani dalam melakukan usahatani padi mempunyai tujuan yang akan dicapai yaitu bagaimana usahatani yang dilakukan dapat memberikan keuntungan dengan penggunaan sumber daya yang ada. Petani berusaha untuk mengalokasikan penggunaan sumber daya tersebut sebaikbaiknya agar diperoleh keuntungan yang besar. Petani harus dapat mem-perhitungkan besarnya penerimaan dan pengeluaran dari setiap usahatani yang dilakukan tersebut. Selisih antara penerimaan dan pengeluaran adalah pendapatan bersih yang harus naik agar dapat meningkatkan taraf hidup keluarga. Untuk itu, analisis usahatani sangat penting bagi petani dalam menjalankan usahatani. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis besarnya biaya, penerimaan, dan pendapatan dari usahatani padi, (2) Menganalisis besarnya kontribusi pendapatan usahatani padi terhadap pendapatan total usahatani petani, serta (3) Menganalisis efisiensi usahatani padi di Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen. METODE PENELITIAN Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dimana tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, yaitu masalah-masalah yang aktual dan data yang dikumpulkan mula-mula disusun lalu dianalisis (Surakhmad, 2004). Teknik pelaksanaan penelitian dilakukan dengan teknik survei. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), teknik survei adalah suatu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengambilan data yang pokok. Selain menggunakan teknik survei, penelitian ini juga menggunakan analisis data sekunder. Hal ini digunakan untuk perbandingan dari hasil survei yang telah dilakukan. Pengambilan daerah sampel penelitian ini dilakukan secara sengaja yaitu di Kabupaten Sragen, dengan pertimbangan di Kabupaten Sragen selama periode luas panen dan jumlah produksi padi selalu meningkat. Kabupaten Sragen terdiri atas 20 kecamatan yang masing-masing telah memproduksi padi. Pengambilan sampel petani responden dari masing-masing desa dilakukan secara accidental sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara mengambil individu siapa saja petani yang dapat dijangkau atau ditemui, sehingga peneliti mudah dalam menentukan siapa saja petani yang akan dipilih sebagai responden. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel petani sebanyak 30 orang yang diambil dari desa terpilih. Metode Analisis Data Untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan usahatani padi digunakan rumus : PdU = PrU BU (1) Dimana PdU adalah pendapatan usahatani padi (Rp/UT/MT), PrU adalah penerimaan usahatani padi (Rp/UT/MT), dan BU adalah biaya usahatani padi (Rp/UT/MT). Untuk mengukur besarnya efisiensi usahatani digunakan konsep pengukuran R/C ratio, yaitu : R/C Ratio = Pr U BU (2)
4 Dimana PrU adalah penerimaan usahatani padi (Rp/UT/MT), sedangkan BU adalah biaya usahatani padi (Rp/UT/MT). Menurut Samuel (1986), untuk mengetahui besarnya kontribusi pendapatan usahatani padi terhadap pendapatan total usahatani petani digunakan rumus: Kp = Pd U PdT x 100% (3) Dimana Kp adalah kontribusi pendapatan usahatani padi (%), PdU adalah pendapatan dari usahatani padi (Rp/UT/MT), sedangkan PdT adalah pendapatan total usahatani petani (Rp/UT/MT). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Jumlah petani responden yang paling banyak adalah umur tahun dan umur tahun yang masing-masing berjumlah 7 orang. Hal ini mengindikasikan bahwa peluang untuk mengembangkan usahatani padi sangat tinggi dan tidak terbatas oleh usia produktif petani, karena semakin tua usia petani akan semakin banyak pengalaman yang didapatkan dalam usahatani padi, sehingga akan menyebabkan usahatani padi akan berkembang dengan pesat. Rata-rata di dalam keluarga yang mengerjakan pekerjaan di sawah adalah dua orang. Kebanyakan kepala keluarga akan dibantu istrinya dalam mengerjakan pekerjaan di sawah. Anak-anak mereka tidak membantu mengerjakan usahatani disebabkan karena masih sekolah atau sudah berkeluarga sendiri atau bekerja selain petani. Pekerjaan utama responden adalah petani yaitu sebanyak 26 orang, Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 3 orang dan karyawan swasta/pabrik sebanyak 1 orang. Bertani yang digunakan sebagai sampingan adalah sebanyak 4 orang yaitu yang memiliki pekerjaan utama sebagai PNS dan karyawan swasta atau karyawan pabrik. Untuk pekerjaan sampingan selain petani antara lain adalah berdagang sebanyak 5 orang, buruh 12 orang dan lain-lain sebanyak 9 orang (tidak mempunyai pekerjaan sampingan 8 orang dan sebagai Darmo Tirto atau mengatur irigasi 1 orang). Buruh adalah pekerjaan sampingan para petani yang paling banyak, pekerjaan yang biasa dilakukan adalah buruh bangunan dan buruh tani di tempat petani lain yang sedang membutuhkan. Pengalaman petani responden dalam mengelola padi sangat bervariasi. Pengalaman yang paling sedikit adalah 6-10 tahun yaitu sebanyak 4 orang, yang disebabkan oleh usia yang masih muda. Sedangkan yang paling lama adalah tahun yaitu sebanyak 3 orang, hal ini disebabkan usia yang sudah tua dan sudah terbiasa sejak kecil membantu orangtua di sawah dan tidak sekolah. Informasi petani tentang budidaya padi diperoleh dari 2 hal yaitu, turun-menurun dan pelatihan atau penyuluhan. Informasi yang diperoleh secara turun menurun berarti petani memperoleh informasi tentang budidaya padi dari ayah atau kakeknya. Sedangkan informasi dari pelatihan yang diperoleh dari penyuluhan yang dilakukan baik dari dinas pemerintah, swasta maupun dari kelompok tani setempat. Paling banyak alasan petani mengusahakan padi adalah karena hasil yang diperoleh lebih tinggi dari pada usahatani selain padi, untuk mencukupi kebutuhan keluarga, biaya yang terjangkau, dan untuk menambah pendapatan. Analisis Usahatani Padi Sarana produksi pada usahatani padi antara lain benih, pupuk dan obat-obatan. Petani harus mengeluarkan biaya untuk membeli atau memperoleh sarana produksi.
5 Benih: IR 64 Pupuk: Urea SP-36 Phonska Za Organik Obat-obatan: Furadan Regent Fenval Heksa Indodan Matarin Akodan Fujiwan Losa Akositrin Peralatan: Cangkul Sabit Garpu Linggis Tabel 2. Rata Rata Biaya Sarana Produksi Usahatani Padi Biaya Penggunaan Rp/UT/MT Rp/Ha/MT Jumlah Rata-rata biaya pembelian benih padi adalah Rp /UT/MT atau Rp /Ha/MT. Selain membeli benih, petani juga melakukan pembelian beberapa jenis pupuk, obat-obatan dan peralatan. Penggunaan pupuk antara lain pupuk urea dengan biaya rata-rata sebanyak Rp ,- /UT/MT, SP-36 sebanyak Rp ,- /UT/MT, Phonska sebanyak Rp ,- /UT/MT, Za sebanyak Rp ,- /UT/MT, dan pupuk organik sebanyak Rp 5.833,- /UT/MT. Sedangkan obat-obatan yang paling banyak digunakan petani adalah Furadan dan Fenval dengan biaya rata-rata yaitu Furadan Rp ,- /UT/MT, Fenval Rp ,- /UT/MT. Biaya rata-rata peralatan antara lain cangkul Rp ,- /UT/MT, sabit Rp ,- /UT/MT, garpu Rp ,- /UT/MT, dan linggis Rp 71,833,- /UT/MT. Selain biaya untuk pembelian sarana produksi, petani responden juga mengeluarkan biaya untuk membayar upah tenaga kerja.
6 Tabel 3. Rata-Rata Biaya Tenaga Kerja Usahatani Biaya Tenaga Kerja (Rp) Rp/UT/MT Rp/Ha/MT Membajak Mencangkul Persemaian Penanaman Pemupukan I Pemupukan II Penyiangan I Penyiangan II Pengendalian Hama I Pengendalian Hama II Pengairan I Pengairan II Pengairan III Pengairan IV Pemanenan Pengangkutan Jumlah Rata-rata biaya tenaga kerja pada usahatani padi adalah Rp ,- /UT/MT atau Rp ,- /Ha/MT. Rata-rata biaya tenaga kerja yang paling tinggi adalah biaya penyiangan yaitu Rp ,- /UT/MT, karena penyiangan menggunakan tenaga harian. Biaya tenaga kerja harian adalah Rp ,- per hari (7 jam kerja). Sedangkan biaya terendah adalah pengendalian hama atau penyemprotan obat-obatan yaitu Rp ,- /UT/MT, karena Pajak Tanah Selamatan Iuran Irigasi (Darmo Tirto) Transportasi penyemprotan cukup membutuhkan tenaga kerja satu orang dan bisa dilakukan sendiri oleh petani. Penyemprotan dapat dikerjakan setengah hari (4 jam kerja) dengan biaya Rp ,-. Selain biaya tenaga kerja dan biaya pembelian sarana produksi, dalam usahatani padi juga terdapat biaya lain-lain. Biaya lain-lain digunakan petani responden untuk membayar pajak tanah, selamatan, iuran irigasi, dan transportasi. Tabel 4. Rata-Rata Biaya Sarana Lain-Lain Usahatani Padi Biaya Sarana Lain-lain (Rp) Per UT/MT Per Ha/MT Jumlah Besarnya pajak tanah dipengaruhi oleh luas tanah, kesuburan tanah, dan keadaan tanah tersebut, seperti lokasi dari tanah tersebut. Semakin luas, subur dan strategis lokasi tanah tersebut (dekat dengan jalan) maka biaya pajak akan semakin mahal. Rata-rata biaya pajak tanah yang dikeluarkan petani adalah Rp ,- /UT/MT. Selamatan dilakukan pada saat menjelang panen dengan mengadakan bancakan atau syukuran di sawah dengan mengumpulkan petani yang ada di sawah pada saat bancakan diadakan. Jika tidak
7 ada orang di sawah, maka bancakan akan dibagikan warga yang dekat dengan sawah milik petani atau dibagikan tetangga petani tersebut. Rata-rata biaya selamatan atau syukuran yaitu sebesar Rp ,- /UT/MT. Iuran irigasi biasa dibayarkan petani sekali untuk satu musim tanam yaitu pada saat panen. Rata-rata biaya iuran irigasi (Darmo Tirto) sebesar Rp ,- /UT/MT. Sedangkan rata-rata biaya transportasi petani ke sawah maupun kegiatan lain yang berhubungan dengan usahatani adalah Rp ,- /UT/MT. Biaya mengusahakan merupakan biaya Biaya Sarana Produksi Biaya Tenaga Kerja Biaya Lain-lain alat-alat luar yang dikeluarkan petani yang meliputi biaya pembelian sarana produksi, biaya untuk membayar upah tenaga kerja luar, pajak tanah, iuran irigasi, dan penyusutan alat ditambah dengan biaya tenaga kerja keluarga yang diperhitungkan berdasarkan upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja luar. Total biaya usahatani dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu biaya sarana produksi, biaya tenaga kerja, dan biaya lain-lain. Ketiga jenis biaya tersebut adalah biaya rata-rata tiap satu musim tanam. Tabel 5. Rata-Rata Total Biaya Usahatani Padi (Rp) Total Biaya Usahatani (Rp) Per UT/MT Per Ha/MT Jumlah Biaya usahatani padi yang tertinggi adalah biaya tenaga kerja yaitu Rp ,- /UT/MT. Biaya tenaga kerja lebih tinggi karena pada usahatani padi membutuhkan tenaga kerja cukup banyak. Rata-rata biaya sarana produksi yaitu sebesar Rp ,- /UT/MT, sedangkan rata-rata biaya sarana lain-lain sebesar Rp ,- /UT/MT, sehingga dapat diketahui jumlah rata-rata biaya usahatani padi di Kecamatan Karangmalang adalah Rp ,- /UT/MT. Tabel 6. Rata-Rata Produksi dan Penerimaan Petani Padi Produksi (Kg) Harga (Rp/Kg) Penerimaan (Rp) Rata-rata per UT/MT Rata-rata per Ha/MT Setelah petani melakukan aktivitas usahatani padi selama satu musim tanam, pada akhirnya petani memperoleh hasil dari usahatani yang telah dilakukan tersebut. Rata-rata produksi padi adalah Kg/UT/MT dengan harga gabah pada saat penelitian Rp 4.500,- per Kg. Perkalian antara rata-rata produksi dengan harga gabah akan menghasilkan rata-rata penerimaan yang diperoleh petani yaitu Rp ,- /UT/MT. Pendapatan merupakan selisih antara penerimaan petani dengan biaya mengusahakan yang dikeluarkan petani dalam kegiatan usahatani selama satu musim tanam.
8 Tabel 7. Rata-rata Total Penerimaan, Biaya dan Pendapatan Usahatani Padi Rata-rata setiap Musim Tanam Per Usahatani (Rp) Per Hektar (Rp) Penerimaan Biaya Pendapatan Pendapatan diperoleh dari rata-rata penerimaan yang diterima oleh petani dikurangi dengan rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh petani. Rata-rata penerimaan petani adalah Rp ,- per UT/MT, sedangkan rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh petani adalah Rp ,- per UT/MT, sehingga dalam satu musim tanam rata-rata pendapatan petani responden adalah Rp ,- per UT/MT. Hal ini mengindikasikan bahwa usahatani padi memberikan keuntungan bukan hanya secara non finansial, tetapi juga keuntungan finansial bagi petani. Yang dimaksud dengan keuntungan non finansial adalah kesuburan tanah terjaga, kualitas beras baik, dan hasil produksi cukup besar. Sedangkan keuntungan finansial adalah keuntungan ekonomi atau keuntungan dari hasil panen yang diterima petani (uang). Kontribusi pendapatan adalah sumbangan pendapatan yang diberikan dari suatu usahatani yaitu yang dimaksud di sini adalah usahatani padi terhadap pendapatan total usahatani petani dan dinyatakan dalam persen (%). Kontribusi pendapatan usahatani padi terhadap pendapatan total usahatani petani dapat dihitung sebagai berikut: Kp = Pd U Pd T x 100% = x 100 % = 100% Kontribusi pendapatan petani terhadap pendapatan total usahatani petani adalah 100%. Hal ini disimpulkan dari kenyataan pada waktu penelitian bahwa usahatani selain padi tidak ada. Hambatan petani pada waktu musim kemarau adalah pengairan atau irigasi. Petani yang dapat mengusahakan lahan pertanian adalah petani yang mempunyai lahan yang dekat dengan sumber air (sumur bor) karena air untuk irigasi harus membeli kepada petani yang memiliki sumur bor dan mesin pompa air. Petani hanya dapat mengusahakan padi karena tidak dapat mengolah lahan pertanian yang dimiliki, sehingga petani yang kesulitan mendapatkan air irigasi memilih untuk tidak mengusahakan lahan pertanian yang dimiliki. Sebab semakin jauh dari sumber air, harga pengairan tiap jam semakin mahal. Efisiensi usahatani adalah nisbah penerimaan (revenue) dengan biaya (cost) usahatani (R/C ratio) yang merupakan salah satu ukuran apakah usahatani tersebut efisien atau tidak. Jika R/C > 1 maka usahatani padi tersebut sudah efisien. Tabel 8. Efisiensi Usahatani Padi Rata-rata setiap Musim Tanam Per Usahatani (Rp) Per Usahatani (Rp) Penerimaan Biaya Efisiensi Usahatani Sumber : Analisis Data Primer
9 Efisiensi usahatani padi di Kecamatan Karangmalang adalah 2,38, maka R/C > 1. Jadi dapat disimpulkan bahwa usahatani padi yang dilakukan petani responden di Kecamatan Karangmalang terbukti sudah efisien. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian usahatani padi di Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen ini dapat diambil kesimpulan bahwa (1) Rata-rata total biaya pada usahatani padi Rp ,- per UT/MT, rata-rata penerimaan yang diperoleh petani yaitu Rp ,- per UT/MT, sedangkan rata-rata pendapatan petani responden adalah Rp ,- per UT/MT. (2) Kontribusi pendapatan petani terhadap pendapatan total usahatani petani adalah 100%. (3) Besarnya efisiensi usahatani padi di Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen adalah 2,38, jadi usahatani padi yang dilakukan petani responden di Kecamatan Karangmalang terbukti sudah efisien. DAFTAR PUSTAKA Anonim Pemerintahan dan Kelembagaan Kabupaten Sragen. Melalui go.id/home.php?menu=70 diakses pada tanggal 10 April Samuel Off Farm Employment in The Development of Rural Ais: Off Farm Employment and Farm Household in Taiwan. National Centre for Development Studies. Australian National University. Santosa, PB Analisis kinerja Sektor Usaha Tani Padi Melalui Pendekatan Agribisnis: Jurnal Organisasi dan Manajemen Volume 5 Nomor 1. LPPM. Tangerang. Singarimbun, M. dan Effendi, S Metode Penelitian Survai. LP3ES. Jakarta. Sumodiningrat, G Menuju Swasembada Pangan. Revolusi Hijau II: Introduksi Manajemen dalam Pertanian. Jakarta: RBI Surakhmad, W Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode dan Teknik. PT.Tarsito Bandung. Bandung. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan yaitu (1) Bagi petani sebaiknya menekan biaya usahatani dengan cara mengurangi tenaga kerja luar seperti tenaga kerja pengolahan tanah (mencangkul) dan penyiangan, agar pendapatan dari usahatani padi dapat maksimal. (2) Bagi pemerintah sebaiknya memberikan bantuan sumur bor dan mesin pompa air untuk daerah yang rawan kekeringan agar dapat meningkatkan produksi tanaman pangan terutama tanaman padi ketika musim kemarau, sehingga mampu meningkatkan pendapatan petani dan khususnya pendapatan pemerintah daerah Kabupaten Sragen.
ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI SEKITAR WADUK KEDUNG OMBO KECAMATAN SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN
ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI SEKITAR WADUK KEDUNG OMBO KECAMATAN SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN Fitri Dian Purnamasari, Sutarto, Agung Wibowo Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Lebih terperinciSEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO
SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : 1829-9946 ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO UMI BAROKAH Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas
Lebih terperinciEFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR
SEPA : Vol. 13 No.1 September 2016 : 48 52 ISSN : 1829-9946 EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR Arya Senna Putra, Nuning Setyowati, Susi Wuri Ani Program Studi Agribisnis, Fakultas
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio).
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis penelitian ini meliputi konsep usahatani, biaya usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI JAGUNG
ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea mays L.) DAN STRATEGI BERTAHAN HIDUP PETANI PESANGGEM DI SEKITAR HUTAN KECAMATAN SUMBERLAWANG, KABUPATEN SRAGEN Heru Darmawan, Marcelinus Molo, Agung Wibowo Program Studi
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK
1 ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK FARMING ANALYSIS OF PADDY IN KEMUNINGMUDA VILLAGE BUNGARAYA SUB DISTRICT SIAK REGENCY Sopan Sujeri 1), Evy Maharani
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik, metode ini mempunyai ciri-ciri memusatkan diri pada pemecahan masalah yang
Lebih terperinciANALISIS KOMPARATIF USAHATANI BERAS MERAH ORGANIK (ORYZA NIVARA) DAN BERAS PUTIH ORGANIK (ORYZA SATIVA)
ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI BERAS MERAH ORGANIK (ORYZA NIVARA) DAN BERAS PUTIH ORGANIK (ORYZA SATIVA) (Studi Kasus di Desa Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen) Susi Naluri, Erlyna Wida Riptanti,
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI
e-j. Agrotekbis 2 (3) : 332-336, Juni 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI Analysis of income and feasibility farming
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MUKO-MUKO, PROVINSI BENGKULU. Ahmad Damiri dan Herlena Budi Astuti
ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MUKO-MUKO, PROVINSI BENGKULU Ahmad Damiri dan Herlena Budi Astuti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian KM 6,5 Bengkulu
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN
72 ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN (Analysis of Income and Efficiency of the Lowland Rice Farm In the Kota Bangun I Village, Kota Bangun
Lebih terperinciANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN KARANGANYAR COST AND REVENUE ANALYSIS OF RICE FARMING IN KARANGANYAR REGENCY
AGRIC Vol.26, No. 1 & No.2, Juli - Desember 2014: 12-19 ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN KARANGANYAR COST AND REVENUE ANALYSIS OF RICE FARMING IN KARANGANYAR REGENCY Umi Barokah,
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT 7.1. Penerimaan Usahatani Padi Sehat Penerimaan usahatani padi sehat terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan diperhitungkan. Penerimaan tunai adalah penerimaan
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer) Dimas Kharisma Ramadhani, Endang Siti Rahayu, Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Lebih terperinciANALYSIS OF COST EFFICIENCY AND CONRTIBUTION OF INCOME FROM KASTURI TOBACCO, RICE AND CORN TO THE TOTAL FARM HOUSEHOLD INCOME
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN BIAYA DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHA TANI TEMBAKAU KASTURI, PADI DAN JAGUNG TRHADAP TOTAL PENDAPATAN USAHA TANI KELUARGA ANALYSIS OF COST EFFICIENCY AND CONRTIBUTION OF INCOME
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA
e-j. Agrotekbis 4 (4) : 456-460, Agustus 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA Income Analysis of Corn Farming Systemin Labuan
Lebih terperinciPEMANFAATAN KREDIT DARI KOPERASI KELOMPOK TANI (KKT) TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO
PEMANFAATAN KREDIT DARI KOPERASI KELOMPOK TANI (KKT) TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO Fitri Kisworo Wardani, Sutarto, R. Kunto Adi Program Studi AgribisnisFakultas
Lebih terperinciKata kunci: pendapatan, usahatani, jagung, hibrida Keywords: income, farm, maize, hybrid
56 KOMPARASI PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BISI 16 DAN BISI 2 DI KECAMATAN GERUNG KABUPATEN LOMBOK BARAT FARM INCOME COMPARISON OF THE HYBRID MAIZE BISI 16 AND BISI 2 IN GERUNG, WEST LOMBOK Idrus
Lebih terperinci218 ZIRAA AH, Volume 40 Nomor 3, Oktober 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK
218 KONTRIBUSI TENAGA KERJA DALAM KELUARGA TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI TERONG ( Solanum melongena L.) DI KELURAHAN LANDASAN ULIN UTARA KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU (Contribution of Employment
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN
ANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN Doni Andreas Natalis, Mohamad Harisudin, R. Kunto Adi Program Studi Agrobisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan ekonomi nasional. Oleh karena itu sektor pertanian menjadi salah satu sektor
Lebih terperinciHasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04
Tabel 4. Rata-rata Penerimaan, Biaya, dan Pendapatan Usahatani Jamur Kuping per Periode Tanam di Kabupaten Sukoharjo No. 1. 2. 3. Uraian Penerimaan usahatani Biaya usahatani Pendapatan usahatani Hasil
Lebih terperinciUSAHATANI PADI ORGANIK DI KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR
USAHATANI PADI ORGANIK DI KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR Joseph Nugroho, Agustono, Umi Barokah Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan
Lebih terperinciIII. METODE KERJA 1. Lokasi dan Waktu 2. Pengumpulan data
III. METODE KERJA 1. Lokasi dan Waktu Kajian dilakukan terhadap usahatani beberapa petani sawah irigasi di desa Citarik kecamatan Tirta Mulya Kabupaten Karawang. Pemilihan lokasi terutama didasarkan pada
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN PADI DI KECAMATAN SEBANGKI KABUPATEN LANDAK JURNAL PENELITIAN
ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN PADI DI KECAMATAN SEBANGKI KABUPATEN LANDAK JURNAL PENELITIAN OLEH: GUNARDI DWI SULISTYANTO DR. NOVIRA KUSRINI, SP, M.SI MASWADI, SP, M.SC SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
Lebih terperinciSURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO
KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO Purwanto 1) dan Dyah Panuntun Utami 2) 1)Alumnus Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian 2) Dosen Program
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH
HUBUNGAN ANTARA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH (Suatu Kasus pada Gapoktan Tahan Jaya di Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Petani Responden 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil komposisi umur kepala keluarga
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BERAS ORGANIK DI KABUPATEN SRAGEN Ragil Saputro, Heru Irianto dan Setyowati
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BERAS ORGANIK DI KABUPATEN SRAGEN Ragil Saputro, Heru Irianto dan Setyowati Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jalan Ir. Sutami
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO Kuncoro Wahyu Tri Utomo, Agustono, Suprapto Program Studi Agribisnis Fakultas tanian Universitas
Lebih terperinciSEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : ISSN :
SEPA : Vol. 8 No.1 September 011 : 34 ISSN : 189-9946 ANALISIS KOMPARATIF USAHA TANI PADI (Oryza sativa L.) SAWAH IRIGASI BAGIAN HULU DAN SAWAH IRIGASI BAGIAN HILIR DAERAH IRIGASI BAPANG DI KABUPATEN SRAGEN
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI
ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI (Studi Kasus: Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan) WANDA ARUAN, ISKANDARINI, MOZART Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara e-mail
Lebih terperinciPRODUKSI DAN KONSUMSI BERAS PADA TINGKAT KELUARGA TANI (Studi Kasus di Desa Bukit Raya Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kertanegera)
EPP.Vol.5..2.2008:38-43 38 PRODUKSI DAN KONSUMSI BERAS PADA TINGKAT KELUARGA TANI (Studi Kasus di Desa Bukit Raya Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kertanegera) Production and Consumption of
Lebih terperinciBESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG
44 BESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG (Its Outgrows Chili Contribution Outgrow( Capsicum annum L ) To Rice Farmer Income
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO
ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO 1 Erryka Aprilia Putri, 2 Anik Suwandari & 2 Julian Adam Ridjal 1 Mahasiswa,Program Studi Agribisnis, Fakultas
Lebih terperinciV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas dan produktivitas kerja. Jumlah petani pada pola tanam padi-ubi
V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Petani 1) Umur Umur petani merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap aktivitas dan produktivitas kerja. Jumlah petani pada pola tanam padi-ubi
Lebih terperinciRINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN
Lampiran IIa Raperda APBD TA. 2012 Nomor : - Tanggal : 11 Januari 2012 PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN TAHUN ANGGARAN 2012 KODE 1.01.01 Dinas
Lebih terperinciANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TEBU UNTUK PEMBUATAN GULA PASIR DAN GULA TUMBU DI KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS
0 ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TEBU UNTUK PEMBUATAN GULA PASIR DAN GULA TUMBU DI KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS Diah Apriliani, Suwarto, RR. Aulia Qonita Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Ciamis) Oleh : Didin Saadudin 1, Yus Rusman 2, Cecep Pardani 3 13 Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2 Fakultas
Lebih terperinciReza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT
ISSN -4-8837 ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI SAWAH PENGGUNA BENIH BERSERTIFIKAT DAN BENIH NON SERTIFIKAT DI KELURAHAN KEMUMU KECAMATAN ARMA JAYA KABUPATEN BENGKULU UTARA Comparation Analysis Of Paddy
Lebih terperinciANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO
ANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO Suryanto, Mohd. Harisudin, R. R. Aulia Qonita Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS Keberhasilan usahatani yang dilakukan petani biasanya diukur dengan menggunakan ukuran pendapatan usahatani yang diperoleh. Semakin besar pendapatan usahatani
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan
III. METODELOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciKAJIAN MANFAAT IRIGASI WADUK PELAPARADO DI KABUPATEN BIMA TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DAN KESEMPATAN KERJA
KAJIAN MANFAAT IRIGASI WADUK PELAPARADO DI KABUPATEN BIMA TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DAN KESEMPATAN KERJA Abiyadun dan Ni Putu Sutami Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali ABSTRAK Dalam panca
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Komoditas tanaman pangan yang sangat penting dan strategis kedudukannya
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komoditas tanaman pangan yang sangat penting dan strategis kedudukannya adalah komoditas padi, karena komoditas padi sebagai sumber penyediaan kebutuhan pangan pokok berupa
Lebih terperinciVI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI
VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI 6.1. Keragaan Usahatani Padi Keragaan usahatani padi menjelaskan tentang kegiatan usahatani padi di Gapoktan Jaya Tani Desa Mangunjaya, Kecamatan Indramayu, Kabupaten
Lebih terperinciSisvaberti Afriyatna Dosen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang ABSTRAK
ANALISIS PENDAPATAN PADA USAHATANI PADI SAWAH LEBAK DENGAN SISTEM YARNEN DAN TUNAI DI KECAMATAN RAMBUTAN KABUPATEN BANYUASIN Sisvaberti Afriyatna Dosen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciANALISIS KOMPARATIF USAHATANI
ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI BERAS MERAH ORGANIK (ORYZA NIVARA) DAN BERAS PUTIH ORGANIK (ORYZA SATIVA) ( Studi Kasus di Desa Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen ) SKRIPSI Oleh Susi Naluri H0809104
Lebih terperinciKERAGAAN USAHATANI MINA PADI
KERAGAAN USAHATANI MINA PADI Turwavianti 1) Jurusan Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi turwavianti11@gmail.com Enok Sumarsih 2) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi sumarsihenok@gmail.com
Lebih terperinciKeywords: PUAP, Paddy Farming, Productivity, Income, Sukoharjo Regency
PENGARUH PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN SUKOHARJO Aulia Nur Rachmawati, Sri Marwanti, Arip Wijianto Program Studi
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciPROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti:
PROPOSAL PENELITIAN TA. 2015 POTENSI, KENDALA DAN PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI PADA LAHAN BUKAN SAWAH Tim Peneliti: Bambang Irawan PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Daerah Penelitian 1. Kondisi wilayah penelitian a. Letak dan batas wilayah Kabupaten Klaten adalah kabupaten yang berada di antara kota jogja dan kota solo. Kabupaten
Lebih terperinciOleh: 1 Haris Hermawan, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAGUNG HIBRIDA VARIETAS BISI 2 (Zea mays Linn.) (Suatu Kasus di Desa Handapherang Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis) Oleh: 1 Haris Hermawan, 2 Soetoro,
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG
e-j. Agrotekbis 2 (3) : 337-342, Juni 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG Feasibility Analysis Of Milkfish Farms
Lebih terperinciANALISIS KOMPARATIF USAHATANI KETELA RAMBAT KUNING DAN KETELA RAMBAT PUTIH DI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR
1 ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI KETELA RAMBAT KUNING DAN KETELA RAMBAT PUTIH DI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR Fika Ayu Widayanti, Suprapti Supardi, Mei Tri Sundari Program Studi Agribisnis
Lebih terperinciANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA
e-j. Agrotekbis 5 (1) : 111-118, Februari 2017 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA The Analysis of Production
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat dengan responden para petani yang menggunakan
Lebih terperinciPENGELOLAAN USAHA TANI JAHE PUTIH DI KELURAHAN SEMPAJA KECAMATAN SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA
Jurnal AGRIFOR Volume XIV Nomor 1, Maret 2015 ISSN : 1412 6885 PENGELOLAAN USAHA TANI JAHE PUTIH DI KELURAHAN SEMPAJA KECAMATAN SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA Siti Balkis 1, Syarifah Maryam 2, dan Novita
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pemerintahan di Indonesia merencanakan untuk memberikan perhatian yang lebih terhadap pembangunan pertanian. Target utamanya adalah program swasembada pangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usahatani Mubyarto (1989) usahatani adalah himpunan dari sumber sumber alam yang terdapat di tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tubuh tanah dan air,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
III. METODE PENELITIAN Penelitian tentang pengembangan usahatani mina padi dengan sistem jajar legowo ini dilakukan di Desa Mrgodadi, Kecamatan sayegan, Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan metode
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT
ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT (Kasus : Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang) COMPARISON ANALYSIS OF THE
Lebih terperinciANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN PRINGSEWU
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN PRINGSEWU Zahara, Rahadian Mawardi dan Arfi Irawati Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Paling tidak ada lima peran penting yaitu: berperan secara langsung dalam menyediakan kebutuhan pangan
Lebih terperinciAsda Rauf; Amelia Murtisari Jurusan Agribisnis Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Negeri Gorontalo
Jurnal Jurnal Perspektif Perspektif Pembiayaan Pembiayaan dan Pembangunan dan Pembangunan Daerah Daerah Vol. 2. Vol. 2, 2 Oktober-Desember. 1, Juli - September 2014 2014 ISSN: 2338-4603 Penerapan Sistem
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI
ej. Agrotekbis 3 (2) : 240 246, April 2015 ISSN : 23383011 ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI Feasibility study on Pineapple Farming at Doda Village, Sigi
Lebih terperinciPERBEDAAN PENDAPATAN USAHATANI PADI (Oryza Sativa L) KULTIVAR PADI HITAM LOKAL CIBEUSI DENGAN PADI CIHERANG
Jurnal Agrorektan: Vol. 2 No. 2 Desember 2015 75 PERBEDAAN PENDAPATAN USAHATANI PADI (Oryza Sativa L) KULTIVAR PADI HITAM LOKAL CIBEUSI DENGAN PADI CIHERANG Cucu Kodir Jaelani 1 1) Badan Pelaksana Penyuluhan
Lebih terperincipendapatan sampingan diluar pertanian, sehingga dapat menekan terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan.
2 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut, (a) yang pertama besarnya biaya usahatani adalah Rp 3.508.22,89/ha/MT, penerimaan usahatani adalah
Lebih terperinciFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS LAHAN DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI BERDASARKAN KELEMBAGAAN LAHAN DI DUKUH SRIBIT LOR DESA SRIBIT KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN Skripsi Untuk memenuhi
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta) ABSTRAK
ANALISIS USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta) Studi Kasus : Desa Marihat Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun Bill Clinton Siregar*), Dr. Ir. Rahmanta Ginting, M.Si**), Ir. M. Jufri, M.Si**)
Lebih terperinciVI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG
VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG Usahatani ubi jalar di Desa Cikarawang menurut bentuk dan coraknya tergolong ke dalam usahatani perorangan dimana pengelolaannya dilakukan
Lebih terperinciEndang Sri Sudalmi, JM Sri Hardiatmi Fakultas Pertanian UNISRI Surakarta. Kata kunci: biaya, penerimaan, pendapatan usahatani
ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI DI DESA JERUK, KECAMATAN SELO, KABUPATEN BOYOLALI COST AND REVENUE ANALYSIS OF THE FARMER IN JERUK VILLAGE,SELO DISTRICT, BOYOLALI REGION Endang Sri Sudalmi, JM
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI
e-j. Agrotekbis 4 (3) : 350-355, Juni 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI The Analysis of Income and
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. adalah mencukupi kebutuhan pangan nasional dengan meningkatkan. kemampuan berproduksi. Hal tersebut tertuang dalam RPJMN
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Menurut Dillon (2009), pertanian adalah sektor yang dapat memulihkan dan mengatasi krisis ekonomi di Indonesia. Peran terbesar sektor pertanian adalah
Lebih terperinciOleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI
KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH DENGAN SISTEM PANEN HIJAU DAN SISTEM PANEN MERAH (Kasus Pada Petani Cabai di Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya) Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam pembangunan pertanian, beras merupakan komoditas yang memegang posisi strategis. Beras dapat disebut komoditas politik karena menguasai hajat hidup rakyat Indonesia.
Lebih terperinciPENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA TAGAWITI KECAMATAN ILE APE KABUPATEN LEMBATA
25 Buana Sains Vol 9 No 1: 25-30, 2009 PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA TAGAWITI KECAMATAN ILE APE KABUPATEN LEMBATA Asnah 1) dan Virgilius Natal 2) 1) PS Agribisnis Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Lebih terperinciEFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO
J. Agroland 17 (3) :233-240, Desember 2010 ISSN : 0854 641 EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO Production Factor Efficiency and Income
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Padi adalah salah satu bahan makanan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi sumberdaya manusia suatu bangsa. Untuk mencapai ketahanan pangan diperlukan ketersediaan pangan dalam jumlah dan kualitas
Lebih terperinciAGRITECH : Vol. XVIII No. 2 Desember 2016: ISSN :
AGRITECH : Vol. XVIII No. 2 Desember 2016: 87 92 ISSN : 1411-1063 ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN JERUK DI DESA KARANGCENGIS, KECAMATAN BUKATEJA, KABUPATEN PURBALINGGA Lili Akhwandi, Dumasari, dan
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 1 No. 3, JULI 2013
PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI ORGANIK PESERTA SEKOLAH LAPANGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT) DI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU (Income and Walfare Level of Organic Rice Farmers
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO
71 Buana Sains Vol 11 No 1: 71-76, 2011 KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO Ana Arifatus Sa diyah dan Rikawanto Eko Muljawan PS. Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI
J. Agroland 23 (1) : 64 69, April 2016 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407 7607 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI The Analysis of Income
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN TENAGA KERJA PERTANIAN PADA USAHATANI PADI SAWAH (STUDY KASUS DI DESA KARANG DUREN) ENDANG SRI SUDALMI
Analisis Penggunaan Tenaga Kerja Pertanian Pada Usahatani Padi Sawah (Study Kasus Di Desa Karang Duren) ANALISIS PENGGUNAAN TENAGA KERJA PERTANIAN PADA USAHATANI PADI SAWAH (STUDY KASUS DI DESA KARANG
Lebih terperinciZIRAA AH, Volume 40 Nomor 2, Juni 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK
81 PENGEMBANGAN BUDIDAYA KACANG TANAH (Arachis hypogeae L) DAN PENDAPATAN PETANI DI DESA MANURUNG KECAMATAN KUSAN HILIR KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN (Peanut Conducting Development
Lebih terperinciSTUDI KOMPARATIF USAHATANI ANTARA SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO DAN SISTEM TANAM PADI KONVENSIONAL DI DESA SIDOAGUNG KECAMATAN GODEAN
STUDI KOMPARATIF USAHATANI ANTARA SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO DAN SISTEM TANAM PADI KONVENSIONAL DI DESA SIDOAGUNG KECAMATAN GODEAN KABUPATEN SLEMAN Singgih Kusuma Wardani / 20110220024 Francy Risvansuna
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. yang tidak mengalami kelangkaan pupuk dilihat berdasarkan produktivitas dan
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Petani Padi Petani padi dalam menghadapi kelangkaan pupuk dibedakan berdasarkan pengaruh kelangkaan pupuk terhadap produktivitas dan pendapatan dalam usahatani padi. Pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di samping kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di samping kebutuhan sandang dan papan. Pangan sebagai kebutuhan pokok bagi kehidupan umat manusia merupakan penyedia
Lebih terperinciVIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR
VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR 8.1 Penerimaan Usahatani Ubi Jalar Penerimaan usahatani ubi jalar terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan tidak tunai. Penerimaan tunai merupakan penerimaan
Lebih terperinciProsiding Pekan Serealia Nasional, 2010 ISBN :
Usaha tani Padi dan Jagung Manis pada Lahan Tadah Hujan untuk Mendukung Ketahanan Pangan di Kalimantan Selatan ( Kasus di Kec. Landasan Ulin Kotamadya Banjarbaru ) Rismarini Zuraida Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN PETANI TOMAT PADA LAHAN SAWAH DI DESA TOSURAYA SELATAN KECAMATAN RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA. Welson Wangke Benu Olfie L.
ANALISIS PENDAPATAN PETANI TOMAT PADA LAHAN SAWAH DI DESA TOSURAYA SELATAN KECAMATAN RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Welson Wangke Benu Olfie L.S ABSTRACT This study aims to determine how much income
Lebih terperincie-j. Agrotekbis 2 (2) : , April 2014 ISSN :
e-j. Agrotekbis 2 (2) : 193-198, April 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS KOMPARATIF PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH IRIGASI SETENGAH TEKNIS DAN IRIGASI DESA DI DESA PAKULI KECAMATAN GUMBASA KABUPATEN
Lebih terperincipeningkatan produksi dan produktifitas melalui intensifikasi, ekstensifikasi,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Untuk menjaga konsistensi produksi beras dan oleh karena urgensi dari pangan itu sendiri maka dibutuhkan sebuah program yang bisa lebih mengarahkan petani dalam pencapaiannya.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilakukan di negara-negara dunia ketiga masih menitikberatkan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan yang dilakukan di negara-negara dunia ketiga masih menitikberatkan pada sektor pertanian. Di Indonesia sektor pertanian memiliki peranan besar dalam menunjang
Lebih terperinciPOLA USAHATANI PADI, UBI JALAR, DAN KATUK UNTUK MENGAKUMULASI MODAL DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI
1 POLA USAHATANI PADI, UBI JALAR, DAN KATUK UNTUK MENGAKUMULASI MODAL DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI (Studi Kasus H. Adul Desa Situ Daun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Ach. Firman
Lebih terperinciPENGGUNAAN MELON VARIETAS MAI 119 DITINJAU DARI PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI MELON DI KABUPATEN SRAGEN
digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN MELON VARIETAS MAI 119 DITINJAU DARI PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI MELON DI KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI Oleh : NISA MAHARANI K. H0304088 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS
Lebih terperinciNelfita Rizka*), Salmiah**), Aspan Sofian**)
ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN DANA BANTUAN PROGRAM OPTIMASI LAHAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH (Studi Kasus : Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai) Nelfita Rizka*), Salmiah**), Aspan Sofian**)
Lebih terperinci5. PEMBAHASAN 5.1. Penerimaan Kotor Varietas Ciherang, IR-64, Barito Dan Hibrida
5. PEMBAHASAN 5.1. Penerimaan Kotor Varietas Ciherang, IR-64, Barito Dan Hibrida Berdasarkan hasil perhitungan terhadap rata-rata penerimaan kotor antar varietas padi terdapat perbedaan, kecuali antara
Lebih terperinci