ANALISIS PENGARUH IN STORE PROMOTION TERHADAP PERILAKU IMPULSE BUYING YANG DIMODERASI OLEH IMPULSE BUYING TENDENCY (Survei di Toko Laris Purworejo)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGARUH IN STORE PROMOTION TERHADAP PERILAKU IMPULSE BUYING YANG DIMODERASI OLEH IMPULSE BUYING TENDENCY (Survei di Toko Laris Purworejo)"

Transkripsi

1 1 ANALISIS PENGARUH IN STORE PROMOTION TERHADAP PERILAKU IMPULSE BUYING YANG DIMODERASI OLEH IMPULSE BUYING TENDENCY (Survei di Toko Laris Purworejo) Febrian Arif Budi Setiyawan Dwi Irawati Murry Hermawan Saputra Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak Dalam berbagai penelitian, telah diungkapkan bahwa ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi perilaku impulse buying. Perilaku impulse buying memang sulit dihindari karena hal ini menimbulkan pengalaman yang menyenangkan ketika berbelanja. Dari sekian banyak faktor yang dapat mempengaruhi impulse buying, penelitian ini hanya fokus untuk menganalisis pengaruh in store promotion dan impulse buying tendency terhadap perilaku impulse buying di toko Laris Purworejo. Populasi penelitian ini adalah semua konsumen toko Laris Purworejo yang pernah melakukan impulse buying karena jumlah populasi yang tidak diketahui, maka peneliti memutuskan untuk menggunakan sampel penelitian yang berjumlah 125 responden. Pengambilan sampel menggunakan Non probability Sampling yaitu dengan metode purposive sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala Likert yang masing masing sudah diuji coba dan telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Pengujian hipotesis menggunakan regresi linier. Hasil analisis regresi linier menunjukkan bahwa variabel in store promotion berpengaruh positif dan signifikan pada impulse buying, yaitu dengan taraf signifikansi p Value 0,015 (< 0,05) dan nilai Standardized Coeficients Beta 0,193. Impulse buying tendency tidak memoderasi hubungan antara in store promotion dan impulse buying, dari pengujian regresi dengan moderasi menghasilkan nilai taraf signifikansi p Value 0,0115 (> 0,05) dan nilai Standardized Coeficients Beta 1,390, atau tidak signifikan. Kata kunci : in store promotion, impulse buying tendency dan impulse buying A. Latar Belakang Sering kali pembeli yang belanja di toko ritel modern seperti misalnya toko swalayan atau mal, konsumen membeli barang di luar rencana semula. Walaupun daftar belanja sudah tercatat rapi, seperti di luar kesadaran, masih saja mereka membeli yang tidak ada dalam daftar belanja. Oleh karena itu sebagian besar konsumen Indonesia memiliki karakter unplanned. Mereka biasanya bertindak last minute dan dalam berbelanja mereka sering menjadi impulse buyer. Hal itu diperkuat lewat hasil dari sebuah survei yang dilakukan oleh AC Nielsen dalam majalah MARKETING (2007), terhadap

2 2 konsumen di sebagian besar supermarket dan hypermarket di beberapa kota besar di Indonesia seperti Bandung, Jakarta dan Surabaya. Berdasarkan survei tersebut, pembelanja yang melakukan pembelian tidak terencana mencapai sekitar 85%, sedangkan konsumen yang melakukan pembelian sesuai dengan rencana dan tidak terdorong untuk membeli item tambahan hanya berkisar 15% saja. Dari beberapa uraian di atas menunjukan banyak masyarakat Indonesia yang melakukan pembelian secara tidak terencana atau impulse buying. Dalam pembelian tidak terencana, banyak faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan pembelian tidak terencana, yaitu bisa faktor internal maupun faktor eksternal. Dalam penelitian ini, faktor eksternal yaitu strategi in store promotion dan faktor internal yaitu impulse buying tendency. Tidak semua produk yang disediakan oleh peritel menarik minat konsumen, untuk itu peritel harus merumuskan strategi agar produk yang kurang diminati tersebut dapat menarik minat konsumen. Salah satu cara adalah melalui promosi di dalam toko (in store promotion). Komunikasi yang dilakukan perusahaan melalui promosi yang dilakukan di dalam toko dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menyentuh atau mempengaruhi emosi konsumen. In store promotion adalah promosi yang dilakukan di dalam toko. In store promotion bertujuan menjadi stimulus yang dapat merangsang keputusan pembelian konsumen di dalam toko, baik keputusan yang direncanakan maupun keputusan yang belum direncanakan sebelum datang ke toko. Strategi promosi di dalam toko berupaya menarik konsumen untuk melakukan pembelian, misalnya dengan melakukan penataan barang yang dibuat semenarik mungkin sehingga produk yang dipajang dapat di lihat dan diambil dengan mudah oleh konsumen. Promosi ritel lainnya bisa dari sisi harga, peritel dapat memberikan diskon, potongan harga, sampel gratis, dan ditambah dengan adanya rayuan dari pramuniaga akan mempercepat keputusan pembelian konsumen sehingga konsumen lebih tertarik untuk membeli. Selain faktor pedagang, pembelian yang tidak terencana akan lebih mungkin terjadi karena adanya penyebab dari dalam diri konsumen itu sendiri, yaitu seberapa besar konsumen tersebut mempunyai kecenderungan pembelian spontan (impulse buying

3 3 tendency). Semakin tinggi kecenderungan impulsif seorang konsumen, maka perilaku pembeliannya lebih sering melakukan pembelian tidak terencana. Logikanya seorang melakukan pembelian di dalam suatu toko, dan di dalam toko tersebut terdapat promosi penjualan contohnya dengan diskon, hadiah langsung dan lain lain, seseorang tersebut akan melakukan pembelian yang tidak terpikirkan sebelumnya, selain karena faktor promosi,juga disebabkan konsumen tersebut mempunyai kecenderungan untuk melakukan pembelian tidak terencana. Hasil survey yang dilakukan oleh Point Of Purchase Advertising Institute (POPAI) menunjukkan bahwa sekitar 75% pembelian di supermarket dilakukan secara tidak terencana. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa banyak pembeli yang melakukan impulse buying. Itu dikarenakan supermarket sekarang tidak hanya menjadi tempat belanja semata tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk tempat rekreasi, selain itu dengan adanya kemudahan dalam berbelanja, misalnya kartu kredit, kartu debet dan lain lain, sehingga konsumen tidak perlu membawa uang tunai. Hal itu mendukung seseorang dalam mengambil keputusan pembelian yang tidak terencana. Berdasarkan hal tersebut studi mengenai pengaruh in store promotion terhadap impulse buying yang dimoderasi oleh impulse buying tendency menarik untuk diteliti. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, peneliti merumuskan persoalan dalam bentuk pertanyaan yaitu: 1. Apakah in store promotion berpengaruh positif terhadap impulse buying? 2. Apakah impulse buying tendency memoderasi hubungan antara in store promotion terhadap impulse buying? C. Kajian Teori 1. Impulse Buying Menurut Beatty dan Farrell (1998), impulse buying merupakan pembelian secara tiba tiba dan dilakukan dengan segera tanpa tujuan sebelum berbelanja untuk membeli sebuah produk tertentu terlebih dahulu. Perilaku tersebut terjadi begitu saja karena adanya dorongan untuk membeli secara spontan tanpa banyak pemikiran,

4 4 sehingga konsumen tidak memikirkan konsekwensi dari pembelian yang dilakukan. Konsumen baru memikirkan konsekwensi setelah terjadi pembelian (past purchase). Ditambahkan oleh Rook (1998) bahwa impulse buying memang sulit dihindari karena hal ini menimbulkan pengalaman yang menyenangkan ketika berbelanja. Terdapat beberapa definisi yang menyamakan antara impulse buying sebagai pembelian tidak terencana seperti yang diungkapkan oleh Strem (1962) bahwa impulse buying adalah pembelian yang tidak terencana. Hal ini diperkuat oleh Cobb dan Hoyer (1986), dimana mereka mendefinisikan secara sederhana impulse buying sebagai sebuah pembelian tidak terencana. 2. In Store Promotion In store promotion adalah promosi yang dilakukan di dalam toko yang dibuat semenarik mungkin agar konsumen tertarik dan memutuskan pembelian suatu produk (Yusriyanti, 2008).ada tiga tipe in store promotion yaitu : a) Penjualan Pribadi (Personal Selling) Personal selling merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan konsumennya. Kontak langsung ini diharapkan akan terjadi interaksi yang positif antara perusahaan dan konsumen (Lubis, 2004). Dalam industri ritel, khususnya hypermarket, personal selling adalah elemen terpenting dalam pembentukan image ritel. Ritel seperti hypermarket biasanya menggunakan Sales Promotion Girl (pramuniaga) sebagai orang pertama yang berinteraksi dengan konsumen secara langsung (tatap muka). b) Display Toko (store display) Display toko adalah teknik pemajangan produk pada rak rak pemajangan produk. Menurut Lewison dan Delozier (1989) dalam prakteknya, display toko digunakan untuk: (1). memaksimalkan penjelasan tentang produk (2). meningkatkan penampilan produk (3). merangsang ketertarikan terhadap produk (4). menjelaskan informasi tentang produk

5 5 (5). memfasilitasi transaksi penjualan (6). memastikan keamanan produk (7). menyediakan tempat penyimpanan produk (8). mengingatkan rencana pembelian konsumen (9). menghasilkan penjualan tambahan berdasarkan impulse c) Promosi Penjualan (Sales promotion) Promosi penjualan pada ritel disebut juga sale incentive (insentif penjualan) yaitu rangsangan baik secara langsung atau pun tidak langsung yang menawarkan nilai tambah bagi konsumen. Beberapa bentuk promosi penjualan adalah kupon (coupon), sample (sampling), kontes dan undian, serta iklan khusus (Lewison dan Delozier, 1989). Menurut Kotler (2005), promosi penjualan dapat digunakan untuk mendapatkan efek jangka pendek seperti mendramatisir tawaran produk dan meningkatkan penjualan yang merosot. Harapannya adalah perusahaan memperoleh tanggapan konsumen yang lebih kuat dan lebih cepat. 3. Impulse Buying Tendency Impulse buying tendency adalah kecenderungan untuk bertindak atas kemauan, menampilkan perilaku yang ditandai dengan sedikit atau tidak ada pemikiran, refleksi, atau pertimbangan konsekwensi yang akan terjadi (Beatty & Ferrell, 1998). Jadi semakin tinggi seseorang memiliki tendensi atau kecenderungan impulsif, maka akan semakin sering pula seseorang tersebut untuk berperilaku impulsif ( Kecenderungan membeli spontan (impulse buying tendency), adalah sesuatu yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen, sehingga mungkin menjadi ekspresi pola kepribadian yang lebih luas (Jones et.al, 2003). D. Hipotesis Hubungan variabel bebas, variabel terikat dan variabel moderasi dari penelitian ini digambarkan menjadi 2 model hubungan yaitu : In Store Promotion IMPULSE BUYING X H1+ Y

6 6 Model hubungan I H0 : In store promotion tidak berpengaruh positif terhadap Impulse buying H1 : In store promotion berpengaruh positif terhadap Impulse buying In Store Promotion IMPULSE BUYING X H2 Impulse Buying Tendency Y M Model hubungan II H0 : Impulse buying tendency tidak memoderasi pengaruh in store promotion terhadap impulse buying H2 : Impulse buying tendency memoderasi pengaruh in store promotion terhadap impulse buying E. Metode penelitian Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah pengunjung atau konsumen Toko Laris Purworejo. Besarnya populasi tidak dapat diketahui secara pasti, sehingga sampel diambil berdasakan metode non probabilitas sampling, yaitu metode metode purposive sampling yaitu penentuan sampel yang menggunakan kriteria atau pertimbangan tertentu, yaitu dengan pertimbangan : 1. Responden pernah melakukan pembelian di Toko Laris Purworejo. 2. Responden berusia 18 tahun, karena peneliti menganggap bahwa dalam usia tersebut, responden sudah dewasa dan sudah bisa menentukan pilihannya sendiri dalam melakukan pembelian. 3. Responden pernah melakukan impulse buying Untuk penggunaan analisis regresi besarnya jumlah sampel dapat ditentukan berdasarkan sebaran data normal. Populasi yang digunakan pada penelitian ini memiliki varians yang cukup tinggi, untuk itu akan digunakan sampel besar ( 30) yaitu sebanyak

7 7 125 orang. Jumlah 125 orang dianggap sudah mencukupi untuk jumlah sampel berdasarkan sebaran data normal. Penelitian ini merupaka penelitian survei kuesioner, karena menggunakan instrumen kuesioner untuk meminta tanggapan dari responden dan untuk mengukur kuesioner menggunakan teknik pengukuran Skala Likert. F. Definisi Operasional 1. In Store Promotion In store promotion adalah promosi yang dilakukan di dalam toko yang di buat semenarik mungkin agar konsumen tertarik dan memutuskan pembelian suatu produk (Yusriyanti, 2008). Indikator in store promotion yaitu : a) Adanya sample gratis. b) Adanya undian berhadiah. c) Posisi produk yang mudah dijangkau. d) Informasi yang ada pada banner yang dipasang di dalam toko. e) Adanya informasi yang diberikan dengan ramah oleh SPG. f) Adanya bujukan dari SPG. g) SPG menawarkan dengan ramah. 2. Impulse buying tendency Impulse buying tendency adalah kecenderungan untuk bertindak atas kemauan, menampilkan perilaku yang ditandai dengan sedikit atau tidak ada pemikiran, refleksi, atau pertimbangan konsekwensi yang akan terjadi (Beatty & Ferrell, 1998). Indikatornya sebagai berikut : a) Berbelanja dengan spontan. b) Membeli barang yang sebelumnya tidak terpikirkan untuk dibeli. c) Berbelanja tanpa perencanaan. 3. Impulse Buying Impulse buying merupakan proses pembelian konsumen yang cenderung secara spontan dan seketika tanpa direncanakan terlebih dahulu (Babin, Darden and Griffin, 1995). Indikatornya sebagai berikut : a) Pembelian secara spontan.

8 8 b) Membeli tanpa niat beli sebelumnya. c) Membeli dengan spontan sangat menyenangkan d) Membeli produk pada rak pajang yang eye catching G. Pengujian Instrumen Penelitian Uji instrumen penelitian digunakan untuk menentukan apakah alat pengukuran tersebut dapat digunakan atau tidak dalam mengumpulkan data mengumpulkan data yang diperlukan sehingga bisa didapat hasil pengujian hipotesis yang tepat sasaran. Oleh karena itu, sangat diperlukan instrumen penelitian yang memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. 1. Validitas Sebuah instrumen dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur. Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan pada variabel in store promotion (X), impulse buying tendency (M), dan impulse buying (Y). Menurut Sugiyono (2012), sebuah instrumen dikatakan valid jika r (product moment) lebih besar dari 0,3. Hasil uji validitas data pre test dari 30 responden yang dilakukan menggunakan software SPSS for windows dapat dilihat dalam Tabel 1 berikut. Variabel In store promotion (X1) Impulse buying tendency (M) Impulse buying (Y) Item Pertanyaan X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 M1.1 M1.2 M1.3 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Tabel 1 Hasil Pengujian Validitas Data Pre Test r hitung r hitung per item per r min pertanyaan variabel 0,458 0,507 0,464 0,321 0,334 0,415 0,313 0,602 0,665 0,731 0,729 0,588 0,572 Keterangan 0,747 0,3 Valid 0,659 0,3 Valid 0,561 0,3 Valid

9 9 Y1.4 0,660 Sumber: Data Primer Diolah, 2013 Berdasarkan pada pada Tabel 1, menunjukkan nilai r hitung per item pertanyaan dan r hitung per variabel nilainya positif dan lebih dari 0,3, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner terbukti valid, artinya pertanyaan pada kuesioner mampu mengukur apa yang seharusnya diukur oleh kuesioner tersebut. 2. Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi konstruk atau variabel penelitian. Untuk mengukur uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu alat ukur dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 dan sebaliknya jika nilai Cronbach Alpha kurang dari 0,6 maka instrumen tidak reliabel (Arikunto, 2002 : 170). Hasil uji reliabilitas data pre test (30 responden) yang dilakukan dengan alat bantu software SPSS for windows dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Variabel In store promotion (X) Impulse buying tendency (M) Impulse buying (Y) Item X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 M1 M2 M3 Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Sumber: Data Primer Diolah, 2013 Tabel 2 Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data Pre test Cronbach s Alpha if Cronbach s Nilai Item Alpha Reliabilitas Deleted 0,639 0,626 0,641 0,677 0,671 0,651 0,677 0,801 0,741 0,665 0,710 0,788 0,788 0,756 Keterangan 0,689 0,6 Reliabel 0,811 0,6 Reliabel 0,811 0,6 Reliabel

10 10 Berdasarkan Tabel 2, semua variabel nilai Alpha > 0,6 dan Cronbach Alpha if Item Deleted > 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner terbukti reliabel, artinya pertanyaan dalam kuesioner mampu memberikan hasil yang konsisten bila dipakai secara berulang kali dengan asumsi kondisi pada saat pengukuran tidak berubah, sehingga kuesioner tersebut dapat digunakan untuk mengumpulkan data field dengan 125 responden. H. Hasil Penlitian dan Pembahasan 1. Model Hubungan I berikut. Hasil uji regresi linier sederhana dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 3 Variabel In store promotion Sumber: Data Primer Diolah, 2013 Tabel 3 Hasil Uji Regresi Linier Standardized pvalue Coeficients Beta Keterangan 0,193 0,015 Positif dan signifikan Berdasarkan Tabel di atas, model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil uji regresi linier sederhana adalah: Y = 0,193.X Uji Hipotesis 1 (H1) H0 H1 : In store promotion tidak berpengaruh positif terhadap impulse buying. : In store promotion berpengaruh positif terhadap impulse buying. Hipotesis yang menjelaskan bahwa in store promotion berpengaruh positif pada impulse buying menghasilkan nilai positif pada Standardized Coeficients Beta sebesar 0,193 dan pengujian H1 dilakukan dengan membandingkan nilai p Value dengan α (5%). Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa nilai p Value sebesar 0,015 (kurang dari 0,05), sehingga H1 diterima dan Ho ditolak yang berarti in store promotion berpengaruh positif dan signifikan pada impulse buying.

11 11 Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Yusriyanti (2008) dan Bong (2011), yang menyatakan bahwa in store promotion mempunyai pengaruh signifikan terhadap perilaku impulse buying. Hal ini menjelaskan bahwa, in store promotion yang dilakukan Toko Laris Purworejo mampu merangsang pengunjung toko untuk membeli barang yang sebelumnya tidak terfikirkan untuk di beli. Bentuk in store promotion dalam penelitian ini ada tiga macam yaitu ; yang pertama adalah promosi penjualan, promosi penjualan merupakan strategi promosi yang langsung mendapatkan respon dari konsumen untuk segera memutuskan pembelian, karena konsumen tertarik dengan insentif yang diberikan yang berupa diskon, voucher dan bonus. Kedua adalah display toko atau pemajangan produk pada rak rak pemajangan produk, dengan pemajangan yang menarik mempermudah konsumen dalam pencarian produk, selain itu pemajangan produk dengan media tertentu akan menambah keterterikan terhadap produk yang dijual, misalnya pemajangan produk menggunakan patung atau manekin. Yang ketiga adalah penjualan pribadi, dengan adanya penjualan pribadi yang dilakukan oleh seorang pramuniaga memungkinkan konsumen terpengaruh dengan informasi informasi tentang produk dan kata kata persuasif yang diberikan oleh seorang pramuniaga, sehinnga konsumen tertarik untuk membeli. 2. Model Hubungan II berikut: Hasil uji regresi dengan moderasi dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 4 Variabel Tabel 4 Hasil Uji Regresi dengan Moderasi X 0,969 0,053 Positif dan tidak signifikan M 1,448 0,022 Positif dan signifikan M.X 1,390 0,115 Negatif dan tidak signifikan Sumber: Data Primer Diolah, 2013 Berdasarkan Tabel pengujian regresi dengan moderasi ditulis dengan persamaan regresi sebagai berikut : Standardized Coeficients Beta pvalue Keterangan

12 12 Y = 0,969X + 1,448M 1,390X.M Uji Hipotesis 2 (H2) H0: Impulse buying tendency tidak memoderasi pengaruh in store promotion terhadap impulse buying. H2: Impulse buying tendency memoderasi pengaruh in store promotion terhadap impulse buying. Hipotesis yang menjelaskan bahwa impulse buying tendency memoderasi pengaruh in store promotion terhadap impulse buying menghasilkan nilai Standardized Coeficients Beta sebesar 1,390 dan p Value 0,115 (lebih dari 0,05) atau negatif dan tidak signifikan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa impulse buying tendency tidak memoderasi hubungan antara in store promotion dengan impulse buying. Sehingga H2 ditolak dan H0 diterima yang berarti impulse buying tendency tidak mempunyai efek moderasi terhadap pengaruh in store promotion pada impulse buying. Impulse buying tendency tidak memoderasi pengaruh in store promotion terhadap impulse buying. Konsumen dengan kecenderungan pembelian impulsif tinggi dalam melakukan pembeliannya cenderung bersifat emosional, sehingga konsumen dengan kecenderungan pembelian impulsif tinggi pada waktu pembelian tidak memikirkan konsekuensi yang akan dihadapi setelah pembelian. Sedangkan konsumen dengan kecenderungan impulsif rendah akan cenderung berfikir apakah produk yang akan dibeli tersebut akan bermanfaat atau tidak, sehingga tidak terpengaruh ketika ada promosi yang dilakukan oleh ritel. Konsumen dengan kecenderungan pembelian impulsif rendah, biasanya sudah merencanakan produk apa saja yang akan dibeli yaitu dengan membuat semacam daftar belanja (purchase list). Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, menunjukkan bahwa konsumen toko Laris Purworejo memiliki kecenderungan pembelian impulsif yang cukup tinggi, tetapi pada umumnya konsumen toko Laris Purworejo pada saat melakukan pembeliannya tidak didasarkan apakah pada saat itu ada promosi atau tidak. Kecenderungan impulsif yang dimiliki oleh konsumen toko Laris Purworejo, bukan tiba tiba muncul karena ada promosi yang dilakukan oleh toko, melainkan sudah menjadi sifat yang dimiliki oleh seorang

13 13 konsumen. Kecenderungan pembelian impulsif berkaitan dengan ciri ciri kepribadian atau sifat seseorang yang dapat membedakan antara satu individu dengan individu lain (Beatty & Ferrell, 1998; Rook & Fisher, 1995). I. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis pengaruh in store promotion terhadap impulse buying yang dimoderasi oleh impulse buying tendency survey di toko Laris Purworejo, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a) In store promotion berpengaruh positif terhadap impulse buying, artinya semakin banyak strategi in store promosi yang dilakukan oleh toko Laris Purworejo, maka akan semakin meningkatnya pembelian impulsif yang dilakukan oleh pengunjung toko Laris Purworejo. b) Impulse buying tendency tidak memoderasi pengaruh in store promotion terhadap impulse buying, artinya tanpa adanya impulse buying tendency yang tinggi, in store promotion tetap dapat mempengaruhi kecenderungan pembelian spontan yang dimiliki oleh konsumen toko Laris Purworejo. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Babin, B. J. dan W. R. Darden, dan M. Griffin. (1995). Consumer self regulation in a retail environment. Journal of Retailling, 71, hal Beatty, Sharon E. dan M. Elizabeth Ferrell. (1998). Impulse : Modeling its precursors. Journal of Retailing, hal Bong, S. (2011). Pengaruh In store Stimuli Terhadap Impulse Buying Behavior Konsumen Hypermarket di Jakarta. Ultima management Vol. 3, hal Cobb, C. J. dan W. D. Hoyer. (1986). Planned versus impulse purchase behavior. Journal of Ritailing, hal Jones, Michael A., Kristy E. Reymond, Seungoog Weun, and Sharon E. Beatty. (2003). The product specific nature of impulse buying tendency. Journal of Business Research, 56 (7), hal Kotler, P. (2005). Menejemen pemasaran edisi kesebelas. Jakarta: Penerbit PT. Indeks Kelompok Gramedia.

14 14 Lewison, Dale M. dan M. Wayne Delozier. (1989). Retailing. 3rd edition. Colombus, Ohio.: Penerbit Merril Publishing Company. Lubis, A. (2004). Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis. Artikel pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, Universitas Sumatera Utara, SUMUT. Rook, D. W. (1998). "Impulse Buying". in The Elgar Companion of Consumer Research and Economic Psychology, eds. Peter Earl and Simon Kemp, Brookfield VT: Elgar Publishing, Ltd., hal Strem, H. (1962). Th Significance of Impulse Buying To Day. Journal of Marketing, 26 april, hal Sugiyono, (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Yusriyanti, A. (2008). Pengaruh In Store Promotion Terhadap Keputusan Impulse Buying Pada Konsumen Giant Hypermarket. Consumer Research.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu karakter konsumen Indonesia dalam melakukan pembelian adalah tidak terencana (unplanned buying). Berdasarkan hasil riset AC Nielsen dalam majalah MARKETING edisi

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGI KONSUMEN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN POND S

PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGI KONSUMEN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN POND S PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGI KONSUMEN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN POND S Oleh Titik Dwi Prastiti Berliana Universitas Muhammadiyah Purworejo titikprastiti@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji:

Lebih terperinci

PENGARUH HEDONIC SHOPPING VALUE TERHADAP IMPULSE BUYING DIMEDIASI OLEH POSITIVE EMOTION PADA KONSUMEN CARREFOUR PLAZA AMBARRUKMO YOGYAKARTA

PENGARUH HEDONIC SHOPPING VALUE TERHADAP IMPULSE BUYING DIMEDIASI OLEH POSITIVE EMOTION PADA KONSUMEN CARREFOUR PLAZA AMBARRUKMO YOGYAKARTA PENGARUH HEDONIC SHOPPING VALUE TERHADAP IMPULSE BUYING DIMEDIASI OLEH POSITIVE EMOTION PADA KONSUMEN CARREFOUR PLAZA AMBARRUKMO YOGYAKARTA Oleh Gilang Windiarto manajemen gilangwindiarto@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

Dwi Irawati, S.E, M.Si, PhD.cand. Murry Harmawan, S.E, M.Sc.

Dwi Irawati, S.E, M.Si, PhD.cand.   Murry Harmawan, S.E, M.Sc. 1 PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, FASHION INVOLVEMENT, HEDONIC SHOPPING VALUE, DAN INSTORE ENVIRONMENT TERHADAP IMPULSE BUYING BEHAVIOR KONSUMEN (Survei pada konsumen Galeria Mall di Kota Yogyakarta) Dwi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sifat manusia cenderung konsumtif, yang berarti bahwa konsumen selalu mengkonsumsi produk atau jasa sepanjang waktu. Perilaku konsumtif ini muncul selain dikarenakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ritel adalah sebuah set aktivitas bisnis untuk menambahkan nilai pada produk

BAB I PENDAHULUAN. Ritel adalah sebuah set aktivitas bisnis untuk menambahkan nilai pada produk BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Ritel adalah sebuah set aktivitas bisnis untuk menambahkan nilai pada produk dan jasa yang dijual kepada konsumen untuk kegunaan pribadi atau keluarga konsumen.

Lebih terperinci

PENGARUH SITUASI PEMBELIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA GIANT SUPERMARKET CILACAP

PENGARUH SITUASI PEMBELIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA GIANT SUPERMARKET CILACAP PENGARUH SITUASI PEMBELIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA GIANT SUPERMARKET CILACAP Wuri Agustanti Fakultas Ekonomi, Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Purworejo email: Wuri_agustanti@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE DAN FASHION INVOLVEMENT PADA IMPULSE BUYING BEHAVIOR KONSUMEN

PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE DAN FASHION INVOLVEMENT PADA IMPULSE BUYING BEHAVIOR KONSUMEN PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE DAN FASHION INVOLVEMENT PADA IMPULSE BUYING BEHAVIOR KONSUMEN Oleh Dea Susiska Manejemen Deasusiska10@gmail.com Abstrak Untuk membuat diri menjadi berbeda dan lebih baik serta

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI PENGARUH PRICE DISCOUNT, BONUS PACK, DAN IN-STORE DISPLAY TERHADAP KEPUTUSAN IMPULSE BUYING PADA SUPERMARKET ROBINSON DI KOTA PADANG Oleh : DESRAYUDI 06 952

Lebih terperinci

PENGARUH IN-STORE PROMOTION TERHADAP KEPUTUSAN IMPULSE BUYING PADA KONSUMEN GIANT HYPERMARKET. Oleh ADE YUSRIYANTI H

PENGARUH IN-STORE PROMOTION TERHADAP KEPUTUSAN IMPULSE BUYING PADA KONSUMEN GIANT HYPERMARKET. Oleh ADE YUSRIYANTI H PENGARUH IN-STORE PROMOTION TERHADAP KEPUTUSAN IMPULSE BUYING PADA KONSUMEN GIANT HYPERMARKET Oleh ADE YUSRIYANTI H24104041 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PENGARUH SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SWALAYAN JADI BARU DI KEBUMEN

PENGARUH SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SWALAYAN JADI BARU DI KEBUMEN PENGARUH SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SWALAYAN JADI BARU DI KEBUMEN Ayu Purwaningsih Manajemen UrwaayuBi@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari suasana

Lebih terperinci

PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY

PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY PADA LOYALITAS NASABAH (SURVEI PADA PD. BPR BANK PURWOREJO) Oleh Sumaryatun Universitas Muhammadiyah Purworejo Sumaryatun19@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian causal effect. Penelitian causal effect

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian causal effect. Penelitian causal effect BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Tempat dan Waktu Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian causal effect. Penelitian causal effect yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif dalam memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan (need) adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif dalam memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan (need) adalah suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini kebutuhan sehari-harinya manusia semakin lama semakin meningkat di harinya. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang menganut pola konsumtif dalam

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO)

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO) PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO) Oleh: Agus Prio Budiman Manajemen satriobungsu@rocketmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh

Lebih terperinci

MINUMAN RINGAN TEH BOTOL SOSRO

MINUMAN RINGAN TEH BOTOL SOSRO PENGARUH BRAND TRUST PADA BRAND LOYALTY MINUMAN RINGAN TEH BOTOL SOSRO Wika Jayanti email: wikajayanti15@yahoo.co.id Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh brand characteristic, company characteristic,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kali ini objek yang diteliti adalah Departement Store Mirota Kampus

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kali ini objek yang diteliti adalah Departement Store Mirota Kampus BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) objek penelitian adalah suatu atribut atau penilaian orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN Oleh: Didik Darmanto Manajemen didix_11maret@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) Pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yang mendekatkan analisisnya pada numerik (angka) yang akan dianalisis dengan menggunakan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMAKAIAN JASA ASURANSI AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG PURWOREJO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMAKAIAN JASA ASURANSI AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG PURWOREJO FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMAKAIAN JASA ASURANSI AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG PURWOREJO Oleh Rochmat Nursalim Manajemen rochmat_nursalimzuber@yahoo.com Abstrak Pada saat ini industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belanja merupakan aktifitas yang menyenangkan bagi banyak orang dan tidak terbatas pada kaum perempuan tetapi laki-laki juga. Hasil survey terbaru dari Nielsen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan ekonomi di Indonesia meningkat sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan ekonomi di Indonesia meningkat sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ekonomi di Indonesia meningkat sangat cepat, salah satu penyebab meningkatnya perekonomian di Indonesia seiring berjalan atau adanya globalisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena saat ini tidak bisa dilepaskan dari perilaku konsumen yang menjadi target pasar suatu perusahaan ritel modern. Indonesia merupakan negara berkembang yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing). Menurut Sugiono (2007) Hypotesis testing adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian 27 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Sumber Data Jenis Penelitian Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Promosi Penjualan, Minat Beli Konsumen

ABSTRAK. Kata Kunci : Promosi Penjualan, Minat Beli Konsumen ABSTRAK Pengelolaan bisnis ritel di Indonesia memiliki peluang yang baik karena potensi pasarnya sangat besar. Namun, kini persaingan bisnis ritel di Indonesia semakin ketat sehingga para pelaku bisnis

Lebih terperinci

MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN. Rindyah Hanafi

MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN. Rindyah Hanafi MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN Rindyah Hanafi Abstract : The purpuse of this study is to examine motivation shopping in traditional market and supermarket

Lebih terperinci

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data 47 Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi pengumpulan data dan hasil pengolahan data yang dilakukan berdasarkan metodologi yang telah disusun pada Bab 3. 4.1. Data Umum Perusahaan Data yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN Heru Hermawan email : Heruhermawan1990@gmail.com ABSTRAK Heru Hermawan. Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Kepuasan Konsumen.

Lebih terperinci

Gunadarma Tagline. Loo

Gunadarma Tagline. Loo Loo Gunadarma Tagline P E N G A R U H AT M O S F E R G E R A I ( S T O R E AT M O S P H E R E ) D A N P E L AYA N A N R I T E L ( R E TA I L I N G S E R V I C E ) T E R H A D A P P E M B E L I A N I M

Lebih terperinci

PENGARUH IN STORE STIMULI

PENGARUH IN STORE STIMULI PENGARUH IN STORE STIMULI DALAM MELAKUKAN IMPULSE BUYING DI MINIMARKET PERDANA SURABAYA SKRIPSI Diajukan Oleh : Novin Arisa 0612010072/FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2008). Subyek dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2008). Subyek dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek adalah target populasi yang memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Lebih terperinci

PENGARUH IN-STORE PROMOTION TERHADAP KEPUTUSAN IMPULSE BUYING PADA KONSUMEN GIANT HYPERMARKET. Oleh ADE YUSRIYANTI H

PENGARUH IN-STORE PROMOTION TERHADAP KEPUTUSAN IMPULSE BUYING PADA KONSUMEN GIANT HYPERMARKET. Oleh ADE YUSRIYANTI H PENGARUH IN-STORE PROMOTION TERHADAP KEPUTUSAN IMPULSE BUYING PADA KONSUMEN GIANT HYPERMARKET Oleh ADE YUSRIYANTI H24104041 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kesuksesan maka perlu mempelajari karakteristik yang dimiliki konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN. kesuksesan maka perlu mempelajari karakteristik yang dimiliki konsumen. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kegiatan pemasaran saat ini tidak bisa di lepaskan dari perilaku konsumen yang menjadi target pasar suatu perusahaan. Agar perusahaan tersebut menemui kesuksesan

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Hypermart Kota Gorontalo, dengan waktu penelitian selama 3 bulan dari bulan September-November Tahun 2013. B.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku (Nazir,

III. METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku (Nazir, III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek penelitian pada Giant Supermarket, Jl Z. A. Pagar Alam, Bandarlampung. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory), 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory), dengan verifikatif, yang mana tujuan dari penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

: Komunikasi Pemasaran Terintegrasi, Citra Merek

: Komunikasi Pemasaran Terintegrasi, Citra Merek PENGARUH KOMUNIKASI PEMASARAN TERINTEGRASI TERHADAP CITRA MEREK (BRAND IMAGE) RAMAYANA MAL SIDOARJO Oleh : Evan Dwi Saputra NIM : 11510114 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah produk fashion pada online shop. Online shop atau Toko online

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha ritel yang sangat sulit untuk melakukan diferensiasi dan entry barrier

BAB I PENDAHULUAN. usaha ritel yang sangat sulit untuk melakukan diferensiasi dan entry barrier BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Evolusi dalam perkembangan usaha ritel di Indonesia secara faktual didorong oleh semakin pesatnya persaingan dalam pasar konsumen akhir. Ketatnya persaingan menurut

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 23 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Carrefour hypermarket merupakan perusahaan ritel asing yang pertama masuk dan beroperasi di Indonesia, tepatnya di Jakarta (Foster, 2008).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Sejarah PT Carrefour di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Sejarah PT Carrefour di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Objek Penelitian Kecenderungan impulse buying merupakan fenomena yang sering terjadi di masyarakat. Menurut Ma ruf dalam penelitian Divianto (2013 : 4) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Dan Subjek Penelitian Objek pada penelitian ini yaitu Mobil Datsun GO+ dan subjek pada penelitian ini yaitu konsumen Datsun GO+ di Yogyakarta. B. Jenis Data Data yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran kuesioner. Analisis yang dilakukan terhadap data pada

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran kuesioner. Analisis yang dilakukan terhadap data pada BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab IV berisi tentang analisis dan pembahasan data yang diperoleh responden melalui penyebaran kuesioner. Analisis yang dilakukan terhadap data pada pembahasan ini untuk

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMBELIAN PONSEL BERBASIS TEKNOLOGI ANDROID DI KABUPATEN PURWOREJO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMBELIAN PONSEL BERBASIS TEKNOLOGI ANDROID DI KABUPATEN PURWOREJO FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMBELIAN PONSEL BERBASIS TEKNOLOGI ANDROID DI KABUPATEN PURWOREJO Oleh: Nani Salisiya Manajemen Nani_salysya@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 150 dari konsumen

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 150 dari konsumen 72 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 150 dari konsumen Matahari Departemen Store yang datang berkunjung. Salah satu teknik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan riset pemasaran (Malhotra, 2007). Desain penelitian memberikan prosedur untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain riset yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kausal (sebab akibat) dan menggunakan wawancara langsung dengan alat bantu kuesioner kepada responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan membahas beberapa metode dalam penelitian, seperti objek dan subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, identifikasi variabel,

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK ABSTRAK Clara Meirista Email: Clarameirista@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang dijadikan responden dalam penelitian ini ialah nasabah PT Bank Lampung Kantor Cabang Utama yang memiliki Tabungan Siger Mas. 3.2 Jenis dan Sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009 : 206) menyatakan bahwa statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (JBE), hlm Dani Mohamad Dahwilani, Pertumbuhan Ritel Indonesia Peringkat 12 Dunia,

BAB I PENDAHULUAN. (JBE), hlm Dani Mohamad Dahwilani, Pertumbuhan Ritel Indonesia Peringkat 12 Dunia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri ritel di Indonesia cukup menarik bagi pendatang baru dimana pasar yang ada saat ini cukup potensial melihat peningkatan ekonomi dan peningkatan jumlah

Lebih terperinci

Pengaruh Brand Community Terhadap Loyalitas Merek Pada Komunitas Yamaha Vixion Club Purworejo

Pengaruh Brand Community Terhadap Loyalitas Merek Pada Komunitas Yamaha Vixion Club Purworejo Pengaruh Brand Community Terhadap Loyalitas Merek Pada Komunitas Yamaha Vixion Club Purworejo Eddy Febryanto Abstrak Eddy Febryanto. Pengaruh Brand Community terhadap Loyalitas Merek pada Komunitas Yamaha

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya. pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir,

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya. pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir, toko berkonsep swalayan banyak bermunculan,

Lebih terperinci

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo)

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo) PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo) Diah Restu Wulandari diahrestuwulandari@yahoo.co.id Abstrak Diah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kota Surabaya saat ini banyak dipenuhi dengan bangunan-bangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kota Surabaya saat ini banyak dipenuhi dengan bangunan-bangunan 16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Surabaya saat ini banyak dipenuhi dengan bangunan-bangunan ruko (rumah toko) sehingga diseluruh pelosok Surabaya tidak menutup kemungkinan kemudahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Identifikasi dan Definisi Konseptual Variabel. menampilkan dua variabel terperinci sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Identifikasi dan Definisi Konseptual Variabel. menampilkan dua variabel terperinci sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi dan Definisi Konseptual Variabel Dalam penelitian ini akan menganalisis hubungan sebab akibat yang menampilkan dua variabel terperinci sebagai berikut : 1. Identifikasi

Lebih terperinci

ANALISIS VARIABEL PEMBENTUK PERSEPSI KONSUMEN PADA RITEL HYPERMARKET DI LEBAK BULUS

ANALISIS VARIABEL PEMBENTUK PERSEPSI KONSUMEN PADA RITEL HYPERMARKET DI LEBAK BULUS ANALISIS VARIABEL PEMBENTUK PERSEPSI KONSUMEN PADA RITEL HYPERMARKET DI LEBAK BULUS Endah Pujiastuti Jl.Masjid Darussalam Rt/Rw:003/02 No:37 Kedaung-Pamulang 545 Email : endahpuji_astuti@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan bisnis retail di Indonesia sangat pesat. Hal terebut berawal dari keberadaan pasar tradisional yang mulai tergeser oleh muncul nya berbagai

Lebih terperinci

PENGARUH DIMENSI GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE BLACKBERRY DI PURWOREJO

PENGARUH DIMENSI GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE BLACKBERRY DI PURWOREJO 1 PENGARUH DIMENSI GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE BLACKBERRY DI PURWOREJO Oleh Mukhamad Habibi Universitas Muhammadiyah Purworejo habibi_emha@yahoo.com Abstrak Mukhamad Habibi. Pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab III memaparkan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya

BAB III METODE PENELITIAN. Bab III memaparkan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya BAB III METODE PENELITIAN Bab III memaparkan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya desain penelitian, sampel, teknik sampling. Definisi operasional tiap indikator yang diteliti juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP TATA RUANG TOKO DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SWALAYAN ADA BARU SALATIGA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP TATA RUANG TOKO DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SWALAYAN ADA BARU SALATIGA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP TATA RUANG TOKO DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SWALAYAN ADA BARU SALATIGA Diyah Puji Lestari, Unika Prihatsanti* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro diyah.saltig@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ritel adalah rantai distribusi akhir dari produk, karena konsumen yang melakukan pembelian menggunakan untuk kegiatan guna memenuhi kebutuhan yang dimiliki,

Lebih terperinci

Penulis menggunakan jenis pendekatan kuantitatif untuk penelitian ini. Pendekatan kuantitatif dipilih karena dalam penelitian ini menguji efektivitas

Penulis menggunakan jenis pendekatan kuantitatif untuk penelitian ini. Pendekatan kuantitatif dipilih karena dalam penelitian ini menguji efektivitas BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Pada bab IV ini diawali dengan penjelasan mengenai pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian. Selanjutnya, terdapat penjelasan mengenai populasi dan sampel yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis ritel merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan atau peritel dalam menambah nilai barang dan jasa yang diperjual belikan kepada konsumen akhir untuk penggunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB Universitas Lampung yang pernah berkunjung di tempat wisata Lembah Hijau. 3.2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menerangkan, menguji hipotesis dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. satu kota yang ada di Provinsi Lampung. Objek yang akan diambil ada pada PT.

BAB III METODE PENELITIAN. satu kota yang ada di Provinsi Lampung. Objek yang akan diambil ada pada PT. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada wilayah Bandar Lampung yang merupakan salah satu kota yang ada di Provinsi Lampung. Objek yang akan diambil ada pada PT. Perusahaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini yaitu Matahari Departement Store, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini yaitu Matahari Departement Store, sedangkan BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) objek adalah hal, perkara, atau orang yang menjadi pokok pembicaraan. Subjek adalah satu anggota dari sampel,

Lebih terperinci

Penelitian ini akan dilaksanakan selama + 5 (Lima) bulan, mulai dari. pengumpulan data dan penyusunan laporan hasil penelitian.

Penelitian ini akan dilaksanakan selama + 5 (Lima) bulan, mulai dari. pengumpulan data dan penyusunan laporan hasil penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penulis menetapkan lokasi penelitian yang mudah dijangkau serta dengan berbagai pertimbangan, diantaranya adalah jarak,

Lebih terperinci

Nurkhasanah Universitas Muhammadiyah Purworejo

Nurkhasanah Universitas Muhammadiyah Purworejo 1 Pengaruh Motivasi Personal, Motivasi Sosiologis, dan Motivasi Institusional Terhadap Terjalinnya Pemasaran Relasional Pada Konsumen Bisnis Eceran Modern (Survei Pada Konsumen Sarinah Supermarket di Purworejo)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekunder dan tersier. Semua kebutuhan tersebut dipenuhi melalui aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. sekunder dan tersier. Semua kebutuhan tersebut dipenuhi melalui aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu memiliki kebutuhan yang terdiri dari kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Semua kebutuhan tersebut dipenuhi melalui aktivitas ekonomi berupa konsumsi.

Lebih terperinci

PENGARUH POTONGAN HARGA, PENJUALAN PRIBADI, DAN PENATAAN PRODUK TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA GIANT HYPERMARKET MASPION SURABAYA

PENGARUH POTONGAN HARGA, PENJUALAN PRIBADI, DAN PENATAAN PRODUK TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA GIANT HYPERMARKET MASPION SURABAYA PENGARUH POTONGAN HARGA, PENJUALAN PRIBADI, DAN PENATAAN PRODUK TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA GIANT HYPERMARKET MASPION SURABAYA Novita Amelia, Muslichah Erma Widiana, Indah Noviandari Prodi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran 43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran langsung multi tingkat terhadap pengambilan keputusan pembelian produk herbal dari

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek yang digunakan adalah kartu pra bayar IM3 Indosat. Subyek yang digunakan adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang beralamat,

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR IN-STORE PROMOTION TERHADAP IMPULSE BUYING DECISION PADA KONSUMEN HYPERMART PIM

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR IN-STORE PROMOTION TERHADAP IMPULSE BUYING DECISION PADA KONSUMEN HYPERMART PIM PENGARUH FAKTOR-FAKTOR IN-STORE PROMOTION TERHADAP IMPULSE BUYING DECISION PADA KONSUMEN HYPERMART PIM Divianto Politeknik Negeri Sriwijaya Abstract This study aims to determine Is In Store Promotion effect

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran menurut Kotler, (2002 :18) adalah Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA HIDUP SEHAT, HARGA, DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU ANLENE DI KEBUMEN

PENGARUH GAYA HIDUP SEHAT, HARGA, DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU ANLENE DI KEBUMEN 1 PENGARUH GAYA HIDUP SEHAT, HARGA, DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU ANLENE DI KEBUMEN Giovanni Fatimathuz Zahra Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 72 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan, dengan analisis regresi logistik, maka dapat ditarik simpulan

Lebih terperinci

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo)

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo) PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo) Dwi Anggoro Utomo aang.boelu7@gmail.com Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Toserba Samudra yang beralamat di Jl. H.Z Mustofa No. 59 Tasikmalaya, Jawa Barat. 3.1. Gambaran Umum Toserba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengarah pada yang terkuat yang tetap bertahan. Keberhasilan akan dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. mengarah pada yang terkuat yang tetap bertahan. Keberhasilan akan dicapai oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang semakin ketat, semakin mendorong seleksi alamiah yang mengarah pada yang terkuat yang tetap bertahan. Keberhasilan akan dicapai oleh pelaku

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pusat perbelanjaan merupakan tempat konsumen melakukan pembelian, baik itu terencana maupun tidak terencana. Pembelian terencana adalah perilaku pembelian dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. terbentuk sebelum memasuki toko. Bisa juga dikatakan suatu desakan hati yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. terbentuk sebelum memasuki toko. Bisa juga dikatakan suatu desakan hati yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Impulse Buying Behaviour Impulse buying behaviour merupakan tindakan membeli yang sebelumnya tidak diakui secara sadar sebagai hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek penelitian 1. Obyek Objek penelitian menurut Sugiyono (2008) sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU AS

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU AS PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU AS Alfian Raharjo Alfianraharjo89@yahoo.co.id Abstrak Perkembangan telekomunikasi saat ini semakin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini yaitu di Bank BRI Tamantirto Kasihan, di

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini yaitu di Bank BRI Tamantirto Kasihan, di BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu di Bank BRI Tamantirto Kasihan, di sekitar kampus UMY, dan di Sunmor UGM. Subjek dalam penelitian ini yaitu nasabah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin modern, menyebabkan timbulnya berbagai macam usaha bisnis yang tentunya mempunyai tujuan untuk memberikan produk dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk dapat memenuhi hal tersebut dibutuhkan suatu strategi yang. serta dapat unggul dalam menghadapi persaingan.

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk dapat memenuhi hal tersebut dibutuhkan suatu strategi yang. serta dapat unggul dalam menghadapi persaingan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Bisnis ritel merupakan keseluruhan aktifitas penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penampilan diri sales Promotion Girl rokok Marlboro terhadap personal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penampilan diri sales Promotion Girl rokok Marlboro terhadap personal BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian tentang hubungan kemampuan komunikasi dan penampilan diri sales Promotion Girl rokok Marlboro terhadap personal selling sales Promotion Girl

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Persaingan membuat para pengusaha melakukan berbagai cara untuk mempertahankan usahanya. Salah satunya adalah dengan melakukan strategi promosi penjualan. Diharapkan dengan pemakaian alat promosi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan descriptive

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan descriptive III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan descriptive research dan verificative research. Menurut Sugiyono (2012:29) metode deskriptif

Lebih terperinci