ANALISIS VARIABEL PEMBENTUK PERSEPSI KONSUMEN PADA RITEL HYPERMARKET DI LEBAK BULUS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS VARIABEL PEMBENTUK PERSEPSI KONSUMEN PADA RITEL HYPERMARKET DI LEBAK BULUS"

Transkripsi

1 ANALISIS VARIABEL PEMBENTUK PERSEPSI KONSUMEN PADA RITEL HYPERMARKET DI LEBAK BULUS Endah Pujiastuti Jl.Masjid Darussalam Rt/Rw:003/02 No:37 Kedaung-Pamulang endahpuji_astuti@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabel pembentuk persepsi konsumen pada ritel hypermarket di Lebak Bulus, serta mengetahui variabel yang paling dominan dari persepsi konsumen pada ritel hypermarket di Lebak Bulus. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan membagikan kuesioner yang ditujukan kepada 00 responden yang dipilih secara acak untuk mengisi kuesioner tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada hypermarket Carrefour dan Giant, Lebak Bulus. Untuk mengetahui hubungan antar variabel tersebut penulis menggunakan metode perhitungan Analisis Validitas dan Reliabilitas, Analisis Faktor, dan Analisis Korelasi dengan alat analisis SPSS versi. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat satu variabel yang harus dihilangkan karena nilainya tidak valid yaitu variabel Iklan dan Promosi, sehingga yang tersisa menjadi lima variabel. Kelima variabel pembentuk persepsi konsumen pada ritel hypermarket di Lebak Bulus berdasarkan dengan urutannya yaitu Variabel Harga, Variabel Lokasi, Variabel Kelengkapan Produk, Variabel Pelayanan, dan Variabel Kenyamanan Berbelanja. Kata kunci : Harga, Kelengkapan Produk, Kenyamanan Berbelanja, Lokasi, Pelayanan. PENDAHULUAN Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang maju dan berkembang pesat khususnya dikota-kota besar, telah terjadi perubahan di berbagai sektor termasuk di bidang industri dan produksi serta pada kegiatan ritel di Indonesia yang telah berkembang menjadi usaha berskala besar. Pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan semakin luasnya kesempatan untuk dapat lebih berkembang. Hal tersebut terkait dengan semakin tingginya tingkat konsumsi masyarakat Indonesia dibanding tahun-tahun sebelumnya (Sanyoto, 2008). Hal ini membawa dampak pada pola perilaku belanja seseorang, dimana semakin banyaknya perusahaan ritel maka tuntutan akan tempat berbelanja yang nyaman serta menyediakan kebutuhan konsumen dalam satu lokasi semakin dibutuhkan. Proses pemilihan tempat berbelanja tertentu merupakan fungsi dari karakteristik konsumen dan karakteristik toko. Konsumen dapat memilah-milah tempat belanja mana yang dirasakan memiliki kriteria evaluasi dari pelanggan inti. Atribut yang mempengaruhi mereka masuk dari kategori berikut ini : ()harga, (2)lokasi, (3)sifat dan kualitas keragaman barang, (4)iklan dan promosi, (5)personel penjualan, (6)pelayanan yang diberikan, (7)atribut fisik toko, dan (8) atmosfer toko (Engel, 995 : 257). Namun disini peneliti hanya mengambil enam komponen yang paling utama, karena menurut the use multiatribut attitude model in store image study journal of retailing yang dikutip

2 dari Anita Susanti (2007 : 3) para pelanggan potensial yang diminta memilih dari delapan daftar atribut yang ada, memilih keenam komponen yang dirasa memiliki pengaruh paling besar dalam menilai citra tempat berbelanja yaitu lokasi, iklan dan promosi, harga, kenyamanan berbelanja, kelengkapan produk yang ditawarkan, dan pelayanan. Bentuk usaha ritel yang mengalami perkembangan cukup pesat adalah hypermarket. Dewasa ini perkembangan hypermarket tampak cukup pesat, banyak bermunculan hypermarket dengan berbagai fasilitas dan pelayanan yang semakin lengkap. Hypermarket menyediakan berbagai macam barang kebutuhan masyarakat secara lengkap. Pada dasarnya keberhasilan usaha pada bidang ritel berada pada pengadaan barang, baik secara kualitas maupun kuantitas serta harga yang terjangkau guna meningkatkan jumlah konsumen yang berkunjung pada ritel tersebut. Melihat banyaknya keinginan konsumen yang memiliki keinginan dan kebutuhan yang beraneka ragam saat ini, memberi peluang besar bagi para pelaku bisnis untuk mendirikan tempat ritel hypermarket di kawasan Lebak Bulus. Hal ini menunjukkan bahwa Lebak Bulus merupakan wilayah yang diminati oleh para pelaku bisnis untuk mengembangkan usahanya. Dikarenakan Lebak Bulus merupakan bagian wilayah kota Jakarta Selatan yang sangat strategis. Dapat kita lihat, dikawasan Lebak Bulus berdiri dua ritel hypermarket yang posisinya saling berhadapan yaitu Carrefour dan Giant. Dimana keduanya saling bersaing dengan strategi pemasarannya masing-masing guna meningkatkan jumlah konsumen yang berkunjung pada ritel hypermarket tersebut. Dalam hal ini peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui persepsi konsumen dengan memperhatikan variabel-variabel pembentuk persepsi konsumen dalam berbelanja pada ritel hypermarket di Lebak Bulus. TINJAUAN PUSTAKA Proses Pemilihan Tempat Berbelanja Konsumen biasanya mendatangi tempat berbelanja dengan tujuan dan motif serta pertimbangan yang bermacam-macam. Dalam memilih toko, konsumen dapat melakukan penilaian terhadap atribut-atribut yang mempengaruhi mereka dalam memilih tempat berbelanja. Menurut (Engel, F. James, 995 : 257) atribut-atribut yang mempengaruhi konsumen dalam memilih tempat berbelanja :. Harga Penetapan harga suatu toko harus didasarkan pada pemahaman kebutuhan dan keinginan konsumen, pentingnya harga bagi pembeli tergantung pada sifat pembeli. Untuk menarik konsumen untuk berbelanja, maka pengecer harus tanggap terhadap tingkat harga yang diinginkan oleh konsumen. 2. Lokasi Dalam memilih tempat belanja yang diseleksi oleh konsumennya adalah waktu perjalanan dan kestrategisan tempat dan kemudahan untuk mencapai tempat berbelanja tersebut. Selain itu kemudahan dalam memarkir kendaraan, kelancaran arus lalu lintas turut menjadi pertimbangan konsumen. Adanya tempat berbelanja lain pada lokasi yang sama dapat menjadi kendala bagi pengecer dalam menarik konsumennya.

3 3. Sifat dan Kualitas Keragaman Barang Kedalaman, luas dan kualitas keragaman barang merupakan determinan dalam memilih toko dan berlaku pada suatu hypermarket. Pada masa kini banyak toko yang berkembang dengan pesat dalam kemampuan bersaing, karena kemampuan mereka menyusun dan menyajikan ragam barang yang dominan. 4. Iklan dan Promosi Intensitas iklan yang diterima atau dirasakan oleh konsumen dapat mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu tempat belanja. Iklan yang berisikan tentang promosi penjualan, misalnya adanya diskon terhadap barang yang ditawarkan akan mempengaruhi konsumen dalam berbelanja. 5. Personel Penjualan Personel penjualan yang berpengetahuan luas dan bersedia membantu dapat sebagai pertimbangan penting dalam memilih tempat berbelanja. 6. Pelayanan yang Diberikan Kemudahan pembelian barang ternyata mempengaruhi konsumen dalam memilih toko. Selain itu kelengkapan fasilitas yang diberikan seperti adanya ATM, juga dianggap sebagai pelayanan yang dapat meningkatkan arus pengunjung dalam memilih tempat untuk berbelanja. 7. Atribut Fisik Toko Fasilitas seperti lift, penerangan, AC, toilet yang strategis dan mudah dilihat, tata letak, penempatan lorong serta arsiteknya dapat mempengaruhi konsumen dalam memilih toko. 8. Atmosfer Toko Arti pentingnya atmosfer ini dinyatakan dengan istilah atmosferik toko yaitu; perancangan secara sadar atas ruang untuk menciptakan efek tertentu pada konsumen. Banyak pengecer yang menyadari rancanganyang menciptakan kesan nyaman dapat menarik konsumen dalam memilih toko tersebut dibandingkan toko yang dirancang seadanya dan menampilkan kesan tidak nyaman. Pengertian persepsi Persepsi adalah bagaimana kita melihat dunia sekitar kita. Persepsi didefinisikan sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia (Schiffman, G. Leon., Lazar, Leslie, 2004 : 37). Sedangkan menurut Simamora, Bilson (2002 : 02) persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses dengan mana seorang menyeleksi, mengorganisasikan, dan menginterprestasikan stimuli ke dalam suatu gambaran dunia yang berarti dengan menyeluruh. Pengaruh yang membelokkan persepsi Individu terbuka terhadap berbagai pengaruh yang cenderung membelokkan persepsi mereka, yaitu sebagi berikut :. Penampilan fisik Berbagai studi mengenai penampilan fisik telah menemukan bahwa model yang menarik lebih persuasif dan mempunyai pengaruh yang lebih positif terhadap sikap dan perilaku konsumen daripada model yang kelihatannya biasa saja. 2. Stereotip

4 Stereotip ini menimbulkan harapan mengenai bagaimana situasi, orang, atau peristiwa tertentu akan terjadi dan berbagai stereotip ini merupakan faktor penentu yang penting bagaimana stimuli tersebut kemudian dirasakan. 3. Petunjuk yang tidak relevan Ketika diperlukan untuk membuat pertimbangan yang sulit melalui persepsi, para konsumen sering kali memberikan respon terhadap stimuli yang tidak relevan. 4. Kesan pertama Kesan pertama cenderung pribadi; namun, dalam membentuk kesan yang seperti itu, penerima belum mengetahui stimuli mana yang relevan, penting, atau yang dapat diramalkan akan menjadi perilaku lainnya. 5. Terlalu cepat mengambil kesimpulan Banyak orang yang cenderung terlalu cepat mengambil kesiumpulan sebelum meneliti semua keterangan atau bukti yang berhubungan. 6. Efek Halo Para pakar perilaku konsumen memperluas gagasan efek halo ini meliputi penilaian terhadap berbagai obyek atas dasar penilaian pada satu dimensi. Dengan menggunakan definisi yang lebih luas ini, para pemasar memanfaatkan efek halo ketika mereka memperluas merek yng berhubungan dengan satu lini produk dengan yang lain. Pabrikan dan pedagang ritel memperoleh pengakuan dan status yang cepat untuk produk-produk mereka dengan mengaitkannya dengan nama yang sudah terkenal. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persepsi pelanggan Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pelanggan adalah :. Harga Harga yang rendah menimbulkan persepsi produk tidak berkualitas. Harga yang terlalu rendah menimbulkan persepsi pembeli tidak percaya kepada penjual. Sebaliknya harga yang tinggi menimbulkan persepsi produk tersebut berkualitas harga yang terlalu tinggi menimbulkan persepsi penjual tidak percaya terhadap pembeli. 2. Citra Citra yang baik menimbulkan persepsi produk tidak berkualitas. Sehingga pelanggan mudah marah untuk kesalahan terkecil sekalipun. Citra yang baik menimbulkan persepsi produk berkualitas sehingga pelanggan memaafkan suatu kesalahan meskipun tidak untuk kesalahan selanjutnya. 3. Tahap pelayanan Kepuasan pelanggan ditentukan oleh berbagai jenis pelayanan yang didapat selama ia menggunakan berbagai tahapan tersebut. Ketidakpuasan yang diperoleh pada tahap awal pelayanan menimbulkan persepsi berupa kualitas pelayanan yang buruk oleh tahap pelayanan selanjutnya, sehingga pelayanan terasa tidak puas dengan pelayanan secara keseluruhan. 4. Momen pelayanan (situasi pelayanan) Situasi pelayanan dikaitkan dengan kondisi internal pelanggan sehingga mempengaruhi kinerja pelayanan. Kinerja pelayanan ditentukan oleh pelayanan, proses pelayanan dan lingkup fisik dimana pelayanan diberikan. Pengertian peritel Pengertian peritel menurut George H. Lucas, et al (994 : 2) yang dikutip dari (Firmansyah, Herry : 2005) :

5 Retailing is all activities involved in markerting of goods and services directly to consumers for their personal, family or household use. Sedangkan menurut Levy and Weitz (993 : 6) yang juga dikutip dari (Firmansyah, Herry : 2005) : Retailing is a business that sells products and services to consumers for their personal or family use. A retailer is the final business on a distribution channel that links manufacturers with consumers Dari berbagai pendapat yang telah diuraikan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengecer (retailer) adalah suatu bentuk usaha yang menjual produk atau jasa langsung kepada konsumen akhir untuk dikonsumsi, dimana produk atau jasa tersebut didapatkan dari produsen yang menghasilkannya. Peritel besar adalah peritel berbentuk perusahaan yang melakukan kegiatan perdagangan ritel dalam skala besar, baik dalam arti gerai besar maupun dalam arti gerai kecil. Perusahaan perdagangan ritel besar dapat memiliki format bervariasi dari yang terbesar hingga yang terkecil (Ma aruf, Hendri, 2005 : 7). Fungsi Retail Ritel memiliki beberapa fungsi yang dapat meningkatkan nilai-nilai dan jasa yang dijual kepada konsumen dan memudahkan distribusi produk-produk tersebut bagi perusahaan yang memproduksinya. Fungsi retail modern antara lain aadalah menyediakan berbagai jenis produk dan jasa, memecah beberapa ukuran produk menjadi lebih kecil, menyimpan persediaan dengan ukuran lebih kecil, menyediakan jasa yang memudahkan konsumen dalam membeli dan menggunakan produk maupun menawarkan kredit sehingga konsumen dapat memiliki produk dengan segera atau membayar belakangan. Ritel juga memajang produk sehingga konsumen bisa melihat dan memilih produk yang akan dibeli,serta dapat meningkatkan nilai produk dan jasa. Dalam menjalankan fungsi-fungsi tersebut, peritel dapat berinteraksi dengan konsumen akhir dengan memberikan nilai tambah bagi produk atau barang dagangan dan memberikan layanan lainnya seperti pengiriman, pemasangan, dan sebagainya. METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode statistik dengan menggunakan Analisis Validitas dan Reliabilitas, Analisis Faktor dan Analisis Korelasi. Data hasil survei yang diperoleh dari kuesioner diolah dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS), dan dalam penelitian ini menggunakan SPSS versi.0. Mengingat keterbatasan waktu, maka jumlah sampel yang diperlukan adalah 00 orang. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi variabelnya adalah variabel Lokasi, Iklan dan Promosi, Harga, Kenyamanan Berbelanja, Kelengkapan Produk, dan Pelayanan. Berikut adalah indikator pengukur variabel yang digunakan yaitu :. Variabel Lokasi : a. Banyaknya sarana transportasi yang menunjang. b. Lokasi dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan. c. Lingkungan sekitar yang asri dan teduh.

6 d. Tempat parkir yang luas dan aman. 2. Variabel Iklan dan Promosi : a. Adanya iklan yang menarik. b. Informasi katalog yang dapat dipercaya. c. Adanya undian berhadiah. d. Adanya hadiah langsung atas pembelian sejumlah barang tertentu. 3. Variabel Harga : a. Harga barang sesuai dengan harga pasar. b. Adanya potongan harga. c. Harga produk kompetitif dengan harga yang ditawarkan pesaing. d. Terdapat diskon khusus pada event tertentu. 4. Variabel Kenyamanan Berbelanja : a. Penempatan rak disusun dengan rapi sesuai dengan jenis barang. b. Suasana yang diiringi alunan musik membuat pengunjung merasa nyaman. c. Pendingin ruangan (AC) berfungsi dengan baik. d. Lampu penerangan berfungsi dengan baik. 5. Variabel Kelengkapan Produk : a. Kelengkapan variasi dan jenis barang yang ditawarkan. b. Produk yang ditawarkan merupakan kebutuhan sehari-hari. c. Produk yang ditawarkan berkualitas. d. Tersedia penyaji informasi untuk barang - barang dengan harga promosi. 6. Variabel Pelayanan : a. Pengetahuan pramuniaga atas produk yang ditawarkan. b. Pramuniaga yang ramah dan sopan. c. Proses transaksi pembayaran yang cepat. d. Kasir memberikan penjelasan yang cukup jelas mengenai cara pembayaran (tunai, debet, kredit). Subjek Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah konsumen yang mengunjungi ritel hypermarket di Lebak Bulus, yaitu Carrefour dan Giant yang diambil secara random. Penelitian dilakukan selama bulan Juni 2009, awalnya penulis melakukan penyebaran kuesioner percobaan sebanyak 30 orang responden dengan 6 variabel yang terdiri dari 24 pernyataan. Kemudian setelah dilakukan analisis validitas dan realibilitas, terdapat pernyataan kuesioner yang dihilangkan dan dari pernyataan tersebut terdapat 4 butir pernyataan yang membentuk variabel sehingga variabel tersebut harus dihilangkan, untuk penyebaran kuesioner berikutnya menggunakan 5 variabel dengan 3 pernyataan dengan 5 pilihan jawaban pada setiap butir pernyataan. Metode Pengumpulan Data Sesuai dengan metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif, maka metode pengumpulan data yang digunakan adalah Metode Survei yaitu teknik pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung berupa opini atau pendapat dari subjek yang diteliti (responden) dengan menjawab pernyataan-pernyataan penelitian. Survei dilakukan pada para konsumen ritel hypermarket di Lebak Bulus yaitu Carrefour dan Giant, dengan mengajukan kuesioner kepada 00 orang responden.

7 Kuesioner dengan bentuk pertanyaan tertutup, yaitu kuesioner yang menyajikan pertanyaan dengan pilihan jawabannya. Teknik penskalaan yang digunakan adalah dengan menggunakan Skala Likert, dimana penelitian terhadap pernyataan diberi nilai 5 untuk penilaian Sangat Setuju, nilai 4 untuk penilaian Setuju, nilai 3 untuk penilaian Cukup Setuju, nilai 2 untuk penilaian Tidak Setuju, dan nilai untuk penilaian Sangat Tidak Setuju. PEMBAHASAN Sebelum mengambil sampel sebanyak 00 responden, pada awalnya penulis melakukan penyebaran kuesioner percobaan sebanyak 30 orang responden dengan 6 variabel yang terdiri dari 24 pernyataan dengan 5 pilihan jawaban pada setiap item pernyataannya. Kemudian setelah melakukan uji validitas dan realibilitas terdapat 0 pernyataan yang harus dihilangkan karena tidak valid, dan dari 0 pernyataan tersebut terdapat 4 butir pernyataan yang membentuk satu variabel sehingga variabel tersebut harus dihilangkan, variabel yang dimaksud tersebut adalah variabel Iklan dan Promosi. Sehingga pernyataan yang tersisa sebanyak 4 pernyataan. Setelah mengajukan kuesioner kepada 00 responden terhadap 5 variabel yang terdiri dari 4 pernyataan, jawaban 00 responden di uji validitas dan realibilitas kembali. Ternyata masih ada pernyataan yang tidak valid, sehingga jumlah pernyataan menjadi 3 item pernyataan. Pengukuran kuesioner menggunakan Skala Likert dengan 5 derajat ukuran, mulai dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju. Butir pernyataan setelah uji validitas dan reliabilitas untuk masing-masing variabel diketahui Lokasi (Lokasi) terdiri dari 2 butir pernyataan, Harga (Harga) terdiri dari 3 butir pernyataan, Kenyamanan berbelanja (Nyaman) terdiri dari 3 butir pernyataan, Kelengkapan produk (Lengkap) terdiri dari 2 butir pernyataan, dan Pelayanan (Layan) terdiri dari 3 butir pernyataan. Hasil validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada penjelasan berikut ini :. Analisis Validitas dan Reliabilitas a. Variabel Lokasi Tabel. Validitas dan Reliabilitas Variabel Lokasi Kode Item Keterangan CITC Cronbach α A LOKASI Lokasi dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan B LOKASI 2 Tempat parkir yang luas dan aman Sumber : data diolah spss. Pada tabel. dapat dilihat bahwa uji validitas mempunyai rentang Corrected Item Total Correlation yaitu dan cronbach alpha sebesar Kedua butir pernyataan pada variabel Lokasi tersebut memiliki nilai CITC lebih kecil dari nilai Cronbach alpha sehingga kedua butir tersebut dinyatakan valid. Sedangkan nilai reliabilitas yang dihasilkan Cronbach alpha sebesar 0.720, hal ini menunjukan bahwa variabel Lokasi dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach alpha lebih besar dari standar reliabel yaitu 0.60.

8 b. Variabel Harga Tabel 2. Validitas dan Reliabilitas Variabel Harga Kode Item Keterangan CITC Cronbach α C HARGA Adanya potongan harga D HARGA 2 Harga produk kompetitif dengan harga yang ditawarkan pesaing E HARGA 3 tertentu Terdapat diskon khusus pada event Sumber : data diolah spss. Pada tabel 2. dapat dilihat bahwa uji validitas mempunyai rentang Corrected Item Total Correlation yaitu antara dan cronbach alpha sebesar Ketiga butir pernyataan pada variabel Harga tersebut memiliki nilai CITC lebih kecil dari nilai Cronbach alpha sehingga ketiga butir tersebut dinyatakan valid. Sedangkan nilai reliabilitas yang dihasilkan Cronbach alpha sebesar , hal ini menunjukan bahwa variabel Harga dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach alpha lebih besar dari standar reliabel yaitu c. Variabel Kenyamanan Berbelanja Tabel 3. Validitas dan Reliabilitas Variabel Kenyamanan Berbelanja Kode Item Keterangan CITC Cronbach α F NYAMAN Penempatan rak disusun dengan rapi sesuai dengan jenis barang G NYAMAN2 Suasana yang diiringi alunan musik membuat pengunjung merasa nyaman H NYAMAN3 Pendingin ruangan (AC) berfungsi dengan baik Sumber : data diolah spss. Pada tabel 3. dapat dilihat bahwa uji validitas mempunyai rentang Corrected Item Total Correlation yaitu antara dan cronbach alpha sebesar Ketiga butir pernyataan pada variabel Kenyamanan Berbelanja tersebut memiliki nilai CITC lebih kecil dari nilai Cronbach alpha sehingga ketiga butir tersebut dinyatakan valid. Sedangkan nilai reliabilitas yang dihasilkan Cronbach alpha sebesar , hal ini menunjukan bahwa variabel Kenyamanan Berbelanja dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach alpha lebih besar dari standar reliabel yaitu d. Variabel Kelengkapan Produk Tabel 4. Validitas dan Reliabilitas Variabel Kelengkapan Produk Kode Item Keterangan CITC Cronbach α J LENGKAP Produk yang ditawarkan berkualitas K LENGKAP2 Tersedia penyaji informasi untuk barang barang dengan harga promosi Sumber : data diolah spss.

9 Pada tabel 4. dapat dilihat bahwa uji validitas mempunyai rentang Corrected Item Total Correlation yaitu dan cronbach alpha sebesar Kedua butir pernyataan pada variabel Kelengkapan Produk tersebut memiliki nilai CITC lebih kecil dari nilai Cronbach alpha sehingga kedua butir tersebut dinyatakan valid. Sedangkan nilai reliabilitas yang dihasilkan Cronbach alpha sebesar , hal ini menunjukan bahwa variabel Kelengkapan Produk dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach alpha lebih besar dari standar reliabel yaitu e. Variabel Pelayanan Tabel 5. Validitas dan Reliabilitas Variabel Pelayanan Kode Item Keterangan CITC Cronbach α L LAYAN Pengetahuan pramuniaga atas produk yang ditawarkan M LAYAN 2 Proses transaksi pembayaran yang cepat N LAYAN 3 Kasir memberikan penjelasan yang cukup jelas mengenai cara pembayaran (tunai, debet, kredit) Sumber : data diolah spss. Pada tabel 5. dapat dilihat bahwa uji validitas mempunyai rentang Corrected Item Total Correlation yaitu antara dan cronbach alpha sebesar Ketiga butir pernyataan pada variabel Pelayanan tersebut memiliki nilai CITC lebih kecil dari nilai Cronbach alpha sehingga ketiga butir tersebut dinyatakan valid. Sedangkan nilai reliabilitas yang dihasilkan Cronbach alpha sebesar , hal ini menunjukan bahwa variabel Pelayanan dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach alpha lebih besar dari standar reliabel yaitu Analisis Faktor Dalam penelitian ini analisis faktor digunakan untuk mengenali atau mengidentifikasi suatu set variabel yang penting dari suatu set variabel yang lebih banyak jumlahnya untuk dipergunakan didalam analisis multivariate selanjutnya. Sebagai landasan untuk menganalisis digunakan KMO and Barlett s Test. Suatu indeks yang digunakan untuk meneliti ketepatan analisis faktor. Dengan KMO dari berarti faktor analisis tepat, dan kurang dari 0.5, analisis dikatakan tidak tepat. Component matrix digunakan untuk memuat semua factor loading dari semua faktor variabel pada semua faktor extracted. Adapun hasil analisis faktor yang diperoleh sebagai berikut : a. Variabel Lokasi Tabel 6. KMO and Barlett s Test Variabel Lokasi KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.,500 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square df Sig. 38,339,000

10 Tabel 6. Component Matrix Variabel Lokasi Component Matrix a lokasi lokasi2 Compone nt,886,886 Extraction Method: Principal Component Analysis. a. components extracted. Pada tabel diatas dapat dilihat angka KMO adalah sebesar Karena nilai KMO 0.5 maka faktor analisis dikatakan cukup dan dapat diproses lebih lanjut. Pada pengujian variabel Lokasi ini analisis faktor berhasil membentuk satu komponen utama. Dan untuk penentuan komponen pada Lokasi adalah faktor LOKASI (Lokasi dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan) dan LOKASI 2 (Tempat parkir yang luas dan aman) yang nilainya sama besar dan tidak ada yang dominant yaitu sebesar b. Variabel Harga Tabel 7. KMO and Barlett s Test Variabel Harga KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.,657 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square df Sig. 42,730 3,000 Tabel 7. Component Matrix Variabel Harga Component Matrix a harga harga2 harga3 Compone nt,774,799,75 Extraction Method: Principal Component Analysis. a. components extracted. Pada tabel diatas dapat dilihat angka KMO adalah sebesar Karena nilai KMO 0.5 maka faktor analisis dikatakan cukup dan dapat diproses lebih lanjut. Pada pengujian variabel Harga ini analisis faktor berhasil membentuk satu komponen utama. Penentuan faktor dominan pada komponen utama dari variabel Harga adalah HARGA 2 (Harga produk kompetitif dengan harga yang ditawarkan pesaing) yaitu sebesar

11 c. Variabel Kenyamanan Berbelanja Tabel 8. KMO and Barlett s Test Variabel Kenyamanan Berbelanja KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.,673 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square df Sig. 8,2 3,000 Tabel 8. Component Matrix Variabel Kenyamanan Berbelanja Component Matrix a nyaman nyaman2 nyaman3 Compone nt,834,87,778 Extraction Method: Principal Component Analysis. a. components extracted. Pada tabel diatas dapat dilihat angka KMO adalah sebesar Karena nilai KMO 0.5 maka faktor analisis dikatakan cukup dan dapat diproses lebih lanjut. Pada pengujian variabel Kenyamanan Berbelanja ini analisis faktor berhasil membentuk satu komponen utama. Penentuan faktor dominan pada komponen utama dari variabel Kenyamanan Berbelanja adalah NYAMAN 2 (Suasana yang diiringi alunan musik membuat pengunjung merasa nyaman) yaitu sebesar d. Variabel Kelengkapan Produk Tabel 9. KMO and Barlett s Test Variabel Kelengkapan Produk KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.,500 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square df Sig. 4,866,000 Tabel 9. Component Matrix Variabel Kelengkapan Produk Component Matrix a lengkap lengkap2 Compone nt,892,892 Extraction Method: Principal Component Analysis. a. components extracted. Pada tabel diatas dapat dilihat angka KMO adalah sebesar Karena nilai KMO 0.5 maka faktor analisis dikatakan cukup dan dapat diproses lebih lanjut. Pada pengujian variabel Kelengkapan Produk ini analisis faktor berhasil membentuk satu

12 komponen utama. Penentuan komponen pada Kelengkapan Produk adalah faktor LENGKAP (Produk yang ditawarkan berkualitas) dan LENGKAP 2 (Tersedia penyaji informasi untuk barang barang dengan harga promosi) yang nilainya sama besar dan tidak ada yang dominant yaitu sebesar e. Variabel Pelayanan Tabel 0. KMO and Barlett s Test Variabel Pelayanan KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.,64 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square df Sig. 53,509 3,000 Tabel 0. Component Matrix Variabel Pelayanan Component Matrix a layan layan2 layan3 Compone nt,765,846,755 Extraction Method: Principal Component Analysis. a. components extracted. Pada tabel diatas dapat dilihat angka KMO adalah sebesar Karena nilai KMO 0.5 maka faktor analisis dikatakan cukup dan dapat diproses lebih lanjut. Pada pengujian variabel Pelayanan ini analisis faktor berhasil membentuk satu komponen utama. Penentuan faktor dominan pada komponen utama dari variabel Pelayanan adalah LAYAN 2 (Proses transaksi pembayaran yang cepat) yaitu sebesar Tabel. Component Matrix Component Matrix Component Lokasi,834 Harga,933 Kenyamanan berbelanja,357 Kelengkapan produk,74 pelayanan,69 Extraction Method: Principal Component Analysis a. components extracted. Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel-variabel pembentuk persepsi konsumen dapat membentuk satu komponen. Dengan menggunakan Principal Component Analysis maka dapat diketahui bahwa nilai dari varibel-variabel tersebut dapat dianalisis sesuai dengan urutan besarnya, sebagai berikut :. Variabel Harga, dari tabel diatas terlihat bahwa variabel Harga menempati urutan pertama sebagai pembentuk persepsi konsumen pada ritel hypermarket di Lebak Bulus yang mempunyai nilai sebesar Ini berarti semakin terjangkau nya Harga maka konsumen tidak akan ragu untuk berbelanja pada ritel hypermarket tersebut. Indikator pengukur yang digunakan yaitu : a. Adanya potongan harga b. Harga produk kompetitif dengan harga yang ditawarkan pesaing

13 c. Terdapat diskon khusus pada event tertentu 2. Variabel Lokasi, dari tabel diatas terlihat bahwa variabel Lokasi menempati urutan kedua sebagai pembentuk persepsi konsumen pada ritel hypermarket di Lebak Bulus yang mempunyai nilai sebesar Ini berarti Lokasi yang semakin strategis pada ritel hypermarket akan mempengaruhi persepsi konsumen pada hypermarket tersebut. Indikator pengukur yang digunakan yaitu : a. Lokasi dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan b. Tempat parkir yang luas dan aman 3. Variabel Kelengkapan Produk, dari tabel diatas terlihat bahwa variabel Kelengkapan Produk menempati urutan ketiga sebagai pembentuk persepsi konsumen pada ritel hypermarket di Lebak Bulus yang mempunyai nilai sebesar Ini berarti semakin lengkap produk yang dijual oleh hypermarket akan membuat konsumen merasa senang berbelanja pada hypermarket tersebut. Indikator pengukur yang digunakan yaitu : a. Produk yang ditawarkan berkualitas b. Tersedia penyaji informasi untuk barang barang dengan harga promosi 4. Variabel Pelayanan, dari tabel diatas terlihat bahwa variabel Pelayanan menempati urutan keempat sebagai pembentuk persepsi konsumen pada ritel hypermarket di Lebak Bulus yang mempunyai nilai sebesar Ini berarti semakin baik pelayanan yang diberikan oleh suatu ritel hypermarket akan mempengaruhi persepsi konsumen pada ritel hypermarket tersebut. Indikator pengukur yang digunakan : a. Pengetahuan pramuniaga atas produk yang ditawarkan b. Proses transaksi pembayaran yang cepat c. Kasir memberikan penjelasan yang cukup jelas mengenai cara pembayaran (tunai, debet, kredit) 5. Variabel Kenyamanan Berbelanja, dari tabel diatas terlihat bahwa variabel Kenyamanan Berbelanja menempati urutan terakhir sebagai pembentuk persepsi konsumen pada ritel hypermarket di Lebak Bulus yang mempunyai nilai sebesar Ini berarti semakin baik kenyamanan berbelanja yang diterima oleh konsumen tentu akan berpengaruh terhadap persepsi konsumen pada ritel hypermarket. Indikator pengukur yang digunakan : a. Penempatan rak disusun dengan rapi sesuai dengan jenis barang b. Suasana yang diiringi alunan musik membuat pengunjung merasa nyaman c. Pendingin ruangan (AC) berfungsi dengan baik

14 3. Analisis Korelasi Antar Variabel Tabel 2. Pearson Correlations lokasi harga kelengkapan produk atribut Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Correlations Uji hipotesis : N Ho : Tidak adanya hubungan antar variabel layanan Pearson Correlation Ha : Adanya hubungan Sig. (2-tailed) antar variabel N Dasar pengambilan keputusan : Jika signifikan > α (0.05) maka Ho diterima Jika signifikan < α (0.05) maka Ho ditolak harga produk kenyamanan atribut layanan,000,578**,620**,556**,586**,,000,000,000, ,578**,000,605**,594**,640**,000,,000,000, ,620**,605**,000,459**,665**,000,000,,000, ,556**,594**,459**,000,52**,000,000,000,,000 lokasi **. Correlation is significant at the 0.0 level (2-tailed). kelengkapan ,586**,640**,665**,52**,000,000,000,000,000, Keputusan : Seluruh nilai Sig.(2-tailed) < 0.05, maka Ho ditolak Jadi, ada hubungan (korelasi) yang signifikan antar variabel. KESIMPULAN DAN SARAN. Hubungan antar variabel pembentuk persepsi konsumen pada ritel hypermarket di Lebak Bulus adalah signifikan. 2. Variabel lokasi, harga, kenyamanan berbelanja, kelengkapan produk dan pelayanan mampu membentuk komponen utama persepsi konsumen pada ritel hypermarket di Lebak Bulus. 3. Dari lima variabel yang paling dominan membentuk persepsi konsumen pada ritel hypermarket di Lebak Bulus adalah variabel Harga. Dengan mengetahui bahwa lima variabel tersebut dapat membentuk persepsi konsumen pada ritel hypermarket di Lebak Bulus, maka penelitian ini bisa menjadi masukan bagi pengusaha ritel hypermarket untuk lebih memahami konsumen dan mengaplikasikannya kedalam strategi pemasaran. Harga menunjukkan variabel yang paling mendominasi dalam membentuk persepsi konsumen berbelanja pada ritel hypermarket di Lebak Bulus. DAFTAR PUSTAKA Engel, F James., dkk Perilaku Konsumen, Jilid 2. Binarupa Aksara, Jakarta.

15 Firmansyah, Herry Atribut-atribut Swalayan yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Memilih PT. HERO Supermarket, Tbk. Universitas Gunadarma, Depok. Ma aruf, Hendri Pemasaran Ritel. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sanyoto, Eko Budi Analisis Segmentasi, Preferensi dan Sikap Konsumen di Kota Bogor Dalam Berbelanja Di Pasar Serta Implikasinya Terhadap Perkembangan Pasar Tradisional. Manajemen Bisnis IPB. Oktober Schiffman, G. Leon., Lazar, Leslie Perilaku Konsumen, edisi ketujuh. Indeks, Jakarta. Simamora, Bilson Panduan Riset Perilaku Konsumen. : PT. Gramedia, Jakarta. Susanti, Anita Analisis Perbandingan Persepsi Konsumen Minimarket Indomaret Dengan Alfamart Di Komplek Cahaya Kemang Permai Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi. Universitas Negeri Semarang, Semarang.

FORM VARIABLE ANALYSIS OF CONSUMER PERCEPTIONS ON HIPERMART RETAIL IN LEBAK BULUS

FORM VARIABLE ANALYSIS OF CONSUMER PERCEPTIONS ON HIPERMART RETAIL IN LEBAK BULUS FORM VARIABLE ANALYSIS OF CONSUMER PERCEPTIONS ON HIPERMART RETAIL IN LEBAK BULUS Endah Pujiastuti, Iman Murtono Soenhadji, Ph.D Undergraduate Program, Faculty of Economy, 2009 University of Gunadarma

Lebih terperinci

Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada Ritel Minimarket Alfamart dan Indomaret Di Wilayah Pesanggrahan Jakarta Selatan

Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada Ritel Minimarket Alfamart dan Indomaret Di Wilayah Pesanggrahan Jakarta Selatan Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada Ritel Minimarket Alfamart dan Indomaret Di Wilayah Pesanggrahan Jakarta Selatan HENDRIKUS ARINANDA Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma,

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Putra Baru Swalayan Putra Baru Swalayan merupakan salah satu dari bisnis ritel yang ada di Indonesia. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA GIANT SUPERMARKET CABANG CIMANGGIS DEPOK. Disusun Oleh : Heru Purnomo, SE, MM.

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA GIANT SUPERMARKET CABANG CIMANGGIS DEPOK. Disusun Oleh : Heru Purnomo, SE, MM. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA GIANT SUPERMARKET CABANG CIMANGGIS DEPOK Disusun Oleh : Heru Purnomo, SE, MM. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma heru_p@staff.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN NY SHOPP

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN NY SHOPP PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN NY SHOPP Disusun oleh : Nama : Tiyas Widya Anggraini NPM : 17211133 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Bagus Nurcahyo, SE, MM Latar Belakang Salah

Lebih terperinci

Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada Ritel Hipermarket di Depok

Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada Ritel Hipermarket di Depok Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada Ritel Hipermarket di Depok Raudhah Maria Ulfah Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan pada PT. Rezeki Supermarketing sebuah perusahaan retail tradisional yang terletak di Jakarta, dengan mengambil

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK ABSTRAK Clara Meirista Email: Clarameirista@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci

PENGARUH SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SWALAYAN JADI BARU DI KEBUMEN

PENGARUH SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SWALAYAN JADI BARU DI KEBUMEN PENGARUH SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SWALAYAN JADI BARU DI KEBUMEN Ayu Purwaningsih Manajemen UrwaayuBi@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari suasana

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat,

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat, 43 LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat Dengan Hormat, Sehubungan untuk menyelesaikan Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, saya ingin meminta bantuan

Lebih terperinci

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN Oleh: Didik Darmanto Manajemen didix_11maret@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) Pengaruh

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner

Lebih terperinci

MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN. Rindyah Hanafi

MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN. Rindyah Hanafi MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN Rindyah Hanafi Abstract : The purpuse of this study is to examine motivation shopping in traditional market and supermarket

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data Uji kualitas dan instrumen data digunakan untuk mengetahui bagaimana data yang dipakai, apakah telah memenuhi kriteria validitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Kuesioner disebar kepada 100 orang nasabah Bank Tabungan Negara cabang Pekalongan dengan kriteria nasabah yang akan atau sedang memanfaatkan pelayanan

Lebih terperinci

PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE DAN FASHION INVOLVEMENT PADA IMPULSE BUYING BEHAVIOR KONSUMEN

PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE DAN FASHION INVOLVEMENT PADA IMPULSE BUYING BEHAVIOR KONSUMEN PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE DAN FASHION INVOLVEMENT PADA IMPULSE BUYING BEHAVIOR KONSUMEN Oleh Dea Susiska Manejemen Deasusiska10@gmail.com Abstrak Untuk membuat diri menjadi berbeda dan lebih baik serta

Lebih terperinci

PENGARUH SITUASI PEMBELIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA GIANT SUPERMARKET CILACAP

PENGARUH SITUASI PEMBELIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA GIANT SUPERMARKET CILACAP PENGARUH SITUASI PEMBELIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA GIANT SUPERMARKET CILACAP Wuri Agustanti Fakultas Ekonomi, Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Purworejo email: Wuri_agustanti@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tiap tahun naik sekitar 14%-15%, dalam rentang waktu tahun 2004 sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. tiap tahun naik sekitar 14%-15%, dalam rentang waktu tahun 2004 sampai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perdagangan pada pasar modern di Indonesia mengalami perkembangan dan persaingan yang sangat ketat. Pada saat ini perkembangannya diperkirakan tiap tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Langkah pertama yang dilakukan terhadap data hasil survei adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap alat ukur yaitu kuesioner. Hal ini dilakukan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis ritel, merupakan bisnis yang menjanjikan karena dapat memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia di akhir

Lebih terperinci

PENETAPAN FAKTOR KUALITAS LAYANA JASA TRAVEL CIPAGANTI DENGAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

PENETAPAN FAKTOR KUALITAS LAYANA JASA TRAVEL CIPAGANTI DENGAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS PENETAPAN FAKTOR KUALITAS LAYANA JASA TRAVEL CIPAGANTI DENGAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS Dita Anafthia Naftha Alamat : Jln. Teratai Putih RT.10 RW.09. No.35 Kel. Rengas. Kec. Ciputat. Kode Pos

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER

LAMPIRAN 1. KUESIONER 120 LAMPIRAN 1. KUESIONER Saya mahasiswa Universitas Esa Unggul sedang meneliti pengaruh kualitaas produk dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas melalui kepuasan pelanggan pada rumah makan Mie Abang

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner. Wilson

Lampiran 1 Kuesioner. Wilson 125 Lampiran 1 Kuesioner Responden Yth. Nama saya Wilson, mahasiswa Fakultas Ekonomi. Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk skripsi saya mengenai Service Quality, Customer Satisfaction Repurchase

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data Uji kualitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas. Berikut ini

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Survey Peneliti menyebarkan kuesioner pretest kepada 30 orang responden, yaitu pelanggan PT Asuransi Ramayana Tbk. Kemudian peneliiti melakukan uji reliabilitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin besarnya antusiasme dan agresifitas para pelaku bisnis baik di sektor industri, jasa,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Table Frekuensi Responden. pendidikan. gender. Valid Percent. Cumulative. Cumulative. Percent. Frequency Percent.

Lampiran 1. Table Frekuensi Responden. pendidikan. gender. Valid Percent. Cumulative. Cumulative. Percent. Frequency Percent. 90 Lampiran 1 Table Frekuensi Responden gender pendidikan Frequency Valid Frequency Valid Valid LAKI-LAKI 14 16.5 16.5 16.5 PEREMPUAN 71 83.5 83.5 100.0 Valid SMP 4 4.7 4.7 4.7 SMA 70 82.4 82.4 87.1 S-1

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. (Aniisah Humairoh) BAGIAN 1 : DATA RESPONDEN. Jenis Kelamin : Umur :

LAMPIRAN 1. (Aniisah Humairoh) BAGIAN 1 : DATA RESPONDEN. Jenis Kelamin : Umur : 125 LAMPIRAN 1 Kuesioner Saya mahasiwa Universitas Esa Unggul sedang meneliti Analis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Citra hand and body lotion untuk menyusun skripsi

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN LAMPIRAN 64 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN Kuisioner ini digunakan sebagai bahan untuk penyusunan skripsi dengan judul : Analisis Proses Pengambilan Keputusan Produk Kredit Cepat

Lebih terperinci

KUESIONER HARAPAN DAN KINERJA(PERFORMANCE)

KUESIONER HARAPAN DAN KINERJA(PERFORMANCE) 79 KUESIONER HARAPAN DAN KINERJA(PERFORMANCE) Nama : Usia : Gender : Pekerjaan : Variable kualitas pelayanan Harapan Kinerja (Realita) STS TS KS S SS STS TS KS S SS A. Tangible 1. Tata letak ruangan pada

Lebih terperinci

(Shindy Nathasya ) 1. Usia anda saat ini adalah? a c b d. >35

(Shindy Nathasya ) 1. Usia anda saat ini adalah? a c b d. >35 76 LAMPIRAN 1 Kuesioner Saya mahasiwa Universitas Esa Unggul sedang meneliti Word Of Mouth dan kualitas produk terhadap kepuasan pembelian yang dimediasi minat beli di restoran Endorphin Eatery & Brew.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data Uji kualitas merupakan uji yang bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas.

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON 73 74 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON Lembar kuesioner ini diedarkan untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran kuesioner. Analisis yang dilakukan terhadap data pada

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran kuesioner. Analisis yang dilakukan terhadap data pada BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab IV berisi tentang analisis dan pembahasan data yang diperoleh responden melalui penyebaran kuesioner. Analisis yang dilakukan terhadap data pada pembahasan ini untuk

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEBIJAKAN STORE ATMOSFER PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINI MARKET BINTANG TIMUR DI SOSOK

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEBIJAKAN STORE ATMOSFER PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINI MARKET BINTANG TIMUR DI SOSOK KEBIJAKAN STORE ATMOSFER PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINI MARKET BINTANG TIMUR DI SOSOK Yuliandery Yuliandery_cen@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Dalam gambaran umum responden penelitian ini dijelaskan mengenai profil umum responden yaitu, pekerjaan responden, usia responden, jenis

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO)

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO) PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO) Oleh: Agus Prio Budiman Manajemen satriobungsu@rocketmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh

Lebih terperinci

Lampiran 1 Tabel frekuensi responden. Valid Percent. Frequenc y Percent

Lampiran 1 Tabel frekuensi responden. Valid Percent. Frequenc y Percent 105 Lampiran 1 Tabel frekuensi responden Umur Gender Frequenc y 2.00 15 13.0 13.0 13.0 3.00 31 27.0 27.0 40.0 4.00 69 60.0 60.0 100.0 Frequenc y 1.00 63 54.8 54.8 54.8 2.00 52 45.2 45.2 100.0 Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada 84 BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada Kantor Pos Besar Bandung 40000 Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 80 lembar kuisioner

Lebih terperinci

STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM : PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM.

STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM : PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM. STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM :13212670 PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM. 1.1Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Kebutuhan mahasiswa

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor tepatnya terletak di Jalan Pemuda No. 7 Bogor. Waktu penelitian adalah bulan April-Juni 2011

Lebih terperinci

Perempuan % Total % Usia di bawah 20 tahun % Usia 20 tahun 29 tahun % Usia Responden

Perempuan % Total % Usia di bawah 20 tahun % Usia 20 tahun 29 tahun % Usia Responden Bahasan Penelitian Karakteristik Responden Data dari sampel sebanyak 200 responden lebih lanjut secara deskriptif, dapat ditelusuri dari: jenis kelamin, usia, pendapatan atau uang saku perbulan dan frekuensi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku (Nazir,

III. METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku (Nazir, III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI Sebelum melaksanakan survei yang sebenarnya, peneliti terlebih dahulu melakukan uji pertanyaan kuesioner kepada empat responden yang dipilih berdasarkan tingkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung ke konsumen akhir untuk keperluan konsumsi pribadi dan/atau

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung ke konsumen akhir untuk keperluan konsumsi pribadi dan/atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perdagangan eceran (retailing) adalah perpenjualan barang atau jasa secara langsung ke konsumen akhir untuk keperluan konsumsi pribadi dan/atau keluarga. Salah

Lebih terperinci

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini berkenaan dengan penelitian saya yang berjudul Pengaruh Brand Image dan Harga Terhadap Intensi Membeli Sepatu Converse. Oleh karena itu, saya meminta kesediaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnisnya menunjukan perkembangan yang cukup pesat, namun tidak

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnisnya menunjukan perkembangan yang cukup pesat, namun tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bisnis Ritel di Indonesia makin hari dirasakan semakin berkembang dan persaingan bisnisnya menunjukan perkembangan yang cukup pesat, namun tidak menjadi

Lebih terperinci

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Didalam pengumpulan data yang disebarkan melalui kuesioner terdapat dua bagian pertanyaan yang berbeda. Bagian pertama yaitu pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Objek penelitian difokuskan kepada masalah yang diteliti yaitu pengaruh pemasaran hijau terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu jenis penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir ini semakin berkembang. Hal ini ditandai dengan semakin banyak investor yang melakukan investasi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS Sintya Dwi Rosady 1, Fitria Virgantari, Ani Andriyati Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan seperti yang telah diuraikan penulis dalam pembahasan tentang hubungan persepsi konsumen atas Retail Mix dengan preferensi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana menggabungkan antara dua metode, yaitu metode deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PADA SALON GAUL

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PADA SALON GAUL Nama : Novia Larasati NPM : 15212398 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Edy Nursanta,SE,MM Penelitian Ilmiah ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PADA SALON GAUL LATAR BELAKANG Persaingan Bisnis

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITAN. Universitas Esa Unggul

KUESIONER PENELITAN. Universitas Esa Unggul LAMPIRAN 84 85 KUESIONER PENELITAN Universitas Esa Unggul Program S-1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi lmu Manajemen Kampus Universitas Esa Unggul Kebon Jeruk Telp/fax. (021) 5682510 Responden

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis seperti kios, pasar modern/tradisional, department store, butik dan lain-lainnya

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis seperti kios, pasar modern/tradisional, department store, butik dan lain-lainnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis ritel adalah penjualan barang secara langsung dalam berbagai macam jenis seperti kios, pasar modern/tradisional, department store, butik dan lain-lainnya termasuk

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner

Lampiran 1. Kuesioner 90 Lampiran 1. Kuesioner Kuesioner : Analisis Pengaruh Relationship Marketing terhadap Customer Loyalty yang dimediasi oleh Customer Satisfaction (studi kasus : Distributor Lenovo PT. Visiland Dharma Sarana)

Lebih terperinci

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data 47 Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi pengumpulan data dan hasil pengolahan data yang dilakukan berdasarkan metodologi yang telah disusun pada Bab 3. 4.1. Data Umum Perusahaan Data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain riset yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kausal (sebab akibat) dan menggunakan wawancara langsung dengan alat bantu kuesioner kepada responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang memerlukan barang untuk kebutuhan pribadi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang memerlukan barang untuk kebutuhan pribadi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap orang memerlukan barang untuk kebutuhan pribadi dan kebutuhan rumah tangga yang mereka beli di tempat berbelanja yang dikenal dengan nama pasar,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 14 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan produk pangan semakin meningkat dengan timbulnya berbagai macam produk pangan organik. Permintaan akan produk pangan organik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Bisnis waralaba telah berkembang dengan pesat pada saat ini. Hal tersebut memberikan pengaruh besar bagi perekonomian negara dan terlebih lagi dengan semakin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan antara lain, desain penelitian, populasi dan sampel dan definisi operasional dari variabel yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini persaingan bisnis antar industri ritel sangat ketat, baik di pasar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini persaingan bisnis antar industri ritel sangat ketat, baik di pasar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini persaingan bisnis antar industri ritel sangat ketat, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional. Industri ritel yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia pemasaran dewasa ini sangat pesat, yang ditunjukkan dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada konsumen. Kemudahan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU),

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri ritel merupakan industri yang strategis bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Industri ini merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat saat ini, dapat dilihat bahwa sektor dunia usaha saat ini telah menjadi suatu arena persaingan yang sengit dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersaingi atau bahkan tergeser oleh adanya bisnis eceran modern atau biasa disebut

BAB I PENDAHULUAN. tersaingi atau bahkan tergeser oleh adanya bisnis eceran modern atau biasa disebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi mengakibatkan keberadaan pasar tradisional mulai tersaingi atau bahkan tergeser oleh adanya bisnis eceran modern atau biasa disebut bisnis

Lebih terperinci

Penelitian menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dengan penilaian 6 tingkat dengan norma sebagai berikut:

Penelitian menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dengan penilaian 6 tingkat dengan norma sebagai berikut: Lampiran 1. Pengolahan data statistik Survei dilakukan kepada para karyawan di kantor pos pasar baru, dengan sampel sebanyak 50 karyawan. Kantor ini dipilih karena tidak hanya merupakan kantor cabang saja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sifat manusia cenderung konsumtif, yang berarti bahwa konsumen selalu mengkonsumsi produk atau jasa sepanjang waktu. Perilaku konsumtif ini muncul selain dikarenakan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PABRIK BERAS TRI JAYA DI KUNINGAN JAWA BARAT

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PABRIK BERAS TRI JAYA DI KUNINGAN JAWA BARAT LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PABRIK BERAS TRI JAYA DI KUNINGAN JAWA BARAT Responden yang terhormat, Dalam rangka penyusunan skripsi mengenai Pengaruh

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT IZIN PEMDA

LAMPIRAN 1 SURAT IZIN PEMDA LAMPIRAN 1 SURAT IZIN PEMDA LAMPIRAN 2 Kuesioner Penelitian No. Responden : Hari, tanggal : Kuisioner Penelitian Kuisioner penelitian ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lokasi, harga,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat SMK Negeri Pasirian Perkembangan zaman era global yang sangat pesat dewasa ini sangat berpengaruh pada pola pikir

Lebih terperinci

Nurkhasanah Universitas Muhammadiyah Purworejo

Nurkhasanah Universitas Muhammadiyah Purworejo 1 Pengaruh Motivasi Personal, Motivasi Sosiologis, dan Motivasi Institusional Terhadap Terjalinnya Pemasaran Relasional Pada Konsumen Bisnis Eceran Modern (Survei Pada Konsumen Sarinah Supermarket di Purworejo)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komposisi produk buku dengan Focal Point meliputi 68 persen buku dan 32

BAB I PENDAHULUAN. komposisi produk buku dengan Focal Point meliputi 68 persen buku dan 32 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Perkembangan ekonomi Indonesia di sektor ritel semakin meningkat. Hal ini terjadi karena pengusaha, baik dari dalam maupun luar negeri yang terus menerus melakukan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Suatu perusahaan jasa jika ingin tetap bertahan dan bersaing serta mampu mengembangkan bisnisnya harus lebih meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen agar tercipta suatu kepuasan. Griya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis ritel eceran saat ini mengalami perkembangan cukup pesat, ditandai dengan semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian a. Uji itas Angket yang telah disebarkan kemudian di uji validitasnya dengan menggunakan program Statistical

Lebih terperinci

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5. HASIL DAN PEMBAHASAN 61 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Analisis Pada sub bab ini akan diuraikan hasil analisis data yang diperoleh dari pendapat responden melalui penyebaran kuesioner dan wawancara yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM.

Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HANDPHONE MEREK APPLE Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : 11213088 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM. Latar Belakang Masalah 1. Teknologi

Lebih terperinci

A. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

A. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER L 1 LAMPIRAN 1 KUESIONER Saya Riska Arkandini mahasiswi semester 8 (delapan) Jurusan Komunikasi dan Multimedia bidang Broadcasting, mohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner berikut. Dimana kuesioner

Lebih terperinci

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS Ai Nurhayat, S.Si.,MT. Jurusan Teknik Industri Sekolah tinggi Teknologi Bandung ABSTRAK Pada tahun 2017 telah terjadi kenaikan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN 1) Nurul Afida 2) Edy Sulistiyawan 1) S1 Program Statistika, FMIPA, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2) Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupa pusat-pusat pertokoan, plaza, minimarket baru bermunculan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. berupa pusat-pusat pertokoan, plaza, minimarket baru bermunculan di berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini persaingan terjadi cukup ketat pada berbagai sektor industri. Namun hal ini tidak menyurutkan pertumbuhan pembangunan sektor industri di Indonesia.

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNA JASA ANGKUTAN TRANSPORTASI KRL EKONOMI JURUSAN DEPOK - JAKARTA NOVIA TRI UTAMI

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNA JASA ANGKUTAN TRANSPORTASI KRL EKONOMI JURUSAN DEPOK - JAKARTA NOVIA TRI UTAMI ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNA JASA ANGKUTAN TRANSPORTASI KRL EKONOMI JURUSAN DEPOK - JAKARTA NOVIA TRI UTAMI 16209419 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN Heru Hermawan email : Heruhermawan1990@gmail.com ABSTRAK Heru Hermawan. Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Kepuasan Konsumen.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan tidak mengetahui bagaimana cara

I. PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan tidak mengetahui bagaimana cara I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan hal yang sangat penting seiring dengan semakin tinggi dan meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berikut hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh store

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berikut hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh store BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berikut hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen di the Summit Boutique Outlet Bandung. Hasil uji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat di Jalan Raya Natar, Desa Serbajadi Pemanggilan, Kecamatan Natar, Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN MENGUNJUNGI SWALAYAN INDOMARET REMBANG TAHUN 2007/2008

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN MENGUNJUNGI SWALAYAN INDOMARET REMBANG TAHUN 2007/2008 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN MENGUNJUNGI SWALAYAN INDOMARET REMBANG TAHUN 2007/2008 Skripsi Diajukan untuk memenuhi syarat-syarat Guna mencapai Gelar Sarjana S-I Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR Analisis factor digunakan untuk menemukan hubungan sejumlah variable yang bersifat independent dengan yang lain Analisis Faktor merupakan teknik untuk mengkombinasikan pertanyaan

Lebih terperinci

Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation

Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation 1 Crosstabs Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation Jenis Kelamin laki-laki perempuan Jenis Peralatan Jenis Peralatan pakaian bela diri pelindung kepala pelindung gigi pelindung dada pelindung

Lebih terperinci

INTRODUCTION What is Retailing?

INTRODUCTION What is Retailing? INTRODUCTION What is Retailing? Retailing is a set of business activities that adds value to the products and services sold to consumers for their personal or family use (Levy, Weith, 2001) Retailing consists

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Jenis dan Metode Tujuan Penelitian Unit Analisis Time Horison T 1 Kausalitas Survei Individu Responden Cross Section T 2 Kausalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Berdasarkan jenis masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha bisnis ritel di kota Padang mengalami perkembangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Usaha bisnis ritel di kota Padang mengalami perkembangan yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha bisnis ritel di kota Padang mengalami perkembangan yang cukup pesat pada beberapa tahun terakhir ini dengan berbagai macam bentuk dan jenisnya. Hal ini

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN. Berilah tanda Check List ( ) pada jawaban yang sesuai.

KUISIONER PENELITIAN. Berilah tanda Check List ( ) pada jawaban yang sesuai. LAMPIRAN 1 KUISIONER PENELITIAN Nama : Alamat : Usia : Jenis Kelamin : Pendidikan : Jabatan : Berilah tanda Check List ( ) pada jawaban yang sesuai. Keterangan: a. STS : Sangat tidak siap b. TS : Tidak

Lebih terperinci