PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PELAKU JUDI TOGEL (TOTO GELAP) DI KELURAHAN PADANG SARAI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PELAKU JUDI TOGEL (TOTO GELAP) DI KELURAHAN PADANG SARAI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG"

Transkripsi

1 PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PELAKU JUDI TOGEL (TOTO GELAP) DI KELURAHAN PADANG SARAI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG ARTIKEL ELLA GUSRIVAL NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015

2

3 Persepsi Masyarakat Mengenai Pelaku Judi Togel Di Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Ella Gusrival 1, Aziwarti, M. Hum 2.Yuhelna, MA 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Penelitian ini didasarkan Persepsi Masyarakat Mengenai Pelaku Judi Togel di Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, judi togel yang merupakan kelanjutan dari judi togel yang sudah pernah diselenggarakan pada tahun 1954 sampai sekarang masih ada namun belakangan ini judi togel tersebut sudah semakin menjadi dan sulit untuk di hilangkan dari masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan Persepsi Masyarakat Mengenai Judi Togel di Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Teori yang digunakan adalah Teori Fenomenologi menurut Alfred Schutz. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif untuk menggambarkan masalah yang diteliti. Pengambilan informan digunakan dengan cara purposive sampling yang berjumlah 20 orang. Jenis data yang ditemukan berupa data primer dan data sekunder. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi, setelah data diperoleh di analisis dengan cara reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menggungkapkan persepsi masyarakat mengenai pelaku judi togel di Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang: 1) pelaku Judi togel memiliki harapan ingin cepat kaya, 2). Percekcokan dalam rumah tangga, 3). pelaku judi togel memiliki rasa ketagihan, 4). Masyarakat memandang pelaku judi togel sulit diproses (Terselubung), 5). Pelaku judi togel membuat resah masyarakat karena bisa ditiru remaja. 6). pelaku judi togel memiliki sanksi yang ringan dan kurang ketegasan. 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Pembimbing I Dosen Universitas Andalas Padang 3 Pembimbing II Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat i

4 PENDAHULUAN Perilaku menyimpang adalah suatu tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial. Wujud dari perilaku menyimpang itu dapat bermacam-macam, judi merupakan salah satunya. Judi menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Chaniago, 2002:279) adalah permainan yang merebutkan uang dalam jumlah tertentu sebagai sarana dalam taruhan. Dewasa ini, judi dianggap sebagai salah satu bentuk penyakit masyarakat yang selalu muncul dan sulit hilang dari masa ke masa. Pelakunya, mulai dari Bandar sampai kaki tangannya seolah tidak pernah habis menjajakan berbagai macam praktek perjudian di tengah masyarakat, mulai dari judi tradisional, seperti togel sampai judi via SMS (Short Message Services), perjudian Dadu, Sabung ayam, mainceki, domino, koa. Berjudi merupakan salah satu bentuk penyimpangan sosial. Hal ini dikarenakan berjudi mempertaruhkan harta atau nafkah yang seharusnya dapat dimanfaatkan, seseorang yang gemar berjudi akan malas dan hanya berangan-angan mendapatkan banyak uang dengan cara-cara yang sebenarnya tidak pasti. Indonesia merupakan salah satu Negara yang melarang perjudian sehingga seluruh kegiatan perjudian adalah ilegal yang dapat dikenai sanksi. Menurut Hukum Judi Indonesia Dalam Pasal 2 ayat (1) UU.No menjelaskan 8 bulan penjara atau denda setinggi-tingginya rupiah. Di dalam pasal 303 ayat (1)-1 Bis KUHP dan pasal 303 ayat 1-2 KUHP memperberat ancaman hukuman bagi mereka yang mempergunakan kesempatan, serta turut bermain judi diperberat menjadi 4 tahun penjara atau denda setinggitingginya 10 juta rupiah, dan ayat (2)-nya penjatuhan hukuman bagi mereka yang pernah dihukum penjara berjudi selama-lamanya 6 tahun atau denda setinggitingginya 15 juta rupiah. Pada masyarakat di Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang judi togel adalah sebuah barang dagangan di warung dan bisa dibeli oleh siapa saja dapat menjadi pelanggannya, tetapi dengan modus menggunakan teknologi yaitu dengan menggunakan handphone yaitu dengan cara pengiriman SMS atau pesan singkat yang berisikan angka-angka togel kepada pemilik warung yang menjual judi togel. Judi togel adalah Permainan judi sejenis nalo dan lotto atau lotre, buntut nalo diambil dari dua angka terakhir dari empat angka nomor nalo, sedangkan buntut lotto mengambil dua angka terakhir dari enam buah angka yang keluar sebagai hadiah lotto karena itu disebut dengan lotre buntut, pemasangan harus menebak salah satu angka 0 sampai 99, jika nomornya mengenai, ia akan dibayar 65 kali dari uang taruhannya bagi buntut nalo dan 60 kali bagi buntut lotto. (Kartini, 2005: 70). Dalam praktek judi togel tersebut, jadwal pemasangan angka adalah hari Senin, Rabu, Kamis, Sabtu dan Minggu. Judi togel merupakan bentuk permainan yang berasal dari suatu kegiatan yang dahulunya pernah dilegalkan pasal 1 dan 2 UU.No permainan judi togel merupakan perkembangan dari penyelenggaraan kegiatan yang memberikan hadiah kepada orang yang berhasil menebak angka. tetapi, ditutup 1 Oktober 1978 karena permainan judi togel ini ada unsur-unsur minat dan pengharapan yang makin meninggi, juga unsur ketegangan, disebabkan oleh ketidakpastian untuk menang dan kalah. Situasi ini pasti membuat individu semakin tegang dan makin gembira menumbuhkan efek-efek yang kuat dan rangsangan besar untuk betah bermain, ketegangan makin memuncak bila dibarengi dengan nasib peruntungan, kepercayaan sedemikian ini tampaknya tidak anakhornistik (tidak pada tempatnya karena salah waktu) (Kartini, 2005:5). Teori yang di gunakan dalam penelitian ini adalah teori fenomenologi secara sederhana dapat dikatakan bahwa fenomenologi adalah bagian dari metodologi kualitatif namun yang mengandung nilai sejarah dalam perkembangannya. Secara positif, fenomenologi cenderung untuk membenarkan pandangan atau persepsi yang juga dalam beberapa hal merupakan evaluasi atau tindakan (Salim, 2001:102). Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2001:315) fenomena diartikan sebagai hal-hal yang dapat disaksikan dengan panca indera dan dapat diterangkan dinilai secara ilmiah. Alfred Schutz sebagai salah seorang tokoh fenomenologi bertolak dari pandangan Weber, dimana yang terakhir ini berpendirian bahwa tindakan manusia menjadi suatu hubungan sosial bila manusia memberikan arti atau makna tertentu terhadap tindakannya itu, dan manusia lain memahami pula tindakannya itu sebagai suatu yang penuh arti. Pemahaman secara subyektif terhadap suatu tindakan sangat menentukan terhadap kelangsunggan interaksi sosial. Baik bagi aktor yang memberikan arti terhadap tindakannya sendiri maupun bagi pihak lain yang akan menerjemahkan dan memahaminya serta yang akan bereaksi atau bertindak sesuai dengan yang dimaksud oleh aktor. Secara singkat Schutz mengatakan interaksi sosial terjadi dan berlangsung melalui penafsiran dan pemahaman tindakan masing-masing baik antar individu maupun antar kelompok (Ritzer, 2009:59-60). Ada empat pokok dalam teori fenomenologi: 1. Perhatian terhadap aktor, persoalan dasarnya disini menyangkut persoalan metodologi. Bagaimana cara untuk mendapatkan data tentang tindakan sosial itu sesubyektif mungkin.

5 2. Memusatkan perhatian terhadap kenyataan yang penting atau yang pokok dan pada sikap yang wajar atau alamiah. Alasannya adalah bahwa tidak keseluruhan gejala kehidupan sosial mampu diamati. Karena itu perhatian harus dipusatkankepada gejala yang penting dari tindakan manusia sehari-hari dan terhadap sikapsikap yang wajar. 3. Memusatkan perhatian terhadap masalah mikro, maksudnya mempelajari proses pembentukan dan pemeliharaan hubungan sosial pada tingkat interaksi tatap muka untuk memahaminya dalam hubungannya dengan situasi tertentu. 4. Memperhatikan pertumbuhan perubahan dan proses tindakan. Berusaha memahami bagaimana keteraturan dalam masyarakat diciptakan dan dipelihara dalam pergaulan sehari-hari. Normanorma yang mengendalikan tindakan dan yang memantapkan struktur sosial dinilai sebagai hasil interpretasi si aktor terhadap kejadian-kejadian yang dialaminya (Ritzer, 2009:60-62). METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati (Moleong, 2008 : Sesuai dengan tujuan penelitian maka tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yakni penelitian yang berusaha untuk memaparkan dan menggambarkan fenomena sosial apa adanya, dalam hal ini pesepsi masyarakat mengenai pelaku judi togel.. Pemilihan informan dengan teknik purposive sampling. Informan dalam penelitian ini sebanyak 21 orang yang terdiri dari 15 orang masyarakat yang tinggal di RT 01, RW 05 Kelurahan Padang Sarai dan 1 orang pemilik warung togel, 3 orang pelaku judi togel, dan 3 orang tokoh masyarakat. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi non partisipan, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Unit analisis dalam penelitian ini adalah masyarakat. Analisis Data dalam penelitian ini analisis interaktif yang di kemukakan oleh Miles dan Huberman, analisis interaktif terdiri dari beberapa komponen, yaitu :1) pengumpulan data yaitu Merupakan proses pengumpulan data yang hasilnya adalah data yang akan di olah. Benar-benar tidak ada segmen atau waktu yang spesifik dan khusus yang di sediakan untuk proses pengumpulan data dalam penelitian kualitatif. 2) reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan.3) penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.4) penarikan kesimpulan merupakan tahap terakhir dalam rangkaian analisis data rumuskan berdasarkan semua hal yang terdapat dalam pengumpulan data, reduksi data dan sajian data (Sugiyono 2012:388) TEMUAN DAN PEMBAHASAN Persepsi Masyarat Mengenai Pelaku Judi Togel Di Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Hasil wawancara yang telah dilakukan dengan masyarakat bahwasanya masyarakat Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, mengetahui dan membenarkan bahwa di lingkungannya ada permainan judi togel yang belakangan ini sudah canggih yaitu menggunakan alat teknologi yaitu handphone, dan karena itupun masyarakat menjadi tambah khawatir bahwasanya judi togel akan berlarut-larut di lingkungannya. Berbagai hal yang diungkapkan masyarakat mengenai pandangannya tentang pelaku judi togel. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan satu persatu di bawah ini. 1. Masyarakat memandang pelaku Judi Togel Memiliki Harapan Ingin Cepat Kaya. Di Negara Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang perjudian dalam pasal 303 ayat (1) Barang siapa yang melakukan judi dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya sepuluh tahun delapan bulan atau denda sebanyak banyaknya dua puluh lima juta rupiah. (Anwar, 1986: 254). Namun masyarakat tidak begitu menghiraukan karena sulitnya mencari pekerjaan dan uang yang dimiliki tidak mencukupi, sehingga mereka malas berusaha. Karena lokasi lingkungan akhirnya mereka menganggap bermain judi togel tersebut merasa tertolong dan dapat membantu dalam mendapatkan uang dengan mudah, Dalam kehidupan masyarakat membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya, untuk mendapatkan uang orang melakukan berbagai cara agar bisa bertahan untuk kehidupan yaitu dengan bekerja, tetapi banyak dari masyarakat tersebut merasa sudah banting tulang kerja keras kehidupannya masih kurang terpenuhi dan sebagian dari mereka berpendapat dengan cara berrmain judi togel dapat membantu keuangannya. Judi togel di Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang memiliki golongan kelas menengah ke bawah, golongan ini pertama

6 menghabiskan uangnya karena hobi ingin tambah kekayaan, mengisi waktu luang atau kerena seorang petaruh, yang kedua mengubah nasib, sudah kerja keras banting tulang tapi tak ada perbaikan. 2. Percecokkan Dalam Rumah Tangga Seperti hal yang terjadi di Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang ekonomi masyarakatnya beragam mulai dari yang menengah keatas dan menengah kebawah yang pekerjaanya sebagai pegawai hinnga petani, tukang ojek, kuli bangunan, dan ada pula sebagian istri rela bekerja di luar rumah sebagai pembantu rumah tangga, baby sister, buruh cuci demi untuk mendapatkan uang tambahan untuk kebutuhan sehari-hari. Terkadang para suami sudah menarik angkot seharian tapi tidak mendapatkan uang yang lebih, hanya mendapatkan pas-pasan karena untuk zaman sekarang menarik angkot tidak terlalu dibutuhkan oleh masyarakat karena sebagian dari mereka sudah mempunyai motor untuk berpergian, dan juga seorang petani pembibit mangga tidak menjamin dapat untung lebih, kadang sudah siap panen bibit mangganya dijual untuk menutupi hutang, terkadang untuk menambah uang masuk ada yang bekerja serabutan asalkan kebutuhannya dapat terpenuhi. Dari data yang peneliti dapatkan di lapangan bahwa masyarakat memberi pandangan judi togel dapat membuat pertengkaran dan keretakan dalam rumah tangga, judi membuat masalah dalam rumah tangga, tugas suami adalah memberi nafkah lahir batin kepada istri dan apabila nafkah tersebut tidak terpenuhi akan membuat kedamaian dan keharmonisan dalam rumah tangga akan rusak atau hilang. Kepedulian terhadap istri tercinta akan berkurang karena hati pikiran sudah terpengaruh dengan judi togel. 3. Masyarakat Memandang Pelaku Judi Togel Memiliki Rasa Ketagihan. Ketagihan merupakan salah satu pendorong bagi seseorang untuk terus-menerus melakukan perjudian, dan disertai rasa penasaran yang sangat besar yang ada dalam diri seseorang, sehingga membuat perjudian tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari apalagi saat melakukan perjudian, timbulnya rasa menang dalam bermain judi, hal ini membuat seseorang semakin ketagihan dalam melakukan perjudian, sampai-sampai sebagian dari masyarakat yang melakukan judi merasa melakukan judi togel itu sebagai pelengkap dalam dirinya dan merasa rugi serta ada yang kurang dalam dirinya kalau tidak bermain judi togel dalam sehari, dan merasa tidak tenang dalam bekerja, judi bisa membuat seseorang lupa akan tanggung jawabnya dan hari-harinya dihabiskan di meja judi, mereka melakukan judi semenjak sulitnya mencari pekerjaan dan sulitnya mendapatkan uang, sehingga mereka ikut-ikutan bermain judi togel dan mereka pernah menang dan mendapatkan uang yang lumayan besar dan hal tersebut yang membuat mereka ketagihan untuk melakukan judi itu lagi dan berharap dapat memenangkan judi itu kembali. Hal ini akan membuat dampak buruk bagi masyarakat yang tinggal sekitar arena perjudian tersebut. Ada empat pokok dalam teori fenomenologi, salah satunya adalah memperhatikan pertumbuhan perubahan dan proses tindakan, yakni berusaha memahami bagaimana keteraturan dalam masyarakat diciptakan dan dipelihara dalam pergaulan sahari-hari. Normanorma yang mengendalikan tindakan dan yang memantapkan struktur sosial dinilai sebagai hasil interprestasi si aktor terhadap kejadian-kejadian yang dialaminya (Ritzer, 2009:62). 4. Masyarakat Memandang Pelaku Judi Togel Sulit Diproses (Terselubung) Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi pemerintah dan swasta yang tujuan utamanya untuk menunjang kemajuan ekonomi dan pengetahuan masyarakat, dengan cara membuat jaringan telekomuniasi, dengan adanya hp seluler ke daerah-daerah bahkan sampai pelosok jaringan telekomunikasi sudah masuk dan ini menjadi satu alasan mengapa judi togel kembali muncul pada masyarakat, karena dulunya orang bermain judi togel menggunakan kertas jadi murah untuk diketahui barang buktinya, tetapi sekarang masyarakat tidak hanya menggunakan alat telekomunikasi untuk hal positif tapi juga dalam hal negatif yaitu untuk membeli atau memasang angka judi togel yang dikirim melalui sms ke pada penjual judi togel. Pemahaman masyarakat seperti itulah yang cendrung melakukan penyimpang seperti kegiatan perjudian, karena mereka beranggapan dengan perkembangan zaman pada saat sekarang ini dengan adanya alat komunikasi yang memudahkan sebagian masyrakat melakukan perjudian merasa mudah dan gampang tanpa harus pergi ketempat dimana diadakan perjudian, untuk melakukan judi togel tersebut mereka hanya tinggal telpon atau mengirim sms saja dan pandai-pandai bermain judi togel tersebut agar tidak sampai ketahuan aparat, mereka bisa menggunakan Hp untuk melakukan transaksi judi togel, dengan mengirimkan nomor atau angka yang akan dipasang kepada penjual judi togel masyarakat sudah bisa melakukan judi togel tersebut aman dari pengawasan atau razia. 5. Pelaku Judi Togel Membuat Resah Masyarakat Karena Bisa Ditiru Remaja. Seperti yang sudah diketahui, judi togel pada Masyarakat Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto

7 Tangah Kota Padang sudah menjadi penyakit yang susah disembuhkan. Maka perlu upaya yang sunguhsunguh dan sistematis, tidak hanya dari pemerintah dan aparat penegak hukum saja, tetapi dari kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk sama-sama untuk mencegah dan mengobati penyakit masyarakat ini agar tidak berdampak kericuhan di masyarakat. Fenomena yang terjadi dalam masyarakat Kelurahan Padang Sarai sehubungan dengan adanya permainan judi togel disana. Ketika permainan judi togel yang melanggar aturan yang ada maka masyarakat akan merasa menolak meskipun sebagian dari mereka hanya mendiamkannya saja. Namun setelah dilakukan penelitian masyarakat ternyata risih dan terganggu dengan keberadaan judi togel di tengahtengah masyarakat, hal ini terbukti dengan pernyataan-pernyataan warga setempat. Masyarakat merasa terganggu karena mereka khawatir akan menjadi contoh bagi anak-anak mereka. Karena seorang cenderung meniru apa yang ia lihat. Sedangkan seorang anak belum bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk baginya. judi togel menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua, karena memiliki anak-anak yang mulai remaja dan yang mereka takutkan anak-anak mereka terpengaruh oleh lingkungan dan terpengaruh dan ikut ke dalam permainan judi togel tersebut, tetapi berdasarkan wawancara yang disampaikan Bpk Zarif dia tidak mempersalahkan atau mempersoalkan judi togel yang ada di lingkungannya, asalkan judi togel tersebut atau pemain judi lainnya tidak mengganggu kehidupan pribadi dan keluarganya. Sebaiknya agar terciptanya masyarakat yang aman dan tentram sebagai masyarakat kita harus saling mengingatkan antar satu dengan yang lainnya agar di dalam lingkungan tersebut tidak terjadi dan berlanjut terus menerus perilaku menyimpang seperti main judi togel. 6. Masyarakat Memandang Pelaku Judi Togel Memiliki Sanksi yang Ringan Dan Kurang Ketegasan. Selain aparat polisi, ketua pemuda ninik mamak juga memberikan peringatan serta menerapkan beberapa sanksi agar masal ini bisa di minimalisir dalam masyarakat salah satunya yaitu bagi yang ketahuan atau kedapatan sedang main judi di lingkungan Rt 01, Rw 05 Kelurahan Padang sarai Kecamatan Koto Tangah Padang oleh orang yang di segani di daerah ini maka sangsinya terhadap orang yang melakukan judi akan di panggil dan segala urasan mengenai sangkat paut dengannya tidak akan di selasaikan atau di bantu. para pelaku judi togel tidak begitu takut untuk melakukan judi togel selain main judi togel lebih praktis dan lebih mudah, sanksi yang dikeluarkan tidak terlalu berat Cuma sekedar menakuti dan mengertak pelaku judi togel tersebut, dan ketegasan dari tokoh masyarakat tidak terlalu kuat karena terbukti masalah judi togel itu masih ada dan tetap dilaksanakan oleh sebagian anggota masyarakat. Peringatan yang di keluarkan Ketua Rt, Ninik Mamak serta Ketua Pemuda tidak berjalan semestinya selain kurang keseriusan, sanksinya ringan serta kurang ketegasan juga menjadi salah satu permainan judi togel masih ada di Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Berdasarkan wawancara peneliti dengan masyarakat setempat bahwa pelaku judi togel tidak di beri sanksi sesuai kesepakatan kampung dan ketegasan dalam menanggulangi masalah yang ada. Wawancara dengan Bapak Heru di atas sudah jelas salah satu tokoh masyarakat melihat anggota masyarakatnya melanggar aturan yang telah di sepakati, jangankan di beri sanksi menegur saja tidak di lakukannya. Meskipun sudah ada sanksi atas pelanggaran yang dilakukan namun seperti untuk mengertak dan menakuti saja, artinya sanksi yang dibuat tidak di jalankan semestinya. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam pembahasan maka dapat disimpulkan persepsi masyarakat mengenai pelaku judi togel di Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang adalah sebagai berikut: 1. Persepsi masyarakat mengenai pelaku judi togel di Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang: 1) Masyarakat memandang pelaku Judi togel memiliki harapan ingin cepat kaya, 2). Percekcokan dalam rumah tangga, uang yang bisa digunakan untuk tambahan membeli keperluan rumah tangga digunakan untuk bermain judi oleh suami, istripun menjadi sakit hati dan marah-marah akhirnya timbulah percecokkan dan pertengkaran di dalam rumah tangga, 3). Masyarakat memandang pelaku judi togel memiliki rasa ketagihan, karena pernah memenangkan permainan ini ada rasa untuk mengulangi kembali pemainan Judi Togel, 4). Masyarakat memandang pelaku judi togel sulit diproses (Terselubung), karena permainan ini menggunakan alat teknologi yaitu Handphone yang bisa dimiliki oleh semua kalangan dan bersifat pribadi, polisi kesulitan untuk memproses kasus ini, sehingga para pemain judi togel tidak takut atau ragu bermain togel, 5). Pelaku judi togel membuat resah masyarakat karena bisa ditiru remaja, lingkungan yang kurang baik sangat mempengaruhi perkembangan generasi selanjutnya. Masyarakat

8 sangat khawatir remaja terpengaruh karena melihat-lihat orang main judi togel di lingkungan tempat tinggalnya, karena melihat dan mendengar orang melakukan judi togel tersebut ada rasa ingin coba-coba. 6). Masyarakat memandang pelaku judi togel memiliki sanksi yang ringan dan kurang ketegasan, karena sanksi yang telah disepakati dianggap ringan oleh masyarakat maka permainan judi togel tersebut tetap berlangsung dan kurangnya ketegasan untuk memberantas para pelaku judi togel tersebut. 2. Judi togel diketahui terjadi dalam masyarakat, pandangan masyarakat judi senantiasa membawa akibat buruk bagi masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, sikap masyarakat pada dasarnya sangat setuju diberantasnya judi secara berlanjut, sehingga timbul tampak jera dan sadar bahwa judi adalah penyakit masyarakat, masyarakat yang sudah berada dalam keadaan serba kesulitan akan diperparah lagi dengan adanya permainan judi. Judi yang menyengsarakan masyarakat harus diberantas, atau diupayakan tidak dilakukan, mengingat akibatnya pada masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Afrizal Pengantar Metode Penelitian Kualitatif: Dari Pengertian Sampai Penulisan Laporan. Basrowi dan Suswandi Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. Hunarawan, Fattah Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Kartini, Kartono Patologi Sosial Jilid III. Jakarta: PT Raja Grafindo. Ritzer, George dan Dauglas J Goodman Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana.

FENOMENA PERJUDIAN DI KALANGAN PELAJAR

FENOMENA PERJUDIAN DI KALANGAN PELAJAR FENOMENA PERJUDIAN DI KALANGAN PELAJAR (Studi Terhadap Penyebab dan Dampak Judi Domino Bagi Pelajar di Nagari Padang Gelugur Kecamatan Padang Gelugur Kabupaten Pasaman) ARTIKEL ILMIAH JEFRINALDI NPM:10070009

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hal yang menjadi faktor meningkatnya kejahatan di dalam masyarakat adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hal yang menjadi faktor meningkatnya kejahatan di dalam masyarakat adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia jumlah kejahatan yang terjadi di masyarakat cenderung meningkat. Salah satu hal yang menjadi faktor meningkatnya kejahatan di dalam masyarakat adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali terjadi pelanggaran terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali terjadi pelanggaran terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali terjadi pelanggaran terhadap norma kesusilaan dan norma hukum. Salah satu dari pelanggaran hukum yang terjadi di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan merugikan masyarakat (Bambang Waluyo, 2008: 1). dengan judi togel, yang saat ini masih marak di Kabupaten Banyumas.

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan merugikan masyarakat (Bambang Waluyo, 2008: 1). dengan judi togel, yang saat ini masih marak di Kabupaten Banyumas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), perilaku manusia di dalam hidup bermasyarakat dan bernegara justru semakin kompleks dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi permasalahan, banyaknya kasus yang ditemukan oleh aparat penegak hukum merupakan suatu bukti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup. Rohim (2009:21) mengatakan bahwa komunikasi adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup. Rohim (2009:21) mengatakan bahwa komunikasi adalah proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu kebutuhan naluriah yang ada pada semua makhluk hidup. Rohim (2009:21) mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara Pelaku Perjudian Kartu

Pedoman Wawancara Pelaku Perjudian Kartu Lampiran 3 Informan Pedoman Wawancara Pelaku Perjudian Kartu Jenis kelamain : Tempat, tanggal lahir : Daftar pertanyaan 1. Apa pekerjaan anda selama ini? 2. Sejak kapan anda mengenal judi kartu? 3. Siapa

Lebih terperinci

Bab 4 GAMBARAN UMUM PERJUDIAN TOGEL DI KECAMATAN TOBELO

Bab 4 GAMBARAN UMUM PERJUDIAN TOGEL DI KECAMATAN TOBELO Bab 4 GAMBARAN UMUM PERJUDIAN TOGEL DI KECAMATAN TOBELO Pengantar Bab ini merupakan bab empiris yang diperoleh selama dilapangan. Tujuan dari bab 4 ini untuk mengantar pembaca mengetahui bagaimana Sejarah

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat FAKTOR PENYEBAB MARAKNYA JUDI TOGEL ( STUDI KASUS: MASYARAKAT JORONG V KENAGARIAN TARUNG-TARUNG KABUPATEN PASAMAN) Oleh: Iwilda Astuti. 1, Adiyalmon S, Ag, M.Pd. 2, Rinel Fitlayeni, MA. 3 Program Studi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Gambaran perjudian togel di desa Botumoito terdiri dari :

BAB V PENUTUP. 1. Gambaran perjudian togel di desa Botumoito terdiri dari : BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari kajian yang telah dikemukan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan yakni; 1. Gambaran perjudian togel di desa Botumoito terdiri dari : a. Pembagian kerja pada perjudian togel

Lebih terperinci

KAWIN TANGKAP PENGENDALIAN PERILAKU REMAJA DI NAGARI AIR BANGIS KABUPATEN PASAMAN BARAT

KAWIN TANGKAP PENGENDALIAN PERILAKU REMAJA DI NAGARI AIR BANGIS KABUPATEN PASAMAN BARAT KAWIN TANGKAP PENGENDALIAN PERILAKU REMAJA DI NAGARI AIR BANGIS KABUPATEN PASAMAN BARAT Dedi Mardia Fitri 1 Erianjoni, M.Si 2 Elvawati, M.Si 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 51/Pid.B/2016/PN Bnj

P U T U S A N Nomor 51/Pid.B/2016/PN Bnj 1 P U T U S A N Nomor 51/Pid.B/2016/PN Bnj DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 121/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 121/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 121/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada. 1. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada. 1. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partisipasi merupakan salah satu hakasasi warga negara dalam menyampaikan pendapat terhadap segala bentuk peristiwa maupun permasalahan yang ada di sekitar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberi petunjuk kepada manusia bagaimana ia bertindak dan bertingkah

BAB I PENDAHULUAN. memberi petunjuk kepada manusia bagaimana ia bertindak dan bertingkah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pula pada dinamika kehidupan masyarakat. Perkembangan dalam kehidupan masyarakat terutama yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakekatnya perjudian merupakan perbuatan yang bertentangan dengan norma agama, moral, kesusilaan maupun hukum, serta membahayakan bagi penghidupan dan kehidupan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N P U T U S A N Nomor 289/Pid.B/2014/PN-Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali pelanggaran terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali pelanggaran terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali pelanggaran terhadap norma kesusilaan dan norma hukum. Salah satu dari pelanggaran hukum yang terjadi di masyarakat

Lebih terperinci

PERMAINAN TIMEZONE BAGI KALANGAN REMAJA DI SOLO GRAND MALL (Studi Fenomenologi tentang Gaya Hidup Remaja yang Gemar Bermain di Timezone)

PERMAINAN TIMEZONE BAGI KALANGAN REMAJA DI SOLO GRAND MALL (Studi Fenomenologi tentang Gaya Hidup Remaja yang Gemar Bermain di Timezone) PERMAINAN TIMEZONE BAGI KALANGAN REMAJA DI SOLO GRAND MALL (Studi Fenomenologi tentang Gaya Hidup Remaja yang Gemar Bermain di Timezone) ARTIKEL Oleh: DESI MULYANTI YUNIAR K8409014 FAKULTAS KEGURUAN ILMU

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 102/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 102/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 102/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi

Lebih terperinci

sendiri diatur dalam pasak 303 ayat (3) KUHP yang berbunyi:

sendiri diatur dalam pasak 303 ayat (3) KUHP yang berbunyi: Saat ini, berbagai macam dan bentuk perjudian sudah meluas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Sebagian masyarakat memandang bahwa perjudian sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 697/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pendidikan : SD (tidak tamat).

P U T U S A N. Nomor : 697/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pendidikan : SD (tidak tamat). P U T U S A N Nomor : 697/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N Nomor 378 /PID.B/ 2014/PN.Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga, yang mengadili perkara-perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo. Peneliti memilih lokasi ini karena di daerah tersebut tradisi pemasangan tuwuhan sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih menciptakan rasa aman dalam masyarakat. bermotor dipengaruhi oleh faktor-faktor yang satu sama lain memberikan

BAB I PENDAHULUAN. lebih menciptakan rasa aman dalam masyarakat. bermotor dipengaruhi oleh faktor-faktor yang satu sama lain memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Dewasa ini pemerintah melakukan pembangunan di segala bidang, tidak terkecuali pembangunan dalam bidang hukum sebagai wujud reformasi di bidang hukum itu sendiri.

Lebih terperinci

KONTRIBUSI GURU DALAM MEMBIMBING DAN MENDIDIK AKHLAK SISWA KELAS XI SMAN 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL. Oleh:

KONTRIBUSI GURU DALAM MEMBIMBING DAN MENDIDIK AKHLAK SISWA KELAS XI SMAN 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL. Oleh: KONTRIBUSI GURU DALAM MEMBIMBING DAN MENDIDIK AKHLAK SISWA KELAS XI SMAN 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL Oleh: YELLA AGUSTI NINGSIH NPM. 12070112 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 62/PID.B/2013/PTR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Pekanbaru, yang memeriksa dan mengadili

P U T U S A N Nomor : 62/PID.B/2013/PTR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Pekanbaru, yang memeriksa dan mengadili P U T U S A N Nomor : 62/PID.B/2013/PTR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru, yang memeriksa dan mengadili perkara Pidana dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 38/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : SAIFUL ANWAR NASUTION Als IPUL

P U T U S A N Nomor : 38/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : SAIFUL ANWAR NASUTION Als IPUL P U T U S A N Nomor : 38/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

ANALISIS PERAN POLISI DALAM MEMBERANTAS PERJUDIAN TOGEL DI WILAYAH HUKUM POLRESTA KOTA JAYAPURA

ANALISIS PERAN POLISI DALAM MEMBERANTAS PERJUDIAN TOGEL DI WILAYAH HUKUM POLRESTA KOTA JAYAPURA ANALISIS PERAN POLISI DALAM MEMBERANTAS PERJUDIAN TOGEL DI WILAYAH HUKUM POLRESTA KOTA JAYAPURA, SH.,MH 1 Abstrak : Bahwa kendala yang dialami oleh Polres Kota Jayapura dalam memberantas tindak pidana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di beberapa SPBU di Daerah Kabupaten Sleman tepatnya di SPBU Jl.Seturan, SPBU Kalasan, SPBU Jl. Magelang km 5, SPBU Jl. Monjali,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak akan lepas dari norma yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak akan lepas dari norma yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak akan lepas dari norma yang berada di masyarakat. melihat hal semacam ini, apabila masing-masing anggota masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di daerah Desa Progowati, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat penelitian dengan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 77/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : IDRUS HUSEN Als ANDUS Bin ANWAR

P U T U S A N Nomor : 77/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : IDRUS HUSEN Als ANDUS Bin ANWAR P U T U S A N Nomor : 77/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

A B S T R A K. Bimbingan DR. FENCE M. WANTU, SH.,MH Dan ZAMRONI

A B S T R A K. Bimbingan DR. FENCE M. WANTU, SH.,MH Dan ZAMRONI 1 A B S T R A K Novita Gobel, 2015, Analisis Kriminologi Terhadap Tindak Pidana Judi Togel Yang Dilakukan Oleh Perempuan Di Wilayah Polres Gorontalo Kota, Di Bawah Bimbingan DR. FENCE M. WANTU, SH.,MH

Lebih terperinci

Hasil Observasi. Lokasi : Desa Tambong Wetan, Kecamatan Kalikotes, Kabupeten Klaten november 2012, pukul 09:00-17:00 WIB

Hasil Observasi. Lokasi : Desa Tambong Wetan, Kecamatan Kalikotes, Kabupeten Klaten november 2012, pukul 09:00-17:00 WIB Lampiran 2 Hasil Observasi Lokasi : Desa Tambong Wetan, Kecamatan Kalikotes, Kabupeten Klaten. Waktu : 1. 15 november 2012, pukul 12:00-17:00 WIB 2. 29 november 2012, pukul 09:00-17:00 WIB 3. 4 Desember

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 18/Pid.B/2015/PN.Bj DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama telah

Lebih terperinci

Bab 1. PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Bab 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Perjudian atau judi sudah lama ada, namun sampai saat ini belum dapat dijelaskan secara tepat kapan dikenal oleh manusia. Menurut Cohan (1964, dalam Papu 2002), perjudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi terhadap aturan yang bersifat positif. Hukum juga menjadi tolak ukur segala

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi terhadap aturan yang bersifat positif. Hukum juga menjadi tolak ukur segala BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara hukum (Recht staat) yang memberikan ruang tertinggi terhadap aturan yang bersifat positif. Hukum juga menjadi tolak ukur segala persoalan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, artinya penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan masalah

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 419/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 419/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 419/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah sebuah penelitian kualitatif yang didasarkan pada fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah suatu

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N Nomor: 548/PID/2016/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Pidana pada peradilan tingkat banding telah

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 201/Pid.B/2014/PN.BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana pada peradilan tingkat pertama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam Penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan tempat ini karena masyarakat

Lebih terperinci

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis data deskriptif. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui eksistensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan semuanya dapat tercapai apabila berpedoman pada peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. dan semuanya dapat tercapai apabila berpedoman pada peraturan-peraturan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia dan pembangunan masyarakat Indonesia. Pembangunan tersebut dilaksanakan oleh pemerintah dan

Lebih terperinci

Jenis Kelamin. Umur : tahun

Jenis Kelamin. Umur : tahun 73 Nama Alamat Jenis Kelamin Agama Pekerjaan Pendidikan : : : : Umur : tahun : :. Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban yang saudara anggap sesuai dengan pendapat saudara, apabila jawaban

Lebih terperinci

Umur/tanggal lahir : 29 tahun/15 Maret 1987;

Umur/tanggal lahir : 29 tahun/15 Maret 1987; P U T U S A N Nomor 525/Pid.B/2015/PN.Bj DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengenal, memahami, mentaati dan menghargai norma-norma dan nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengenal, memahami, mentaati dan menghargai norma-norma dan nilainilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sosialisasi sebagai suatu proses dimana warga masyarakat dididik untuk mengenal, memahami, mentaati dan menghargai norma-norma dan nilainilai yang berlaku dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pada zaman modern sekarang ini, pertumbuhan dan perkembangan manusia seakan tidak mengenal batas ruang dan waktu karena didukung oleh derasnya arus informasi

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 185/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 185/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 185/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

UPAYA HUKUM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOGEL OLEH KEPOLISIAN DI POLRESTA DENPASAR

UPAYA HUKUM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOGEL OLEH KEPOLISIAN DI POLRESTA DENPASAR UPAYA HUKUM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOGEL OLEH KEPOLISIAN DI POLRESTA DENPASAR Oleh I Ketut Adi Widhiantara I Wayan Suardana Bagian Hukum Acara Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N Nomor 238/PID.B/2014/PN SBG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

BAB I PENAHULUHAN. norma dan aturan-aturan yang berlaku di dalam masyarakat. Setiap perbutan

BAB I PENAHULUHAN. norma dan aturan-aturan yang berlaku di dalam masyarakat. Setiap perbutan BAB I PENAHULUHAN A. Latar belakang masalah Hukum merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia, hukum adalah suatu norma atau aturan yang mengikat dimana setiap perbuatan selalu ada batasanya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Dusun Puron, Kelurahan Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki Karang Taruna unit yang bernama

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 566/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Terdakwa ditahan dalam Rumah Tahanan Negara :

P U T U S A N. Nomor : 566/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Terdakwa ditahan dalam Rumah Tahanan Negara : P U T U S A N Nomor : 566/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

FAKTOR PENYEBAB PERJUDIAN PADA MALAM PESTA PERKAWINAN (STUDI KASUS DI KENAGARIAN KAMBANG UTARA KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

FAKTOR PENYEBAB PERJUDIAN PADA MALAM PESTA PERKAWINAN (STUDI KASUS DI KENAGARIAN KAMBANG UTARA KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN FAKTOR PENYEBAB PERJUDIAN PADA MALAM PESTA PERKAWINAN (STUDI KASUS DI KENAGARIAN KAMBANG UTARA KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL DERI KURNIAWAN NPM: 11070067 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N Nomor : 233/PID/2017/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya telah menghasilkan teknologi yang berkembang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya telah menghasilkan teknologi yang berkembang sangat pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Manusia sebagai makhluk yang cenderung selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya telah menghasilkan teknologi yang berkembang sangat pesat sehingga melahirkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam Penelitian diperlukan metode penelitian, agar penelitian dapat berjalan sesuai rencana, dapat dipertanggung jawabkan, serta tujuan penelitian dapat tercapai. Beberapa hal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam (Tohirin, 2012:2), penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N Nomor 292/Pid.B/2014/PN Sbg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PROSTITUSI LIAR DI KELURAHAN SEMPAJA UTARA SAMARINDA. Oleh: MARIYADI

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PROSTITUSI LIAR DI KELURAHAN SEMPAJA UTARA SAMARINDA. Oleh: MARIYADI PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PROSTITUSI LIAR DI KELURAHAN SEMPAJA UTARA SAMARINDA Oleh: MARIYADI Email: djavadhie@gmail.com Abstrak Dalam kehidupan bermasyarakat ini memang selalu terjadi masalah-masalah

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 21/Pid.B/2015/PN.Bj DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekali terjadi, bahkan berjumlah terbesar diantara jenis-jenis kejahatan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. sekali terjadi, bahkan berjumlah terbesar diantara jenis-jenis kejahatan terhadap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan masyarakat kejahatan terhadap harta benda orang banyak sekali terjadi, bahkan berjumlah terbesar diantara jenis-jenis kejahatan terhadap kepentingan

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N NOMOR 372/PID/2017/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang mengadili perkara pidana pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak dalam Keluarga pada Bidang Pendidikan, berlokasi di Dusun Pandanan Desa Pandanan Kecamatan Wonosari

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 458/Pid.B/2014/PN. Bnj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 458/Pid.B/2014/PN. Bnj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 458/Pid.B/2014/PN. Bnj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. multikultural yang tidak akan sama dengan kelompok sosial lainnya yang dimana Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. multikultural yang tidak akan sama dengan kelompok sosial lainnya yang dimana Kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya kelompok sosial itu ada karena ingin mempertahankan hidup mereka. Kelompok sosial selalu mengalami perubahan dan perkembangan dalam masyarakat multikultural

Lebih terperinci

PERSEPSI KELUARGA PENAMBANG EMAS TERHADAP PENDIDIKAN ANAKNYA DI JORONG TANJUNG BERINGIN NAGARI TANJUNG KECAMATAN KOTO VII KABUPATEN SIJUNJUNG

PERSEPSI KELUARGA PENAMBANG EMAS TERHADAP PENDIDIKAN ANAKNYA DI JORONG TANJUNG BERINGIN NAGARI TANJUNG KECAMATAN KOTO VII KABUPATEN SIJUNJUNG PERSEPSI KELUARGA PENAMBANG EMAS TERHADAP PENDIDIKAN ANAKNYA DI JORONG TANJUNG BERINGIN NAGARI TANJUNG KECAMATAN KOTO VII KABUPATEN SIJUNJUNG Dewi Surya Deni 1 Ardi Abbas 2 Yenni Melia 3 Program Studi

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI B I N J A I

PENGADILAN NEGERI B I N J A I PENGADILAN NEGERI B I N J A I P U T U S A N NO : 342/Pid.B/2014/PN.BNJ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara-perkara pidana pada pengadilan tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Pantai Depok yang letaknya masih satu kompleks dengan Pantai Parangtritis dan Pantai Parangkusumo.

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 229/Pid.B/2014/PN.BKN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 229/Pid.B/2014/PN.BKN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 229/Pid.B/2014/PN.BKN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Yogyakarta, tepatnya di Graha Sabha Permana (GSP).Peneliti memilih lokasi ini, karena lokasi inilah yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Dalam bab ini di uraikan mengenai prosedur penelitian berupa langkahlangkah yang ditempuh dalam kegiatan penelitian ini untuk mengungkapkan data dan fakta di lapangan dalam

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N Nomor : 288/PID/2016/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan seperti

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 124/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : SYAFRUDIN Als UDIN Bin ABDULLAH (Alm)

P U T U S A N Nomor : 124/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : SYAFRUDIN Als UDIN Bin ABDULLAH (Alm) P U T U S A N Nomor : 124/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 276/Pid.B/2014/PN.BKN

P U T U S A N Nomor : 276/Pid.B/2014/PN.BKN P U T U S A N Nomor : 276/Pid.B/2014/PN.BKN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 266/Pid.B/2015/PN. Bnj. Umur / Tanggal Lahir : 53 Tahun / 25 Februari 1962;

P U T U S A N Nomor : 266/Pid.B/2015/PN. Bnj. Umur / Tanggal Lahir : 53 Tahun / 25 Februari 1962; P U T U S A N Nomor : 266/Pid.B/2015/PN. Bnj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 0330/Pdt.G/2008/PA.Bn

P U T U S A N Nomor : 0330/Pdt.G/2008/PA.Bn P U T U S A N Nomor : 0330/Pdt.G/2008/PA.Bn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N Nomor 337/Pid.B/2014/PN.Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bentuk-bentuk dukungan sosial dalam resiliensi penyintas lahar dingin Merapi di Dusun Gempol Desa Jumoyo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan menganalisa Perilaku Elit Politik Partai Persatuan. Bantul tahun Penulis dalam penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dan menganalisa Perilaku Elit Politik Partai Persatuan. Bantul tahun Penulis dalam penelitian ini menggunakan BAB III METODE PENELITIAN III. 1. Jenis Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa Perilaku Elit Politik Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Bantul pada Pemilukada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain. Manusia selalu ingin bergaul bersama manusia lainnya dalam. tersebut manusia dikenal sebagai makhluk sosial.

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain. Manusia selalu ingin bergaul bersama manusia lainnya dalam. tersebut manusia dikenal sebagai makhluk sosial. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang berinteraksi dengan sesamanya. Dalam kenyataannya tidak ada manusia yang dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Manusia hidup saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat. Indramayu disebut dengan kota mangga karena Indramayu merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat. Indramayu disebut dengan kota mangga karena Indramayu merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kabupaten Indramayu adalah salah satu kabupaten yang terlatak di Provinsi Jawa Barat. Indramayu disebut dengan kota mangga karena Indramayu merupakan penghasil

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. Nomor 220/PID.B/2014/PN.Sbg

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. Nomor 220/PID.B/2014/PN.Sbg P U T U S A N Nomor 220/PID.B/2014/PN.Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang faktor-faktor penyebab perceraian pada keluarga tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong, kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan dan teknologi, secara tidak langsung berpengaruh pada manusia sebagai makhluk sosial yang selalu berkembang.

Lebih terperinci

BAB I. khususnya yang cukup banyak terjadi di kabupaten Malang adalah perjudian. 1

BAB I. khususnya yang cukup banyak terjadi di kabupaten Malang adalah perjudian. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjudian bukan merupakan hal baru bagi masyarakat indonesia, karena permainan judi sudah ada sejak dulu dan berkembang seiring dengan perkembangan jaman. Tindak pidana

Lebih terperinci

P U T U S A N No.191/Pid.B/2013/PN.BJ "DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N No.191/Pid.B/2013/PN.BJ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N No.191/Pid.B/2013/PN.BJ "DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana dalam peradilan tingkat pertama dengan

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 52/Pid.B/2014/PN.BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana pada peradilan tingkat pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemecahan permasalahan dalam pengambilan setiap keputusan. Hukum. akan mendapatkan sanksi dari eksternal power.

BAB I PENDAHULUAN. pemecahan permasalahan dalam pengambilan setiap keputusan. Hukum. akan mendapatkan sanksi dari eksternal power. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara di dunia ini mempunyai hukum untuk mengatur tingkah laku masyarakat supaya tercipta kepastian, keteraturan dan keadilan di lingkungan masyarakat. Demikian halnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. berguna untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun

BAB IV ANALISIS DATA. berguna untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Tahapan selanjutnya adalah proses penganalisaan terhadap data dan fakta yang di temukan, kemudian di implementasikan berupa hasil temuan penelitian untuk diolah

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 247/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 247/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 247/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENCEGAHAN PERMAINAN JUDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENCEGAHAN PERMAINAN JUDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2005 NOMOR 7 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENCEGAHAN PERMAINAN JUDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BOGOR, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. global yang melanda semua wilayah maupun negara di dunia. Terkhususnya di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. global yang melanda semua wilayah maupun negara di dunia. Terkhususnya di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masalah penyalahgunaan dan peredaran narkoba saat ini sudah menjadi persoalan global yang melanda semua wilayah maupun negara di dunia. Terkhususnya di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tambun Selatan Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat. Alasan peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tambun Selatan Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat. Alasan peneliti BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Perumahan Bulak Kapal Permai Bekasi Timur yang terletak di RW 014 Kelurahan Jatimulya Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sangat sering kita jumpai di lingkungan sekitar kita bahkan kita sendiri pernah melakukan

I. PENDAHULUAN. sangat sering kita jumpai di lingkungan sekitar kita bahkan kita sendiri pernah melakukan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindak pidana perjudian merupakan suatu perbuatan yang banyak dilakukan orang, karena hasil yang akan berlipat ganda apabila menang berjudi. Perjudian merupakan tindak

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N Nomor 285/Pid.B/2014/PN Sbg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci