Bab 1. PENDAHULUAN Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 1. PENDAHULUAN Latar Belakang"

Transkripsi

1 Bab 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Perjudian atau judi sudah lama ada, namun sampai saat ini belum dapat dijelaskan secara tepat kapan dikenal oleh manusia. Menurut Cohan (1964, dalam Papu 2002), perjudian sudah ada sejak prasejarah. Kegiatan perjudian atau judi ini bahkan dianggap seusia dengan peradaban manusia. Persebaran perjudian bisa dibilang tidak mengenal istilah wilayah atau teritorial daerah. Myers, (2004) mengatakan tahun 2000, 60% orang Inggris terbiasa membeli tiket lotre. Selain di negara-negara maju perjudian juga tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Mulai dari Jakarta, Surabaya, Semarang dan lain sebagainya. Ini senada dengan Kartono, (2007) mengatakan, bahwa sejak pertengahan tahun 60-an tempat-tempat judi bermunculan bagaikan cendawan tumbuh di musim hujan, baik yang legal maupun tidak, dan mencapai puncaknya disekitar tahun 77-an. Menurut Mujijono, (2004) judi buntut sudah lama ada pada dekade 70-an, muncul Nalo, Lotto, SDSB, dan Porkas. Kemudian di Yogyakarta muncul Totor, Macan, Rejeki, Lucky 777 dan di Surakarta muncul Capcykie serta di kota Semarang muncul kuda lari. Secara istilah perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja yaitu mempertaruhkan satu nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai, dengan menyadari adanya resiko dan harapan-harapan tertentu pada peristiwa-peristiwa permainan, pertandingan, perlombaan, dan kejadian-kejadian yang tidak atau belum tentu hasilnya (Kartono, 1999). Ketidakpastian hasil dalam melakukan perjudian memunculkan 1

2 banyak angan-angan yang terkadang meleset dari harapan dan menimbulkan ketegangan tersendiri dari setiap penjudi. Bagi sebagian masyarakat tertentu kegiatan berjudi sudah menjadi kebiasaan atau menjadi kebudayaan mereka, seperti perjudian adu ayam yang telah berkembang lama pada masyarakat Bali. Geertz (1973), meneliti tentang kegiatan sabung ayam dan kaitannya dengan kehidupan sosial masyarakat Bali. Hasil penelitian menunjukkan realitas lain dari kegiatan sabung ayam, yaitu ada hubungan antara sabung ayam dengan kekuasaan, status, dan harga diri pada masyarakat pelakunya. Hubungan ini sebagai refleksi masyarakat (pria-pria) Bali terhadap diri mereka sendiri. Maknanya, semakin kuat dan seringnya ayam aduan milik mereka menang, maka harga diri mereka semakin tinggi. Dewasa ini, berbagai macam dan bentuk perjudian sudah demikian merebak dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, baik yang bersifat terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Beragam macamnya jenis judi yang berkembang saat ini, judi togel atau toto gelap (kegiatan menebak angka) merupakan jenis judi yang paling dikenal dan sering dilakukan masyarakat. Toto atau totoan dalam Bahasa Jawa jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti taruh, taruhan, atau pertaruhan (Azania, 2013). Togel merupakan bentuk permainan toto gelap yakni bentuk permainan dengan bertaruh uang dengan menebak nomor-nomor yang akan keluar (Kartono, 2001). Menjamurnya perjudian tersebut terbukti lewat banyaknya kasus judi togel yang berhasil diungkap dan berita-berita penangkapan para pelaku judi togel, baik bandar, pengepul, maupun pemain yang dilakukan oleh pihak berwajib di berbagai daerah. Tobelo adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten Halamahera Utara (HALUT), Provinsi Maluku Utara (MALUT), sepertinya juga terkena imbas maraknya perjudian togel. Sudah beberapa tahun lalu hingga saat ini, perjudian togel dipraktikkan oleh sebagian masyarakat, ini terlihat dari beberapa kasus yang terjadi, seperti data yang 2

3 diperoleh dari media massa Liputan6.com Ternate, Selasa (19/04/2004), polisi meringkus Marni dan Iskandar. Pasangan suami istri itu adalah pengumpul judi togel di Ternate. Omzet mereka cukup besar, dalam satu hari keduanya bisa mengumpulkan uang Rp Marni dan Iskandar mengatakan, kupon togel yang mereka jual milik seorang warga Tobelo, HALUT. Mereka menekuni bisnis terlarang ini karena tergiur keuntungan besar. Keduanya mendapatkan komisi persen per kupon. Satu hari mereka bisa menjual sekitar 30 sampai 50 lembar kupon 1. Selanjutnya praktik dan aktivitas masyarakat terhadap perjudian Togel (Toto gelap) juga berhasil diringkus oleh aparat kepolisian yaitu, pada hari Minggu (24/06/2012) pukul 16:30 WIT bertempat di Desa Igobula Kecamatan Galela Selatan Kabupaten Halmahera Utara (HALUT) Direktorat Reskrim Umum Polda Maluku Utara (MALUT) melakukan penangkapan kepada saudara Fai (pengepul). Selesai melakukan interogasi dari keterangan tersangka tersebut maka pada hari Minggu 24/06/2012 pukul 19:00 WIT team melakukan penangkapan lagi terhadap saudara Uce (bandar) dan mengamankan barang bukti yang digunakan untuk melakukan permainan judi togel di Desa Wari Kecamatan Tobelo HALUT 2. Masih dengan kasus yang sama juga, Tim gabungan Polres Halmahera Utara (HALUT) Rabu 31/07/2013 sekitar pukul malam, menangkap seorang penjual kupon judi toto gelap (togel) bernama Jensanda (30 tahun). Jensanda warga Desa Mamuya ini tertangkap tangan di jalan kawasan Desa MKCM Tobelo, saat akan melakukan transaksi togel dengan sesorang bernama Fiko. Informasi yang diperoleh Malut Post, pelaku yang berperan sebagai pengecer itu, akan mengantar hasil rekapan togel bersama uang Rp 1 juta, ke Fiko. Agar aksi tidak diketahui aparat kepolisian, mereka janjian bertemu di kawasan Desa MKCM. Mereka berani bertransaksi di tempat terang, 1 Sumber: Diunduh Maret Sumber : PERJUDIAN-JENIS-TOGEL.aspx. Diunduh Agustus

4 namun aksi itu diketahui tim gabungan aparat kepolisian yang melewati lokasi saat razia di sejumlah tempat. Pelaku yang berprofesi sebagai petani itu tertangkap tangan sementara temannya belum di lokasi, polisi kemudian menyita barang bukti berupa 6 rekapan togel dan uang Rp 1 juta. Pelaku lalu digiring ke Polres untuk dimintai keterangan sekaligus mempertanggungjawabkan perbuatanya 3. Berdasarkan data-data yang diperoleh tersebut, perjudian togel sudah lama ada di Kecamatan Tobelo. Walaupun aparat kepolisian setempat sudah mengambil langkah-langkah penindakan terhadap kasus perjudian itu, namun sampai saat ini perjudian togel masih tetap dipraktikkan. Perjudian tersebut masih dipraktikkan karena terkait dengan berbagai hal antara lain; terkait dengan teknik permainannya yang sangat mudah dan hasil kemenangan yang diperoleh cukup besar. Putra, (2004) mengatakan konsumen dalam memainkan judi kupon togel mengeluarkan uang untuk menebak angka mulai dari Rp.1000,00 hingga tak terbatas. Sedangkan hasil tembusannya tergantung dari pada angka yang ditebak dan berkali lipatan dari uang taruhan konsumen. Lebih lanjut Kartono, (2001) menjelaskan nomor togel dimulai dari nomor (yakni 100), untuk 1 nomornya seharga 1000 rupiah. Sedangkan dalam permainan tersebut terdapat 3 macam angka yakni 2 angka yang dinamakan bete, 3 angka yang dinamakan kopkopan dan 4 angka yang dinamakan as-asan. 2 angka mendapatkan rupiah, 3 angka mendapatkan rupiah dan 4 angka mendapatkan rupiah. Itupun berlaku untuk kelipatannya seperti : membeli angka kop-kopan yakni 3 angka sebanyak 4 kali, maka kalau ketiga nomor tersebut keluar akan mendapatkan rupiah dikalikan 4 yakni sebanyak rupiah. Sedangkan jumlah nomor keseluruhan yang akan keluar adalah 4 nomor. Melihat cara permainan judi togel yang mudah dimainkan, dengan menebak angka dan hanya bermodalkan uang Rp.1000 (seribu rupiah) dan apabila angka tebakannya benar si pemenang akan mendapatkan uang berkali-kali lipat dari modal yang ia pertaruhkan. 3 Sumber : Diunduh Agustus

5 Hal ini jugalah penyebab judi togel digemari dari berbagai golongan masyarakat. Bagi masyarakat dengan status sosial rendah, di mana keadaan perekonomian yang memprihatinkan dan menyulitkan akibat kurangnya lapangan pekerjaan, serta rendahnya tingkat penghasilan, perjudian ini merupakan sumber pendapatan tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Seperti yang dikatakan Sudiharto, (2005) meneliti tentang praktik perjudian legal terselubung di Indonesia dan penyebab seseorang melakukan judi. Dari hasil penelitiannya itu ia menyimpulkan bahwa judi yang marak terjadi pada masyarakat merupakan salah satu mekanisme untuk bertahan hidup yang paling minimal. Orang-orang berjudi karena lapangan kerja sulit didapat, sehingga masyarakat yang dilanda persoalan ekonomi akibat harga-harga kebutuhan yang terus naik lebih memilih untuk berjudi demi memenuhi kebutuhan ekonominya. Maraknya judi togel yang menyebar luas dalam masyarakat didasari oleh adanya hubungan sosial yang terjalin dalam keseharian atau rutinitas yang dijalani. Hubungan sosial mencerminkan hasil interaksi sosial dalam waktu yang relatif lama dapat menimbulkan pertukaran sosial. Ibrahim, (2006) mengatakan, hubungan sosial mencerminkan hasil interaksi sosial dalam waktu yang relatif lama sehingga menghasilkan jaringan, pola kerjasama, pertukaran sosial, saling percaya, termasuk nilai dan norma yang mendasari hubungan sosial tersebut. Hasil interaksi yang menimbulkan terjadinya pertukaran sosial antar individu dalam lingkungan sosial masyarakat, menyebabkan mereka menyerap pengetahuan yang didapat dari pertukaran sosial tersebut dan menggunakannya untuk menginterpretasikan pengalaman hidup mereka, sehingga menjadi bagian dari kehidupan para pelaku judi togel. Maraknya perjudian togel juga tidak terlepas dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang turut mempengaruhi. Seperti dalam penelitian Azania, (2013) mengatakan, dalam permainan judi togel terdapat pemanfaatan teknologi yang diterapkan oleh karyawan bandar, dengan cara menjalankan judi togel menggunakan teknologi 5

6 internet. Ini berarti terdapat unsur-unsur kebudayaan terkait dengan sistem ilmu pengetahuan dan sistem teknologi yang dimanfaatkan. Penggunaan teknologi seperti internet adalah untuk menarik perhatian masyarakat khususnya bagi mereka yang gemar melakukan perjudian. Teknologi (internet) digunakan agar mempermudah setiap penjudi dalam melakukan perjudian togel tersebut. Penggunaan teknologi internet dipakai para penjudi khususnya para bandar wilayah dalam melakukan perjudian dengan bandar judi utama yang memegang sistem perjudian togel. Lebih lanjut Azania, (2013) mengatakan sistem judi togel tidak dijual langsung pada masyarakat, namun melalui bandar judi wilayah yang terhubung dengan bandar judi utama lewat internet. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimanfaatkan oleh para pelaku atau pebisnis togel yang menerapkan teknologi (internet) dalam menjalankan perjudian, serta adanya hubungan sosial yang terjalin dalam keseharian atau rutinitas masyarakat yang turut serta mendukung perjudian tersebut, maka tidak dapat dipungkiri perjudian togel telah menyentuh berbagai lapisan masyarakat, tidak terkecuali juga pada masyarakat Kecamatan Tobelo. Permasalahan perjudian ini masih perlu dikaji karena berkaitan dengan berbagai dimensi kehidupan antara lain, berdampak pada segi kehidupan sosialekonomi di masyarakat dan lain sebagainya. Mengingat pula bahwa praktik perjudian tersebut adalah merupakan bentuk pelanggaran hukum, di mana dalam hukum positif yang berlaku di Indonesia, baik yang di atur dalam KUHP pasal 303 maupun diluar KUHP seperti dalam UU No. 7 Tahun 1974 tentang Penerbitan Perjudian dan Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1981 tentang Pelaksanaan UU No. 7 Tahun 1974, kesemuanya menetapkan perjudian sebagai kejahatan sehingga praktiknya perlu dicegah dan ditanggulangi. Dalam ajaran semua agama pun tidak diperbolehkan melakukan, dan mempraktikkan perjudian karena melanggar dengan aturan dan norma agama. 6

7 Perjudian ini harus mendapat perhatian serius dari semua pihak baik masyarakat, aparat kepolisian dan aparat pemerintah. Oleh sebab itu perjudian harus dilihat dan perlu dikaji secara mendalam dari berbagai sisi atau aspek kehidupan baik hukum, agama, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan lain sebagainya. Penelitian tentang perjudian juga telah dilakukan oleh beberapa peneliti lain, seperti: Sulistiyono, (2002) dalam tesisnya yang berjudul pola interksi antar pengelola dengan masyarakat di lokasi perjudian Harco Mangga Dua Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat, menemukan bahwa pola interaksi yang terjadi diantara orang-orang yang ada dalam organisasi perjudian Harco Mangga Dua (HMD) merupakan interaksi yang bersifat formal, yang terbentuk secara perorangan. Dengan demikian interaksi tersebut merupakan interaksi sosial yang membentuk jaringan sosial. Bentuk-bentuk interaksi sosial yang terjadi dalam organisasi perjudian HMD berupa hubungan patronklien dan hubungan yang menguntungkan. Hubungan yang ada dalam perjudian ini dapat dibagi dua yaitu hubungan internal adalah hubungan yang terjadi diantara orang-orang yang berperan secara langsung dalam pengoperasian perjudian yaitu hubungan antara bandar, karyawan, koordinator. Sedangkan hubungan eksternal adalah hubungan yang terjadi antara orang yang tergabung dalam kelompok internal dengan orang luar yang secara langsung mendukung terhadap keberadaan perjudian yaitu penjudi, aparat, preman, dan wartawan. Adrianto (2003), dalam tesisnya yang berjudul perjudian sabung ayam di Bali, Ardianto melihat keberlangsungan sabung ayam di Bali, karena merupakan salah satu kegiatan adat, juga karena adanya hubungan patron klien antra oknum polisi dengan penyelenggara perjudian sabung ayam. Ruang lingkup masalah penelitian adalah masyarakat adat Bali, perjudian sabung ayam yang termasuk tajen terang yaitu perjudian yang merupakan kegiatan adat dan tajen branangan yaitu perjududian yang merupakan bentuk pelanggaran hukum, hubungan patron klien yang terjadi antara penyelenggaraan perjudian sabung ayam dengan oknum aparat polisi, dan aturan-aturan dalam konteks sabung ayam. Hasil penelitiannya menemukan tindakan 7

8 perjudian sabung ayam di Bali telah menjadi lahan oknum polisi untuk mengutip uang sehingga menjadi hubungan patron-klien antar oknum polisi dengan penyelenggara perjudian sabung ayam. Putra (2003), dalam tulisannya pada jurnal dengan penelitian yang berjudul judi kupon togel kaitannya dengan disharmonisasi kehidupan rumah tangga konsumennya di Yogyakarta. Dari hasil penelitiannya menunjukan bahwa kebanyakan subjek pada awalnya mempunyai motivasi membeli togel hanya sebagai kegiatan iseng untuk mencoba atau sekedar ingin tahu. Namun pada kelanjutannya subyek mengalami ketagihan untuk membeli kupon judi togel setiap harinya karena telah terkondisikan dengan kekalahan ataupun kemenangan sebelumnya. Di samping itu terdapat asumsi-asumsi yang kontradiktif di dalam masyarakat terkait dengan judi togel. Asumsi yang pertama bahwa judi togel dapat meningkatkan angka kriminalitas, menurunkan etos kerja, dan menimbulkan disharmonisasi rumah tangga. Hal yang melandasi ini adalah banyaknya bukti-bukti tentang anak yang mencuri uang dan suami yang menjual barang istri untuk mempertaruhkannya dalam togel. Asumsi kedua berpendapat sebaliknya, bahwa judi togel justru dapat menurunkan angka kriminalitas dan mendukung perekonomian daerah. Apabila judi togel ditutup, golongan-golongan yang terlibat di dalamnya seperti bandar, agen, pengepul, konsumen, keamanan atau pelindung kegiatan judi togel dapat dirugikan. Mereka yang hidup dari kegiatan tersebut malah dapat menimbulkan tingginya angka kriminalitas. Tiyanto, (2006) dalam tesisnya yang berjudul kebijakan penegakan hukum pidana dalam rangka penanggulangan perjudian. Tiyanto melihat permasalahan yang dihadapai yaitu apakah kebijakan hukum pidana di Indonesia yang ada saat ini telah memadai dalam rangka menanggulangi perjudian dan bagaimana kebijakan aplikatif hukum pidana, serta bagaimana kebijakan formulasi hukum pidana di masa yang akan datang untuk menanggulangi tindak pidana perjudian. Penelitian ini lebih melihat pada pengaturan tindak pidana perjudian yang telah diatur dalam hukum KUHP sesusai dengan perubahan oleh undang-undang No. 7 Tahun 1974 tentang penerbitan perjudian. Hasil 8

9 penelitiannya menunjukan kebijakan-kebijakan penanggulangan perjudian di masa yang akan datang tetap harus dilakukan dengan sarana penal. Kebijakan formulasi hukum pidana harus lebih optimal dan mampu untuk menjangkau perkembangan tindak pidana perjudian dengan bersaranakan teknologi canggih. Azania (2013), dalam tulisannya pada jurnal yang berjudul strategi adaptasi bandar judi togel (Toto Gelap) di kota Pasuruan. Dari hasil penelitiannya disimpulkan kelompok di sekitar bandar yang juga terjun dalam kegiatan judi togel tentunya tidak terganggu dengan strategi adaptasi yang dilakukan oleh bandar, mereka justru diuntungkan. Sementara itu, lingkungan sosial yang berada di luar lingkup judi togel merasakan adanya gangguan lingkungan yang disebabkan oleh berjalannya kegiatan judi togel itu sendiri. Lingkungan kerja bandar yang menjadi pihak yang tidak diuntungkan, sebab dengan adanya salah satu oknum anggota yang bekerja menjadi bandar, ini berarti telah tercipta lingkungan sosial yang tidak semestinya. Oknum anggota sudah seharusnya mentaati hukum dan undang-undang yang berlaku, namun di sini anggota aparat justru yang mengepalai kegiatan judi togel yang ilegal. Berdasarkan latar belakang masalah, dan beberapa penelitian yang sudah terlebih dahulu dilakukan, dengan latar belakang dan sudut pandang yang berbeda-beda, maka itu juga peneliti ingin mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai perjudian. Dengan mengangkat judul PRAKTIK PERJUDIAN (Studi Kasus Judi Kupon Togel di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara). Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah : Bagaimana praktik perjudian togel oleh masyarakat Kecamatan Tobelo yang melakukan judi togel, ditinjau dari aspek sosial, dan aspek ekonomi?. 9

10 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengambarkan praktik perjudian togel oleh masyarakat Kecamatan Tobelo yang melakukan judi togel, ditinjau dari aspek Sosial dan Ekonomi. Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Diharapkan penelitian dan kajian ini dapat berguna sebagai tambahan referensi dan memperkaya khazanah penelitian dalam kajian di bidang sosial dan ekonomi. Kajian hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas segi-segi teoritis sehingga dapat menunjang penelitian yang berhubungan dengan kasus serupa di masa mendatang. Manfaat Praktis Penelitian dan kajian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemerintah sebagai pengambil kebijakan untuk bagaimana bertindak dalam melihat perjudian yang terjadi di masyarakat dan bisa menciptakan sesuatu pekerjaan yang baru guna meningkatkan pendapatan dan kesejateraan hidup masyarakat. Batasan Konsep Penelitian Penelitian dengan judul PRAKTIK PERJUDIAN (Studi Kasus Judi Kupon Togel di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara) dibatasi pada penelitian dengan konsep sebagai berikut: 10

11 Perjudian Perjudian sebagai memasang taruhan atas suatu permainan atau kejadian tertentu dengan harapan memperoleh suatu hasil atau keuntungan yang besar. Apa yang dipertaruhkan dapat saja berupa uang, barang berharga, makanan, dan lain-lain yang dianggap memiliki nilai tinggi dalam suatu komunitas, Carson dan Butcher, (1992). Perjudian yang dimaksudkan dalam penelitian ini terkait dengan praktik perjudian togel yang dilakukan oleh sebagian masayarakat di Kecamatan Tobelo Kabupaten Halut, Provinsi Malut. Togel merupakan bentuk permianan toto gelap yakni bentuk permainan dengan bertaruh uang dengan menebak nomor-nomor yang akan keluar (Kartono, 2001). 11

Bab 4 GAMBARAN UMUM PERJUDIAN TOGEL DI KECAMATAN TOBELO

Bab 4 GAMBARAN UMUM PERJUDIAN TOGEL DI KECAMATAN TOBELO Bab 4 GAMBARAN UMUM PERJUDIAN TOGEL DI KECAMATAN TOBELO Pengantar Bab ini merupakan bab empiris yang diperoleh selama dilapangan. Tujuan dari bab 4 ini untuk mengantar pembaca mengetahui bagaimana Sejarah

Lebih terperinci

PRAKTIK PERJUDIAN (Studi Kasus Judi Kupon Togel Di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara)

PRAKTIK PERJUDIAN (Studi Kasus Judi Kupon Togel Di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara) KRITIS, Vol. XXIV No. 2, 2015: 177-197 PRAKTIK PERJUDIAN (Studi Kasus Judi Kupon Togel Di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara) Septiana Erike Gobuino Alumnus Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberi petunjuk kepada manusia bagaimana ia bertindak dan bertingkah

BAB I PENDAHULUAN. memberi petunjuk kepada manusia bagaimana ia bertindak dan bertingkah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pula pada dinamika kehidupan masyarakat. Perkembangan dalam kehidupan masyarakat terutama yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup. Rohim (2009:21) mengatakan bahwa komunikasi adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup. Rohim (2009:21) mengatakan bahwa komunikasi adalah proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu kebutuhan naluriah yang ada pada semua makhluk hidup. Rohim (2009:21) mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakekatnya perjudian merupakan perbuatan yang bertentangan dengan norma agama, moral, kesusilaan maupun hukum, serta membahayakan bagi penghidupan dan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali terjadi pelanggaran terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali terjadi pelanggaran terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali terjadi pelanggaran terhadap norma kesusilaan dan norma hukum. Salah satu dari pelanggaran hukum yang terjadi di

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN Pengantar Bab ini lebih banyak menguraikan tentang gambaran umum lokasi penelitian dan penjelasan tentang proses penelitian yang telah dilakukan. Lokasi Penelitian Kabupaten Halmahera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi permasalahan, banyaknya kasus yang ditemukan oleh aparat penegak hukum merupakan suatu bukti

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara Pelaku Perjudian Kartu

Pedoman Wawancara Pelaku Perjudian Kartu Lampiran 3 Informan Pedoman Wawancara Pelaku Perjudian Kartu Jenis kelamain : Tempat, tanggal lahir : Daftar pertanyaan 1. Apa pekerjaan anda selama ini? 2. Sejak kapan anda mengenal judi kartu? 3. Siapa

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Gambaran perjudian togel di desa Botumoito terdiri dari :

BAB V PENUTUP. 1. Gambaran perjudian togel di desa Botumoito terdiri dari : BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari kajian yang telah dikemukan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan yakni; 1. Gambaran perjudian togel di desa Botumoito terdiri dari : a. Pembagian kerja pada perjudian togel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan merugikan masyarakat (Bambang Waluyo, 2008: 1). dengan judi togel, yang saat ini masih marak di Kabupaten Banyumas.

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan merugikan masyarakat (Bambang Waluyo, 2008: 1). dengan judi togel, yang saat ini masih marak di Kabupaten Banyumas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), perilaku manusia di dalam hidup bermasyarakat dan bernegara justru semakin kompleks dan

Lebih terperinci

ANALISIS PERAN POLISI DALAM MEMBERANTAS PERJUDIAN TOGEL DI WILAYAH HUKUM POLRESTA KOTA JAYAPURA

ANALISIS PERAN POLISI DALAM MEMBERANTAS PERJUDIAN TOGEL DI WILAYAH HUKUM POLRESTA KOTA JAYAPURA ANALISIS PERAN POLISI DALAM MEMBERANTAS PERJUDIAN TOGEL DI WILAYAH HUKUM POLRESTA KOTA JAYAPURA, SH.,MH 1 Abstrak : Bahwa kendala yang dialami oleh Polres Kota Jayapura dalam memberantas tindak pidana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali pelanggaran terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali pelanggaran terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali pelanggaran terhadap norma kesusilaan dan norma hukum. Salah satu dari pelanggaran hukum yang terjadi di masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ayat (4) dari UU No. 7 tahun 1974 tentang penertiban perjudian, telah

BAB I PENDAHULUAN. ayat (4) dari UU No. 7 tahun 1974 tentang penertiban perjudian, telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjudian merupakan fenomena yang tidak dapat dipungkiri ditemukan di masyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman, perjudian dapat dilakukan dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bali sebagai bagian dari Kebudayaan Indonesia yang bersifat Binneka Tunggal Ika (Berbedabeda

BAB I PENDAHULUAN. Bali sebagai bagian dari Kebudayaan Indonesia yang bersifat Binneka Tunggal Ika (Berbedabeda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Provinsi Bali merupakan salah satu provinsi yang cukup terkenal di Indonesia karena merupakan salah satu asset devisa Negara Indonesia yang cukup tinggi di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ayam, judi mancing, judi balap liar, dan lain-lain. Perjudian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. ayam, judi mancing, judi balap liar, dan lain-lain. Perjudian merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman modern sekarang ini berbagai macam jenis perjudian banyak ditemukan di tingkat lapisan masyarakat. Perjudian yang terjadi di masyarakat dapat dibedakan

Lebih terperinci

BAB V POLA KOMUNIKASI DALAM TRANSAKSI JUDI TOGEL YANG DIKAJI

BAB V POLA KOMUNIKASI DALAM TRANSAKSI JUDI TOGEL YANG DIKAJI BAB V POLA KOMUNIKASI DALAM TRANSAKSI JUDI TOGEL YANG DIKAJI Setelah menjabarkan temuan lapangan serta analisa yang relevan pada bab sebelumnya, dalam bab ini peneliti mencoba menggambarkan pola komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hal yang menjadi faktor meningkatnya kejahatan di dalam masyarakat adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hal yang menjadi faktor meningkatnya kejahatan di dalam masyarakat adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia jumlah kejahatan yang terjadi di masyarakat cenderung meningkat. Salah satu hal yang menjadi faktor meningkatnya kejahatan di dalam masyarakat adalah

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN HUKUM / SKRIPSI UPAYA POLISI RESORT (POLRES) SLEMAN DALAM MENCEGAH DAN MENANGGULANGI PRAKTEK JUDI SEPAK BOLA ONLINE

JURNAL PENELITIAN HUKUM / SKRIPSI UPAYA POLISI RESORT (POLRES) SLEMAN DALAM MENCEGAH DAN MENANGGULANGI PRAKTEK JUDI SEPAK BOLA ONLINE JURNAL PENELITIAN HUKUM / SKRIPSI UPAYA POLISI RESORT (POLRES) SLEMAN DALAM MENCEGAH DAN MENANGGULANGI PRAKTEK JUDI SEPAK BOLA ONLINE Disusun oleh : WISNU MURTI NPM : 08 05 09883 Program Studi : Ilmu Hukum

Lebih terperinci

BAB I. khususnya yang cukup banyak terjadi di kabupaten Malang adalah perjudian. 1

BAB I. khususnya yang cukup banyak terjadi di kabupaten Malang adalah perjudian. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjudian bukan merupakan hal baru bagi masyarakat indonesia, karena permainan judi sudah ada sejak dulu dan berkembang seiring dengan perkembangan jaman. Tindak pidana

Lebih terperinci

sendiri diatur dalam pasak 303 ayat (3) KUHP yang berbunyi:

sendiri diatur dalam pasak 303 ayat (3) KUHP yang berbunyi: Saat ini, berbagai macam dan bentuk perjudian sudah meluas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Sebagian masyarakat memandang bahwa perjudian sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi terhadap aturan yang bersifat positif. Hukum juga menjadi tolak ukur segala

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi terhadap aturan yang bersifat positif. Hukum juga menjadi tolak ukur segala BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara hukum (Recht staat) yang memberikan ruang tertinggi terhadap aturan yang bersifat positif. Hukum juga menjadi tolak ukur segala persoalan yang

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 51/Pid.B/2016/PN Bnj

P U T U S A N Nomor 51/Pid.B/2016/PN Bnj 1 P U T U S A N Nomor 51/Pid.B/2016/PN Bnj DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sangat sering kita jumpai di lingkungan sekitar kita bahkan kita sendiri pernah melakukan

I. PENDAHULUAN. sangat sering kita jumpai di lingkungan sekitar kita bahkan kita sendiri pernah melakukan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindak pidana perjudian merupakan suatu perbuatan yang banyak dilakukan orang, karena hasil yang akan berlipat ganda apabila menang berjudi. Perjudian merupakan tindak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. seseorang (pihak lain) kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara sebagai

I. PENDAHULUAN. seseorang (pihak lain) kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara sebagai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemberantasan tindak pidana korupsi saat ini telah berjalan dalam suatu koridor kebijakan yang komprehensif dan preventif. Upaya pencegahan tindak pidana korupsi

Lebih terperinci

Jenis Kelamin. Umur : tahun

Jenis Kelamin. Umur : tahun 73 Nama Alamat Jenis Kelamin Agama Pekerjaan Pendidikan : : : : Umur : tahun : :. Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban yang saudara anggap sesuai dengan pendapat saudara, apabila jawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keluarga pria dan perempuan mempunyai peranannya juga masing-masing. adalah keluarga (Ollenburger dan Moore, 1996 : 1).

BAB I PENDAHULUAN. keluarga pria dan perempuan mempunyai peranannya juga masing-masing. adalah keluarga (Ollenburger dan Moore, 1996 : 1). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman tidak selamanya membawa perubahan yang baik bagi masyarakat. Masyarakat dalam hal ini menjadi korban dari dampak perubahan yang tidak baik. Dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 266/Pid.B/2015/PN. Bnj. Umur / Tanggal Lahir : 53 Tahun / 25 Februari 1962;

P U T U S A N Nomor : 266/Pid.B/2015/PN. Bnj. Umur / Tanggal Lahir : 53 Tahun / 25 Februari 1962; P U T U S A N Nomor : 266/Pid.B/2015/PN. Bnj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak akan lepas dari norma yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak akan lepas dari norma yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak akan lepas dari norma yang berada di masyarakat. melihat hal semacam ini, apabila masing-masing anggota masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pada zaman modern sekarang ini, pertumbuhan dan perkembangan manusia seakan tidak mengenal batas ruang dan waktu karena didukung oleh derasnya arus informasi

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 124/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : SYAFRUDIN Als UDIN Bin ABDULLAH (Alm)

P U T U S A N Nomor : 124/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : SYAFRUDIN Als UDIN Bin ABDULLAH (Alm) P U T U S A N Nomor : 124/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

Hasil Observasi. Lokasi : Desa Tambong Wetan, Kecamatan Kalikotes, Kabupeten Klaten november 2012, pukul 09:00-17:00 WIB

Hasil Observasi. Lokasi : Desa Tambong Wetan, Kecamatan Kalikotes, Kabupeten Klaten november 2012, pukul 09:00-17:00 WIB Lampiran 2 Hasil Observasi Lokasi : Desa Tambong Wetan, Kecamatan Kalikotes, Kabupeten Klaten. Waktu : 1. 15 november 2012, pukul 12:00-17:00 WIB 2. 29 november 2012, pukul 09:00-17:00 WIB 3. 4 Desember

Lebih terperinci

Dari pengertian diatas maka ada tiga unsur agar suatu perbuatan dapat dinyatakan sebagai judi. Yaitu adanya unsur :

Dari pengertian diatas maka ada tiga unsur agar suatu perbuatan dapat dinyatakan sebagai judi. Yaitu adanya unsur : 1.2. Pengertian Judi Dalam Ensiklopedia Indonesia[1] Judi diartikan sebagai suatu kegiatan pertaruhan untuk memperoleh keuntungan dari hasil suatu pertandingan, permainan atau kejadian yang hasilnya tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berdasarkan atas hukum ( rechtstaat) tidak berdasarkan atas kekuasaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berdasarkan atas hukum ( rechtstaat) tidak berdasarkan atas kekuasaan 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Indonesia memiliki Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa Negara Indonesia berdasarkan atas hukum ( rechtstaat) tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan semuanya dapat tercapai apabila berpedoman pada peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. dan semuanya dapat tercapai apabila berpedoman pada peraturan-peraturan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia dan pembangunan masyarakat Indonesia. Pembangunan tersebut dilaksanakan oleh pemerintah dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kesehatan penting untuk menunjang program kesehatan lainnya. Pada saat ini

I. PENDAHULUAN. kesehatan penting untuk menunjang program kesehatan lainnya. Pada saat ini I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan kesehatan adalah suatu usaha atau kegiatan untuk membantu individu, keluarga dan masyarakat dalam meningkatkan kemampuannya untuk mencapai kesehatan secara optimal.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat

I. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai salah satu negara dengan kemajuan teknologi yang pesat, indonesia tidak terlepas dari arus informasi global yang diperlukan untuk mengetahui fenomenafenomena

Lebih terperinci

PERJUDIAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA

PERJUDIAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA PERJUDIAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA A. TINJAUAN UMUM TENTANG PERJUDIAN Perjudian merupakan suatu bentuk permainan yang telah lazim dikenal dan diketahui oleh setiap orang. Perjudian ini diwujudkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 185/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 185/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 185/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N Nomor 158/PID.B/2014/PN SBG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kajian mengenai rasa takut menjadi korban kejahatan (fear of crime) telah

I. PENDAHULUAN. Kajian mengenai rasa takut menjadi korban kejahatan (fear of crime) telah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kajian mengenai rasa takut menjadi korban kejahatan (fear of crime) telah banyak dilakukan dengan fokus pada beragam jenis kejahatan. Mengenai hal ini Hale dalam (Gadd

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. dalam penulisan skripsi ini, mencoba mengambil beberapa kesimpulan yakni :

BAB III PENUTUP. dalam penulisan skripsi ini, mencoba mengambil beberapa kesimpulan yakni : BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dalam penjelasan yang tertuang dalam bab-bab terdahulu permasalahan yang diangkat dalam penulisan skripsi ini, mencoba mengambil beberapa kesimpulan yakni : Berdasarkan uraian

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N Nomor 292/Pid.B/2014/PN Sbg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

P U T U S A N No.177/Pid.B/2013/PN.BJ "DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N No.177/Pid.B/2013/PN.BJ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N No.177/Pid.B/2013/PN.BJ "DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana dalam peradilan tingkat pertama dengan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N P U T U S A N Nomor 289/Pid.B/2014/PN-Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI B I N J A I

PENGADILAN NEGERI B I N J A I PENGADILAN NEGERI B I N J A I P U T U S A N NO : 342/Pid.B/2014/PN.BNJ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara-perkara pidana pada pengadilan tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 537/Pid.B/2015/PN.Bnj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 537/Pid.B/2015/PN.Bnj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 537/Pid.B/2015/PN.Bnj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Polri Menurut UU No. 2 Tahun 2002 dan KUHAP

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Polri Menurut UU No. 2 Tahun 2002 dan KUHAP BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri 2.1.1 Pengertian Polri Menurut UU No. 2 Tahun 2002 dan KUHAP Dalam ketentuan Umum UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian terdapat rumusan mengenai

Lebih terperinci

Strategi Adaptasi Bandar Judi Togel (Toto Gelap) Di Kota Pasuruan

Strategi Adaptasi Bandar Judi Togel (Toto Gelap) Di Kota Pasuruan Strategi Adaptasi Bandar Judi Togel (Toto Gelap) Di Kota Pasuruan Ayu Mircahya Intan Azania 1 Abstract This research is an ethnographic study of life and social environment of togel (toto gelap) gambler

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Globalisasi sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,

I. PENDAHULUAN. Globalisasi sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat dewasa ini, telah membawa berbagai dampak dan perubahan dalam kehidupan manusia. Globalisasi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan norma serta

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan norma serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hukum sebagai konfigurasi peradaban manusia berjalan seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat sebagai komunitas dimana manusia tumbuh dan berkembang

Lebih terperinci

UPAYA HUKUM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOGEL OLEH KEPOLISIAN DI POLRESTA DENPASAR

UPAYA HUKUM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOGEL OLEH KEPOLISIAN DI POLRESTA DENPASAR UPAYA HUKUM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOGEL OLEH KEPOLISIAN DI POLRESTA DENPASAR Oleh I Ketut Adi Widhiantara I Wayan Suardana Bagian Hukum Acara Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 201/Pid.B/2014/PN.BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana pada peradilan tingkat pertama

Lebih terperinci

A B S T R A K. Bimbingan DR. FENCE M. WANTU, SH.,MH Dan ZAMRONI

A B S T R A K. Bimbingan DR. FENCE M. WANTU, SH.,MH Dan ZAMRONI 1 A B S T R A K Novita Gobel, 2015, Analisis Kriminologi Terhadap Tindak Pidana Judi Togel Yang Dilakukan Oleh Perempuan Di Wilayah Polres Gorontalo Kota, Di Bawah Bimbingan DR. FENCE M. WANTU, SH.,MH

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Fenomena penyalahgunaan dan peredaran narkotika merupakan persoalan

I. PENDAHULUAN. Fenomena penyalahgunaan dan peredaran narkotika merupakan persoalan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena penyalahgunaan dan peredaran narkotika merupakan persoalan internasional, regional dan nasional. Sampai dengan saat ini, penyalahgunaan narkotika di seluruh

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 336/Pid.B/2013/PN. BJ.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 336/Pid.B/2013/PN. BJ.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 336/Pid.B/2013/PN. BJ.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N Nomor 396/Pid.B/2014/PN.Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hak asasi anak merupakan bagian dari hak asasi manusia yang. termuat dalam Pasal 28B Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. Hak asasi anak merupakan bagian dari hak asasi manusia yang. termuat dalam Pasal 28B Undang-Undang Dasar Negara Republik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hak asasi anak merupakan bagian dari hak asasi manusia yang termuat dalam Pasal 28B Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dari sisi kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENAHULUHAN. norma dan aturan-aturan yang berlaku di dalam masyarakat. Setiap perbutan

BAB I PENAHULUHAN. norma dan aturan-aturan yang berlaku di dalam masyarakat. Setiap perbutan BAB I PENAHULUHAN A. Latar belakang masalah Hukum merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia, hukum adalah suatu norma atau aturan yang mengikat dimana setiap perbuatan selalu ada batasanya,

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 523/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 523/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 523/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N Nomor 337/Pid.B/2014/PN.Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap masyarakat dengan karakteristiknya masing-masing, mungkin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap masyarakat dengan karakteristiknya masing-masing, mungkin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap masyarakat dengan karakteristiknya masing-masing, mungkin memberikan corak permasalahannya tersendiri di dalam kerangka penegakan hukumnya. Namun setiap

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Apakah ada penyidik khusus untuk judi online? 5. Sebelum melakukan penangkapan, tindakan apa yang dilakukan oleh penyidik?

LAMPIRAN. 1. Apakah ada penyidik khusus untuk judi online? 5. Sebelum melakukan penangkapan, tindakan apa yang dilakukan oleh penyidik? LAMPIRAN A. Daftar Pertanyaan Wawancara Mengenai Penanggulangan Tindak Pidana Judi Online Yang Dilakukan Penyidik Subdit III Unit I Tipidum Dan Unit Cyber Crime Mabes Polri, Sebagai Berikut: 1. Apakah

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 18/Pid.B/2015/PN.Bj DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama telah

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 121/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 121/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 121/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. saat ini membutuhkan kendaraan dengan tujuan untuk mempermudah segala akses

I. PENDAHULUAN. saat ini membutuhkan kendaraan dengan tujuan untuk mempermudah segala akses 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Provinsi Lampung adalah daerah yang sangat luas wilayahnya. Perkembangan teknologi serta kebutuhan akan kendaraan juga semakin meningkat, lampung adalah daerah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. akan menentukan secara konkrit apa yang disebut sebagai penegakan. ketertiban (Satjipto Rahardjo, 2009:117).

BAB II KAJIAN TEORI. akan menentukan secara konkrit apa yang disebut sebagai penegakan. ketertiban (Satjipto Rahardjo, 2009:117). BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan tentang Polisi 1. Pengertian Polisi Menurut Satjipto Raharjo polisi merupakan alat negara yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, memberikan pengayoman,

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N Nomor 378 /PID.B/ 2014/PN.Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga, yang mengadili perkara-perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MASYARAKAT DI KABUPATEN DEMAK

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MASYARAKAT DI KABUPATEN DEMAK SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MASYARAKAT DI KABUPATEN DEMAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 419/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 419/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 419/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

Bab 5 MASYARAKAT DAN PERJUDIAN TOGEL DI KECAMATAN TOBELO

Bab 5 MASYARAKAT DAN PERJUDIAN TOGEL DI KECAMATAN TOBELO Bab 5 MASYARAKAT DAN PERJUDIAN TOGEL DI KECAMATAN TOBELO Pengantar Bab ini merupakan bab empiris. Uraian pada bab ini diawali dengan penjelasan tentang Perjudian, dalam sub bab ini penulis memaparkan pendapat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N Nomor 89/PID.B/2014/PN SBG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 159/ Pid. B/ 2011 / PN.Psr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N No. 159/ Pid. B/ 2011 / PN.Psr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA 1 P U T U S A N No. 159/ Pid. B/ 2011 / PN.Psr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Pasuruan yang mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa pada pengadilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh D.Simons Delik adalah suatu tindakan melanggar

BAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh D.Simons Delik adalah suatu tindakan melanggar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Strafbeerfeit dapat diartikan dengan perkataan delik, sebagaimana yang dikemukakan oleh D.Simons Delik adalah suatu tindakan melanggar hukum yang telah dilakukan dengan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. Nomor 221/PID.B/2014/PN.Sbg

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. Nomor 221/PID.B/2014/PN.Sbg P U T U S A N Nomor 221/PID.B/2014/PN.Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nanggroe Aceh Darussalam dikenal dengan sebutan Seramoe Mekkah

BAB I PENDAHULUAN. Nanggroe Aceh Darussalam dikenal dengan sebutan Seramoe Mekkah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nanggroe Aceh Darussalam dikenal dengan sebutan Seramoe Mekkah (Serambi Mekkah) memiliki prinsip bahwa Syariat Islam merupakan satu kesatuan adat, budaya dan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 197/Pid.B/2014/PN. Bj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 197/Pid.B/2014/PN. Bj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 197/Pid.B/2014/PN. Bj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara-perkara pidana pada peradilan tingkat pertama dengan acara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TINDAK PIDANA PERJUDIAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TINDAK PIDANA PERJUDIAN BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TINDAK PIDANA PERJUDIAN A. Pengertian Tindak Pidana Perjudian Dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1946 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), tindak pidana perjudian

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 102/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 102/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 102/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berbagai macam bentuk perjudian sudah demikian merebak dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, baik yang bersifat terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi.

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 38/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : SAIFUL ANWAR NASUTION Als IPUL

P U T U S A N Nomor : 38/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : SAIFUL ANWAR NASUTION Als IPUL P U T U S A N Nomor : 38/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 414 / PID / 2014 / PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 414 / PID / 2014 / PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 414 / PID / 2014 / PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN di Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam tingkat banding

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebagai negara hukum, hal ini ditegaskan dalam konstitusi

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebagai negara hukum, hal ini ditegaskan dalam konstitusi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penegakan hukum di Indonesia tidak boleh pandang bulu dikarenakan Indonesia adalah sebagai negara hukum, hal ini ditegaskan dalam konstitusi Indonesia yakni pada amandemen

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N Nomor :117/PID/2016/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam pengadilan tingkat banding,

Lebih terperinci

Umur/tanggal lahir : 29 tahun/15 Maret 1987;

Umur/tanggal lahir : 29 tahun/15 Maret 1987; P U T U S A N Nomor 525/Pid.B/2015/PN.Bj DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama telah

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 52/Pid.B/2014/PN.BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana pada peradilan tingkat pertama

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor: 80/Pid.B/2013/PN.Unh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Unaaha yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana pada peradilan tingkat pertama dengan

Lebih terperinci

TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP TINDAK PIDANA PERJUDIAN SABUNG AYAM DALAM MASYARAKAT DI WILAYAH HUKUM KABUPATEN MAGETAN

TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP TINDAK PIDANA PERJUDIAN SABUNG AYAM DALAM MASYARAKAT DI WILAYAH HUKUM KABUPATEN MAGETAN TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP TINDAK PIDANA PERJUDIAN SABUNG AYAM DALAM MASYARAKAT DI WILAYAH HUKUM KABUPATEN MAGETAN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 413/PID/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 413/PID/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA 1 P U T U S A N NOMOR : 413/PID/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara perkara pidana dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

UPAYA POLISI DALAM MENANGANI TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOTO GELAP (TOGEL) ARTIKEL. Oleh: Kukuh Iman Fahrudin NIM

UPAYA POLISI DALAM MENANGANI TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOTO GELAP (TOGEL) ARTIKEL. Oleh: Kukuh Iman Fahrudin NIM UPAYA POLISI DALAM MENANGANI TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOTO GELAP (TOGEL) ARTIKEL Oleh: Kukuh Iman Fahrudin NIM 108811415563 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 454 /PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur / Tgl. Lahir : 63 tahun / 16 Agustus 1948.

P U T U S A N NOMOR : 454 /PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur / Tgl. Lahir : 63 tahun / 16 Agustus 1948. P U T U S A N NOMOR : 454 /PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. Nomor 220/PID.B/2014/PN.Sbg

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. Nomor 220/PID.B/2014/PN.Sbg P U T U S A N Nomor 220/PID.B/2014/PN.Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profesi sebagai polisi mempunyai nilai penting dalam menentukan tegaknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profesi sebagai polisi mempunyai nilai penting dalam menentukan tegaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi sebagai polisi mempunyai nilai penting dalam menentukan tegaknya hukum dalam masyarakat oleh aparat penegak hukum. Sebagai anggota polisi harus mengetahui

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 368/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 368/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 368/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN di Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serasi, selaras dan seimbang. Pembinaan dan perlindungan anak ini tak

BAB I PENDAHULUAN. serasi, selaras dan seimbang. Pembinaan dan perlindungan anak ini tak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap anak memerlukan pembinaan dan perlidungan dalam rangka menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan sosial secara utuh, serasi, selaras dan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 578/PID/2015/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 578/PID/2015/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 578/PID/2015/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Redaksi Bukune, Undang-Undang Dasar 1945 dan Perubahannya, Bukune, Jakarta, 2010, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Redaksi Bukune, Undang-Undang Dasar 1945 dan Perubahannya, Bukune, Jakarta, 2010, hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (rechtsstaat) dan bukan negara atas kekuasaan (machtsstaat), maka kedudukan hukum harus ditempatkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 282/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : FARID KASMI Als FARID Bin MANSUR.

P U T U S A N Nomor : 282/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : FARID KASMI Als FARID Bin MANSUR. P U T U S A N Nomor : 282/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 106/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. I. Nama : Resi Kapor Siregar Als Kapor

P U T U S A N Nomor : 106/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. I. Nama : Resi Kapor Siregar Als Kapor P U T U S A N Nomor : 106/Pid.B/2013/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Penerapan hukum dengan cara menjunjung tinggi nilai-nilai yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Penerapan hukum dengan cara menjunjung tinggi nilai-nilai yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara hukum, artinya segala tindakan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia harus berdasarkan hukum yang berlaku di negara Indonesia. Penerapan hukum

Lebih terperinci