Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 4 No. 1 Juli-Desember 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 4 No. 1 Juli-Desember 2017"

Transkripsi

1 UPAYA MENGEMBANGKAN ASPEK NILAI-NILAI AGAMA DAN MORAL DALAM MEMBEDAKAN PERBUATAN BAIK DAN BURUK MENGGUNAKAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DENGAN VARIASI MEDIA AUDIO VISUAL PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 31 BANJARMASIN Metroyadi Program Pendidikan Guru Prasekolah dan Sekolah Dasar Universitas Lambung Mangkurat ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas guru, aktifitas anak dan hasil capaian perkembangan anak pada aspek nilai-nilai agama dan moral dalam membedakan perbuatan baik dan buruk dengan menggunakan model pembelajaran audio visual pada anak Kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal 31 Banjarmasin pada tahun ajaran 2016/2017. Jumlah anak yang menjadi subjek penelitian adalah 13 orang terdiri dari 6 orang anak laki-laki dan 7 orang anak perempuan. Penelitian ini menggunaka pendekatan kualitatif, teknik analisis data dilakukan menggunakan data kualitatif diperoleh dari lembar observasi aktivitas guru dan anak, serta data kuantitatif di peroleh dari lembar hasil capaian perkembangan anak. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pembelajaran dengan menggunakan model examples non examples dengan variasi media audio visual dapat memperbaiki aktifitas guru dengan kategori sangat baik, aktifitas siswa menjadi sangat aktif dan perkembangan aspek nilai-nilai moral dan agama mencapai dengan berkembang sangat baik Kata Kunci: Example dan non example, nilai moral dan agama PENDAHULUAN Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat penting dilaksanakan bahkan menjadi landasan kuat untuk mewujudkan generasi yang cerdas dan kuat. Taman Kanak-kanak merupakan bagian dari penyelenggaraan PAUD menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahaptahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Salah satu aspek yang wajib dikembangkan di PAUD yaitu aspek nilai-nilai agama dan moral. Pendidikan nilai-nilai agama dan moral pada program PAUD merupakan pondasi yang kokoh dan sangat penting keberadaannya, jika tertanam dan terpatri dengan baik dalam setiap insan sejak dini dapat memperkuat rasa keimanan dan moral dalam pendidikan selanjutnya. Bangsa Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan keagamaan yang dikehendaki dapat menjadi motivasi spiritual bagi bangsa ini dalam rangka melaksanakan sila-sila lainnya dalam pancasila (Hidayat, 2009). Nilai-nilai agama dan moral dibina sejak usia dini merupakan masa bagi pembentukan karakter seseorang. Banyak pakar pendidikan mengatakan kegagalan penanaman nilai-nilai agama dan moral pada seseorang sejak usia dini akan membentuk pribadi dimasa dewasanya. Penanamkan moral kepada generasi muda adalah usaha yang strategis, oleh karena itu pendidikan sedini mungkin kepada anak-anak adalah kunci utama untuk mengembangkan bangsa (Mengawangi, 2009). Ernes Herms dan Kohlberg merupakan dua orang yang merumuskan tentang teori yang dapat menjelaskan tahapan perkembangan agama dan moral. Tahapan perkembangan agama dan moral pada anak usia dini merupakan suatu proses yang bersifat kumulatif. Artinya perkembangan terdahulu akan menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya, dengan demikian apabila terjadi hambatan pada perkembangan terdahulu maka perkembangan selanjutnya akan memperoleh hambatan. Ernes Herms mengatakan seseorang akan melewati tiga tahap perkembangan beragama yaitu tingkatan dongeng (usia 3-6 tahun), tingkatan ISSN

2 kenyataan (usia 7-15 tahun), tingkatan individu (usia 15 tahun keatas) (Suryani, 2008). Sedangkan menurut Kohlberg perkembangan moral anak melalui tiga tingkatan yaitu tingakatan I penalaran moral praconvensional, tingakatan II penalaran moral convensional, tingakatan III penalaran moral post-convensional (Soetjiingsih, 2012). Perkembangan nilai agama dan moral akan semakin berkembang manakala dipengaruhi oleh faktor luar (eksternal) yaitu factor lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat (Hidayat, 2003). Oleh karena itu diperlukan perhatian yang besar terhadap faktor-faktor yang diduga mempengaruhi perkembangan nilai agama dan moral. Aisyah et al. (2014) mengatakan Usia dini merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter seseorang. Dengan demikian, sejak dini anak-anak perlu dirawat dan dididik dengan nilai-nilai moral agama, seperti nilai-nilai keluarga dan kebajikan agar anak-anak tumbuh menjadi anak yang kokoh, dan berkarakter baik. Perkembangan moral dan nilai-nialai agama pada diri anak Taman Kanak-kanak dapat diarahkan pada pengenalan kehidupan pribadi anak dalam kaitannya dengan orang lain. Misalnya, mengenalkan dan menghargai perbedaan di lingkungan tempat anak hidup, mengenalkan peran gender dengan orang lain, serta mengembangkan kesadaran anak akan hak dan tanggung jawabnya. Puncak yang diharapkan dari tujuan pengembangan moral anak pada Taman Kanak-kanak adanya keterampilan afektif anak itu sendiri, yaitu keterampilan utama untuk merespon orang lain dan dapat membedakan mana perbuatan yang benar dan mana perbuatan yang salah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tahun 2009 tentang standar pendidikan anak usia dini, anak yang berada pada rentang usia 5-<6 tahun ditingkatan pencapaian perkembangannya anak sudah mampu dalam membedakan perbuatan baik dan buruk, namun pada kenyatan terjadi di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 31 Banjarmasin, pada kelompok B, usia 5-<6 tahun masih banyak anak yang belum mampu menggembangkan aspek nilai-nilai agama dan moral dalam membedakan perbuatan baik dan buruk. Anak yang tidak dapat membedakan perbuatan baik dan buruk akan berdampak pada pembentukkan kepribadiannya selanjutnya. Untuk mengatasi hal tersebut peneliti mencoba menelaah pola belajar anak dengan media yang lebih menarik dan pemilihan model pembelajaran yang tepat sehingga proses kegiatan pembelajaran berjalan lebih efektif dan efesien, serta menyenangkan, dan untuk mencapai hasil yang optimal. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat membekakan perbuatan baik dan buruk adalah dengan menggunakan model examples non examples dengan variasi media audio visual. METODOLOGI Metodologi hendaknya memberikan gambaran tentang pencapain tujuan penelitian (Dalle, 2010). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, untuk melihat bagaimana aktifitas guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran, Teknik analisis data dilakukan dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif diperoleh dari lembar observasi aktivitas guru dan anak, serta data kuantitatif di peroleh dari lembar hasil belajar yang di kumpulkan kemudian disajikan dalam bentuk tabel persentasi. Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi tersebut diolah dengan cara: data tentang aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran melalui model Examples Non Examples dengan Variasi Media Audio Visual di peroleh dengan memberikan penilaian berupa skor pada setiap aspek yang diobservasi. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus dengan empat kali pertemuan setiap akhir pertemuan dilakukan refliksi untuk perbaikan selanjutnya, pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dilakukan dengan empat Tahap dimulai dari; (a) Menyusun Rencana Tindakan, (b) Pelaksanaan Tindakan, (c) Pengamatan, dan (d) Refleksi. Penelitian ini dilaksanakan Pada Anak Kelompok B di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 31 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2016/2017, Jumlah anak yang menjadi subjek penelitian adalah 13 orang terdiri dari 6 orang anak lakilaki dan 7 orang anak perempuan. Penelitian dilakukan pada bidang pengembangan nilai-nilai moral dan agama dengan menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples dengan Variasi Media Audio Visual. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelaas ini menggunakan model pembelajaran examples non examples dengan variasi media audio visual pada pencapaian aspek nilai-nilai agama dan moral anak dalam membedakan baik dan buruk pada anak kelompok B di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 31 Banjarmasin. 8 ISSN

3 Aktivitas Guru Aktivitas guru pada setiap pertemuan dalam pembelajaran terjadi perbaikan, hal ini dapat dilihat dari hasil lembar observasi guru yang dilakukan observer. pada siklus I pertemuan 1 aktivitas guru mendapatkan skor 18 dengan kategori cukup baik, pada pertemuan 2 meningkat dengan skor 24 kategori baik kemudian pada siklus II pertemuan 1 meningkat lagi menjadi skor 31 dengan ketegori sangat baik, terjadi perbaikan dan peningkatan aktifitas guru ini karena dilakukan refliksi kemudian ditindaklanjuti pada pertemuan selanjutnya untuk dilakukan perbaikan pada pelaksanaan langkah-langkah model pembelajaran. Menurut Sanjaya (2009) dalam buku Suriansyah & Aslamiah (2011) strategi pengajaran merupakan rangkaian kegiatan termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ia juga menyatakan bahwa model pembelajran dapat meningkatkan prestasi belajar anak, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan. Aisyah et al. (2014) menjelaskan bahwa suatu pembelajaran akan disebut dengan berjalan dan berhasil secara baik apabila pembelajaran itu mampu mengubah diri anak didik dalam arti luas serta mampu menumbuh kembangkan kesadaran anak didik selama proses pembelajran dapat dirasakan manfaatnya secra langsung bagi perkembangan dirinya. Keberhasilan guru dalam pengajaran akan menunjang pada keberhasilan siswa dalam belajar. Sebagai mana pendapat abin Syamsuddin (2003) bahwa efektivitas dan efisien belajar individu di sekolah tergantung pada peran guru. Hal ini di dukung juga oleh pendapat Usman dan Setiawati (2001) bahwa kondisi pembelajaran yang efektif yaitu kondisi dimana proses pembelajaran melibatkan siswa secara aktif. Selain itu Anitah (2008) juga berpendapat bahwa belajar merupakan aktivitas, yaitu aktivitas mental maupun sosial. Menurut Badawi dalam (Suryosubroto, 2009) salah satu keberhasilan aktivitas guru dalam proses pembelajaran adalah guru harus mampu menampilkan yang terbaik pada saat mengajar. misalnya guru sangat menguasai materi pembelajaran menggunakan media dan metode pembelajaran. Perbaikan tugas guru dalam mengajar tidak lepas dari peranan guru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang efektif bagi anak. kegiatan pembelajaran di kelas ditandai oleh adanya kegiatan pengelolaan kelas penggunaan media dan sumber belajar dan penggunaan metode dan strategi pembelajaran. semua kegiatan tersebut menuntut kemampuan guru dalam pelaksanaannya (Risnawati et al., 2012) Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan model audio visual dapat meningkatkan aktivitas guru dalam mengembangkan aspek nilai-nilai agama dan moral dalam membedakan perbuatan baik dan buruk. Hal ini didukung oleh hasil penelitian sebelumnya, yaitu: Hasil Penelitian Hairin (2014) dengan judul Upaya Mengembangkan Aspek Nilainilai Agama dan Moral dalam Mengenal Berprilaku Baik dan Sopan Menggunakan Model Examples Non Examples. Memperoleh skor 30 (Sangat Baik), kemudian diperkuat hasil penelitian Hazizah (2014) dengan judul Upaya Mengembangkan Aspek NAM dalam Membedakan Prilaku Baik dan Buruk Menggunakan Model Examples Non Examples dengan Media Boneka Jari. Mencapai hasil optimal dimana pada akhir siklus I aktifitas guru diperoleh nilai rata-rata 75% dan meningkat pada akhir siklus II dengan mencapai nilai ratarata 93%. Aktivitas Anak Berdasarkan data dari beberapa kali pertemuan menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas anak dalam pembelajaran pada pengembangan aspek nilai dan moral. Pada siklus I pertemuan 1 aktifitas anak mencapai 46% dengan kategori cukup aktif, pada pertemuan 2 mencapai 69% kategori aktif dan terakhir pada siklus 2 pertemuan mencapai 92% kategori sangat aktif. Berarti peningkatan aktifitas anak telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan minimal mencapai 82% dengan kategori sangat aktif. Terjadi peningkatan aktifitas ini anak lebih aktif dalam diskusi, kerja kelompok dan lebih berani dalam mengeluarkan pendapat serta mampu memecahkan permasalah sendiri. Menurut Kurnia (2007) Peserta didik adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, ia membutuhkan orang lain untuk dapat tumbuh kembang menjadi manusia yang utuh. Dalam perkembangannya, pendapat dan sikap peserta ISSN

4 didik dapat berubah karena interaksi dan saling pengaruh antar sesama peserta didik maupun dengan orang dewasa lainnya. Pada hakikatnya anak adalah makhluk individu yang membangun sendiri pengetahuannya. Secara teoritis berdasarkan aspek perkembangannya, seorang anak dapat belajar dengan sebaik-baiknya apabila kebutuhan fisiknya dipenuhi dan mereka merasa aman dan nyaman secara psikologis, Selain itu yang perlu diperhatikan anak dapat membangun pengetahuannya sendiri, anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan anakanak lainnya, anak belajar melalui bermain, minat anak dan rasa keingintahuan nya memotivainya untuk belajar sambil bermain serta variasi individual dalam perkembangan dan belajar ( Sujiono et al., 2012). Pendapat di atas berdasarkan teori, anak aktif dalam melakukan berbagai kegiatan, baik fisik maupun mental, dan guru yang mendukung keterlibatan anak dalam belajar melalui permainan. Kata-kata dan penjelasan memegang peranan penting untuk meningkatkan keterlibatan anak (Suriansyah & Aslamiah, 2011). Meningkatkan aktivitas anak saat mengikuti pembelajaran yang tidak terlepas dari karakteristik yang dimiliki anak usia dini. Mustaffa (Solehudin, 2000) mengungkapkan bahwa karakteristik anak usia dini diantaranya adalah aktif memperhatikan segala sesuatu tetapi dengan rentang atensi yang pendek. Dengan karakteristik tersebut, anak-anak selalu aktif selama mengikuti proses pembelajaran. Hal diatas sejalan dengan pendapat Suci (2003) bahwa model pembelajaran kooperatif tipe example Non example adalah tipe pembelajaran yang mengaktifkan siswa dengan cara guru menempelkan contoh gambar-gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan gambar lain yang relevan dengan tujuan pembelajaran, kemudian anak disuruh untuk menganalisisnya dan mendiskusikan hasil analisisnya Sedangkan karakteristik anak lainnya menurut Masitoh et al. (2014) adalah memiliki rasa ingin tahu yang besar, anak usia dini banyak memperhatikan, dan mempertanyakan berbagai hal yang sempat dilihat dan didengarnya, terutama terhadap hal-hal yang baru. Begitu juga Djamarah (2011) menyatakan bahwa minat merupakan kecendrungan yang menetapkan untuk memperhatikan dan mengenang berbagai aktivitas. seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas yang memperhatikan aktivitas ini dan secara konsisten dengan rasa senang. Dalam penelitian ini menggunakan media audio visual yang mana menurut Arsad (2009) media audio visual merupakan media yang baik dan dianggap lebih menarik karena mengandung kedua unsur jenis media yang dapat didengar dan dilihat anak. Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan model audio visual dapat meningkatkan aktivitas anak dalam mengembangkan aspek nilai-nilai agama dan moral dalam membedakan perbuatan baik dan buruk. Hal ini didukung oleh penelitianpenelitian yang sebelumnya Penelitian Hairin (2015) dengan judul Upaya Mengembangkan Aspek Nilai-nilai Agama dan Moral dalam Mengenal Berprilaku Baik dan Sopan Menggunakan Model Examples Non Examples. Meningkat aktivitas anak sebanyak 84,37% dengan kategori sangat aktif. Begitu juga Hazizah (2014) dengan judul Mengembangkan Aspek NAM dalam Membedakan Prilaku Baik dan Buruk Menggunakan Model Examples Non Examples dengan Media Boneka Jari. Mencapai hasil optimal dimana pada akhir siklus I aktifitas anak diperoleh nilai rata-rata 75% dan meningkat pada akhir siklus II dengan mencapai nilai ratarata 97%. Hasil penelitian ini lagi diperkuat Risdana (2015) dengan judul Mengembangkan Aspek Nilai Agama dan Moral Anak Melalui Terbiasa Berprilaku Sopan Santun dengan Model Examples Non Examples dan Metode Bercerita dan metode bercerita. Mencapai hasil optimal dimana pada siklus II pertemuan I dengan kriteria sangat aktif Hasil Capaian Perkembangan Nilai-nilai Agama dan Moral Anak Berdasarkan hasil capaian perkembangan anak pada aspek nilai-nilai agama dan moral dapat dilihat sebagai berikut, pada siklus 1 pertemuan 1 memperoleh (Berkembang Sesuai Harapan) dengan capaian 46%, pada pertemuan 2 terjadi peningkatan dengan memperoleh (Berkembang Sesuai Harapan) 38% dan (Berkembang Sangat Baik) 31% (69%), pada siklus 2 pertemuan 1 terjadi peningkatan (Berkembang Sesuai Harapan) 8% dan (Berkembang Sangat Baik) 84% (92%) terjadi peningkatan capaian perkembangan pada aspek 10 ISSN

5 nilai-nilai agama dan moral. Keberhasilan ini telah mencapai indikator yang ditetapkan sebesar 85% pada kategori (Berkembang Sesuai Harapan) dan (Berkembang Sangat Baik). Terjadinya peningkatan dalam capaian perkembangan tidak terlepas dari peran guru melakukan inovasi dalam pembelajaran membuat anak selalu aktif dan menyenangkan. Menurut Santoso (2010), Hasil dari belajar tidak hanya dipengaruhi faktor pendidik saja, faktor peserta didik juga mempengaruhi hasil dari belajar. Proses perubahan yang terus menerus terjadi dalam diri individu yang tidak ditentukan oleh keterunan, tetapi lebih banyak ditentukan oleh faktor-faktor dari luar. Guru perlu melakukan sesuatu untuk kelasnya, mengelola kelas dengan baik, menggunakan pembelajaran dengan memberikan contoh-contoh dan tidak contoh, dan memperbaiki hasil belajar agar perkembangan pada aspek nilai-nilai agama dan moral dapat berkembang dengan baik dapat membedakan perbuatan mana yang baik dan buruk. Menggunakan model pembelajaran Contoh dan tidak contoh (examples non examples) dengan variasi media audio visual dapat meningkatkan hasil perkembangan nilainilai agama dan moral anak dalam membedakan perbuatan baik dan buruk. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian-penelitian yang sebelumnya, yaitu pada Penelitian Hairin (2014) dengan judul Upaya Mengembangkan Aspek Nilai-nilai Agama dan Moral dalam Mengenal Berprilaku Baik dan Sopan Menggunakan Model Examples Non Examples. mempunyai keberhasilan sebanyak 84,37%, begitu juga hasil penelitian Hazizah (2014) dengan judul Mengembangkan Aspek NAM dalam Membedakan Prilaku Baik dan Buruk Menggunakan Model Examples Non Examples dengan Media Boneka Jari. Mencapai hasil optimal dimana pada akhir siklus I aktifitas anak diperoleh nilai rata-rata 75% dan meningkat pada akhir siklus II dengan mencapai nilai ratarata 97%. Kemudian diperkuat lagi hasil penelitian Risdana (2015) dengan judul Mengembangkan Aspek Nilai Agama dan Moral Anak Melalui Terbiasa Berprilaku Sopan Santun dengan Model Examples Non Examples dan Metode Bercerita.. Mencapai hasil optimal dimana pada siklus II pertemuaan memperoleh bintang () dengan kategori berkembang sesuai harapan (BSH) dan bintang () berkembang sangat baik (BSB). SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan pada siklus I dan siklus II menunjukan aktifitas guru, aktifitas anak dan hasil pencapai perkembangan pada aspek nilai-nilai agama dan moral serta membedakan baik dan buruk telah mampu mencapai indikator yang telah ditetapkan. Jadi dengan menggunakan model pembelajaran audio visual pada pencapaian aspek nilai-nilai agama dan moral anak dalam membedakan baik dan buruk pada anak kelompok B di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 31 Banjarmasin, dapat dikatakan berhasil penelitian ini karena mampu mengembangkan Aspek nilai-nilai agama dan moral serta mampu membedakan baik dan buruk. Penggunaan model pembelajaran audio visual pada pencapaian aspek nilai-nilai agama dan moral anak dalam membedakan baik dan buruk, disarankan dapat menjadi alternatif pemelihan untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif. Sehingga tercipta pembelajaran yang aktif dan menyenangkan tentunya dapat meningkat kualitas hasil pembelajaran DAFTAR RUJUKAN Aisyah, S., Tatminingsih, S., Amimi, M., Chandrawati, T., & Setiawan, D. (2014). Pembelajaran terpadu. Tanggerang: Dalle, J. (2010). Metodologi umum penyelidikan reka bentuk bertokok penilaian dalaman dan luaran: Kajian kes sistem pendaftaran siswa Indonesia. Thesis PhD Universiti Utara Malaysia. Hamdanah. (2014). Upaya mengembangkan kemampuan keterampilan bercerita anak usia dini dalam menceritakan kembali cerita dongeng yang telah didengar melalui metode story telling yang dibantu dengan media audio visual di kelompok a pada tk islam madinaturramlah banjarmasin. Skripsi tidak diterbitkan. Banjarmasin: PG PAUD ULM Hazizah, (2014). Upaya Mengembangkan Aspek NAM dalam Membedakan Prilaku baik dan Buruk Mengguakan Model Examples Non Examples dengan Media Boneka Jari ISSN

6 Pada Kelompok B di TK Kecamatan Batu Ampar. Skripsi tidak diterbitkan. Banjarmasin: PG-PAUD ULM Hidayat, O. S. (2003). Metode pengembangan moral dan nilai-nilai agama. Jakarta: Hidayat, O. S. (2006). Metode pengembangan moral dan nilai-nilai agama. Jakarta: Hidayat, S. (2002). Metode penelitian. Bandung: Mandar Maju Masitoh., Djoehaeri, H., & Setiasih, O. (2014). Strategi pembelajaran tk. Jakarta: Mengawangi, R. (2009). Pendidikan karakter solusi tepat untuk membangun bangsa. Jakarta: Indonesia Hertuge Funditation Risdana. (2015). Upaya mengembangkan aspek nilai-nilai agama dan moral anak melalui terbiasa berprilaku sopan santun dengan model examples non examples dan metode bercerita di tk azkia insan banjarmasin. Skripsi tidak diterbitkan. Banjarmasin: PG-PAUD ULM Risnawati S, Rini, & Ghufron. (2012). Gaya belajar: Kajian teoritik. Yogjakarta: Pustaka Pelajar Sanjaya, W. (2009). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Prenada Soetjingsih. (2012). Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC Suci, R. (2013). Model pembelajaran examples non examples. riensuci99.blogspot.coid/2012/04/model-pembelajaranexamples-non-examples.html2m=1. Diakses pada tanggal 13 Februari 2016 Sujiono, Nurani, Y., & Sujiono, B. (2010). Bermain kreatif berbasis kecerdasan jamak. Jakarta: Indeks Suriansyah, A., & Aslamiah. (2011). Strategi pembelajaran anak usia dini. Banjarmasin: Comdes Suryani, E., & Widyasih, H. (2008). Psikolgi ibu dan anak. Yogyakarta: Fitramaya Suryasabroto. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta Usman, & Setiawati. (2001). Upaya optimalisasi kegiatan belajar mengajar. Bandung: Remaja Rsodakarya 12 ISSN

ISSN X. MahlanAsmar * & Siti Nurlianti. Program Pendidikan Gurus Pra Sekolah dan Dasar Universitas Lambung Mangkurat

ISSN X. MahlanAsmar * & Siti Nurlianti. Program Pendidikan Gurus Pra Sekolah dan Dasar Universitas Lambung Mangkurat Mengembangkan Aspek Nilai-Nilai Agama dan Moral Anak Dalam Membedakan Perbuatan Baik dan Buruk Menggunakan Model Examples Non Examples Dengan Variasi Media Papan Flanel MahlanAsmar * & Siti Nurlianti Program

Lebih terperinci

UPAYA MENGEMBANGKAN ASPEK NILAI-NILAI AGAMA DAN MORAL DALAM MEMBEDAKAN PERBUATAN BAIK DAN BURUK MENGGUNAKAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES

UPAYA MENGEMBANGKAN ASPEK NILAI-NILAI AGAMA DAN MORAL DALAM MEMBEDAKAN PERBUATAN BAIK DAN BURUK MENGGUNAKAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES UPAYA MENGEMBANGKAN ASPEK NILAI-NILAI AGAMA DAN MORAL DALAM MEMBEDAKAN PERBUATAN BAIK DAN BURUK MENGGUNAKAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DENGAN VARIASI MEDIA PAPAN FLANEL PADA ANAK KELOMPOK B TK PUSPA KENCANA

Lebih terperinci

ISSN X. Metroyadi * Program Pendidikan Gurus Pra Sekolah dan Dasar Universitas Lambung Mangkurat

ISSN X. Metroyadi * Program Pendidikan Gurus Pra Sekolah dan Dasar Universitas Lambung Mangkurat Upaya Mengembangkan Aspek Fisik Motorik Halus Anak (Meniru Melipat Kertas Origami 1-7 Lipatan) Melalui Media Gambar Dengan Kombinasi Model Explicit Instruction dan Metode Pemberian Tugas Metroyadi * Program

Lebih terperinci

Langsat Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 4 No. 2 Juli-Desember 2017

Langsat Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 4 No. 2 Juli-Desember 2017 MENGEMBANGKAN ASPEK KEAKSARAAN ANAK DALAM MENGENAL SIMBOL- SIMBOL MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE BERCAKAP CAKAP DENGAN MODEL MAKE A MATCH DAN METODE PEMBERIAN TUGAS PADA ANAK KELOMPOK A DI TK AISYIYAH 23

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO ARTIKEL ILMIAH PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO Oleh FEDRIYENTI NIM. 58667/2010 JURUSAN PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Taman Kanak kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Taman Kanak kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Taman Kanak kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan untuk rentang usia empat sampai dengan enam tahun (Masitoh, 2006:16). Pendidikan TK memiliki peran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan suatu bangsa tergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal yang penting untuk diberikan sejak usia dini. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. hal yang penting untuk diberikan sejak usia dini. Pendidikan merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan investasi yang sangat penting bagi penyiapan sumber daya manusia (SDM) di masa depan. Dalam rangka mempersiapakan SDM yang berkualitas untuk masa

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI Ulfa 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan hasil belajar berfikir logis, sistematis, kritis dan kreatif, serta hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. dengan hasil belajar berfikir logis, sistematis, kritis dan kreatif, serta hasil belajar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan matematika/pengenalan konsep bilangan wajib diberikan kepada semua peserta didik mulai dari usia PAUD, untuk membekali peserta didik dengan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Pendidikan juga

Lebih terperinci

Jurnal Paradigma, Volume 10, Nomor 1, Januari 2015

Jurnal Paradigma, Volume 10, Nomor 1, Januari 2015 PENGGUNAAN MODEL DIRECT INSTRUCTION KOMBINASI DENGAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG DI KELAS V SDN KUIN CERUCUK 3 BANJARMASIN Diana Fatmasari, Hj.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PENANAMAN NILAI AGAMA ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK PGRI II KUNGGUMA KECAMATAN LABUAN

MENINGKATKAN PENANAMAN NILAI AGAMA ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK PGRI II KUNGGUMA KECAMATAN LABUAN MENINGKATKAN PENANAMAN NILAI AGAMA ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK PGRI II KUNGGUMA KECAMATAN LABUAN Anifah 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah penanaman nilai agama

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN MENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN Jacoba 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah pengembangan moral anak dapat ditingkatkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK Pendahuluan Karena media guru kurang menarik untuk anak, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU Aisan Saniapon 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kedisiplinan anak dapat ditingkatkan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kepribadian anak. Pendidikan anak usia dini/tk memberi

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kepribadian anak. Pendidikan anak usia dini/tk memberi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini/tk pada hakikatnya adalah pendidikan yang di selenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak

Lebih terperinci

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B TK PEMBINA PALU

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B TK PEMBINA PALU PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B TK PEMBINA PALU Fadlina H.Rauf H.Lolo 1 ABSTRAK Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh metode

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK USIA DINI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TAMAN KANAK-KANAK TRI BINA PAYAKUMBUH

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK USIA DINI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TAMAN KANAK-KANAK TRI BINA PAYAKUMBUH PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK USIA DINI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TAMAN KANAK-KANAK TRI BINA PAYAKUMBUH Oleh YULIA SARI NIM :2007/88541 JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai perkembangan karena usia yang tepat

Lebih terperinci

PENINGKATAN MORAL ANAK USIA DINI MELALUI BONEKA JARI DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI 1 KOTO TUO KABUPATEN SIJUNJUNG ARTIKEL

PENINGKATAN MORAL ANAK USIA DINI MELALUI BONEKA JARI DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI 1 KOTO TUO KABUPATEN SIJUNJUNG ARTIKEL 0 PENINGKATAN MORAL ANAK USIA DINI MELALUI BONEKA JARI DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI 1 KOTO TUO KABUPATEN SIJUNJUNG ARTIKEL Oleh : SITI MARYAM NIM : 58646 JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Lebih terperinci

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI I. Pengertian Dan Karakteristik Anak Usia Dini Dalam undang-undang tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi ini dalam rangka memenuhi sifat manusia sebagai makhluk sosial yang perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (paud) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK PKK KAVAYA MARANA KEC. SINDUE

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK PKK KAVAYA MARANA KEC. SINDUE MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK PKK KAVAYA MARANA KEC. SINDUE Desmayanti 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kemandirian halus anak dapat

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

JURNAL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri MENINGKATKAN NILAI-NILAI AGAMA DAN MORAL MELALUI METODE KARYAWISATA PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA I PADANGAN DESA PADANGAN KECAMATAN NGANTRU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 JURNAL

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT TATURA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT TATURA 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT TATURA Pembimbing (I) Muraini Mursanib (II) Samsul Alam. ASNIDAR ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini mempunyai peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI Ening 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan motorik halus anak dapat

Lebih terperinci

Artikel Penelitian. Disusun oleh MAHMUDAH NPM:

Artikel Penelitian. Disusun oleh MAHMUDAH NPM: MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DAN MENEMPEL MENGGUNAKAN MEDIA KAIN PERCA PADA ANAK KELOMPOK A TK PRIMA INSAN SHOLEH TALUN Artikel Penelitian Diajukan Untuk Penulisan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL TOBOLI

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL TOBOLI MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL TOBOLI Minartin 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah perilaku sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum seorang praktisi Public Relations memiliki tugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum seorang praktisi Public Relations memiliki tugas untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Secara umum seorang praktisi Public Relations memiliki tugas untuk membangun dan membentuk sebuah komunikasi dan hubungan yang baik dengan para stakeholder

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara luas diketahui bahwa periode anak dibagi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara luas diketahui bahwa periode anak dibagi menjadi dua 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara luas diketahui bahwa periode anak dibagi menjadi dua periode yang berbeda, yaitu masa anak awal dan masa anak akhir. Periode masa anak awal berlangsung

Lebih terperinci

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN SITI LATIFATU NAILI RISLINA; ROSA IMANI KHAN Program Studi PG PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK BUNGAMPUTI

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK BUNGAMPUTI MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK BUNGAMPUTI Tum 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kedisiplinan anak dapat ditingkatkan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan kemanusian untuk menjawab berbagai tantangan dan permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan kemanusian untuk menjawab berbagai tantangan dan permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan proses dalam rangka memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusia berbudaya dan beradab. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal. Anak memiliki karakteristik yang khas dan tidak

Lebih terperinci

Meningkatkan Perilaku Sosial Anak melalui Metode Kerja Kelompok pada Kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Toboli

Meningkatkan Perilaku Sosial Anak melalui Metode Kerja Kelompok pada Kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Toboli Meningkatkan Perilaku Sosial Anak melalui Metode Kerja Kelompok pada Kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Toboli MINARTIN Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahap tahap perkembangan yang. dilalui oleh anak usia dini (Saputra, 2005: 11)

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahap tahap perkembangan yang. dilalui oleh anak usia dini (Saputra, 2005: 11) 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar kea rah pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

Ramadi, Eva Sarah Program Pendidikan Guru Pra Sekolah dan Dasr Universitas Lambung Mangkurat

Ramadi, Eva Sarah Program Pendidikan Guru Pra Sekolah dan Dasr Universitas Lambung Mangkurat MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RINGKASAN ISI CERITA DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY, COOPERATIVE INTEGRATED, READING AND COMPOSITION (CIRC) DAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA

Lebih terperinci

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN MEDIA KERTAS PADA ANAK KELOMPOK A TK PERWANIDA I MRICAN KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat yang penting untuk berkomunikasi bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat yang penting untuk berkomunikasi bagi setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang penting untuk berkomunikasi bagi setiap orang. Melalui bahasa anak akan mampu mengembangkan pergaulan (social skill) dengan orang

Lebih terperinci

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP KERJASAMA SISWA

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP KERJASAMA SISWA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal yang penting bagi setiap bangsa yang sedang membangun. Dalam kedudukannya pada kerangka pembangunan nasional, pendidikan bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa ini merupakan masa kritis dimana anak membutuhkan rangsanganrangsangan yang tepat untuk mencapai

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KERANJANG TEMPURUNG DAN BIJI SALAK DI TAMAN KANAK-KANAK PK3A TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KERANJANG TEMPURUNG DAN BIJI SALAK DI TAMAN KANAK-KANAK PK3A TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KERANJANG TEMPURUNG DAN BIJI SALAK DI TAMAN KANAK-KANAK PK3A TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH Pendahuluan Betti Erlina Abstrak Abstrak. Kurangnya pengenalan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK EL. ROY BALEURA KECAMATAN LORE TENGAH

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK EL. ROY BALEURA KECAMATAN LORE TENGAH MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK EL. ROY BALEURA KECAMATAN LORE TENGAH Verlis Bagia 1 ABSTRAK Permasalahan utama pada penelitian ini yaitu kurangnya kemampuan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UN PGRI Kediri

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UN PGRI Kediri MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJASAMA MELALUI PERMAINAN MENCARI JEJAK SI BULAT (MAZE 3D) PADA ANAK KELOMPOK B TK BUDI MULYA KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam seluruh rangkaian tumbuh kembang manusia, usia dini merupakan usia yang sangat menentukan. Pada usia dini itulah seluruh peletak dasar tumbuh kembang fisik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap bangsa menginginkan negara itu berkembang dan maju. Maju dan berkembangnya suatu negara itu dipengaruhi oleh pendidikan dalam negara itu sendiri. Pendidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK B TK ANATA PURA PETIMBE

MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK B TK ANATA PURA PETIMBE MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK B TK ANATA PURA PETIMBE Nunik 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan interaksi sosial

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI. MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEMBATIK DENGAN MEDIA LILIN PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA MANYARAN II MANYARAN KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasuki masa sekolah, tugas mereka adalah belajar. Ini merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. memasuki masa sekolah, tugas mereka adalah belajar. Ini merupakan salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia 6 sampai dengan 12 tahun merupakan usia anak memasuki Sekolah Dasar. Anak sudah mulai belajar pengetahuan, keterampilan dan sikap dasar yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT ARTIKEL untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Marliza

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budaya bangsa Indonesia), memiliki nalar (maju, cakap, cerdas, kreatif, inovatif

BAB I PENDAHULUAN. budaya bangsa Indonesia), memiliki nalar (maju, cakap, cerdas, kreatif, inovatif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional bertujuan membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beretika (beradab dan berwawasaan budaya bangsa Indonesia),

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI ABSTRAK Kemampuan motorik kasar anak masih rendah. Penelitian bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pendidikan yang di berikan anak sejak dini merupakan dasar bagi pembentukan kepribadian manusia secara utuh yaitu ditandai dengan karakter budi pekerti luhur pandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar Pembangunan PAUD 2011 2025 menyatakan : bahwa PAUD merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak merupakan sosok individu yang sedang mengalami proses perkembangan yang sangat pesat bagi kehidupan serta organisasi yang merupakan satu kesatuan jasmani

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DINA NURHAYATI A

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DINA NURHAYATI A UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PADA ANAK KELOMPOK A DI TK PERTIWI MOJOPURO 1 WONOGIRI TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wadah untuk kegiatan belajar dan mengajar untuk mengembangkan potensi peserta didik melalui jenjang pendidikan yang dasar sampai jenjang

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Ramadhani

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Ramadhani PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI SEKOLAH DASAR Oleh Ramadhani Rama_dhani62@rocketmail.com Absrak : Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan sebagai salah satu aspek dalam meningkatkan sumber daya manusia yang terus diperbaiki dan direnovasi dari segala aspek. Pendidikan sebagai tempat pertumbuhan

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA KARTU HURUF HIJAIYYAH TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYYAH DI KELOMPOK B TK 1 AL-KHAIRAAT KASIMBAR

PENGARUH MEDIA KARTU HURUF HIJAIYYAH TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYYAH DI KELOMPOK B TK 1 AL-KHAIRAAT KASIMBAR PENGARUH MEDIA KARTU HURUF HIJAIYYAH TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYYAH DI KELOMPOK B TK 1 AL-KHAIRAAT KASIMBAR Huzaimah 1 ABSTRAK Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern di era globalisasi sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK Di KELOMPOK B3 TK NEGERI PEMBINA PALU. Zulfitri 1

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK Di KELOMPOK B3 TK NEGERI PEMBINA PALU. Zulfitri 1 1 PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK Di KELOMPOK B3 TK NEGERI PEMBINA PALU Zulfitri 1 ABSTRAK Permasalah pokok dalam penelitian ini adalah perkembangan moral anak belum berkembang

Lebih terperinci

ISSN X. Rizky Amalia * & Ramadi. Program Magister Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Lambung Mangkurat

ISSN X. Rizky Amalia * & Ramadi. Program Magister Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Lambung Mangkurat Upaya Mengembangkan Kemampuan Aspek Bahasa Anak (Berbicara) Dalam Menyebutkan Simbol-Simbol Huruf Yang Dikenal Menggunakan Metode Bercakap- Cakap Dikombinasikan Dengan Model Make A Match Melalui Media

Lebih terperinci

RINANGGA KURNIA RIANTI

RINANGGA KURNIA RIANTI 1 MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN BOWLING PADA ANAK-ANAK KELOMPOK A PAUD AL IKHLAS SUMBEREJO KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN AJARAN 2014/2015 RINANGGA KURNIA RIANTI Program

Lebih terperinci

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1 Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1 PENINGKATAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN CONGKLAK WADAH TELUR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH VII KOTA PADANG RUSFITA MEDIA Abstrak Masalah penelitian ini adalah banyaknya

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT BERMAIN BALOK PADA KELOMPOK B DI TK KEMBANG JAYA OMU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT BERMAIN BALOK PADA KELOMPOK B DI TK KEMBANG JAYA OMU MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT BERMAIN BALOK PADA KELOMPOK B DI TK KEMBANG JAYA OMU Yanna 1 ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Terdiri beberapa aspek perlakuan

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN RACING CARPET PADA ANAK KELOMPOK A TK IT AL-AZHAR KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan saat ini menghadapi tantangan besar sebagai akibat dari arus globalisasi, sehingga berbagai upaya dilakukan agar peserta didik kelak mampu mendapatkan

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BAHASA MENGGUNAKAN METODE BERCERITA MELALUI MEDIA BONEKA JARI PADA ANAK KELOMPOK A TK KM IX BADAS

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BAHASA MENGGUNAKAN METODE BERCERITA MELALUI MEDIA BONEKA JARI PADA ANAK KELOMPOK A TK KM IX BADAS MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BAHASA MENGGUNAKAN METODE BERCERITA MELALUI MEDIA BONEKA JARI PADA ANAK KELOMPOK A TK KM IX BADAS SKRIPSI Diajukan Untuk Guna Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN NILAI MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH V PALU

PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN NILAI MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH V PALU PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN NILAI MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH V PALU Rahmawati 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada peranan guru dalam mengembangkan nilai

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA Suryani 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian adalah rendahnya minat belajar anak kelompok A TK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan mempunyai pengertian sebagai berikut: Pendidikan adalah usaha sadar dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang kreatif, mandiri dan professional dibidangnya masing-masing, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. yang kreatif, mandiri dan professional dibidangnya masing-masing, hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia pendidikan diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik agar bisa berperan menampilkan keunggulan potensi yang dimilikinya, yang kreatif, mandiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENGISI POLA GAMBAR DENGAN DAUN KERING DI TK ANDESSA PARIAMAN

PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENGISI POLA GAMBAR DENGAN DAUN KERING DI TK ANDESSA PARIAMAN PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENGISI POLA GAMBAR DENGAN DAUN KERING DI TK ANDESSA PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH Oleh ALININI SURYANI NIM : 2009 / 99277 JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI (GI) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX-1 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI Oskar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan

I. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan pendidikan yang sangat fundamental dan sangat menentukan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya, dalam

Lebih terperinci

SKIRPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG-PAUD OLEH :

SKIRPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG-PAUD OLEH : MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG 1-10 MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BINATANG PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA PRANGGANG KECAMATAN PLOSOKLATEN KABUPATEN KEDIRI SKIRPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa usia dini adalah masa yang sangat menentukan bagi perkembangan dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa peka adalah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE DENGAN MEDIA MANIK-MANIK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL BROMO MEDAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE DENGAN MEDIA MANIK-MANIK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL BROMO MEDAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE DENGAN MEDIA MANIK-MANIK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL BROMO MEDAN Erna Kusnita Surel : ernakusnita@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zaman selalu berubah setiap waktu, keadaan tidak pernah menetap pada suatu titik, tetapi selalu berubah.kehidupan manusia yang juga selalu berubah dari tradisional menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci kesuksesan pembangunan suatu bangsa, karena itu berbagai upaya pengembangan sumber daya manusia haruslah merupakan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP PERILAKU MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK KARYA THAYYIBAH II DESA WOMBO KABUPATEN DONGGALA DIAN MITRAWATI 1 ABSTRAK

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP PERILAKU MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK KARYA THAYYIBAH II DESA WOMBO KABUPATEN DONGGALA DIAN MITRAWATI 1 ABSTRAK PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP PERILAKU MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK KARYA THAYYIBAH II DESA WOMBO KABUPATEN DONGGALA DIAN MITRAWATI 1 ABSTRAK Masalah dalam kajian ini adalah apakah ada pengaruh metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa anak usia dini yang berlangsung (0 6) tahun merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai sensitif menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang sedang dikembangkan oleh pemerintah saat ini, karena usia dini berada pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 latar belakang masalah. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 latar belakang masalah. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan upaya pembinaan yang ditujukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Pendidikan Anak Usia Dini merupakan upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian stimulus

Lebih terperinci

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 4 No. 1 Juli-Desember 2017

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 4 No. 1 Juli-Desember 2017 MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI DENGAN TEKNIK KUNJUNGAN ANTAR KELAS DI SDN HABAU KECAMATAN BANUA LAWAS Muryadi Sekolah Dasar Negeri Habau Banua Lawas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN EMPATI ANAK USIA DINI MELALUI MENDONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK ASYIYAH PARIAMAN

PENGEMBANGAN EMPATI ANAK USIA DINI MELALUI MENDONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK ASYIYAH PARIAMAN PENGEMBANGAN EMPATI ANAK USIA DINI MELALUI MENDONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK ASYIYAH PARIAMAN Nanik Iis* Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Aisyiyah

Lebih terperinci