ANALISIS KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN DI DIVISI KAPAL NIAGA (DKN) PT. PAL INDONESIA (Persero) SURABAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN DI DIVISI KAPAL NIAGA (DKN) PT. PAL INDONESIA (Persero) SURABAYA"

Transkripsi

1 ANALISIS KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN DI DIVISI KAPAL NIAGA (DKN) PT. PAL INDONESIA (Persero) SURABAYA Fransiskus Madai Dosen Pembimbing: Dr. Ir. H. Sajiyo, M.Kes dan Handy Febri Satoto, ST., MT Teknik Industri, Universitas 17 Agustus Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan agar mengetahui kecelakaan kerja yang terjadi pada karyawan di Divisi Kapal Niaga (DKN) PT.PAL INDONESIA (Persero) Surabaya perlu dilakukan Analisis secara menyeluruh dan sesuai dengan batasan masalah penelitiannya. Dalam penelitian ini dilakukan jenis penelitian observasional deskriptif. Data yang di gunakan dalam pengerjaan penelitian ini adalah Jenis kecelakaan, Frekuensi kecelakaan kerja, Jam kerja yang hilang, Tingkat keparahan kecelakaan, Kecenderungan kecelakaan, Penyebab terjadinya kecelakaan kerja dan Upaya pengendalian kecelakaan kerja. Data primer diperoleh dengan cara menyebarkan Kuisioner kepada karyawan dan observasi. Data sekunder diperoleh dari dokumen perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kecelakaan kerja berdasarkan jenis kecelakaan mayoritas adalah Kebakaran sebesar 35,29% dan berdasarkan jenis luka adalah luka robek sebesar 50,00%. Maka banyak karyawan yang tidak berhati-hati dalam bekerja, kurangnya perawatan mesin, kurangnya pengawasan dan pengontrolan ke setiap bengkelbengkel dari pihak manajemen lebih khususnya pentingnya pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) bagi karyawan pada saat bekerja di Divisi Kapal Niaga PT. PAL Indonesia (Persero) Surabaya. Kata Kunci: Analisis kecelakaan kerja, Penyebab kecelakaan, Upaya pengendalian kecelakan Abstract This study is an experimental research which has aim to find out the work accidents that occur on employees in the Division of Commercial Ship (DKN) PT.PAL INDONESIA (Persero) Surabaya needs to be analyzed thoroughly and in accordance with the limits of research problems. Descriptive observational research is applied in this research,. The collecting data of this research are Type of Accidents, Work Accident Frequency, The Loss of Working Hours, Accident Severity, Trend Incidence, Causes of Work Accident, Work Accident Control Measures. Primary data was obtained by distributing questionnaires to employees and observation. Secondary data is obtained from the company. The results of this study indicate that the number of occupational accidents based on the type of accidents that is more affected by fire 35.29% and by the type of injury is dominated by open wounds by 50.00%. Many employees are not careful in their working place. Another cause of accidents are lack of machine maintenance, lack of supervision and control over every workshop that is run by the management, especially the use of Personal Protective Equipment (APD) for employees during working period in the Commercial Ship Division at the PT. PAL Indonesia (Persero) Surabaya. Keywords: Work accident analysis, the causes of the accident, efforts to control accidents

2 PENDAHULUAN Perilaku manusia dalam hal keselamatan dan kecelakaan kerja karyawan (Pekerja) harus mendapat perhatian penting karena masih tingginya angka atau kejadian kecelakaan kerja. Perilaku ini bertujuan untuk menciptakan keselamatan dan kecelakaan kerja bagi karyawan (Pekerja) dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi, waktu dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi angka atau kejadian kecelakaan kerja dan penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan. Penerapan ini dilakukan dengan harapan terciptanya lingkungan kerja yang aman, efisien, kondusif dan produktif. Menurut Suma mur (2009), kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang berhubungan dengan kegiatan pada perusahaan, yang berarti bahwa kecelakaan yang terjadi dikarenakan oleh pekerjaan dan pada waktu melakukan pekerjaan serta kecelakaan yang terjadi pada saat perjalanan ke dan dari tempat kerja. Pengelolaan dan penerapan keselamatan dan kecelakaan kerja pada pendekatan modern lebih maju dengan diperhatikan dan diikutinya perilaku keselamatan dan kecelakaan kerja sebagai bagian dari manajemen perusahaan. Hal ini disadari karena dari data kecelakaan kerja yang terjadi juga mengakibatkan kerugian yang cukup besar, baik pada kayawan (Pekerja) maupun barang-barang atau material. Dengan mengakibatkan banyaknya resiko yang diperoleh perusahaan maka mulailah diterapkan pentingnya keselamatan dan kecelakaan kerja yang menerapkan pola preventif terhadap kecelakaan yang terjadi. Penerapan keselamatan dan kecelakaan kerja di atas sesungguhnya merupakan kebutuhan, baik dalam rangka pertimbangan ekonomi (Efisiensi dan Safety), maupun kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku dalam rangka mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan. Pertimbangan lainnya adalah dalam rangka perdagangan bebas (Free Trade Barrier) yang menuntut kepedulian terhadap sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, sertifikasi produk dan perilaku keselamatan dan kecelakaan kerja. Bahkan saat ini, perilaku keselamatan dan kecelakaan kerja sudah menjadi prasyarat dalam ISO 9000:2000 dan CEPAA ( Council On Economic Priorities Accreditiation Agency) sosial accountability. PT. PAL Indonesia adalah perusahaan bermula dari sebuah galangan kapal yang bernama Marine Establishment (ME) dan pada saat itu telah diresmikan oleh pemerintah Belanda pada tahun Pada masa pendudukan Jepang, Perusahaan ini beralih nama menjadi Kaigun SE Setelah kemerdekaan, Pemerintah Indonesia menasionalisasi Perusahaan ini dan merubah namanya menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL). Pada tanggal 15 April 1980, Pemerintah merubah status Perusahaan dari Perusahaan Umum menjadi Perseroan Terbatas (PT) sesuai dengan akta No. 12, yang dibuat oleh Notaris Hadi Moentoro, SH. Lokasi Perusahaan di Jl. Ujung, Kel. Ujung, Kec. Semampir, Surabaya, dibawah pimpinan Prof.Dr.Ing.B.J.Habibie. Lima tahun kemudian bertepatan pada tanggal 15 April 1985 diresmikan berdirinya PT. Pabrik Kapal Indonesia oleh Presiden Soeharto, yang selanjutnya dinamakan PT. PAL Indonesia. Dengan kegiatan utama memproduksi kapal perang dan kapal niaga. PT. PAL Indonesia (Persero) juga memberikan jasa perbaikan dan jasa pemeliharaan kapal, serta

3 rekayasa umum dengan spesifikasi tertentu berdasarkan pesanan. Hal ini karena bekerja di PT. PAL Indonesia termasuk pekerjaan yang rawan terjadinya kecelakaan terutama pada bagian Assembly dan Produksi Kapal maka diperlukanlah Penanganan serius kecelakaan kerja pada karyawan (pekerja). Berdasarkan hal diatas peneliti tertarik untuk menganalisis kecelakaan kerja pada karyawan di divisi kapal niaga yang ada di PT. PAL Indonesia (Persero). Dengan melihat kecelakaan yang terjadi di PT. PAL tersebut, maka ada dua Jenis kerugian yang lebih dominan sesuai dengan yang di kemukaan oleh (Suma mur PK, 1989) adalah Direct Cost atau biaya langsung dan Indirect Cost atau biaya yang tidak langsung. Maka perlulah Alat Pelindung Diri (APD) harus mendapat perawatan secara teratur. Misalnya pakaian kerja, harus dipelihara, yaitu sering dicuci bersih agar terhindar dari kelapukan karena keringat dapat mempercepat kelapukan bahan pakaian yang terbuat dari katun. Perlengkapan lainnya yang perlu dijaga bersih adalah kacamata, masker permanen, dan pelindung telinga. Perlengkapan tersebut harus dijaga (Steril) setelah digunakan yaitu dicuci dengan alkohol (Buntarto, 2015). Penyebab terjadinya kecelakaan kerja selain dipengaruhi oleh peralatan kerja dan lingkungan kerja juga disebabkan oleh faktor manusia atau tenaga kerja, seperti bergurau sewaktu bekerja, kurannya motivasi dan kurangnya ketrampilan merupakan unsur penyebab terjadinya kecelakaan kerja dari tenaga kerja, termasuk kurang disiplin dalam menaati peraturan kerja, khususnya tentang pemakaian APD (Alat Pelindung Diri). Mengetahui dampak dari kecelakaan kerja yang dialami oleh karyawan di PT. PAL Indonesia (Persero) Surabaya perlu dihitung dengan mengunakan rumus Frekuensi kecelakaan kerja, jam kerja yang hilang, tingkat keparahan kecelakaan, kecenderungan kecelakaan kerja, mengunakan diagram pareto dan diagram sebab akibat. Maka dengan semua kejadian kecelakaan ini kita pasti akan mengetahui penyebab kecelakaan terbesar yang dialami dan kita akan mengetahui cara penangganannya atau solusinya. MATERI DAN METODE a. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Observasi dan penelitian Ex-Post Facto. Penelitian obseravasi adalah penelitian yang dilakukan pada populasi tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan antar variabel. Penelitian observasi biasanya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang representatif. Dalam penelitian observasional harus memperhatikan bagaimana cara mengambil sampel yang benar, dan bagaimana cara menghitung jumlah sampel yang benar. Penelitian Ex-Post Facto adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi, dan kemudian melihat kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kejadian tersebut. Penelitian ini menggunakan logika dasar yang tidak melakukan perlakuan langsung terhadap variabel bebas.

4 b. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara untuk mengambil dan mengumpulkan data-data penelitian, hal ini harus dilakukan secara benar dan tepat, sehingga penelitian benar-benar mendapatkan data yang valid dan reliabel. Ada beberapa teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut: wawancara, kuisioner, dan observasi. Adapun penjelasan yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut: 1. Wawancara, digunakan sebagai metode pengumpulan data apabila peneliti ingin melupakan studi pendahulu untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Asumsi yang perlu dipegang oleh peneliti dalam pengumpulan data dengan metode wawancara adalah : a. Subjek penelitian (responden) adalah orang yang paling mengerti tentang dirinya sendiri. b. Apa yang di informasikan (dikatakan) oleh subjek penelitian (responden) adalah benar dan dapat dipercaya. c. Interpretasi subjek tentang pertanyan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti. Peneliti sudah melakukan wawancara dengan kepala Divisi Keselamatan dan Kecelakaan Kerja dan Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum (K3LH dan FASUM) kawasan PT.PAL INDONESIA (Persero). Selanjutnya wawancara lebih fokus pada penelitiannya tepatnya di kepala K3LH dan FASUM serta kepala bengkel produksi di Divisi Kapal Niaga. 2. Kuisioner (Angket), merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi perangkat pertanyaan atau pernyataan kepada subjek penelitian (responden) untuk dijawabnya. Pertanyaan atau pernyataan tersebut harus memenuhi validitas dan reliabilitas. Kuisioner yang digunakan untuk penelitian harus sudah lulus uji validitas dan uji reliabilitas. Peneliti sudah melakukan sebaran kuisioner (angket) kepada karyawan bagian produksi atau Assembly Divisi Kapal Niaga berupa pertanyaan lebih ke kecelakaan kerja sesuai dengan judul Tugas Akhir (Skripsi) peneliti. 3. Observasi, merupakan suatu proses yang kompleks dan tersusun dari berbagai proses secara sistematis, yang paling penting dalam observasi adalah proses pengamatan dan proses ingatan. Untuk itu observasi harus dirancang secara sistematis tentang apa yang harus diamati, kapan dilakukan pengamatan, berapa lamanya pengamatan, dan dimana pengamatan dilakukan. Disamping itu, peneliti harus mengetahui secara detail tentang variabel-variabel penelitian yang akan diamati, mempersiapkan instrumen-instrumen observasi yang valid dan reliabel. Peneliti sudah melakukan pengamatan di area bengkel produksi (Assembly) sebelum sebaran kuisioner kepada karyawan dan wawancara kepada kepala bengkel produksi (Assembly), agar lebih mengetahui titik permasalahannya.

5 c. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua analisis data yaitu data kuantitatif (mengunakan rumus-rumus) dan kualitatif (mengunakan tabel-tabel) karena peneliti lebih fokus ke Analisis Kecelakaan Kerja. Analisis data kuantitatif adalah sebagai berikut: a. Frekuensi Kecelakaan Kerja. Frekuensi kecelakaan kerja digunakan untuk mengidentifikasi jumlah cidera yang menyebabkan tidak bisa bekerja per sejuta orang pekerja akibat kecelakaan selama periode satu tahun. Rumus: b. Jam Kerja yang Hilang. Banyaknya jam kerja yang hilang dihitung berdasarkan jumlah jam kerja yang hilang, jumlah jam nimbrung, jumlah jam pengantar ke rumah sakit, lalu dijumlahkan (totalkan) semua. Jam Kerja Reguler Perusahaan adalah (8 Jam). Perhitungan setiap kecelakaan kerugian jam kerja adalah sebagai berikut: Rumus: Jumlah jam kerja yang hilang karena kecelakaan adalah sebagai berikut: a) Jam kerja yang hilang terhadap personal yang celaka: Jumlah orang yang mengakami kecelakaan x Lama kecelakaan dan berobat = b) Jam kerja yang hilang karena petugas mengantar ke rumah sakit: Jumlah pengantar kerumah sakit x Lama pengantar = c) Jam kerja yang hilang karena temannya nimbrung: Jumlah orang yang nimbrung x Lama nimbrung = c. Kecenderungan Kecelakaan Kerja (Safe-T Score/STS) Safe T score adalah nilai indikator untuk menilai tingkat perbedaan antara dua kelompok yang dibandingkan. Apakah perbedaan pada dua kelompok tersebut bermakna atau tidak. Rumus: d. Tingkat Keparahan Kecelakaan (Severity Rate/SR) Tingkat keparahan kecelakaan (SR) adalah jumlah total hilangnya hari kerja atau kecelakaan kerja untuk per sejuta jam kerja orang. Rumus:

6 HASIL DAN PEMBAHASAN a. Pengumpulan dan Pengolahan Data Sebelum menganalisa suatu permasalahan, maka terlebih dahulu dilakukan suatu proses pengumpulan data sebagai bahan dalam menganalisa dan mengolah suatu masalah. Proses pengumpulan dan pengolahan data peneliti dilakukan pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus Proses pengumpulan atau pengambilan data hanya data yang dibutuhkan saja, seperti: tenaga kerja, jam kerja, kecelakaan kerja, dan struktur organisasi perusahaan PT. PAL Indonesia (Persero). b. Data Tenaga Kerja Berikut ini merupakan data tenaga kerja pada bagian bengkel Sub Assembly (CBL dan MPL). Jumlah tenaga kerja adalah 60 orang karyawan, semuanya berjenis kelamin laki-laki. Data tersebut dikelompokkan dalam tabel berdasarkan usia, tingkat pendidikan, masa kerja dan status karyawan. Tabel tersebut adalah sebagai berikut: 1) Data Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Usia Tabel 1. Data Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Usia No Umur Tenaga Kerja Jumlah 60 2) Data Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 2. Data Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Pendidikan Tenaga Kerja 1 SMP 13 2 SMA/SMK/STM 43 3 Perguruan Tinggi 4 Jumlah 60 3) Data Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Masa Kerja Tabel 3. Data Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Masa Kerja No Masa Kerja (Tahun/Bulan) Tenaga Kerja Bulan <12 1 Tahun

7 Jumlah 60 4) Data Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Status Karyawan Tabel 4. Data Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Status Karyawan No Status Karyawan Tenaga Kerja 1 Pekerja Kontrak Waktu Tidak 26 Tetap (PKWTT) 2 Pekerja Kontrak Waktu Tetap 34 (PKWT) Jumlah 60 c. Data Jam Kerja Jam kerja setiap tenaga kerja atau karyawan bagian bengkel Sub Assembly (CBL dan MPL) adalah 9 jam/hari. Karena waktu istirahat 1 jam/hari maka jam kerja efektifnya adalah 8 jam/hari. Hari kerja efektif yang di gunakan adalah 6 hari/minggu. Rincian tabel jam kerja reguler adalah sebagai berikut: 1) Data Jam Kerja berdasarkan Jam Kerja Reguler Tahun 2015 Tahun 2016 Tabel 5. Data Jam Kerja berdasarkan Jam Kerja Reguler Total Jam Total hari No Bengkel Tenaga Kerja Efektif Kerja Efektif Kerja per hari per tahun Jumlah Jam Kerja orang efektif pertahun 1 MPL CBL Jumlah MPL CBL Jumlah d. Data Jumlah Kecelakaan Kerja Data jumlah kecelakaan kerja pada bagian bengkel Sub Assembly (CBL dan MPL) berdasarkan jenis kecelakan, ringan dan beratnya kecelakaan dan sifat luka. Tabel jumlah kecelakaan kerjanya adalah sebagai berikut: 1. Data Jumlah Kecelakaan Kerja berdasarkan Jenis Kecelakaan Tabel 6. Data Jumlah Kecelakaan Kerja berdasarkan Jenis Kecelakaan

8 Tahun No Jenis Kecelakaan Jumlah Kecelakaan % Kecelakaan 1 Kepanasan 1 5,88% 2 Terjatuh 4 23,53% Kebakaran 6 35,29% 5 Terbentur 5 29,41 6 Terjepit 1 5,88% Jumlah ,00% Tahun No Jenis Kecelakaan Jumlah Kecelakaan % Kecelakaan 1 Terbentur 1 11,11% Terjatuh 3 33,33% 3 Terjepit 1 11,11% 4 Kebakaran 4 44,44% Jumlah 9 100,00% 2. Data Jumlah Kecelakaan Kerja berdasarkan Ringan dan Beratnya Kecelakaan. Tabel 7. Data Jumlah Kecelakaan Kerja berdasarkan Ringan, sedang dan Beratnya Kecelakaan Tahun No Tingkat Kecelakaan Jumlah Kecelakaan % Kecelakaan 1 Ringan 15 88,24% Sedang 2 11,76% 3 Berat - - Jumlah ,00% Tahun No Tingkat Kecelakaan Jumlah Kecelakaan % Kecelakaan 1 Ringan 6 66,67% Sedang 3 33,33% 3 Berat - - Jumlah 9 100,00% Catatan: Ringan: Memar, Robek, Mata Meradang, Urat Tertarik, Luka Bakar Sedang: > 1 luka kategori ringan, Patah Tulang, Tulang Gegar dan Remuk Berat: Mati Lemas, Amputasi 3. Data Jumlah Kecelakaan Kerja berdasarkan Sifat Luka Tabel 8. Data Jumlah Kecelakaan Kerja berdasarkan Sifat Luka Tahun No Sifat Luka Jumlah Kecelakaan % Kecelakaan 1 Iritasi 2 14,29% Luka Robek 7 50,00% 3 Luka Lecet 1 7,14%

9 4 Tulang Retak 2 14,29% 5 Luka Bakar 1 7,14% 6 Luka Memar 1 7,14% Jumlah ,00% Tahun No Sifat Luka Jumlah Kecelakaan % Kecelakaan 1 Luka Robek 3 50,00% Luka Memar 1 16,67% 3 Tulang Retak 1 16,67% 4 Luka Bakar 1 16,67% Jumlah 6 100,00% Analisis Data Penelitian a. Analisis Frekuensi Kecelakaan Kerja (Frequency Rate/FR) Parameter yang di gunakan untuk menghitung keseringan terjadi kecelakaan kerja dan banyaknya terjadi kecelakaan setiap jam kerja orang per tahun. Perhitunga data 2015 dan 2016 adalah sebagai berikut: Data kecelakaan Tahun 2015 adalah sebagai: Rumus: FR = 118, kali kecelakaan Dari perhitungan nilai Frequency Rate (FR) dari data tahun 2015 di PT. PAL Indonesia (Persero) Divisi Kapal Niaga pada bengkel Asembely (CBL dan MPL) mempunyai arti bahwa telah terjadi 118 kali kecelakaan setiap jam kerja orang pertahun. Data kecelakaan Tahun 2016 adalah sebagai berikut: FR = 62,53 63 kali kecelakaan Dari perhitungan nilai Frequency Rate (FR) dari data tahun 2016 di PT. PAL Indonesia (Persero) Divisi Kapal Niaga pada bengkel Asembly (CBL dan MPL) mempunyai arti bahwa telah terjadi 63 kali kecelakaan setiap jam kerja orang pertahun.

10 b. Analisis Jam Kerja yang Hilang Jam kerja hilang pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: Tabel 9. Hasil Analisis Jam Kerja yang Hilang karena Kejadian Kecelakaan pada Tahun 2015 No Tanggal Jenis Orang Jam Kecelakaan Kecelakaan Kerja Orang yang Hilang 1 5 Februari 2015 Terjatuh menit = 6 jam 15 menit 2 24 Maret 2015 Kepanasan menit = 8 jam 3 31 Maret 2015 Terjepit menit = 4 jam 30 menit 4 17 April 2015 Terbentur menit = 3 jam 10 menit 5 27 April 2015 Terjepit menit = 3 jam 35 menit 6 3 Juni 2015 Terjepit menit = 9 jam 30 menit 7 17 Juni 2015 Terlepas menit = 7 jam 8 10 Agustus 2015 Terjepit menit = 3 jam 20 menit 9 15 September 2015 Kebakaran menit = 3 jam 9 menit Oktober 2105 Jatuh menit = 6 jam 45 menit Oktober 2015 Terjepit menit = 4 jam 10 menit 12 4 November 2015 Kebakaran menit = 3 jam 10 menit 13 4 November 2105 Jatuh menit = 3 jam 10 menit November 2015 Kebakaran menit = 3 jam 45 menit November 2015 Terlempar menit = 3 jam 15 menit November 2015 Terbentur menit = 6 jam 15 menit November 2015 Kebakaran menit = 3 jam 15 menit Jumlah menit = 82 jam 4 menit Dari Tabel 9 diatas, terlihat bahwa paling banyak jam kerja yang hilang adalah pada tanggal 3 Juni 2015 dengan 579 menit = 9 jam 30 menit karena kecelakaan 1 hari hilang. Maka total keseluruhan jam kerja hilang adalah 4924 menit = 82 jam 4 menit. Jam kerja hilang pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: Tabel 10. Hasil Analisis Jam Kerja yang Hilang karena Kejadian Kecelakaan pada Tahun 2016 No Tanggal Jenis Orang Jam Kecelakaan Kecelakaan Kerja Orang yang Hilang 1 20 Januari 2016 Terbentur menit = 2 jam 10 menit 2 21 Februari 2016 Terjatuh menit = 2 jam 10 menit 3 1 April 2016 Terjatuh menit = 3 jam 10 menit 4 2 Juli 2016 Terjepit menit = 16 jam 30 menit 5 19 Juli 2016 Terbakar menit = 22 jam 10 menit 6 26 Juli 2016 Terjatuh menit = 2 jam 10 menit 7 16 Agustus 2016 Terbakar menit = 3 jam 10 menit

11 8 14 September 2016 Terjatuh menit = 4 jam 10 menit 9 18 Oktober 2106 Kebakaran menit = 5 jam 10 menit Jumlah menit = 60 jam 50 menit Dari Tabel 10 diatas, terlihat bahwa paling banyak jam kerja yang hilang adalah pada tanggal 19 Juli 2016 dengan 1330 menit = 22 jam 10 menit karena kecelakaan 3 hari hilang. Maka total keseluruhan jam kerja hilang adalah 3650 menit = 60 jam 50 menit. c. Analisis Tingkat Keparahan Kecelakaan Tingkat keparahan kecelakaan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: Tabel 11. Hasil Analisis Tingkat Keparahan Kecelakaan pada Tahun 2015 No Tanggal Jenis Orang Jam Tingkat Kecelakaan Kecelakaan Keparahan Kecelakaan 1 5 Februari 2015 Terjatuh menit = 36 jam 11 menit 2 24 Maret 2015 Kepanasan menit = 46 jam 18 menit 3 31 Maret 2015 Terjepit menit = 26 jam 2 menit 4 17 April 2015 Terbentur menit = 18 jam 19 menit 5 27 April 2015 Terjepit menit = 19 jam 47 menit 6 3 Juni 2015 Terjepit menit = 54 jam 59 menit 7 17 Juni 2015 Terlepas menit = 40 jam 31 menit 8 10 Agustus 2015 Terjepit menit = 19 jam 18 menit 9 15 September 2015 Kebakaran menit = 18 jam 14 menit Oktober 2105 Jatuh menit = 39 jam 4 menit Oktober 2015 Terjepit menit = 24 jam 7 menit 12 4 November 2015 Kebakaran menit = 18 jam 19 menit 13 4 November 2105 Jatuh menit = 18 jam 19 menit November 2015 Kebakaran menit = 21 jam 43 menit November 2015 Terlempar menit = 18 jam 49 menit November 2015 Terbentur menit = 36 jam 11 menit November 2015 Kebakaran menit = 18 jam 49 menit Jumlah menit = 475 jam Jadi, total keseluruhan jam tingkat keparahan kecelakaan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: Jumlah karyawan = 60 orang Hari kerja per tahun = 6 x 50 = 300 Jumlah jam kerja orang setahun = (Jumlah karyawan x Hari kerja efektif setahun x Jam kerja efektif Perhari) = (60 x 300 x 8 jam) = jam/tahun Jumlah jam kerja hilang setahun = 475 jam

12 SR = 3299 jam Dari hasil perhitungan SR (Saverity Rate) dari data tahun 2015 di PT. PAL Indonesia (Persero) Divisi Kapal Niaga pada bengkel Asembely (CBL dan MPL) dapat disimpulkan bahwa 3299 jam kerja yang hilang setiap jam kerja orang per tahun. Tingkat keparahan kecelakaan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: Tabel 12. Hasil Analisis Tingkat Keparahan Kecelakaan pada Tahun 2016 No Tanggal Jenis Orang Jam Tingkat Kecelakaan Kecelakaan Keparahan Kerja 1 20 Januari 2016 Terbentur menit = 12 jam 33 menit 2 21 Februari 2016 Terjatuh menit = 12 jam 33 menit 3 1 April 2016 Terjatuh menit= 18 jam 19 menit 4 2 Juli 2016 Terjepit menit= 95 jam 29 menit 5 19 Juli 2016 Terbakar menit= 128 jam 17 menit 6 26 Juli 2016 Terjatuh menit = 12 jam 33 menit 7 16 Agustus 2016 Terbakar menit= 18 jam 19 menit 8 14 September 2016 Terjatuh menit= 24 jam 7 menit 9 18 Oktober 2106 Kebakaran menit= 29 jam 54 menit Jumlah menit= 353 jam 4 menit Jadi, total keselurahan jam tingkat keparahan kecelakaan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: Jumlah karyawan = 60 orang Hari kerja per tahun = 6 x 50 = 300 Jumlah jam kerja orang setahun = (Jumlah karyawan x Hari kerja efektif setahun x Jam kerja efektif Perhari) = (60 x 300 x 480 menit) = menit/tahun = jam/tahun Jumlah jam kerja hilang setahun = menit = 353 Jam 4 menit SR = 2445 menit = 40 jam 45 menit

13 Dari hasil perhitungan SR (Saverity Rate) dari data tahun 2016 di PT. PAL Indonesia (Persero) Divisi Kapal Niaga pada bengkel Asembely (CBL dan MPL) dapat disimpulkan bahwa 40 jam 45 menit kerja yang hilang setiap jam kerja orang per tahun. d. Analisis Kecenderungan Kecelakaan Kerja (Safe-T Score/STS) Parameter untuk mengetahui angka kecenderungan kecelakaan. Perhitungannya adalah sebagai berikut: Rumus: Dimana: STS antara dan tidak menunjukkan perubahan yang berarti STS diatas menunjukkan keadaan yang memburuk STS dibawah 2.00 menunjukkan keadaan membaik Diketahui: FR 2015 FR 2016 : 118 kali : 63 kali STS = - 0,46 Dari hasil perhitungan Safe-T Score (STS) di dapat angka (-0,46) berarti kecenderungan angka kecelakaan menurun. Besarnya angka penurunan Safe-T Score (STS) berdasarkan porsentase (%) adalah sebagai berikut: STS = 46,6 %

14 e. Analisis menggunakan Diagran Pareto Gambar 1, diagram pareto berdasarkan jenis kecelakaan tahun 2015 Dari diagram Gambar 1 diatas, terlihat bahwa jenis kecelakaan terbanyak yang dialami pada tahun 2015 di PT. PAL INDONESIA (Persero) bagian Divisi Kapal Niaga adalah kabakaran dengan 35, 29 %. Gambar 2, diagram pareto berdasarkan jenis kecelakaan tahun 2016 Dari diagram Gambar 2 diatas, terlihat bahwa jenis kecelakaan terbanyak yang dialami pada tahun 2016 di PT. PAL INDONESIA (Persero) bagian Divisi Kapal Niaga adalah kabakaran dengan 44, 44 %.

15 KESIMPULAN 1. Dari perhitungan nilai Frequency Rate (FR) pada tahun 2015 di PT. PAL Indonesia (Persero) Divisi Kapal Niaga mempunyai arti bahwa telah terjadi 118 kali kecelakaan. Sedangkan pada tahun 2016 adalah 63 kali kali kecelakaan. 2. Jam Kerja Reguler atau efektif PT. PAL INDONESIA (Persero) Surabaya adalah 8 Jam. Maka jam kerja yang hilang pada tahun 2015 adalah 82 jam 4 menit, sedangkan jam kerja yang hilang pada tahun 2016 adalah 60 jam 50 menit. 3. Dari hasil perhitungan SR (Saverity Rate) pada tahun 2015 di PT. PAL Indonesia (Persero) Divisi Kapal Niaga dapat di peroleh hasil 3299 jam kerja yang hilang setiap jam kerja orang per tahun. Sedangkan Dari hasil perhitungan SR (Saverity Rate) pada tahun 2016 di PT. PAL Indonesia (Persero) Divisi Kapal Niaga dapat diperoleh 40 jam 45 menit kerja yang hilang setiap jam kerja orang per tahun. 4. Dari hasil perhitungan Safe-T Score (STS) di dapat angka (-0,46) berarti dari tahun 2015 ke tahun 2016 kecenderungan angka frekuensi kecelakaan kerja menurun. Jika di prosentasekan penurunan angka kecelakaan tersebut sebesar 46,6%. 5. Dari diagram pareto terlihat bahwa jenis kecelakaan terbanyak yang dialami pada tahun 2015 di PT. PAL INDONESIA (Persero) bagian Divisi Kapal Niaga adalah kabakaran. Sedangkan pada tahun 2016 juga adalah kebakaran. Artinya bahwa karyawan tidak berhati-hati saat pengelasan. 6. Penyebab yang lebih dominan terjadinya kecelakaan kerja adalah kurang atau tidak menggunakan dengan baik APD saat pengelasan, kurangnya pengawasan dan pengontrolan dari pihak manajemen atau kepala bengkel, kurangnya membuat ramburambu kecelakaan kerja dan pekerja kurang mengecek lingkungan sekitar saat pekerja melakukan pengelasan. DAFTAR PUSTAKA Adi Pratam., Prasetiya, Analisis Kecelakaan Kerja Dibagian Produksi Genteng PT. Varia Usaha Beton Sidoarjo. Tugas Akhir Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Boedi Rijanto., B, Pedoman Praktis Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) Industri Kontrusksi. Mitra Wacana Media: Jakarta. Bantarto dkk, Panduan Praktis Keselamatan & Kesehatan Kerja untuk Industri. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Sum mur, Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Gunung Agung: Jakart

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. yang bernama MARINE ESTABLISHMENT (ME) dan diresmikan oleh

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. yang bernama MARINE ESTABLISHMENT (ME) dan diresmikan oleh BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. PAL INDONESIA (PERSERO), bermula dari sebuah galangan kapal yang bernama MARINE ESTABLISHMENT (ME) dan diresmikan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1939.

Lebih terperinci

Evaluasi Penerapan Prosedur Operasional Sistem Mananejem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. PETROKIMIA GRESIK

Evaluasi Penerapan Prosedur Operasional Sistem Mananejem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. PETROKIMIA GRESIK Evaluasi Penerapan Prosedur Operasional Sistem Mananejem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. PETROKIMIA GRESIK Ferraz Romadiaty 1 dan Eko Nurmianto 2 Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN DAN USULAN PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA BAGIAN AUTOMOTIVE COMPONENT PT DPM

ANALISIS PENERAPAN DAN USULAN PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA BAGIAN AUTOMOTIVE COMPONENT PT DPM ANALISIS PENERAPAN DAN USULAN PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA BAGIAN AUTOMOTIVE COMPONENT PT DPM Mario Silda; Gunawarman Hartono; Robertus Tang Herman Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Abstrak. Abstract

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya   Abstrak. Abstract ANALISIS PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) TERHADAP TINGKAT KECELAKAAN KERJA (STUDI KASUS : PT. PAL INDONESIA) Susilo Winasis 1) dan Gempur Santoso 2) 1) dan 2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN K3 KULIAH 2: STATISTIK KECELAKAAN

SISTEM MANAJEMEN K3 KULIAH 2: STATISTIK KECELAKAAN SISTEM MANAJEMEN K3 KULIAH 2: STATISTIK KECELAKAAN By: Rini Halila Nasution, ST, MT Statistik kecelakaan akibat kerja meliputi kecelakaan yang disebabkan oleh atau diderita pada waktu menjalankan pekerjaan

Lebih terperinci

EVALUASI JENIS DAN AREA POTENSIL KECELAKAAN KERJA PADA INDUSTRI PABRIK X

EVALUASI JENIS DAN AREA POTENSIL KECELAKAAN KERJA PADA INDUSTRI PABRIK X B-15-1 EVALUASI JENIS DAN AREA POTENSIL KECELAKAAN KERJA PADA INDUSTRI PABRIK X Suharman Hamzah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Makassar, 90245

Lebih terperinci

Analisis Prioritas Kecelakaan Kerja dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis di PT. PAL Indonesia (Persero)

Analisis Prioritas Kecelakaan Kerja dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis di PT. PAL Indonesia (Persero) Analisis Prioritas Kecelakaan Kerja dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis di PT. PAL Indonesia (Persero) Fifin Dwi Megan Sari *1) dan I Wayan Suletra 2) 1) Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN ANALISA BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1. Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di Proyek Penerapan Program K3 di proyek ini di anggap penting karena pada dasarnya keselamatan dan kesehatan kerja

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kapal yang bernama MARINE ESTABLISHMENT (ME) dan diresmikan oleh

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kapal yang bernama MARINE ESTABLISHMENT (ME) dan diresmikan oleh BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat P.T. PAL INDONESIA P.T. PAL INDONESIA (PERSERO), bermula dari sebuah galangan kapal yang bernama MARINE ESTABLISHMENT (ME) dan diresmikan oleh pemerintah

Lebih terperinci

ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP TINGKAT KECELAKAAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT ABC. Benny Winandri, M.

ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP TINGKAT KECELAKAAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT ABC. Benny Winandri, M. ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP TINGKAT KECELAKAAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT ABC Benny Winandri, M.Sc, MM ABSTRAK: PT ABC perusahaan yang bergerak pada industri pembuatan

Lebih terperinci

MEMPELAJARI KESELAMATAN KERJA RUANG PLATTING MENGGUNAKAN FREQUENCY RATE & SEVERITY RATE

MEMPELAJARI KESELAMATAN KERJA RUANG PLATTING MENGGUNAKAN FREQUENCY RATE & SEVERITY RATE MEMPELAJARI KESELAMATAN KERJA RUANG PLATTING MENGGUNAKAN FREQUENCY RATE & SEVERITY RATE Created by: Nama : Anak Agung T K NPM : 30410629 Fakultas : Teknologi Industri Jurusan : Teknik Industri Pembimbing

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Nilai pada Tiap-tiap sub Kategori pada Tiap Kategori 79 Tabel 5.2 Perbandingan Dampak Kecelakaan dari Kategori Ringan dan Kategori Berat 87

Tabel 5.1 Nilai pada Tiap-tiap sub Kategori pada Tiap Kategori 79 Tabel 5.2 Perbandingan Dampak Kecelakaan dari Kategori Ringan dan Kategori Berat 87 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Nilai Ambang Batas Iklim Kerja Indeks Suhu Basah dan Bola 10 Tabel 2.2 Jenis Kecelakaan dan Bidang Industri 13 Tabel 2.3 Kategori Kecelakaan Kerja 20 Tabel 2.4 Critical Review 25

Lebih terperinci

ANALISIS STATISTIK KECELAKAAN KERJA

ANALISIS STATISTIK KECELAKAAN KERJA Tugas Kelompok : Keselamatan Kesehatan Kerja Dosen Pembimbing : ANALISIS STATISTIK KECELAKAAN KERJA O L E H : KELOMPOK II DEPARTEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Lia Irawati 1) Dr.Ir. Hendrik Sulistio., MT 2) Megawaty, ST., MT 3)

Lia Irawati 1) Dr.Ir. Hendrik Sulistio., MT 2) Megawaty, ST., MT 3) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PEKERJAAN PELEBARAN JALAN DIPONEGORO DAN JALAN CIPTO MANGUNKUSUMO KOTA SAMARINDA Lia Irawati 1) Dr.Ir. Hendrik Sulistio., MT ) Megawaty,

Lebih terperinci

ANALISIS KECELAKAAN DAN KESEHATAN KERJA DAN UPAYA PENCEGAHANNYA DI PT. XYZ SURABAYA DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESMENT SKRIPSI.

ANALISIS KECELAKAAN DAN KESEHATAN KERJA DAN UPAYA PENCEGAHANNYA DI PT. XYZ SURABAYA DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESMENT SKRIPSI. ANALISIS KECELAKAAN DAN KESEHATAN KERJA DAN UPAYA PENCEGAHANNYA DI PT. XYZ SURABAYA DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESMENT SKRIPSI Oleh : KHOLID ABDURRACHMAN 0932215016 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Memasuki perkembangan era global seperti saat ini, persaingan industri untuk memperebutkan pasar baik pasar tingkat nasional, maupun internasional,

Lebih terperinci

USULAN PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) UNTUK MEMINIMALKAN KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI RUMAH SAKIT LIMIJATI BANDUNG ABSTRAK

USULAN PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) UNTUK MEMINIMALKAN KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI RUMAH SAKIT LIMIJATI BANDUNG ABSTRAK USULAN PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) UNTUK MEMINIMALKAN KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI RUMAH SAKIT LIMIJATI BANDUNG Mega Tristanto Nrp : 0621037 Pembimbing : Maksum Tanubrata,

Lebih terperinci

Identifikasi Bahaya Pada Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA Dengan Pendekatan Fuzzy

Identifikasi Bahaya Pada Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA Dengan Pendekatan Fuzzy Identifikasi Bahaya Pada Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA Dengan Pendekatan Fuzzy di Industri Kapal Andri Kurniawan 1, Mardi Santoso 2, Mey Rohma Dhani 1 1 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Identifikasi Potensi Bahaya Identifikasi bahaya yang dilakukan mengenai jenis potensi bahaya, risiko bahaya, dan pengendalian yang dilakukan. Setelah identifikasi bahaya dilakukan,

Lebih terperinci

PENILAIAN SAFETY CLIMATE PEKERJA TERHADAP STATUS KARYAWAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN. (Studi Kasus pada Pekerja Workshop Di PT PAL Indonesia)

PENILAIAN SAFETY CLIMATE PEKERJA TERHADAP STATUS KARYAWAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN. (Studi Kasus pada Pekerja Workshop Di PT PAL Indonesia) PENILAIAN SAFETY CLIMATE PEKERJA TERHADAP STATUS KARYAWAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN (Studi Kasus pada Pekerja Workshop Di PT PAL Indonesia) Putri Hartaningrum *, Binti Mualifatul, Haidar Natsir Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIRARC (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA UNIT SEMARANG)

ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIRARC (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA UNIT SEMARANG) ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIRARC (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA UNIT SEMARANG) Rani Rumita *, Susatyo Nugroho W.P., Sari Veronica Jantitya

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR :1453 K/29/MEM/2000 TANGGAL : 3 November 2000 PEDOMAN PELAPORAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR :1453 K/29/MEM/2000 TANGGAL : 3 November 2000 PEDOMAN PELAPORAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Lampiran XIIIc Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000 LAMPIRAN XIIIc KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR :1453 K/29/MEM/2000 TANGGAL : 3 November 2000

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI BAGIAN PRODUKSI

TUGAS AKHIR ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI BAGIAN PRODUKSI TUGAS AKHIR ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI BAGIAN PRODUKSI (Studi kasus: P.G MOJO, Sragen, PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PADA PROYEK PELEBARAN JALAN BATAS SUMATERA SELATAN SIMPANG EMPAT ABSTRAK

EVALUASI PENERAPAN PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PADA PROYEK PELEBARAN JALAN BATAS SUMATERA SELATAN SIMPANG EMPAT ABSTRAK EVALUASI PENERAPAN PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PADA PROYEK PELEBARAN JALAN BATAS SUMATERA SELATAN SIMPANG EMPAT Dewa Ayu Putu Putri Parwita NRP : 1021028 Pembimbing : Deni Setiawan, S.T., M.T. ABSTRAK Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam menghasilkan produk dengan kualitas

Lebih terperinci

Identifikasi Potensi Bahaya Akibat Pencahayaan Dengan Pendekatan HIRA (Hazard Identification And Risk Assessment)

Identifikasi Potensi Bahaya Akibat Pencahayaan Dengan Pendekatan HIRA (Hazard Identification And Risk Assessment) Identifikasi Potensi Bahaya Akibat Pencahayaan Dengan Pendekatan HIRA (Hazard Identification And Risk Assessment) Maesaroh, Yayan Harry Yadi, Wahyu Susihono,, Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN KECELAKAAN KERJA DI ACETYLENE PLANT PT. ANEKA GAS INDUSTRI WILAYAH V JAWA TIMUR

IMPLEMENTASI PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN KECELAKAAN KERJA DI ACETYLENE PLANT PT. ANEKA GAS INDUSTRI WILAYAH V JAWA TIMUR TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN KECELAKAAN KERJA DI ACETYLENE PLANT PT. ANEKA GAS INDUSTRI WILAYAH V JAWA TIMUR Ghisela Selfi Oktiafitri R0010044 PROGRAM

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI PT SINAR BAJA ELEKTRIK

PENGELOLAAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI PT SINAR BAJA ELEKTRIK SKRIPSI PENGELOLAAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI PT SINAR BAJA ELEKTRIK O l e h : MAHENDRA SUPARMAN PUTRA 0652310038 PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. kuat. (2) Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk

BAB 1 : PENDAHULUAN. kuat. (2) Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk kuat. (2) Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi akan membawa dampak terhadap perubahan tatanan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan, karena manusia merupakan aset hidup yang perlu dipelihara

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) TERHADAP PERILAKU PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) TERHADAP PERILAKU PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) TERHADAP PERILAKU PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) (Studi di Depo Lokomotif PT. Kereta Api (Persero) Daop IX Jember) SKRIPSI

Lebih terperinci

Universitas Diponegoro 2 Chief Environmental Engineer, Safety-Health_Environmental & Loss Control

Universitas Diponegoro   2 Chief Environmental Engineer, Safety-Health_Environmental & Loss Control JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 13, Volume, Nomor 1, Tahun 13 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PEKERJA DALAM PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI

Lebih terperinci

Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control dan Pemilihan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis

Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control dan Pemilihan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control dan Pemilihan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis (Studi Kasus: PT. Pelindo Marine Service) Ragil Aji Samudra 1*, Mey Rohma dhani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lingkungan. Tentu saja akibat-akibat negatif itu menjadi tanggungan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lingkungan. Tentu saja akibat-akibat negatif itu menjadi tanggungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka perkembangan industri di suatu negara, masalah besar yang selalu timbul adalah kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan dampak negatif industri terhadap

Lebih terperinci

PENGENDALIAN BAHAYA KERJA DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS PADA PENERIMAAN AFVAL LOKAL BAGIAN WAREHOUSE DI PT. ST

PENGENDALIAN BAHAYA KERJA DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS PADA PENERIMAAN AFVAL LOKAL BAGIAN WAREHOUSE DI PT. ST Teknika : Engineering and Sains Journal Volume 1, Nomor 1, Juni 2017, 11-16 ISSN 2579-5422 online ISSN 2580-4146 print PENGENDALIAN BAHAYA KERJA DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS PADA PENERIMAAN AFVAL

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proses industrialisasi telah mendorong tumbuhnya industri diberbagai sektor dengan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proses industrialisasi telah mendorong tumbuhnya industri diberbagai sektor dengan 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses industrialisasi telah mendorong tumbuhnya industri diberbagai sektor dengan menerapkan berbagai teknologi dan menggunakan bermacam-macam bahan. Hal ini mempunyai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kecelakaan Kerja Sebuah perusahaan yang beroperasi dalam bidang konstruksi mempunyai kemungkinan terjadi kecelakaan kerja. Setiap orang dimanapun berada, siapapun bisa mengalami

Lebih terperinci

PROSEDUR PENANGANAN KONDISI DARURAT DALAM PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) MEDAN

PROSEDUR PENANGANAN KONDISI DARURAT DALAM PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) MEDAN PROSEDUR PENANGANAN KONDISI DARURAT DALAM PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) MEDAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai Satu Syarat Menyelesaikan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN LEAN MANUFACTURING PADA UNIT BISNIS AIR MINUM DALAM KEMASAN DI PT SWABINA GATRA DENGAN MENGGUNAKAN ENAM PARAMETER

PELAKSANAAN LEAN MANUFACTURING PADA UNIT BISNIS AIR MINUM DALAM KEMASAN DI PT SWABINA GATRA DENGAN MENGGUNAKAN ENAM PARAMETER PELAKSANAAN LEAN MANUFACTURING PADA UNIT BISNIS AIR MINUM DALAM KEMASAN DI PT SWABINA GATRA DENGAN MENGGUNAKAN ENAM PARAMETER DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA

Lebih terperinci

Evaluasi dan Perbaikan pada Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja (SMK3) untuk Menekan Unsafe Behavior pada Pekerja. (Studi Kasus : PT.

Evaluasi dan Perbaikan pada Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja (SMK3) untuk Menekan Unsafe Behavior pada Pekerja. (Studi Kasus : PT. Evaluasi dan Perbaikan pada Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja (SMK3) untuk Menekan Unsafe Behavior pada Pekerja (Studi Kasus : PT.DPS) Danis Maulana 2507.100.101 Dosen Pembimbing Ir.Sritomo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada anak kurang begitu diperhatikan oleh berbagai pihak baik oleh orang tua,

BAB I PENDAHULUAN. pada anak kurang begitu diperhatikan oleh berbagai pihak baik oleh orang tua, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia sekolah merupakan kelompok usia kritis dikarenakan pada masa tersebut mereka rentan mengalami masalah kesehatan. Masalah kesehatan pada anak kurang begitu

Lebih terperinci

PENERAPAN KEBIJAKAN MANAJEMEN KESELAMATAN KERJA DI DALAM PERUSAHAAN

PENERAPAN KEBIJAKAN MANAJEMEN KESELAMATAN KERJA DI DALAM PERUSAHAAN PENERAPAN KEBIJAKAN MANAJEMEN KESELAMATAN KERJA DI DALAM PERUSAHAAN Oleh Sriwahyuningsih Abstract: This article study about factors causing the accident of activity, affect to company in the event of accident

Lebih terperinci

Analisa Kecelakaan Menggunakan Metode Event and Casual Factor Analysis Pada Kecelakaan Menghilangkan Waktu Kerja Studi Kasus di PT.

Analisa Kecelakaan Menggunakan Metode Event and Casual Factor Analysis Pada Kecelakaan Menghilangkan Waktu Kerja Studi Kasus di PT. Analisa Kecelakaan Menggunakan Metode Event and Casual Factor Analysis Pada Kecelakaan Menghilangkan Waktu Kerja Studi Kasus di PT. Produsen Baja Mochammad Febry Wignyo Aminullah 1*, Rona Riantini 2, Mades

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI (Studi di PT Tata Mulia Nusantara Indah, Proyek Java Cocoa Plant Gresik)

TUGAS AKHIR. DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI (Studi di PT Tata Mulia Nusantara Indah, Proyek Java Cocoa Plant Gresik) TUGAS AKHIR DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI (Studi di PT Tata Mulia Nusantara Indah, Proyek Java Cocoa Plant Gresik) Oleh UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa ke masa. Dengan demikian, setiap tenaga kerja harus dilindungi

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa ke masa. Dengan demikian, setiap tenaga kerja harus dilindungi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tenaga kerja merupakan tulang punggung suksesnya pembangunan bangsa dari masa ke masa. Dengan demikian, setiap tenaga kerja harus dilindungi keselamatan dan kesehatannya

Lebih terperinci

ANALISA RESIKO DALAM USAHA MENGELOLA FAKTOR RESIKO SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUK JADI

ANALISA RESIKO DALAM USAHA MENGELOLA FAKTOR RESIKO SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUK JADI ANALISA RESIKO DALAM USAHA MENGELOLA FAKTOR RESIKO SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUK JADI Ni Luh Putu Hariastuti Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jurusan Teknik Industri Jl.

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. faktor yaitu, unsafe action dan unsafe condition. OHSAS menyebutkan risiko

BAB 1 : PENDAHULUAN. faktor yaitu, unsafe action dan unsafe condition. OHSAS menyebutkan risiko BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap tempat kerja memiliki risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya risiko yang terjadi tergantung pada jenis industri, teknologi yang digunakan serta pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pesat dunia industri konstruksi bangunan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pesat dunia industri konstruksi bangunan di Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pesat dunia industri konstruksi bangunan di Indonesia ditandai dengan adanya bermunculan proyek yang dibangun baik oleh pemerintah maupun oleh swasta.

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA

MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA Nama : Indah Wulandari NPM : 34413373 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Stephanus Benedictus Bera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Kejadian kecelakaan kerja dan timbulnya penyakit akibat kerja merupakan masalah yang besar bagi sebuah perusahaan atau industri. Kerugian yang dapat terjadi akibat

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA KULI BANGUNAN DALAM PENGGUNAAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI (APD)

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA KULI BANGUNAN DALAM PENGGUNAAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI (APD) KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA KULI BANGUNAN DALAM PENGGUNAAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI (APD) di Proyek OKAZ The Islamic Open Market Ponorogo Oleh : VELYCO CLARINA IKA GUTAMA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi pengambilan data dilakukan di satu tempat agar mendapatkan data akurat. Lokasi pengambilan data dilaksanakan di SMK Negeri 6 Bandung sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. CV. Cahaya Mulia Meubelindo berkedudukan di Padang yang berlokasi di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. CV. Cahaya Mulia Meubelindo berkedudukan di Padang yang berlokasi di BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian CV. Cahaya Mulia Meubelindo berkedudukan di Padang yang berlokasi di Jl. Kampung Kalawi No. 23 kel. Lubuk Lintah Kec. Kuranji, Kota

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR EVALUASI PELAKSANAAN SMK3 DENGAN PENDEKATAN MANAJEMEN RISIKO

LAPORAN TUGAS AKHIR EVALUASI PELAKSANAAN SMK3 DENGAN PENDEKATAN MANAJEMEN RISIKO LAPORAN TUGAS AKHIR EVALUASI PELAKSANAAN SMK3 DENGAN PENDEKATAN MANAJEMEN RISIKO (Studi Kasus: PT. Garudafood Putra Putri Jaya, Divisi Roasted Peanut Pati) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan bagi para pekerja dan orang lain di sekitar tempat kerja untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan bagi para pekerja dan orang lain di sekitar tempat kerja untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan segala daya-upaya yang dilakukan bagi para pekerja dan orang lain di sekitar tempat kerja untuk mendapatkan perlindungan

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BERDASARKAN METODE SWIFT PADA PT KRAKATAU STEEL DIVISI WIRE ROD MILL

USULAN PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BERDASARKAN METODE SWIFT PADA PT KRAKATAU STEEL DIVISI WIRE ROD MILL USULAN PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BERDASARKAN METODE SWIFT PADA PT KRAKATAU STEEL DIVISI WIRE ROD MILL Retno Fitri Wulandari 36412165 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI HUBUNGAN BUDAYA K3 DENGAN SAFE BEHAVIOR PEKERJA GERINDA (Penelitian di PT Barata Indonesia (Persero) Gresik) Oleh: ELLIYANUAR RURI JUWITASARI UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT SURABAYA

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI

BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI 5.1 Analisa Gangguan Permesinan Berdasarkan data tentang gangguan operasi yang diperoleh oleh peneliti dari perusahaan untuk gangguan yang berisiko yang terjadi diperiode

Lebih terperinci

1 Universitas Indonesia

1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini ilmu dan teknologi telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Perkembangan ini diiringi pula dengan berkembangnya dunia industri yang semakin maju. Pemanfaatan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT JASA MARGA (Persero) Tbk. CABANG BELMERA MEDAN

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT JASA MARGA (Persero) Tbk. CABANG BELMERA MEDAN PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT JASA MARGA (Persero) Tbk. CABANG BELMERA MEDAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh:

Lebih terperinci

Peranan Keselamatan Kerja di Tempat Kerja Sebagai Wujud Keberhasilan Perusahaan

Peranan Keselamatan Kerja di Tempat Kerja Sebagai Wujud Keberhasilan Perusahaan Jurnal Teknologi Proses Media Publikasi Karya Ilmiah Teknik Kimia 4(2) Juli 2005 : 1 5 ISSN 1412-7814 Peranan Keselamatan Kerja di Tempat Kerja Sebagai Wujud Keberhasilan Perusahaan Harrys Siregar Program

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana penilaian kinerja karyawan bagian operasional khususnya divisi produksi 1-A dan divisi produksi 1-B pada PT. Pupuk Kujang Cikampek,

Lebih terperinci

PENENTUAN ALTERNATIF OPTIMAL PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA BERDASARKAN KRITERIA COST BENEFIT RATIO PADA PT. HIGH STEELINDO ERANUSA TUGAS SARJANA

PENENTUAN ALTERNATIF OPTIMAL PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA BERDASARKAN KRITERIA COST BENEFIT RATIO PADA PT. HIGH STEELINDO ERANUSA TUGAS SARJANA PENENTUAN ALTERNATIF OPTIMAL PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA BERDASARKAN KRITERIA COST BENEFIT RATIO PADA PT. HIGH STEELINDO ERANUSA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah sensus karena penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah sensus karena penelitian 26 III. METODE PENELITIAN A. Metode, Lokasi, dan Waktu Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah sensus karena penelitian ini melibatkan seluruh anggota populasi dari daerah penelitian.

Lebih terperinci

ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI CV. PRIMA MANDIRI TEKNIK SURABAYA SKRIPSI

ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI CV. PRIMA MANDIRI TEKNIK SURABAYA SKRIPSI ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI CV. PRIMA MANDIRI TEKNIK SURABAYA SKRIPSI DISUSUN OLEH : ERA WEGAS SUPRIYANTO 0832015021 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Evaluasi Implementasi Kesehatandan Keselamatan Kerja (K3) Dalam KegiatanPenambangan Batuan Andesit Evaluation Implentation of The Health and Workplace Safety

Lebih terperinci

JOB SAFETY ANALISYS TERHADAP PERALATAN YANG DIGUNAKAN DALAM PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG. OLEH: Hendra Wahyu NIM

JOB SAFETY ANALISYS TERHADAP PERALATAN YANG DIGUNAKAN DALAM PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG. OLEH: Hendra Wahyu NIM JOB SAFETY ANALISYS TERHADAP PERALATAN YANG DIGUNAKAN DALAM PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG OLEH: Hendra Wahyu NIM. 131158003 PASCA SARJANA MAGISTER TERAPAN REKAYASA INFRASTRUKTUR POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 50 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Lokasi Perusahaan PT Multijaya Mandiri Sentosa didirikan pada tahun 2001 berlokasi di Jl.Lapangan Roos III No 30 Tebet Jakarta Selatan 12840. dengan bidang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM PT. PAL INDONESIA(Persero) Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di sektor Industri Maritim

BAB II. GAMBARAN UMUM PT. PAL INDONESIA(Persero) Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di sektor Industri Maritim BAB II GAMBARAN UMUM PT. PAL INDONESIA(Persero) 2.1 Sejarah Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di sektor Industri Maritim maka dalam hal ini pemerintah membuka perusahaan galangan kapal yaitu PT. PAL

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja antara lain disebabkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja antara lain disebabkan oleh 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sektor industri saat ini merupakan salah satu andalan dalam pembangunan nasional Indonesia yang terus berkembang dan tumbuh secara cepat serta berdampak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah PT. Samudra Marine Indonesia yaitu perusahaan jasa pembuatan kapal, perbaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Jika di masa lalu perusahaan berorientasi pada konsumen (customer oriented) yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Jika di masa lalu perusahaan berorientasi pada konsumen (customer oriented) yaitu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis di era globalisasi saat ini semakin ketat, sehingga perusahaan harus memiliki strategi dalam memenangkan persaingan bisnis tersebut. Jika di masa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Flow Chart Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama kegiatan penelitian berlangsung. Deskripsi dilengkapi dengan penyajian diagram alir

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU J. Agroland 20 (2) : 131-137, Agustus 2013 ISSN : 0854-641X ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU Analysis of Soybeans Raw Material

Lebih terperinci

KAJIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA AREA PT. XXX (PERSERO) TUAL MALUKU

KAJIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA AREA PT. XXX (PERSERO) TUAL MALUKU KAJIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA AREA PT. XXX (PERSERO) TUAL MALUKU Esthi Kusdarini, Fitri Nurmala Sade, Dwi Poetranto Waloejo Adjie Jurusan Teknik Pertambangan, Email: Esthi_kusdarini@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGUKURAN IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) SERTA IDENTIFIKASI HAZARD DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DI PT.

PENGUKURAN IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) SERTA IDENTIFIKASI HAZARD DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DI PT. PENGUKURAN IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) SERTA IDENTIFIKASI HAZARD DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DI PT. IGLAS (Persero), Gresik SKRIPSI Disusun Oleh : RIZAL AKHBAR 0632010201

Lebih terperinci

Safety Leadership Bag 1 Part 2

Safety Leadership Bag 1 Part 2 Safety Leadership Bag 1 Part 2 1.1. Paradigma Perusahaan Terhadap Sumber Daya Manusia Sebagian besar industri mengeluhkan fenomena tingginya kecelakaan kerja (Accident) ini meskipun sudah mendapatkan sertifikasi

Lebih terperinci

pembinaan dan operasi. Audit keselamatan jalan pada awalnya diperiksa oleh orang atau tim yang berkualitas secara mandiri untuk

pembinaan dan operasi. Audit keselamatan jalan pada awalnya diperiksa oleh orang atau tim yang berkualitas secara mandiri untuk 15 pada semua perangkat jalan mulai dari perancangan, bentuk jalan, pembinaan dan operasi. Audit keselamatan jalan pada awalnya dikembangkan untuk jalan-jalan baru, akan tetapi semakin banyak digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja.

BAB I PENDAHULUAN. setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang International Labour Organization (ILO) tahun 2013, 1 pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii v vii viii x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1.2 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Undang-undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada tahun 1890, pemerintah Amerika Serikat memasukan rancangan undang undang (UU) yang mengatur keselamatan dan kesehatan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. yang memiliki peran penting dalam kegiatan perusahaan. dari potensi bahaya yang dihadapinya (Shiddiq, dkk, 2013).

PENDAHULUAN. yang memiliki peran penting dalam kegiatan perusahaan. dari potensi bahaya yang dihadapinya (Shiddiq, dkk, 2013). PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya perlindungan kerja agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan ditempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlu diperhatikan dan dikondisikan secara baik oleh pihak perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perlu diperhatikan dan dikondisikan secara baik oleh pihak perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan kerja di suatu perusahaan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dan dikondisikan secara baik oleh pihak perusahaan. Dengan kondisi kesehatan kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Keselamatan dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Keselamatan dan kesehatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Keselamatan dan kesehatan kerja

Lebih terperinci

Lampiran 1 kuesioner

Lampiran 1 kuesioner Lampiran 1 kuesioner KUESIONER Kepada : Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Karyawan bagian Bengkel Fabrikasi Lambung PT. PAL Surabaya di. TEMPAT Dengan hormat, Dalam rangka penyusunan skripsi guna memenuhi syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis material baik untuk konstruksi utama maupun untuk accessories tambahan

BAB I PENDAHULUAN. jenis material baik untuk konstruksi utama maupun untuk accessories tambahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maraknya pembangunan di bidang offshore yang membutuhkan berbagai jenis material baik untuk konstruksi utama maupun untuk accessories tambahan membuat perusahaan

Lebih terperinci

MANAJEMEN ALAT PELINDUNG DIRI PADA AREA PART MANUFACTURING DI PT. FSCM MANUFACTURING INDONESIA

MANAJEMEN ALAT PELINDUNG DIRI PADA AREA PART MANUFACTURING DI PT. FSCM MANUFACTURING INDONESIA MANAJEMEN ALAT PELINDUNG DIRI PADA AREA PART MANUFACTURING DI PT. FSCM MANUFACTURING INDONESIA LAPORAN TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Denty Rosalin R.0011030 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan traumatic injury. Secara keilmuan, keselamatan dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan traumatic injury. Secara keilmuan, keselamatan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan dan keselamatan kerja adalah upaya pencegahan dari kecelakaan dan melindungi pekerja dari mesin dan peralatan kerja yang akan dapat menyebabkan traumatic

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Motivasi Kerja dan Produktivitas Kerja. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Motivasi Kerja dan Produktivitas Kerja. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Persaingan yang semakin ketat membuat banyak organisasi menyadari pentingnya memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, berintegritas dan memiliki komitmen yang tinggi untuk mampu mendorong

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Umur Masa kerja Pengetahuan Sikap kerja Variabel Terikat Kecelakaan kerja Perilaku berbahaya Lingkungan berbahaya Penggunaan APD Gambar 3.1 Kerangka

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: kompensasi, dan motivasi karyawan. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: kompensasi, dan motivasi karyawan. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kompensasi memegang peranan penting terhadap motivasi karyawan dalam menjalankan pekerjaannya di perusahaan. Bagi para karyawan sendiri, kompensasi menjadi sebuah simbol penghargaan yang menunjukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. eksis. Masalah utama yang selalu berkaitan dan melekat dengan dunia kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. eksis. Masalah utama yang selalu berkaitan dan melekat dengan dunia kerja adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya dunia industri, mengakibatkan munculnya masalahmasalah baru yang harus bisa segera diatasi apabila perusahaan tersebut ingin tetap eksis. Masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industrialisasi dan globalisasi harus didukung dengan peralatan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. industrialisasi dan globalisasi harus didukung dengan peralatan dan teknologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan pembangunan nasional bangsa Indonesia, maka mendorong timbulnya berbagai macam sektor industri. Sebagaimana diketahui bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan adanya globalisasi disegala bidang maka perindustrian di

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan adanya globalisasi disegala bidang maka perindustrian di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan adanya globalisasi disegala bidang maka perindustrian di Indonesia mengalami perubahan yang besar. Perubahan ini ditandai dengan bertambah majunya teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan kerja saat ini menjadi kewajiban dan kebutuhan perusahaan dalam segala bentuk kegiatan pekerjaan. Keselamatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk

Lebih terperinci

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS VII (The Effect Of Health Education To The Student Knowledge Level Of First Aid

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN

Abstrak. Abstract METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEATAN KERJA (K3) PADA PROYEK GUNAWANGSA MERR APARTMENT (RISK ANALYSIS OF SAFETY AND EALT OCCUPATION AT GUNAWANGSA MERR APARTMENT) Enny A Muslim, Anik Ratnaningsih, Sri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan. Variabel bebas (X):

Lebih terperinci