MAKALAH FILSAFAT HUKUM ISLAM SUMBER DAN METODE PENETAPAN HUKUM ISLAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAKALAH FILSAFAT HUKUM ISLAM SUMBER DAN METODE PENETAPAN HUKUM ISLAM"

Transkripsi

1 MAKALAH FILSAFAT HUKUM ISLAM TENTANG SUMBER DAN METODE PENETAPAN HUKUM ISLAM OLEH : KELOMPOK 4 NAMA : MUHAMMAD AWALUDIN ( ) ROHANIS ( ) JURUSAN : AS A SEMSTER : III ( TIGA ) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) MATARAM 2011

2 KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji bagi Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat taufik dan hidayahnya kepada kita semua. Dan tak lupa pula salawat serta salam kami haturkan kepangkuan baginda nabi besar Muhammad Saw, karena berkat perjuangan dan usaha beliau kita semua dapat menikmati islam dengan sebaikbaiknya agama. Syukur alhamdulillah makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya. Didalam makalah ini kami akan membahas tentang Sumber dan Metode Penetapan Hukum Islam. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Dosen Mata Kuliah Filsafat Hukum Islam ( Muh. Harfin Juhdi ) yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada kami untuk membuat makalah ini. Dengan rendah hati, kami ingin menyampaikan beribu maaf apabila terjadi kesalahan dan kekeliruan pada penulisan makalah ini. Kami juga mohon kritik dan sarannya dalam penyempurnaan makalah ini, karena kami masih dalam tahap belajar. Akhirul kalam jazakumullahu khairon,wassalam. Mataram, 15 Desember 2011 Penyusun DAFTAR ISI

3 KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sumber- Sumber Hukum Islam a. Al-qur an b. Al-Hadits c. Ijtihad 2.2 Metode Penetapan Hukum Islam BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA BAB I

4 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hukum Islam mencerminkan seperangkat norma Ilahi yang mengatur tata hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia lainnya dalam kehidupan sosial hubungan manusia dengan benda dan alam lingkungan hidupnya. Norma Illahi yang mengatur tata hubungan tersebut adalah kaidah-kaidah dalam arti khusus atau kaidah ibadah murni, mengatur cara dan upacara hubungan langsung antara manusia dengan sesamanya dan makhluk lain di lingkungannya. Ciri khas hukum Islam, yakni berwatak universal, berlaku abadi untuk umat Islam dimanapun mereka berada, tidak terbatas pada umat Islam dimanapun mereka berada, tidak terbatas pada umat Islam di suatu tempat atau negara pada suatu masa, menghormati martabat manusia sebagai kesatuan jiwa dan raga, rohani dan jasmani, serta memuliakan manusia dan kemanusiaan secara keseluruhan, pelaksanaan dalam praktik digerakkan oleh iman dan akhlak umat Islam. Banyak teori tentang sumber hukum Islam, tetapi penulis akan menuliskan tentang sumber hukum Islam yang terdiri dari Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad. Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai sumber-sumber hukum Islam dan metode pembentukan hukum Islam. 1.2 Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah menambah pengetahuan kita khususnya para mahasiswa akan sumber hukum Islam dan metode penetapannya dari zaman Rasul sampai kepada zaman sekarang ini. BAB II PEMBAHSAN

5 2.1 SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM Agama Islam memiliki pedoman yang sangat penting dalam menghadapi hidup. Setiap muslim diwajibkan agar berpedoman dengan sumbersumber tersebut. Sumber-sumber tersebut terdapat beberapa bagian 1. Sumber yang paling penting, sempurna, tidak diragukan, berlaku sepanjang zaman dan diwajibkan pula setiap muslim atas pemahamannya yaitu Al-Quran. Sumber lainnya cukup penting dalam pengaplikasian dari Al-Quran ke kehidupan sehari-hari yaitu Hadits dan ijtihad yang diambil berdasarkan kedua sumber tersebut. a) Al-Qur an al-karim Al-Qur an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dengan bahasa Arab dengan perantaraan malaikat Jibril, sebagai hujjah (argumentasi) bagi-nya dalam mendakwahkan kerasulan-nya dan sebagai pedoman hidup bagi manusia yang dapat dipergunakan untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat serta sebagai media untuk bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Tuhan dengan membacanya. Wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw ini terwujud dalam bahasa arab dan secara autentik terhimpun dalam mushaf. 2 * Dalil : alqur an menjadi sumber Hukum Islam (an-nisa : 59 ) 1 Jamil, Fathurrahman. Filsafat Hukum Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu Azyumardi Azra, Buku Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum, cet. III.Direktorat Perguruan Agama Islam, Jakarta, 2002, hlm. 61.

6 3 Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. Nama-Nama Al-Qur an, adapun nama nama al Qur an yaitu : 1. Al kitab (kitabullah),yang merupakan sinonim dari kata Al Qur an artinya,kitab suci sebagai petunjuk bagi oranh yang bertakwa. 2. Az-zikr,artinya peringatan, 3. Al- furqan, artinya pembeda, 4. As-suhuf berarti lembaran-lembaran, Keistimewaan yang di miliki Al-Qur an sebagai wahyu Allah ini ada banyak sekali, di antaranya yaitu: a. Lafadh dan maknanya berasal dari Tuhan. Lafadh yang berbahasa Arab itu dimasukkan ke dalam dada Nabi Muhammad, kemudian beliau membaca dan terus menyampaikannya kepada umat. Sebagai bukti bahwa Al-Qur an itu datang dari sisi Allah ialah ketidaksanggupan (kelemahan) orang-orang membuat tandingannya walaupun mereka sastrawan sekalipun. b. Al-Qur an sampai kepada kita secara mutawatir Cara penyampaian yang menimbulkan keyakinan tentang kebenarannya, karena disampaikan oleh sekian banyak orang yang mustahil mereka bersepakat bohong. c. Tidak ada yang bisa memalsukan Al-Qur an karena ia terjaga keasliannya. Firman Allah dalam surat Al-Hijr ayat 9 3 Al-qur an surat An-nisa :59

7 Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. Fungsi Al-Qur an : 1.Petunjuk bagi Manusia. Allah swt menurunkan Al-Qur ansebagai petujuk umar manusia,seperti yang dijelaskan dalam surat (QS AL-Baqarah :2) Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. 2. Sumber pokok ajaran islam. Fungsi AL-Qur an sebagai sumber ajaran islam sudah diyakini dan diakui kebenarannya oleh segenap hukum islam.adapun ajarannya meliputi persoalan kemanusiaan secara umum seperti hukum, ibadah, ekonomi, politik, social, budaya, pendidikan, ilmu pengetahuan dan seni. 3. Peringatan dan pelajaran bagi manusia. Bagi kita,umat uyang akan datang kemudian rentu harus pandai mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah-kisah yang diterangkan dalam Al-Qur an. 4. sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw. Turunnya Al-Qur an merupakan salah satu mukjizat yang dimilki oleh nabi Muhammad saw. Hukum-hukum yang terkandung di dalam Al-Qur an ada 3 yaitu : 1. Hukum I tiqadiyah Hukum I tiqadiyah yaitu hukum-hukum yang berkaitan dengan kewajiban para mukallaf untuk mempercayai Allah, malaikat-malaikat Allah, Kitab-kitab Allah, Rasul-rasul Allah dan hari pembalasan. 2. Hukum akhlaq

8 Hukum Akhlaq yaitu tingkah laku yang berhubungan dengan kewajiban orang mukallaf untuk menghiasi dirinya dengan sifat-sifat keutamaan dan menjauhkan dirinya dari sifat-sifat yang tercela. 3. Hukum amaliah Hukum amaliah yaitu yang bersangkutan dengan perkataan, perbuatanperbuatan, perjanjian-perjanjian, dan mu amalah (kerja sama) sesama manusia. b) Al-Hadits Hadits (bahasa Arab: (,الححديث adalah perkataan dan perbuatan dari Nabi Muhammad. Dalam terminologi Islam istilah hadits berarti melaporkan/ mencatat sebuah pernyataan dan tingkah laku dari Nabi Muhammad. Namun pada saat ini kata hadits mengalami perluasan makna, sehingga disinonimkan dengan sunnah, maka bisa berarti segala perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum. Hadits menurut ahli hadits adalah sesuatu yang didapatkan dari Nabi SAW yang terdiri dari ucapan, perbuatan, persetujuan. Hadits sebagai sumber hukum dalam agama Islam memiliki kedudukan kedua pada tingkatan sumber hukum di bawah Al-Qur'an. Kedudukan hadits sebagai sumber hukum islam kedua, telah diterima oleh semua ulama dan umat islam. Hal ini di kuatkan dengan ayat al-qur an surat an-nisa : Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia telah mentaati Allah. dan Barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), Maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka. Dengan demikian jelaslah bahwa hadits merupakan sumber hukum islam disamping al-qur an. Orang-orang yang menolak hadits sebagai hukum islam,

9 berrarti hakikatnya orang itu menolak al-qur an. Mereka yang menolak hadits sebagai sumber hukum islam, lebih disebabkan keterbatasan pengetahuan mereka terhadap al-qur an dan kepada hadits. Hadits dapat dibedakan kepada 3 macam: a. Sunnah qauliyah (perkataan), yaitu sabda yang beliau sampaikan dalam beraneka tujuan dan kejadian. b. Sunnah fi liyah (perbuatan), yaitu segala tindakan Rasulullah saw. c. Sunnah taqririyah (persetujuan) perkataan atau perbuatan sebagian sahabat yang telah disetujui oleh Rasulullah saw. secara diamdiam atau tidak di bantahnya atau disetujui melalui pujian yang baik. *macam-macam hadits : Hadits yang dilihat dari banyak sedikitnya perawi o Hadits Mutawatir : adits yang diriwayatkan oleh sekelompok orang dari beberapa sanad yang tidak mungkin sepakat untuk berdusta. o Hadits Ahad : hadits yang diriwayatkan oleh seorang atau lebih tetapi tidak mencapai tingkat mutawatir. Hadits Shahih : hadits yang bersambung sanadnya, ia diriwayatkan oleh orang yang adil lagi dhobit. Hadits Hasan : hadits yang banyak sumbernya atau jalannya dan dikalangan perawinya tidak ada yang disangka dusta Hadits Dha if : hadits yang tidak bersambung sanadnya dan diriwayatkan oleh orang yang tidak adil dan tidak dhobit. Menurut Macam Periwayatannya o Hadits yang bersambung sanadnya (hadits Marfu atau Maushul) o Hadits yang terputus sanadnya Hadits Mu allaq : hadits yang tergantung, yaitu hadits yang permulaan sanadnya dibuang oleh seorang atau lebih hingga akhir sanadnya. Hadits Mursal : hadits yang diriwayatkan oleh para tabi in dari Nabi Muhammad SAW tanpa menyebutkan sahabat tempat menerima hadits itu.

10 Hadits Mudallas : hadits yang diriwayatkan oleh sanad yang memberikan kesan seolah-olah tidak ada cacatnya, padahal sebenarnya ada, baik dalam sanad ataupun pada gurunya. Hadits Munqathi : hadits yang gugur atau hilang seorang atau dua orang perawi selain sahabat dan tabi in. Hadits Mu dhol : hadits yang diriwayatkan oleh para tabi it dan tabi in dari Nabi Muhammad SAW atau dari Sahabat tanpa menyebutkan tabi in yang menjadi sanadnya. Hadits-hadits dha if disebabkan oleh cacat perawi o Hadits Maudhu : hadits dalam sanadnya terdapat perawi yang berdusta atau dituduh dusta. o Hadits Matruk : hadits yang hanya diriwayatkan oleh seorang perawi saja sedangkan perawi itu dituduh berdusta. o Hadits Mungkar : hadits yang hanya diriwayatkan oleh seorang perawi yang lemah yang bertentangan dengan hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang terpercaya / jujur. o Hadits Mu allal : hadits yang dinilai sakit atau cacat yaitu hadits yang didalamnya terdapat cacat yang tersembunyi. o Hadits Mudhthorib : hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi dari beberapa sanad dengan matan (isi) kacau atau tidak sama dan kontradiksi dengan yang dikompromikan. o Hadits Maqlub : hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang dalamnya tertukar dengan mendahulukan yang belakang atau sebaliknya baik berupa sanad (silsilah) maupun matan (isi). o Hadits Munqalib : hadits yang terbalik sebagian lafalnya hingga pengertiannya berubah. o Hadits Mudraj : hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi yang didalamnya terdapat tambahan yang bukan hadits.

11 o Hadits Syadz : hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang tsiqah (terpercaya) yang bertentangan dengan hadits lain yang diriwayatkan dari perawi-perawi (periwayat / pembawa) yang terpercaya pula. Nisbah (hubungan) Al-Qur an dengan Al-hadits: 1. Menguatkan (muakkid) Menguatkan hukum suatu peristiwa yang telah ditetapkan hukumnya di dalam Al-Qur an. Jadi, Al-Qur an sebagai penetap hukum dan hadits sebagai penguatnya. 2. Memberikan keterangan (bayan) Memberi keterangan ayat-ayat Al-Qur an, artinya memberikan perincian ayat-ayat Qur an yang masih umum. c) Ijtihad Ijtihad adalah mencurahkan segala kemampuan berfikir untuk mengeluarkan hukum syar i dari dalil-dalil syara, yaitu Al-Qur an dan hadits. Orang-orang yang mampu menetapkan hukum suatu peristiwa dengan jalan ini disebut mujtahid. Peristiwa-peristiwa yang dapat diijtihadkan yaitu: a. Peristiwa-peristiwa yang ditunjuk oleh nash yang zhaniyulwurud (haditshadits ahad) dan zhaniyud dalalah (nash Al-Qur an dan hadits yang masih dapat ditafsirkan dan dita wilkan) b. Peristiwa yang tidak ada nashnya sama sekali. Syarat-syarat seorang mujtahid : 4 a) Menguasai dan mengetahui arti ayat-ayat hukum yang terdapat dalam Al- Qur an, baik menurut bahasa maupun syariah. 4 Jamil, Fathurrahman. Filsafat Hukum Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 1997

12 b) Menguasai dan mengetahui hadis-hadis tentang hukum, baik menurut bahasa maupun syariat. c) Mengetahui nasakh dan mansukh dari Al-Qur an dan sunnah, supaya tidak salah dalam menetapkan hokum. d) Mengetahui permasalahan yang sudah ditetapkan melalui ijma ulama, sehingga ijtihad-nya tidak bertentangan dengan ijma. e) Mengetahui qiyas dan berbagai persyaratannya serta meng-instimbat-nya, karena qiyas merupakan kaidah dalam berijtihad. f) Mengetahui bahasa Arab dan berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan bahasa, serta berbagai problematikanya. g) Mengetahui ilmu fiqih yang merupakan fondasi dari ijtihad. h) Mengetahui maqashidu asy-syariah (tujuan syariat) secara umum. *macam-macam tingkatan Ijtihad 1. Ijtihad Muthlaq/Mustaqil, Ijtihad Muthlaq yaitu ijtihad yang dilakukan dengan cara menciptakan sendiri norma-norma dan kaidah istinbath yang dipergunakan sebagai sistem/metode bagi seorang mujtahid dalam menggali hukum. 2. Ijtihad Muntasib Ijtihad Muntasib yaitu ijtihad yang dilakukan seorang mujtahid dengan mempergunakan norma-norma dan kaidah- kaidah istinbath imamnya (mujtahid muthlaq/mustaqil). 3. Ijtihad mazhab atau fatwa Ijtihad mazhab atau fatwa yaitu ijtihad yang dilakukan seorang mujtahid dalam lingkungan madzhab tertentu. 4. Ijtihad tarjih Ijtihad tarjih yaitu ijtihad yang dilakukan dengan cara mentarjih dari beberapa pendapat yang ada. *Ijtihad di bagi menjadi beberapa bagian ( macam- macam) yaitu sebagai berikut: 1. Ijma

13 Ijma menurut bahasa arab berarti kesepakatan atau sependapat dengan suatu hal, menurut istilah ijma adalah kesepakatan mujtahid tentang hukum syara dari suatu peristiwa setelah Rosul wafat. 2. Qias Qias menurut bahasa berarti menyamakan, membandingkan atau mengukur. Secara istilah qias adalah menetapkan hukum suatu kejadian atau peristiwa yang tidak ada dasar nashnya dengan cara membandingkan dengan suatu kejadian yang telah ditetapakan hukumnya berdasarkan nash karena ada persamaan illat/sifat diantara kejadian atau peristiwa itu. 3. Istihsan Istihsan menurut bahasa berarti menganggap baik atau mencari yang baik, menurut istilah istihsan adalah meninggalkan hukum yang telah ditetapkan pada suatu peristiwa atau kejadian yang ditetapkan berdasarkan dalil syara menuju hukum lain dari peristiwa itu juga. karena ada suatu dalil syara yang mengharuskan untuk meninggalkanya. 4. Maslahah mursalah Maslahah mursalah adalah suatu kemaslahatan dimana syar;i tidak mensyariatkan sutau hukum ntuk merealisir kemaslahatan itu dan tidak ada dalil yang menunjukkan atas pengakuanya atau pembatalanya. 5. Urf Urf menurut bahasa adalah kebiasaan sedangkan menurt istilah sesuatu yang telah dikenal orang banyak dan menjadi tradisi mereka dan tentunya tradisi disini adalah kebiasaan yang tidak dilarang. 6. Istishab Istishab menurut bahasa adalah pengakuan adanya perhubungan. secara istilah adalah menetapkan hokum terhadap sesuatu berdasar keadaan sebelumnya sehingga ada dalil yang menyebutkan atas perubahan keadaan tersebut. 2.2 METODE PENETAPAN HUKUM ISLAM Secara etimologis, metode berasal dari kata 'met' dan 'hodes' yang berarti melalui. Sedangkan istilah metode adalah jalan atau cara yang harus ditempuh

14 untuk mencapai suatu tujuan. Sehingga Metode Penetapan Hukum Islam berarti cara yang ditempuh dalam menetapkan hukum islam. Sumber hukum pada masa Rasulullah tetap berpegang teguh pada AlQuran Al-Karim dan Sunnah Rasulullah. Pengenalan Al-Quran terhadap hukum, mayoritasnya bersifat universal tidak parsial dan global tidak rinci. Untuk memahami Al-Quran, dibutuhkan Sunnah. Oleh karena itu, sumber dari Al-Quran yang universal diperjelas dengan sunnah. Dalam istilah ilmu Ushul Fiqh motede penetapan hukum dipakai dengan istilah Istinbath. 5 Istinbath artinya adalah mengeluarkan hukum dari dalil, jalan istinbath ini memberikan kaidah-kaidah yang bertalian dengan pengeluaran hukum dari dalil. Dalam penetapan hukum islam secara umum dapat di kelompokkan kepada tiga macam 6 : yaitu pertama, metode verbal (at-turuq al-lafzdiyah) yaitu metode penetapan hukum yang bertumpu kepada analisis kebahasaan. Thuruq lafdziyah dikatakan juga sebagai pendekatan lafadz yang penerapannya membutuhkan beberapa factor pendukung yaitu: a. Penguasaan terhadap makna (pengertian) dari lafadz-lafadz nash serta konotasinya dari segi umum dan khusus, b. Mengetahui dalalahnya apakah menggunakan manthuq lafdzi ( ataukan termasuk dalalah yang mafhum yang diambil dari konteks kalimat; c. Mengerti batasan-batasan (qayyid) yang membatasi ibarah-ibarah nash; Kedua, 5 Effendi, Satria. Ushul Fiqh. Jakarta: Kencana zx= c #uds-search-results

15 metode substansial (at-turuq al-ma nawiyah), yaitu metode penetapan hukum yang bertumpu kepada pengertian implisit nash dengan menggali substansisubstansi hukum islam (al-iltifatila al-ma aniwa al-maqasid). Ketiga Metode kontemporer yaitu suatu cara yang ditempuh pada masa kini (modern) untuk mencapai atau menetapkan Hukum Islam. Seorang Fazlur Rahman memaparkan tentang metode kontemporer ini ke dalam Istilah Double Movement yaitu : _Gerakan pertama; kembali kepada teks dan kondisi sosio-historis yang meliputi teks. _Gerakan kedua; melihat kondisi sosio-cultural pembaca atau tempet teks itu akan diterapkan. Ada pula yang merinci metode pendekatan menjadi tiga pola yaitu : 1. Metode bayani Metode bayani adalah suatu penjelasan secara komprehensif terhadap teks nas untuk mengetahui bagaimana cara lafal nas menunjukkan kepada hukum yang dimaksudkannya. 2. Metode ta lili Metode ta lili adalah upaya penggalian hukum yang bertumpu pada penentuan illat- illat hukum yang terdapat dalam suatu nas. Penalaran ini didukung oleh kenyataan bahwa penuturan suatu masalah dalam nas diiringi dengan penyebutan illat- illat hukumnya. Muhammad Salam Madkur mendefinisikan Upaya seorang faqih dalam menggali hukum yang tidak dijelaskan oleh nas} baik secara qat i maupun zanni dan tidak pula terdapat dalam ijma, di mana untuk mencapainya dengan melihat amarat ( illat) yang sudah diletakkan oleh Syari untuk menunjukkan pada hukumnya. 3. Metode al-istislāhī Metode Istislahi adalah penalaran untuk menetapkan hukum Syar atas sesuatu perbuatan berdasarkan kemaslahatan dengan menggunakan ayat-ayat al-qur an atau Hadith mengandung konsep umum sebagai dalil sandarannya.

16 Dengan kata lain, kegiatan-kegiatan yang berupaya menetapkan hukum suatu masalah atas dasar pertimbangan kemaslahatan karena tidak ada ayat al- Qur an dan Hadith khusus yang dapat digunakan. Sedangkan Abu ishaq Ibrahim ibn Musa ibn Muhammad Al-Lakhmi Al Garnati merumuskan sebuah konsep al_istiqra, yaitu penelitian terhadap partikular-partikular makna nash, hukum-hukum spesifik (far iyah), dan realitas sejarah (tradisi) untuk di tetapkan suatu hukum umum, baik sifatnya pasti (qot i) maupun dugaan kuat (zhanni). Al_istiqra al-man nawi merupakan suatu metode penetapan hukum yang tidak saja menggunakan satu dalil tertentu, melainkan dengan sejumlah dalil yang digabungkan antara satu dengan yang lain yang mengandung aspek dan tujuan berbeda, sehingga terbentuklah suatu perkara hukum berdasarkan gabungan dalil-dalil tersebut. BAB III PENUTUP Kesimpulan Islam mempunyai dua sumber hukum yang utama yaitu Al-Qur an dan Hadits, sedangkan untuk merumuskan suatu hukum baru yang tidak terdapat pada keduanya diperlukanlah ijtihad yang tetap mendasarkan pada Al-Qur an dan hadits. Sehingga dapat dikatakan bahwa ijtihad merupakan sumber hukum islam yang ketiga. Metode Penetapan Hukum Islam berarti cara yang ditempuh dalam menetapkan hukum islam. Dalam penetapan hukum islam secara umum dapat di kelompokkan kepada tiga macam: yaitu 1. metode verbal (at-turuq al-lafzdiyah) 2. metode substansial (at-turuq al-ma nawiyah) 3. Metode kontemporer

17 DAFTAR PUSTAKA Basyir, Ahmad Azhar. Pokok-Pokok Persoalan Filsafat Hukum Islam. Yogyakarta: UII Pres Yogyakarta Jamil, Fathurrahman. Filsafat Hukum Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu Effendi, Satria. Ushul Fiqh. Jakarta: Kencana Azyumardi Azra, Buku Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum, III.Direktorat Perguruan Agama Islam, Jakarta, Syah, Ismail Muhammad. Filsafat Hukum Islam. Jakarta:Bumi Aksara Al-Qur an zx= c #uds-search-results

SUMBER AJARAN ISLAM. Erni Kurnianingsih ( ) Nanang Budi Nugroho ( ) Nia Kurniawati ( ) Tarmizi ( )

SUMBER AJARAN ISLAM. Erni Kurnianingsih ( ) Nanang Budi Nugroho ( ) Nia Kurniawati ( ) Tarmizi ( ) SUMBER AJARAN ISLAM Erni Kurnianingsih (10301241001) Nanang Budi Nugroho (10301241012) Nia Kurniawati (10301241026) Tarmizi (10301249002) Dasar penggunaan sumber agama islam di dasarkan ayat al-qur an

Lebih terperinci

Al-Qur an Al hadist Ijtihad

Al-Qur an Al hadist Ijtihad Al-Qur an Al hadist Ijtihad Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia hingga akhir zaman (Saba'

Lebih terperinci

Pengertian Hadits. Ada bermacam-macam hadits, seperti yang diuraikan di bawah ini. Hadits yang dilihat dari banyak sedikitnya perawi.

Pengertian Hadits. Ada bermacam-macam hadits, seperti yang diuraikan di bawah ini. Hadits yang dilihat dari banyak sedikitnya perawi. Pengertian Hadits Hadits adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama Islam. Hadits dijadikan sumber

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: Sumber Ajaran Islam Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Dian Febrianingsih, M.S.I Pengantar Ajaran Islam adalah pengembangan agama Islam. Agama

Lebih terperinci

HUKUM DAN HAM DALAM ISLAM

HUKUM DAN HAM DALAM ISLAM HUKUM DAN HAM DALAM ISLAM KELOMPOK 3B : Aria Trimadya 10510016 Hardany Triasmanto 10510020 Diar Luthfi Hawari 10510027 Shendy Arya 10510049 Achmad Noufal 10510058 Muhammad Reza 10510066 Peta Konsep ISLAM

Lebih terperinci

MAKALAH SUMBER HUKUM DAN AJARAN ISLAM

MAKALAH SUMBER HUKUM DAN AJARAN ISLAM MAKALAH SUMBER HUKUM DAN AJARAN ISLAM Mata Kuliah : Pendidikan Agama 1 Dosen Pembimbing : Siti Istianah, S.Sos.i Disusun Oleh : Kelompok 6 : 1 Achmad Nikko Vanessa NPM : 2014 4350 1985 2 Ecky Kharisma

Lebih terperinci

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI A. Abdul Wahab Khallaf 1. Biografi Abdul Wahab Khallaf Abdul Wahab Khallaf merupakan seorang merupakan

Lebih terperinci

Etimologis: berasal dari jahada mengerahkan segenap kemampuan (satu akar kata dgn jihad)

Etimologis: berasal dari jahada mengerahkan segenap kemampuan (satu akar kata dgn jihad) PENGANTAR Sumber hukum tertinggi dalam Islam adalah Al- Quran dan Sunnah. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, banyak permasalahan baru yang dihadapi umat Islam, yang tidak terjadi pada masa Rasulullah

Lebih terperinci

KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN

KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN A. Al-Qur an Sebagai Sumber Ajaran Islam Menurut istilah, Al-Qur an adalah firman Allah yang berupa mukjizat, diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, ditulis

Lebih terperinci

SUNNAH SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM

SUNNAH SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM SUNNAH SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM HADIS - SUNNAH Etimologis: Hadis : perkataan atau berita. Sunnah : jalan yang dilalui atau tradisi yang dilakukan. Sunnah Nabi: jalan hidup Nabi. Terminologis Hadis:

Lebih terperinci

Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag.

Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag. Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam Presented By : Saepul Anwar, M.Ag. Pengertian Hadits Sunnah : Segala sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah SAW baik berupa perkataan, perbuatan,taqrir (peretujuan),

Lebih terperinci

SUMBER HUKUM ISLAM 1

SUMBER HUKUM ISLAM 1 SUMBER HUKUM ISLAM 1 SUMBER UTAMA HUKUM ISLAM (DALIL QAT EI) Sumber utama hukum Islam ialah dalildalil yang telah disepakati oleh para ulamak dengan secara putus sebagai sumber hukum Islam yang utama dalam

Lebih terperinci

HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA. Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag

HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA. Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag Pengertian Hadits : Menurut bahasa artinya baru atau kabar. Menurut istilah adalah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi saw. baik berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat membimbing para sahabat dalam membukukan hadis. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor,

Lebih terperinci

SALAH FAHAM TERHADAP ISLAM DAN SUMBER AJARAN ISLAM. Matakuliah : Agama Islam. Dosen : Drs.Moehadi, M.Pd

SALAH FAHAM TERHADAP ISLAM DAN SUMBER AJARAN ISLAM. Matakuliah : Agama Islam. Dosen : Drs.Moehadi, M.Pd SALAH FAHAM TERHADAP ISLAM DAN SUMBER AJARAN ISLAM Matakuliah : Agama Islam Dosen : Drs.Moehadi, M.Pd Disusun oleh : 1. Defi Desiana (14144600192) 2. Siti Aminah (14144600198) 3. Zafira Syajarotun (14144600196)

Lebih terperinci

studipemikiranislam.wordpress.com RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM

studipemikiranislam.wordpress.com RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM studipemikiranislam.wordpress.com RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM Studi Objektif Berdasarkan kaidah ke-ilmuan Islam Berdasarkan sumber/riwayat terpercaya Tidak bertentangan dengan Dalil Syariah Mengutamakan

Lebih terperinci

SILABUS PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNISNU JEPARA TAHUN 2015

SILABUS PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNISNU JEPARA TAHUN 2015 SILABUS PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNISNU JEPARA TAHUN 2015 Mata Kuliah : Ushul Fiqh Kode MK : KPIP 14104 Bobot / Semester : 2 sks / IV Standar Kompetensi

Lebih terperinci

Sumber Ajaran Agama Islam

Sumber Ajaran Agama Islam Sumber Ajaran Agama Islam Al-Qur an yang memuat wahyu Allah, Ijtihad Upaya yang dilakukan untuk penetapan hukum atas suatu permasalahan sehingga mendapatkan solusi yang sesuai dengan aturan agama As-Sunah

Lebih terperinci

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia A. Landasan Sosial Normatif Norma berasal dari kata norm, artinya aturan yang mengikat suatu tindakan dan tinglah laku manusia. Landasan normatif akhlak

Lebih terperinci

Pengantar Ulumul Quran. (Realitas Al-Quran)

Pengantar Ulumul Quran. (Realitas Al-Quran) Pengantar Ulumul Quran (Realitas Al-Quran) Definisi Ulumul Quran Ulûm al-qur ân didefinisikan sebagai pembahasan yang berkaitan dengan al-qur an, dari aspek turunnya, kemukjizatan, pengumpulan, sistematika,

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Sumber Ajaran Islam

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Sumber Ajaran Islam Modul ke: 03Fakultas Didin EKONOMI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Sumber Ajaran Islam Hikmah P, SE, MM Program Studi MANAJEMEN Kesempurnaan Dalam Beragama Apa itu Islam? Rukun Islam Apa itu Iman? Rukun Iman Apa

Lebih terperinci

Pembagian hadits ahad dilihat dari sisi kuat dan lemahnya sebuah hadits terbagi menjadi dua, yaitu:

Pembagian hadits ahad dilihat dari sisi kuat dan lemahnya sebuah hadits terbagi menjadi dua, yaitu: Pembagian hadits ahad dilihat dari sisi kuat dan lemahnya sebuah hadits terbagi menjadi dua, yaitu: 1. Maqbul : sebuah hadits yang mempunyai indikasi kuat kejujuran orang yang membawa khabar tesebut 2.

Lebih terperinci

2. Perawi harus adil. Artinya, perawi tersebut tidak menjalankan kefasikan, dosa-dosa, perbuatan dan perkataan yang hina.

2. Perawi harus adil. Artinya, perawi tersebut tidak menjalankan kefasikan, dosa-dosa, perbuatan dan perkataan yang hina. Istilah-istilah dalam hadits Sanad: Jalan menuju lafadh hadits. Misalnya, A meriwayatkan hadits dari B, ia meriwayatkan hadits dari C, ia meriwayatkan hadits dari Nabi shallallahu alaihi wasallam. Jalan

Lebih terperinci

AL QURAN SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM

AL QURAN SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM AL QURAN SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM Ayat Al-Qur an merupakan dalil (petunjuk) kepada kalam nafsi Allah. Dari segi ini, ayat-ayat Al-Quran popular dikenal sebagai dalil-dalil hukum karena merupakan petunjuk

Lebih terperinci

ILMU QIRO AT DAN ILMU TAFSIR Oleh: Rahmat Hanna BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an sebagai kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW

ILMU QIRO AT DAN ILMU TAFSIR Oleh: Rahmat Hanna BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an sebagai kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW ILMU QIRO AT DAN ILMU TAFSIR Oleh: Rahmat Hanna BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an sebagai kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya,

Lebih terperinci

RESUME. MATA KULIAH STUDI ISLAM BAB I s.d. BAB VI. oleh: Muhammad Zidny Naf an ( / TI 1C)

RESUME. MATA KULIAH STUDI ISLAM BAB I s.d. BAB VI. oleh: Muhammad Zidny Naf an ( / TI 1C) RESUME MATA KULIAH STUDI ISLAM BAB I s.d. BAB VI oleh: Muhammad Zidny Naf an (107091002928 / TI 1C) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS dan TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

Lebih terperinci

KAIDAH FIQHIYAH. Pendahuluan

KAIDAH FIQHIYAH. Pendahuluan KAIDAH FIQHIYAH Pendahuluan Jika dikaitkan dengan kaidah-kaidah ushulliyah yang merupakan pedoman dalam mengali hukum islam yang berasal dari sumbernya, Al-Qur an dan Hadits, kaidah FIQHIYAH merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh alam, dimana didalamnya telah di tetapkan ajaran-ajaran yang sesuai

BAB I PENDAHULUAN. seluruh alam, dimana didalamnya telah di tetapkan ajaran-ajaran yang sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama yang sempurna, agama yang memberi rahmat bagi seluruh alam, dimana didalamnya telah di tetapkan ajaran-ajaran yang sesuai bagi ummat manusia didalam

Lebih terperinci

Sumber sumber Ajaran Islam

Sumber sumber Ajaran Islam Sumber sumber Ajaran Islam Sumber sumber Ajaran Islam Agama Islam memiliki aturan aturan sebagai tuntunan hidup kita baik dalam berhubungan sosial dengan manusia (hablu minannas) dan hubungan dengan sang

Lebih terperinci

A. Pengertian Fiqih. A.1. Pengertian Fiqih Menurut Bahasa:

A. Pengertian Fiqih. A.1. Pengertian Fiqih Menurut Bahasa: A. Pengertian Fiqih A.1. Pengertian Fiqih Menurut Bahasa: Fiqih menurut bahasa berarti paham, seperti dalam firman Allah : Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan

Lebih terperinci

HUKUM ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA

HUKUM ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA HUKUM ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA Waldi Nopriansyah, S.H.I., M.S.I Oleh: I. Sumber Hukum Islam Secara umum keberadaan sumber hukum Islam dapat digambarkan dalam diagram berikut : Al-Qur an

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KETENTUAN PASAL 182 KHI DAN PERSPEKTIF HAZAIRIN TENTANG BAGIAN WARIS SAUDARA PEREMPUAN KANDUNG

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KETENTUAN PASAL 182 KHI DAN PERSPEKTIF HAZAIRIN TENTANG BAGIAN WARIS SAUDARA PEREMPUAN KANDUNG BAB IV ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KETENTUAN PASAL 182 KHI DAN PERSPEKTIF HAZAIRIN TENTANG BAGIAN WARIS SAUDARA PEREMPUAN KANDUNG A. Analisis Terhadap Ketentuan Pasal 182 Kompilasi Hukum Islam Tentang

Lebih terperinci

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam *Biografi Singkat Empat Imam Besar dalam Dunia Islam* *Imam Hanafi (80-150 H)* Beliau dilahirkan pada tahun 80 H dan meninggal dunia di Bagdad pada tahun

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 102 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan studi analisis pemikiran Imam Syafi i tentang kehujjahan hadis dalam kitab Ar-Risālah dapat ditarik kesimpulan menjadi beberapa point. Pertama, Hadis wajib

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak datangnya agama Islam di Indonesia pada abad ke-7 Masehi,

BAB I PENDAHULUAN. Sejak datangnya agama Islam di Indonesia pada abad ke-7 Masehi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Amalan wakaf sangat besar artinya bagi kehidupan sosial ekonomi, kebudayaan dan keagamaan. Oleh karena itu Islam meletakkan amalan wakaf sebagai salah satu macam

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan 170 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan sebagaimana yang telah dideskripsikan di dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan

Lebih terperinci

Mazhab menurut bahasa: isim makan (kata benda keterangan tempat) dari akar kata dzahab (pergi) (Al-Bakri, I ânah ath- Thalibin, I/12).

Mazhab menurut bahasa: isim makan (kata benda keterangan tempat) dari akar kata dzahab (pergi) (Al-Bakri, I ânah ath- Thalibin, I/12). Mazhab menurut bahasa: isim makan (kata benda keterangan tempat) dari akar kata dzahab (pergi) (Al-Bakri, I ânah ath- Thalibin, I/12). Jadi, mazhab itu secara bahasa artinya, tempat pergi, yaitu jalan

Lebih terperinci

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I Konsep Kitab 1. Pengertian Kitab Secara bahasa, kitab adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang ditulisi di dalamnya. Sedangkan

Lebih terperinci

Divisi Buku Perguruan Tinggi PT RajaGrafindo Persada J A K A R T A

Divisi Buku Perguruan Tinggi PT RajaGrafindo Persada J A K A R T A Divisi Buku Perguruan Tinggi PT RajaGrafindo Persada J A K A R T A Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Sanusi, Ahmad; Sohari Ushul Fiqh/Ahmad Sanusi, Sohari Ed. 1 Cet. 1. Jakarta: Rajawali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.

Lebih terperinci

SUMBER SUMBER HUKUM ISLAM

SUMBER SUMBER HUKUM ISLAM SUMBER SUMBER HUKUM ISLAM 1. Al Quran Al quran menurut bahasa (Etimologi), al Quran berarti bacaan, adapun menurut Istilah (Termonologis), yaitu Firman Allah SWT. Yang merupakan mukjizat yang diturunkan

Lebih terperinci

MATERI I PENGANTAR USHUL FIQH TIM KADERISASI

MATERI I PENGANTAR USHUL FIQH TIM KADERISASI A. Pengertian Ushul Fiqh MATERI I PENGANTAR USHUL FIQH TIM KADERISASI Ushul fiqh merupakan sebuah pembidangan ilmu yang beorientasi pada dinamisasi hukum islam dan penanganan kasus-kasus yang berkaitan

Lebih terperinci

Homaidi Hamid, S. Ag., M.Ag. Ushul Fiqh

Homaidi Hamid, S. Ag., M.Ag. Ushul Fiqh Ushul Fiqh i Homaidi Hamid, S. Ag., M.Ag. Ushul Fiqh ii iii KATA PENGANTAR USHUL FIQH Homaidi Hamid, 2013 ISBN: masih menunggu terbit Hak Cipta Dilindungi Undang-undang All rights reserved Cetakan I, Juli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al Qur an adalah Kalam Allah yang mu jiz, diturunkan kepada Nabi dan Rosul pengahabisan dengan perantaraan Malaikat Jibril, tertulis dalam mushaf yang dinukilkan

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: 02Fakultas Ekonomi dan Bisnis Pokok Bahasan : SUMBER AJARAN ISLAM Dr. Achmad Jamil, M.Si Program Studi S1 Manajemen AL QUR AN. Secara etimologi Alquran berasal dari kata

Lebih terperinci

Objektif. Topik yang akan dipelajari SIMPOSIUM 2015 METODOLOGI PENGELUARAN HUKUM DALAM ISLAM. Ciri-Ciri Syariat Islam Ustaz Sayid Sufyan b Jasin

Objektif. Topik yang akan dipelajari SIMPOSIUM 2015 METODOLOGI PENGELUARAN HUKUM DALAM ISLAM. Ciri-Ciri Syariat Islam Ustaz Sayid Sufyan b Jasin SIMPOSIUM 2015 METODOLOGI PENGELUARAN HUKUM DALAM ISLAM Ciri-Ciri Syariat Islam Ustaz Sayid Sufyan b Jasin Objektif Mengenali ilmu-ilmu yang diperlukan untuk mengeluarkan hukum dalam Islam. Menyatakan

Lebih terperinci

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT http://www.mta-online.com e-mail : humas_mta@yahoo.com Fax : 0271 661556 Jl. Serayu no. 12, Semanggi 06/15, Pasarkliwon, Solo, Kode Pos 57117, Telp. 0271 643288 Ahad,

Lebih terperinci

hukum taklifi dan contohnya

hukum taklifi dan contohnya hukum taklifi dan contohnya Hukum artinya menetapkan sesuatu atas sesuatu atau meniadakannya. Hukum Islam disebut juga syariat atau hukum Allah SWT, yaitu hukum atau undang-undang yang ditentukan Allah

Lebih terperinci

IJTIHAD SEBAGAI JALAN PEMECAHAN KASUS HUKUM

IJTIHAD SEBAGAI JALAN PEMECAHAN KASUS HUKUM IJTIHAD SEBAGAI JALAN PEMECAHAN KASUS HUKUM Soiman Nawawi Dosen Fakultas Syari ah Institut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG) Cilacap Jl. Kemerdekaan Barat No. 1, Kesugihan, 53274 ABSTRAK Al Qur an merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (KBBI:2005). Sebagai kitab suci, Alquran terjamin akan. sebagaimana yang terdapat di dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat kedua

BAB I PENDAHULUAN. (KBBI:2005). Sebagai kitab suci, Alquran terjamin akan. sebagaimana yang terdapat di dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat kedua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad dengan perantara malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami, dan

Lebih terperinci

BAB II PENGERTIAN ALQURAN

BAB II PENGERTIAN ALQURAN BAB II PENGERTIAN ALQURAN A. Alquran Menurut Bahasa secara bahasa diambil dari kata: قر ا - يقرا- قراة- وقرانا yang berarti sesuatu yang dibaca. Arti ini mempunyai makna anjuran kepada umat Islam untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Islam merupakan proses perubahan menuju kearah yang lebih baik. Dalam konteks sejarah, perubahan yang positif ini adalah jalah Tuhan yang telah dibawa oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3) 12 A. Terminologi Pemimpin BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN Pemimpin dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti: 1) Orang yang memimpin. 2) Petunjuk, buku petunjuk (pedoman), sedangkan Memimpin artinya:

Lebih terperinci

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH Standar Kompetensi (Aqidah) BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH : 2. Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah. Kompetensi Dasar : 2.1. Menjelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah. 2.2.

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Agama Bobot Mata Kuliah : 2 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Mengkaji aspek-aspek yang berhubungan dengan makhluk, mengkaji sifat dan kekuasaan Allah

Lebih terperinci

BAB V P E N U T U P. A. Kesimpulan. Sebagai akhir dari pembahasan, tulisan ini menyimpulkan beberapa kesimpulan penting sebagai berikut :

BAB V P E N U T U P. A. Kesimpulan. Sebagai akhir dari pembahasan, tulisan ini menyimpulkan beberapa kesimpulan penting sebagai berikut : BAB V P E N U T U P A. Kesimpulan Sebagai akhir dari pembahasan, tulisan ini menyimpulkan beberapa kesimpulan penting sebagai berikut : 1. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang zakat, Sejak tahun

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Agama Bobot Mata Kuliah : 3 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Mengkaji aspek-aspek yasng berhubungan dengan makhluk, mengkaji sifat dan kekuasaan Allah

Lebih terperinci

Lahirnya ini disebabkan munculnya perbedaan pendapat

Lahirnya ini disebabkan munculnya perbedaan pendapat BAB IV ANALISIS PANDANGAN TOKOH NAHDLATUL ULAMA (NU) DAN MUHAMMADIYAH KOTA MADIUN TENTANG BPJS KESEHATAN A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Nahdlatul Ulama NU) Dan Muhammadiyah Kota Madiun

Lebih terperinci

ISTILAH-ISTILAH DALAM ILMU HADITS

ISTILAH-ISTILAH DALAM ILMU HADITS ISTILAH-ISTILAH DALAM ILMU HADITS Berikut ini adalah beberapa istilah di dalam ilmu hadits: Ahad Hadits yang tidak mencapai derajat mutawatir. Al-Hafizh Kedudukan yang lebih tinggi dari muhaddits, mengetahui

Lebih terperinci

Muhammadiyah Sebagai. Gerakan Tajdid

Muhammadiyah Sebagai. Gerakan Tajdid Muhammadiyah Sebagai Gerakan Tajdid Latar Belakang Muhammadiyah didirikan Kondisi pengamalan ajaran Islam masyarakat Indonesia yang mengalami pencampuran dengan ajaran yang bertentangan dengan Islam (adanya

Lebih terperinci

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????

Lebih terperinci

HUKUM MENGENAKAN SANDAL DI PEKUBURAN

HUKUM MENGENAKAN SANDAL DI PEKUBURAN HUKUM MENGENAKAN SANDAL DI PEKUBURAN I. Muqodimah : Prof. Abdul Wahhab Kholaf berkata dalam bukunya Ilmu Ushul Fiqih (hal. 143) : - - " "."." Nash Syar I atau undang-undang wajib untuk diamalkan sesuai

Lebih terperinci

BAB II METODE MAUD}U I DAN ASBAB AL-WURUD. dipakai dalam beragam makna. Diantaranya yaitu: Turun atau merendahkan,

BAB II METODE MAUD}U I DAN ASBAB AL-WURUD. dipakai dalam beragam makna. Diantaranya yaitu: Turun atau merendahkan, 13 BAB II METODE MAUD}U I DAN ASBAB AL-WURUD A. Metode Maud}u i 1. Pengertian metode maudhu i Kamus bahasa menunjukkan bahwa kata tersebut diambil dari kata yang artinya adalah meletakkan sesuatu dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an sebagai Kitab Suci umat Islam merupakan kumpulan firman Allah (kalam Allah) yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk

Lebih terperinci

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 4)

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 4) DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 4) PENSYARAH: Ustazah Dr Nek Mah Batri PhD Pendidikan Agama Islam (UMM) PhD Fiqh Sains & Teknologi (UTM) SINOPSIS Matlamat modul ini ialah mendedahkan

Lebih terperinci

BAB I ISLAM DAN SYARI AH ISLAM

BAB I ISLAM DAN SYARI AH ISLAM Makna Islam Bahasa : tunduk dan patuh Terminologi: BAB I ISLAM DAN SYARI AH ISLAM Islam adalah bahwasanya engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAPAT HUKUM TENTANG IDDAH WANITA KEGUGURAN DALAM KITAB MUGHNI AL-MUHTAJ

BAB IV ANALISIS PENDAPAT HUKUM TENTANG IDDAH WANITA KEGUGURAN DALAM KITAB MUGHNI AL-MUHTAJ BAB IV ANALISIS PENDAPAT HUKUM TENTANG IDDAH WANITA KEGUGURAN DALAM KITAB MUGHNI AL-MUHTAJ A. Analisis Pendapat Tentang Iddah Wanita Keguguran Dalam Kitab Mughni Al-Muhtaj Dalam bab ini penulis akan berusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kalam Allah yang menjadi mukjizat, diturunkan kepada Nabi sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril, tertulis

Lebih terperinci

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD4013 USUL FIQH (Minggu 1)

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD4013 USUL FIQH (Minggu 1) DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM WD4013 USUL FIQH (Minggu 1) PENSYARAH: Ustazah Dr Nek Mah Batri PhD Pendidikan Agama Islam (UMM) PhD Fiqh Sains & Teknologi (UTM) DEFINISI USULFIQH Usul Bahasa: Apa yg dibina diatasnya.

Lebih terperinci

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Dasar Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung Terhadap Putusan Waris Beda Agama Kewarisan beda agama

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Agama Bobot Mata Kuliah : 2 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Mengkaji aspek-aspek yang berhubungan dengan makhluk, mengkaji sifat dan kekuasaan Allah

Lebih terperinci

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam Istilah addin al-islam Tercantum dalam Al-Qur an Surat al-maaidah (5) ayat 3, mengatur hubungan manusia dengan Allah (Tuhan), yang bersifat vertikal, hubungan manusia

Lebih terperinci

Dr. Marzuki, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY KATA PENGANTAR

Dr. Marzuki, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY KATA PENGANTAR Dr. Marzuki, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr. wb. Puji syukur ke hadirat Allah swt., pertama-tama, penulis panjatkan atas taufiq, hidayah, serta inayah-nya kepada penulis,

Lebih terperinci

Hubungan Hadis dan Al-Quran Dr. M. Quraish Shihab

Hubungan Hadis dan Al-Quran Dr. M. Quraish Shihab Hubungan Hadis dan Al-Quran Dr. M. Quraish Shihab Al-hadits didefinisikan oleh pada umumnya ulama --seperti definisi Al-Sunnah-- sebagai "Segala sesuatu yang dinisbahkan kepada Muhammad saw., baik ucapan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang bersifat mu jizat, diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rasul dengan perantaraan malaikat Jibril, diriwayatkan kepada kita

Lebih terperinci

Bab 2 Iman Kepada Kitab-kitab Allah

Bab 2 Iman Kepada Kitab-kitab Allah Bab 2 Iman Kepada Kitab-kitab Allah 1. Iman kepada kitab-kitab Allah Swt. adalah rukun iman ke a. Pertama b. Kedua c. Ketiga d. Keempat e. Kelima 2. Meyakini sepenuh hati bahwa Allah Swt. menurunkan kitab-nya

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN A. SUMBER HUKUM ISLAM. a. Al-quran. i. Arti Definisi Dan Pengertian Al Qur'an

BAB II PEMBAHASAN A. SUMBER HUKUM ISLAM. a. Al-quran. i. Arti Definisi Dan Pengertian Al Qur'an BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fiqih islam merupakan kumpulan hukum islam yang berkenaan dengan amal perbuatan, yang digali dari sumber/dalilnya secara terperinci. Dalil pokok yang merupakan sumber

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI TUKAR-MENUKAR RAMBUT DENGAN KERUPUK DI DESA SENDANGREJO LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI TUKAR-MENUKAR RAMBUT DENGAN KERUPUK DI DESA SENDANGREJO LAMONGAN BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI TUKAR-MENUKAR RAMBUT DENGAN KERUPUK DI DESA SENDANGREJO LAMONGAN A. Analisis Terhadap Praktik Tukar-Menukar Rambut di Desa Sendangrejo Lamongan Dari uraian

Lebih terperinci

Adab Membaca Al-Quran, Membaca Sayyidina dalam Shalat, Menjelaskan Hadis dengan Al-Quran

Adab Membaca Al-Quran, Membaca Sayyidina dalam Shalat, Menjelaskan Hadis dengan Al-Quran Adab Membaca Al-Quran, Membaca Sayyidina dalam Shalat, Menjelaskan Hadis dengan Al-Quran MEMBACA AL-QURAN DALAM SATU SURAT PADA WAKTU SALAT TERBALIK URUTANNYA, MEMBACA SAYYIDINA DALAM SHALAT PADA WAKTU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an merupakan pedoman dan petunjuk dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an merupakan pedoman dan petunjuk dalam kehidupan manusia, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan pedoman dan petunjuk dalam kehidupan manusia, baik itu ayat-ayat yang tersurat maupun yang tersirat. Al-Qur an juga sebagai Kitab Suci

Lebih terperinci

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33 59 BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33 A. Kualitas Mufasir at-thabari Ditinjau dari latar pendidikannya dalam konteks tafsir al-qur an, penulis menilai bahwa at-thabari

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEASLIAN. Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, saya:

PERNYATAAN KEASLIAN. Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, saya: i Nota pembimbing ii pengesahan iii PERNYATAAN KEASLIAN Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, saya: Nama : Nurul Mahmud NIM : 1210049 Fakultas : Syari ah dan Ilmu Hukum Menyatakan dengan sesungguhnya

Lebih terperinci

MATERI PERTEMUAN II. Kerangka Dasar Agama Islam Dan Ajaran Hukum Islam (Bagian Pertama)

MATERI PERTEMUAN II. Kerangka Dasar Agama Islam Dan Ajaran Hukum Islam (Bagian Pertama) MATERI PERTEMUAN II Kerangka Dasar Agama Islam Dan Ajaran Hukum Islam (Bagian Pertama) Tujuan Instruksional Umum: Agar mahasiswa memahami Kerangka dasar Agama Islam dan Hukum Islam serta keterkaitan keduanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat, karena tiada satu bacaanpun sejak manusia mengenal

Lebih terperinci

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : [ ] E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : MENGHORMATI ORANG LAIN "Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami." Orang yang paling pantas dihormati dan dihargai

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN TENTANG MASLAHAH

BAB II PEMBAHASAN TENTANG MASLAHAH BAB II PEMBAHASAN TENTANG MASLAHAH A. Pengertian Maslah}ah} Maslah}ah} berasal dari kata s}alah}a yang secara arti kata berarti baik lawan dari kata buruk atau rusak. Maslah}ah} adalah kata masdar s}alah}

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Secara etimologi Alqurān berasal dari kata qara-a yaqra-u ( قرا - يقرا ) yang berarti membaca. Sedangkan Alqurān sendiri adalah bentuk maṣdar dari qara-a yang berarti bacaan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Salah satu hikmah

I. PENDAHULUAN. bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Salah satu hikmah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami-isteri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal

Lebih terperinci

Mukadimah. Pengkajian

Mukadimah. Pengkajian Mukadimah Pembahasan tentang pengertian al-qur an (ta riful Qur an) mencakup tiga bagian pembahasan yaitu: definisi al-qur an, nama-nama al-qur an, dan fungsi atau kedudukan Al-Qur an Pemahaman kaum muslimin

Lebih terperinci

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN KONSEP AGAMA KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS UNSUR AGAMA SECARA UMUM PENGERTIAN ISLAM SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS PENGERTIAN AGAMA ISLAM KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS

Lebih terperinci

UMMI> DALAM AL-QUR AN

UMMI> DALAM AL-QUR AN UMMI> DALAM AL-QUR AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab) Muji Basuki I Di dalam Al-Qur an kata ummi> disebutkan sebanyak 6 kali, dua kali dalam bentuk mufrad dan 4 kali dalam bentuk

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM Tentang HUKUM ISLAM SYARIAH, FIKIH, DAN USHUL FIKIH. Dr. Marzuki, M.Ag. PKnH-FIS-UNY 2015

TINJAUAN UMUM Tentang HUKUM ISLAM SYARIAH, FIKIH, DAN USHUL FIKIH. Dr. Marzuki, M.Ag. PKnH-FIS-UNY 2015 TINJAUAN UMUM Tentang HUKUM ISLAM SYARIAH, FIKIH, DAN USHUL FIKIH Dr. Marzuki, M.Ag. PKnH-FIS-UNY 2015 1 Beberapa Istilah Terkait dengan HUKUM ISLAM 1. Hukum 2. Hukum Islam 3. Syariah 4. Fikih 5. Ushul

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Penelitian mengenai perbandingan konsep pendidikan Islam menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya terhadap pendidikan

Lebih terperinci

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 2)

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 2) DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 2) PENSYARAH: Ustazah Dr Nek Mah Batri PhD Pendidikan Agama Islam (UMM) PhD Fiqh Sains & Teknologi (UTM) SINOPSIS Matlamat modul ini ialah mendedahkan

Lebih terperinci

Alquran adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk bagi umat manusia dan menjadi pedoman

Alquran adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk bagi umat manusia dan menjadi pedoman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alquran adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW yang mengandung petunjuk-petunjuk bagi umat manusia dan menjadi pedoman hidup mereka yang ingin mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Al- Qur an dirumuskan sebagai kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan)

Lebih terperinci

KEHUJJAHAN HADIS MENURUT IMAM MAZHAB EMPAT

KEHUJJAHAN HADIS MENURUT IMAM MAZHAB EMPAT 93 Jurnal Hukum Diktum, Volume 9, Nomor 1, Januari 2011, hlm 93-98 KEHUJJAHAN HADIS MENURUT IMAM MAZHAB EMPAT M. Nasri Hamang Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare Email: nasri_hamang@yahoo.co.id

Lebih terperinci

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 3)

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 3) DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 3) PENSYARAH: Ustazah Dr Nek Mah Batri PhD Pendidikan Agama Islam (UMM) PhD Fiqh Sains & Teknologi (UTM) SINOPSIS Matlamat modul ini ialah mendedahkan

Lebih terperinci

UAS Ushul Fiqh dan Qawa id Fiqhiyyah 2015/2016

UAS Ushul Fiqh dan Qawa id Fiqhiyyah 2015/2016 UAS Ushul Fiqh dan Qawa id Fiqhiyyah 2015/2016 Soal 1 Sebutkan dan jelaskan dhawabith maqashid syariah! Dhawabith maqashid syariah adalah batasan-batasan yang harus dipenuhi untuk menentukan substansi

Lebih terperinci

Kata Kunci: Ajjaj al-khatib, kitab Ushul al-hadis.

Kata Kunci: Ajjaj al-khatib, kitab Ushul al-hadis. MANHAJ AJJAJ AL-KHATIB (Analisis Kritis terhadap Kitab Ushul al-hadis, Ulumuh wa Mushtalahuh) Sulaemang L. (Dosen Jurusan Dakwah dan Komunikasi STAIN Kendari) Abstrak: Penelitian ini mebmahas Manhaj Ajjaj

Lebih terperinci