SOSIALISASI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI) DI KAMPUS

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SOSIALISASI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI) DI KAMPUS"

Adi Pranoto
6 tahun lalu
Tontonan:

Mahasiswa, media apa yang dapat digunakan sebagai penyampai informasi HaKI, landasan

1 SOSIALISASI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI) DI KAMPUS Ulangan Tengah Semester HaKI Abstract Menjelaskan pentinganya HaKI diterapkan di kampus dan disasarkan kepada Mahasiswa, media apa yang dapat digunakan sebagai penyampai informasi HaKI, landasan yang mengatur HaKI, dan lembaga yang mengurusnya. Alifika Anggun S PTIK Rombel 1

2 Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) Sosialisasi HaKI di kampus-kampus Mengapa HaKI perlu disosialisasikan di kampus-kampus? Mengikuti perkembangan IPTEK yang semakin maju dan berkembang, maka semakin cepat pula seseorang di dalam mendapatkan informasi yang dia inginkan, entah melalui sumbernya langsung, melalui sosial media, atau melalui artikel, jurnal, dan karya ilmiah yang banyak orang bagikan di internet. Begitu mudahnya mendapatkan informasi, rentan pula terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang berupa plagiarisme dan penyalahgunaan hak cipta. Untuk itulah perlu dibuat aturan-aturan yang melandasi semua kegiatan pengambilan informasi, sehingga tidak ada salah paham antara yang satu dengan yang lain. Obyek yang paling rentan melakukan tindak pelanggaran HaKI adalah mahasiswa. Lembaga pengembang kemampuan mahasiswa, yaitu Perguruan Tinggi itu sendiri merupakan salah satu sarana dimana lembaga saling menujukkan hasil karya dan kekayaan intelektual yang mereka miliki. Lembaga tersebut tentunya didukung oleh keberadaan mahasiswa yang mana mereka merupakan input terbesar sebuah lembaga dalam memberikan hasil dan kekayaan intelektual. Sistem HaKI sangat perlu diperkenalkan kepada mahasiswa sejak dini, seperti contoh sejak mahasiswa mulai memasuki masa orientasi mahasiswa, karena sistem HaKI akan bejalan jika seseorang sudah mulai bisa menghargai hasil karya orang lain, sehingga ia akan terdorong untuk memiliki sikap yang kreatif untuk dapat menghasilkan karya-karya yang lain. Kunci utama yang harus ditanamkan kepada mahasiswa adalah KREATIF dan MENGHARGAI. Dari sikap kreatif dan menghargai yang sudah tertanam pada diri mahasiswa, maka dalam menyelesaikan studinya, maka mahasiswa pun akan dengan mudah menghasilkan karyakarya yang inovatif dan mampu memperkaya penemuan-penemuan IPTEK yang belum

3 pernah ditemukan/dibuat sebelumnya. Contoh karya/penemuan/penelitian yang dibuat oleh mahasiswa seperti Tugas Akhir (Untuk Mahasiswa D III), Skripsi (untuk Mahasiswa S1), Thesis (untuk Mahasiswa Pasca Sarjana). Mengapa pelaksanaan pembuatan karya perlu didasari adanya Sistem HaKI? Pembuatan hasil karya perlu didasari dengan sistem HaKI karena mengantisipasi kesamaan hasil karya yang dibuat dengan hasil karya yang sudah dibuat sebelumnya. Implikasi dari hal tersebut juga bisa mengurangi peluang dalam melakukan pelanggaran dalam membuat hasil karya. Apabila dikaitkan dengan perguruan tinggi sebagai penghasil sumber daya manusia, maka perlu dilakukan penanaman motivasi kepada mahasiswa agar selalu berpikir secara efektif, efisien dan rasional dalam persaingan pembuatan hasil karya yang semakin ketat dan tajam namun mahasiswa tetap bisa berfikir secara kreatif dan inovatif. Melalui beberapa paparan diatas mengenai mengapa HaKI perlu dilakukan sosialisasi, Karena HaKI merupakan landasan awal untuk tercapainya hasil karya yang murni, kreatif, dan inovatif untuk diberi hak paten atau hak kepemilikan atas suatu karya itu sendiri. Melalui media seperti apa Lembaga Kependidikan melakukan sosialisasi HaKI? Seperti yang kita tahu, banyak sekali acara ataupun kegiatan-kegiatan di dalam Perguruan Tinggi yang sebenarnya bisa juga dimanfaatkan sebagai media sosialisasi HaKI. Contohnya seperti masa orientasi mahasiswa baru, selain memperkenalkan kondisi lingkungan perguruan tinggi maka perlu juga disosialisasikan mengenai Hak Kekayaan Intelektual (HaKI), karena pengenalan HaKI pada masa orientasi merupakan pondasi awal mahasiswa baru dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ada di perguruan tinggi. Selain itu, bisa juga diadakannya seminar-seminar yang mendatangkan ahli-ahli HaKI untuk lebih menjelaskan dan memberikan paparan mengenai HaKI, apa saja pelanggarannya, dan apa hukumannya. Sehingga sebagai pengguna layanan, kita tidak menyalahgunakan hak-hak yang sudah dimiliki oleh orang lain sebelumnya.

4 Masih banyak media dimana HaKI dapat tersosialisasi secara merata dan sempurna, sehingga tingkat pelanggaran dan peluang kesamaan dalam pembuatan hasil karya dapat terminimalisir dengan baik. Apa yang mendasari Manajemen HaKI di Perguruan Tinggi? Pengelolaan HKI di Perguruan Tinggi di Indonesia dilandasi olehbeberapa instrumen legal dalam berbagai jenjang. Dalam bentuk Undang-Undang, yang melandasinya adalah: 1. Undang-Undang di bidang HKI, yang meliputi : UU No 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta UU No. 14 Tahun 2001 tentang Paten UU No. 15 Tahun 2001 tentang Merek UU No. 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri UU No. 32 Tahun 2000 tentang Desain tata Letak Industri Terpadu UU No. 30 Tahun 2000 tantang Rahasia Dagang UU No. 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas tanaman 2. UU No. 18/tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 3. UU lainnya yang terkait dengan sistem HKI, misal :UU No. 5 Tahun 1994 Tentang Pengesahan United Nation Conventionon Biological Diversity) dan UU lainnya yang terkait. Siapa Pengelola HaKI di Perguruan Tinggi? Pada tahun 1999 di Indonesia telah berdiri Gugus HKI yang berperan untuk melakukan pengelolaan kekayaan intelektual yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi dengan menerapkan sistem HKI. Macam-macam kegiatan yang bersifat sosialisasi ini dilakukan oleh Direktorat Pembinaan Penilitian dan Pengabdian Masyarakat (DP3M), Ditjen Dikti, dan Depdiknas. Namun lama-kelamaan istilah Gugus HKI pun berubah menjadi Sentra HKI (IP Center) dan berkembang hingga saat ini.

5 Pada tahun 2002, muncul UU No. 18/2002 tentang Sisnas P3IPTEK yang berbagai perguruan tinggi yang dapat dijadikan landasan keberadaan Sentra HKI di Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang. Lembaga-lembaga itulah yang berfungsi mengelola dan mendayagunakan kekayaan intelektual, sekaligus sebagai pusat informasi dan pelayanan HKI.

dokumen-dokumen yang mirip

PROGRAM DAN KEGIATAN PADA SUBDIT HKI DAN PUBLIKASI DITLITABMAS. DP2M Ditjen Dikti 1

PROGRAM DAN KEGIATAN PADA SUBDIT HKI DAN PUBLIKASI DITLITABMAS DP2M Ditjen Dikti 1 LANDASAN HUKUM UU Nomor 20 Tahun 2003 Renstra Kemdiknas 2010 2014 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia