BAB II PEMBAHASAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
|
|
- Yanti Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai cipataan Allah SWT yang menerima amanat dari-nya untuk menjaga pelestarian kekayaan alam dari kerusakan lingkungan dan kita juga sebagai manusia harus dapat mengelola kekayaan alam tersebut dengan sebaik-baiknya. Sebagai mana kita mengetahui bahwa kekayaan alam dapat dimanfaatkan oleh manisia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 2.1 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dalam penulisan makalah ini adalah untuk dapat menambah wawasan pengetahuan yang luas dan menguasai teknologi serta untuk memberikan kebulatan wawasan yang berkenaan dengan wilayahwilayah, untuk membentuk watak dan jiwa social, berbudaya, berahlak dan berbudi luhur serta diharapkan supaya penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. 3.1 Masalah Penelitian Masalah penelitian yang terjadi dalam penulisan makalah ini adalah karena sebagian besar kualitas lingkungan hidup manusia sudah tidak sempurna lagi seperti banyaknya manusia yang membuang sampah sembarangan sehingga mengakibatkan rusaknya lapiasn ozon diatas bumi, dan gara-gara ketidakcermatan dalam penggunaan sumberdaya yang dimiliki Negara sehingga dapat menimbulkan masalah-masalah lingkungan hidup seperti sanitasi dan pemukiman kumuh. 1
2 BAB II PEMBAHASAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 2.1 Pembangunan Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan a) Pengertian Pembangunan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas hidup secarabertahap dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki Negara secara bijaksana. Sumber daya yang mendukung pembangunan adalah sebagai berikut : Sumber daya manusia yang meliputi jumlah penduduk, pendidikan, kesehatan, keterampilan dan kebudayaan. Sumber daya alam yang meliputi air, tanah, udara, hutan, kandungan mineral dan keanekaragaman hayati. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang meliputi transfortasi, komunikasi, teknologi ilmu pengetahuan dan rekayasa. Pembangunan wawasan tersebut adalah upaya peningkatan kualitas manusia secara bertahap dalam memperhatikan faktor lingkungan. Pada prosesnya, pembangunan ini mengoftimalkan manfaat SDA, SDM dan ilmu pengetahuan dengan menyerasikan ketiga komponen tersebut, sehingga dapat berkesinambungan. Pembangunan berwawasan lingkungan ini juga dikenal dengan pembangunan berkelanjutan, yaitu pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia melalui pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana, efisiensi, dan memperhatikan pemanfaatan baik untuk generasi masa kini maupun generasi yang akan datang. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan yang dihasilkan KTT Bumi di Rio de Jenerio pada tahun didalamnya terkandung dua gagasan penting, yaitu : 2
3 a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup, disini yang diprioritasikan adalah kebutuhan kaum miskin. b. Gagasan keterbatasan, yakni keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan, baik untuk masa kini maupun masa datang. Upaya peningkatan kualitas manusia yang dilakukan pada masa kini harus mempertimbangkanpula kualitas manusia pada masa yang akan datang. Dalam memanfaatkan lingkungan sebagai penopang pembangunan harus pula memperhitungkan keterbatasan nya, sehingga tidak boleh serakah agar tidak habis pada saat ini. Hal-hal yang penting dalam pelaksanaan pembangunan berwawasan lingkungan antara lain : - Proses pembangunan hendaknya berlangsung terusmenerus dengan ditopang kualitas lingkungan dan manusia yang berkembang secara berkelanjutan. - Pembangunan yang dilakukan memungkinkan peningkatan kesejahteraan generasi sekarang tanpa mengurangi kesejahteraan generasi yang akan datang. - Lingkungan hidup memiliki keterbtasan sehingga dalam pemanfaatannya akan mengalami pengurangan dan penciutan. - Makin baik kualitas lingkungan maka makin baik pula pengaruhnya terhadap kualitas hidup yang tercermin, antara lain pada meningkatnya usia harapan hidup dan menurunnya tingkat kematian. - Penggunaan Sumber daya malam yang tidak dapat diperbaharui dilakukan sehemat mungkin dan dicari sumber daya alternatif lainnya, sehingga dapat digunakanselama mungkin. b) Ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Pembangunan berwawasan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan memiliki krakteristik yang khas dan berbeda dengan pola pembangunan lainnya yang selama ini dilaksanakan. Cirri-ciri tersebut antara lain : 3
4 Mengunakan pendekatan integratif, maka keterkaitan yang kompleks antara manusia dan lingkungan dapat dimungkinkan untuk masa kini dan masa yang akan datang. Mengunakan pandangan jangka panjang, untuk merencanakan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya yang mendukung pembangunan secara berkelanjutan, dapat digunakan dan dimanfaatkan pandangan jangka panjang. Menjamin pemerataan dan keadilan, strategi pembangunan yang berwawasan lingkungan dilandasi oleh pemerataan distribusi lahan dan factor produksi, pemerataan kesempatan perempuan, dan pemertaan ekonomi untuk kesejahteraan. Menghargai keanekragaman hayati, yang merupakan dasar bagi tatanan lingkungan. Pemeliharaan keanekaragaman hayati memiliki kepastianbahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berlanjut untuk masa kini dan masa yang akan datang. Pembangunan berkelanjutan berusaha menyatukan tiga dimensi ekonomi sosial, dan lingkungan hidup menjadi satu sinergi dalam meningkatkan kualitas manusia. Dimensi ekonomi dalam pembangunan bekelanjutan tetap memfokuskan kepada perumbuhan, pemerataan, stabilitas, kebersamaan, mobilitas identitas kebudayaan, pembinaan kelembagaan, dan penuntasan kemiskinan. Dimensi ekilogi bertujuan untuk integritas ekosistem ramah lingkungan dan hemat sumber daya alam, pelestarian keanekaragaman hayati,serta tanggapan terhadap isu global. 2.2 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL ) a) Pengertian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL ) lahir dengan diundangkannya undang-undang tentang lingkungan hidup di Amerika Serikat, yaitu National Environmental Policy Act ( NEPA ), pada tahun AMDAL merupakan suatu reaksi masyarakat Amerika terhadap kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktifitas manusia. Reaksi itu 4
5 merupakan keadaan ekstrim sampai menimbulkan sikap yang menentang paembangunan dan penggunaan teknologi tinggi. Dinegara yang sedang berkembang termasuk Indonesia, tingkat kesejahteraan masih rendah karena itu, pembangunan perlu dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tanpa pembangunan, akan terjadi kerusakan lingkungan yang akan menjadi makin parah dengan berjalannya wktu. Kerusakan lingkungan ini akan membawakita kepada kehancuran. Akan tetapi pembangunan juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Untuk menghindari hal ini, pembangunan harus berwawasanlingkungan sehingga menjadi berkelanjutan untuk jangka panjang. AMDAL merupakan salahsatu alat untuk mencapai tujuan ini. Jadi, AMDAL merupakan analisis lingkungan mengenai dampak suatu proyek. AMDAL bebeda dengan ANDAL. AMDAL merupakan keseluruhan proses pelestarian lingkungan mulai dari kerangka acuan, Analisis Dampak Lingkungan ( ANDAL ), Rencana Pemantauan Lingkungan ( RPL ), dan Rencana Pengelolaan Lingkungan ( RKL ). ANDAL sendirimerupakan telaah cermat yang mendalam tentang suatu kegiatan atau pokok yang direncanakan. b) Sebab Diperlukannya AMDAL AMDAL harus dilakukan dengan dua macam cara sebagi berikut : AMDAL, harus dilakukan untuk proyek yang akan dibangun karena dan undang-undang dan peraturan-peraturan pemerintah menghendaki demikian. Apabila pemilik atau pemeriksa proyek tidak melakukannya, maka akan melanggar undang-undang dan besar kemungkinan perizinan untuk pembangunan proyek tersebut tidak akan didapat, atau akan menghadapi pengadilan yang dapat memberikan sanksisanksi yang tidak ringan. cara ini sangat efektif untuk memaksa para pemilik proyek yang kurang memperhatikan kualitas lingkungan atau pemilik proyek yang hanya mementingkan keuntungan proyeknya sebesarmungkin tanpa menghiraukan damapk sampingan yang timbul. Tanpa adanya undng-undang, peraturan pemerintah, dan pedoman- 5
6 pedoman baku mutu, maka dasar hokum dari pelaksanaan AMDAL ini tidak ada. AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak karena adanya proyek-proyek pembangunan. Cara kedua ini merupakan yang ideal, tetapi kesadaran mengenai masalah ini tidak mudah ditanamkan pada setiap orang, terutama pemrakarsa proyek. Manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraanya telah melakukan berbagai aktivitas dari bentuk yang sederhana sampai dengan yang sangat canggih, mulai dari yang hanya sedikit saja mengubah sumber daya alam dan lingkungan sampai yang menimbulkan perubahan yang besar. Perubahan lingkungan yang sudah terjadi sering masih dapat ditoleransi oleh manusia karena dianggao tidak menimbulkan kerugian pada manusia secara jelas dan berarti. Tetapi, perubahan yang paling besar akhirnya akan menimbulkan kerugian pada manusia dalam memenihi kebutuhan hidupnya, kesejahteraannya, dan bahkan meninjau kembali semua aktivitasnya dan berusaha untuk menghindari aktivitas yang menimbulkan dampak sampingan yang tidak dikehendaki atau ingin mengetahui dampak apa yang akan merugikan dari aktivitasnya, kemudian akan mencarikan usaha untuk menghindari timbulnya dampak yang tak disukai tersebut agar kesejahteraan dan kehidupannya tidak terancam. Keadaan terakhir inilah sebenarnya pendorong manusia lalu melakukan AMDAL. Secara skematis hubungan tersebut disjikan dalam gambar berikut. Aktivitas manusia Pembangunan ekonomi manusia Kesejahteraan manusia Dampak pada lingkungan ( positif dan negatif ) 6
7 Gambar skema hubungan antara tujuan, aktivitas manusia, dan dampak pada lingkungan. 2.3 Peranan AMDAL Dalam Pengelolaan Lingkungan Untuk menghindari timbulnya dampak lingkungan yang tidak dapat di toleransi, maka perlu disiapkan rencana pengendalian dampak negatif yang akan terjadi. Untuk dapat merencanakan pengendalian dampak negatif, harus diketahui dampak negatif apa yang akan terjadi dan untuk dapat mengetahi dampak yang akan terjadi, maka perlu dilakukan pendugaan dampak lngkungan. Langkah ini disebut pendugaan dampak lingkungan atau Environmental Impact Assessment dan pendugaan ini merupakan proses dalam AMDAL. AMDAL dilakukan untuk menjamin tujuan proyek-proyek pembangunan yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat tanpa merusak kualitas lingkungan hidup. AMDAL bukanlah suatu yang berproses yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari proses AMDAL yang lebih besar dan lebih penting sehingga AMDAL nerupakan bagian dari beberapa hal berikut : 1. Pengelolaan lingkungan, 2. pemantauan proyek 3. Pengambilan keputusan 4. Dokumen yang penting 2.4 Kegunaan AMDAL 1) Bagi Pemerintah a.menghindarkan perusakan lingkungan hidup seperti timbulnya pencemaran air, pensemaran udara, kebisingan dan lain sebagainya, sehingga tidak mengganggu kesehatan, kenyamanan dan keselamatan masyarakat. b. Menghindarkan pertentanganpertentangan yang mungkin timbul, khususnya dengan masyarakat dan proyek-proyek lain. 7
8 c.mencegah agar potensi sumber daya yang di kelola tersebut tidak rusak ( khususnya untuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui ). d. Mencegah rusaknya sumberdaya alam lain yang berada diluar lokasi proyek, baik diolah proyek lain, diolah masyarakat, ataupun yang belum diolah. e.sesuai dengan rencana pembangunan daerah nasional ataupun internasional serta tidak mengganggu proyek lain. 2) Bagi Pemilik Modal a. Menentukan prioritas peminjaman sesuai dengan misinya. b. Melakukan pengaturan modal dan promosi dari berbagai sumber modal. c. Menghindari duplikasi dari proyek-proyek lain yang tidak perlu. d. Untuk dapat meminjam bahwa modal yang dipinjam pada proyek dapat mencapai tujuan dari misi bank dalam membantu pembangunan atau pemilik modal yang memberikan pinjaman. e. Untuk dapat menjamin bahwa modal yang dipinjamkan dapat dibayar kembali oleh proyek sesuai pada waktunya, sehingga modal tidak hilang. 3) Bagi Pemilik Proyek a. Mempersiapkan cara-cara pemecahan masalah yang akan dihadapi dimasa yang akan datang. b. Sebagai sumber informasi lingkungan disekitar lokasi proyeknya secara kuantitatif, termasuk informasi sosial ekonomi dan sosial budaya. c. Melindungi proyek yang melanggar undang-undang atau peraturanperaturan yang berlaku. d. Melindungi proyek dari tuduhan pelanggaran atau suatu dampak negatif yang sebenarnya tidak dilakukan. e. Melihat masalah-masalah lingkungan yang dihadapi dimasa yang akan datang. 4) Bagi Masyarakat 8
9 a. Turut serta dalam pembangunan didaerah sejak awal, khususnya didalam memberikan masukan informasi-informasi ataupun ikut langsung didalam membangun dan menjalankan proyek. b. Mengetahui rencana pembangunan di daerahnya, hingga dapat mempersiapkan diri di dalam penyesuaian kehidupannya apabila diperlukan. c. Mengetahui perubahan lingkungan dimasa sesudah proyek dibangun hingga dapat memanfaatkan kesempatan yang dapat menguntungkan dirinya dan menghindarkan diri dari kerugian-kerugian yang dapat diderita akibat adanya proyek tersebut. d. Memeahami hal ikhwal mengenai proyek secara jelas akan ikut menghindarkan timbulnya kesalahfahaman, hingga dapat menggalang kerja sama yang saling menguntungkan. e. Mengetahui hak dan kewajiban didalam hubungan dengan proyek tersebut, khususnya hak dan kewajibannya dalam ikut menjaga dan mengelola kualitas lingkungan. 5) Bagi Peneliti dan Ilmuan a. Kegunaan didalam analisis kemajuan dan ilmu pengetahuan. b. Kegunaan didalam penelitian. c. Kegunaan didalam meningkatkan keterampilan dalam penelitian dan meningkatkan pengetahuan. Contoh : (1) Limbah adalah hasil pembuangan dari proses produksi atau suatu industri baik dari industri bersifat produk barang maupun makanan seperti limbah dari pembuatan ban dari karet, pembuatan tahu-tempe. Setelah semakin berkembangnya teknologi industri pada khususnya, banyak pabrik-pabrik yang memproduksi berbagai produk sedangkan sungai yang dialiri pembuangan dari pabrik-pabrik tersebut kurang terkontrol, sehingga mengakibatkan terjadinya pencemarn lingkunagan. Kita ambila contoh di kota Jakarta setiap pelosok diisi dengan bangunan-banguan yang memproduksi berbagai produk sedangkan tempat pembuangan sangatlah sempit. Dengan kurangnya 9
10 lahan untuk pembuangan limbah, dapat terjadi berbagai hal yang negatif anatra lain pencemaran air. Contooh dohirnya kotornya air sungai sehngga timbul berbagai penyakit yang melanda warga sekitar. Sedangkan air itu merupakan salahsatu faktor utama bagi kehidupan manusia. (2) Pencemaran udara yang diakibatkan oleh buangan emisi atau bahan pencemar yang diakibatkan oleh proses produksi seperti buangan pabrik, kendaraan bermotor dan rumah tangga. Dampak pencemaran udara antara lain terjadinya efek rumah kaca, kerusakan lapisan ozon dan hujan asam. 10
11 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pembangunan adalah upaya untuk meningkatkkan kualitas hidup secara bertahap denhan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki negara secara bijaksana. Sumber daya yang mendukung pembangunan seperti SDM, SDA, IPTEK. Hal-hal penting dalam pelaksanaan pembangunan berwawasan lingkungan antara lain : Proses pembangunan hendakanya berlangsung terus menerus Pembangunan yang dilakukan memungkinkan peningkatan kesejahtraan generasi Lingkungan hidup memiliki keterbatasan Penggunaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Ciri-ciri pembangunan yang berwawasan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan adalah : Menggunakan pendekatan integratif Menggunakan pandangan jangka panjang Menjamin pemerataan dan keadilan Menghargai keaneka ragaman hayati Amdal merupakan suatu rekasi masyarakat Amerika terhadap kerusakan lingkungan yang disebakan oleh aktivitas manusia. Sebab diperlukan amdal adalah : Amdal harus dilakukan untuk proyek yang akan dibangun karena undangundang dan peraturan-peraturan pemerintah menghendaki demikian. Amdal harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak karena adanya proyek-proyek pembangunan. Amdal dilakukan untuk menjamin tujuan proyek-proyek pembangunan yang bertujuan untuk kesejahtraan masyarakat tanpa merusak kualitas lingkungan hidup. Kegunaan amdal sangat penting bagi : 11
12 Bagi mpemerintah Bagi pemilik modal Bagi pemilik proyek Bagi masyarakat Bagi peneliti dan ilmuwan 3.2 Kritik Akibat ketidakcermatan manusia dalam penggunaan seumberdaya yang dimiliki negara sehingga dapat menimbulkan masalah-masalah lingkungan hidup seperti : a. Permasalahan sumberdaya alam seperti kerusakan hutan, kepunahan hewan serta perluasan lahan kritis. b. Permasalahan pemukiman seperti sanitasi, pemukiman kumuh, air bersih dan lingkungan sehat. c. Polusi lingkungan seperti pencemaran air, tanah dan udara. Jika pembangunan secara terus menerus tidak memperhatikpan faktor lingkungan maka, lingkungan hidup akan rusak dan kelanjutan pembangunan itu sendiri akan terancam 3.3 Saran Dalam pembangjunan, perlu diseimbangkan antara pembanguan dan lingkungan, karena lingkungan berfungsi sebagai penopang pembangunan secara berkelanjutan. Dan u9ntuk mengatasi semua itu yang pertama dan yang utama adalah kesadaran dari manusia sendiri. Maka dengan diadakannya makalah ini dimohon untuk kita semua supaya lebih berhati-hati mengenai Analisis Dampak Lingkungan baik dari limbah pabrik, limbah rumah tangga, itu sendiri yang tidak bertanggung jawab. 12
13 DAFTAR PUSTAKA 1. Bahan-bahan kursus Pendalaman Materi IPS Geografi. Yogyakarta. 2. Sugandi, Aca dan Rustam Hakim Prinsip Dasar.Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan Berwawassan Lingkungan. Cetakan ke 1. Jakarta: Bumi Aksara 3. Sumber lain : Harian Kompas
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB II. PELESTARIAN LINGKUNGAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB II. PELESTARIAN LINGKUNGAN Rizka Novi Sesanti KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT
Lebih terperinciMAKALAH AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Tahun Pelajaran 2012/2013
MAKALAH AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Tahun Pelajaran 2012/2013 Disusun Oleh: Nama Kelas : Mahfuzh Nurfaujih : XI RPL I PEMERINTAH KOTA BEKASI DINAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciPEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SRI HAYATI
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SRI HAYATI DEFINISI PEMBANGUNAN pembangunan adalah seperangkat usaha yang terencana dan terarah untuk menghasilkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinci1. Apa kepanjangan dari AMDAL..? a. Analisis Masalah Dalam Alam Liar b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan c. Analisis Mengenai Dampak Alam dan
1. Apa kepanjangan dari AMDAL..? a. Analisis Masalah Dalam Alam Liar b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan c. Analisis Mengenai Dampak Alam dan Lingkungan d. Analisis Masalah Dampak Lingkungan e. Analisa
Lebih terperinciPERBEDAAN AMDAL DAN ANDAL
PERBEDAAN AMDAL DAN ANDAL 1. Pengertian Untuk dapat mengetahui perbedaan antara Amdal dan Andal, maka kita dapat merujuk pada Pasal 5 ayat 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012
Lebih terperinciAMDAL. Analisis. Lingkungan
AMDAL Analisis Lingkungan Pengertian AMDAL & UKL/UPL AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/ataukegiatan yang direncanakan pada lingkungan
Lebih terperinciANALISA MASALAH DAMPAK LINGKUNGAN AMDAL DWI ASTUTY. G
ANALISA MASALAH DAMPAK LINGKUNGAN AMDAL DWI ASTUTY. G 10 401 110 UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR MAKASSAR 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-nya, saya dapat
Lebih terperinciGeografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013
xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1.
Lebih terperinciPELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN III
xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan
Lebih terperinciC. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN
C. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Pengendalian Dampak 1. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 2. Analisis Mengenai Dampak (AMDAL) 3. Pengelolaan Kualitas
Lebih terperinciPERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP
PERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP Yang pertama muncul di Indonesia: UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 1982 (UULH) Tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup kemudian disempurnakan dan diganti dengan:
Lebih terperinciBUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PELINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PELINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II
Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana
Lebih terperinciGeografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013
xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan
Lebih terperinciH. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
- 283 - H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP 1. Pengendalian Dampak Lingkungan 1. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 1. Menetapkan kebijakan mengenai pengelolaan Limbah
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KERINCI, Menimbang
Lebih terperinci- 283 - H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
- 283 - H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH 1. Pengendalian Dampak Lingkungan 1. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 1. Menetapkan
Lebih terperinci2.2. AMDAL AMDAL merupakan singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan
2.2. AMDAL AMDAL merupakan singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, dibuat pada tahap perencanaan, dan digunakan untuk
Lebih terperinciH. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
- 216 - H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP 1. Pengendalian Dampak Lingkungan 1. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 1. Menetapkan kebijakan mengenai pengelolaan Limbah
Lebih terperinciH. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
LAMPIRAN VIII PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 H. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Pengendalian Dampak 1. Pengelolaan
Lebih terperinciWalikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat
- 1 - Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciLINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda yaitu makhluk hidup dan makhluk tak hidup yang saling mempengaruhi. Dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi kehidupan manusia. Dalam sistem tata lingkungan, air merupakan unsur utama. Negara Indonesia merupakan
Lebih terperinciPRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. Materi ke 2
PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Materi ke 2 Program pascasarjana ITATS PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pertama, pemerataan dan keadilan sosial. Harus menjamin adanya pemerataan untuk generasi
Lebih terperinciBAPPEDA KAB. LAMONGAN
BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 Visi Berdasarkan kondisi Kabupaten Lamongan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam dua puluh tahun mendatang, dan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka visi Kabupaten
Lebih terperinciSLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
E. Kelembagaan 17.1. Profil BPLHD Provinsi DKI Jakarta Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta nomor 230 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Lingkungan hidup dan sumber daya alam merupakan anugerah Tuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lingkungan hidup dan sumber daya alam merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa wajib dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar tetap dapat menjadi sumber dan penunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara berkesinambungan untuk menciptakan kondisi yang lebih baik di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang ada di wilayah Asia Tenggara. Pembangunan di berbagai bidang yang semakin pesat merupakan salah satu ciri dari
Lebih terperinciPERENCANAAN PERLINDUNGAN
PERENCANAAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UU No 32 tahun 2009 TUJUAN melindungi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup menjamin keselamatan,
Lebih terperinciPERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP
PERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP Yang pertama muncul di Indonesia: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 4 TAHUN 1982 (UULH) Tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup Sekarang disempurnakan
Lebih terperinciSUSTAINABLE DEVELOPMENT : Paradigma baru metode Memadukan Pembangunan Ekonomi Dan Lingkungan. Oleh Dewi Triwahyuni
SUSTAINABLE DEVELOPMENT : Paradigma baru metode Memadukan Pembangunan Ekonomi Dan Lingkungan Oleh Dewi Triwahyuni PENGERTIAN & PRINSIP-PRINSIP DALAM SUSTAINABLE DEVELOPMENT DEFINISI : SUSTAINABLE DEVELOPMENT
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN, UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 39 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperincitermasuk manusia dan prilakunya
Pasal 1 UUPLH Menjelaskan: Pengertian-pengertian dalam UUPLH Lingkungan Hidup Kesatuan Ruang dg semua: - benda - daya dan makhluk hidup termasuk manusia dan prilakunya mempengaruhi - kelangsungan prikehidupan
Lebih terperinciMata Ajaran : Manajemen Lingkungan Rumah Sakit Topik : Lingkungan Hidup & Sistem Manajemen Lingkungan RS Minggu Ke : II
Mata Ajaran : Manajemen Lingkungan Rumah Sakit Topik : Lingkungan Hidup & Sistem Manajemen Lingkungan RS Minggu Ke : II Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lebih terperinciDepartemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
KMA 43026 Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D. UU RI No. 32 Tahun 2009 Perlindungan dan Pengelolaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumberdaya alam (SDA) dan lingkungan merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dan merupakan tempat hidup mahluk hidup untuk aktivitas kehidupannya. Selain itu,
Lebih terperinciData Capaian pada Tahun Awal Perencanaan (2010) Rp (juta) target. target
Tabel 5.1 Rencana, Kegiatan, Kinerja, Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan SKPD Badan Hidup Kabupaten Pelalawan (Satuan Dalam Juta Rupiah) 1.1. Meningkatkan 1.1.1. kinerja Membaiknya pelayanan kinerja
Lebih terperinciPEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN KOMITMEN GLOBAL INDONESIA
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN KOMITMEN GLOBAL INDONESIA Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya memerlukan sumberdaya alam, yang berupa tanah, air dan udara dan sumberdaya alam yang lain yang termasuk
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,
PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemanfaatan sumber daya alam
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang :
Lebih terperinciPuji dan syukur di panjatkan kehadirat Allh swt, yang telah memberikan rachmat dan hidayah-
MEMAHAMI AMDAL Edisi 2 oleh Mursid Raharjo Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id Hak Cipta dilindungi
Lebih terperinciKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan Pertambangan. Kuliah 2
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan Pertambangan Kuliah 2 Pembangunan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan LINGKUNGAN? APA YANG TELAH TERJADI PERTENGAHAN ABAD XVIII : REVOLUSI INDUSTRI
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciKONSEP-KONSEP DASAR DALAM HUKUM LINGKUNGAN
KONSEP-KONSEP DASAR DALAM HUKUM LINGKUNGAN AmAnAt Konstitusi/uuD NkRI 1945 Pasal 28 H ayat (1) yang menyatakan Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan bathin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN
BAB I. PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN Topik kuliah pendahuluan ini membahas tentang lingkungan hidup di Indonesia dengan sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati yang dimilikinya. Poko bahasan kuliah ini
Lebih terperinciContoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA
Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA Disusun oleh: Mirza Zalfandy X IPA G SMAN 78 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas
Lebih terperinciBUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,
Lebih terperinciPengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
Geografi Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Rencana Program dan Kegiatan. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 lampiran A.VII,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengelolaan Lingkungan Berdasarkan ketentuan umum dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan pengelolaan hidup adalah upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Tujuan Penulisan Laporan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Penulisan Laporan Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Lingkungan dan Pembangunan (the United Nations Conference on Environment and Development UNCED) di Rio
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN KAWASAN INDUSTRI MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,
Lebih terperinciMODUL 4 PENGERTIAN, PERANAN DAN PROSES AMDAL
MODUL 4 PENGERTIAN, PERANAN DAN PROSES AMDAL DAMPAK KEGIATAN DAMPAK PEMBANGUNAN SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA BIOFISIK PRIMER BIOFISIK SOSIAL, EKONOMI BUDAYA SEKUNDER KENAIKAN KESEJAHTERAAN TUJUAN PERUNTUKAN
Lebih terperinciSustainable Development Lingkungan Hidup dan Pembangunan. SEPNB Hubungan Internasional Universitas Komputer Indonesia 2015
Sustainable Development Lingkungan Hidup dan Pembangunan SEPNB Hubungan Internasional Universitas Komputer Indonesia 2015 Kerusakan lingkungan hidup hampir selalu membawa dampak paling parah bagi orang-orang
Lebih terperinciKebijakan BLHD Kota Tangerang Selatan dalam Pengelolaan Limbah. Oleh : DR. RAHMAT SALAM, M.Si
Kebijakan BLHD Kota Tangerang Selatan dalam Pengelolaan Limbah Oleh : DR. RAHMAT SALAM, M.Si VISI DAN MISI KOTA TANGERANG SELATAN VISI : Terwujudnya Kota Tangerang Selatan yang Mandiri, Damai dan Asri
Lebih terperinciDESA TEGALSARI JL. Jend Sudirman no 05 Tlp. (0333)
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI KECAMATAN TEGALSARI DESA TEGALSARI JL. Jend Sudirman no 05 Tlp. (0333) 844069. SALINAN PERATURAN DESA TEGALSARI NOMOR : 10 TAHUN 2015 TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Renstra Kantor Lingkungan Hidup Kota Metro merupakan suatu. proses yang ingin dicapai pada hasil yang ingin dicapai Kantor
Renstra 2011-2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Renstra Kota Metro merupakan suatu proses yang ingin dicapai pada hasil yang ingin dicapai Kota Metro selama kurun waktu 5 (lima) tahun secara sistematis
Lebih terperinciPENGELOLAAN LINGKUNGAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN Menurut UU No. 23 Tahun 1997 pasal 1 : Pengelolaan Lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALANG
1 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang
Lebih terperinciSUSTAINABLE ECO DEVELOPMENT 2
SUSTAINABLE ECO DEVELOPMENT 2 Materi Minggu 1 : Pengantar Minggu 2 : Proses dan dasar-dasar AMDAL Minggu 3 : Proses dan dasar-dasar AMDAL Minggu 4 : Proses dan dasar-dasar AMDAL Minggu 5 : Teknik penapisan
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2015
Hal 1 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI Formulir RKA SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2015 URUSAN PEMERINTAHAN : 1.0. LINGKUNGAN HIDUP ORGANISASI : 1.0.01. KANTOR LINGKUNGAN
Lebih terperinciWALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP WALIKOTA MADIUN,
WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ketentuan Pasal 37 Peraturan
Lebih terperinciP E M B A N G U N A N B E R K E L A N J U T A N
P E M B A N G U N A N B E R K E L A N J U T A N K O N S E P P E M B A N G U N A N B E R K E L A N J U T A N Dalam mengejar pertumbuhan ekonomi seringkali menimbulkan dampak yang tidak terduga terhadap
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (KA-ANDAL)
PEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (KA-ANDAL) A. PENJELASAN UMUM 1. Pengertian Kerangka acuan adalah ruang lingkup studi analisis dampak lingkungan hidup yang merupakan hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia jugalah yang melakukan kerusakan di muka bumi ini dengan berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lingkungan yang bersih adalah dambaan setiap insan. Namun kenyataannya, manusia jugalah yang melakukan kerusakan di muka bumi ini dengan berbagai macam kegiatan yang
Lebih terperinciWALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemanasan global (global warming), pencemaran udara, pencemaran air, mahkluk hidup lain yang mengisi ruang di atas bumi ini.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan serta kualitas lingkungan hidup saat ini semakin menunjukkan angka penurunan, fenomena ini sesungguhnya dapat mengancam kehidupan manusia dan mahkluk hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan hidup merupakan suatu tempat berlangsungnya kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan hidup merupakan suatu tempat berlangsungnya kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kehidupan yang berlangsung memiliki suatu hubungan yang erat baik
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG PENATAAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI BARAT, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Internasional Soekarno-Hatta terus meningkatkan pelayanan untuk. Soekarno-Hatta menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan salah satu pintu gerbang Indonesia yang melayani jasa transportasi udara. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta
Lebih terperinciPEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013
PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013 Standar Kompetensi 2. Memahami sumberdaya alam Kompetensi Dasar 2.3.
Lebih terperinciBAB X PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
BAB X PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP A. UMUM Berbagai kebijakan dan program yang diuraikan di dalam bab ini adalah dalam rangka mendukung pelaksanaan prioritas pembangunan nasional yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum BPLH Kota Bandung
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum BPLH Kota Bandung I su-isu kerusakan lingkungan saat ini bukan lagi hanya merupakan isu lokal daerah, akan tetapi sudah menjadi isu global, dimana negara-negara di
Lebih terperinciPayung Hukum. 1. kewajiban memperhatikan perlindungan fungsi lingkungan hidup. Menurut UU. Mengawal Hukum Lingkungan
Pewarta-Indonesia, MESKI istilah undang-undang pokok tidak dikenal lagi dalam sistem dan kedudukan peraturan perundang-undangan sekarang ini, namun keberadaan UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Pengertian proyek konstruksi menurut Ervianto (2005), adalah suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan
Lebih terperinciBAB IV TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. VISI DAN MISI DAERAH Visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah adalah sebagai berikut: Visi : MENUJU JAWA TENGAH SEJAHTERA DAN BERDIKARI
Lebih terperinciPerkembangan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Perkembangan Pengelolaan Lingkungan Hidup i ii Memahami AMDAL Perkembangan Pengelolaan Lingkungan Hidup iii iv Memahami AMDAL MEMAHAMI AMDAL Editor: Mursid Raharjo Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2007 Hak
Lebih terperinciPROFIL KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANGKA TENGAH
PROFIL KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANGKA TENGAH KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANGKA TENGAH Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah JL. TITIAN PUSPA IV KOBA Email : klh@bangkatengahkab.go.id
Lebih terperinciGreen Constitution Sebagai Upaya Untuk Menguatkan Norma Lingkungan Hidup Oleh: Meirina Fajarwati *
Green Constitution Sebagai Upaya Untuk Menguatkan Norma Lingkungan Hidup Oleh: Meirina Fajarwati * Naskah diterima: 27 Januari 2016; disetujui: 03 Februari 2016 Indonesia merupakan negara yang kaya akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak kekayaan alam yang melimpah dengan berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menjadi sebuah negara yang mempunyai banyak pulau, menjadikan Indonesia memiliki banyak kekayaan alam yang melimpah dengan berbagai macam keberagaman, dari keberagaman
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Lingkungan Hidup Dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup yang disempurnakan dan diganti dengan Undang Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa kekayaan baik itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa kekayaan baik itu kekayaan yang berupa kekayaan alam maupun kekayaan yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penebangan liar, penggundulan hutan, pengerukan tambang, lahan kritis,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penebangan liar, penggundulan hutan, pengerukan tambang, lahan kritis, kematian biota air karena zat kimia, dan penyakit-penyakit serta virus baru yang tumbuh di dunia
Lebih terperinciMakalah Pembangunan Berkelanjutan BAB I PENDAHULUAN
Makalah Pembangunan Berkelanjutan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan pembangunan berkelanjutan sekarang telah merupakan komitmen setiap orang, sadar atau tidak sadar, yang bergelut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu kehidupan manusia tentunya tidak lepas dari suatu unsur yang disebut dengan lingkungan hidup. Lingkungan hidup diartikan sebagai jumlah semua benda dan kondisi
Lebih terperinci-1- BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
-1- SALINAN BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK TIMUR, Menimbang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Penerbitan Izin Lingkungan; BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 45 TAHUN 2003 SERI C NOMOR 3
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 45 TAHUN 2003 SERI C NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciModul Lima: ASPEK PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN
Modul Lima: ASPEK PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN SASARAN-SASARAN BELAJAR Mengenali dampak lingkungan (bio fisik dan sosial budaya) yang mungkin ditimbulkan oleh adanya perusahaan; Merancang sistem pencegahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
17 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang turut aktif dalam menandatangani kesepakatan internasional tahun 1972 di Stockholm Swedia, terkait dengan penerapan konsep
Lebih terperinciBUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang : a. bahwa dilingkungan hidup adalah merupakan
Lebih terperinciBUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG IZIN LINGKUNGAN
BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pencemaran dan kerusakan lingkungan merupakan permasalahan yang cukup pelik dan sulit untuk dihindari. Jika tidak ada kesadaran dari berbagai pihak dalam pengelolaan lingkungan,
Lebih terperinci`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH
`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH URUSAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP (Urusan Bidang Lingkungan Hidup dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah (BAPEDAL) Aceh. 2. Realisasi Pelaksanaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 3 0.? TJLHUN 200o
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 3 0.? TJLHUN 200o TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang : bahwa
Lebih terperinci