ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI"

Transkripsi

1 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI NPM NAMA Dosen : : : Hanafi, M.Kom / M.Ropianto, M.Kom

2 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI */** JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA KODE / SKS : 355KB307 / 3 SKS Pertemuan ke Pokok Bahasan dan TIU Sub Pokok Bahasan dan TIK Teknik Pembelajaran Media Pembelajaran Tugas Referensi 1 PENDAHULUAN 1. Ruang Lingkup Mata Kuliah Mengapa dan Apa Analisis & Perancangan Sistem. Siapa saja yang terlibat dalam Analisis & Perancangan Sistem. 2. Sasaran Mengenal konsep dan dasar dari Analisis & Perancangan Sistem. 3. Tujuan Dapat menjelaskan konsep dan dasar dari Analisis & Perancangan Sistem. 4. Kompetensi Lulusan Mampu mengimplementasikan Analisis & Perancangan Sistem. Kuliah mimbar OHT, papan tulis 1, 4, 5, 7, 8 PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM 1. Definisi Sistem 2. Karakteristik Sistem 3. Klasifikasi Sistem 4. Pengertian Analisis Sistem 5. Fungsi Analis Sistem TIU Memahami konsep sistem informasi, karakteristik, klasifikasi dan tim pengembang sistem. TIK Mahasiswa mampu : 1. Menjelaskan konsep sistem informasi berikut contohnya dan pengertian analis beserta fungsinya. 2. Menjelaskan karakteristik sistem. 3. Menjelaskan sistem berdasarkan klasifikasi tertentu. 4. Menjelaskan siapa saja yang akan terlibat SAP-Analisis dan Perancangan Sistem Informasi 1 Revisi :

3 2 dan 3 ANALISIS SISTEM dalam pengembangan sistem. 1. Pendahuluan 2. Langkah-langkah di dalam analisis sistem 3. Mengidentifikasi Masalah 4. Memahami Kerja dari sistem 5. Menganalisis Hasil 6. Membuat Laporan hasil analisis Kuliah mimbar OHT, papan tulis 1, 4, 5, 7, 9 TIU Memahami konsep, langkah-langkah, cara identifikasi masalah, Kerja dari Sistem, Menganalisis hasil dan membuat laporan hasil analisis. TIK Mahasiswa mampu : 1. Menjelaskan konsep analisis sistem 2. Menjelaskan cara mengidentifikasi masalah, memahami kerja dari sistem, Menganalisis hasil penelitian dan membuat laporan hasil analisis. 4 PERANCANGAN SISTEM SECARA UMUM 1. Pendahuluan 2. Arti Perancangan Sistem 3. Tujuan Perancangan Sistem 4. Personil Yang terlibat 5. Perancangan sistem secara umum Perancangan Ouput Perancangan Input Perancangan Proses Perancangan Database Perancangan Kontrol Perancangan Jaringan Perancangan Komputer 6. Tekanan-tekanan Perancangan Kuliah mimbar OHT, papan tulis 1, 2, 4, 5, 10 TIU Memahami pengertian, tujuan dan tahapan perancangan sistem serta personil yang terlibat dan tekanan-tekanan dalam merancang sistem. TIK Mahasiswa mampu : 1. Menjelaskan konsep merancang sistem. 2. Menjelaskan tujuan, tahapan merancang secara umum mulai dari ouput, input, proses, database, kontrol jaringan sampai arsitektur komputer. 3. Menjelaskan tekanan-tekanan dalam merancang. SAP-Analisis dan Perancangan Sistem Informasi 2 Revisi :

4 5 dan 6 PENDEKATAN PERANCANGAN TERSTRUKTUR 1. Konsep Perancangan Terstruktur 2. Data Flow Diagram (DFD) Komponen DFD Bentuk DFD 2.3 Syarat pembuatan Kuliah mimbar OHT, papan tulis 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9 DATA FLOW DIAGRAM TIU Memahami konsep pendekatan perancangan terstruktur dengan salah satu alat batunya DFD. Serta dapat menggunakan DFD secara tepat dan benar. TIK Mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan konsep DFD serta bagaimana cara menggunakannya. 2. Menentukan kapan menggunakan secara tepat berdasarkan kelebihan dan kekurangan DFD. 3. Membuat model sistem yang akan mereka kembangkan dengan DFD. 7 FLOWCHART 1. Pedoman-pedoman dalam membuat Flowchart 2. Jenis-jenis Flowchart System Flowchart Document Flowchart Schematic Flowchart Program Flowchart Process Flowchart Kuliah mimbar OHT, papan tulis 4, 6, 7 TIU Memahami konsep Flowchart dan dapat menggunakan Flowchart secara tepat dan benar. TIK Mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan konsep dasar flowchart dan perbedaan dari tiap jenis flowchart yang ada. 2. Menggunakan masing-masing flowchart sesuai dengan sistem yang sedang mereka kembangkan. 8 PERANCANGAN SISTEM TERINCI (OUTPUT DAN INPUT) 1. Perancangan Output 1.1. Macam-macam bentuk laporan 1.2. Pedoman perancangan laporan 1.3. Pengaturan tata Letak isi output 2. Perancangan Input Kuliah mimbar OHT, papan tulis 1, 2, 4, 5, 10 SAP-Analisis dan Perancangan Sistem Informasi 3 Revisi :

5 Perancangan formulir kertas Pengelolaan dan perancangan formulir elektronik Pengkodean Input Validasi Input TIU Memahami konsep perancangan Output dan Input serta dapat melakukan perancangan Output. Input dan validasi input. TIK Mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan konsep perancangan sistem terinci dan bagaimana melaksanakan perancangan sistem terinci. 2. Melakukan perancangan sistem terinci, mulai dari perancangan output, input, perancangan dialog terminal sampai perancangan file. 3. Menjelaskan cara untuk melakukan pengendalian input melalui validasi transaksi, cek data dan modifikasi data transaksi. 9 dan 10 PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE 1. Perancangan Database 1.1. Entity Relationship Diagram (ERD) 1.2. Normalisasi 2. Hubungan DFD, ERD dan Normalisasi. Kuliah mimbar OHT, papan tulis 1, 2, 3, 4, 5, 10 TIU Memahami konsep perancangan proses dan perancangan database. Dapat menggunakan DFD, ERD dan Normalisasi serta keterhubungannya. TIK Mahasiswa mampu : 1. Menjelaskan perbedaan dan hubungan yang ada antara DFD dan ERD. 2. Membuat model sistem yang akan mereka kembangkan dengan ERD dan normalisasi. 3. Membuat perancangan database menggunakan ERD dan normalisasi. 11 PENDEKATAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK 1. Pendahuluan. 2. Pemodelan Berorientasi Objek. 3. Analisis Berorientasi Objek. 4. Desain Berorientasi Objek. Kuliah mimbar OHT, papan tulis 10, 11, 12 TIU Memahami konsep perancangan berorientasi TIK Mahasiswa mampu : 1. Menjelaskan konsep dari pemodelan SAP-Analisis dan Perancangan Sistem Informasi 4 Revisi :

6 objek serta dapat menerapkannya kedalam bentuk analisis dan perancangan. berorientasi objek. 2. Mengenali penggunaan, teknik dan model berorientasi objek serta pedomannya. 3. Menjelaskan komponen perancangan berorientasi objek. 12 PERANCANGAN SISTEM BERORIENTASI OBJEK DENGAN UML (UNIFIED MODELLING LANGUAGE) 1. Pengenalan UML. 2. Sejarah Singkat UML. 3. Bagian-bagian UML. View. Diagram. 4. Langkah-langkah Pembvuatan UML. Kuliah mimbar OHT, papan tulis 10, 13 TIU Melakukan perancangan sistem berorientasi objek Menggunakan alat bantu UML. TIK Mahasiswa dapat : 1. Mengetahui tujuan penggunaan UML. 2. Mengetahui sejarah singkat UML. 3. Mengenal bagian-bagian (diagram-diagram) UML. 4. Menggunakan UML untuk membuat model sederhana. 13 DAN 14 PEMBAHASAN TUGAS PENGGUNAAN MODEL/ALAT ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Contoh kasus dengan pemecahan masalah yang tertuang dalam bentuk sebuah paper 3 bab (Gambaran Sistem, Penggunaan Metode/Alat, Penutup) TIU Mampu memilih dan menggunakan Metode/Alat Analisis dan Perancangan secara tepat. TIK Mahasiswa mampu : 1. Menganalisa dan menyusun pemecahan masalah. 2. Memilih dan menggunkan Metode/Alat Analisis dan Perancangan Sistem secara benar. 3. Bekerja secara tim dalam menganalisis dan merancang sebuah sistem. 4. Mempresentasikan sistem yang dikembangkan. SAP-Analisis dan Perancangan Sistem Informasi 5 Revisi :

7 Daftar Referensi [1] Burch, J.G., System, Analysis, Design, and Implementation, Boyd & Fraser Publishing Company, [2] D. Suryadi H.S., Bunawan, Pengantar Perancangan Sistem Informasi, Gunadarma, [3] Elmasri/Navathe, Fundamentals of Database System, Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc, [4] Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta, [5] Senn, James A., Analysis and Design of Information Systems, McGraw-Hill Publishing Company, [6] Tavri D. Mahyuzir, Analisa Perancangan Sistem Pengolahan Data, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, [7] Yourdon, Edward, Modern Structure Analysis, Prentice-Hall, Inc, [8] Anonim, Pengantar Analisis dan Perancangan Sistem Terstruktur, Gunadarma, [9] Kendall & Kendall, Analisis dan Perancangan Sistem, Edisi Ke 5 Jilid 1, PT. Prenhallindo, Jakarta, [10] Kendall & Kendall, Analisis dan Perancangan Sistem, Edisi Ke 5 Jilid 2, PT. Indeks, Jakarta, [11] Ariesto Hadi Sutopo, Analisis dan Desain Berorientasi Objek, J&J Learning, Yogyakarta, [12] Adi Nugroho, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek, Informatika, Bandung, 2003 [13] A. Suhendar, Hariman Gunadi, Visual Modeling Menggunakan UML dan RATIONAL ROSE, Informatika, Bandung, [14] Schmuller, Josep, SAMS Teach Yourself UML ini 24 Hours, Second Edition, Sams Publishing, SAP-Analisis dan Perancangan Sistem Informasi 6 Revisi :

8 PENDAHULUAN Informasi dapat dipandang sebagai suatu sumber daya organisasional. Karena itu harus dikelola dengan baik sebagaimana sumber daya-sumber daya lainnya. Ketersediaan daya komputer yang bisa dijangkau untuk organisasi berarti ledakan informasi, dan konsekuensinya semakin banyak atensi yang harus diberikan untuk disalin dengan informasi yang diciptakan. Semua sistem informasi terkomputerisasi memiliki basis data dasar yang menyimpan data-data yang diperlukan untuk mendukung fungsi-fungsi bisnis. Transaction processing systems (TPS) mendukung transaksitransaksi bisnis besar dan rutin seperti daftar gaji/upah dan inventaris. Office Automation Systems (OAS) mendukung data-data pekerja yang menggunakan word processing, spreadsheet, dll untuk menganalisis, mentransformasikan, atau memanipulasi data. Knowledge Work Systems (KWS) mendukung para profesional seperti ilmuwan dan insinyur yang menciptakan pengetahuan baru. Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem terkomputerisasi yang lebih berfungsi mendukung jangkauan yang lebih luas fungsi-fungsi bisnis dibandingkan melakukan transaction processing systems. Yang paling sering, output SIM memberi laporan kepada para pembuat keputusan. Decision Support Systems (DSS) adalah sistem informasi yang output nya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna mereka dan membantu mendukung para pembuat keputusan dalam membuat keputusankeputusan semi terstruktur. Sistem ahli menangkap keahlian pembuat keputusan untuk digunakan dalam menyelesaikan masalah. Penganalisis bisa dipanggil berdasarkan hal itu untuk merancang berbagai jenis sistem baru, termasuk sistem-sistem rekomendasi, yang mengkombinasikan intelligent agents, sistem ahli, dan teknologi-teknologi berbasis Web lainnya yang memungkinkan interactivity dengan filtering dan polling yang canggih. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 1 dari 2

9 Apa Analisis dan Perancangan Sistem? Analisis dan perancangan sistem adalah suatu pendekatan yang sistematis untuk : - mengidentifikasi masalah, peluang, dan tujuan-tujuan - menganalisis arus informasi dalam organisasi - merancang sistem informasi terkomputerisasi untuk menyelesaikan masalah Peranan Penganalisis Sistem Penganalisis sistem secara sistematis menilai bagaimana fungsi bisnis dengan cara mengamati proses input dan pengolahan data serta proses output informasi dengan untuk membantu peningkatan proses-proses organisasional. Penganalisis harus mampu bekerja dengan orang-orang dari semua kalangan sekaligus bekerja dengan komputer. Penganalisis memainkan banyak peran, kadang-kadang menyeimbangkan banyak hal sekaligus dalam waktu yang sama. Tiga peran Penganalisis sistem adalah : 1. Konsultan luar untuk bisnis 2. Ahli pendukung di dalam bisnis 3. Agen perubahan baik dalam situasi internal maupun eksternal terhadap bisnis Penganalisis memiliki kemampuan yang beragam. Pertama yang paling menonjol, adalah sebagai pemecah segala masalah, yakni orang yang menikmati tantangan menganalisis masalah dan merencanakan solusi yang bisa digunakan. Penganalisis sistem memerlukan keahlian dalam berkomunikasi dengan berbagai macam orang sekaligus dengan komputer. Keterlibatan pengguna ujung berpengaruh terhadap keberhasilan mereka. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 2 dari 2

10 PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM 1. DEFINISI SISTEM Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Contoh : Sistem Komputer terdiri dari Software, Hardware, dan Brainware Sistem Akuntansi Menurut LUDWIG VON BARTALANFY Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan. Menurut ANATOL RAPOROT Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain. Menurut L. ACKOF Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya. Syarat-syarat sistem : 1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah. 2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan. 3. Adanya hubungan diantara elemen sistem. 4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada elemen sistem. 5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 1 dari 9

11 Secara garis besar, sistem dapat dibagi 2 : A. SISTEM FISIK ( PHYSICAL SYSTEM ) : Kumpulan elemen-elemen/ unsur-unsur yang saling berinteraksi satu sama lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuan-tujuannya. Contoh : - Sistem transportasi, elemen : petugas,mesin, organisasi yang menjalankan transportasi - Sistem Komputer, elemen : peralatan yang berfungsi bersamasama untuk menjalankan pengolahan data. B. SISTEM ABSTRAK ( ABSTRACT SYSTEM) : Sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide, dan tidak dapat diidentifikasikan secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemen-elemennya. Contoh : Sistem Teologi, hubungan antara manusia dengan Tuhan. MODEL UMUM SISTEM Model sistem sederhana input proses output Contoh : - Program perhitungan basic kita masukkan, setelah dijalankan kita dapatkan hasilnya. - Data mahasiswa (nama, nilai) diproses menjadi daftar nilai semester (berupa laporan). Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 2 dari 9

12 Sistem dengan banyak input dan output Input1 Output 1 Input2 PROSES Output 2... Input n Output n Contoh : Matriks masukannya banyak, keluarannyapun banyak 2. KARAKTERISTIK SISTEM a. Organisasi b. Interaksi c. Interdependensi d. Integrasi e. Tujuan pokok a. Organisasi Mencakup struktur dan fungsi organisasi Contoh : - Struktur DIRUT MRKT PROD ADM SUB SISTEM BAG.SUBSISTEM - Fungsi Organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya fungsi dari setiap bagian maupun sub bagian. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 3 dari 9

13 Contoh : - Fungsi direktur utama. Bertanggung jawab penuh terhadap mati atau hidupnya perusahaan yang dipimpinnya. - Fungsi departemen marketing. Bertanggung jawab penuh atas kelancaran pembuatan produk dengan jalan mencari langganan pembeli. - Fungsi departemen keuangan dan administrasi. Bertanggung jawab atas kelancaran pengeluaran keuangan perusahaan. b. Interaksi. Saling keterhubungan antara bagian yang satu dengan lainnya. Contoh : SA dengan P dengan DE dan sebaliknya. SA : Sistem Analis, P : Programmer, DE : Data entry. c. Interdependensi. Bagian yang satu mempunyai ketergantungan dengan bagian yang lainnya. Contoh : Bagian marketing saling bergantung dengan bagian produksi dan bagian keuangan dan administrasi dalam hal penagihan pada customer. d. Integritas. Suatu keterpaduan antara subsistem-subsistem untuk mencapai tujuan. Contoh : Bagian marketing mendapat pesanan 100 buah mobil tapi hanya mampu menyediakan 50 unit. Untuk menangani masalah ini diadakan kerjasama dengan perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 4 dari 9

14 e. Main objection ( tujuan utama ). Pemusatan tujuan yang sama dari masing-masing subsistem. Contoh : suatu perusahaan memerlukan pemusatan tujuan. 3. KLASIFIKASI SISTEM A. DETERMINISTIK SISTEM Sistem dimana operasi-operasi (input/output) yang terjadi didalamnya dapat ditentukan/ diketahui dengan pasti. Contoh : - Program komputer, melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian instruksinya. - Sistem penggajian. B. PROBABILISTIK SISTEM Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output yang dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti; (Selalu ada sedikit kesalahan/penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem). Contoh : - Sistem penilaian ujian - Sistem pemasaran. C. OPEN SISTEM Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi dengan lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat meneruskan eksistensinya. Contoh : Sistem keorganisasian memiliki kemampuan adaptasi.(bisnis dalam menghadapi persaingan dari pasar yang berubah. Perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri akan tersingkir). Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 5 dari 9

15 D. CLOSED SISTEM Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran materi, energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem tersebut. Contoh : reaksi kimia dalam tabung berisolasi dan tertutup. E. RELATIVELY CLOSED SISTEM Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk menerima pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam operasinya dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan dalam batas-batas tertentu. Contoh : Sistem komputer. (Sistem ini hanya menerima masukan yang telah ditentukan sebelumnya, mengolahnya dan memberikan keluaran yang juga telah ditentukan sebelumnya. tidak terpengaruh oleh gejolak di luar sistem). F. ARTIFICIAL SISTEM Sistem yang meniru kejadian dalam alam. Sistem ini dibentuk berdasarkan kejadian di alam di mana manusia tidak mampu melakukannya. Dengan kata lain tiruan yang ada di alam. Contoh : - Sistem AI, yaitu program komputer yang mampu membuat komputer seolah-olah berpikir. - Sistem robotika. - Jaringan neutral network. G. NATURAL SISTEM Sistem yang dibentuk dari kejadian dalam alam. Contoh : laut, pantai, atmosfer, tata surya, dll. H. MANNED SISTEM Sistem penjelasan tingkah laku yang meliputi keikutsertaan manusia. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 6 dari 9

16 Sistem ini dapat digambarkan dalam cara-cara sebagai berikut : H.1. Sistem manusia-manusia. Sistem yang menitik beratkan hubungan antar manusia. H.2. Sistem manusia-mesin. Sistem yang mengikutsertakan mesin untuk suatu tujuan. H.3. Sistem mesin-mesin. Sistem yang otomatis dimana manusia mempunyai tugas untuk memulai dan mengakhiri sistem, sementara itu manusia dilibatkan juga untuk memonitor sistem. Mesin berinteraksi dengan mesin untuk melakukan beberapa aktifitas. Pengotomatisan ini menjadikan bertambah pentingnya konsep organisasi, dimana manusia dibebaskan dari tugas-tugas rutin atau tugas-tugas fisik yang berat. Perancang sistem lebih banyak menggunakan metode " Relatively Closed dan Deterministik Sistem ", karena sistem ini dalam pengerjaannya lebih mudah meramalkan hasil yang akan diperoleh dan lebih mudah diatur dan diawasi. Contoh : Pada bidang sistem informasi, faktor komputer dan program komputer biasanya " Relatively Closed dan Deterministik ", tetapi faktor manusia sebagai pengelolanya adalah " Open dan Probabilistik Sistem ". METODE SISTEM A. BLACKBOX APPROACH. Suatu sistem dimana input dan outputnya dapat didefinisikan tetapi prosesnya tidak diketahui atau tidak terdefinisi. Metode ini hanya dapat dimengerti oleh pihak dalam ( yang menangani ) sedangkan pihak luar hanya mengetahui masukan dan hasilnya. Sistem ini terdapat pada subsistem tingkat terendah. Contoh : bagian pencetakan uang, proses pencernaan. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 7 dari 9

17 masukan yang sudah terdefinisi pengolah yang tidak terdefinisi keluaran yang sudah terdefinisi B. ANALITYC SISTEM. Suatu metode yang mencoba untuk melihat hubungan seluruh masalah untuk menyelidiki kesistematisan tujuan dari sistem yang tidak efektif dan evaluasi pilihan dalam bentuk ketidak efektifan dan biaya. Dalam metode ini beberapa langkah diberikan seperti di bawah ini : a. Menentukan identitas dari sistem. - sistem apa yang diterapkan - batasannya - apa yang dilaksanakan sistem tersebut b. Menentukan tujuan dari sistem. - output yang dihasilkan dari isi sistem - fungsi dan tujuan yang diminta untuk mencoba menanggulangi lingkungan c. Bagian-bagian apa saja yang terdapat dalam sistem dan apa tujuan dari masing-masing bagian tersebut. - tujuan masing-masing bagian sistem harus jelas. - cara apa yang digunakan subsistem untuk berhubungan dengan subsistem lain d. Bagaimana bagian-bagian yang ada dalam sistem itu saling berhubungan menjadi satu kesatuan. 4. PENGERTIAN ANALISIS SISTEM Suatu sistem akan dirancang oleh satu orang atau sekelompok orang yang membentuk tim. Orang yang merancang sistem ini disebut Sistem Analis. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 8 dari 9

18 Ada yang mendefinisikan Sistem Analis sebagai : Seorang yang menggunakan pengetahuan aplikasi komputer yang dimilikinya untuk memecahkan masalah-masalah bisnis, dibawah petunjuk Manajer Sistem. Seorang yang bertanggung jawab menterjemahkan kebutuhankebutuhan si pemakai sistem (user) ke dalam spesifikasi teknik yang diperlukan oleh Programmer dan diawasi oleh Manajemen. Pengertian sistem analis ini dapat digambarkan sebagai berikut : MANAJEMEN USER ANALIS SISTEM PROGRAMMER 5. FUNGSI ANALIS SISTEM Fungsi Analisis Sistem adalah 1.Mengidentifikasikan masalah-masalah dari user 2.Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user 3.Memeilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah 4.Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan user Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 9 dari 9

19 ANALISIS SISTEM PENDAHULUAN Definisi Analisis Sistem : Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan. Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap ini merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Misalnya anda dihadapkan pada suatu sistem untuk menentukan seberapa jauh sistem tersebut telah mencapai sasarannya. Jika sistem mempunyai beberapa kelemahan, anda harus dapat menemukannya. Tugas ini yang disebut sebagai analisis sistem. Tugas utama dari menganalisis sistem meliputi : Menentukan lingkup sistem Mengumpulkan fakta Menganalisis fakta Mengkomunikasikan temuan-temuan tersebut melalui laporan analisis sistem Fakta merupakan bagian dari informasi yang menunjukkan realita, situasi dan relasi yang menjamin analisis dan pemodelan. LANGKAH-LANGKAH DI DALAM ANALISIS SISTEM Langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah : 1. Identify, mengidentifikasi masalah 2. Understand, memahami kerja sistem yang ada 3. Analyze, menganalisis sistem 4. Report, membuat laporan hasil analisis Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 1

20 Untuk masing-masing langkah ini, beberapa tugas perlu dilakukan oleh analis sistem. Supaya memudahkan untuk melakukan koordinasi dan pengawasan, koordinator tim analis dapat membuat suatu kertas kerja yang memuat tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk masing-masing langkah analisis sistem ini. MENGIDENTIFIKASI MASALAH Mengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Oleh karena itu langkah pertama yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi. Tugas yang harus dilakukan analis sistem adalah : Mengidentifikasi penyebab masalah Mengidentifikasi titik keputusan Mengidentifikasi personil-personil kunci 3.1. Mengidentifikasi Penyebab Masalah Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang aplikasi yang sedang dianalisisnya. Untuk aplikasi bisnis, analis sistem perlu mempunyai pengetahuan tentang sistem bisnis yang diterapkan di organisasi, sehingga dapat mengidentifikasi penyebab terjadinya masalah ini. Tugas mengidentifikasi penyebab masalah dimulai dengan mengkaji ulang terlebih dahulu subyek permasalahan yang telah diutarakan oleh manajemen atau yang telah ditemukan oleh analis sistem di tahap perencanaan sistem Mengidentifikasi Titik Keputusan Setelah penyebab terjadinya masalah dapat diidentifikasi, selanjutnya juga harus mengidentifikasikan titik keputusan penyebab masalah tersebut. Titik keputusan menunjukkan suatu kondisi yang menyebabkan sesuatu terjadi. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 2

21 Analis sistem bila telah dapat mengidentifikasi terlebih dahulu titik-titik keputusan penyebab masalah, maka dapat memulai penelitiannya di titik-titik keputusan tersebut. Sebagai dasar identifikasi titik-titik keputusan ini, dapat digunakan dokumen paperwork flow atau form flowchart bila dokumentasi ini dimiliki oleh perusahaan Mengidentifikasi Personil-personil Kunci Setelah titik-titik keputusan penyebab masalah dapat diidentifikasi beserta lokasi terjadinya, maka selanjutnya yang perlu diidentifikasi adalah personil-personil kunci baik yang langsung maupun yang tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya masalah tersebut. Identifikasi personil-personil kunci ini dapat dilakukan dengan mengacu pada bagan alir dokumen perusahaan serta dokumen deskripsi kerja (job description). MEMAHAMI KERJA SISTEM Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian. Bila di tahap perencanaan sudah pernah diadakan penelitian, sifatnya masih penelitian pendahuluan (preliminary survey). Sedangkan pada tahap analisis sistem, penelitiannya bersifat penelitian terinci (detailed survey). Analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi dari sistem yang ada sebelum mencoba untuk menganalisis permasalahan, kelemahan dan kebutuhan pemakai sistem untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya. Sejumlah data perlu dikumpulkan, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada, yaitu wawancara, oberservasi, daftar pertanyaan dan pengambilan sampel. Tugas yang perlu dilakukan di langkah ini adalah : Menentukan jenis penelitian Merencanakan jadual penelitian o Mengatur jadual wawancara o Mengatur jadual observasi o Mengatur jadual pengambilan sampel Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 3

22 Membuat penugasan penelitian Membuat agenda wawancara Mengumpulkan hasil penelitian 4.1. Menentukan Jenis Penelitian Jenis penelitian perlu ditentukan untuk masing-masing titik keputusan yang akan diteliti. Jenis penelitian tergantung dari jenis data yang diperoleh, dapat berupa data tentang operasi sistem, data tentang perlengkapan sistem, pengendalian sistem, atau I/O yang digunakan oleh sistem Merencanakan Jadual Penelitian Supaya penelitian dapat dilakukan secara efisien dan efektif, maka jadual penelitian harus direncanakan terlebih dahulu yang meliputi : o Dimana penelitian akan dilakukan o Apa dan siapa yang akan diteliti o Siapa yang akan meneliti o Kapan penelitian dilakukan Dari rencana jadual ini, berikutnya ditentukan ke dalam jenis penelitiannya masing-masing Membuat Penugasan Penelitian Setelah rencana jadual penelitian dibuat, maka tugas dilanjutkan dengan menentukan tugas dari masing-masing anggota tim analis sistem, yang ditentukan oleh koordinator analis sistem melalui surat penugasan dengan menyertakan lampiran kegiatan penelitian yang harus dilakukan Membuat Agenda Wawancara Sebelum wawancara dilakukan, waktu dan materi wawancara perlu didiskusikan. Rencana ini dapat ditulis di agenda wawancara dan dibawa selama wawancara berlangsung. Tujuannya adalah supaya wawancara dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan tidak ada materi yang terlewatkan. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 4

23 4.5. Mengumpulkan Hasil Penelitian Fakta atau data yang diperoleh dari hasil penelitian harus dikumpulkan sebagai suatu dokumentasi sistem lama, yaitu : 1. Waktu untuk melakukan suatu kegiatan 2. Kesalahan melakukan kegiatan di sistem yang lama 3. Pengambilan sampel 4. Formulir dan laporan yang dihasilkan oleh sistem lama 5. Elemen-elemen data 6. Teknologi yang digunakan di sistem lama 7. Kebutuhan informasi pemakai sistem / manajemen MENGANALISIS HASIL Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan Menganalisis Kelemahan Sistem Penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan : apa yang dikerjakan? bagaimana mengerjakannya? siapa yang mengerjakan? dimana dikerjakan? Menganalisis kelemahan sistem sebaliknya dilakukan untuk menjawab pertanyaan : mengapa dikerjakan? perlukah dikerjakan? apakah telah dikerjakan dengan baik? Sasaran yang diinginkan oleh sistem yang baru ditentukan oleh kriteria penilaian sebagai berikut : relevance, capacity, efficiency, timeliness, accessibility, flexibility, accuracy, reliability, security, economy, simplicity Berdasarkan pertanyaan dan kriteria ini, selanjutnya analis sistem akan dapat melakukan analis dari hasil penelitian dengan baik untuk menemukan kelemahan dan permasalahan dari sistem yang ada. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 5

24 Analisa yang dilakukan meliputi : ANALISA Distribusi pekerjaan Pengukuran pekerjaan Keandalan Dokumen DAFTAR PERTANYAAN Apakah tugas dan tanggungjawab telah didefinisikan dan diterapkan dengan jelas? Apakah telah didistribusikan dengan efektif untuk masing-masing personil dan unit organisasi? Apakah kebijakan dan prosedur telah dipahami dan diikuti? Apakah produktivitas karyawan memuaskan? Apakah unit-unit organisasi telah bekerja sama dan terkoordinasi dengan baik menjadi arus data dengan lancar? Apakah terjadi operasi yang tumpah tindih? Seberapa perlu hasil dari tiap-tiap operasi? Apakah terdapat operasi yang menghambat arus data? Apakah volume puncak dari data dapat ditangani dengan baik? Apakah terdapat standar kinerja yang baik dan selalu mutakhir? Apakah jumlah kesalahan yang terjadi di masing-masing operasi diminimumkan? Apakah operasi-operasi telah direncanakan dengan baik dan terkendali? Seberapa perlu dokumen-dokumen yang ada? Apakah masing-masing dokumen telah dirancang untuk penggunaan yang efektif? Apakah tembusan dari dokumen perlu? Laporan Dapatkah laporan dipersiapkan dengan mudah dari file dan dokumen yang ada? Apakah terdapat duplikasi di file, catatan dan laporan? Teknologi Apakah fasilitas dari sistem informasi (personil, peralatan dan fasilitas lain) cukup untuk menangani volume rata-rata data tanpa terjadi penundaan yang berarti? Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 6

25 5.2. Menganalisis Kebutuhan Informasi Pemakai / Manajemen Tugas lain dari analis sistem yang diperlukan sehubungan dengan sasaran utama sistem informasi, yaitu menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi para pemakainya perlu dianalisis. 6. MEMBUAT LAPORAN HASIL ANALISIS Laporan hasil analisis diserahkan ke Panitia Pengarah (Steering Committee) yang nantinya akan diteruskan ke manajemen. Pihak manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan analis yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan ini. Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada manajemen adalah : Analisis telah selesai dilakukan Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen Meminta pendapat dan saran dari pihak manajemen Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya (dapat berupa meneruskan ke tahap disain sistem atau menghentikan proyek bila dipandang tidak layak lagi) Semua hasil yang didapat dari penelitian perlu dilampirkan pada laporan hasil analisis ini, sehingga manajemen dan user dapat memeriksa kembali kebenaran data yang telah diperoleh. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 7

26 MENDEFINISIKAN LINGKUP SISTEM BARU DAN PENGUMPULAN INFORMASI Untuk melaksanakan pekerjaan ini, analis sistem perlu menentukan lingkup sistem dari sistem yang baru dan mendapatkan informasi yang banyak. Ada tiga sumber dari fakta studi, yaitu : Sistem yang berjalan Sumber internal lainnya Sumber eksternal Apa yang termasuk ke dalam sistem baru? Untuk menjawab pertanyaan ini secara umum, analis sistem memerlukan beberapa pertanyaan khusus berikut ini : Informasi apa yang dibutuhkan? Siapa yang membutuhkan? Kapan dibutuhkan? Dalam bentuk apa dibutuhkannya? Dari mana asalnya informasi? Kapan dan bagaimana dikumpulkannya? Masalah utama bagi profesional sistem, baik yang baru mau pun yang berpengalaman adalah mengubah / menterjemahkan sebuah instruksi dari : I want a daily purchasing report ke dalam Develop a new purchasing and inventory managemet system. DFD merupakan alat yang cocok untuk mendefinisikan lingkup analisis sistem. Batasan-batasan yang ada dalam mendefinisikan sistem membatasi penyelesaian sistem dan rekomendasi yang dihasilkan dari analisis. Definisi awal dari lingkupnya merupakan pokok untuk mendefinisikan ulang pada saat dimana temuan-temuan terjadi saat analisis. Biasanya banyak menghabiskan waktu dan uang, sehingga perlu komitmen waktu dari user untuk ikut berpartisipasi. Keuntungan dari pemodelan sistem yang berjalan Menyediakan kesempatan untuk menentukan apakah sistem memuaskan, perlu sedikit perbaikan, membutuhkan pemeriksaan yang besar, atau diganti. Juga menyediakan sumber ide perancangan untuk membantu analis mengidentifikasikan sumber yang ada bagi sistem yang baru. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 8

27 Saat sistem baru diimplementasikan, analis bertanggungjawab atas kapan tugas dan kegiatan akan dibutuhkan untuk menghapus pertahap sistem yang berjalan dan memulai mengoperasikan sistem yang baru. Saat dikonversi, analis harus mengetahui tidak hanya kegiatan apa yang dilaksanakan tetapi juga kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan. Dengan mempelajari dan memodelkan sistem yang berjalan, memberi jawaban terhadap analis. Kerugian dari pemodelan sistem yang berjalan Dalam banyak situasi dimana sistem baru unik atau berbeda sekali dengan sistem yang berjalan, mempelajari sistem yang berjalan kadang-kadang menyesatkan. Jeleknya, sistem yang berjalan menjadi tidak relevan dan menganalisisnya menjadi menghabiskan waktu dan uang. Lebih menyenangkan jika mengidentifikasikan apa yang dibutuhkan dari sistem baru dibandingkan membicarakan kembali apa yang terjadi dengan sistem yang berjalan. Pengumpulan informasi dari orang yang menggunakan sistem Sumber yang utama adalah orang yang akan menggunakan sistem yang baru. Pengetahuan teknis user dari user baru hingga yang ahli disebut pengetahuan sintaksis. Untuk bisnis dan pekerjaan merupakan pengetahuan semantik dan merupakan keahliannya. Untuk membangun sistem baru, analis sistem mengumpulkan data semantik dari user. Data semantik ini yang akan mengarahkan analis sistem selama menganalis dan merancang. Analis sistem dan perancang kemudian akan mendiskusikan data teknis dengan ahli teknisi sistem seperti programmer untuk mendapatkan spesifikasi sistem (mikro atau mini spec). Jadi analis sistem perlu berkomunikasi dengan user yang memiliki pengetahuan semantik di satu sisi, dan di sisi lain dengan teknisi sistem yang mempunyai pengetahuan sintaksis. Sumber kedua didapat dari dokumen kerja yang ada dalam organisasi. Dokumen dapat diklasifikasikan misalnya struktur organisasi, apa yang sudah dilakukan organisasi, dan rencana apa yang akan dilakukan organisasi. Lihat contoh pada gambar 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 9

28 Pengumpulan informasi dari sumber di luar organisasi user Informasi yang berasal dari luar organisasi membuka cakrawala ide dan teknik. Banyak industri dari kelompok dan seminar memberikan pengalaman sistem informasi dan merekomendasikan cara yang lebih baik. TEKNIK-TEKNIK PENGUMPULAN INFORMASI TAMBAHAN 1. Interview (Wawancara) o Merupakan teknik yang efektif digunakan selama pengembangan sistem. o Merupakan sebuah pertukaran informasi antara pewawancara (analis sistem) dengan yang diwawancarai (user). o Perlu ada perencanaan, dan perlu ada tujuan khusus. o Terdiri dari pertanyaan dan menjawab pertanyaan. o Analis sistem menggunakan mekanisme feedback dan cara utama untuk mengumpulkan fakta lapangan dan melihat gap yang ada. Ada dua tipe pertanyaan dalam wawancara, yaitu Open-ended dan Closed-ended. Pertanyaan Open-Ended Pertanyaan ini adalah netral dan tidak dibatasi. Pewawancara mengijinkan secara bebas orang yang diwawancarai dalam menjawab pertanyaan, dan pewawancara menganjurkan yang diwawancarai untuk memberikan informasi yang tidak diketahui sebelumnya kepada pewawancara. Contoh : What are your feelings about chaging from paper forms to electronic forms? Pertanyaan Closed-Ended Dalam closed-ended, pewawancara lebih mudah mengontrol yang diwawancarai, karena apa yang akan ditanyakan sudah pasti dan menghindari yang diwawancarai menjawab bebas. Cara yang terbaik adalah menhindari pertanyaan yang berasumsi, dan pernyataan dengan akhir could you? atau isn t it? Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 10

29 Contoh : Should we use a PC-based network or a departemental computer? You agree with this report format, don t you? Pertanyaan dapat dibagi dalam 2 kategori, yaitu : Primer : untuk topik khusus, direncanakan dan netral. Sekunder : merupakan kelanjutan dari pertanyaan primer untuk mendapatkan tambahan informasi, pertanyaannya bersifat tidak terencana. Contoh : Would you describe? atau Would you please give me more details? Merencanakan Urutan Pertanyaan : Funnel format Inverted funnel format Open-ended Closed-ended Closed-ended Open-ended Funnel Format : Dengan format ini, pewawancara mulai dengan pertanyaan openended, kemudian menggunakan pertanyaan closed-ended, secara berangsur-angsur wawancara berakhir sampai informasi khusus yang dibutuhkan. Lihat contoh pada gambar 2.2 Inverted Funnel Format : Pewawancara mulai dengan pertanyaan closed-ended khusus dan secara berangsur-angsur yang diwawancarai memberikan gambaran keluar dari titik dimana dia akan menjawab dan memperluas jawaban untuk pertanyaan open-ended. Lihat contoh pada gambar 2.3 Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 11

30 Psikologi Wawancara Berkenaan dengan hubungan antar manusia. Berikut ini adalah pedoman-pedoman yang dapat dilakukan oleh pewawancara untuk melakukan tindak lanjut terhadap tingkah laku dari orang yang diwawancarai. Lihat contoh pada gambar 2.4 Wawancara juga dapat dibuat sebelumnya. Ada dua sumber dasar informasi, sumber pertama yaitu apa yang orang katakan mengenai calon yang diwawancarai, dan sumber kedua adalah catatan atau dokumen organisasi seperti struktur organisasi atau resume organisasi. Setelah selesai wawancara, pewawancara sebaiknya menyimpan atau mencatat dan mengevaluasi hasilnya. Dan perlu dibuat ringkasan dan laporan ke manajemen dan ke yang diwawancarai untuk menunjukkan bahwa apa yang dikatakan mereka cukup penting untuk dicatat. 2. Sampling Sampling adalah aplikasi dari prosedur tertentu yang kurang dari 100% item dalam suatu survey untuk mengevaluasi atau estimasi beberapa karakteristik dari populasi. Sampling berguna untuk menentukan karakteristik atau nilai dari seluruh item yang akan dipergunakan hingga selesai. Sampling Statistik dan Non Statistik Probabilitas statistik digunakan untuk mengontrol resiko sampling dalam sampling statistik. Dalam sampling non statistik, analis menentukan ukuran sampling dan mengevaluasi hasil seluruh sample berdasarkan pertimbangan dan pengalaman. Analis perlu mengetahui dimana harus dipergunakan jumlah sample yang besar, dan dimana untuk jumlah sample yang kecil. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 12

31 Tahapan dalam Perencanaan Sampling Sampling statistik mau pun non statistik tahapannya sama, hanya dalam sampling statistik tidak menggunakan formula matematika dan tabel statistik. Tahapannya adalah : 1. Menentukan tujuan sampling. 2. Mendefinisikan populasi dan unit sampling. 3. Menspesifikasikan karakteristik. 4. Menentukan ukuran sample. 5. Menentukan metode pemilihan sample dan melaksanakannya. Ada tiga metode sampling : random number, sampling sistematis dan sampling blok. 6. Mengevaluasi hasil sample dan membuat suatu kesimpulan. 3. Observasi Observasi memiliki banyak tujuan. Analis dapat menentukan apa yang akan dilakukan, bagaimana dilakukan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan, berapa lama dikerjakan, dimana dikerjakan, dan mengapa dikerjakan. Analis juga dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan prosedur yang dilakukan oleh pegawai. Beberapa cara mengobservasi : Persiapan Sebelum observasi dimulai, analis akan : Mengidentifikasi dan menentukan apa yang akan diobservasi Mengestimasi waktu untuk observasi Menjamin persetujuan manajemen untuk pelaksanaan observasi Menjelaskan ke organisasi yang diobservasi, apa yang akan dilakukan dan mengapa Pelaksanaan Observasi Observasi akan dikelola secara efektif oleh analis dengan mengikuti aturan berikut ini : Analis perlu terbiasa dengan lingkungan sekitar dan komponen dalam area yang diobservasi. Membiasakan dengan pekerjaan yang berjalan pada tempat tersebut. Selama observasi, analis secara berkala melakukan pencatatan. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 13

32 Analis perlu mencatat hal-hal yang khusus. Deskripsi yang umum dan samar sebaiknya dihindari. Jika analis berinteraksi dengan orang-orang yang diobservasi, analis sebaiknya berulang-ulang membuat komentar kualitatif dan penilaian. Analis perlu menunjukkan kebaikan dan keamanan selama observasi. Analis kemungkinan bisa tidak memiliki banyak waktu dalam mengobservasi. Untuk itu, teknik sampling dapat digunakan secara efektif untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam mengobservasi dan tetap dapat mengumpulkan fakta / hasil yang pasti. MENYIMPULKAN ANALISIS SISTEM DAN MENGKOMUNIKASI- KAN TEMUAN Selama fase analisis sistem, analis perlu tetap memelihara komunikasi yang ekstensif dengan user, manajer proyek dan orangorang proyek lainnya. Komunikasi tersebut meliputi : Feedback ke orang yang diwawancarai, atau diobservasi menurut apa yang analis ketahui. Verifikasi dengan user untuk menemukan keterhubungan fungsi dan aktivitas yang perlu analis indentifikasi. Melakukan pertemuan secara periodik untuk memberitahu manajer proyek dan personal proyek lainnya tentang progress, status dan ketepatan waktu. Menyiapkan Laporan Analisis Sistem Laporan Analisis Sistem disiapkan secara professional dengan menggunakan kertas, PC atau teknologi CASE. Beberapa aturan dalam membuat professional documented deliverables sama seperti membuat laporan-laporan hasil penulisan. Beberapa isi laporan analisis sistem yang perlu ada adalah : 1. Alasan dan lingkup dari analisis sistem 2. List dari masalah utama yang diidentifikasi 3. Pernyataan yang lengkap dan definisi dari kebutuhan user 4. List dari asumsi kritis 5. Rekomendasi Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 14

33 Mempresentasikan secara oral Penyampaian presentasi secara oral dari setiap dokumen analisis sistem memerlukan komunikasi yang lengkap dan jelas. Ada tiga metode yang dapat digunakan untuk prensentasi secara oral ini,yaitu: Mengingat Membaca Tanpa persiapan Dapat pula mempresentasikan dengan bantuan teknologi audio visual. Ada empat hal yang dapat dihasilkan dari analisis sistem : 1. Proyek dilepas. Proyek sistem yang dilepas dapat berasal dari masalah utama yang tidak dapat diselesaikan. Alasan lain, adanya perubahan dari prioritas sistem oleh pihak manajemen atau komite pengarah, yang mengakibatkan proyek sistem yang sekarang dilepas. 2. Proyek ditunda. Pada saat ini, pihak manajemen akan menentukan sumber daya untuk proyek sistem lain dengan prioritas yang lebih tinggi. Maka instalasi untuk backbone telekomunikasi akan tertunda, sehingga proyek sistem yang sekarang ditunda. Beberapa pemakai kunci mungkin sedang berlibur atau tidak masuk untuk beberapa minggu, sehingga menyebabkan proyek ditunda sementara waktu dari SDLC. 3. Proyek diganti. Hasil ini berarti bahwa aspek penting dari proposal sistem yang asli mempunyai perubahan yang berarti. Seperti perubahan yang melibatkan perluasan utama dan penyusunan dari lingkup sistem. Atau mungkin pemakai membutuhkan perubahan yang berarti dari perkiraan yang lebih cepat itu, menyebabkan kebutuhan sumber daya yang lebih banyak atau sedikit. 4. Proyek dilanjutkan. Proyek sistem akan diteruskan seperti rencana dalam laporan analisis sitem. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 15

34 PERANCANGAN SISTEM SECARA UMUM 1. PERANCANGAN SISTEM Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem. Perancangan sistem dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu : 1. Perancangan sistem secara umum / perancangan konseptual, perancangan logikal / perancangan secara makro. 2. Perancangan sistem terinci / perancangan sistem secara phisik. 2. PENGERTIAN PERANCANGAN SISTEM Verzello / John Reuter III Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem : Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi : menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk. John Burch & Gary Grudnitski Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. George M. Scott Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan ; tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem. Dengan demikian Perancangan Sistem dapat diartikan sbb : 1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem 2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional 3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi 4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk 5. Dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi 6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-konponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 1

35 3. TUJUAN PERANCANGAN SISTEM Tahap Perancangan / Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu : 1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem 2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada desain sistem yang terinci) 4. PERSONIL YANG TERLIBAT Analis sistem seharusnya melibatkan beberapa personil, seperti : 1. Spesialis pengendalian 2. Personil penjamin kualitas 3. Spesialis komunikasi data 4. Pemakai sistem 5. PERANCANGAN SISTEM SECARA UMUM Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Analisis sistem dan desain sistem secara umum bergantung satu sama lain. Studi menunjukkan bahwa apa yang dikumpulkan, dianalisis dan dimodelkan selama fase analisis menyediakan dasar bagi desain sistem secara umum untuk dibuat. Fase analisis sistem merupakan investigasi dan berorientasi ke temuan. Pada fase ini, profesional sistem harus sering membuat fitur yang baru atau berbeda dari model dasar yang dibuat selama analisis sistem. Kuncinya adalah dapatkan atau tuliskan semua ke dalam kertas tanpa mencoba untuk memperbaiki desain sistem lebih awal. Aturannya adalah : berinteraksi dengan user, periksa dengan anggota tim, periksa dengan teknisi (pemrogram); desain ulang, periksa, periksa dan periksa kembali tetapi jangan coba-coba untuk membangun detail yang lebih rendah atau spec kecil selama fase ini. Semua ini akan dilakukan jika salah satu dari desain sistem secara umum sudah dipilih untuk implementasi. TIGA KATEGORI DESAIN SISTEM 1. Global-Based Systems 2. Group-Based Systems 3. Local-Based Systems Lihat gambar 6.2 Categories of systems based on size and breadth, degree of complexity, and volume of transactions halaman 13 Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 2

36 Global-Based Systems (Sistem Berbasis Global) Untuk mendesain sistem yang berbasis global (global-based) membutuhkan pemeriksaan secara seksama dan lengkap atau penggantian dari seluruh komponen desain umum. Beberapa tipe perubahan yang umum adalah : Output yang lama : dari laporan berbentuk tabel setiap bulannya menjadi layar grafik berwarna 2 atau 3 dimensi Proses baru dibuat Input diambil dari peralatan scan daripada dengan pensil dan kertas Database hirarki lama diubah ke database relasional baru dengan standar bahasa query Kontrol yang bervariasi diinstal, termasuk UPS ( Uninterruptible Power Systems), DRP ( Disaster Recovery Plans), peralatan enkripsi dan peralatan kontrol akses biometri Platform teknologi baru yang menggabungkan seluruh topologi jaringan organisasi (komputer dan peralatannya) yang mendukung Membutuhkan beberapa tim proyek yang langsung ditunjuk dari CIO. Lembar kerjanya berisi semua komponen desain umum berikut deskripsi masing-masing secara umum. Beberapa alternatif diberikan ke user untuk di review dan diketahui. Setelah direview, alternatif beberapa aspek dapat digabungkan untuk dibuat gabungannya. Beberapa diantaranya dapat diterima atau dapat ditolak. Lihat gambar 6.3 General systems design worksheet showing one general systems design alternative halaman 14 Group-Based Systems (Sistem Berbasis Kelompok) Sistem ini melayani cabang-cabang atau group user khusus dalam organisasi. Kelompok ini memiliki kebutuhan khusus untuk menyelesaikan pekerjaan dan membuat keputusan yang tepat. Perancang sistem yang bekerja pada group ini perlu memiliki pengetahuan tentang bekerja pada sistem group-based. Perancang tidak perlu memusatkan perhatian ke perancangan desain sistem tertentu, seperti database dan platform teknologi tetapi pada output, input, proses, kontrol dan untuk platform teknologi, khusus untuk group local (LAN). Local-Based Systems (Sistem Berbasis Lokal) Sistem ini khusus didesain untuk beberapa orang, sering satu atau dua, untuk aplikasi khusus tambahan. User memiliki PC dan ia direncanakan untuk memiliki sistemnya. Profesional sistem umumnya dipakai untuk bekerja sama dengan user menganalisis mendesain, mengevaluasi sistem yang berbeda, memilih satu dan mengimplementasikan dengan menggunakan jaringan dan pendukungnya. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 3

37 EMPAT KUNCI ELEMEN DARI RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD) UNTUK MENDESAIN SISTEM RAD dipopulerkan oleh James Martin. Sinergismenya adalah bahwa RAD menggabungkan elemen-elemen yang bekerja sama, sehingga dampak keseluruhannya lebih besar dibandingkan dengan jumlah dampak per individu / masing-masing. Adapun 4 kunci elemen RAD adalah : 1. Joint Application Development (JAD) 2. Specialists With Advanced Tools (SWAT) teams 3. Computer-Aided System and Software Engineering (CASE) tools 4. Prototyping Joint Apllication Development (JAD) Efektif untuk digunakan di sistem global-based. JAD dapat juga dipakai di sistem group-based maupun local-based. Kunci utamanya adalah joint; user dan professional sistem bekerja sama untuk menganalisis dan mendesain sistem. Lihat gambar 6.4 Systems designer and user interacting jointly to create conceptual systems design model halaman 15 Gambar 6.4 menunjukkan 3 perbedaan model perancangan, yaitu : 1. Model Perancangan Mental Desainer (Designer s Mental Design Model) Model ini diformulasikan dari pengalaman, pengetahuan, studi lapangan dan input dari interaksi yang dilakukan dengan user. 2. Model Perancangan Mental User (User s Mental Design Model) Idealnya model ini dan model desain sistem konseptual adalah sama. Interaksi joint dan proses desain diulang hingga model desain sistem konseptual sama dengan model desain mental user 3. Model Perancangan Sistem Konseptual Menggambarkan modeling tool, seperti Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), decision table, screen prototype of report, decision tree, dll. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 4

38 Specialists With Advanced Tools (SWAT) teams Terdiri dari 3 atau 4 profesional sistem yang memiliki kemampuan dan motivasi. Tim proyek yang kecil lebih produktif dibandingkan dengan tim proyek untuk sistem yang lebih besar. CASE Tools Digunakan oleh tim SWAT untuk menambah produktifitas dan kualitas kerja dari membangun sistem. Menambah disiplin Mengurangi kesalahan dan kekosongan desain Mengurangi kerja sistem yang berulang Prototyping Bekerja dengan JAD dimana user ditunjukkan dengan apa yang akan mereka dapatkan dan meresponnya. CASE memfasilitasi prototyping untuk membuat desain layar, model-model yang bervariasi dan dialog yang cepat serta untuk memodifikasinya saat berinteraksi dengan user. Dengan RAD, penyusunan prototyping tidak dibuang, tetapi menjadi bagian dari desain sistem akhir. Pendekatannya mencapai aturan 80:20, 80% permintaan user dapat dipenuhi dengan 20% desain sistem. Tim SWAT bekerja di akhir dari sistem. Pengalaman user membantu tim SWAT dalam mendefinisikan perubahan-perubahan yang tidak terbayangkan. Macam dari aturan 80:20 ini untuk membangun sistem adalah teknik kotak waktu DuPont (time box technique) dimana proyek sistem harus diselesaikan tidak lebih dari 90 hari. Pendekatan ini lebih ke teknik manajemen proyek. Jika melebihi 90 hari berarti kehilangan kesempatan bisnis dan akan melebihi estimasi waktu dan uang. 6. TAHAPAN PERANCANGAN SISTEM 6.1. PERANCANGAN OUTPUT Perancangan output atau keluaran merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena laporan atau keluaran yang dihasilkan harus memudahkan bagi setiap unsur manusia yang membutuhkannya. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 5

39 Tipe output dapat dibedakan : Eksternal Tujuan output untuk informasi diluar organisasi pemakai Contoh : faktur, check, tanda terima pembayaran, dll. Internal Tujuan output untuk informasi dilingkungan organisasi pemakai Contoh : laporan-laporan terinci, laporan-laporan ringkasan, dll. Yang harus diperhatikan dalam perancangan output : Tipe output (Eksternal, Internal) Isi output (keterangan atau informasi) Format output (berupa keterangan/narrative, tabel atau grafik) Frekuensi (banyaknya pencetakan dalam periode tertentu) Langkah-langkah Perancangan Output Secara Umum : Menentukan kebutuhan Output dari sistem yang baru Output yang akan dirancang dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah dibuat. Menentukan parameter dari Output (lihat yang harus diperhatikan dalam perancangan Output) 6.2. PERANCANGAN INPUT Tujuan dari Perancangan Input adalah : Untuk mengefektifkan biaya pemasukan data Untuk mencapai keakuratan yang tinggi Untuk menjamin pemasukan data dapat diterima & dimengerti oleh pemakai Proses Input dapat melibatkan dua atau tiga tahapan utama, yaitu : Data capture / Penangkapan data Data preparation / Penyiapan data Data entry / Pemasukan data Input yang menggunakan alat input tidak langsung mempunyai 3 tahapan utama, yaitu data capture, data preparation dan data entry. Sedangkan input yang menggunakan alat input langsung terdiri dari 2 tahapan utama, yaitu data capture dan data entry. Tipe Input Eksternal Pada tipe ini pemasukan data berasal dari luar organisasi Contoh : faktur pembelian, kwitansi-kwitansi dari luar organisasi, dll Internal Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 6

40 Pada tipe ini pemasukan data hasil komunikasi pemakai dengan sistem Contoh : faktur penjualan, order penjualan, dll Yang perlu diperhatikan dalam Perancangan Input adalah : Tipe input Fleksibel format Kecepatan Akurat Metode verifikasi Mudah dikoreksi Keamanan Mudah digunakan Kompatibel dengan sistem yang lain Biaya yang ekonomis Langkah-langkah Perancangan Input Secara Umum : Menentukan kebutuhan Input dari sistem yang baru Input yang akan dirancang dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah dibuat Menentukan parameter dari Input Alat Input direct entry : MICR, OCR, OMR, DIGITIZER, IMAGE SCANNER, POS DEVICE, ATM, MOUSE, VOICE RECOGNITION PERANCANGAN DIALOG Tujuan dari perancangan Dialog adalah : Untuk menjaga agar pemasukan data benar Untuk menjawab pertanyaan yang sering diajukan oleh pemakai Tipe Dialog : Dialog Aktif Pemakai mengajukan pertanyaan atau memasukan data PEMASUKAN DATA BARANG Nomor Order : Nama Barang : Jumlah Barang : Harga : Penjual : Tanggal Pemesanan Barang : Tanggal Diterima Barang : Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 7

41 Dialog Pasif Pada tipe ini pemakai memilih pilihan yang tersedia PROGRAM SISTEM INVENTORY MENU PILIHAN 1. PEMASUKAN DATA BARANG 2. PROSES DATA BARANG 3. CETAK LAPORAN 4. SELESAI PILIHAN ANDA : Yang perlu diperhatikan dalam Perancangan Dialog adalah : Mudah digunakan Dapat memberikan petunjuk Menggambarkan atau sesuai dengan keinginan pemakai Cepat memberikan respon Dapat menampilkan pesan kesalahan Fleksibel 6.4. PERANCANGAN PROSES SISTEM Tujuan dari Perancangan Proses Sistem adalah : Untuk menjaga agar proses data lancar dan teratur sehingga menghasilkan informasi yang benar Untuk mengawasi proses dari sistem Perancangan Proses Sistem ini bisa digambarkan dengan : Sistem Flowchart DFD dll Proses Real Time Batch Online Offline Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 8

42 6.5. PERANCANGAN DATABASE Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system. Sistem basis data (database system) ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Tipe dari File 1. File Master Berisi data yang tetap dimana pemrosesan terhadap data hanya pada waktu-waktu tertentu. Terdapat 2 tipe file master : a. File Referensi Data yang tetap, dimana pengolahan terhadap data tersebut memerlukan waktu yang lama b. File Dinamik Data yang ada dalam file berubah tergantung transaksi 2. File Input / Transaksi Berisi data masukan yang berupa data transaksi dimana data-data tersebut akan diolah oleh komputer 3. File Laporan Berisi informasi yang akan ditampilkan 4. File Sejarah / Arsip Berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi disimpan untuk keperluan masa datang 5. File Backup / Pelindung Berisi salinan data-data yang masih aktif di database pada suatu waktu tertentu 6. File Kerja / Temporary File Berisi data-data hasil pemrosesan yang bersifat sementara 7. File Library Berisi program-program aplikasi atau utility program Akses File : Metode yang menunjukkan bagaimana suatu program komputer akan membaca record-record dari suatu file. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 9

43 File dapat diakses dengan 2 cara, yaitu : Sequential (urut) Direct / Random (langsung) Organisasi File : Pengaturan dari record secara logika didalam file dihubungkan satu dengan yang lainnya. File Urut (Sequential File) Merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan urut pula File Urut Berindex (Indexed Sequential File) Merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan langsung File Akses Langsung (Direct Acces File) Merupakan file dengan organisasi acak dengan pengaksesan langsung Alat Perancangan Database ERD Mapping Normalisasi Langkah-langkah Perancangan Database secara umum : 1. Menentukan kebutuhan file database untuk sistem baru 2. Menentukan parameter dari file database 6.6. PERANCANGAN KONTROL Tujuannya agar keberadaan sistem setelah diimplementasi dapat memiliki keandalan dalam mencegah kesalahan, kerusakan serta kegagalan proses sistem. Ancaman Sistem Kesalahan manusia (lalai, kurang pelatihan) Perangkat lunak yang bersifat merusak / menipu (Salami Technique, Trojan Horse, Logic Bomb, Worm, Virus) Penyadapan Pengaksesan yang tidak sah Perubahan / kehilangan database Kegagalan landasan teknologi Jenis Kontrol Pencegahan Pendeteksian Pengkoreksian Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 10

44 6.7. PERANCANGAN JARINGAN Langkah : 1. Membuat segmen bidang usaha (berdasarkan geografis, departemen, bangunan, lantai, dsb) 2. Membuat sebuah model LAN 3. Mengevaluasi LAN untuk menentukan apakah mereka cocok untuk tiap segmen diseluruh usaha 4. Interkoneksi segmen-segmen jaringan Topologi : Bus Star Ring 6.8. PERANCANGAN KOMPUTER Kelompok Komputer : Mainframe Mini Komputer Mikrokomputer Device : Input Output Proses Penyimpanan 7. TEKANAN-TEKANAN PERANCANGAN Perancangan Sistem Informasi harus memperhatikan sejumlah tekanan desain (forces design) : 1. Integrasi (Integration) 2. Jalur Pemakai / Sistem (User / System Interface) 3. Tekanan Persaingan (Competitive Forces) 4. Kualitas dan kegunaan Informasi (Information Quality and Usability) 5. Kebutuhan-kebutuhan System (Systems Requirements) 6. Kebutuhan-kebutuhan Pengolahan Data (Data Processing Requirements) 7. Faktor-faktor Organisasi (Organizations Factors) 8. Kebutuhan-kebutuhan Biaya Efektifitas ( Cost Effectiveness Requirements) 9. Faktor-faktor Manusia (Human Factors) 10. Kebutuhan-Kebutuhan Kelayakan (Feasibility Requirements) Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 11

45 Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 12

46 Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 13

47 Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 14

48 Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 15

49 Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram DATA FLOW DIAGRAM 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknikteknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akam mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan) 2. DATA FLOW DIAGRAM (DFD) Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Parno, SKom., MMSI Halaman 1 dari 17 Halaman

50 Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram 3. KOMPONEN DATA FLOW DIAGRAM Menurut Yourdan dan DeMarco Terminator Proses Data Store Alur Data Menurut Gene dan Serson Terminator Proses Data Store Alur Data 3.1. Komponen Terminator / Entitas Luar Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas luar (external entity). Terdapat dua jenis terminator : 1. Terminator Sumber (source) : merupakan terminator yang menjadi sumber. 2. Terminator Tujuan (sink) : merupakan terminator yang menjadi tujuan data / informasi sistem. Bagian Penjualan Terminator Sumber Terminator Tujuan T. Tujuan & Sumber Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya. Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Parno, SKom., MMSI Halaman 2 dari 17 Halaman

51 Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram Komponen terminator ini perlu diberi nama sesuai dengan dunia luar yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dibuat modelnya, dan biasanya menggunakan kata benda, misalnya Bagian Penjualan, Dosen, Mahasiswa. Ada tiga hal penting yang harus diingat tentang terminator : Terminator merupakan bagian/lingkungan luar sistem. Alur data yang menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem, menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar. Profesional Sistem Tidak berhak mengubah isi atau cara kerja organisasi atau prosedur yang berkaitan dengan terminator Hubungan yang ada antar terminator yang satu dengan yang lain tidak digambarkan pada DFD Komponen Proses Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input menjadi output. Proses diberi nama untuk menjelaskan proses/kegiatan apa yang sedang/akan dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan dengan menggunakan kata kerja transitif (kata kerja yang membutuhkan obyek), seperti Menghitung Gaji, Mencetak KRS, Menghitung Jumlah SKS. Ada empat kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses sehubungan dengan input dan output : 1 input & 1 output 1 input & banyak output Banyak input & 1 output Parno, SKom., MMSI Banyak input & banyak output Halaman 3 dari 17 Halaman

52 Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses : Proses harus memiliki input dan output. Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses melalui alur data. Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem digambarkan dengan komponen proses. Berikut ini merupakan suatu contoh proses yang salah : 1 2 Gambar 1. Contoh proses Umumnya kesalahan proses di DFD adalah : 1. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam (lihat proses 1). 2. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input (lihat proses 2) Komponen Data Store Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama dengan kata benda jamak, misalnya Mahasiswa. Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file harddisk, file pita magnetik. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder, dan agenda. Parno, SKom., MMSI Halaman 4 dari 17 Halaman

53 Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram Suatu data store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses, tidak dengan komponen DFD lainnya. Alur data yang menghubungkan data store dengan suatu proses mempunyai pengertian sebagai berikut : Alur data dari data store yang berarti sebagai pembacaan atau pengaksesan satu paket tunggal data, lebih dari satu paket data, sebagian dari satu paket tunggal data, atau sebagian dari lebih dari satu paket data untuk suatu proses (lihat gambar 2 (a)). Alur data ke data store yang berarti sebagai pengupdatean data, seperti menambah satu paket data baru atau lebih, menghapus satu paket atau lebih, atau mengubah/memodifikasi satu paket data atau lebih (lihat gambar 2 (b)). Pada pengertian pertama jelaslah bahwa data store tidak berubah, jika suatu paket data/informasi berpindah dari data store ke suatu proses. Sebaliknya pada pengertian kedua data store berubah sebagai hasil alur yang memasuki data store. Dengan kata lain, proses alur data bertanggung jawab terhadap perubahan yang terjadi pada data store. (a) (b) Gambar 2. Implementasi data store 3.4. Komponen Data Flow / Alur Data Suatu data flow / alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukkan arah menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya. Parno, SKom., MMSI Halaman 5 dari 17 Halaman

54 Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram Selain menunjukkan arah, alur data pada model yang dibuat oleh profesional sistem dapat merepresentasikan bit, karakter, pesan, formulir, bilangan real, dan macam-macam informasi yang berkaitan dengan komputer. Alur data juga dapat merepresentasikan data/informasi yang tidak berkaitan dengan komputer. Alur data perlu diberi nama sesuai dengan data/informasi yang dimaksud, biasanya pemberian nama pada alur data dilakukan dengan menggunakan kata benda, contohnya Laporan Penjualan. Ada empat konsep yang perlu diperhatikan dalam penggambaran alur data, yaitu : Konsep Paket Data (Packets of Data) Apabila dua data atau lebih mengalir dari suatu sumber yang sama menuju ke tujuan yang sama dan mempunyai hubungan, dan harus dianggap sebagai satu alur data tunggal, karena data itu mengalir bersama-sama sebagai satu paket. Mahasiswa Nama NPM Alamat Periksa Formulir Daftar Ulang (a) Konsep paket data yang salah Mahasiswa Formulir Daftar Ulang Periksa Formulir Daftar Ulang (b) Konsep paket data yang benar Gambar 3. Konsep paket data Konsep Alur Data Menyebar (Diverging Data Flow) Alur data menyebar menunjukkan sejumlah tembusan paket data yang yang berasal dari sumber yang sama menuju ke tujuan yang berbeda, atau paket data yang kompleks dibagi menjadi beberapa elemen data yang dikirim ke tujuan yang berbeda, atau alur data ini membawa paket data yang memiliki nilai yang berbeda yang akan dikirim ke tujuan yang berbeda. Parno, SKom., MMSI Halaman 6 dari 17 Halaman

55 Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram Pesanan Pesanan Membuat Laporan Penerimaan Sehari-hari Laporan Penerimaan Sehari-hari Laporan Penerimaan Sehari -hari Manajer Bagian Pembukuan Gambar 4. Konsep alur data menyebar Konsep Alur Data Mengumpul (Converging Data Flow) Beberapa alur data yang berbeda sumber bergabung bersama-sama menuju ke tujuan yang sama. Membuat Faktur Faktur Membuat Slip Pengirim an Slip Pengiriman Konsumen Gambar 5. Konsep alur data mengumpul ¹ Konsep Sumber atau Tujuan Alur Data Semua alur data harus minimal mengandung satu proses. Maksud kalimat ini adalah : Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu data store dan/atau terminator (lihat gambar 6 (a)). Sutu alur data dihasilkan dari suatu data store dan/atau terminator dan menuju ke suatu proses (lihat gambar 6 (b)). Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu proses (lihat gambar 6 (c)). Parno, SKom., MMSI Halaman 7 dari 17 Halaman

56 Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram (a) (b) (c) Gambar 6. Konsep sumber atau tujuan alur data 4. BENTUK DATA FLOW DIAGRAM Terdapat dua bentuk DFD, yaitu Diagram Alur Data Fisik, dan Diagram Alur data Logika. Diagram alur data fisik lebih menekankan pada bagaimana proses dari sistem diterapkan, sedangkan diagram alur data logika lebih menekankan proses-proses apa yang terdapat di sistem Diagram Alur Data Fisik (DADF) DADF lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem yang lama). Penekanan dari DADF adalah bagaimana prosesproses dari sistem diterapkan (dengan cara apa, oleh siapa dan dimana), termasuk proses-proses manual. Untuk memperoleh gambaran bagaimana sistem yang ada diterapkan, DADF harus memuat : 1. Proses-proses manual juga digambarkan. 2. Nama dari alur data harus memuat keterangan yang cukup terinci untuk menunjukkan bagaimana pemakai sistem memahami kerja sistem. 3. Simpanan data dapat menunjukkan simpanan non komputer. 4. Nama dari simpanan data harus menunjukkan tipe penerapannya apakah secara manual atau komputerisasi. Secara manual misalnya dapat menunjukkan buku catatat, meja pekerja. Sedang cara komputerisasi misalnya menunjukkan file urut, file database. Parno, SKom., MMSI Halaman 8 dari 17 Halaman

57 Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram 5. Proses harus menunjukkan nama dari pemroses, yaitu orang, departemen, sistem komputer, atau nama program komputer yang mengakses proses tersebut Diagram Alur Data Logika (DADL) DADL lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan (sistem yang baru). Untuk sistem komputerisasi, penggambaran DADL hanya menunjukkan kebutuhan proses dari sistem yang diusulkan secara logika, biasanya proses-proses yang digambarkan hanya merupakan proses-proses secara komputer saja. Konsumen Harga Konsumen Item-item untuk dibeli Pembayaran Nota 1 Identitas Item Item & Jml yang ID item harga 3 2 hrs dibayar Menghit. Melihat Total biaya harga pesanan 4 Menetapkan transaksi & menerbitkan nota (a) Diagram Alur Data Fisik Konsumen Konsumen File trans. File Harga Sementara UPC Item-item Item Item,harga, Tunai,cek, Nota kas Untuk dibeli Kode Deskripsi item & & Subtotal kartu debit register UPC dan harga hrg UPC Item & Jml yang Bar code harga 3 hrs dibayar 1 Menscan item 2 Melihat harga Menghit. Total biaya 4 Mengumpulkan uang & memberi nota (manual) (b) Diagram Alur Data Logika Gambar 7. DADF dan DADL Parno, SKom., MMSI Halaman 9 dari 17 Halaman

58 Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram 5. SYARAT-SYARAT PEMBUATAN DATA FLOW DIAGRAM Syarat pembuatan DFD ini akan menolong profesional sistem untuk menghindari pembentukkan DFD yang salah atau DFD yang tidak lengkap atau tidak konsisten secara logika. Beberapa syarat pembutan DFD dapat menolong profesional sistem untuk membentuk DFD yang benar, menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibaca oleh pemakai. Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah : 1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD 2. Pemberian nomor pada komponen proses 3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat 4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit 5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika 5.1. Pemberian Nama untuk Tiap komponen DFD Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, komponen terminator mewakili lingkungan luar dari sistem, tetapi mempunyai pengaruh terhadap sistem yang sedang dikembangkan ini. Maka agar pemakai mengetahui dengan lingkungan mana saja sistem mereka berhubungan, komponen terminator ini harus diberi nama sesuai dengan lingkungan luar yang mempengaruhi sistem ini. Biasanya komponen terminator diberi nama dengan kata benda. Selanjutnya adalah komponen proses. Komponen proses ini mewakili fungsi sistem yang akan dilaksanakan atau menunjukkan bagaimana fungsi sistem dilaksanakan oleh seseorang, sekelompok orang atau mesin. Maka sangatlah jelas bahwa komponen ini perlu diberi nama yang tepat, agar siapa yang membaca DFD khususnya pemakai akan merasa yakin bahwa DFD yang dibentuk ini adalah model yang akurat. Pemberian nama pada komponen proses lebih baik menunjukkan aturan-aturan yang akan dilaksanakan oleh seseorang dibandingkan dengan memberikan nama atau identitas orang yang akan melaksanakannya. Ada dua alasan mengapa bukan nama atau identitas orang (yang melaksanakan fungsi sistem) yang digunakan sebagai nama proses, yaitu : À Orang tersebut mungkin diganti oleh orang lain saat mendatang, sehingga bila tiap kali ada pergantian orang yang melaksanakan fungsi tersebut, maka sistem yang dibentuk harus diubah lagi. Parno, SKom., MMSI Halaman 10 dari 17 Halaman

59 Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram Á Orang tersebut mungkin tidak melaksanakan satu fungsi sistem saja, melainkan beberapa fungsi sistem yang berbeda. Daripada menggambarkan beberapa proses dengan nama yang sama tetapi artinya berbeda, lebih baik tunjukkan dengan tugas/fungsi sistem yang sebenarnya akan dilaksanakan. Karena nama untuk komponen proses lebih baik menunjukkan tugas/fungsi sistem yang akan dilaksanakan, maka lebih baik pemberian nama ini menggunakan kata kerja transitif. Pemberian nama untuk komponen data store menggunakan kata benda, karena data store menunjukkan data apa yang disimpan untuk kebutuhan sistem dalam melaksanakan tugasnya. Jika sistem sewaktuwaktu membutuhkan data tersebut untuk melaksanakan tugasnya, maka data tersebut tetap ada, karena sistem menyimpannya. Begitu pula untuk komponen alur data, namanya lebih baik diberikan dengan menggunakan kata benda. Karena alur data ini menunjukkan data dan infiormasi yang dibutuhkan dan yang dikeluarkan oleh sistem dalam pelaksanaan tugasnya Pemberian Nomor pada Komponen Proses Biasanya profesional sistem memberikan nomor dengan bilangan terurut pada komponen proses sebagai referensi. Tidak jadi masalah bagaimana nomor-nomor proses ini diberikan. Nomor proses dapat diberikan dari kiri ke kanan, atau dari atas ke bawah, atau dapat pula dilakukan dengan pola-pola tertentu selama pemberian nomor ini tetap konsisten pada nomor yang dipergunakan. R 1 S X Y 2 Z 3 T W Gambar 8. Contoh Pemberian nomor pada proses Parno, SKom., MMSI Halaman 11 dari 17 Halaman

60 Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram Nomor-nomor proses yang diberikan terhadap komponen proses ini tidak dimaksudkan bahwa proses tersebut dilaksanakan secara berurutan. Pemberian nomor ini dimaksudkan agar pembacaan suatu proses dalam suatu diskusi akan lebih mudah dengan hanya menyebutkan prosesnya saja jika dibandingkan dengan menyebutkan nama prosesnya, khususnya jika nama prosesnya panjang dan sulit. Maksud pemberian nomor pada proses yang lebih penting lagi adalah untuk menunjukkan referensi terhadap skema penomoran secara hirarki pada levelisasi DFD. Dengan kata lain, nomor proses ini merupakan dasar pemberian nomor pada levelilasi DFD (lihat gambar 11) Penggambaran DFD sesering mungkin Penggambaran DFD dapat dilakukan berkali-kali sampai secara teknik DFD itu benar, dapat diterima oleh pemakai, dan sudah cukup rapih sehingga profesional sistem tidak merasa malu untuk menunjukkan DFD itu kepada atasannya dan pemakai. Dengan kata lain, penggambaran DFD ini dilakukan sampai terbentuk DFD yang enak dilihat, dan mudah dibaca oleh pemakai dan profesional sistem lainnya. Keindahan penggambaran DFD tergantung pada standar-standar yang diminta oleh organisasi tempat profesional sistem itu bekerja dan perangkat lunak yang dipakai oleh profesional sistem dalam membuat DFD. Penggambaran yang enak untuk dilihat dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut ini : Ukuran dan bentuk proses. Beberapa pemakai kadang-kadang merasa bingung bila ukuran proses satu berbeda dengan proses yang lain. Mereka akan mengira bahwa proses dengan ukuran yang lebih besar akan diduga lebih penting dari proses yang lebih kecil. Hal ini sebenarnya hanya karena nama proses itu lebih panjang dibandingkan dengan proses yang lain. Jadi, sebaiknya proses yang digambarkan memiliki ukuran dan bentuk yang sama. Alur data melingkar dan alur data lurus. Alur data dapat digambarkan dengan melingkar atau hanya garis lurus. Mana yang lebih enak dipandang tergantung siapa yang akan melihat DFD tersebut. Parno, SKom., MMSI Halaman 12 dari 17 Halaman

61 Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram (a). Alur data dengan garis lurus (b). Alur data dengan melingkar Gambar 9 DFD dengan gambar tangan dan gambar menggunakan mesin. DFD dapat digambarkan secara manual atau dengan menggunakan bantuan mesin, tergantung pilihan pemakai atau profesional sistem Penghindaran Penggambaran DFD yang rumit Tujuan DFD adalah untuk membuat model fungsi yang harus dilaksanakan oleh suatu sistem dan interaksi antar fungsi. Tujuan lainnya adalah agar model yang dibuat itu mudah dibaca dan dimengerti tidak hanya oleh profesional sistem yang membuat DFD, tetapi juga oleh pemakai yang berpengalaman dengan subyek yang terjadi. Hal ini berarti DFD harus mudah dimengerti, dibaca, dan menyenangkan untuk dilihat. Pada banyak masalah, DFD yang dibuat tidak memiliki terlalu banyak proses (maksimal enam proses) dengan data store, alur data, dan terminator yang berkaitan dengan proses tersebut dalam satu diagram. Bila terlalu banyak proses, terminator, data store, dan alur data digambarkan dalam satu DFD, maka ada kemungkinan terjadi banyak persilangan alur data dalam DFD tersebut. Persilangan alur data ini menyebabkan pemakai akan sulit membaca dan mengerti DFD yang terbentu. Jadi semakin sedikit adanya persilangan data pada DFD, maka makin baik DFD yang dibentuk oleh profesional sistem. Persilangan alur data ini dapat dihindari dengan menggambarkan DFD secara bertingkat-tingkat (levelisasi DFD), atau dengan menggunakan pemakaian duplikat terhadap komponen DFD. Komponen DFD yang dapat menggunakan duplikat hanya komponen store dan terminator. Pemberian duplikat ini juga tidak dapat diberikan sesuka profesional sistem yang membuat DFD, tetapi makin sedikit pemakaian duplikat, makin baik DFD yang terbentuk. Parno, SKom., MMSI Halaman 13 dari 17 Halaman

62 Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram Pemberian duplikat terhadap data store dilakukan dengan memberikan simbol garis lurus (x) atau asterik (*), sedangkan untuk terminator menggunakan simbol garis miring (/) atau asterik (*). Banyaknya pemberian simbol duplikat pada duplikat yang digunakan tergantung banyaknya duplikat yang digunakan. T1 T1 At atau * T1 * T1 (a) T1 T1 T1 atau ** T1 ** T1 ** T1 (b) Gambar 10. Contoh pemakaian simbol duplikat pada terminator (a) Satu duplikat yang digunakan (b) Dua duplikat yang digunakan 5.5. Penggambaran DFD yang Konsisten Penggambaran DFD harus konsisten terhadap kelompok DFD lainnya. Profesional sistem menggambarkan DFD berdasarkan tingkatan DFD dengan tujuan agar DFD yang dibuatnya itu mudah dibaca dan dimengerti oleh pemakai sistem. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan atau syarat membuat DFD. 6. PENGGAMBARAN DFD Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah : 1. Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar yang terlibat di sistem. 2. Identifikasi semua input dan output yang terlibat dengan entitas luar. 3. Buat Diagram Konteks (diagram context) Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. Caranya : Parno, SKom., MMSI Halaman 14 dari 17 Halaman

63 Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram Tentukan nama sistemnya. Tentukan batasan sistemnya. Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem. Tentukan apa yang diterima/diberikan terminator dari/ke sistem. Gambarkan diagram konteks. 4. Buat Diagram Level Zero Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks. Caranya : Tentukan proses utama yang ada pada sistem. Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya). Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data. Gambarkan diagram level zero. - Hindari perpotongan arus data - Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses). 5. Buat Diagram Level Satu Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Caranya : Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero. Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan. Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data. Gambarkan DFD level Satu - Hindari perpotongan arus data. - Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya. Contoh : 1.1, 1.2, DFD Level Dua, Tiga, Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Proses dekomposisi dilakukan sampai dengan proses siap dituangkan ke dalam program. Aturan yang digunakan sama dengan level satu. Parno, SKom., MMSI Halaman 15 dari 17 Halaman

64 Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram a b 0 Sistem d c ds1 a 1 e 2 d b 4 f g 3 c ds1 b 3.1 h k 3.2 j i 3.3 f 3.4 c ds1 Gambar 11. Levelisasi DFD Parno, SKom., MMSI Halaman 16 dari 17 Halaman

65 Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram Pada gambar 11 terlihat bahwa Proses 0 diuraikan lagi ke dalam empat proses, penguraian ini digambarkan pada diagram Figure 0, sedangkan Proses 2 diuraikan kembali menjadi tiga proses yang digambarkan pada diagram Figure 2. Penguraian ini juga diikuti oleh alur data yang berkaitan dengan tiap proses yang diuraikan. Alur data yang berkaitan dengan tiap proses yang diuraikan dikenal dengan Alur data global. Jadi pada balancing DFD yang perlu diperhatikan adalah jumlah alur data global pada suatu level harus sama pada level berikutnya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggambaran levelisasi DFD, yaitu : Dalam diagram konteks, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti hubungan sistem dengan dunia luar yang mempengaruhinya, penggambaran sistem dalam satu proses, dan penggambaran data store (optional) yang dikenal dengan data store eksternal atau data store master. Data store eksternal ini maksudnya adalah data store itu dihasilkan oleh sistem yang sedang dianalisis, tetapi digunakan oleh sistem lain, atau data store itu dihasilkan oleh sistem lain tetapi digunakan oleh sistem yang sedang dianalisis. 0 Sistem Gambar 12. Contoh penggambaran diagram konteks Balancing (kesimbangan) dalam penggambaran levilisasi DFD perlu diperhatikan. Balancing DFD ini maksudnya keseimbangan antara alur data yang masuk/keluar dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya (lihat gambar 11). Parno, SKom., MMSI Halaman 17 dari 17 Halaman

66 FLOWCHART Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu : Flowchart Sistem (System Flowchart) Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Flowchart Paperwork / Flowchart Dokumen (Document Flowchart) Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart) Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Program (Program Flowchart) Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart Proses (Process Flowchart) Flowchart Proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 1

67 FLOWCHART SISTEM Pesanan Pembelian Masukan Pesanan Pembelian Informasi Pesanan Pembelian Tentukan Jumlah Pesanan Laporan Jumlah Pesanan Keluarkan Pesanan Gambar 1. Flowchart Sistem Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 2

68 3.2. FLOWCHART PAPERWORK / FLOWCHART DOKUMEN FLOW DOKUMEN SISTEM BARU CALON ANGGOTA PERPUSTAKAAN ANGGOTA ADMINISTRASI KEPALA PERPUSTAKAAN Formulir # Formulir # Kartu Anggota Kartu Anggota # P Pengisian Formulir Kartu Anggota # # # Formulir # Kartu Anggota Kartu Anggota Formulir # KETERANGAN : # : Masukkan data calon anggota ke dalam komputer (proses pengisian data) P : Tanda tangan dan validasi data Gambar 2. Flowchart Paperwork 3.3. FLOWCHART SKEMATIK Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 3

69 3.4. FLOWCHART PROGRAM Suatu contoh flowchart program dapat dilihat pada Gambar 3. berikut ini : Start Baca Data Pesanan Pembelian Catatan : Bahwa flowchart program ini adalah rincian dari sistem flowchart ( Gambar 1.) untuk kotak yang bernama Tentukan Jumlah Pesanan X = 2 x A x P Y = R x C Untuk Menentukan Jumlah Pesanan : Jumlah Pesanan = Z = X / Y Jumlah Pesanan = z 2AP RC Dimana : A = Biaya setahun P = Pemakaian setahun R = Biaya sekali pesan C = Biaya penyimpanan Cetak Jumlah & Item Pesanan T EOF Y Stop Gambar 3. Flowchart Program Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 4

70 3.5. FLOWCHART PROSES Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus (lihat Gambar 4) PROSEDUR PEMBELIAN Analis : Tuti S. Hal : 1 dari 3 RINCIAN METODE Perpin Operasi dahan Inspeksi Penundaan File Departemen Pembelian mengetik pesanan penjualan. Pesanan ini merupakan form dengan 4 tembusan / copy. Departemen Pembelian menyimpan copy ke-4 sebagai referensi. Pabrik menerima copy ke-1. Departemen Penerimaan barang memperoleh copy ke-2. Departemen Penerimaan barang menyimpan copy ke-2 sampai barang-barang diterima. Departemen Kredit menerima copy ke-3. Departemen Kredit menyimpan copy ke-3 sampai copy ke-2 dikirim oleh Departemen Penerimaan barang. Departemen Kredit menerima copy ke-2 dari Departemen Penerimaan barang. Gambar 5. Flowchart Proses Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 5

71 4. SIMBOL-SIMBOL FLOWCHART SIMBOL ARTI CONTOH Input / Output Merepresentasikan Input data atau Output data yang diproses atau Informasi. Baca Jam & Tarif Upah Proses Mempresentasikan operasi Hitung Upah Kotor Penghubung Keluar ke atau masuk dari bagian lain flowchart khususnya halaman yang sama 3 3 Keluar Masuk Anak Panah Merepresentasikan alur kerja Hitung Upah Kotor 3 Penjelasan Digunakan untuk komentar tambahan Urutkan Sebelum Pembayaran Berdasarkan No. Pelanggan Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 6

72 Gambar 6. Simbol Flowchart Standar SIMBOL ARTI CONTOH Keputusan Keputusan dalam program Apakah < A < B > = > = Predefined Process Rincian operasi berada di tempat lain Hitung Akar Pangkat Dua Preparation Pemberian harga awal SW = 1 Terminal Points Awal / akhir flowchart Start Punched card Input / outuput yang menggunakan kartu berlubang Kartu Absen Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 7

73 SIMBOL ARTI CONTOH Dokumen I/O dalam format yang dicetak Cetak Slip Upah Magnetic Tape I/O yang menggunakan pita magnetik File Upah Magnetic Disk I/O yang menggunakan disk magnetik Update File Pegawai Magnetic Drum I/O yang menggunakan drum magnetik File Pegawai Gambar 6. Lanjutan Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 8

74 SIMBOL ARTI CONTOH On-line Storage I/O yang menggunakan penyimpanan akses langsung File Pelanggan Punched Tape I/O yang menggunakan pita kertas berlubang File Pelanggan Manual Input Input yang dimasukkan secara manual dari keyboard Masukkan Tarif Upah Display Output yang ditampilkan pada terminal Pesan Kesalahan Manual Operation Operasi Manual Ketik Pesanan Penjualan Gambar 6. Lanjutan Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 9

75 SIMBOL ARTI CONTOH Communication Link Transmisi data melalui channel komunikasi, seperti telepon Komputer Terminal Off-line Storage Penyimpanan yang tidak dapat diakses oleh komputer secara langsung Gambar 6. Lanjutan Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 10

76 PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK 1. PENDAHULUAN Analisis dan disain berorientasi objek adalah cara baru dalam memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar pembuatan adalah objek, yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas. Pengertian "berorientasi objek" berarti bahwa kita mengorganisasi perangkat lunak sebagai kumpulan dari objek tertentu yang memiliki struktur data dan perilakunya Karakteristik dari Objek Objek Identitas berarti bahwa data diukur mempunyai nilai tertentu yang membedakan entitas disebut Objek. Objek dapat kongkrit, seperti halnya arsip dalam sistem, atau konseptual seperti kebijakan penjadualan dalam multiprocessing pada sistem operasi. Setiap objek mempunyai sifat yang melekat pada identitasnya. Dua objek dapat berbeda walaupun bila semua nilai atributnya identik. Mobil Singa NoPeg Nama Susan David Shila Tabel Gambar 1. Macam-macam Objek Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 1

77 Kelas Objek Kelas merupakan gambaran sekumpulan Objek yang terbagi dalam atribut, operasi, metode, hubungan, dan makna yang sama. Suatu kegiatan mengumpulkan data (atribut) dan perilaku (operasi) yang mempunyai struktur data sama ke dalam satu grup. Kelas Objek merupakan wadah bagi Objek. Dapat digunakan untuk menciptakan Objek. Objek mewakili fakta/keterangan dari sebuah kelas. Objek Poligon Kelas Poligon Atribut titik sudut batas warna Operasi gambar hapus translasi Gambar 2. Kelas dan Objek Istilah-istilah Objek Atribut : Data item yang menegaskan Objek Operasi : Fungsi di dalam kelas yang dikombinasikan ke bentuk tingkah laku kelas Metode : Pelaksanaan prosedur (badan dari kode yang mengeksekusi respon terhadap permintaan objek lain di dalam sistem) Karakteritik Metodologi Berorientasi Objek Metodologi pengembangan sistem berorientasi objek mempunyai tiga karakteristik utama : Encapsulation Inheritance Polymorphism Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 2

78 A. ENCAPSULATION (PENGKAPSULAN) Encapsulation merupakan dasar untuk pembatasan ruang lingkup program terhadap data yang diproses. Data dan prosedur atau fungsi dikemas bersama-sama dalam suatu objek, sehingga prosedur atau fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya. Data terlindung dari prosedur atau objek lain, kecuali prosedur yang berada dalam objek itu sendiri. B. INHERITANCE (PEWARISAN) Inheritance adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi data/atribut dan metode dari induknya langsung. Atribut dan metode dari objek dari objek induk diturunkan kepada anak objek, demikian seterusnya. Inheritance mempunyai arti bahwa atribut dan operasi yang dimiliki bersama di anatara kelas yang mempunyai hubungan secara hirarki. Suatu kelas dapat ditentukan secara umum, kemudian ditentukan spesifik menjadi subkelas. Setiap subkelas mempunyai hubungan atau mewarisi semua sifat yang dimiliki oleh kelas induknya, dan ditambah dengan sifat unik yang dimilikinya. Kelas Objek dapat didefinisikan atribut dan service dari kelas Objek lainnya. Inheritance menggambarkan generalisasi sebuah kelas Contoh : - Sedan dan Sepeda Motor adalah subkelas dari Kendaraan Bermotor. - Kedua subkelas mewarisi sifat yang dimiliki oleh Kendaraan Bermotor, yaitu mempunyai mesin dan dapat berjalan. - Kedua subkelas mempunyai sifat masing-masing yang berbeda, misalnya jumlah roda, dan kemampuan untuk berjalan mundur yang tidak dimiliki oleh sepeda motor. C. POLYMORPHISM (POLIMORFISME) Polimorfisme yaitu konsep yang menyatakan bahwa seuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku berbeda. Polimorfisme mempunyai arti bahwa operasi yang sama mungkin mempunyai perbedaan dalam kelas yang berbeda. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 3

79 Kemampuan objek-objek yang berbeda untuk melakukan metode yang pantas dalam merespon message yang sama. Seleksi dari metode yang sesuai bergantung pada kelas yang seharusnya menciptakan Objek. 2. PEMODELAN BERORIENTASI OBJEK 2.1. Pemodelan Sebagai Teknik Desain Teknik pemodelan objek menggunakan tiga macam model untuk menggambarkan sistem : A. Model Objek B. Model Dinamik C. Model Fungsional A. Model Objek : Model objek Menggambarkan struktur statis dari suatu objek dalam sistem dan relasinya Model objek berisi diagram objek. Diagram objek adalah graph dimana nodenya adalah kelas yang mempunyai relasi antar kelas. B. Model Dinamik Model dinamik menggambarkan aspek dari sistem yang berubah setiap saat. Model dinamik dipergunakan untuk menyatakan aspek kontrol dari sistem. Model dinamik berisi state diagram. State diagram adalah graph dimana nodenya adalah state dan arc adalah tarnsisi antara state yang disebabkan oleh event. C. Model Fungsional Model fungsional menggambrakan transformasi nilai data di dalam sistem. Model fungsional berisi data flow diagram. DFD adalah suatu graph dimana nodenya menyatakan proses dan arcnya adalah aliran data Model Berorientasi Objek Sebuah model objek menangkap struktur statis dari sistem dengan menggambarkan objek dalam sistem, hubungan antara objek, serta Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 4

80 atribut dan operasi yang merupakan karakteristik setiap kelas dan objek. Model berorientasi objek lebih mendekati keadaan nyata, dan dilengkapi dengan penyajian grafis dari sistem yang sangat bermanfaat untuk komunikasi dengan user dan pembuatan dokumentasi struktur dari sistem. A. Objek dan Kelas Objek Objek didefinisikan sebagai konsep, abstraksi atau benda dengan batasan dan arti untuk suatu masalah. Semua objek mempunyai identitas yang berbeda dengan lainnya. Istilah identitas berarti bahwa objek dibedakan oelh sifat yang melekat dan bukan dengan uraian sifat yang dimilikinya. Contohnya, kembar identik, walaupun mereka nampak seperti sama, tetapi merupakan dua orang yang berbeda. Kadang-kadang objek berarti suatu barang, maka digunakan istilah object instance, dan object class untuk menunjukkan satu grup dari barang yang sama. Kelas Suatu object class menggambarkan kumpulan dari objek yang mempunyai sifat (atribut), perilaku umum (operasi), relasi umum dengan objek lain dan semantik umum. Contoh : Orang, perusahaan, binatang, proses adalah objek. Setiap orang mempunyai umur, IQ, dan mungkin pekerjaan. Setiap proses mempunyai pemilik, prioritas, list dari sumber daya yang dibutuhkan. Objek dan object class sering sama sebagai benda dalam deskripsi masalah. B. Diagram Objek Diagram objek melengkapi notasi grafik untuk pemodelan objek, kelas dan relasinya dengan yang lain. Diagram objek bermanfaat untuk pemodelan abstrak dan membuat perancangan program. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 5

81 Kelas dan Objek Konsep fundamental dalam analisis berorientasi objek adalah objek itu sendiri. Sebuah objek adalah sebuah entitas yang mencakup data dan metode. Kelas merupakan satu atau lebih objek dengan persamaan atribut dan metode, sedangkan kelas-&-objek adalah kelas dengan satu atau lebih objek di dalamnya. Nama kelas adalah kata benda tunggal, atau kata sifat dan kata benda. Nama dari kelas-&-objek harus dapat menjelaskan objek tunggal dari suatu kelas. nama kelas atribut nama kelas-&-objek atribut metode metode kelas kelas dengan objek Gambar 3. Notasi untuk kelas dan kelas-&-objek Struktur Objek dan Hirarki Kelas Struktur kelas dibagi dua macam, yaitu Whole-Part Structure dan Gen-Spec Structure. Whole-Part Structure memperlihatkan hirarki dari suatu kelas sebagai komponen dari kelas lain yang disebut juga sub objek. Contohnya, kelas Mobil adalah Whole dan komponennya Mesin, Rangka, dll merupakan Part1, Part 2,, Partn. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 6

82 WHOLE PART 1 PART n Gambar 4. Notasi untuk whole-part structure Gen-Spec Structure memperlihatkan kelas sebagai spesialisasi dari kelas di atasnya. Kelas yang mempunyai sifat umum disebut Generalization, Superclass atau Topclass, sedangkan kelas yang mempunyai sifat khusus disebut Specialization. GENERALIZATION SPECIALIZATION SPECIALIZATION n Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 7

83 Gambar 5. Notasi untuk gen-spec structure Contohnya, kelas Mobil adalah Generalization, sedangkan Sedan, Truk, Minibus, dll merupakan Specizlization1, Specialization2,, Specializationn, yaitu kelas yang mempunyai sifat khusus. Atribut Atribut menggambarkan data yang dapat memberikan informasi mengenai kelas atau objek dimana atribut tersebut berada. nama kelas-&-objek atribut 1. atribut n DOKUMEN nomor judul sumber tanggal Notasi Contoh Gambar 6. Notasi untuk atribut Metode Metode (method) disebut juga service atau operator adalah prosedur atau fungsi seperti yang terdapat dalam bahasa Pascal pada umumnya, tetapi cara kerjanya agak berlainan. Metode adalah subprogram yang tergabung dalam objek bersama-sama dengan atribut. Metode dipergunakan untuk pengaksesan terhadap data yang terdapat dalam objek tersebut. nama kelas-&-objek DOKUMEN Metode 1. metode n Tampil teks Tampil peta Tampil foto Notasi Contoh Gambar 7. Notasi untuk metode Pesan (Message) Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 8

84 Message merupakan cara untuk berhubungan antara satu objek dengan objek lain. Suatu pesan dikirimkan oleh suatu objek kepada objek tertentu dapat digambarkan dengan anak panah. nama kelas-&-objek atribut message nama kelas-&-objek atribut metode metode Gambar 8. Notasi untuk message 3. ANALISIS BERORIENTASI OBJEK 3.1. Pendekatan Berorientasi Objek A. Dasar Metode berorientasi objek dapat digambarkan sebagai berikut : Berorientasi objek = Kelas dan Objek + Inheritance + Komunikasi dengan message B. Prinsip Analisis Berorientasi Objek berdasarkan pada aplikasi yang mempunyai bentuk sama untuk mengatur kompleksitas : 1. Abstraksi a. Prosedural b. Data 2. Pengkapsulan 3. Pewarisan 4. Asosiasi 5. Hubungan dengan message 6. Meliputi metode dari organisasi a. Objek b. Whole part c. Kelas dan anggota, dan perbedaan diantaranya 7. Skala 8. Kategori dari perilaku Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 9

85 a. Penyebab yang mendadak b. Perubahan dari waktu ke waktu c. Kesamaan fungsi C. Pendekatan Analisis Berorientasi Objek memiliki lima aktivitas utama dalam pendekatannya, yaitu : 1. Menentukan Kelas-&-Objek 2. Identifikasi Struktur 3. Identifikasi Subyek 4. Menentukan Atribut 5. Menentukan Metode D. Tujuan dan Keuntungan Terdapat tujuh macam tujuan dan keuntungan dari Analisis Berorientasi Objek, yaitu 3.2. Contoh Kasus Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 10

86 OBJECT ORIENTED ANALYSIS AND DESIGN (OOAD) Object Oriented analaysis adalah metode analisis yang memeriksa reqirements (syarat/keperluan yang harus dipenuhi suatu sistem) dari sudut pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui dalam ruang lingkup permasalahan. Object Oriented Design adalah metode untuk mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem. Beberapa Konsep Dasar dalam OOAD Objek Objek (object) adalah benda, secara fisik atau konseptual. Contoh : hardware, software, dokumen, manusia, dan konsep. Untuk kepentingan memodelkan perusahaannya, seorang kepala eksekutif akan melihat karyawan, gedung, divisi, dokumen, dan keuntungan sebagai objek. Sebuah objek memiliki keadaan sesaat ( state) dan perilaku (behavior). State dari sebuah objek adalah kondisi objek tersebut atau himpunan dari keadaan yang menggambarkan objek tersebut. Sebagai contoh, bola lampu adalah objek, dan salah satu keadaan nyala atau tidak adalah state dari objek bola lampu tersebut. State dinyatakan dengan nilai atribut objeknya. Atribut adalah nilai internal suatu objek yang mencerminkan antara lain karakteristik objek, kondisi sesaat, koneksi dengan objek lain, dan identitas. Perubahan state dicerminkan oleh perilaku (behavior) objek tersebut. Behavior suatu objek mendefinisikan bagaimana sebuah objek bertindak (beraksi) dan memberi reaksi. Behavior ditentukan oleh himpunan semua atau beberapa operasi yang dapat dilakukan dalam objek itu sendiri. Behavior dari sebuah objek dicerminkan oleh interface, service, dan metode dari objek tersebut. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 11

87 Interface adalah pintu untuk mengakses service objek. Service adalah fungsi yang bisa diemban objek. Metode adalah mekanisme internal objek yang mencerminkan perilaku (behavior) objek tersebut. Sebagai contoh, jika printer merupakan sebuah objek, maka perilaku (behavior) atau service-nya mencetak apapu yang dia terima. Kelas Kelas adalah definisi umum (pola, template atau cetak biru) untuk himpunan objek sejenis. Kelas menetapkan spesifikasi perilaku (behavior) dan atribut objek-objek tersebut. Kelas adalah keniskalan (abstraksi) dari entitas dalam dunia nyata. Objek adalah contoh (instance) dari sebuah kelas. Sebagai contoh, atribut untuk kelas binatang adalah berkaki empat dan memiliki ekor. Perilakunya adalah tidur dan makan. Contoh (instance) yang mungkin dari kelas binatang ini adalah kucing, gajah, dan kuda. Keunggulan Object Oriented Programmer dapat mendesain program dalam bentuk objek-objek dan hubungan antar objek tersebut untuk kemudian dimodelkan dalam sistem nyata. Proses pembuatan software dapat dilakukan dengan lebih cepat karena software dibangun dari objek-objek standar, dapat menggunakan ulang model yang ada, dan dapat membuat model dengan cepat melalui metodologi. Kualitas yang tinggi dari software dapat dicapai karena adanya tested components. Lebih mudah dalam maintenance karena perbaikan kode hanya diperlukan pada satu tempat (bukan diurut dari awal). Mudah dalam membangun sistem yang besar karena subsistem dapat dibuat dan diuji secara terpisah. Mengubah sistem yang sudah ada tidak memerlukan membangun ulang keseluruhan sistem. Bahasa Pemrograman yang Menggunakan Object Oriented Terdapat berbagai bahasa pemrograman yang menggunakan OO sekarang ini, diantaranya yang terkenal adalah SmallTalk, C++, Visual Basic, dan Java. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 12

88 Pendahuluan Unified Modeling Language (UML) UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object-Oriented). UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponenkomponen yang diperlukan dalam sistem software UML adalah salah satu tool / model untuk merancang pengembangan software yang berbasis object oriented UML sebagai sebuah bahasa yang memberikan vocabulary dan tatanan penulisan kata-kata dalam MS Word untuk kegunaan komunikasi. Sebuah bahasa model adalah sebuah bahasa yang mempunyai vocabulary dan konsep tatanan / aturan penulisan serta secara fisik mempresentasikan dari sebuah sistem. UML adalah sebuah bahasa standard untuk pengembangan sebuah software yang dapat menyampaikan bagaimana membuat dan membentuk model-model, tetapi tidak menyampaikan apa dan kapan model yang seharusnya dibuat yang merupakan salah satu proses implementasi pengembangan software. UML tidak hanya merupakan sebuah bahasa pemograman visual saja, namun juga dapat secara langsung dihubungkan ke berbagai bahasa pemograman, seperti JAVA, C++, Visual Basic, atau bahkan dihubungkan secara langsung ke dalam sebuah object-oriented database. Begitu juga mengenai pendokumentasian dapat dilakukan seperti; requirements, arsitektur, design, source code, project plan, tests, dan prototypes. Untuk dapat memahami UML membutuhkan bentuk konsep dari sebuah bahasa model, dan mempelajari 3 (tiga) elemen utama dari UML seperti building block, aturan-aturan yang menyatakan bagaimana building block diletakkan secara bersamaan, dan beberapa mekanisme umum (common).

89 Building blocks Tiga macam yang terdapat dalam building block adalah : Benda/Things, adalah abstraksi yang pertama dalam sebuah model Hubungan/Relationships, sebagai alat komunikasi dari benda-benda, Bagan/Diagrams. sebagai kumpulan / group dari benda-benda/things. Benda/Things Adalah hal yang sangat mendasar dalam model UML, juga merupakan bagian paling statik dari sebuah model, serta menjelaskan elemenelemen lainnya dari sebuah konsep dan atau fisik. Bentuk dari beberapa benda/thing adalah sebagai berikut: Classes, yang diuraikan sebagai sekelompok dari object yang mempunyai atribute, operasi, hubungan yang semantik. Sebuah kelas mengimplementasikan 1 atau lebih interfaces. Sebuah kelas dapat digambarkan sebagai sebuah persegi panjang, yang mempunyai sebuah nama, atribute, dan metoda pengoperasiannya. Interfaces, merupakan sebuah antar-muka yang menghubungkan dan melayani antar kelas dan atau elemen. Interface / antar-muka mendefinisikan sebuah set / kelompok dari spesifikasi pengoperasian, umumnya digambarkan dengan sebuah lingkaran yang disertai dengan namanya. Sebuah antar-muka berdiri sendiri dan umumnya merupakan pelengkap dari kelas atau komponen. Collaboration, yang didefinisikan dengan interaksi dan sebuah kumpulan / kelompok dari kelas-kelas/elemen-elemen yang bekerja secara bersama-sama. Collaborations mempunyai struktur dan dimensi. Pemberian sebuah kelas memungkinkan berpartisipasi didalam beberapa collaborations dan digambarkan dengan sebuah elips dengan garis terpotong-potong. Use cases, adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. use case digunakan untuk membentuk tingkah-laku benda/ things dalam sebuah model serta di realisasikan oleh sebuah collaboration. Umumnya use case

90 digambarkan dengan sebuah elips dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama. Nodes, merupakan fisik dari elemen-elemen yang ada pada saat dijalankannya sebuah sistem, contohnya adalaha sebuah komputer, umumnya mempunyai sedikitnya memory dan processor. Sekelompok komponen mungkin terletak pada sebuah node dan juga mungkin akan berpindah dari node satu ke node lainnya. Umumnya node ini digambarkan seperti kubus serta hanya mengandung namanya. Hubungan / Relationship Ada 4 macam hubungan didalam penggunaan UML, yaitu; Dependency, adalah hubungan semantik antara dua benda/things yang mana sebuah benda berubah mengakibatkan benda satunya akan berubah pula. Umumnya sebuah dependency digambarkan sebuah panah dengan garis terputus-putus. Association, hubungan antar benda struktural yang terhubung diantara obyek. Kesatuan obyek yang terhubung merupakan hubungan khusus, yang menggambarkan sebuah hubungan struktural diantara seluruh atau sebagian. Umumnya assosiation digambarkan dengan sebuah garis yang dilengkapi dengan sebuah label, nama, dan status hubungannya. Generalizations, adalah menggambarkan hubungan khusus dalam obyek anak/child yang menggantikan obyek parent / induk. Dalam hal ini, obyek anak memberikan pengaruhnya dalam hal struktur dan tingkah lakunya kepada obyek induk. Digambarkan dengan garis panah. Realizations, merupakan hubungan semantik antara pengelompokkan yang menjamin adanya ikatan diantaranya. Hubungan ini dapat diwujudkan diantara interface dan kelas atau elements, serta antara use cases dan collaborations. Model dari sebuah hubungan realization. Bagan/Diagram

91 UML sendiri terdiri atas pengelompokkan diagram-diagram sistem menurut aspek atau sudut pandang tertentu. Diagram adalah yang menggambarkan permasalahan maupun solusi dari permasalahan suatu model. UML mempunyai 9 diagram, yaitu; use-case, class, object, state, sequence, collaboration, activity, component, dan deployment diagram. Use Case Diagram, menggambarkan sekelompok use cases dan aktor yang disertai dengan hubungan diantaranya. Diagram use cases ini menjelaskan dan menerangkan kebutuhan / requirement yang diinginkan/ dikehendaki user/pengguna, serta sangat berguna dalam menentukan struktur organisasi dan model dari pada sebuah sistem. Class Diagram, yang memperlihatkan struktur statis dari kelas actual didalam sistem. Object Diagram, yang merupakan varian dari kelas diagram yang memperlihatkan lebih detail banyaknya obyek yang mengintantiasi (instances) kelas. State Diagram, yang memperliatkan semua keadaan (state) yang dapat dimiliki oleh kelas dan event yang dapat merubah keadaan tersebut. Sequence Diagram, yang memperlihatkan kolaborasi dinamik antara objek-objek dengan suatu urutan pesan (a sequence of message) antar objek tersebut. Collaboration Diagram, yang memperlihatkan kolaborasi dinamik antar objek tanpa memperhatikan aspek waktu. Activity Diagram, yang memperlihatkan aliran urutan aktifitas. Component Diagram, yang memperlihatkan struktur fisik dari source code dalam terminology code components. Komponen berisi informasi tentang logical class dapat berupa komponen source code, komponen biner atau komponen yang dapat dieksekusi. Deployment Diagram, yang memperlihatkan arsitektur fisik dari hardware dan software pada sistem.

92 TEORI UML 2.1. Penjelasan UML Pemecahan masalah utama dari Object Oriented biasanya dengan penggambaran dalam bentuk model. Model abstrak (semu) merupakan gambaran detail dari inti masalah yang ada, umumnya sama seperti refleksi dari problem yang ada pada kenyataan. Beberapa modeling tool yang dipakai adalah bagian dari dasar UML, kependekan dari United Modeling Language. UML terdiri atas beberapa diagram, yaitu : Diagram Use Case Diagram Class Diagram Package Diagram Sequence Diagram Collaboration Diagram StateChart Diagram Activity Diagram Deployment Semakin kompleks bentukan sistem yang akan dibuat, maka semakin sulit komunikasi antara orang-orang yang saling terkait dalam pembuatan dan pengembangan software yang akan dibuat. Pada masa lalu, UML mempunyai peranan sebagai software blueprint (gambaran) language untuk analisis sistem, designer, dan programmer. Sedangkan pada saat ini, merupakan bagian dari software trade (bisnis software). UML memberikan jalur komunikasi dari sistem analis kemudian designer, lalu programmer mengenai rancangan software yang akan dikerjakan. Salah satu pemecahan masalah Object Oriented adalah dengan menggunakan UML. Oleh karena itu orang-orang yang berminat dalam mempelajari UML harus mengetahui dasar-dasar mengenai Object Oriented Solving (pemecahan masalah OO). Tahap pertama, pembentukan model. Model adalah gambaran abstrak dari suatu dasar masalah. Dan dunia nyata atau tempat dimana masalah itu timbul bisa disebut dengan domain. Model mengandung obyek-obyek yang beraktifitas dengan saling mengirimkan messages (pesan-pesan). Obyek mempunyai sesuatu yang diketahui

93 (atribut /attributes) dan sesuatu yang dilakukan (behaviors atau operations). Attributes hanya berlaku dalam ruang lingkup obyek itu sendiri (state). Lalu blue print dari suatu obyek adalah Classes (kelas). Obyek merupakan bagian-bagian dari kelas Diagram Use Case Diagram Use Case menggambarkan apa saja aktifitas yang dilakukan oleh suatu sistem dari sudut pandang pengamatan luar. yang menjadi persoalan itu apa yang dilakukan bukan bagaimana melakukannya. Diagram Use Case dekat kaitannya dengan kejadian-kejadian. kejadian (scenario) merupakan contoh apa yang terjadi ketika seseorang berinteraksi dengan sistem. untuk lebih memperjelas lihat gambaran suatu peristiwa untuk sebuah klinik kesehatan di bawah ini : Pasien menghubungi klinik untuk membuat janji (appointment) dalam pemeriksaan tahunan. Receptionist mendapatkan waktu yang luang pada buku jadwal dan memasukkan janji tersebut ke dalam waktu luang itu. contoh kegiatan pasien yang membuat janji. Gambar 2. 1 Diagram Use Case berguna dalam tiga hal : Menjelaskan fasilitas yang ada (requirements) Use Case baru selalu menghasilkan fasilitas baru ketika sistem di analisa, dan design menjadi lebih jelas. Komunikas dengan klien Penggunaan notasi dan simbol dalam diagram Use Case membuat pengembang lebih mudah berkomunikasi dengan klien-kliennya. Membuat test dari kasus-kasus secara umum Kumpulan dari kejadian-kejadian untuk Use Case bisa dilakukan test kasus layak untuk kejadian-kejadian tersebut.

94 Diagram Class Diagram Class memberikan pandangan secara luas dari suatu sistem dengan menunjukan kelas-kelasnya dan hubungan mereka. Diagram Class bersifat statis; menggambarkan hubungan apa yang terjadi bukan apa yang terjadi jika mereka berhubungan. Diagram Class mempunyai 3 macam relationalships (hubu ngan), sebagai berikut : Association Suatu hubungan antara bagian dari dua kelas. Terjadi association antara dua kelas jika salah satu bagian dari kelas mengetahui yang lainnya dalam melakukan suatu kegiatan. Di dalam diagram, sebuah association adalah penghubung yang menghubungkan dua kelas. Aggregation Suatu association dimana salah satu kelasnya merupakan bagian dari suatu kumpulan. Aggregation memiliki titik pusat yang mencakup keseluruhan bagian. Sebagai contoh : OrderDetail merupakan kumpulan dari Order. Generalization Suatu hubungan turunan dengan mengasumsikan satu kelas merupakan suatu superclass (kelas super) dari kelas yang lain. Generalization memiliki tingkatan yang berpusat pada superclass. Contoh : Payment adalah superclass dari Cash, Check, dan Credit. Untuk tambahan bahwa association mempunyai 2 titik. Salah satu titik bisa memiliki label untuk menjelaskan association tersebut, contoh : OrderDetail adalah line Item untuk setiap permintaan. Panah navigability (pengatur alur arah) dalam suatu association menggambarkan arah mana association dapat ditransfer atau disusun. Seperti dalam contoh : OrderDetail dapat disusun dari item-nya, namun tidak bisa sebaliknya. Panah ini juga menjelaskan siapa memiliki implementasi dari association; dalam kasus ini OrderDetail memiliki Item. Association tanpa arah panah merupakan bidirectional (bolak-balik). Multiplicity dari suatu titik association adalah angka kemungkinan bagian dari hubungan kelas dengan single instance (bagian) pada titik yang lain. Multiplicity berupa single number (angka tunggal) atau range number (angka batasan). Pada contoh,

95 hanya bisa satu Customer untuk setiap Order, tapi satu Customer hanya bisa memiliki beberapa Order. Tabel di bawah mengenai multiplicity yang sering digunakan : Tabel 2. 1 Tabel Multiplicity. Multiplicities artinya 0..1 Nol atau satu bagian. Notasi n.. m menerangkan n sampai m bagian. 0..* or * Tak hingga pada jangkauan bagian (termasuk kosong). 1 Tepat satu bagian 1..* Sedikitnya hanya satu bagian Setiap diagram Class memiliki Class (kelas), association, dan multiplicity. Sedangkan navigability (alur arah) dan role (kegiatan) merupakan optional (tidak diharuskan). Contoh Diagram Class transaksi Pembelian barang. Gambar Package dan Object Untuk mengatur pengorganisasian diagram Class yang kompleks, dapat dilakukan pengelompokan kelas-kelas berupa package (paket -paket). Package adalah

96 kumpulan elemen-elemen logika UML. Gambar di bawah ini mengenai model bisnis dengan pengelompokan kelas-kelas dalam bentuk paket-paket : Contoh Diagram Package. Gambar 2. 3 Ada jenis khusus dari diagram Class yaitu diagram Object. Kegunaannya untuk penjelasan yang sedikit dengan relasi yang sulit, khususnya relasi rekursif. Lihat gambar dibawah, diagram Class kecil menunjukkan bahwa department dapat mengandung banyak department yang lain. Class yang relasinya rekursif. Gambar 2. 4 Setiap tingkatan pada diagram berpengaruh pada single instance (bagian tunggal). Nama bagian digarisbawahi dalam diagram UML. Untuk Class name (nama kelas) maupun instance name (nama bagian) bisa mengambil dari diagram Object selama arti diagram tersebut masih jelas.

97 Instance name memiliki huruf yang digarisbawahi. Gambar Diagram Sequence Diagram Class dan diagram Object merupakan suatu gambaran model statis. Namun ada juga yang bersifat dinamis, seperti Diagram Interaction. Diagram sequence merupakan salah satu diagram Interaction yang menjelaskan bagaimana suatu operasi itu dilakukan; message (pesan) apa yang dikirim dan kapan pelaksanaannya. Diagram ini diatur berdasarkan waktu. Obyek-obyek yang berkaitan dengan proses berjalannya operasi diurutkan dari kiri ke kanan berdasarkan waktu terjadinya dalam pesan yang terurut. Di bawah ini adalah diagram Sequence untuk pembuatan Hotel Reservation. Obyek yang mengawali urutan message adalah areservation Window. Contoh Diagram Sequence Pemesanan kamar di Hotel.

98 Gambar 2. 6 Reservation window mengirim pesan makereservation() ke HotelChain. Kemudian HotelChain mengirim pesan yang sama ke Hotel. Bila Hotel punya kamar kosong, maka dibuat Reservation dan Confirmation. Lifeline adalah garis dot (putus -putus) vertikal pada gambar, menerangkan waktu terjadinya suatu obyek. Setiap panah yang ada adalah pemanggilan suatu pesan. Panah berasal dari pengirim ke bagian paling atas dari batang kegiatan (activation bar) dari suatu pesan pada lifeline penerima. Activation bar menerangkan lamanya suatu pesan diproses. Pada gambar diagram, terlihat bahwa Hotel telah melakukan pemanggilan diri sendiri untuk pemeriksaan jika ada kamar kosong. Bila benar, maka Hotel membuat Reservation dan Confirmation. Pemanggilan diri sendiri disebut dengan iterasi. Expression yeng dikurung dengan [ ], adalah condition (keadaan kondisi). Pada diagram dapat dibuat note (catatan). Pada gambar, terlihat seperti selembar kertas yang berisikan teks. Note bisa diletakan dimana saja pada diagram UML Diagram Collaboration Diagram Collaboration juga merupakan diagram interaction. Diagram membawa informasi yang sama dengan diagram Sequence, tetapi lebih memusatkan atau memfokuskan pada kegiatan obyek dari waktu pesan itu dikirimkan. Contoh Diagram Collaboration Pemesanan kamar di Hotel.

99 Gambar 2. 7 Kotak kegiatan obyek diberi label dengan nama kelas atau obyek ( atau keduanya). Nama kelas dibatasi dengan colons /titik dua ( : ). Setiap pesan pada diagram Collaboration mempunyai angka yang terurut. Pesan yang tingkatannya tertinggi adalah angka 1. Pesan yang berada pada tingkat yang sama memiliki prefix yang sama, namun suffix berbeda bergantung pada posisinya; hanya untuk angka 1, 2, dan seterusnya Diagram StateChart Behaviors dan state dimiliki oleh obyek. Keadaan dari suatu obyek bergantung pada kegiatan dan keadaan yang berlaku pada saat itu. Diagram StateChart menunjukan kemungkinan dari keadaan obyek dan proses yang menyebabkan perubahan pada keadaannya. Untuk lebih jelas, contoh yang digunakan model diagram untuk login yang merupakan bagian dari Online Banking System. Logging in terdiri atas masukan input Social Security Number dan Personal Id Number yang berlaku, lalu memutuskan kesahan dari informasi tersebut. Contoh Diagram StateChart Sistem Perbankkan secara Online. Gambar 2. 8

100 Logging in dapat dibagi menjadi empat tahapan proses, yaitu : Getting SSN (masukkan SSN), Getting PIN (masukkan PIN), Validating (periksa kesahannya), dan Rejecting (keluar). Proses peralihan digambarkan dengan panah dari satu state ke yang lainnya. Event (peristiwa) atau condition (keadaan) yang menyebabkan perubahan dituliskan pada samping panah. Diagram ini mengandung dua self-transition (transisi sendiri), satu pada getting SSN dan lainnya pada getting PIN. Keadaan awal Start (black circle /lingkar hitam) adalah dummy (model) untuk memulai action (kegiatan). Keadaan akhir juga keadaan model yang menghentikan kegiatan. Aksi yang terjadi sebagai hasil dari suatu peristiwa atau keadaan ditandai dalam bentuk /action. Pada Validating State, obyek tidak menunggu peristiwa dari luar untuk menyebabkan suatu perubahan. Sebagai gantinya melakukan suatu activity (aktifitas). Hasil dari aktifitas tersebut menentukan keadaan berikutnya dari obyek tersebut Diagram Activity Pada dasarnya diagram Activity sering digunakan oleh flowchart. Diagram ini berhubungan dengan diagram Statechart. Diagram Statechart berfokus pada obyek yang dalam suatu proses (atau proses menjadi suatu obyek), diagram Activity berfokus pada aktifitas-aktifitas yang terjadi yang terkait dalam suatu proses tunggal. Jadi dengan kata lain, diagram ini menunjukkan bagaimana aktifitas-aktifitas tersebut bergantung satu sama lain. Sebagai contoh, perhatikan proses yang terjadi. Pengambilan uang dari bank melalui ATM. Ada tiga aktifitas kelas (orang, dan lainnya) yang terkait yaitu : Customer, ATM, and Bank. Proses berawal dari lingkaran start hitam pada bagian atas dan berakhir di pusat lingkaran stop hitam/putih pada bagian bawah. Aktivitas digambarkan dalam bentuk kotak persegi. Lihat gambar di bawah ini, agar lebih jelas :

101 Contoh Diagram Activity Pengambilan Uang melalui ATM. Gambar 2. 9 Diagram Activity dapat dibagi menjadi beberapa jalur kelompok yang menunjukkan obyek yang mana yang bertanggung jawab untuk suatu aktifitas. Peralihan tunggal (single transition) timbul dari setiap adanya activity (aktifitas), yang saling menghubungi pada aktifitas berikutnya. Sebuah transition (transisi) dapat membuat cabang ke dua atau lebih percabangan exclusive transition (transisi eksklusif). Label Guard Expression (ada di dalam [ ]) yang menerangkan output (keluaran) dari percabangan. percabangan akan menghasilkan bentuk menyerupai bentuk intan. transition bisa bercabang menjadi beberapa aktifitas paralel yang disebut Fork. Fork beserta join (gabungan dari hasil output fork) dalam diagram berbentuk solid bar (batang penuh).

102 Diagram Component dan Deployment Component adalah sebuah code module (kode-kode module). Diagram Component merupakan fisik sebenarnya dari diagram Class. Diagram Deployment menerangkan bahwa konfigurasi fisik software dan hardware. Gambar 2.10 menerangkan hubungan sekitar komponen software dan hardware yang berperan dalam ruang lingkup real estate. Contoh Diagram Deployment Sistem Real Estate. Gambar Fisik hardware berbentuk seperti node-node. Setiap komponen merupakan bagian dari node. Pada gambar komponen berbentuk dua kotak tersusun yang terletak di sebelah kiri atas.

103 PERANCANGAN SISTEM TERINCI 1. PERANCANGAN OUTPUT Tujuan Perancangan Output adalah mengubah data menjadi informasi yang berkualitas dan dapat digunakan. Tujuan akhirnya adalah untuk proses pengambilan keputusan. Informasi yang berkualitas dan dapat digunakan meliputi hal-hal berikut ini : Accessibility : easy- to-use interfaces (kemudahan akses) Timeliness : dibuat sesuai waktu untuk melakukan aksi (ketepatan waktu menghasilkan informasi) Relevance : menghindari detail yang berlebihan (sesuai kebutuhan) Accuracy : bebas dari kesalahan (ketepatan nilai dari informasi) Usability : sesuai dengan model mental / tipe kognitif user Perancang output harus menyediakan suatu produk terhadap klien (end user) yang akan menggunakan laporan. Perancang harus bertanya kepada klien, format output apa yang sangat membantu dan sangat mungkin untuk digunakan Macam-Macam Bentuk Laporan Bentuk dari laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi, yang paling banyak digunakan adalah dalam bentuk tabel dan berbentuk grafik atau bagan. Laporan Untuk Level Manajemen yang Berbeda Laporan Berhirarki Laporan yang dibuat untuk masing-masing level manajemen untuk menerima informasi sesuai dengan permintaan khusus, tanpa memberikan detail yang tidak relevan. Para eksekutif akan melihat trend, kecenderungan, dan pola-pola dari laporan tersebut. Mereka ingin mengetahui apakah masing-masing bagian sudah mencapai tujuan. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 1

104 Ada dua macam laporan berhirarki : Filter Report : laporan yang dirancang untuk memfilter elemenelemen data yang dipilih dari database, sehingga pengambil keputusan akan memperoleh laporan yang sesuai dengan kebutuhannya. Biasanya data difilter pada level atas. Lihat contoh filter report Responsibility Report : laporan yang dibuat untuk memutuskan siapa yang bertanggungjawab terhadap suatu laporan, apakah CEO, manajer pemasaran, atau spesialis media, dll. Lihat contoh responsibility report Laporan Yang Membandingkan Data Laporan ini dibuat untuk membantu manajer dan user lain dalam memilih dua atau lebih item untuk menyusun kesamaan atau ketidaksamaan (perbedaan). Dengan perbandingan ini, user berada pada posisi terbaik untuk membuat keputusan yang rasional. Ada tiga macam laporan yang membandingkan data : Horizontal Report Neraca dan laporan rugi laba menunjukkan laporan keuangan periodik yang meringkas ribuan transaksi dan elemen data menjadi output untuk beragam user. User akan memperoleh gambaran yang jelas dengan melihat perbandingan pada laporan. Hal ini dapat dilakukan dengan merancang horizontal report. Jumlah setiap item dibandingkan dengan item yang berhubungan pada satu atau lebih laporan sebelumnya. Lihat contoh horizontal report Vertical Report Laporan yang membandingkan suatu bagian komponen dengan totalnya. Lihat contoh vertical report Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 2

105 Counterbalance Report Setiap situasi dibandingkan dalam laporan. Contohnya, skenario yang terburuk, layak, dan terbaik dapat membantu para perencana menilai proyek-proyek yang berisiko, juga informasi berharga bagi para eksekutif dalam pengambilan keputusan. Lihat contoh counterbalance report Laporan Untuk Monitor Variansi Data Laporan ini dibedakan menjadi : Variance Report : laporan yang dibuat untuk membandingkan standard dengan hasil aktual yang diperoleh. Biasanya laporan ini dibuat sesuai dengan waktu atau selesainya suatu proses. Lihat contoh variance report Exception Report : laporan ini seperti variance report, tetapi beberapa kuota atau batasan dibuat untuk suatu proses atau aktivitas. Laporan ini dibuat hanya ketika beberapa proses atau aktivitas tidak sesuai dengan batasan atau kuota. Lihat contoh exception report 1.2. Dasar-dasar Merancang Layar (Pedoman Perancangan Laporan) Teknik untuk merancang layar laporan dapat diperoleh atau diadopsi dari perancangan laporan di kertas. Yang harus diperhatikan : Organisasi dari layar Justifikasi dari field data dan pelabelan Judul Spasi Identifikasi judul dan layar Warna Membuat Grafik Untuk Ilustrasi Data Grafik merupakan suatu cara untuk mengilustrasikan informasi numerik yang dapat dipahami dengan cepat. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 3

106 Grafik mengubah kuantitas ke suatu bentuk. Ada empat tools untuk prototipe grafik, yaitu Spreadsheet, CASE tools, DBMS, dan 4 th GL. Grafik dibagi-bagi dalam beberapa kategori berdasarkan jenis informasi yang diinginkan : Scatter graph: untuk menunjukkan trend suatu data. Line graph : menggambarkan fluktuasi melalui waktu, apakah naik atau turun, tinggi, rendah, atau stabil. Bar graph : menunjukkan proporsi atau hubungan kuantitas satu sama lain. Ada dua macam bar graph, yaitu : - Horizontal Bar Graph : membandingkan item-item yang berbeda pada waktu yang sama. - Vertical Bar Graph : mengukur item yang sama dibandingkan pada periode waktu yang berbeda. Sectograph : menggambarkan bagaimana membagi jumlah total. Ada dua macam sectograph : - Pie chart : merupakan suatu lingkaran yang terbagi dalam dua atau lebih segmen yang merepresentasikan suatu persentasi. - Layer graph : seperti line graph, tetapi area antar garis menunjukkan kuantitas dan menambah jumlah totalnya. Lihat contoh layer graph Picturegraph : menggunakan simbol-simbol atau icon-icon khusus sebagai pengganti bar. Setiap gambar menunjukkan kuantitas item yang diilustrasikan. Lihat contoh picturegraph Membuat Tabel dan Matriks Tabel dan matrik menggabungkan ciri dari laporan tabular konvensional dan grafik. Keduanya dapat dipakai untuk hubungan yang penting, menunjukkan perbandingan, dan memberikan instruksi. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 4

107 Membuat Tabel Tabel dibentuk dari sejumlah kolom dengan judul subyek yang diatur dalam garis. Tabel sangat berarti untuk menyediakan rangkuman informasi eksekutif. Lihat contoh tabel Membuat Matriks Elemen kolom dan baris yang diatur dalam segi empat. Matriks sangat baik untuk menunjukkan hubungan antara elemen. Lihat contoh matriks 1.3. Pengaturan Tata Letak Isi Output Pengaturan isi dari output akan secara langsung menentukan kemudahan dari output untuk dipahami dan dimengerti. Pengaturan tata letak output merupakan pekerjaan perancangan yang penting dan sangat diperlukan baik bagi pemakai sistem maupun programmer. Bagi pemakai sistem digunakan untuk menilai isi dan bentuk dari output, apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum. Bagi programmer akan digunakan sebagai dasar pembuatan program untuk menghasilkan output yang diinginkan. Programmer membutuhkan perancangan output ini untuk menentukan posisi kolom, baris dan informasi yang harus disajikan di suatu output. Pengaturan tata letak isi output yang akan dicetak di printer dapat digunakan alat bagan tata letak printer ( printer layout chart) dan kamus data output. 2. PERANCANGAN INPUT Input mengawali dimulainya proses informasi. Input perlu direncanakan untuk mengkonversikan data mentah ke dalam informasi yang berguna (input output). Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 5

108 Beberapa kegiatan di bawah ini memakai data mentah atau data input : Insert into, delete from, update database Menggabungkan dengan data lain dari database untuk menghasilkan output Masukkan dan proses langsung menjadi output tanpa menggabungkan dengan data lain Memulai aksi atau melaksanakan suatu tugas Mengadakan dialog dengan sistem Beberapa media dan metode yang digunakan untuk mendapatkan data dan input data : Paper form yang digabungkan dengan layar data-entry Electronic form Direct-entry devices Codes Menus Natural language 2.1 Perancangan Formulir Kertas Formulir kertas merupakan pembawa data fisik. Kejadian berlangsung, transaksi terjadi, dan aksi diambil. Aktivitas ini menghasilkan data yang dapat diambil dan dimasukkan ke dalam sistem untuk diproses. Aktivitas pemasukkan data dapat dilakukan dengan keying atau scanning. Pada beberapa perusahaan, form ini menjadi suatu bisnis, seperti asuransi, saham, hipotik, kredit, dll. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam merancang formulir kertas : 1. Pemilihan Kertas Beberapa faktor harus dipertimbangkan di dalam pemilihan kertas yang akan digunakan, yaitu : Lama formulir akan disimpan Penampilan dari formulir Banyak formulir tersebut ditangani Bagaimana penanganannya (halus, kasar, dilipat, atau dibawabawa oleh pemakainya) Kemudahan untuk digunakan Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 6

109 Tahan lamanya untuk pengisian yang lama Lingkungan (minyak, kotor, panas, dingin, lembab, dll) Metode untuk pengisian data di formulir (tulis tangan, mesin) Keamanan terhadap pudarnya data Semakin lama formulir akan disimpan, formulir tersebut harus semakin baik. Semakin sering digunakan, kelas kertas harus semakin baik pula. 2. Ukuran Kertas Usahakan ukuran kertas yang digunakan berupa ukuran kertas yang standar dan banyak dijual. Jika kertas tidak standar, sebaiknya dibuat ukuran yang merupakan kelipatan yang tidak membuang kertas, seperti ukuran kertas standar dibagi 2, 3, 4, dst. 3. Warna Penggunaan warna membantu mengidentifikasi dengan cepat formulir yang dipergunakan. Warna yang baik adalah warna yang datanya mudah dibaca, terutama bila menggunakan karbon. Warna yang baik adalah warna yang cerah. 4. Judul Formulir Formulir harus diberi judul untuk menunjukkan jenis dan kegunaannya. Judul dibuat sesingkat mungkin tetapi jelas. Nama perusahaan juga perlu dicantumkan. 5. Nomor Formulir Nomor dapat digunakan untuk menunjukkan keunikan. Dapat diletakkan di pojok kiri bawah atau di bawah kanan. Nomor formulir ini dapat juga digunakan untuk menunjukkan sumber dan jenisnya. 6. Nomor Urut Formulir Nomor urut dari masing-masing formulir ini biasanya dicantumkan di pojok kanan atas. Nomor urut ini sangat perlu untuk tujuan pengendalian, pelacakan pemeriksaan, dan pengarsipan. 7. Nomor dan Jumlah Halaman Jika formulir terdiri lebih dari satu halaman, maka tiap-tiap halaman harus diberi nomor dan jumlah halaman, supaya bila ada halaman yang hilang dapat diketahui. Nomor dan jumlah halaman ini biasanya diletakkan pada sebelah kanan atas. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 7

110 8. Spasi Spasi antar baris dan spasi antar karakter pada formulir harus diperhatikan, terutama bila formulir akan diisi dengan data yang dicetak dengan mesin. 9. Pembagian Area Formulir harus dibentuk dengan pembagian area sedemikian rupa, sehingga memudahkan dalam pengisian atau pencarian data. Pembagian area ini meliputi area judul, area halaman, area kontrol, area organisasi, area obyek, area tubuh, area berita, area otorisasi, area jumlah, dan area nomor. Lihat gambar pembagian area sebuah formulir 10. Caption Merupakan kata-kata yang dicetak di formulir untuk menunjukkan siapa yang harus mengisi data dan apa yang harus diisikan. Jenis-jenis caption : box caption, yes/no check off caption, horizontal check off caption, checklist caption, blocked spaces caption dan scannable form caption. 11. Instruksi dalam Formulir Formulir yang baik harus bersifat self-instruction, artinya harus berisi instruksi-instruksi yang jelas bagi pengisi untuk menuliskan data tanpa harus bertanya lagi. 12. Jendela di Amplop Jika formulir harus dikirimkan, dapat dipergunakan amplop yang berjendela supaya mengurangi penulisan nama dan alamat yang dikirim pada amplop. 13. Jumlah Tembusan Banyak tembusan atau rangkap dari formulir harus dibuat seefisien dan seefektif mungkin, tidak boleh berlebihan dan tidak boleh kurang. Jumlah dari tembusan ini tergantung dari jalur distribusinya, yaitu dapat berupa jalur distribusi urut (sequential routing), dan jalur ditsribusi serentak (concurrent routing). Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 8

111 2.2. Pengelolaan dan Perancangan Formulir Elektronik Merupakan layar pengisian data yang dirancang untuk digunakan tanpa adanya sumber dokumen resmi. Formulir elektronik dirancang pada sebuah digitizer atau layar Video Display Terminal (VDT) dari sistem CASE, menggunakan beberapa komponen seperti pada formulir, yaitu : Pembagian area Instruksi Line, box dan caption Indikator field data Urutan pedoman perancangan Pengelolaan Formulir Elektronik Sesudah formulir ini dirancang dan disetujui, formulir disimpan pada media magnetik atau media optikal dan dikirim ke workstation. Formulir elektronik ditampilkan pada layar workstation, dan diisi oleh user melalui keyboard. Jika hard copy dari formulir elektronik ini diperlukan, dapat diakses dari database dan dihasilkan oleh printer. Lihat contoh dokumen sumber dan layar pemasukkan data Lihat sistem formulir elektronik Smart Electronic Forms Formulir elektronik yang cerdas menunjukkan bagaimana user mengisi formulir, menyediakan instruksi-instruksi dan pesan-pesan secara online, melakukan perhitungan, dan mengirimkan data untuk pemrosesan tambahan. Perancangan Formulir Elektronik Untuk merancang formulir ini kita mengambil data dari dokumen sumber, dan kita harus mengikuti format dari dokumen sumber. Dengan formulir elektronik, tidak dibutuhkan lagi dokumen sumber. Lihat contoh formulir elektronik Pemasukkan Data secara Langsung Komponen hardware yang biasanya digunakan untuk memasukkan data ke dalam formulir adalah keyboard. Keyboard merupakan alat untuk masuk ke dalam sistem informasi. Karena pemasukkan data melalui keyboard bergantung pada keahlian dan usaha manusia, hal ini tidak selalu menjadi cara yang paling efisien dan akurat untuk memasukkan data. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 9

112 Pemasukkan data secara langsung sering disebut sebagai otomatisasi data sumber, merupakan suatu cara menginput data yang tidak membutuhkan pemasukkan data dengan membaca sesuatu dari dokumen sumber, atau mengisi pada formulir elektronik, jadi menambah efisiensi pengisian data dan mengurangi kemungkinan kesalahan pada saat proses pengisian. Beberapa peralatan pemasukkan data secara langsung adalah : Magnetic Ink Character Recognition (MICR) Optical Character Recognition (OCR) Optical Mark Recognition (OMR) Digitizer Image scanner Point-of-Sales (POS) devices Automatic Teller Machine (ATM) Mouse Voice recognition 2.3. Pengkodean Input Kode digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan data, memasukkan data ke dalam komputer, dan untuk mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya. Kode dapat terdiri dari kumpulan angka, huruf, karakter-karakter khusus (misalnya %, /, #, $, &, :, dsb), simbol kode batang (bar code), warna, dan suara Petunjuk Pembuatan Kode Beberapa kemungkinan susunan angka, huruf, dan karakter-karakter khusus dapat dirancang ke dalam bentuk kode. Di dalam merancang suatu kode hal-hal berikut ini perlu diperhatikan: 1. Mudah diingat 2. Unik 3. Fleksibel 4. Efisien 5. Konsisten 6. Sesuai standar 7. Menghindari spasi 8. Menghindari karakter yang mirip 9. Panjang kode harus sama Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 10

113 Tipe Kode Ada beberapa macam tipe dari kode yang dapat digunakan di dalam sistem informasi. Tipe kode tersebut adalah : Kode Mnemonik (Mnemonic Code) Kode mnemonik digunakan untuk tujuan supaya mudah diingat. Kode ini dibuat dengan dasar singkatan atau mengambil sebagian karakter dari item yang akan diwakili oleh kode ini. Umumnya kode mnemonik menggunakan huruf. Akan tetapi dapat juga menggunakan gabungan huruf dan angka. Kebaikan dari kode ini adalah mudah diingat, dan kelemahannya adalah kode dapat menjadi terlalu panjang. Contoh : P = Pria; W = Wanita. Kode Urut (Sequential Code) Kode urut disebut juga kode seri (serial code), merupakan kode yang nilainya urut antara satu kode dengan kode berikutnya. Contoh : 001 Kas 002 Piutang Dagang 003 Persediaan Produk Selesai 004 Persediaan Produk Dalam Proses 005 Persediaan Bahan Baku Kebaikan Sederhana, mudah diterapkan, kode dapat pendek tetapi unik, mudah dicari bila kodenya diketahui, cocok untuk rekaman di file yang menggunakan nomor record relatif, baik untuk pengendalian. Kelemahan Penambahan kode hanya dapat ditambahkan pada akhir urutan dan tidak dapat disisipkan, tidak mempunyai dasar logika tentang informasi item yang diwakilinya, tidak fleksibel bila terjadi perubahan kode. Kode Blok (Block Code) Kode blok mengklasifikasikan item ke dalam kelompok blok tertentu yang mencerminkan satu klasifikasi tertentu atau dasar pemakaian maksimum yang diharapkan. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 11

114 Contoh : Blok Kelompok Aktiva Lancar Aktiva Tetap Hutang Lancar Hutang Jangka Panjang Modal Dari blok-blok kode untuk masing-masing kelompok rekening utama, maka rekening-rekening AKTIVA LANCAR dapat mempunyai kode diantara 1000 sampai dengan 1999 sebagai berikut : 1000 Kas 1100 Piutang Dagang 1200 Persediaan Produk Selesai 1210 Persediaan Produk Dalam Proses 1220 Persediaan Bahan Baku Kebaikan Nilai dari kode mempunyai arti, mudah diperluas, kode dapat ditambah atau dibuang sebagian, proses pembuatan laporan keuangan dapat dilakukan dengan lebih mudah. Kelemahan Panjang kode tergantung dari jumlah bloknya, kurang mudah diingat. Kode Group (Group Code) Kode group merupakan kode yang berdasarkan field-field dan tiap field kode mempunyai arti. Contoh : Kode ISBN, NPM Kebaikan Nilai dari kode mempunyai arti, mudah diperluas, dapat ditambah atau dibuang sebagian, menunjukkan jenjang dari data. Kelemahan Kode dapat menjadi panjang. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 12

115 Kode Desimal (Decimal Code) Kode desimal mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka desimal dimulai dari angka 0...9, atau , tergantung dari banyaknya kelompok. Contoh : 00 Aktiva Lancar Kas Piutang dagang Persediaan produk selesai. 01 Aktiva Tetap Tanah Bangunan Kantor Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 13

116 PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE 1. PERANCANGAN DATABASE Perancangan Database adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem. Perancangan sistem terjadi pada dua tingkat, yaitu : Pada tingkat pertama, perencanaan sistem, analisis dan rancangan umum dilaksanakan untuk menetapkan kebutuhan pemakai. Tingkat perancangan database ini melibatkan tahap front-end, bebas dari perancangan database tertentu atau Database Management System (DBMS). Pada tingkat kedua, rancangan umum, seperti diagram entitas relasi tingkat tinggi, ditransformasikan (atau didekomposisikan) ke dalam perancangan database rinci untuk sebuah DBMS tertentu yang akan digunakan untuk mengimplementasikan sistem total. Tiga model database yang cukup dikenal adalah : Model Hierarkikal Model Jaringan Model Relasional Pada masa lalu banyak penjual ( vendors) menawarkan Database Management Systems (DBMS) yang berdasarkan pada Model Hierarkikal dan Model Jaringan. Saat ini Model Relasional adalah dominan. Karena itu hampir semua penjual perangkat lunak database menawarkan produk perangkat lunak Relational Database Management Systems (RDBMS). RDBMS dibuat dengan struktur tiga skema, yaitu : Eksternal Konseptual Internal Lihat Gambar 1. Struktur tiga-skema dari sebuah RDBMS Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 1

117 Struktur lapisan ini mendefinisikan data perusahaan pada tingkat yang berbeda. Skema Eksternal mendefinisikan bagaimana pemakai mengakses dan melihat output dari RDBMS, bebas dari bagaimana data disimpan atau diakses secara fisik. Akses dan manipulasi seperti ini dilaksanakan oleh pemakai dengan memperkerjakan bahasa prosedural, seperti COBOL atau bahasa query, seperti Structured Query Language (SQL), bahasa standar yang diakui untuk RDBMS. Skema Konseptual yang mendefinisikan model database relasional terdiri dari sekumpulan tabel yang dinormalisasi. Skema konseptual adalah rancangan dari database yang merupakan subyek utama dari bab ini. Skema Internal terdiri dari organisasi fisik dari data (mis. sekuensial, indeks sekuensial, langsung) dalam hal struktur fisik data dan metode-metode pengaksesan dari sistem operasi komputer. APAKAH DATABASE RELASIONAL ITU? Model relasional berdasarkan teori himpunan matematik. Struktur didefinisikan dengan Tabel. Dalam istilah matematika, tabel disebut sebagai Relasi. Profesional sistem sering menggunakan istilah tabel dan relasi secara bergantian. Tiap tabel dalam model relasional dikomposisikan dari baris dan kolom. Kolom disebut Atribut. Nilai untuk sebuah atribut harus dipilih dari sekelompok nilai yang dinamakan Domain. Karena banyak kolom dalam tabel yang sama dapat diidentifikasikan atas domain yang sama, maka nama atribut didefinisikan untuk tiap kolom. Tiap nama atribut dalam sebuah relasi harus unik. Urutan kiri ke kanan dari kolom tidak penting. Urutan dari baris juga tidak penting. Perpotongan dari suatu baris dan kolom berisi sebuah nilai tunggal. Sifat-sifat Tabel : 1. Duplikasi baris tidak diperbolehkan. Untuk melaksanakan sifat ini, harus terdapat paling sedikit satu atribut atau kombinasi beberapa atribut yang mengidentifikasi secara unik tiap baris dari tabel. Atribut atau kombinasi beberapa atribut yang melaksanakan tugas ini disebut Kunci Primer (Primary Key). Contoh : Nomor_Mahasiswa, adalah kunci primer yang mengidentifikasi tiap mahasiswa secara unik. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 2

118 2. Database relasional adalah nilai Primary Key tidak boleh mempunyai duplikat atau NIL (NULL, yaitu nilai tidak diketahui). 3. Keterhubungan ( relationship) antara dua tabel. Jika Tabel R2 mempunyai sebuah Kunci Asing (Foreign Key) yang cocok dengan kunci primer dari Tabel R1, maka untuk setiap nilai Foreign Key harus terdapat sebuah nilai kecocokan dari Primery Key, atau nilai Foreign Key harus nil. Menggunakan Structures Query Language (SQL) SQL adalah bahasa standar database yang digunakan untuk query, manipulasi dan memperbarui RDBMS. Karena semakin banyak organisasi yang memutuskan untuk mengkonsolidasikan database mereka ke dalam sistem seluas usaha, pengetahuan mengenai SQL akan menjadi kebutuhan untuk para perancang database. 2. ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD) Model Entity Relationship Adalah suatu penyajian data dengan menggunakan Entity dan Relationship. Entity Entity adalah obyek yang dapat dibedakan dalam dunia nyata Entity set adalah kumpulan dari entity yang sejenis Entity set dapat berupa : - Obyek secara fisik : Rumah, Kendaraan, Peralatan - Obyek secara konsep : Pekerjaan, Perusahaan, Rencana Relationship Relationship adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity. Relationship set adalah kumpulan relationship yang sejenis. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 3

119 PEGAWAI KERJA Atribut Atribut adalah karakteristik dari entity atau relationship, yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut. Nilai Atribut merupakan suatu data aktual atau informasi yang disimpan pada suatu atribut di dalam suatu entity atau relationship. Jenis-jenis atribut : Key Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik. Atribut Simple Atribut yang bernilai tunggal. Atribut Multivalue Atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instan entity. TglLahir Gelar NIP Nama PEGAWAI Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 4

120 Atribut Composite Suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu. Nama Depan Nama TTengah Nama Belakang NAMA PEGAWAI Atribut Derivatif Suatu atribut yang dihasilkan dari atribut yang lain. TglLahir Umur PEGAWAI Derajat dari relationship Menjelaskan jumlah entity yang berpartisipasi dalam suatu relationship. Unary Degree (Derjat Satu) PEGAWAI LAPOR Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 5

121 Binary Degree (Derajat Dua) PEGAWAI KERJA DEPARTEMEN Ternary Degree (Derajat Tiga) PEGAWAI KERJA PROYEK KOTA Cardinality Ratio Constraint Menjelaskan batasan jumlah keterhubungan satu entity dengan entity lainnya. Jenis Cardinality Ratio 1 : 1 (One-To-One) Sebuah entity A diasosiasikan pada sebuah entity B, dan sebuah entity B diasosiasikan dengan paling banyak sebuah entity A. a1 a2 a3 a4 b1 b2 b3 b4 A B Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 6

122 Pegawai Milik Kendaraan r1 P1 k1 r2 p2 k2 r3 p3 k3... PEGAWAI AI 1 MILIK 1 KENDARAAN 1 : N (One-To-Many) Sebuah entity A diasosiasikan dengan sejumlah entity B, tetapi entity B dapat diasosiasikan paling banyak satu entity A. a1 b1 b2 a2 b3 b4 a3 b5 A B Pegawai Kerja Departemen r1 P1 d1 r2 p2 d2 r3 p3 d3 r4 p4... Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 7

123 PEGAWAI N 1 KERJA DEPARTEMEN N : 1 (Many-To-One) Suatu entity A dapat diasosiasikan dengan paling banyak sebuah entity B, tetapi entity B dapat diasosiasikan dengan sejumlah entity di A. a1 b1 a2 a3 b2 a4 a5 b3 A B M : N (Many-To-Many) Suatu entity A dapat diasosiasikan dengan sejumlah entity B dan entity B dapat diasosiasikan dengan sejumlah entity di A. a1 a2 a3 a4 b1 b2 b3 b4 A B Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 8

124 Pegawai Kerja Proyek r1 P1 pr1 r2 p2 pr2 r3 p3 pr3 r4... M N PEGAWAI KERJA PROYEK Participation Constraint Menjelaskan apakah keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity lain. Terdapat 2 macam Participation Constraint : Total Participation Keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity lain. N 1 PEGAWAI PUNYA BAGIAN Partial Participation Keberadaan suatu entity tidak tergantung pada hubungannya dengan entity lain. PEGAWAI N 1 KERJA PROYEK Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 9

125 Weak Entity Weak Entity adalah suatu Entity dimana keberadaan dari entity tersebut tergantung dari keberadaan entity lain. Entity yang merupakan induknya disebut Identifying Owner dan relationshipnya disebut Identifying Relationship. Weak Entity selalu mempunyai Total Participation constraint dengan Identifying Owner. NOPEG. NAMA PEGAWAI MILIK TANGGUNGAN Simbol-simbol ER-Diagram Notasi Arti Entity Weak Entity Relationship Identifying Relationship Atribut Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 10

126 6. 6. Atribut Primary Key Atribut Multivalue Atribut Composite Atribut Derivatif Transformasi dari ERD ke Database Relasional 1. Setiap tipe Entity dibuat suatu relasi yang memuat semua atribut simple, sedangkan untuk atribut composite hanya dimuat komponen-komponennya saja. NOPEG ALM1 KDPOS PEGAWAI ALAMAT PEGAWAI (NOPEG, ALM1, KDPOS,.) 2. Setiap relasi yang mempunyai atribut multivalue, buatlah relasi baru dimana Primary Keynya merupakan gabungan dari Primary Key dari relasi tersebut dengan atribut multivalue. NOPRO... LOKASI PROYEK LOKPR(NOPRO, LOKASI) Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 11

127 3. Setiap Unary Relationship 1:N, pada relasi perlu ditambahkan suatu foreign key yang menunjuk ke nilai primary keynya. NOPEG. 1 PEGAWAI KONTROL PEGAWAI (NOPEG,.., SUPERVISOR-ID) N 4. Setiap Unary Relationship M:N, buatlah relasi baru dimana primary keynya merupakan gabungan dari dua atribut dimana keduanya menunjuk ke primary key relasi awal dengan penamaan yang berbeda. NOBAR. M BARANG TERDIRI JUMLAH KOMBAR (NOBAR, NOKOMP, JUMLAH) N 5. Setiap Binary Relationship 1:1, dimana Participation Constraint keduanya total, buatlah suatu relasi gabungan dimana Primary Keynya dapat dipilih salah satu. NOPEG NOPRO PEGAWAI KERJA PROYEK PEGAWAI (NOPEG,..., NOPRO,...). Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 12

128 6. Setiap Binary Relationship 1:1 dan salah satu Participation Constraintnya Total, maka Primary Key pada relasi yang Participation Constraintnya Partial menjadi Foreign Key pada relasi yang lainnya. NOPEG PEGAWAI 1 PIMPIN NOBAG BAGIAN BAGIAN (NOBAG,..., MANAGER) 7. Setiap Binary Relationship 1:1, dimana kedua Participation Constraintnya partial, maka selain kedua relasi perlu dibuat relasi baru yang berisi Primary Key gabungan dari Primary Key kedua tipe Entity yang berelasi. NOPEG PEGAWAI KERJA PEKERJAAN ( NOPEG, NOPRO, ) NOPRO PROYEK 8. Setiap Binary Relationship 1 : N, dimana tipe Entity yang bersisi N mempunyai Participation Constraint Total, maka Primary Key pada relasi yang bersisi 1 dijadikan Foreign Key pada relasi yang bersisi N. NOBAG. NOPRO BAGIAN 1 PUNYA N PROYEK PROYEK (NOPRO,..., NOBAG) Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 13

129 9. Setiap Binary Relationship 1 : N, dimana tipe Entity yang bersisi N mempunyai Participation Constraint partial, buatlah relasi baru dimana Primary Keynya merupakan gabungan dari Primary Key kedua tipe Entity yang berelasi. NOPEG PEGAWAI N 1 KERJA NOPRO PROYEK PEKERJAAN (NOPEG, NOPRO, ) 10. Setiap Binary Relationship M:N, buatlah relasi baru dimana Primary Keynya merupakan gabungan dari Primary Key kedua tipe Entity yang berelasi. NOPEG.. NOPRO PEGAWAI M M N KERJA N PROYEK PEKERJAAN (NOPEG, NOPRO,..) 11. Setiap Ternary Relationship, buatlah relasi baru dimana Primary Keynya merupakan gabungan dari Primary Key ketiga tipe Entity yang berelasi. NOPEG NOPRO PEGAWAI KERJA PROYEK KOTA NOKOT PEKERJAAN ( NOPEG, NOPRO, NOKOT) Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 14

130 12. Setiap tipe Weak Entity, dibuat suatu relasi yang memuat semua atributnya dimana Primary Keynya adalah gabungan dari Partial Key dan Primary Key dari relasi induknya (identifying owner). NOPEG NAMA. PEGAWAI 1 N PUNYA TANGGUNGAN TANGGUNGAN (NOPEG, NAMA,.) Hasil Transformasi dari Diagram ER ke Database Relasional : Skema Database PEGAWAI BAGIAN PROYEK LOKPR PEKERJAAN (NOPEG, NAPEG, ALM1, KDPOS,TGLLAH, UMUR, SUPERVISOR-ID, NOBAG) (NOBAG, NABAG, LOKASI, MANAGER) (NOPRO, NAPRO, NOBAG) (NOPRO, LOKAPR) (NOPEG, NOPRO, JAM) TANGGUNGAN (NOPEG, NAMA, JNKELT,HUBUNGAN) 3. NORMALISASI Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 15

131 Tujuan dari Normalisasi Untuk menghilangkan kerangkapan data Untuk mengurangi kompleksitas Untuk mempermudah pemodifikasian data Proses Normalisasi Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya berdasarka persyaratan tertentu ke beberapa tingkat. dianalisis Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal. Tahapan Normalisasi Bentuk Tidak Normal Menghilangkan perulangan group Bentuk Normal Pertama (1NF) Menghilangkan ketergantungan sebagian Bentuk Normal Kedua (2NF) Menghilangkan ketergantungan transitif Bentuk Normal Ketiga (3NF) Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF) Menghilangkan Ketergantungan Multivalue Bentuk Normal Keempat (4NF) Bentuk Normal Kelima Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 16

132 Ketergantungan Fungsional Definisi : Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional pada atribut X (R.X ---> R.Y), jika dan hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai tepat satu nilai Y pada R. Misal, terdapat skema database Pemasok-barang : Pemasok (No-pem, Na-pem) Tabel PEMASOK-BARANG No-pem Na-pem P01 P02 P03 Baharu Sinar Harapan Ketergantungan fungsional dari tabel PEMASOK-BARANG adalah : No-pem ---> Na-pem Ketergantungan Fungsional Penuh Definisi : Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional penuh pada atribut X pada relasi R, jika Y tidak tergantung pada subset dari X ( bila X adalah key gabungan) Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 17

133 Contoh : KIRIM-BARANG( No-pem, Na-pem, No-bar, Jumlah) No-pem Na-pem No-bar Jumlah P01 Baharu B P01 Baharu B P01 Baharu B P02 Sinar B P03 Harapan B (Tergantung penuh terhadap key- Ketergantungan fungsional : No-pem --> Na-pem No-bar, No-pem --> Jumlah nya) Ketergantungan Transitif Definisi : Atribut Z pada relasi R dikatakan tergantung transitif pada atribut X, jika atribut Y tergantung pada atribut X pada relasi R dan atribut Z tergantung pada atribut Y pada relasi R. ( X Y, Y Z, maka X Z ) Contoh : No-pem Kode-kota Kota No-bar Jumlah P01 1 Jakarta B P01 1 Jakarta B P01 1 Jakarta B P02 3 Bandung B P03 2 Surabaya B Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 18

134 Ketergantungan fungsional : No-pem Kode-kota Kode-kota Kota, maka No-pem Kota Bentuk Normal Kesatu (1NF) Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kesatu bila setiap data bersifat atomik yaitu setiap irisan baris dan kolom hanya mempunyai satu nilai data Tabel KIRIM-1 (Unnormal) No-pem Kode-kota Kota No-bar Jumlah P01 1 Jakarta B B B P02 3 Bandung B P03 2 Surabaya B Tabel KIRIM-2 (1NF) No-pem Kode-kota Kota No-bar Jumlah P01 1 Jakarta B P01 1 Jakarta B P01 1 Jakarta B P02 3 Bandung B P03 2 Surabaya B Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 19

135 Diagram Ketergantungan Fungsional Jumlah No-pem Kode-kota Kota No-bar Bentuk Normal Kedua (2NF) Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kedua bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kesatu, dan atribut yang bukan key sudah tergantung penuh terhadap keynya. Tabel PEMASOK-1 (2NF) No-pem Kode-kota Kota P01 1 Jakarta P02 3 Bandung P03 2 Surabaya Bentuk Normal Ketiga (3NF) Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal ketiga bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kedua dan atribut yang bukan key tidak tergantung transitif terhadap keynya. Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 20

136 Tabel KIRIM-3 (3NF) No-pem No-bar Jumlah P01 B P01 B P01 B P02 B P03 B Tabel PEMASOK-2 (3NF) Tabel PEMASOK-3 (3NF) No-pem Kode-kota Kode-kota Kota P Jakarta P Surabaya P Bandung Normalisasi pada database perkuliahan Asumsi : Seorang mahasiswa dapat mengambil beberapa mata kuliah Satu mata kuliah dapat diambil oleh lebih dari satu mahasiswa Satu mata kuliah hanya diajarkan oleh satu dosen Satu dosen dapat mengajar beberapa mata kuliah Seorang mahasiswa pada mata kuliah tertentu hanya mempunyai satu nilai Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 21

137 Tabel MAHASISWA-1 ( Unnormal ) Tabel MAHASISWA-2 ( 1NF ) No-Mhs Nama Jurusan Kode- Nama-MK Kode-Dosen Nama- Nilai - Mhs MK Dosen 2683 Welli MI MI350 Manajamen DB B104 Ati A MI465 Analsis Prc. Sistem B317 Dita B 5432 Bakri Ak. MI350 Manajemen DB B104 Ati C AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia B MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola A No- Mhs Mhs Jurusan Nama- Kode- MK Nama-MK Kode-Dosen Nama- Dosen 2683 Welli MI MI350 Manajamen DB B104 Ati A 2683 Welli MI MI465 Analsis Prc. Sistem B317 Dita B 5432 Bakri Ak. MI350 Manajemen DB B104 Ati C 5432 Bakri Ak. AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia B 5432 Bakri Ak. MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola A Nilai Diagram Ketergantungan Fungsional Nama_Mhs No-Mhs Jurusan Nilai Nama-MK Kode-MK Kode-Dosen Nama-Dosen Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 22

138 Tabel KULIAH (2NF) Nama-MK Kode-Dosen MI350 Manajamen DB B104 Ati MI465 Analsis Prc. Sistem B317 Dita AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola Tabel MAHASISWA-3 (3NF) Nama-Mhs Jurusan 2683 Welli MI 5432 Bakri Ak. Tabel NILAI (3NF) Nilai 2683 MI350 A 2683 MI465 B 5432 MI350 C 5432 AKN201 B 5432 MKT300 A Tabel MATAKULIAH (3NF) Kode-MK Nama-MK Kode-Dosen MI350 Manajamen DB B104 MI465 Analsis Prc. Sistem B317 AKN201 Akuntansi Keuangan D310 MKT300 DasarPemasaran B212 Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 23

139 Tabel DOSEN (3NF) Kode- Dosen B104 B317 B310 B212 Nama-Dosen Ati Dita Lia Lola Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 24

140 Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 25

141 DATA FLOW DIAGRAM KASUS : SISTEM PEMINJAMAN UANG PADA KOPERASI KARYAWAN PT. PENGERUKAN INDONESIA ANALISIS MASALAH Pinjaman Anggota : Pinjaman anggota koperasi karyawan PT. Pengerukan Indonesia adalah pinjaman jangka panjang, yang dikelola untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. Pinjaman ini ditangani oleh pengurus koperasi dan kepala bagian akunting. Anggota yang berhak meminjam uang adalah anggota yang bekerja pada PT. Pengerukan Indonesia, dan pensiunan perusahaan tersebut yang terdaftar menjadi anggota koperasi karyawan. Anggota yang berhak meminjam uang adalah mereka yang sedang tidak meminjam uang ke koperasi. Bagi anggota yang masih mempunyai pinjaman tidak diperkenankan meminjam uang sampai pinjamannya lunas. Jika anggota disetujui untuk memperoleh pinjaman, maka anggota akan memperoleh uang sebesar pinjaman serta tanda terima pinjaman. Besar pinjaman yang ditetapkan sesuai dengan slip gaji anggota dari instasi PT. Pengerukan Indonesia. Pemotongan gai untuk pembayaran hutang harus kurang dari 50% dari gajinya, dan maksimum pembayaran tiga bulan. Sistem Pembayaran : Sistem pembayaran tunai : dibayar langsung oleh peminjam kepada koperasi sesuai dengan kesepakatan perjanjian dengan koperasi yang memberikan pinjaman. Sistem pembayaran payroll : pembayaran dilakukan oleh pihak ketiga, yaitu PT. Pengerukan Indonesia melalui bagian akunting, melalui pemotongan gaji karyawan.

142 Diagram Konteks FPP, Slip gaji Anggota Uang, TTP, Informasi penolakan Pinjaman Sistem Peminjaman Uang di Koperasi PT. Pengerukan Indonesia Daftar Nama Peminjam Laporan pinjaman bulanan Bagian Akunting Pengurus Koperasi Diagram Zero Anggota FPP, Slip Gaji 1 Cek anggota dan menambah data anggota Data Anggota Anggota Data anggota Informasi Penolakan Pinjaman 2 Menseleksi pinjaman Data Pinjaman Data Jumlah Pinjaman Pinjaman Data Jumlah Pinjaman Uang, TTP 3 Transaksi Pinjaman Data Transaksi Pinjaman Transaksi Master Anggota Data Anggota 5 Membuat Daftar Nama Peminjam 4 Membuat Data Laporan Pinjaman Bulanan Data Transaksi Data Jumlah Pinjaman Data Anggota Daftar peminjam Pinjaman Data Laporan pinjaman bulanan Pinjaman Bagian Keuangan Pengurus Koperasi FPP : Formulir Permohonan Pinjaman TTP : Tanda Terima Pinjaman

143 ERD SISTEM PEMINJAMAN UANG PADA KOPERASI KARYAWAN PT. PENGERUKAN INDONESIA : Anggota 1 1 Transaksi Pinjaman No- Anggota* Kd-Trans* Kd-Pinjam* Nama Tgl-Pinjam Jml-Pinjam Alamat Gapok Bagian Jabatan Keterangan : * : Primary Key

144 KASUS : SISTEM PEMBAYARAN PARKIR DI TOKO BUKU GRAMEDIA MATRAMAN ANALISIS SISTEM Sistem yang Berjalan : Suatu sistem pengolahan data kendaraan merupakan salah satu sistem yang penting selain sistem keamanan, sistem penempatan kendaraan, dsb. Kesemua sistem tersebut merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, yaitu Sistem Perpakiran. Dalam Sistem Pengolahan Data Kendaraan yang ada di toko buku ini, sering dijumpai masalah-mesalah seperti : kurangnya perhitungan waktu yang tepat untuk menetapkan besarnya biaya yang yang harus dibayar oleh pengguna jasa parkir. Hal ini dikarenakan sistem yang digunakan masih menerapkan sistem karcis. Sehingga waktu yang terhitung dan besarnya tarif yang diberlakukan masih menggunakan perhitungan manual. Untuk itu diperlukan suatu sistem yang dapat memberikan kepastian, baik dalam hal perhitungan waktu, maupun dalam hal menentukan besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh pengguna jasa. Sistem yang diusulkan : Sistem Pembayaran Parkir yang baru akan berawal dari sebuah kendaraan bermotor masuk ke dalam area perpakiran. Pada saat kendaraan tersebut melalui pintu masuk area, maka dilakukan pendataan oleh petugas pintu masuk. Pengguna jasa akan diberikan informasi mengenai area parkir yang kosong. Dari pendataan yang dilakukan oleh petugas, data tersebut akan diproses lagi pada saat kendaraan akan keluar melalui pintu keluar area. Dan hasil data yang telah diproses akan dijadikan ukuran dalam menentukan lamanya waktu yang digunakan dan besarnya biaya yang akan dikeluarkan oleh pengguna jasa parkir tersebut. Diagram Konteks : Kendaraan Data kendaraan Sistem Pembayaran Parkir Laporan harian Laporan bulanan Bagian Keuangan Tanda Parkir, Bukti Pembayaran Informasi Lokasi Parkir

145 Diagram Zero : Kendaraan 1 Data Kendaraan Memeriksa Data Lokasi File Parkir Informasi Lokasi lokasi Parkir parkir Tanda Parkir Data Kendaraan Data Kendaraan Data Lokasi Mbayaran Data 3 Data 2 Kendaraan Kendaraa Mencetak Kendaraan Pendataan Tanda kendaraan File Kendaraan Parkir masuk Bukti Pembayaran an 5 Mencetak Bukti Pembayaran Data 4 Data Lokasi File Parkir Pembayar Pendataan Kendaraan Keluar File Kendaraan 7 Mencetak Laporan Bulanan Data Kendaraan Data Pembayaran Data 6 Kendaraan Mencetak Laporan Harian Laporan Harian Bulanan Bagian Keuangan Laporan

146 KASUS : RANCANGAN SISTEM PENJUALAN PADA BUTIK BUSANA MUSLIM BAIT AZ-ZAHRA Butik busana muslim Bait Az-Zahra beralamat di Jl. Iskandarsyah Raya No.96 A Kebayoran Baru Jakarta Selatan ini dibuka pada tanggal 27 Juli Butik ini menyediakan beberapa jenis busana muslim yang diproduksi sendiri, mulai dari stelan tunik, abaya dan baju koko. Karena dirasakan usaha busana muslim ini semakin berkembang, maka butik yang semula hanya berdiri 1 lantai, ditambah menjadi 2 lantai. Seiring dengan itu piula, maka pemilik mulai mengupayakan untuk menambah menjual perlengkapan muslim lainnya seperti mukena, buku-buku agama pilihan dan juga pasmina. Prosedur penjualan yang sedang berlangsung di butik ini adalah : 1. Konsumen datang memesan barang 2. Dari proses tersebut kemudian dicatat dalam faktur rangkap 2 3. Selanjutnya faktur yang berwarna merah diserahkan ke konsumen, sedangkan faktur yang berwarna putih disimpan untuk kemudian dicatat di data konsumen, data barang dan data transaksi. 4. Setelah itu dibuat laporan penjualan untuk diserahkan ke pemilik. Diagram Konteks : Konsumen Data pesanan Faktur penjualan Sistem penjualan Laporan Penjualan Pemilik Informasi penolakan

147 Diagram Zero : Konsumen Data pesanan Informasi penolakan 1 Memeriksa barang Data barang Barang Data barang 2 Cek & Input konsumen Data Konsumen Konsumen Data barang Data konsumen Faktur penjualan 3 Transaksi & Pembuatan faktur Data barang terjual Data transaksi Transaksi Data transaksi 4 Membuat Laporan penjualan Data brg Data konsumen Laporan Penjualan Pemilik

148 ERD SISTEM PENJUALAN PADA BAIT AZ-ZAHRA : Konsumen M Beli N Barang Kd-Kons No-Faktur Kd-Brg Nama-Kons Tgl-Jual Nama-Brg Alamat Jumlah Hrg-Brg No-Telp Total Jml-Stok

149 KASUS : SISTEM PEMESANAN TIKET KERETA API PADA PT. KERETA API INDONESIA (PT. KAI) Prosedur yang sedang berjalan : Pemesan mengisi formulir pesanan tiket yang telah disiapkan oleh Bagian Pemesanan. Adapun yang diisi di dalam formulir pesanan diantaranya adalah Nama pemesan, alamat, No.telpon, nama kereta api, kelas, tgl.berangkat dan jumlah pesanan. Setelah formulir diisi dengan benar, formulir di serahkan ke Bagian Pemesanan. Data pesanan akan di entry ke dalam komputer dan disimpan di dalam file. Pembayaran dilakukan secara tunai. Setelah proses pembayaran selesai, maka pemesan mendapat bukti pembayaran berupa kwitansi dan bukti pemberangkatan berupa tiket kereta api. Prosedur yang diusulkan: Prosedur yang diusulkan tidak jauh berbeda dengan prosedur yang telah berjalan sebelumnya, hanya pada prosedur yang diusulkan akan ditambah satu item yaitu No.ID Pemesan bedasarkan urutan formulir data pesanan yang masuk ke Bagian Pemesanan. Diagram Konteks : Pemesan Data pemesan, FPT Informasi tolak, Kwitansi, Tiket Sistem Pemesanan Tiket Lap.pemesanan tiket Pimpinan PT. KAI

150 Diagram Zero : Pemesan Data pemesan, FPT Informasi tolak 1 Memeriksa kereta Data kereta Kereta Data kereta, Data pemesan 2 Memeriksa & menambah data pesanan Data pemesan Pemesan Data kereta, Data pemesan Kwitansi, Tiket 3 Transaksi Pemesanan tiket dan Pembuatan kwitansi Data kereta yang dipesan Data transaksi Transaksi Data transaksi Pimpinan PT. KAI Laporan pemesan tiket 4 Membuat laporan Data pemesan Data kereta FPT : Formulir Pemesanan Tiket

151 ERD SISTEM PEMESANAN TIKET KERETA API : Kd-Tiket * Jam-Dtg Kd-KA * Tgl_Pesan Jml-Dws Nama-KA Tgl-Brkt Jml-Anak Kelas-KA Jam-Brkt Jml-Lansia Tujuan Pemesan M Transaksi N Kereta No-ID * Tot-Penump Hrg-Dws Nm-Pms Tot-Bayar Hrg-Anak Alamat Bea_Pesan Hrg-Lansia No-Telp No- Gerbong No-Kursi Keterangan : * : Primary Key

152 Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright 2003 IlmuKomputer.Com Pengantar Unified Modeling Language (UML) Sri Dharwiyanti Romi Satria Wahono Lisensi Dokumen: Copyright 2003 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari IlmuKomputer.Com. Pendahuluan Saat ini piranti lunak semakin luas dan besar lingkupnya, sehingga tidak bisa lagi dibuat asal-asalan. Piranti lunak saat ini seharusnya dirancang dengan memperhatikan hal-hal seperti scalability, security, dan eksekusi yang robust walaupun dalam kondisi yang sulit. Selain itu arsitekturnya harus didefinisikan dengan jelas, agar bug mudah ditemukan dan diperbaiki, bahkan oleh orang lain selain programmer aslinya. Keuntungan lain dari perencanaan arsitektur yang matang adalah dimungkinkannya penggunaan kembali modul atau komponen untuk aplikasi piranti lunak lain yang membutuhkan fungsionalitas yang sama. Pemodelan (modeling) adalah proses merancang piranti lunak sebelum melakukan pengkodean (coding). Model piranti lunak dapat dianalogikan seperti pembuatan blueprint pada pembangunan gedung. Membuat model dari sebuah sistem yang kompleks sangatlah penting karena kita tidak dapat memahami sistem semacam itu secara menyeluruh. Semakin komplek sebuah sistem, semakin penting pula penggunaan teknik pemodelan yang baik. Dengan menggunakan model, diharapkan pengembangan piranti lunak dapat memenuhi semua kebutuhan pengguna dengan lengkap dan tepat, termasuk faktor-faktor seperti scalability, robustness, security, dan sebagainya. Kesuksesan suatu pemodelan piranti lunak ditentukan oleh tiga unsur, yang kemudian terkenal dengan sebuan segitiga sukses (the triangle for success). Ketiga unsur tersebut adalah metode pemodelan (notation), proses (process) dan tool yang digunakan. 1

153 Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright 2003 IlmuKomputer.Com Memahami notasi pemodelan tanpa mengetahui cara pemakaian yang sebenarnya (proses) akan membuat proyek gagal. Dan pemahaman terhadap metode pemodelan dan proses disempurnakan dengan penggunaan tool yang tepat. Apa itu UML Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasabahasa berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi prosedural dalam VB atau C. Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering). Sejarah UML sendiri cukup panjang. Sampai era tahun 1990 seperti kita ketahui puluhan metodologi pemodelan berorientasi objek telah bermunculan di dunia. Diantaranya adalah: metodologi booch [1], metodologi coad [2], metodologi OOSE [3], metodologi OMT [4], metodologi shlaer-mellor [5], metodologi wirfs-brock [6], dsb. Masa itu terkenal dengan masa perang metodologi (method war) dalam pendesainan berorientasi objek. Masing-masing metodologi membawa notasi sendiri-sendiri, yang mengakibatkan timbul masalah baru apabila kita bekerjasama dengan group/perusahaan lain yang menggunakan metodologi yang berlainan. 2

154 Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright 2003 IlmuKomputer.Com Rumbaugh Booch Jacobson Odell OMG (Object Management Group) Shlaer and Mellor Meyer Gamma Dimulai pada bulan Oktober 1994 Booch, Rumbaugh dan Jacobson, yang merupakan tiga tokoh yang boleh dikata metodologinya banyak digunakan mempelopori usaha untuk penyatuan metodologi pendesainan berorientasi objek. Pada tahun 1995 direlease draft pertama dari UML (versi 0.8). Sejak tahun 1996 pengembangan tersebut dikoordinasikan oleh Object Management Group (OMG Tahun 1997 UML versi 1.1 muncul, dan saat ini versi terbaru adalah versi 1.5 yang dirilis bulan Maret Booch, Rumbaugh dan Jacobson menyusun tiga buku serial tentang UML pada tahun 1999 [7] [8] [9]. Sejak saat itulah UML telah menjelma menjadi standar bahasa pemodelan untuk aplikasi berorientasi objek. Konsepsi Dasar UML Dari berbagai penjelasan rumit yang terdapat di dokumen dan buku-buku UML. Sebenarnya konsepsi dasar UML bisa kita rangkumkan dalam gambar dibawah. 3

155 Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright 2003 IlmuKomputer.Com Abstraksi konsep dasar UML yang terdiri dari structural classification, dynamic behavior, dan model management, bisa kita pahami dengan mudah apabila kita melihat gambar diatas dari Diagrams. Main concepts bisa kita pandang sebagai term yang akan muncul pada saat kita membuat diagram. Dan view adalah kategori dari diagaram tersebut. Lalu darimana kita mulai? Untuk menguasai UML, sebenarnya cukup dua hal yang harus kita perhatikan: 1. Menguasai pembuatan diagram UML 2. Menguasai langkah-langkah dalam analisa dan pengembangan dengan UML Tulisan ini pada intinya akan mengupas kedua hal tersebut. Seperti juga tercantum pada gambar diatas UML mendefinisikan diagram-diagram sebagai berikut: use case diagram class diagram statechart diagram activity diagram sequence diagram collaboration diagram component diagram deployment diagram Use Case Diagram Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem, dan bukan bagaimana. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common. Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain. 4

156 Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright 2003 IlmuKomputer.Com Contoh use case diagram : Class Diagram Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok : 1. Nama (dan stereotype) 2. Atribut 3. Metoda Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut : Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya Public, dapat dipanggil oleh siapa saja Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Dengan demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat run-time. 5

157 Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright 2003 IlmuKomputer.Com Sesuai dengan perkembangan class model, class dapat dikelompokkan menjadi package. Kita juga dapat membuat diagram yang terdiri atas package. Hubungan Antar Class 1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah query antar class. 2. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian ( terdiri atas.. ). 3. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi. 4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari satu class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan menggunakan sequence diagram yang akan dijelaskan kemudian. Contoh class diagram : 6

158 Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright 2003 IlmuKomputer.Com Statechart Diagram Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram). Dalam UML, state digambarkan berbentuk segiempat dengan sudut membulat dan memiliki nama sesuai kondisinya saat itu. Transisi antar state umumnya memiliki kondisi guard yang merupakan syarat terjadinya transisi yang bersangkutan, dituliskan dalam kurung siku. Action yang dilakukan sebagai akibat dari event tertentu dituliskan dengan diawali garis miring. Titik awal dan akhir digambarkan berbentuk lingkaran berwarna penuh dan berwarna setengah. Contoh statechart diagram : Activity Diagram Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas. 7

159 Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright 2003 IlmuKomputer.Com Sama seperti state, standar UML menggunakan segiempat dengan sudut membulat untuk menggambarkan aktivitas. Decision digunakan untuk menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan proses-proses paralel (fork dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu. Contoh activity diagram tanpa swimlane: Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message. 8

160 Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright 2003 IlmuKomputer.Com Untuk objek-objek yang memiliki sifat khusus, standar UML mendefinisikan icon khusus untuk objek boundary, controller dan persistent entity. Contoh sequence diagram : Collaboration Diagram Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama. Component Diagram Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya. 9

161 Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright 2003 IlmuKomputer.Com Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain. Contoh component diagram: Deployment Diagram Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini. 10

162 Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright 2003 IlmuKomputer.Com Contoh deployment diagram : Langkah-Langkah Penggunaan UML Berikut ini adalah tips pengembangan piranti lunak dengan menggunakan UML: 1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul. 2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain. 3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem. 4. Definisikan requirement lain (non-fungsional, security dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem. 5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram. 6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence dan/atau collaboration diagram untuk tiap alir pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alir. 7. Buarlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case. 8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodanya. Akan lebih 11

ANALISIS SISTEM. Fakta merupakan bagian dari informasi yang menunjukkan realita, situasi dan relasi yang menjamin analisis dan pemodelan.

ANALISIS SISTEM. Fakta merupakan bagian dari informasi yang menunjukkan realita, situasi dan relasi yang menjamin analisis dan pemodelan. ANALISIS SISTEM PENDAHULUAN Definisi Analisis Sistem : Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan,

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM. Analisa Perancangan Sistem - Analisis Sistem 1

ANALISIS SISTEM. Analisa Perancangan Sistem - Analisis Sistem 1 ANALISIS SISTEM Definisi penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian2 komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi

Lebih terperinci

PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM

PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM 1. DEFINISI SISTEM Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI */** KODE / SKS : AK / 3 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI */** KODE / SKS : AK / 3 SKS SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI */** KODE / SKS : AK-011302 / 3 SKS Pertemuan ke Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan dan Teknik Pembelajaran Media Pembelajaran

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Kode Mata Kuliah : KA 003 Bobot Kredit : 3 SKS Semester Penempatan : IV Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Keilmuan

Lebih terperinci

PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM

PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM 1. DEFINISI SISTEM Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI I. DEFINISI SISTEM PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LUDWIG VON BARTALANFY. Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan. ANATOL

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Bobot Mata Kuliah : 3 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata Kuliah : Konsep Analisa Perancangan Sistem Orientasi Objek, Siklus

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Bobot Mata Kuliah : 2 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata Kuliah : Software Engineering Processe Model, Landasan Rekayasa

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI KONSEP SISTEM INFORMASI KONSEP SISTEM INFORMASI LANJUT Konsep Sistem Informasi Lanjut 1 DEFINISI SISTEM LUDWIG VON BARTALANFY. Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Disusun Oleh : PRATOMO SETIAJI, S.Kom, M.Kom PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA

Lebih terperinci

P3 Analisis Sistem. SQ

P3 Analisis Sistem. SQ P3 Analisis Sistem SQ http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa memahami konsep, tahapan, cara

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH FM-UDINUS-PBM-08-04/R0. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 4 September 2015

SILABUS MATA KULIAH FM-UDINUS-PBM-08-04/R0. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 4 September 2015 SILABUS MATA KULIAH Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 4 September 2015 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : Analisis Peracangan Sistem Informasi 2. Program Studi : Teknik Industri 3. Fakultas : Teknik 4. Bobot

Lebih terperinci

KOMP. PTSIA 2. Materi KONSEP DASAR SISTEM

KOMP. PTSIA 2. Materi KONSEP DASAR SISTEM KOMP. PTSIA 2 Materi KONSEP DASAR SISTEM Dr. Kartika Sari Universitas Gunadarma Materi 2-1 Definisi SISTEM Sistem sekelompok elemen (subsistem) yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode/ Nama Mata Kuliah : E124502 / Analisis Perancangan Sistem Informasi Revisi : 4 Satuan Kredit Semester : 3 SKS Tanggal Release : 16 Juli 2015 Jumlah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PROSES YANG SEDANG BERJALAN

BAB III ANALISIS PROSES YANG SEDANG BERJALAN BAB III ANALISIS PROSES YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tahap Analisis Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan lain ditahap selanjutnya.

Lebih terperinci

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI (APSI)

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI (APSI) ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI (APSI) Dosen: Dadang mulyana Alamat email untuk tugas: dadangstmik@gmail.com Blog: dadangmulyana.wordpress.com Dalam materi: APSI 1 Cara pengiriman tugas: Dalam

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ANALISA DAN DESAIN SISTEM SEMESTER : KODE MATA KULIAH : Disusun oleh : Teguh Cahyono, ST, M.Kom. FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Sistem Informasi [Kode Kelas]

Sistem Informasi [Kode Kelas] Sistem Informasi [Kode Kelas] [ Chapter 7] Analisa Sistem Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Definisi Analisa Sistem Menurut Mc Leod :Analisa Sistem Adalah Suatu studi dari sistem yang telah

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA. Halaman 1 dari 9 halaman

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA. Halaman 1 dari 9 halaman SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH FAKULTAS JURUSAN / JENJANG : PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : Ilmu Komputer dan Teknologi Komputer : Sistem Informasi / S1 PROSES BELAJAR MENGAJAR

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM SECARA UMUM

PERANCANGAN SISTEM SECARA UMUM PERANCANGAN SISTEM SECARA UMUM 1. PERANCANGAN SISTEM Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya

Lebih terperinci

SAP Pengembangan Sistem Informasi Halaman 1 dari 8 Direvisi : 2 September 2009

SAP Pengembangan Sistem Informasi Halaman 1 dari 8 Direvisi : 2 September 2009 SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH FAKULTAS JURUSAN / JENJANG : PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi : Sistem Informasi / S1 PROSES BELAJAR MENGAJAR

Lebih terperinci

KOMP. PTSIA 2. Materi 3 ANALISIS SISTEM

KOMP. PTSIA 2. Materi 3 ANALISIS SISTEM KOMP. PTSIA 2 Materi 3 ANALISIS SISTEM Dr. Kartika Sari Universitas Gunadarma Materi 3-1 DEFINISI Suatu sistem akan dirancang oleh satu orang atau sekelompok orang yang membentuk tim. Orang yang merancang

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA. Halaman 1 dari 8 halaman : PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA. Halaman 1 dari 8 halaman : PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH FAKULTAS JURUSAN / JENJANG : PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : Ilmu Komputer : Sistem Informasi / S1 PROSES BELAJAR MENGAJAR DOSEN :, melakukan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JURUSAN MANAJEMEN INFORMASI - D3 PTA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JURUSAN MANAJEMEN INFORMASI - D3 PTA SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JURUSAN MANAJEMEN INFORMASI - D3 PTA 2006-2007 Pertemuan ke Pokok-pokok Bahasan dan TIU Sub Pokok Bahasan dan TIK Teknik Pembelajaran

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Oleh : Indah Dwi Mumpuni, S.Kom, MM

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Oleh : Indah Dwi Mumpuni, S.Kom, MM ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Oleh : Indah Dwi Mumpuni, S.Kom, MM REFERENSI 1. Kenneth E Kendall, Analisis & Perancangan Sistem, Printice Hall, New Jersey, 2002 (terjemahan) 2. Jogiyanto, Analisis

Lebih terperinci

KOMP. PTSIA 2. Materi 4 PERANCANGAN SISTEM

KOMP. PTSIA 2. Materi 4 PERANCANGAN SISTEM KOMP. PTSIA 2 Materi 4 PERANCANGAN SISTEM Dr. Kartika Sari Universitas Gunadarma Materi 4-1 Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM I. PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian,

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Koperasi Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Secara Umum

Perancangan Sistem Secara Umum Perancangan Sistem Secara Umum PERANCANGAN SISTEM Verzello / John Reuter III Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem : Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : 56708 / Perencanaan dan Pengembangan SI Revisi 1 Satuan Kredit Semester : 4 SKS Tgl revisi : 1 September 2014 Jml Jam kuliah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber:

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Koperasi Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan

Lebih terperinci

Analisis Kebutuhan. M. Choirur Roziqin, S.Kom, M.T

Analisis Kebutuhan. M. Choirur Roziqin, S.Kom, M.T Analisis Kebutuhan M. Choirur Roziqin, S.Kom, M.T Definisi Definisi Analisis Sistem : Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagianbagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

Kontrak Kuliah. Analisa Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Kontrak Kuliah. Analisa Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Kontrak Kuliah Analisa Sistem Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom 1 Pendahuluan Analisis sistem (system analysis) dapat didefinisikan sebagai: Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian

Lebih terperinci

BAB 5 FASE PERANCANGAN

BAB 5 FASE PERANCANGAN BAB 5 FASE PERANCANGAN A. Perancangan Secara Umum Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Analisis sistem dan desain sistem

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : Analisa dan Perancangan Sistem Informasi I Revisi R.0 Satuan Kredit Semester : 3 sks Tgl revisi : - Jml Jam kuliah dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM SECARA UMUM

PERANCANGAN SISTEM SECARA UMUM PERANCANGAN SISTEM SECARA UMUM 1. PERANCANGAN SISTEM Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 11

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 11 7. Faktor-faktor Organisasi (Organizations Factors) 8. Kebutuhan-kebutuhan Biaya Efektifitas (Cost Effectiveness Requirements) 9. Faktor-faktor Manusia (Human Factors) 10. Kebutuhan-Kebutuhan Kelayakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM SECARA UMUM

PERANCANGAN SISTEM SECARA UMUM PERANCANGAN SISTEM SECARA UMUM 1. PERANCANGAN SISTEM Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya

Lebih terperinci

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

Parno, SKom., MMSI.  Personal  Khusus Tugas Parno, SKom., MMSI Email Personal parno@staff.gunadarma.ac.id Email Khusus Tugas parno2012@gmail.com Personal Website http://parno.staff.gunadarma.ac.id Personal Blog http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/parno

Lebih terperinci

Gordon B. Davis (1984)

Gordon B. Davis (1984) Konsep Sistem Sistem Gordon B. Davis (1984) Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Sistem Raymond Mcleod (2001)

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA KOMPUTER JAKARTA S SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Kode Mata : MI 16301 Jurusan / Jenjang : S1 SISTEM INFORMASI Tujuan Instruksional

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Informasi Umum Pendidikan Tinggi Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia dijabarkan bahawa Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan

Lebih terperinci

Analisis Sistem KULIAH ANSIS 6

Analisis Sistem KULIAH ANSIS 6 Analisis Sistem KULIAH ANSIS 6 Definisi Analisis Sistem : Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan dokumen berharga secara fisik ataupun paper ticket.

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan dokumen berharga secara fisik ataupun paper ticket. 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Ticketing Online E-ticketing atau electronic ticketing adalah suatu cara untuk mendokumentasikan proses penjualan dari aktifitas perjalanan pelanggan tanpa harus

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Untuk pembuatan website penjualan cd demo program Surabaya, mengambil beberapa teori penunjang sebagai acuan pembuatan website ini. Teoriteori tersebut antara lain : 3.1 Pengertian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai sumber dan latar belakang pemikiran yang mungkin berbeda :

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai sumber dan latar belakang pemikiran yang mungkin berbeda : BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Berikut ini adalah beberapa pengertian tentang sistem yang diperoleh dari berbagai sumber dan latar belakang pemikiran yang mungkin berbeda : a. Dalam kamus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM SECARA UMUM

PERANCANGAN SISTEM SECARA UMUM PERANCANGAN SISTEM SECARA UMUM 1. PERANCANGAN SISTEM Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya

Lebih terperinci

Analisa Perancangan Sistem Informasi

Analisa Perancangan Sistem Informasi Modul ke: Analisa Perancangan Sistem Informasi Basis Data Fakultas FASILKOM Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Anita Ratnasari, S.Kom, M.Kom Sistem Basis Data Definisi : merupakan sistem

Lebih terperinci

Bab 1 : Terminologi Analisa Sistem Informasi

Bab 1 : Terminologi Analisa Sistem Informasi Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Bab 1 : Terminologi Analisa Sistem Informasi Analisa dan Perancangan Sistem Informasi memiliki Terminologi sebagai berikut : Analisa Sistem Informasi : Suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut Jogiyanto HM (1995 : 5) adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut Jogiyanto HM (1995 : 5) adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut Jogiyanto HM (1995 : 5) adalah sebagai berikut : Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam pendefinisian sistem, yaitu yang menekankan

Lebih terperinci

Analisis Sistem Materi Kuliah. Analisis Sistem

Analisis Sistem Materi Kuliah. Analisis Sistem Analisis Sistem 1. Analisis sistem didefinisikan Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan,

Lebih terperinci

Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom

Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom Pertemuan 6 Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom 1 Pendahuluan Setelah tahap analisis sistem dilakukan, maka analisis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012/2013

ANALISIS SISTEM SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012/2013 ANALISIS SISTEM SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012/2013 Analisis Sistem (System Analysis) Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

Lebih terperinci

Kontrak Kuliah. Desain Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Kontrak Kuliah. Desain Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Kontrak Kuliah Desain Sistem Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Desain Sistem Setelah tahap analisis selesai, maka analis sistem mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Setelah itu tiba waktunya

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : ANALISA SISTEM INFORMASI Kode Mata : MI - 2532 Jurusan / Jenjang : D3 MANAJEMEN INFORMAA Tujuan Instruksional

Lebih terperinci

1. TAHAP PERENCANAAN SISTEM

1. TAHAP PERENCANAAN SISTEM 1. TAHAP PERENCANAAN SISTEM Menetapkan suatu kerangka kerja strategi menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai Melibatkan Manajer senior, pemakai senior dan profesional sistem Proyek yang diusulkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Surat Surat adalah alat komunikasi antara dua pihak yang berupa tulisan dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain adalah untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut digunakan sebagai landasan pemikiran

Lebih terperinci

Desain Sistem. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

Desain Sistem. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013 Desain Sistem Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013 Tujuan Pembelajaran Merancang model desain Mengevaluasi desain dan melakukan perbaikan desain Merancang sistem terinci Mempresentasikan hasil

Lebih terperinci

8 PENGANTAR SISTEM INFORMASI

8 PENGANTAR SISTEM INFORMASI 8 PENGANTAR SISTEM INFORMASI 8.1 Sistem Informasi Sistem informasi dapat diartikan himpunan prosedur-prosedur yang bila dieksekusi atau dijalankan dapat memberikan informasi untuk pengambilan keputusan,

Lebih terperinci

MODUL 2 ANALISIS SISTEM

MODUL 2 ANALISIS SISTEM 1 Analisis Sistem MODUL 2 ANALISIS SISTEM MATERI 1. Pendahuluan 2. Langkah-langkah Analisis Sistem 3. Mengidentifikasi Masalah 4. Memahami Kerja Sistem 5. Analisis Sistem 6. Membuat Laporan Hasil Analisis

Lebih terperinci

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY Hamidah 1 1, Okkita Rizan 2 2 1 Program Studi Komputerisasi Akuntansi, STMIK Atma Luhur, Pangkalpinang E-mail

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN DATABASE

PROSES PERANCANGAN DATABASE PROSES PERANCANGAN DATABASE PENDAHULUAN Sistem informasi berbasiskan komputer terdiri dari komponen-komponen berikut ini : Database Database software Aplikasi software Hardware komputer termasuk media

Lebih terperinci

Langkah-Langkah Analisis Sistem

Langkah-Langkah Analisis Sistem Analisis Sistem Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,

Lebih terperinci

Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Lanjutan..) Konsep Sistem Informasi (TIF 1205)

Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Lanjutan..) Konsep Sistem Informasi (TIF 1205) Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Lanjutan..) Konsep Sistem Informasi (TIF 1205) Analisis Sistem Langkah langkah pada Analisis Sistem Perancangan Sistem Tujuan

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM I. PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki

Lebih terperinci

Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.

Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Gordon B. Davis (1984) Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Raymond Mcleod (2001) Sistem adalah himpunan dari

Lebih terperinci

: ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

: ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MATA KULIAH BOBOT : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI : 4 SKS ABSENSI : 10% TUGAS/QUIS : 20% UTS : 30% UAS : 40% Rudianto, S.Kom Email1: rudianto.alfarisi@yahoo.co.id Email2 : kumpulin.tugas@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini BAB III LANDASAN TEORI Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : Informasi (*) FAKULTAS : Teknologi Industri JURUSAN / JENJANG : Teknik Informatika / S1 PROSES BELAJAR MENGAJAR DOSEN : Menerangkan (dengan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun 3.1.1 Pengertian Rancang Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM Informasi adalah sebuah sumber organisasi dimana harus diatur secara baik seperti sumber daya lainnya. Biaya dihubungkan dengan proses informasi. Proses Informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PARIWISATA. Pertemuan 1 - Pengantar Sistem Informasi Berbasis Komputer

SISTEM INFORMASI PARIWISATA. Pertemuan 1 - Pengantar Sistem Informasi Berbasis Komputer SISTEM INFORMASI PARIWISATA Pertemuan 1 - Pengantar Sistem Informasi Berbasis Komputer SISTEM Jerry FithGerald Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama

Lebih terperinci

28/10/2010 PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI KONSEP DASAR SISTEM. Materi 9 : Pengantar Sistem Informasi

28/10/2010 PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI KONSEP DASAR SISTEM. Materi 9 : Pengantar Sistem Informasi PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI Materi 9 : Pengantar Sistem Informasi KONSEP DASAR SISTEM Sistem menekankan pada Prosedur : suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MATA KULIAH FAKULTAS JURUSAN / JENJANG : Implementasi Sistem Informasi : Ilmu Komputer : Manajemen Informatika / D3 PROSES BELAJAR MENGAJAR

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI APOTEK FARAH FARMA DI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA. Naskah Publikasi. diajukan oleh Yulianto

SISTEM INFORMASI APOTEK FARAH FARMA DI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA. Naskah Publikasi. diajukan oleh Yulianto SISTEM INFORMASI APOTEK FARAH FARMA DI TEMPEL SLEMAN Naskah Publikasi diajukan oleh Yulianto 11.22.1344 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM 2012 INFORMATION SYSTEMS FARAH FARMA

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGADAAN SUKU CADANG KERETA PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI II BANDUNG

SISTEM INFORMASI PENGADAAN SUKU CADANG KERETA PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI II BANDUNG SISTEM INFORMASI PENGADAAN SUKU CADANG KERETA PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI II BANDUNG Tono Hartono, S.Si., M.T Dosen Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem a. Gordon B. Davis ( 1984 : 12) : Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Dikatakan oleh Kristanto (2008) bahwa Sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Ref: 1. Analysis & Design of Information System, James A Senn. 2. Modern Systems Analysis and Design, 3/e, Jeffrey A. Hoffer, Joey F. George Joseph S. Valacich.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi 3.1.1 Pengertian Sistem Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. saling berinteraksi, saling tergantung satu dengan yang lain dan terpadu.

BAB III LANDASAN TEORI. saling berinteraksi, saling tergantung satu dengan yang lain dan terpadu. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi 3.1.1 Pengertian Sistem Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai

Lebih terperinci

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

Parno, SKom., MMSI.  Personal  Khusus Tugas Parno, SKom., MMSI Email Personal parno@staff.gunadarma.ac.id Email Khusus Tugas parno2012@gmail.com Personal Website http://parno.staff.gunadarma.ac.id Personal Blog http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/parno

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI LAPORAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KOTA PALOPO

SISTEM INFORMASI LAPORAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KOTA PALOPO SISTEM INFORMASI LAPORAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KOTA PALOPO Rusmala Dewi 1, Muh. Akbar 2 Dosen tetap yayasan Universitas Cokroaminoto Palopo 1,2 Email: dewi_palopo@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I. : Kundang K.Juman, Ir.MMSI : Agar Mahasiswa memahami konsep dasar sistem informasi

BAB I. : Kundang K.Juman, Ir.MMSI : Agar Mahasiswa memahami konsep dasar sistem informasi Oleh Tujuan : Kundang K.Juman, Ir.MMSI : Agar Mahasiswa memahami konsep dasar sistem informasi BAB I Konsep Dasar Sistem 1.1 Pengertian Sistem Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN

SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN Level Sistem Informasi pada Perusahaan Sistem dalam suatu perusahaan terbagi menjadi empat level, yaitu: Operasional ( Operational-level Systems ) Pengetahuan ( Knowledge-level

Lebih terperinci

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA Windarto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Universitas Budi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal dari permasalahan yang ada dan teori yang membahas tentang ilmu yang terkait dalam permasalahan tersebut. 3.1 Pemesanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan unsur atau komponen yang saling berinteraksi, terkait serta saling bergantung satu dengan yang lain. Kumpulan unsur tersebut

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem. Dosen : Setiyowati, S.Kom

Analisis dan Perancangan Sistem. Dosen : Setiyowati, S.Kom Analisis dan Perancangan Sistem Dosen : Setiyowati, S.Kom Komponen Penilaian Tugas dan Kehadiran = 20% UTS = 30% UAS = 50% Materi : Pertemuan 1 KONSEP DASAR SISTEM, KONSEP DASAR INFORMASI, TUJUAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjadwalan Pengertian jadwal menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan atau rencana

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang berlokasi di jalan Moh.Toha No.127 Bandung, Visi dan Misi dari apotek,

Lebih terperinci