Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Lanjutan..) Konsep Sistem Informasi (TIF 1205)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Lanjutan..) Konsep Sistem Informasi (TIF 1205)"

Transkripsi

1 Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Lanjutan..) Konsep Sistem Informasi (TIF 1205)

2 Analisis Sistem Langkah langkah pada Analisis Sistem Perancangan Sistem Tujuan Perancangan Sistem Konsep Organisasi dan Manajemen Manusia sebagai Pengolah Informasi 2

3 Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai: Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Definisi Analisis Sistem 3

4 Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh Analis Sistem yaitu: 1. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah Mengindentifikasikan penyebab masalah Mengidentifikasikan titik keputusan Mengidentifikasikan personil-personil kunci 2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada Menentukan jenis penelitian Merencanakan jadual penelitian o Mengatur jadual wawancara o Mengatur jadual observasi o Mengatur jadual pengambilan sampel Membuat penugasan penelitian Membuat agenda wawancara Mengumpulkan hasil penelitian Langkah langkah pada Analisis Sistem 4

5 3. Analyze, yaitu menganalis Sistem Menganalisis kelemahan Sistem Menganalisis kebutuhan Informasi pemakai / manajemen 4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis Tujuan : Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya. Langkah langkah pada Analisis Sistem (2) 5

6 Verzello / John Reuter III Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem : Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi : menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk. John Burch & Gary Grudnitski Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Definisi Perancangan Sistem 6

7 George M. Scott Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan ; tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem. Definisi Perancangan Sistem (2) 7

8 Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut ini : 1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem 2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional 3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi 4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk 5. Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan yang utuh dan berfungsi 6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponenkomponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem Definisi Perancangan Sistem (3) 8

9 Tahap perancangan sistem mempunyai 2 tujuan utama yaitu : Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. Tujuan Perancangan Sistem 9

10 Perancangan Sistem dapat dibagi dalam dua bagian yaitu : 1. Perancangan sistem secara umum Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain sistem secara umum merupakan persiapan dari desain secara terinci. Desain secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan didesain secara rinci. 2. Perancangan sistem terinci Desain terinci dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem. Tahap desain sistem secara umum dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan dan hasil analisis disetujui oleh manajemen. Perancangan Sistem 10

11 Teori Manajemen Sebuah titik awal tradisional khususnya bagi perancang sistem informasi manajemen adalah memandang pada fungsi-fungsi manajemen (apa yang dilakukan oleh para manajer). Fungsi-fungsi ini beranggapan organisasi memiliki tujuan dan sasaran yang tak dapat dicapai tanpa manajemen sumber daya bahan (material) dan manusia. Dalam menjalankan lima fungsi ini, manajer terlibat dalam membentuk kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan fungsi ini, pengambilan keputusan dan interaksi manusia. Interaksi manusia adalah dengan orang-orang dalam dan di luar organisasi dan dengan atasan serta bawahan. Baik mutu pengambilan keputusan maupun mutu interaksi dengan orang akan mempengaruhi efektivitas dalam organisasi beroperasi. Konsep Organisasi dan Manajemen 11

12 Fungsi manajemen, pengambilan keputusan, dan interaksi manusia dibatasi sumber daya yang tersedia bagi organisasi dan kendala luar lingkungan (industri, masyarakat, dan sebagainya) dalam organisasi beroperasi. Teori Manajemen 12

13 Teori Manajemen (2) 13

14 Struktur keorganisasian adalah susunan sub-sistem dengan hubungan wewenang dan tanggungjawabnya. Struktur Hirarki /Model Dasar Struktur keorganisasian dasar adalah sebuah struktur hirarki dengan manajemen puncak paling atas dalam bagan, manajemen menengah/madya di tengah, dan manajemen bawahan di tempat paling bawah. Bagan berbentuk sebuah piramida karena manajemen puncak jumlahnya relatif sedikit terhadap manajemen tingkat lebih rendah. Struktur Keorganisasian Model Dasar 14

15 Organisasi tersusun secara fungsional; yaitu subsistem pokok di bawah direktur merupakan fungsi organisasi seperti manufaktur, pemasaran dan perakunan. Struktur Keorganisasian Model Dasar (2) 15

16 Spesialisasi o Organisasi membagi pekerjaan atas tugas-tugas khusus hingga menimbulkan spesialisasi. Contoh: Petugas pemasaran mengkhususkan dalam pemasaran. o Spesialisasi dapat berlanjut sedemikian sehingga dalam sebuah fungsi terdapat para spesialisasi untuk bidang-bidang lebih kecil, misal: perpajakan, riset pasar, dan seterusnya. Hubungan Lini dan Staf o Lini (garis utuh) menjelaskan wewenang perintah langsung dari fungsi-fungsi dalam organisasi. Contoh: Manajer pemasaran menerima laporan dari para manajer penjualan. Para manajer penjualan menerima laporan dari para wiraniaga. Wewenang mengalir dari atas ke bawah. o Posisi-posisi staf (garis putus) berhubungan dengan kegiatankegiatan pendukung seperti analisis dan konsultasi. Mereka tidak memiliki wewenang atas petugas operasi. 16 Struktur Keorganisasian Model Dasar (3)

17 Wewenang dan Tanggung jawab Wewenang adalah hak untuk memerintah (kepemimpinan) dari atas ke bawah. Tanggung jawab adalah pertanggungjawaban ke atas. Rentang Kendali Rentang kendali (span of control) menunjukkan banyaknya bawahan yang diawasi oleh seseorang atasan. Riset terakhir juga menunjukkan bahwa rentang kendali yang efektif tergantung pada banyaknya komunikasi yang diperlukan antara atasan dengan para bawahannya. Akibatnya, batas pengolahan informasi pada manusia menjadi variabel pembatasnya. Struktur Keorganisasian Model Dasar (4) 17

18 Tiga variasi pokok dalam model dasar keorganisasian: 1. Organisasi berdasarkan produk atau jasa 2. Penggunaan hubungan lateral dalam sebuah organisasi fungsional, dan 3. Organisasi proyek Struktur Keorganisasian Variasi 18

19 1. Organisasi berdasarkan produk atau jasa Organisasi berdasarkan produk atau jasa menghasilkan sebuah organisasi/orang yang lebih diarahkan pada keluaran/output dibandingkan pengolahannya. Organisasi berlangsung dibawah kesatuan perintah dalam semua keputusan yang mempengaruhi keluaran kelompok. Contoh: sebuah perusahaan perangkat lunak komputer dapat diorganisasi berdasarkan perangkat lunak atas pesanan, perangkat lunak paket/standar dan penjualan jasa komputer. Struktur Keorganisasian Variasi (2) 19

20 2. Organisasi Matriks Stuktur organisasi matriks menggunakan hubungan lateral, yaitu menggabungkan organisasi fungsional dengan produk & jasa (mengkoordinasikan kegiatan berbagai departemen atau fungsi dalam beroperasi untuk menghasilkan barang atau jasa). Beberapa metode hubungan lateral adalah: o Kontak langsung antar manajer. Para manajer memprakarsai hubungan dengan manajer lain untuk menyelesaikan konflik. o Peranan gabungan. Tanggung jawab mengkoordinasikan arus lateral sebuah produk atau jasa yang ditugaskan pada seorang individu. o Gugus tugas. Sebuah kelompok formal dengan wakil dari masing-masing departemen atau fungsi dibentuk untuk menyelesaikan konflik. Struktur Keorganisasian Variasi (3) 20

21 o Regu/team. Regu dibentuk sehubungan dengan persoalan yang sering timbul. Sebagai contoh, sebuah regu dapat dibentuk untuk menangani kelompok klien, wilayah, fungsi atau produk tertentu. o Memadukan petugas. Contoh: manajer produk, manajer proyek, dan manajer pemasaran. Mereka bertanggung jawab atas terpadunya sub-sub unit terpisah. Struktur Keorganisasian Variasi (4) 21

22 3. Organisasi proyek o Dalam organisasi proyek, sumber-sumber daya adalah proyekproyek yang ditugaskan dengan dikepalai oleh seorang direktur proyek. Contoh: Departemen sistem informasi sering menggunakan organisasi proyek untuk manajemen pekerjaan para analis sistem dan pemrograman. Struktur Keorganisasian Variasi (5) 22

23 Banyaknya pengolahan informasi dipengaruhi oleh faktor-faktor : Ketidakpastian tugas Semakin besar ketidakpastian tugas, semakin besar pula jumlah informasi yang harus diolah untuk menjamin efektivitas prestasi. Sebuah kegiatan yang dipahami dengan baik dapat direncanakan di muka; bila tidak dipahami dengan baik, akan timbul banyak perubahan selama pelaksanaan tugas. Banyaknya unsur relevan untuk pengambilan keputusan Banyaknya unsur adalah sebanding dengan banyaknya departemen, produk, klien, dan sebagainya. Peningkatan dalam jumlah unsur akan meningkatkan pula kebutuhan informasi. Model Pengolahan Informasi pada Struktur Organisasi 23

24 Saling ketergantungan unit organisasi Bila unit-unit keorganisasian tidak saling tergantung atau saling berhubungan, jumlah komunikasi untuk menyelesaikan konflik akan kecil. Bila unit-unit sangat saling berhubungan, pengolahan informasi yang dibutuhkan untuk menangani koordinasi akan menjadi besar. Model Pengolahan Informasi pada Struktur Organisasi 24

25 Menurut Abraham Maslow, ada 5 kebutuhan dasar manusia yg terendah s/d tertinggi. Peranan Manusia dalam Organisasi 25

26 Hirarki Maslow berguna karena menunjukkan sebuah dimensi penting dalam kebutuhan manusia. Seorang manusia yang sedang kelaparan memusatkan perhatian kepada kebutuhan fisiologis. Tetapi setelah rasa laparnya terpuaskan, ia akan merasa penting akan keamanan dan mungkin akan perhatian dan penghargaan. Setelah kebutuhan akan keamanan, perhatian, dan penghargaan terpenuhi, kebutuhan akan perwujudan diri menjadi penting. Hal ini menunjukkan bahwa organisasi tak dapat menggantungkan diri terus pada upah yang memuaskan dan kondisi kerja yang aman untuk memotivasi orang. Peranan Manusia dalam Organisasi (2) 26

27 Dinamika Kelompok Dalam sebuah organisasi, seorang individu biasanya dimiliki oleh satu atau beberapa kelompok kecil. Contoh: berupa kelompok berdasarkan kepentingan bersama seperti latar belakang budaya, profesi, atau tujuan rekreasi. Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa kelompok kecil adalah faktor penting yang mempengaruhi hubungan antara individu dengan organisasi. Gaya Kepemimpinan Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang membujuk atau memotivasi sebuah kelompok menuju peneapaian suatu tujuan atau beberapa tujuan tertentu. Cara seorang manajer memandang tugasnya dapat dibiaskan (conditioned) melalui pandangan sang manajer mengenai manusia. McGregor menggolongkan dua ekstrem sebagai "teori X" dan "teori Y". Peranan Manusia dalam Organisasi (4) 27

28 Teori X: Pandangan teori X mengenai manusia, mendukung suatu gaya kepemimpinan autoriter. o Manajemen bertanggung jawab untuk mengorganisasi unsurunsur produktif perusahaan (uang, bahan, peralatan & manusia) gunatujuan ekonomis. o Sehubungan dengan manusianya, ini adalah proses pengarahan upaya motivasi mereka, mengendalikan kegiatan dan menjaga perilaku mereka agar sesuai dgn kebutuhan perusahaan. o Tanpa intervensi aktif manajemen ini, orang akan menjadi pasif bahkan menolak terhadap kebijakan perusahaan. Karenanya mereka akan dikenakan hukuman/diberi sanksi. Peranan Manusia dalam Organisasi (5) 28

29 Teori Y: Pandangan teori Y mengenai manusia adalah kebalikan dari teori X, mendukung suatu gaya kepemimpinan yang lebih demokratis dan partisipatif. o Orang pada dasarnya tidak pasif atau menolak terhadap kebijakan perusahaan. Ini sebagai akibat pengalaman dalam organisasi. o Motivasi, potensi untuk perkembangan, kapasitas utk menerima tanggungjawab, kesediaan untuk mengarahkan perilaku kepada tujuan organisasi sudah ada dalam diri setiap orang. Adalah tanggungjawab manajemen untuk memungkinkan orang untuk mengenal dan mengembangkan diri mereka. o Tugas pokok manajemen adalah mengatur kondisi keorganisasian dan metode operasi sehingga orang dapat mencapai tujuan terbaik mereka sendiri dengan mengarahkan mereka menuju kepada sasaran keorganisasian. Peranan Manusia dalam Organisasi (6) 29

30 Gaya lainnya adalah laissez faire, di mana pemimpin memberikan hanya sedikit pengarahan atau pengaturan, dan birokratis, di mana kepemimpinan didasari oleh seperangkat aturan atau prosedur (suatu bentuk autokrasi). Beberapa periset menyatakan gaya kepemimpinan yang paling efektif adalah tergantung pada kepribadian pemimpin; tugas yang harus dilaksanakan; sikap, kebutuhan dan harapan para bawahan; dan lingkungan keorganisasian serta fisiknya. Ini disebut sebagai teori situasional (situational theory). Peranan Manusia dalam Organisasi (7) 30

31 MODEL DASAR PENGOLAHAN INFORMASI Terdiri dari indera penerima (mata, telinga, hidung, dsb) yang menerima isyarat dan meneruskannya kepada unit pengolah (otak). Hasil olahan adalah respon/tanggapan keluar (secara fisik, ucapan, tulisan, dsb) Manusia Sebagai Pengolah Informasi 31

32 Kapasitas manusia dalam menerima masukan dan menghasilkan keluaran (tanggapan) adalah terbatas. Bila sistem pengolah manusia dibebani melampaui batas, tingkat tanggapannya akan berkurang. Manusia mengurangi banyaknya masukan sampai batas jumlah yang dapat diatasi melalui suatu proses penyaringan/seleksi. Sebagian masukan dihambat dan dicegah agar tidak masuk pengolahan melalui sebuah filter atau saringan yang menghambatnya. Para individu mengatur penyaringan kepentingan berdasarkan pengalaman, latar belakang, kebiasaan, dll. Manusia Sebagai Pengolah Informasi 32

33 Penyaringan dapat mengurangi atau menghambat data yang tidak diinginkan. Penyaringan juga dapat bekerja untuk menghambat data yang tidak yang cocok dengan kerangka acuan yang telah ada. Hal ini bersama dengan keterbatasan alamiah indera manusia penerima dapat mengakibatkan kesalahan persepsi informasi. Contoh: Penulis sebuah laporan mungkin ingin menyatakan satu hal. sedang yang ditangkap pembacanya adalah hal lain. Kesalahan persepsi ini meningkatkan keraguan. Manusia Sebagai Pengolah Informasi 33

34 Mengingat jumlah data yang banyak dan sangat bervariasi serta keterbatasan kemampuan manusia, maka sering dilakukan pemampatan atau peringkasan data. Meskipun ada peningkatan terhadap prestasi keputusan, tetapi para pengambil keputusan merasa kurang yakin terhadap apa yang diputuskannya. Banyak peristiwa yang merugikan pada sistem informasi manajemen yang disebabkan oleh kekurangyakinan petugas pengolah data terhadap pelaksanaan tugasnya. Mereka meragukan apakah pekerjaannya telah dilaksanakan atau belum. Keterbatasan Kemampuan Manusia Sebagai Pengolah Informasi 34

35 Peristiwa tersebut terjadi karena tidak adanya mekanisme umpan balik yang memberi isyarat bahwa pekerjaanya telah dilaksanakan. Oleh karena itu mekanisme umpan balik perlu diadakan seperti yang telah dilakukan pada sistem komputer. Secara tidak disadari mekanisme sehari-hari antar manusia, seperti: anggukan kepala, ucapannya atau tangan yang diangkat untuk mengisyaratkan bahwa pesan telah diterima. Para pengambil keputusan kadang-kadang mengumpulkan data yang sebanyak-banyaknya, padahal data yang benar-benar diperhatikan untuk pengambilan keputusan itu hanya sebagian. Hal ini cenderung rnerupakan tanggapan psikologis dari pada ekonomis, oleh karenanya dilihat dari keorganisasian hal ini merugikan, sebab adanya penyimpanan dan pengolahan yang sia-sia. Keterbatasan Kemampuan Manusia Sebagai Pengolah Informasi 35

36 Q & A 36

37 37

Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan

Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014 Definisi Sistem Sekumpulan

Lebih terperinci

Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan

Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan 1 Definisi SISTEM Sekumpulan elemen yang saling berkaitan & saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai

Lebih terperinci

Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan

Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma Tujuan Pembelajaran Memahami konsep

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem. Dosen : Setiyowati, S.Kom

Analisis dan Perancangan Sistem. Dosen : Setiyowati, S.Kom Analisis dan Perancangan Sistem Dosen : Setiyowati, S.Kom Komponen Penilaian Tugas dan Kehadiran = 20% UTS = 30% UAS = 50% Materi : Pertemuan 1 KONSEP DASAR SISTEM, KONSEP DASAR INFORMASI, TUJUAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI I. DEFINISI SISTEM PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LUDWIG VON BARTALANFY. Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan. ANATOL

Lebih terperinci

Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan. Minggu 5 & 6 Sumber : internet

Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan. Minggu 5 & 6 Sumber : internet Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan Minggu 5 & 6 Sumber : internet Definisi dan Pengertian Sistem Menurut Raymond McLeod, Jr. Sistem adalah sekelompok elemen yang

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI KONSEP SISTEM INFORMASI KONSEP SISTEM INFORMASI LANJUT Konsep Sistem Informasi Lanjut 1 DEFINISI SISTEM LUDWIG VON BARTALANFY. Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi

Lebih terperinci

Database Design. Tahap Pengendalian Basisdata. Pertemuan 2. Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom

Database Design. Tahap Pengendalian Basisdata. Pertemuan 2. Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom Database Design Pertemuan 2 Tahap Pengendalian Basisdata Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom Pada banyak organisasi, pengembangan basisdata dimulai dengan pemodelan data perusahaan (enterprise data modeling).

Lebih terperinci

Analisis Kebutuhan. M. Choirur Roziqin, S.Kom, M.T

Analisis Kebutuhan. M. Choirur Roziqin, S.Kom, M.T Analisis Kebutuhan M. Choirur Roziqin, S.Kom, M.T Definisi Definisi Analisis Sistem : Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagianbagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

MEMBANGUN SIM ( ANALISA DAN PERANCANGAN )

MEMBANGUN SIM ( ANALISA DAN PERANCANGAN ) MEMBANGUN SIM ( ANALISA DAN PERANCANGAN ) erien1611@yahoo.com TUJUAN : - Mengetahui Tahap Analisa dan Perancangan System. - Tugas dan Tanggung Jawab Analysis Sistem, dan Perbedaan dengan Programer. - Kedudukan

Lebih terperinci

Bab 9 Memotivasi & Memimpin Karyawan

Bab 9 Memotivasi & Memimpin Karyawan Bab 9 Memotivasi & Memimpin Karyawan 1 PERTEMUAN 9 12/10/2016 MENGENDALIKAN SIFAT DAN PENTINGNYA KONTRAK PSIKOLOGIS DALAM LINGKUNGAN KERJA Landasan dari hubungan manusia yang baik interaksi antara karyawan

Lebih terperinci

KOMP. PTSIA 2. Materi 3 ANALISIS SISTEM

KOMP. PTSIA 2. Materi 3 ANALISIS SISTEM KOMP. PTSIA 2 Materi 3 ANALISIS SISTEM Dr. Kartika Sari Universitas Gunadarma Materi 3-1 DEFINISI Suatu sistem akan dirancang oleh satu orang atau sekelompok orang yang membentuk tim. Orang yang merancang

Lebih terperinci

KOMP. PTSIA 2. Materi 4 PERANCANGAN SISTEM

KOMP. PTSIA 2. Materi 4 PERANCANGAN SISTEM KOMP. PTSIA 2 Materi 4 PERANCANGAN SISTEM Dr. Kartika Sari Universitas Gunadarma Materi 4-1 Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa

Lebih terperinci

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

Parno, SKom., MMSI.  Personal  Khusus Tugas Parno, SKom., MMSI Email Personal parno@staff.gunadarma.ac.id Email Khusus Tugas parno2012@gmail.com Personal Website http://parno.staff.gunadarma.ac.id Personal Blog http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/parno

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM I. PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki

Lebih terperinci

Pertemuan Ke 2. Donny Yulianto, S.Kom

Pertemuan Ke 2. Donny Yulianto, S.Kom Pertemuan Ke 2 Donny Yulianto, S.Kom Tinjauan Umum Sebelum suatu sistem informasi dikembangkan harus dimulai dengan adanya suatu kebijakan dan perencanaan dari pihak manajemen. Kebijakan sistem merupakan

Lebih terperinci

Organizations & Structures

Organizations & Structures Organizations & Structures STRUKTUR ORGANISASI Terry (1986) menyatakan: Pengorganisasian adalah proses mengusahakan hubungan-hubungan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM MATERI 1 ( PENGEMBANGAN SISTEM ) SISTEM YANG ADA PERMASALAHAN KESEMPATAN INSTRUKSI PENGEMBANGAN SISTEM Memecahkan masalah Meraih kesempatan Memenuhi instruksi SISTEM YANG

Lebih terperinci

Materi 11 Memotivasi & Memimpin Karyawan. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

Materi 11 Memotivasi & Memimpin Karyawan. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM. Materi 11 Memotivasi & Memimpin Karyawan by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM. 1 Mengendalikan sifat dan pentingnya kontrak psikologis dalam lingkungan kerja Landasan dari hubungan manusia yang baik interaksi

Lebih terperinci

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

Parno, SKom., MMSI.  Personal  Khusus Tugas Parno, SKom., MMSI Email Personal parno@staff.gunadarma.ac.id Email Khusus Tugas parno2012@gmail.com Personal Website http://parno.staff.gunadarma.ac.id Personal Blog http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/parno

Lebih terperinci

Konsep Dasar Sistem Informasi. Rizka Hadiwiyanti S.Kom, M.Kom

Konsep Dasar Sistem Informasi. Rizka Hadiwiyanti S.Kom, M.Kom Konsep Dasar Sistem Informasi Rizka Hadiwiyanti S.Kom, M.Kom 1 Konsep Dasar Sistem Apa itu sistem? 2 Definisi Sistem SISTEM Prosedur Komponen Suatu jaringan kerja dari beberapa prosedur yang saling berhubungan,

Lebih terperinci

Membuat keputusan adalah salah satu fungsi yg paling penting yang dilakukan oleh para pemimpin Kepemimpinan partisipatif, pendelegasian, dan

Membuat keputusan adalah salah satu fungsi yg paling penting yang dilakukan oleh para pemimpin Kepemimpinan partisipatif, pendelegasian, dan Membuat keputusan adalah salah satu fungsi yg paling penting yang dilakukan oleh para pemimpin Kepemimpinan partisipatif, pendelegasian, dan pem-berdayaan merupakan subyek yang menjembatani pendekatan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur

BAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Pada Perusahaan Mandala Airlines Perwakilan

Lebih terperinci

MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI

MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI Terdapat berbagai batasan pada definisi manajemen proyek tergantung pada proyek apa yang diberi penekanan. Bila digolongkan pada pendekatan sistem akan menjadi maka manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI

ANALISIS SISTEM INFORMASI ANALISIS SISTEM INFORMASI 1 TAHAP PENGEMBANGAN SISTEM 1) Tahap Perencanaan (Systems Planning) 2) Tahap Analisis Sistem (Systems Analysis) 3) Tahap Desain Sistem (Systems Design) Tahap Analisis Sistem Tahap

Lebih terperinci

TESTING DAN IMPLEME NTASI. Lukman Hakim SISTEM

TESTING DAN IMPLEME NTASI. Lukman Hakim SISTEM TESTING DAN IMPLEME NTASI Lukman Hakim SISTEM Review Materi 1 Testing Sudut Pandang testing POSISI TESTING PADA SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM (SDLC) Disebut juga System

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. yang disusun guna menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan

BAB III LANDASAN TEORI. yang disusun guna menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori adalah adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang disusun guna menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan membahas landasan teori yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Konsep Dasar Sistem Menurut Hicks (Soenarya:2000:24), Sistem adalah seperangkat unsurunsur yang saling berkaitan, saling bergantung dan saling berinteraksi atau suatu kesatuan

Lebih terperinci

Perencanaan Strategis Pengendalian Manaajemen Pengendalian Operasi

Perencanaan Strategis Pengendalian Manaajemen Pengendalian Operasi Oleh: Bambang Moertijoso Manajemen sebagai proses atau kegiatan yang menjelaskan apa yang dilakukan manajer pada operasional organisasi mereka untuk merencanakan, meng organisasikan, memprakarsai, mengendalikan

Lebih terperinci

ririkyunita@yahoo.co.id SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Sistim formal dan proses informal mempengaruhi perilaku manusia dalam organisasi. Sistim formal terdiri dari perencanaan starategis, anggaran dan pelaporan.

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM I. PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki

Lebih terperinci

Konsep Dasar Informasi

Konsep Dasar Informasi Konsep Dasar Informasi Objektif Mampu membedakan data dan informasi Memahami hirarki data, karakteristik informasi, dan ragam informasi untuk manajemen Sumber Daya 4M + 1I Manusia Material Mesin Modal

Lebih terperinci

MATERI INISIASI KEEMPAT: BIROKRASI ORGANISASI

MATERI INISIASI KEEMPAT: BIROKRASI ORGANISASI MATERI INISIASI KEEMPAT: BIROKRASI ORGANISASI PENDAHULUAN Model organisasi birokratis diperkenalkan pertama kali oleh Max Weber. Dia membahas peran organisasi dalam suatu masyarakat dan mencoba menjawab

Lebih terperinci

P3 Analisis Sistem. SQ

P3 Analisis Sistem. SQ P3 Analisis Sistem SQ http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa memahami konsep, tahapan, cara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PROSES YANG SEDANG BERJALAN

BAB III ANALISIS PROSES YANG SEDANG BERJALAN BAB III ANALISIS PROSES YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tahap Analisis Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan lain ditahap selanjutnya.

Lebih terperinci

Def e i f n i i n s i i s Pe P ng n o g r o g r a g ni n s i asia i n

Def e i f n i i n s i i s Pe P ng n o g r o g r a g ni n s i asia i n PengertianOrganisasi Organisasiadalahsekelompokorangyang bekerjasama dalam struktur dan kordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu.(griffin,2002) Sekumpulan orang atau kelompok yang

Lebih terperinci

Evolusi Teori. Manajemen Manajer. Teori Manajem en Klasik

Evolusi Teori. Manajemen Manajer. Teori Manajem en Klasik Pengertian Manajemen Manajemen dan Manajer Evolusi Teori Manajemen Manajemen dan Lingkungan Eksternal Manajemen sebagai Ilmu dan Seni Definisi Manajemen Fungsi fungsi Manajemen Tingkatan Manajemen Keterampilan

Lebih terperinci

III TEORI DAN METODOLOGI SISTEM

III TEORI DAN METODOLOGI SISTEM 1 III TEORI DAN METODOLOGI SISTEM 1. MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN A. Pendahuluan Model adalah penyederhanaan (abstraction) dari sesuatu. Jenis-jenis Model: 1. Model Fisik Penggambaran entitas dalam bentuk

Lebih terperinci

Komponen Struktur Organisasi

Komponen Struktur Organisasi Komponen Struktur Organisasi Wewenang Pandangan Klasik Wewenang datang dari atas yang kemudian diturunkan ke tingkat yang lebih bawah. Manajer memperoleh wewenang memerintah dari tingkatan yang lebih tinggi

Lebih terperinci

Materi Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D. Pendahuluan

Materi Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D. Pendahuluan Materi Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D. Pendahuluan Secara umum, yang dimaksud dengan mengorganisir adalah mengatur sumber daya perusahaan atau proyek dalam suatu gerak yang harmonis

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka. Menurut Roberts dan Hunt (1991), suatu organisasi dimulai. dengan suatu tujuan. Sekelompok orang membentuk suatu

BAB II. Tinjauan Pustaka. Menurut Roberts dan Hunt (1991), suatu organisasi dimulai. dengan suatu tujuan. Sekelompok orang membentuk suatu BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Alasan Dibentuknya Organisasi Menurut Roberts dan Hunt (1991), suatu organisasi dimulai dengan suatu tujuan. Sekelompok orang membentuk suatu kelompok atau organisasi untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Desain Sistem Informasi menerangkan sistem adalah sekumpulan dari elemenelemen

BAB III LANDASAN TEORI. Desain Sistem Informasi menerangkan sistem adalah sekumpulan dari elemenelemen BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Ada definisi menurut beberapa para ahli yang menerangkan tentang sistem. Menurut Jogianto (2005:2) dengan bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi menerangkan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Secara Umum

Perancangan Sistem Secara Umum Perancangan Sistem Secara Umum PERANCANGAN SISTEM Verzello / John Reuter III Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem : Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Management by Objectives (MBO) adalah metode penilaian kinerja

BAB III LANDASAN TEORI. Management by Objectives (MBO) adalah metode penilaian kinerja BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Penilaian Prestasi Kerja Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2005: 12) Evaluasi kinerja merupakan sarana untuk memperbaiki mereka yang tidak melakukan tugasnya dengan baik didalam

Lebih terperinci

Analisis Sistem KULIAH ANSIS 6

Analisis Sistem KULIAH ANSIS 6 Analisis Sistem KULIAH ANSIS 6 Definisi Analisis Sistem : Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan,

Lebih terperinci

Sistem Informasi [Kode Kelas]

Sistem Informasi [Kode Kelas] Sistem Informasi [Kode Kelas] [ Chapter 7] Analisa Sistem Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Definisi Analisa Sistem Menurut Mc Leod :Analisa Sistem Adalah Suatu studi dari sistem yang telah

Lebih terperinci

PENGORGANISASIAN DOSEN : DIANA MA RIFAH

PENGORGANISASIAN DOSEN : DIANA MA RIFAH PENGORGANISASIAN DOSEN : DIANA MA RIFAH ORGANISASI SASARAN Manajer ingin memastikan bahwa organisasi mereka dapat bertahan untuk jangka waktu yang lama Anggota organisasi memerlukan kerangka kerja yang

Lebih terperinci

Organizational Theory & Design

Organizational Theory & Design Modul ke: Organizational Theory & Design Desain Organisasi Fakultas PASCA FEB Dr. Adi Nurmahdi MBA Program Studi MM www.mercubuana.ac.id PENGORGANISASIAN : STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI Pengorganisasian

Lebih terperinci

teguhfp.wordpress.com HP : Flexi:

teguhfp.wordpress.com   HP : Flexi: teguhfp.wordpress.com email: kismantoroadji@gmail.com HP : 081-328089202 Flexi: 0274-7801029 A. PENDAHULUAN Dalam setiap membicarakan ORGANISASI, perlu pemahaman adanya TEORI ORGANISASI yang selalu membahas

Lebih terperinci

Pentingnya Informasi. 1. Mendukung pengambilan keputusan manajemen 2. mengurangi ketidakpastian

Pentingnya Informasi. 1. Mendukung pengambilan keputusan manajemen 2. mengurangi ketidakpastian Sistem Informasi Akuntansi Data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga lebih berarti, mempunyai nilai kegunaan relevan dengan pemakainya untuk mengurangi ketidakpastian tentang beberapa keadaan atau

Lebih terperinci

Kepemimpinan, Kekuasaaan & Wewenang

Kepemimpinan, Kekuasaaan & Wewenang Modul ke: Kepemimpinan, Kekuasaaan & Wewenang Fakultas FIKOM Andi Youna C. Bachtiar M. Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Kekuasaan Pengertian kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terkecil adalah sebuah keluarga dan tentunya setiap orang dilahirkan dalam sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terkecil adalah sebuah keluarga dan tentunya setiap orang dilahirkan dalam sebuah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Oganisasi Organisasi merupakan alat atau wadah yang statis. Setiap orang tentunya pernah ataupun sedang berada di dalam sebuah organisasi. Secara

Lebih terperinci

IX. KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN KOORDINASI

IX. KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN KOORDINASI IX. KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN KOORDINASI Koordinasi (coordination) proses pengintegrasian tujuan dan kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB 2 : PERILAKU ORGANISASI

BAB 2 : PERILAKU ORGANISASI BAB 2 : PERILAKU ORGANISASI Disajikan oleh : SUNARYO, SE. C.MM EMAIL : baduttumin@yahoo.com BLOG S:www.naryo1981.wordpress.com PENGERTIAN ORGANISASI MERUPAKAN SEKELOMPOK MANUSIA YANG BERSERIKAT UNTUK MENCAPAI

Lebih terperinci

TI-3252: Perancangan Organisasi STRUKTUR ORGANISASI

TI-3252: Perancangan Organisasi STRUKTUR ORGANISASI TI-3252: Perancangan Organisasi Struktur Organisasi Laboratorium Sistem Produksi www.lspitb.org 2003 STRUKTUR ORGANISASI Materi (Sub-topik): Komponen Dasar Struktur Organisasi Penugasan, Hubungan Pelaporan,

Lebih terperinci

BAB 2 ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI

BAB 2 ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI BAB 2 ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI 2.1 Pendahuluan 1. Tujuan Instruksional a) Memahami dan mengerti tentang organisasi b) Mengerti tujuan pengelolaan proyek serta menguasai karakteristik proyekproyek konstruksi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk mencapai prestasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk mencapai prestasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Pegawai 2.1.1 Pengertian Kinerja Kinerja merupakan tingkat pencapaian hasil ataas pelaksanaan tugas tertentu. Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia kinerja

Lebih terperinci

BAB V KEBIJAKSANAAN DAN PERENCANAAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB V KEBIJAKSANAAN DAN PERENCANAAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER BAB V KEBIJAKSANAAN DAN PERENCANAAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER Bab ini menjelaskan tentang: 1. Tahap Perencanaan Sistem 2. Mempersiapkan team pengembangan proyek 3. Kebijaksanaan dalam penjadwalan

Lebih terperinci

Manajemen Pemasaran. Sistem Informasi Pemsaran Modern Dan Riset Pemasaran. Abdul Gani,SE MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis

Manajemen Pemasaran. Sistem Informasi Pemsaran Modern Dan Riset Pemasaran. Abdul Gani,SE MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis Manajemen Pemasaran Modul ke: Sistem Informasi Pemsaran Modern Dan Riset Pemasaran Fakultas Ekonomi & Bisnis Abdul Gani,SE MM Program Studi Manajemen MODUL 3 Konsep Sistem Informasi Fungsi, Peran & karakteristik

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. menggunakan informasi secara efektif serta menghapus informasi pada waktu

BAB III LANDASAN TEORI. menggunakan informasi secara efektif serta menghapus informasi pada waktu BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Manajemen Informasi merupakan salah satu sumber daya penting yang tersedia bagi manajer. Manajemen informasi adalah segala aktifitas untuk memperoleh dan menggunakan

Lebih terperinci

Systems design can be defined as the drawing, planning, sketching, or arranging of many separate elements into a viable, reunified a whole.

Systems design can be defined as the drawing, planning, sketching, or arranging of many separate elements into a viable, reunified a whole. 6 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem dapat dibagi menjadi 2 bagian : 1. Perancangan sistem secara umum (General system design) 2. Perancangan sistem secara terinci (physical systems design) ARTI PERANCANGAN

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. pelayanan lengkap terhadap seseorang ataupun kelompok orang yang ingin

BAB III LANDASAN TEORI. pelayanan lengkap terhadap seseorang ataupun kelompok orang yang ingin BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Biro Perjalanan Biro perjalanan adalah perusahaan ataupun badan usaha yang memberikan pelayanan lengkap terhadap seseorang ataupun kelompok orang yang ingin melakukan perjalanan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 2. Gasal 2014

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 2. Gasal 2014 PERANCANGAN PRODUK Chapter 2 Gasal 2014 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 22/09/2014 Perancangan Produk -

Lebih terperinci

KONSEP ORGANISASI. Setiadi, M.Kep

KONSEP ORGANISASI. Setiadi, M.Kep KONSEP ORGANISASI Setiadi, M.Kep POKOK BAHASAN Pengertian organisasi Tujuan organisasi Unsur-unsur organisasi Prinsip organisasi Asas organisasi Bentuk organisasi Bagan organisasi PENGERTIAN ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Keunggulan kompetitif dengan menggunakan teknologi sistem informasi sebagai acuan bagaimana suatu data dan informasi terdistribusi secara cepat dan tepat,

Lebih terperinci

Teori Kepemimpinan Fiedler

Teori Kepemimpinan Fiedler TEORI SITUASIONAL Model Fiedler Tiga aspek situasi yang menentukan efektivitas kepemimpinan 1. Hubungan pemimpin anggota. (baik atau buruk) Baik, bila pemimpin memiliki dukungan dan kesetiaan bawahan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI Minggu 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI Sub Pokok Bahasan : a. Langkah-langkah analisis sistem akuntansi b. Mengidentifikasi Masalah c. Memahami Kerja dari Sistem Akuntansi yang ada d. Menganalisis Hasil Penelitian

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH MANAJEMEN KODE / SKS : KD / 3 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH MANAJEMEN KODE / SKS : KD / 3 SKS I & II Gambaran Tentang Manajemen dan Manajer Manajemen Definisi Manajemen Pentingnya Organisasi Prestasi Manajerial dan Organisasi Proses Manajemen Jenis-jenis Manajer Keterampilan dan Peran Manajer Manajemen

Lebih terperinci

MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS. Minggu ke tujuh

MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS. Minggu ke tujuh MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS Minggu ke tujuh MOTIVASI Dalam melaksanakan fungsi penggerakan (actuating) seorang manajer harus memotivasi para bawahannya agar mau

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UNTUK PENGELOLAAN INVENTARIS LABORATORIUM PADA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Yudi Sutanto 1

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UNTUK PENGELOLAAN INVENTARIS LABORATORIUM PADA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Yudi Sutanto 1 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UNTUK PENGELOLAAN INVENTARIS LABORATORIUM PADA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Yudi Sutanto 1 Abstraksi Inti dari analisis sistem ini adalah berusaha untuk melihat keseluruhan

Lebih terperinci

BAB II TEORI KEPEMIMPINAN

BAB II TEORI KEPEMIMPINAN BAB II TEORI KEPEMIMPINAN PENGERTIAN TEORI Pendekatan yang berbeda terhadap analisis kepemimpinan sering disebut sebagai model, walaupun beberapa penulis menggunakan istilah model dan teori secara bergantian.

Lebih terperinci

Perancangan Sistem. Kusrini, Andri Koniyo Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogykakarta Jl. Ringroad Utara Condong Catur Sleman Yogyakarta

Perancangan Sistem. Kusrini, Andri Koniyo Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogykakarta Jl. Ringroad Utara Condong Catur Sleman Yogyakarta Perancangan Sistem Kusrini, Andri Koniyo Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogykakarta Jl. Ringroad Utara Condong Catur Sleman Yogyakarta Perancangan Sistem adalah proses pengembangan spesifikasi sistem

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Abdul Zaelani. Informatika A / IV

Disusun Oleh : Abdul Zaelani. Informatika A / IV Disusun Oleh : Abdul Zaelani 208700740 Informatika A / IV Bab 1 Pengertian manajemen Dalam melaksanakan kegiatan produksi diperlukan manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya

Lebih terperinci

Kontrak Kuliah. Analisa Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Kontrak Kuliah. Analisa Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Kontrak Kuliah Analisa Sistem Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom 1 Pendahuluan Analisis sistem (system analysis) dapat didefinisikan sebagai: Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian

Lebih terperinci

MAKALAH analisis sistem informasi dan contoh sederhana

MAKALAH analisis sistem informasi dan contoh sederhana MAKALAH analisis sistem informasi dan contoh sederhana Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Disusun Oleh : FADLY NIZAR : 1557401000247 PROGRAM STUDI D-3 MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

Pendetakan tradisional

Pendetakan tradisional teori dasar KEPEMIMPINAN BISNIS TEORI CIRI Pendetakan tradisional fisik: tinggi, besar, daya tarik, ketahanan tubuh, dll. sosiologis: ketegasan, kebijaksanaan, status, kepercayaan pada orang, dll. kepribadian:

Lebih terperinci

Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom

Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom Pertemuan 6 Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom 1 Pendahuluan Setelah tahap analisis sistem dilakukan, maka analisis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI. By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuan Ke 10 Pengantar Bisnis

STRUKTUR ORGANISASI. By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuan Ke 10 Pengantar Bisnis STRUKTUR ORGANISASI By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuan Ke 10 Pengantar Bisnis STRUKTUR ORGANISASI Mengidentifikasi tanggung jawab bagi masing-masing jabatan pekerjaan, hubungan antara jabatan-jabatan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN S I S T E M

KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN S I S T E M 4 KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN S I S T E M KEBIJAKAN SISTEM Kebijakan untuk mengembangkan informasi dilakukan oleh manajemen. Partisipasi dan keterlibatan manajemen puncak masih diharapkan untuk keberhasilan

Lebih terperinci

kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh disebabkan adanya saling

kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh disebabkan adanya saling BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Manajemen Konstruksi Untuk memulai pembahasan kita perlu mengetahui lebih dulu apa yang dimaksud dengan sistem manajemen konstruksi, yaitu : 3.1.1 Sistem Menurut Buckley

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen proyek kontruksi Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksananakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Proyek konstruksi juga

Lebih terperinci

Gambar : karakteristik sistem

Gambar : karakteristik sistem boundary Sub sistem Sub sistem INPUT PROSES OUTPUT Sub sistem interface Linkungan luar Gambar : karakteristik sistem KLASIFIKASI SISTEM 1. SISEM ABSTRAK DAN FISIK ( PHYSICAL SYSTEM ) Abstrak : yang berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak akan dapat bekerja tanpa adanya ide dan kreatifitas dari para

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak akan dapat bekerja tanpa adanya ide dan kreatifitas dari para BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan sebuah perusahaan bukan hanya tergantung dari permodalan secara riil yaitu berbentuk uang, namun salah satu hal yang juga berpengaruh adalah sumber

Lebih terperinci

PENGANTAR CBIS Computer Based Information System

PENGANTAR CBIS Computer Based Information System Pertemuan Ke-2 PENGANTAR CBIS Computer Based Information System TinO DwiantOrO tino2007@ http://www. KONSEP DASAR MANAJEMEN INFORMASI Pendahuluan Informasi adalah salah satu jenis utama sumber daya yang

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM AKUNTANSI

DESAIN SISTEM AKUNTANSI DESAIN SISTEM AKUNTANSI Sub Pokok Bahasan : 1. Arti dan desain sistem akuntansi 2. Tujuan desain sistem akuntansi 3. Personel yang terlibat 4. Tekanan-tekanan desain sistem akuntansi a. Integrasi b. Jalur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan Faktor sukses adalah suatu bagian penting, dimana prestasi yang memuaskan diperlukan untuk suatu organisasi agar dapat mencapai

Lebih terperinci

Pengambilan Keputusan

Pengambilan Keputusan PENGAMBILAN KEPUTUSAN Merkuria Karyantina

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem yang

BAB III LANDASAN TEORI. komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem yang BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 3.1.1 Sistem Menurut (J.A.Hall, 2001) definisi sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI KONSEP SISTEM INFORMASI PENDAHULUAN Tulisan ini akan menjelaskan konsep dasar dari sistem informasi. Sebelum membahas suatu sistem lebih baik jika mengetahui dulu apa sistem itu, pada bagian berikutnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan

Lebih terperinci

Analisis Sistem Materi Kuliah. Analisis Sistem

Analisis Sistem Materi Kuliah. Analisis Sistem Analisis Sistem 1. Analisis sistem didefinisikan Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan,

Lebih terperinci

Anak panah (arrow), menyatakan sebuah kegiatan/aktivitas (yang memerlukan jangka waktu tertentu) dalam pemakaian sejumlah sumberdaya

Anak panah (arrow), menyatakan sebuah kegiatan/aktivitas (yang memerlukan jangka waktu tertentu) dalam pemakaian sejumlah sumberdaya SIMBOL-SIMBOL DALAM NETWORK Anak panah (arrow), menyatakan sebuah kegiatan/aktivitas (yang memerlukan jangka waktu tertentu) dalam pemakaian sejumlah sumberdaya Lingkaran kecil (node), menyatakan sebuah

Lebih terperinci

LEADERSHIP DI SUSUN OLEH : HARRY SATRIA PUTRA ERPEN JUANDA

LEADERSHIP DI SUSUN OLEH : HARRY SATRIA PUTRA ERPEN JUANDA LEADERSHIP DI SUSUN OLEH : HARRY SATRIA PUTRA 112.6211.060 ERPEN JUANDA 112.6211.068 Manajer Vs Pemimpin Manajer Ditunjuk untuk posisinya. Dapat mempengaruhi didasarkan pada wewenang formal yang melekat

Lebih terperinci

MOTIVASI. MOTIVASI keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan tertentu untuk mencapai tujuan

MOTIVASI. MOTIVASI keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan tertentu untuk mencapai tujuan Bab 10 MOTIVASI MOTIVASI MOTIVASI keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan tertentu untuk mencapai tujuan Beberapa Definisi Motivasi Definisi 1:

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN MUTIA ISMAIL. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

KONSEP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN MUTIA ISMAIL. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN KONSEP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN MUTIA ISMAIL Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Banyak organisasi yang ingin membangun sistem Informasi Manajemennya sendiri, dan telah menyediakan

Lebih terperinci

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Karakteristik Sistem a. Komponen Sistem (Components) suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenyang saling berinteraksi,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : Teori Umum 1 Pertemuan Pokok Bahasan ke dan TIU 1 & 2 Arti Pentingnya dan Metode Mahasiswa pentingnya organisasi metode. dan 3 Ciri-ciri, Unsur dan Teori ciriciri,

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. PENELITIAN TERDAHULU Khairul Dabutar (2005) melakukan penelitian dengan judul Peranan Koordinasi terhadap Efektivitas kerja pegawai pada Dinas Pendapatan Kota Medan. Hasil penelitian

Lebih terperinci

Dasar-dasar. Kuliah ke 9, 10 November 2009 Erry Sukriah, MSE

Dasar-dasar. Kuliah ke 9, 10 November 2009 Erry Sukriah, MSE Dasar-dasar Perencanaan Kuliah ke 9, 10 November 2009 Erry Sukriah, MSE Agenda hari ini Perencanaan Sasaran Rencana Penetapan Sasaran Tradisional MBO Mengembangkan Rencana Menetapkan Sasaran Faktor Kontigensi

Lebih terperinci

BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM

BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM Konsep siklus hidup cocok dengan segala sesuatu yang lahir, tumbuh berkembang menjadi matang dan akhirnya mati. Pola ini juga berlaku untuk berbasis komputer seperti

Lebih terperinci