BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan 1. Untuk mengetahui proses Biomekanika. 2. Untuk Mengetahui Berapa Besar Biomekanika yang di butuh Dalam Gerak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan 1. Untuk mengetahui proses Biomekanika. 2. Untuk Mengetahui Berapa Besar Biomekanika yang di butuh Dalam Gerak"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keseimbangan dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yang mana setiap cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda. Disuatu saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkat keseimbangan yang tinggi dan ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkat keseimbangan yang rendah. Dalam keseimbangan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: 1. Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu 2. Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnya titik berat badan ketepi alas yang searah dengan arah gerakan 3. Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan 4. Stabilitas berbanding terbalik dengan jarak besarnya antara titik berat badan dan dengan besarnya menumpu 5. Untuk memperoleh stabilitas titik berat badan harus jatuh didalam bidang dasar menumpu 6. Gaya geser 7. Letak segmen-segmen badan 8. Penglihatan dan faktor-faktor psikologis 9. Faktor fisiologi. B. Tujuan 1. Untuk mengetahui proses Biomekanika. 2. Untuk Mengetahui Berapa Besar Biomekanika yang di butuh Dalam Gerak 1

2 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Biomekanika Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua dari semua cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah nama-nama seperti Archimides ( SM), Galileo Galilei ( ), dan Issac Newton ( ) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileo adalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukumhukum gerak dan gravitasi. Mekanika teknik atau disebut juga denagn mekanika terapan adalah ilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanika terapan mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik. Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedoteran. Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dan sedang berkembang secara dinamis. Akan tetapi sebenarnya bidang ilmu sudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci ( ) membuat catatan akan siginikansi mekanika dalam penelitianpenelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti dalam bidang ilmu biologi, kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnai perkembangan biomekanika akhir-akhir ini. 2

3 B. Biomekanika Menurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanika merupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa sistem kerangka otot manusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan biomekanika, yaitu: Biomekanika menggunakan konsep fisika dan teknik untuk menjelaskan gerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja pada bagian tubuh pada aktivitas sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihat dalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus pada karakteristik gerakan yaitu meneliti gerakan dari segi ruangan yang digunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa melihat gaya yang menyebabkan gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan yang menyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya atau berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebut merupakan studi kinematika. Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yang bekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetika menjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajian kinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk diamati, pada kajian kinetik yang terlihat adalah akibat dari gaya. C. Gerak dan Gaya Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkan interaksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya. Gaya dalam fisika didefinisikan sebagai kuantitas yang dapat menyebabka perubahan dari state dari suate benda sehingga terjadi percepatan pada benda itu. D. Biomekanika Kerja Tubuh Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia dipandang sebagai sistem yang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakili segmen-segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada. 3

4 E. Biomekanik dan Perancangan Kerja Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan proses perancangan peralatan kerja misalnya pembuatan alat bantu gerak yang dapat digunakan untuk meringankan penderita cacat maupun peralatan kerja lainnya. Peralatan yang digunakan secara langsung sehubungan dengan fisik manusia perlu rancangan agar sesuai dengan keadaan biomekanika seseorang. Penggunaan kekuatan otot yang berlebihan untuk menggunakan atau menggerakan peralatan dapat mengakibatkan cedera. Penerapan biomekanika menghindari hal tersebut, dan mengupayakan agar dengan pengeluaran energi yang minimum namun dapat dicapai hasil yang optimal. yaitu: Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri dari enam link, 1. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dan siku. 2. Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu. 3. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul. 4. Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut. 5. Link betis yang dibatasi oleh joint lutut dan mata kaki. 6. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki. Seperti yang disebutkan di atas bahwa manusia dapat disamakan dengan segmen benda jamak maka panjang setiap link dapat diukur berdasarkan persentase tertentu dari tinggi badan, sedangkan beratnya berdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan letak pusat massa tiap link didasarkan pada persentase standar yang ada. Panjang setiap link tiap segmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi mengikuti hukum newton. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya mekanik pada tubuh dan gaya otot yang diperlukan untuk mengimbangi gaya-gaya yang terjadi. Secara umum pokok bahasan dari biomekanika adalah untuk mempelajari interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material dan peralatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada sistem kerangka otot agar produktivitas kerja dapat meningkat. Menghindari keluhan pada 4

5 sistem kerangka otot dapat ditanggulangi dengan melakukan pengendalian administratif (pemilihan personel yang tepat, pelatihan tentang teknik-teknik penanganan material). Pada gerakan jalan yang terpenting adalah keseimbangan dari pasien. Gerakan ini akan memperlihatkan bagaimana kedua kaki saling menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan berpindah. 5

6 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedokteran. Filosof Yunani Aristotle ( SM) adalah orang yang pertama kali melakukan studi secara sistematik terhadap gerakan tubuh manusia. Banyak prinsip yang mendeskripsikan aksi dan karakteristik geometri dari otot. Walaupun penemuan Aristotle untuk menerangkan gerakan banyak mengandung kontradiksi, usaha awal yang telah ia rintis menjadi pondasi bagi studi berikutnya seperti Galen ( ), Galileo ( ), Borelli ( ), Newton ( ), dan Marey ( ). Studi dari para filosof dan ilmuwan tersebut telah mengakibatkan kita bisa membuktikan bahwa gerakan tubuh manusia merupakan konsekuensi dari interkasi antara otot dan gaya yang diakibatkan oleh lingkungan sekitar tubuh manusia. Seperi yang ditulis oleh Aristotle bahwa binatang yang berjalan membuat posisisnya berubah dengan menekan apa yang ada dibawahnya. 6

7 DAFTAR PUSTAKA N. Ozkaya and M Nordin, Fundamentals of Biomechanics, Equilbrium, Motion, and Deformation, Second Edition, ISBN , Springer- Verlag, NY, R. M. Enoka, Neuromechanics of Human Movements, Third Edition, ISBN , Human Kinetics, IL, C. C. Norkin and D. J. White, Measurement of Joint Motion: A Guide to Goniometry, Third Sprial Edition, ISBN: , F. A. Davis Company,

8 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 1 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Biomekanika... 2 B. Biomekanika... 3 C. Gerak dan Gaya... 3 D. Biomekanika Kerja Tubuh... 3 E. Biomekanik dan Perancangan Kerja... 4 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan... 6 DAFTAR PUSTAKA 8 ii

9 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur penulis ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul Biomekanika tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen Pembimbing dan semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, atas kritik dan sarannya, penulis mengucapkan terimakasih. Pariaman, Januari 2013 Penulis i 9

BIOMEKANIKA SISTEM MUSKULOSKELETAL & FISIOLOGI OTOT

BIOMEKANIKA SISTEM MUSKULOSKELETAL & FISIOLOGI OTOT BIOMEKANIKA SISTEM MUSKULOSKELETAL & FISIOLOGI OTOT dr. Aditya Candra Fakultas Kedokteran Abulyatama PENDAHULUAN Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ergonomi Istilah ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu ERGON yang berarti KERJA dan NOMOS yang berarti HUKUM ALAM dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar -8. Modul 5: BIOMEKANIKA. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-5, data M Arief Latar

Kegiatan Belajar -8. Modul 5: BIOMEKANIKA. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-5, data M Arief Latar Kegiatan Belajar -8 Modul 5: BIOMEKANIKA Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc Modul-5, data M Arief Latar 1 I. PENDAHULUAN Modul-5, data M Arief Latar 2 1.1. PENGERTIAN Secara terminologi, terdiri atas : kata Bio

Lebih terperinci

kekuatan fisik manusia kekuatan atau daya fisik

kekuatan fisik manusia kekuatan atau daya fisik BIOMEKANIKA Definisi Biomekanika Biomekanika merupakan salah satu dari empat bidang penelitian informasi ergonomi, yakni penelitian tentang kekuatan fisik manusia yang mencakup kekuatan atau daya fisik

Lebih terperinci

BIOMEKANIKA. Ergonomi Teknik Industri Universitas Brawijaya

BIOMEKANIKA. Ergonomi Teknik Industri Universitas Brawijaya BIOMEKANIKA Ergonomi Teknik Industri Universitas Brawijaya Biomekanika Biomekanika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material dan peralatan dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fisika sejak kita kelas VII. Bila benda dikenai gaya maka benda akan berubah bentuk, benda

BAB I PENDAHULUAN. fisika sejak kita kelas VII. Bila benda dikenai gaya maka benda akan berubah bentuk, benda BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dinamika merupakan salah satu bagian dari cabang fisika.apakah yang terjadi jika benda dikenai gaya? Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang pernah kita dengar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA Pengertian Ergonomi Ergonomi berasal dari kata Ergon (kerja) dan Nomos (hukum alam) dan

BAB II TINJAUN PUSTAKA Pengertian Ergonomi Ergonomi berasal dari kata Ergon (kerja) dan Nomos (hukum alam) dan 4 BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1. Konsep Dasar Ergonomi 2.1.1. Pengertian Ergonomi Ergonomi berasal dari kata Ergon (kerja) dan Nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... i ii iii iv vi vii ix BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah...... I-1

Lebih terperinci

EVALUASI ERGONOMI BIOMEKANIKA TERHADAP KENYAMANAN KERJA PADA PERAJIN GERABAH KASONGAN YOGYAKARTA

EVALUASI ERGONOMI BIOMEKANIKA TERHADAP KENYAMANAN KERJA PADA PERAJIN GERABAH KASONGAN YOGYAKARTA EVALUASI ERGONOMI BIOMEKANIKA TERHADAP KENYAMANAN KERJA PADA PERAJIN GERABAH KASONGAN YOGYAKARTA Sritomo Wignjosoebroto, Dyah Santhi Dewi dan Muhammad Yusuf Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

POSTURE & MOVEMENT PERTEMUAN 2 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT

POSTURE & MOVEMENT PERTEMUAN 2 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT POSTURE & MOVEMENT PERTEMUAN 2 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT Model Konsep Interaksi Ergonomi POSTURE??? Postur Kerja & Pergerakan An active process and is the result of a great number

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIK LEMPARAN KE DALAM DENGAN AWALAN UNTUK MENGHASILKAN LEMPARAN TEPAT SASARAN PADA PEMAIN SEPAK BOLA

ANALISIS TEKNIK LEMPARAN KE DALAM DENGAN AWALAN UNTUK MENGHASILKAN LEMPARAN TEPAT SASARAN PADA PEMAIN SEPAK BOLA ANALISIS TEKNIK LEMPARAN KE DALAM DENGAN AWALAN UNTUK MENGHASILKAN LEMPARAN TEPAT SASARAN PADA PEMAIN SEPAK BOLA (Studi pada pemain sepakbola Fatahillah 354 Surabaya) ARTIKEL I-JOURNAL KESEHATAN OLAHRAGA

Lebih terperinci

III. TINJAUAN PUSTAKA

III. TINJAUAN PUSTAKA III. TINJAUAN PUSTAKA A. ENGINEERING DESIGN PROCESS Engineering design process atau proses desain engineering merupakan proses atau tahapan dimana seorang engineer merancang sebuah produk/alat atau mesin

Lebih terperinci

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu : BAB VI KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Standar Kompetensi 2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar 2.1 Menformulasikan hubungan antara konsep

Lebih terperinci

BAB 9. 2D BIOMECHANICS

BAB 9. 2D BIOMECHANICS BAB 9. 2D BIOMECHANICS Tool ini digunakan untuk memperkirakan kompresi pada low back spinal (jajaran tulang belakang), shear force (gaya geser), momen pada lengan, bahu, L5/ S1, lutut, pergelangan kaki,

Lebih terperinci

ASPEK PERANCANGAN BODI KENDARAAN (2)

ASPEK PERANCANGAN BODI KENDARAAN (2) ASPEK PERANCANGAN BODI KENDARAAN (2) 2. Ergonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang segala pertimbangan manusia (membahas kelebihan dan keterbatasan manusia), dan secara sistematis manfaat tersebut

Lebih terperinci

Dian Kemala Putri Bahan Ajar : Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Teknik Industri Universitas Gunadarma

Dian Kemala Putri Bahan Ajar : Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Teknik Industri Universitas Gunadarma ANTROPOMETRI Dian Kemala Putri Bahan Ajar : Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Teknik Industri Universitas Gunadarma Definisi Antropos = manusia Metrikos = pengukuran Ilmu yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

FISIKA TRAKSI. Eko Suhartono, M.Si. Biomekanika/ikun/2003 1

FISIKA TRAKSI. Eko Suhartono, M.Si. Biomekanika/ikun/2003 1 FISIKA TRAKSI Eko Suhartono, M.Si Biomekanika/ikun/2003 1 Prinsip & konsep dasar Mekanika studi ttg bagaimana sesuatu bergerak dan apa yang menyebabkan bergerak (Hickman, 1995) Biomekanika studi ttg gerakan

Lebih terperinci

BIOMEKANika olahraga. dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO. Biomekanika/ikun/2003 1

BIOMEKANika olahraga. dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO. Biomekanika/ikun/2003 1 BIOMEKANika olahraga dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO Biomekanika/ikun/2003 1 Definisi Ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip mekanika terhadap struktur tubuh manusia pada saat melakukan olahraga. Penting

Lebih terperinci

Nama : Roy Simon Npm : Nirm : Pembimbing 1 : Prof. Dr. Syahbuddin Msc, Ph.D

Nama : Roy Simon Npm : Nirm : Pembimbing 1 : Prof. Dr. Syahbuddin Msc, Ph.D Nama : Roy Simon Npm : 28410018 Nirm : Pembimbing 1 : Prof. Dr. Syahbuddin Msc, Ph.D Pendahuluan Mekanika adalah cabang ilmu fisika yang membahas keadaan benda yang diam atau bergerak dibawah pengaruh

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM PENANGANAN MATERIAL UNTUK MEMINIMASI RISIKO GANGGUAN SISTEM TULANG DAN OTOT

RANCANGAN SISTEM PENANGANAN MATERIAL UNTUK MEMINIMASI RISIKO GANGGUAN SISTEM TULANG DAN OTOT Rancangan Sistem Penanganan Material untuk Meminimasi Risiko Gangguan (Yanti Helianty, dkk) RANCANGAN SISTEM PENANGANAN MATERIAL UNTUK MEMINIMASI RISIKO GANGGUAN SISTEM TULANG DAN OTOT Yanti Helianty 1,

Lebih terperinci

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK Nama : Dimas Harriadi Prabowo NPM : 32411114 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Hotniar Siringoringo,

Lebih terperinci

FAAL KERJA DAN BIOMEKANIKA

FAAL KERJA DAN BIOMEKANIKA FAAL KERJA DAN BIOMEKANIKA 2.1 Pengertian Kerja Menurut Sutalaksana, bekerja merupakan suatu kegiatan manusia merubah keadaan-keadaan tertentu dari alam lingkungan yang ditujukan untuk mempertahankan dan

Lebih terperinci

TITIK BERAT DAN STABILITAS (CENTER OF GRAVITY DAN STABILITY)

TITIK BERAT DAN STABILITAS (CENTER OF GRAVITY DAN STABILITY) TITIK BERAT TITIK BERAT DAN STABILITAS (CENTER OF GRAVITY DAN STABILITY) Definisi titik berat Lokasi titik berat pada manusia STABILITAS DAN EQUILIBRIUM Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas Prinsip-prinsip

Lebih terperinci

BIOMEKANIKA. Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi. Teknik Industri Universitas Gunadarma

BIOMEKANIKA. Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi. Teknik Industri Universitas Gunadarma BIOMEKANIKA Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Teknik Industri Universitas Gunadarma Biomekanika Biomekanika = Mekanika biologi organisme Biomekanika merupakan alat yang dapat mencegah beban kerja

Lebih terperinci

kekuatan fisik manusia kekuatan atau daya fisik

kekuatan fisik manusia kekuatan atau daya fisik BIOMEKANIKA Definisi Biomekanika Biomekanika merupakan salah satu dari empat bidang penelitian informasi ergonomi, yakni penelitian tentang kekuatan fisik manusia yang mencakup kekuatan atau daya fisik

Lebih terperinci

GULAT (WRESTLING) Sebuah pengantar: Biomekanika Dasar Untuk para Pelatih Gulat. Drs. Yadi Sunaryadi, MPd

GULAT (WRESTLING) Sebuah pengantar: Biomekanika Dasar Untuk para Pelatih Gulat. Drs. Yadi Sunaryadi, MPd GULAT (WRESTLING) Sebuah pengantar: Biomekanika Dasar Untuk para Pelatih Gulat Drs. Yadi Sunaryadi, MPd BIOMEKANIKA Biomekanika (Biomechanics) adalah ilmu yang mempelajari bagaimana tubuh manusia (human

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Perancangan Mesin

Dasar-Dasar Perancangan Mesin Dasar-Dasar Perancangan Mesin Pertemuan ke-4 Dhimas Satria Email : dhimas@untirta.ac.id Website : www.mesin.untirta.ac.id/dhimas No HP : 081327744433 Mekanika, Sistem Satuan, Konsep & Prinsip Dasar, Vektor,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Ergonomi Ergonomi adalah ilmu yang menemukan dan mengumpulkan informasi tentang tingkah laku, kemampuan, keterbatasan, dan karakteristik manusia untuk perancangan mesin, peralatan,

Lebih terperinci

ANALISIS POSTUR KERJA DAN BIOMEKANIKA PADA AKTIVITAS MEMINTAL DAUN PANDAN

ANALISIS POSTUR KERJA DAN BIOMEKANIKA PADA AKTIVITAS MEMINTAL DAUN PANDAN ANALISIS POSTUR KERJA DAN BIOMEKANIKA PADA AKTIVITAS MEMINTAL DAUN PANDAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri Oleh Dhanang Sukma Wardhana 111606743

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas hal-hal yang menjadi dasar permasalahan penelitian yang diambil, meliputi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai, manfaat penelitian,

Lebih terperinci

BAB 3 DESAIN HUMANOID ROBOT

BAB 3 DESAIN HUMANOID ROBOT BAB 3 DESAIN HUMANOID ROBOT Dalam bab ini berisi tentang tahapan dalam mendesain humanoid robot, diagaram alir penelitian, pemodelan humanoid robot dengan software SolidWorks serta pemodelan kinematik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas hal-hal yang menjadi dasar permasalahan penelitian yang diambil, meliputi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai, manfaat penelitian,

Lebih terperinci

Identifikasi keluhan biomekanik dan kebutuhan operator proses packing di PT X

Identifikasi keluhan biomekanik dan kebutuhan operator proses packing di PT X Identifikasi keluhan biomekanik dan kebutuhan operator proses packing di PT X I Wayan Sukania, Lamto Widodo, Desica Natalia Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara Jakarta E-mail: iwayansukania@tarumanagara.ac.id,

Lebih terperinci

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan latihan dengan gerakan-gerakan berikut ini. "Saya seorang wanita berusia 30 tahun. Secara teratur, saya melakukan olahraga jalan pagi. Setiap latihan waktunya antara

Lebih terperinci

Djamal Thaib, B.Sc, S.IP, M.Sc. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Binawan 4/26/2012

Djamal Thaib, B.Sc, S.IP, M.Sc. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Binawan 4/26/2012 Djamal Thaib, B.Sc, S.IP, M.Sc. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Binawan 1 PENDAHULUAN Keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan adalah dambaan setiap insan. Kesehjahteraan bisa dicapai jika manusia dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Anthropometri Menurut Sritomo (1989), salah satu bidang keilmuan ergonomis adalah istilah anthropometri yang berasal dari anthro yang berarti manusia dan metron yang

Lebih terperinci

TEKNIK ROWING. Kegiatan Belajar 2:

TEKNIK ROWING. Kegiatan Belajar 2: Kegiatan Belajar 2: TEKNIK ROWING 1. Pendahuluan Kualitas teknik atlet yang dikombinasikan dengan kemampuan fisik dapat meningkatkan kualitas penampilan meskipun peran teknik sangat umum bagi setiap cabang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN No. 01/ 01 / XI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN No. 01/ 01 / XI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN No. 01/ 01 / XI SATUAN PENDIDIKAN : SMA NEG. KHUSUS RAHA MATA PELAJARAN : F I S I K A KELAS / SEM./ PROGRAM : XI / 1 / IPA ALOKASI WAKTU : 2 x 45 I. STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien. Stroke Non Hemoragik

Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien. Stroke Non Hemoragik LAMPIRAN 1 Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien Stroke Non Hemoragik A. Pengertian Latihan aktif dan pasif / ROM adalah merupakan suatu kebutuhan manusia untuk melakukan pergerakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cuci jet stream motor Al-Hidayah adalah suatu bidang jasa mencuci motor dengan menggunakan engine spray. Kelebihan dari cuci jet stream motor adalah bisa membersihkan

Lebih terperinci

BAB - 3 T O R S I. Gambar 3.2

BAB - 3 T O R S I. Gambar 3.2 BAB - 3 T O R S I Hukum pertama newton tentang gerak (sifat 5, bagian 2.2) merupakan suatu kondisi yang perlu untuk suatu benda berada dalam kesetimbangan. Dalam bab terakhir ini digunakan untuk menghitung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 14 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Ergonomi Kata Ergonomi berasal dari dua kata Latin yaitu ergon yang berarti kerja dan nomos yang berarti hukum alam. Ergonomi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang

Lebih terperinci

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI Jenis Data 1. Dimensi Linier (jarak) Jarak antara dua titik pada tubuh manusia yang mencakup: panjang, tinggi, dan lebar segmen tubuh, seperti panjang jari, tinggi lutut,

Lebih terperinci

Biomekanika (2) Hanna Lestari, M.Eng

Biomekanika (2) Hanna Lestari, M.Eng Biomekanika (2) Hanna Lestari, M.Eng Metode Recommended Weight Limit (RWL) RWL (1991), yaitu batas beban yang dapat diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cedera meskipun pekerjaan tersebut dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pentingnya Konsep Ergonomi untuk Kenyamanan Kerja Ergonomi adalah ilmu, teknologi dan seni yang berupaya menserasikan antara alat, cara, dan lingkungan kerja terhadap kemampuan,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini terfokus pada lingkungan kerja saat ini dan data antropometri yang dibutuhkan untuk perancangan

Lebih terperinci

10. Mata Pelajaran Fisika Untuk Paket C Program IPA

10. Mata Pelajaran Fisika Untuk Paket C Program IPA 10. Mata Pelajaran Fisika Untuk Paket C Program IPA A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X

PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X I Wayan Sukania, Lamto Widodo, David Gunawan Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan hasil dari

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan

Lebih terperinci

Lampiran Standart Nordic Questionnaire

Lampiran Standart Nordic Questionnaire L-1 Lampiran Standart Nordic Questionnaire Nama : Umur : Jenis Kelamin : Tugas : No Lokasi / Bagian A B C D 0 Sakit pada leher bagian atas 1 Sakit pada leher bagian bawah 2 Sakit pada bahu kiri 3 Sakit

Lebih terperinci

BAB 2 GAYA 2.1 Sifat-sifat Gaya

BAB 2 GAYA 2.1 Sifat-sifat Gaya BAB 2 GAYA Dua bab berikutnya mengembangkan hukum statistika, yang merupakan suatu kondisi dimana suatu benda tetap diam. Hukum ini dapat dipakai secara universal dan dapat digunakan untuk mendesain topangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Produktivitas Kerja 1. Pengertian Produktivitas kerja adalah jumlah barang atau jasa yang dihasilkan oleh tenaga kerja yang bersangkutan dalam suatu periode tertentu. (15) Umumnya

Lebih terperinci

Modul 5: Occupational Biomechanics. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-5, data M Arief Latar

Modul 5: Occupational Biomechanics. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-5, data M Arief Latar Modul 5: Occupational Biomechanics Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc Modul-5, data M Arief Latar 1 Occupational Biomechanics is a sub-discipline within the general field of biomechanics which studies the physical

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: ANALISIS POSISI DAN POSTUR PEKERJA LANTAI PRODUKSI DI PT. SERENA HARSA UTAMA

Seminar Nasional IENACO ISSN: ANALISIS POSISI DAN POSTUR PEKERJA LANTAI PRODUKSI DI PT. SERENA HARSA UTAMA ANALISIS POSISI DAN POSTUR PEKERJA LANTAI PRODUKSI DI PT. SERENA HARSA UTAMA Henny *, Iyan Andriana dan Jazim Alkhamidi 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer

Lebih terperinci

52. Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan

52. Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan 52. Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola 2.1.1. Pengertian Passing Yang dimaksud dengan passing adalah mengoper bola dengan menggunakan kaki yang sebenarnya.pada permainan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan sangat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan sangat BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keluhan Muskuloskeletal Menurut Tarwaka (2004), keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan sangat ringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gerakan yang dilakukan oleh tangan manusia. Gerakan tangan manusia

BAB I PENDAHULUAN. gerakan yang dilakukan oleh tangan manusia. Gerakan tangan manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tubuh manusia dirancang untuk dapat melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari. Adanya massa otot yang bobotnya hampir lebih dari separuh beban tubuh, memungkinkan

Lebih terperinci

RUNNING SKILLS. Skill highlights

RUNNING SKILLS. Skill highlights RUNNING SKILLS Skill highlights 1. Waktu yg ditempuh atlet pada jarak tertentu ditentukan oleh panjang langkah (stride length) dan frekuensi langkah (stride frequency) Panjang tungkai atlet dan dorongan

Lebih terperinci

JURUSAN FISIKA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

JURUSAN FISIKA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JURUSAN FISIKA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Torsi merupakan ukuran kuantisasi kecenderungan suatu gaya untuk menimbulkan rotasi terhadap suatu titik. Satuannya Newton-Meter (Nm) τ= F.d τ positif jika

Lebih terperinci

STUDI POSTUR DAN GERAK DINAMIS MENGGUNAKAN PERMODELAN DAN SIMULASI GERAK 3D BERBASIS SKELETAL SYSTEM

STUDI POSTUR DAN GERAK DINAMIS MENGGUNAKAN PERMODELAN DAN SIMULASI GERAK 3D BERBASIS SKELETAL SYSTEM STUDI POSTUR DAN GERAK DINAMIS MENGGUNAKAN PERMODELAN DAN SIMULASI GERAK 3D BERBASIS SKELETAL SYSTEM Widya Ramadhan Bhaskara dan Arief Rahman Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai

I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Era globalisasi mengakibatkan peningkatan pemenuhan kebutuhan hidup yang layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai cita-cita. Oleh

Lebih terperinci

ANTROPOMETRI. Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi

ANTROPOMETRI. Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi ANTROPOMETRI Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Definisi Jenis Antropometri 1. Antropometri struktural (STATIS) Pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam posisi diam. 2. Antropometri fungsional

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan proses berkesinambungan yang berlangsung seumur hidup.

TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan proses berkesinambungan yang berlangsung seumur hidup. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Belajar merupakan proses berkesinambungan yang berlangsung seumur hidup. Menurut Callahan dan Clark (2003:204) bahwa, walaupun belajar berlangsung seumur hidup,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN (Studi Kasus Industri Tenun Pandai Sikek Sumatera Barat) Nilda Tri Putri, Ichwan

Lebih terperinci

Modul ke: Studio Desain II 10FDSK. Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn. Fakultas. Program Studi Desain Produk

Modul ke: Studio Desain II 10FDSK. Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn. Fakultas. Program Studi Desain Produk Modul ke: Studio Desain II Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn Fakultas 10FDSK Program Studi Desain Produk ERGONOMI Studi ergonomi dilakukan bedasarkan panduan dari Human Factor Design

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Penyelesaian masalah yang diteliti dalam penelitian ini memerlukan teoriteori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori tersebut

Lebih terperinci

MAKALAH HUKUM NEWTON I, II, III. Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Fisika

MAKALAH HUKUM NEWTON I, II, III. Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Fisika MAKALAH HUKUM NEWTON I, II, III Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Fisika Disusun Oleh: Gia Ristika Anjani Fasya Fariha Azhara Gina Fidianada Tiara Sukmaningsih Rinda Fauzi X 3 SMA NEGERI 1

Lebih terperinci

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT207 ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki besar derajat kebebasan. Posisi ini bekerja mempromosikan

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki besar derajat kebebasan. Posisi ini bekerja mempromosikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tempat kerja industri, banyak pekerja melakukan pekerjaan proses dalam posisi berdiri untuk jangka waktu yang panjang. Bekerja di posisi berdiri dapat dihubungkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek penelitian ini dilaksanakan pada UD. Raina Kota Gorontalo. Jln.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek penelitian ini dilaksanakan pada UD. Raina Kota Gorontalo. Jln. 12 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini dilaksanakan pada UD. Raina Kota Gorontalo. Jln. Jend Katamso No. 22. Kelurahan Biau. Kecamatan Kota Selatan. 3.2. Waktu dan

Lebih terperinci

Hukum Newton tentang Gerak

Hukum Newton tentang Gerak Hukum Newton tentang Gerak PETA KONSEP Gerak Aristoteles Galileo Newton hasil Hukum I Newton Hukum II Newton Hukum III Newton tentang tentang tentang Kelembaman Gaya Aksi-Reaksi aplikasi pada Gerak Lurus

Lebih terperinci

DINAMIKA GERAK FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) Mirza Satriawan. menu. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta email: mirza@ugm.ac.

DINAMIKA GERAK FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) Mirza Satriawan. menu. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta email: mirza@ugm.ac. 1/30 FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) DINAMIKA GERAK Mirza Satriawan Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta email: mirza@ugm.ac.id Definisi Dinamika Cabang dari ilmu mekanika yang meninjau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggergajian adalah proses dimana seseorang merubah bentuk suatu material dari bentuk awal menjadi bentuk yang diinginkan. Dalam dunia perindustrian saat

Lebih terperinci

BIOMEKANIKA PERTEMUAN #14 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

BIOMEKANIKA PERTEMUAN #14 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA BIOMEKANIKA PERTEMUAN #14 TKT207 ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu merancang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pengkajian hubungan manusia dengan lingkungan kerja sebenarnya sudah lama dilakukan oleh manusia, tetapi pengembangannya yang lebih mendalam baru dilakukan setelah

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIK LEMPARAN KE DALAM DENGAN AWALAN UNTUK MENGHASILKAN LEMPARAN TEPAT SASARAN PADA PEMAIN SEPAKBOLA

ANALISIS TEKNIK LEMPARAN KE DALAM DENGAN AWALAN UNTUK MENGHASILKAN LEMPARAN TEPAT SASARAN PADA PEMAIN SEPAKBOLA ANALISIS TEKNIK LEMPARAN KE DALAM DENGAN AWALAN UNTUK MENGHASILKAN LEMPARAN TEPAT SASARAN PADA PEMAIN SEPAKBOLA (Studi pada pemain sepakbola Fatahillah 354 Surabaya) Tulus Dwi Prasetya Pendidikan Kesehatan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabel rangkuman hasil dan analisa. 16% siswa hanya mengulang soal saja.

Lampiran 1. Tabel rangkuman hasil dan analisa. 16% siswa hanya mengulang soal saja. L A M P I R A N 19 Lampiran 1. Tabel rangkuman hasil dan analisa. Soal no Jumlah siswa (%) yang menjawab option : 10,5 (A) Siswa tidak teliti membaca soal. analisa 1 79 (B*) 10,5 (C) 26% siswa berpikir

Lebih terperinci

MEKANIKA GERAK. Oleh: AGUS MAHENDRA FPOK UPI

MEKANIKA GERAK. Oleh: AGUS MAHENDRA FPOK UPI MEKANIKA GERAK Oleh: AGUS MAHENDRA FPOK UPI Pengertian Mekanika Gerak Mekanika gerak sesungguhnya merupakan sebuah studi terhadap pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh daya (seperti daya tarik bumi,

Lebih terperinci

KKKF13102 FISIKA DASAR

KKKF13102 FISIKA DASAR RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KKKF13102 FISIKA DASAR PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER (FILKOM) UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas yang dilakukan oleh manusia pada dasarnya memberikan dampak yang positif dan negatif pada tubuh manusia. Salah satu bagian yang paling berdampak pada aktivitas

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Umur/Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian.

Lebih terperinci

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar Lampiran 4 No. Panduan Senam Bugar Lansia (SBL) Langkah Gerakan SBL Bag. 1 Gerakan Pemanasan Gambar Latihan Pernapasan 1. Meluruskan badan dengan kedua tangan lurus ke bawah sejajar dengan kedua sisi tubuh.

Lebih terperinci

SILABUS ROTASI BENDA TEGAR UNTUK SMU KELAS 2 SEMESTER 2. Disusun Oleh SAEFUL KARIM

SILABUS ROTASI BENDA TEGAR UNTUK SMU KELAS 2 SEMESTER 2. Disusun Oleh SAEFUL KARIM SILABUS ROTASI BENDA TEGAR UNTUK SMU KELAS 2 SEMESTER 2 Disusun Oleh SAEFUL KARIM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI 2003 SILABUS ROTASI BENDA TEGAR Mata Pelajaran Kelas/Semester Satuan Pendidikan Alokasi

Lebih terperinci

BAB II STUDI LITERATUR

BAB II STUDI LITERATUR BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data penelitian untuk perencanaan atau perancangan arsitektur atau kota dibagi dalam tiga kelompok yaitu survei, observasi dan arsip.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran ergonomi, karena ergonomi berkaitan dengan orang yang bekerja, selain dalam rangka efektivitas, efisiensi

Lebih terperinci

DINAMIKA. Staf Pengajar Fisika TPB Departemen Fisika FMIPA IPB

DINAMIKA. Staf Pengajar Fisika TPB Departemen Fisika FMIPA IPB DINAMIKA Staf Pengajar Fisika TPB Departemen Fisika FMIPA IPB DINAMIKA Bahasan tentang kaitan antara keadaan gerak suatu benda dengan penyebabnya Diam Bergerak Lambat Cepat Lurus Berbelok Isaac Newton

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini memunculkan berbagai jenis usaha. Semua kegiatan perindustrian tersebut tidak terlepas dari peran manusia, mesin dan

Lebih terperinci

MODEL MATEMATIS PENENTUAN VOLUME SEGMEN TANGAN DAN KAKI WANITA ETNIS JAWA USIA TAHUN

MODEL MATEMATIS PENENTUAN VOLUME SEGMEN TANGAN DAN KAKI WANITA ETNIS JAWA USIA TAHUN MODEL MATEMATIS PENENTUAN VOLUME SEGMEN TANGAN DAN KAKI WANITA ETNIS JAWA USIA 20 30 TAHUN Ainur Komariah dan Budi Wibowo Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Veteran Bangun Nusantara

Lebih terperinci

RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS

RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS PKMT-2-1-1 RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS Mirta Widia, Mia Monasari, Vera Methalina Afma, Taufik Azali Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas, Padang ABSTRAK Perancangan wheelbarrow

Lebih terperinci

2015 PENGARUH OLAH RAGA RENANG TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK AUTIS DI SLB AL-HIKMAH BANDUNG

2015 PENGARUH OLAH RAGA RENANG TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK AUTIS DI SLB AL-HIKMAH BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia olahraga mempunyai arti dan makna sangat penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam kehidupan. Salah satu tujuan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR USULAN PERANCANGAN PRODUK KURSI DENGAN EVALUASI ERGONOMI ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIK

TUGAS AKHIR USULAN PERANCANGAN PRODUK KURSI DENGAN EVALUASI ERGONOMI ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIK TUGAS AKHIR USULAN PERANCANGAN PRODUK KURSI DENGAN EVALUASI ERGONOMI ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIK Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR KESETIMBANGAN BENDA TEGAR 1 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu : a. KINEMATIKA = Ilmu gerak Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH BIOMEKANIKA OLAHRAGA IOF 224. Disusun Oleh : Awan Hariono, M.Or

SILABUS MATA KULIAH BIOMEKANIKA OLAHRAGA IOF 224. Disusun Oleh : Awan Hariono, M.Or SILABUS MATA KULIAH BIOMEKANIKA OLAHRAGA IOF 224 Disusun Oleh : Awan Hariono, M.Or JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS : Ilmu Kean Mata Kuliah

Lebih terperinci

HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DINAMIKA PARTIKEL 1. PENDAHULUAN

HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DINAMIKA PARTIKEL 1. PENDAHULUAN HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DINAMIKA PARTIKEL 1. PENDAHULUAN Pernahkah Anda berpikir; mengapa kita bisa begitu mudah berjalan di atas lantai keramik yang kering, tetapi akan begitu kesulitan jika lantai

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK TUGAS AKHIR ANALISA POSTUR KERJA DAN PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING INDUSTRI KECIL (Studi kasus: Industri Kecil Pembuatan Tahu di Kartasuro) Diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

1 kalori = 4,2 joule atau 1 joule = 0,24 kalori

1 kalori = 4,2 joule atau 1 joule = 0,24 kalori A. ENERGI Energi berasal dari bahasa Yunani energia yang berarti kegiatan atau aktivitas. Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha / kerja. Dalam satuan SI, energi dinyatakan dalam Joule (J). satuan

Lebih terperinci

Anthropometry. the study of human body dimensions. TeknikIndustri 2015

Anthropometry. the study of human body dimensions. TeknikIndustri 2015 Anthropometry the study of human body dimensions hanna.udinus@gmail.com TeknikIndustri 2015 Definisi (Nurmianto, 2005) Antropos ( man) metron (measure) Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran

Lebih terperinci

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani Gerak Berirama Gerak berirama disebut juga gerak ritmik. Gerak ini dilakukan dalam gerakan dasar di tempat. Contoh dari gerakan yang berirama adalah gerak jalan, menekuk, mengayun, dan sebagainya. Ayo

Lebih terperinci