Pendidikan Agama Islam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pendidikan Agama Islam"

Transkripsi

1 MODUL PERKULIAHAN Pendidikan Agama Islam Ekstensi dan Martabat Manusia Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen Lestiyani Inayah, SAg Abstract Pada bab ini kita akan mempelajari tentang konsep manusia menurut ajaran islam. Pembahasan diawali dengan manusia dan alam semesta, kemudian mempelajari berbagai persepsi dan pandangan tentang manusia dari berbagai disiplin ilmu. Pada pembahasan selanjutnya kita pelajari manusia dalam perspektif ajaran islam, konsep penciptaan manusia menurut Al- Qur an. Di teruskan dengan bagaimana eksistensi dan martabat manusia menurut islam. Pembahasan ditutup dengan tugas dan tanggung jawab manusia Kompetensi - Menyadari kedudukan sebagai makhluk yang merupakan bagiandari alam semesta dan merasakan mutlaknya agama bagi kehidupan manusia. - Mengidentifikasi ciri dan sifat manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang menjadi bagian dari alam semesta. - Menjelaskan kejadian dan hakikat manusia menurut ajaran Islam yang potensial untuk beriman dan bertaqwa - Mengetahui dan memahami konsep penciptaan manusia menurut Al-Qur an. - Memahami eksistensi dan martabat manusia - Mengkaji Fungsi dan tugas serta tanggung jawab manusia -

2 Ekstensi dan Martabat Manusia Manusia dan Alam semesta Sesungguhnya dilihat dari sudut pandang manusia, yang ada adalah Allah dan alam semesta. Allah ialah pencipta ( Khalik ) dan alam semesta ialah yang diciptakan ( makhluk ). Maka dalam Al-Qur an Allah bergelar Rabbul Alamin artinya Tuhan alam semesta. Dalam menyebutkan alam semesta selain alamin Al-Qur an sering juga menyebutkan dengan kalimat Assamaawaat Wal Ardh artinya segala apa yang ada di langit dan di bumi. Dalam islam, alam semesta harus diyakini sebagai ciptaan Allah. Alam semesta beserta segala sesuatu yang hendak diciptakan Allah, tercipta sekedar dengan firmannya: Jadilah!. Oleh karena itulah, Allah adalah pemilik mutlak dari alam semesta dan penguasa alam semesta yang tidak dapat disangkal disamping pemeliharaannya yang Maha Pengasih. Karena kekuasaannya yang mutlak itulah, maka jika Allah hendak menciptakan langit dan bumi, maka Dia berfirman kepada keduanya: Jadilah kalian, baik dengan suka maupun dengan terpaksa ( Qs.41:14 ). Oleh karena itulah seluruh isi alam semesta ini tunduk dan mentaati Allah secara otomatis ( kecuali manusia yang dapat mentaati ataupun mengingkari ), maka di dalam Al-Qur an mereka sering disebut sebagai muslim. Alam sedemikian terjalin erat dan bekerja dengan regularitas yang sedemikian rupa, siang malam, musim hujan yang menyuburkan tanah dan musim kering yang menggersangkan tanah yang saling bergantian. Masinisasi raksasa atas alam semesta ini beserta segala proses-proses kausalnya adalah petanda ( ayat ) atau bukti yang paling penting mengenai penciptanya. Hanya yang Maha Kuat dan Maha Kuasa yang mampu menciptakan alam semesta ini dengan keteraturan, keserasian dan kerapihan yang sedemikian rumit dan detilnya. Alam semesta dapat bekerja secara sistematik ( memuat keserasian, kerapian, keteraturan dan berkesinambungan serta saling lenbkap melengkapi ) karena alam semesta telah diciptakan oleh Allah menurut hukum-hukum yang telah ditetapkannya. Hukum-hukum yang ditetapkan Allah atas alam semesta beserta seluruh isinya termasuk manusia dinamakan SUNNATULLAH. Menurut Al-Qur an ada tiga sifat utama Sunnatullah, yakni pasti, tetap dan obyektif. Yang dimaksudkan dengan sunnatullahbersifat pasti yaitu hukum atau ketentuan Allah itu mesti berlaku, tidak boleh tidak. Sifat sunnatulah ini dikemukaan didalam beberapa ayat Al-Qur an antara lain : Qs. Al-Qamar 49, Qs. At-Thalak: 3. Sifat sunnatullah yang kedua adalah tetap, maksudnya hukum Allah itu tidak pernah berubah sejak penciptaan alam semesta ini sampai 2

3 akhir zaman. Sifat ini dikemukakan dalam Al-Qur an antara lain: Qs. Al-An am : 115, Qs. Al- Isra : 77 dan Qs. Al-Fath: 32. Sifat sunnatullah yang ketiga adalah obyektif, yaitu bahwa hukum Allah itu berlaku kepada apa dan siapa saja ( universal ). Sifat ini tergambar dalam firman Allah Qs. Al-Ambiya: 105 yang menjelaskan bahwa alam semesta ini akan diwarisi oleh orang-orang yang shaleh. Shaleh artinya baik dan benar. Orang yang bekerja dan berkarya sesuai sunnatullah adalah orang yang baik dan benar.kebenaran yang terdapat dalam sunnatullah adalah obyektif, berlaku untuk siapa saja dan di mana saja.barang siapa yang mengikuti sunnatullah akan memperoleh kejayaan dalam kehidupannya. Sebaliknya orang yang mengingkari sunnatullah dalam bekerja dan berkarya maka dia tidak akan memperoleh keberhasilan dan kejayaan. Demikianlah alam semesta ini diciptakan Allah dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku baginya yang kemudian diserahkan kepada umat manusia untuk dikelola dan diambil manfaatnya guna kesejahteraan hidupnya. Di dalam Al-Qur an terdapat banyak ayat yang menegaskan bahwa alam semesta ini diciptakan untuk kepentingan manusia.karena diantara ciptaan Allah manusialah makhluk yang tertinggi dan paling mulia, maka manusialah yang ditunjuk oleh Allah sebagai khalifah atau penguasa di muka bumi. Lihat : Qs.6: 165, Qs. 2: 30, Qs. 35: 39, Qs. 48: 62. Berbagai Persepsi Tentang Manusia Manusia adalah makhluk yang unik dan memiliki kekhasan yang tidak dimiliki makhlukmakhluk lainnya. Manusia menjadi subyek sekaligus obyek kajian dan penelitian oleh para filsup, ilmuwan maupun teolog. Mereka berusaha mencari jawaban tentang hakekat manusia, darimana asalnya, apa fungsi dan perannya dalam kehidupan serta kemana perjalanan manusia setelah kehidupan ini. Jawaban atas pertanyaan- pertanyaan tersebut sangat bergantung padaperspektif ilmu, filsafat maupun agama yang diyakininya. Tetapi ada satu kesamaan yang menyatukan berbagai keragaman pandangan tersebut yakni adanya sesuatu yang menjadikan manusia sebagai makhluk unik yang memiliki perbedaan dengan makhluk lainnya. Keragaman pandangan tentang manusia dapat dilihat dari asumsi-asumsi para filsuf mupun ilmuwan. Dalam perspektif filsafat, Plato berasumsi bahwa manusia adalah makhluk berakal dan akal manusia berfungsi mengarahkan budi. Aristoteles mengatakan bahwa manusia adalah binatang yang berfikir. Akal adalah sifat yang dimiliki manusia yang dapat memisahkan watak tidak manusiawi. Dalam perspektif antropologi, manusia adalah primata yang paling sempurna badan dan akalnya, sehingga memungkinkan terjadinya perilaku yang beragam. 3

4 Dalam perspektif psikologi modern, ada tiga pemikiran yang diakui sebagai aliran psikologi humanistik. Pandangan manusia tentang manusia berbeda-beda. Behaviorisme yang dipelopori oleh Ivan Pavlov, John B Watson, B.F Skinner berpendapat bahwaq manusia adalah makhluk netral. Pada saat dilahirkan manusia tidak punya bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulasi yang diterima dari lingkungan sekitarnya. Aliran psikoanalisis yang dikembangkan oleh Sigmund Freud berasumsi bahwa manusia adalah makhluk yang hidup atas dorongan-dorongan libido seksualnya yang memberi daya kesadaran terhadap realitas kehidupan dan super ego. Dalam pandangan psikologi humanistik, manusia pada dasrnya memiliki potensi yang baik dan kemampuan tidak terbatas serta memiliki otoritas atas kehidupannya. Manusia punya kualitas insani yang unik yaitu kemampuan abstraksi, daya analisis dan sintesis, imajinasi, kreativitas, kebebasan berkehendak, tanggung jawab, aktualisasi diri, makna hidup, pengembangan pribadi, humor, sikap etis dan estetika. Manusia Menurut Agama Islam Islam adalah dien universal mengatur seluruh hidup dan kehidupan manusia, memandang manusia dari berbagai dimensi secara komprehensif, dan menempatkan manusia dalam posisi sentral. Ia diciptakan sebagai makhluk yang punya perbedaan dan persamaan dengan makhluk lainnya, memiliki eksistensi dan martabat, juga diberi kebebasan di samping tanggung jawab sebagi abdillah maupun khalifah. Manusia diposisikan islam sebagai makhluk mulia, ketika ia dapat mengaktualisasikan potensinya, memperteguh eksistensinya. Mengoptimalkan potensi positif yang dimilikinya dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai abdillah dan khalifah. Sebaliknya, bila manusia justru mengaktualkan sisi-sisi negatifnya yang merupakan kelemahan manusia, dan tidak mampu menselaraskan kedua fungsi yang dimaksud maka dia akan menempati posisi paling rendah bahkan lebih hina dari binatang. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang dikatakan dalam Al-Qur an sebagai makhluk yang paling mulia dan memiliki berbagai keunggulan dan kelebihan dibanding dengan makhluk ciptaan Allah lainnya. Diantara kelebihan-kelebihan manusia adalah : a. Manusia dijadikan sebagai khalifah alam semesta. Firman Allah dalam surat Al-Fathiir : 39 Dialah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di bumi. Barang siapa yang kafir, maka kekafirannya menimpa dirinya seniri. Lihat juga Qs.6: 165, Qs.35: 39. b. Manusia mempunyai kecenderungan dekat dengan Allah ( hanief ) sadar akan kehadiran Alah jauh di dasar sanubarinya. Firman Allah dalam surat Ar-Ruum ayat 30 mengatakan Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah ( tetaplah atas ) fitrah 4

5 Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus, tapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. c. Manusia memiliki kapasitas intelegensi yang leebih tingggi dibanding dengan makhluk Allah lainnya. Firman Allah surat Al-Baqarah ayat : Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama segala benda kemudian mengemukakan kepada para malaikat seraya berkata: Sebutkanlah kepadaku nama-nama benda itu jika kalian memang benar. Mereka menjawab : Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami.sungguh Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Allah berfirman : Hai Adam beritahukan kepada mereka nama-nama benda itu.setelah Adam memberitahukan nama-nama benda tersebut kepada mereka, Allah berfirman : Bukankah sudah AKU katakan padamu bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi serta mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?. d. Penciptaan manusia benar-benar telah diperhitungkan secara teliti, bukan suatu kebetulan.karenanya manusia merupakan makhluk pilihan. Firman Allah Qs.20: 122 : Kemudian Tuhannya memilihnya, memerima tobatnya dan membimbingnya. e. Manusia bersifat bebas merdeka serta dikaruniai daya pilih ( ikhtiar ). Firman Allah Qs.76 : 2-3 : Sesungguhnya Kami telah mnciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang hendak Kami uji ( dengan perintah dan larangan)> Karena itu Kami jadikan ia mendengar dan melihat, Kami telah membimbingnya kejalan yang lurus. Ada yang bersyukur adapula yang kafir. f. Manusia dalam fitrahnya memiliki sekumpulan unsur surgawi yang luhur yang merupakan suatu senyawa antara lalam nyata dan metafisis antara rasa dan non rasa, antar jiwa dan raga. g. Manusia dikaruniai martabat yang mulia.firman Allah Qs.17 : 70: Sesunguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam. Kami angkat mereka di darat dan di lautan dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang telah Kami ciptakan. h. Manusia memiliki kesadaran moral, mereka dapat membedakan yang baik dan yang buruk melalui inspirasi fitri yang ada pada mereka.firman Allh Qs.9: 7-8 : Demi jiwa dan penyempurnaan ( ciptaannya ) maka Allah telah mengilhamkan kedalam jiwa itu jalan kefasikan dan ketaqwaannya. i. Manusia diciptakan Allah untuk beribadah. Firman Allah Qs.49: 56 : Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Allah. 5

6 j. Segala bentuk karunia duniawi diciptakan untuk kepentingan manusia. Karenanya manusia berhak memanfaatkan semua itu dengan cara yang hak dan sesuai dengan peraturan Allah. Selain keunggulan-keunggulan tersebut Al-Qur an juga menyebutkan berbagai kelemahan dan kekurangan manusia, antara lain : Manusia adalah makhluk yang zalim dan bodoh (Qs.33:72), makhluk yang suka kufur nikmat (Qs.22:66 ), bersifat tergesa-gesa (Qs.17:11), bersifat kikir (Qs.17:100 ) dan suka membantah (Qs.18:54 ). Term yang digunakan Al-Qur an untuk menunjuk arti manusia da beberapa versi yaitu albasyar, al-insan dan Bani Adam. Kata al-basyar mengacu kepada manusia dipandang dari pendekatan biologis atau lahiriyahnya. Manusia terdiri dari unsur materi sehingga menampilkan sosok dalam bentuk fisik materi. Ini menjadikan manusia tak jauh beda dengan makhluk biologis lainnya, maka kehidupan manusia terikat kepada kaidah prinsip kehidupan biologis seperti berkembang biak, mengalami fase pertumbuhan dan perkembangan dalam mencapai tingkat kematangan dan kedewasaan. Proses dan fase perkembangan manusia sebagai makhluk biologis terdiri dari fase prenatal ( sebelum lahir ), dari mulai proses penciptaan manusia berawal sampai pembentukan fisik janin (lihat: Qs. Al- Mu minun : 12-14), dan fase post natal (sesudah lahir), proses perkembangan dari bayi sampai usia lanjut ( lihat: Qs. Al-Ahqaf : 67 ). Dan sebagai akhir dari proses fisik ini, manusiapun mengalami mati. Pengertian pokok manusia yang disebut dengan insan biasanya menunjukkan kepada potensi yang dianugerahkan Allah kepada manusia yaitu potensi untuk tumbuh dan berkembang secara fisik dan juga mental spiritual. Perkembangan tersebut antara lain kemampuan untuk berbicara, menggunakan akalnya dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan mewujudkan pengetahuan konseptualnya dalam kehidupan kongkret, kemampuan untuk mengenal Tuhan dsb. Singkatnya konsep al-insan ini mengacu kepada bagaimana manusia dapat memerankan dirinya menjadi sosok ilmuwan yang beriman dan berakhlak mulia secara utuh. Konsep ini diarahkan kepada upaya mendorong manusia untuk berkreasi dan berinovasi. Dari kreativitasnya manusia dapat menghasilkan sejumlah kegiatan berupa pemikiran ( ilmu pengetahuan ) dan kesenian serta benda-benda ciptaan. Kemudian melalui kemampuan inovasinya, manusia dapat merekayasa penemuan-penemuan baru dalam berbagai bidang. Dengan demikian manusia dapat menjadikan dirinya sebagai makhluk yang berbudaya dan berperadaban. 6

7 Konsep Penciptaan Manusia Menurut Al-Qur an. Proses penciptaan manusia di beberapa tempat dalam Al-Qur an disebutkan bahwa manusia berasal dari dua jenis, yaitu dari benda padat dan benda cair. Benda padat berbentuk tanah ( turab ) Qs.22: 5, tanah liat atau basah ( tin ) Qs.6:2, dan tembikar ( salsal ) Qs. 15:26. Sedangkan benda cair berbentuk air dan mani Qs.25: 54, Qs.86:6-7.. Kata tin sendiri dapat diartikan dengan tanah yang sudah bercampur dengan air atau tanah basah. Dalam surat As-Sajadah ( 32 ) : 7 disebutkan bahwa Allah pertama kali menciptakan manusia dari tanah basah, yang berarti yang dimaksudkan adalah Nabi Adam. Keturunannya, lanjut ayat tersebut diciptakan dari sari pati air yang aktif, yang kemudian disempurnakan dan lalu ditiup rohnya. Dari tin inilah yang akan menjadi nuthfah yang bagaimanapun juga tidak akan berujud tanpa adanya air. Dari sinilah tahap kejadian manusia berlanjut. Tahapan-tahapan kejadian manusia ini dijelaskan secara rinci dalam Qs. Al-Mu minun : Dari tanah, dimana saripati makanan tumbuh diatasnya, yang kemudian menjadi bahan makanan pokok bagi manusia untuk menghasilkan sel sperma dan ovum yang pada kelanjutannya menjadi nuthfah yaitu zigot sebagai hasil pembuahannya.lihat juga Qs.16:4, Qs.75:37, Qs80:19,Qs.32:8, Qs.75:37-38, Qs.53:45-46 dan lain sebagainya. Dari nutfah berubah menjadi alaqah ( segumpal darah ) yang menempel pada dinding rahim kemudian berubah menjadi mudhgah yang secara harfiah berarti daging sebesar yang biasa dikunyah. Dalam embriologi inilah yang dinamakan dengan embrio, yang terbentuk setelah enam mimggu pembuahan. Lalu embrio itu menjadi tulang yang terbungkus dalam daging ( fetus ) dan ini yterjadi setelah tiga bulan pembuahan. Itulah yang dimaksudkan dengan janin yang kemudian ditiupi roh dan menjadi makhluk bernyawa yang sangat berbeda dengan asalnya. Fase-fase sebagaimana tersebut di atas, dinyatakan pula di dalam sebuah hadits nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim. Hadits tersebut menceritakan bahwa setiap fase mengalami proses selama masing-masing 40 hari.setelah terjadinya pembuahan antara sel sperma dan sel ovumdalam rahim berproses menjadi nuthfah selama 40 hari. Kemudian menjadi alaqah selama 40 hari dan menjadi mudghah selama 40 hari, selanjutnya ditiupkan olehnya roh serta perlengkapan manusia lainnya. Dari sini dapatlah dilihat perbedaan manusia dengan makhluk alamiyah lainnya, yakni setelah terbentuk Allah meniupkan rohnya sendiri kedalam diri manusia.maka dapat disimpulkan bahwa penciptaan manusia dalam sunnatullahnya terdiri dari dua aspek pokok, yakni aspek materi ( jasmani ) dan aspek immateri ( ruhani ). 7

8 Aspek materi adalah jasad atau jasmani manusia, yakni tubuh atau badan manusia. Abu Ishaq menjelaskan bahwa jasad adalah sesuatu yang tidak bisa berfikir dan tidak dapat dilepaskan dari pengertian bangkai. Abu Lais mengatakan bahwa makhluk yang berjasad adalah makhluk yang makan dan minum.sedangkan Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa jisim atau jasad terdiri dari unsur-unsur materi yang pada suatu saat komponennya bisa rusak dan hancur, karenanya dia tidak memiliki sifat kekal. Jasad tidak memiliki daya sama sekali bila tidak ada ruh. Namun demikian, relitas jasad adalah realitas manusia yang signifikan. Tanpa adanya jasad tidak dapat dipahami adanya manusia, karena dengan jasadlah realitas dan eksistensi manusia dapat dilihat pada aktivitas ruang dan waktu. Aspek immaterial adalah rohaniah. Pengetahuan aspek rohaniah sifatnya abstrak dan tidak dapat direalitaskan. Ia hanya terlihat dari adanya aktivitas jasmaniah. Aspek ruhaniyah terbagi dalam beberapa bentuk yakni : 1. Al-ruh yaitu daya manusia untuk mengenal dirinya sendiri, mengenal Tuhannya dan mencapai ilmu pengetahuan sehingga dapat menentukan manusia berkepribadian, berakhlak mulia dan menjadi motivator serta penggerak bagi manusia dalam melaksanakan perintah Allah. 2. An-Nafs, yang berarti panas alami yang mengalir pada pembuluh-pembuluh nadi, otot dan saraf manusia. Ia sebagai tanda adanya kehidupan pada diri manusia. Dalam konteks ini an-nafs diistilahkan dengan nyawa yang membedakan manusia dengan benda mati, tapi tidak membedakan dengan makhluk lainnya karena sama-sama mempunyai an-nafs seperti halnya hewan dan tumbuh-tumbuhan. Namun berbeda pada tingkat esensial antara al-nafs manusia sebagai makhluk yang paling mulia dengan makhluk lainnya. Al-Nafs dapat diartikan sebagai totalitas manusia, juga diartikan jiwa yang merupakan sisi dalam diri manusia sebagai wadah sekaligus penggerak tingkah laku. Sebagai wadah, nafs dapat menampung hal yang baik maupun buruk. Dan sebagai penggerak, nafs dapat melakukan perubahan-perubahan perilaku. Al-nafs terbagi menjadi dua yaitu: al-nafs alinsaniyat atau al-nafs al-malakiyat yang mendorong manusia melakukan perbuatan yang sesuai dengan perintah Allah. Ke dua al-nafs alhayawaniyat yang mendorong manusia melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah. Untuk itu diperlukan akal sebagai perantara atau penghubung antara kedua al-nafs di atas, sehingga nantinya akan timbul nilai kemanusiaan pada diri manusia sebagai perwujudan kelebihan manusia dibanding dengan makhluk Allah lainnya. 3. Akal dapat dipahami sebagai potensi ruhaniah manusia yang disiapkan untuk menerima ilmu pengetahuan. Al-Qur an mengisyaratkan akal mengandung pengertian memahami, mengerti dan berfikir.banyak ayat Al-Qur an yang menyuruh manusia untuk 8

9 menggunakan akalnya dengan perintah untuk bertafakkur. Allah mencela orang yang tidak mau menggunakan akalnya untuk berfikir tentang kebenaran, layaknya seperti binatang bahkan lebih sesat dari binatang. 4. Al-Qalb atau hati. Dari segi bahasa qalb berarti bolak-balik yang kemudian menjadi karakteristik hati yang tidak konsisten. Qalb itu ada dua macam, yaitu sepotong organ tubuh yang menjadi pusat peredaran darah, dan qalb yang merupakan sub sistem nafs yang menjadi pusat perasaan. Fungsi utama qalb adalah alat untuk memahami realitas metafisis dan nilai-nilai seperti yang tersebut dalam Qs. Al- A raf : 179. Dalam kaitannya dengan masalah ruh, Al-Qur an tidak memberikan penjelasan secara rinci. Allah berfirman dalam Qs.17: 85 : Katakanlah : Ruh itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kamu diberikan pengetahuan melainkan sedikit. Firman Allah ini menunjukkan bahwa masalah ruh adalah urusan Tuhan sendiri dan akal manusia terlalu picik untuk memahami kenyataan yang ghaib mutlak itu. Meski begitu tidak berarti manusia tidak bisa mengetahui sama sekali tentang ruh. Hanya saja pengetahuan manusia tentang ruh sedikit sekali tentunya apabila dibandingkan dengan pengetahuan yang dimiliki Allah. Ayat-ayat lain dalam al-quran yang membicarakan masalah ruh dapat dilihat antara lain dalam Qs.38:72, Qs.39:9, Qs.15:29 Qs.66: 12, Qs.21:91 dsb. Dari uarian singkat di atas dapat kita ambil suatu kesimpulan bahwa penciptaan manusia menurut agama islam terdiri dari dua substansi pokok,yaitu unsur materi dan unsur immaterial. Keduanya merupakan suatu sistem yang saling memiliki hubungan fungsional, satu sama lain saling bergantung, saling membutuhkan dan saling mempengaruhi dalam membentuk sebuah pribado manusia. Unsur material adalah tubuh atau jasad yang berasal dari tanah dan air.tubuh punya daya, yakni daya fisik dan daya gerak. Unsur immaterial adalah ruh yang berasal dari alam ghaib. Ruh memiliki dua daya yaitu daya berfikir yang disebut akal dan berpusat di kepala dan daya rasa yang berpusat di kalbu. Eksistensi dan Martabat manusia Al-Qur an menggambarkan eksistensi manusia sebagai makhluk pilihan Allah yang diangkat sebagai khalifah di bumi., ia dibekali Allah dengan berbagai potensi keunggulan atas alam semesta, dalam dirinya ditanamkan kecenderungan keyakinan terhadap Allah sebagai satusatunya Illah yang haq, manusia memiliki ilmu pengetahuan, memiliki moralitas, punya nilai estetika dsb. Manusia yang dapat mengaktualisasikan potensinya secara optimal akan sampai pada martabat insan kamil yaitu manusia sempurna. Kesempurnaan manusia menurut Muhammad Iqbal apabila ia mampu mengisi kehidupannya dengan akhlak ilahiyah, yaitu 9

10 sifat-sifat ilahi yang ditumbuhkan pada diri manusia sehingga dapat menciptakan peradaban manusia di muka bumi dengan iman dan amal shalih. Al-Qur an mengisyaratkan martabat insan kamil dengan manusia yang punya karakter Ulul Albab yaitu manusia yang di beri hikmah, kebijaksanaan dan pengetahuan secara empiris. Adapun karakter Ulul Albab seperti yang disebutkan dalam Al-Qur an antar lain : a. Tidak takut pada siapapun kecuali Allah Qs.2 : 197 b. Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu Qs. 3 :7 c. Senantiasa ber amar ma ruf nahi mungkar Qs. 14 : 52 d. Senantiasa mendirikan shalat malam Qs.39 :9 e. Kritis dalam mendengarkan pembicaraan, pandai menimbang-nimbang pemikiran orang lain dan berusaha memilih alternatif terbaik Qs. 39 : 18 Tugas dan Tanggung Jawab Manusia Al-Qur an menjelaskan bahwa disamping berkedudukan sebagai Abdillah, manusia juga berkedudukan sebagai khalifah fil Ardh. Kata Abd Allah mengandung arti abdi atau hamba Allah. Menurut M.Quraish Shihab, seluruh makhluk yang memiliki potensi berperasaan dan berkehendak adalah Abd Allah dalam arti dimiliki Allah. Kepemilikan Allah terhadap manusia merupakan kepemilikan mutlak dan sempurna. Dengan demikian, Abd Allah tidak dapat berdiri sendiri dalam kehidupan dan seluruh aktivitasnya dalam kehidupan. Selain itu, kata Abd juga dapat berarti ibadah. Kata Abd sendiri berasal dari akar kata abada yang artinya taat, tunduk dan patuh, berkembang menjadi taabud yang artinya beribadah yakni merendahkan diri dan bersujud kepada Allah. Manusia adalah ciptaan Allah, dan posisi manusia sebagai ciptaan (makhluk) dan Tuhan sebagai pencipta (Khalik) mempunyai konsekuensi adanya keharusan manusia untuk taat dan patuh kepada penciptannya ( Qs.51: ). Dan ibadah itu sendiri hanya diperuntukkan kepada Allah semata (Qs.12: 40). Menurut Ja far Ash.Shadiq pengabdian terhadap Allah baru dapat terwujud bila seseorang dapat memenuhi tiga hal: Pertama: Menyadari sepenuhnya bahwa apa yang dimilikinya termasuk dirinya sendiri adalah milik Allah dan berada dalam kekuasaan Allah. Kedua: Menjadikan segala bentuk sikap dan aktivitasnya senantiasa mengarah kepada usaha untuk memenuhi perintah Allah dan menjauhi larangannya. Ketiga: Dalam mengambil keputusan senantiasa dikaitkan dengan restu dan izin Allah, tempat ia menghamba diri. 10

11 Disamping berkedudukan sebagai Abd Allah, manusia juga berkedudukan sebagai khalifah. Kata al-khalifah artinya orang yang menggantikan orang yang sebelumnya, berasal dari kata khalafa artinya menggantikan. Kata al-khalifah juga mengandung arti imarah yaitu kepemimpinan atau sulthan yaitu kekuasaan. Jadi khalifah artinya pengganti yang memegang kepemimpinan dan kekuasaan dari yang yang digantikan. Manusia menjadi khalifah fil ardh artinya menjadi wakil Allah di muka bumi ini yang memegang mandat Allah untuk mewujudkan kemakmuran di muka bumi ini. Sebelum manusia diciptakan, Allah telah mengemukakanrencana penciptaan tersebut kepada Malaikat seperti dalam firmannya Qs.2: 30 : Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat bahwasanya Aku akan menciptakan khalifah di bumi.dengan ayat ini Allah secara terbuka menyatakan manusia sebagai khalifah Allah fil ardh yang konsekuensinya adalah manusia memiliki tugas-tugas sebagai seorang khalifah. Dalam kapasitasnya sebagai khalifah inilah, manusia diberikan tanggung jawab untuk mengatur dan mengelola serta memelihara alam semesta ini.semua diserahkan kepada manusia untuk dapat dipergunakan seluas-luasnya demi kesejahteraan hidup manusia. Kekuasaan yang diberikan kepada manusia dan bersifat kreatif ini tidaklah mutlak, tetapi dibatasi oleh hukum-hukum Allah. Dan kelak tugas kekhalifannya ini akan dimintai pertanggung jawabannya dihadapan Allah sebagai pemberi mandat atau kekuasaan. Untuk dapat melaksanakan amanatnya sebagai khalifah, manusia diberi akal oleh Allah. Dengan mempergunakan akalnya manusia mengamati alam semesta, menghasilkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang benihnya telah disemaikan oleh Allah ketika Allah menciptakan Adam sebagai manusia pertama dengan mengajarkan nama-nama benda. Firman Allah Qs.2: 31 : Dan ketika Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama ( bendabenda ) seluruhnya, kemudia mengemukakannya kepada para malaikat seraya berfirman: Sebutkanlah kepadaku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar. Dari uraian singkat di atas dapat kita ambil suatu kesimpulan bahwa manusia disamping berkedudukan sebagai Abdillah, ia juga sebagai khalifahfil ardh. Kedudukannya sebagai khalifah sekaligus sebagai abdillah bukanlah dua hal yang bertentangan, tetapi merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Kekhalifahannya adalah realisasi dari pengabdiannya kepada Allah yang menciptakannya. Fungsi dan peran manusia sebagai hamba dan khalifah merupakan amanah yang harus dipertanggung jawabkan dihadapan Allah. Di samping pertanggungjawaban kepada Allah selaku pemberi mandat, pertanggungjawaban misi kekhalifahan juga diberikan kepada masyarakat yang mempercayakan amanat untuk tugas kepemimpinan. 11

12 Kesimpulan Manusia pada hakekatnya adalah makhluk ciptaan Allah yang memiliki dimensi materi dan ruhani ( Ruh, aql, nafs, qalb dan basyirah ), memiliki fitrah beragama, memiliki fungsi dan peran sebagai Abdillah sekaligus Khalifah, dengan segala kelebihan dan kekurangan. Apabila manusia berhasil mengoptimalkan potensi yang dimilikinya ke arah kebaikan dan berhasil memainkan perannya secara seimbang, maka ia akan menduduki martabat insan kamil. Manusia harus bertanggung jawab atas fungsi, peran dan kedudukannya. 12

13 Daftar Pustaka Al-Qur an & Terjemahan Departemen Agama RI; 1997 Murtadha Muthahari, Manusia dan Agama, Jakarta : Mizan 1985 M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur an, Jakarta : Mizan 1997 Nasruddin Razak, Dienul Islam. Bandung : al-maarif 1989 Musa Asy Arie, Manusia Pembentuk Kebudayaan Dalam Al-Qur an. Yogyakarta : LESFI 1992 Sidi Gazalba, Ilmu Filsafat dan Islam Tentang Manusia dan Agama. Jakarta : Bulan Bintang

ONSEP KETUHANAN, MANUSIA & AGAMA

ONSEP KETUHANAN, MANUSIA & AGAMA K ONSEP KETUHANAN, MANUSIA & AGAMA 2.1 Konsep Ketuhanan Tuhan adalah eksistensi tertinggi yang dapat menjadi tempat bertumpu dan berlindung hamba (makhluk). 2.1.1 Melambangkan Tuhan Guna untuk memudahkan

Lebih terperinci

Hakikat Manusia Menurut Islam

Hakikat Manusia Menurut Islam Hakikat Manusia Menurut Islam Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWt yang memiliki peranan penting dalam kehidupan di muka bumi. Manusia juga dipandang sebagai makhluk yang paling tinggi derajatnya

Lebih terperinci

Kemana Tujuan Hidupmu?

Kemana Tujuan Hidupmu? Kemana Tujuan Hidupmu? Cara Praktis Mengenal Tuhan Oleh: Akhi Abdurahman Copyright ThulisMedia Penerbit ThulisMedia Desain Sampul: Gading Design Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com 2 Daftar Isi Alam

Lebih terperinci

HAKIKAT DAN EKSISTENSI MARTABAT MANUSIA

HAKIKAT DAN EKSISTENSI MARTABAT MANUSIA MODUL PERKULIAHAN HAKIKAT DAN EKSISTENSI MARTABAT MANUSIA Modul Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Disini diisi Fakultas Program MK90002 penerbit Modul Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah adalah Maha Pencipta makhluk (al-khaliq). Allah menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Allah adalah Maha Pencipta makhluk (al-khaliq). Allah menciptakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah adalah Maha Pencipta makhluk (al-khaliq). Allah menciptakan makhluk dengan sempurna dengan kelebihan masing-masing. Namun perlu kita ketahui bahwa makhluk Allah

Lebih terperinci

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA) TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA) KAJIAN DALIL (AL-Qur an & Hadits) 30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: Eksistensi Martabat Manusia Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Dian Febrianingsih, M.S.I Abstraksi Manusia pada hakikatnya adalah makhluk Allah

Lebih terperinci

Pensyarah: Ustazah Nek Mah Bte Batri Master in Islamic Studies Calon PhD- Fiqh Sains & Teknologi Calon PhD -Pendidikan Agama Islam

Pensyarah: Ustazah Nek Mah Bte Batri Master in Islamic Studies Calon PhD- Fiqh Sains & Teknologi Calon PhD -Pendidikan Agama Islam DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING WPK 413 Psikologi Pembangunan Islam Membahas tentang manusia kerangka konsep yang benar-benar dibangun dengan semangat Islam dan bersandarkan pada sumber al-qur an

Lebih terperinci

AYAT-AYAT AL-QUR AN Tentang ASAL-USUL MANUSIA

AYAT-AYAT AL-QUR AN Tentang ASAL-USUL MANUSIA AYAT-AYAT AL-QUR AN Tentang ASAL-USUL MANUSIA Oleh : Yudi Ardianto (411.046) Dosen Pembimbing : Drs.H.Hasymi Dt.R.Panjang, S.H, M.Si JURUSAN TADRIS IPA KOSENTRASI FISIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Lebih terperinci

MANUSIA DAN ALAM SEMESTA. Drs. Moehadi, M.Pd.

MANUSIA DAN ALAM SEMESTA. Drs. Moehadi, M.Pd. MANUSIA DAN ALAM SEMESTA Drs. Moehadi, M.Pd. MANUSIA Istilah manusia dalam al-quran menggunakan tiga kata, yaitu 1. Kata yang terdiri dari alif, nun, dan sin seperti insan, ins, nas atau unas (QS.al- Insan:1.

Lebih terperinci

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS. 5.1.2 Penciptaan Manusia Allah berkehendak menciptakan Adam dan keturunannya untuk menghuni bumi dan memakmurkannya. Allah menyampaikan kabar kepada para Malaikat bahwa Dia akan menciptakan makhluk lain

Lebih terperinci

ILMU PERTANDA Oleh Nurcholish Madjid

ILMU PERTANDA Oleh Nurcholish Madjid c Demokrasi Lewat Bacaan d ILMU PERTANDA Oleh Nurcholish Madjid Dalam zaman azali, Allah menyatakan Adam scbagai khalifah-nya di bumi. Hal itu diprotes oleh para malaikat yang selalu bertasbih dengan memanjatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia sebagai satu-satunya makhluk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia sebagai satu-satunya makhluk yang memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah menciptakan manusia sebagai satu-satunya makhluk yang memiliki kesempurnaan lebih dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dalam al-quran, Allah berfirman:

Lebih terperinci

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat Al Qur an merupakan petunjuk dari Allah Swt bagi makhluknya, jin dan manusia, yang harus diikuti sebagai pedoman dalam

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan 1. Secara Umum Konsep pendidikan yang Islami menurut Mohammad Natsir menjelaskan bahwa asas pendidikan Islam adalah tauhid. Ajaran tauhid manifestasinya

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: Pendidikan dan Kompetensi Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Dian Febrianingsih, M.S.I Pengantar Islam yang terdiri dari berbagai dimensi ajaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TEORI KONVERGENSI DAN RELEVENSINYA DENGAN HADIST NABI MUHAMMAD SAW TENTANG FITRAH MANUSIA

BAB IV ANALISIS TEORI KONVERGENSI DAN RELEVENSINYA DENGAN HADIST NABI MUHAMMAD SAW TENTANG FITRAH MANUSIA BAB IV ANALISIS TEORI KONVERGENSI DAN RELEVENSINYA DENGAN HADIST NABI MUHAMMAD SAW TENTANG FITRAH MANUSIA Pendidikan dalam kehidupan manusia, mempunyai peranan penting dalam rangka mentrasformasikan nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; Eksistensi spiritualitas guru dalam

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; Eksistensi spiritualitas guru dalam 204 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; Eksistensi spiritualitas guru dalam perspektif pendidikan Islam adalah aktualisasi

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Modul ke: Pendidikan Agama Islam Eksistensi Manusia Fakultas EKONOMI Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Makna Kehidupan Bagi Manusia Keberadaan manusia di dunia adalah

Lebih terperinci

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

TUGAS AGAMA Nama : Nur Wulan Sari NRP : Jurusan : Teknik Mesin

TUGAS AGAMA Nama : Nur Wulan Sari NRP : Jurusan : Teknik Mesin TUGAS AGAMA Nama : Nur Wulan Sari NRP : 12-2011-102 Jurusan : Teknik Mesin INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2012 BANDUNG HAKIKAT PENCIPTAAN MANUSIA MENURUT AL- QUR AN DAN HADIST Al-Qur an adalah kitabullah

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS. Akhlak Islami: Integrasi Struktur Jasmani, Nafsani, dan Ruhani

BAB V ANALISIS. Akhlak Islami: Integrasi Struktur Jasmani, Nafsani, dan Ruhani 79 BAB V ANALISIS Akhlak Islami: Integrasi Struktur Jasmani, Nafsani, dan Ruhani Akhlak adalah budi pekerti, watak, kesusilaan (kesadaran etik dan moral), yaitu kelakuan baik terhadap Khaliqnya dan terhadap

Lebih terperinci

UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA STATUS DAN TANGGUNGJAWAB MANUSIA

UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA STATUS DAN TANGGUNGJAWAB MANUSIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA STATUS DAN TANGGUNGJAWAB MANUSIA OBJEKTIF Membincangkan peranan manusia dan faktor kemuliaannya. Menjelaskan matlamat penciptaan manusia. Membincangkan etika dan nilai manusia

Lebih terperinci

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin A. Pendahuluan TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM --------------------------------------------------------------------- Oleh : Fahrudin Tujuan agama Islam diturunkan Allah kepada manusia melalui utusan-nya

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam Bab : 1 Eksistensi Manusia

Pendidikan Agama Islam Bab : 1 Eksistensi Manusia Modul ke: 02 Pendidikan Agama Islam Bab : 1 Eksistensi Manusia Fakultas Teknik Elektro Alimudin, S.Pd.I, M.Si Program Studi Pendidikan Agama Islam www.mercubuana.ac.id Eksistensi Manusia Manusia merupakan

Lebih terperinci

KOSEP FITRAH DALAM ISLAM Oleh: Saepul Anwar

KOSEP FITRAH DALAM ISLAM Oleh: Saepul Anwar A. Pendahuluan KOSEP FITRAH DALAM ISLAM Oleh: Saepul Anwar Secara kategorikal al-qur'an mendudukan manusia kedalam dua fungsi pokok, yaitu abdullah dan khalifatullah. Pandangan ketegorikal ini tidak mengisyaratkan

Lebih terperinci

dari Ibnu Mas ud bahwa dia menafsirkan kalimat diatas dengan menyatakan, Nutfah yang memancar kedalam rahim bila Allah menghendaki untuk dijadikan

dari Ibnu Mas ud bahwa dia menafsirkan kalimat diatas dengan menyatakan, Nutfah yang memancar kedalam rahim bila Allah menghendaki untuk dijadikan HADITS KEempat 14 Arti Hadits / : Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas ud radiallahuanhu beliau berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar

Lebih terperinci

ISLAM & LINGKUNGAN HIDUP

ISLAM & LINGKUNGAN HIDUP ISLAM & LINGKUNGAN HIDUP Agus Nugroho Setiawan Pandangan Islam terhadap LH Allah menciptakan alam semesta dengan sebenarnya Allah juga menciptakan hukum-hukumnya yang berlaku universal Alam semesta dgn

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: 04Fakultas Ekonomi dan Bisnis EKSISTENSI MARTABAT MANUSIA Dr. Achmad Jamil, M.Si Program Studi S1 Manajemen UNTUK APA KITA ADA DI DUNIA? Proses lahir dan keberadaan manusia

Lebih terperinci

MANUSIA DARI PERSPEKTIF SAINS DAN TEKNOLOGI

MANUSIA DARI PERSPEKTIF SAINS DAN TEKNOLOGI MANUSIA DARI PERSPEKTIF SAINS DAN TEKNOLOGI OBJEKTIF 1) Membincangkan konsep manusia dan teori kejadiannya. 2) Menghuraikan proses penciptaan manusia menurut perspektif Islam dan sains. 3) Membincangkan

Lebih terperinci

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi Untuk Apa Kita Diciptakan? Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi K ehidupan di dunia pada dasarnya hanyalah senda gurau atau main-main saja. Orang akan semakin merugi bila tidak

Lebih terperinci

IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM

IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, berkah, dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul IPTEK

Lebih terperinci

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi) Muhammad SAW adalah seorang nabi terakhir yang diutus ke bumi oleh Allah SWT. Sebagai seorang nabi dan rasul, nabi Muhamad SAW membawakan sebuah risalah kebenaran yaitu sebuah agama tauhid yang mengesakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam mempunyai pedoman ajaran yag sempurna dan rahmat bagi seluruh alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- Qur an merupakan kitab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Aspek kehidupan yang harus dan pasti dijalani oleh semua manusia di muka bumi sejak kelahiran, selama masa pertumbuhan dan perkembangannya sampai mencapai kedewasaan

Lebih terperinci

Motivasi Agar Istiqomah

Motivasi Agar Istiqomah Motivasi Agar Istiqomah Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

UTS Al-Islam dan Kemuhammadiyahan II Aqidah dan Ibadah

UTS Al-Islam dan Kemuhammadiyahan II Aqidah dan Ibadah UTS Al-Islam dan Kemuhammadiyahan II Aqidah dan Ibadah Alfin Rhomansyah K / 201410230311260 Tujuan dan Orientasi Hidup Menurut Islam Sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan, manusia memiiki alasan mengapa

Lebih terperinci

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN KONSEP AGAMA KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS UNSUR AGAMA SECARA UMUM PENGERTIAN ISLAM SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS PENGERTIAN AGAMA ISLAM KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS

Lebih terperinci

MEMAHAMI DASAR PENDIDIKAN ANAK DALAM AL QURAN Oleh: Farida, M.Si

MEMAHAMI DASAR PENDIDIKAN ANAK DALAM AL QURAN Oleh: Farida, M.Si MEMAHAMI DASAR PENDIDIKAN ANAK DALAM AL QURAN Oleh: Farida, M.Si Empat belas abad yang lalu, Al Quran telah menjelaskan bahwa Allah Swt telah memberikan fitrah kepada manusia. Fitrah bermakna khilqah yaitu

Lebih terperinci

PROSES KEJADIAN MANUSIA MENURUT AL-QUR`AN ABSTRAK

PROSES KEJADIAN MANUSIA MENURUT AL-QUR`AN ABSTRAK PROSES KEJADIAN MANUSIA MENURUT AL-QUR`AN Oleh: Ikhwani, MA. Dosen Tetap Agama Universitas Al-muslim Email: Ikwanira@yahoo.co.id ABSTRAK Manusia merupakan ciptaan Allah yang diciptakan dengan sebaik-baiknya

Lebih terperinci

Mengimani Kehendak Allah

Mengimani Kehendak Allah Mengimani Kehendak Allah Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

KONSEP ANAK DALAM ISLAM

KONSEP ANAK DALAM ISLAM KONSEP ANAK DALAM ISLAM Musdah Mulia Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang khawatir akan meninggalkan keturunan berupa anak-anak yang lemah dan dikhawatirkan kesejahteraannya. Oleh sebab itu,

Lebih terperinci

mempunyai fungsi vital keberlangsungan dalam kehidupan manusia, karena keduanya merupakan daya yang bisa mengapresiasi, merespon, berfikir, dan

mempunyai fungsi vital keberlangsungan dalam kehidupan manusia, karena keduanya merupakan daya yang bisa mengapresiasi, merespon, berfikir, dan 211 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Akal dan qalb menurut al-ghazali merupakan dua potensi penting mempunyai fungsi vital keberlangsungan dalam kehidupan manusia, karena keduanya merupakan daya yang bisa mengapresiasi,

Lebih terperinci

Takabur, Sikap Sombong Kepada Allah

Takabur, Sikap Sombong Kepada Allah Takabur, Sikap Sombong Kepada Allah Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Aku akan menciptakan manusia dari tanah"(shaad:71)

Aku akan menciptakan manusia dari tanah(shaad:71) Nenek Moyang Manusia ( ) ( ) ( ) Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi, yang menciptakan dan menyempurnakan (penciptaan-nya), dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk, Allah telah

Lebih terperinci

DAFTAR TERJEMAH. No Hal Kutipan Bab Terjemah

DAFTAR TERJEMAH. No Hal Kutipan Bab Terjemah DAFTAR TERJEMAH No Hal Kutipan Bab Terjemah 1 1 Q.S. At I tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi Taubah ayat 122 semuanya (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja Rosdakarya, 2009, Hlm. 1 2 Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2015, hlm.339

BAB I PENDAHULUAN. Remaja Rosdakarya, 2009, Hlm. 1 2 Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2015, hlm.339 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian dari kehidupan manusia yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hayat. Selain itu, pendidikan sangat mempengaruhi manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Kualitas sumber daya manusia yang berkarakter bukan hanya dilihat dari prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan meningkatnya

Lebih terperinci

MANUSIA MENURUT TINJAUAN ISLAM

MANUSIA MENURUT TINJAUAN ISLAM MANUSIA MENURUT TINJAUAN ISLAM KATA PENGANTAR Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Manusia Dalam Pandangan

Lebih terperinci

Diterjemahkan oleh : Abu Sa id Neno Triyono א א א.

Diterjemahkan oleh : Abu Sa id Neno Triyono א א א. Diterjemahkan oleh : Abu Sa id Neno Triyono א א א א www.ikhwahmedia.wordpress.com א א א. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Saya memohon kepada Allah Yang Maha Mulia Rabbnya

Lebih terperinci

ISLAM DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

ISLAM DAN KESEHATAN LINGKUNGAN ISLAM DAN KESEHATAN LINGKUNGAN Modul ke: 12Fakultas MATA KULIAH AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. Program Studi A. Ajaran Islam Tentang Kesehatan Kata sehat merupakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Setelah penulis mengulas tentang hubungan antara karakteristik ulul albab

BAB V PENUTUP. Setelah penulis mengulas tentang hubungan antara karakteristik ulul albab BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah penulis mengulas tentang hubungan antara karakteristik ulul albab dalam Al-Qur an Surat Ali-Imron ayat 190-191 dan tujuan pendidikan Islam pada bab terdahulu, maka penulis

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran. meningkatkan kesadaran beribadah siswa di ke dua SMP tersebut yaitu

BAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran. meningkatkan kesadaran beribadah siswa di ke dua SMP tersebut yaitu BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Temuan Penelitian 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran beribadah siswa Perencanaan yang dilakukan guru Pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kesadaran

Lebih terperinci

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid c 1 Ramadan d 10 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Dan apabila hamba-hamba-ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila

Lebih terperinci

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab MATAN Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab C MATAN AS-SITTATUL USHUL Z. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Termasuk perkara yang sangat menakjubkan dan tanda yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. memadukan antara aql dan naql, namun pada dasarnya pemikiran. Muhammad Abduh lebih cenderung kepada aql daripada naql.

BAB V PENUTUP. memadukan antara aql dan naql, namun pada dasarnya pemikiran. Muhammad Abduh lebih cenderung kepada aql daripada naql. 147 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Corak Pemikiran Pendidikan Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb Muhammad Abduh dalam corak pemikiran pendidikannya, memadukan antara aql dan naql, namun pada dasarnya pemikiran

Lebih terperinci

Kitab (Al-qur an) ini tidak ada keraguan di dalamnya, (sebagai) petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa (Q.S. Al-Baqarah : 2) ABSTRAK

Kitab (Al-qur an) ini tidak ada keraguan di dalamnya, (sebagai) petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa (Q.S. Al-Baqarah : 2) ABSTRAK Dan Tuhan kalian berfirman : Berdoalah kepadaku, (niscaya) akan Kuperkenankan bagi kalian, sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah- Ku, mereka akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan

Lebih terperinci

Tahapan Penciptaan Manusia

Tahapan Penciptaan Manusia Tahapan Penciptaan Manusia 1 P a g e : : : "Dari Abi 'Abdirrahman 'Abdillah bin Mas'ud bahwasanya dia berkata;"telah mengkhabarkan kepada kami Rasulullah -dan dialah yang selalu benar dan dibenarkan-;

Lebih terperinci

Oleh: Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak., CA.

Oleh: Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak., CA. Oleh: Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak., CA. Disampaikan dalam Pelatihan Metode Pembelajaran Insight Program Pascasarjana Jurusan Akuntansi FEB Universitas Brawijaya, 16 Nopember 2013 Hakekat Manusia Mendiskusikan

Lebih terperinci

- Hakekat Tersembunyi Syi'ah Rafidhoh ٢

- Hakekat Tersembunyi Syi'ah Rafidhoh ٢ Lisensi Dokumen: Seluruh artikel, makalah, dan e-book yang terdapat di www.hakekat.com boleh untuk digunakan dan disebarluaskan dengan syarat tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan www.hakekat.com

Lebih terperinci

AYAT-AYAT AL-QUR AN Tentang ALAM SEMESTA

AYAT-AYAT AL-QUR AN Tentang ALAM SEMESTA AYAT-AYAT AL-QUR AN Tentang ALAM SEMESTA Oleh : Yudi Ardianto (411.046) Dosen Pembimbing : Drs.H.Hasymi Dt.R.Panjang, S.H, M.Si JURUSAN TADRIS IPA KOSENTRASI FISIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga tampaklah keindahan yang tercipta di hamparan bumi ini. Namun Allah SWT menciptakan berbagai macam

Lebih terperinci

DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING. WPK1313 Psikolgi Pembelajaran

DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING. WPK1313 Psikolgi Pembelajaran DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING WPK1313 Psikolgi Pembelajaran Minggu 4 (Terakhir) Pensyarah: Ustazah Dr Nek Mah Bte Batri PhD Pendidikan Agama Islam (UMM) PhD Fiqh Sains & Teknologi (UTM) Penilaian

Lebih terperinci

Nama : Irma wati Kelas : XI IPA 2 Matpel : Pend. Agama Islam

Nama : Irma wati Kelas : XI IPA 2 Matpel : Pend. Agama Islam Nama : Irma wati Kelas : XI IPA 2 Matpel : Pend. Agama Islam Arti surat ar-araf ayat 56,57,58 56. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-nya

Lebih terperinci

BAB III NILAI-NILAI ENTREPRENEURSHIP DALAM PENDIDIKAN ISLAM. maju agar menjadi golongan yang unggul. Sementara itu pemenuhan di bidang

BAB III NILAI-NILAI ENTREPRENEURSHIP DALAM PENDIDIKAN ISLAM. maju agar menjadi golongan yang unggul. Sementara itu pemenuhan di bidang 27 BAB III NILAI-NILAI ENTREPRENEURSHIP DALAM PENDIDIKAN ISLAM Islam adalah agama yang mendorong umatnya untuk berfikir dan bersikap maju agar menjadi golongan yang unggul. Sementara itu pemenuhan di bidang

Lebih terperinci

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa Guru PAI berperan sangat sentral dalam memberdayakan sekolah sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam upaya membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan. keluarga, sekolah, maupun masyarakat. 2

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam upaya membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan. keluarga, sekolah, maupun masyarakat. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan,

Lebih terperinci

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.4 Nabi Hud AS.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.4 Nabi Hud AS. 5.4.1 Nabi Hud AS. dan Kaum Ad Kaum Ad bertempat di daerah Al-Ahqaf terletak di antara Yaman dan Oman dengan ibukota Iram dan termasuk suku yang tertua sesudah kaum Nabi Nuh serta terkenal dengan kekuatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an BAB IV ANALISA Melihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa mayoritas masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an merupakan acuan moral untuk memecahkan problem

Lebih terperinci

Modul ke: Etos Kerja. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

Modul ke: Etos Kerja. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi. Modul ke: Etos Kerja Fakultas Rusmulyadi, M.Si. Program Studi www.mercubuana.ac.id Pengertian Etos Kerja Etos berasal dari bahasa Yunani (etos) yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak, karakter,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. tesis ini yang berjudul: Konsep Berpikir Multidimensional Musa Asy arie. dan Implikasinya Dalam Pendidikan Islam, sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. tesis ini yang berjudul: Konsep Berpikir Multidimensional Musa Asy arie. dan Implikasinya Dalam Pendidikan Islam, sebagai berikut: 254 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penulis menganggap bahwa, makna tidak selalu merujuk pada kesimpulan-kesimpulan yang dibuat. Namun demikian, kesimpulan menjadi sebuah prasyarat penting dari sebuah penulisan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. dan direkonstruksi dari waktu ke waktu, baik dalam arti mikro, seperti: tujuan, pada umumnya dicari pemecahannya melalui pendidikan.

BAB IV ANALISIS. dan direkonstruksi dari waktu ke waktu, baik dalam arti mikro, seperti: tujuan, pada umumnya dicari pemecahannya melalui pendidikan. BAB IV ANALISIS Persoalan pendidikan merupakan masalah yang berhubungan dengan kehidupan. Selama manusia ada maka selama itu pula persoalan pendidikan ditelaah dan direkonstruksi dari waktu ke waktu, baik

Lebih terperinci

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????. Tawakal Kepada Allah Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Penelitian Terdahulu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Penelitian Terdahulu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Penelitian Terdahulu Pembahasan masalah nilai etika dalam kaitannya dengan naskah ADK menjadi topik penting yang selalu dibicarakan, karena masalah ini menyangkut

Lebih terperinci

UNIVERSITI KEBANGSAAN MALAYSIA FAKULTI PENGAJIAN ISLAM

UNIVERSITI KEBANGSAAN MALAYSIA FAKULTI PENGAJIAN ISLAM UNIVERSITI KEBANGSAAN MALAYSIA FAKULTI PENGAJIAN ISLAM HHHC9401 KEMAHIRAN NILAI, SIKAP, ETIKA DAN PROFESIONALISME SET 14 KONSEP ETIKA DAN MORAL DISEDIAKAN OLEH: FATIMAH BINTI HUSSIN A 144901 DISEDIAKAN

Lebih terperinci

SIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING. WPK 113 Pengenalan kepada Psikologi Islam

SIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING. WPK 113 Pengenalan kepada Psikologi Islam SIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING WPK 113 Pengenalan kepada Psikologi Islam Minggu 2 Pensyarah: Ustazah Dr Nek Mah Bte Batri PhD Pendidikan Agama Islam (UMM) PhD Fiqh & Sains Teknologi (UTM) Konsep

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PENDIDIKAN DAN KOMPETENSI

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PENDIDIKAN DAN KOMPETENSI Modul ke: 10Fakultas Didin EKONOMI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PENDIDIKAN DAN KOMPETENSI Hikmah P, SE, MM Program Studi MANAJEMEN Pengantar: Perlunya Penguasaan IPPTEK Penguasaan teknologi terkait erat dengan

Lebih terperinci

SIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING

SIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING SIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING WPK213 Pendekatan Psikologi/Epistemologi & Matlamat Psikologi Islam Perbahasan mengenai hakikat dan sifat insan di kalangan ilmuan muslim terkemuka (Minggu 3) Pensyarah:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar sistematis, dilakukan orang-orang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan

Lebih terperinci

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( ) Kelompok 5 1. Azizatul Mar ati (14144600200) 2. Nur Ihsani Rahmawati (14144600186) 3. Nurul Fitria Febrianti (14144600175) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KONSEP MANUSIA MENURUT PANDANGAN PLATO DENGAN AJARAN ISLAM

BAB IV IMPLEMENTASI KONSEP MANUSIA MENURUT PANDANGAN PLATO DENGAN AJARAN ISLAM BAB IV IMPLEMENTASI KONSEP MANUSIA MENURUT PANDANGAN PLATO DENGAN AJARAN ISLAM Landasan berfikir, zaman, dan tempat yang berbeda secara tidak langsung akan menimbulkan perbedaan, walaupun dalam pembahasan

Lebih terperinci

Modul ke: Akhlak Islami. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

Modul ke: Akhlak Islami. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi. Modul ke: Akhlak Islami Fakultas Rusmulyadi, M.Si. Program Studi www.mercubuana.ac.id Pengertian Akhlak Akhlak berasal dari bahasa arab yakni khuluqun yang menurut loghat diartikan: budi pekerti, perangai,

Lebih terperinci

ISLAM MENJADI SUMBER MOTIVASI PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

ISLAM MENJADI SUMBER MOTIVASI PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI Jusmarwan Nacing, SP ISLAM MENJADI SUMBER MOTIVASI PENGEMBANGAN ILMU PENG ISLAM MENJADI SUMBER MOTIVASI PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI Jusmarwan Nacing, SP Bogor, 21 Mei 2010 Manusia, ilmu

Lebih terperinci

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

SALAM PADA TUHAN Oleh Nurcholish Madjid

SALAM PADA TUHAN Oleh Nurcholish Madjid c Menghormati Kemanusiaan d SALAM PADA TUHAN Oleh Nurcholish Madjid Sidang Jumat yang terhormat Mungkin terdengar tidak biasa, bila dikatakan bahwa kita mengucapkan salam kepada Tuhan. Tetapi itulah yang

Lebih terperinci

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid c 1 Ramadan d 16 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang

Lebih terperinci

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-ku. (Adz-Dzariyaat 51:56)

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-ku. (Adz-Dzariyaat 51:56) Dasar-dasar Memahami Tauhid Oleh : Syaikh Muhammad At-Tamimi Rahimahullah Pendahuluan Ketahuilah, bahwa sesunguhnya kelurusan ajaran Nabi Ibrahim 'alaihis salam adalah beribadah kepada Allah secara ikhlas

Lebih terperinci

DESKRIPSI LEARNING OUTCOME MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PROGRAM MATA KULIAH DASAR UMUM ( MKDU ) INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

DESKRIPSI LEARNING OUTCOME MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PROGRAM MATA KULIAH DASAR UMUM ( MKDU ) INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 DESKRIPSI LEARNING OUTCOME MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PROGRAM MATA KULIAH DASAR UMUM ( MKDU ) INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 PERTEMUAN I Muqadimah/ Pendahuluan Mengetahui dan Menguasai landasan

Lebih terperinci

Tasyakuran 4 Bulan Kehamilan

Tasyakuran 4 Bulan Kehamilan Tasyakuran 4 Bulan Kehamilan Assalamu'laikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT dan mengumandangkan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW beserta pengikutnya, kami

Lebih terperinci

AYAT ASAS Oleh Nurcholish Madjid

AYAT ASAS Oleh Nurcholish Madjid c Demokrasi Lewat Bacaan d AYAT ASAS Oleh Nurcholish Madjid Manusia menurut fitrahnya adalah makhluk agama. Sifat itu berpangkal dari naluri alamiahnya untuk menyembah atau mengabdi kepada suatu obyek,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling memerlukan adanya bantuan dari orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Manusia dituntut untuk saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian,

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian, menciptakan suasana sejuk dan harmonis bukan hanya di antara sesama umat manusia tetapi juga

Lebih terperinci

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????

Lebih terperinci

Modul ke: Kesalehan Sosial. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

Modul ke: Kesalehan Sosial. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi. Modul ke: Kesalehan Sosial Fakultas Rusmulyadi, M.Si. Program Studi www.mercubuana.ac.id Secara bahasa makna kesalehan sosial adalah kebaikan atau keharmonisan dalam hidup bersama, berkelompok baik dalam

Lebih terperinci

Pendekatan Interdislipiner, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 28 2

Pendekatan Interdislipiner, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 28 2 BAB IV ANALISIS Persoalan pendidikan merupakan masalah yang berhubungan dengan kehidupan. Selama manusia ada maka selama itu pula persoalan pendidikan ditelaah dan direkonstruksi dari waktu ke waktu, baik

Lebih terperinci

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM BAB 2 OLEH : ISLAM DAN SYARIAH ISLAM SUNARYO,SE, C.MM 1 Tujuan Pembelajaran Dapat menjelaskan Makna Islam Dapat Menjelaskan Dasar Dasar Ajaran Islam Dapat menjelaskan Hukum Islam Dapat menjelaskan Klassifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuannya di dunia ini. Manusia seharusnya mengingat tujuan hidup di dunia

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuannya di dunia ini. Manusia seharusnya mengingat tujuan hidup di dunia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup manusia mempunyai tugas dan tujuan yang harus dijalankan sebaikbaiknya, namun kenyataan yang terjadi banyaknya manusia yang melalaikan tugas dan tujuannya

Lebih terperinci

Modul 1 PENGERTIAN DAN MANFAAT PSIKOLOGI AGAMA

Modul 1 PENGERTIAN DAN MANFAAT PSIKOLOGI AGAMA Pengertian dan manfaat Psikologi Agama Modul 1 PENGERTIAN DAN MANFAAT PSIKOLOGI AGAMA PENDAHULUAN Psikologi Agama pada jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) disajikan untuk membantu mahasiswa memahami perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk pribadi manusia menuju yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG A. Analisis tentang Upaya Guru PAI dalam Membina Moral Siswa SMP Negeri 1 Kandeman Batang Sekolah adalah lingkungan

Lebih terperinci