BAB 5 DIODA HUBUNGAN Hubungan p-n Gambar 5.1. Hubungan p-n.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 5 DIODA HUBUNGAN Hubungan p-n Gambar 5.1. Hubungan p-n."

Transkripsi

1 BAB 5 DIODA HUBUNGAN Hubungan (junction) antara semikonduktor jenis p dan semikonduktor jenis n paling penting dalam penggunaan elektronika modern, karena hubungan ini membentuk dasar dari peralatan semikonduktor seperti dioda, transistor dan sebagainya. Dalam bab ini akan kita jelaskan prinsip fisika dan cara kerja hubungan p- n. Berbagai penggunaan alat-alat hubungan p-n juga diberikan. Hubungan p-n Kalau pencampur jenis akseptor dimasukkan ke dalam setengah dari semikonduktor kristal tunggal dan pencampur jenis donor dimasukkan ke setengah bagian yang lain, maka terbentuklah hubungan p-n, seperti ditunjukkan dalam Gambar 5. L Ini merupakan alat dua terminal dan dinamakan dioda hubungan (junction diode). Gambar 5.1. Hubungan p-n. Hubungan p-n dapat berupa (i) hubungan berangsur tangga atau (ii) hubungan berangsur linear. Dalam hubungan berangsur -tangga, rapat pencampur akseptor atau donor dalam semikartduktor tetap sampai mencapai hubungan. Jenis hubungan ini terbentuk dengan menernpatkan bola kecil dari pencampur trivaler, katakan indium, pada suatu wafer germanium jenis n dan memanaskan gabungan tersebut sampai temperatur tinggi dalam waktu yang singkat. Dalam proses tersebut indium

2 meresap ke dalam germanium dan mengubah penghantaran germanium dari jenis n ke jenis p di seluruh bagian semikonduktor dan membentuk hubungan p-n. Dalam suatu hubungan berangsur liner, rapat pencampur berubah secara linear menurut jarak menjauli dari hubungan. Jenis hubungan ini terbentuk dengan menarik kristal tunggal dari lelehan germanium yang pada saat dimulainya proses ini sudah berisi pencampur dari satu jenis. Selama proses penarikan pencampur jenis lain ditambahkan dalam jumlah yang cukup untuk mengubah jenis penghantaran lelehan. 5.2 Hubungan p-n Tanpa Catu Gambaran skematis dari hubungan p-n ditunjukkan dalam Gambar 5.2. Di sini muatan-muatan dengan lingkaran menunjukkan atom-atom akseptor dan donor yang terionisasi. Untuk penyederhanaan, marilah kita misalkan sementara bahwa hanya ada lobang-lobang dalam sisi jenis p dan elektron-elektron dalam sisi jenis n. Akibat adanya gradien kerapatan sepanjang hubungan, elektron-elektron akan berdifusi lewat hubungan ke kiri dan lobang-lobang berdifusi ke kanan. Setelah melewati hubungan mereka saling menggabung dengan membiarkan ion-ion tidak bergerak di sekelilingnya tidak ternetralkan. Mereka dinamakan muatan-muatan tidak tercakup (uncovered charges). Perubahan konsentrasi (i) ion-ion tidak bergerak, (ii) pembawa bergerak dan muatan tidak tercakup ditunjukkan (berturut-turut) dalam Gambar 5.2(b), (c) dan (d). Muatan-muatan positif dan negatif yang tidak tercakup menghasikan medan listrik lewat hubungan. Medan ini diarahkan dari sisi n ke sisi p dan dinamakan medan halangan. Medan ini melawan gerakan difusi elektron dan lobang lewat hubungan. Kesetimbangan terbentuk pada medan halangan yang cukup untuk menghentikan difusi selanjutnya dari elektron dan lobang. Dalam keadaan ini tidak ada gerakan pembawa lewat hubungan. Karena Batas hubungan kosong akan muatan bergerak maka daerah ini dinamakan daerah kosong (depletion) atau daerah muatan ruang. Tebal daerah ini sekitar 0,5 μm. Karena adanya medan halangan lewat hubungan, perpindahan elektron dari sisi n ke sisi p memerlukan sejumlah energi yang dinamakan energi halangan (barrier)

3 (Eb) (Gambar 5.2(e)). Potensial halangan ekivalen VB diberikan oleh EB = evb. Berdasarkan energi halangan tergantung pada lebar daerah tidak tercakup. Jumlah energinya sama kalau lobang dari daerah p berpindah ke daerah n. (a) Diagram yang menunjukkan kedudukan pembawa (b) Perubahan konsentrasi ion-ion tidak bergerak. (c) Perubahan konsentrasi pembawa bergerak.

4 (d) Konsentrasi muatan tidak tercakup. (e) Perubahan energi elektron dan lobang. Sekarang anggaplah keadaan sebenarnya, dimana daerah p terdiri dari elektron-elektron sebagai pembawa minoritas dan daerah- n berisi lobang-lobang sebagai pembawa minoritas. Kalau hubungan p-n tidak dicatu, medan halangan berperan sedemikian rupa sehingga elektron-elektron dari sisi jenis-p dan lobanglobang dari sisijenis n dengan mudah melewati hubungan. Karena itu gerakan pembawa minoritas membentuk aliran arus. Dalam keadaan setimbang arus ini tepat mengimbangi aliran berlawanan yang sama dari pembawa mayoritas sehingga perolehan dari sumber-sumber panas merupakan energi yang cukup untuk melewati halangan. 5.3 Diagram Pita Energi dari Hubungan p-n Tanpa Catu Kita tahu bahwa untuk semikonduktor jenis n tingkat Fermi berada dekat dengan ujung pita hantaran E, dan untuk semikonduktor jenis-p, tingkat Fermi berada dekat ujung pita valensi Ev. Kalau hubungan p-n terbentuk, dalam keadaan setimbang tingkat Fermi mencapai harga tetap di seluruh contoh, seperti ditunjukkan dalam Gambar 5.3. Jelas, bahwa ujung pita hantaran Ecp dari jenis p tidak berada pada tingkat yang sama dengan Ecn, dari jenis n. Demikian pula, EVP tidak akan segaris dengan Evn. Dari Gambar 5.3, kita dapatkan: EB =Ecp-Ecn =Evp-Evn=eVB di mana ER adalah energi halangan, e muatan elektron dan VB potensial halangan. Catatan, bahwa walaupun ada potensial VB= EB/e pada hubungan p-n, voltmeter yang dihubungkan lewat hubungan p-n tidak akan membaca potensial ini. Hal itu dapat dijelaskan sebagai berikut: Kalau mungkin misalkan bahwa arus mengalir akibat tegangan halangan dalam dioda hubungan p-n terhubung singkat. Arus ini akan memanaskan kawat logam penghubung. Karena tidak ada sumber energi luar, pemanasan kawat harus berlangsung dengan sekaligus pendinginan dioda hubungan p-n. Tetapi dalam kesetimbangan panas suasana ini tidak tampak. Sehingga kita simpulkan, bahwa arus lewat rangkaian sama dengan nol. Ini berarti bahwa tegangan halangan harus

5 diimbangi oleh potensial kontak logam ke semikonduktor di ujung dioda. Karena arus sama dengan nol, kawat penghubung dapat dipotong tanpa mengubah keadaan dan penurunan tegangan lewat potongan tersebut harus nol. Jadi voltmeter yang dihubungkan ke terminal-terminal dioda membaca tegangan nol. Gambar 5.3. Diagram pita energi dari hubungan p-n. 5.4 Hubungan p-n yang di catu Kalau terminal positif dari baterei disambungkan ke sisi jenis p dan terminal negatif ke sisi jenis n dari hubungan p-n, hubungan tersebut melewati arus besar yang mengalir lewat hubungan tersebut. Dalam hal ini, hubungan p-n dikatakan dicatu maju (forward biased) kalau terminal-terminal dari baterei dibalik, yakni terminal positif dihubungkan ke sisi jenis n, dan terminal negatif di sisi jenis p, hubungan akan mengalirkan arus kecil. Dalam keadaan ini hubungan p-n dikatakan dicatu balik (reverse biased). Sifat-sifat dari hubungan p-n di atas sangat cocok untuk penyearahan. Sekarang akan kita utarakan secara kualitatif mekanisme di mana hubungan (i) dicatu maju dan (ii) dicatu-balik. (i) Hubungan p-n Dicatu Maju: Hubungan p-n dicatu maju dan simbol penggambarannya berturut-turut ditunjukkan dalam Gambar 5.4(a) dan (b). Tegangan catu maju V mengakibatkan gaya pada lobang-lobang di sisi jenis p dan pada elektron di sisi jenis n.

6 Gambar 5.4. (a) Dioda hubungan p-n dicatu maju. (b) Gambaran simbolis. Gaya ini mengakibatkan lobang dan elektron bergerak menuju hubungan. Akibatnya, lebar muatan tidak tercakup berkurang dan halangan berkurang, yakni energi halangannya (Gambar 5.5). Besarnya pengurangan energi halangan diberikan oleh ev, di mana V adalah tegangan yang diberikan. Akibat berkurangnya tinggi halangan, maka arus mengalir terutama akibat pembawa mayoritas, yakni lobang dari sisi jenis p ke sisi jenis n dan elektron dari sisi jenis n ke sisi jenis p naik. Sebaliknya, arus pembawa minoritas yang mengalir dalam arah sebaliknya dari arus pembawa mayoritas tidak dipengaruhi oleh catu maju. Hal ini disebabkan arus pembawa minoritas hanya tergantung pada temperatur. Gambar 5.5 Muatan tidak tercakup b. Berkurangnya energi halangan untuk hubungan p-n yang dicatu maju

7 Gambar 5.6 a) hubungan p-n dicatu balik b) gambaran simbolis (ii) Hubungan p-n Dicatu Balik: Suatu hubungan p-n yang dicatu balik dengan gambaran simbolis ditunjukkan dalam gambar 5.6. Dalam hal ini tegangan yang diberikan ke hubungan mengakibatkan lobang dalam sisi jenis p dan elektron dalam sisi jenis n bergerak menjauhi hubungan. Hal ini menaikkan lebar muatan tidak tercakup sekeliling hubungan dan menaikkan tinggi halangan Gambar 5.7(a) dan (b). Besarnya kenaikan energi halangan sama dengan ev, di mana V besarnya tegangan yang diberikan. Akibat kenaikan tinggi halangan, sejumlah pembawa mayoritas yang dapat diabaikan akan dapat melewati hubungan dan arus akan sama dengan nol. Namun, pembawa minoritas yang melalui halangan potensial tetap tidak berubah dan memberikan arus yang kecil. Arus ini dinamakan arus jenuh balik (IS). Arus jenuh balik membesar dengan kenaikan temperatur dioda, tetapi sebagian besar tidak tergantung pada tegangan balik yang diberikan. Kenaikan temperatur mempercepat membesarnya konsentrasi pembawa minoritas yang mengarah ke kenaikan arus jauh balik. Gambar 5.7. (a) Muatan tidak tercakup. (b) Energi halangan yang diperbuat untuk hubungan p-n di catu balik.

8 5.5 Karakteristik Volt Amper dari Hubungan p-n Dapat ditunjukkan, bahwa arus total yang mengalir lewat hubungan p-n karena penggunaan tegangan V lewat hubungan diberikan oleh ev I I s exp 1 kt Dimana : Is = arus jenuh balik, e = muatan satu elektron (= 1,6 x coulomb), k = konstanta Boltzmann (= 1,38 x joule o K -1 ) T= temperatur dalam K, dan η angka konstan yang tergantung pada bahan dioda. Untuk germanium η = 1, dan untuk silikon n 2. Kalau V positif, hubungan tercatu maju, dan kalau V negatif hubungan tercatu balik. Pada temperatur kamar (T = 300 K), dari Persamaan (5.1) kita dapatkan 39V I exp 1 I s Catatan, bahwa tegangan V dalam Persamaan (5.2) mengacu ke penurunan tegangan lewat hubungan. Namun, hal ini hampir sama dengan tegangan dalam daerah p dan n sangat kecil. Gambaran khas dari Persamaan (5.2) ditunjukkan dalam Gambar 5.8. Perlu ditekankan bahwa batas arus yang biasanya berlaku untuk dioda yang bekerja pada arah maju jauh lebih besar daripada arus jenuh balik. Misalnya, kalau arus maju berada pada batas sekitar ma (nilai amper), arus jenuh balik dalam batas µa (mikro amper) akan kurang.

9 Gambar 5.8. Karakteristik arus tegangan khas dari dioda nubungan p-n. Dari karakteristik Gambar 5.8 terlihat, bahwa pada tegangan balik yang ditunjukkan oleh titik B pada karakteristik arus balik mendadak naik. Dioda hubungan p- n kalau bekerja di daerah garis putus-putus dinamakan dioda patah. Akan kita bahas dioda patah lebih terperinci dalam Bagian 5.7. Resistansi statis atau dc (Rdc) dari dioda didefinisikan sebagai : V r dc I Resistansi dc dan dioda amat berubah menurut V dan I. Resistansi dinamis atau ac (rac) dari dioda didefinisikan sebagai : dv r ac di Kalau dioda cukup besar dicatu maju, suku satu dalam tanda kurung persamaan (5.2) dapat diabaikan. Dengan penyederhanaan ini dan mendiferensialkan Persamaan (5.2) untuk resistansi dinamis dioda dalam arah maju pada temperatur kamar Dimana I dinyatakan dalam milliamper dan rac dalam ohm. Jadi untuk η = 1 dan untuk arus dioda 26 ma resistansi dinamisnya. sama dengan 1 ohm. Kemiringan karakteristik yang ditunjukkan dalam Gambar 5.8 menunjukan bahwa resistansi dinamis dalam arah kebalikannya sangat besar. Ciri karakteristik dioda yang perlu dicatat adalah bahwa kalau catu maju kurang dari harga V, arus akan sangat kecil. Sesudah V arus mendadak naik. Tegangan V dinamakan tegangan awal masuk atau offset atau tegangan-ambang dari dioda. Khususnya, untuk dioda germanium V 0,2 V untuk dioda silikon V 0,6V. 5.6 Kapasitansi Hubungan Dari Gambar 5.2 diamati bahwa daerah kosong sekitar hubungan p-n berisi muatan positif tidak bergerak pada sisi jenis n dan muatan negatif tidak bergerak pada sisi jenis p. Juga kita catat dari Gambar 5.7 bahwa penggunaan tegangan balik ke hubungan p-n mengakibatkan kenaikan muatan tidak tercakup ini. Ini

10 dapat dianggap sebagai efek kapasitif dan hubungan dimisalkan menunjukkan sifat kapasitansi, dan dinamakan kapasitansi hubungan. Kapasitansi ini tidak tetap, tetapi dapat ditunjukkan berkurangnya harga dengan kenaikan tegangan balik. Sifat hubungan p-n ini digunakan dalam berbagai rangkaian. Misalnya: (i) dalam tegangan penala rangkaian resonansi LC, (ii) dalam rangkaian jembatan seimbang sendiri, dan (iii) dalam jenis khusus penguat, yang dinamakan penguat parametris. Dalam penggunaan diatas, dioda hubungan p-n hanya dibuat tergantung pada tegangan. Dioda semacam itu dinamakan varaktor atau varikap. 5.7 Beberapa dioda hubungan p-n khusus (1) dioda patah (breakdown) Kalau dioda hubungan p-n bekerja dalam daerah garis putus-putus dari karakteristik tegangan balik gambar 5.8, dioda-dioda tersebut dinamakan dioda patah (breakdown). Dua mekanisme berikut merupakan pernyebab patahan dalam dioda hubungan p-n : (i) patahan avalans : pada saat catu-balik yang diberikan dalam hubungan p-n naik, medan lewat hubungan akannaik pula. Pada suatu harga catu, medan menjadi sedemikian besar sehingga pembawa yang dibangkitkan secara panas pada saat melintasi hubungan memperoleh sejumlah energi dari medan. Kemudian pembawa ini dapat melepaskan ikatan kovalen dan membentuk pasangan lobang baru pada saat membentuk ion tidak bergerak. Pembawa baru ini mengambil lagi energi yang cukup dari medan yang diberikan dan membntuk ion tidak bergerak sambil membangkitkan pasangan lobang electron lobang berikutnya. Proses ini sifatnya akumulatif dan menghasilakan avalans (runtuhan) pembawa dalam waktu yangamt singkat. Mekanisme pembangkitan pembawa ini dinamakan penggadaan avalans. Hasilnya adalah proses aliran sejumlah besar arus pada suatu harga catu balik, seperti ditunjukkan oleh bagian garis putus-putus dari karakteristik gambar 5.8 (ii) patahan zener : patahan zener terjadi kalau medan catu balik lewat hubungan p-n sedemikian rupa sehingga medan dapat memberikan gaya pada

11 electron terikat dan melepaskannya dari ikatan kovalen. Jadi, sejumlah besar pasangan electron lobang akan dibangkitkan lewat putusnya langsung iktan kovalen. pasangan electron lobang demikian memperbesar arus balik. Catatan, bahwa dalam patahan zener pembangkitan pembawa tidak disebabkan oleh tumbukan pembawa dengan ion-ion diam seperti halnya dalam peristiwa penggandaan avalans. Walaupun ada dua perbedaan mekanisme, diode-diode patah biasanya dinamakan diode zener. Symbol untuk diode zener ditunjukkan dalam gambar 5.9. karateristik zener hamper sejajar dengan sumbu arus, yang menujukkan bahwa tegangan lewat dioda hamper tetap walaupun arusnya banyak berubah. Tegangan lewat diode zener dengan demikian dapat dimanfaatnakn sebagai avuan, dan diode tersebut dapat disebut sebagai dioda acuan. Penggunaan khas dari dioda zener sebagai dioda acuan diberikan dalam gambar 5,10 tegangan V dan resistansi r ditentukan sedemikian rupa sehingga arus dioda berada dalam batas tertentu dan dioda bekerja dalam daerah patah. Tegangan V0 lewat resistansi beban RL tetap, walaupun catu tegangan v dan resistansi beban RL dapat berubah. Batas atas arus dioda ditentukan oleh disipasi daya dari dioda. Dalam gambar 5.10, kalau I merupakan arus yang keluar dari sumber dan Iz dan IL arus-arus melewati berturu-turut dioda zener dan resistansi beban, hukum arus (HAK) dan hukuj tegangan kirchoff memberikan : Dan I=Iz+IL (5.6) V0=V-IR (5.7) juga V0=IL RL (5.8) misalkan, tegangn catu V tetap besarnya dari resistansi beban RL berubah karena tegangan zener V0 cenderung tetap besarnya, persamaan (5.7) memberikan δi=0. kemudian kita dapatkan dari persamaan (5.6)

12 atau, δi=δiz + δil =0 δiz= -δiz jadi, kalau resistansi beban naik tetapi tegangan catu tetap, arus IL turun dan arus Iz naik dalam julah yang sama sehingga arus total I tetap besarnya. Sekarang misalkan, bahwa resistansi beban RL tetap dan tegang vatu V berubah. Karena V0 mengarah tetap, dipersamaan (5.7) kita dapatkan δv=rδi. Dari persamaan 5.8 kita dapatkan δ IL=0, dari persamaan 5.6 δ I=δIZ. jadi, kalau tegangan catu diubah tetapi resistansinya beban dijaga tetap, arus total I dan arus zener IZ berubah dengan besar yang sama untuk menjaga arus beban IL konstan. Catatan, bahwa tegangan zener V0 tetap, arus zener Iz dapat berubah. Sehingga resistansi DC dari dioda zener yakni V0 / Iz tidak tetap. Resistansi dinamis rz diberikan oleh kebalikan oleh kemiringan karakteristik, yakni oleh δ V0 / δ IZ. karena karekteristik zener mendekati parelel dengan sumbu arus, δ V0=0, yakni rz=0. dalam praktek, rz mempunyai harga terbatas, tetapi harus kecil untuk diode zener yang baik. (2) diode terobosan Kalau konsentrasi atom-atom pencampur sangat besar(sekitar atau cm -3 ). Baik dalam daerah p atau n, lebar halangan dari dioda hubungan p-n menjadi sangat kecil(=100a). karakteristik volt amper khas dioda semacam itu ditunjukan dalam gambar karaktreristik menujuk daerah kemiringan negatif kalau bekerja dalam arah maju. Catatan bahwah terjadinya kemiringan negatip tidak dapat dijelaskan dengan mekanisme yang telah diberkan 0dalam seksi 5.4. proses mekanika kuantum, yang dikenal terobosan (tunneling), memberikan penjelasan yang memuaskan tentang karakteristik diatas. Sehigga dioda diatas dinamakan dioda terobosan (tunnel). Pembahasan tentang terobosan mekanika kuantum tersebut diluar cakupan buku ini. Kemiringan negatif, yakni resistansi diferensial negatif di tunjukkan oleh dioda terobosan dapat digunakan dalam membangun penguat, osilator alat-alat penyambungan. Karena proses terobosan merupakan proses amat cepat, dioda terobosan dapat bekerka pada frekuensi tinggi (sekitar 10 GHz).

13 (3) dioda foto kalau cahaya dibiarkan jatuh pada dioda hubugan p-n yang dicatu balik, pasangan electron lobang tambahkan terbentuk baik dalam daerah p maupun daerah n. hal ini mengakibatkan terbentuknya perubahan konsentrasi pembawa mayoritas yang amat kecil dan perubahan konsentrasi pembawa minoritas ini memperbesar arus balik, karena ini pembawa-pembawa ini menurunkan potensial halangan. Telah ditemukan, bahwa arus lewat dioda berubah hamper linear dengan fluks cahaya. Dengan diode yang dirancang untuk bekerja dengan prinsip ini dinamakan diode foto. Dioda semacam itu digunakan dalam deteksi cahaya penyambung bekerja dengan cahaya, pembacaan kartu gelombang computer, pitapita dan sebagainya. (4) dioda pemancar cahaya (LED =Light Emitting Diode) Tidak seperti halnya pembangkitan pasangan electron lobang yang memerlukan energi maka rekombinasi satu electron dengan satu lobang sebaliknya mengeluarkan energi. Dalam hal semikonduktor tertentu, seperti GaAs kalau electron dari pita hantaran turun kedalam pita valensi energi yang dikeluarkan muncul dalam bentuk radiasi inframerah. Dalam hal alloy semikonduktor gallium arsenic fosfit (GaAsx-Plx) radiasi yang diancarkan berwarna merah. Suatu dioda hubungan p-n yang dibangun dari semikonduktor semacam itu dinamakan dioda pemncar cahaya (LED= Light Emitting Diode). Kalau dioda dicatu maju electron bergerak kedalam sisi p dan menjumpai sejumlah besar lobang kemungkinan rekombinasi electron lobang dengan demikian membesar dan menyebabkan kenaikan radiasi pemancar. Dioda yang dibangunkan dari GaAsx-Pl-x digunakan dalam pembuatan lampu sinyal dan peragaan. LED inframerah merupakan sumbercahaya potensial untuk komunikasi serat optic dalam kondisi-kondisi cahaya yang dipancarkan koheren. Dioda demikian dinamakan laser hubungan injeksi. (5) sel matahari

14 Sel matahari didasarkan pada dioda hubungan p-n yang mengubah cahaya matahari langsung ke listrik dengan efisiensi konversi yang besar. Penjelasan fisiknya diberikan di bawah ini. Pembawa-pembawa minoritas diijeksi dalam daerah p maupun n dari dioda hubungan p-n. kalau ditunjukkan ke cahaya. Kalau dioda tidak di catu dan dibiarkan terangakai terbuka, arus yang disebabkan oleh pembawa minoritas harus diimbangi oleh aliran arus listrik yang samadan berlawanan arah yang disebabkan oleh pembawa mayoritas karena arus bersih yang lewat dioda terangkai terbuka harus sama dengan nol. Tetapi arus dari pembawa mayoritas tambahan hanya mungkin kalau tegangan halangan lewat hubungan berkurang. Jadi, kalu dioda hubungan p-n di buka ke cahaya, tegangan yang persis sama dengan jumlah berkurangnnya tegangan halangan, dihasilkan lewat hubungan. Tegangan ini menaikkan arus, kalau dioda dihubungkan ke rangkaian luar selama hubungan dibuka kecahaya, besarnya arus sebanding dengan intesnsitas cahaya. Pada saat ini sel matahari digunakan secara intensif dlam kapal ruang angkasa dan satelit sebagai sumber daya yang penting dan tahan lama. Sel-sel matahari dibangun dengan silicon, gallium arsenic, cadmium sulfite dengan banyak semikonduktor lainya. Dan dalam berbagai bentuk alat. 5.8 contoh penyelesaian soal 1. rapat arus jenuh dari dioda germanium hubungan p-n sama dengan 250 ma/ m 2 pada K. carilah tegangan yang harus diberikan lewat hubungan yang mengakibatkan rapat arus maju sebesar 10 5 A/ m 2. Jawab : kita ketahui I ev I s exp 1 kt Dengan membagi persamaan tersebut dengan luas dioda kita dapatkan persamaan untuk rapat arus.

15 ev J exp 1 kt J s Dimana rapat Js rapat arus jenuh. Diketahui 2 J s 250mA m dan J s Atau, Atau, ev exp kt ev kt 1 J J s log e x10 4x A m 3 12,9 4x ,9x1,38x10 x300 V 19 1,6 x3x10 V 0, 33V 2. carilah resistansi statis dan dinamis dari dioda hubungan p-n germanium kalu temperaturnya 27 0 C dan Is=1 μa untuk catu maju 0,2 V Jawab : arus maju lewat dioda sama dengan ev I I s exp 1 kt Dengan memasukkan harga-harga diatas, kita dapatkan : 19 x x 6 1,6 10 0,2 I 1x10 exp A x x , I 2, 27mA 5 Resistansi statis : V 0,2 r dc 88 3 I 2,27x10 Resistansi dinamis : r ac 11, 4 I dengan mengacu ke gambar 5.10, misalkan bahwa tegangan catu V sama dengan 6 volt. Kalau arus zener maksimum yang dapat mengalir bebas sama dengan dengan 20 ma, tentukan harga resistansi seri R. kalau resistansi beban RL

16 dari 1 kώ dihubungkan lewat diode zener, hitunglah arus beban dan arus zener. Juga hitung harga minimum RL yang dapat digunakan. Jawab : arus zener maksimum kalau resistansi beban RL tidak terhingga. Sehingga V V0 9 6 R I 20x10 Arus lewat resistansi beban RL = 1 k ohm adalah : V I L 0 6mA R L Arus zener adalah : I z I I L mA Kalau RL berkurang, arus lewat RL naik, dan dalam kondisi batas IL menjadi sama dengan I, yakni 20 ma, sehingga harga RL minimum. 6volt ( R L ) min mA Pertanyaan 1. Jelaskan terbentuknya medan halangan lewat semikonduktor hubungan jenis p dan jenis n. 2. untuk peristiwa hubungan p-n tidak tercatu gambarkan perubahan muatan ruang dan energi halangan. Bedakan hubungan tangga dan hubungan berangsur linear. 3. jelaskan bagaimana dioda semikonduktor dapat digunakan sebagai penyearah 4. Apa pengaruh lebar muatan ruang pada hubungan p-n kalau hubungan tersebut (i) dicatu maju, dan (ii) dicatu balik. Gambar diagram rangkaian dari hubungan p-n dicatu maju dan (ii) hubungan p-n dicatu balik 5. gambarkan diagram pita energi dari hubungan p-n tidak dapat di catu. Jelaskan istilah-istilah: energi halangan, potensial halangan dan daerah kosong, yang berkaitan dengan hubungan p-n. 6. potensial halangan lewat dioda hubungan p-n tidak dapat diukur dengan menempatkan voltmeter lewat terminal-terminal dioda - jelaskan. 7. tuliskan persamaan untuk karakteristik tegangan arus dari hubungan p-n. mengapa arus jenuh balik berubah menurut temperature.? Apakah ini berubah dengan berubahnya catu? 8. a. bedakn antara resistansi statis dan dinamis dari dioda hubungan p-n. apakah resistansi ini tergantung pada temperature dari tegangan catu? b. definisikanlah istilah : tegangan awal masuk untuk dioda hubungan p- n. berapa harga-harga khas untuk dioda Ge dan diode Si?

17 9. apakah yang disebut kapasitansi hubungan? bagaimana kapasitansi hubungan berubah menurut (i) lebar lapisan kosong, dan (ii) menurut tegangan balik yang diberikan? 10. Apakah yang disebut dioda patah? bagaimana penggunaannya? jelaskan secara fisika bagaimana patahan terjadi dalam hubungan p-n? 11. Bedakan antara patahan avalans dan patahan zener. Gambarkan rangkaian rangkaian sederhana bekerjanya dioda zener. 12. Apa yang disebut dioda terobosan? gambarkan karakteristik volt amper khas dari dioda terobosan. Sebutkan beberapa penggunaan dari dioda terobosan. 13. Tulid catatan singkat tentang (i) dioda foto (ii) dioda pemancar cahaya (LED) 14. untuk tegangan berapa arus balik dalam dioda Ge hubungan p-n mendapatkan harga 90 persen dari harga jenuh pada temperature kamar? berapa arusnya kalau tegangan maju dari besarnya yang sama? jawab : -60 mv, 9,1 Is 15. suatu dioda germanium hubungan p-n mempunyai arus balik jenuh 30 μa pada temperature C. carilah resistansi statis dan dinamis dari hubungan pada temperature tersebut untuk catu 0,2 volt dalam arah maju?jawab : 19,7 ohm, dan 3,38 ohm) 16. Arus lewat dioda silicon hubungan p-n sama dengan 55 ma pada tegangan catu maju 0,9 V. hitunglah rdc dan rac pada 27 0 C.? jawab : ohm, 0,95 ohm 17. suatu dioda zener 12 V dihubungkan seri dengan resistansi 150 ohm dan resistansi beban 1 K ohm dihubungkan lewat dioda zener. Arus zener minimum mendekati nol dan arus zener maksimum tidak boleh melebihi 20 ma. Hitung batas kerja dari tegangan masukan.? jawab: 13,8 volt sampai 16,8 volt.

3.1 Pendahuluan Dioda mempunyai dua kondisi atau state: - Prategangan arah maju - Prategangan arah mundur

3.1 Pendahuluan Dioda mempunyai dua kondisi atau state: - Prategangan arah maju - Prategangan arah mundur BAB III Rangkaian Doda Dan Aplikasi 3.1 Pendahuluan 3.2 Metoda Grafis 3.2.1 Analisa Rangkaian DC 3.2.2 Analisa Rangkaian AC 3.3 Metoda Dengan Model 3.3.1 Penggunaan Aproksimasi 3.3.2 Contoh-Contoh Penerapan

Lebih terperinci

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya - 2 Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya Missa Lamsani Hal 1 SAP Semikonduktor tipe P dan tipe N, pembawa mayoritas dan pembawa minoritas pada kedua jenis bahan tersebut. Sambungan P-N, daerah deplesi

Lebih terperinci

Bagian 4 Karakteristik Junction Dioda

Bagian 4 Karakteristik Junction Dioda Bagian 4 Karakteristik Junction Dioda Junction Diode Switching Times Pada saat keadaan dioda berubah dari kondisi reverse-biased ke kondisi forward-biased, terdapat transien (proses peralihan) pada respon

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 TEORI DASAR (DIODA)

PERTEMUAN 2 TEORI DASAR (DIODA) PERTEMUAN 2 TEORI DASAR (DIODA) PENGERTIAN DIODA Dioda merupakan komponenelektronikayang mempunyai dua elektroda(terminal), dapat berfungsi sebagai penyearah arus listrik. Dioda merupakanjunction ( pertemuan

Lebih terperinci

ANALISIS LANJUTAN. Tingkat Energi & Orbit Elektron. Pita Energi Semikonduktor Intrinsik. Pita Energi Pada Semikonduktor Ter-Doping

ANALISIS LANJUTAN. Tingkat Energi & Orbit Elektron. Pita Energi Semikonduktor Intrinsik. Pita Energi Pada Semikonduktor Ter-Doping Tingkat Energi & Orbit Elektron ANALISIS LANJUTAN Pita Energi Semikonduktor Intrinsik Pita Energi Pada Semikonduktor Ter-Doping Elektronika 1 23 Irwan Arifin 2004 P-N Junction Elektronika 1 24 Irwan Arifin

Lebih terperinci

DIODA. Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

DIODA. Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto DIODA Pertemuan ke-vii Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu: Menjelaskan cara kerja dan karakteristik dioda Menjelaskan jenis

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA. Bab 2. Semikonduktor

ELEKTRONIKA. Bab 2. Semikonduktor ELEKTRONIKA Bab 2. Semikonduktor DR. JUSAK Konduktor Konduktor adalah sebuah bahan/elemen yang mempunyai kemampuan menghantarkan listrik. Salah satu contoh bahan koduktor adalah tembaga. Nukleus atom tembaga

Lebih terperinci

Semikonduktor. Sifat. (ohm.m) Tembaga 1,7 x 10-8 Konduktor Silikon pd 300 o K 2,3 x 10 3 Semikonduktor Gelas 7,0 x 10 6 Isolator

Semikonduktor. Sifat. (ohm.m) Tembaga 1,7 x 10-8 Konduktor Silikon pd 300 o K 2,3 x 10 3 Semikonduktor Gelas 7,0 x 10 6 Isolator Semikonduktor Definisi I: Bahan yang memiliki nilai hambatan jenis (ρ) antara konduktor dan isolator yakni sebesar 10 6 s.d. 10 4 ohm.m Perbandingan hambatan jenis konduktor, semikonduktor, dan isolator:

Lebih terperinci

Dioda-dioda jenis lain

Dioda-dioda jenis lain Dioda-dioda jenis lain Dioda Zener : dioda yang dirancang untuk bekerja dalam daerah tegangan zener (tegangan rusak). Digunakan untuk menghasilkan tegangan keluaran yang stabil. Simbol : Karakteristik

Lebih terperinci

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS 1. Dua buah bola bermuatan sama (2 C) diletakkan terpisah sejauh 2 cm. Gaya yang dialami oleh muatan 1 C yang diletakkan di tengah-tengah kedua muatan adalah...

Lebih terperinci

struktur dua dimensi kristal Silikon

struktur dua dimensi kristal Silikon PRINSIP DASAR Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor dan sebuah IC (integrated circuit). Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang

Lebih terperinci

STRUKTUR CRISTAL SILIKON

STRUKTUR CRISTAL SILIKON BANDGAP TABEL PERIODIK STRUKTUR CRISTAL SILIKON PITA ENERGI Pita yang ditempati oleh elektron valensi disebut Pita Valensi Pita yang kosong pertama disebut : Pita Konduksi ISOLATOR, KONDUKTOR DAN SEMIKONDUKTOR

Lebih terperinci

1. Semikonduktor intrinsik : bahan murni tanpa adanya pengotor bahan lain. 2. Semikonduktor ekstrinsik : bahan mengandung impuritas dari bahan lain

1. Semikonduktor intrinsik : bahan murni tanpa adanya pengotor bahan lain. 2. Semikonduktor ekstrinsik : bahan mengandung impuritas dari bahan lain 1. Semikonduktor intrinsik : bahan murni tanpa adanya pengotor bahan lain 2. Semikonduktor ekstrinsik : bahan mengandung impuritas dari bahan lain Adalah Semikonduktor yang terdiri atas satu unsur saja,

Lebih terperinci

Karakteristik dan Rangkaian Dioda. Rudi Susanto

Karakteristik dan Rangkaian Dioda. Rudi Susanto Karakteristik dan Rangkaian Dioda Rudi Susanto 1 Pengantar tentang Dioda Resistor merupakan sebuah piranti linier karena arus berbanding terhadap tegangan. Dalam bentuk grafik, grafik arus terhadap tegangan

Lebih terperinci

VERONICA ERNITA K. ST., MT. Pertemuan ke - 5

VERONICA ERNITA K. ST., MT. Pertemuan ke - 5 VERONICA ERNITA K. ST., MT Pertemuan ke - 5 DIODA SEMIKONDUKTOR Resistor merupakan sebuah piranti linear karena grafik arus terhadap tegangan merupakan garis lurus. Berbeda dengan dioda. Dioda merupakan

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-2 DIODA. ALFITH, S.Pd, M.Pd

Pertemuan Ke-2 DIODA. ALFITH, S.Pd, M.Pd Pertemuan Ke-2 DIODA ALFITH, S.Pd, M.Pd DIODA SEMIKONDUKTOR Resistor merupakan sebuah piranti linear karena grafik arus terhadap tegangan merupakan garis lurus. Berbeda dengan dioda. Dioda merupakan piranti

Lebih terperinci

SEMIKONDUKTOR oleh: Ichwan Yelfianhar dirangkum dari berbagai sumber

SEMIKONDUKTOR oleh: Ichwan Yelfianhar dirangkum dari berbagai sumber SEMIKONDUKTOR oleh: Ichwan Yelfianhar dirangkum dari berbagai sumber Pengertian Umum Bahan semikonduktor adalah bahan yang bersifat setengah konduktor karena celah energi yang dibentuk oleh struktur bahan

Lebih terperinci

- Medan listrik yang terbentuk pada junction akan menolak carrier mayoritas.

- Medan listrik yang terbentuk pada junction akan menolak carrier mayoritas. Efek Photovoltaic Pada gambar 3.21 di atas terlihat bahwa untuk tegangan balik (bias mundur) yang besar, terdapat aliran arus mundur yang hampir konstan. Jika nilai tegangan sedikit diperkecil, barrier

Lebih terperinci

Prinsip Semikonduktor

Prinsip Semikonduktor IOA SEMIKONUKTOR Prinsip Semikonduktor PN Junction Tipe-N: Menambahkan Latice Si dengan atom Gol V, menyediakan tambahan elektron (sehingga N untuk negatif) Tipe-P: Menambahakan Latice Si dengan atom Gol

Lebih terperinci

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS 1. Ada empat buah muatan titik yaitu Q 1, Q 2, Q 3 dan Q 4. Jika Q 1 menarik Q 2, Q 1 menolak Q 3 dan Q 3 menarik Q 4 sedangkan Q 4 bermuatan negatif,

Lebih terperinci

Semikonduktor. Prinsip Dasar. oleh aswan hamonangan

Semikonduktor. Prinsip Dasar. oleh aswan hamonangan Semikonduktor Prinsip Dasar oleh aswan hamonangan Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor dan sebuah IC (integrated circuit). Disebut semi atau setengah

Lebih terperinci

Bab 1. Semi Konduktor

Bab 1. Semi Konduktor Bab 1. Semi Konduktor Operasi komponen elektronika benda padat seperti dioda, LED, Transistor Bipolar dan FET serta Op-Amp atau rangkaian terpadu lainnya didasarkan atas sifat-sifat semikonduktor. Semikonduktor

Lebih terperinci

MATERI IV DIODA : PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK

MATERI IV DIODA : PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK MATERI IV DIODA : PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK A. Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa memahami pengertian dan karakteristik dioda semikonduktor 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa dapat menjelaskan keadaan sambunan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Struktur Dioda

Gambar 3.1 Struktur Dioda 1 1. TEORI DASAR Dioda ialah jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Dioda tabung pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang bernama Sir J.A. Fleming (1849-1945) pada tahun

Lebih terperinci

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE SEMIKONDUKTOR Komponen Semikonduktor Di dunia listrik dan elektronika dikenal bahan yang tidak bisa mengalirkan listrik (isolator) dan bahan yang bisa mengalirkan listrik (konduktor). Gbr. 1. Tingkatan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LED (Light Emitting Diode) LED (Light Emitting Diode) adalah dioda yang memancarkan cahaya jika diberi tegangan tertentu. LED terbuat dari bahan semikonduktor tipe-p (pembawa

Lebih terperinci

Atom silikon dan germanium masingmempunyai empat elektron valensi. Oleh karena itu baik atom silikon maupun atom germanium disebut juga dengan atom

Atom silikon dan germanium masingmempunyai empat elektron valensi. Oleh karena itu baik atom silikon maupun atom germanium disebut juga dengan atom Mata Kuliah Pertemuaan Pokok Bahasan Waktu : Elektronika Analog : I : Bahan Semikonduktor : 2x55 menit Berdasarkan sifat hantantaran listrik bahan dapat dibagi atas 3 jenis yaitu: bahan yang tidak dapat

Lebih terperinci

Gambar 11. susunan dan symbol dioda. Sebagai contoh pemassangan dioda pada suatu rangkaian sebagai berikut: Gambar 12. Cara Pemasangan Dioda

Gambar 11. susunan dan symbol dioda. Sebagai contoh pemassangan dioda pada suatu rangkaian sebagai berikut: Gambar 12. Cara Pemasangan Dioda 4.4. Dioda Dioda atau diode adalah sambungan bahan p-n yang berfungsi terutama sebagai penyearah. Bahan tipe-p akan menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-n akan menjadi katode. Bergantung pada polaritas

Lebih terperinci

TUGAS DASAR ELEKTRONIKA

TUGAS DASAR ELEKTRONIKA DIODE ZENER TUGAS DASAR ELEKTRONIKA Oleh : 0804405050 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN 2010 1.1. Pengertian Tentang Diode Diode merupakan alat yang hanya bisa mengalirkan arus DC dalam

Lebih terperinci

BAB II KOMPONEN MULTIVIBRATOR MONOSTABIL. Didalam membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis

BAB II KOMPONEN MULTIVIBRATOR MONOSTABIL. Didalam membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis BAB II KOMPONEN MULTIVIBRATOR MONOSTABIL Didalam membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis komponen. Banyak sedikitnya jenis komponen yang di pakai pada perangkat elektronik tergantung

Lebih terperinci

MIKROELEKTRONIKA. Gejala Transport dalam Semikonduktor. D3 Teknik Komputer Universitas Gunadarma

MIKROELEKTRONIKA. Gejala Transport dalam Semikonduktor. D3 Teknik Komputer Universitas Gunadarma MIKROELEKTRONIKA Gejala Transport dalam Semikonduktor D3 Teknik Komputer Universitas Gunadarma MOBILITAS & KONDUKTIVITAS Gambaran gas elektron dari logam Bagian yang gelap menyatakan bagian yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR I.1. MUATAN ELEKTRON Suatu materi tersusun dari berbagai jenis molekul. Suatu molekul tersusun dari atom-atom. Atom tersusun dari elektron (bermuatan negatif), proton

Lebih terperinci

Teori Semikonduktor. Elektronika (TKE 4012) Eka Maulana. maulana.lecture.ub.ac.id

Teori Semikonduktor. Elektronika (TKE 4012) Eka Maulana. maulana.lecture.ub.ac.id Teori Semikonduktor Elektronika (TKE 4012) Eka Maulana maulana.lecture.ub.ac.id Content Konduktor Semikonduktor Kristal silikon Semikonduktor Intrinsik Jenis aliran Doping semikonduktor Doping ekstrinsik

Lebih terperinci

Gambar Semikonduktor tipe-p (kiri) dan tipe-n (kanan)

Gambar Semikonduktor tipe-p (kiri) dan tipe-n (kanan) Mekanisme Kerja Devais Sel Surya Sel surya merupakan suatu devais semikonduktor yang dapat menghasilkan listrik jika diberikan sejumlah energi cahaya. Proses penghasilan energi listrik itu diawali dengan

Lebih terperinci

TK 2092 ELEKTRONIKA DASAR

TK 2092 ELEKTRONIKA DASAR TK 2092 ELEKTRONIKA DASAR MATERI : DIODA Gita Indah Hapsari TK2092 Elektronika Dasar END Materi 6 : Dioda Memberikan pengetahuan dasar mengenai beberapa hal berikut : 1. Karakteristik Dioda 2. Jenis Dioda

Lebih terperinci

Karakterisasi XRD. Pengukuran

Karakterisasi XRD. Pengukuran 11 Karakterisasi XRD Pengukuran XRD menggunakan alat XRD7000, kemudian dihubungkan dengan program dikomputer. Puncakpuncak yang didapatkan dari data pengukuran ini kemudian dicocokkan dengan standar difraksi

Lebih terperinci

PERALATAN GELOMBANG MIKRO

PERALATAN GELOMBANG MIKRO 5 6 PERALATAN GELOMBANG MIKRO dipancarkan gelombang mikro. Berikut dibicarakan sistem pembangkit gelombang mikro yang umum digunakan, mulai yang sederhana yaitu: klystron, magnetron, maser dan TWTA. 4.1.1

Lebih terperinci

1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward

1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward 1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward C. Karakteristik dioda dibias reverse D. Karakteristik dioda

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH FISIKA SEMIKONDUKTOR

BAHAN KULIAH FISIKA SEMIKONDUKTOR BAHAN KULIAH FISIKA SEMIKONDUKTOR Bahan tertentu seperti germanium, silikon, karbon, dan sebagainnya adalah bukan sebagai konduktor seperti tembaga atau bukan sebagai isolator seperti kaca. Dengan kata

Lebih terperinci

Karakteristik Diode. kt q

Karakteristik Diode. kt q Karakteristik iode Karakteristik diode umumnya dinyatakan dengan grafik hubungan antara tegangan pada diode versus arus yang melewatinya sehingga disebut karakteristik tegangan-arus (-) Secara teoritis,

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1996

Fisika EBTANAS Tahun 1996 Fisika EBTANAS Tahun 1996 EBTANAS-96-01 Di bawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan A. momentum, waktu, kuat arus B. kecepatan, usaha, massa C. energi, usaha, waktu putar D. waktu putar, panjang,

Lebih terperinci

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL)

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL) JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL) A. TUJUAN 1. Merancang sensor sel surya terhadap besaran fisis. 2. Menguji sensor sel surya terhadap besaran fisis. 3. Menganalisis karakteristik sel surya. B. DASAR

Lebih terperinci

Dwi Sudarno Putra Topik Pengertian Symbol Karakteristik Jenis Dioda Dioda Signal Dioda Proteksi Relay Dioda Rectifier Penyearah ½ Gelombang Penyearah Gelombang Penuh LED Dioda Zener email : dwisudarnoputra@gmail.com

Lebih terperinci

KRISTAL SEMIKONDUKTOR

KRISTAL SEMIKONDUKTOR KRISTAL SEMIKONDUKTOR Semikonduktor merupakan bahan dengan konduktivitas listrik yang berada diantara isolator dan konduktor. Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor

Lebih terperinci

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 13. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 13. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 13 Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Petunjuk umum 1. Hanya ada satu soal eksperimen, namun terdiri atas tiga

Lebih terperinci

MATERI VI DC POWER SUPPLY : BLOK DIAGRAM, PENYEARAH DAN FILTER

MATERI VI DC POWER SUPPLY : BLOK DIAGRAM, PENYEARAH DAN FILTER MATERI VI DC POWER SUPPLY : BLOK DIAGRAM, PENYEARAH DAN FILTER A. Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa memahami blok diagram, penyearah dan filter dari DC power supply 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa dapat menjelaskan

Lebih terperinci

Modul 03: Catu Daya. Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat. Reza Rendian Septiawan February 11, 2015

Modul 03: Catu Daya. Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat. Reza Rendian Septiawan February 11, 2015 Modul 03: Catu Daya Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan Reza Rendian Septiawan February, 205 Dalam dunia elektronika, salah satu komponen yang paling penting adalah catu daya. Sebagian besar komponen

Lebih terperinci

SKSO OPTICAL SOURCES.

SKSO OPTICAL SOURCES. SKSO OPTICAL SOURCES ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id OVERVIEW LED LASER Diodes Modulation of Optical Sources PARAMETER PADA OPTICAL SOURCES Hal-hal yang perlu dipertimbangkan pada sumber-sumber cahaya

Lebih terperinci

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian TEORI DASAR 2.1 Pengertian Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Karena

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM III DAN IV KARAKTERISTIK DIODA DAN TRANSFORMATOR

LAPORAN PRAKTIKUM III DAN IV KARAKTERISTIK DIODA DAN TRANSFORMATOR LAPORAN PRAKTIKUM III DAN IV KARAKTERISTIK DIODA DAN TRANSFORMATOR Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Elektronika Dibimbing oleh Bapak I Made Wirawan, S.T., S.S.T, M.T. Asisten Praktikum: Muhammad Arif

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari Kristal Semikonduktor yang mencakup:

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari Kristal Semikonduktor yang mencakup: PENDAHULUAN Di dalam modul ini Anda akan mempelajari Kristal Semikonduktor yang mencakup: kristal semikonduktor intrinsik dan kristal semikonduktor ekstrinsik. Oleh karena itu, sebelum mempelajari modul

Lebih terperinci

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Dapatkan soal-soal lainnya di http://forum.pelatihan-osn.com Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18 Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Petunjuk umum

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 KODE: L - 4 JUDUL PERCOBAAN : ARUS DAN TEGANGAN PADA LAMPU FILAMEN TUNGSTEN DI SUSUN OLEH: TIFFANY RAHMA NOVESTIANA 24040110110024 LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC) 39 HASIL DAN PEMBAHASAN Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC) Hasil karakterisasi dengan Difraksi Sinar-X (XRD) dilakukan untuk mengetahui jenis material yang dihasilkan disamping menentukan

Lebih terperinci

PANEL SURYA dan APLIKASINYA

PANEL SURYA dan APLIKASINYA PANEL SURYA dan APLIKASINYA Suplai energi surya dari sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi sebenarnya sangat luar biasa besarnya yaitu mencapai 3 x 10 24 joule pertahun. Jumlah energi sebesar

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA. Materi 4 : Fisika Semikonduktor. Oleh: I Nyoman Kusuma Wardana

ELEKTRONIKA. Materi 4 : Fisika Semikonduktor. Oleh: I Nyoman Kusuma Wardana ELEKTRONIKA Materi 4 : Fisika Semikonduktor Oleh: I Nyoman Outline Konduktor Inti atom Elektron bebas Semikonduktor Atom silikon Ikatan kovalen Penyatuan valensi Hole Rekombinasi & lifetime Semikonduktor

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini. Kelistrikan

Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini. Kelistrikan Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini Kelistrikan 8/14/2007 Pendahuluan Pengetahuan kelistrikan sudah diamati pada zaman yunani kuno (700 SM). Dimulai dengan pengamatan bahwa batu amber (fosil( fosil) ketika

Lebih terperinci

05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK

05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK 05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK 5.1 Pendahuluan Gerak d Arsonval akan memberi respons terhadap nilai rata-rata atau searah (dc) melalui kumparan putar. Jika kumparan tersebut

Lebih terperinci

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya.

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya. Arus Listrik Arus listrik adalah arus elektron dari satu atom ke atom di sebelahnya. Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x 10 18 yang melewati satu titik pada setiap

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS

RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS KUAT ARUS LISTRIK (I) Aliran listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak di dalam suatu penghantar. Arah arus listrik (I) yang timbul pada penghantar berlawanan

Lebih terperinci

KONDUKTOR, ISOLATOR DAN SEMIKONDUKTOR

KONDUKTOR, ISOLATOR DAN SEMIKONDUKTOR KONDUKTOR, ISOLATOR DAN SEMIKONDUKTOR Bahan - bahan yang berhubungan dengan arus listrik dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : 1. Bersifat Konduktor 2. Bersifat Insulator 3. Bersifat Semikonduktor Penjelasannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Catu Daya / power supply Power supply adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memberikan tegangan listrik yang dibutuhkan oleh suatu rangkaian elektronika. Dalam

Lebih terperinci

Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18 Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Petunjuk umum 1. Hanya ada satu soal eksperimen, namun terdiri atas tiga

Lebih terperinci

MODUL 1 KULIAH SEMIKONDUKTOR

MODUL 1 KULIAH SEMIKONDUKTOR MODUL 1 KULIAH SMIKONDUKTOR I.1. LOGAM, ISOLATOR dan SMIKONDUKTOR. Suatu bahan zat padat apabila dikaitkan dengan kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik, maka bahan zat padat dibedakan menjadi tiga

Lebih terperinci

MAKALAH PITA ENERGI. Di susun oleh, Pradita Ajeng Wiguna ( ) Rombel 1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika dan Teknologi Semikonduktor

MAKALAH PITA ENERGI. Di susun oleh, Pradita Ajeng Wiguna ( ) Rombel 1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika dan Teknologi Semikonduktor MAKALAH PITA ENERGI Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika dan Teknologi Semikonduktor Di susun oleh, Pradita Ajeng Wiguna (4211412011) Rombel 1 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA 1 Komponen: Elemen terkecil dari rangkaian/sistem elektronik. KOMPONEN AKTIF KOMPONEN ELEKTRONIKA KOMPONEN PASIF 2 Komponen Aktif: Komponen yang dapat menguatkan dan menyearahkan

Lebih terperinci

Bab 1 Bahan Semikonduktor. By : M. Ramdhani

Bab 1 Bahan Semikonduktor. By : M. Ramdhani Bab 1 Bahan Semikonduktor By : M. Ramdhani Tujuan instruksional : Mengerti sifat dasar sebuah bahan Memahami konsep arus pada bahan semikonduktor Memahami konsep bahan semikonduktor sebagai bahan pembentuk

Lebih terperinci

Semikonduktor. PDF created with pdffactory Pro trial version

Semikonduktor. PDF created with pdffactory Pro trial version Semikonduktor Prinsip Dasar Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor dan sebuah IC (integrated circuit). Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan

Lebih terperinci

ARUS LISTRIK. Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion)

ARUS LISTRIK. Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion) ARUS LISTRIK Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion) Konduktor terisolasi Elektron-elektron tersebut tidak mempunyai

Lebih terperinci

MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA

MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA DISUSUN OLEH: NAMA: SUBHAN HUSAIN NIM:300014003 JURUSAN: D3 TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 2014 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT Tuhan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SEL SURYA

KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SEL SURYA LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA EKSPERIMEN II KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SEL SURYA Oleh : 1. Riyanto H1C004006 2. M. Teguh Sutrisno H1C004007 3. Indri Kurniasih H1C004003 4. Gita Anggit H1C004014 Tanggal

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM Oleh Nama NPM Semester : Yestri Hidayati : A1E011062 : II. B Tanggal Praktikum : Jum at, 06 April 2012 UNIVERSITAS BENGKULU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Induksi Elektromagnet Nama : Kelas/No : / - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS BOLAK-BALIK Induksi

Lebih terperinci

Multimeter. NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : Kelas : C2=2014. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Lompat ke: navigasi, cari

Multimeter. NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : Kelas : C2=2014. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Lompat ke: navigasi, cari NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : 1400454 Kelas : C2=2014 Multimeter Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Lompat ke: navigasi, cari Multimeter digital Multimeter atau multitester adalah alat

Lebih terperinci

hubungan frekuensi sumber tegangan persegi dengan konstanta waktu ( RC )?

hubungan frekuensi sumber tegangan persegi dengan konstanta waktu ( RC )? 1. a. Gambarkan rangkaian pengintegral RC (RC Integrator)! b. Mengapa rangkaian RC diatas disebut sebagai pengintegral RC dan bagaimana hubungan frekuensi sumber tegangan persegi dengan konstanta waktu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN TUGAS... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. HALAMAN MOTO...

DAFTAR ISI. PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN TUGAS... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. HALAMAN MOTO... ix DAFTAR ISI PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN TUGAS... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR

Lebih terperinci

LATIHAN UJIAN NASIONAL

LATIHAN UJIAN NASIONAL LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka

Lebih terperinci

Pertanyaan Final (rebutan)

Pertanyaan Final (rebutan) Pertanyaan Final (rebutan) 1. Seseorang menjatuhkan diri dari atas atap sebuah gedung bertingkat yang cukup tinggi sambil menggenggam sebuah pensil. Setelah jatuh selama 2 sekon orang itu terkejut karena

Lebih terperinci

DAN TEGANGAN LISTRIK

DAN TEGANGAN LISTRIK 1 ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK 1.1 Pengertian Arus Listrik (Electrical Current) Kita semua tentu paham bahwa arus listrik terjadi karena adanya aliran elektron dimana setiap elektron mempunyai muatan yang

Lebih terperinci

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika Listrik Dinamis - Soal Pilihan Ganda Doc. Name: K13AR09FIS0201 Doc. Version : 2015-11 halaman 1 01. Arus listrik yang mengalir di dalam sebuah kawat penghantar disebabkan

Lebih terperinci

BAB III KOMPONEN ELEKTRONIKA

BAB III KOMPONEN ELEKTRONIKA BAB III KOMPONEN ELEKTRONIKA Komponen elektronika dapat dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Komponen Pasif: merupakan komponen yang dapat bekerja tanpa sumber tegangan. a. Resistor b. Kapasitor c. Induktor 2. Komponen

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA 301) Kelistrikan

Fisika Umum (MA 301) Kelistrikan Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini Kelistrikan 6/13/2010 Pendahuluan Pengetahuan kelistrikan sudah diamati pada zaman yunani kuno (700 SM). Dimulai dengan pengamatan bahwa batu amber (fosil) ketika digosok

Lebih terperinci

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET 1. Sebuah kapasitor keping sejajar yang tebalnya d mempunyai kapasitas C o. Ke dalam kapasitor ini dimasukkan dua bahan dielektrik yang masing-masing tebalnya d/2 dengan konstanta

Lebih terperinci

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005 2. 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat

Lebih terperinci

TUGAS DAN EVALUASI. 2. Tuliska macam macam thyristor dan jelaskan dengan gambar cara kerjanya!

TUGAS DAN EVALUASI. 2. Tuliska macam macam thyristor dan jelaskan dengan gambar cara kerjanya! TUGAS DAN EVALUASI 1. Apa yang dimaksud dengan elektronika daya? Elektronika daya dapat didefinisikan sebagai penerapan elektronika solid-state untuk pengendalian dan konversi tenaga listrik. Elektronika

Lebih terperinci

Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen

Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen Elektronik 2. Kompetensi Dasar : Memahami komponen dasar elektronika B. Pokok Bahasan : Komponen Dasar Elektronika

Lebih terperinci

MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA

MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA A. Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa memahami konsep tingkat tenaga dan pita tenaga untuk menerangkan perbedaan daya hantar listrik.. Tujuan Khusus a. Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

D. 80,28 cm² E. 80,80cm²

D. 80,28 cm² E. 80,80cm² 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat

Lebih terperinci

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh 1. Air terjun setinggi 8 m dengan debit 10 m³/s dimanfaatkan untuk memutarkan generator listrik mikro. Jika 10% energi air berubah menjadi energi listrik dan g = 10m/s², daya keluaran generator listrik

Lebih terperinci

Fisika Dasar. Pertemuan 11 Muatan & Gaya Elektrostatis

Fisika Dasar. Pertemuan 11 Muatan & Gaya Elektrostatis Fisika Dasar Pertemuan 11 Muatan & Gaya Elektrostatis Muatan & Gaya Elektrostatis Ada dua jenis muatan pada listrik yaitu muatan listrik positif (+) dan muatan listrik negatif (-). Studi tentang listrik

Lebih terperinci

ELK-DAS JAM DASAR SEMIKONDUKTOR. Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ELK-DAS JAM DASAR SEMIKONDUKTOR. Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DASAR SEMIKONDUKTOR ELKDAS.29 20 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK DIODA, PENYEARAH DAN FILTER

KARAKTERISTIK DIODA, PENYEARAH DAN FILTER PERCOBAAN I KARAKTERISTIK DIODA, PENYEARAH DAN FILTER 1. Tujuan 1. Memahami karakteristik dioda biasa dan dioda zener 2. Memahami pengunaan dioda-dioda tersebut 3. Mempelajari macam-macam filter yang biasa

Lebih terperinci

Resistor. Gambar Resistor

Resistor. Gambar Resistor Resistor Resistor merupakan komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA ELEKTRONIKA DASAR SEMICONDUCTOR I

LAPORAN KERJA ELEKTRONIKA DASAR SEMICONDUCTOR I LAPORAN KERJA ELEKTRONIKA DASAR SEMICONDUCTOR I DisusunOleh : NAMA NIM 1. RizkaCindyantika Tiara AyuPratiwi 0220120070 2. WillyartoKuswanto 0220120074 3. Yoga Damara 0220120075 PRODI : MEKATRONIKA POLITEKNIK

Lebih terperinci

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut

Lebih terperinci

Listrik yang tidak mengalir dan perpindahan arusnya terbatas, fenomena kelistrikan dimana muatan listriknya tidak bergerak.

Listrik yang tidak mengalir dan perpindahan arusnya terbatas, fenomena kelistrikan dimana muatan listriknya tidak bergerak. LISTRIK STATIS Kata listrik berasal dari kata Yunani elektron yang berarti ambar. Ambar adalah suatu damar pohon yang telah membatu, dan jika digosok dengan kain wol akan diperoleh sifat yang dapat menarik

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA DASAR. Kode matkul : 727 SKS : 4 SKS Waktu : 180 menit

ELEKTRONIKA DASAR. Kode matkul : 727 SKS : 4 SKS Waktu : 180 menit ELEKTRONIKA DASAR Kode matkul : 727 SKS : 4 SKS Waktu : 180 menit Tujuan mata kuliah ELDAS Mahasiswa dapat memahami konsep dasar dari komponenkomponen elektronika dan penerapan dalam suatu rangkaian. POKOK

Lebih terperinci

Assalamuaalaikum Wr. Wb

Assalamuaalaikum Wr. Wb Assalamuaalaikum Wr. Wb Standar Kompetensi Memahami listrik dinamis dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar Mendeskripsikan pengertian arus listrik, kua arus listrik dan beda potensial

Lebih terperinci

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari mempelajari tentang muatan listrik bergerak (arus listrik) arus listrik aliran muatan positif yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah besar arus listrik dinyatakan dengan kuat arus listrik

Lebih terperinci

IV. Arus Listrik. Sebelum tahun 1800: listrik buatan hanya berasal dari friksi (muatan statis) == tidak ada kegunaan praktis

IV. Arus Listrik. Sebelum tahun 1800: listrik buatan hanya berasal dari friksi (muatan statis) == tidak ada kegunaan praktis IV. Arus Listrik Sebelum tahun 1800: listrik buatan hanya berasal dari friksi (muatan statis) == tidak ada kegunaan praktis listrik alam kilat Pada tahun 1800: Alessandro Volta menemukan baterai listrik

Lebih terperinci