LAPORAN PRAKTIKUM III DAN IV KARAKTERISTIK DIODA DAN TRANSFORMATOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN PRAKTIKUM III DAN IV KARAKTERISTIK DIODA DAN TRANSFORMATOR"

Transkripsi

1 LAPORAN PRAKTIKUM III DAN IV KARAKTERISTIK DIODA DAN TRANSFORMATOR Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Elektronika Dibimbing oleh Bapak I Made Wirawan, S.T., S.S.T, M.T. Asisten Praktikum: Muhammad Arif Syarifudin Muhammad Bagus Arifin Oleh : Dwitha Fajri Ramadhani S1 PTI OFF B UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA September 2016

2 1.1 Tujuan 1. Mahasiswa dapat mengetahui komponen elektronika dioda semikonduktor 2. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik dioda semikonduktor 3. Mahasiswa dapat menganalisis rangkaian forward bias dan reverse bias pada dioda semikonduktor 1.2 Pendahuluan Dalam elektronika biasanya diperlukan alat yang dapat mengalirkan arus satu arah saja dan tidak mengalirkan arus pada arah yang berlawanan. Dikarenakan banyaknya alat alat elektronika yang memerlukan jenis arus satu arah bukannya dua arah. Maka untuk memenuhi kebutuhan ini dibuatlah sebuah komponen elktronika yang dapat melakukan tugas tersebut, yaitu dioda. Dimana dioda ini terbuat dari bahan semikonduktor biasanya berupa silikon. Dioda berbahan dasar semikonduktor ini biasanya digunakan pada tegangan yang tidak terlalu tinggi sedangkan untuk tegangan tinggi biasanya digunakan dioda vakum (Arifin, 2015). Dioda merupakan komponen elektronika yang memiliki beragam fungsi selain sebagai penyearah arus, dimana sebagai penyerah ars dioda dapat digunakan di dalam catu daya arus DC, mendeteksi gelombang radio dan TV (Arifin, 2015) pengaman rangkaian listrik. Selain itu, dioda dapat juga digunakan sebagai penstabil tegangan, pelipat tegangan, penghasil cahaya, dan digunakan dalam solar sel, dll. Dikarenakan banyaknya fungsi dioda ini maka perlulah diketahui berupa karakteristik dasar dioda sehingga dapat berfungsi sebagai hal hal yang telah dipaparkan, dioda berguna sebagai pelipat tegangan apabila dirangkan sebagai salah satu rangkaian listrik. Maka selanjutnya perlu diketahui cara merangkai rangkaian dioda tersebut. Untuk lebih memahami mengenai karakteristik dioda maka dilakukan praktikum ini. 1.3 Dasar Teori Dioda (Diode) Dioda adalah komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor. Dioda berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. 2

3 Dioda memiliki dua kaki/kutub yaitu kaki anoda dan kaki katoda. Dioda terbuat dari bahan semi konduktor tipe P dan semi konduktor tipe N yang di sambungkan. Gambar 1. Simbol Dioda, Struktur Dioda, Karakteristik Dioda Gambar 2. Anoda, Katoda, dan Deplesi Dioda Semi konduktor tipe P berfungsi sebagai Anoda dan semi konduktor tipe N berfungsi sebagai Katoda. Pada daerah sambungan 2 jenis semi konduktor yang berlawanan ini akan muncul daerah deplesi yang akan membentuk gaya barier. Gaya barier ini dapat ditembus dengan tegangan + sebesar 0.7 volt yang dinamakan sebagai break down voltage, yaitu tegangan minimum dimana dioda akan bersifat sebagai konduktor/penghantar arus listrik. Dioda bersifat menghantarkan arus listrik hanya pada satu arah saja, yaitu jika kutub anoda kita hubungkan pada tegangan (+) dan kutub katoda kita hubungkan dengan tegangan ( ) Karakteristik Dioda Karakteristik Dioda dapat diketahui dengan cara memasang dioda seri dengan sebuah catu daya dc dan sebuah resistor. Dengan menggunakan rangkaian tersebut maka akan dapat diketahui tegangan dioda dengan variasi sumber tegangan yang diberikan. Seperti yang telah kita ketahui bahwa dioda adalah komponen aktif dari dua elektroda (katoda dan 3

4 anoda) yang sifatnya semikonduktor, jadi dengan sifatnya tersebut dioda tidak hanya memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah, tetapi juga menghambat arus dari arah sebaliknya. Dioda dapat dibuat dari Germanium (Ge) dan Silikon atau Silsilum (Si). Komponen aktif ini mempunyai fungsi sebagai; pengaman, penyearah, voltage regulator, modulator, pengendali frekuensi, indikator, dan switch Zero Bias Gambar 3. Zero Bias Merupakan keadaan dimana dioda tidak dihubungkan dengan sumber tegangan sehingga tidak terjadi perpindahan elektron juga tidak ada pelebaran P-N Junction Forward Bias Gambar 4. Forward Bias Ketika kaki katoda disambungkan dengan kutub negatif batere dan kaki anoda disambungkan dengan kutub positif, maka dikatakan bahwa dioda sedang dibias dengan tegangan maju. Dioda dengan bias tegangan maju dalam bias maju, kutub negatif batere akan menolak elekton-elektron bebas yang ada dalam semikonduktor tipe N, jika energi listrik yang digunakan adalah melebihi tegangan barier, maka elektron yang tertolak tersebut akan 4

5 melintasi daerah deplesi dan bergabung dengan hole yang ada pada tipe P, hal ini terjadi terus menerus selama rangkaian di gambar tersebut adalah rangkaian tertutup. Karakteristik Forward Bias Dioda yang dibias maju akan dapat menghantarkan arus sepenuhnya setelah melewati tegangan potensial barier atau knee voltage. Gambar 5. Karakter Forward Bias Reverse Bias Gambar 6. Reverse Bias Adalah kondisi ketika sebuah dioda disambungkan pada polaritas terbalik dimana kaki katoda disambungkan ke kutub positif dan kaki anoda disambungkan ke kutub negatif (rangkaian terbuka) maka dioda mengalami bias mundur/reverse bias. Sebuah dioda tidak akan menghantarkan arus listrik jika diberi bias mundur. Karakteristik Reverse Bias Dioda tidak menghantarkan arus listrik, setelah melewati tegangan breakdown arus akan dihantarkan. Gambar 7. Karakteristik Reverse Bias 5

6 1.3.6 Jenis-Jenis Dioda Semikonduktor Dioda adalah alat elektronika dua-terminal, yang hanya mengalirkan arus listrik dalam satu arah apabila nilai resistansinya rendah. Bahan semikonduktor yang digunakan umumnya adalah silikon atau germanium. Jika dioda dalam keadaan konduksi, maka terdapat tegangan drop kecil pada dioda tersebut. Drop tegangan silikon 0,7 V; Germanium 0.4V. Aplikasi Dioda Sesuai dengan aplikasinya dioda, sering dibedakan menjadi dioda sinyal dan dioda penyearah. (a) Penyearah setengah gelombang dan (b). Penyearah Gelombang Penuh a. Dioda Zener Dioda zener adalah diode silikon, yang mana didesain khusus untuk menghasilkan karakteristik breakdown mundur,. Dioda zener sering digunakan sebagai referensi tegangan. b. Dioda Schottky. Dioda schottky mempunyai karakteristik fast recovery, (waktu mengembalikan yang cepat, antara konduksi ke non konduksi). Oleh karena karakteristiknya ini, maka banyak diaplikasikan pada rangkaian daya modus saklar. Dioda ini dapat membangkitkan drop tegangan maju kira-kira setengahnya diode silikon konvensional, dan waktu kembali balik sangat cepat. c. Optoelektronika Optoelektronika adalah alat yang mempunyai teknologi penggabungan antara optika dan elektronika. Contoh alat optoelektronika antara lain : LED (Light Emitting Dioda), foto dioda, foto optokopler, dan sebagainya. 6

7 d. L E D LED adalah sejenis dioda, yang akan memancarkan cahaya apabila mendapat arus maju sekitar 5 30 ma. Pada umumnya LED terbuat dari bahan gallium pospat dan arsenit pospit. Didalam aplikasinya, LED sering digunakan sebagai alat indikasi status/kondisi tertentu, tampilan Seven-segment, dan sebagainya. e. Fotodioda f. Fototransistor Foto dioda adalah jenis foto detektor, yaitu suatu alat optoelektronika yang dapat mengubah cahaya yang datang menjadi besaran listrik. Prinsip kerjanya apabila sejumlah cahaya mengena pada persambungan, maka dapat mengendalikan arus balik di dalam dioda. Di dalam aplikasinya, foto diode sering digunakan untuk elemen sensor/detektor cahaya. Fototransistor adalah komponen semikonduktor optoelektronika yang sejenis dengan fotodioda. Perbedaannya adalah terletak pada penguatan arus dc. Jadi, pada fototransistor akan menghasilkan arus dc kali lebih besar dari pada fotodioda. g. Optokopler Optokopler disebut juga optoisolator adalah alat optoelektronika yang mempunyai teknologi penggabungan dua komponen semikonduktor di dalam satu kemasan, misalnya : LED fotodioda, LED fototransistor dan sebagainya. Prinsip kerja optokopler adalah apabila cahaya dari LED mengena foto dioda atau foto transistor, maka akan menyebabkan timbulnya arus balik pada sisi fotodioda atau foto transistor tersebut. Arus balik inilah yang menentukan besarnya tegangan keluaran. Jadi apabila tegangan masukan berubah, maka cahaya LED berubah, dan tegangan keluaran juga berubah. Didalam aplikasinya, optokopler sering digunakan sebagai alat penyekat diantara duarangkaian untuk keperluan pemakaian tegangan tinggi. 7

8 h. LDR LDR (Light Dependent Resistor) adalah komponenelektronik seringdigunakansebagai transduser/elemen sensor cahaya. Prinsip kerja LDR apabila cahaya yang datang mengena jendela LDR berubah, maka nilai resistansinya akan berubah pula. LDR disebut juga sel fotokonduktip. i. S C R SCR (Silicon Controlled Rectifier) disebut juga thyristor,adalah komponen elektronika tigaterminalyang keluarannya dapatdikontrol berdasarkan waktupenyulutnya. Di dalamaplikasinya, SCR seringdigunakan sebagai alat Switching dan pengontrol daya AC. j. TRIAC Triac adalah pengembangan dari SCR, yang mana mempunyai karakteristik dua arah (bidirectional). Triac dapat disulut oleh kedua tegangan positip dan negatip. Aplikasinya, triac sering diguna- kan sebagai pengontrol gelombang penuh. k. DIAC Diac adalah saklar semikonduktor dua-terminal yang sering digunakan berpasangan dengan TRIAC sebagai alat penyulut (trigger). l. Dioda biasa Beroperasi seperti penjelasan di atas. Biasanya dibuat dari silikon terkotori atau yang lebih langka dari germanium. Sebelum pengembangan dioda penyearah silikon modern, digunakan kuprous oksida dan selenium, ini memberikan efisiensi yang rendah dan penurunan tegangan maju yang lebih tinggi (biasanya V tiap pertemuan, dengan banyak pertemuan 8

9 ditumpuk untuk mempertinggi ketahanan tegangan terbalik), dan memerlukan benaman bahang yang besar (kadang-kadang perpanjangan dari substrat logam dari dioda), jauh lebih besar dari dioda silikon untuk rating arus yang sama. m. Dioda Bandangan Dioda yang menghantar pada arah terbalik ketika panjar mundur melebihi tegangan dadal. Secara listrik mirip dengan dioda Zener, dan kadang-kadang salah disebut sebagai dioda Zener, padahal dioda ini menghantar dengan mekanisme yang berbeda yaitu efek bandangan. Efek ini terjadi ketika medan listrik terbalik yang membentangi pertemuan p-n menyebabkan gelombang ionisasi, menyebabkan arus besar mengalir, mengingatkan pada terjadinya bandangan. Dioda bandangan didesain untuk dadal pada tegangan terbalik tertentu tanpa menjadi rusak. Perbedaan antara dioda bandangan (yang mempunyai tegangan dadal terbalik diatas 6.2 V) dan dioda Zener adalah panjang kanal yang melebihi rerata jalur bebas dari elektron, jadi ada tumbukan antara mereka. Perbedaan yang mudah dilihat adalah keduanya mempunyai koefisien suhu yang berbeda, dioda bandangan berkoefisien positif, sedangkan Zener berkoefisien negatif. n. Dioda Arus Tetap Ini sebenarnya adalah sebuah JFET dengan gerbangnya disambungkan ke sumber, dan berfungsi seperti pembatas arus dua saluran (analog dengan Zener yang membatasi tegangan). Peranti ini mengizinkan arus untuk mengalir hingga harga tertentu, dan lalu menahan arus untuk tidak bertambah lebih lanjut. o. Diode Gunn Dioda ini mirip dengan dioda terowongan karena dibuat dari bahan seperti GaAs atau InP yang mempunyai daerah resistansi negatif. Dengan penjar yang semestinya, domain dipol terbentuk dan bergerak melalui dioda. 9

10 1.4 Data dan Analisis (Foto) Tugas Pendahuluan 1. Jelaskan istilah-istilah : Tegangan Breakdown, Tegangan Knee, Forward Bias, Reverse Bias Tegangan Breakdown Suatu keadaan dimana dioda tidak dapat menahan aliran electron dilapisan deplesi yang disebabkan karena reverse bias pada dioda yang tidak dapat mengalirkan arus pada tegangan puluhan sampai ratusan volt. Tegangan Knee a. Tegangan pada saat arus mulai membesar dengan cepat dikarenakan forward bias pada dioda yang dapat mengalirkan arus dengan mudah. b. Apabila tegangan dioda lebih besar dari tegangan knee maka dioda akan menghantar dengan mudah dan sebaliknya bila tegangan dioda lebih kecil maka dioda tidak menghantar dengan baik. c. Tegangan dioda pada bahan silicon diatas 0,7 volt dan pada bahan germanium diatas 0,3 volt. Forward Bias (Bias Maju) Gambar 11. Forward Bias Suatu keadaan dimana dioda dapat mengalirkan arus listrik dari sisi P (kaki anoda) ke sisi N (kaki katoda) tanpa adanya suatu hambatan. Pada keadaan ini dioda bisa dianggap sebagai saklar tertutup. Reverse Bias (Bias Balik) Suatu keadaan dimana tidak akan terjadi perpindahan elektron atau aliran hole dari P ke N maupun sebaliknya, dikarenakan baik hole dan elektron masing-masing tertarik Gambar 12. Reverse Bias kearah kutub berlawanan sehingga menyebabkan lapisan deplesi (depletion layer) semakin besar dan menghalangi terjadinya arus. Pada keadaan ini dioda bisa dianggap sebagai saklar terbuka. 10

11 2. Apakah Dioda dapat bekerja seperti Saklar? Jelaskan! Dioda akan menghantarkan arus bila diberi tegangan sumber lebih besar dari tegangan idealnya. Dan dioda tidak akan menghantarkan arus apabila tegangan yang melaluinya lebih kecil dari tegangan idealnya. Tetapi mungkin akan ada tegangan yang akan dialirkan oleh dioda itu, dan besarnya hanya sebesar tegangan ideal dan besarnya tegangan ideal yang akan dialirkan tergantung dari jenis dioda yang digunakan. Oleh karena itu dioda juga dapat digunakan sebagai saklar pada rangkaian elektronika selain digunakan sebagai mana fungsinya yaitu sebagai penyearah tegangan Dioda Mengukur Dioda dengan Ohmmeter a. Alat dan Komponen yang digunakan : 1. Multimeter Analog : 1 Buah 2. Dioda : 2 Buah b. Langkah Percobaan Praktikum : 1. Lakukan Kalibrasi 2. Putar Range Selector Switch ke Posisi Ohm ( Ω ) x Tempelkan Probe Merah pada bagian kaki Anoda dan Probe Hitam pada bagian kaki Katoda 4. Tempelkan Probe Merah pada bagian kaki Katoda dan Probe Hitam pada bagian kaki Anoda c. Hasil Praktikum : Resistansi (Ohm) Dioda Probe (+) di Anoda, Probe (-) di Katoda IN5592 Nilai resistansi = (mendekati tak hingga) Hasil pengukuran resistanti ohm pada dioda IN5592 dengan probe + di Anoda dengan probe di Katoda tersebut bernilai mendekati tak hingga. 11

12 IN4002 Nilai resistansi = (mendekati tak hingga) Hasil pengukuran resistanti ohm pada dioda IN4002 dengan probe + di Anoda dengan probe di Katoda tersebut bernilai mendekati tak hingga. Dioda IN5592 IN4002 Resistansi (Ohm) Probe (+) di Katoda, Probe (-) di Anoda Nilai resistansi = 180Ω Hasil pengukuran resistanti ohm pada dioda IN5592 dengan probe + di Katoda dan probe di Anoda yaitu 1,8, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi Ohm ( Ω ) x100 jadi nilai dari skala tersebut dikalikan 100, memperoleh hasil : 1,8x10 = 180Ω Nilai resistansi = 180Ω Hasil pengukuran resistanti ohm pada dioda IN4002 dengan probe + di Katoda dan probe di Anoda yaitu 1,8, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi Ohm ( Ω ) x100 jadi nilai dari skala tersebut dikalikan 100, memperoleh hasil : 1,8x10 = 180Ω 12

13 Dioda dengan Forward Bias a. Alat dan Komponen yang digunakan : 1. Multimeter Analog : 1 Buah 2. Dioda : 2 Buah 3. Catu Daya : 1 Buah 4. Kawat Penghubung : Beberapa utas 5. Resistor : 1 Buah b. Langkah Percobaan Praktikum : 1. Mengatur Catu daya sebesar 0, 0,1, 0,3, 0,5, 0,7, 0,9, 1, 2, 4, 6, 8, 10 V 2. Lakukan Kalibrasi 3. Pasang kawat penghubung diujung kaki dioda dan diujung kaki resistor 4. Putar Range Selector Switch ke Posisi DCV 5. Mengukur Tegangan Dioda 6. Putar Range Selector Switch ke Posisi DCA 13

14 7. Kemudian menghitung Arus Dioda, dengan memutus rangkaian (Open Circuit) dan kemudian menghubungkan terminal alat ukur pada titik yang telah terputus tersebut c. Hasil Praktikum : Tabel Dioda ke 1 ( IN4001 ) Vsumber (Volt) VD (Volt) ID (Ampere) 0 0 V 0 A 0.1 0,3 V 4 µa 0.3 0,35 V 16 µa 0.5 0,37 V 31 µa 0.7 0,4 V 43 µa 0.9 0,4 V 0,05 ma 1 0,4 V 0,06 ma 2 0,45 V 0,15 ma 4 0,48 V 0,35 ma 6 0,5 V 0,55 ma 8 0,5 V 0,75 ma 10 0,52 V 0,95 ma Praktikum Pengukuran Dioda Ke 1 ( IN4001 ) Vsumber (Volt) 0 VD IN4001 (Volt) ID IN4001 (Ampere) 0 V 0. 14

15 , karena yang dipakai adalah Range nilai 30/100 = 0,3 V 4, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 50µA dan yang dilihat adalah skala 0-50 maka nilai arus 4 µa , karena yang dipakai adalah Range nilai 35/100 = 0,35 V 16, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 50µA dan yang dilihat adalah skala 0-50 maka nilai arus 16 µa 37, karena yang dipakai adalah Range nilai 37/100 = 0,37 V 31, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 50µA dan yang dilihat adalah skala 0-50 maka nilai arus 31 µa 15

16 , karena yang dipakai adalah Range nilai 40/100 = 0,4 V 43, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 50µA dan yang dilihat adalah skala 0-50 maka nilai arus 43 µa 1 40, karena yang dipakai adalah Range nilai 40/100 = 0,4 V 5, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala maka nilai 5/100 = 0,05 ma 40, karena yang dipakai adalah Range nilai 40/100 = 0,4 V 6, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala maka nilai 6/100 = 0,06 ma 16

17 2 4 45, karena yang dipakai adalah Range nilai 45/100 = 0,45 V 15, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala maka nilai 15/100 = 0,15 ma 6 48, karena yang dipakai adalah Range nilai 48/100 = 0,48 V 35, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala maka nilai 35/100 = 0,35 ma 50, karena yang dipakai adalah Range nilai 50/100 = 0,5 V 55, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala maka nilai 55/100 = 0,55 ma 17

18 , karena yang dipakai adalah Range nilai 50/100 = 0,5 V 75, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala maka nilai 75/100 = 0,75 ma 52, karena yang dipakai adalah Range nilai 52/100 = 0,52 V 95, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala maka nilai 95/100 = 0,95 ma Tabel Dioda ke 2 ( IN4002 ) Vsumber (Volt) VD (Volt) ID (Ampere) 0 0,2 V 0 A 0.1 0,3 V 3 µa 0.3 0,35 V 16 µa 0.5 0,38 V 31 µa 0.7 0,4 V 43 µa 0.9 0,4 V 0,05 ma 1 0,42 V 0,06 ma 2 0,45 V 0,16 ma 4 0,5 V 0,35 ma 6 0,52 V 0,55 ma 8 0,55 V 0,75 ma 10 0,55 V 0,95 ma 18

19 Praktikum Pengukuran Dioda Ke 2 ( IN4002 ) Vsumber (Volt) 0 VD IN4002 (Volt) ID IN4002 (Ampere) , karena yang dipakai adalah Range nilai 20/100 = 0,2 V , karena yang dipakai adalah Range nilai 30/100 = 0,3 V 4, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 50µA dan yang dilihat adalah skala 0-50 maka nilai arus 4 µa 35, karena yang dipakai adalah Range 16, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 19

20 0.5 nilai 35/100 = 0,35 V 50µA dan yang dilihat adalah skala 0-50 maka nilai arus 16 µa , karena yang dipakai adalah Range nilai 38/100 = 0,38 V 31, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 50µA dan yang dilihat adalah skala 0-50 maka nilai arus 31 µa , karena yang dipakai adalah Range nilai 40/100 = 0,4 V 43, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 50µA dan yang dilihat adalah skala 0-50 maka nilai arus 43 µa 40, karena yang dipakai adalah Range nilai 40/100 = 0,4 V 5, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala maka nilai 5/100 = 0,05 ma 20

21 1 2 42, karena yang dipakai adalah Range nilai 42/100 = 0,42 V 6, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala maka nilai 6/100 = 0,06 ma 4 45, karena yang dipakai adalah Range nilai 45/100 = 0,45 V 15, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala maka nilai 15/100 = 0,15 ma 50, karena yang dipakai adalah Range nilai 50/100 = 0,5 V 35, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala maka nilai 35/100 = 0,35 ma 21

22 6 8 52, karena yang dipakai adalah Range nilai 52/100 = 0,52 V 55, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala maka nilai 55/100 = 0,55 ma 10 55, karena yang dipakai adalah Range nilai 55/100 = 0,55 V 75, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala maka nilai 75/100 = 0,75 ma 55, karena yang dipakai adalah Range nilai 55/100 = 0,55 V 95, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCA 2,5mA dan yang dilihat adalah skala maka nilai 95/100 = 0,95 ma 22

23 Dioda dengan Reverse Bias a. Alat dan Komponen yang digunakan : 1. Multimeter Analog : 1 Buah 2. Dioda : 2 Buah 3. Catu Daya : 1 Buah 4. Kawat Penghubung : Beberapa utas 5. Resistor : 1 Buah b. Langkah Percobaan Praktikum : 1. Mengatur Catu daya sebesar 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 V 2. Lakukan Kalibrasi 3. Pasang kawat penghubung diujung kaki dioda dan diujung kaki resistor 4. Putar Range Selector Switch ke Posisi DCV 5. Mengukur Tegangan Dioda 6. Putar Range Selector Switch ke Posisi DCA 23

24 7. Kemudian menghitung Arus Dioda, dengan memutus rangkaian (Open Circuit) dan kemudian menghubungkan terminal alat ukur pada titik yang telah terputus tersebut c. Hasil Praktikum : Dioda Kecil Vsumber VD ID (Volt) (Volt) (Ampere) 0 0 V 0 A 1 1 V 0 A 2 1,8 V 0 A 3 2,8 V 0 A 4 3,8 V 0 A 5 4,7 V 0 A 6 5,8 V 0 A 7 6,9 V 0 A 8 7,8 V 0 A 9 8,8 V 0 A 10 9,8 V 0 A Dioda Besar Vsumber VD ID (Volt) (Volt) (Ampere) 0 0 V 0 A 1 1 V 0 A 2 1,8 V 0 A 3 2,8 V 0 A 4 3,8 V 0 A 5 4,8 V 0 A 6 5,8 V 0 A 7 6,6 V 0 A 8 7,6 V 0 A 9 8,6 V 0 A 10 9,8 V 0 A Praktikum Pengukuran Dioda Reverse Bias Vsumber (Volt) 0 VD Kecil (Volt) VD Besar (Volt)

25 1 2 1, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCV 10 dan yang dilihat adalah skala 0-10 maka nilai 1 V 1, karena yang dipakai adalah Range Selector Switch Posisi DCV 10 dan yang dilihat adalah skala 0-10 maka nilai 1 V 3 1,8, karena yang dipakai adalah maka nilai 1,8 V 1,8, karena yang dipakai adalah maka nilai 1,8 V 2,8, karena yang dipakai adalah 2,8, karena yang dipakai adalah 25

26 4 maka nilai 2,8 V maka nilai 2,8 V 5 3,8, karena yang dipakai adalah maka nilai 3,8 V 3,8, karena yang dipakai adalah maka nilai 3,8 V 6 4,7, karena yang dipakai adalah maka nilai 4,7 V 4,8, karena yang dipakai adalah maka nilai 4,8 V 26

27 7 5,8, karena yang dipakai adalah maka nilai 5,8 V 5,8, karena yang dipakai adalah maka nilai 5,8 V 8 6,9, karena yang dipakai adalah maka nilai 6,9 V 6,6, karena yang dipakai adalah maka nilai 6,6 V 7,8, karena yang dipakai adalah maka nilai 7,8 V 7,6, karena yang dipakai adalah maka nilai 7,6 V 27

28 9 10 8,8, karena yang dipakai adalah maka nilai 8,8 V 8,6, karena yang dipakai adalah maka nilai 8,6 V 9,8, karena yang dipakai adalah maka nilai 9,8 V 9,8, karena yang dipakai adalah maka nilai 9,8 V Arus Dioda Reverse Bias Semua Arus Dioda Reverse Bias bernilai 0 karena tegangan dengan hubungan arah balik menyebabkan timbul medan listrik yang arahnya menolak elektron, sehingga dioda tidak menghantarkan arus listrik atau arus nya terlampau kecil sehingga tidak dapat dilihat di multimeter analog oleh jangkauan mata. 28

29 Light Emitting Diode (LED) LED (Light Emitting Dioda) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat mendapat arus bias maju (forward bias). Untuk menguji LED berfungsi atau tidak, kita beri hambatan 10Ω kemudian probe merah ditempelkan pada kaki positif LED sedangkan probe hitam ditempelkan pada kaki negatif LED, LED akan menyala. a. Alat dan Komponen yang digunakan : 1. Multimeter Analog : 1 Buah 2. Dioda : 1 Buah 3. LED : 1 Buah 4. Catu Daya : 1 Buah 5. Kawat Penghubung : Beberapa utas 6. Resistor : 1 Buah b. Langkah Percobaan Praktikum : 1. Susun rangkaian seri antara dioda, led, dan resistor 2. Beri tegangan sumber sebesar 5 Volt, ukur arus yang mengalir pada rangkaian 3. Lampu LED menyala 29

30 4. Mengubah arus catu daya menjadi 0,24, Lampu LED menyala. 5. Catu daya matikan, lalu ubah posisi kaki diode D1 (dibalik) 6. Beri tegangan sumber sebesar 5 Volt, ukur arus yang mengalir pada rangkaian. Maka Arus bernilai 0 dan lampu LED mati. 1.5 Laporan Akhir Gambar bentuk kurva dari tabel hasil pengukuran di atas dan Buktikan kurva karakteristik dioda tersebut 1 Forward Bias IN4001 ID (ma) 0 0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 0,45 0,5 0,55 30

31 1 Reverse Bias IN4001 ID (ma) Forward Bias IN4001 ID (ma) 0 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 1 Reverse Bias IN4002 ID (ma)

32 1.5.2 Lakukan analisis dan berikan kesimpulan dari hasil percobaan yang telah dilakukan Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan terlihat bahwa dioda berguna menyearahkan arus pada satu arah karena pada sifat dioda yaitu mengalirkan arus hanya dalam satu arah. Untuk arah yang searah tegangan (Forward bias), sedangkan pada arah balik (Reverse Bias) arus yang di lewatkan sangat kecil, sehingga dapat diabaikan atau dianggap 0. Praktikum ini mempelajari hubungan perubahan tegangan dan arus listrik sehingga semakin besar tegangan dioda maka semakin besar pula arus diodanya, namun dari grafik terlihat hubungan antara tegangan dioda dan arus dioda tidak linear, hal ini disebabkan karena adanya potensial penghalang (Potensial Barier). Ketika tegangan dioda lebih kecil dari tegangan penghambat tersebut maka arus dioda akan kecil, ketika tegangan dioda melebihi potensial penghalang maka arus dioda akan naik. 1.6 Kesimpulan Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan membuktikan bahwa : - Bila tegangan anoda nol terhadap katoda, maka anoda tidak menghisap elektron dari katoda. Sebenarnya ada beberapa elektron dengan kecepatan tinggi dapat mencapai anoda, dan eloran elektron ini menghasilkan arus listrik yang sangat kecil sekali, tidak terlihat pada ampere meter, sehingga dapat diabaikan. - Bila tegangan anoda negatif terhadap katoda (tegangan dengan hubungan arah balik), maka akan timbul medan listrik yang arahnya menolak elektron, sehingga dioda tidak menghantarkan arus listrik. - Bila tegangan anoda positif terhadap katoda (tegangan yang diberikan adalah arah maju), maka timbul medan listrik yang arahnya menghisap elektron, sehingga dioda menghantarkan arus listrik. - Semakin besar tegangan dioda maka semakin besar pula arus dioda - Ketika tegangan dioda lebih kecil dari tegangan penghambat maka arus dioda akan kecil - Ketika tegangan dioda melebihi potensial penghalang maka arus dioda akan naik - LED (Light Emitting Dioda) yang dapat memancarkan cahaya pada saat mendapat arus bias maju (forward bias) 32

33 1.7 Daftar Pustaka Kho, Dickson, 2014 Fungsi Dioda dan Cara Mengukurnya, diakses pada tanggal 14 Oktober 2016, pukul 18:45, 2013 Karakteristik Dioda, diakses pada tanggal 14 Oktober 2016, pukul 19:08, 2012 Dioda, diakses pada tanggal 15 Oktober 2016, pukul 06:52 Saputra, Devan, Dioda, diakses pada tanggal 15 Oktober 2016, pukul 07:08, 2013 Dioda, diakses pada tanggal 15 Oktober 2016, pukul 07:11 Kesuma, Herman, 2012 Macam-macam Dioda Semikonduktor, diakses pada tanggal 19 Oktober 2016, pukul 23:06 33

DIODA. Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

DIODA. Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto DIODA Pertemuan ke-vii Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu: Menjelaskan cara kerja dan karakteristik dioda Menjelaskan jenis

Lebih terperinci

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian TEORI DASAR 2.1 Pengertian Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Karena

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Struktur Dioda

Gambar 3.1 Struktur Dioda 1 1. TEORI DASAR Dioda ialah jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Dioda tabung pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang bernama Sir J.A. Fleming (1849-1945) pada tahun

Lebih terperinci

TK 2092 ELEKTRONIKA DASAR

TK 2092 ELEKTRONIKA DASAR TK 2092 ELEKTRONIKA DASAR MATERI : DIODA Gita Indah Hapsari TK2092 Elektronika Dasar END Materi 6 : Dioda Memberikan pengetahuan dasar mengenai beberapa hal berikut : 1. Karakteristik Dioda 2. Jenis Dioda

Lebih terperinci

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya - 2 Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya Missa Lamsani Hal 1 SAP Semikonduktor tipe P dan tipe N, pembawa mayoritas dan pembawa minoritas pada kedua jenis bahan tersebut. Sambungan P-N, daerah deplesi

Lebih terperinci

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

DASAR PENGUKURAN LISTRIK DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Simpulan Objektif Teori Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai prinsip dasar pengukuran. Mengukur arus,

Lebih terperinci

VERONICA ERNITA K. ST., MT. Pertemuan ke - 5

VERONICA ERNITA K. ST., MT. Pertemuan ke - 5 VERONICA ERNITA K. ST., MT Pertemuan ke - 5 DIODA SEMIKONDUKTOR Resistor merupakan sebuah piranti linear karena grafik arus terhadap tegangan merupakan garis lurus. Berbeda dengan dioda. Dioda merupakan

Lebih terperinci

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR 3.1 Prinsip Kerja Sensor LDR LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu komponen elektronik yang resistansinya berubah ubah tergantung pada intensitas cahaya. Jika intensitas

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-2 DIODA. ALFITH, S.Pd, M.Pd

Pertemuan Ke-2 DIODA. ALFITH, S.Pd, M.Pd Pertemuan Ke-2 DIODA ALFITH, S.Pd, M.Pd DIODA SEMIKONDUKTOR Resistor merupakan sebuah piranti linear karena grafik arus terhadap tegangan merupakan garis lurus. Berbeda dengan dioda. Dioda merupakan piranti

Lebih terperinci

Gambar 11. susunan dan symbol dioda. Sebagai contoh pemassangan dioda pada suatu rangkaian sebagai berikut: Gambar 12. Cara Pemasangan Dioda

Gambar 11. susunan dan symbol dioda. Sebagai contoh pemassangan dioda pada suatu rangkaian sebagai berikut: Gambar 12. Cara Pemasangan Dioda 4.4. Dioda Dioda atau diode adalah sambungan bahan p-n yang berfungsi terutama sebagai penyearah. Bahan tipe-p akan menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-n akan menjadi katode. Bergantung pada polaritas

Lebih terperinci

Multimeter. NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : Kelas : C2=2014. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Lompat ke: navigasi, cari

Multimeter. NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : Kelas : C2=2014. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Lompat ke: navigasi, cari NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : 1400454 Kelas : C2=2014 Multimeter Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Lompat ke: navigasi, cari Multimeter digital Multimeter atau multitester adalah alat

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 TEORI DASAR (DIODA)

PERTEMUAN 2 TEORI DASAR (DIODA) PERTEMUAN 2 TEORI DASAR (DIODA) PENGERTIAN DIODA Dioda merupakan komponenelektronikayang mempunyai dua elektroda(terminal), dapat berfungsi sebagai penyearah arus listrik. Dioda merupakanjunction ( pertemuan

Lebih terperinci

Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen

Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen Elektronik 2. Kompetensi Dasar : Memahami komponen dasar elektronika B. Pokok Bahasan : Komponen Dasar Elektronika

Lebih terperinci

KOMPONEN AKTIF. Resume Praktikum Rangkaian Elektronika

KOMPONEN AKTIF. Resume Praktikum Rangkaian Elektronika Resume Praktikum Rangkaian Elektronika 1. Pertemuan kesatu Membahas silabus yang akan dipelajari pada praktikum rangkaian elektronika. Membahas juga tentang komponen-komponen elektronika, seperti kapasitor,

Lebih terperinci

KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Prakarya X

KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Prakarya X KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA Prakarya X Ukuran Komponen Elektronika Komponen Elektronika? Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Catu Daya / power supply Power supply adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memberikan tegangan listrik yang dibutuhkan oleh suatu rangkaian elektronika. Dalam

Lebih terperinci

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut

Lebih terperinci

Modul 03: Catu Daya. Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat. Reza Rendian Septiawan February 11, 2015

Modul 03: Catu Daya. Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat. Reza Rendian Septiawan February 11, 2015 Modul 03: Catu Daya Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan Reza Rendian Septiawan February, 205 Dalam dunia elektronika, salah satu komponen yang paling penting adalah catu daya. Sebagian besar komponen

Lebih terperinci

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE SEMIKONDUKTOR Komponen Semikonduktor Di dunia listrik dan elektronika dikenal bahan yang tidak bisa mengalirkan listrik (isolator) dan bahan yang bisa mengalirkan listrik (konduktor). Gbr. 1. Tingkatan

Lebih terperinci

DIODA KHUSUS. Pertemuan V Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom

DIODA KHUSUS. Pertemuan V Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom DIODA KHUSUS Pertemuan V Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu: mengetahui, memahami dan menganalisis karakteristik dioda khusus Memahami

Lebih terperinci

BAB II KOMPONEN MULTIVIBRATOR MONOSTABIL. Didalam membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis

BAB II KOMPONEN MULTIVIBRATOR MONOSTABIL. Didalam membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis BAB II KOMPONEN MULTIVIBRATOR MONOSTABIL Didalam membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis komponen. Banyak sedikitnya jenis komponen yang di pakai pada perangkat elektronik tergantung

Lebih terperinci

Karakteristik dan Rangkaian Dioda. Rudi Susanto

Karakteristik dan Rangkaian Dioda. Rudi Susanto Karakteristik dan Rangkaian Dioda Rudi Susanto 1 Pengantar tentang Dioda Resistor merupakan sebuah piranti linier karena arus berbanding terhadap tegangan. Dalam bentuk grafik, grafik arus terhadap tegangan

Lebih terperinci

Dwi Sudarno Putra Topik Pengertian Symbol Karakteristik Jenis Dioda Dioda Signal Dioda Proteksi Relay Dioda Rectifier Penyearah ½ Gelombang Penyearah Gelombang Penuh LED Dioda Zener email : dwisudarnoputra@gmail.com

Lebih terperinci

MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA

MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA DISUSUN OLEH: NAMA: SUBHAN HUSAIN NIM:300014003 JURUSAN: D3 TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 2014 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT Tuhan

Lebih terperinci

NAMA : WAHYU MULDAYANI NIM : INSTRUMENTASI DAN OTOMASI. Struktur Thyristor THYRISTOR

NAMA : WAHYU MULDAYANI NIM : INSTRUMENTASI DAN OTOMASI. Struktur Thyristor THYRISTOR NAMA : WAHYU MULDAYANI NIM : 081910201059 INSTRUMENTASI DAN OTOMASI THYRISTOR Thyristor adalah komponen semikonduktor untuk pensaklaran yang berdasarkan pada strukturpnpn. Komponen ini memiliki kestabilan

Lebih terperinci

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya ohm, untuk mengukur

Lebih terperinci

Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor

Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor - 1 Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor Missa Lamsani Hal 1 SAP Pengelompokan bahan-bahan elektrik dari sifat-sifat listriknya. Pengertian resistivitas dan nilai resistivitas bahan listrik : konduktor,

Lebih terperinci

3.1 Pendahuluan Dioda mempunyai dua kondisi atau state: - Prategangan arah maju - Prategangan arah mundur

3.1 Pendahuluan Dioda mempunyai dua kondisi atau state: - Prategangan arah maju - Prategangan arah mundur BAB III Rangkaian Doda Dan Aplikasi 3.1 Pendahuluan 3.2 Metoda Grafis 3.2.1 Analisa Rangkaian DC 3.2.2 Analisa Rangkaian AC 3.3 Metoda Dengan Model 3.3.1 Penggunaan Aproksimasi 3.3.2 Contoh-Contoh Penerapan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN 4 DIODA ZENER KELOMPOK 6 : 1. Setya Arief Pambudi (21) 2. Suci Indah Asmarani (22) 3. Syahadah Rizka Anefi (23)

LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN 4 DIODA ZENER KELOMPOK 6 : 1. Setya Arief Pambudi (21) 2. Suci Indah Asmarani (22) 3. Syahadah Rizka Anefi (23) LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN 4 DIODA ZENER KELOMPOK 6 : 1. Setya Arief Pambudi (21) 2. Suci Indah Asmarani (22) 3. Syahadah Rizka Anefi (23) 4. Vania Desy R. (24) LT-2D JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA. Create : Defi Pujianto, S,Kom

PERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA. Create : Defi Pujianto, S,Kom PERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA Create : Defi Pujianto, S,Kom Resistor Merupakan kokponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur serta menghambat arus listrik Resistor di bagi menjadi dua yaitu

Lebih terperinci

Komponen Komponen elektronika DIODA Dioda Silikon Dan Germanium Dioda adalah komponen semiconductor yang paling sederhana, ia terdiri atas dua

Komponen Komponen elektronika DIODA Dioda Silikon Dan Germanium Dioda adalah komponen semiconductor yang paling sederhana, ia terdiri atas dua Komponen Komponen elektronika DIODA Dioda Silikon Dan Germanium Dioda adalah komponen semiconductor yang paling sederhana, ia terdiri atas dua elektroda yaitu katoda dan anoda. Ujung badan dioda biasanya

Lebih terperinci

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Dapatkan soal-soal lainnya di http://forum.pelatihan-osn.com Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18 Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Petunjuk umum

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK PENGUKURAN MENGUNAKAN MULTIMETER SINTA WULANNINGRUM 15302241031 PENDIDIKAN FISIKA C FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015

Lebih terperinci

Fungsi Transistor dan Cara Mengukurnya

Fungsi Transistor dan Cara Mengukurnya Fungsi Transistor dan Cara Mengukurnya Fungsi Transistor dan Cara Mengukurnya Transistor merupakan salah satu Komponen Elektronika Aktif yang paling sering digunakan dalam rangkaian Elektronika, baik rangkaian

Lebih terperinci

THYRISTOR & SILICON CONTROL RECTIFIER (SCR)

THYRISTOR & SILICON CONTROL RECTIFIER (SCR) THYRISTOR & SILICON CONTROL RECTIFIER (SCR) Thyristor merupakan salah satu tipe devais semikonduktor daya yang paling penting dan telah banyak digunakan secara ekstensif pada rangkaian daya. Thyristor

Lebih terperinci

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 13. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 13. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 13 Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Petunjuk umum 1. Hanya ada satu soal eksperimen, namun terdiri atas tiga

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 1: Komponen Elektronika Aktif Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Tujuan Pembelajaran :

Kegiatan Belajar 1: Komponen Elektronika Aktif Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Tujuan Pembelajaran : Kegiatan Belajar 1: Komponen Elektronika Aktif Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Memahami dasar-dasar Elektronika Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 1. Mengenal komponen elektronika aktif 2. Menjelaskan

Lebih terperinci

1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward

1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward 1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward C. Karakteristik dioda dibias reverse D. Karakteristik dioda

Lebih terperinci

I D. Gambar 1. Karakteristik Dioda

I D. Gambar 1. Karakteristik Dioda KEGIATAN BELAJAR 1 A. Tujuan a. Mahasiswa diharapkan dapat memahami karakteristik switching dari dioda b. Mahasiswa diharapkan dapat menggambarkan kurva karakteristik v-i diode c. Mahasiswa diharapkan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 213 Universitas Sriwijaya Fakultas Ilmu Komputer Laboratorium LEMBAR PENGESAHAN MODUL PRAKTIKUM

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK TIM PENYUSUN DIANA RAHMAWATI, S.T., M. T HARYANTO, S.T., M.T KOKO JONI, S.T., M.Eng ACHMAD UBAIDILLAH, S.T., M.T RIZA ALFITA, S.T., MT MIFTACHUL ULUM, S.T., M.T

Lebih terperinci

Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18 Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam Petunjuk umum 1. Hanya ada satu soal eksperimen, namun terdiri atas tiga

Lebih terperinci

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT Hendrickson 13410221 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Diah Nur Ainingsih, ST., MT. Latar Belakang Untuk

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI

BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI 4.1 Umum Seperti yang telah dibahas pada bab III, energi listrik dapat diubah ubah jenis arusnya. Dari AC menjadi DC atau sebaliknya. Pengkonversian

Lebih terperinci

Dioda-dioda jenis lain

Dioda-dioda jenis lain Dioda-dioda jenis lain Dioda Zener : dioda yang dirancang untuk bekerja dalam daerah tegangan zener (tegangan rusak). Digunakan untuk menghasilkan tegangan keluaran yang stabil. Simbol : Karakteristik

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul

Lebih terperinci

BAB III KOMPONEN ELEKTRONIKA

BAB III KOMPONEN ELEKTRONIKA BAB III KOMPONEN ELEKTRONIKA Komponen elektronika dapat dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Komponen Pasif: merupakan komponen yang dapat bekerja tanpa sumber tegangan. a. Resistor b. Kapasitor c. Induktor 2. Komponen

Lebih terperinci

Modul 2. Asisten : Widyo Jatmoko ( ) : Derina Adriani ( ) Tanggal Praktikum : 17 Oktober 2012

Modul 2.   Asisten : Widyo Jatmoko ( ) : Derina Adriani ( ) Tanggal Praktikum : 17 Oktober 2012 Modul 2 CATU DAYA DAN RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG Nama : Muhammad Ilham NIM : 10211078 E-mail : ilham_atlantis@hotmail.com Shift/Minggu : III/2 Asisten : Widyo Jatmoko (10208038) : Derina Adriani (10209043)

Lebih terperinci

controlled rectifier), TRIAC dan DIAC. Pembaca dapat menyimak lebih jelas

controlled rectifier), TRIAC dan DIAC. Pembaca dapat menyimak lebih jelas SCR, TRIAC dan DIAC Thyristor berakar kata dari bahasa Yunani yang berarti pintu'. Dinamakan demikian barangkali karena sifat dari komponen ini yang mirip dengan pintu yang dapat dibuka dan ditutup untuk

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul

Lebih terperinci

MATERI IV DIODA : PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK

MATERI IV DIODA : PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK MATERI IV DIODA : PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK A. Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa memahami pengertian dan karakteristik dioda semikonduktor 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa dapat menjelaskan keadaan sambunan

Lebih terperinci

TUGAS DASAR ELEKTRONIKA

TUGAS DASAR ELEKTRONIKA DIODE ZENER TUGAS DASAR ELEKTRONIKA Oleh : 0804405050 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN 2010 1.1. Pengertian Tentang Diode Diode merupakan alat yang hanya bisa mengalirkan arus DC dalam

Lebih terperinci

PENGERTIAN THYRISTOR

PENGERTIAN THYRISTOR PENGERTIAN THYRISTOR Thyristor merupakan salah satu devais semikonduktor daya yang paling penting dan telah digunakan secara ekstensif pada rangkaian elektronika daya.thyristor biasanya digunakan sebagai

Lebih terperinci

TUGAS DAN EVALUASI. 2. Tuliska macam macam thyristor dan jelaskan dengan gambar cara kerjanya!

TUGAS DAN EVALUASI. 2. Tuliska macam macam thyristor dan jelaskan dengan gambar cara kerjanya! TUGAS DAN EVALUASI 1. Apa yang dimaksud dengan elektronika daya? Elektronika daya dapat didefinisikan sebagai penerapan elektronika solid-state untuk pengendalian dan konversi tenaga listrik. Elektronika

Lebih terperinci

semiconductor devices

semiconductor devices Overview of power semiconductor devices Asnil Elektro FT-UNP 1 Voltage Controller electronic switching I > R 1 V 1 R 2 V 2 V 1 V 2 Gambar 1. Pengaturan tegangan dengan potensiometer Gambar 2. Pengaturan

Lebih terperinci

Mekatronika Modul 2 Silicon Controlled Rectifier (SCR)

Mekatronika Modul 2 Silicon Controlled Rectifier (SCR) Mekatronika Modul 2 Silicon Controlled Rectifier (SCR) Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari Silicon Controlled Rectifier (SCR) Tujuan Bagian ini memberikan informasi

Lebih terperinci

TRANSISTOR. Pengantar Teknik Elektronika Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto

TRANSISTOR. Pengantar Teknik Elektronika Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto TRANSISTOR Pengantar Teknik Elektronika Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto TIK Setelah mahasiswa mengikuti perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa memahami

Lebih terperinci

LAB SHEET ILMU BAHAN DAN PIRANTI

LAB SHEET ILMU BAHAN DAN PIRANTI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO NOMOR : O1 MATA KULIAH ILMU BAHAN DAN PIRANTI TOPIK :KARAKTERISTIK DIODA I. TUJUAN 1. Pengenalan komponen elektronika dioda semi konduktor 2. Mengetahui karakteristik dioda semi

Lebih terperinci

TIN-302 Elektronika Industri

TIN-302 Elektronika Industri TIN-302 Elektronika Industri Komponen elektronik dalam industri Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Komponen Elektronik Komponen elektronik diklasifikasikan menjadi 2: Komponen pasif

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem kontrol (control system) Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. [1] Sistem kontrol terbagi

Lebih terperinci

Alarm Anti Maling Menggunakan Sensor LDR

Alarm Anti Maling Menggunakan Sensor LDR Alarm Anti Maling Menggunakan Sensor LDR Fahrul Rozi 1, Fepiliana 2, Umi Yanti 3 Jurusan Sitem Komputer; Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya Jl. Raya Palembang-Prabumulih Km.32, Kec. Indralaya,

Lebih terperinci

THYRISTOR. SCR, TRIAC dan DIAC. by aswan hamonangan

THYRISTOR. SCR, TRIAC dan DIAC. by aswan hamonangan THYRISTOR SCR, TRIAC dan DIAC by aswan hamonangan Thyristor berakar kata dari bahasa Yunani yang berarti pintu'. Dinamakan demikian barangkali karena sifat dari komponen ini yang mirip dengan pintu yang

Lebih terperinci

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi: Menguasai karakteristik semikonduktor daya yang dioperasikan sebagai pensakelaran, pengubah,

Lebih terperinci

Politeknik Gunakarya Indonesia

Politeknik Gunakarya Indonesia THYRISTOR DAN APLIKASI SCR Disusun Oleh : Solikhun TE-5 Politeknik Gunakarya Indonesia Kampus A : Jalan Cutmutiah N0.99 Bekasi Telp. (021)8811250 Kampus B : Jalan Cibarusaah Gedung Centra kuning Blok C.

Lebih terperinci

SIMBOL DAN STRUKTUR DIODA

SIMBOL DAN STRUKTUR DIODA DIODA Dioda dapat digunakan dalam beberapa alat. Sebagai contoh, sebuah perangkat elektronika yang menggunakan baterai sering menggunakan dioda yang fungsinya untuk melindungi perangkat tersebut jika anda

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LED (Light Emitting Diode) LED (Light Emitting Diode) adalah dioda yang memancarkan cahaya jika diberi tegangan tertentu. LED terbuat dari bahan semikonduktor tipe-p (pembawa

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER PENGERTIAN Multimeter adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen disebut juga Avometer, dapat dipakai untuk mengukur ampere, volt dan ohm meter.

Lebih terperinci

RESISTOR, TRANSISTOR DAN KAPASITOR

RESISTOR, TRANSISTOR DAN KAPASITOR RESISTOR, TRANSISTOR DAN KAPASITOR Resistor Yang pertama kali akan kita bahas adalah resistor. Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam

Lebih terperinci

MAKALAH DASAR TEKNIK ELEKTRO SCR, DIAC, TRIAC DAN DIODA VARAKTOR NAMA : NIM : JURUSAN : PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PRODI : TEKNIK ELEKTRO

MAKALAH DASAR TEKNIK ELEKTRO SCR, DIAC, TRIAC DAN DIODA VARAKTOR NAMA : NIM : JURUSAN : PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PRODI : TEKNIK ELEKTRO MAKALAH DASAR TEKNIK ELEKTRO SCR, DIAC, TRIAC DAN DIODA VARAKTOR NAMA : NIM : JURUSAN : PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PRODI : TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Rangkaian Elektronik Lampu Navigasi Energi Surya Rangkaian elektronik lampu navigasi energi surya mempunyai tiga komponen utama, yaitu input, storage, dan output. Komponen input

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA. Bab 2. Semikonduktor

ELEKTRONIKA. Bab 2. Semikonduktor ELEKTRONIKA Bab 2. Semikonduktor DR. JUSAK Konduktor Konduktor adalah sebuah bahan/elemen yang mempunyai kemampuan menghantarkan listrik. Salah satu contoh bahan koduktor adalah tembaga. Nukleus atom tembaga

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA ELEKTRONIKA DASAR SEMICONDUCTOR I

LAPORAN KERJA ELEKTRONIKA DASAR SEMICONDUCTOR I LAPORAN KERJA ELEKTRONIKA DASAR SEMICONDUCTOR I DisusunOleh : NAMA NIM 1. RizkaCindyantika Tiara AyuPratiwi 0220120070 2. WillyartoKuswanto 0220120074 3. Yoga Damara 0220120075 PRODI : MEKATRONIKA POLITEKNIK

Lebih terperinci

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG ABSTRAK Dalam makalah ini akan dibahas mengenai robot Line Follower. Robot ini merupakan salah satu bentuk robot beroda yang memiliki komponen utama diantaranya, seperti resistor,

Lebih terperinci

Instruksi Kerja LABORATORIUM SISTEM KONTROL

Instruksi Kerja LABORATORIUM SISTEM KONTROL Instruksi Kerja LABORATORIUM SISTEM KONTROL MALANG 2016 Instruksi Kerja Laboratorium Sistem Kontrol Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Kode Dokumen : Revisi : Tanggal : 1 Desember

Lebih terperinci

LAPORAN ELEKTRONIKA DASAR KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Disusun untuk melengkapi salah satu tugas Elektronika Dasar. Disusun oleh :

LAPORAN ELEKTRONIKA DASAR KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Disusun untuk melengkapi salah satu tugas Elektronika Dasar. Disusun oleh : LAPORAN ELEKTRONIKA DASAR KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA Disusun untuk melengkapi salah satu tugas Elektronika Dasar Disusun oleh : Eko Oktafianto 065116213 Gustian Herlambang 065116231 Sabda Nurseha 065116225

Lebih terperinci

BAB 2 PN Junction dan Dioda. Oleh : Unang Sunarya, ST.,MT

BAB 2 PN Junction dan Dioda. Oleh : Unang Sunarya, ST.,MT BAB 2 PN Junction dan Dioda Oleh : Unang Sunarya, ST.,MT 1 PN Junction PN Junction merupakan sambungan bahan semikonduktor tipe P (Positif) dan tipe N (Negatif). 2 Pada saat bahan semikonduktor tipe P

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR Nama Nim Semester Fakultas : Rizki : 20083124720650086 : III/pagi : Teknik Informatika Universitas Mpu Tantular Jakarta Timur MODUL I INSTRUMENTASI Teori: Pada praktikum

Lebih terperinci

Sistem Perlindungan menggunakan Optical Switching pada Tegangan Tinggi

Sistem Perlindungan menggunakan Optical Switching pada Tegangan Tinggi Sistem Perlindungan menggunakan Optical Switching pada Tegangan Tinggi Yusuf Nur Wijayanto yusuf@ppet.lipi.go.id Sulistyaningsih sulis@ppet.lipi.go.id Folin Oktafiani folin@ppet.lipi.go.id Abstrak Sistem

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI PENDAHULUAN A. UMUM Sesuai dengan tujuan pendidikan di UNISKA, yaitu : - Pembinaan

Lebih terperinci

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA 1 Komponen: Elemen terkecil dari rangkaian/sistem elektronik. KOMPONEN AKTIF KOMPONEN ELEKTRONIKA KOMPONEN PASIF 2 Komponen Aktif: Komponen yang dapat menguatkan dan menyearahkan

Lebih terperinci

Prinsip Semikonduktor

Prinsip Semikonduktor IOA SEMIKONUKTOR Prinsip Semikonduktor PN Junction Tipe-N: Menambahkan Latice Si dengan atom Gol V, menyediakan tambahan elektron (sehingga N untuk negatif) Tipe-P: Menambahakan Latice Si dengan atom Gol

Lebih terperinci

Materi 3: Teori Dioda

Materi 3: Teori Dioda Materi 3: Teori Dioda I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Outline Rangkaian dioda dasar Kurva umum dioda Tegangan kaki (knee) Hambatan bulk Current Limiting Diode Disipasi Daya Karakteristik

Lebih terperinci

Tugas 01 Makalah Dasar Elektronika Komponen Elektronika

Tugas 01 Makalah Dasar Elektronika Komponen Elektronika Tugas 01 Makalah Dasar Elektronika Komponen Elektronika Disusun Oleh : Nama Jurusan : Rizkiansyah Rakhmadin : Teknik Elektro Mata Kuliah : Dasar Elektronika NPM : 132227024 Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras ( Hardware) Dalam pembuatan tugas akhir ini diperlukan penguasaan materi yang digunakan untuk merancang kendali peralatan listrik rumah. Materi tersebut merupakan

Lebih terperinci

Bagian 4 Karakteristik Junction Dioda

Bagian 4 Karakteristik Junction Dioda Bagian 4 Karakteristik Junction Dioda Junction Diode Switching Times Pada saat keadaan dioda berubah dari kondisi reverse-biased ke kondisi forward-biased, terdapat transien (proses peralihan) pada respon

Lebih terperinci

MODUL 03 RANGKAIAN DIODA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

MODUL 03 RANGKAIAN DIODA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 MOUL 03 RANGKAIAN IOA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 LABORATORIUM ELEKTRONIKA AN INSTRUMENTASI PROGRAM STUI FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA AN PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANUNG Riwayat Revisi Rev.

Lebih terperinci

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA DEPARTEMEN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2010 MODUL I DIODA SEMIKONDUKTOR DAN APLIKASINYA 1. RANGKAIAN PENYEARAH & FILTER A. TUJUAN PERCOBAAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. perlu lagi menekan saklar untuk menyalakan lampu, sensor cahaya akan bernilai 1

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. perlu lagi menekan saklar untuk menyalakan lampu, sensor cahaya akan bernilai 1 BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat. 4.1 Merancang

Lebih terperinci

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (PHOTOTRANSISTOR, PHOTODIODA, LDR)

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (PHOTOTRANSISTOR, PHOTODIODA, LDR) JOBSHEET SENSOR CAHAYA (PHOTOTRANSISTOR, PHOTODIODA, LDR) A. TUJUAN. Merancang sensor cahaya, LDR, phototransistor, dan photodioda terhadap besaran fisis. 2. Menguji sensor cahaya LDR, phototransistor,

Lebih terperinci

TRANSISTOR 1. TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2012/2013. Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Politeknik Telkom

TRANSISTOR 1. TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2012/2013. Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Politeknik Telkom TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2012/2013 Politeknik Telkom Bandung 2013 www.politekniktelkom.ac.id TRANSISTOR 1 Disusun oleh: Duddy Soegiarto, ST.,MT dds@politekniktelkom.ac.id Hanya dipergunakan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Gambar 2.1. Simbol Dioda.

BAB II DASAR TEORI Gambar 2.1. Simbol Dioda. 7 BAB II DASAR TEORI 2.1. Dioda Dioda merupakan piranti dua terminal yang berfungsi untuk menghantarkan / menahan arus. Dioda mempunyai simbol seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.1. Dioda memiliki

Lebih terperinci

BAB II Transistor Bipolar

BAB II Transistor Bipolar BAB II Transistor Bipolar 2.1. Pendahuluan Pada tahun 1951, William Schockley menemukan transistor sambungan pertama, komponen semikonduktor yang dapat menguatkan sinyal elektronik seperti sinyal radio

Lebih terperinci

Transistor Efek Medan - Field Effect Transistor (FET)

Transistor Efek Medan - Field Effect Transistor (FET) Transistor Efek Medan - Field Effect Transistor (FET) Jenis lain dari transitor adalah Field effect Transistor. Perbedaan utama antara BJT dengan FET adalah pada pengontrol kerja dari transistor tersebut.

Lebih terperinci

PNPN DEVICES. Pertemuan Ke-15. OLEH : ALFITH, S.Pd, M.Pd

PNPN DEVICES. Pertemuan Ke-15. OLEH : ALFITH, S.Pd, M.Pd PNPN DEVICES Pertemuan Ke-15 OLEH : ALFITH, S.Pd, M.Pd 1 TRIAC TRIAC boleh dikatakan SCR adalah thyristor yang unidirectional, karena ketika ON hanya bisa melewatkan arus satu arah saja yaitu dari anoda

Lebih terperinci

MODUL I SENSOR SUHU. 3. Alat Alat Praktikum Alat praktikum meliputi : Sensor suhu Exacon D-OS3; Modul Pengolah Sinyal Multimeter Pemanas

MODUL I SENSOR SUHU. 3. Alat Alat Praktikum Alat praktikum meliputi : Sensor suhu Exacon D-OS3; Modul Pengolah Sinyal Multimeter Pemanas 1 MODUL I SENSOR SUHU 1. Pendahuluan Sensor suhu adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran panas menjadi besaran listrik yang dapat dengan mudah dianalisis besarnya. Ada beberapa metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. arus dan tegangan yang sama tetapi mempunyai perbedaan sudut antara fasanya.

BAB II DASAR TEORI. arus dan tegangan yang sama tetapi mempunyai perbedaan sudut antara fasanya. BAB II DASAR TEORI 2.1 Sumber Tegangan Tiga Fasa Hampir semua listrik yang digunakan oleh industri, dibangkitkan, ditransmisikan dan didistribusikan dalam sistem tiga fasa. Sistem ini memiliki besar arus

Lebih terperinci

Pengertian Transistor fungsi, jenis, dan karakteristik

Pengertian Transistor fungsi, jenis, dan karakteristik Pengertian Transistor fungsi, jenis, dan karakteristik Gambar 1. Transistor Transistor adalah salah satu komponen yang selalu ada di setiap rangkaian elektronika, seperti radio, televisi, handphone, lampu

Lebih terperinci

PRAKTIKAN : NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PRAKTIKAN : NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PRAKTIKAN :. NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS Topik Praktik : Pengenalan Unit Praktikum Tanggal Praktik : (PKE-01) Kelas/

Lebih terperinci

SEMIKONDUKTOR oleh: Ichwan Yelfianhar dirangkum dari berbagai sumber

SEMIKONDUKTOR oleh: Ichwan Yelfianhar dirangkum dari berbagai sumber SEMIKONDUKTOR oleh: Ichwan Yelfianhar dirangkum dari berbagai sumber Pengertian Umum Bahan semikonduktor adalah bahan yang bersifat setengah konduktor karena celah energi yang dibentuk oleh struktur bahan

Lebih terperinci

SOAL UJIAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKARYA REKAYASA TEKNOLOGI (ELEKTRONIKA)

SOAL UJIAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKARYA REKAYASA TEKNOLOGI (ELEKTRONIKA) SOAL UJIAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKARYA REKAYASA TEKNOLOGI (ELEKTRONIKA) 1. Komponen elektronik yang berfungsi untuk membatasi arus listrik yang lewat dinamakan A. Kapasitor D. Transistor B. Induktor

Lebih terperinci