BAB I PENDAHULUAN. Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 1
|
|
- Ratna Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indikator keberhasilan perusahaan pertambangan (Accredited Mining Enterprise) menyangkut indikator keberhasilan manajemen usaha pertambangan. Indikator keberhasilan manajemen usaha pertambangan dapat meliputi dari kegiatan hulu (manajemen cadangan), manajemen kegiatan produksi, sampai dengan kegiatan hilir (manajemen pasar) serta masalah yang berhubungan dengan pengembangan wilayah dan lingkungan termasuk CSR (corporate social responsibity). Pada akhirnya indikator keberhasilan dalam usaha pertambangan di tandai oleh kemampuan internal dalam hal mengkoordinir tenaga kerja pada suatu perusahaan, sehingga diperlukanlah manajemen dalam uasaha pertambangan. Oleh sebagian orang manajemen dikatakan sebagai suatu seni (art), ada pula yang mengatakan sebagai suatu ilmu (science), dan ada yang menyatakan sebagai suatu profesi (profession). Kaitannya dengan pertambangan atau biasa disebut dengan Manajemen Tambang adalah penerapan prinsip prinsip ekonomi/manajemen dalam masalah pengusahaan mineral. Biasanya hal ini berkaitan dengan keterdapatan bahan galian; faktor supply-demand regional, nasional & internasional; fungsi eksplorasi, pengembangan, produksi dan pengolahan/ pemurnian; analisis komoditi mineral; metode keuangan, struktur dan komponen kapital dari industri; analisis kebijakan mineral, kebijakan pemerintah, peraturan & perundangan; perumusan kebijakan mineral; pemasaran dan penggunaan komoditas mineral; faktor-faktor bahan pengganti, sekunder, daur ulang, dan saingannya; metode dan ongkos; dampak-dampak perubahan teknologi dan ekonomi; kualitas lingkungan; dan sebagainya. Pada dasarnya manajemen tambang diperlukan untuk mengatur sumber daya mineral & sumber daya manusia agar suatu perusahaan dapat terorganisir dengan sempurna dan mendapatkan hasil yang optimal. Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 1
2 Dari uraian latar belakang diatas, maka penyusun akan menyusun makalah dengan judul Fungsi Manajemen Tambang dan Fungsi Organisasi dalam Suatu Usaha Pertambangan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Pengertian Manajemen Tambang 2. Unsur-unsur Manajemen Tambang 3. Tingkatan Manajemen 4. Proses Manajemen 5. Sifat Manajemen Tambang 6. Fungsi Manajemen Tambang 7. Tujuan Manajemen Tambang 8. Organisasi dalam Suatu Usaha Pertambangan 9. Fungsi Organisasi dalam Suatu Usaha Pertambangan 1.3 Tujuan Penulisan 1. Menginformasikan mengenai Manajemen Tambang secara lebih detail 2. Mengetahui unsur dan tingkatan pada Manajemen Tambang 3. Mengetahui proses serta sifat pada Manajemen Tambang 4. Mengetahui fungsi dan tujuan Manajemen Tambang 5. Mengetahui fungsi organisasi dalam suatu usaha pertambangan 1.4 Manfaat Penulisan Penulisan makalah ini di buat agar bermanfaat untuk: 1) Bagi Mahasiswa dan Penulis : Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai fungsi manajemen tambang dan organisasi dalam suatu uasaha pertambangan secara lebih terperinci 2) Bagi Tenaga pengajar : Sebagai bahan referensi terhadap mata kuliah yang bersangkutan dan materi yang di ajarkan Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 2
3 3) Bagi Masyarakat dan Pembaca : Agar masyarakat dapat mengetahui lebih detail mengenai batubara dan dapat memanfaatkan sebaik-baiknya untuk kehidupan sehari-hari. 1.5 Metode Pembuatan Makalah Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah metode sekunder, yaitu metode berdasarkan data dari buku, internet atau artikelartikel terkait lainnya dan pemahaman yang dilihat dari sudut pandang penulis. Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 3
4 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Manajemen Tambang Kata Manajemen berasaldari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Pengertian manajemen menurut para ahli, yaitu : Menurut Stoner & Wankel, manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan usaha-usaha anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang sudah ditetapkan. Menurut Terry, manajemen adalah proses tertentu yang terdiri dari kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan sumberdaya manusia dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi secara efisien dan efektif. Manajemen tambang adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan segala sumber daya yang berkaitan dengan usaha di bidang pertambangan untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. 2.2 Unsur-Unsur Manajemen Tambang 1. Manusia (man) 2. Bahan (materials) 3. Mesin (machines) 4. Metode/cara kerja (methods) 5. Modal uang (money) Unsur-unsur ini dikenal pula sebagai 5 m, bila dinyatakan dalam bahasa Inggris. Bahan (materials) tidak harus diartikan sebagai logam seperti dalam Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 4
5 industri manufaktur logam misalnya. Ia juga bisa berarti material dalam artian mineral non-logam. Berkenaan dengan unsur-unsur atau sumber daya ini harus diingat bahwa semua itu tidak tersedia secara berlimpah. Ada keterbatasan yang mengakibatkan pemanfaatannya harus dilakukan sehemat dan secermat mungkin. Dengan demikian proses manajemen yang baik harus bisa memanfaatkan keterbatasan tersebut untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. 2.3 Tingkatan Manajemen Suatu organisasi mempunyai tingkatan-tingkatan tertentu yang berbeda satu sama lain. Ada tingkatan organisasi yang bersifat operasional atau pelaksanaan misalkan dalam suatu kegiatan industri adalah operator-operator mesin, ada tingkatan yang bersifat strategis misalkan direksi. Berdasarkan tingkatan-tingkatan organisasi inilah dapat dibedakan pula tingkatan manajemen. Pada dasarnya terdapat tiga tingkatan manajemen, yaitu : 1. Manajemen tingkat terbawah (first line management) yaitu tingkatan manajemen pada tingkat bawah dari suatu organisasi. Pada tingkatan ini manajemen berfungsi mengarahkan pekerja-pekerja operasional. Jika dilihat dari segi perencanaan yang dibuat pada tingkatan ini maka jangkauan perencanaan yang dibuat biasanya hanya melingkupi jangka waktu harian. Mandor-mandor berada dalam tingkatan manajemen ini. 2. Manajemen tingkat menengah (middle management) adalah tingkatan manajemen yang berfungsi mengarahkan kegiatan dari manajemen terbawah. Perencanaan yang dibuat di sini jangkauan waktunya bersifat menengah. 3. Manajemen tingkat atas (top management) adalah tingkatan paling tinggi dari manajemen yang biasanya terdiri atas beberapa orang saja. Jangkauan perencanaan yang dibuat di sini bersifat strategis dan meliputi kurun waktu rencana jangka panjang. Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 5
6 2.4 Proses Manajemen Setiap organisasi dapat dipastikan memiliki satu atau beberapa tujuan yang memberikan arah dan menyatukan pandangan unsur yang terdapat di dalam organisasi tersebut. Sudah barang tentu tujuan yang akan dicapai di masa yang akan datang tersebut adalah suatu keadaan yang lebih baik dari pada keadaan sebelumnya. Dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan inilah diperlukan serangkaian kegiatan seperti yang telah dikemukakan di atas yang lebih dikenal sebagai proses manajemen. Secara umum proses manajemen dapat dikelompokkan menjadi : 1. Penetapan Tujuan (Goal Setting) 2. Perencanaan (Planning) 3. Staffing 4. Pengaturan (Directing) 5. Pengawasan (Supervising) 6. Pengendalian (Controlling) Rangkaian proses manajemen ini merupakan proses yang bersifat dinamis. Dengan kata lain, proses tersebut tidak dapat dilihat sebagai suatu tahapan-tahapan yang berdiri sendiri melainkan sebagai proses yang berkait yang memungkinkan adanya pengulangan kembali suatu tahapan proses yang telah dilakukan sebelumnya, terutama dalam kaitannya dengan hubungan antara perencanaan dan pengendalian. Untuk melaksanakan proses-proses manajemen di atas, manajer memerlukan prasarana dan sarana, di antaranya memerlukan kekuasaan, tujuan orientasi, manusia, serta sumber daya lainnya. Kekuasaan dibutuhkan oleh seorang manager untuk mempengaruhi orang lain. Terdapat beberapa jenis kekuasaan yang mungkin diperlukan, di antaranya adalah : 1. Kekuasaan formal yang terjadi karena suatu posisi atau jabatan tertentu (Legitimate). 2. Kekuasaan untuk memaksa atau menghukum (Coercive power). 3. Kekuasaan untuk memberikan penghargaan (Reward power). 4. Kekuasaan/kekuatan yang bisa menyebabkan orang lain mengikuti atau melakukan peniruan (Reference power). Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 6
7 5. Kekuasaan yang ditimbulkan oleh keunggulan pengetahuan, pengalaman, kemampuan, dan keterampilan (Expert power) Penetapan Tujuan Penetapan tujuan merupakan tahapan paling awal dari suatu proses manajemen. Tujuan merupakan misi sasaran yang ingin dicapai oleh suatu organisasi di masa yang akan datang dan manajer bertugas mengarahkan jalannya organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Effektifitas pencapaian tujuan tersebut, selain ditentukan oleh kemampuan manajer, juga ditentukan oleh sifat-sifat dari tujuan itu sendiri. Tujuan yang baik harus memenuhi sifat-sifat sebagai berikut : 1. Spesifik, jelas apa yang ingin dicapai atau diperoleh. 2. Realistis, bisa dicapai dan bukan sekedar angan-angan. 3. Terukur, memiliki ukuran-ukuran tertentu untuk menentukan keberhasilannya. 4. Terbatas waktu, mempunyai batas waktu sebagai target kapan tujuan tersebut harus bisa dicapai. Dalam penetapan tujuan ini terdapat dua pendekatan yang dapat dilakukan yaitu apa yang disebut dengan pendekatan puncak-bawah (top-down) atau pendekatan dari atas dan pendekatan bawah-puncak (bottom-up) atau pendekatan dari bawah. Dengan menggunakan pendekatan dari atas puncak-bawah (topdown), tujuan dibuat terlebih dahulu oleh manajemen lapisan atas. Tujuan yan telah dirumuskan di sini kemudian dikaji dan dijabarkan lagi oleh lapisan manajemen di bawahnya untuk kemudian dirumuskan lagi. Begitu seterusnya sampai ke lapisan manajemen paling bawah sehingga memungkinkan didapatkannya konsistensi tujuan akhir. Berbeda dengan pendekatan dari atas, maka pendekatan dari bawah merupakan kebalikan dari pendekatan tersebut. Penetapan tujuan dimulai dari individu-individu pada lapisan manajemen bawah. Kemudian dilakukan pengkajian terhadap tujuan-tujuan tersebut pada lapisan manajemen di atasnya untuk dirumuskan dalam suatu tujuan tertentu. Begitu seterusnya sampai akhirnya mencapai lapisan Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 7
8 manajemen puncak (top management), tujuan tersebut akhirnya terumuskan sebagai kesepakatan bersama. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam tujuan ini berkenaan dengan tingkatan dalam organisasi adalah tujuan memiliki hirarki atau tingkatan tertentu pula. Pada tingkatan organisasi paling atas, dengan kata lain tingkat manajemen puncak, tujuan bersifat sangat global. Makin ke bawah tingkatan tujuan tersebut makin terjabarkan sehingga bersifat sangat spesifik dan operasional. Misalkan sebuah perusahaan bertujuan meningkatkan jumlah keuntungan pada tahun produksi mendatang. Bagi bagian pemasaran, tujuan tersebut dapat dirumuskan lagi dalam bentuk sasaran penjualan (misalkan dalam rupiah) tahun mendatang yang harus dicapai. Pada tingkatan di bawahnya lagi tujuan tersebut dijabarkan lagi dalam penentuan strategi promosi yang harus dilakukan Perencanaan Perencanaan merupakan proses pemilihan informasi dan pembuatan asumsi-asumsi mengenai keadaan di masa yang akan datang untuk merumuskan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Terdapat berbagai bentuk rencana yang pada dasarnya dibedakan menjadi : 1. Kebijaksanaan (policy),adalah rencana yang menerangkan keseluruhan batasan kegiatan secara umum dan komprehensif yang menjadi pegangan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan. 2. Prosedur,adalah rencana yang menerangkan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk menjalankan suatu kegiatan. 3. Metode,adalah rencana yang menerangkan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk menjalankan suatu kegiatan. 4. Standard, yaitu suatu gambaran pencapaian yang diharapkan dari kegiatan-kegiatan yang direncanakan. 5. Anggaran, yaitu rencana mengenai penerimaan dan pengeluaran uang dalam suatu kegiatan. Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 8
9 6. Program, adalah rencana komprehensif yang menyangkut pemakaian sumber daya secara integratif termasuk jadwal pelaksanaan kegiatankegiatan. Di samping itu perencanaan juga dapat dilihat dari sudut jangkauan waktu atau kurun (horizon) perencanaannya. Ada rencana yang jangkauan waktunya panjang atau lebih dikenal lagi dengan sebutan rencana janka panjang (strategis), misalkan rencana untuk 5 tahun mendatang. Di lain pihak ada rencana yag jangkauan waktunya lebih pendek, misalkan rencana untuk satu tahun bahkan satu bulan mendatang, yang disebut sebagai rencana operasional (taktis). Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menyusun perencanaan secara umum adalah sebagai berikut : 1. Mendefinisikan persoalan yang direncanakan dengan jelas dan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. 2. Mengumpulkan informasi-informasi yang berkenaan dengan kegiatan-kegiatan yang mungkin akan terjadi dalam rangka pencapaian tujuan tersebut. 3. Melakukan analisis terhadap informasi yang dapat dikumpulkan dan mengklasifikasikannya atas kepentingannya. 4. Menetapkan batasan-batasan perencanaan. 5. Menetapkan alternatif-alternatif rencana. 6. Memilih rencana yang akan dipakai dari alternatif-alternatif yang ada. 7. Menyiapkan langkah-langkah pelaksanaan yang lebih rinci serta penjadwalan pelaksanaannya. 8. Melakukan pemeriksaan ulang (review) terhadap rencana yang diusulkan sebelum rencana dilaksanakan Staffing Staffing adalah proses manajemen yang berkenaan dengan pengerahan (recruitment), penempatan, pelatihan, dan pengembangan tenaga kerja dalam organisasi. Pada dasarnya prinsip dari tahapan proses manajemen ini adalah menempatkan orang yang sesuai pada Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 9
10 tempat yang sesuai dan pada saat yang tepat (right people, right position, right time). Sebelum mencari orang untuk ditempatkan dalam satu posisi tertentu maka terlebih dahulu ditetapkan struktur organisasi yang akan dipakai. Masing-masing posisi pada organisasi tersebut kemudian harus dijelaskan lingkup tugas, tanggung jawab, dan keahlian serta keterampilan yang diisyaratkan yang dikenal sebagai uraian jabatan (job description) dan persyaratan jabatan (job requirement). Berdasarkan kedua hal inilah baru dilakuan proses staffing tersebut. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam tahapan staffing ini pada dasarnya adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan sumber daya manusia, yaitu tahapan penentuan akan kebutuhan tenaga kerja dalam suatu organisasi dengan mempertimbangkan rencana organisasi seperti pengembangan yang akan dilakukan di samping juga mempertimbangkan faktor luar seperti kondisi pasar tenaga kerja. 2. Pengerahan tenaga kerja (recruitment), yang dapat berasal dari pasar tenaga kerja maupun berasal dari promosi dalam organisasi itu sendiri. 3. Seleksi, yaitu proses pemilihan tenaga kerja yang sesuai dengan posisi yang akan diisi dari sekumpulan orang yang didapat dari proses pengerahan tenaga kerja. 4. Pelatihan (training), setelah didapatkan orang yang sesuai untuk satu posisi tertentu, maka langkah berikutnya adalah melakukan pelatihan bagi orang tersebut sehingga memenuhi kualifikasi persyaratan jabatannya. 5. Penilaian kinerja (performance appraisal) setiap tenaga kerja yang ada untuk melihat kemungkinan promosi, mutasi, atau bahkan mungkin pemberian hukuman, setelah jangka waktu tertentu (secara berkala). Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 10
11 2.4.4 Pengaturan Pengaturan (directing) adalah usaha untuk memobilisasi sumbersumber daya yang dimiliki oleh organisasi agar dapat bergerak dalam satu kesatuan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Dalam tahapan proses ini terkandung usaha-usaha bagaimana memotivasi orang agar dapat bekerja dengan baik, bagaimana proses kepemimpinan yang memungkinkan pencapaian tujuan serta dapat memberikan suasana hubungan kerja yang baik, dan bagaimana mengkoordinasi orang-orang dan kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi. Pada dasarnya dalam bekerja orang memiliki motivasi yang berbeda-beda. Apabila motivasi ini dapat dikenali dan kemudian dirangsang dengan tepat maka bisa diharapkan orang tersebut akan memiliki kinerja yang baik. Proses kepemimpinan yang baik harus memperhatikan aspek motivasi tersebut. Aspek lain yang sangat penting dalam pengaturan adalah koordinasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan koordinasi antara lain adalah sebagai berikut : 1. Rentang kendali (span of control) yaitu banyaknya orang yang masih dapat dikendalikan oleh seseorang secara efektif. Pada dasarnya makin banyak bawahan yang harus dikendalikan maka koordinasi yang semakin sulit. namun harus pula diingat bahwa jenis pekerjaan dan tingkat manajemen juga mempengaruhi kemampuan tersebut. 2. Hirarki organisasi sesedikit mungkin sehingga perintah atau informasi jangan sampai terlambat atau menyimpang. 3. Adanya kesatuan komando Pengawasan Pengawasan (supervising) didefinisikan sebagai interaksi langsung antar individu-individu dalam suatu organisasi untuk mencapai kinerja serta tujuan organisasi tersebut. Berkenaan dengan tahapan proses ini perlu dikenal adanya suatu kondisi tertentu dalam organisasi yaitu fenomena kelompok formal dan informal dalam suatu organisasi. Kelompok formal adalah kelompok Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 11
12 yang dapat dilihat pada struktur organisasi resmi yang dibentuk oleh manajemen untuk melaksanakan suatu tugas atau kegiatan tertentu. Namun demikian dapat timbul suatu kelompok informal yang berbeda dengan kelompok formal. Kelompok ini bisa membentuk struktur yang kuat dengan pemimpin sendiri serta mungkin aturan-aturan sendiri pula. Kelompok informal ini bisa mendukung organisasi tetapi juga bisa menghambat organisasi. Tahapan pengawsan ini harus bisa mengatasi kemungkinan hambatan dari kelompok informal ini. Bagaimana menjaga hubungan antar individu dan juga antar kelompok formal-informal harus dilakukan dengan baik Pengendalian Pengendalian adalah proses penetapan apa yang telah dicapai, yaitu proses evaluasi kinerja, dan jika diperlukan dilakukan perbaikan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Kegiatan ini sangat erat kaitannya dengan kegiatan perencanaan sebab pada kegiatan pengendalian inilah dilihat apakah yag direncanakan tersebut dapat dicapai atau tidak. Proses pengendalian tersebut dapat diterangkan sebagai berikut : 1. Sebagai langkah pertama dilakukan pengukuran terhadap kinerja yang telah ditampilkan dalam selang waktu pengendalian tertentu. 2. Kemudian hasil yang dicapai tersebut dibandingkan dengan standard yang telah ditetapkan dalam rencana untuk menentukan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. 3. Apabila penyimpangan-penyimpangan yang terjadi masih berada dalam batasan-batasan yang diijinkan dalam rencana maka proses manajemen terus dilakukan, jika tidak maka harus dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap rencana yang telah dibuat sehingga proses manajemen berulang kembali. Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 12
13 2.5 Sifat Manajemen Tambang a. Seni Perbedaan keahlian dan sifat para Manajer (keras, lemah lembut, ulet santai, dan lain-lain). b. Ilmu Akumulasi pengetahuan organisasi untuk mencari / menguasai kebenaran umum. 2.6 Fungsi Manajemen Tambang a. Perencanaan Langkah / tahapan awal untuk mencapai tujuan. b. Pengorganisasian Suatu tim / lelompok yang solid untuk capai tujuan. c. Pengarahan Seorang Manajer harus memberi arahan agar pekerjaan sesuai yang direncanakan. d. Pemotivasian Motivasi yang diberikan dapat meningkatkan kinerja. e. Pengendalian Seluruh kegiatan harus diawasi dan dikontrol baik terhadap orang atau mekanisme pekerjaan. 2.7 Tujuan Manajemen Tambang Tujuan manajemen tambang adalah sesuatu yang ingin direalisasikan dengan menggambarkan cakupan tertentu dan menyarankan pengarahan kepada usaha seorang Manajer. a. Sasaran Misalnya dalam pemasaran mencari negara dengan tingkat kebutuhan batu bara yang tinggi. b. Maksud Maksud yang dicapai agar ditentukan misalnya untuk menjadikan bahan jadi. Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 13
14 c. Misi Komitmen untuk mencapai tujuan. d. Batas Waktu Waktu yang direncanalan dengan batas akhir agar pekerjaan tidak terhambat. e. Standard Untuk mencapai tujuan disesuaikan kemampuan dan bidang masing masing. f. Target Agar tujuan terapai harus mempunyai target baik produksi / waktu. g. Jatah Batasan agar tujuan dapat terapai sesuai harapan. Penggolongn Tujuan secara Umum : 1. Tujuan Organisasi Secara Macro Berhubungan dengan nilai / value dari aktivitas organisasi tertentu 2 Tujuan Manajer pada Seluruh Hirarki / Lapisan Organisasi Berhubungan dengan kwalitas & Kuantitas yang harus diralisasikan 3. Tujuan Individu Berhubungan dengan kepuasan ekonomi (penghasilan yang baik), Psikologis (kejiwaan), Sosial (lebih dihormati) 2.8 Organisasi dalam Suatu Usaha Pertambangan Organisasi dalam dunia tambang tidak berbeda jauh proses pembentukannya, akan tetapi yang membedakannya adalah strukturalnya, yaitu dalam organisasi tambang lebih dominan pada bidang operasional lapangan. Keragaman jenis perusahaan di dunia pertambangan mengakibatkan konsumsi terhadap sumberdaya manusia yang dibutuhkan beragam, tergantung daripada jenis perusahaan yang ada. Pembagian jenis perusahaan dari segi bidang usaha adalah : Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 14
15 a. Perusahaan jasa, suatu perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan jasa berupa pelayanan keahlian, kemudahan, hiburan, dll. Contoh : Radio, video rental, biro perjalanan, dsb. b. Perusahaan dagang, suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang pembelian barang untuk kemudian dijual dalam bentuknya yang semula tanpa diadakan perubahan atau pengolahan lebih lanjut. Kalaupun dilakukan perubahan, maka perubahan tersebut tidak cukup berarti/terbatas. Contoh : Toko, Supermarket, Grossir, dsb. c. Perusahaan produksi barang (pabrik), perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolah-an, produksi, atau pembuatan barang dengan menggunakan bahan baku tertentu. Ditinjau dari proses pembuatan barang dalam perusahaan produksi barang, maka ada beberapa golongan jenis kegiatan produksi antara lain : Pabrikasi (pengolahan dalam pabrik) Pertambangan Kerajinan (mis: sepatu, konveksi) Preservasi (pengawetan makanan) Perakitan (Assembling) Kebutuhan Personel Secara umum dapat digambarkan kebutuhan personel perusahaan dapat diurut mulai dari dewan komisaris, direksi, sekretaris, keuangan, divisi / bagian beserta staff, superintenden / supervisor / seksi beserta staff, pengawas / mandor / kepala lapangan, operator, dan lain-lain. Sementara untuk tenaga staff, jumlah tenaga kerja cukup dengan memeriksa jabatan-jabtan yang masih kosong, (belum ada pejabatnya). Untuk tenaga operasional, perlu dihitung terlebih dahulu berdasarkan beban kerja yang ada. Dengan memperhitungkan absensi dan perputaran tenaga kerja yang ada (sebagai cadangan ) maka akan diperoleh angka jumlah tenaga kerja operasional yang diperlukan. Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 15
16 2.8.2 Job Description Job description/deskripsi jabatan merupakan hasil dari analisis jabatan. Manfaat deskripsi jabatan dalam organisasi tambang adalah memberikan pedoman bagi setiap pejabat akan fungsi jabatannya, perincian tugas, wewenang, tanggung jawab, maupun hubunganhubungan antar jabatan. Pada sebuah perusahaan tambang besar biasanya sudah menggunakan sistem management modern yang antara lain strukturalnya (urutan dari paling bawah hingga keatas), adalah : Dewan Direksi Dewan direksi adalah merupakan beberapa orang pemegang saham perusahaan yang biasanya di pimpin oleh seorang Presiden Direktur. Dan mereka berkoordinasi kebawah melalui seorang General Manager untuk meminta laporan jalannya perusahaan. General Manager General manager adalah merupakan pimpinan perusahaan yang menentukan arah, strategi perusahaan, dan membawahi beberapa Senior Manager. Senior Manager Senior manager membawahi beberapa manager. Contoh : 1. Senior Manager Produksi Membawahi : a. Manajer Penambangan b. Manajer Preparasi dan Pengolahan c. Manajer Penunjang Tambang d. Manajer Pemasaran e. Manajer Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan f. Manajer Geologi & Eksplorasi 2. Senior Manager Administrasi Perusahaan Membawahi : a. Manajer Keuangan Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 16
17 b. Manajer Pelatihan dan Pengembangan c. Manajer Hubungan Masyarakat d. Manajer Sarana Prasarana Umum e. Manajer Dokumentasi dan Pengarsipan f. Manajer Informasi dan Teknologi MANAJER Manager adalah merupakan orang yang memimpin pada bidang-bidang tertentu dan fungsi utamanya adalah manyusun rencana dalam pengelolaan faktor-faktor operasional yang manjadi tanggung jawabnya. Manajer membawahi beberapa orang Assisten Manajer (Super Intendent), yang diberi kewenangan pada setiap unitnya. Contoh : 1. Manajer Penambangan Membawahi : a. Ass.Man. PIT A b. Ass.Man. PIT B c. Ass.Man. Disposal d. Ass.Man. Perencanaan e. Ass.Man. Pusat Kendali Tambang f. Dan seterusnya 2. Manajer Penunjang Tambang Membawahi : a. Ass.Man. Peledakan b. Ass.Man. Dewatering c. Ass.Man. Alat Berat d. Ass.Man. Perawatan Elekrik dan Mekanik e. Dan seterusnya 3. Manajer Geologi dan Eksplorasi Membawahi : a. Ass.Man Geologi dan Topografi b. Ass.Man Geotek Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 17
18 c. Ass.Man Explorasi d. Dan seterusnya Assisten Manajer Assisten Manajer adalah sebagai wakil dari manajer sehingga tugasnya adalah menguraikan gagasan dan garis-garis dasar kebijaksanaan dan teknik-teknik pengusahaan kedalam suatu rencana kerja dan pelaksanaannya. Kemudian juga memberikan instruksi kepada pengawas (supervisor) dan memantau operasional penambangan secara tidak langsung. Sebagai bawahannya adalah supervisor. Contoh : 1. Ass.Man. PIT A Membawahi : a. Supervisor Bench 1,2,3: PIT. A b. Supervisor Bench 4,5,6; PIT. A c. Dan seterusnya 2. Ass.Man Perencanaan Membawahi : a. Tim Perencanaan Tambang b. Tim Surveyor c. Tim Gambar Teknik d. Dan seterusnya 3. Ass. Man. Peledakan Membawahi : a. Supervisor Gudang Handak b. Supervisor Pemboran Lubang Ledak c. Supervisor Pelaksanaan Peledakan d. Dan seterusnya Supervisor Supervisor adalah sebagai pengawas langsung atau inspeksi pada jangka waktu berkala dan sebagai perantara antara pelaksana dan pimpinan sehingga harus mampu secara rinci teknik Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 18
19 pelaksanaan. Bawahan dari pada Supervisor adalah para foreman (mandor) Contoh : 1. Supervisor Bench 1,2,3 ; PIT. A Membawahi : a. Foreman Backhoe, untuk penggarukan dan pemuatan b. Foreman Dumptruck, untuk pengangkutan. c. Dan seterusnya 2. Tim Perencanaan Membawahi : a. Perencanaan operasi Mingguan b. Perencanaan operasi bulanan c. Perencanaan operasi Tahunan. d. Dan seterusnya Foreman Forman adalah sebagai mandor yang selalu berada di lapangan untuk mengawasi operasi produksi. Contoh : Foreman backhoe Membawahi : a. Operator Backhoe 1 b. Operator Backhoe 2 Operator Operator adalah sebagai tenaga terlatih yang mampu mengoperasikan alat tertentu dengan efektif serta efisien. Biasanya dari mulai assisten manajer hingga ke bagian direksi juga memiliki jajaran staff pada masing-masing bagiannya yang terdiri dari sekertaris, juru ketik, keuangan, pesuruh dan lain-lain. Secara singkat manajemen organisasi tambang adalah seperti diuraikan di atas namun pada setiap pembentukan struktur pelaksana perusahaan tambang harus disesuaikan dengan besar kecilnya Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 19
20 perusahaan itu sendiri, sehingga akumulasi personil yang dibutuhkan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan perusahaan. 2.9 Fungsi Organisasi dalam Suatu Usaha Pertambangan Organisasi penambangan di pimpin oleh seorang manajer tambang yang bertanggung jawab kepada direksi. Manajer tambang atau kepala teknik tambang merupakan pimpinan tertinggi di lokasi penambangan, yang membawahi 5 divisi organisasi yaitu: divisi perencanaan, divisi operasi tambang, divisi pengolahan, divisi perawatan dan lingkungan serta divisi administrasi dan keuangan. Setiap divisi akan didukung oleh beberapa staff untuk kelancaraan pekerjaan. Struktur organisasi alternatif pola kerja pertama dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 20
21 Fungsi tiap bagian Secara garis besar adalah sebagi berikut : a. Divisi Perencanaan Divisi Perencanaan membantu tugas-tugas manajer dan bertanggung jawab terhadap perencanaan tambang baik jangka pendek maupun jangka panjang, laporan produksi harian/ mingguan/ bulanan, penentuan sasaran produksi dan kualitas produk. b. Divisi Operasi Tambang Divisi ini di bagi 2 bagian yaitu bagian ekplorasi yang bertugas melakukan ekplorasi yang dibantu oleh para staff dan bagian penambangan yang bertanggung jawab pada pembongkaran, pengangkutan, dan pemuatan serta kualitas dari bahan galian itu sendiri. c. Divisi Pengolahan Tugas dari divisi pengolahan antara lain sebagai pengendali mutu yang mempunyai fungsi menganalisa bahan galian yang akan diolah. d. Divisi K3 dan Lingkungan Divisi ini bertanggung jawab terhadap: a. Keselamatan dan Kesehatan kerja (K-3) b. Lingkungan, mencegah dampak negative yang timbul karena operasi tambang, mengontrol, rekloamasi dan penghijauan daerah tambang. c. Perawatan kendaran ringan dan alat-alat berat. d. Sarana penerangan daerah tambang. e. Bangunan kantor dan pabrik pengolahan e. Divisi Administrasi dan keuangan Divisi administrasi dan keuangan membantu manajer dan bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yangmendukung operasi tambang, anatara lain: a. Keuangan dan Pembayaran gaji (payroll) b. Administrasi dan surat-menyurat c. Personalia dan umum. d. Security / satpam e. Hubungan kepada pemerintah dan masarakat setempat f. Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 21
22 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Manajemen tambang adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan segala sumber daya yang berkaitan dengan usaha di bidang pertambangan untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Unsur-Unsur Manajemen Tambang 1. Manusia (man) 2. Bahan (materials) 3. Mesin (machines) 4. Metode/cara kerja (methods) 5. Modal uang (money) Tingkatan Manajemen 1. Manajemen tingkat terbawah (first line management) 2. Manajemen tingkat menengah (middle management) 3. Manajemen tingkat atas (top management) Secara umum proses manajemen dapat dikelompokkan menjadi : 1. Penetapan Tujuan (Goal Setting) 2. Perencanaan (Planning) 3. Staffing 4. Pengaturan (Directing) 5. Pengawasan (Supervising) 6. Pengendalian (Controlling) Sifat Manajemen Tambang a. Seni b. Ilmu Fungsi Manajemen Tambang a. Perencanaan b. Pengorganisasian c. Pengarahan Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 22
23 d. Pemotivasian e. Pengendalian Tujuan Manajemen Tambang a. Sasaran b. Maksud c. Misi d. Batas Waktu e. Standard f. Target g. Jatah Fungsi organisasi dalam suatu usaha pertambangan : a. Divisi Perencanaan Divisi Perencanaan membantu tugas-tugas manajer dan bertanggung jawab terhadap perencanaan tambang baik jangka pendek maupun jangka panjang, laporan produksi harian/ mingguan/ bulanan, penentuan sasaran produksi dan kualitas produk. b. Divisi Operasi Tambang Divisi ini di bagi 2 bagian yaitu bagian ekplorasi yang bertugas melakukan ekplorasi yang dibantu oleh para staff dan bagian penambangan yang bertanggung jawab pada pembongkaran, pengangkutan, dan pemuatan serta kualitas dari bahan galian itu sendiri. c. Divisi Pengolahan Tugas dari divisi pengolahan antara lain sebagai pengendali mutu yang mempunyai fungsi menganalisa bahan galian yang akan diolah. d. Divisi K3 dan Lingkungan Divisi ini bertanggung jawab terhadap: f. Keselamatan dan Kesehatan kerja (K-3) g. Lingkungan, mencegah dampak negative yang timbul karena operasi tambang, mengontrol, rekloamasi dan penghijauan daerah tambang. h. Perawatan kendaran ringan dan alat-alat berat. i. Sarana penerangan daerah tambang. j. Bangunan kantor dan pabrik pengolahan e. Divisi Administrasi dan keuangan Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 23
24 Divisi administrasi dan keuangan membantu manajer dan bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yangmendukung operasi tambang, anatara lain: g. Keuangan dan Pembayaran gaji (payroll) h. Administrasi dan surat-menyurat i. Personalia dan umum. j. Security / satpam k. Hubungan kepada pemerintah dan masarakat setempat l. Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja 3.2 Saran Untuk makalah mengenai fungsi manajemen tambang dan fungsi organisasi dalam suatu usaha petambangan saran saya adalah Dosen, Tenaga Pengajar lainnya maupun Mahasiswa khusunya di jurusan Teknik Pertambangan dapat mempelajari lebih detail lagi mengenai mata kuliah yang bersangkutan, karena dalam materi dari fungsi manajemen tambang dan fungsi organisasi dalam suatu usaha petambangan sendiri tersimpan ilmuilmu yang tidak kalah pentingnya dari mata kuliah lainnya. Dan juga pembahasan mengenai makalah ini mempunyai banyak manfaat terlebih setelah memasuki lapangan kerja nantinya. Misalnya dapat mengetahui susunan organisasi pada suatu perusahaan pertambangan. Saya berharap materi untuk fungsi manajemen tambang dan fungsi organisasi dalam suatu usaha petambangan dapat menjadi referensi dalam proses pembelajaran di ruang perkuliahan. Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 24
25 DAFTAR PUSTAKA Ayu Octaviani Kuleh Putri/Manajement Tambang 25
Proses manajemen. Suhada, ST., MBA
Proses manajemen Suhada, ST., MBA Umum Dlm rangka pencapaian tujuan organisasi diperlukan serangkaian kegiatan yg disebut proses manajemen Proses manajemen terdiri dari: - penetapan tujuan - perencanaan
Lebih terperinciNama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan :
Nama : Yohanna Enggasari Pertanyaan : 1. Definisikan manajemen dan organisasi serta mengapa manajemen diperlukan dalam sebuah organisasi? 2. Sebutkan fungsi fungsi manajemen dan berikan contoh kegiatan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari jabatan pada struktur organisasi perusahaan, yaitu : 1. Direktur Adapun kewajiban Direktur
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.
20 LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan sekaligus pemilik
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA
STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Tugas 4 STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Berikut ini adalah salah satu contoh struktur organisasi. Organisasi Lini adalah bentuk
Lebih terperinciMANAJEMEN UMUM. Kode MK : MKK Program Studi : Sistem Informasi Bobot : 2 sks. STMIK Pradnya Paramita Malang
MANAJEMEN UMUM Kode MK : MKK0-5102 Program Studi : Sistem Informasi Bobot : 2 sks STMIK Pradnya Paramita Malang Standar Kompetensi : Mampu menerapkan fungsi-fungsi manajemen pada tingkat operasional Materi
Lebih terperinciekonomi Kelas X MANAJEMEN K-13 A. Pengertian Manajemen Tujuan Pembelajaran
K-13 Kelas X ekonomi MANAJEMEN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep dasar manajemen. 2. Memahami fungsi-fungsi manajemen.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pengertian Manajemen kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang artinya seni melaksanakan dan mengatur. Menurut Follet (2000:8): Manajemen sebagai
Lebih terperinciPembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan
L-1 Lampiran 1 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di PT. Intan Suar Kartika Di bawah ini diuraikan masing-masing pembagian tugas dan tanggung jawab tiap jabatan yaitu sebagi berikut:
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO
LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO LAMPIRAN 2 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING-MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan
Lebih terperinciBAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN
BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN A. Bentuk Perusahaan Salah satu tujuan utama didirikannya sebuah pabrik adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Untuk mencapai tujuan dan efisiensi perusahaan yang
Lebih terperinciBAB II. Landasan Teori
BAB II Landasan Teori 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary Parker Follet,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Stars Internasional didirikan pada tanggal 28 Mei 2001 oleh delapan orang yang telah berpengalaman. Kedelapan orang tersebut pernah bekerja dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pengertian Manajemen kata manajemen berasal dari basa Prancis kuno management, yang artinya seni melaksanakan dan mengatur. Menurut Follet (2000;8): Manajemen sebagai
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT. Intan Suar Kartika adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris a. Menentukan visi dan misi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pengertian Manajemen kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno management, yang artinya seni melaksanakan dan mengatur. Menurut Follet (2000;8): Manajemen sebagai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem Dari segi Etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani yaitu Systema, dalam Bahasa Inggris dikenal dengan SYSTEM, yang mempunyai
Lebih terperinciBAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN
112 MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1 Bentuk Perusahaan Pabrik nitrobenzen yang akan didirikan, direncanakan mempunyai: Bentuk Lapangan Usaha Kapasitas produksi Status perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) : Industri
Lebih terperinciBAB II PT. MITRA JAYA BAHARI BELAWAN
BAB II PT. MITRA JAYA BAHARI BELAWAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Mitra Jaya Bahari Belawan berdiri pada tahun 1997 bergerak dalam bidang jasa pengangkutan cargo dan container dengan pimpinan Bapak
Lebih terperinciJOB DESCRIPTION Jabatan : Manager Pabrik
JOB DESCRIPTION Jabatan : Manager Pabrik Atasan Langsung : General Manager Bawahan Langsung : - Kepala Bagian Umum & Personalia - Kepala Bagian Produksi Ikhtisar Pekerjaan : Memimpin dan mengawasi pelaksanaan
Lebih terperinci1. Jawaban Quiz. A. Direktur Utama
1. Jawaban Quiz Setiap Perusahaan baik perusahaan kecil maupun besar semuanya memerlukan struktur perusahaan, yang tertata rapih secara hirarki, sehingga masing-masing bagian bisa menjalankan fungsinya.
Lebih terperinciPENGERTIAN MANAJEMEN Manajemen sebagai ilmu pengatahuan (management as a science) adalah bersifat interdisipliner yang mana mempergunakan bantuan dari
PENGERTIAN MANAJEMEN Manajemen sebagai ilmu pengatahuan (management as a science) adalah bersifat interdisipliner yang mana mempergunakan bantuan dari ilmu-ilmu sosial, filsafat dan matematika Manajemen
Lebih terperinciKONSEP MANAJEMEN. Oleh: Setiadi, MKep
KONSEP MANAJEMEN Oleh: Setiadi, MKep POKOK BAHASAN Pengertian manajemen Prinsip umum manajemen proses manajemen keperawatan Pengertian manajemen keperawatan kerangka konsep dasar dalam manajemen keperawatan
Lebih terperinciVIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN
VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas untuk
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai
Lebih terperinciHensi Margaretta, MBA.
Hensi Margaretta, MBA. 1 Pokok Bahasan Pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya 2 Tingkatan-tingkatan Manajemen Para karyawan yang bertanggung jawab dalam mengelola karyawan atas sumber
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat dianggap sebagai akibat tidak dipenuhinya rencana jadwal yang telah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Penjadwalan Kunci utama keberhasilan melaksanakan proyek tepat waktu adalah perencanaan dan penjadwalan proyek yang lengkap dan tepat. Keterlambatan dapat dianggap sebagai
Lebih terperinciBab 1. PENDAHULUAN. Sistem adalah sekelompok elemen yang diintegrasikan dengan fungsi. Gambar 1.1 Komponen dari sistem
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Page 1 of 9 Bab 1. PENDAHULUAN 1. SISTEM Sistem adalah sekelompok elemen yang diintegrasikan dengan fungsi umum untuk mencapai tujuan ( Raymond McLeod) Gambar 1.1 Komponen dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Inti Jaya Logam didirikan oleh pemiliknya bernama Aswin pada tahun 1998 dengan berdasarkan akta notaris nomor 0079 tahun 1998 dihadapan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Anggaran Perusahaan Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan bersifat profit oriented, yaitu mencapai laba yang
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Karakteristik Anggaran Anggaran atau yang lebih sering disebut budget didefinisikan oleh para ahli dengan definisi yang beraneka ragam. Hal ini dikarenakan adanya
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169 TAHUN 2000 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169 TAHUN 2000 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Mengingat : 1. 2. 3. Menetapkan : bahwa pengusahaan pertambangan
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN
Lebih terperinciKepemimpinan, sebaliknya, menyangkut menetapkan arah dengan menyusun satu visi masa depan; kemudian mereka menyatukan orangorang
Manajemen yang baik menghasilkan tatanan dan konsistensi dengan menyusun rencanarencana formal, merancang struktur organisasi yang ketat, dan memantau hasil melalui perbandingan dengan rencana Kepemimpinan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat PT. Parida Shoes Sejarah PT. Parida Shoes Jakarta berdiri pada tahun 1942, yang beralamat di Jl. Jatinegara Timur IV No. 26-29-31, Jakarta
Lebih terperinciMinggu-1. Gambaran Umum Tentang Budget. Penganggaran Perusahaan. Administrasi Bisnis. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM
Penganggaran Perusahaan Minggu-1 Gambaran Umum Tentang Budget By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM Further Information : Mobile: 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Administrasi Bisnis Pokok Bahasan (1)
Lebih terperinciPEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI
PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI Hanny Siagian STIE Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 hanny@mikroskil.ac.id Abstrak Kehadiran struktur organisasi mutlak ada didalam suatu kegiatan
Lebih terperinciBAB 2 MANAJEMEN DAN MANAJER
BAB 2 MANAJEMEN DAN MANAJER KONSEP DASAR MANAJEMEN Manajemen adalah proses penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi melalui: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
Lebih terperinciOrganizational Theory & Design
Modul ke: Organizational Theory & Design Introduksi OTD Fakultas PASCA FEB Dr. Adi Nurmahdi MBA Program Studi MM www.mercubuana.ac.id 1. PENDAHULUAN Siapa yang membutuhkan manajemen? Perusahaan (bisnis)
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Pengertian Manajemen dan Perkembangannya. 1. Pengertian Manajemen 2. Tingkat Manajemen
PENDAHULUAN A. Pengertian Manajemen dan Perkembangannya. 1. Pengertian Manajemen Peran manajemen dalam memajukan organisasi cukup penting bila organisasi mempunyai manajer yang baik, maka organisasi akan
Lebih terperinci3.1 STRUKTUR ORGANISASI LAPANGAN Gambar.3.1 Struktur Organisasi Lapangan (Sumber : Proyek Lexington Residence PT. PP (Persero), Tbk) III -1 3.1.1 Project Manager (PM) Project manager adalah pihak yang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Alamat : Jl. Rungkut Asri Utara VI/2 Surabaya
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Identitas Perusahaan Profil Perusahaan Nama : PT. Stars Internasional Alamat : Jl. Rungkut Asri Utara VI/2 Surabaya - 60293 No Telp/Fax : 031-8792478 / 031-8714786 E-mail
Lebih terperinciDisusun Oleh : Abdul Zaelani. Informatika A / IV
Disusun Oleh : Abdul Zaelani 208700740 Informatika A / IV Bab 1 Pengertian manajemen Dalam melaksanakan kegiatan produksi diperlukan manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya
Lebih terperinciBAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. pertambangan di Halmahera Timur, Buli. PT. Sinar Putih Cemerlang didirikan oleh
BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Organisasi PT. Sinar Putih Cemerlang adalah perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan nikel yang didirikan pada bulan Oktober 2009 yang memiliki lokasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Anggaran II.1.1 Pengertian Anggaran Untuk mendapatkan pengertian anggaran yang lebih jelas dan tepat, di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian anggaran yang dinyatakan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN BURU BUPATI BURU, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim Gambar 2.1 Foto Perusahaan PT Kasa Husada Wira Jatim yang berlokasi di jalan Kalimas Barat 17-19, Surabaya merupakan sebuah
Lebih terperinciLAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
LAMPIRAN LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS PT. CISANGKAN 1. Commisaris Fungsi : Merencanakan dan menentukan visi dan misi serta mengawasi kegiatan perusahaan maupun kinerja serta jalannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini kehidupan manusia, termasuk Indonesia telah memasuki era
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kehidupan manusia, termasuk Indonesia telah memasuki era globalisasi dan hingga saat ini belum ada definisi yang pasti bagi globalisasi. Globalisasi
Lebih terperinciPERSONALIA
PERSONALIA 1. Persyaratan Umum Jumlah dan Pengetahuan: Memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan sesuai dengan tugasnya. Mempunyai sikap dan kesadaran yang tinggi untuk melaksanakan Cara Pembuatan
Lebih terperinciMANAJEMEN KEPERAWATAN TIM MANAJEMEN
MANAJEMEN KEPERAWATAN TIM MANAJEMEN 1. Konsep Manajemen POKOK BAHASAN a. Pengertian manajemen b. Fungsi-fungsi manajemen c. Tingkatan manajemen d. Tool of management 2. Manajemen Keperawatan a. Pengertian
Lebih terperinciPERTEMUAN KE II GAMBARAN UMUM MANAJEMEN OLEH : M.S. HUSEIN PULUNGAN
PERTEMUAN KE II GAMBARAN UMUM MANAJEMEN OLEH : M.S. HUSEIN PULUNGAN PENGERTIAN MANAJEMEN Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman. Selanjutnya, bila
Lebih terperinciProject Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi
Project Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi Merupakan pimpinan dalam suatu proyek,baik dilapangan maupun dikantor, sebagai penangung jawab tercapainya tujuan proyek. Pemilihan seorang manajer proyek
Lebih terperinciBAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN
128 BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas
Lebih terperinciBUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN7 BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN TULUNGAGUNG
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pengusahaan pertambangan minyak dan gas bumi serta eksplorasi
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa pengusahaan pertambangan minyak dan gas bumi serta eksplorasi dan eksploitasi sumber daya
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA
PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB VII MANAJEMEN,DAN KEPEMIMPINAN DALAM BISNIS. Copyright 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
- BAB VII MANAJEMEN,DAN KEPEMIMPINAN DALAM BISNIS MANAJEMEN Manajemen adalah proses pencapaian tujuan organisasional melalui sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya yang ada Manajer adalah mereka yang
Lebih terperinciMary Parker Follet : the art of getting things done trough the others.. seni mencapai sesuatu melalui orang lain
MANAJEMEN DAN ORGANISASI Apa Itu Manajemen? Mary Parker Follet : the art of getting things done trough the others.. seni mencapai sesuatu melalui orang lain Definisi Umum Manajemen adalah proses merencanakan,
Lebih terperinciBAB 4 OPERASIONAL 4.1 Legalitas dan Persyaratan Lisensi
BAB 4 OPERASIONAL 4.1 Legalitas dan Persyaratan Lisensi Membangun sebuah bisnis tentunya membutuhkan banyak persiapan. Selain modal dan sumber daya, hal penting yang perlu dipersiapkan adalah legalitas
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran perusahaan dapat dianggap sebagai suatu sistem tunggal yang memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI
BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI 2.1 Profil Perusahaan PT. Roheda Sejati adalah Perusahaan yang bergerak dibidang Properti dan General Contractor. Mengkhususkan diri dalam penyewaan perumahan di
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Budi Raya Perkasa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada bulan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dibuat (Arditi and Patel, 1989)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Penjadwalan Kunci utama keberhasilan melaksanakan proyek tepat waktu adalah perencanaan dan penjadwalan proyek yang lengkap dan tepat. Keterlambatan dapat dianggap sebagai
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penganggaran perusahaan (Business Budgeting) merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasional perusahaan yang dinyatakan dalam suatu kegiatan dan
Lebih terperinciDAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk
DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman I. Pembukaan 1 II. Kedudukan 2 III. Keanggotaan 2 IV. Hak dan Kewenangan 4 V. Tugas dan Tanggungjawab 4 VI. Hubungan Dengan Pihak Yang
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa
BAB II KERANGKA TEORI 2. Kerangka Teori 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa Inggris. Namun, kata tersebut sebenarnya berasal dari Perancis
Lebih terperinciManajemen Perusahaan Perkebunan
Manajemen Perusahaan Perkebunan Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember www.adamjulian.net Manajemen Manajemen adalah serangkaian aktivitas (termasuk perencanaan dan pengambilan keputusan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif, karena analisis
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group
Lebih terperinciBUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DENGAN
Lebih terperinciGUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR
GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR
Lebih terperinciBISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH
PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciTI-3252: Perancangan Organisasi PENDEKATAN POWER
TI-3252: Perancangan Organisasi Pendekatan Power Laboratorium Sistem Produksi www.lspitb.org 2003 PENDEKATAN POWER Intangible, tapi pengaruhnya bisa dirasakan Terjadi dalam hubungan antara 2 atau lebih
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,
Lebih terperinciBAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai
BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN 2.1. Anggaran Perusahaan Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,
Lebih terperinciBAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN
BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN Salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran kerja dalam suatu perusahaan adalah sistem manajemen organisasi dalam perusahaan tersebut. Sistem manajemen organisasi yang kompak,
Lebih terperinciPELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Setelah kita mempelajari proses perencanaan, kemudian dilakukan proses rekrutmen, seleksi, selanjutnya yang akan kita bahas adalah tentang pelatihan dan pengembangan karyawan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower, material, machine, money,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Menurut Ervianto (2002), suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian akhir-akhir ini membuat setiap perusahaan harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Keadaan perekonomian akhir-akhir ini membuat setiap perusahaan harus memperhatikan dengan baik setiap hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. Dengan
Lebih terperinciSistem informasi manajemen. Ahmadi Aidi, Akt, Ak, CA, M.Kom
Sistem informasi manajemen Ahmadi Aidi, Akt, Ak, CA, M.Kom Kemajuan Peradaban Manusia di bagi 4 tahap : Alam Nomaden, Berburu, Menangkap ikan, dll Kekayaan Menetap, Cocok tanam, Pengelolaan dan Penguasaan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, aktivitas perekonomian dan teknologi secara terus menerus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, aktivitas perekonomian dan teknologi secara terus menerus berkembang, dan bangsa Indonesia dituntut untuk meningkatkan kinerja disegala sektor usaha
Lebih terperinciAnalisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?
Nama : Bagian : A. Analisis Sasaran Perusahaan Analisis Dukungan Fungsi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan No. Kategori Pertanyaan Y T 1. Rencana Jangka Panjang (Strategis) 1. Apakah selama ini fungsi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM. PT Lotus Indah Textile Industries, Human Resource Department
BAB II GAMBARAN UMUM Pada bab ini, penulis membahas mengenai sejarah dan struktur organisasi PT Lotus Indah Textile Industries, Human Resource Department (HRD)/Personalia, tugas dan tanggung jawab penulis
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Bisnis Perusahaan Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan
BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan pembuatan celana jeans yang ditujukan untuk pasaran lokal. Lokasi pabrik tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Perusahaan Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan bersifat profit oriented, yaitu mencapai laba
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan
Lebih terperinciBAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI
BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI 7.1 Pengertian Manajemen Konstruksi Manajemen adalah suatu metode atau teknik untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif melalui
Lebih terperinciKUISIONER Penentuan Tingkat Kepentingan Kriteria MBNQA SDM
KUISIONER Penentuan Tingkat Kepentingan Kriteria MBNQA SDM A. BIODATA Nama Jabatan Umur Jenis Kelamin Alamat :.. :.. :.. :.. :.. B. PETUNJUK PENGISIAN Untuk menyamakan pemahaman dan prosedur, maka peneliti
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA BATU DENGAN
Lebih terperinci