Laporan Hasil Diskusi Kelompok. Melatih siswa mengeluarkan pendapat atau gagasan secara lisan.
|
|
- Glenna Darmadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Laporan Hasil Diskusi Kelompok Kelompok : III Kelas : XII IPA 5 Sekolah : SMA Negeri 2 Kuningan I. Tujuan Melatih siswa mengeluarkan pendapat atau gagasan secara lisan. II. Permasalahan Masalah yang diangkat kelompok diskusi kami adalah Sekolah dijadikan sebagai media iklan. III. Pelaksanaan Waktu pelaksanaan : Sabtu, 15 September 2012 Tempat pelaksanaan : Kelas XII IPA 5, SMA Negeri 2 Kuningan Moderator : Ahdi Hudaya Peserta diskusi Ketua kelompok Notulis : M. Dzikri Ridwanulloh. A : 1. Fani Nurjahara 2. Mutia Purnamawati Penyaji : 1. Hilmi Luqman Mursyid 2. M. Dzikri Ridwanulloh. A 3. Rani Wilda Fauziyah IV. Hasil Diskusi Hasil diskusi kelompok kami adalah sebagai berikut: 1. Kesimpulan
2 Ada peraturan dari Menteri Peraturan Umum yang menyatakan bahwa dalam segi pembangunan sekolah ada tata tertib dan tata caranya, seperti ketentuan warna cat sekolah. Menempelkan sponsor dari produk sebuah iklan tidaklah diperbolehkan karena akan menimbulkan diskriminasi terhadap produk lain. Jika bidang pendidikan dan bidang iklan disatukan maka tujuan awal dari salah satu bidang tidak akan tercapai. Karena sekolah itu digunakan untuk menghasilkan siswa yang cerdas, tetapi jika iklan itu masuk ke sekolah maka bisa saja merubah kultur yang telah ada dalam sekolah itu. Sanksi bagi sekolah yang memasang iklan itu sudah ada hanya saja belum terlaksana dengan baik, sekarang ini hanya berupa teguran atau kritikan saja dari pemerintah. 2. Saran Berdasarkan hasil diskusi kelompok, ada beberapa saran untuk mengatasi masalah mengenai sekolah sebagai media iklan, diantaranya: 1. Sebagai siswa kita bisa masukkan saran ke kotak saran, mungkin dengan hal itu sekolah bisa mengerti lalu memperbaikinya dengan kata-kata motivasi. 2. Bagi sekolah yang sudah terlanjur menempelkan sebuah produk iklan itu tidak mengapa tetapi tetap setidaknya harus ada logo sekolah tersebut. 3. Sebagai siwa kita juga harus pintar-pintar menyikapi dalam memakai produk itu. 4. Sekolah juga bisa mengakali iklan tersebut dengan menempatkannya di tempat yang benar, seperti di kantin dan di kopsis. kami, Hormat kami, Hormat Ketua Notulis I Notulis II M. Dzikri Riwanulloh. A Fani Nurjahra Mutia Punamawati
3 LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK Kelompok : II Kelas : XII IPA Akselerasi Sekolah : SMA Negeri 2 Selong I.Tujuan Melatih siswa untuk lebih berani mengemukakan pendapat atau gagasan secara lisan II.Permasalahan Masalah yang diangkat oleh kelompok diskusi kami adalah Kurangnya perhatian pemerintah terhadap pendidikan di daerah terpencil. III. Pelaksanaan Waktu pelaksanaan : Selasa, 11 Desember 2012 Tempat pelaksanaan : SMA Negeri 2 Selong Moderator : Inggil Retno Dewanty Peserta diskusi Ketua kelompok / penyaji : Galis Asmara Notulis : 1. Dewi Febriani 2. Muhammad Zaini Anggota : Siswa kelas akseleras IV. Hasil Diskusi Hasil diskusi kelompok kami sebagai berikut. Pendidikan di Indonesia pada umumnya telah nampak baik namun jika dilihat lebih dalam lagi banyak sekolah di daerah terpencil yang kurang memenuhi standar fasilitas untuk dikatakan sebagai sekolah yang layak pakai. Hampir di seluruh pelosok desa seperti halnya di bagian timur Sulawesi Tenggara maupun Jawa Timur. Di Jawa Timur tepatnya di Jember ada sekitar 1200 ruang kelas yang perlu direnovasi atau diperbaiki. Sedangkan di bagian timur Sulawesi Tenggara tepatnya di kecamatan Wawonii fasilitas bagi siswa untuk pergi ke sekolah tidak ada, sehingga para siswa harus menyewa perahu untuk menyebrang ke sekolah mereka yang letaknya berada di seberang desa mereka yang dipisahkan oleh laut Banda. Dengan melihat dua daerah yang disebutkan telah mewakili kebanyakan daerah lainnya di Indonesia. V. Kesimpulan Pendidikan di Indonesia terutama di daerah terpencil masih tidak memenuhi standar fasilitas untuk dikatakan sebagai sekolah yang layak. Itu dikarenakan sekolah yang terletak di daerah terpencil kurang mendapat perhatian pemerintah. VI. Saran Pemerintah harusnya melakukan tindakan secara cepat dalam memenuhi fasilitas yang diperlukan dalam dunia pendidikan terutama di daerah terpencil.masyarakat di daerah terpencil sebaiknya mendukung tindakan
4 pemerintah karena terkadang masyarakat awam merasa pendidikan bukan hal yang penting. Hormat kami, Ketua Notulis LAPORAN HASIL DISKUSI ( Kenakalan Remaja ) Kelas XI IPA MA Sabilil Muttaqien Hari/Tanggal : Rabu, 31 Oktober 2012 Waktu : dan WIB Tempat : Ruangan Kelas XI IPA Judul Makalah : Kenakalan Remaja Pelaksan Diskusi 1. Penyaji : Kelompok II 2. Moderator : Arum Sari 3. Notulis : Siti Wahidah 4. Daftar Hadir : Seluruh Siswa Dan Siswi Kelas XI IPA Acara 1. Pembukaan Moderator membuka diskusi dengan mempersilahkan penyaji untuk mempresentasekan hasil diskusi ( materi yang akan di bawakan ) 2. Penyajian Pembicara menyampaikan materi mengenai seks bebas di kalangan remaja secara garis besarnya. kemudian mempersilahkan peserta diskusi untuk membaca materi yang lebih lengkap dalam makalah yang telah di bagikan oleh penyaji. 3. Tanya Jawab Pertanyaan : 1. Saeful Yusuf. Apa yang dimaksud dari kenakalan remaja yang merupakan kenakalan orang tua. 2. Siti Masitoh Salah satu contoh kenakalan remaja adalah merokok. Hal hal apa sajakah yang harus di lakukan untuk mengatasi kenakalan remaja dan kiat kiatnya. 3. Yulia Anis Bagaimana cara mengatasi kenakalan remaja dari pihak : Pemerintah Sekolah Masyarakat Keluarga Jawaban : 1. Pertanyaan dari Siti Masitoh Sariyanti menjawab pertanyaan dari saudara Siti Masitoh
5 hal hal yang harus dilakukan yaitu pihak sekolah harus membantu semacam slogan mengenai bahaya dari rokok tersebut. Tanggapan dari Siti Masitoh ( penanya ) : namun jika kita melihat realita yang ada walaupun sudah di buat semacam slogan tersebut masih ada juga siswa yang merokok. Tanggapan balik dari Sariyanti ( penyaji ) : dari pihak sekolah harus mengadakan itu, namun kembali lagi kepada pribadi atau kesadaran masing masing individu. Tambahan dari Julian Indri sebagai pihak penyaji : dari pihak sekolah sebaiknya membuat suatu peraturan, yang mana peraturan tersebut telah di sepakati oleh semua elemen dari sekolah dan bagi pihak yang melanggar di kenai sanksi. Tanggapan dari Meittha Amelia R( penanya ) : saya rasa jawaban dari Sariyanti sudah jelas, namun saya masih kurang mengerti dengan jawaban yang di berikan oleh Julian Indri. Sebagai contoh walaupun sudah ada sanksi namun masih banyak pihak yang tetap merokok sebagai contoh dari pihak guru masih ada saja yang melanggar hal tersebut. Tanggapan balik dari Julian Indri ( penyaji ) : maaf saat disini mungkin anda salah paham dengan maksud saya. Maksud saya di sini perlu di rundingkan secara baik- baik auran yang telah di buat dan di sepakati bersama sehingga apabila ada yang melanggar maka akan di berikan sanksi yang tegas atas perbuatan tersebut. Tanggapan dari Siti Masitoh ( penanya ) : Maaf saya rasa jawaban yang anda berikan kurang tepat. Tanggapan dari Sariyanti ( penyaji ) : disini saya akan menjawab pertanyaan dari anda, hal hal yang harus dilakukan yaitu dengan adamya slogan slogan tentang bahaya merokok bagi si pengguna dan perlu adanya tindakan berupa sanksi yang tegas bagi yang melanggar aturan. Tanggapan dari saudara Siti Masitoh ( penanya ) : namun dari kedua hal yang anda sebutkan masih saja adanya siswa yang merokok. Tanggapan dari sariyanti ( penyaji ) : hal tersebut kembali lagi kepada kesadaran individu masing masing karenaapabila jika ada kesadaran individu tentang bahaya rokok. Tanggapan dari Siti Masitoh ( penanya ) : saya rasa jawaban nya sudah cukup jelas. 2. Pertanyaan dari Saeful Yusuf Julian Indri menjawab pertanyaan dari Saeful Yusuf : Maksudnya yaitu orang Tua yang salah mendidik anaknya terkadang kita melihat remaja melakukan kenakalan remaja yang di sebabkan faktor lingkungan ( teman ) dan lingkunga keluarga ( orang tua ) seperti contoh orang tua yang melakukan perselingkuhan, pertengkaran yang menyebabkan anaknya meniru perbuatan orang tua. Tangggapan dari Sariyanti ( penyaji ) : Kenakalan Remaja adalah kenakalan orang tua, Maksudnya sebagai perwujudan gagalnya orang tua dalam mendidik anaknya. Tanggapan dari Saeful Yusuf( penanya ) : Penjelasan dari Sariyanti kurang dimengerti karena penjelasannya berbelit belit. kegagalan yang di maksud itu seperti apa??? Tanggapan dari Sariyanti ( penyaji ) :
6 Perwujudan dari gagalnya orang tua mendidik anaknya yaitu orang tua hanya mampu memfasilitasi sedangkan tidak adanya kasih sayang terhadap anak, sementara kita ketahui bersama bahwa kasih sayang orang tua sangat di butuhkan. Tanggapan dari Laely Najihatun( penyaji ) : Secara langsung kenakalan orang tua berarti kegagalan orang tua. Intrupsi Siti Masitoh : saya harap yang menjawab tiidak hanya itu itu saja. Tanggapan dari Saeful Yusuf( Penanya ) : jawaban dari Laely Najihatun hanya tambah membingungkan saja tolong di perjelas. Tanggapan dari Julian Indri ( penyaji ) : kenakalan orang tua yaitu satu perwujudan dari kegagalan orang tua dalam mengurus anaknya. Tanggapan dari Saeful Yusuf( penanya ) : tolong simpulkan maksud dari kenakalan orang tua. Tanggapan dari Sariyanti ( penyaji ): kenakalan orang tua dapat di tiru anaknya, dapat membawa anakanya dalam kenakalan remaja dan itu merupakan kegagalan orang tua. Tanggapan dari Saeful Yusuf( penanya ) : jadi kesimpulannya bahwa kenakalan remaja dapat terjadi karena kegagalan orang tua dalam mendidik anak nya, jawabanya saya rasa cukup jelas. 3. Pertanyaan dari Yulia Anis,Laely Najihatun menjawab pertanyaan dari Yulia Anis: Adapun cara mengatasi kenakalan remaja yaitu : Pihak pemerintah, ysitu mencegahnnya dengan cara mengoptimalisasi kerja dari lembaga kepolisian Pihak Sekolah, yaiu dengan di adakanya pelajaran tentang pendidikan kewarganegaraan Pihak masyarakat, yaitu dengan menanamkan nilai nilai seperti norma agama, Pihak keluarga, yaitu dengan membina dan mengembangkan kepribadian dari remaja. Tanggapan dari Yulia Anis ( penanya ) : Yang anda jelaskan tadi adalah cara mencegah terjadinya kenakalan remaja, namun yang saya inginkan adalah cara mengatasi. sebelumnya anda perlu ketahui terlebih dahulu makna mencegah dan mengatasi. Mencegah berarti sebelum terjadi kenakalan remaja namun yang saya maksud adakah setelah terjadi kenakalan remaja. Tanggapan balik dari Laely Najihatun ( penanya ) : Baik saya ralat jawaban saya. Pihak pemerintah, yaitu misalnya tawuran, dari pihak pemerintah menurunkan aparat kepolisian untuk mengamankannya. Pihak masyarakat, yaitu dengan tidak mengucilkan remaja yang terlibat dalam kenakalan remaja. Pihak sekolah, yaitu memberikan sanksi tegas kepada pelaku kenakalan remaja dan pembina guru BP Pihak keluarga, yaitu dengan memberikan sanksi kepada anaknya. Tanggapan dari Yulia Anis ( penanya ) : sanksi tegas apa yang di berikan orang tua kepada anaknya? Tanggapan balik dari Laely Najihatun ( penyaji ) : apabila seorang remaja melakukan kenakalan remaja, maka orang tua dapat memberi sanksi berupa : Membatasi uang jajan Membatasi waktu bermain dan bersenag senanng
7 Membatasi fasilitas Tanggapan dari Yulia Anis ( penanya ) : saya rasa jawaban nya jelas dan saya terima. Moderator menutup diskusi dengan menyimpulkan presentase hasil diskusi dari kelompok II. 1. Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari suatu tahap ketahap yang lain, dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola prilaku, dan juga penuh dengan masalah masalah. 2. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk megatasi kenakalan remaja : a. Kegagalan orang yang mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa di cegah atau di atasi pada prinsipnya keteladanan. b. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya, untuk melakukan point pertama. c. Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis dan komunikatif dan nyaman bagi remaja. d. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang tua memberi arahan dengan siapa dan dikomunitas mana remaja harus bergaul. e. Remaja membentuk ketahan diri agar tidak terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai harapan. Notulis Siti Wahidah
Singgih D. Gunarso mengatakan dari segi hukum kenakalan remaja digolongkan dalam dua kelompok yang berkaitan dengan norma-norma hukum yaitu
Kenakalan Remaja 1 Definisi Kelainan tingkah laku/tindakan remaja yang bersifat anti sosial, melanggar norma sosial, agama serta ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat (Bakolak Inpres No. 6/1977
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilandasi nilai-nilai agama, moral, dan budaya luhur bangsa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan pendidikan sangat penting untuk masa depan seorang anak oleh karena itu pendidikan yang ada harus bermutu dan mampu menjadi wahana untuk membangun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Anjarsari (2011: 19), mengatakan bahwa kenakalan adalah perbuatan anti. orang dewasa diklasifikasikan sebagai tindakan kejahatan.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kenakalan remaja bukan merupakan permasalahan baru yang muncul kepermukaan, akan tetapi masalah ini sudah ada sejak lama. Banyak cara, mulai dari tindakan prefentif,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MARAKNYA PENGENDARA MOTOR DI BAWAH UMUR DI DESA RANCAMANYAR KECAMATAN BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG
381 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MARAKNYA PENGENDARA MOTOR DI BAWAH UMUR DI DESA RANCAMANYAR KECAMATAN BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG Dewi Asri Nurlia, Siti Komariah, Bagja Waluya Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun mentalnya. Dalam hal ini dia membutuhkan sekali orang yan mampu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siswa adalah individu yang sedang tumbuh dan berkembang, baik fisik maupun mentalnya. Dalam hal ini dia membutuhkan sekali orang yan mampu membimbinng dan
Lebih terperinciSKRIPSI IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMP PGRI 4 KOTA JAMBI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
SKRIPSI IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMP PGRI 4 KOTA JAMBI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pendidikan Pada Program Ekstensi Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Lingkungan keluarga seringkali disebut sebagai lingkungan pendidikan informal
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan koloni terkecil di dalam masyarakat dan dari keluargalah akan tercipta pribadi-pribadi tertentu yang akan membaur dalam satu masyarakat. Lingkungan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Reciprocal Teaching pada siswa kelas XI IPA di SMA Kartika Siliwangi 3
183 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Pada bab kelima ini, penulis akan menyajikan simpulan dan saran dari penelitian keterampilan berbicara pada forum diskusi dengan menggunakan model Reciprocal pada siswa kelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, namun cenderung rasa penasaran itu berdampak negatif bagi remaja,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini yang ditandai dengan kemajuan pola pikir remaja yang tanpa batas, remaja semakin mudah untuk mengetahui berbagai hal di dunia.
Lebih terperinci2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian Sekolah merupakan salah satu lembaga sosial yang memiliki peranan penting dalam mengembangkan pendidikan di dalam masyarakat. Sekolah sebagai organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Erni Purnamasari, 2015 PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP ETIKA PADA SISWA KELAS XI MIA 4 DAN XI IIS 2 SMA NEGERI 14 KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa peralihan, yang ditempuh oleh seseorang dari kanak-kanak menuju dewasa. Atau dapat dikatakan bahwa masa remaja adalah perpanjangan masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu masa, dimana individu berjuang untuk tumbuh menjadi sesuatu,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan suatu masa, dimana individu berjuang untuk tumbuh menjadi sesuatu, menggali serta memahami arti dan makna dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 KonteksMasalah Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang pertama kali kita masuki dimana didalamnya kita mendapatkan pembelajaran mengenai norma-norma, agama maupun proses sosial
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan setiap individu yang terlibat di dalam pendidikan itu dituntut untuk mampu
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Penulis. Universitas Kristen Maranatha
KATA PENGANTAR Dalam rangka memenuhi tugas akhir, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian mengenai Hubungan Antara Konsep Diri dengan Dukungan Orang Tua pada Siswa Kelas II SMU X Lampung yang sedang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan yang lainnya pasti membutuhkan kerjasama. Ketergantungan manusia satu dengan yang lain merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Chaer (2011: 1) mengemukakan bahwa bahasa adalah sistem lambang berupa bunyi, bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diharapkan muncul generasi-generasi yang berkualitas. Sebagaimana dituangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan satu hal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan. Pemerintah berusaha untuk mewujudkan pendidikan yang kedepan diharapkan muncul
Lebih terperinciKENAKALAN REMAJA : PENYEBAB & SOLUSINYA. Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd
KENAKALAN REMAJA : PENYEBAB & SOLUSINYA Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd A. PENDAHULUAN Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani prosesproses perkembangan jiwanya,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menanggulangi masalah kenakalan remaja disekolah, maka penulis mengambil
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian mengenai peranan guru PKn dalam menanggulangi masalah kenakalan remaja disekolah, maka penulis mengambil kesimpulan dari data dan fakta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. membentuk kehidupan secara bersama-sama dan saling melengkapi antar
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat merupakan sekelompok individu yang hidup bersama dan menempati suatu wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama dan saling berinteraksi antar individu
Lebih terperinciBAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN
BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis bentuk kenakalan siswa di SDN 02 Kalijoyo Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan SDN 02
Lebih terperinciPERILAKU ANTISOSIAL REMAJA DI SMA SWASTA RAKSANA MEDAN
PERILAKU ANTISOSIAL REMAJA DI SMA SWASTA RAKSANA MEDAN Dewi S Simanullang* Wardiyah Daulay** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Jiwa dan Komunitas Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan wadah bagi individu untuk mengembangkan aspek-aspek
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3, tentang sistem pendidikan, yaitu: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
Lebih terperinciB. Pedoman Wawancara diajukan kepada : 1. Guru Pendidikan Kewarganegaraan SMP N I Mirit 2. Kepala sekolah SMP N I Mirit 3. Siswa SMP N I Mirit
Pedoman Memperoleh Data Peranan Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam Meningkatkan Kesadaran Hukum Berlalu Lintas pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri I Mirit Kebupaten Kebumen A. Kegiatan Dokumentasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anugerah manusia sebagai mahluk sosial, baik secara internal ( sosial untuk
BAB I PENDAHULUAN E. Latar Belakang Masalah Kepribadian merupakan hal penting bagi setiap manusia, karena dari kepribadian itulah setiap perilaku dan aktivitas manusia bisa dinilai, apakah baik atau buruk,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah aset yang paling berharga dan memiliki kesempatan yang besar untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan salah satu kelompok di dalam masyarakat. Kehidupan remaja sangat menarik untuk diperbincangkan. Remaja merupakan generasi penerus serta calon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. Menurut Kridalaksana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Sesuai dengan fungsinya, bahasa memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam setiap kehidupan sosial terdapat individu-individu yang memiliki kecenderungan berperilaku menyimpang dalam arti perilakunya tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbicara tentang siswa sangat menarik karena siswa berada dalam kategori
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang siswa sangat menarik karena siswa berada dalam kategori usia remaja yang tidak pernah lepas dari sorotan masyarakat baik dari sikap, tingkah laku,
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PPL 1. Persiapan Kegiatan PPL a. Pengajaran Mikro Pemberian bekal kepada mahasiswa PPL adalah berupa latihan mengajar dalam
Lebih terperinciLAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 SKALA PENELITIAN PENYESUAIAN SOSIAL A-2 SKALA PENELITIAN PENERIMAAN DIRI
LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 SKALA PENELITIAN PENYESUAIAN SOSIAL A-2 SKALA PENELITIAN PENERIMAAN DIRI 66 67 LAMPIRAN A-1 A-1 SKALA PENELITIAN PENYESUAIAN SOSIAL 68 Kepada yang terhormat Saudara Ditempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. psikis, maupun secara sosial (Hurlock, 1973). Menurut Sarwono (2011),
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja awal merupakan masa transisi, dimana usianya berkisar antara 13 sampai 16 tahun atau yang biasa disebut dengan usia belasan yang tidak menyenangkan, dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, banyak peristiwa-peristiwa menyimpang yang terjadi di kalangan pelajar, mulai dari tawuran, seks bebas, pembunuhan, sekelompok pemuda-pemuda yang berbuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai kunci peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah hal yang perlu diperhatikan lagi di negara ini. Pendidikan juga dibuat oleh pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan suatu periode yang disebut sebagai masa strum and drang,
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Remaja merupakan suatu periode yang disebut sebagai masa strum and drang, yaitu suatu periode yang berada dalam dua situasi antara kegoncangan, penderitaan, asmara dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara kita Indonesia sejak dua tahun belakangan ini banyak dihembusi oleh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara kita Indonesia sejak dua tahun belakangan ini banyak dihembusi oleh angin demokrasi yang dipadatkan dalam bentuk berbagai keinginan dan tuntutan dengan mengatasnamakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan salah satu periode perkembangan yang dialami oleh setiap individu, sebagai masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu faktor yang menentukan perkembangan suatu negara ialah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu faktor yang menentukan perkembangan suatu negara ialah faktor pendidikan di dalam negara itu sendiri. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itu kebutuhan fisik maupun psikologis. Untuk kebutuhan fisik seperti makan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia memiliki serangkaian kebutuhan yang harus dipenuhi baik itu kebutuhan fisik maupun psikologis. Untuk kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah pada dasarnya merupakan lingkungan sosial yang berfungsi sebagai tempat bertemunya individu satu dengan yang lainnya dengan tujuan dan maksud yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepercayaan Diri 2.1.1 Pengertian Kepercayaan Diri Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini dunia pendidikan sedang berkembang, banyak sekolah-sekolah yang berdiri dengan kegiatan-kegiatan yang menarik untuk mendukung proses belajar siswa mereka, namun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesulitan mengadakan adaptasi menyebabkan banyak kebimbangan, pribadi yang akibatnya mengganggu dan merugikan pihak lain.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan masyarakat modern yang serba kompleks sebagai produk kemajuan teknologi, mekanisasi, industrialisasi, dan urbanisasi memunculkan banyak masalah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Istilah disiplin berasal dari bahasa latin : Disciplina yang berarti tertib,
5 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Hakikat Disiplin Anak 2.1.1 Pengertian Disiplin Istilah disiplin berasal dari bahasa latin : Disciplina yang berarti tertib, taat atau mengandalikan
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Sebelum melakukan mengajar (PPL) praktikan terlebih dahulu melakukan persiapan-persiapan. Hal ini dimaksudkan agar praktikan bisa beradaptasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan emosi menurut Chaplin dalam suatu Kamus Psikologi. organisme mencakup perubahan-perubahan yang disadari, yang mendalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan emosi menurut Chaplin dalam suatu Kamus Psikologi mendefinisikan perkembangan emosi sebagai suatu keadaan yang terangsang dari organisme mencakup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah lakunya dengan situasi orang lain. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan pergaulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. asing bisa masuk ke negara Indonesia dengan bebas dan menempati sector-sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Memasuki era globalisasi ini membawa Indonesia dalam tantangan yang berat, khususnya dalam sektor tenaga kerja. Sebab pada era globalisasi ini tenaga kerja asing bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masa remaja merupakan salah satu masa dalam rentang perjalanan kehidupan dan menjadi bagian yang dilalui dalam siklus perkembangan manusia. Dewasa ini disebut
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR.. ABSTRAK. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.. ABSTRAK. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN. i iii v viii xiii xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian... 1 1.2. Identifikasi dan Perumusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan bertujuan untuk menjadikan manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum pendidikan bertujuan untuk menjadikan manusia seutuhnya yang bermanfaat bagi diri, keluarga, masyarakat dan bagi negaranya. Hal ini selaras dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan oleh sastrawan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Sastrawan itu sendiri adalah anggota masyarakat, ia terikat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berkembang melalui masa bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa hingga. Hubungan sosial pada tingkat perkembangan remaja sangat tinggi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Masalah 1. Latar Belakang Pada hakekatnya manusia merupakan mahkluk sosial, sehingga tidak mungkin manusia mampu menjalani kehidupan sendiri tanpa melakukan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siswa (Studi Deskriptif Analitis di SMAN 1 CIASEM Kabupaten Subang) dapat
133 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan mengenai studi tentang Peran guru PKn dalam membentuk karakter disiplin siswa (Studi Deskriptif Analitis di
Lebih terperinciINVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan
L A M P I R A N 57 INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan Anda diminta untuk memilih 1 (satu) pernyataan dari setiap rumpun yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO PEKALONGAN A. Analisis Pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan Siswa-siswi MIS Ngalian Tirto Pekalongan di Madrasah. Berdasarkan
Lebih terperinciPROGRAM SEKOLAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DI SMAN 13 DAN SMAN 7 BANDA ACEH
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Volume 1 Nomor 2 Tahun 2016 Hal 8 13 Periode Wisuda November 2016 PROGRAM SEKOLAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DI SMAN 13 DAN SMAN 7 BANDA
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. dengan cara membandingkan atau mengkonfirmasikannya sesuai fokus. penelitian yang telah dirumuskan sebagai berikut :
BAB V PEMBAHASAN Pembahasan ini dilakukan dengan merujuk pada hasil paparan data dan temuan penelitian yang diperoleh dari lapangan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Pada uraian ini peneliti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan, kecerdasan dan keterampilan manusia lebih terasah dan teruji dalam menghadapi dinamika kehidupan
Lebih terperinciBAB III PENYAJIAN DATA
47 BAB III PENYAJIAN DATA Upaya Pembimbing Dalam Mengatasi Perilaku Menyimpang Pada Anak Asuh Dipanti Asuhan Ar-Rahim Kota Pekanbaru. Sesuai dengan judul skripsi yang diajukan dalam Bab ini, penulis akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas masalah-masalah berujung pada konflik-konflik dan rintangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persoalan dari waktu ke waktu dirasa semakin kompleks. Baik persoalan antar guru, guru dengan siswa atau siswa dengan siswa. Kompleksitas masalah-masalah berujung
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai Pengendalian Sosial Pada Pelanggaran Lalu Lintas Sepeda Motor Oleh Pelajar SMA di Kota Tasikmalaya, maka diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecerdasan awalnya dianggap sebagai kemampuan general manusia untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kecerdasan awalnya dianggap sebagai kemampuan general manusia untuk melakukan tindakan-tindakan yang mempunyai tujuan dan berpikir dengan cara yang rasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah elemen yang sangat penting
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah elemen yang sangat penting terhadap kelangsungan hidup bangsa. Pendidikan memiliki peran yang penting berkaitan dengan pemeliharaan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Tinjauan tentang Implementasi Strategi PAIKEMI
BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Tinjauan tentang Implementasi Strategi PAIKEMI Dari hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab IV, maka dapat dikatakan pembelajaran PAI di SMA Wahid
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bukan hanya dari potensi akademik melainkan juga dari segi karakter
1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pendidikan di Indonesia bertujuan membentuk manusia yang berkualitas bukan hanya dari potensi akademik melainkan juga dari segi karakter individu, dan hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar (pendidikan) adalah proses yang dimana seseorang diajarkan untuk bersikap setia dan taat juga pikirannya dibina dan dikembangkan. Pendidikan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dilaksanakan sebaik-baiknya, sehingga akan diperoleh hasil yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini diperlukan generasi muda yang dapat meneruskan cita-cita bangsa Indonesia. Cita-cita ini hanya dapat dicapai melalui pendidikan. Pendidikan ini harus
Lebih terperinciSATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I
SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I 1. Topik Permasalahan : Tidak mampu menolak ajakan teman 2. Bidang Bimbingan : Pribadi 3. Kompetensi Dasar : Siswa dapat menemukan masalah yang dihadapi dan belajar
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN No. Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN No. Daftar Lampiran 1 Pedoman Wawancara 2 Jadwal Wawancara 3 Transkrip Wawancara 4 Pedoman Observasi 5 Jadwal Observasi 6 Transkrip Observasi 7 Pedoman Dokumentasi 8 Jadwal Dokumentasi
Lebih terperinciRANGKUMAN HASIL PENELUSURAN KONDISI PSIKOLOGIS ANAK BERISIKO MELAKUKAN AGRESIVITAS. Endang Ekowarni
RANGKUMAN HASIL PENELUSURAN KONDISI PSIKOLOGIS ANAK BERISIKO MELAKUKAN AGRESIVITAS Endang Ekowarni Data: Usia & Jenis Kelamin No Responden Usia Jenis Kelamin 15 th 16 th 17 th L P 1 Siswa SMK 2 5 4 10
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
129 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data maka penulis dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa perilaku menyimpang merupakan perilaku
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masa sekarang dan yang akan datang. Namun kenyataan yang ada, kehidupan remaja
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah generasi masa depan, penerus generasi masa kini yang diharapkan mampu berprestasi, bisa dibanggakan dan dapat mengharumkan nama bangsa pada masa sekarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses pembelajaran merupakan bagian dari proses pendidikan. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pembelajaran merupakan bagian dari proses pendidikan. Pendidikan dimaksudkan membantu siswa tumbuh dan berkembang menemukan pribadinya di dalam kedewasaan masing-masing
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Budaya kekerasan dan kemerosotan akhlak yang menimpa anak-anak usia
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya kekerasan dan kemerosotan akhlak yang menimpa anak-anak usia sekolah belakangan ini menjadi sorotan masyarakat, seperti yang baru beberapa bulan ini terjadi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang utama dan pertama dalam. terhadap pembentukan kepribadian dan perkembangan tingkah laku anak
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan tempat pendidikan yang utama dan pertama dalam setiap kehidupan manusia. Keluarga juga mempunyai tanggung jawab terhadap pembentukan kepribadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bereproduksi. Masa ini berkisar antara usia 12/13 hingga 21 tahun, dimana 13-14
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan remaja diawali dengan masa pubertas, yaitu masa dimana remaja mulai mengalami kematangan seksual, kesuburan, dan kemampuan untuk bereproduksi. Masa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu fenomena yang menarik pada zaman modern di Indonesia adalah pemahaman dan implementasi tentang nilai-nilai moral dalam kehidupan masyarakat kita yang semakin
Lebih terperinciKETETAPAN MUSYAWARAH MAHASISWA FF UI No. 01/MUSMA FF UI/V/2012
KETETAPAN MUSYAWARAH MAHASISWA FF UI No. 01/MUSMA FF UI/V/2012 Menimbang: a. bahwa Sidang Pleno Musyawarah Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Indonesia merupakan wadah yang menghasilkan keputusan yang
Lebih terperinciPANDUAN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH
PANDUAN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH 1. Kasus-kasus kenakalan siswa apa sajakah yang selama ini banyak dilakukan siswa? 2. Apakah ada suatu upaya yang sistematis untuk mengatasi kenakalan remaja? 3.
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KENAKALAN REMAJA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SUMBER GEMPOL TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KENAKALAN REMAJA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SUMBER GEMPOL TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan berhubungan sekali dengan
BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan berhubungan sekali dengan perilaku yang bersifat kemanusiaan dalam masyarakat yang beraneka ragam kepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembaharuan di bidang pendidikan telah dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan di negara kita semakin mendapatkan tantangan, berbagai usaha pembaharuan di bidang pendidikan telah dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi perkembangan antara masa anak dan masa ke dewasa, dimulai dari pubertas yang ditandai dengan perubahan yang pesat dalam berbagai
Lebih terperinciIdentifikasi Masalah Siswa
Identifikasi Masalah Siswa SERI : SMA / MA Disusun oleh : Andori, S.Pd.,Kons. JALAN JEND. GATOT SUBROTO PEMALANG 52319 2009 PETUNJUK PENGISIAN. Instrumen IMS ini bukanlah sebuah tes ataupun ujian, melainkan
Lebih terperinciBAB IV UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENANGANI STRES SEKOLAH
BAB IV UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENANGANI STRES SEKOLAH A. Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Menangani Stres Sekolah Seperti telah diketahui bahwa stress adalah fenomena umum yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Remaja Terkena. Narkoba Di Desa Kandangsemangkon Paciran Lamongan
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Remaja Terkena Narkoba Di Desa Kandangsemangkon Paciran Lamongan Dalam menganalisis faktor penyebab remaja terkena narkoba di Desa Kandangsemangkon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai warga masyarakat. Meskipun manusia mempunyai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN 1. Penelitian ini membuktikan bahwa keluarga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kedisiplinan anak dalam melaksanakan norma-norma sekolah, dalam hal ini adalah
Lebih terperinciSOSIALISASI KENAKALAN REMAJA SMP N 2 NGAGLIK, SLEMAN, YOGYAKARTA.
SOSIALISASI KENAKALAN REMAJA SMP N 2 NGAGLIK, SLEMAN, YOGYAKARTA Usia remaja adalah usia di mana anak mencari jati diri. Banyak perilaku yang didasarkan untuk coba-coba. Misalnya mencoba merokok, mencoba
Lebih terperinciINDONESIA. Disusun Oleh : Mardhiana Setyaningrum Kelas D PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERAN BK TERHADAP TAWURAN PELAJAR DI INDONESIA Disusun Oleh : Mardhiana Setyaningrum 11001192 Kelas D PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVARSITAS AHMAD DAHLAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalani kehidupannya, seorang individu akan melewati beberapa
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjalani kehidupannya, seorang individu akan melewati beberapa tahap perkembangan. Keseluruhan tahap perkembangan itu merupakan proses yang berkesinambungan
Lebih terperinciBAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP FKI DI SMA ANTARTIKA. pemahaman atau perubahan perasaan terhadap objek rangsangan atau pengamatan.
51 BAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP FKI DI SMA ANTARTIKA Respon adalah reaksi terhadap rangsangan atau pengamatan setelah adanya pemahaman atau perubahan perasaan terhadap objek rangsangan atau pengamatan.
Lebih terperincimanusia dimulai dari keluarga. Menurut Helmawati (2014:1) bahwa Keluarga adalah tempat pertama dan utama bagi pembentukan dan pendidikan anak.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kebutuhan manusia. Manusia membutuhkan pendidikan sejak dini. Pada zaman sekarang ini, pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tempat yang terdekat dari remaja untuk bersosialisasi sehingga remaja banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa remaja, terjadi proses pencarian jati diri dimana remaja banyak melakukan interaksi dengan lingkungan sosialnya dan sekolah merupakan salah satu tempat
Lebih terperinci