PENGENDALIAN KEHILANGAN AIR JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM TIRTA DHARMA KOTA MALANG CONTROL OF WATER LOSS DISTRIBUTION NETWORK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGENDALIAN KEHILANGAN AIR JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM TIRTA DHARMA KOTA MALANG CONTROL OF WATER LOSS DISTRIBUTION NETWORK"

Transkripsi

1 PENGENDALIAN KEHILANGAN AIR JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM TIRTA DHARMA KOTA MALANG CONTROL OF WATER LOSS DISTRIBUTION NETWORK Ervando Tommy Al-Hanif dan Arya Rezagama Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Abstrak Kehilangan Air merupakan salah satu penyebab buruknya kinerja Perusahaan Air Minum. Umumnya PDAM yang kehilangan airnya tinggi, tidak akan mampu memenuhi permintaan kebutuhan air yang tidak pernah menurun, selalu meningkat. Akibatnya PDAM kekurangan biaya. Karena kekurangan biaya, maka PDAM tidak mempu mengaklokasikan dana untuk program penurunan kehilangan air, sehingga dengan sendirinya kehilangan air tidak pernah turun, bahkan akan semakin meningkat. Zona dieng yang dibahas tentang kehilangan air. Maka untuk mengurangi atau meminimalkan tingkat kehilangan air dibutuhkan solusi yang tepat. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah metode pengendalian NRW (Non Revenue Water), selain itu dengan metode infrastructure leakage index (ILI). Tingkat kehilangan dapat dinyatakan dengan perbandingan antara kehilangan air dan jumlah air yang didistribusikan ke dalam pipa jaringan distribusi. Tingkat kehilangan air dapat diketahui melalui kehilangan air fisik dikurangi kehilangan non fisik. Nilai ILI dihitung dengan menggunakan Tabel Matriks Target Kehilangan Air. Hasil analisis menunjukan bahwa tingkat kehilangan air di DMA Dieng PDAM Tirta Dharma Kota malang sebesar 6579,4 m³/3 bulan dengan kerugian Rp ,3,-/ 3 bulan. Nilai ILI sebesar 45,3 dengan tekanan inlet rata-rata 4,95m termasuk dalam golongan D. Nilai ILI berdasarkan Tabel Matriks Target Kehilangan Air yang menunjukan nilai >16 yang berarti nilai kebocoran 200 l/sambungan/hari. Kata kunci : PDAM Tirta Dharma Kota Malang, Zona Dieng, Kehilangan, air, Non Revenue Water Abstract Water loss is one causes of the poor performance of the drinking water company. Generally PDAM who loses the water high, it won t be able to meet demand for water that never decreasing, will always increase. As a result pdam lack of the cost. Because lack of the cost, make PDAM can t allocating the fund to reduction water losses program, so water losses never decrease by self, even will increase. Dieng Zone that will be discussed abaut waterlosses. To reduce or minimize water losses rate needed the right solution. One of the solutions that can be applied is a method of controlling NRW (Non Revenue Water), besides that with insfrastructure leakage index (ILI) method. Water losses for can be expressed with a comparison between the loss of water and the amount of water that is distributed into the pipeline distribution network. The rate of water losses can be known through reduced physical water loss loss non physical. The value is calculated using ILI Matrix Target water losses table. The result shows if rate of water losses from Dieng Zone PDAM Tirta Dharma Kota Malang is 6579,4 m³/3 months with financial loss Rp ,3,-/ 3 month.

2 The value of ILI is 45,3 with pressure an inlet of the average 4,95 m included in group D. The matrix ILI from the table target loss of water showing value>16 which means value leakage 200 l / connection / day. Keywords: PDAM Tirta Dharma Kota Malang, Dieng Zone, Losses, water, Non Revenue Water. PENDAHULUAN Latar Belakang Air minum adalah salah satu kebutuhan dasar bagi kualitas dan keberlanjutan kehidupan manusia. Oleh karenanya air minum mutlak harus tersedia dalam kuantitas (jumlah) dan kualitas yang memadai. Saat ini, air yang ada terganggu jumlah dan kualitasnya akibat aktivitas manusia sehingga tidak layak dikonsumsi secara langsung. Diperlukan prasarana dan sarana air minum untuk merekayasa agar air yang disediakan oleh alam dapat aman dan sehat dikonsumsi (Permen PU No.20,2006). Hal inilah yang dijadikan pertimbangan untuk mengelola sumber daya air dan penggunaannya untuk kelangsungan masa depan. Maka perlu diadakan suatu sistem dimana sistem tersebut dapat mengelola dan memberi suplai air bagi konsumen.sistem yang diperlukan adalah Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) merupakan usaha untuk membuat suatu jaringan pipa transmisi air yang mengalirkan air baku ke tempat pengolahan air minum yang kemudian menyalurkan air minum kepada masyarakat (konsumen) agar dapat menerima pasokan air dalam jumlah yang merata melalui jaringan pipa distribusi. Pengolahan air dapat dilakukan dengan sistem sederhana maupun dengan pengolahan kompleks, sesuai dengan tingkat kaulitas air baku yang memperngaruhi tingkat pengolahannya dan juga kebutuhan air yang diperlukan. Oleh karena itu, dalam penyaluran dibutuhkan sistem distribusi air ke pelanggan, harus bekerja dengan baik agar air dapat mencukupi kebutuhan pelanggan. Aspek sistem distribusi adalah hal penting yang harus diperhatikan. Di dalam sistem penyediaan air bersih, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah masalah kehilangan air selama proses distribusi. Mengingat kehilangan air dapat diasumsikan dengan kehilangan pendapatan pihak PDAM, serta mengurangi jumlah pasokan air ke konsumen, maka pemahaman terhadap jenis-jenis kehilangan air serta cara mengatasinya sangat di perlukan. Air Tak Berekening (ATR) merupakan salah satu penyebab buruknya kinerja Perusahaan Air Minum. Bila dihitung sebagai persentase selisih air yang terjual terhadap air yang diproduksi. Tingkat kehilangan air PDAM di Indonesia sangat bervariasi. Beberapa PDAM memiliki tingkat kehilangan air hanya sekitar 20 persen bahkan kurang, tetapi banyak juga yang mencapai 60 persen atau lebih. Menurut data resmi Departemen Pekerjaan Umum, rata-rata kehilangan air PDAM di Indonesia mencapai sekitar 37 persen, Dengan tingkat kehilangan air 37 persen, peluang pendapatan yang hilang mencapai Rp 1,139 triliun per tahun. Secara lebih rinci, tingkat kehilangan air di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.1 dibawah ini.dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa hanya 4 persen PDAM yang kehilangan airnya kurang dari 100 liter per sambungan per hari. Sedangkan yang kehilangan air antara 100 hingga 400 liter per sambungan per hari mencapai 76 persen. Yang kehilangan airnya sangat tinggi, di atas 400 liter per sambungan per hari mencapai 23 persen.

3 Tabel 1. Tingkat Kehilangan Air di Indonesia Kehilangan Air (liter/samb/hari) Jumlah PDAM (%) Volume Air (m3/tahun) Nilai (Rp)*) < > Total *) Asumsi : Harga air rata-rata Rp per meter kubik Sumber : BPPSPAM Kementrian PU, 2008 Bila diasumsikan harga air ratarata Rp per meter kubik, maka kerugian yang timbul akibat air yang hilang mencapai Rp 1,139 triliun per tahun. Total kerugian tertinggi yang mencapai Rp 714 miliar ditanggung oleh 10 persen PDAM, dengan volume air yang hilang mencapai 476 juta meter kubik per tahun. Umumnya PDAM yang kehilangan airnya tinggi, tidak akan mampu memenuhi permintaan kebutuhan air yang tidak pernah menurun, selalu meningkat. Akibatnya PDAM kekurangan biaya. Karena kekurangan biaya, maka PDAM tidak mempu mengaklokasikan dana untuk program penurunan kehilangan air, sehingga dengan sendirinya kehilangan air tidak pernah turun, bahkan akan semakin meningkat. Demikian siklus ini selalu berulang, sehingga semakin lama kehilangan air semakin bertambah buruk (lihat gambar 1.1.). Siklus itu akan berbalik, apabila PDAM bersedia mengalokasikan dana untuk program penurunan kehilangan air. Akibatnya, kehilangan air akan menurun, sehingga PDAM mampu memenuhi permintaan kebutuhan air yang selalu meningkat. Pendapatan PDAM akan meningkat akibat PDAM bisa menjual air lebih banyak, sehingga mampu membiayai program kehilangan air. Siklus ini menyebabkan kehilangan air akan menurun, dan pendapatan semakin lama semakin meningkat terus. Keadaan ini yang harus diciptakan oleh setiap pengelola penyedia air, syaratnya memahami tentang kehilangan air dan dampaknya bagi operasi pengelolaan penyedia air minum. Sesungguhnya air tak berekening di Indonesia lebih besar pada permasalahan kehilangan air fisik, yang disebabkan oleh infrastruktur yang sudah tua, bahan pipa yang kurang baik dan kurangnya pemeliharaan. Kehilangan air komersial yang ada, kurang lebih mengakibatkan kehilangan setengah dari kehilangan fisik, sehingga perlu perhatian khusus. Penyebab kehilangan air di Indonesia, antara lain sebagian besar PDAM tidak memiliki meter induk yang akurat, meter air yang tidak pernah diganti sehingga akurasinya menurun, dan pencurian air (Pedoman Penurunan Non Revenue Water (Nrw) Atau Air Tak Berekening (Atr), Kementrian Pekerjaan Umum,2008). Gambar 1. Lingkaran Setan Kehilangan Air Sumber : BPPSPAM Kementrian PU, 2008 Di Indonesia PDAM yang menjadi percontohan dalam pengendalian kehilangan air salah satunya adalah PDAM Tirta Dharma Kota Malang. Manajemen dalam pengendalian kehilangan air yang dilakukan oleh PDAM Tirta Dharma Kota Malang telah menunjukan fluktuasi persentase kehilangan yang menurun dimana pada tahun 2009 sebesar 38,8%, tahun 2010 sebesar 41,56%, tahun 2011 sebesar 33,6%, tahun 2012 sebesar 31,43%, tahun 2013 sebesar 25,66%, tahun 2014 sebesar 19,05%, dan tahun 2015 sebesar 18,6%. Penurunan kehilangan air PDAM Tirta Dharma melngalami penurunan yang signifikan dimana dari tahun 2009 sebesar 38,8% dan pada tahun 2015 bisa diturunkan hingga ke angka 18,6%. Namun, persentase angka tersebut berdasarkan rata-rata kehilangan air dari zona-zona pelayanan PDAM Thirta Dharma Kota Malang, dalam strategi penurunan kehilangan air PDAM Tirta

4 Dharma Kota Malang membagi wilayah zona menjadi SubZona atau disebut District Meter Area (DMA) agar memper mudah dalam analisi neraca air untuk kehilangan air. (PDAM Thirta Dharma Kota Malang, 2016). Dalam laporan kerja praktik ini, wilayah studi yang penulis analisis pengendalian kehilangan air adalah wilayah pelayanan zona Dieng pada DMA Dieng. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dari kegiatan kerja praktik adalah : Tingkat kehilangan air pada Distribusi DMA Dieng di PDAM Tirta Dharma Kota Malang Strategi Penurunan Kehilangan Air di PDAM Tirta Dharma Kota Malang. Penanggulangan Kehilangan Air di PDAM Tirta Dharma Kota Malang. Tujuan Kerja Praktik Tujuan dari kerja praktik ini adalah : 1. Menganalisis Tingkat Kehilangan Air pada Sistem Distribusi DMA Dieng di PDAM Tirta Dharma Kota Malang. 2. Mengkaji strategi Penurunan Kehilangan Air di PDAM Tirta Dharma Kota Malang. 3. Mengkaji penanggulangan Kehilangan Air di PDAM Tirta Dharma Kota Malang. GAMBARAN UMUM Sejarah Perusahaan Sistem penyediaan air bersih di Kota Malang sudah ada sejak zaman Pemerintahan Belanda dan kegiatan penyediaan air minum untuk kota besar Malang dimulai sejak tanggal 31 Maret 1915, yang kemudian egiatan persediaan air minum tersebut dikenal dengan nama Waterleiding Verordening Kota Besar Malang. Pemerintah Belanda memanfaatkan air dari sumber air Karangan yang saat ini terletak di wilayah Kabupaten Malang untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kota Malang. Pada tahun 1928 dengan menggunakan sistem penyadap berupa Broncapturing, air yang berasal dari sumber-sumber tersebut ditransmisikan secara gravitasi pada reservoir Dinoyo dan Betek. Akibat perkembangan penduduk yang semakin pesat dan kebutuhan akan air bersih yang semakin meningkat, pada tahun 1935 Pemerintah Daerah Kota Malang menyusun program peningkatan debit air produksi dengan memanfaatkan sumber Binangun yang saat ini terletak di wilayah Kota Batu sebesar 215 liter / detik. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 1974 Tanggal 18 Desember 1974, Unit Air Minum berubah status menjadi Perusahaan Daerah Air Minum. Sejak itu Perusahaan Daerah Air Minum Kota Madya Malang mempunyai status Badan Hukum dan mempunyai hak otonomi dalam pengelolaan air minum. Pertumbuhan jumlah penduduk Kota Malang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan air bersih, sehingga untuk memenuhi dan demi menjaga kelangsungan pelayanan air pada konsumen selama 24 jam secara terus menerus, PDAM Kota Malang menambah kapasitas produksi dengan mengelola Sumber Air Wendit yang berada di wilayah Kabupaten Malang dan beberapa mata air di Kota Malang dengan menggunakan sistem perpompaan. Menjawab isu strategis nasional dimana air minum merupakan kebutuhan dasar manusia untuk memenuhi aspek kesehatan disamping sebagai faktor pendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatkan derajat secara nasional sangat tergantung pada kemampuan dalam pelayanan penyediaan air minum, maka Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang berupaya meningkatkan pelayanan pada masyarakat akan pemenuhan kebutuhan air minum yang memenuhi baku mutu syarat kualitas air minum.

5 Sebagai salah satu perwujudan peningkatan pelayanan khususnya dalam peningkatan kualitas air yang diproduksi oleh PDAM Kota Malang, diterapkan program Zona Air Minum Prima (ZAMP) dengan pilot projek di Perumahan Pondok Blimbing Indah Kota Malang. Program ini secara teknis dibantu oleh Perpamsi bekerjasama dengan United States Agency for Internasional Development (USAID). Pada program ZAMP ini air bisa langsung diminum dari kran tanpa harus melalui proses pengolahan secara konvensional yaitu dimasak. Program ini telah dikembangkan untuk daerah pelayanan dari Tandon Mojolangu yang saat ini sudah mencapai pelanggan. Hal dimaksud sebagai upaya penerapan PP Nomor 16 Tahun 2005 dimana air yang didistribusikan oleh PDAM kepada masyarakat pada tahun 2008 harus berkualifikasi air minum. Proses Distribusi-Transmisi Proses transmisi dan distribusi air bersih PDAM Kota Malang dilakukan dengan dua sistem, yaitu perpompaan dan gravitasi. Hal ini disesuaikan dengan kondisi bentang alam yang ada, seperti kontur unit-unit di lapangan. Gambar 2. Diagram Proses Produk Sumber Air dan Kapasitas Reservoir PDAM Kota Malang memiliki beberapa sumber air dalam melayani keseluruhan wilayah cakupan Kota Malang. Terdapat 14 sumber titik air dan 19 reservoir yang melayani 13 zona pelayanan. Berikut data debit yang dihasilkan sumber air dan volume masing-masing reservoir yang ada di Kota Malang: Tabel 2 Produksi Air PDAM Kota Malang Tahun 2015 Tabel 3. Volume Reservoir Sumber : PDAM Kota Malang Strategi Pengendalian Kebocoran Kehilangan air atau kebocoran air harus ditangani secara serius karena menimbulkan kerugian bagi PDAM. Strategi PDAM Kota Malang untuk memperkecil angka kebocoran air yaitu dengan mambagi zona-zona kawasan bermeter atau District Meter Area (DMA). Hal ini memudahkan PDAM Kota Malang untuk menganalisis tekanan dan aliran air dalam jaringan perpipaan di wilayahwilayah yang bermasalah sehingga angka kebocoran air dapat diperkecil.

6 Gambar 3. Konsep DMA PDAM Kota Malang Sumber : PDAM Kota Malang Pressure Management Pressure Management (manajemen tekanan) ialah strategi memperkecil angka kehilangan air dengan memperhatikan besarnya tekanan yang ada di dalam pipa transmisi. Karena sebagian besar kebocoran terjadi karena tekanan di pipa yang terlau tinggi sehingga menyebabkan pipa tidak dapat menahan tekanan yang sedang terjadi. Penerapan manajemen tekanan dapat dilakukan dengan menggunakan PRV (Pressure Reducer Valve). PRV diletakkan pada tiap pipa-pipa induk (tambahin grafik PRV) Water Balance Water Balance atau Neraca Air adalah salah satu bentuk audit air yang sederhana dimana pada PDAM Kota Malang ini neraca air pada Manajemen Kehilangan air digunakan untuk mengontrol air yang didistribusi ke pelanganggan dikorelasikan dengan debit air yang dikoreksi sehingga dapat memantau tingkat kehilangan air pada sistem distribusi, dalam neraca air pada lapangannya juga memeriksa akan tekanan di titik kritis dan perawatan DMA guna untuk memantau peralatan dan sistem distribusi di jaringan distribus. Water Balance juga mengatur dititik-titik mana perlu dilakukan pengecekan kebocoran baik dengan cara menberikan tugas ke bagian ALC untuk kehilangan fisik dan CM untuk kehilangan Non-fisik, karena semua data kehilangan air akan dipantau dan diaudit di bagian ini. Comercial Losses Salah satu bentuk upacaya dalam penangan kehilangan air secara non-fisik, dimana pada bagian ini sangat penting karena air yang hilang tidak terlihat maka perlu dilakukan pemantaun setiap hari dengan cara pemantauan pada meteran air, maupun pada sambungan yang ditutup. Paling tidak setiap hari ada sekitar 100 SR yang diperiksa sesuai indikasi kebocoran yang diberikan oleh bagian water balance. Response Work Order Bagian ini adalah penangan keluhan pelanggan apabila ada air yang mengalir atau bertekanan kecil sehingga pada jam puncak kadang tidak mengalir sama sekali, maka diperlukan pengcekan penyebab terjadinya aliran tidak mengalir sebelum melakukan pengecekan pada pelanggan maka perlu pengecekan pasokan air pada daerah tersebut, pengecekan dilakukan pada meteran air, juga tekanan pada meteran terdekat lainnya. Active Leakage Control Penting bagi pengelolaan kebocoran yang efektif dari segi biaya dan efisien. Konsep memantau aliran-aliran ke dalam zona-zona, atau kawasan bermeter (DMA) dimana semburan dan kebocoran tidak dilaporkan saat ini merupakan satu teknik yang sudaa lama ada dan diterima di tingkat internasional untuk menentukan dimana aktivitas-aktivitas lokasi kebocoran harus dilakukan. Semakin cepat operator menganalisis data aliran DMA, semakin cepat semburan atau kebocoran dapat diketahui lokasinya.ini, bersama dengan perbaikan yang cepat, membatasi total volume air yang hilang. Dalam pelaksanaanya PDAM Kota Malang memiliki penjadwalan tiap minggunya dalam melakukan deteksi kebocoran. Pelaksanaan dilaksanakan tiap 3 hingga 4 kali dalam satu minggu. Awareness Locate Repair (ALR) Tidak hanya mencari lokasi saja, PDAM Kota Malang juga melakukan perbaikan langsung terhadap lokasi-lokasi yang dianggap dan telah terdeteksi kebocoran. Hal ini dilakukan dengan

7 segera karena PDAM Kota Malang sadar bahwa sangat penting menanggulangi kebocoran air yang sudah terdeteksi guna menyelamatkan asset perusahaan agar tidak menjadi kerugian. Manajemen Aset Kualitas alat-alat yang digunakan juga berpengaruh tinggi terhadap efektifitas operasional. Dengan alat-alat seperti water meter, RPS, Logger, pipa, dengan kualitas tinggi menunjang operasional jangka panjang. Diharapkan dengan penggunaan alat-alat tersebut PDAM Kota Malang dapat lebih menekan angka kebocoran yang ada. Fasilitas Penunjang Perusahaan Di fasilitas penunjang terdapat beberapa peralatan penting antara lain: 1. Ruang Chlorinator: Tempat untuk membubuhkan chlor. 2. Ruang Panel Induk Listrik PLN: Tempat panel listrik yang utama. 3. Laboratorium: Sebagai tempat untuk mengecek kualitas air minum sebelum didistribusikan. HASIL DAN PEMBAHASAN Kebijakan dan Strategi Penanggulangan Kebocoran Strategi Top Manajemen Strategi yang dilakukan PDAM Tirta Dharma Kota Malang dalam penurunan kehilangan air menggunakan strategi segitiga terbalik, gambar segitiga terbalik dapat dilihat pada gambar 5.1. Langkah pertama pembentukan DMA atau area sub zona yang kemudian dilihat neraca airnya, maka akan didapatkan nilai kebocorannya, pada pengaplikasiannya langkah pertama ini sudah diterapkan dengan baik, dimana penentuan awal pengendalian kebocoran dilakukan oleh supervisor water balance. Langkah kedua yaitu setelah melakukan perhitungan neraca air maka akan melakukan pengelompokan DMA sesuai tingkat kebocorannya, pada pengaplikasiannya sudah diterapkan dengan benar dimana apa bila persentase NRW <20 % maka termasuk super DMA, 50 % < NRW > 20 % rekomendasinya adalah tindakan penurunan NRW dengan deteksi kebocoran fisik, jika >50% maka akan dilakukan evaluasi jaringan DMA. Langkah ketiga adalah deteksi kebocoran langsung pada lapangan, dilapangan pendektesian yang dilakukan oleh PDAM Tirta Dharma Kota Malang dengan melakukan step test, pertama dengan pemasangan ultrasonic flow meter, tetapi pada kenyataanya dilakukan tanpa pemasang ultrasonic flow meter hanya dengan menggunakan logger yang terpasang pada meteran inlet DMA, keadaan ini tidak mempengaruhi dalam pembacaan debit pada steptest, kemudian valve di setiap ruas di dalam DMA ditutup secara sistematik dan berurutan. Tahap ini pasti akan diketahui ruas mana yang ada indikasi kehilangan airnya tertinggi. dilanjutkan dengan mencari titik bocor di ruas ruas prioritas hasil dari steptest, dengan menggunakan instrument deteksi kebocoran seperti groundmicrophone. Pada saat dilapangan strategi yang disusun telah dilaksanakan dengan baik, hal ini menunjukan jika komitmen yang dilakukan oleh PDAM Tirta Dharma Kota Malang telah dilaksanakan dengan sesuai. Gambar 4. Strategi Segitiga Terbalik Sumber : PDAM Kota Malang, 2016 Selain itu komitmen yang dibangun oleh PDAM Kota Malang yaitu dengan membentuk manajemen kehilangan air maka dari itu akan ada anggaran untuk penurunan kehilangan air dan juga yang lebih penting adalah kebutuhan SDM yang handal untuk mengisi organisasi tersebut karena setiap personel sudah diberi tugas dan tanggung jawab, seperti spv DMA

8 yang bertugas membentuk dan mengevaluasi DMA begitu juga spv Water balance juga mempunyai tanggug jawab melaporkan neraca air per bulan serta memonitorong semua meter induk DMA. Pada prakteknya bagian kehilangan air setiap hari melakukan evaluasi DMA secara bergantian dan menganalisis jaringan serta melakukan perwatan dan penindakan perbaikan guna mencegah kebocoran, jadi penanganan kehilangan air atau kebocoran di PDAM Malang merupakan strategi yang dilakukan dan diterapkan secara rutin setiap harinya. Jadi, komitmen PDAM Tirta Dharma Kota Malang dalam melakukan penurunan kehilangan air telah sesuai dengan strategi yang dibentuk pada lapangannya. Tren dan Target Kebocoran Kehilangan air pada PDAM Tirta Dharma Kota Malang telah dapat dikendalikan sehingga kehilangan air bisa ditekan dan tidak perlu menambah produksi, karena pada konsep lama kebocoran air akan ditutup dengan menambah kuantitas produksi dan tidak memperpaiki kebocoran, PDAM Malang sendiri menerapkan pengendalian kebocoran menjadi sebuah manajemen sendiri dimana tahap awal dalam tugasnya adalah memantau neraca air atau water balance, yaitu menghitung NRW di semua DMA yang terbentuk, kemudian dibuat prioritas DMA yang akan diturunkan NRWnya berdasarkan kriteria prosentase NRW tertinggi. Kehilangan air atau NRW PDAM Kota Malang pada tahun 2015 dan 2016 (hingga bulan Juli) dapat dilihat padaa Gambar 5 Grafik Tren NRW PDAM Kota Malang 25,00% 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00% Gambar 5. Grafik Tren NRW PDAM Kota Malang Sumber : PDAM Kota Malang, 2016 Dari grafik diatas penurunan NRW dari tahun mengalami penurunan NRW dimana misal kita ambil contoh pada bulan Juli 2015 sebesar 22,31% dengan bulan Juli 2016 keduanya memiliki selisih sebesar 5,99% dimana Juli 2016 sebesar 16,32%. Grafik tersebut menunjukan tren NRW PDAM Kota Malang secara menyeluruh, bila dijabarkan secara detail maka dapat dilihat pada tabel 4 Laporan Water Balance Tabel 4. Laporan Water Balance Feb Jan MarApri ruar MeiJuni Juli Agu Sep OktNovDes temobe em em uari et l stus i ber r ber ber NRW Kota Malang ,722,013,019,811,120,522,319,620,915,718,318,3 NRW Kota Malang ,916,916,119,917,117,816,3 NRW Kota PDAM Kota Malang membuat patokan/range prosentase NRW di DMA bila NRW > 50% rekomendasinya adalah evalusi DMA, sedangkan bila 50 % < NRW > 20 % rekomendasinya adalah tindakan penurunan NRW. Pada salah satu DMA pada PDAM Tirta Dharma Kota Malang, yaitu DMA Dieng akan menjadi pembahasan yang akan dianalisis kebocorannya. Grafik kebocoran DMA Dieng dapat dilihat dari Gambar 6 Grafik NRW Dieng.

9 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% Jan uar i Feb rua ri Ma ret Apr il Gambar 6 Grafik Dieng Sumber : PDAM Kota Malang, 2016 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebocoran Berdasarkan pengamatan lapangan dan analisis kehilangan air, maka penyebab kehilangan air di PDAM Tirta Dharma Kota Malang adalah yang pertama akurasi meteran air, yaitu kesesuaian ukuran menter dengan debit penggunaan pelanggan, pada kasus ini bagian manajemen kehilangan air hanya mengevaluasi dan memantau selanjutnya untuk ditugaskan kepada bagian pasang meter yang akan menindak lanjut di lapangan. Tipe kelas Meter, tipe kelas meter di PDAM Kota Malang ini menggunakan tipe Kelas B dimana masih belum sepenuhnya ke tipe ini, dan masih melakukan pergantian, terutama pergantian pada tipe-tipe kelas B yang telah berumur 10 tahun untuk di ganti ke tipe kelas C dimana akurai meter kelas C ±2%. Kesalahan penanganan data tidak terlalu besar, karena sudah manajemen sistem informatif cukup baik. Namun masih perlu direview dan dievaluasi kembali tatacara untuk pembacaan meter dan penanganan data data pembacaan meter. Untuk sambungan liar atau bypass tidak ditemukan dalam pengamatan selama kerja praktek di PDAM Kota Malang, sehingga gangguan pada faktor ini menjadi seperti tidak ada. Umur pipa dan umur valve juga menjadi faktor kebocoran, dimana penggantian pipa PVC yang sudah tua diganti dengan pipa PE atau HDPE yang memiliki kekuatan lebih dari PVC yang mudah pecah jika terkenan tekanan dari luar, sedangkan gate valve diganti jika valve telah ber umur 10 tahun atau Me i Jun i Juli NRW DIENG ,0059,0053,0061,0062,0061,0054,00 mengalami kerusakan, biasanya pipa tua mengalami kerusakan seperti macet, sehingga valve tidak bisa di buka atau pun ditutup, bahakan pada valve terjadi rembesan pada sambungan jika karet valve sudah aus, hal ini merupakan salah satu penyebab hilangnya air. Maintenance dan operasional pergantian atau pemasangan valve dan pipa, ini merupakan air yang tak berekning dan tak bermeter karena air akan keluar selama pergantian dan pemasangan kembali pipa dan valve, sehingga air ini merupakan NRW, oleh karena ini kecepatan pengerjaan mempengaruhi juga terhadap kehilangan air. Strategi Pengurangan Kehilangan Air Analisis Pembagian Zona / Area Bermeter ( District Meter Area / DMA ) Area Bermeter atau DMA pada PDAM Kota Malang adalah salah satu pendekatan pengendalian kebocoran dimana memantau kebocoran dengan menggunakan pemasangan rangkaian meter induk dalam inlet DMA dengan rangkaian dari inlet yaitu strainer kemudian water mater dilanjutan PRV dimana pada water mater dan PRV terdapat sambungan logger untuk mencatat debit dan tekanan pada inlet DMA tersebut dengan skala setiap 1 jam dan pengiriman data ke kantor satu hari sekali. Rangkaian DMA dapat dilihat pada gambar 7 dibawah ini Gambar 7. Rangkaian DMA Sumber : PDAM Kota Malang, 2016 Dasar pendekatan DMA pada PDAM Kota Malang yaitu pembagian jaringan kedalam zona-zona hidrolis yang lebih kecil berdasarkan wilayah dan pengukuran secara terus menerus terhadapa pengaliran dan tekanan, dengan

10 tujuan sebagai analisa neraca air, memperioritaskan aktifasi deteksi kebocoran, meminilakan kesulitan penanganan apabila terjadi gangguan dalam jaringan distribusi, dan mempermudah dalam pemeliharaan dan menekan tingkat kebocoran yang terjadi. Tugas dari supervisior DMA pada PDAM Kota Malang adalah sebagai berikut : Membuat simulasi model hidrolika DMA Membuat batas-batas perencanaan DMA Melakukan pemasangan katup batas atau batas permanen pada DMA Melakukan evaluasi teknan pada titik kritis pada saat pembentukan DMA Memperbarui GIS jaringan pipa distribusi dan aksesorisnya Membuat laporan bulanan. Prosedur dalam melakukan pembentuka DMA PDAM Kota Malang adalah sebagai berikut : 1. Analisi Peta Jaringan ( Titik Rencana batas DMA ). 2. Permodelan Hidrolika (Analisi Jaringan dengan Aplikasi ) 3. Analisi Tekanan dilapangan ( Pemasangan Batas Katup DMA dan Pemasangan logger pada titik kritis selama 1 hari) 4. Analisis DMA Sempurna ( Analisis hasil data logger dan Pemasangan Blind Valve ). Kriteria yang ada dalam mendesain DMA di PDAM Kota Malang, adalah : 1. Peta Jaringan 2. Hanya ada satu inlet dalam satu DMA 3. Jumlah pelanggan 500 SR 1000 SR 4. Elevasi tanah menjadi pertimbangan untuk daerah dataran tertinggi 5. Pemisahan zona berdasarkan pipa existing 6. Batas DMA berdasarkan untilitas ( Sungai, Selokan, Rel Kereta, Jalan Raya, Topografi) Konsep Area Bermeter ( District Meter Area / DMA ) DMA dipandang sebagai sistem yang besar dalam kontek untuk memonitor aliran dari sumber(pengolahan air). Dalam ini DMA dibagi menjadi beberapa zona dalam wilayah dan setiap zona dianalisi kehilangan airnya secara terpisah dengan menggunakan neraca air. Dalam pemasangannya DMA pada PDAM Kota Malang meliliki standar DMA sebagai berikut : 1. Satu inlet DMA 2. Isolasi daerah dengan Blind Valve 3. Strainer 4. Meter Induk / Water meter 5. Pressure Relief Valve (PRV) 6. Katup Step Test Resilent Dalam DMA apa bila terdapat lebih dari 1 jaringan sekunder masuk pada DMA maka akan ditutup dengan menggunakan blind valve ini dilakukan agar tidak terjadi aliran balik atau tumpukan aliran, dan saluran sekunder yang dipilih sebagai inlet DMA adalah saluran sekunder yang titik elevasinya yang paling tinggi, tapi tidak menutup kemungkinan bila yang dipilih tidak dengan elevasi tinggi tetapi dengan tekanan yang besar dan dapat memenuhi analisa hidrolika jatringan distribusi dalam pembentukan DMA, dan pada titik terjauh dari inlet atau titik kritis akan dipantau tekanannya agar tetap tepenuhi dengan menggunakan logger. Di PDAM Kota Malang dibagi menjadi 11 zona wilayah pelayanan seperti pada gambar 8

11 Skematik SPAM Kota Malang ( Rantai Pasok) Gambar 10 Skematik SPAM Kota Malang ( Rantai Pasok) Sumber : Data PDAM Tirta Dharma Kota Malang,2016 Pada PDAM Tirta Dharma Kota Malang debit dan tekanan di critical point dapat dilihat pada Gambar 11 Gambar 8. Peta Zona Wilayah Jaringan Distribus PDAM Kota Malang Sumber :Data PDAM Tirta Dharma Kota Malang, ,00 10,00 5,00 0,00 DEBIT PEMAK AIAN DEBIT PEMAKAIAN 2,3 1,6 1,5 1,7 2,2 4,4 9,2 9,6 8,9 6,8 5,6 5,5 5,9 6,7 4,9 5,3 6,1 7,4 8,6 6,0 4,0 3,8 3,0 2,1 Tekanan 5,1 5,1 5,1 5,1 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 5,1 5,1 5,1 5,1 5,1 5,1 5,1 5,1 Tekanan Rata-Rata 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 Tekanan CP 13, 12, 13, 9,9 9,0 7,5 7,0 7,6 7,8 7,8 8,6 8,6 8,6 9,0 8,9 7,9 8,1 7,5 8,8 9,2 9,5 9,6 10, 10, Tekanan Rata-Rata CP 9,2 9,2 9,2 9,2 9,2 9,2 9,2 9,2 9,2 9,2 9,2 9,2 9,2 9,2 9,2 9,2 9,2 9,2 9,2 9,2 9,2 9,2 9,2 9,2 Gambar 11 Grafik Tekanan Inlet, Tekanan Critical Point, dan Debit DMA Dieng Sumber : Data PDAM Tirta Dharma Kota Malang,2016 Gambar 9 Wilayah Distribusi DMA Dieng Sumber : Data PDAM Tirta Dharma Kota Malang,2016 Skema jalur distribus sendiri dari DMA Dieng sendiri berada pada zona Istana Dieng. Sumber Zona Dieng Berasal dari mata air Gunung Kawi kemudian disalurkan ke Reservoir Dieng dan disalurkan ke daerah distribusi Zona Dieng. Volume Reservoir Dieng sendiri sebesar m³/bulan. Dari Zona Dieng akan dibagi menjadi 4 DMA yaitu, 1A,, 2, dan 3. Pembagian ini guna untuk mempermudah dalam mengendalikan kebocoran. Skema SPAM Kota Malang sendiri dapat dilihat pada gambar 10 Dari grafik tekanan dan debit tersebut dapat dilihat dari analisis hidrolika yang dimodelkan terdapat perbedaan sebesar 1,7m. Tekanan dicritical point watercad yaitu sebesar 10,93 dan tekanan Critical Point pada lapangan sebesar 9,23, dimana memenuhi kriteria pada PDAM Tirta Dharma Kota Malang dengan ketentuan minimum sebesar 0,5 bar atau 5,1 m H2O. Analisis dengan menggunakan watrercad dapat dilihat pada Gambar 12 Grafik Tekanan Critical Point Lapangan dengan Analisis Critical Point Watercad.

12 15,00 10,00 5,00 0,00 Tekanan CP Tekanan CP 13, 12,13, 9,9 9,0 7,5 7,0 7,6 7,8 7,8 8,6 8,6 8,6 9,0 8,9 7,9 8,1 7,5 8,8 9,2 9,5 9,6 10, 10, Tekanan Analisis Watercad CP 10, 10,10, 10, 10, 10,10, 10, 10, 10, 10, 10, 10,10, 10, 10, 10,10, 10, 10,10, 10, 10, 10, Gambar 12 Grafik Tekanan Critical Point Lapangan dengan Analisis Critical Point Watercad Analisis Water Balance ( Neraca Air ) Neraca Air atau bentuk sederhana dalam audit kehilangan air yaitu memahami seberapa besar air yang memasuki sistem memahi penggunaan air dan air yang hilang. INPUT SISTEM = KONSUMSI AIR + AIR TAK BEREKENING Neraca air ini sangat penting karena dapat dijadikan sebagai kerangka dalam menilai kondisi kehilangan air dalam PDAM, sebagai benchmarking dan komunikasi antar PDAM, dan sebagai alat dalam merencanakan dalam strategi penurunan kehilangan air di PDAM. Dalam Buku Pedoman Penurunan Non-Revenue Water (NRW) Atau Air Tak Berekening (ATR) Departemen Pekerjaan Umum BPP SPAM progam bantu untuk menghitung neraca air menggunakan WB EASY CALC yang diterbitkan oleh Limberger and Partener. Pola pemakaian air dicari dengan mengukur debit yang masuk pada DMA Dieng untuk setiap 24 jam dengan menggunakan alat ukur pada inlet DMA yang tersambung dengan data logger dipasang pada awal jalur distribusi DMA atau sebelum masuk daerah pelayanan dapa dilihat pada Tabel 5 Data Pola Pemakaian Air di DMA Dieng. Tabel 5. Data Pola Pemakaian Air di DMA Dieng NO JAM DEBIT PEMAKAIAN l/s DEBIT RATA- RATA l/s ,33 5, ,64 5, ,50 5, ,72 5, ,28 5, ,42 5, ,22 5, ,67 5, ,92 5, ,89 5, ,61 5, ,58 5, ,92 5, ,78 5, ,94 5, ,36 5, ,11 5, ,44 5, ,64 5, ,08 5, ,06 5, ,89 5, ,00 5, ,14 5,17 RATA-RATA 5,17 5,17 Jumlah air yang didistribusikan sesuai dengan pembacaan pada data logger meter air DMA Dieng selama bulan Mei-Juli 2016 dapat dilihat pada Tabel 6 Debit air Bulan Mei-Juli 2016 Tabel 6 Debit air Bulan Mei-Juli 2016 Bulan DMA Diameter Q inlet m³ Billing m³ SR Mei ,6 4408,6 227 Juni ,8 4354,6 227 Juli ,3 4894,6 227 Rata-Rata 11131,9 (m³/3 bln) 4552,6 (m³/3bln) Sumber : Data PDAM Tirta Dharma Kota Malang,2016 Dengan mengacu pada Tabel diatas, kita dapat menghitung persentase 227

13 atau besarnya kehilangan air, adapun perhitungannya : NRW = [ (Qinlet Qbilling) / Qinlet ] x 100% NRW = [ (11131,9-4552,6) / 11131,9 ] x 100% =59,1 % Kebocoran dalam m³ = 59,1% x 11131,9 = 6578,95 m³ / 3bln = 26315,81 m³ / tahun = 2192,98 m³ / bln = 73,09 m³ / hari Menghitung nilai persentase kehilangan air dari pelanggan, dengan akurasi meter air kelas C ± 2% : % Kehilangan Air Pelanggan = 2% x 1131,9 m³ / 3 bln = 22, 638 m³ / 3bln = 9,552 m³ / tahun = 7,546 m³ / bln = 0, 251 m³ / hari Debit rata-rata antara bulan Mei Juli 2016 yang masuk sebesar 11131,9 m³/3 bln. Dari kehilangan di meter pelanggan sebesar 22, 638 m³ / 3bln PDAM Tirta Dharma Kota Malang, mengenakan tarif air rata-rata sebesar Rp ,71/ m³,- dan biaya produksi distribusi sebesar Rp ,13/ m³,- dengan keuntungan per m³ sebesar Rp ,6,- Dari biaya yang ditagih selama 3 bulan maka harga air Air terjual = 11131,9 m³ / 3bln x 4.035,71/ m³ = Rp ,15 m³ / 3bln. Kerugian akibat kebocoran = 6578,95 m³ / 3bln x 4.035,71/ m³ = Rp ,3,- m³ / 3bln Kehilangan air pelanggan = 22, 638 m³ / 3bln x 4.035,71/ m³ = Rp ,- m³ / 3bln. Kehilangan air total = Rp ,3,- m³ / 3bln Untuk investasi dalam pengurangan kehilangan air ini dalam satu DMA bisa diperkerakan sebesar Rp ,-, apabila dalam 3 bulan mengalami kerugian sebesar Rp ,3,- atau sebesar 59,1%, kemudian penanganan kehilangan air ditingkatkan menjadi 20% atau menurunkan persentase sebesar 39,1% sebesar Rp ,1,- per 3 bulan maka bila dalam 5 tahun dapat menghemat sebesar Rp ,- dimana pada investasi dapat balik modal dengan keuntungan sebesar Rp ,- Perhitungan Neraca Air 1. Debit yang masuk Mei-Juli = 11131,9 m³ / 3bln 2. Konsumsi Bermeter Berekening = 4552,6 m³ / 3bln 3. Ketidakakuratan meter air = 22,638 m³ / 3bln 4. Kehilangan Air = Q masuk konsumsi resmi = 11131,9-4552,6 = 6579,4 m³ / 3bln 5. Kehilangan Fisik = Kehilangan Air- kehilnagan Non teknis = 6579,4 22,638 = 6556,76 m³ / 3bln Dari perhitungan dengan diatas dapat dilihat pada tabel 7 Perhitungan Neraca Air : Dari perhitungan dengan WB-Easy Calcs dapat dilihat pada tabel 8 Perhitungan Neraca Air :

14 Tabel 8. Perhitungan Neraca Air kebocoran > 200 l/sambungan/hari. Sedangkan berdasarkan perhitungan menggunaka WB-Easy Calcs kebocoran di DMA Dieng juga termasuk dalam Golongan D, dapat dilihat dari Tabel 9 Indikator Kerja Tabel 9 Indikator Kerja Dari hasil perhitungan dengan menggunakan WB-Easy Calcs dan juga secara manual didapatkan hasil yang tidak terlalu signifikan dalam analisi nerca air kehilangan air. Menghitung NRW menggunakan ILI : Data di DMA Dieng : Pipa PVC Diameter 150 : 1,3 km Pipa PVC Diameter 75 : 0,2 km Pipa PVC Diameter 50 : 2,7 km Pipa PE Diameter 100 : 0,4 km Pipa PE Diameter 75 : 0,4 km Pipa PE Diameter 50 : 0,2 km JUMLAH TOTAL : 5,2 km Jumlah Sambungan Rumah : 227 SR Tekanan Rata-Rata : 4,59 m Panjang Pipa Dinas : 0,001 km MAAPL (l/hari) = [ (18 x 5,2 km) + (0,8 x 227) + 25 x 0,227] x 4,59 m = 1289,2 l/hari x 365 = ,9 l/tahun CAPL = 6579,4 m³ / 3 bln = l/tahun ILI =CAPL / MAAPL = l/tahun / ,9 l/tahun = 45,3 Dengan tekanan rata-rata 4,59m dan nilai ILI 45,3, maka kebocoran di DMA Dieng termasuk dalam golongan D ( Nilai ILI>16). Jika dibandingkan dengan tekanan rata-rata 4,59 m (mendekati 10m), maka didapatkan Tabel 10 Matriks Target Kehilangan Air Sumber : BPPSPAM Kementrian PU, 2008 Analisis Comercial Losses ( Kehilangan Air Komersial / Non-Fisik ) Penangan kehilangan air non fisik pada PDAM Kota Malang adalah sebagai salah satu alat kontrol kehilangan air yang disebabkan oleh beberapa masalah yang timbul dikarenakan oleh akurasi meter, kesalahan pembacaan dan penangan data dan sambungan liar serta pencurian, dalam hal ini pengendalian ini lebih ke lapangan melihat penangan langsung serta bekerjasama dengan bagian Manajemen Distribusi tepatnya pada pasang meter. Dalam hal ini pada saat pemantauan lapangan tidak ditemukan akan pencurian air atau sambungan liar. Akurasi meter yang ada pada PDAM

15 Malang berdasarkan meter air kelas B dan C pada pelanggan dengan pemasangan meter air baru dengan meter air kelas B tetapi pada sambungan yang lama masih menggunakan meter air C kelemahan meter air B adalah hanya dapat dipasang secara horizontal dan tidak bisa dipasang secara vertical, berbeda dengan kelas C yang bisa dipasang secara vertikal maupun horizontal dan memilik ketelitian lebih tinggi, main eror dalam kelas C sebesar 2% dan kelas B sebesar 5% atau lebih, ukuran meter di PDAM Kota malang berdasarkan debit yang digunakan oleh pengguna. Kesalahan pembacaan biasanya di back up oleh tenaga yang dikerahkan oleh bagian ini, karena pembacaan dilakukan oleh bagian hubungan dan pelanggan, terkadang masih mengalami kesalahan, maka perlu dilakukan pembacaan ulang oleh tenaga yang dikerahkan di bagian comercial losses tetapi hanya pada beberapa sambungan rumah dalam sehari, yang didasarkan pada pemakaian air yang mencolok selama beberapa bulan kebelakang setelah dipantau rekeningnya, dapat dilihat pada tabel 11 Pemaiakaian Air Pelanggan untuk di Survei. Tabel 11 Pemakaian Air Pelanggan untuk di Survei N O nama dma IST. DIENG IST. DIENG IST. DIENG IST. DIENG IST. DIENG IST. DIENG IST. DIENG No.sa luran peri ode pr d- 3 pr d- 2 pemakaian pr d- 1 pr d+ 1 pr d IST. DIENG IST. DIENG IST. DIENG Sumber : Data PDAM Tirta Dharma Kota Malang, 2016 Dapat dilihat diatas sebagai contoh no.saluran dimana pada periode -3 sebesar 90 L kemudian periode -2 menurun drastis menjadi 30 L, pada periode pantau menjadi 2 L, dan pada periode proyeksi menunjukan penurunan signifikan sebesar 0 L dan 0 L pada periode + 1 dan +2, maka saluran yang menunjukan fluktuasi pemakain yang tidak wajar seperti ini, akan dilakukan survei, untuk melihat dan menindak apakah ada kecurangan pelanggan. Analisis Active Leakage Control ( Kehilangan Air Fisik ) Analisis Kehilangan Air Fisik yang dilakukan oleh PDAM Tirta Dharma Kota Malang didasarkan pada hasil rekapitulasi data neraca air. Kemudian setelah didapat nilai kehilangan air, dilakukan pemasangan valve pada siang hari. Pemasangan tersebur dilakukan untuk melakukan step test di beberapa titik jalur distribusi. Step Test sendiri dilakukan pada malam hari antara pukul hingga WIB. Metode step test dilakukan dengan menggunakan isian blanko seperti pada tabel 12 Tabel Blanko Steptest. STEP Tabel 12 Blanko Steptest BLANKO ISIAN STEP TEST DMA PENGUKURAN DENGAN WMA BOCORAN WAKTU PIPA YANG V1 V2 V3 V4 JAM Tekanan DIPANTAU DEBIT (L/dtk) KEHILANGAN AIR (L/dtk) Sumber : Data PDAM Tirta Dharma Kota Malang, /07/2016 MULAI O O O C 23; ,21 STEP 1 C O O C 1 23; ,63 0, ,0034 Rendah STEP 2 C C O C 2 23; ,80 0, ,0358 Tinggi STEP 3 C C C C 3 23; ,11 0, ,0216 Tinggi INLET C C C C Inlet 23; ,00 0, ,0280 Tinggi SELESAI O O O C 234 0,001-0,0049 RENDAH 0,005-0,019 SEDANG dsr dq/dsr KELAS BOCOR 0,02 TINGGI Mengetahui, Disetujui Oleh, Dibuat Oleh, Manager Kehilangan Air Asmen Pengendalian Kehilangan Air Supervisor ALC Wilayah Barat SUWITO,ST SUTJIBTO,S.KOM ARIF CHRISTIANSYAH

16 Dengan melihat debit aliran yang masuk pada meteran air inlet DMA. Ketika mulai melakukan steptest pertama kita akan melakukan pencatatan debit masuk, setelah itu valve steptest ditutup dari titik yang paling jauh, kemudian dicatat kembali debit yang masuk, kemudian lakukan hal yang sama dengan menutup valve-valve berikutnya, dari blanko tersebut akan diketahui kelas bocornya, pada kelas bocor sedang dan tinggi akan dilakukan deteksi kebocoran dengan deteksi menggunakan ground microphone. Cara kerja dari ground microphone sendiri adalah dengan mendeteksi getaran, pipa yang bocor biasanya mengeluarkan bunyi getaran yang berbeda dari getaran yang dikeluarkan oleh pipa yang tidak bocor, kemudian suara dari getaran pipa tersebut yang dideteksi, tetapi kelemahan dari ground microphone adalah jika pada saat pendeteksian tersebut terdapat getaran dari luar seperti kendaraan roda dua maka getaran tersebut akan ikut terekam sebagai suara, oleh karena itu dapa saat melakuka step test harus dalam keadaan yang tenang. Nilai kelas bocor pada PDAM Tirta Dharma Kota malang ini didasarkan pada selisih debit masuk pada setiap penutupan valve dibagi dengan jumlah sambungan rumah yang ada. Ketika sudah ditemukan titik kebocoran maka akan dilakukan pemberian tanda pada titik tersebut berupa pewarnaan menggunakan pilok dan memberikan order pada bagian perawatan atau ALR (Awareness, Localized,and Repair) untuk dilakukan perbaikan. Pressure Management ( Manajemen Tekanan ) Manajemen Tekanan yang dilakukan oleh PDAM Tirta Dharma Kota Malang dilakukan untuk memantau berjalannya analisis hidrolika yang dilakukan oleh bagian District Meter Area. Ketentuan tekanan pada critical point minimum sebesar 0,5 bar pada setiap jalur distribusi DMA. Tekanan berhubungan erat dengan kebocoran, semakin tinggi tekanan maka semakin tinggi kebocoran juga. Menurunkan tekanan berdampak langsung dengan penurunan kebocoran, sehingga oleh PDAM Tirta Dharma Kota Malang ini melakukan manajemen tekanan pada kebocoran dengan melakukan anilisis data tekanan dan kebocoran setiap hari, kemudian melakukan pengaturan setting PRV pada beberapa titik jalur untuk mendapat tekanan yang memenuhi dan menurunkan kebocoran. Data awal yang digunakan pada manajemen tekanan ini adalah data persentase dari bagian neraca air. Dengan data tersebut langsung dapat memantau tekanan pada daerah kebocoran yang tinggi untuk segera melakukan pengendalian. Selain itu untuk menjaga keakuratan PRV PDAM Tirta Dharma Kota Malang juga melakukan maintenance yang lakukan setiap harinya, maintenance berupa pembersihan PRV dan kalibrasi PRV, serta pengecekan pada meter air terdekat.pengukuran tekanan dengan menggunakan data logger selama 24 jam dapat dilihat dari tabel 13 Tabel Data Tekanan, Tekana CP dan Analisis CP Watertacad pada PDAM Tirta Dharma Kota Malang Tabel 13 Data Tekanan, Tekana CP dan Analisis CP Watertacad pada PDAM Tirta Dharma Kota Malang Dari tabel tekanan tersebut dapat dilihat dari analisis hidrolika yang dimodelkan terdapat perbedaan sebesar

17 1,7m. Tekanan dicritical point watercad yaitu sebesar 10,93 dan tekanan Critical Point pada lapangan sebesar 9,23, dimana memenuhi kriteria pada PDAM Tirta Dharma Kota Malang dengan ketentuan minimum sebesar 0,5 bar atau 5,1 m H2O. Review Utilitas Pemeliharaan dan Operasional Pipa Satandar Oprasional Perusahaan PDAM Tirta Dharma Kota Malang adalah seperti berikut setiap penggantian jaringan pipa distribusi harus dilakukan berdasarkan rencana yang dibuat oleh perencanaan teknik dan telah disetujui oleh Direksi. Pelaksanaan penggantian jaringan distribusi harus berdasarkan Surat Perintah Kerja penggantian jaringan pipa distribusi dari Kepala Unit pengembangan distribusi air kepada pelaksana penggantian jaringan pipa distribusi. Diadakan penilaian untuk memastikan bahwa penggantian jaringan pipa distribusi telah sesuai dengan prosedur yang berlaku, dengan cara mencocokkan. Hasil penyelesaian pekerjaan harus dibuatkan berita acara penggantian jaringan pipa distribusi air yang disampaikan oleh pelaksana kepada kepala unitnya dan bagian yang meminta penutupan tersebut. Serta standar jenis pipa yang digunakan dalam jaringan distribusi adalah PE atau HDPE. Pada lapangan standar tersebut telah diterapkan dengan benar dan baik, tetapi ada beberapa kendala yang memungkinkan untuk tidak mengikuti SOP yang ada, sebagai contoh ketika pergantian pipa berdasarkan jalur peta rencana teknis PDAM ber ukuran 3 dim tetapi ketika pergantian dilapangan ukuran pipa lapangan hanya sebesar 2dim, maka dari itu perlu melakukan pembuatan SPK setelah dilakukan kerja agar tidak terjadi keterlambatan pengerjaan. Jenis Pipa yang digunakan untuk pergantian adalah pipa HDPE atau PE, tetapi pada lapangan masih banyak yang menggunakan pipa PVC. Gate Valve Standar Oprasional Perusahaan PDAM Tirta Dharma Kota Malang adalah seperti berikut, berdasarkan rencana pengendalian aliran air ke suatu wilayah, kepala unit pengendalian distribusi air membuat Surat perintah Kerja (SPK) Penutupan dan penggantian valve jaringan distribusi air. Berdasarkan SPK tersebut pelaksana menuju lokasi valve untuk melakukan penutupan dan atau penggantian valve sesuai dengan kebutuhan untuk menjadikan air mengalir normal ke pelanggan Setelah penutupan valve selesai dilakukan. Pelaksana melengkapi SPK yang sekaligus menjadi laporan bahwa pembukaan valve jaringan distribusi air telah dilaksanakan. Kepala unit Pengendalian Distribusi Air kemudian mencocokkan SPK yang diterima dari pelaksana penutupan atau penggantian dengan SPK yang ada pada arsip sementara untuk menilai bahwa penutupan atau penggantian valve jaringan distribusi air telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Kepala unit Pengendalian Distribusi Air kemudian menyimpan kedua SPK tersebut sebagai dokumen. Pada lapangan penggantian valve dilakukan untuk valve yang berusia lebih dari 10 tahun dengan valve baru, valve baru yang digunakan bermerk AVK, seperti pada gambar 17. Penggantian valve dilakukan untuk pembaruan, hal ini dapat untuk mengurangi kehilangan air yang terjadi pada rembesan valve. Deibandingkan dengan SOP yang ada pekerja telah memnuhi standar sop yang ada, karena disetiap pekerjaan supervisior dan asistennya harus mengawasi pengerjaan agar tidak terjadi trouble Meteran Air Meteran air baik pada inlet maupun sambungan rumah di PDAM Tirta Dharma Kota Malang memiliki SOP tersendiri, dimana Meteran pada inlet DMA itu setiap harinya secara ruti pergantian, harus dibersihkan strainernya tetapi pada lapangan ketika ada manhole yang susah untuk dibuka maka strainer tidak dibersihkan untuk sementara waktu.

18 Sedangkan pada meteran sambungan rumah memiliki ketentuan sendiri, dimana sekarang pemasangan baru menggunakan meteran kelas C dengan merk NWM dan ukuran meterean berdasarkan oleh pemakaian air, tetapi pada kenyataanya terkadang masih ada kesalahan pada penggunaan ukuran meteran air, sehingga mengakibatkan headloss. Penggantian meter air dilakukan setiap 10 tahun sekali dengan kondisi normal, apa bila terdapat gangguan atau masalah pada meter air makan akan dilakukan pergantian. Spesifikasi Meter air ASM sendiri adalah jenis Rotary Pstone Volumetric. Mengadopsi prinsip piston rotary volumetric pengukuran dengan kesesuaian dengan ISO 4064 kelas C / D. Sensitivitas tinggi memungkinkan akurat measur ement bahkan pada tingkat aliran rendah dari 41 / jam. Tidak ada batasan lokasi untuk instalasi. Akurasi tidak akan terpengaruh di mana pun dipasang di horisontal, pipa vertikal atau miring. Daftar disegel dengan cairan khusus untuk menjaga membaca jelas dalam pelayanan jangka panjang. Bagian mekanis menggunakan bahan berkualitas tinggi untuk memastikan kinerja yang stabil. Meteran volumetrik, pada prinsip rotasi piston, sesuai dengan ISO 4064 Standar Kelas C atau Kelas D. Sensitivitas tinggi, pengukuran yang akurat bahkan pada laju alir rendah 4L / jam. Akurasi yang optimal dan kinerja setiap saat, dalam posisi apapun. Piston mengadopsi bahan berkualitas tinggi untuk memastikan kinerja yang stabil dan tahan lama. Daftar Liquid-disegel, membaca jelas jangka panjang dan mudah. (Anonim, 2016) PRV PRV pada jalur distribusi PDAM Tirta Dharma Kota Malang setiap hari juga harus di maintenance secara bergantian pada inlet dan outlet PRV, dimana tekanan harus sesuai dengan analisis hidrolika yang ada pada jaringan distribusi, agar dipastikan dapat berjalanan dengan baik. Sedangkan pada lapangannya untuk mantenance PRV sesuai dengan petunjuk SOP dimana pengecekan dan perbaikan dilakukan sangat detail dilihat PRV sangat mempengaruhi dalam penyaluran air bersih di PDAM Kota Malang. Perwatan PRV harus dilakukan dari awal distribusi awal hingga mengecheck ke critical point, agar tekanan yang telah diatur dapat sesuai dengan permodelannya. Pada setiap maintenance PRV harus diawasi oleh supervisior, pada kenyataanya supervisior selalu mengawasi dan memberikan arahan pada setiap tindakan yang dilakukan oleh pekerja. Apabila supervisior tidak bisa untuk mengawasi maka asistesn supervisior lah yang mengawasi kegiantan maintenance. Pada setiap kegiatan perawatan dilakukan dipagi hari, dan nanti di sore hari akan dilakukan pengecekan kembali tekanan yang telah dilakukan perawatan sehingga apakah nanti tekanan tersebut stabil atau tidak, pada lapangan tekanan pagi hari dan sire hari tidak mengalami perubahan drastis. Cara kerja dalam PRV adalah piston atau diafragma, dimana air akan masuk dengan tekanan yang lebih tinggi, menaikan piston sehingga terjadi ekspansi akibat luas permukaan yang lebih besar. Semakin besar luas permukaan maka semakin kecil tekanan yang dihasilkan. Oleh sebab itu, tekanan output dari valve lebih rendah. Valve tekanan memiliki sekrup di bagian atas valve. Ini memungkinkan untuk menyesuaikan tekanan yang lebih tinggi atau lebih rendah. Data Logger Data Logger pada PDAM Kota Malang digunakan untuk mencatat debit tekanan pada water meter dan di titik kritis. Data Logger digunakan untuk mencatat pada setiap jamnya dan ter integrasi ke internet sehingga mengirim data kekantor 1 hari sekali. Batrey yang ada di data logger mampu bertahan selama 4 tahun, tetapi pada kenyataannya dilapangan terkadang ada yang 2 bulan harus diganti, hal ini disebabkan karena faktor dari luar seperti kelembaban, suhu,

KAJIAN KEHILANGAN AIR PADA WILAYAH PELAYANAN PDAM ( TIRTA NAULI ) SIBOLGA Zuhendri Tanjung 1, Ahmad Perwira Mulia 2

KAJIAN KEHILANGAN AIR PADA WILAYAH PELAYANAN PDAM ( TIRTA NAULI ) SIBOLGA Zuhendri Tanjung 1, Ahmad Perwira Mulia 2 KAJIAN KEHILANGAN AIR PADA WILAYAH PELAYANAN PDAM ( TIRTA NAULI ) SIBOLGA Zuhendri Tanjung 1, Ahmad Perwira Mulia 2 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No.1 Kampus USU

Lebih terperinci

EVALUASI KEHILANGAN AIR (WATER LOSSES) PDAM TIRTANADI PADANGSIDIMPUAN DI KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN SELATAN

EVALUASI KEHILANGAN AIR (WATER LOSSES) PDAM TIRTANADI PADANGSIDIMPUAN DI KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN SELATAN EVALUASI KEHILANGAN AIR (WATER LOSSES) PDAM TIRTANADI PADANGSIDIMPUAN DI KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN SELATAN Nikmad Arsad Siregar, Ahmad Perwira Mulia 2 Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara,

Lebih terperinci

PENURUNAN AIR TAK BEREKENING (Non Revenue Water) Ir. BUDI SUTJAHJO MT Anggota BPP SPAM

PENURUNAN AIR TAK BEREKENING (Non Revenue Water) Ir. BUDI SUTJAHJO MT Anggota BPP SPAM AIR TAK BEREKENING / NON REVENUE WATER 1 D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M BADAN PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM Jl. Wijaya I No. 68 Kebayoran Baru Jakarta, Telp. (021) 72789126,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan air tidak dapat dilepaskan dari kehidupan makhluk hidup karena air merupakan komponen vital yang sangat diperlukan terutama oleh manusia. Setiap harinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, tanpa air tidak akan ada kehidupan di bumi. Karena pentingnya kebutuhan akan air bersih,

Lebih terperinci

Studi Kehilangan Air Komersial (Studi Kasus: PDAM Kota Kendari Cabang Pohara)

Studi Kehilangan Air Komersial (Studi Kasus: PDAM Kota Kendari Cabang Pohara) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-355 Studi Komersial (Studi Kasus: PDAM Kota Kendari Cabang Pohara) Iis Puspitasari dan Alfan Purnomo Departemen Teknik Lingkungan,

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 TATA LETAK JARINGAN PIPA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 TATA LETAK JARINGAN PIPA V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 TATA LETAK JARINGAN PIPA Kegiatan perencanaan merupakan hal dasar dalam menentukan sistem distribusi air bersih. Menurut Dharmasetiawan (2004), kegiatan perencanaan terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup untuk dapat menjalankan segala aktivitasnya.tanpa air tidak akan ada kehidupan di bumi. Karena pentingnya kebutuhan air

Lebih terperinci

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI) FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI CLUSTER AHLI PENGENDALIAN EHILANGAN AIR NAMA ASESI NAMA ASESOR LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI)

Lebih terperinci

MONITORING TERHADAP KOMPONEN SAMBUNGAN RUMAH SEBAGAI SATU UPAYA PENGENDALIAN KEHILANGAN AIR DI PDAM KOTA MALANG

MONITORING TERHADAP KOMPONEN SAMBUNGAN RUMAH SEBAGAI SATU UPAYA PENGENDALIAN KEHILANGAN AIR DI PDAM KOTA MALANG MONITORING TERHADAP KOMPONEN SAMBUNGAN RUMAH SEBAGAI SATU UPAYA PENGENDALIAN KEHILANGAN AIR DI PDAM KOTA MALANG Sudiro Dosen Teknik Lingkungan FTSP ITN Malang ABSTRAKSI Kehilangan air merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Konsep Metodologi Penelitian Langkah penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada diagram alir penelitian pada Gambar 3.1 di bawah ini. Mulai Studi Literatur Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Non Revenue Water (NRW) Dunia air minum tidak pernah terlepas dengan istilah Non Revenue Water (NRW). NRW adalah total produksi perusahaan yang tidak memberikan penghasilan

Lebih terperinci

Rekomendasi Upaya Pengendalian Kehilangan Air

Rekomendasi Upaya Pengendalian Kehilangan Air Bab VI Rekomendasi Upaya Pengendalian Kehilangan Air VI.1 Umum Studi pengendalian kehilangan air untuk PDAM Kota Bandung tidak cukup hanya meneliti berapa besar nilai kehilangan air dan penyebab-penyebabnya,

Lebih terperinci

Analisis Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di PDAM Tulungagung

Analisis Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di PDAM Tulungagung JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-25 Analisis Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di PDAM Tulungagung Firga Yosefa dan Hariwiko Indarjanto

Lebih terperinci

Studi Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih di Desa Purwosari Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Jawa Tengah

Studi Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih di Desa Purwosari Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Jawa Tengah Studi Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih di Desa Purwosari Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Jawa Tengah Abhimata Pradipta, Tri Budi Prayogo, Riyanto Haribowo Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Air Minum Air adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, yakni peradaban manusia. Bahkan dapat dipastikan, tanpa pengembangan sumber daya air

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian Bab I V Metodologi Penelitian IV.1 Umum Untuk penentuan perhitungan penelitian kehilangan air pada sistem jaringan perpipaan distribusi air minum Kota Bandung, perlu diketahui dahulu apakah kehilangan

Lebih terperinci

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2013

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2013 PEMANFAATAN SIG UNTUK MONITORING KEBOCORAN JARINGAN PIPA PDAM DI KABUPATEN DEMAK Rr. Yossia Herlin A. 1), Arief Laila N. S.T.,M.Eng 2), Ir. Sutomo Kahar, M.Si 3) 1) Mahasiswa Teknik Geodesi Universitas

Lebih terperinci

meter, kesalahan pencatatan angka meter, pemakaian yang tidak tercatat misalnya untuk pengurasan dan pemadam kebakaran.

meter, kesalahan pencatatan angka meter, pemakaian yang tidak tercatat misalnya untuk pengurasan dan pemadam kebakaran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup untuk dapat menjalankan segala aktivitasnya. Tanpa air tidak akan ada kehidupan di bumi. Karena pentingnya kebutuhan air

Lebih terperinci

Perencanaan Pengembangan Sistem Distribusi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kedunguling Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur

Perencanaan Pengembangan Sistem Distribusi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kedunguling Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur Perencanaan Pengembangan Sistem Distribusi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kedunguling Kecamatan Candi Kabupaten Jawa Timur Oleh : Muhammad Ali Abdur Rosyid *) dan Indah Nurhayati **) Abstrak Cakupan pelayanan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitan ini adalah untuk mengidentifikasi pengelolaan air bersih pada instalasi pengolahan air (IPA) yang digunakan di kawasan Jababeka. 3.2.

Lebih terperinci

INFOMATEK Volume 19 Nomor 2 Desember 2017

INFOMATEK Volume 19 Nomor 2 Desember 2017 INFOMATEK Volume 19 Nomor 2 Desember 2017 PEMILIHAN ALTERNATIF JARINGAN DISTRIBUSI UTAMA (JDU) UNTUK PENGEMBANGAN SPAM REGIONAL DI KABUPATEN SUMEDANG, KABUPATEN MAJALENGKA, KABUPATEN CIREBON DAN KOTA CIREBON

Lebih terperinci

Penyediaan Air Minum di Dalam Gedung 1

Penyediaan Air Minum di Dalam Gedung 1 Penyediaan Air Minum di Dalam Gedung 1 Oleh Gede H. Cahyana 2 Adakah peran PDAM dalam penyediaan air minum di dalam gedung? Sebagai sebuah sistem, penyediaan air minum di dalam gedung memang bukanlah tanggung

Lebih terperinci

Perencanaan Zona Air Minum Prima (ZAMP) PDAM Kota Malang di Kecamatan Sukun

Perencanaan Zona Air Minum Prima (ZAMP) PDAM Kota Malang di Kecamatan Sukun Perencanaan Zona Air Minum Prima (ZAMP) PDAM Kota Malang di Kecamatan Sukun Mahasiswa: Fahir Hassan Nrp. 3310 100 004 Dosen Pembimbing: Dr. Ali Masduqi,ST.,MT Pengertian ZAMP Zona Air Minum Prima ( ZAMP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan, karena tanpa adanya air makhluk hidup tidak akan mampu hidup, begitu halnya dengan manusia yang sangat tergantung

Lebih terperinci

Studi Perencanaan Jaringan Distribusi Air Bersih Desa Sumberdadi Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar

Studi Perencanaan Jaringan Distribusi Air Bersih Desa Sumberdadi Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar Studi Perencanaan Jaringan Distribusi Air Bersih Desa Sumberdadi Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar Handika Putrawan 1, Ery Suhartanto 2, Riyanto Haribowo 2 1) Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN 62 BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian awal dilakukan pada periode 10 September 2012 dengan menghimpun data PDAM Tirta Lawu Kabupaten Karanganyar tahun

Lebih terperinci

ANALISIS KEHILANGAN AIR FISIK PDAM TIRTANADI SUNGGAL PADA WILAYAH PELAYANAN KOMPLEKS GRAHA SUNGGAL EGIA PUTRI KARINA SEMBIRING

ANALISIS KEHILANGAN AIR FISIK PDAM TIRTANADI SUNGGAL PADA WILAYAH PELAYANAN KOMPLEKS GRAHA SUNGGAL EGIA PUTRI KARINA SEMBIRING ANALISIS KEHILANGAN AIR FISIK PDAM TIRTANADI SUNGGAL PADA WILAYAH PELAYANAN KOMPLEKS GRAHA SUNGGAL TUGAS AKHIR Oleh EGIA PUTRI KARINA SEMBIRING 12 0407 042 TUGAS AKHIR INI DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI SEBAGIAN

Lebih terperinci

EVALUASI PENGALIRAN AIR PADA JARINGAN PIPA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) KOTA MENGWI KABUPATEN BADUNG

EVALUASI PENGALIRAN AIR PADA JARINGAN PIPA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) KOTA MENGWI KABUPATEN BADUNG EVALUASI PENGALIRAN AIR PADA JARINGAN PIPA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) KOTA MENGWI KABUPATEN BADUNG Oleh: Putu Doddy Heka Ardana 1, Erdi 2 ABSTRAK Bagi manusia air bersih merupakan sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi atau perusahaan memerlukan sumber daya untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi atau perusahaan memerlukan sumber daya untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi atau perusahaan memerlukan sumber daya untuk mencapai tujuannya. Sumber daya merupakan sumber energi, tenaga, kekuatan yang diperlukan untuk menciptakan daya,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR ISI iv. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR NOTASI... xiii

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR ISI iv. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR NOTASI... xiii ABSTRAK Suplai air bersih di Kota Tebing Tinggi dilayani oleh PDAM Tirta Bulian. Namun penambahan jumlah konsumen yang tidak diikuti dengan peningkatan kapasitas jaringan, penyediaan dan pelayanan air

Lebih terperinci

Perencanaan pengembangan SPAM

Perencanaan pengembangan SPAM Perencanaan pengembangan SPAM Dasar Hukum PP No. 16/2005: Pengembangan SPAM Peraturan Menteri PU No. 18/PRT/M/2007: Penyelenggaraan Pengembangan SPAM Ruang Lingkup Perencanaan pengembangan SPAM terdiri

Lebih terperinci

STRATEGI PENURUNAN KEBOCORAN DI SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH KOTA MATARAM

STRATEGI PENURUNAN KEBOCORAN DI SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH KOTA MATARAM STRATEGI PENURUNAN KEBOCORAN DI SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH KOTA MATARAM Oleh: Indah Eka Febriany (3312202812) Dosen Pembimbing Alia Damayanti ST, MT, PhD PROGRAM MAGISTER TEKNIK SANITASI LINGKUNGAN JUR.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (RI SPAM) KABUPATEN CIREBON TAHUN 2015-2030 DENGAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. NON REVENUED WATER (NRW) Dalam penulisan Tugas Akhir ini, berpedoman pada beberapa hal yang bisa dijadikan acuan meliputi: 1) Kehilangan air dapat didefinisikan sebagai selisih

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS MODEL HIDROLIS JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH UTAMA KOTA NIAMEY

BAB V ANALISIS MODEL HIDROLIS JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH UTAMA KOTA NIAMEY BAB V ANALISIS MODEL HIDROLIS JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH UTAMA KOTA NIAMEY 5.1 Umum Untuk menentukan jangkauan pengembangan jaringan di Niamey, sebuah model dari jaringan eksisting dibuat. Model ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENGERJAAN

BAB III METODOLOGI PENGERJAAN BAB III METODOLOGI PENGERJAAN Tugas akhir ini merupakan pengembangan dari tugas akhir dari Rahmat Satria Dewangga yang berjudul Pemodelan Jaringan dan Sistem Distribusi Air Minum pada Pipa Primer dengan

Lebih terperinci

BAB V PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM

BAB V PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM BAB V PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM 5.1. Umum Kegiatan perencanaan untuk sistem distribusi air minum ada dua kategori yaitu : Perencanaan pada daerah yang belum ada sistem distribusi perpipaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup termasuk manusia. Keberadaan air baik kualitas maupun kuantitas akan berpengaruh pada kehidupan manusia. Sistem penyediaan

Lebih terperinci

4.1. PENGUMPULAN DATA

4.1. PENGUMPULAN DATA Metodologi adalah acuan untuk menentukan langkah-langkah kegiatan yang perlu diambil dalam suatu analisa permasalahan. Penerapan secara sistematis perlu digunakan untuk menentukan akurat atau tidaknya

Lebih terperinci

Tabel IV.1 Guna Lahan Perumahan Dan Proyeksi Jumlah Penduduk

Tabel IV.1 Guna Lahan Perumahan Dan Proyeksi Jumlah Penduduk 86 BAB IV KAJIAN PEMBIAYAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH 4.1 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Proyeksi kebutuhan air bersih pada wilayah pelayanan yang telah ditentukan didapat berdasarkan guna lahan rencana Kabupaten

Lebih terperinci

PENYUSUNAN NERACA AIR SEBAGAI FUNGSI KONTROL LAJU KEHILANGAN AIR PDAM (STUDI KASUS PDAM KOTA SEMARANG)

PENYUSUNAN NERACA AIR SEBAGAI FUNGSI KONTROL LAJU KEHILANGAN AIR PDAM (STUDI KASUS PDAM KOTA SEMARANG) B.2. Penyusunan Neraca Air sebagai Fungsi Kontrol Laju Kehilangan Air PDAM PENYUSUNAN NERACA AIR SEBAGAI FUNGSI KONTROL LAJU KEHILANGAN AIR PDAM (STUDI KASUS PDAM KOTA SEMARANG) COMPILING WATER BALANCE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Manusia membutuhkan air dalam kuantitas dan kualitas tertentu dalam melakukan aktivitas dan menopang kehidupannya.

Lebih terperinci

ANALISIS KEHILANGAN AIR PADA PIPA JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KECAMATAN BAKI, KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS KEHILANGAN AIR PADA PIPA JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KECAMATAN BAKI, KABUPATEN SUKOHARJO ANALISIS KEHILANGAN AIR PADA PIPA JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KECAMATAN BAKI, KABUPATEN SUKOHARJO Analysis of Water Loss on The Clean Water Distribution Network Pipe at PDAM Baki Subdistrict, Sukoharjo

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ali Masduqi

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ali Masduqi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Ali Masduqi Penyediaan Air Minum Aspek Teknis Unit Air Baku Unit Produksi Unit Distribusi Unit Pelayanan Unit Pengelolaan Aspek Keuangan Aspek Sosial Tanggap Kebutuhan

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM JARINGAN DAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PEDESAAN (STUDI KASUS DESA WAREMBUNGAN)

DESAIN SISTEM JARINGAN DAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PEDESAAN (STUDI KASUS DESA WAREMBUNGAN) DESAIN SISTEM JARINGAN DAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PEDESAAN (STUDI KASUS DESA WAREMBUNGAN) Tiny Mananoma, Lambertus Tanudjaja, Tommy Jansen Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado

Lebih terperinci

STUDI PERENCANAAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG ABSTRAK

STUDI PERENCANAAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG ABSTRAK STUDI PERENCANAAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG Bastyo Tafano, Eko Noerhayati, Azizah Rachmawati Email: tyotafa@ymail.com ABSTRAK Kecamatan Ngunut merupakan salah satu

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN DEBIT KEBUTUHAN PADA ZONA PELAYANAN AIR BERSIH DI PDAM TIRTA MEULABOH

PENGARUH PENAMBAHAN DEBIT KEBUTUHAN PADA ZONA PELAYANAN AIR BERSIH DI PDAM TIRTA MEULABOH PENGARUH PENAMBAHAN DEBIT KEBUTUHAN PADA ZONA PELAYANAN AIR BERSIH DI PDAM TIRTA MEULABOH BENNY SYAHPUTRA 1 ABSTRAK Permasalahan jaringan perpipaan merupakan suatu hal yang rumit dan komplek, disatu sisi

Lebih terperinci

Peningkatan Pelayanan Penyediaan Air Minum Kota Blitar

Peningkatan Pelayanan Penyediaan Air Minum Kota Blitar C369 Peningkatan Pelayanan Penyediaan Air Minum Kota Blitar Ichwan Rahmawan Widodo dan Hari Wiko Indarjanto Departemen Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten didirikan berdasar kan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkalis Nomor 4 Tahun 1994 Tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pembangunan pada suatu daerah sering membawa dampak, baik dari nilai positif maupun nilai negatif. Semakin berkembangnya suatu daerah tersebut akan meningkatkan

Lebih terperinci

PERMASALAHAN ALIRAN AIR

PERMASALAHAN ALIRAN AIR PERMASALAHAN ALIRAN AIR A. Mengapa air tidak mengalir? Penyebab air tidak mengalir pada pelanggan adalah : - Permasalahan di sistem perpipaan pelanggan. - Stopkran yang ada di pelanggan rusak (dalam posisi

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGESAHAN RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SERTA RENCANA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA BATU TAHUN ANGGARAN 2013

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL SIMULASI HIDROLIS JARINGAN DISTRIBUSI PDAM BADAKSINGA

BAB V ANALISIS HASIL SIMULASI HIDROLIS JARINGAN DISTRIBUSI PDAM BADAKSINGA BAB V ANALISIS HASIL SIMULASI HIDROLIS JARINGAN DISTRIBUSI PDAM BADAKSINGA Kondisi air pada jaringan distribusi terbagi menjadi dua parameter penting, yaitu berkaitan dengan kualitasnya dan kondisi hidrolisnya.

Lebih terperinci

Kata Kunci : IPA Penet, Daerah Layanan, Jaringan Distribusi Utama, Suplesi dan software WaterNet

Kata Kunci : IPA Penet, Daerah Layanan, Jaringan Distribusi Utama, Suplesi dan software WaterNet ABSTRAK Peningkatan kebutuhan air di wilayah Kabupaten Badung terutama Kecamatan Kuta dan Kota Denpasar terutama Kecamatan Denpasar Barat disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk yang pesat. Sehingga

Lebih terperinci

Kajian Pengenaan PPN atas Penyediaan Air Bersih dan Biaya Jasa Penggelolaan SDA (BPSDA)

Kajian Pengenaan PPN atas Penyediaan Air Bersih dan Biaya Jasa Penggelolaan SDA (BPSDA) Kajian Pengenaan PPN atas Penyediaan Air Bersih dan Biaya Jasa Penggelolaan SDA (BPSDA) Oleh : Benny Gunawan Ardiansyah, Peneliti Badan Kebijakan Fiskal 1. Pendahuluan Pasal 33 Undang- undang Dasar 1945

Lebih terperinci

EVALUASI KEHILANGAN AIR (WATER LOSSES) PDAM TIRTANADI PADANGSIDIMPUAN DI KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN SELATAN NIKMAD ARSAD SIREGAR

EVALUASI KEHILANGAN AIR (WATER LOSSES) PDAM TIRTANADI PADANGSIDIMPUAN DI KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN SELATAN NIKMAD ARSAD SIREGAR EVALUASI KEHILANGAN AIR (WATER LOSSES) PDAM TIRTANADI PADANGSIDIMPUAN DI KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN SELATAN Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat Untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik

Lebih terperinci

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI) FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI CLUSTER OPERATOR INSTRUMENTASI SPAM NAMA PEMOHON NAMA ASESOR LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI)

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYEDIAAN AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM SURYA SEMBADA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Analisis dan Rencana Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih Unit Cabang Timur PDAM Kabupaten Klaten

Analisis dan Rencana Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih Unit Cabang Timur PDAM Kabupaten Klaten D150 Analisis dan Rencana Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih Unit Cabang Timur PDAM Kabupaten Klaten Ana Tri Lestari dan Hariwiko Indarjanto Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI EKSISTING JARINGAN DISTRIBUSI PDAM KOTA BANDUNG

BAB IV KONDISI EKSISTING JARINGAN DISTRIBUSI PDAM KOTA BANDUNG BAB IV KONDISI EKSISTING JARINGAN DISTRIBUSI PDAM KOTA BANDUNG IV.1 SUMBER AIR BAKU Air baku yang digunakan dalam sistem produksi air bersih PDAM Kota Bandung saat ini berasal dari 3 (tiga) jenis sumber,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTIM PELAYANAN AIR BERSIH

PENGEMBANGAN SISTIM PELAYANAN AIR BERSIH PENGEMBANGAN SISTIM PELAYANAN AIR BERSIH Ridwan Naway F. Halim, M. I. Jasin, L. Kawet Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi email: Ridwannaway@ymail.com ABSTRAK Kawasan Perumahan

Lebih terperinci

OLEH: Loufzarahma Tritama Nazar NRP DOSEN PEMBIMBING: Ir. Eddy Setiadi Soedjono, Dipl.SE.,M.Sc., Ph.D

OLEH: Loufzarahma Tritama Nazar NRP DOSEN PEMBIMBING: Ir. Eddy Setiadi Soedjono, Dipl.SE.,M.Sc., Ph.D TUGAS AKHIR RE-091324 STUDI PENGARUH AKURASI METER AIR TERHADAP TINGKAT KEHILANGAN AIR OLEH: Loufzarahma Tritama Nazar NRP. 3308100049 DOSEN PEMBIMBING: Ir. Eddy Setiadi Soedjono, Dipl.SE.,M.Sc., Ph.D

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Gambar 4.1: Gedung Operasional PDAM Tirta Indragiri

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Gambar 4.1: Gedung Operasional PDAM Tirta Indragiri 51 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Tinjauan Umum Perusahaan Gambar 4.1: Gedung Operasional PDAM Tirta Indragiri Sumber: PDAM Tirta Indragiri Awalnya prasarana air bersih di Kabupaten Indragiri

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR STUDI KEHANDALAN METER AIR

TUGAS AKHIR STUDI KEHANDALAN METER AIR TUGAS AKHIR STUDI KEHANDALAN METER AIR Oleh : Nasta Rofika/3308100113 Dosen Pembimbing: Ir. Eddy S. Soedjono, Dipl.SE, M.Sc, PhD TEKNIK LINGKUNGAN-FTSP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian mengenai jalur pengiriman air dilakukan di sekitar Kampus IPB Darmaga. Penelitian selanjutnya mengenai kebutuhan air aktual kampus, dilakukan

Lebih terperinci

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI) FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI CLUSTER OPERATOR BANGUNAN PENANGAP MATA AIR NAMA ASESI NAMA ASESOR LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP

Lebih terperinci

STUDI PENYUSUNAN PROGRAM PENYEHATAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN LAMONGAN

STUDI PENYUSUNAN PROGRAM PENYEHATAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN LAMONGAN STUDI PENYUSUNAN PROGRAM PENYEHATAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN LAMONGAN Edy Wiyono Jurusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arief Rahman Hakim 100 Surabaya

Lebih terperinci

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI) FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI CLUSTER OPERATOR SUMUR DALAM NAMA PEMOHON NAMA ASESOR LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI) FR-APL-02

Lebih terperinci

Oleh : Lutvi Novianto *) dan Indah Nurhayati **) Abstrak

Oleh : Lutvi Novianto *) dan Indah Nurhayati **) Abstrak APLIKASI WATERCAD UNTUK PEMODELAN DAN SIMULASI RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN AIR BERSIH UMBULAN II TAHUN 2022 - OFF TAKE SIDOARJO PDAM DELTA TIRTA KABUPATEN SIDOARJO Oleh : Lutvi Novianto *) dan Indah Nurhayati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. PT.Chevron Pacific Indonesia (PT. CPI) merupakan perusahaan minyak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. PT.Chevron Pacific Indonesia (PT. CPI) merupakan perusahaan minyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT.Chevron Pacific Indonesia (PT. CPI) merupakan perusahaan minyak terbesar di Indonesia. PT. CPI memperhatikan kebutuhan masyarakatyang tinggal di lingkungan PT.

Lebih terperinci

STUDI EVALUASI DAN PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KOTA MALANG PADA KECAMATAN KEDUNGKANDANG

STUDI EVALUASI DAN PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KOTA MALANG PADA KECAMATAN KEDUNGKANDANG Volume 14, Nomor 1 STUDI EVALUASI DAN PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KOTA MALANG PADA KECAMATAN KEDUNGKANDANG Evaluation and Development of Water Distribution Network PDAM Malang in Kedungkandang

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 21 TAHUN 2014

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 21 TAHUN 2014 SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

Lebih terperinci

PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA KIMA BAJO KECAMATAN WORI

PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA KIMA BAJO KECAMATAN WORI PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA KIMA BAJO KECAMATAN WORI Fenny Nelwan E. M. Wuisan, L. Tanudjaja Fakultas Teknik, Jurusan Sipil, Universitas Sam Ratulangi Email: nelwanfenny@ymail.com ABSTRAK Air

Lebih terperinci

STUDI PERENCANAAN PIPA TRANSMISI DALAM PEMANFAATAN SUMBER MATA AIR UMBULAN UNTUK KOTA SURABAYA

STUDI PERENCANAAN PIPA TRANSMISI DALAM PEMANFAATAN SUMBER MATA AIR UMBULAN UNTUK KOTA SURABAYA STUDI PERENCANAAN PIPA TRANSMISI DALAM PEMANFAATAN SUMBER MATA AIR UMBULAN UNTUK KOTA SURABAYA Indra Cahya Purnama, Nadjadji Anwar, dan Wasis Wardoyo. Jurusan Teknis Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN SEBAGAI. Dosen Pembimbing : Dr. Ali Masduqi, ST. MT. Nohanamian Tambun

TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN SEBAGAI. Dosen Pembimbing : Dr. Ali Masduqi, ST. MT. Nohanamian Tambun TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN SEBAGAI SUMBER AIR BERSIH PDAM JAYAPURA Dosen Pembimbing : Dr. Ali Masduqi, ST. MT Nohanamian Tambun 3306 100 018 Latar Belakang Pembangunan yang semakin berkembang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v viii x xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

STANDAR KEBUTUHAN AIR DAN KOMPONEN UNIT SPAM I PUTU GUSTAVE S. P., ST., M.ENG

STANDAR KEBUTUHAN AIR DAN KOMPONEN UNIT SPAM I PUTU GUSTAVE S. P., ST., M.ENG STANDAR KEBUTUHAN AIR DAN KOMPONEN UNIT SPAM I PUTU GUSTAVE S. P., ST., M.ENG LANDASAN HUKUM UndangUndang Nomor 7 Tahun 04 tentang Sumber Daya Air Peraturan Pemerintah Repbulik Indonesia Nomor : 42 Tahun

Lebih terperinci

BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT

BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT OUTLINE 1 2 3 PENDAHULUAN PENJELASAN MENGENAI PENILAIAN KINERJA

Lebih terperinci

KAJIAN KEHILANGAN AIR PADA WILAYAH PELAYANAN PDAM (TIRTA NAULI) SIBOLGA

KAJIAN KEHILANGAN AIR PADA WILAYAH PELAYANAN PDAM (TIRTA NAULI) SIBOLGA KAJIAN KEHILANGAN AIR PADA WILAYAH PELAYANAN PDAM (TIRTA NAULI) SIBOLGA TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk menempuh Colloqium Doqtum/ Ujian Sarjana Teknik Sipil

Lebih terperinci

EVALUASI DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM KOTA MOJOKERTO

EVALUASI DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM KOTA MOJOKERTO TUGAS AKHIR EVALUASI DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM KOTA MOJOKERTO DISUSUN OLEH: ADE IWAN KURNIAWAN _ 3307100094 1 TEKNIK LINGKUNGAN -ITS Bab I Pendahuluan Latar Belakang * IPA

Lebih terperinci

STUDI PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA NGABEAN KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH JURNAL ILMIAH

STUDI PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA NGABEAN KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH JURNAL ILMIAH STUDI PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA NGABEAN KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH JURNAL ILMIAH TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI PEMANFAATAN DAN PENDAYAGUNAAN SDA Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SISTEM PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI PDAM DUA SUDARA KOTA BITUNG UNTUK MELANJUTKAN PELAYANAN

PENGELOLAAN SISTEM PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI PDAM DUA SUDARA KOTA BITUNG UNTUK MELANJUTKAN PELAYANAN PENGELOLAAN SISTEM PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI PDAM DUA SUDARA KOTA BITUNG UNTUK MELANJUTKAN PELAYANAN Ollivia Zusan Darenoh 1, Joni Hermana 2 dan I. D. A. A. Warmadewanthi 2 1 Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA. Tata Kelola Program Hibah Air Minum Perkotaan APBN Murni TA 2016

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA. Tata Kelola Program Hibah Air Minum Perkotaan APBN Murni TA 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Tata Kelola Program Hibah Air Minum Perkotaan APBN Murni TA 2016 1 Program Hibah Air Minum APBN Tahun 2016 Latar Belakang

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PAM.MM02.007.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Air bersih adalah sumber daya yang jumlahnya terbatas, sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Air bersih adalah sumber daya yang jumlahnya terbatas, sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih adalah sumber daya yang jumlahnya terbatas, sehingga penggunaan air bersih harus memperhatikan prinsip hemat. Dalam mendistribusikan air, Perusahaan

Lebih terperinci

Aplikasi Software WaterCAD untuk Evaluasi dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih PDAM Unit Lawang

Aplikasi Software WaterCAD untuk Evaluasi dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih PDAM Unit Lawang Aplikasi Software WaterCAD untuk Evaluasi dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih PDAM Unit Lawang Ira Puspita Sari 1, Endang Purwati 2, Rahmah Dara Lufira 2 1) Mahasiswa Program Sarjana Teknik

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA PDAM

PENILAIAN KINERJA PDAM KINERJA PDAM 2017 Disampaikan pada Acara Press Release tentang Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM), Kementerian PUPR, Jakarta 14 Desember 2017 OUTLINE Dasar Hukum berdirinya

Lebih terperinci

-1- DOKUMEN STANDAR EVALUASI

-1- DOKUMEN STANDAR EVALUASI -1- LAMPIRAN IX PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR EVALUASI A. EVALUASI TEKNIS 1. Ringkasan data

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 KONDISI UMUM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KAMPUS IPB DRAMAGA Penyelenggaraan kegiatan pendidikan di kampus IPB Dramaga tidak bisa terlaksana tanpa adanya air bersih. Saat ini pemenuhan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI OPERASI TEKNIS DAN PEMELIHARAAN INSTALASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) KAMPUS UGM TAHAP I...I LEMBAR PERSYARATAN...

DAFTAR ISI OPERASI TEKNIS DAN PEMELIHARAAN INSTALASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) KAMPUS UGM TAHAP I...I LEMBAR PERSYARATAN... DAFTAR ISI OPERASI TEKNIS DAN PEMELIHARAAN INSTALASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) KAMPUS UGM TAHAP I...I LEMBAR PERSYARATAN... II PENGESAHAN... III PERNYATAAN KEASLIAN...IV LEMBAR HAK CIPTA DAN STATUS...

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM MANAJEMEN RESERVOIR PDAM TIRTAULI DI KELURUHAN TONG MARIMBUN KECAMATAN SIANTAR MARIMBUN KOTA PEMATANGSIANTAR

EVALUASI SISTEM MANAJEMEN RESERVOIR PDAM TIRTAULI DI KELURUHAN TONG MARIMBUN KECAMATAN SIANTAR MARIMBUN KOTA PEMATANGSIANTAR Jurnal Rancang Sipil Volume 2 Nomor 1, Juni 2013 1 EVALUASI SISTEM MANAJEMEN RESERVOIR PDAM TIRTAULI DI KELURUHAN TONG MARIMBUN KECAMATAN SIANTAR MARIMBUN KOTA PEMATANGSIANTAR Novdin M Sianturi 1, 1 Dosen

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 21 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 21 TAHUN 2006 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 21 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM "DELTA TIRTA" KABUPATEN SIDOARJO BUPATI SIDOARJO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tersusun atas sistem pipa, pompa, reservoir dan perlengkapan lainnya. Sistem

BAB I PENDAHULUAN. yang tersusun atas sistem pipa, pompa, reservoir dan perlengkapan lainnya. Sistem BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Sistem distribusi air bersih umumnya merupakan suatu jaringan pemipaan yang tersusun atas sistem pipa, pompa, reservoir dan perlengkapan lainnya. Sistem penyediaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Visi, Misi, Strategi dan Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Visi, Misi, Strategi dan Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung pada mulanya milik Belanda didirikan tahun 1916 dengan nama Water Leiding Bednif (Perusahaan Air). Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB 4 KINERJA PDAM KABUPATEN PONOROGO TAHUN

BAB 4 KINERJA PDAM KABUPATEN PONOROGO TAHUN BAB 4 KINERJA PDAM KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2007-2009 Penilaian kinerja PDAM Kabupaten Ponorogo tahun 2007-2009 berdasarkan Kepmendagri No.47 Tahun 1999 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja PDAM. Kinerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kehilangan air bersih atau air PDAM sering di sebut sebagai Non-Revenue-Water

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kehilangan air bersih atau air PDAM sering di sebut sebagai Non-Revenue-Water BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Kehilangan air bersih atau air PDAM sering di sebut sebagai Non-Revenue-Water (NRW).sederhananya adalah air bersih yang menjadi olahan yang tidak menjadi pendapatan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ARIF SETIAWAN NIM I PROGRAM STUDI DIII TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ARIF SETIAWAN NIM I PROGRAM STUDI DIII TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PERENCANAAN SISTEM TRANSMISI AIR BERSIH UNTUK PELAYANAN MASYARAKAT KECAMATAN BOYOLALI DARI SUMBER MATA AIR UMBUL TLATAR DESA KEBONBIMO KECAMATAN BOYOLALI PADA TAHUN 2020 TUGAS AKHIR Disusun sebagai Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Disamping kebutuhan manusia untuk mengonsumsi air sehari hari, air juga

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Disamping kebutuhan manusia untuk mengonsumsi air sehari hari, air juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air merupakan salah satu hal yang penting bagi manusia sebagai makhluk hidup. Disamping kebutuhan manusia untuk mengonsumsi air sehari hari, air juga mempunyai

Lebih terperinci