VISI DAN MISI KABUPATEN MAPPI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VISI DAN MISI KABUPATEN MAPPI"

Transkripsi

1 VISI DAN MISI KABUPATEN MAPPI 1 VISI Visi pembangunan di Kabupaten Mappi tahun adalah: 1 MAPPI KAWASAN SEJUTA RAWA PRODUKTIF DI SELATAN PAPUA YANG BERBUDAYA, MAJU, MANDIRI, DAN ADIL Visi pembangunan tersebut merupakan implementasi dari upaya turut mendukung terwujudnya Visi Pembangunan Provinsi Papua (yaitu Papua Yang Mandiri Secara Sosial, Budaya, Ekonomi dan Politik ) dan Visi Pembangunan Nasional (yaitu Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil Dan Makmur ). Dengan demikian, cita-cita sekaligus amanat masyarakat Kabupaten Mappi untuk dapat hidup dalam kemajuan dan kemandirian secara berkeadilan yang berlandaskan nilai-nilai luhur adat dan kebudayaan, akan dapat diwujudnyatakan pada akhir periode perencanaan. Visi Pembangunan Kabupaten Mappi juga tidak dapat dipisahkan dari nilai filosofis yang terkandung dalam motto Kabupaten Mappi yaitu Usubi Yohokuda Tako Bayaman atau Damai Bersehati Saling Melayani. Oleh karenanya, Mappi Kawasan Sejuta Rawa Produktif di Selatan Papua yang Berbudaya, Maju, Mandiri, dan Adil diharapkan dapat diwujudkan melalui proses pembangunan yang interaktif, produktif, dan dinamis yang mengutamakan keharmonisan dan kedamaian. Cakupan pernyataan Visi sebagaimana tersebut di atas secara garis besar mengandung dua bagian pokok, yaitu: pertama, Kawasan Sejuta Rawa Produktif di Selatan Papua menunjukkan eksistensi dan jati diri wilayah Kabupaten Mappi yang menjadi faktor pembeda dari wilayah kabupaten/kota atau daerah lainnya dalam konstelasi regional, nasional, dan internasional; dan kedua, Berbudaya, Maju, Mandiri, dan Adil menunjukkan tujuan dan cita-cita masyarakat Kabupaten Mappi yang akan diwujudnyatakan dalam kurun waktu 20 tahun. Adapun pengertian yang terkandung dalam pernyataan Visi tersebut masing-masing adalah sebagaimana diuraikan di bawah ini. (a) Kawasan Sejuta Rawa Kawasan Sejuta Rawa mengandung makna bahwa kondisi fisik geografis dan topografis kawasan Mappi yang sebagian besar berupa dataran rendah berawa-rawa, merupakan karakter khas dan unik yang mempunyai daya ungkit bagi eksistensi dan jati diri Kabupaten Mappi dalam konstelasi regional, nasional dan internasional, serta sekaligus sebagai potensi sumber daya yang mampu memberikan nilai tambah bagi kemajuan dan keberlanjutan pembangunan di Kabupaten Mappi. Fakta

2 (b) (c) (d) (e) 2 karakteristik yang unik dan potensial tersebut ditunjukkan oleh profil rupa bumi kawasan Mappi yang mana lebih dari 2-juta hektar merupakan bentangan dataran rendah berawa-rawa, diselingi alur 9 DAS (daerah aliran sungai) yang terurai menjadi 14 sungai besar, dan bermuara ke Laut Arafura dengan bentangan garis pantai sepanjang 215 km; Kawasan Sejuta Rawa Produktif mengandung makna bahwa Kabupaten Mappi merupakan daerah penghasil produk-produk dasar maupun olahan hasil budi daya pertanian, hutan, dan perairan rawa/ sungai/ laut yang handal, baik dalam skala lokal, regional dan nasional, yang tercermin dari: (i) daya dukung dan ketersediaan sumber daya alam yang cukup besar; (ii) meningkatnya kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia (masyarakat) dalam mengelola potensi sumber daya alam yang ada secara optimal dan ramah lingkungan; (iii) daya dukung kelembagaan dan kebijakan pemerintah daerah yang sepenuhnya mengarahkan orientasi pengelolaan sumber daya alam pada upaya yang menunjang peningkatan produktifitas dan kesejahteraan masyarakat tanpa mengabaikan aspek-aspek kelestarian lingkungan hidup; dan (iv) sinergitas tri-pilar pembangunan (antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha) dalam pengelolaan sumber daya alam, sehingga mampu menghasilkan nilai tambah serta manfaat nyata dalam mendorong percepatan sekaligus menjamin keberlanjutan pembangunan masyarakat khususnya dan pembangunan daerah di Kabupaten Mappi pada umumnya. Di Selatan Papua Di Selatan Papua mengandung makna bahwa Kabupaten Mappi secara geografis terletak di bagian selatan pulau Papua, sebagai salah satu pulau terbesar di Indonesia dengan potensi daya dukung sumber daya alam yang luar biasa. Kabupaten Mappi terletak pada posisi geografis strategis di wilayah timur Indonesia dan berdekatan dengan perbatasan antar Negara (Papua New Guinea); Berbudaya Mappi yang Berbudaya mengandung makna bahwa pembangunan jangka panjang ( ) di Kabupaten Mappi diarahkan untuk dapat mewujudkan karakter masyarakat yang berbudi luhur dan beradab, yang tercermin dari karakter masyarakat yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, taat kepada tata aturan hukum yang berlaku, dan mampu menunjukkan identitas jati dirinya berlandaskan nilai-nilai luhur kearifan lokal (adat istiadat / tradisi yang positif) sebagai suatu fakta kesejarahan sekaligus kekayaan intelektual yang mempunyai nilai eksistensi tersendiri dalam konteks perkembangan peradaban lokal, regional, nasional, dan internasional. Maju Mappi yang Maju mengandung makna bahwa pembangunan jangka panjang ( ) di Kabupaten Mappi diarahkan untuk dapat mewujudkan kemajuan daerah dalam bidang sosial budaya, sosial ekonomi, dan sosial politik yang tercermin dari

3 (f) meningkatnya capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang semakin tinggi, Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) yang terkendali, meningkatnya capaian Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yang semakin baik, dan dinamika kehidupan Politik yang semakin kondusif. Capaian IPM yang semakin tinggi merupakan indikasi dari meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersedia yang ditunjukkan oleh: (i) meningkatnya angka partisipasi sekolah, angka rata-rata kelulusan, angka melanjutkan sekolah yang disertai capaian strata pendidikan yang semakin tinggi; (ii) meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang ditunjukkan oleh menurunnya angka kematian ibu dan bayi, angka kecukupan gizi yang semakin baik, serta usia harapan hidup yang terus meningkat; (iii) meningkatnya produktifitas dan daya beli masyarakat seiring dengan perkembangan kondisi perekonomian daerah. Capaian LPP yang terkendali merupakan indikasi dari meningkatnya kualitas penyelenggaraan sistem pelayanan kependudukan yang ditunjukkan oleh: (i) meningkatnya kualitas data kependudukan; (ii) meningkatnya kualitas pelayanan sosial (pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, ketahanan pangan, dan perumahan) sebagai outcome perencanaan berbasis demografi. Capaian LPE yang semakin baik merupakan indikasi kemajuan perekonomian daerah maupun masyarakat yang ditunjukkan oleh: (i) meningkatnya kapasitas produksi sektor-sektor unggulan kontributor pembentuk PDRB, baik sektor primer, sekunder, dan tertier; (ii) meningkatnya intensitas pengendalian pemanfaatan sumber daya alam secara efektif, efisien dan berwawasan lingkungan; (iii) meningkatnya pendapatan per-kapita penduduk; (iv) meningkatnya nilai distribusi hasil produksi, pada pasar domestik, nasional maupun ekspor, yang didukung nilai investasi yang terus meningkat; dan (v) meningkatnya kualitas dan kuantitas lembaga pendukung perekonomian daerah yang tertata dan berfungsi baik, yang dapat menunjang stabilitas dan daya tahan serta daya adaptasi yang handal terhadap dinamika perekonomian regional, nasional maupun global. Dinamika kehidupan politik yang semakin kondusif merupakan indikasi dari kemajuan politik di daerah yang ditunjukkan oleh: (i) meningkatnya peran dan fungsi lembaga politik dalam menyalurkan aspirasi masyarakat; (ii) meningkatnya kompetensi lembaga politik dalam pengawasan penyelenggaraan pemerintahan; (iii) meningkatnya upaya penegakkan hukum dan produk hukum daerah yang dapat memberikan perubahan kepada masyarakat dalam menghadapi perkembangan dan kemajuan iptek; dan (iv) meningkatnya efektifitas pelaksanaan prinsip-prinsip good governance dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. Mandiri Mappi yang Mandiri mengandung makna bahwa pembangunan jangka panjang ( ) di Kabupaten Mappi diarahkan untuk dapat mewujudkan kemandirian daerah dalam kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan politik yang tercermin dari kemampuan melaksanakan pembangunan di segala bidang dengan bertumpu pada kekuatan sendiri dan ketersediaan sumber daya yang ada serta dilandasi oleh hakekat kemerdekaan yang memberikan hak dan kebebasan bagi setiap masyarakat untuk menentukan nasibnya sendiri sekaligus menentukan apa yang terbaik bagi masyarakatnya. Kemandirian yang terbangun diletakkan dalam kerangka luas yang tidak terbatas pada kebebasan dari keterisolasian saja, tetapi juga memahami adanya kondisi saling ketergantungan yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan bermasyarakat dalam lingkup regional, nasional maupun internasional, serta dilandasi pula oleh paham yang proaktif (bukan reaktif atau defensif) yang menyadari bahwa kehidupan dan 3

4 (g) kondisi saling ketergantungan senantiasa berubah-ubah baik konstelasinya, perimbangannya, maupun nilai-nilai yang mendasarinya atau mempengaruhinya. Indikasi dari kemandirian akan terukur dari aspek-aspek: (i) meningkatnya ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dan kemajuan pembangunan di daerah; (ii) meningkatnya kualitas dan kompetensi aparatur pemerintah daerah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya; (iii) meningkatnya kemampuan fiskal dan keuangan daerah dalam menyediakan anggaran dan membiayai pembangunan yang bersumber dari pendapatan asli daerah sendiri, mengelola kontribusi dari partisipasi dunia usaha, mengelola kerja sama antar daerah, maupun mengerahkan kekuatan swadaya masyarakat secara arif dan bijaksana; (iv) meningkatnya status, peran dan fungsi daerah dalam konteks wilayah pembangunan di tingkat regional dan nasional yang dicapai melalui peningkatan nilai kontribusi perekonomian daerah (PDB/PDRB per-kapita) dalam konteks pertumbuhan ekonomi regional dan nasional; dan (v) meningkatnya status, peran dan fungsi daerah dalam konstelasi kehidupan politik di tingkat regional dan nasional. Kemajuan dan kemandirian daerah yang tercermin dalam keseluruhan aspek kehidupan dalam kelembagaan, pranata dan nilai yang mendasari kehidupan politik dan sosial. Kemajuan dan kemandirian suatu daerah merupakan suatu cerminanan sikap daerah dan masyarakat mengenai keadaanya dan mampu mengatasi segala tantangan yang dihadapi. Sikap kemajuan dan kemandirian tercermin dalam setiap aspek baik ekonomi, sosial, budaya dan politik. Adil Mappi yang Adil mengandung makna bahwa pembangunan jangka panjang ( ) di Kabupaten Mappi diarahkan untuk dapat mewujudkan kesamaan hak dan kewajiban yang dilandasi prinsip kesetaraan kedudukan dalam hukum, yang dicerminkan dari menurunnya tingkat kesenjangan antar wilayah (kota kabupaten dengan distrik, antar distrik, antara distrik dengan kampung, dan antar kampung) dalam segala aspek kehidupan, di mana seluruh lapisan masyarakat mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan taraf hidupnya, mendapatkan pekerjaan, melakukan kegiatan usaha, mendapatkan pelayanan sosial, pendidikan dan kesehatan, mengemukakan pendapat, melaksanakan hak-hak politik, serta mendapat perlindungan dan kesamaan kedudukan di depan hukum. 2 MISI (M1) Mewujudkan Masyarakat yang Berbudaya dan Beradab dalam Perikehidupan yang Aman, Tertib, Bersatu, Damai dan Adil melalui upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membina kehidupan sebagai umat beragama yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dilandasi sikap toleransi dan saling menghormati antar umat beragama maupun dalam interaksi antar komunitas adat / budaya, sehingga dapat mendorong terciptanya kehidupan masyarakat yang aman, tertib, bersatu dalam kedamaian yang dapat menempatkan nilai-nilai adat / tradisi dan budaya serta kearifan lokal sebagai inspirasi dalam pembangunan sekaligus dapat memperkokoh eksistensi dan jati diri masyarakat Mappi dalam lingkungan nasional dan global; 4

5 (M2) Mewujudkan Masyarakat yang Cerdas, Sehat dan Mempunyai Daya Saing melalui upaya-upaya sebagai berikut: (i) meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat yang disertai wawasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), kompetensi kerja dan kemampuan berprestasi, serta etos kerja yang tinggi dengan menyediakan prasarana dan sarana pendidikan yang memadai di seluruh kampung, penyediaan tenaga-tenaga pengajar dan manajemen sekolah yang memadai, kebijakan sistem pendidikan daerah terutama bagi kelompok masyarakat asli papua dan tergolong tidak mampu; (ii) meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat dengan menjamin pelayanan kesehatan yang menjangkau hingga ke tingkat kampung, penyediaan prasarana dan sarana kesehatan yang baik termasuk manajemen rumah sakit hingga pusat pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat Distrik, kebijakan sistem pelayanan kesehatan daerah terutama bagi kelompok masyarakat asli papua dan tergolong tidak mampu, penyediaan sumber daya manusia bidang kesehatan, dan didukung oleh partisipasi masyarakat yang ditunjang oleh pembinaan wawasan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana dan sejahtera; (iii) meningkatkan kualitas pelayanan administrasi dan penanganan masalah-masalah kependudukan yang diorientasikan pada pengendalian jumlah dan penyebaran penduduk; (iv) meningkatkan kualitas penanganan dan penyelesaian beragam masalah sosial yang didukung oleh partisipasi masyarakat, serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan hak-hak perempuan dan anak-anak; dan (v) meningkatkan kualitas partisipasi dan kompetensi masyarakat dalam pembangunan terutama dalam mendorong kesetaraan gender, peran serta pemuda dan lembaga kepemudaan, serta peningkatan prestasi olah raga; (M3) Mewujudkan Infrastruktur yang Memadai di Seluruh Kawasan Guna Menciptakan Kehidupan yang Nyaman dan Ramah Lingkungan melalui upaya-upaya sebagai berikut: (i) meningkatkan pengendalian pemanfaatan ruang sesuai peruntukkannya guna mencegah terjadinya penurunan kualitas dan daya dukung lingkungan; (ii) mendorong percepatan dan pemerataan pembangunan prasarana dan sarana dasar yang memadai guna menunjang pembukaan dan pengembangan kawasan yang masih terisolir dan tertinggal dengan meningkatkan investasi pembangunan prasarana dan sarana pokok yang langsung dirasakan oleh masyarakat sampai ke tingkat kampung, serta memberikan peluang seluas-luasnya untuk masuknya investasi yang dapat menunjang upaya percepatan pembangunan di daerah yang masih terisolasi tersebut; (iii) mengoptimalkan pembangunan sarana dan prasarana perhubungan yang mendukung kelancaran akses antar wilayah, percepatan pertumbuhan ekonomi wilayah, dan peningkatan kualitas pelayanan sosial; (iv) mengembangkan moda transportasi yang handal, berkualitas, aman, lancar, dan terpadu serta terjangkau oleh masyarakat, yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan antar wilayah (antar kampung, kampung dengan distrik, antar distrik, dan lintas Kabupaten); (v) meningkatkan kuantitas dan kualitas pembangunan prasarana dan sarana dasar perumahan dan permukiman yang memadai mencakup rumah-rumah layak huni, air bersih, sanitasi, persampahan, listrik, pos dan telekomunikasi, jalan lingkungan, sistem drainase dan pengendalian banjir, dan fasilitas penunjang lainnya; dan (vi) menerapkan konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan melalui pengembangan sistem pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam yang tetap menjaga fungsi, daya dukung dan daya tampung, pemanfaatan ruang yang serasi, pemanfataan ekonomi sumber daya 5

6 alam dan lingkungan yang berkesinambungan, serta pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar bagi pembangunan Kabupaten Mappi; (M4) Mewujudkan Kemajuan dan Keunggulan Perekonomian yang Berlandaskan Ekonomi Kerakyatan melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi dengan memperkuat ekonomi di wilayah kampung yang berbasis keunggulan masing-masing sektor dengan membangun sistem produksi, distribusi dan pelayanan dalam rangka mengurangi kesenjangan sosial antara ibukota kabupaten dengan distrik maupun distrik dengan kampung, keberpihakan kepada ekonomi rakyat dengan memperkuat perekonomian rakyat yang tumbuh di wilayah kampung sebagai komoditi unggulan, mengembangkan kesempatan kepada masyarakat kampung untuk dapat mengakses sistem perekonomian dan tanpa diskriminasi gender dalam pengembangan ekonomi; (M5) Mewujudkan Pemerintahan yang Baik dan Bersih, Berkeadilan, Demokratis, dan Berlandaskan Hukum melalui upaya pemantapan kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh, memperkuat peranan civil society, meningkatkan kualitas pelaksanaan desentralisasi, otonomi daerah dan otonomi khusus, mengembangkan budaya tertib hukum, mengembangkan hukum adat yang merupakan amanat otonomi khusus menjadi hukum positif, tidak diskriminatif dan berpihak kepada rakyat yang miskin di tingkat kampung; 3 SASARAN MISI (M1) Mewujudkan Masyarakat yang Berbudaya dan Beradab dalam Perikehidupan yang Aman, Tertib, Bersatu, Damai dan Adil, dengan sasaran pokok sebagai berikut: (1.1) Terwujudnya karakter masyarakat Mappi yang tangguh, kompetitif, bermoralitas tinggi yang dicirikan dengan watak dan perilaku manusia dan masyarakat Mappi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, toleran, bergotong royong, patriotik, dinamis dan toleran dalam kemajemukan, serta berorientasi kepada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. (1.2) Makin mantapnya budaya masyarakat yang tercermin dalam meningkatkan peradaban, harkat, dan martabat manusia, dan memperkuat jati diri dan kepribadian. (1.3) Rendahnya tingkat kriminalitas. (1.4) Rendahnya intesitas dan frekuensi konflik sosial yang ditimbulan dari dari isu suku, agama, ras, dan antar golongan dan kesenjangan ekonomi sosial. (1.5) Tingkat partisipasi kuat dari masyarakat dalam bidang keamanan dan ketertiban. 6

7 7 (1.6) Berkurangnya atau menurunya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak baik di dalam maupun diluar rumah tangga baik fisik, seksual maupun psikis. (1.7) Tingkat keyakinan masyarakat yang tinggi akan rasa aman, tenteram, dan damai. (M2) Mewujudkan Masyarakat yang Cerdas, Sehat dan Mempunyai Daya Saing, dengan sasaran pokok sebagai berikut: (2.1) Meningkatnya kualitas pendidikan tingkat dasar dan menengah. (2.2) Berkurangnya jumlah penduduk yang buta huruf dan angka putus sekolah disertai dengan meningkatnya jumlah penduduk yang berpendidikan tinggi. (2.3) Meningkatnya produktivitas dan kreativitas masyarakat yang ditopang dengan peningkatan kualitas pendidikan. (2.4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan formal dan non formal. (2.5) Tingginya tingkat kelulusan anak didik pada pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah. (2.6) Tercapainya program wajib belajar 12 tahun, dimana masyarakat Kabupaten Mappi minimal berpendidikan setara dengan sekolah menengah. (2.7) Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat miskin untuk mendapatkan kemudahan dan kelancaran akses pendidikan yang baik, murah dan terjangkau serta memberikan bantuan beasiswa bagi anak potensial dari keluarga yang tidak mampu. (2.8) Tersedianya fasilitas pendidikan yang moderen yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat. (2.9) Proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik terutama di kampung-kampung. (2.10) Tingkat penggangguran 3 persen dan jumlah penduduk miskin 5 persen dari jumlah penduduk dan pengendalilan jumlah penduduk. (2.11) Kualitas sumber daya manusia yang semakin meningkat, termasuk peran perempuan dalam pembangunan. (2.12) Kualitas sumber daya manusia pemuda dengan meningkat prestasi dalam segala bidang dan peran aktif dalam pembangunan. (2.13) Meningkatnya pola hidup sehat yang berkualitas diukur dari rendahnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan, meningkatkan usia harapan hidup, meningkatnya status gizi, rendahnya tingkat prevalensi penyakit degeneratif dan peyakit menular seperti HIV/AIDS dan malaria. (2.14) Terwujudnya pola hidup sehat disertai dengan membaiknya kondisi kesehatan lingkungan. (2.15) Meningkatnya cakupaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan masyarakat miskin dengan memperluas penyediaan sarana dan prasarana, pengawasan obat dan makanan, pemberantasan penyakit menular serta penyediaan tenaga paramedis dan bidan kampung. (2.16) Rendahnya tingkat pelanggaran terhadap peredaran obat-obatan, kosmetik, alat-alat kesehatan dan makan. (M3) Mewujudkan Infrastruktur yang Memadai di Seluruh Kawasan Guna Menciptakan Kehidupan yang Nyaman dan Ramah Lingkungan, dengan sasaran pokok sebagai berikut:

8 8 (3.1) Terbangunnya percepatan infrastruktur dasar untuk mencapai kesinambungan pertumbuhan ekonomi. (3.2) Tersedianya infrastruktur dasar yang dapat menjadi daya tarik bagi masuknya investasi dan mampu mendukung pergerakan orang, barang, dan jasa dalam kerangka perspektif pengembangan daerah. (3.3) Meningkatnya jumlah masyarakat miskin yang mendapatkan pelayanan air bersih dan tersedianya air bersih pada daerahdaerah rawan air bersih baik di kota Kepi maupun di kampung. (3.4) Terpenuhinya pasokan tenaga listrik yang handal dan efisien dan berkeadilan sesuai dengan kebutuhan, termasuk tingkat elektrifikasi rumah tangga dan dunia usaha yang tinggi. (3.5) Terselenggaranya teknologi komunikasi yang efisien dan modern. (3.6) Terpenuhinya perumahan yang sehat bagi penduduk di kampung. (3.7) Tersusunnya jaringan infrastruktur transportasi yang handal yang berbasis pada efisiensi dan berkeadilan, menjangkau daerah-daerah terisolasi terutama distrik dengan kota kabupaten dan kampung. (3.8) Tingkat aksebilitas sarana dan prasarana publik berdasarkan asas keadilan sehingga hasil pembangunan dapat dinikmati secara merata sempai wilayah yang terisolasi. (3.9) Rendahnya tingkat pencemaran air, tanah dan udara. (3.10) Berkurangnya luas lahan kritis dan bertambahnya hutan tanaman industri. (3.11) Terlindunginya keanekaragaman hayati dari ancaman kepunahan serta meningkatnya hasil hutan non kayu. (3.12) Terjaminnya pasokan air dan sistem penopang kehidupan lainnya. (3.13) Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memelihara sumber daya alam dan lingkungan hidup. (3.14) Meningkatnya partisipasi masyarakat miskin dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik yang berkaitan dengan kehidupan mereka terutama dalam pengelolaan sumber daya alam dan pengendalian lingkungan hidup. (M4) Mewujudkan Kemajuan dan Keunggulan Perekonomian yang Berlandaskan Ekonomi Kerakyatan, dengan sasaran pokok sebagai berikut: (4.1) Tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan sehingga mampu meningkatkan pendapatan perkapita dan menurunkan penduduk miskin maupun pengangguran. (4.2) Terbangunnya struktur ekonomi yang kokoh yang didasarkan pada meningkatnya kemampuan sektor riil yang diakibatkan oleh adanya perluasan kegiatan investasi pada seluruh sektor ekonomi. (4.3) Terciptanya kemampuan sektor industri pengolahan yang mengolah hasil pertanian dan perkebunan untuk memunculkan komoditas unggulan daerah yang berdaya saing sehingga mampu meningkatkan secara keseluruhan kegiatan perdagangan dan dunia usaha. (4.4) Terciptanya perlindungan terhadap usaha kecil dan menengah serta pedagang tradisional dengan penerapan kebijakan perlindungan dengan mencegah pembangunan ekonomi yang berpihak kepada kalangan bermodal sehingga tidak

9 9 diperkenankan untuk dibangun supermarket atau pusat perdagangan modern yang menyebabkan usaha kecil dan menengah serta pedagang tradisionil tidak dapat bersaing. (4.5) Meningkatnya peran koperasi dan usaha kecil dan menengah dalam perekonomian daerah, terutama perannya dalam menyerap tenaga kerja maupun dalam menciptakan diversifikasi produk daerah yang berkualitas dan unggul. (4.6) Meningkatnya kemampuan ekonomi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya serta memperkuat ketahanan ekonomi rakyat. (4.7) Meningkatnya produksi perkebunan, pertanian tanaman pangan, peternakan, dan perikanan baik secara kuantitas maupun kualitas serta unggul. (4.8) Optimalnya nilai tambah dan manfaat hasil hutan kayu dan meningkatnya hasil hutan non kayu. (4.9) Meningkatnya kegiatan ekonomi masyarakat miskin dan investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja. (4.10) Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana ekonomi termasuk pasar dan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi dalam rangka mendukung kegiatan ekonomi masyarakat miskin, terutama untuk kemudahan akses bagi masyarakat terpencil. (4.11) Meningkatnya kepemilikan aset usaha non modal keuangan oleh masyarakat miskin. (4.12) Meningkatnya penyediaan lembaga ekonomi atau keuangan mikro pada distrik-distrik strategis dan cepat tumbuh untuk memberikan kelancaran dan kemudahan akses bantuan pinjaman modal usaha bagi masyarakat miskin dan terwujudnya kampung pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkat ekonomi kampung di sekitarnya. (M5) Mewujudkan Pemerintahan yang Baik dan Bersih, Berkeadilan, Demokratis, dan Berlandaskan Hukum, dengan sasaran pokok sebagai berikut: (5.1) Terciptanya supremasi hukum dan penegakan hak asasi manusia yang bersumber pada peraturan perundang-undangan yang berlaku yang mencerminkan kebenaran, keadilan, akomodatif, aspiratif dan perspektif gender. (5.2) Meningkatnya peran dan fungsi komunikasi politik antara masyarakat, lembaga perwakilan dan pemerintah, terwujudnya birokrasi yang profesionalisme dan netral, masyarakat sipil, masyarakat politik dan masyarakat ekonomi yang mandiri dan berkeadilan gender. (5.3) Meningkatnya profesionalisme aparatur pemerintah Kabupaten Mappi untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, berwibawa dan bertanggung jawab serta profesional, mempunyai kompetensi tinggi sehingga mendukung pembangunan Kabupaten Mappi. (5.4) Meningkatnya sinergisitas antar lembaga dalam pelaksanaan pembangunan di daerah. (5.5) Terwujudnya pelayanan umum berkualitas tinggi dengan didukung aparatur yang profesional dan berkompetensi tinggi. (5.6) Terciptanya sistem koordinasi antar komponen masyarakat guna mewujudkan stabilitas daerah.

10 10 (5.7) Terciptanya pemahaman masyarakat tentang budaya politik yang mau saling menghargai perbedaan dan kompetisi serta memegang teguh prinsip-prinsip demokrasi. (5.8) Tumbuhnya demokrasi, supremasi hukum, dan pemerintahan yang bersih untuk memulihkan kepercayaan pelaku ekonomi di daerah. (5.9) Terbukanya iklim politik yang memungkinkan semua elemen masyarakat untuk melakukan kontrol terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. (5.10) Terbangunnya kesadaran hukum yang berbasis kebangsaan dan demokrasi. (5.11) Terciptanya supremasi hukum. (5.12) Meningkatnya pemahaman sistem hukum bagi aparatur pemerintahan atau kapasitas kelembagan daerah dan pemberdayaan elemen-elemen rakyat. (5.13) Bertambahnya jumlah masyarakat miskin yang mendapatkan perlindungan dan kepastian hukum kepemilikan atas tanah perorangan dan tanah adat secara adil dan proporsional dan penyelesaian permasalahan adat dapat diselesaikan oleh masyarakat adat itu sendiri. 4 TAHAPAN & PRIORITAS PEMBANGUNAN Tema Pembangunan dan Agenda Pembangunan untuk setiap periode 5 (lima) tahun atau setiap tahap pembangunan jangka menengah adalah sebagai berikut: RPJMD Tahap ke-i Tahun bertemakan Meningkatkan Kapasitas Pemerintah Daerah dalam Menyelenggarakan Pelayanan Kepada Masyarakat dengan agenda pokok: (1) Restrukturisasi Organisasi Pemerintah Daerah dan Pembinaan Aparatur; (2) Peningkatan Pengelolaan dan Pengawasan Keuangan Daerah; (3) Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Prasarana Dasar; (4) Pelestarian Lingkungan Hidup dan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan; (5) Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dan Peningkatan Kualitas Hidup Beragama; dan (6) Peningkatan Supremasi Hukum dan Penghormatan Hak-hak Masyarakat Adat. RPJMD Tahap ke-ii Tahun bertemakan Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Dalam Menunjang Perbaikan Mutu dan Pelayanan Kepada Masyarakat dengan agenda pokok: (1) Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur dalam Penyelenggaraan Pemerintahan; (2) Pembangunan Infrastruktur Dasar Berbasis RTRW dan Kelestarian Lingkungan Hidup; (3) Penyelenggaraan Pembangunan Berbasis Kampung / Distrik; (4) Peningkatan Kualitas Hidup dan Kesejahteraan Masyarakat; dan (5) Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi dan Sinergitas Pengelolaan Potensi Sumber Daya Alam. RPJMD Tahap ke-iii Tahun bertemakan Meningkatkan Kapasitas Pemerintah Daerah dan Peranserta Masyarakat Dalam Pelaksanaan Pembangunan dengan agenda pokok: (1) Peningkatan Mutu Penyelenggaraan Pemerintahan

11 Pada Semua Tingkatan; (2) Pengembangan Jaringan Infrastruktur Berbasis Perencanaan Wilayah Pembangunan dan Pembangunan Berbasis Kampung / Distrik; (3) Peningkatan Kualitas Hidup dan Kesejahteraan Masyarakat; dan (4) Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi dan Sinergitas Potensi Investasi. RPJMD Tahap ke-iv Tahun bertemakan Mendorong Percepatan Pembangunan Melalui Sinergitas Pemerintah dan Masyarakat dengan agenda pokok: (1) Peningkatan dan Pemerataan Mutu Penyelenggaraan Pemerintahan Pada Semua Tingkatan; (2) Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur Berbasis RTRW, Pembangunan Berbasis Kampung / Distrik, dan Kelestarian Lingkungan Hidup; (3) Peningkatan Kualitas Hidup dan Kesejahteraan Masyarakat; (4) Restrukturisasi Ekonomi Kabupaten Berbasis Potensi Wilayah Pembangunan; dan (5) Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi dan Sinergitas Investasi. 11

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH 3.1. Visi Berdasarkan kondisi masyarakat dan modal dasar Kabupaten Solok saat ini, serta tantangan yang dihadapi dalam 20 (dua puluh) tahun mendatang, maka

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 4.1 VISI PEMBANGUNAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 Mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional, Rencana

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga

Lebih terperinci

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional POKOK-POKOK PENJELASAN PERS MENTERI NEGARA PPN/ KEPALA BAPPENAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG

Lebih terperinci

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 2018 Visi Terwujudnya Kudus Yang Semakin Sejahtera Visi tersebut mengandung kata kunci yang dapat diuraikan sebagai berikut: Semakin sejahtera mengandung makna lebih

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH. hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan selama periode tertentu.

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH. hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan selama periode tertentu. BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Prioritas dan sasaran pembangunan merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan selama periode tertentu. Penetapan prioritas

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya dalam Pasal 1, angka 12 disebutkankan

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 BAB V VISI, MISI, DAN V - 1 Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 5.1. VISI Dalam rangka mewujudkan pembangunan jangka panjang sebagaimana tercantum di dalam

Lebih terperinci

MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN

MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 TAHAPAN I (2005-2009) TAHAPAN I (2010-2014) TAHAPAN II (2015-2019) TAHAPAN IV (2020-2024) 1. Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat Kabupaten

Lebih terperinci

Agenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur

Agenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur IV Agenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur IV.1 Agenda Pembangunan Berdasarkan visi, misi, dan strategi pembangunan, serta permasalahan pembangunan yang telah diuraikan sebelumnya, maka disusun sembilan

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V.5.1 Visi Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke arah mana dan bagaimana Kabupaten Situbondo akan dibawa dan berkarya agar konsisten dan eksis, antisipatif, inovatif

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN A. Visi Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang Tahun

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kubu Raya Tahun 2009-2029, bahwa RPJMD

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA Pembangunan adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa akhir. Development is not a static concept. It is continuously changing. Atau bisa

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH Bengkulu Tengah yang Lebih Maju, Sejahtera, Demokratis, Berkeadilan, Damai dan Agamis 1. Maju, yang diukur dengan : (a) meningkatnya investasi;

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 Visi Berdasarkan kondisi Kabupaten Lamongan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam dua puluh tahun mendatang, dan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka visi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Pembangunan Daerah Dalam kampanye yang telah disampaikan, platform bupati terpilih di antaranya sebagai berikut: a. Visi : Terwujudnya kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Terwujudnya Masyarakat Bengkulu Utara yang Mandiri, Maju, dan Bermartabat Visi pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011-2016 tersebut di atas sebagai

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, DAN 5.1. VISI Dalam rangka mewujudkan pembangunan jangka panjang sebagaimana tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Pekanbaru 2005-2025, Visi Kota Pekanbaru

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS 4.1 Permasalahan Pembangunan Capaian kinerja yang diperoleh, masih menyisakan permasalahan dan tantangan. Munculnya berbagai permasalahan daerah serta diikuti masih banyaknya

Lebih terperinci

BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN

BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2005 2025 3.1. Visi Pembangunan Dengan memperhatikan situasi dan kondisi Provinsi Jambi pada masa lalu dan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan

Lebih terperinci

TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT

TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sebagaimana dijelaskan pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bahwa visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

Permasalahan Mendasar Daerah

Permasalahan Mendasar Daerah VISI, MISI DAN AGENDA PEMBANGUNAN SERTA KEBIJAKAN STRATEGIS Permasalahan Mendasar Daerah 1. Masih rendahnya kualitas sumberdaya manusia sehingga menyebabkan rendahnya produktivitas dan daya saing yang

Lebih terperinci

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO 1 VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO V I S I Riau Yang Lebih Maju, Berdaya Saing, Berbudaya Melayu, Berintegritas dan Berwawasan Lingkungan Untuk Masyarakat yang Sejahtera serta Berkeadilan

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kota Ambon Pembangunan Kota Ambon tahun 2011-2016 diarahkan untuk mewujudkan Visi Ambon Yang Maju, Mandiri, Religius,

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

Terwujudnya birokrasi sehat, masyarakat kuat dan lingkungan bersahabat demi tercapainya Kabupaten Sampang yang Bermartabat

Terwujudnya birokrasi sehat, masyarakat kuat dan lingkungan bersahabat demi tercapainya Kabupaten Sampang yang Bermartabat 5.1 Visi Visi adalah suatu gambaran keadaan masa depan yang ingin diwujudkan berdasarkan segala sumber daya yang dimiliki. Visi yang ditetapkan dapat memberikan motivasi kepada seluruh aparatur serta masyarakat

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

5.1. VISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN

5.1. VISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Mengacu kepada arah pembangunan jangka panjang daerah, serta memerhatikan kondisi riil, permasalahan, dan isu-isu strategis, dirumuskan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral.

Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral. Visi Pemerintah 2014-2019 adalah : Terwujudnya Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral. Perumusan dan penjelasan terhadap visi di maksud, menghasilkan pokok-pokok visi yang diterjemahkan

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I BAB 5 I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Pengertian visi secara umum adalah gambaran masa depan atau proyeksi terhadap seluruh hasil yang anda nanti akan lakukan selama waktu yang ditentukan.

Lebih terperinci

1 ( atau

1  (  atau VISI - MISI JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN SUMEDANG (Perda No. 2 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025) 1.1. VISI DAERAH Berdasarkan kondisi sampai dengan

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG Untuk memberikan arahan pada pelaksanaan pembangunan daerah, maka daerah memiliki visi, misi serta prioritas yang terjabarkan dalam dokumen perencanaannya. Bagi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH Perencanaan dan implementasi pelaksanaan rencana pembangunan kota tahun 2011-2015 akan dipengaruhi oleh lingkungan strategis yang diperkirakan akan terjadi dalam 5 (lima)

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 Visi Daerah Memperhatikan situasi dan kondisi pada masa lalu dan saat ini, serta tantangan yang dihadapi dimasa mendatang. Kemudian, memperhitungkan modal dasar yang dimiliki

Lebih terperinci

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAPPEDA Planning for a better Babel DISAMPAIKAN PADA RAPAT PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2018 PANGKALPINANG, 19 JANUARI 2017 BAPPEDA RKPD 2008 RKPD 2009 RKPD 2010 RKPD 2011 RKPD 2012 RKPD 2013 RKPD

Lebih terperinci

VISI MISI PASANGAN CALON BUPATI WAKIL BUPATI KABUPATEN PEKALONGAN PERIODE TAHUN H. RISWADI DAN HJ. NURBALISTIK

VISI MISI PASANGAN CALON BUPATI WAKIL BUPATI KABUPATEN PEKALONGAN PERIODE TAHUN H. RISWADI DAN HJ. NURBALISTIK VISI MISI PASANGAN CALON BUPATI WAKIL BUPATI KABUPATEN PEKALONGAN PERIODE TAHUN 2016-2021 H. RISWADI DAN HJ. NURBALISTIK VISI TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN PEKALONGAN YANG BERKARAKTER, MANDIRI, BERAKHLAQ,

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan menegaskan tentang kondisi Kota Palembang yang diinginkan dan akan dicapai dalam lima tahun mendatang (2013-2018).

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB V. PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (Pemilukada)

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH 5.1 VISI DAN MISI KOTA CIMAHI. Sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

Lebih terperinci

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Menurut RPJPD Kabupaten Kampar 2005-2025, berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-1, maka RPJM ke-2 (2011-2016) ditujukan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Sesuai dengan Permendagri 54/2010, visi dalam RPJMD ini adalah gambaran tentang kondisi Provinsi Sulawesi Selatan yang diharapkan terwujud/tercapai pada akhir

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi 2014-2018 adalah : Visi pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2014-2018 TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan 2016-2021 I. MENGEMBANGKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG BERIMAN DAN BERBUDAYA MEMBENTUK MANUSIA YANG BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG

Lebih terperinci

PASANGAN BALON BUPATI/WAKIL BUPATI KAB.HUMBANG HASUNDUTAN PALBET SIBORO,SE-HENRI SIHOMBING,A.Md VISI, MISI, TUJUAN DAN PROGRAM

PASANGAN BALON BUPATI/WAKIL BUPATI KAB.HUMBANG HASUNDUTAN PALBET SIBORO,SE-HENRI SIHOMBING,A.Md VISI, MISI, TUJUAN DAN PROGRAM PASANGAN BALON BUPATI/WAKIL BUPATI KAB.HUMBANG HASUNDUTAN PALBET SIBORO,SE-HENRI SIHOMBING,A.Md VISI, MISI, TUJUAN DAN PROGRAM Visi dan Misi Sebagaimana dimaklumi bahwa visi dan misi memainkan peran yang

Lebih terperinci

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015-2019 MISI 1. MEWUJUDKAN BOGOR KOTA YANG CERDAS DAN BERWAWASAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Kabupaten Grobogan pada saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Visi Kabupaten Lombok Timur 2013-2018, tidak terlepas dari Visi yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lombok

Lebih terperinci

RINGKASAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN PASURUAN TAHUN

RINGKASAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN PASURUAN TAHUN RINGKASAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2005-2025 VISI : Kabupaten Pasuruan yang Agamis, Berdaya Saing, Mandiri, dan Sejahtera MISI : 1. Penerapan nilai-nilai

Lebih terperinci

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN A. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN A. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN 2011-2016 A. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN 2011-2016 Visi Pembangunan Jangka Menengah secara hirarki adalah suatu kondisi yang akan dicapai dalam rangka merealisir keadaan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2017 adalah : Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Kabupaten Blitar adalah suatu daerah yang telah mulai terbentuk sistem kepemerintahannya sejak lebih dari 650 tahun lalu, atau lebih tepatnya sejak 5 Agustus 1324,

Lebih terperinci

BAB IV ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KABUPATEN SINTANG TAHUN

BAB IV ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KABUPATEN SINTANG TAHUN BAB IV ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KABUPATEN SINTANG TAHUN 2006-2026 4.1. SASARAN PEMBANGUNAN Tujuan pembangunan jangka panjang tahun 2006-2026 adalah mewujudkan Kabupaten Sintang yang maju, mandiri,

Lebih terperinci

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG Misi untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi merupakan prasyarat mutlak untuk dapat mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sumberdaya manusia yang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapantahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian

Lebih terperinci

VISI, MISI, KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PROGRAM KERJA CALON BUPATI BUPATI PUNCAK JAYA PERIODE

VISI, MISI, KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PROGRAM KERJA CALON BUPATI BUPATI PUNCAK JAYA PERIODE VISI, MISI, KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PROGRAM KERJA CALON BUPATI BUPATI PUNCAK JAYA PERIODE 2017 2022 A. Visi Dan Misi Pembangunan di Kabupaten Puncak Jaya pada tahap ketiga Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Pembangunan di Kabupaten Murung Raya pada tahap ketiga RPJP Daerah atau RPJM Daerah tahun 2013-2018 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah. (RPJPD) Provinsi Riau , maka Visi Pembangunan

2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah. (RPJPD) Provinsi Riau , maka Visi Pembangunan BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 9 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Riau 2005-2025, maka Visi Pembangunan

Lebih terperinci

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN 2010 2014 A. PENDAHULUAN Program Legislasi Nasional (Prolegnas) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, adapun visi Kabupaten Simeulue yang ditetapkan untuk tahun 2012

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi dan misi merupakan gambaran otentik Kota Banjar dalam 5 (lima) tahun mendatang pada kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota terpilih untuk periode RPJMD

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi BAB V Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran 5.1 Visi Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang (clarity of direction). Visi juga menjawab

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU 113 BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU Bab ini menjelaskan dan menguraikan visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, sebagai

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Perencanaan Dokumen perencanaan tahunan daerah yang digunakan sebagai acuan perencanaan pembangunan dan penyusunan anggaran Tahun 2014, adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Malang 2014 SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH 1 Penjabaran dari Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman kepada RPJPD Provinsi Jawa Timur dengan memperhatikan

Lebih terperinci

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH RANCANGAN RPJP KABUPATEN BINTAN TAHUN 2005-2025 V-1 BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH Permasalahan dan tantangan yang dihadapi, serta isu strategis serta visi dan misi pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara

Lebih terperinci

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017 PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan dirumuskan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1.Visi Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya dalam Pasal 1, angka 12 menyebutkan bahwa visi merupakan

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lumajang tahun 2015-2019 merupakan bagian dari Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN A. Strategi Pembangunan Daerah Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi pembangunan Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kota Ambon Pembangunan Kota Ambon tahun 2011-2016 diarahkan untuk mewujudkan Visi Ambon Yang Maju, Mandiri, Religius,

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 5.1 VISI Visi Kabupaten Bintan Tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut : Menuju Bintan Yang Maju, Sejahtera dan Berbudaya A. Bintan Yang Maju : Bahwa

Lebih terperinci

BAB III Visi dan Misi

BAB III Visi dan Misi BAB III Visi dan Misi 3.1 Visi Pembangunan daerah di Kabupaten Bandung Barat, pada tahap lima tahun ke II Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) atau dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan merupakan upaya pemerintah daerah secara keseluruhan mengenai cara untuk mencapai visi dan melaksanakan misi, melalui penetapan kebijakan dan program

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran otentik Kabupaten Rejang Labong dalam 5 (lima) tahun mendatang pada kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk periode RPJMD

Lebih terperinci

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 Tujuan pembangunan jangka panjang Kabupaten Semarang Tahun 2005-2025 adalah mewujudkan Kabupaten Semarang yang Adil, Mandiri dan

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Kebijakan Pemerintahan Daerah telah termuat dalam Peraturan Daerah Nomor 015 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Sawahlunto Tahun 2013-2018, adalah rencana pelaksanaan tahap ketiga (2013-2018) dari Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

Visi Mewujudkan Kabupaten Klaten yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing. Misi ke 1 :

Visi Mewujudkan Kabupaten Klaten yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing. Misi ke 1 : Tabel 6.1 Strategi, dan Arah Kebijakan Kabupaten Klaten Tahun 016-01 Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Cerdas, Sehat, dan Berbudaya 1 Mewujudkan pemenuhan kebutuhan pendidikan bagi Terwujudnya pemenuhan.1

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010 RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010 Oleh: H. Paskah Suzetta Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Disampaikan pada Rapat Koordinasi Pembangunan Tingkat Pusat (Rakorbangpus) untuk RKP 2010 Jakarta,

Lebih terperinci