BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN"

Transkripsi

1 BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN Tujuan pembangunan jangka panjang Kabupaten Semarang Tahun adalah mewujudkan Kabupaten Semarang yang Adil, Mandiri dan Sejahtera sebagai landasan bagi tahap pembangunan berikutnya menuju masyarakat Kabupaten Semarang yang adil dan makmur dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Sebagai ukuran tercapainya Kabupaten Semarang yang Adil, Mandiri dan Sejahtera melalui selama kurun waktu 20 (dua puluh) tahun mendatang diarahkan pada pencapaian sasaran-sasaran pokok sebagai berikut : 5.1. Sasaran-sasaran Pokok Pembangunan ( ) Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat Kabupaten Semarang yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudaya serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, yang ditandai oleh hal-hal sebagai berikut: a. Meningkatnya kualitas SDM di segala bidang, sehingga bisa memiliki ketrampilan teknis yang dibutuhkan pasar. b. Terwujudnya penyelenggaraan wajib belajar dua belas tahun yang bermutu dan bebas biaya guna mewujudkan pemerataan pendidikan dasar dan menengah di seluruh Kabupaten Semarang, sesuai kemampuan keuangan daerah c. Berkembangnya budaya inovatif yang berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi secara terus-menerus agar masyarakat Kabupaten Semarang menguasai iptek serta mampu menghadapi persaingan global. d. Meningkatnya tatanan kehidupan masyarakat yang harmonis dalam suatu suasana yang agamis dan demokratis. e. Meningkatnya pemantapan fungsi dan peran agama sebagai landasan moral dan etika dalam pembangunan daerah, membina akhlak mulia dan memupuk etos kerja

2 f. Meningkatnya pemantapan tatanan sosial politik kemasyarakatan dan penyelenggaraan fungsi pelayanan publik untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, sehat dan cerdas Meningkatkan kemandirian perekonomian daerah yang berbasis pada potensi unggulan yaitu industri, pertanian dan pariwisata (INTANPARI) serta sektor lain yang berwawasan lingkungan, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut: a. Penggunaan bahan baku lokal dan teknologi tepat guna dalam industri yang berwawasan lingkungan. b. Tersedianya kawasan industri yang sesuai dengan pengembangan tata ruang dan dikelola secara efisien dengan kualitas yang lebih baik. c. Berkembangnya kepariwisataan untuk mendukung Sapta Pesona dan meningkatnya ragam serta kualitas produk pariwisata serta promosi wisata dengan memanfaatkan kerja sama kepariwisataan regional secara optimal. d. Berkembangnya usaha pertanian, peternakan, dan perikanan dengan pendekatan kewilayahan terpadu dan konsep pengembangan agribisnis. e. Meningkatnya pemantapan kelembagaan untuk mewujudkan petani yang kuat, dinamis, mandiri dan berdaya saing Meningkatkan kepemerintahan yang baik (good governance), demokratis, dan bertanggung jawab, didukung oleh aparatur yang kompeten dan profesional, bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), ditandai oleh hal-hal sebagai berikut: a. Meningkatnya kinerja aparatur dan kapasitas kelembagaan yang bersih, efisien, efektif, transparan, profesional dan akuntabel

3 b. Meningkatnya efektivitas pengawasan aparatur pemerintah daerah melalui koordinasi dan sinergi pengawasan internal, eksternal dan pengawasan masyarakat guna menekan kebocoran anggaran. c. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan melalui peningkatan akses dan sebaran informasi. d. Meningkatnya kualitas pelayanan publik sesuai dengan standar mutu pelayanan yang berorientasi pada terciptanya kepuasan masyarakat. e. Berkembangya sistem dan iklim demokrasi pada berbagai aspek kehidupan politik Meningkatkan kualitas, kuantitas dan pemerataan sarana prasarana yang seimbang guna menunjang pengembangan wilayah, penyediaan pelayanan dasar, dan pertumbuhan ekonomi daerah, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut: a. Berkembangnya Perekonomian Kabupaten Semarang yang berlandaskan prinsip ekonomi kerakyatan dengan memperhatikan kepentingan masyarakat sehingga terjamin kesempatan berusaha dan bekerja bagi seluruh masyarakat dan mendorong tercapainya penanggulangan kemiskinan. b. Menguatnya investasi, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah, yang bertumpu pada sektor industri, pertanian, dan pariwisata dengan didukung oleh sektor-sektor lainnya. c. Meningkatnya pemerataan pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana penunjangnya yang dibiayai oleh pemerintah atau bekerjasama dengan pihak lain. d. Menurunnya kesenjangan pembangunan antar wilayah. e. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai, layak dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat

4 f. Tersedianya pelayanan pendidikan yang memadai untuk seluruh masyarakat yang meliputi ketersediaan sarana prasarana, infrastruktur dan fasilitas pendidikan. g. Terwujudnya ketahanan pangan yang diarahkan pada keragaman sumberdaya pangan. h. Meningkatnya daya saing produk lokal agar dapat berkompetisi dengan produk daerah/negara lain. i. Terpenuhinya kebutuhan hunian bagi masyarakat untuk menghindari tumbuhnya pemukiman kumuh Meningkatkan kepastian hukum, penegakan HAM, mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, serta perlindungan anak di semua bidang pembangunan, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut: a. Terwujudnya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang diarahkan pada peningkatan kualitas hidup. b. Tegaknya keadilan dan supremasi hukum dalam hubungan kemasyarakatan, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan. c. Meningkatnya keamanan, ketertiban, persatuan, kesatuan serta kerukunan masyarakat. d. Meningkatnya perlindungan dan pengayoman masyarakat dari segala tindak kejahatan. e. Berkurangya kasus kekerasan dan diskriminasi. f. Meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku. g. Mantapnya situasi dan kondisi perikehidupan bermasyarakat yang didukung oleh kepastian hukum, penegakan HAM, kesetaraan dan keadilan gender, serta perlindungan anak

5 5.1.6 Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga kelestariannya, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut: a. Berkembangya obyek wisata alam yang berwawasan lingkungan. b. Meningkatnya produktivitas petani dengan pengolahan lahan pertanian dengan sistem organik. c. Tersedianya ruang hijau sebagai paru-paru kota. d. Pengembangan metode pengelolaan lahan di sektor pertanian yang mengarah ke agrobisnis dengan memanfatkan struktur tanah yang ada. e. Menjaga dan atau memperluas hutan lindung untuk menanggulangi daerah yang berpotensi erosi. f. Terciptanya ketertiban dalam pengelolaan Sumber Daya Alam. 5.2 Arah Pembangunan Jangka Panjang Tahun Mewujudkan sumber daya masyarakat Kabupaten Semarang yang berbudaya serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Pembangunan sumber daya manusia memiliki peran sangat penting dalam mewujudkan manusia di Kabupaten Semarang yang maju dan mandiri sehingga mampu berdaya saing dalam era globalisasi. Dalam kaitan ini sumber daya manusia diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Semarang antara lain ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dalam pengukuran IPM, komponen utama adalah pendidikan, pendapatan dan kesehatan. Untuk menyempurnakan sistem manajemen pendidikan dilakukan dengan meningkatkan otonomi pengelola pendidikan kepada satuan pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan secara efisien dan efektif, transparan, bertanggung jawab, akuntabel serta partisipatif yang dilandasi oleh standar pelayanan minimal serta meningkatkan relevansi pembelajaran dengan lingkungan setempat

6 Untuk mencapai kualitas pelayanan pendidikan masyarakat dibutuhkan arah kebijakan sebagai berikut: a. Peningkatan pendidikan kelompok usia dan jenis kelamin dalam rangka mengembangkan sikap, nilai-nilai budaya, pengetahuan dan daya cipta. b. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan termasuk dalam pembiayaan pendidikan, penyelenggara pendidikan berbasis masyarakat serta dalam peningkatan mutu layanan pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan. c. Peningkatan pelayanan pendidikan yang memadai, meliputi ketersediaan sarana prasarana, infrastruktur, fasilitas pendidikan serta guru-guru yang berkualitas sebagai upaya pemenuhan standar nasional pendidikan dan pencapaian sekolah bertaraf internasional. d. Peningkatan manajemen pembangunan pendidikan dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas, kompetensi dan produktivitas sumberdaya manusia. e. Peningkatan dan pengembangan sekolah kejuruan serta pendidikan non formal untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan tenaga kerja yang siap pakai dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar kerja. f. Peningkatan jumlah jaringan dan kualitas sarana prasarana kesehatan (puskesmas, poliklinik, rumah sakit) dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. g. Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, penanganan keluarga berencana, pemenuhan gizi, pemeliharaan kesehatan masyarakat, yang diselenggarakan pemerintah maupun yang dilakukan dengan menggerakkan partisipasi masyarakat (posyandu). h. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan. i. Peningkatan kualitas kehidupan beragama diarahkan pada penataan dan pengelolaan serta pengembangan fasilitas ibadah, dengan memperhatikan kepentingan seluruh lapisan umat dengan akses yang sama. beragama

7 j. Pencegahan terjadinya konflik intern dan antar umat beragama serta responsif mengantisipasi munculnya konflik secara dini dalam masyarakat. k. Terbentuknya suatu tatanan kehidupan masyarakat yang toleran dan harmonis dalam suatu suasana yang agamis dan demokratis. l. Makin mantapnya fungsi dan peran agama sebagai landasan moral dan etika pembangunan daerah dalam upaya membina akhlak mulia dan memupuk etos kerja. m. Meningkatkan tatanan sosial politik kemasyarakatan yang tercermin dalam meningkatnya budaya penyelenggaraan fungsi-fungsi publik untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, sehat dan cerdas Mewujudkan peningkatkan perekonomian daerah yang berbasis potensi unggulan INTANPARI serta sektor lain yang berwawasan lingkungan Perekonomian Kabupaten Semarang dikembangkan dengan memperkuat potensi unggulan INTANPARI sebagai keunggulan komparatif serta sumber daya alam menjadi perekonomian yang unggul dan berdaya saing global. Pengembangan berlandaskan prinsip ekonomi kerakyatan dengan memperhatikan kepentingan masyarakat sehingga menjamin kesempatan berusaha dan bekerja bagi seluruh masyarakat serta mendorong tercapainya penanggulangan kemiskinan. Usaha lain untuk meningkatkan perekonomian daerah adalah investasi yang diarahkan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dengan mewujudkan iklim yang pro investasi serta meningkatkan kapasitas infrastruktur dan pendukungnya. Untuk meningkatkan perekonomian daerah dibutuhkan arah kebijakan sebagai berikut: a. Peningkatan ketahanan pangan yang diarahkan pada keragaman sumberdaya pangan, peningkatan produktivitas hasil pertanian, penerapan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan. b. Peningkatan pembangunan teknologi pertanian diarahkan pada pengenalan dan penerapan budidaya pertanian maupun pengelolaan pasca panen

8 c. Peningkatan pembangunan perkebunan untuk pemenuhan kebutuhan industri guna menunjang peningkatan ekspor serta pengembangan agribisnis terpadu. d. Peningkatan pembangunan pertanian, yang meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan yang diarahkan pada peningkatan ketahanan pangan dan tersedianya lapangan kerja. e. Pembangunan pertanian lahan kritis untuk meningkatkan kesuburan tanah, memelihara dan mempertahankan sumber air. f. Peningkatan pertanian yang didukung oleh pengembangan pariwisata dan pemanfaatan hasil pertanian. g. Pembangunan dan pengembangan objek wisata dengan pendekatan sistem yang utuh dan terpadu dengan melibatkan partisipasi masyarakat. h. Mengembangkan daya saing industri, sektor UMKM dan koperasi serta lembaga keuangan penyalur kredit dalam rangka persaingan bebas/pasar global. i. Kelembagaan ekonomi dikembangkan sesuai dinamika kemajuan perekonomian dengan menerapkan prinsip ekonomi kerakyatan didukung dengan regulasi perizinan yang efisien dan efektif. j. Penguatan lembaga pertanian untuk meningkatkan akses petani secara langsung terhadap sarana produksi pertanian dan meningkatkan skala usaha yang dapat meningkatkan posisi tawar petani. k. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan promosi wisata untuk mendukung Sapta Pesona serta kualitas dan kuantitas industri pariwisata, baik di dalam maupun luar negeri dengan memanfaatkan kerja sama kepariwisataan regional. l. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam pelaksanaan pengembangan pertanian secara luas yang berorientasi agroindustri dan agrobisnis. m. Peningkatan kapasitas keuangan daerah melalui kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha dalam pelaksanaan pembangunan. n. Meningkatkan akses ke seluruh Obyek dan Daya Tarik Wisata di Kabupaten Semarang guna meningkatkan lama tinggal wisatawan

9 o. Meningkatnya pembangunan industri kelompok kecil yang terdapat di kantong-kantong industri, industri rumah tangga dan pedesaan Meningkatkan kepemerintahan yang baik (good governance), demokratis, dan bertanggung jawab, didukung oleh aparatur yang kompeten dan profesional, bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) Salah satu agenda pembangunan Kabupaten Semarang adalah menciptakan tata pemerintahaan yang baik, dan berwibawa. Tata pemerintahan yang baik ditandai dangan adanya keterbukaan, akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi, menjunjung tinggi supremasi hukum dam membuka partisipasi masyarakat yang dapat menjamin kelancaran, keserasian dan keterpaduan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Untuk itu diperlukan langkah-langkah kebijakan yang terarah pada : a. Peningkatan kinerja, kapasitas dan profesionalisme aparatur dan lembaga pemerintah dalam rangka mendukung keberhasilan pembangunan dan pelayanan publik. b. Peningkatan sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah yang bersih, efisien, efektif, transparan, profesional dan akuntabel. c. Peningkatan kesejahteraan aparatur pemerintah daerah, termasuk perangkat desa, sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. d. Peningkatan penyelesaian masalah dan penanggulangan penyalahgunaan kewenangan aparatur pemerintah daerah. e. Mengembangkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan, proses pembangunan, dan dalam rangka untuk mewujudkan iklim politik yang demokratis. f. Mengembangkan teknologi informasi dalam rangka peningkatan pelayanan publik

10 5.2.4 Meningkatkan kualitas, kuantitas dan pemerataan sarana prasarana yang seimbang guna menunjang pengembangan wilayah, penyediaan pelayanan dasar, dan pertumbuhan ekonomi daerah Peningkatan kualitas, kuantitas dan pemerataan pembangunan terutama untuk menjamin adanya pemerataan akses terhadap hasil pembangunan dan mendorong berkembangnya perekonomian daerah. Untuk itu diperlukan langkah-langkah kebijakan yang terarah pada : a. Meningkatkan pembangunan sarana prasarana penunjang maupun infrastrukturnya dengan dana pemerintah atau dalam bentuk kerjasama dengan pihak lain. b. Mendorong percepatan pembangunan wilayah-wilayah yang ada, baik kota, sub kota, dan desa sesuai dengan potensinya secara berjenjang. c. Membentuk sistem pengembangan ekonomi yang sinergis, tanpa mempertimbangkan batas wilayah administrasi, tetapi lebih ditekankan pada pertimbangan keterkaitan mata rantai proses industri dan distribusi. d. Mengendalikan pertumbuhan pemukiman padat dalam suatu sistem wilayah pembangunan yang nyaman, efisien dalam pengelolaan, serta mempertimbangkan pembangunan yang berkelanjutan dengan malibatkan masyarakat dalam proses pembangunan. e. Pengembangan usaha pertanian dengan pendekatan kewilayahan terpadu dengan konsep pengembangan agribisnis. f. Peningkatan daya saing produk pertanian, dengan memberikan dorongan dan insentif untuk meningkatkan hasil pertanian, mutu komoditas pertanian dan kedaulatan pangan guna melindungi petani dari persaingan yang tidak sehat. g. Penguatan sistem pemasaran dan manajemen usaha untuk mengelola resiko usaha pertanian serta untuk mendukung pengembangan agroindustri. h. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan hutan. i. Meningkatkan akses informasi dengan mengintegrasikan pendidikan dan teknologi informasi serta sektor-sektor strategis

11 j. Mengembangkan sistem transportasi daerah yang efisien dan efektif, terjangkau, ramah lingkungan dan berkelanjutan. k. Meningkatkan kepastian hukum, penegakan HAM, mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, serta perlindungan anak di semua bidang pembangunan l. Pengembangan budaya politik yang dititik beratkan pada penanaman nilai-nilai demokratis dan peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan, yang diarahkan pada : m. Penciptaan kesadaran budaya dan penanaman nilai-nilai politik demokratis, terutama penghormatan nilai-nilai HAM, kesetaraan gender, perlindungan anak, anti kekerasan, serta nilai-nilai toleransi. n. Terwujudnya pengawasan dan pembinaan terhadap peredaran dan penggunaan obat-obatan dan peralatan kesehatan. o. Meningkatkan kepedulian sosial terhadap penyandang cacat, fakir miskin, anak terlantar, kelompok rentan sosial serta lanjut usia. p. Peningkatan kepastian, perlindungan, penegakan dan pelayanan hukum dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang tertib dan berkeadilan Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga kelestariannya Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dimaksudkan untuk memanfaatkan sumberdaya alam secara optimal dan berkelanjutan yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakan, yang diarahkan pada : a. Meningkatkan sektor pariwisata yang memanfaatkan potensi sumber daya alam dengan dukungan sektor industri dalam kerjasama yang saling menguntungkan. b. Meningkatkan dan mempertahankan kelestarian sumber daya alam untuk mengembangkan pariwisata unggulan. c. Membangun sistem pengelolaan limbah dan polusi yang ramah lingkungan untuk kawasan industri

12 d. Pemanfaatan kawasan pertanian sebagai kawasan lindung yang berfungsi mencegah terjadinya alih fungsi lahan, dan bencana alam. e. Menyusun sistem pengendalian dan pengawasan pengelolaan Sumber Daya Alam secara terpadu. f. Menggerakkan partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam upaya konservasi sumber daya alam dan lingkungan. g. Membangun sistem tanggap darurat secara terpadu dalam upaya untuk melakukan pencegahan dini terjadinya bencana alam Tahapan dan Skala Prioritas Kebijakan Pembangunan 5 Tahunan Untuk mencapai sasaran pokok sebagaimana dimaksud di atas, pembangunan jangka panjang membutuhkan tahapan dan skala prioritas yang akan menjadi agenda dalam perencanaan pembangunan jangka menengah. Tahapan dan skala prioritas yang ditetapkan mencerminkan urgensi permasalahan yang hendak diselesaikan tanpa mengabaikan permasalahan lainnya. Oleh karena itu, tekanan skala prioritas dalam setiap tahapan berbeda-beda, tetapi semua itu harus berkesinambungan dari periode ke periode berikutnya dalam mewujudkan sasaran pokok pembangunan jangka panjang. Setiap sasaran pokok dalam enam misi pembangunan jangka panjang dapat ditetapkan prioritasnya dalam masing-masing tahapan. Prioritas utama menggambarkan makna strategis dan urgensi permasalahan pada setiap tahapan guna mendukung keberlanjutanya. Atas dasar tersebut, tahapan dan skala prioritas dapat disusun sebagai berikut : Tahapan I ( ) Pada Tahapan Pertama tahun , pembangunan di Kabupaten Semarang diarahkan untuk menata kembali dan membangun Kabupaten Semarang di bidang sosial budaya daerah, perekonomian daerah, politik dan pemerintahan yang ditujukan untuk menciptakan landasan yang dalam pencapaian Kabupaten Semarang yang adil, madiri dan sejahtera, dimana ditandai dengan:

13 Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat Kabupaten Semarang yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudaya serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut : a. Meningkatnya penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan keterampilan SDM. b. Pemerataan akses & mutu pendidikan Wajib Belajar pendidikan dasar menengah (Dikdasmen) serta peningkatan relevansi kurikulum. c. Peningkatan kepedulian pada etika moral, nilai agama dan budaya lokal dalam meningkatkan ketahanan dalam dinamika pergaulan regional dan internasional. d. Terciptanya pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama / kepercayaan bagi setiap pemeluk agama dan penganut kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. e. Peningkatan kualitas penelitian dan pengembangan iptek yang berbasis pada peningkatan jejaring penelitian iptek yang mampu mendorong berkembangnya teknologi tepat guna di berbagai bidang. f. Peningkatan tatanan sosial politik kemasyarakatan dan penyelenggaraan fungsi pelayanan publik untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, sehat dan cerdas Meningkatkan kemandirian perekonomian daerah yang berbasis pada potensi unggulan yaitu industri, pertanian dan pariwisata (INTANPARI) serta sektor lain yang berwawasan lingkungan, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut : a. Peningkatan kualitas bahan baku lokal industri yang berwawasan lingkungan. b. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan industri. c. Pengelolaan objek wisata secara optimal dengan menerapkan Sapta Pesona

14 d. Peningkatan produktivitas pertanian, perikanan, kehutanan untuk menghasilkan produk pada sistem agribisnis dan agroindustri serta menjamin ketersediaan pangan dalam mengurangi kemiskinan dan pengangguran. e. Peningkatan kelembagaan petani melalui kemudahan memperoleh akses bahan baku pertanian Meningkatkan kepemerintahan yang baik (good governance), demokratis, dan bertanggung jawab, didukung oleh aparatur yang kompeten dan profesional, bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), ditandai oleh hal-hal sebagai berikut : a. Peningkatan penyelenggaran pemerintahan dengan prinsip kepemerintahan yang baik melalui peningkatan partisipasi masyarakat. b. Peningkatan profesionalisme aparatur pengawas dan pelibatan masyarakat dalam proses pengawasan. c. Peningkatan upaya penyebaran informasi kepada masyarakat sebagai sarana partisipasi. d. Peningkatan kualitas pelayanan publik melalui peningkatan kompetensi sesuai kewenangan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal. e. Peningkatan proses demokratisasi, politik, penegakan hukum melalui peningkatan partisipasi dan pendidikan politik rakyat, profesionalisme aparat dan penegak hukum Meningkatkan kualitas, kuantitas dan pemerataan sarana prasarana yang seimbang guna menunjang pengembangan wilayah, penyediaan pelayanan dasar, dan pertumbuhan ekonomi daerah, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut : a. Peningkatan perekonomian daerah yang berlandaskan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan masyarakat. b. Peningkatan nilai PDRB sektor industri, pertanian, dan pariwisata

15 c. Peningkatan penyediaan fasilitas umum, sarana prasarana transportasi dan penunjangnya. d. Peningkatan pemerataan dan jangkauan pelayanan kesehatan dengan mewujudkan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat. e. Peningkatan sarana prasarana, infrastruktur, dan fasilitas pelayanan pendidikan. f. Pengembangan jenis dan ragam sumber daya pangan. g. Pengembangan kapasitas pengusaha/perajin produk lokal. h. Pembangunan kawasan pemukiman yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan selaras dengan tata ruang Meningkatkan kepastian hukum, penegakan HAM, mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, serta perlindungan anak di semua bidang pembangunan, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut: a. Peningkatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang diarahkan pada peningkatan kualitas hidup. b. Peningkatan kesadaran masyarakat dan aparatur untuk memahami penegakan keadilan dan supremasi hukum dalam hubungan kemasyarakatan, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan. c. Peningkatan kondisi keamanan, ketertiban, persatuan, kesatuan serta kerukunan masyarakat. d. Peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat umum. e. Pembinaan kerukunan dan toleransi hidup bermasyarakat. f. Peningkatan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku. g. Peningkatan kesadaran masyarakat dan aparat untuk memahami prinsip-prinsip hukum, penegakan HAM, kesetaraan dan keadilan gender, serta perlindungan anak

16 Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga kelestariannya, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut: a. Perbaikan pengelolaan SDA dan LH melalui rehabilitasi lahan kritis secara terpadu pada kawasan wisata. b. Peningkatan dan pemerataan akses petani terhadap pemenuhan teknologi budidaya pertanian ramah lingkungan c. Peningkatan kelembagaan dalam pengelolaan ruang terbuka dan sistem pengendalian pemanfaatan ruang. d. Peningkatan pengelolaan lahan di sektor pertanian dengan memanfatkan struktur tanah yang ada. e. Peningkatan sosialisasi fungsi kelembagaan masyarakat dalam rangka menjaga hutan lindung untuk menanggulangi daerah yang berpotensi erosi. f. Pembangunan sistem pengelolaan SDA yang ekfektif dan efisien berbasis masyarakat Tahapan II ( ) Pelaksanaan Tahapan ke-ii diarahkan untuk lebih memantapkan hasil penataan pada Tahapan ke-i di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian daerah. Kondisi aman dan damai diupayakan terus membaik, sejalan dengan meningkatnya kesadaran dan penegakan hukum dan penegakan hak asasi manusia di Kabupaten Semarang. Kesejahteraan masyarakat Kabupaten Semarang terus meningkat ditunjukkan dengan: Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat Kabupaten Semarang yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudaya serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut : a. Terbentuknya SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan teknis di segala bidang

17 b. Pengembangan pemerataan akses dan mutu pendidikan Wajar Dikdasmen, kompetensi anak didik dan relevansi kurikulum. c. Pengembangan kesadaran penerapan etika dan moral, nilai agama dan budaya lokal dalam rangka meningkatkan ketahanan dalam dinamika pergaulan regional dan internasional. d. Meningkatnya penghayatan, dan pengamalan ajaran agama / kepercayaan bagi setiap pemeluk agama dan penganut kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang disertai dengan kerukunan antar umat. e. Pengembangan dan penerapan hasil penelitian IPTEK yg mampu mendorong berkembangnya teknologi di berbagai bidang. f. Pengembangan tatanan sosial politik kemasyarakatan dan penyelenggaraan fungsi pelayanan publik untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, sehat dan cerdas Meningkatkan kemandirian perekonomian daerah yang berbasis pada potensi unggulan yaitu industri, pertanian dan pariwisata (INTANPARI) serta sektor lain yang berwawasan lingkungan, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut : a. Pengembangan jenis dan kualitas bahan baku lokal industri melalui teknologi tepat guna yang berwawasan lingkungan. b. Penyusunan DED Kawasan Industri. c. Pengembangan kualitas dan produk wisata melalui promosi wisata. d. Peningkatan diversifikasi produk pertanian, perikanan, kehutanan diarahkan pada sistem agribisnis dan agroindustri, menjamin ketahanan pangan. e. Pengembangan kelembagaan petani melalui kemudahan memperoleh akses bahan baku dan teknologi pertanian

18 Meningkatkan kepemerintahan yang baik (good governance), demokratis, dan bertanggung jawab, didukung oleh aparatur yang kompeten dan profesional, bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), ditandai oleh hal-hal sebagai berikut : a. Peningkatan penyelenggaran pemerintahan dengan prinsip good governance melalui efektivitas dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah. b. Peningkatan koordinasi pengawasan baik internal, maupun eksternal dengan pelibatan masyarakat. c. Pengembangan teknologi informasi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. d. Peningkatan kualitas pelayanan publik berdasarkan Standar Pelayanan Minimal pada bidang pelayanan dasar yang memenuhi indeks kepuasan masyarakat. e. Pengembangan proses demokratisasi, politik, penegakan hukum melalui peningkatan kualitas kelembagaan politik, akuntabilitas aparat dan penegak hukum Meningkatkan kualitas, kuantitas dan pemerataan sarana prasarana yang seimbang guna menunjang pengembangan wilayah, penyediaan pelayanan dasar, dan pertumbuhan ekonomi daerah, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut : a. Pengembangan perekonomian daerah berlandaskan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan masyarakat dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan. b. Pengembangan investasi daerah pada sektor industri, pertanian, dan pariwisata dalam rangka mewujudkan pemerataan pertumbuhan ekonomi. c. Pengembangan penyediaan fasilitas umum, sarana prasarana transportasi dan penunjangnya dengan melibatkan masyarakat dan dunia usaha

19 d. Pengembangan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat melalui peningkatan kualitas pelayanan, tenaga kerja kesehatan, dan sarana prasarana kesehatan. e. Pengembangan sarana prasarana, infrastruktur, dan fasilitas pelayanan pendidikan. f. Pengolahan jenis dan ragam pangan dalam rangka ketahanan pangan. g. Peningkatan mutu produk lokal sesuai dengan kebutuhan pasar melalui pengembangan desain yang berciri khas daerah. h. Penataan kawasan pemukiman yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan selaras dengan tata ruang Meningkatkan kepastian hukum, penegakan HAM, mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, serta perlindungan anak di semua bidang pembangunan, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut: a. Pengembangan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang diarahkan pada peningkatan kualitas hidup. b. Peningkatan budaya masyarakat dalam penegakan keadilan dan supremasi hukum dalam hubungan kemasyarakatan, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan. c. Peningkatan peran serta masyarakat untuk mewujudkan keamanan, ketertiban, persatuan, kesatuan serta kerukunan masyarakat. d. Pengembangan sistem keamanan rakyat terpadu. e. Peningkatan perlindungan terhadap hak asasi masyarakat f. Pengembangan budaya dalam mematuhi dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku

20 g. Pengembangan budaya masyarakat dalam memahami prinsip-prinsip hukum dan, penegakan HAM, kesetaraan dan keadilan gender, serta perlindungan anak Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga kelestariannya, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut: a. Pengembangan sistem pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup melalui penguatan kelembagaan sadar wisata b. Peningkatan dan penerapan hasil penelitian dan pengembangan iptek di bidang pertanian c. Peningkatan dan penguatan peran kelembagaan dalam pengelolaan ruang terbuka hijau d. Pengembangan pengelolaan lahan di sektor pertanian dengan memanfatkan struktur tanah yang ada. e. Pengembangan teknologi sederhana dan tepat guna dalam rangka menjaga hutan lindung dan pencegahan erosi. f. Pengembangan manajeman pengendalian kerusakan SDA dan Lingkungan Hidup Tahapan III ( ) Berlandaskan pelaksanaan, pecapaian, dan sebagai keberlajutan Tahapan ke-ii, Tahapan ke-iii diarahkan untuk mengembangkan pembangunan secara menyeluruh di segala bidang dengan menekankan upaya pencapaian daya saing kompetitif daerah yang berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat. Daya saing perekonomian Kabupaten Semarang semakin kuat dan kompetitif dengan semakin terpadunya industri manufaktur yang ditandai dengan:

21 Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat Kabupaten Semarang yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudaya serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut : a. Terbentuknya SDM di segala bidang yang berkualitas, memiliki keterampilan teknis dan berdaya saing. b. Penguatan akses dan mutu pendidikan, sertifikasi tenaga pendidik, peningkatan relevansi kurikulum. c. Pembentukan karakter masyarakat yang berbudaya, tangguh, tahan dalam dinamika pergaulan regional dan internasional. d. Menguatnya penghayatan dan pengamalan ajaran agama/kepercayaan serta kerukunan hubungan antar umat. e. Penguatan kualitas SDM dan kelembagaan yang mampu menghasilkan aplikasi IPTEK yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat luas termasuk industri. f. Penguatan tatanan sosial politik kemasyarakatan dan penyelenggaraan fungsi pelayanan publik untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, sehat dan cerdas Meningkatkan kemandirian perekonomian daerah yang berbasis pada potensi unggulan yaitu industri, pertanian dan pariwisata (INTANPARI) serta sektor lain yang berwawasan lingkungan, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut : a. Pengembangan jenis dan kualitas bahan baku lokal industri melalui teknologi tepat guna yang berwawasan lingkungan. b. Pembangunan Kawasan Industri. c. Pengembangan kualitas dan produk wisata melalui promosi wisata dan kerjasama regional

22 d. Penguatan pembangunan pertanian, perikanan, dan kehutanan yang diarahkan untuk produk-produk sistem agribisnis, menjamin ketersediaan pangan serta menciptakan swasembada pangan dan ekspor. e. Pengembangan kelembagaan petani melalui kemudahan memperoleh akses bahan baku dan teknologi pertanian ditunjang dengan sarana prasarana Meningkatkan kepemerintahan yang baik (good governance), demokratis, dan bertanggung jawab, didukung oleh aparatur yang kompeten dan profesional, bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), ditandai oleh hal-hal sebagai berikut : a. Peningkatan penyelenggaran pemerintahan yg efektif dan efisien sesuai prinsip good governance melalui peningkatan transparansi dan keadilan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. b. Mengembangkan efisiensi dan efektivitas pengawasan dengan membentuk sistem pengawasan yang terpadu. c. Pengembangan teknologi informasi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. d. Peningkatan kualitas pelayanan publik berdasarkan SPM pada bidang pelayanan dasar penunjang pertumbuhan ekonomi yang memenuhi indeks kepuasan masyarakat. e. Penguatan sistem demokrasi, politik dan penegakan hukum melalui peningkatan kesadaran politik, penegak hukum yang dilandasi prinsip keadilan dan HAM

23 Meningkatkan kualitas, kuantitas dan pemerataan sarana prasarana yang seimbang guna menunjang pengembangan wilayah, penyediaan pelayanan dasar, dan pertumbuhan ekonomi daerah, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut : a. Pengembangan perekonomian daerah berlandaskan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan masyarakat dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam rangka menanggulangi kemiskinan. b. Penguatan investasi daerah pada sektor industri, pertanian, dan pariwisata dalam rangka mewujudkan pemerataan pertumbuhan ekonomi. c. Pemerataan penyediaan fasilitas umum, sarana prasarana transportasi dan penunjangnya dengan melibatkan masyarakat dan dunia usaha. d. Penguatan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat melalui peningkatan kualitas pelayanan, tenaga kerja kesehatan, dan sarana prasarana kesehatan serta pelibatan masyarakat. e. Pengembangan sarana prasarana, infrastruktur, dan fasilitas pelayanan pendidikan. f. Pengolahan jenis dan ragam pangan dengan teknologi dalam rangka ketahanan pangan. g. Perluasan akses pemasaran dan jejaring kemitraan baik di tingkat lokal, regional, maupun nasional. h. Pengembangan kawasan pemukiman beserta fasilitasnya yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, selaras dengan tata ruang, serta menciptakan titik-titik baru perkembangan ekonomi. i. Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan dasar yang merata, berkualitas, dengan kuantitas yang seimbang untuk memudahkan akses masyarakat secara cepat, tepat dan murah berdasarkan potensi geografis di seluruh wilayah Kabupaten Semarang

24 Meningkatkan kepastian hukum, penegakan HAM, mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, serta perlindungan anak di semua bidang pembangunan, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut: a. Penguatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang diarahkan pada peningkatan kualitas hidup. b. Pemantapan budaya penegakan keadilan dan supremasi hukum dalam hubungan kemasyarakatan, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan. c. Penguatan peran serta masyarakat untuk mewujudkan keamanan, ketertiban, persatuan, kesatuan serta kerukunan masyarakat. d. Pengembangan sistem keamanan rakyat terpadu dalam melindungi dan mengayomi masyarakat dari segala tindak kejahatan. e. Berkurangya kasus kekerasan dan diskriminasi dalam kehidupan bermasyarakat. f. Pemantapan budaya masyarakat dalam mematuhi dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku. g. Penguatan peran serta masyarakat dalam mewujudkan situasi dan kondisi perikehidupan bermasyarakat yang didukung oleh kepastian hukum, penegakan HAM, kesetaraan dan keadilan gender, serta perlindungan anak Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga kelestariannya, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut: a. Pemantapan kelembagaan pengelola SDA dan LH berbasis wisata. b. Pemantapan penerapan teknologi pertanian ramah lingkungan dalam rangka peningkatan produktifitas. c. Pemantapan pengelolaan kawasan sebagai ruang terbuka hijau sebagai paru-paru kota

25 d. Pengembangan pengelolaan lahan di sektor pertanian yang mengarah ke agrobisnis dengan memanfatkan struktur tanah yang ada. e. Penguatan fungsi kelembagaan dalam menjaga dan atau memperluas hutan lindung untuk menanggulangi daerah yang berpotensi erosi. f. Penguatan kelembagaaan pengelolaan SDA dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat Tahapan IV ( ) Berlandaskan pelaksanaan, pecapaian, dan sebagai keberlajutan Tahapan ke-iii, pada Tahapan ke-iv merupakan suatu upaya mewujudkan masyarakat Kabupaten Semarang yang adil, mandiri dan sejahtera melalui pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah Kabupaten Semarang yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing. Kondisi tersebut ditandai dengan : Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat Kabupaten Semarang yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudaya serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut : a. Tersedianya SDM di segala bidang yang berkualitas, memiliki keterampilan teknis dan berdaya saing. b. Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan dasar 9 (sembilan) tahun yang bermutu dan terjangkau untuk mewujudkan pemerataan pendidikan dasar di seluruh Kabupaten Semarang, sesuai kemampuan keuangan daerah. c. Pemantapan karakter masyarakat jatidiri tangguh, bermoral, mampu bersaing, tahan dalam dinamika pergaulan regional, nasional dan internasional. d. Terwujudnya tatanan kehidupan masyarakat yang harmonis dalam suatu suasana yang agamis dan demokratis

26 e. Pemantapan penguasaan IPTEK berbagai bidang secara kompetitif dalam mewujudkan kemandirian daerah dan kesejahteraan masyarakat. f. Pemantapan tatanan sosial politik kemasyarakatan dan penyelenggaraan fungsi pelayanan publik untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, sehat dan cerdas Meningkatkan kemandirian perekonomian daerah yang berbasis pada potensi unggulan yaitu industri, pertanian dan pariwisata (INTANPARI) serta sektor lain yang berwawasan lingkungan, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut : a. Penggunaan bahan baku lokal dan teknologi tepat guna dalam industri yang berwawasan lingkungan. b. Tersedianya kawasan industri yang sesuai dengan pengembangan tata ruang dan dikelola secara efisien dengan kualitas yang lebih baik. c. Terwujudnya kepariwisataan untuk mendukung Sapta Pesona dan meningkatnya ragam serta kualitas produk pariwisata serta promosi wisata dengan memanfaatkan kerja sama kepariwisataan regional dan nasional. d. Pemantapan pembangunan pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan diarahkan menghasilkan produkproduk agribisnis menjamin ketahanan pangan menciptakan swasembada pangan dan ekspor. e. Penguatan kelembagaan petani melalui kemudahan memperoleh akses bahan baku dan teknologi pertanian menuju pertanian berbasis teknologi

27 Meningkatkan kepemerintahan yang baik (good governance), demokratis, dan bertanggung jawab, didukung oleh aparatur yang kompeten dan profesional, bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), ditandai oleh hal-hal sebagai berikut : a. Peningkatan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien sesuai prinsip good governance melalui peningkatan partisipasi, efektivitas, akuntabilitas, transparansi dan keadilan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. b. Terwujudnya efisiensi dan efektivitas pengawasan aparatur pemerintah daerah melalui sistem pengawasan terpadu. c. Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan melalui teknologi informasi. d. Terwujdunya kualitas pelayanan publik melalui peningkatan kompetensi sesuai kewenangan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada seluruh bidang pelayanan yang memenuhi indeks kepuasan masyarakat. e. Pemantapan sistem demokrasi dan politik, penegakan hukum melalui pemantapan kedewasaan politik rakyat, penegak hukum dengan prinsip transparansi, keadilan dan HAM Meningkatkan kualitas, kuantitas dan pemerataan sarana prasarana yang seimbang guna menunjang pengembangan wilayah, penyediaan pelayanan dasar, dan pertumbuhan ekonomi daerah, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut : a. Terwujudnya sistem perekonomian daerah yang berlandaskan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan masyarakat dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam rangka menanggulangi kemiskinan

28 b. Terwujudnya investasi daerah pada sektor industri, pertanian, dan pariwisata dengan didukung sektor lainnya dalam rangka mewujudkan pemerataan pertumbuhan ekonomi. c. Terwujudnya pemerataan pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana penunjangnya yang dibiayai oleh pemerintah atau bekerjasama dengan pihak lain. d. Terwujudnya jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam rangka budaya hidup sehat. e. Terwujudnya sarana prasarana, infrastruktur, dan fasilitas pelayanan pendidikan. f. Terwujudnya ketahanan pangan melalui pengolahan jenis dan ragam pangan dengan teknologi tepat guna. g. Pemantapan sistem pemasaran produk lokal baik di tingkat lokal, regional, maupun nasional. h. Terwujudnya kawasan-kawasan permukiman yang mampu menggerakkan roda perekonomian. i. Terwujudnya pemerataan sarana dan prasarana pelayanan dasar yang berkualitas sesuai dengan cuantiítas yang seimbang di seluruh wilayah Kabupaten Semarang untuk memudahkan akses masyarakat, secara cepat, tepat dan murah berdasarkan potensi geografis Meningkatkan kepastian hukum, penegakan HAM, mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, serta perlindungan anak di semua bidang pembangunan, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut: a. Pemantapan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak melalui kesetaraan dan keadilan gender dalam dan peningkatan kualitas hidup. b. Tegaknya keadilan dan supremasi hukum dalam hubungan kemasyarakatan, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan. c. Meningkatnya keamanan, ketertiban, persatuan, kesatuan serta kerukunan masyarakat

29 d. Terwujudnya perlindungan dan pengayoman masyarakat dari segala tindak kejahatan. e. Terwujudnya kondisi kehidupan bermasyarakat yang menjunjung tinggi persamaan hak f. Terwujudnya kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku. g. Pemantapan situasi dan kondisi perikehidupan bermasyarakat yang didukung oleh kepastian hukum, penegakan HAM, kesetaraan dan keadilan gender, serta perlindungan anak Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga kelestariannya, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut: a. Terwujudnya obyek wisata alam yang berwawasan lingkungan. b. Meningkatnya produktivitas petani dengan pengolahan lahan pertanian dengan sistem organik. c. Tersedianya ruang hijau sebagai paru-paru kota. d. Pemantapan pengelolaan lahan di sektor pertanian yang mengarah ke agrobisnis dengan memanfatkan struktur tanah yang ada. e. Meningkatnya luas hutan lindung untuk menanggulangi daerah yang berpotensi erosi. f. Terciptanya ketertiban dalam pengelolaan Sumber Daya Alam

MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN

MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 TAHAPAN I (2005-2009) TAHAPAN I (2010-2014) TAHAPAN II (2015-2019) TAHAPAN IV (2020-2024) 1. Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 4.1 VISI PEMBANGUNAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 Mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional, Rencana

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN A. Visi Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang Tahun

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V.5.1 Visi Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke arah mana dan bagaimana Kabupaten Situbondo akan dibawa dan berkarya agar konsisten dan eksis, antisipatif, inovatif

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga

Lebih terperinci

Agenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur

Agenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur IV Agenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur IV.1 Agenda Pembangunan Berdasarkan visi, misi, dan strategi pembangunan, serta permasalahan pembangunan yang telah diuraikan sebelumnya, maka disusun sembilan

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH Bengkulu Tengah yang Lebih Maju, Sejahtera, Demokratis, Berkeadilan, Damai dan Agamis 1. Maju, yang diukur dengan : (a) meningkatnya investasi;

Lebih terperinci

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG Misi untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi merupakan prasyarat mutlak untuk dapat mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sumberdaya manusia yang

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT

TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sebagaimana dijelaskan pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bahwa visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya dalam Pasal 1, angka 12 disebutkankan

Lebih terperinci

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH 3.1. Visi Berdasarkan kondisi masyarakat dan modal dasar Kabupaten Solok saat ini, serta tantangan yang dihadapi dalam 20 (dua puluh) tahun mendatang, maka

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi 2014-2018 adalah : Visi pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2014-2018 TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban

1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban 1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat serta kehidupan politik yang demokratis.

Lebih terperinci

BAB III Visi dan Misi

BAB III Visi dan Misi BAB III Visi dan Misi 3.1 Visi Pembangunan daerah di Kabupaten Bandung Barat, pada tahap lima tahun ke II Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) atau dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, adapun visi Kabupaten Simeulue yang ditetapkan untuk tahun 2012

Lebih terperinci

1 ( atau

1  (  atau VISI - MISI JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN SUMEDANG (Perda No. 2 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025) 1.1. VISI DAERAH Berdasarkan kondisi sampai dengan

Lebih terperinci

Visi Mewujudkan Kabupaten Klaten yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing. Misi ke 1 :

Visi Mewujudkan Kabupaten Klaten yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing. Misi ke 1 : Tabel 6.1 Strategi, dan Arah Kebijakan Kabupaten Klaten Tahun 016-01 Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Cerdas, Sehat, dan Berbudaya 1 Mewujudkan pemenuhan kebutuhan pendidikan bagi Terwujudnya pemenuhan.1

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN A. Strategi Pembangunan Daerah Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi pembangunan Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 Visi Berdasarkan kondisi Kabupaten Lamongan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam dua puluh tahun mendatang, dan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka visi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB VI KEBIJAKAN UMUM

BAB VI KEBIJAKAN UMUM BAB VI KEBIJAKAN UMUM Visi sekaligus tujuan pembangunan jangka menengah Kota Semarang tahun 2005-2010 adalah SEMARANG KOTA METROPOLITAN YANG RELIGIUS BERBASIS PERDAGANGAN DAN JASA sebagai landasan bagi

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Pembangunan Daerah Dalam kampanye yang telah disampaikan, platform bupati terpilih di antaranya sebagai berikut: a. Visi : Terwujudnya kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2017 adalah : Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS 3.1 Identifikasi Faktor Lingkungan Berdasarkan Kondisi Saat Ini sebagaimana tercantum dalam BAB II maka dapat diidentifikasi faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan merupakan upaya pemerintah daerah secara keseluruhan mengenai cara untuk mencapai visi dan melaksanakan misi, melalui penetapan kebijakan dan program

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Sawahlunto Tahun 2013-2018, adalah rencana pelaksanaan tahap ketiga (2013-2018) dari Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Kabupaten Blitar adalah suatu daerah yang telah mulai terbentuk sistem kepemerintahannya sejak lebih dari 650 tahun lalu, atau lebih tepatnya sejak 5 Agustus 1324,

Lebih terperinci

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 2018 Visi Terwujudnya Kudus Yang Semakin Sejahtera Visi tersebut mengandung kata kunci yang dapat diuraikan sebagai berikut: Semakin sejahtera mengandung makna lebih

Lebih terperinci

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.4. Tabel Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi : Terwujudnya Kabupaten Grobogan sebagai daerah industri dan perdagangan yang berbasis pertanian,

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 BAB V VISI, MISI, DAN V - 1 Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 5.1. VISI Dalam rangka mewujudkan pembangunan jangka panjang sebagaimana tercantum di dalam

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA Pembangunan adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa akhir. Development is not a static concept. It is continuously changing. Atau bisa

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kubu Raya Tahun 2009-2029, bahwa RPJMD

Lebih terperinci

BAB III VISI, MISI DAN NILAI

BAB III VISI, MISI DAN NILAI BAB III VISI, MISI DAN NILAI VISI PEMBANGUNAN KABUPATEN SIAK Dalam suatu institusi pemerintahan modern, perumusan visi dalam pelaksanaan pembangunan mempunyai arti yang sangat penting mengingat semakin

Lebih terperinci

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional POKOK-POKOK PENJELASAN PERS MENTERI NEGARA PPN/ KEPALA BAPPENAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Sesuai dengan Permendagri 54/2010, visi dalam RPJMD ini adalah gambaran tentang kondisi Provinsi Sulawesi Selatan yang diharapkan terwujud/tercapai pada akhir

Lebih terperinci

VISI DAN MISI CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI PEMALANG PERIODE

VISI DAN MISI CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI PEMALANG PERIODE VISI DAN MISI CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI PEMALANG PERIODE 2016-2021 VISI : TERWUJUDNYA PEMALANG HEBAT YANG BERDAULAT, BERJATIDIRI, MANDIRI DAN SEJAHTERA MISI : 1. Menjunjung tinggi kedaulatan

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi dan misi merupakan visualisasi dari apa yang ingin dicapai oleh Kota Sorong dalam 5 (lima) tahun mendatang melalui Walikota dan Wakil Walikota terpilih untuk periode

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Desa Jatilor saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa), maka untuk pembangunan

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Kebijakan Pemerintahan Daerah telah termuat dalam Peraturan Daerah Nomor 015 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Terwujudnya Masyarakat Bengkulu Utara yang Mandiri, Maju, dan Bermartabat Visi pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011-2016 tersebut di atas sebagai

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2013 BAB IV 1 Tabel 4.1 Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan No Visi / Misi Tujuan Sasaran 1 2 3 4 Misi : 1 Mengembangkan Masyarakat Lombok Barat yang

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

BAB III VISI MISI PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III VISI MISI PEMBANGUNAN DAERAH BAB III VISI MISI PEMBANGUNAN DAERAH 3.1. Visi Pembangunan B erdasarkan kondisi masyarakat Kabupaten Kolaka saat ini, permasalahan dan tantangan yang dihadapi kedepan serta dengan memperhitungkan faktor

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Pemerintah Kabupaten Demak Perencanaan strategik, sebagai bagian sistem akuntabilitas kinerja merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB V. PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (Pemilukada)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS 4.1 Permasalahan Pembangunan Capaian kinerja yang diperoleh, masih menyisakan permasalahan dan tantangan. Munculnya berbagai permasalahan daerah serta diikuti masih banyaknya

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, DAN 5.1. VISI Dalam rangka mewujudkan pembangunan jangka panjang sebagaimana tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Pekanbaru 2005-2025, Visi Kota Pekanbaru

Lebih terperinci

VISI MISI PASANGAN CALON BUPATI WAKIL BUPATI KABUPATEN PEKALONGAN PERIODE TAHUN H. RISWADI DAN HJ. NURBALISTIK

VISI MISI PASANGAN CALON BUPATI WAKIL BUPATI KABUPATEN PEKALONGAN PERIODE TAHUN H. RISWADI DAN HJ. NURBALISTIK VISI MISI PASANGAN CALON BUPATI WAKIL BUPATI KABUPATEN PEKALONGAN PERIODE TAHUN 2016-2021 H. RISWADI DAN HJ. NURBALISTIK VISI TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN PEKALONGAN YANG BERKARAKTER, MANDIRI, BERAKHLAQ,

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Kabupaten Grobogan pada saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Lebih terperinci

Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun

Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun 2016-2021 Terwujudnya Ketahanan Pangan bagi Masyarakat Kabupaten Kediri yang Religius, Cerdas, Sehat, Sejahtera, Kreatif, dan Berkeadilan, yang didukung oleh

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH Penyelenggaraan otonomi daerah sebagai wujud implementasi Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, memunculkan berbagai konsekuensi berupa peluang,

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana pemerintah Kabupaten Pinrang bersama seluruh pemangku kepentingan mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lumajang tahun 2015-2019 merupakan bagian dari Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

RPJM PROVINSI JAWA TIMUR (1) Visi Terwujudnya Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

RPJM PROVINSI JAWA TIMUR (1) Visi Terwujudnya Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia LEVEL : VISI MISI LEVEL : ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN RPJM PROVINSI JAWA TIMUR Visi Terwujudnya Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia Misi 1) Meningkatkan

Lebih terperinci

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan 2016-2021 I. MENGEMBANGKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG BERIMAN DAN BERBUDAYA MEMBENTUK MANUSIA YANG BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG

Lebih terperinci

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015-2019 MISI 1. MEWUJUDKAN BOGOR KOTA YANG CERDAS DAN BERWAWASAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA

Lebih terperinci

Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral.

Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral. Visi Pemerintah 2014-2019 adalah : Terwujudnya Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral. Perumusan dan penjelasan terhadap visi di maksud, menghasilkan pokok-pokok visi yang diterjemahkan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG Untuk memberikan arahan pada pelaksanaan pembangunan daerah, maka daerah memiliki visi, misi serta prioritas yang terjabarkan dalam dokumen perencanaannya. Bagi

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 65.095.787.348 29.550.471.790 13.569.606.845 2.844.103.829 111.059.969.812 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 64.772.302.460

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.583.925.475 29.611.683.617 8.624.554.612 766.706.038 105.586.869.742 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.571.946.166

Lebih terperinci

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN Untuk memberikan gambaran yang jelas pada visi tersebut, berikut ada 2 (dua) kalimat kunci yang perlu dijelaskan, sebagai berikut : Masyarakat

Lebih terperinci

BAB V VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

BAB V VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN BAB V VISI DAN MISI Secara Nasional, isu strategis yang telah dirumuskan pada RPJM nasionaldalam sembilan agenda prioritas dan dikenal dengan Nawa Cita adalah sebagai berikut: 1. Menghadirkan kembali Negara

Lebih terperinci

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera BAB - V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Misi Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan rangkaian kegiatan pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan,

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 5.1 VISI Visi Kabupaten Bintan Tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut : Menuju Bintan Yang Maju, Sejahtera dan Berbudaya A. Bintan Yang Maju : Bahwa

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep Tabel 6.1 Strategi dan Kabupaten Sumenep 2016-2021 Visi : Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional Tujuan Sasaran Strategi Misi I :

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Bengkulu Utara selama lima tahun, yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 6.1 Strategi Strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembangunan desa dirinci setiap misi dan tujuan sebagai berikut : Misi 1: Misi 2: Meningkatkan

Lebih terperinci

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAPPEDA Planning for a better Babel DISAMPAIKAN PADA RAPAT PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2018 PANGKALPINANG, 19 JANUARI 2017 BAPPEDA RKPD 2008 RKPD 2009 RKPD 2010 RKPD 2011 RKPD 2012 RKPD 2013 RKPD

Lebih terperinci

BAB V ARAH KEBIJAKAN, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH -67- BAB V ARAH KEBIJAKAN, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1. Arah Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025 Tujuan Rencana Jangka Panjang tahun 2005-2025 adalah mewujudkan

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

Guna mencapai sasaran pembangunan yang diinginkan, arah pembangunan jangka panjang atau arah kebijakan umum 20 tahun mendatang, sebagai berikut :

Guna mencapai sasaran pembangunan yang diinginkan, arah pembangunan jangka panjang atau arah kebijakan umum 20 tahun mendatang, sebagai berikut : BAB IV ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN PRIORITAS DAERAH V isi pembangunan jangka panjang tahun 2005-2025 adalah mewujudkan Kabupaten Kolaka Sebagai Daerah Perjuangan Yang Aman, Maju, Berbudaya, Religius, Demokratis,

Lebih terperinci

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah 4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah Mencermati isu-isu strategis diatas maka strategi dan kebijakan pembangunan Tahun 2014 per masing-masing isu strategis adalah sebagaimana tersebut pada Tabel

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi pembangunan daerah Kabupaten Ngawi 2010 2015, Pemerintah Kabupaten Ngawi menetapkan strategi yang merupakan upaya untuk

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1 Strategi Strategi merupakan pemikiran-pemikiran konseptual analitis dan komprehensif tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk memperlancar atau memperkuat pencapaian

Lebih terperinci

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO 1 VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO V I S I Riau Yang Lebih Maju, Berdaya Saing, Berbudaya Melayu, Berintegritas dan Berwawasan Lingkungan Untuk Masyarakat yang Sejahtera serta Berkeadilan

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Kebijakan umum bertujuan menggambarkan keterkaitan antar bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran, dan berfungsi

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH 5.1 VISI DAN MISI KOTA CIMAHI. Sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH 6.1. STRATEGI Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif utuk mewujudkan visi dan misi. Satu strategi dapat terhubung

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Menurut RPJPD Kabupaten Kampar 2005-2025, berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-1, maka RPJM ke-2 (2011-2016) ditujukan

Lebih terperinci

diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, yaitu suatu kondisi pelaksanaan pemerintahan yang

diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, yaitu suatu kondisi pelaksanaan pemerintahan yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, yaitu suatu kondisi pelaksanaan pemerintahan yang bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme sesuai dengan arah pelaksanaan reformasi birokrasi

Lebih terperinci