SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA"

Transkripsi

1 Nomor Regristrasi : INA SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA PELAKSANA BENDUNGAN (DAM CONSTRUCTION ENGINEER) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM 2005

2 KATA PENGANTAR Dalam rangka penyiapan tenaga profesional di bidang jasa konstruksi pada suatu Jabatan Kerja tertentu, baik untuk pemenuhan kebutuhan nasional di dalam negeri maupun untuk kepentingan penempatan ke luar negeri, diperlukan adanya perangkat standar yang dapat mengukur dan menyaring tenaga kerja yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kompetensinya. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) merupakan suatu hal yang sangat penting dan dibutuhkan sebagai tolok ukur untuk menentukan kompetensi tenaga kerja sesuai dengan jabatan kerja yang dimilikinya. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk tenaga kerja jasa konstruksi disusun berdasarkan analisis kompetensi setiap jabatan kerja yang melibatkan para pelaku pelaksana langsung di lapangan dan ahlinya dari jabatan kerja yang bersangkutan. Selanjutnya finalisasi konsep SKKNI tersebut dilaksanakan dalam suatu Konvensi Nasional yang melibatkan para Pakar dan Nara Sumber yang berkaitan dengan Jabatan Kerja tersebut. Untuk menyusun dan menetapkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Pelaksana Bendungan pada Pekerjaan dibidang Sumber Daya Air ini diatur dengan Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. KEP.69/MEN/V/2004, tanggal 4 Mei 2004 untuk dapat digunakan sebagai acuan dalam pembinaan dan penetapan persyaratan jabatan tersebut dan berlaku secara nasional. Diharapkan dengan adanya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) tersebut dapat meningkatkan mutu tenaga kerja Indonesia dan mutu hasil pekerjaan di lapangan. Disisi lain standar kompetensi kerja ini tetap masih memerlukan penyempurnaan sejalan dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan Industri Jasa Konstruksi, sehingga setiap masukan untuk penyempurnaan sangat diperlukan. Akhirnya kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) ini, kami ucapkan terima kasih. Jakarta, Desember 2005 Departemen Pekerjaan Umum Kepala Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia (Ir. Iwan Nursyirwan Diar Dipl. HE) NIP. :

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI... 2 A. PENDAHULUAN Latar Belakang Studi Penyusunan Standar Kompetensi Studi Literatur Penyusunan Standar Kompetensi setiap Jabatan Kerja Penyusunan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) Dasar Hukum dan Referensi Pengkodean Jabatan Kerja Sub Bidang Sumber Daya Air Posisi Jabatan Kerja Kegiatan Analisis Kompetensi Perumusan dan Konsensus... 8 B. JABATAN KERJA Nama Jabatan Kerja Nomor Kode Uraian Jabatan Kerja Syarat Jabatan Kerja C. KOMPETENSI KERJA D. URAIAN UNIT-UNIT KOMPETENSI E. PENUTUP... 2

4 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Undang-undang No. 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya tersurat dan tersirat bahwa tenaga kerja yang melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan konstruksi harus memiliki sertifikat keahlian dan atau keterampilan. Keharusan memiliki SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN ATAU KETERAMPILAN : mencerminkan adanya tuntutan kualitas tenaga kerja yang betul-betul dapat diandalkan. Kondisi tersebut memerlukan langkah nyata dalam mempersiapkan perangkat (standar baku) yang dibutuhkan untuk mengukur kualitas tenaga kerja jasa konstruksi. Sesuai dengan Keputusan Dewan Pengurus Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) No. 71/KPYTS/D/VIII/2001 : pasal 2 ayat (1). Tujuan sertifikat adalah memberikan informasi objektif kepada para pengguna jasa bahwa kompetensi tenaga kerja yang bersangkutan memenuhi bakuan kompetensi yang ditetapkan untuk klasifikasi dan kualifikasinya, dan pasal 9 ; ayat (1) : Untuk setiap kualifikasi dalam suatu klasifikasi harus dibuat bakuan kompetensinya secara jelas termasuk tata cara mengukur. Selain itu undang-undang nomor 13 tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, terutama pasal 10 ayat (2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja. Dua Undang-undang tersebut diatas menyebut tentang kompetensi yaitu suatu ungkapan kualitas SDM yang terbentuk dengan menyatunya 3 ranah (domain) terdiri : Ranah Pengetahuan (domain kognitif), Ranah Keterampilan (domain psychomotorik), dan Ranah Sikap Perilaku (domain affektif). 1. Domain (ranah) kognitif berkaitan dengan keilmuan atau pengetahuan atau kemampuan daya pikir 2. Domain (ranah) psychomotorik, berkaitan dengan kemampuan menggerakkan anggota badan dengan menggunakan metode atau teknik dan alat bantu 3. Domain (ranah) affektif berkaitan dengan sikap perilaku yang mengekspresikan kemauan dirinya Secara definitif pengertian kompetensi ialah penguasaan disiplin keilmuan dan pengetahuan serta keterampilan menerapkan metode dan teknik tertentu didukung sikap perilaku yang tepat, guna mencapai dan atau mewujudkan hasil tertentu secara mandiri dan atau berkelompok dalam penyelenggaraan tugas pekerjaan. 3

5 Jadi apabila seseorang atau berkelompok telah mempunyai kompetensi kemudian dikaitkan dengan tugas pekerjaan tertentu sesuai dengan kompetensinya, maka akan dapat menghasilkan atau mewujudkan sasaran dan tujuan tugas pekerjaan (X), yang seharusnya dapat terukur dengan indikator sebagai berikut : mampu dan mau melakukan (X) sebanyak (Y) dengan kualitas (Z) selesai dalam tempo (T). Indikator ini penting untuk memastikan kualitas SDM secara jelas, lugas dan terukur, serta untuk mengukur produktivitas tenaga kerja dikaitkan dengan perhitungan biaya pekerjaan yang dapat menentukan daya saing. 2. Studi Penyusunan Standar Kompetensi 2.1 Studi Literatur Kegiatan studi literatur mengacu sumber-sumber dari dalam negeri maupun luar negeri antara lain : 1. Malaysia, dengan model NOSS (National Occupational Skill Standard) atau SKPK (Standar Kemahiran Pekerjaan Kebangsaan). 2. ILO (International Labor Organization) dengan MOSS (Model Occupational Skill Standard). 3. RMCS (Regional Model Competency Standard) dengan referensi utama dari ITABs (Industry Training Advisory Bodies) dan ANTA (Australia National Training Authority) Australia. 4. Indonesia, LPJKN (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional) bekerja sama dengan Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi. Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia - Departemen Pekerjaan Umum dengan HYBRID kelihatannya gabungan dari MOSS dan RMCS yang kemungkinan dapat dibakukan dengan MOCS (Model Occupational Competency Standards). 2.2 Penyusunan Standar Kompetensi Setiap Jabatan Kerja Sesuai hasil studi literatur, konsep standar kompetensi mencakup semua aspek kinerja tugas/ pekerjaan untuk membangun wawasan yang tidak terbatas hanya kemampuan tugas secara sempit. Empat komponen kompetensi utama yang perlu dikembangkan adalah : 1. Kemampuan dalam tugas (task skill) 2. Kemampuan mengelola tugas (task manajemen skill) 3. Kemampuan mengatasi suatu masalah dengan tepat (contingency management skill) 4

6 4. Kemampuan menyesuaikan dengan lingkungan kerja (job/ role environments skill) Sementara itu tidak semua unit terdiri dari semua keempat komponen tersebut diatas dalam satu group unit, tetapi komponen kompetensi tersebut harus dicakup secara efektif. Empat komponen kompetensi dapat muncul dalam kegiatan yang berbeda dari format standar, misalnya dapat berada dalam elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, dan batasan variabel. 3. Penyusunan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasioanl Indonesia) 3.1 Dasar hukum dan referensi penyusunan SKKNI adalah : 1. Undang-undang Nomor : 18, tahun 1999 tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya. 2. Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang : Ketenagakerjaan. 3. Keputusan Menteri NAKERTRANS. a. No. Kep. 227/MEN/2003, tentang : Tata cara Penetapan Standard Kompetensi Kerja Nasional untuk format SKKNI. b. No. Kep. 69/MEN/2004, tentang Perubahan Lampiran Kep.Men No. Kep. 277/MEN/2003 untuk uraian setiap unit kompetensi. 4. Kesesuaian CPC (Central Product Classification United Nation) 1997, Katalog BPS : 1160 Buku : 2, Harmonized System (HS) dengan 9 digit untuk pengkodean dan acuan analisis detail struktur jasa konstruksi. 5. KJN (Kamus Jabatan Nasional) untuk pengkodean. 5

7 3.2 Pengkodean Jabatan Kerja Sub Bidang Sumber Daya Air a. PEMBERIAN KODE JABATAN KERJA INA Nomor Jabatan Kerja 2 digit nomor urut Kualifikasi / Level : Keahlian = (1), - Utama (I) sepadan KKNI level VI - Madya (2) sepadan KKNI level V - Muda (3) sepadan KKNI level IV Keterampilan = (2) - Teknisi Senior (1) sepadan KKNI level III - Teknisi Yunior (2) sepadan KKNI level II - Tenaga Terampil (3) sepadan KKNI level I Fungsi Utama : - Perencana (1) - Pelaksana (2) - Pengawas (3) Bagian Sub Bidang - Untuk semua unsur SDA (0) - Bendungan (1) - Sungai (2) - Irigasi (3) - Rawa (4) - Pelabuhan / Pantai (5) - Drainase (6) Sub Bidang : Sumber Daya Air (2) Sub Sektor / Bidang : Sipil (2) Sektor : Jasa Konstruksi (5) INDONESIA b. PEMBERIAN KODE UNIT KOMPETENSI DITAMBAH : Versi tahun terakhir pembuatan atau revisi, 2 digit 2 digit nomor urut unit kompetensi 3.3 Posisi Jabatan Kerja Analisis kompetensi merupakan langkah utama untuk penyusunan Standar Kompetensi Kerja bidang pekerjaan tertentu antara lain bidang pekerjaan konstruksi bendungan dipersiapkan untuk pegangan atau tolok ukur penilaian kapasitas kemampuan untuk menduduki jabatan kerja Pelaksana Bendungan. Jabatan kerja dimaksud harus jelas dan pasti posisinya dalam klasifikasi dan kualifikasinya, pada umumnya dilingkungan pelaksanaan konstruksi bendungan seperti tipikal struktur organisasi sebagai berikut : 6

8 TIPIKAL ORGANISASI PELAKSANA PROYEK KEPALA PROYEK KUALIFIKASI KKNI JAKONS AHLI VI K UTAMA E MANAJER PERALATAN/ LOGISTIK MANAJER LAPANGAN MANAJER ADMINISTRASI MANAJER TEKNIK V A H L AHLI MADYA I PELAKSANA..??? PELAKSANA BENDUNGAN PELAKSANA..??? PLANNING ENGINEER QUALITY ASSURANCE ENGINEER QUANTITY ENGINEER IV A N AHLI MUDA MANDOR KEPALA MANDOR MANDOR KEPALA MANDOR MANDOR JURU GAMBAR TEKNISI LABORATORIUM QUANTITY SURVEYOR JURU UKUR K TEKNISI III E SENIOR T E R A II M TEKNISI P YUNIOR I TUKANG/ PEKERJA TUKANG/ PEKERJA OPERATOR PEKERJA L A I N TENAGA TERAMPIL Catatan : KKNI : Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia 3.4 Kegiatan Analisis Kompetensi Analisis kompetensi jabatan kerja selain menggunakan metodologi penelitian literatur, dilakukan juga dengan metodologi : DACUM, melalui proses workshop (lokakarya) yang dihadiri ahlinya di bidang subtansi yang dianalisis. Dilaksanakan pada tanggal : 25 dan 26 Oktober 2005, di Lampung Pengarah, Fasilitator dan Peserta workshop : Pengarah 1. Sumarsono, ST (PusBin KPK) 2. Ir.Priyo Sambodo M.Eng (PusBin KPK) 3. Roesnadi ME (Team Leader, Konsultan PT. Virama Karya) Fasilitator 1. Ir. Purwohartoro (PT. Virama Karya) 2. Ir. Dicky Supodo, Dipl. HE (PT. Virama Karya) Peserta Workshop 1. Andi Tarmizi Tanjungan, ST PT. Terampil Bina Santa, Lampung 2. Zainul Bachri, M.Eng Dinas Pengairan Prop. Lampung 3. Ir. Saut Sitorus, ME Pjs Satker PBPP WS-WS 4. Andar Dano Sumanjoeang, Pengawas PKSA WS-WS 7

9 ST 5. Ir. Franciscus Sriyoto PT. Waskita Karya Lampung 6. I. Ketut Subadi Dipl. ATP Dinas Pengairan, Prop. Lampung 7. Arzan, ST PT. PP Lampung 8. Edi Suroso, ST.MT SKS Irigasi & Rawa Andalan Lampung 9. Rinto Sugioharto, ST PT. Brantas Abipraya 10. Ir. Supangat M.Eng Dinas Pengairan Lampung 11. Basarudin A.Ma Ts PT. Citra Salim Serasi Lampung 3.5 Perumusan dan Konsensus Setelah dilakukan workshop (loka karya) dapat dihasilkan dan dirumuskan : - Uraian jabatan - Pekerjaan-pekerjaan - Setiap pekerjaan diurai tugas-tugasnya - Setiap tugas diurai langkah-langkah kerjanya - Setiap langkah kerja dikaji kriteria-kinerjanya dan persyaratan kompetensi yaitu kebutuhan pengetahuan keterampilan dan sikap perilaku serta keselamatan kerja. Rumusan hasil workshop tersebut pada dasarnya ada kesamaannya dengan NOSS (National Occupational Skill Standard) dan sebagai acuan menyusun SKKNI pola HYBRID Gabungan pola MOSS (Model Occupational Skill Standard) dan pola RMCS (Regional Model Competency Standard), SLK (Standar Latihan Kerja) yang selanjutnya untuk penyusunan Materi Pelatihan dan MUK (Materi Uji Kompetensi). Transformasi hasil workshop dalam penyusunan SKKNI dengan rumusan sebagai berikut : - Pekerjaan sebagai : Unit Kompetensi - Tugas sebagai : Elemen Kompetensi - Langkah Kerja, dirumuskan menjadi Kriteria Unjuk Kerja. Pembahasan dan konsensus SKKNI melalui Konvensi Nasional dilaksanakan : Pada tanggal : : Bandung, Nopember Pengarah/ presenter dan peserta 1. Pengarah 8

10 - Ir. Gandhi Harahap, M.Eng Dewan Pengurus LPJKN - Drs. Yoyo Kartoyo, MM Dewan Pengurus LPJKD Prop. Jabar - Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE Kepala Pusbin KPK, Departemen PU - Drs. Widodo, MM Depnakertrans - Dr. Ir. Soenarno, M.Sc Widyaiswara Utama Dep. Pekerjaan Umum - Ir. P. Darmawan Dipl.HE Kepala Dinas Pengelolaan SDA Prop. Jabar - Ir. Drs. Asrizal Tatang Dewan Pengurus LPJKN - B. Abdurachman, M.Eng.Sc Direktur Utama PT. Virama Karya 2. Penyelenggara : - Prof. Ir. Chaidir A. Makarim, M.SE. Ph.D Dewan Pengurus LPJKN - Priyo Sambodo, ME Pusbin KPK - Ir. Soemarjanto, MM Bapel LPJKN - Drs. Hafis Qiswiny Z. Bapel LPJKN - Drs. Naryono B.Mu.E Bapel LPJK Daerah Prop. Jabar - Roesnadi ME PT. Virama Karya 3. Presenter 1 Ir. Dicky Supodo, Dipl. HE PT. Virama Karya 4. Peserta Konvensi 1. Zainul Bachri M.Eng. (Ketua Kelompok) HATHI 2. Ir. Wahjoe Setyohadi PT. Bias Reka Eng 3. Suardi Bahar, MT. PT. Wijaya Karya 4. Imam Syapi i BPSDA Wil. Cimanuk 5. Ir. Dicky Pranawa PT. Bina Karya 6. Iwan Sujawan BPSDA WS. C. Cimandiri 7. Ir, Darmono IPK PWS WS-WS 8. Ir. Tri Wintaryo BPD Gapensi/ASTTI 9. Sulaeman, ME BSK STMPU 10. Iin Karnisah, ST. MT. POLBAN 11. Yacob Solimin Sulle, SH. BPN ASKUMINDO 12. Sudarto, ST. MT. PBPP Lampung 13. Rachmat Prawira BPPJK, Bogor 14. Alhuda Chaniago BPPJK, Bogor 15. Dody Suandana AKSINDO JABAR 16. Dede Supriadi GAPEKSINDO 17. Andar Dano Simanjorang PKSA Seputih Sekampung 18. Dody Setiadi GAPENSI JABAR 19. Wagisam Din.BM dan Air, Bogor 9

11 B. JABATAN KERJA 1. Nama Jabatan Kerja : Pelaksana Bendungan 2. Nomor Kode : INA Uraian Jabatan Kerja : Melaksanakan konstruksi bendungan sesuai gambar pelaksanaan, rencana mutu kontrak (RMK) dan dokumen kontrak 4. Syarat Jabatan Kerja : a. Pendidikan minimal : DIII Jurusan Teknik Sipil / Teknik Pengairan b. Pengalaman Kerja : - Untuk DIII : 6 (enam) tahun - Untuk S1 : 4 (empat) tahun Sub-bidang SDA pelaksanaan konstruksi bendungan c. Sehat dinyatakan dengan surat keterangan dokter. d. Sertifikasi : Memiliki sertifikasi kompetensi kerja bidang keahlian pelaksana bendungan e. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh Asosiasi Profesi Terakreditasi beserta Badan Sertifikasi Asosiasi (BSA). C. KOMPETENSI KERJA : Kompetensi Kerja Pelaksana Bendungan, terdiri dari : No. Kode Unit Judul Unit Kompetensi 1. INA INA INA INA Memahami Gambar Pelaksanaan Spesifikasi teknik rencana mutu, metode pelaksanaan, jadwal pelaksanaan, K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) dan RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan) Membuat program kerja mingguan, berdasarkan jadwal pelaksanaan proyek Melaksanakan pekerjaan persiapan pelaksanaan konstruksi Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai gambar pelaksanaan, spesifikasi teknik, metode pelaksanaan, prosedur mutu, K3, RKL dan RPL 5. INA Membuat Laporan Harian 6. INA Memantau dan mengevaluasi hasil pekerjaan 10

12 D. URAIAN UNIT-UNIT KOMPETENSI Uraian unit-unit kompetensi tergambarkan sebagai berikut : KODE UNIT : INA JUDUL UNIT : Memahami gambar pelaksanaan, spesifikasi teknik, rencana mutu metode pelaksanaan, jadwal pelaksanaan K3, RKL dan RPL DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja untuk menyiapkan dan mempelajari kelengkapan dokumen pelaksanaan, gambar pelaksanaan, spesifikasi teknik, rencana mutu, metode kerja, K3, RKL dan RPL. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menyiapkan dokumen teknis, pelaksanaan konstruksi yang diperlukan 2. Mempelajari dan menguasai, dokumen pelaksanaan konstruksi 3. Mempelajari dan memahami pedoman teknis K3, RKL dan RPL KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Dokumen teknis yang diperlukan untuk pelaksanaan konstruksi perlu diidentifikasi kelengkapannya 1.2 Dokumen teknis yang terdiri antara lain gambar pelaksanaan dan spesifikasi teknik yang kurang lengkap disampaikan kepada manajer lapangan untuk dapat dilengkapi 1.3 Dokumen pedoman teknis untuk K3, RKL dan RPL didapat secara lengkap 2.1 Gambar-gambar pelaksanaan dan spesifikasi teknis dipelajari untuk mengetahui lingkup pekerjaan seperti yang tertuang dalam kontrak 2.2 Kesesuaian gambar-gambar pelaksanaan dan informasi yang tertuang dalam spesifikasi teknis dicocokkan dengan kondisi lapangan, diidentifikasi permasalahannya 2.3 Metode pelaksanaan dan cara penerapannya serta jadwal pelaksanaan dipelajari dan diperbaiki disesuaikan dengan temuan kondisi lapangan 3.1 Pedoman teknis K3 dipelajari guna penerapan pencegahan kecelakaan dan perlindungan kesehatan tenaga kerja untuk masing-masing jenis pekerjaan 3.2 Organisasi dan system pelaporan K3 dipelajari untuk dipahami dan ditaati guna kelancaran pelaksanaan pekerjaan 3.3 Pertemuan dengan tim pengawas K3 perlu diikuti secara rutin dalam rangka koordinasi pelaksanaan K3 3.4 Dokumen RKL dan RPL dipelajari dan dipahami untuk diperhatikan dan ditaati dalam pelaksanaannya 11

13 BATASAN VARIABEL 1. Kompetensi ini sering diterapkan dalam satuan kerja berkelompok 2. Dokumen pelaksanaan berupa gambar-gambar kerja dan Spesifikasi Teknis serta Struktur Organisasi beserta uraian tugasnya harus tersedia 3. Diberi kewenangan untuk menganalisa kelengkapan maupun kesesuaian gambargambar PANDUAN PENILAIAN 1. Pengetahuan dan keterampilan penunjang untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti ketrampilan 1.1 Pemahaman dan penerapan Gambar Kerja dan Spesifikasi dalam pelaksanaan dilapangan. 1.2 Penerapan peraturan-peraturan yang ada dalam Dokumen, K3, RKL dan RPL. 1.3 Pemahaman atas Jadual Pelaksanaan, Struktur Organisasi dan Job Description. 2. Kontek penilaian: Unit ini dapat dinilai di dalam atau diluar tempat kerja. Penilaian harus mencakup peragaan praktek baik di tempat kerja maupun melalui simulasi. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan keterampilan penunjang yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK). 3. Aspek penting penilaian Aspek yang harus diperhatikan : 3.1. Kemampuan menilai ketidak lengkapan dokumen pelaksanaan Kemampuan menganalisa lingkup pekerjaan Kemampuan menerapkan metode pekerjaan Kemampuan menerapkan peraturan-peraturan tentang K3, RKL dan RPL. 4. Kaitan dengan Unit lain : Unit ini mendukung kinerja efektif dalam serangkaian unit kompetensi Pelaksana Bendungan, yaitu terkait dengan unit : 4.1 Membuat program kerja Mingguan berdasarkan Program Proyek 4.2 Membuat laporan hasil pekerjaan. 12

14 KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT KINERJA Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi. Mengkomunikasikan ide dan informasi. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan. Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok. Menggunakan ide dan teknik matematika. Memecahkan masalah. Menggunakan teknologi

15 KODE UNIT : INA JUDUL UNIT : Membuat program mingguan berdasarkan jadwal pelaksanaan proyek DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja untuk melakukan survey lapangan, mengidentifikasi item-item pekerjaan serta penyusunan kebutuhan sumber daya, rencana kerja pelaksanaan konstruksi, penyiapan formulir laporan, secara cermat dan teliti. ELEMEN KOMPETENSI 1. Melakukan survey lokasi pekerjaan meliputi quarry, borrow area, jalan masuk, jalan kerja, lingkungan kerja dan sosial budaya dengan bagian terkait 2. Menghitung dan menentukan rencana kebutuhan material, tenaga kerja dan peralatan dalam mingguan dengan bagian terkait 3. Membuat rencana kerja pelaksanaan konstruksi dalam mingguan secara rinci 4. Menyiapkan formulirformulir laporan dan hari kerja KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Kesesuaian topografi lapangan dengan gambar pelaksanaan dipelajari bila perlu gambar pelaksanaan direvisi disesuaikan kondisi lapangan 1.2 Jalan-jalan yang berada dilokasi proyek diinventarisasi dan diusulkan perbaikannya bila jalan tersebut akan digunakan sebagai jalan masuk atau jalan kerja 1.3 Kondisi sosial budaya masyarakat setempat perlu dipelajari dan dipahami adat istiadat, kebiasaannya dsb. 2.1 Rencana kebutuhan material dihitung dan dirinci untuk masing-masing item pekerjaan sesuai BOQ (Bill of Quantity) 2.2 Kebutuhan tenaga kerja dihitung dan dirinci untuk masing item pekerjaan sesuai BOQ dengan mempertimbangkan target waktu dan hari kerja 2.3 Kebutuhan peralatan dihitung dan dirinci untuk masing-masing item pekerjaan sesuai BOQ dengan mempertimbangkan target, waktu dan hari kerja. 3.1 Jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan berdasarkan BOQ dalam kontrak diinventarisasi dan dibuat daftar 3.2 Data hujan dari instansi berwenang serta informasi dari masyarakat setempat dianalisa sehingga didapatkan hari kerja. 3.3 Rencana kerja mingguan disusun berdasarkan data target volume, waktu serta hari kerja. 4.1 Formulir laporan intern disiapkan guna menunjang laporan extern sesuai kontrak 4.2 Formulir laporan ijin kerja disiapkan dan digunakan untuk minta ijin kepada direksi pekerjaan bila akan mulai suatu kegiatan kerja 14

16 BATASAN VARIABEL 1. Kompetensi ini sering diterapkan dalam satuan kerja berkelompok 2. Data dan Dokumen yang benar untuk menentukan survey lokasi pekerjaan dan penyusunan rencana kerja harus selalu tersedia. 3. Diberikan kewenangan dan inisiatif untuk menganalisis kesesuaian Gambar Kerja dengan Jadwal Kerja serta penyusunan Sumber Daya, rencana kerja pelaksanaan konstruksi dan penyiapan formulir laporan PANDUAN PENILAIAN 1. Pengetahuan dan keterampilan penunjang untuk mendemonstrasikan kompetensi ini diperlukan bukti ketrampilan : Pengetahuan Gambar Kontrak, Gambar Kerja dan Peta Situasi. Rencana Kerja. Rencana Kebutuhan Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja. 2. Konteks penilaian: Unit ini dapat dinilai di dalam atau diluar tempat kerja. Penilaian harus mencakup peragaan praktek baik di tempat kerja maupun melalui simulasi. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan keterampilan penunjang yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK). 3. Aspek penting penilaian Aspek yang harus diperhatikan : 3.1 Kemampuan menganalisis, menghitung jarak lokasi quarry dengan lokasi pekerjaan. 3.2 Kemampuan mengidentifikasi item pekerjaan. 3.3 Kemampuan menyusun rencana kerja. 3.4 Kemampuan mengidentifikasi menyusun dan menghitung, rencana kebutuhan Sumber Daya. 4. Kaitan dengan Unit lain : Unit ini mendukung kinerja efektif dalam serangkaian unit kompetensi Pelaksana Bendungan, yaitu terkait dengan unit : 4.1 Melaksanakan pekerjaan persiapan pelaksanaan konstruksi 4.2 Menguasai gambar pelaksanaan, speisifikasi teknis, rencana mutu, metode pelaksanaan, jadwal pelaksanaan, K3, RKL dan RPL 15

17 KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT KINERJA Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi. Mengkomunikasikan ide dan informasi. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan. Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok. Menggunakan ide dan teknik matematika. Memecahkan masalah. Menggunakan teknologi

18 KODE UNIT : INA JUDUL UNIT : Melaksanakan pekerjaan persiapan pelaksanaan konstruksi DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja untuk memberi pengarahan kepada mandor dan sub-kontraktor, mengajukan permintaan mobilisasi tenaga kerja peralatan dan pengadaan material serta pengechekan terhadap kesiapan lapangan untuk dimulainya pelaksanaan konstruksi ELEMEN KOMPETENSI 1. Mengkoordinasi, memberi pengarahan dan petunjuk kepada para mandor dan sub-kontraktor 2. Mengajukan mobilisasi tenaga kerja, peralatan dan pengadaan material sesuai rencana kebutuhan 3. Pengechekan kegiatan lapangan dalam rangka persiapan pelaksanaan pekerjaan KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Tata tertib pelaksanaan, jadwal pelaksanaan serta metode pelaksanaan dijelaskan kepada para mandor dan sub-kontraktor 1.2 Formulir pelaporan dan mekanisme pelaporan dijelaskan kepada para mandor dan sub kontraktor agar tertib pembuatan dan pelaporannya 1.3 Pedoman teknis K3 Alat Pelindung Diri (APD) dijelaskan kepada para mandor agar dipatuhi pelaksanaannya 2.1 Permintaan untuk pengadaan material sesuai jadwal penggunaannya diajukan 2.2 Permintaan untuk mobilisasi tenaga kerja diajukan 2.3 Permintaan untuk mobilisasi peralatan diajukan 2.4 Permintaan untuk pengadaan perlengkapan K3 diajukan 3.1 Titik tetap (B.M) dan titik bantu perlu dicheck apakah ada perubahan posisi 3.2 Bouwplank yang dibuat oleh para mandor dan sub kontraktor dicheck sebelum kegiatan konstruksi dimulai 3.3 Pelaksanaan pengukuran yang akan digunakan sebagai dasar MC. 0 dicheck 3.4 Keberadaan material, tenaga kerja, peralatan serta perlengkapan K3 dicheck 17

19 BATASAN VARIABEL 1. Kompetensi ini sering diterapkan dalam satuan kerja kelompok 2.Sifat koordinasi kedalam dan keluar dilingkungan proyek untuk pelaksanaan pekerjaan PANDUAN PENILAIAN 1. Pengetahuan mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti ketrampilan dan Pengetahuan dibidang : 1.1 Membagi tugas-tugas dan memonitor pelaksanaannya. 1.2 Pengetahuan tentang Gambar Kerja dan Spesifikasi. 1.3 Penyampaian pengarahan dan penjelasan. 1.4 Perencanaan kebutuhan Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja. 2. Konteks penilaian: Unit ini dapat dinilai di dalam atau di luar tempat kerja Penilaian harus mencakup peragaan dan praktek baik di tempat kerja maupun melalui simulasi. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk penilaian pengetahuan dan ketrampilan penunjang yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK). 3. Aspek penting penilaian Aspek yang harus diperhatikan : 3.1 Kemampuan membagi tugas dan mengatur. 3.2 Kemampuan menyiapkan materi pengarahan dan bimbingan. 3.3 Kemampuan berkomunikasi dan memberi penjelasan. 3.4 Kemampuan mengecheck kebutuhan Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja. 4. Kaitan dengan Unit lain : Unit ini mendukung kinerja efektif dalam serangkaian unit kompetensi Pelaksana Bendungan, yaitu terkait dengan unit : 4.1 Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai gambar pelakanaan, spesifikasi teknis,metode pelaksanaan, prosedur mutu, K3, RKL dan RPL 4.2 Membuat program kerja mingguan, berdasarkan jadwal pelaksanaan Proyek 18

20 KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT KINERJA 1 Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi. 2 2 Mengkomunikasikan ide dan informasi. 3 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan. 3 4 Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok. 2 5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1 19

21 KODE UNIT : INA JUDUL UNIT : Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai gambar pelaksanaan spesifikasi teknis, metode pelaksanaan, prosedur mutu, K3, RKL dan RPL. DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja untuk menjelaskan metode kerja dan menyiapkan data-data pendukung bagian-bagian pekerjaan yang akan diperiksa oleh Direksi pekerjaan, melaksanakan pekerjaan konstruksi, mengevaluasi prestasi kerja, penyiapan prosedur jaminan mutu, K3, RKL dan RPL, dan menyiapkan berita acara hasil opname pekerjaan ELEMEN KOMPETENSI 1 Menyiapkan ijin mulai pelaksanaan konstruksi untuk tiap-tiap komponen pekerjaan 2 Melaksanakan pelaksanaan konstruksi untuk setiap komponen pekerjaan 3. Menerapkan Quality Assurance K3,RKL, RPL sesuai dengan bidangnya 4. Memeriksa hasil pekerjaan secara kontinue KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Ijin mulai pelaksanaan untuk tiap-tiap komponen pekerjaan diajukan kepada Direksi untuk persetujuannya 1.2 Bersama-sama Direksi pekerjaan melakukan pemeriksaan kelengkapan / kecukupan bahan, tenaga dan peralatan sebelum dimulai konstruksi 1.3 Bersama-sama Direksi pekerjaan melakukan pemeriksaan / pengecekan dimensi dan posisi bangunan. 2.1 Pelaksanaan pekerjaan diawasi / dimonitor berdasarkan instruksi kerja yang telah ditentukan 2.2 Realisasi produksi tenaga kerja dan peralatan harus selalu dicheck penyimpangannya 2.3 Mutu dan hasil pelaksanaan pekerjaan perlu dilakukan pengecheckan 2.4 Kemajuan hasil pelaksanaan pekerjaan harus selalu dimonitor dan dicheck 3.1 Prosedur Jaminan mutu dilaksanakan sesuai bidangnya 3.2 Peraturan K3 dilaksanakan sesuai dengan bidangnya 3.3 RKL, RPL, dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditentukan 4.1 Sampel hasil pelaksanaan pekerjaan yang akan ditest dilaboraturium diambil sesuai arahan direksi 4.2 Mutu dan produksi kerja dari pelaksanaan pekerjaan dievaluasi secara rutin 20

22 BATASAN VARIABEL 1. Kompetensi ini sering diterapkan dalam satuan kerja berkelompok. 2. Menerapkan metode kerja untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan gambar kerja. 3. Data dan dokumen yang benar untuk pelaksanaan harus selalu tersedia. 4. Diberikan kewenangan dan inisiatip untuk menggerakan Sumber Daya dengan metode kerja yang telah disetujui. PANDUAN PENILAIAN 1. Pengetahuan dan ketrampilan. Untuk mendemonrasikan kompetensi, diperlukan bukti pengetahuan dan keterampilan di bidang : 1.1 Pengetahuan tentang Gambar Kerja, Spesifikasi, Metode Kerja, Rencana kerja dan membaca hasil pengujian Laboraturium. 1.2 Mengkoordinir, mengatur dan menggerakan sumber daya yang tersedia dilapangan. 2. Konteks penilaian: Unit ini dapat dinilai di dalam atau di luar tempat kerja Penilaian mencakup peragaan dan praktek baik ditempat kerja melalui simulasi. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan ketrampilan penunjang yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK) 3. Aspek penting penilaian Aspek yang harus diperhatikan : 3.1 Kemampuan menerapkan metode pekerjaan. 3.2 Kemampuan menyusun daftar item pekerjaan yang akan diperiksa. 3.3 Kemampuan mengkoordinir dan menggerakan Sumber Daya yang akan digunakan. 3.4 Kemampuan mengawasi dan mengarahkan pekerjaan. 21

23 4. Kaitan dengan Unit lain : Unit ini mendukung kinerja efektif dalam serangkaian unit kompetensi Pelaksana Bendungan, yaitu terkait dengan unit : 4.1 Melaksanakan pekerjaan persiapan pelaksanaan konstruksi. 4.2 Membuat laporan hasil pekerjaan. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT NO KOMPETENSI KUNCI KINERJA 1 Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi 1 2 Mengkomunikasikan ide dan informasi. 2 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan. 3 4 Bekerja sama dengan orang lain dan dalam kelompok. 2 5 Menggunakan ide dan teknik matematika. 2 6 Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 2 22

24 KODE UNIT : INA JUDUL UNIT : Membuat laporan harian DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja untuk melakukan opname kemajuan pekerjaan, membuat dokumentasi visual serta catatan harian dikelompokan untuk laporan harian dan mingguan. ELEMEN KOMPETENSI 1. Melakukan pengukuran bersama hasil pelaksanaan pekerjaan dengan bagian terkait KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Kemajuan pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan diukur bersama bagian yang terkait. 1.2 Hasil pengukuran diplot pada gambar sket atau gambar potongan. 1.3 Hasil pengukuran dibuat berita acara kemajuan pekerjaan yang dilampiri gambar sket atau gambar pendukung. 2. Membuat laporan harian 2.1 Aktifitas di lapangan, sumber daya, cuaca dan permasalahan / kejadian yang timbul pada hari tersebut dicatat dalam buku harian. 2.2 Dan hasil catatan buku harian tersebut dibuat/disusun laporan harian untuk bahan laporan mingguan 3. Membuat dokumentasi visual pelaksanaan pekerjaan 3.1 Situasi / posisi, kondisi lapangan pada awal kegiatan dibuat dokumentasinya sebagai dokumen MC Kondisi selama pelaksanaan pekerjaan diambil/dibuat dokumentasinya sebagai dokumen kemajuan hasil pelaksanaan pekerjaan. 3.3 Pada saat P.H.O (Provisional Hand Over) dan F.H.O (Final Hand Over) diambil/dibuat dokumentasinya sebagai dokumen penyerahan pekerjaan. 23

25 BATASAN VARIABEL 1. Penentuan diterima tidaknya hasil pekerjaan mengacu pada spesifikasi yang telah ditentukan. 2. Unit kompetensi ini dalam melakukan pembuatan laporan harian, serta dokumentasi berpedoman kepada instruksi kerja. PANDUAN PENILAIAN 1. Pengetahuan dan ketrampilan. Untuk mendemontrasikan kompetensi, diperlukan bukti Pengetahuan dan Ketrampilan di bidang : 1.1 Pengukuran dan perhitungan volume. 1.2 Pengetahuan tentang spesifikasi. 1.3 Pembuatan berita acara. 1.4 Membuat laporan dan dokumentasi. 2. Konteks penilaian: Unit ini dapat dinilai di dalam tempat kerja Penilaian harus mencakup peragaan praktek baik ditempat kerja maupun melalui simulasi. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan ketrampilan penunjang yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK) 3. Aspek penting penilaian Aspek yang harus diperhatikan : 3.1 Kemampuan membaca gambar. 3.2 Kemampuan menghitung volume pekerjaan. 3.3 Kemampuan tentang administrasi. 4. Kaitan dengan Unit lain : Unit ini mendukung kinerja efektif dalam serangkaian unit kompetensi Pelaksana Benungan yaitu terkait dengan unit : 4.1 Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai gambar pelaksanaan, spesifikasi teknis, metode pelaksanaan, prosedur mutu, K3, RKL dan RPL 4.2 Memnatau dan mengevaluasi hasil pekerjaan. 24

26 KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT KINERJA 1 Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi. 2 2 Mengkomunikasikan ide dan informasi. 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan. 1 4 Bekerjasama dengan oraang lain dan dalam kelomnpok. 2 5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 2 25

27 KODE UNIT : INA JUDUL UNIT : Memantau dan mengevaluasi hasil pekerjaan DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja untuk mengindentifikasi dan mengevaluasi hasil pekerjaan dan permasalahan yang timbul / dampak dari pelaksanaan pekerjaan untuk dikaji guna tindak lanjut ELEMEN KOMPETENSI 1. Mengidentifikasi hasil pekerjaan yang tidak mencapai target volume dan waktu KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Target volume, dan waktu yang menyimpang tidak sesuai dengan rencana, dihitung 1.2 Tidak tercapainya target dievaluasi dan dianalisa dipelajari permasalahannya 1.3 Metode kerja dianalisa dan langkah-langkah perbaikan diambil guna mengejar target yang tidak dicapai 2. Mengidentifikasi permasalahan yang timbul di lapangan 2.1 Kinerja tenaga kerja, mandor dan sub kontraktor dianalisa apakah sesuai dengan target yang diharapkan 2.2 Peralatan yang dipergunakan diperiksa, dan dianalisa apakah telah sesuai kebutuhan 2.3 Dampak dari pelaksanaan pekerjaan diidentifikasi apakah menimbulkan permasalahan terhadap Sosial budaya dan lingkungan untuk dilaporkan keatasan 3. Mengevaluasi program kerja mingguan 3.1 Program kerja mingguan ditinjau kembali 3.2 Para mandor dan sub kontraktor diberi pengarahan dalam rangka tindak lanjut pengusulan perbaikan program 4. Melakukan penilaian terhadap hasil kerja mandor dan sub kontraktor 4.1 Hasil kerja para mandor dan sub kontraktor dinilai baik dari segi prestasi, ide-ide, kerja sama, ketaatan, selama melaksanakan pekerjaan 4.2 Pada akhir pekerjaan dibuat laporan dan saransaran kepada atasan akan kinerja para mandor dan sub kontraktor 26

28 BATASAN VARIABEL 1. Kompetensi ini sering diterapkan dalam satuan kerja kelompok 2. Hasil pekerjaan termasuk pemakaian Sumber Daya dan kemajuan pelaksanaan diperiksa kesesuaiannya dengan Gambar-gambar Kerja, Spesifikasi dan Jadwal pelaksanaan pekerjaan, yang tercantum dalam Dokumen Kontrak. 3. Diberikan kewenangan dan inisiatif untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi kendala-kendala dan persoalan-persoalan baik teknis maupun non teknis yang dalam batas kewenangannya, diluar kewenangannya dilaporkan keatasannya (Kepala Lapangan). PANDUAN PENILAIAN 1. Pengetahuan dan ketrampilan. Untuk mendontrasikan kompetensi, diperlukan bukti pengetahuan dan ketrampilan di bidang : 1.1 Pengetahuan tentang Spesifikasi Teknis, Gambar Kerja dan Jadual pelaksanaan. 1.2 Menguasai masalah-masalah Sosial, Ekonomi dan Budaya masyarakat serta peraturan dan perundangan. 2. Konteks penilaian: Unit ini dapat dinilai di dalam atau di luar tempat kerja Penilaian mencakup peragaan dan praktek baik ditempat kerja maupun melalui simulasi. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan ketrampilan penunjang yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK) 3. Aspek penting penilaian Aspek yang harus diperhatikan : 3.1 Kemampuan mengidentifikasi pekerjaan yang tidak sesuai dengan gambar Kerja, Spesifikasi Teknis dan Jadwal Kerja 3.2 Kemampuan menganalisis kesesuaian Sumber Daya dengan yang disyaratkan. 3.3 Kemampuan menilai penggunaan Sumber Daya. 3.4 Kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi dengan masyarakat. 3.5 Kemampuan memecahkan masalah yang timbul dilapangan. 27

29 4. Kaitan dengan Unit lain : Unit ini mendukung kinerja efektif dalam serangkaian unit kompetensi Pelaksana Bendungan, yaitu terkait dengan unit : 4.1 Membuat program kerja mingguan, berdasarkan jadwal proyek. 4.2 Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai gambar pelaksanaan, Spesifikasi teknis, metode pelaksanaan, prosedur mutu, K3, RKLdan RPL. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT NO KOMPETENSI KUNCI KINERJA 1 Mengumpulkan, mengorgainisasikan dan menganalisis informasi. 2 2 Mengkomunikasikan ide dan informasi. 2 3 Merencanakan mengorganisasikan kegiatan. 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok. 2 5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1 6 Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 1 28

30 FORMAT UNIT KOMPETENSI Kode Unit Merupakan Kode yang terdiri dari 9 digit untuk setiap jabatan kerja, sedang untuk nomor urut unit kompetensi ditambah 2 digit, untuk versi tahun pembuatan atau revisi 2 digit di lingkungan Jasa Konstruksi. Judul Unit Mendefinisikan tugas / pekerjaan suatu unit kompetensi yang menggambarkan sebagian atau keseluruhan standar kompetensi. Deskripsi Unit Menjelaskan Judul Unit yang mendeskripsikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam mencapai standar kompetensi. Elemen Kompetensi Mengidentifikasi tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen pendukung unit kompetensi. Kriteria Unjuk Kerja Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan kompetensi secara jelas dan terukur di setiap elemen, apa yang harus dikerjakan pada waktu menilai dan apakah syaratsyarat dari elemen dipenuhi (berbentuk kalimat pasif dan berfungsi sebagai alat penilaian) Batasan Variabel Ruang lingkup, situasi dimana kriteria unjuk kerja diterapkan. Mendefinisilkan situasi dari unit dan memberikakn informasi lebih jauh tentang tingkat otonomi perlengkapan dan materi yang mungkin digunakan dan mengacu pada syarat-syarat yang ditetapkan, termasuk peraturan dan produk atau jasa yang dihasilkan. Panduan Penilaian Membantu menginterpretasikan dan menilai unit dengan mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan, untuk memperagakan kompetensi sesuai tingkat keterampilan yang digambarkan dalam kriteria unjuk kerja yang meliputi : Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang dinyatakan kompeten pada tingkatan tertentu. Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode apa pengujian seharusnya dilakukan Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian Kompetensi Kunci Keterampilan umum yang diperlukan agar criteria unjuk kerja tercapai pada tingkatan kinerja yang dipersyaratkan untuk peran / fungsi pada suatu pekerjaan. 1. Tingkat Kinerja 1 : Melaksanakan proses yang telah ditentukan dan menilai mutu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. 2. Tingkat Kinerja 2 : Mengelola proses termasuk menganalisis dan menentukan kriteria untuk mengevaluasi proses. 3. Tingkat Kinerja 3 : Menentukan prinsip-prinsip dan proses, mengevaluasi dan mengubah bentuk proses, dan menentukan kriteria untuk pengembangan proses. 29

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA Nomor Regristrasi : TUKANG BEKISTING (ACUAN) DAN PERANCAH ( SCAFFOLDING AND BEKISTING WORKER ) BIDANG SUMBER DAYA AIR DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM 005 KATA

Lebih terperinci

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA Nomor Regristrasi : AHLI K3 KONSTRUKSI (Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi) (Construction Safety Engineer) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM 005 KATA

Lebih terperinci

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA Nomor Regristrasi : SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA AHLI MUTU (QUALITY ENGINEER) PADA PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM 2005 KATA PENGANTAR Dalam rangka penyiapan tenaga

Lebih terperinci

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA Nomor Regristrasi : AHLI PELAKSANA GEOTEKNIK PEKERJAAN KONSTRUKSI SDA (GEOTECHNICAL ENGINEER WRD) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Tahun 006 1 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA Nomor Regristrasi : MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETON DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Tahun 006 KATA PENGANTAR Dalam rangka penyiapan tenaga profesional di

Lebih terperinci

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA Nomor Regristrasi : SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA OPERATOR EXCAVATOR PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BIDANG SUMBER DAYA AIR DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM 005 KATA PENGANTAR Dalam rangka penyiapan

Lebih terperinci

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA Nomor Regristrasi : AHLI SUPERVISI JARINGAN IRIGASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM 005 1 KATA PENGANTAR Dalam rangka penyiapan tenaga profesional di bidang

Lebih terperinci

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA Nomor Regristrasi : OPERATOR WHEEL LOADER PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BIDANG SUMBER DAYA AIR DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM 005 KATA PENGANTAR Dalam rangka penyiapan

Lebih terperinci

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA Nomor Regristrasi : OPERATOR MESIN PEMECAH BATU (STONE CRUSHING PLANT OPERATOR) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Tahun 006 KATA PENGANTAR Dalam rangka penyiapan

Lebih terperinci

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA Nomor Registrasi : INA.5212 212 09 SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA STEEL ERECTOR OF TRUSS BRIDGE (MANDOR PEMASANGAN RANGKA BAJA JEMBATAN) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM 2006 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : Inspektur Bendungan Tipe Urukan Klasifikasi : Pengawasan Bagian Sub Bidang Pekerjaan Bendungan Kualifikasi : Sertifikat IV (Empat) / Ahli

Lebih terperinci

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA Nomor Regristrasi : OPERATOR MOTOR GRADER PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Tahun 006 KATA PENGANTAR Dalam rangka penyiapan tenaga profesional

Lebih terperinci

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SUPERVISOR PEKERJAAN LANSEKAP/PERTAMANAN (LANDSCAPE SUPERVISOR) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM 2005 KATA PENGANTAR Dalam rangka penyiapan tenaga profesional

Lebih terperinci

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA 230.211.18 SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA GENERAL SUPERINTENDENT (MANAJER/KEPALA PROYEK) BANGUNAN GEDUNG DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM 2005 KATA PENGANTAR Dalam rangka penyiapan tenaga profesional

Lebih terperinci

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA Nomor Regristrasi : SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA OPERATOR BATCHING PLANT (BATCHING PLANT OPERATOR) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Tahun 007 KATA PENGANTAR Dalam rangka penyiapan tenaga

Lebih terperinci

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Sipil / Bangunan Gedung

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Sipil / Bangunan Gedung KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : GEODETIC ENGINEER OF BUILDING Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Sipil / Bangunan Gedung Klasifikasi Pekerjaan : Pelaksanaan, Semua Bagian Sub

Lebih terperinci

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA ROAD DESIGN ENGINEER (AHLI TEKNIK DESAIN JALAN) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM 2005 KATA PENGANTAR Dalam rangka penyiapan tenaga profesional di bidang jasa

Lebih terperinci

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA Nomor Registrasi : JURU GAMBAR ARSITEKTUR [ ARCHITECTURE DROUGHTSMAN ] PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI TAHUN 2006 KATA PENGANTAR Berlakunya Undang Undang No.

Lebih terperinci

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : Asphalt Mixing Plant Manager Kode Jabatan Kerja : INA. 5111333 / KON. MT1. V Kode Pelatihan : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : COST ESTIMATOR OF BRIDGE Kode Jabatan Kerja : Kode Pelatihan : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA MANAJER LAPANGAN PEKERJAAN JEMBATAN (SITE MANAGER OF BRIDGE CONSTRUCTION) DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH S.K.K.N.I MANAJER LAPANGAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI PROGRAM KERJA MINGGUAN NO. KODE : BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB

Lebih terperinci

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : Teknisi Geoteknik Klasifikasi : Bagian Sub Bidang Sumber Daya Air Kualifikasi : Sertifikat III (tiga) / Teknisi Senior Kode Jabatan Kerja

Lebih terperinci

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA PELAKSANA PEKERJAAN JALAN (ROAD CONSTRUCTION ENGINEER) DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH S.K.K.N.I PELAKSANA PEKERJAAN JALAN 1 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Maksud dan tujuan ditetapkannya Standar Kompetensi Kerja Nasional Bidang Air Minum adalah:

Maksud dan tujuan ditetapkannya Standar Kompetensi Kerja Nasional Bidang Air Minum adalah: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu unit dalam pengembangan sistem penyediaan air minum adalah unit produksi yang merupakan bangunan instalasi pengolahan air minum dan bangunan penampungan air

Lebih terperinci

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : AHLI DESAIN HIDRO MEKANIK (HYDRO MECHANICAL DESIGN ENGINEER) Kode Jabatan Kerja : INA. 5220.112.09 Kode Pelatihan :... DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management of Buildings) Kode Jabatan Kerja : INA. 563.13.09 Kode Pelatihan : DEPARTEMEN PEKERJAAN

Lebih terperinci

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : FOREMAN OF ASPHALT PAVEMENT Kode Jabatan Kerja : INA.5211.222.04 Kode Pelatihan : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri jasa konstruksi telah mengalami kemajuan yang sangat cepat, dan pasar konstruksi sudah terjadi lintas negara. Kita tidak dapat mengelak ataupun menghambat

Lebih terperinci

TENAGA KERfffi lloonr*.*.,

TENAGA KERfffi lloonr*.*., TENAGA KERfffi lloonr*.*., REPIJBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 325 /MEN/ rx /2009 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

Lebih terperinci

LAMPIRAN NOMOR 81 TAHUN 2015 TENTANG BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN NOMOR 81 TAHUN 2015 TENTANG BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL

Lebih terperinci

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : Juru Ukur (Technician Surveying) Kode Jabatan Kerja : INA.5230.223.23 Kode Pelatihan : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA

Lebih terperinci

LAMPIRAN NOMOR 110 TAHUN 2015 TENTANG BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN NOMOR 110 TAHUN 2015 TENTANG BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 2 1.5 Batasan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A I. URAIAN PEKERJAAN 1. LOKASI PROYEK Lokasi pekerjaan terletak di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. 2. SUMBER PENDANAAN Sumber dana

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA

STANDAR LATIHAN KERJA 1 STANDAR KERJA (S L K) Keahlian Nama Jabatan : Pengawasan Jalan / Jembatan : Kepala Supervisi Pekerjaan Jalan/Jembatan (Chief Supervision Engineer of Roads/Bridges) Kode SKKNI : DEPARTEMEN PEMUKIMAN DAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: KEP - 69 / MEN / III / V / 2004 TENTANG PERUBAHAN LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK TCE-06 DOKUMEN KONTRAK DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya Kompleks PU Pasar Jumat Tlp.

Lebih terperinci

BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 51 Uraian Pendahuluan 1 1. Latar Belakang Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan pemerintah yang dilakukan oleh penyedia jasa harus mendapatkan pengawasan secara

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I STANDAR

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA (S L K)

STANDAR LATIHAN KERJA (S L K) STANDAR LATIHAN (S L K) Bidang Ketrampilan Nama Jabatan Kode SKKNI : Pengawasan Jalan : Inspektor Lapangan Pekerjaan Jalan (Site Inspector of Roads) : INA.5211.322.05 DEPARTEMEN PEAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN

Lebih terperinci

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : AHLI DETEKSI KEBOCORAN DAN COMMISSIONING JARINGAN PERPIPAAN SPAM Kode Jabatan Kerja :... Kode Pelatihan :... DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN

Lebih terperinci

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : AHLI TEKNIK LALU LINTAS (TRAFFIC ENGINEER ) Kode Jabatan Kerja : INA.5211.113.07 Kode Pelatihan : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN

Lebih terperinci

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA PELAKSANA PEKERJAAN JEMBATAN (BRIDGE CONSTRUCTION ENGINEER) DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH S.K.K.N.I PELAKSANA PEKERJAAN JEMBATAN 1 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KEPALA PENGAWAS PEKERJAAN JALAN/JEMBATAN (CHIEF SUPERVISION ENGINEER OF ROAD BRIDGE CONSTRUCTION) DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH S.K.K.N.I

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA PELABUHAN PENDARATAN IKAN (PPI) DAEO MAJIKO KABUPATEN PULAU MOROTAI I. LATAR BELAKANG Dalam rangka Pembangunan Dermaga PPI Daeo Kabupaten Pulau

Lebih terperinci

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) Kode Jabatan Kerja : INA. 5230.223.13 Kode Pelatihan : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci

DED REHABILITASI JARINGAN IRIGASI D.I. BELANTING

DED REHABILITASI JARINGAN IRIGASI D.I. BELANTING KERANGKA ACUAN KERJA DED REHABILITASI JARINGAN IRIGASI D.I. BELANTING 1 Latar Belakang : 2 Maksud dan Tujuan : a. Maksudnya adalah untuk mengetahui kondisi sarana dan prasarana dilokasi rawan bencana yang

Lebih terperinci

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA No Registrasi...... SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BANGUNAN AIR LIMBAH PERMUKIMAN (SETEMPAT DAN TERPUSAT) F45.225.25.01.III.08 BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci

PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI DRAFT VERIFIKASI Nomor Registrasi.. RSKKNI RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA! PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI 2011 KATA PENGANTAR Dalam rangka penyiapan tenaga profesional

Lebih terperinci

MELAKUKAN PERSIAPAN PEKERJAAN ESTIMASI BIAYA JALAN

MELAKUKAN PERSIAPAN PEKERJAAN ESTIMASI BIAYA JALAN MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) MELAKUKAN PERSIAPAN PEKERJAAN ESTIMASI BIAYA JALAN KODE UNIT KOMPETENSI F45.EST BJ.02.001.01

Lebih terperinci

TENAGA*"#ffiff**r*"*o'

TENAGA*#ffiff**r**o' TENAGA*"#ffiff**r*"*o' REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEp. ]ta / MEN/ rx /2009 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN 4.1 UMUM Pada bab ini, hasil dari pengumpulan data eksisting akan dianalisis berdasarkan teori yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 371 TAHUN 2013 TENTANG

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 371 TAHUN 2013 TENTANG LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 371 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK KONSTRUKSI

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA

STANDAR LATIHAN KERJA SLK PELAKSANA PEKERJAAN JEMBATAN 1 STANDAR KERJA (S L K) Keahlian : Pelaksanaan Jembatan Nama Jabatan : Pelaksana Pekerjaan Jembatan (Bridge Construction Engineer) Kode SKKNI : DEPARTEMEN PEMUKIMAN DAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI KOORDINASI KEGIATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU INFORMASI DAFTAR

Lebih terperinci

BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI

BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI KEPUTUSAN NO : KEP- 008/BNSP/XII/2005 TENTANG Pedoman BNSP 101-2005 Pelaksanaan Pembakuan SKKNI Menimbang : a. bahwa pelaksanaan Pasal 16 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : Juru Gambar Pekerjaan Jalan Dan Jembatan Kode Jabatan Kerja : INA. 521322109 / KON. ST. III Kode Pelatihan : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN

Lebih terperinci

MODUL STEBC 07 : PERMASALAHAN PELAKSANAAN JEMBATAN

MODUL STEBC 07 : PERMASALAHAN PELAKSANAAN JEMBATAN PELATIHAN STRUCTURE ENGINEER OF BRIDGE CONSTRUCTION PEKERJAAN (AHLI STRUKTUR PEKERJAAN JEMBATAN) MODUL STEBC 07 : PERMASALAHAN PELAKSANAAN JEMBATAN 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci

BAB I PROFILE PERUSAHAAN

BAB I PROFILE PERUSAHAAN Contoh Usulan Teknis Pekerjaan perencanaan Jalan BAB I PROFILE PERUSAHAAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan Perusahaan... merupakan perusahaan swasta umum yamg sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh warga negara

Lebih terperinci

KEPMEN NO. 227 TH 2003

KEPMEN NO. 227 TH 2003 KEPMEN NO. 227 TH 2003 KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. 227/MEN/2003 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDARD KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA MENTERI TENAGA

Lebih terperinci

KODE UNIT KOMPETENSI INA

KODE UNIT KOMPETENSI INA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR AIR MINUM JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN PERPIPAAN MEMBUAT RENCANA JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN KODE UNIT KOMPETENSI INA.52.00.204.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja PT Aikovito 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA KERANGKA ACUAN KERJA PENGAWASAN TEKNIS KEGIATAN PEMBANGUNAN TURAP DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR TAHUN ANGGARAN 2014 1. Latar belakang. Secara umum kegiatan pelaksanaan kontruksi pada kegiatan APBD Dinas

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Tinjauan Umum Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Hasil yang diharapkan yaitu berupa kualitas konstruksi

Lebih terperinci

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI) FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI CLUSTER PELASANA REHABILITASI JARINGAN PIPA NAMA PEMOHON NAMA ASESOR LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG PERHITUNGAN BIAYA AKIBAT ADANYA PERUBAHAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU KERJA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI NOMOR : KEP.218/LATTAS/XII/2012

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI NOMOR : KEP.218/LATTAS/XII/2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav 51 Lt. 6A Telepon (021) 52961311, Faximile (021) 52960456 Jakarta

Lebih terperinci

MANAJER TEKNIK PEMBANGUNAN JALAN REL (TECHNICAL MANAGER OF RAILROAD CONSTRUCTION)

MANAJER TEKNIK PEMBANGUNAN JALAN REL (TECHNICAL MANAGER OF RAILROAD CONSTRUCTION) Nomor Registrasi.... SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA MANAJER TEKNIK PEMBANGUNAN JALAN REL (TECHNICAL MANAGER OF RAILROAD CONSTRUCTION) B A D A N P E M B I N A A N K O N S T R U K S I

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 333 TAHUN 2013 TENTANG

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 333 TAHUN 2013 TENTANG LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 333 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI JASA PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS

Lebih terperinci

QUALITY ASSURANCE ENGINEER

QUALITY ASSURANCE ENGINEER Nomor Registrasi... RSKKNI - 4 RSKKNI RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA QUALITY ASSURANCE ENGINEER B A D A N P E M B I N A A N K O N S T R U K S I K E M E N T E R I AN P E K E R J A

Lebih terperinci

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : OPERATOR BATCHING PLANT (BATCHING PLANT OPERATOR) Kode Jabatan Kerja : Kode Pelatihan : INA-5200.221.08 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI) FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI CLUSTER PELASANA LAPANGAN DETESI EBOCORAN NAMA PEMOHON NAMA ASESOR LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI...

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN KERANGKA ACUAN KERJA STUDI PENATAAN DAN PERENCANAAN DED KOMPONEN PSU KAWASAN KUMUH KEGIATAN PERENCANAAN DAN PENYIAPAN PRASARANA SARANA DAN UTILITAS KAWASAN KUMUH LOKASI : KABUPATEN BANGGAI LAUT TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

NOMOR 113 TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

NOMOR 113 TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI JASA PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS GOLONGAN POKOK

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 375 TAHUN 2013 TENTANG

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 375 TAHUN 2013 TENTANG LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 375 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK KONSTRUKSI

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Dalam setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Satker Nama PPK KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SULAWESI TENGGARA : Destinasi Pariwisata : Aswad Laembo, SE Nama Pekerjaan : Perencanaan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI KOORDINASI KEGIATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU PENILAIAN DAFTAR

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.364, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Standar. Kompetensi. Kerja. Nasional. Indonesia. Pencabutan.

BERITA NEGARA. No.364, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Standar. Kompetensi. Kerja. Nasional. Indonesia. Pencabutan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.364, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Standar. Kompetensi. Kerja. Nasional. Indonesia. Pencabutan. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK

Lebih terperinci

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI) FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI CLUSTER AHLI PENGENDALIAN EHILANGAN AIR NAMA ASESI NAMA ASESOR LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI)

Lebih terperinci

Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikasi Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerja Mandor BAB II TEORI DASAR

Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikasi Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerja Mandor BAB II TEORI DASAR BAB II TEORI DASAR 2.1 DESKRIPSI UMUM Pekerjaan atau Proyek Konstruksi ialah suatu rangkaian kegiatan untuk membangun bangunan ataupun konstruksi yang bersifat unik dengan mutu, waktu, dan membutuhkan

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PAM.MM02.007.01 BUKU KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA PENGAWASAN GEDUNG DAN BANGUNAN KANTOR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROPINSI SUMATERA SELATAN I. PENDAHULUAN A. UMUM 1. Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I STANDAR KOMPETENSI

BAB I STANDAR KOMPETENSI BAB I STANDAR KOMPETENSI 1.1 Judul Unit Kompetensi Menerapkan Ketentuan Tentang Kegagalan Bangunan dan 1.2 Kode Unit 1.3 Deskripsi Unit Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap

Lebih terperinci

KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (KPBK) JABATAN KERJA MANAJER PELAKSANA KONSTRUKSI SISTEM PRODUKSI AIR MINUM

KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (KPBK) JABATAN KERJA MANAJER PELAKSANA KONSTRUKSI SISTEM PRODUKSI AIR MINUM KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (KPBK) JABATAN KERJA MANAJER PELAKSANA KONSTRUKSI SISTEM PRODUKSI AIR MINUM A. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Pelatihan berdasarkan kompetensi perlu diselenggarakan

Lebih terperinci

SERTIFIKASI TENAGA KERJA KONSTRUKSI SEBAGAI UNSUR PENDUKUNG PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR. Abstrak

SERTIFIKASI TENAGA KERJA KONSTRUKSI SEBAGAI UNSUR PENDUKUNG PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR. Abstrak SERTIFIKASI TENAGA KERJA KONSTRUKSI SEBAGAI UNSUR PENDUKUNG PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR Henny Pratiwi Adi 1, Siti Ummu Adillah 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Islam Sultan Agung, Jl.

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1032, 2017 KEMEN-ESDM. Standardisasi Kompetensi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG STANDARDISASI

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 308 TAHUN 2015

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 308 TAHUN 2015 LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 308 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PEMBINAAN KOMPETENSI KELOMPOK KERJA NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN SEKOLAH KEBERBAKATAN OLAHRAGA LANJUTAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2016

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN SEKOLAH KEBERBAKATAN OLAHRAGA LANJUTAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DINAS PENDIDIKAN NASIONAL KOMITE PEMBANGUNAN SMA KEBERBAKATAN OLAHRAGA Jalan Dr. Sam Ratulangi No. 35, Telepon 0431-863487, 852240, 862485, 863184 Facsimile 862485, 863184

Lebih terperinci

TCE-09 PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN HASIL PEKERJAAN

TCE-09 PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN HASIL PEKERJAAN TCE-09 PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN HASIL PEKERJAAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN KANTOR BUPATI SIGI

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN KANTOR BUPATI SIGI KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN KANTOR BUPATI SIGI. PENDAHULUAN A. UMUM. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana harus mendapatkan

Lebih terperinci

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : Tukang Plester (Plasterer) Kode Jabatan Kerja : INA. 5230.223.60 Kode Pelatihan : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

Lebih terperinci