PRAKTIKUM PEMERIKSAAN PALPASI PADA IBU HAMIL
|
|
- Sudirman Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KEGIATAN BELAJAR 2 PRAKTIKUM PEMERIKSAAN PALPASI PADA IBU HAMIL ===================================================== Waktu 100 menit ( 2 Jam) Sekarang kita masuki Kegiatan Belajar 2, dalam kegiatan belajar ini anda akan mempelajari tentang bagaimana cara melaksanakan pemeriksaan palpasi pada ibu hamil Palpasi juga disebut periksa raba. Periksa raba abdomen pada wanita hamil dilakukan mulai pada umur kehamilan 36 minggu untuk kehamilan normal, dan umur kehamilan 28 minggu bila pada pemeriksaan Mc Donald ditemukan tingi fundus uteri lebih tinggi dari seharusnya. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti pembelajaran praktik ini, anda diharapkan mampu melaksanakan pemeriksaan palpasi pada ibu hamil. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah melakukan kegiatan belajar praktikum anda diharapkan dapat : 1. Melakukan persiapan alat untuk pemeriksaaan palpasi pada ibu hamil. 2. Melakukan langkah-langkah pemeriksaan palpasi pada ibu hamil. 3. Melakukan pemeriksaan palpasi pada ibu hamil secara efektif dan efesien. 24
2 4. Melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan palpasi pada buku KIA atau status ibu hamil. Pokok-Pokok Materi 1. Persiapan alat dan untuk pemeriksaan palpasi pada ibu hamil. 2. Langkah-langkah pemeriksaan palpasi pada ibu hamil. 3. Pemeriksaan palpasi dengan efektifdan efesien 4. Pendokumentasian hasil pemeriksaan palpasi pada buku KIA atau status ibu hamil. 25
3 Uraian materi 1. PEMERIKSAAN PALPASI DENGAN TEKNIK LEOPOLD A. ASPEK PENGETAHUAN Satu jenis pemeriksaan menggunakan sensasi taktil untuk menemukan ciri-ciri satu organ (Lukmanto dkk.,2006).palpasi juga disebut periksa raba. Periksa raba abdomen pada wanita hamil dilakukan mulai pada umur kehamilan 36 minggu untuk kehamilan normal, dan umur kehamilan 28 minggu bila pada pemeriksaan Mc Donald ditemukan tingi fundus uteri lebih tinggi dari seharusnya. Tujuan teknik pemeriksaan palpasi ini adalah menentukan umur kehamilan dan mengetahui presentasi janin. Teknik pelakasanaan palpasi menurut Leopold ada 4 tahap: 1. Leopold I Tujuan pemeriksaan : a. Untuk mengetahui umur kehamilan berdasarkan tingginya fundus uteri. b. Menentukan bagian-bagian janin yang berada pada fundus uteri. Cara pemeriksaa: Sebelum diperiksa, ibu hamil dipersiapkan antara lain diberitahu maksud dan tujuan pemeriksaan. Pakaian dalam yang mengahalangi pemeriksaan dibuka, pakaian luar dilonggarkan, dan bila ketat diganti dengan pakaian longgar untuk memudahkan pemeriksaan. Ibu hamil diperiksa dalam keadaan tidur telentang, kedua lutut agak ditekuk. Pemeriksa berdiri disebelah kanan ibu dan menghadap ke wajah ibu. Suhu tangan pemeriksa disesuaikan dengan suhu ibu supaya uterus tidak berkontraksi saat dilakukan palpasi dengan jalan: Bila cuaca dingin pemeriksa mencuci tangan dengan air hangat, atau setelah mencuci tangan kedua telapak tangan digosok-gosokkan sampai terasa hangat. 26
4 Mulai pemeriksaan dengan mendorong fundus uteri kebagian tengah menggunakan tangan kiri, kemudian ditahan dengan tangan kanan, dengan menggunakan jari-jari tangan kiri, tinggi fundus uteri diukur dari prosesus xifoideus sampai pusat. Akan diperoleh tinggi fundus uteri beberapa jari berada di bawah proseus xifoideus. Bila fundus uteri mendekati pusat, tangan kiri pemeriksa menahan fundus uteri,tangan kanam mengukur tinggi fundus uteri mulai dari pusat. Berdasarkan hasil pengukuran dari pemeriksaan palpasi diperkirkan umur kehamilan disesuaikan pula dengan hasil anamnesis hari pertama haid terakhir. Setelah tinggi fundus uteri diukur, dilanjutkan meraba bagian-bagian janin yang berada pada fundus uteri menggunakan tangan kanan dan tangan kiri secara bergantian. Bila meraba dengan tangan kanan, tangan kiri menahan demikian sebaliknya. Bila teraba bagian yang bulat, keras, dan bila ditekan terasa lentingan, merupakan pertanda dari kepala janin. Bila kepala janin berada pada fundus uteri, janin adalah presentasi bokong. Perkembangan tinggi fundus uteri Bila teraba bagian besar bulat lunak dan bila ditekan tidak terasalentingan, merupakan pertanda dari bokong janin. Bila bokong janin berada pada fundus uteri berarti janin presentasi kepala. Bila teraba bagian 27
5 yang datar melebar adalah pertanda dari punggung janin. Bila punggung berada pada fundus uteri, berarti pasisi janin melintang. Bila teraba bagian yang benjol-benjol kecil-kecil merupakan pertandadari bagian bagian kecil janin, seperti tangan dan kaki. Bila bagian-bagian kecil janin berada pada fundus uteri berari janin juga posisinya melintang. Bila pemeriksaan palpasi dengan teknik Leopold I kita menemukan dua bagin besar janin, di fundus uteri itu merupakan pertanda dari kehamilan ganda/kembar. Misalnya, dua bagian yang bulat dan keras, atau satu bagian yang bulat dan keras, dan satu bagian yang besar dan lunak, dan biasanya disertai dengan tinggi fundus uteri lebih tinggi dari umur kehamilan apabila diperhitungkan berdasarkan hari pertama haid terakhir 2. Leopold II Tujuan pemeriksaan: Untuk mengetahui bagian-bagian jann yang berada pada bagian samping kanan dan samping kiri uterus Cara pemeriksaan: Setelah meraba bagian-bagian janin pada fundus uteri padapemeriksaan Leopold I, tangan kiri dipindahkan ke bagian kanan uterus ibu, dan tangan kanan dipindahkan ke bagian kiri uterus ibu. Tangan kanan meraba bagian janin yang ada di bagian samping kiri uterus, dan tangan kiri menahan uterus pada bagian samping kanaan. Selanjutnya, tangan kiri meraba bagian janin yang berada dibagian samping kiri uterus ibu. Bila yang dirasakan bagian yang datar dan melebar adalah pertanda dari punggung janin, dan bila dirasakan di bagian samping kiri uterus berarti posisi janin punggung kiri, sedangkan apabila dirasakan sebelah kanan berarti posisi janin punggung kanan. Sebaliknya, bila ditemukan di samping kiri uterus bagian yang keras dan bulat, mudah digerakkan dan ada lentingan, sebagai pertanda kepala janin, dan di sebelah kanan ditemukan bagian yang besar, lunak dan sulit digerakkan, sebagai pertanda bokong janin, berarti posisi janin melintang dengan kepala di kiri. Demikian sebaliknya 28
6 3. Leopold III Tujuan pemeriksaan: a. Untuk menentukan bagian tubuh janin yang berada pada bagian bawah uterus. b. Untuk mengetahui apakah bagian tubuh janin yang berada pada bagian bawah uterus sudah atau belum masuk ke pintu atas panggul ibu. Cara pemeriksaan: Setelah meraba bagian samping kanan dan samping kiri uterus, tangan kiri dipindahkan ke fundus uteri, tangan kanan ke bagian bawah uterus. Tangan kiri menahan fundus uteri, tangan kanan meraba dan menggoyangkan bagian janin yang berada di bagian bawah uterus. Apabila teraba keras dan bila digoyangkan ada lentingan pertanda kepala janin, apabila teraba lunak, dan bila digoyangkan tidak ada lentingan pertanda bokong janin. Pada saat bagian terendah janin digoyangkan, apabila masih bisa digoyangkan berarti bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul ibu. 4. Leopold IV Tujuan pemeriksan: a. Untuk memastikan apakah bagian terendah janin benar-benar sudah masuk ke pintu atas panggul atau belum. b. Untuk menentukan seberapa banyak bagian terendah janin sudah masuk ke pintu atas panggul ibu. Cara pemeriksaan: Pemeriksaan palpasi dengan teknik Leopold IV dilaksanakan apabila pada pemeriksaan palpasi dengan teknik Leopold III didapatkan bagian terendah janin sudah masuk ke pintu atas panggul ibu. Setelah melakukan pemeriksaan palpasi dengan teknik Leopold III, pemeriksa mengubah posisi menghadap ke bagian kaki ibu. Ibu diminta untuk meluruskan kakinyaatau tidak menekuk lutut. Tangan kiri pemeriksa dipindahkan ke sebelah lateral kiri uterus ibu, dan tangan dipindahkan ke sebelah lateral kanan uterus ibu, ujung jari tangan kanan dan kiri berada 29
7 pada tepi atas tulang simfisis pubis. Pertemukan kedua ibu jari dan ujungujung jari tangan kanan dan kiri bisa bertemu satu sama lain disebut konvergen, berarti bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul ibu. Apabila ibu jari dan ujung-ujung jari tangan kanan dan kiri sejajar, berarti sebagian kecil bagian terendah janin sudah masuk ke pintu atas panggul ibu. Sedangkan apabila kedua ibu jari dan ujung-ujung jari tangan kanan dan tangan kiri tidak bisa tidak bisa dipertemukan disebut divergen, berarti sebagian besar bagian terendah janin sudah masuk ke pintu rongga panggul ibu. B. ASPEK KETERAMPILAN Pemeriksaan palpasi teknik Leopold dilaksanakan setelah melaksanakan pemeriksaan tinggi fundus uteri dengan teknik Mc Donald, pada umur kehamilan 36 minggu, atau pada umur kehamilan 28 minggu apabila hasil pemerikasaan tinggi fundus uteri dengan teknik Mc Donald hasilnya lebih tinggi dari umur kehamilan berdasarkan data hari pertama haid terakhir (HPHT). 30
8 Pemeriksaan palpasi dengan teknik Leopold 1. Menyiapkan alat. Persiapan alat dilaksanakan bersamaan dengan pemeriksaan inspeksi. 2. Menyiapkan ibu: a. Member tahu tujuan pemeriksaan dan proses pemeriksaan yang akan menimbulkan perasaan geli atau tidak enak, tetapi tidak membahayakan ibu dan janin. b. Memposisikan ibu tidur telentang, memakai satu bantal di kepala dan lutut agak ditekuk. 3. Melakukan langkah pemeriksaan: a. Melakukan palpasi dengan teknik Leopold I Pemeriksaan berdiri di sebelah kanan ibu menghadap ke bagian wajah ibu. Tangan kiri dan tangan kanan menentukan batas fundus uteri, dan dengan sedikit mendorong fundus uteri ke tengah-tengah. Bila fundus uteri berada di samping akan di dorong ke tengah dengan tangan kiri, bila fundus uteri berada di samping kiri di dorong dengan tangan kanan. Tangan kanan menahan fundus uteri, tangan kiri mengukur tinggi fundus uteri mulai dari atas fundus sampai xifoideus, menggunakan jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking. Atau tangan kiri menahan fundus uteri, tangan kanan mengukur tinggi fundus uteri dari batas fundus sampai pusat Meletakkan jari-jari tangan kanan dan tangan kiri pada fundus uteri untuk merasakan bagian-bagian janin yang berada pada fundus uteri, dengan jalan menekan secara lembut dan menggeser tangan secara bergantian, bila perlu sedikit menggoyangkan untuk mencari apakah ada lentingandari bagian janin yang di raba. Menganalisi hasil pemeriksaan. Bila dirasakan satu bagian besar, bulat, keras, ada lentingan merupakan 31
9 pertanda kepala janin berada di fundus uteri, dan janin tunggal. Bila dirasakan satu bagian besar bulat,lunak, dan tidak ada lentingan merupakan pertanda bokong janin berada pada fundus uteri dan janin tunggal. Bila dirasakan bagian yang datar, melebar, merupakan pertanda punggung janinberada pada fundus uteri, atau meraba bagian kecil-kecil yang lunak sebagai pertanda janin letak melintang. Apabila dirasakan pada fundus uteri ada dua atau lebih bagian besar, atau satu bagian besar dan satu bagian yang mendatar, merupakan pertanda kehamilan jannin ganda atau lebih dari satu. b. Melakukan palpasi dengan Leopold II Menggese ujung jari tangan kiri yang dirapatkan sehingga terletak pada dinding perut ibu di bagian samping kanan, dan ujung jari ibu di bagian samping kiri, sehingga posisi tangan kiri dan kanan sejajar pada ketinggian yang sama. Tangan kiri mendorong dinding perut kanan ibu dengan lembut, jari tangan kanan yang dirapatkan meraba dinding perut ibu di bagian janin yang terlerak pada bagian samping kiri uterus ibu. Menganalisis hasil pemeriksaan. Bila dirasakan bagian yang rata, memanjang, dan ada tahanan merupakan pertanda punggung janin. Bila dirasakan bagian kecil lembut dan tidak ada tahanan merupakan pertanda bagian-bagian kecil janin. Bila dirasakan bagian yang bulat, keras dan melenting merupakan pertanda kepala janin, atau bila dirasakan bagian bulat lunak tidakmelenting merupakam pertanda bokong janin, ini berarti janin letak lintang. Bila di bagian samping kanan, samping kiri uterus, dan di bagian fundus dirasakan 32
10 masing-masing satu bagian besar janin,merupakan pertanda kehamilan janin ganda dengan posisi melintang dan membujur. c. Melakukan palpasi dengan teknik Leopold III Menggeser tangan kiri ke bagian fundus uteri, kemudian memfiksasi fundus uteri, tangan kanan digeser ke bagian bawah uterus, ibu jari dan jari-jari lainnya meraba bagian janin yang berada di uteris bagian bawah dan menggoyangkan. Menganalisis hasil pemeriksaan. Bila dirasakan bagian yang keras dan ada lentingan meruppakan pertanda kepala janin. Bila dirasakan bagian lunak tidak adaa lentingan pertanda bokong janin. Bila dirasakan mendatar dan di bawah kosong berarti pada bagian bawah uteruspunggung atau bagian kecil janin. Bilabagian janin yang berada pada bawah uterus bisa digoyangkan, merupakan pertanda belum masuk pintu atas panggul, sedagkan bila bagian janin yang berada pada bagianbawah uterus tidak bisa digoyangkan merupakan pertanda bahwa sudah masuk ke pintu atas panggul. Bila bagian janin yang berada pada bagian bawah uterus susah digoyangkan, tapi masih bisa digoyangkan merupakan pertanda bahwa bagian janin yang berada pada bagianbawah sudah mepet dengan tepi atas tulang simfisis pubis. d. Melakukan palpasi dengan teknik Leopold IV Meminta ibu meluruskan kaki nya (lutut tidak di tekuk) Pemeriksa menghadap ke bagian kaki ibu dengan sebelumnya member tahu kepada ibu Meletakkan tangan kiri di bagian samping kanan uterus ibu. Ujung-ujung. Mempertemukan ibu jari kiri dan 33
11 kanan, kemudian merapatkan ujung-ujung jari tangan kiri dan tangan kanan, dan dipertemukan. Mengamati pertemuan ujung-ujung jari kedua tangan, bila ujung-ujung jari kedua tangan bisa saling dipertemukan disebut konvergen, merupakan pertanda bahwa bagian janin yang berada di bawah uterus belum masuk pintu atas panggul; bila ujung-ujung jari kedua tangan tidak dapat saling dipertemukan disebut divergen, merupakan pertanda bahwa bagian janin yang berada di bawah uterus sudahmasuk pintu atas panggul. 4. Mencatat hasil pemeriksaan pada status ibu Setelah melakukan pemeriksaan palpasi dengan teknik Leopold, dilanjutkan dengan pemeriksaan auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin. C. ASPEK SIKAP Sikap pemeriksa dalam melaksanakan palpasi dengan teknik Leopold: 1. Berhati-hati. Dalam melaksanakan pemeriksaan palpasi pada kehamilan harus betul-betul berhati-hati, lakukanlah sentuhan sehalus mungkin, hindarkan melakukan goyangan yang terlalu keras pada bagian-bagian janin, supaya tidak sampai mengganggu kesejahteraan janin yang ada di dalam kandungan. Usahakan melakukan pemeriksaan palpasi pada saaat uterus ibu tidak dalam keadaan berkontraksi sebab apabila uterus sedang berkontraksi dinding rahim akan tegang, sehingga sulit meraba bagian-bagian tubuh janin. Disamping itu, si ibu akan merasa kesakitan.lakukan pemeriksaan palpasi pada saat letak janin sudah menetap pada kehamilan normal, yaitu mulai umur kehamilan 36 minggu. Kecuali apabila dari hasil pemeriksaan fundus uteri dengan teknik Mc Donald ditemukan ukurannya lebih tinggi dari umur kehamilan bila diperhitungkan berdasrkan hari pertama haid terakhir si ibu. Dalam kondisi seperti ini kita bisa melakukan pemeriksaan palpasi pada umur kehamilan 28 minggu ke atas. Pemeriksaan palpasi yang 34
12 dilakukan pada umur kehamilan sebelum 36 minggu pada kehamilan normal di pandang sia-sia sebab letak janin kemungkinan masih bisa berubah, bahkan dengan melakukan palpasi kita akan menganggu kesejahteraan janin yang ada di dalam kandungan, oleh karena saat melakukan palpasi kemungkinan kita memberi sentuhan yang kasar secara tidak disadari, dan melakukan goyangan terhadap bagianbagian janin tubuh janin. 2. Cermat. Cermat dalam meraba bagian-bagian tubuh janin, supaya betul-betul bisa dihayati tanda-tanda, bagian tubuh janin yang diraskan. Ulangi meraba apabila ada keragu-raguan, bahkan kalau perlu lakukan kolaborasi dengan sejawat apabila ad ketidakjelasan hasil yang ditemukan. 3. Tanggap. Selama melakukan pemeriksaan palpasi pemeriksaan harus tanggap terhadap reaksi ibu hamil yang sedang diperiksa. Amati reaksi ibu apakah perabaan tangan kita menimbulkan rasa sakit,geli, dan lain sebagainya. Kalau demikian rabaan tangan perlu lebih diperhalus. Mungkin juga ibu yang pertama kali hamil merasa malu perutnya di lihat. Semua reaksi ini hendaknya diamati dengan penuh rasa tanggap dalam arti pemeriksaan hendaknya jangan dipaksakan, tetapi kondisi ibu yang menjadi perhatian utama. 4. Melindungi dan menjaga privasi. Pemeriksaan melakukan pemeriksaan palpasi perlu melindungi ibu dari perasaan malu, dengan menyiapkan tempat pemeriksaan yang terlindungi dari pandangan orang lain selain pemeriksa. Menutupi bagian tubuh ibu yang tidak diperiksa menggunakan pakaiannya atau selimut yang disediakan pemeriksaan, dengan membuka pakaian dalam yang menghalangi saat melakukan pemeriksaan, misalnya celana dalam dan kutang/bra. Pakaian luar yang ketat diganti dengan yang longgar. Dengan demikian, pemeriksa hendaknya perlu menyiapkan baju atasan yang modelnya longgar dan kain panjang atau sarung ibu. 35
13 PRAKTIKUM MAHASISWA Alat Dan Bahan Sebelum melakukan praktikum pemeriksaan palpasi pada ibu hamill anda harus menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan : 1. Persiapan alat dan bahan untuk pemeriksaan palpasi. 2. Langkah-langkah pemeriksaan palpasi pada ibu hamil. 3. Pemeriksaan palpasi dengan efektif dan efesien. 4. Pendokumentasian hasil pemeriksaan palpasi pada buku KIA dan status ibu hamil. Langkah-langkah Kegiatan Praktikum pemeriksaan palpasi pada ibu hamil ini dapat anda lakukan di laboratorium skill atau real setting klinik. Langkah awal yang anda lakukan adalah : mempersiapkan alat dan bahan untuk pameriksaan palpasi, mempersilahkan ibu hamil untuk naik ketempat tidur dan dan melakukan pemeriksaan sesuai dengan penuntun belajar berikut ini. 36
14 FORMAT PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI Nama mahasiswa : NIM : Kompetensi : Asuhan kebidanan ibu hamil Unit Kompetensi : Pengumpulan data objektif Subunit Kompetensi : Melakukan palpasi dengan teknik Leopoid A. ASPEK PENGETAHUAN S ta ndar Kisi -kisi p engetahuan k ritis N ilai Ket N ilai b at as l ul us : 60 Bobot : 20% 1. P engertian palpas i Leopold 2. U r ut an palpasi Leopol d 3. T uj u an m el aksan akan palpas i Leopold 4. Langkah-langkah m el aksanak an palpasi Leopol d B. ASPEK KETERAMPILAN Standar N ilai batas l ul us : 100 Bobot : 60% A s p ek Ket eram pilan yang D i nilai 1. M enyi apkan alat. P ers iapan alat d ilak s an akan b ersam aan d engan p ers i ap an alat u nt uk melakukan p emeriksaan inspeksi. K eterampilan Y a Tidak K e t 2. M enyi apkan ibu : a. M emberitahu tujuan d an p r oses p em eriksaan akan m enimbulkan p erasaan geli atau t idak enak, t etap i t idak m em b ah aya k an i bu d an jani n. b. M emposisikan i bu tidur t el ent ang, m em akai s atu b ant al d i kepal a dan l utut agak ditekuk. 3. M elakukan l angkah 37
15 p emeriksaan : a. M elakukan p al p as i d engan t ekni k Leopold I b. M elakukan p al p as i d engan t ekni k Leopold II c. M elakukan p al p as i d engan t ekni k Leopold III d. M elakukan p al p as i d engan t ekni k Leopold IV 4. M encat at h asil p emeriksaan p ad a status i bu. 5. c. ASPEK SIKAP S t a n d a r A s p e k s i k a p y a n g d i n i l a i A s p e k s i k a p S e l a l u S e r i n g K a d a n g - k a d a n g J a r a n g T i d a k p e r n a h K e t. N ilai b atas l ul us : 60 Bobot : 20% 1. Berhati - h ati 2. T anggap 3. C erm at 4. M enj aga p r ivas i 38
16 DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN PALPASI DENGAN TEKNIK LEOPOLD Nama mahasiswa : N i m : Tingkat/semester : Tanggal penilaian : Nilai setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb : 0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan 1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai urutan (apabila harus berurutan) 2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi raguragu 3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri N /A : Langkah kerja atau kegitan tidak diperlukan dalam observasi ini LANGKAH / TUGAS PERSIAPAN 1. Menyiapkan alat. Persiapan alat dilaksanakan bersamaan dengan persiapan alat untuk melakukan pemeriksaan inspeksi. KASUS N/A 2. Menyiapkan ibu : a. Memberitahu tujuan dan proses pemeriksaan akan menimbulkan perasaan geli atau tidak enak, tetapi tidak membahayakan ibu dan janin. b. Memposisikan ibu tidur telentang, memakai satu bantal di kepala dan lutut agak ditekuk. 3. Melakukan langkah pemeriksaan : a. Melakukan palpasi dengan teknik Leopold I b. Melakukan palpasi dengan teknik Leopold II c. Melakukan palpasi dengan teknik Leopold III d. Melakukan palpasi dengan teknik Leopold IV 39
17 4. Mencatat hasil pemeriksaan pada status ibu. PENGAMBILAN RIWAYAT 1. Sambut ibu dengan baik ( sopan, dan ramah ) 2. Persilahkan ibu untuk duduk atau tidur dengan posisi yang nyaman dan memfasilitasi ibu untuk didampingi dengan keluarga yang diinginkan ibu 3. Perkenalkan diri anda 4. Tanyakan apa yang dirasakan/keluhan ibu 5. Tanyakan mengenai usia kehamilan 6. Tanyakan mengenai usia kehamilan 7. Tanyakan mengenai usia kehamilan 8. Jelaskan kepada ibu tentang prosedur yang akan dilakukan 9. Gali apakah ibu merasakan tanda-tanda bahaya PEMERIKSAAN FISIK 1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan 2. Jaga privacy ibu 3. Kaji respon emosional ibu 4. Periksa tanda-tanda vital 5. Periksa adanya edema pada muka 6. Periksa mata : conjungtiva dan sklera 7. Periksa adanya pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar getah bening dan peningkatan vena jugularis (jika ada indikasi) 8. Bantu ibu untuk tidur dengan relaks dan hindari posisi supine 9. Beritahu ibu bahwa anda akan melakukan pemeriksaan abdomen 10. Inspeksi abdomen,untuk melihat: Bentuk Ukuran Luka bekas operasi 11. Ukur tinggi fundus dan nilai apakah sesuai dengan 40
18 usia kehamilan 12. Lakukan pemeriksaan abdomen, untuk Leopold (I s.d IV) Penurunan bagian terendah dengan perlimaan Kesejahteraan janin dengan memeriksa DJJ dan pergerakan janin 13. Periksa kontraksi uterus 14. Catat semua temuan yang di dapatkan.tentukan kapan harus melakukan pemeriksaan dalam kembali dan kapan perkiraan pembukaan akan lengkap (lihat penuntun belajar manajemen persalinan dengan menggunakan partograf. ASPEK SIKAP 1. Berhati-hati 2. Tanggap 3. Cermat 4. Menjaga Privasi SKOR NILAI = NILAI X 100 = 141 TANGGAL : PARAF PEMBIMBING : TANDA TANGAN PRAKTIKAN : 41
19 RANGKUMAN Selamat anada telah belajar melakukan pemeriksaan palapasi pada ibu hamil dengan demikian anda sebagai calon bidan telah menguasai salah satu kompetensi dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil. Halhal penting yang sudah anda pelajari dalam panduan praktik klinik ini adalah sebagai berikut : Pemeriksaan palpasi pada ibu hamil meliputi tahap-tahap sebagai berikut : a. Persiapan alat dan bahan, ruangan dan dokumentasi. b. Pelaksanaan pemeriksaan palpasi meliputi teknik /conten aspek sikap dan prilaku. Langkah pelaksanaan pemeriksaan fisik kebidanan pada ibu hamil. c. Evaluasi keseluruhan terhadap kegiatan palpasi, meliputi : sistematika, efektif dan efesien. Perhatikan hal-hal yang mempengaruhi bias pemeriksaan palpasi. d. Melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan palpasi pada buku KIA dan status ibu hamil. 42
20 TUGAS MANDIRI Lakukan latihan praktikum palpasi pada ibu hamil secara bertahap sebagai berikut : 1. Latihan bersama teman anda dalam kelompok kecil pada setting laboratorium skill dengan menggunakan panduan penuntun belajar praktik, kemudian teman anda melakukan observasi dengan menggunakan instruktur anda. a. Lakukan latihan palpasi pada 5 orang ibu hamil di real setting lahan praktik dengan menggunakan panduan penuntun belajar praktik serta lakukan pendokumentasian hasil palpasi pada buku KIA atau status ibu hamil. b. Apabila menemui kesulitan, mintalah bimbingan instruktur anda 43
21 44
PRAKTIKUM PEMERIKSAAN AUSKULTASI PADA IBU HAMIL
KEGIATAN BELAJAR 3 PRAKTIKUM PEMERIKSAAN AUSKULTASI PADA IBU HAMIL ===================================================== Waktu 100 menit ( 2 Jam) Sekarang kita masuki Kegiatan Belajar 3, dalam kegiatan
Lebih terperinciPemeriksaan Leopold. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE
Pemeriksaan Leopold Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Leopold I untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin yang berada dalam fundus uteri. Prosedur Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu, menghadap
Lebih terperinciKETERAMPILAN PEMERIKSAAN OBSTETRI
BUKU PANDUAN KETERAMPILAN PEMERIKSAAN OBSTETRI Diberikan pada Mahasiswa Semester IV Tahun Akademik 2014-2015 Tim Penyusun Dr. dr. Hj. A. Mardiah Tahir, Sp.OG dr. Hj. Retno Budiati Farid, Sp.OG. K Editor:
Lebih terperinciPEMERIKSAAN LEOPOLD. Desiyani Nani
PEMERIKSAAN LEOPOLD Desiyani Nani LEARNING OBJECTIVE Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan Leopold. 1. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan Leopold I. 2. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan Leopold
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK minggu. dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan bahwa :
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis dalam asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK 35 +1 minggu dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan
Lebih terperinciJOB SHEET. : Asuhan Kebidanan Kehamilan Bobot mata kuliah : Bd : DIII Kebidanan. : Siti Latifah Amd, Keb Pertemuan : 3 /18 Pebruari 2016
JOB SHEET Mata kuliah : Asuhan Kebidanan Kehamilan Bobot mata kuliah : Bd. 301 Semester : II Prodi : DIII Kebidanan Pokok bahasan : Pemeriksaan Antenatal Care Pembimbing : Siti Latifah Amd, Keb Pertemuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap Dari data subjektif didapatkan hasil, ibu bernama Ny. R umur 17 tahun, dan ini merupakan
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny S GIII P2002 TRIMESTER III DENGAN LETAK LINTANG DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny S GIII P2002 TRIMESTER III DENGAN LETAK LINTANG DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011 Fitriana Ikhtiarinawati Fajrin* Arissa Fitriani** *Dosen Program Studi Diploma
Lebih terperinciPEMERIKSAAN OBSTETRI
Nama : Inggrid Camelia Nim : 22010110110105 PEMERIKSAAN OBSTETRI PENGERTIAN Pemeriksaan obstetri meliputi banyak prosedur yang masing-masing berkaitan dengan tujuan pemeriksaan yang dilakukan. Untuk pemeriksaan
Lebih terperinciKompresi Bimanual. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi
Kompresi Bimanual Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Persiapan pasien 1. Persiapan tindakan medik (informed consent) Beritahu pada ibu apa yang akan dikerjakan dan berikan kesempatan
Lebih terperinciM/ WITA/ P4A0
RESUME 1.Ny. E/35 tahun/mrs 7 Juni 2015 jam 05.15 WITA/ G 3 P 2 A 0 Aterm Inpartu Kala I Fase Aktif, PER 2.Ny. M/17 tahun/mrs 6 Juni 2015 jam 15.30 WITA/ G 1 P 0 A 0 gravid 40 minggu, janin tunggal hidup,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kemampuan Harus diakui bahwa setiap aktivitas yang dilakukan haruslah dilandasi dengan kemampuan. Tanpa kemampuan, apapun yang dilakukan akan sulit dicapai. Kemampuan
Lebih terperinciNORMAL DELIVERY LEOPOLD MANUEVER. Dr.Cut Meurah Yeni, SpOG Bagian Obstetri & Ginekologi FK Unsyiah/RSUD-ZA
NORMAL DELIVERY LEOPOLD MANUEVER Dr.Cut Meurah Yeni, SpOG Bagian Obstetri & Ginekologi FK Unsyiah/RSUD-ZA PERSALINAN NORMAL 3 faktor yang menentukan prognosis persalinan, yaitu : Jalan lahir (passage)
Lebih terperinciCHECKLIST KELUHAN UROGENITAL. Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai :
CHECKLIST KELUHAN UROGENITAL Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai : No Aspek yang dinilai Nilai 0 1 2 Anamnesis 1 Memberi salam dan memperkenalkan diri keduanya 0 : melakukan< 2 3 Menanyakan identitas
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan
BAB IV PEMBAHASAN Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan kebidanan 7 langkah varney dan asuhan kebidan SOAP, dari bab pembahasan ini membahas kesenjangan yang di temukan saat
Lebih terperinciDAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS
DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS I. PEMERIKSAAN KEHAMILAN 1. Melakukan validasi klien 2. Melakukan kontrak 3. Menyiapkan alat 4. Mencuci tangan 5. Mengkaji keadaan umum klien 6. Melakukan
Lebih terperinciKEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL
Versi : 1 Tgl : 17 maret 2014 1. Pengertian Senam Hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik maupun mental, untuk menghadapi persalinan yang cepat, aman dan spontan.
Lebih terperinciCHECKLIST UJIAN SKILLS LAB GENITALIA PEREMPUAN. Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai :
CHECKLIST UJIAN SKILLS LAB GENITALIA PEREMPUAN Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai : No Aspek yang dinilai Nilai 0 1 2 Anamnesis 1 Memberi salam dan memperkenalkan diri keduanya 0 : melakukan< 2
Lebih terperinciUntuk mengurangi dan mencegah timbulnya gejala-gejala yang mengganggu selama kehamilan berlangsung, seperti : sakit pinggang, bengkak kaki dll
NAMA PEKERJAAN MATA KULIAH : Senam Hamil : ASKEB I (Kehamilan) UNIT : Antenatal Care REFERENSI : Dikes Prop. Sumatera Barat-JICA, 2003, Pedoman Kelas Ibu. Dikes Prop. Sumareta Barat-JICA, Padang Dikes
Lebih terperinciDilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut
Lebih terperinciDAFTAR TILIK KETERAMPILAN PRAKTIK ANTENATAL CARE
DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PRAKTIK ANTENATAL CARE Nama : NPM : Tanggal Ujian : Penguji : 1. Nilai 2 : Memuaskan : Memperagakan langkah-langkah atau tugas sesuai dengan prosedur standar atau pedoman 2. Nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses alami yang akan berlangsung dengan sendirinya, melalui jalan lahir atau melalui jalan buatan atau tanpa bantuan atau kekuatan sendiri. Persalinan
Lebih terperinciPANDUAN MEDIK BLOK KEHAMILAN DAN MASALAH REPRODUKSI 3.1 PARTOGRAF. Tujuan Belajar : Mahasiswa mampu melakukan pengisian partograf
PANDUAN MEDIK BLOK KEHAMILAN DAN MASALAH REPRODUKSI 3.1 PARTOGRAF Tujuan Belajar : Mahasiswa mampu melakukan pengisian partograf Partograf adalah alat bantu yang digunakan selama fase aktif persalinan.
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA BIDAN DESA TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2014
77 KUESIONER PENELITIAN SETELAH UJI VALIDITAS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA BIDAN DESA TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2014. Responden :... (Diisi peneliti) Petunjuk pengisian
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan tugas referat yang berjudul Persalinan Sungsang dengan lancar. Dalam pembuatan referat ini, penulis
Lebih terperinciTEORI MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NORMAL
TEORI MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NORMAL Langkah I : Pengumpulan data dasar Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarga nantikan selama 9
Lebih terperinciBUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR
BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2017 TATA-TERTIB LABORATORIUM DAN CLINICAL SKILLS LAB FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Umur : Alamat : Telp/HP: Setelah mendapat penjelasan dari penelitian tentang Tingkat Tingkat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan proses pengalaman khusus yang bertujuan menciptakan perubahan terus menerus dalam perilaku atau pemikiran (Seifert,
Lebih terperinciSenam Hamil. Pengertian Senam Hamil
Senam Hamil Pengertian Senam Hamil Senam ibu hamil adalah jenis olahraga yang ringan untuk ibu hamil, olahraga ini bisa dilakukan untuk ibu hamil yang usia kandungannya di atas 6 bulan. Usia kandungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Senam Nifas 1. Defenisi Senam Nifas Senam nifas adalah senam yang dilakukan ibu setelah melahirkan yang berrtujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi ibu pada masa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap Pada pemeriksaan didapatkan hasil data subjektif berupa identitas pasien yaitu
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013
ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013 No. Register : 01.01.018 Tanggal kunjungan : 9 Desember 2013, Jam 10.20
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi 32/1.000 kelahiran hidup pada Tahun 2015 (Depkes RI, 2009).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Development Goals/MDGs, 2000) pada Tahun 2015 diharapkan angka kematian ibu menurun sebesar tiga seperempatnya dalam kurun
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI PADA NY.D G1P0A0 UMUR 31 TAHUN HAMIL 37 MINGGU DENGAN ANEMIA SEDANG DI RUANG HJ.
BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI PADA NY.D G1P0A0 UMUR 31 TAHUN HAMIL 37 MINGGU DENGAN ANEMIA SEDANG DI RUANG HJ. MAHMUDAH MAWARDI RUMAH SAKIT ISLAM NAHDLOTUL ULAMA (RSI NU) DEMAK
Lebih terperinciPANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR
PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR Apa yang akan Anda lakukan jika Anda menemukan seseorang yang mengalami kecelakaan atau seseorang yang terbaring di suatu tempat tanpa bernafas spontan? Apakah Anda
Lebih terperinciKETERAMPILAN PEMERIKSAAN GINEKOLOGI
BUKU PANDUAN KETERAMPILAN PEMERIKSAAN GINEKOLOGI Diberikan pada Mahasiswa Semester IV Tahun Akademik 2014-2015 Tim Penyusun Dr. dr. Hj. A. Mardiah Tahir, Sp.OG dr. Hj. Retno Budiati Farid, SpOG.K Editor:
Lebih terperinciDAFTAR TILIK KETERAMPILAN PERTOLONGAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)
DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PERTOLONGAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) Nama : NPM : Tanggal Ujian : Penguji : a) Nilai 2 : Memuaskan :Memperagakan langkah-langkah atau tugas sesuai dengan prosedur standar
Lebih terperinciLEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Program Pendidikan D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN Salam Sejahtera, Dengan Hormat, Nama saya Sarintan Nainggolan, adalah mahasiswa yang sedang menjalani Program Pendidikan D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan
Lebih terperinciSENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak :
SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta Abstrak : Saat ini, wanita yang tengah hamil tidak menjadi halangan untuk tetap berolahraga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penulisan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan plasenta)nyang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui
Lebih terperinciJARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR. ( Revisi )
JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR ( Revisi ) PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN MENGGUNAKAN PENUNTUN BELAJAR. Perubahan Buku
Lebih terperinciAtonia Uteri. Perdarahan post partum dpt dikendalikan melalui kontraksi & retraksi serat-serat miometrium
ATONIA UTERI Atonia Uteri Perdarahan post partum dpt dikendalikan melalui kontraksi & retraksi serat-serat miometrium Kontraksi & retraksi menyebabkan terjadinya pembuluh darah shg aliran darah ketempat
Lebih terperinciKASUS III. Pertanyaan:
KASUS III Seorang perempuan, umur 27 tahun, G2P1A0, hamil 40 minggu, datang ke rumah sakit dengan keluhan mulas-mulas sejak 7 jam yang lalu, dari kemaluannya keluar lendir bercampur darah. Klien terlihat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Depkes, 2002).
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persalinan 2.1.1. Definisi Persalinan Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadinya dilatasi serviks lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Depkes, 2002). Persalinan
Lebih terperinciPersalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal
Persalinan Normal 60 Langkah Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal PERSALINAN NORMAL 60 Langkah Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat KEGIATAN I. MELIHAT
Lebih terperinciPEMASANGAN AKDR. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi
PEMASANGAN AKDR Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Check List No Langkah 1 Konseling awal Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan diri Anda dan tanyakan tujuan kedatangannya 2
Lebih terperinciSTATUS OBSTETRI FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA Jl. Arjuna Utara No. 6. Kebon Jeruk- Jakarta Barat SMF OBSTETRI RS RAJAWALI - BANDUNG
STATUS OBSTETRI FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA Jl. Arjuna Utara No. 6. Kebon Jeruk- Jakarta Barat SMF OBSTETRI RS RAJAWALI - BANDUNG Anamnesis Dilakukan autoanamnesis tanggal 16 Juni 2015 Pukul 20.15 WIB Keluhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny 60 DENGAN PERIODE ANTENATAL G 1 P 1002 UK MINGGU T/H DI PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN TANGGAL 16 MEI 2014
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny 60 DENGAN PERIODE ANTENATAL G 1 P 1002 UK 23-24 MINGGU T/H DI PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN TANGGAL 16 MEI 2014 I. PENGKAJIAN A. IDENTITAS PASIEN PASIEN PENANGGUNG Nama : MU
Lebih terperinciAKTIVITAS / MOBILISASI PIMPINAN MENERAN DUKUNGAN MENTAL
Kelompok 3 : 1. Asti salin (14001) 2. Intan kusumajati (14012) 3. Magdalena (14015) 4. Nawangsari (14020) 5. Nia rifni (14021) 6. Niken Ayu (14022) 7. Pascalia (14023) 8. Ratna A (14024) 9. Siska R (14025)
Lebih terperinciBUKU PANDUAN KERJA. Keterampilan Anamnesis & Pemeriksaan Pembesaran kelenjar tiroid Penilaian Kelenjar Tiroid - Hipertiroid dan hipotiroid
BUKU PANDUAN KERJA Keterampilan Anamnesis & Pemeriksaan Pembesaran kelenjar tiroid Penilaian Kelenjar Tiroid - Hipertiroid dan hipotiroid FAKULTAS KEDOKTERAN UNHAS DISUSUN OLEH Dr. dr. A. Makbul Aman,
Lebih terperinciHubungan Karakteristik Ibu dan Asuhan yang diterima selama persalinan dengan Kejadian Persalinan Patologis di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2006
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Hubungan Karakteristik Ibu dan Asuhan yang diterima selama persalinan dengan Kejadian Persalinan Patologis di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2006 A. Indentitas Responden 1.
Lebih terperinciTujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut: a. Menentukan diagnosa kehamilan dan kunjungan ulang. b. Memonitori secara akurat dan cermat tentang kemajuan
Lebih terperinciLembar Persetujuan Menjadi Responden. Saya yang bernama Khairul Bariah / adalah mahaiswi D-IV Bidan
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Saya yang bernama Khairul Bariah / 095102019 adalah mahaiswi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud
Lampiran 1 468 469 Lampiran 2 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada : Yth. Calon Responden Di tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Prodi D. III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Lebih terperinciNo Identitas Tempat Jam Pemantauan 1 Ny.TS 32th
No Identitas Tempat Jam Pemantauan 1 Ny.TS 32th Pabedilan (17-06-2015) IGD 12.07 G3P1A1 ibu 32 tahun datang dengan rujukan serotinus. Keluhan keluar air-air dan mules belum dirasakan, gerakan anak masih
Lebih terperinci60 Langkah Asuhan Persalinan Normal
60 Langkah Asuhan Persalinan Normal I. MELIHAT TANDA DAN GEJALA KALA DUA 1. Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua. Ibu mempunyai keinginan untuk meneran. Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maternal (maternal mortality). Menurut definisi World Health Organization
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya keadaan pelayanan kebidanan (maternity care) dalam suatu negara atau daerah ialah kematian maternal (maternal mortality).
Lebih terperinciPENUNTUN CSL Keterampilan Interpretasi Foto Thorax
PENUNTUN CSL Keterampilan Interpretasi Foto Thorax Penyusun Departemen Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin CSL 2 Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2017 TATA-TERTIB LABORATORIUM
Lebih terperinciPERSALINAN KALA I. 1. kala 1 persalinan
PERSALINAN KALA I Persalinan normal yaitu proses pengeluaran buah kehamilan cukup bulan yang mencakup pengeluaran bayi, plasenta dan selaput ketuban, dengan presentasi kepala (posisi belakang kepala),
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lain, dengan bantuan
Lebih terperinciNEONATUS BERESIKO TINGGI
NEONATUS BERESIKO TINGGI Asfiksia dan Resusitasi BBL Mengenali dan mengatasi penyebab utama kematian pada bayi baru lahir Asfiksia Asfiksia adalah kesulitan atau kegagalan untuk memulai dan melanjutkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Pengertian Persalinan Dan APN Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui janin lahir atau
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN. Nor Tri Astuti Wahyuningsih, SST, M.Kes
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN Nor Tri Astuti Wahyuningsih, SST, M.Kes 5P (faktor) Tenaga atau kekuatan (Power) Janin (Passanger) Jalan lahir (passage) Psikis ibu Penolong POWER Adalah kekuatan
Lebih terperinciTEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun
MANUAL KETERAMPILAN KLINIK TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU Tim Penyusun Prof. Dr. Djauhariah A. Madjid, SpA K Dr. dr. Ema Alasiry, Sp.A. IBCLC dr. A. Dwi Bahagia Febriani, PhD, SpA(K) CSL SIKLUS HIDUP
Lebih terperinciKALA I (tanggal, jam)
Format Asuhan Kebidanan Persalinan Berdasarkan Managemen Kebidanan (7 Langkah Varney) ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN No/Kode Keterampilan:. No. Dokumen:. Tempat Praktek : No. Reg. : Oleh : IDENTITAS Nama
Lebih terperinciTANDA-TANDA KEHAMILAN
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Kehamilan Kode : BD 301 Dosen : Rosmainun, M.Kes Materi: 1. Menjelaskan tentang tanda tidak pasti kehamilan 2. Menjelaskan tentang tanda kemungkinan kehamilan 3. Menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ukuran yang digunakan untuk menilai baik-buruknya keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian Maternal merupakan kematian seorang
Lebih terperinci1. Pengertian Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh
1. Pengertian Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (ostium uteri internum). Klasifikasi
Lebih terperinciSTATUS COASS KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
STATUS COASS KEBIDANAN DAN KANDUNGAN Identitas a. Nama : Ny T b. Umur : 37 tahun c. Tanggal lahir : 12/09/2014 d. No. MR : 01213903 e. Alamat : Jl. A RT 01 RW 08 f. Telefon : - g. Nama suami : S h. Umur
Lebih terperinciMANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS TEKNIK KOMUNIKASI : MENYAMPAIKAN KABAR BURUK DAN KONSELING KELUARGA
MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS TEKNIK KOMUNIKASI : MENYAMPAIKAN KABAR BURUK DAN KONSELING KELUARGA Diberikan Pada Mahasiswa Semester VII Fakultas Kedokteran Unhas Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehamilan merupakan masa konsepsi sampai dengan lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari mulai hari pertama
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud
Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada : Yth. Calon Responden Di tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Prodi D. III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo,
Lebih terperinciCarolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE
Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Kala I Bantu ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah, ketakutan dan kesakitan Jika ibu tampak kesakitan, dukungan yg dapat dierikan : Perubahan posisi, tetapi jika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan persalinan dengan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang persalinan dengan sectio
Lebih terperinciAnamnesis (History Taking)
CHECK LIST Anamnesis (History Taking) No 1. 2. 3. Jenis kegiatan Menyapa pasien dengan menyebut nama & senyum serta mempersilahkan duduk (jabat tangan) Menanyakan ulang identitas pasien: nama, usia, tempat
Lebih terperinciASUHAN KALA I PARTOGRAF. By : ADE. R. SST
ASUHAN KALA I PARTOGRAF By : ADE. R. SST Pengertian Partograf terdiri dari 2 kata Parto :Partus :melahirkan Graf :grafik Partograf adlah alat bantu berupa grafik untuk membantu memantau kemajuan persalinan
Lebih terperinciDAFTAR TILIK PEMERIKSAAN SUHU
PEMERIKSAAN SUHU 10 Menentukan letak aksila dan membersihkan daerah aksila dengan menggunakan tisue 11 Menurunkan reservoir di bawah suhu 35 C 12 Meletakkan termometer pada daerah aksila (reservoir tepat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PARTOGRAF 1. Pengertian Partograf Partograf adalah alat bantu yang digunakan selama persalinan (Sarwono, 2010). Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala I persalinan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. yang ada di lahan praktek di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dalam pembahasan ini penulis
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengankesenjangan yang ada di lahan praktek di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan Manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sikap Sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009). Proses pemulihan kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil
Lebih terperinciBABY WRAP TUTORIAL Content:
BABY WRAP TUTORIAL Content: Ikatan Dasar (Basic Wrap) Gendongan Bayi Pelukan (Hug Hold) Gendongan Bayi Hadap Depan (Facing Out Position) Gendongan Bayi Baru Lahir (Newborn Hold) Gendongan Bayi Kangguru
Lebih terperinciPENUNTUN BELAJAR PROSEDUR PERSALINAN NORMAL. Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:
PENUNTUN BELAJAR PROSEDUR PERSALINAN NORMAL Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.: 1. Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan seharusnya
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud. Kebidanan pada Masa Hamil sampai Masa Nifas. Asuhan Kebidanan ini
Lampiran 1 289 Lampiran 2 290 Lampiran 3 291 292 Lampiran 4 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada : Yth. Calon Responden Di tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Prodi D. III Kebidanan Fakultas
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan kesenjangan yang ada di lahan praktek di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH Oleh: MEITY MASITHA ANGGRAINI KESUMA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN
Lebih terperinciPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
Modul Praktikum I DAFTAR ISI Semester III DAFTAR ISI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO DAFTAR ISI Daftar Isi... 2 Pendahuluan... 3 Kegiatan Belajar 1 : Anamnesa Pada Ibu Hamil... 6 Kegiatan Belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang dapat. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang dapat dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium sederhana dan konseling atau asuhan
Lebih terperinciLAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA
55 LAMPIRAN TEKNIK PELAKSANAAN LATIHAN HATHA YOGA PERSIAPAN LATIHAN Partisipan menggunakan pakaian yang bersih dan longgar. Partisipan tidak memakai alas kaki selama latihan. Karena latihan yoga harus
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. S UMUR 30 TAHUN G III P II A O DENGAN DI RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012 I. Pengkajian Tanggal :.. Jam. Tempat :.. Nama Mahasiswa
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN. A. Tujuan Umum Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.
Lampiran 2 SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Asuhan Pelayanan Kebidanan Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Kehamilan Waktu : 16.00 WIB Sasaran : Ny.M Tanggal : 15 Agustus 2015 Tempat : Klinik Sumiariani A.
Lebih terperinciBLOK 1.5 SIKLUS KEHIDUPAN
BLOK 1.5 SIKLUS KEHIDUPAN SERI KETERAMPILAN ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN OBSTETRI SERI KETERAMPILAN ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN ANAK EDISI 1, 2015 PENYUSUN: dr. Eka Agustia Rini, SpA(K) dr. Rahmi Lestari, SpA
Lebih terperinciI. Panduan Pengukuran Antropometri
I. Panduan Pengukuran Antropometri A. Tujuan Tujuan dari pengukuran kesehatan adalah untuk mengetahui kondisi pertumbuhan dan gizi anak. Penilaian pertumbuhan pada anak sebaiknya dilakukan dengan jarak
Lebih terperinciKEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS
KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS Tambahan kalori yg dibutuhan oleh bufas yaitu 500 kalori/hari Diet berimbang utk mendapatkan sumber tenaga, protein, mineral, vit, dan mineral yg ckp Minum sedikitnya 3 lt/hari
Lebih terperinciBUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN
BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN PENGAMBILAN BAHAN PEMERIKSAAN DAN PEMBUATAN PREPARAT PAP SMEAR Diberikan pada Mahasiswa Semester IV Fak. Kedokteran Unhas Disusun oleh dr. Deviana Riu, SpOG Prof. Dr. dr.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Indikator
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Indikator kesehatan suatu bangsa salah satunya dapat dilihat dari tinggi atau rendahnya angka kematian bayi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) dan angka. kematian bayi (Neonatal Mortality Rate). (Syaiffudin, 2002).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Derajat kesehatan keluarga dan masyarakat ditentukan oleh kesehatan ibu dan anak. Salah satu keberhasilan pembangunan kesehatan ditentukan berdasarkan angka kematian
Lebih terperinci