Smart City, Menuju Kota Kita Yang Dnamis dan Smart Kota Yang Menjadi Impian Masyarakat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Smart City, Menuju Kota Kita Yang Dnamis dan Smart Kota Yang Menjadi Impian Masyarakat"

Transkripsi

1 Smart City, Menuju Kota Kita Yang Dnamis dan Smart Kota Yang Menjadi Impian Masyarakat Antariksa Apa itu smart city? Mengapa sebuah kota harus naik kelas menjadi smart city? Apa saja yang menjadi indikatornya? Mampukah Kota Kupang mencapainya? Pengantar Smart city adalah sebuah konsep kota cerdas yang membantu masyarakatnya dengan mengelola sumber daya yang ada dengan efisien dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat atau mengantisipasi kejadian yang tak terduga. Smart city dapat disimpulkan bahwa memanfaatkan sumber informasi dan menggunakan teknologi yang canggih untuk mempermudah kehidupan. Smart city merupakan sebuah impian dari hampir semua Negara di dunia. Dengan smart city, berbagai macam data dan informasi yang berada di setiap sudut kota dapat dikumpulkan melalui sensor yang terpasang di setiap sudut kota, dianalisis dengan aplikasi cerdas, selanjutnya disajikan sesuai dengan kebutuhan pengguna melalui aplikasi yang dapat diakses oleh berbagai jenis gadget. Melalui gadgetnya, secara interaktif pengguna juga dapat menjadi sumber data, mereka mengirim informasi ke pusat data untuk dikonsumsi oleh pengguna yang lain. Di era sekarang, yang memasuki zaman digital, pengembangan kota menuju smart city sangat mendukung untuk menjadikan masyarakat yang cerdas, berpendidikan serta bermoral baik. Konsep smart city Perkembangan teknologi yang semakin pintar membuat konsep smart tak hanya diterapkan pada berbagai perangkat, tetapi pada berbagai sistem atau tatanan. Salah satunya yang mencuat akhir-akhir ini adalah konsep smart city. Konsep yang disebut sebagai kota pintar ini adalah konsep yang mengetengahkan sebuah tatanan kota cerdas yang bisa berperan dalam memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi secara cepat dan tepat. Selain itu, konsep kota pintar ini juga memang dihadirkan sebagai jawaban untuk pengelolaan sumber daya secara efisien. Bisa dibilang, konsep kota cerdas ini adalah integrasi informasi secara langsung dengan masyarakat perkotaan. Konsep smart city akan menghadirkan sebuah kota lebih baik di antaranya: 1. Sebuah kota berkinerja baik dengan berpandangan ke dalam ekonomi, penduduk, pemerintahan, mobilitas, lingkungan hidup. 1

2 2. Sebuah kota yang mengontrol dan mengintegrasi semua infrastruktur termasuk jalan, jembatan, terowongan, rel, kereta bawah tanah, bandara, pelabuhan, komunikasi, air, listrik, dan pengelolaan gedung. Dengan begitu dapat mengoptomalkan sumber daya yang dimilikinya serta merencanakan pencegahannya. Kegiatan pemeliharaan dan keamanan dipercayakan kepada penduduknya. 3. Smart city dapat menghubungkan infrastuktur fisik, infrastruktur IT, infrastruktur sosial, dan bisnis infrastruktur untuk meningkatkan kecerdasan kota. 4. Smart city membuat kota lebih efisien dan layak huni. 5. Penggunaan smart computing untuk membuat smart city dan fasilitasnya meliputi pendidikan, kesehatan, keselamatan umum, transportasi yang lebih cerdas, saling berhubungan dan efisien. Contoh Fasilitas Kota Berkonsep Smart City Teknologi modern serta perencanaan kota yang ramah lingkungan telah menghasilkan sejumlah inovasi baru. Banyak kota besar di dunia berusaha meningkatkan keseimbangan secara berkelanjutan, yang akan menjadi daya tarik kota itu sendiri. Berbagai macam inovasi berkembang ke berbagai unsur layanan kota pintar. Berikut adalah contoh dari fasilitas kota dengan konsep smart city : Perumahan dan Gedung Perkantoran Untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dalam pengoperasian bangunan dan konstruksi, di beberapa kota telah dilakukan perbaikan pada infrastruktur serta sertifikasi bangunan untuk mengurangi penggunaan listrik dan air. Penggunaan smart metering dan smart building teknologi membantu memaksimalisasi kontrol penggunaan. Pengaturan kode etik dalam proses pembangunan, standarisasi dan sertifikasi adalah salah satu cara penting untuk menciptakan bangunan yang ramah lingkungan. Banyak kota telah menjalankan program pengawasan kode etik dan standar dalam proses pembangunan dan renovasi gedung. Pengelolaan sumber daya alam Dalam hal pasokan dasar sumber daya alam, banyak kota yang bekerja keras untuk mengurangi intensitas karbon dari energi yang digunakan masyarakat serta meningkatkan efektifitas, efisiensi pasokan dan jaringan distribusi. Berbagai sumber energi terbarukan seperti energi tenaga air, angin, sampah, ombak, matahari, dan panas bumi akan menjadi sumber energi penting. Pada tahun 2010, lebih dari 100 negara telah menetapkan target untuk energi terbarukan, naik dari hanya 55 negara pada tahun Sampai tahun 2020 penggunaan energi terbarukan ditargetkan sekitar 15% hingga 25%, tetapi ada beberapanegara sudah melampaui target ini. Kesehatan dan keselamatan Teknologi informasi dan telekomunikasi secara inovatif telah mengubah kemampuan kota untuk menyediakan pelayanan kesehatan jarak jauh kepada masyarakat, terutama masyarakat yang tinggal di panti jompo dan daerah terpencil. Penerapan teknologi modern merupakan bagian terpenting dari proyek ini. Beberapa pasien dilengkapi dengan perangkat yang dapat mengukur tekanan darah dan glukosa darah secara otomatis, menggunakan sebuah televisi set-top box yang berfungsi sebagai komputer yang mampu meng-upload hasil tes ke Service Center Telecare. Para perawat kemudian menganalisis hasil diagnosa tersebut dan merekomendasikan perawatan yang diperlukan. Salah satu manfaat dari program ini 2

3 adalah bahwa pasien tidak harus meninggalkan tempat tinggalnya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar. Pendidikan dan budaya Model pelayanan pendidikan pada kota pintar (smart city) baik negeri maupun swasta, diterapkan terutama menggunakan teknologi modern. Termasuk penyediaan fasilitas untuk kegiatan rekreasi dan kebudayaan seperti: musik, teater, olahraga dan kegiatan rekreasi lainnya. Tidak kalah pentingnya, pendidikan dalam konteks kota pintar (smart city) adalah kebutuhan untuk melibatkan masyarakat dalam proses pendidikan, dan akan terjadi perubahan perilaku untuk menjadi lebih baik sehingga dapat meningkatkan keseluruhan aspek keberlanjutan dan kesehatan lingkungan kota. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terwujudnya Smart City Banyak faktor yang membuat smart city ini menjadi sukses di beberapa negara berkembang, selain inisiatif yang membuat smart city ini berhasil faktor lain, yaitu 1. Manajemen dan Organisasi Suatu organisasi harus memiliki manajemen yang terstruktur agar organisasi tersebut berjalan baik, seimbang dan lancar. Dalam hal ini faktor atau ganisasi dan manajemem merupakan faktor yang menentukan kemajuan terciptanya smart city, karena manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yangmelakukan proses untuk mencapai tujuan. 2. Teknologi Sebuah smart city sangat bergantung pada smart computing. Smart computing mengacu pada generasi baru hardware, software dan jaringan teknologi yang menyediakan system IT yang real-time. Dengan analisis yang baik dan secara mendalam dapat membantu penduduk membuat keputusan yang lebih pintar yang diiringi dengan tindakan yang dapat mengoptimalkan proses bisnis. Teknologi informasi merupakan sebuah pendorong utama bagi inisiatif smart city. Projek pembangunan smart city dengan mengacu pada teknologi informasi dapat mengubah sejumlah peluang yang potensial, mereka dapat mening katkan manajemen dan fungsi kota. Namun, meskipun banyak manfaat dari teknologi tersebut dampaknya masih belum terlihat jelas, karena terdapat kesenjangan social bagi penduduk yang tinggal di pedesaan yang belum mendapatkan fasilitas tersebut. Maka dari itu pemerintah kota harus banyak mempertimbangkan faktor-faktor tertentu ketika mengimplementasikan teknologi informasi yang berkaitan dengan sumber daya, kapasitas, dan hal- hal yang berkaitan dengan kesenjangan sosial nantinya. 3. Pemerintahan Beberapa kota di Negara berkembang sudah memulai projek pembangunan smart city yang inisiatif. Projek ini disebut inisiatif smart city untuk melayani warga dan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Dengan demikian, beberapa kota telah merasakan peningkatan kebutuhan pemerintahan untuk mengelola projek. Dukungan dari pemerintah juga merupakan salah satu faktor yang penting untuk kemajuan smart city. Karena tanpa dukungan pemerintah impian untuk mewujudkan smart city akan sulit untuk diwujudkan. 4. Kebijakan 3

4 Perpindahan dari sebuah kota biasa menjadi smart city memerlukan interaksi komponen teknologi dengan politik dan kelembagaan. Komponen politik mewakili berbagai elemen dan tekanan eksternal, seperti kebijakan politik yang mungkin mempengaruhi ide dari pembuatan smart city. Konteks kebijakan sangat penting bagi pemahaman dari penggunaan sistem informasi. Pemerintah yang inovatif yang ikut serta dalam membangun smart city menekankan perubahan dalam suatu kebijakan. 5. Masyarakat Masyarakat merupakan bagian penting dari terciptanya smart city, karena dengan demikian kebiasaan-kebiasaan yang dulu mulai ditinggalkan. Projek smart city berdampak pada kualitas hidup warga dengan tujuan menjadikan sebuah kota menjadi lebih efisien. Masyarakat juga dituntut untuk ikut berpartisipasi dalam pengelolaan dan penyelenggaraan kota, serta menjadi pengguna kota yang aktif. Masyarakat juga adalah faktor yang paling menentukan keberhasilan atau kegagalan terciptanya smart city. 6. Ekonomi Faktor ekonomi merupakan pendorong utama smart city. Sebuah kota dengan daya saing ekonomi yang tinggi dianggap memiliki salah satu sifat smart city. Faktor ekonomi termasuk salah satu daya saing inovasi, kewirausahaan, dan produktivitas dari kota tersebut. 7. Infrastruktur Infrastruktur memegang peranan penting dalam membuat smart city. Karena smart city dibangun berdasarkan infrastruktur ICT seperti wi-fi dan hotspot. Pembangunan infrastuktur ICT merupakan hal yang mendasar dalam melakukan pembangunan smart city. Pembangunan infrastruktur tergantung pada beberapa faktor yang terkait untuk kinerja dan ketersediannya. 8. Lingkungan Faktor lingkungan dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi kemajuan smart city karena nantinya lingkungan sebuah kota menggunakan teknologi dalam menjalani kelangsungan hidup masyarakatnya. Dimensi dari Smart City Smart Goverment. Pemerintahan yang cerdas (pemberdayaan dan partisipasi), kunci utama keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan adalah Good Governance, yang merupakan paradigma, sistem dan proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang mengindahkan prinsip-prinsip supremasi hukum, kemanusiaan, keadilan, demokrasi, partisipasi, transparansi, profesionalitas, dan akuntabilitas ditambah dengan komitmen terhadap tegaknya nilai dan prinsip desentralisasi, daya guna, hasil guna, pemerintahan yang bersih, sertanggung jawab, dan berdaya saing. Smart People. Masyarakat pintar (kreativitas dan modal sosial), pembangunan senantiasa membutuhkan modal, baik modal ekonomi (economic capital), modal usaha (human capital), maupun modal sosial (social capital). Kemudahan akses modal dan pelatihan-pelatihan bagi UMKM dapat meningkatkan kemampuan keterampilan mereka dalam mengembangkan usahanya. Modal sosial termasuk elemen-elemen seperti kepercayaan, gotong-royong, toleransi, penghargaan, saling memberi dan saling menerima serta kolaborasi sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi melalui berbagai mekanisme seperti meningkatnya rasa tanggungjawab terhadap kepentingan publik, 4

5 meluasnya partisipasi dalam proses demokrasi, menguatnya keserasian masyarakat dan menurunnya tingkat kejahatan. Smart Economy. Ekonomi pintar (inovasi dan persaingan), semakin tinggi inovasi-inovasi baru yang ditingkatkan maka akan menambah peluang usaha baru dan meningkatkan persaingan pasar usaha/modal. Smart Mobility. Mobilitas pintar (transportasi dan infrastruktur), pengelolaan infrastruktur kota yang dikembangkan di masa depan merupakan sebuah sistem pengelolaan terpadu dan diorientasikan untuk menjamin keberpihakan pada kepentingan publik. Smart Environment. Lingkungan pintar (keberlanjutan dan sumber daya), lingkungan pintar itu berarti lingkungan yang bisa memberikan kenyamanan, keberlanjutan sumber daya, keindahan fisik maupun non fisik, visual maupun tidak, bagi masyarakat dan publik lingkungan yang bersih tertata, RTH yang stabil merupakan contoh dari penerapan lingkungan pintar. Smart Living. Cerdas hidup (kualitas hidup dan kebudayaan), berbudaya berarti bahwa manusia memiliki kualitas hidup yang terukur (budaya). Kualitas hidup tersebut bersifat dinamis, dalam artian selalu berusaha memperbaiki dirinya sendiri. Pencapaian budaya pada manusia, secara langsung maupun tidak langsung merupakan hasil dari pendidikan. Maka kualitas pendidikan yang baik adalah jaminan atas kualitas budaya, dan atau budaya yang berkualitas merupakan hasil dari pendidikan yang berkualitas. Strategi Suksesnya Smart City Smart city, yang mengintegrasikan layanan digital, telah menjadi jawaban bagi pemerintah dalam hal menyediakan layanan yang lebih baik ke masyarakat. Perkembangan smart city di Indonesia membuat pemerintah lebih bergantung pada aplikasi dibandingkan sebelumnya. Aplikasi memungkinkan komunikasi antara sensor, sistem, dan data center di dalam sistem milik pemerintah. Hal ini menjadikannya sebagai elemen penting dari smart city, bahkan bisa dikatakan sebagai penggeraknya. Gangguan yang terjadi dalam pengiriman aplikasi, entah itu pembobolan data sampai kasus yang lebih besar, tak pelak akan membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat. Bayangkan jika sensor tsunami (yang berjalan di atas aplikasi) gagal memicu sistem peringatan dini dengan segera. Aplikasi tidak bisa mengirimkan sinyal peringatan ke operator karena aplikasi tidak tersedia terkait banyaknya aliran data di dalam sistem. Mengirimkan aplikasi dengan cepat, aman, dan selalu tersedia sangatlah penting untuk membuat smart city stabil dan bisa diandalkan oleh pengguna. Tugas ini semakin menantang mengingat sekarang ini aplikasi telah diterapkan di berbagai platform (On premise, cloud, dan hybrid) dan juga dikirimkan ke berbagai perangkat. Sebelumnya, mengirimkan aplikasi merupakan tugas yang mudah. Aplikasi diterapkan dalam data center on premise dan dikirimkan ke komputer lain. Namun, meningkatnya kebutuhan dan ekspektasi pengguna yang terus tumbuh terhadap aplikasi membuat perusahaan kini menerapkan aplikasi di berbagai platform. Lebih lanjut, aplikasi kini dikirimkan ke berbagai jenis perangkat untuk mendapatkan lebih banyak pengguna. App-centric strategy / strategi yang berpusat pada aplikasi memungkinkan perusahaan untuk mengontrol aplikasi di on premise dan cloud menyediakan ketersediaan, kinerja, dan layanan keamanan yang sama dalam ekosistem hybrid. Kebijakan mengenai aplikasi akan diperluas, dari data center menuju cloud. Dengan pendekatan app-centric, perusahaan dapat melindungi aplikasi dan di saat yang bersamaan menjaga kelincahan dan efisiensi di tempat mana pun aplikasi itu diterapkan. Dalam strategi app-centric, application service adalah kuncinya. 5

6 Apa itu application service? Konsep aplikasi dan application service bisa diibaratkan dengan jam tangan. Jam tangan bekerja untuk menampilkan waktu dengan akurat. Jam tangan di sini ibarat aplikasi. Untuk bisa menunjukkan waktu secara tepat, jam membutuhkan berbagai komponen agar mesin bisa berjalan dengan tepat dan tempo yang konsisten. Application service adalah komponen dari jam yang terdiri dari serangkaian teknologi atau layanan yang meningkatkan ketersediaan, keamanan dan performa dari sebuah aplikasi. Application service sendiri banyak jenisnya. Menurut studi terbaru tahun 2015 dari F5, 5 besar prioritas application service bagi organisasi bisnis maupun pemerintahan adalah: keamanan, ketersediaan, identitas/akses, mobilitas, dan kinerja. Dalam sistem smart city, aplikasi tidak diperlakukan dengan cara yang sama. Beberapa aplikasi membutuhkan lebih banyak application service dibanding aplikasi lainnya. Keputusan mengenai application service mana yang akan diterapkan sangat bergantung pada tingkat kepentingan dan fungsionalitas dari aplikasi. Sebagai contoh, aplikasi mobile yang dipakai untuk menunjukkan informasi lalu lintas tentu membutuhkan ketersediaan, kinerja, dan layanan mobilitas, karena pengguna membutuhkan aplikasi untuk memiliki kecepatan dan selalu bisa diakses lewat perangkat apapun. Aplikasi lain yang lebih penting, seperti aplikasi untuk transaksi digital, membutuhkan application service yang lebih banyak. Selain mengutamakan kecepatan dan ketersediaan yang tinggi, pengguna aplikasi tersebut membutuhkan keamanan dan kemampuan untuk melakukan verifikasi atas identitas pengguna dan pengaksesnya oleh karena itu application service untuk meningkatkan keamanan dan identitas/akses sangat dibutuhkan aplikasi ini. Penggunaan platform cloud dan hybrid tidak bisa dihindari dalam smart city. Seiring dengan permintaan pengguna yang terus bertumbuh, pemerintah maupun penyedia layanan harus bisa mengimbangi ritme ini. Pemanfaatan cloud & hybrid dalam ekosistem smart city telah menjadi jawaban bagi mereka. Untuk bisa mengirimkan aplikasi dengan cepat, aman dan ketersediaan tinggi dalam ekosistem smart city, application service adalah kuncinya. Hal ini akan meningkatkan kemauan pengguna untuk lebih bergantung pada aplikasi dan pada akhirnya pengguna akan mampu menjaga keberlanjutan ekosistem smart city sebuah kota. Beberapa Contoh dari Smart City Marilah kita lihat kota-kota di dunia yang sudah dilabeli smart cities. Di Amerika Serikat, ada Kota New York. Salah satu contoh terbaru penerapan smart city di sana, adalah penggunaan smart screen dengan memanfaatkan sarana telepon umum yang tidak terpakai lagi, untuk berinteraksi dengan masyarakat. Bagaimana telepon umum bisa disulap menjadi smart screen? Di Kota New York terdapat sekitar 250 telepon umum yang sudah tidak terpakai. Oleh dua perusahaan: Cisco System dan City 24/7, ratusan telepon umum itu dibongkar, dipermak, dan diberikan sebuah tablet dengan ukuran 32 inci. Fasilitas itu serentak dioperasikan sejak April Melalui smart screen tersebut, masyarakat bisa memanfaatkannya untuk mengetahui apa yang sedang terjadi, dan informasi-informasi terkini. Selain itu, bisa juga dimanfaatkan untuk mencari lokasi restoran, toko-toko, dan tempat 6

7 wisata terdekat. Informasi kemacetan lalu lintas bisa pula diketahui lewat layar sentuh itu. Barcelona adalah salah satu kota di Benua Eropa yang juga sudah menerapkan konsep smart city dengan baik. Di sana, konsep smart city dijalankan dengan menerapkan solusi cerdas untuk mengurangi emisi karbon, pemanfaatan teknologi ramah lingkungan, pemanfaatan energi matahari, serta mengimplementasikan EV (Electric Vehicle). Jadi, masyarakat di sana didorong dan dirangsang untuk menggunakan kendaraan berdaya listrik. Sebagai konsekuensinya, Pemerintah Kota Barcelona membangun dan menyediakan infrastruktur untuk fasilitas charging public di banyak lokasi. Barcelona mempunyai langkah inisiatif unggulan, yakni smart lightning, smart energy, smart water, smart transportation, mobilitas bebas karbon. 50% energi penerangan dikontrol dari jarak jauh, 12% taman kota memiliki alat pengendali irigasi jarak jauh, penambahan jalur sepeda dan pejalan kaki sepanjang 2 km. Melbourne meluncurkan Smart Block, program online nasional guna membantu penghuni apartemen untuk menghemat energi. Melbourne juga berhasil merenovasi 1200 rumah (10% dari total keseluruhan rumah) menjadi rumah hijau. Tokyo mempunyai The Imperial Palace sebagai Pulau Hijau di dalam perkotaan. Tokyo menciptakan energi surya dan angin. Rumah-rumah di Tokyo dilengkapi dengan sistem otomatis untuk melihat perkiraan cuaca, lampu LED terpasang di seluruh rumah, generator tenaga surya yang menciptakan listrik mandiri. Apakah di Indonesia Sudah Ada Kota-Kota yang Layak Dilabeli Smart Cities? Setidaknya ada tiga kota Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Konsep smart city di Jakarta dilakukan dengan penerapan E-Government, yakni pengambilan keputusan dengan melibatkan masyarakat secara digital. Selain itu, beberapa layanan publik dilakukan secara online, serta penyediaan akses internet di sejumlah ruang publik. Kota Bandung dalam mengimplementasikan smart city dilakukan di bidang transportasi, navigasi, pembelajaran, serta sistem peringatan dini terhadap bencana. Kota Surabaya, sudah mendapatkan penghargaan di ajang Smart City Award Ada tiga bidang yang dianggap sudah dijalankan sesuai dengan prinsipprinsip smart city, yakni smart governance, smart living, dan smart environment. Untuk smart environment, contohnya adalah penerapan sistem pengelolaan sampah dan pemantauan volume pembuangan sampah berbasis teknologi. Di bidang smart governance, contohnya adalah penggunaan sistem administrasi perizinan berbasiskan teknologi dan online untuk meningkatkan mutu layanan publik. Di bidang smart living, contohnya adalah adanya sistem peringatan dini terhadap adanya bencana alam, dan sistem monitoring area publik untuk meningkatkan keamanan lingkungan dan pemantauan lingkungan secara nonstop. 7

8 Kota dapat disebut smart city ketika investasi modal sosial dan manusia, infrastruktur transportasi serta teknologi informasi mampu mendorong pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dan kualitas hidup yang tinggi, dengan pemanfaatan sumber daya alam yang bijak, melalui tata kelola pemerintahan yang partisipatif. Secara sederhana dapat dikatakan sebagai kota yang lebih cerdas, yaitu layak huni, efisien, dan berkelanjutan. Proyek smart city paling tidak berangkat dari penyiapan teknologi informasi komunikasi atau yang lebih dikenal dengan sebutan TIK. Ada dua kunci untuk mewujudkan smart city di berbagai kota di Indonesia agar konsep smart city dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan konsep smart city yang diinginkan kota-kota di Indonesia, yaitu biaya & sumber daya manusia (SDM) yang mengelola harus mencukupi untuk membangun kota menuju smart. Bila salah satu atau keduanya tak memenuhi, pengaplikasian smart city kemungkinan tidak akan terwujud seperti mana mestinya. Penutup Kota dapat disebut smart city ketika investasi modal sosial dan manusia, infrastruktur transportasi serta teknologi informasi mampu mendorong pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dan kualitas hidup yang tinggi, dengan pemanfaatan sumber daya alam yang bijak, melalui tata kelola pemerintahan yang partisipatif. Secara sederhana dapat dikatakan sebagai kota yang lebih cerdas, yaitu layak huni, efisien, dan berkelanjutan. Proyek smart city paling tidak berangkat dari penyiapan teknologi informasi komunikasi atau yang lebih dikenal dengan sebutan TIK. Ada dua kunci untuk mewujudkan smart city di berbagai kota di Indonesia agar konsep smart city dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan konsep smart city yang diinginkan kota-kota di Indonesia, yaitu biaya & sumber daya manusia (SDM) yang mengelola harus mencukupi untuk membangun kota menuju smart. Bila salah satu atau keduanya tak memenuhi, pengaplikasian smart city kemungkinan tidak akan terwujud seperti mana mestinya. Nah, jika Kota Kupang ingin naik kelas menjadi smart city, apa yang akan dibenahi? Apa yang akan ditonjolkan atau diprioritaskan? Persiapan apa saja yang harus dilakukan? Yang jelas, untuk menuju smart city, setidaknya ada enam indikator yang bisa dicapai. Pertama, smart living (gaya hidup cerdas, yang mengutamakan kecermatan, kepraktisan, dan kreativitas). Kedua, environment (lingkungan). Ketiga, utility (prasarana). Keempat, economy (ekonomi). Kelima, mobility (mobilitas). Keenam, people (manusia atau masyarakat). Jadi smart city adalah kota yang didesain dengan keramahan lingkungan. Kemudian tujuan dari smart atau cerdas adalah untuk menciptakan kota yang indah dan fungsional, akan tetapi juga memberikan kontribusi untuk keberlanjutan budaya dan kehidupan. 8

9 Makalah ini dipresentasikan dalam Smart City, Menuju Kota Kita Yang Dnamis dan Smart Kota Yang Menjadi Impian Masyarakat. Smart City, Menuju Kota Kita Yang Dinamis dan Smart. Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira. Kupang 28 November

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG Kota yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan derajat kenyamanan, memperoleh pekerjaan dan keberlanjutan kota serta memperbaiki kualitas

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

Scientific News Magazine Edisi September 2016

Scientific News Magazine Edisi September 2016 Smart City, Smart Campus, dan Jalan Bagi Universitas Udayana untuk Mewujudkannya I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T. Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Email: eka.pratama@unud.ac.id

Lebih terperinci

SMART CITY MAKALAH. Disusun sebagai tugas mata kuliah Regulasi Telematika

SMART CITY MAKALAH. Disusun sebagai tugas mata kuliah Regulasi Telematika SMART CITY MAKALAH Disusun sebagai tugas mata kuliah Regulasi Telematika Oleh : 1. Ahmad Khusnil Ibad 14101080 2. Christian Benyamin A.S 14101084 3. Dwi Nissa Vacum Margini 14101087 4. Irfan Nur Aziz 14101012

Lebih terperinci

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah 2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah Permasalahan pembangunan daerah merupakan gap expectation antara kinerja pembangunan yang dicapai saat inidengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai

Lebih terperinci

PENGERTIAN GREEN CITY

PENGERTIAN GREEN CITY PENGERTIAN GREEN CITY Green City (Kota hijau) adalah konsep pembangunan kota berkelanjutan dan ramah lingkungan yang dicapai dengan strategi pembangunan seimbang antara pertumbuhan ekonomi, kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Urbanisasi yang terus terjadi di kota menyebabkan menurunnya performa kota. Berbagai permasalahan kota muncul seiring dengan pesatnya urbanisasi. Urbanisasi yang ditandai

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan Manajemen Sistem Informasi Publik

Strategi Pengembangan Manajemen Sistem Informasi Publik Strategi Pengembangan Manajemen Sistem Informasi Publik BANDUNG SMART CITY Ricke Silva Lorenza (145030100111034) Devi Sheilaismaya (145030100111046) Tasyakurnia Laili P (145030101111051) Anastasia Jumriati

Lebih terperinci

SMART CITY untuk DEPOK BERSAHABAT. Dr. Prihandoko, MIT Talkshow Depok ICT Award Mei 2017

SMART CITY untuk DEPOK BERSAHABAT. Dr. Prihandoko, MIT Talkshow Depok ICT Award Mei 2017 SMART CITY untuk DEPOK BERSAHABAT Dr. Prihandoko, MIT Talkshow Depok ICT Award 2017 14 Mei 2017 Smart City adalah kota dengan smart technology / teknologi cerdas 3 4 MIMPI & HARAPAN Warga DEPOK 1. DEPOK

Lebih terperinci

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2017 adalah : Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA

Lebih terperinci

BAB II DATA & ANALISA

BAB II DATA & ANALISA BAB II DATA & ANALISA 2.1 Data Data untuk menunjang proyek Tugas Akhir ini didapat dari berbagai sumber, antara lain : a. Data literatur berupa data elektronik maupun non-elektronik yang berasal dari website

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan

Lebih terperinci

Transportasi Masa Depan Straddling Bus. Solusi untuk Mengatasi Kemacetan

Transportasi Masa Depan Straddling Bus. Solusi untuk Mengatasi Kemacetan Transportasi Masa Depan Straddling Bus Solusi untuk Mengatasi Kemacetan Tessa Talitha 15410072 PL4008 Seminar Studi Futuristik Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Bandung Abstrak Pada kota-kota

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG Untuk memberikan arahan pada pelaksanaan pembangunan daerah, maka daerah memiliki visi, misi serta prioritas yang terjabarkan dalam dokumen perencanaannya. Bagi

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN UNDP INDONESIA STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN UNDP INDONESIA Agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan Indikator

Lebih terperinci

TEORI Kota Cerdas dari Dimensi Mobilitas Cerdas

TEORI Kota Cerdas dari Dimensi Mobilitas Cerdas TEORI Kota Cerdas dari Dimensi Mobilitas Cerdas Mobilitas adalah gerak perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain (Malik, 2014). Alberti (2011) menyatakan pendapatnya mengenai mobilitas cerdas sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada para pelanggan. Sedangkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada para pelanggan. Sedangkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan Lupiyoadi (2001) mengartikan kualitas pelayanan adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada para pelanggan. Sedangkan menurut Payne (2000)

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORI SUSTAINABLE ARCHITECTURE

BAB III TINJAUAN TEORI SUSTAINABLE ARCHITECTURE BAB III TINJAUAN TEORI SUSTAINABLE ARCHITECTURE 3.1. SUSTAINABLE ARCHITECTURE Sustainable Architecture (arsitektur berkelanjutan) memiliki tujuan untuk mencapai kesadaran lingkungan dan memanfaatkan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup modern diperkotaan masa kini menuntut masyarakat untuk menjadi mobile person 1 yang selalu mencari pergerakan yang lebih cepat, jauh dan berkeinginan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Pekerjaan Umum ( PU ) memiliki inisiatif untuk menerapkan konsep Kota Hijau (Green Cities) di berbagai kota. Beberapa faktor yang melatar belakangi penerapan

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 Visi Berdasarkan kondisi Kabupaten Lamongan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam dua puluh tahun mendatang, dan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka visi Kabupaten

Lebih terperinci

Kebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita

Kebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN DAN TATA LAKSANA TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Kebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita PERUBAHAN POLA KERJA

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6149 KEUANGAN OJK. Efek. Utang. Berwawasan Lingkungan. Penerbitan dan Persyaratan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 281) PENJELASAN ATAS

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda

BAB I PENDAHULUAN. Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Keberadaan infrastruktur yang memadai sangat diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi dan mobilitas penduduk menjadi dua hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi dan mobilitas penduduk menjadi dua hal yang tidak dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi dan mobilitas penduduk menjadi dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Perpindahan tempat yang dilakukan manusia ke tempat lainnya dilakukan dengan

Lebih terperinci

VISI BATAM MODERN VISI TERWUJUDNYA BATAM SEBAGAI KOTA INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN JASA YANG BERDAYA SAING, HARMONIS, PRODUKTIF DAN INOVATIF

VISI BATAM MODERN VISI TERWUJUDNYA BATAM SEBAGAI KOTA INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN JASA YANG BERDAYA SAING, HARMONIS, PRODUKTIF DAN INOVATIF Visi - Misi & Rencana Aksi VISI TERWUJUDNYA BATAM SEBAGAI KOTA INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN JASA YANG BERDAYA SAING, HARMONIS, PRODUKTIF DAN INOVATIF VISI MENUJU MASYARAKAT MADANI, MODERN DAN SEJAHTERA BATAM

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PENYELENGGARAAN KAB /KOTA SEHAT (KKS) KOTA PINTAR TERINTEGRASI KONAS IAKMI 3 November 2016 DIREKTUR KESEHATAN LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI MENUJU INDONESIA

Lebih terperinci

Smart City Manfaat, Implementasi, dan Keamanan

Smart City Manfaat, Implementasi, dan Keamanan Smart City Manfaat, Implementasi, dan Keamanan Oleh : I Putu Agus Eka Pratama, ST MT http://www.slideshare.net/putushinoda/ Seminar Network Security 2014 Membangun Smart City dan Memproteksi Data Penting

Lebih terperinci

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan INDONESIA VISI 2050 Latar belakang Anggota Dewan Bisnis Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD) dan Indonesia Kamar Dagang dan Industri (KADIN Indonesia) mengorganisir Indonesia Visi 2050 proyek

Lebih terperinci

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Sumbawa pada tahun anggaran 2017 telah menyusun tema pembangunan daerah yang berorientasi pada upaya Pemantapan Pelayanan Publik dan Percepatan

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Mencermati kondisi aktual daerah dengan berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi, serta capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN A. Visi Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang Tahun

Lebih terperinci

KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN SDGs. Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS)

KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN SDGs. Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS) KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS) LATAR BELAKANG KONDISI KABUPATEN MAROS PASCA MDGs (RPJMD PERIODE 2010 2015) DATA CAPAIAN INDIKATOR MDGs TAHUN 2010 2015 MENUNJUKAN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK The New Climate Economy Report RINGKASAN EKSEKUTIF Komisi Global untuk Ekonomi dan Iklim didirikan untuk menguji kemungkinan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota merupakan pusat peradaban dan pusat kehidupan manusia. Keberadaan kota terus berubah dan mengalami perkembangan signifikan serta membawa pengaruh besar dalam pola

Lebih terperinci

Komputer Dalam Konteks

Komputer Dalam Konteks Komputer Dalam Konteks Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma PTA 2015/2016 Tujuan Pembelajaran Mengetahui hubungan komputer dan masyarakat serta

Lebih terperinci

Pembangunan Smart City Septo Indarto (Team Double S)

Pembangunan Smart City Septo Indarto (Team Double S) Pembangunan Smart City Septo Indarto (Team Double S) Mobilitas masyarakat modern yang begitu tinggi menyebabkan beban kota akan semakin berat dari waktu ke waktu. Populasi masyarakat kota yang terus akan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan pertanyaan penelitian yaitu: mengetahui karakteristik

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017 Dishubkombudpar 55 BAB II PERENCANAANKINERJA A. RENCANA STRATEGIS SKPD Penetapan Visi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan masyarakat dan bertambahnya populasi yang semakin hari semakin meningkat selalu mengikuti arus perkembangan zaman. Perkembangan teknologi informasi dan

Lebih terperinci

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG Misi untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi merupakan prasyarat mutlak untuk dapat mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sumberdaya manusia yang

Lebih terperinci

PENJELASAN SUBTEMA IDF. Pathways to Tackle Regional Disparities Across the Archipelago

PENJELASAN SUBTEMA IDF. Pathways to Tackle Regional Disparities Across the Archipelago PENJELASAN SUBTEMA IDF Pathways to Tackle Regional Disparities Across the Archipelago 2018 DISPARITAS REGIONAL Dalam Nawacita, salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo adalah membangun Indonesia

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba

- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 51 /POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, EMITEN, DAN PERUSAHAAN PUBLIK I. UMUM Untuk mewujudkan perekonomian

Lebih terperinci

Layanan TIK dan Pembangunan Smart City

Layanan TIK dan Pembangunan Smart City Layanan TIK dan Pembangunan Smart City Indonesia Smart City Initiatives Prof. Dr. Suhono Harso Supangkat, CGEIT Guru Besar Teknologi Informasi Institut Teknologi Bandung suhono@stei.itb.ac.id Permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raden Roby Maulidan, 2014 Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raden Roby Maulidan, 2014 Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini isu-isu tentang lingkungan menjadi salah satu suatu pusat perhatian seluruh Dunia, diantaranya isu global warming, krisis ketersedian sumber daya

Lebih terperinci

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN A. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN A. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN 2011-2016 A. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN 2011-2016 Visi Pembangunan Jangka Menengah secara hirarki adalah suatu kondisi yang akan dicapai dalam rangka merealisir keadaan

Lebih terperinci

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015-2019 MISI 1. MEWUJUDKAN BOGOR KOTA YANG CERDAS DAN BERWAWASAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan. Permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi

Lebih terperinci

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera BAB - V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Misi Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan rangkaian kegiatan pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan,

Lebih terperinci

SMART CITY. Pengenalan & Pengembangan SMART CITY AND COMMUNITY INNOVATION CENTER LPIK ITB. Gedung Achmad Bakrie Labtek VIII, 4th Floor

SMART CITY. Pengenalan & Pengembangan SMART CITY AND COMMUNITY INNOVATION CENTER LPIK ITB. Gedung Achmad Bakrie Labtek VIII, 4th Floor Pengenalan & Pengembangan SMART CITY SMART CITY AND COMMUNITY INNOVATION CENTER LPIK ITB Gedung Achmad Bakrie Labtek VIII, 4th Floor Jl. Ganeca No. 10 Bandung West Java, Indonesia Contact Person : Rezki

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

Penerapan E-Government Untuk Integrasi dan Transformasi Pemerintahan

Penerapan E-Government Untuk Integrasi dan Transformasi Pemerintahan Penerapan E-Government Untuk Integrasi dan Transformasi Pemerintahan Nama Inovasi Penerapan E-Government Untuk Integrasi dan Transformasi Pemerintahan Produk Inovasi Inovasi e-government Untuk Peningkatan

Lebih terperinci

Komputer Dan Pemerintahan. Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014

Komputer Dan Pemerintahan. Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014 Komputer Dan Pemerintahan Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014 TUJUAN: Memberi kemudahan dan kesederhanaan prosedur, sehingga penerapannya memerlukan perubahan struktur organisasi pemerintahan

Lebih terperinci

Oleh: Tim IPB1 Serpong, 24 Mei 2016 EVALUASI SEMENTARA

Oleh: Tim IPB1 Serpong, 24 Mei 2016 EVALUASI SEMENTARA Oleh: Tim IPB1 Serpong, 24 Mei 2016 EVALUASI SEMENTARA Perbaikan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Visi Tangerang Selatan Terwujudnya Tangerang Selatan kota cerdas, berkualitas, berdaya saing, berbasis teknologi

Lebih terperinci

Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral.

Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral. Visi Pemerintah 2014-2019 adalah : Terwujudnya Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral. Perumusan dan penjelasan terhadap visi di maksud, menghasilkan pokok-pokok visi yang diterjemahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Proyek Perkembangan kota Jakarta sebagai ibukota negara berlangsung dengan cepat. Dengan banyaknya pembangunan disana-sini semakin mengukuhkan Jakarta

Lebih terperinci

ADAPTASI MASYARAKAT DALAM DIMENSI SMART PEOPLE

ADAPTASI MASYARAKAT DALAM DIMENSI SMART PEOPLE ADAPTASI MASYARAKAT DALAM DIMENSI SMART PEOPLE KASUS : RUSUNAWA KALIGAWE SEMARANG Augustine Handy A E-mail: handy_aristovianie@yahoo.co.id Prodi Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota, Universitas Islam Sultan

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

Menuju Smart Government

Menuju Smart Government Menuju Smart Government Teddy Sukardi tedsuka@indo.net.id Ikatan Konsultan Teknologi Informasi Indonesia Smart Government Mengamati wall display tanpa mampu melakukan tindakan berarti mungkin belum terlalu

Lebih terperinci

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1 Kebijakan Umum Perumusan arah kebijakan dan program pembangunan daerah bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan

Lebih terperinci

GREEN TRANSPORTATION

GREEN TRANSPORTATION GREEN TRANSPORTATION DIREKTORAT PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DIRJEN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Jakarta 2016 - 23 % emisi GRK dari fossil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS A. Permasalahan Pembangunan Dari kondisi umum daerah sebagaimana diuraikan pada Bab II, dapat diidentifikasi permasalahan daerah sebagai berikut : 1. Masih tingginya angka

Lebih terperinci

kaberaenergy.co.id Office 8 Building, Level 18-A, Jl. Jendral Sudirman Kav , SCBD, Jaksel 12190, Indonesia

kaberaenergy.co.id Office 8 Building, Level 18-A, Jl. Jendral Sudirman Kav , SCBD, Jaksel 12190, Indonesia Office 8 Building, Level 18-A, Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53, SCBD, Jaksel 12190, Indonesia info@kaberaenergy.co.id +62 812 8254 8505 kaberaenergy.co.id kaberaenergy.co.id TENTANG KAMI Kabera Energy

Lebih terperinci

VISI, MISI KABUPATEN TUBAN TAHUN V I S I :

VISI, MISI KABUPATEN TUBAN TAHUN V I S I : VISI, MISI KABUPATEN TUBAN TAHUN 2016 2020 V I S I : Kabupaten Tuban yang lebih religius, bersih, maju dan Sejahtera. Penjabaran terhadap visi tersebut adalah dengan memperhatikan pada 5 (lima) kata kunci

Lebih terperinci

VISI, MISI RPJMD KOTA CILEGON TAHUN

VISI, MISI RPJMD KOTA CILEGON TAHUN VISI, MISI RPJMD KOTA CILEGON TAHUN 2016-2021 VISI Berpijak pada kondisi saat ini, permasalahan dan tantangan yang dihadapi sampai dengan Tahun 2021 serta mempertimbangkan potensi dan harapan masyarakat

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN Pengisi daya merupakan peranti yang digunakan untuk mengisi energi ke dalam baterai isi ulang. Energi berupa arus listrik akan mengalir dari pengisi daya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IV.1. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN Pembangunan daerah agar dapat berhasil sesuai dengan tujuannya harus tanggap terhadap kondisi yang terjadi di masyarakat. Kondisi tersebut

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN. 2.1 Sejarah Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN. 2.1 Sejarah Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN 2.1 Sejarah Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Berdasarkan undang-undang Nomor 22 tahun 1999 pasal 60 Sekretariat Daerah merupakan salah satu unsur perangkat Daerah,

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Pembangunan di Kabupaten Murung Raya pada tahap ketiga RPJP Daerah atau RPJM Daerah tahun 2013-2018 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

renewable energy and technology solutions

renewable energy and technology solutions renewable energy and technology solutions PT. REKAYASA ENERGI TERBARUKAN Pendahuluan Menjadi perusahaan energi terbarukan terbaik di Indonesia dan dapat memasuki pasar global serta berperan serta membangun

Lebih terperinci

Inter and Intra City Aquatic Transport

Inter and Intra City Aquatic Transport Inter and Intra City Aquatic Transport Indonesia Negara Maritim Bakri Prakarso Andi Wiyono 15411095 PL4008 Seminar Studi Futuristik Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Bandung, Kota Bandung

Lebih terperinci

Kebutuhan Membangun SI Koorporasi (Budi Sutedjo, bab 3)

Kebutuhan Membangun SI Koorporasi (Budi Sutedjo, bab 3) Kebutuhan Membangun SI Koorporasi (Budi Sutedjo, bab 3) Transformasi Alat Bantu Menjadi Strategi Pada awalnya SI diposisikan sebagai alat bantu untuk mengintegrasikan data dan meningkatkan kualitas informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memenuhi atau melebihi harapan. Maka dapat dikatakan, bahwa hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. yang memenuhi atau melebihi harapan. Maka dapat dikatakan, bahwa hal-hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kualitas Pelayanan Kesehatan tidak terlepas dari kualitas suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa manusia, proses dan lingkungan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional Moda kereta api berperan untuk menurunkan biaya logistik nasional, karena daya angkutnya yang besar akan menghasilkan efisiensi

Lebih terperinci

PENGAPLIKASIAN LUMBUNG GEOAPPLIANCE DI BERBAGAI BIDANG

PENGAPLIKASIAN LUMBUNG GEOAPPLIANCE DI BERBAGAI BIDANG PENGAPLIKASIAN LUMBUNG GEOAPPLIANCE DI BERBAGAI BIDANG EightyEight@Kasablanka Tower A, 12/F #B Jl. Casablanca Raya Kav. 88, Jakarta Selatan 12870 Indonesia www.vivastor.co.id Data informasi geospasial

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi 2.1.1 Pengertian Proyek Konstruksi Proyek konstruksi adalah usaha yang kompleks dan tidak memiliki kesamaan persis dengan proyek manapun sebelumnya sehingga

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN A. Strategi Pembangunan Daerah Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi pembangunan Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan pengembangan Ekonomi Kreatif, dengan ini

Lebih terperinci

Kerangka Kebijakan Pengembangan Dan Pendayagunaan Telematika Di Indonesia

Kerangka Kebijakan Pengembangan Dan Pendayagunaan Telematika Di Indonesia Lampiran Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor : 6 tahun 2001 Tanggal : 24 april 2001 Kerangka Kebijakan Pengembangan Dan Pendayagunaan Telematika Di Indonesia Pendahuluan Pesatnya kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN 2.1 Tujuan Penataan Ruang Dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, khususnya Pasal 3,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA TASIKMALAYA, : a. bahwa penanaman modal

Lebih terperinci

TUGAS REFORMASI BIROKRASI LAPAN FUNGSI REFORMASI BIROKRASI LAPAN

TUGAS REFORMASI BIROKRASI LAPAN FUNGSI REFORMASI BIROKRASI LAPAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 TUGAS REFORMASI BIROKRASI LAPAN... 2 FUNGSI REFORMASI BIROKRASI LAPAN... 2 8 AREA PERUBAHAN REFORMASI BIROKRASI... 2 VISI DAN MISI LAPAN... 2 SASARAN STRATEGIS LAPAN... 2 PROGRAM

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5883 KESRA. Perumahan. Kawasan Pemukiman. Penyelenggaraan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 101). PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB VI. Kesimpulan dan Saran. yang dapat ditarik berdasarkan tujuan penelitian bahwa:

BAB VI. Kesimpulan dan Saran. yang dapat ditarik berdasarkan tujuan penelitian bahwa: BAB VI Kesimpulan dan Saran 6.1Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan dan analisis data dalam penelitian maka kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan tujuan penelitian bahwa: 1. Evaluasi efektifitas pemanfaatan

Lebih terperinci

INDONESIA NEW URBAN ACTION

INDONESIA NEW URBAN ACTION KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH KEMITRAAN HABITAT Partnership for Sustainable Urban Development Aksi Bersama Mewujudkan Pembangunan Wilayah dan

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung adalah salah satu perangkat daerah di lingkungan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika A. Permasalahan Adapun Permasalahan

Lebih terperinci

Pernyataan Kemampuan Toll

Pernyataan Kemampuan Toll Pernyataan Kemampuan Toll Sejak didirikan 125 tahun yang lalu, Toll telah tumbuh menjadi penyedia logistik terpadu terkemuka di kawasan Asia Pasifik. Sekarang kami merupakan perusahaan yang berfokus pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas. Penggunaan teknologi yang tidak hanya terbatas pada bidang bisnis dan perdagangan tetapi lebih

Lebih terperinci