BAB II AL-WAIL DALAM AL-QUR AN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II AL-WAIL DALAM AL-QUR AN"

Transkripsi

1 akherat. 1 Al-Qur an pada hakekatnya menempati posisi sentral dalam studi Islam. BAB II AL-WAIL DALAM AL-QUR AN Al-Qur anul karim adalah kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, mengandung hal-hal yang berhubungan dengan keimanan, ilmu pengetahuan, kisah-kisah, filsafah, peraturaan-peraturan yang mengatur tingkah laku dan tata cara hidup manusia, baik sebagai makhluk individu ataupun sebagai makhluk sosial, sehingga berbahagia hidup di dunia dan di Di samping berfungsi sebagai hudan (petunjuk), ia menjadi tolak ukur dan pembeda antara kebenaran dan kebathilan termasuk dalam penerimaan dan penolakan setiap berita yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw. Keberadaan al-qur an di tengah-tengah umat Islam, ditambah dengan keinginan mereka untuk memahami petunjuk dan mukjizat-mukjizatnya, telah banyak melahirkan disiplin ilmu keislaman dan metode-metode penelitian. Ini dimulai dengan kaidah-kaidah ilmu nahwu oleh Abu al-aswad al-dualiy, sampai dengan lahirnya ilmu ushul fiqh oleh Imam Syafi i, bahkan hingga kini dengan berbagai metode penafsiran al-qur an. 2 Allah SWT memilih bahasa Arab sebagai wadah pengejawantahan katakata-nya yang suci, yakni al-qur an. Pemilihan ini dari satu segi tentu saja menempatkan bahasa Arab pada kedudukan yang istimewa, terutama dimata umat Islam. Terpilihnya bahasa Arab menjadi bahasa al-qur an sangat berdampak positif bagi perkembangan bahasa ini, baik ditinjau dari segi kualitas maupun dari segi popularitasnya. hlm Departemen Agama, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Aqur an, Jakarta 1982, 2 Dr. M. Quraish Shihab, Membumikan al-qur an, Mizan, Bandung, 1993, hlm. 150

2 12 Al-Qur an yang hanya dipandang suci bila tetap dalam bahasa aslinya (Arab), menyebabkan para pemeluk Islam terdorong untuk mempelajari bahasa kitab suci mereka agar mereka mendapat ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya. Para ahli bahasa Arabpun terpanggil untuk menyusun kaidah-kaidah bahasa ini agar lebih mudah dipelajari dan dipahami oleh orang-orang yang tidak mengerti bahasa Arab. Munculnya ilmu-ilmu yang berkaitan dengan bahasa Arab, seperti nahwu, sharaf, balaghah, dan sebagainya, sangat erat kaitannya dengan kehadiran al-qur an di tengah-tengah masyarakat muslim yang semakin kompleks dan heterogen. 3 Harus diakui bahwa peranan kaidah-kaidah bahasa Arab sangat besar dalam upaya pemahaman ayat-ayat al-qur an, akan tetapi dalam kenyataannya banyak ayat-ayat al-qur an yang sulit dipahami secara utuh bila hanya mengandalkan kaidah-kaidah bahasa tersebut. Untuk itulah diperlukan kaidahkaidah yang lain yang khusus menyangkut al-qur an. Yang dimaksud adalah kaidah-kaidah yang berhasil disusun dan diformulasikan oleh para ulama dan ahli tafsir, sebagai hasil kajian dan telaah terhadap ungkapan-ungkapan yang digunakan oleh al-qur an. Kaidah-kaidah seperti ini dikenal dengan istilah Qawaid al-tafsir. 4 A. Pengertian Al-Wail 1. Pengertian Secara Bahasa Arab Al-Wail ( (الويل adalah isim ma rifat dikhususkan pada nama sebuah neraka yaitu neraka wail. Sedangkan isim nakirohnya adalah wailun ويل) ) yang artinya celaka. Al-Wail ( (الويل secara bahasa (etimologi) artinya celaka, binasa. Bentuk kata lain al-wail diantaranya 3 Harifudin Cawidu, Konsep Kufr Dalam al-qur an, Bulan Bintang, Jakarta, 1991, hlm Ibid

3 13 (الويلة neraka, (celaka kamu) artinya lembah di (ويل لك ( musibah, cobaan. 5 ( bencana, Menurut Abi Fadhil Jamaluddin dalam kitabnya Lisanul Arab al Wail diartikan dengan siksa, datang kejelekan, musibah, bencana 6 Al-Wail diartikan juga lembah neraka Jahannam. 7 B. Ayat-Ayat Tentang Al-Wail Al-Qur an merupakan kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, juga al-qur an telah menjelaskan masalah kehidupan itu dari awal sampai akhir, dan berdialog dengan manusia dengan segala keterbukaan, sampai mereka memahami hakekat dari kehidupan dan jangan sampai terjerat oleh pandangan yang semu. Semua itu demi keselamatan dan kebahagiaan manusia sendiri. Dengan meyakini adanya kelanjutan dari hidupnya yang sekarang, tentang manusia senantiasa berupaya melangkah berhati-hati, penuh kesadaran akan segala akibat perbutannya, dan mampu mempertanggungjawabkan segala perbuatannya pada saat berhadapan dengan kebenaran mutlak dan keadilan yang menetapkan nilai hidupnya. 8 Secara historis dan kronologis, awal isi al-qur an adalah surat al-alaq ayat 1-5 dan paling terakhir turun surat al-maidah ayat 3. Adapun susunan tertib ayat dan surat yang terdapat dalam kitab suci al-qur an yang sekarang tersebar pada umat Islam seluruh dunia, adalah diawali dengan al-fatihah dan diakhiri dengan surat an-nas. Dalam kitab al-qur an terkandung 114 surat ayat. 9 Dari sejumlah ayat tersebut menguraikan berbagai aspek hidup dan kehidupan 5 Ahmad Warson Munawir, Kamus al Munawir, Pustaka Progresif, Surabaya, 1997, hlm Abi Fadhil Jamaluddin Muhammad bin Makrom bin Mandzur, Lisanul Arab, Darshadir, Beirut, 1955, hlm Nadim Mar asyari, Mu jam Mufrodatil Qur an, Dar al-fikr, Beirut., t.th., hlm K.H Ali Yafie, Menggagas Fiqh Sosial, Mizan: Bandung, 1994, hlm Dr. M. Quraisy Syihab, Membumikan Al-Qur an, Bandung: Mizan, 1992, hlm. 131.

4 14 yang menyangkut masalah aqidah, ibadah, akhlaq, hidup dan mati. Dari masingmasing sub tersebut mengandung tema bahasan yang lebih kecil, misalnya dalam masalah ancaman atau wail Allah terhadap manusia yang tidak mempercayai-nya. Kata al-wail tersebut terulang dalam al-qur an sebanyak 27 kali diantaranya adalah dalam surat al-baqarah ayat 79 terulang 3 kali, surat Ibrahim ayat 2, surat Maryam ayat 37, surat al-anbiya ayat 18, surat Shaad ayat 27, surat Az-Zumar ayat 22, surat Fushilat ayat 6, surat Az Zukhruf ayat 65, surat al-jaatsiyah ayat 7, suraat Adz dzaariyat ayat 60, surat Ath Thuur ayaat 11, surat al Mursalat ayat 15 terulang 10 kali, al Muthaffifin ayat 1, surat al Humazah ayat 1, surat al Ma un ayat 4. Mengenai ayat-ayat Al-Qur an tentang al-wail dalam al-qur an adalah sebagai berikut: 1. Al-Qur an surat Al-Baqarah ayat 79 فو ي ل ل لذ ين ي كت ب و ن ا لك ت اب ب ا ي د يه م ثم ي ق و لو ن ه ذا م ن ع ن د الل ه Artinya: Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: Ini dari Allah. 2. Al-Qur an surat Al-Baqarah ayat 79 كت ب ت ا ي د يه م م م ا فو ي ل له م Artinya: Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri. 3. Al-Qur an surat Al-Baqarah ayat 79 و و ي ل له م م م ا ي كس ب و ن Artinya: Kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.

5 15 4. Al-Qur an surat Ibrahim ayat 2 و و ي ل ل ل كاف ر ين م ن ع ذاب ش د يد Artinya: Dan celakalah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih. 5. Al-Qur an surat Maryam ayat 37 فو ي ل ل لذ ين ك فر وا م ن م ش ه د ي و م ع ظ يم Artinya: Maka kecelakaanlah bagi orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang besar. 6. Al-Qur an surat Al-Anbiya ayat 18 و لك م ا لو ي ل م م ا ت ص فو ن Artinya: Dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-nya). 7. Al-Qur an surat Shaad ayat 27 فو ي ل ل لذ ين ك فر وا م ن الن ار Artinya: Maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka. 8. Al-Qur an surat Az Zumar 22 فو ي ل ل ل قاس ي ة ق لوب ه م م ن ذ كر الل ه Artinya: Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membantu hatinya untuk mengingat Allah. 9. Al-Qur an surat Fushilat ayat 6 و و ي ل ل لم ش ر ك ين

6 16 Artinya: Dan kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-(nya). 10. Al-Qur an surat Az Zukhruf ayat 65 فو ي ل ل لذ ين ظ لم وا م ن ع ذاب ي و م ا ل يم Artinya: Kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang zalim yakni siksaan hari yang pedih (kiamat). 11. Al-Qur an surat Al Jaatsiyah ayat 7 و ي ل ل كل ا فاك ا ث يم Artinya: Kecelakaan yang besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa. 12. Al-Qur an surat Adz Dzaariyat ayat 60 فو ي ل ل ل ذ ين ك فر وا م ن ي و م ه م ا لذ ي ي وع د و ن Artinya: Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang kafir pada hari yang diancamkan kepada mereka. 13. Al-Qur an surat Ath Thuur ayat 11 ل لم ك ذب ين ي و م ي ذ فو ي ل Artinya: Maka kecelakaan yang besarlah di hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. 14. Al-Qur an surat Al Mursalat ayat 15 ل لم ك ذب ين ي و م ي ذ و ي ل Artinya: Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. 15. Al-Qur an surat Al Muthaffifin ayat 1

7 17 Artinya: Kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang curang. و ي ل ل لم ط فف ين 16. Al-Qur an surat Al Humazah ayat 1 Artinya: Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela. 17. Al-Qur an surat Al Ma un ayat 4 و ي ل ل كل ه م ز ة ل م ز ة ل لم ص ل ين فو ي ل Artinya: Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat. C. Penafsiran Terhadap ayat-ayat al-wail Telah disebutkan sebelumnya, pembicaraan al-qur an tentang al-wail dituangkan dalam ayat-ayatnya yang tergelar dalam beberapa surat, akan tetapi informasi itu hanya bersifat garis-garis besar atau prinsip dasar saja. Berikut ini penulis akan menukilkan ayat-ayat yang menginformasikan tentang al-wail yang berkaitan dengan al-wail dengan tidak seluruh ayat-ayat tersebut di atas penulis tampilkan, melainkan beberapa ayat yang penulis nilai telah mewakili ayat-ayat lainnya. Adapun ayat-ayat tersebut antara lain : 1. Q.S. Al Ma un ayat 4-7 فو ي ل ل لم ص لين. ا لذ ين ه م ع ن ص لات ه م س اه و ن. ا لذ ين ه م ي ر اء و ن. و ي م ن ع و ن ا لم اع و ن Artinya: Maka, kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna.

8 18 Munasabah surat al-ma un, menurut pendapat banyak ulama Nabi Muhammad Saw menerima surat ini ketika beliau masih bertempat tinggal di Makkah, tetapi ada juga yang berpendapat bahwa hanya awal surat ini yang turun di Makkah, sedangkan bagian akhirnya yang berbicara tentang mereka yang riya (tidak ikhlas dengan sholatnya) turun di Madinah. Surah ini merupakan wahyu yang ke 16 yang beliau terima. Sebelumnya adalah surat al-takatsur, yang mengandung arti: perlombaan dalam menumpuk kekayaan. Di dalam mushaf al-qur an, surat ini ditempatkan pada urutan ke Sebelumnya adalah surat Quraisy yang merupakan surat ke-106. sebagaimana telah diuraikan dalam bagian-bagian yang lalu, urutan suratsurat al-qur an ditetapkan Nabi Muhammad Saw atas perintah Allah. Urutan itu ditetapkan sedemikian rupa, sehingga diperoleh darinya keserasian hubungan uraian, antara satu ayat dengan ayat yang sebelumnya atau surat dengan surat sebelumnya. Pada surat Quraisy, dijelaskan bahwa Allah SWT memberi anugerah pangan kepada manusia (dalam arti mempersiapkan lahan dan sumber daya alam sehingga dengan anugerah itu mereka tidak kelaparan), sedang dalam surat al-ma un ini, Allah mengancam mereka yang berkemampuan, tetapi enggan. Jangankan memberi pangan menganjurkan pun tidak. Disisi lain dalam surat Quraisy, Allah memerintahkan manusia agar mengabdi kepada Allah, sedangkan dalam surat al-ma un ini, Allah mencela orang-orang yang tidak menyembah Nya sama sekali, dan mempersekutukan pengabdian Nya. Keserasian lain dapat ditemukan, bahwa surat Quraisy berbicara menyangkut anugerah Allah kepada para pedagang, yang atas berkat-nya, terjamin keamanan jalur perdagangan mereka ke Syam dan Zaman, sedang surat al-maun merupakan kecaman terhadap mereka yang berkemampuan. Para pedagang yang memperoleh anugerah seperti yang diuraikan dalam surat Quraisy dinilai tidak beragama dan tidak percaya adanya hari

9 19 kemudian, apabila mereka tidak mengulurkan tangan kepada kaum lemah yang membutuhkan pertolongan. Dalam beberapa riwayat, dikemukakan bahwa ada seseorang yang diperselisihkan yaitu antara Abu Sofyan atau Abu Jahl. Konon setiap minggu menyembelih seekor unta. Suatu ketika, seorang anak yatim datang meminta sedikit daging yang telah disembelih itu, namun ia tidak diberi bahkan dihardik dan diusir. Peristiwa ini merupakan latar belakang turunnya surah ini. Dari sebab turun ayat yang diriwayatkan itu, dapat terbaca bahwa kecaman dapat tertuju, walaupun kepada mereka yang membagi-bagikan bantuan, apabila bantuan yang diberikan itu tidak mengenai sasaran yang dikehendaki Allah, dalam hal ini, sasaran tersebut adalah mereka yang benar-benar membutuhkan pertolongan. Boleh jadi seseorang memberi kepada pihak lain tetapi dibalik pemberian itu, dia mengharapkan sesuatu, dia enggan memberi kepada yatim dan miskin, karena tidak terdapat sesuatu yang diharapkan dari mereka. Anda dapat menjumpai sekian banyak orang yang memberi kepada mereka yang sebenarnya tidak membutuhkan bantuan, tetapi pada saat yang sama ia mengabaikan banyak orang lainnya yang justru yang sangat membutuhkan, dan akan sangat bergembira bila memperoleh walaupun sekecil apapun. 10 Sayyid Qutub menafsirkan ayat ini adalah do a atau ancaman kebinasaan bagi orang-orang yang shalat yang lalai dari shalatnya. Siapakah gerangan orang-orang yang lalai dari shalatnya itu? Mereka adalah orang-orang yang berbuat riya dan enggan (menolong dengan) barang berguna. Mereka mengerjakan shalat, tetapi tdak menegakkan shalat. Mereka menunaikan gerakan-gerakan shalat dan mengucapkan do a-do anya, tetapi hati mereka tidak hidup bersama shalat, tidak hidup dengannya. Ruh-ruh mereka tidak menghadirkan hakikat shalat dan hakikat bacaan-bacaan, do a-do a, dan zikir-zikir yang ada di dalam shalat. Mereka melakukan 10 M. Quraish Shihab, Tafsir al Qur an al Karim, Pustaka Hidayah, Bandung, 1999, hlm

10 20 shalat hanya ingin dipuji orang lain, bukan ikhlas karena Allah. Karena itu, mereka melalaikan shalat, meskipun mereka mengerjakannya. Mereka lalai dari shalat dan tidak menegakkannya, padahal yang dituntut adalah menegakkan shalat, bukan sekedar mengerjakannya. Selain itu, menegakkan shalat itu adalah dengan menghadirkan hakikatnya dan melakukannya hanya karena Allah semata-mata. Oleh karena itu, shalat semacam ini tidak memberi bekas didalam jiwa orang-orang yang mengerjakan shalat, tetapi lalai dari shalatnya itu, mereka enggan memberikan bantuan dengan barang-barang yang berguna. Mereka enggan pertolongan, dan enggan berbuat kebaikan dan kebajikan kepada saudara-saudaranya sesama manusia. Mereka enggan memberikan bantuan dengan barang-barang yang berguna kepada sesama hamba Alah. Seandainya mereka menegakkan shalat dengan sebenar-benarnya karena Allah niscaya mereka tidak akan enggan memberikan bantuan kepada hamba-hamba Allah. Karena demikianlah sumber ibadah yang benar dan diterima di sisi Allah. Demikianlah kita dapati diri kita pada kali lain didepan hakikat aqidah dan tabiat agama ini. Kita dapati nash Qur an mengancam orangorang yang shalat dengan wail, kecelakaan yang besar, karena mereka tidak menegakkan shalat dengan sebenarnya. Mereka hanya melakukan gerakan-gerakan yang tidak ada ruhnya. Lagi pula mereka tidak tulus karena Allah didalam melakukannya, melainkan hanya karena riya, supaya dipuji orang lain. Shalatnya tidak meninggalkan bekas di dalam hati dan amal perbuatan mereka. Karena itu, shalat mereka menjadi debu yang berhamburan, bahkan sebagai kemaksiatan yang menunggu pembalasan yang buruk. 11 M. Quraish Shihab menafsirkan ayat tersebut maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari esensi shalat mereka, yaitu orang-orang yang senantiasa berbuat riya, 11 Sayyid Quthb, Tafsir Fi Dzilalil Qur an: di Bawah Naungan al-qur an, Jilid 24, Bina Insani Press, Jakarta, 2002, hlm. 269

11 21 pamrih serta bermuka dua dan menghalangi dirinya dan orang lain untuk menolong dengan barang berguna. Kata (ويل) wail digunakan dalam arti kebinasaan dan kecelakaan yang menimpa akibat pelanggaran dan kedurhakaan. Ia biasanya digunakan sebagai ancaman. Ada juga yang memahaminya dalam arti nama dari salah satu tingkat siksaan neraka, dengan demikian ayat ini merupakan ancaman terjerumus ke neraka wail. Ada juga yang memahaminya dalam arti ancaman kecelakaan tanpa menetapkan waktu serta tempatnya. Ini berarti bahwa kecelakaan itu dapat saja menimpa pendurhakaan dalam kehidupan duniawi atau ukhrawi. Pendapat ini baik, karena tidak ada indikator pada konteks ayat ini, demikian juga ayat-ayat lain yang menggunakan kata wail yang menunjukkan adanya pembatasan waktu atau tempat. Benar, bahwa ada ayat yang secara tegas menyatakan bahwa salah satu penyebab keterjerumusan kedalam neraka saqar adalah mengabaikan shalat, namun ini bukan berarti bahwa wail adalah nama salah satu tingkat neraka, atau bahwa kecelakaan dan kebinasaan itu hanya dialami diakhirat kelak. Kata ( (المصلين al-mushallin walaupun dapat diterjemahkan dengan orang-orang yang shalat, tetapi dalam penggunaan al-qur an ditemukan makna khusus baginya. Biasanya al-qur an menggunakan kata aqimu dan yang seakar dengannya bila dimaksudnya adalah shalat yang sempurna rukun dan syarat-syaratnya, karena kata aqimu atau yang seakar dengannya itu, mengandung makna pelaksanaan sesuatu dalam bentuk yang sempurna. Kata ( (ساهون terambil dari kata (سها ( atau lupa, lalai yakni seseorang yang hatinya menuju kepada sesuatu yang lain, sehingga pada akhirnya ia melalaikan tujuan pokoknya.

12 22 Kata ( (عن berarti tentang atau menyangkut. Kalau ayat ini menggunakan redaksi ( صلا م (فى maka ia merupakan kecaman terhadap orang-orang yang lalai serta lupa dalam shalatnya, dan ketika itu ia berarti celakalah orang-orang yang pada saat shalat, hatinya lalai, sehingga menuju kepada sesuatu selain shalatnya. Dengan kata lain, celakalah orang-orang yang tidak khusyu dalam shalatnya, atau celakalah orangorang yang lupa jumlah rakaat shalatnya. Untung ayat ini tidak berbunyi demikian, karena alangkah banyaknya di antara kita yang demikian itu halnya. Syukur bahwa ayat tersebut berbunyi an shalaatihim sehingga kecelakaan tertuju kepada mereka yang lalai tentang esensi makna dan tujuan shalat. Kata ( (يراءون terambil dari kata (را ى ( yang berarti melihat. Dari akar kata yang sama lahir kata riya yakni siapa yang melakukan pekerjaannya sambil melihat manusia, sehingga jika tak ada yang melihatnya mereka tidak melakukannya. Kata itu juga berarti bahwa mereka ketika melakukan suatu pekerjaan selalu berusaha atau berkeinginan agar dilihat dan diperhatikan orang lain untuk mendapat pujian mereka. Dari sini kata ( (رياء atau (يراءون ( diartikan sebagai melakukan suatu pekerjaan bukan karena Allah semata, tetapi untuk mencari pujian dan popularitas. Riya adalah sesuatu yang abstrak, sulit bahkan mustahil dapat dideteksi oleh orang lain, bahkan yang bersangkutan sendiri terkadang tidak menyadarinya, apalagi jika ia sedang tenggelam dalaam satu kesibukan. Riya diibaratkan sebagai semut kecil lagi hitam berjalan dengan perlahan ditengah kelamnya malam di tubuh seseorang.

13 23 Kata ( (الماعون menurut sementara ulama terambil dari akar kata yang berarti bantuan. Ada juga yang berpendapat bahwa al-ma un (معونة ( adalah bentuk maf ul dari kata ( - يعين (ا عان yang berarti membantu dengan bantuan yang jelas baik dengan alat-alat maupun fasilitas yang memudahkan tercapainya sesuatu yang diharapkan. Tetapi kedua pendapat di atas tidak populer. Tidak sedikit ulama yang berpendapat bahwa kata ini terambil dari kata ( (المعن yang berarti sedikit. Tidak kurang dari sepuluh pendapat tentang maksud kata al-ma un atau bantuan (yang sedikit itu), antara lain 1). Zakat 2) Harta benda. 3) Alat-alat rumah tangga. 4) Air. 5) Keperluan sehari-hari seperti, periuk, piring, pacul, dan sebagainya. Sebenarnya tidak ada suatu alasan untuk menolak pendapatpendapat terperinci di atas, sebagaimana tidak pula beralasanuntuk memilih salah satunya, karena ayat itu sendiri tidak menetapkan suatu bentuk atau jenis bantuan. Penulis cenderung memahami kata al-ma un dalam arti suatu yang kecil dan dibutuhkan, sehingga dengan demikian ayat ini menggambarkan betapa kikir pelaku yang ditunjuk, yakni jangankan bantuan yang sifatnya besar, haal-hal yang kecil pun enggan M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian al-qur an, Lentera Hati, Jakarta, 2002, hlm. 549

14 24 Sedangkan menurut al-razi lafadz (ويل) menunjukkan lafadz yang memuat hukuman yang berat. Dalam surat ini ada tiga pelajaran atau isi yaitu: 1. Orang yang lalai dalam shalatnya. 2. Pamer. 3. Mencegah memberikan atau meminjamkan. Maka wail (dalam surat ini) diperuntukkan bagi orang-orang munafiq, yaitu orang-orang yang mengerjakan perbuatan-perbuatan diatas Imam Muhammad Al Razi Fakhruddin, Tafsir Fakhru Al Razi, Dar al Fikr, t.th, hlm. 113

15 25 2. S. Al Mutaffifin ayat 1-3 و ي ل ل لم ط فف ين ا لذ ين ا ذا ا كت ا لوا ع لى الن اس ي س ت و فو ن ا. و إ ذا آ ال وه م أ و و ز ن وه م ي خ س ر ون Artinya: Kecelakaan bagi orang-orang yang curang, (yaitu) mereka yang apabila menerima takaran atas orang lain, mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Munasabah surat ini terdiri atas 36 ayat, termasuk golongan suratsurat Makkiyah, diturunkan sesudah surat Al-Ankabut atau merupakan surat yang terakhir diturunkan di Mekkah sebelum hijrah. Al-Muthaffifin yang dijadikan nama bagi surah ini diambil dari kata Al-Muthaffifin yang terdapat pada ayat pertama. Hubungan surat Al-Muthaffifin dengan Al-Insyiqaaq : 1. Dalam surat Al-Muthaffifin, Allah SWT menerangkan bahwa segala amal perbuatan manusia, yang baik maupun yang buruk tercatat dalam satu buku yang terpelihara. Dalam surat al-insyiqaaq Allah SWT, menjelaskan bahwa buku-buku catatan itu akan diberikan kepada manusia pada hari kiamat. 2. Dalam kedua surat ini, Allah juga menggambarkan ancaman bagi orang yang kafir dan ganjaran yang tidak terhingga bagi orang-orang yang beriman. 14 M. Quraish Syihab menafsirkan ayat tersebut adalah kecelakaan dan kerugian besar di dunia dan di akhirat bagi orang-orang yang curang, yaitu mereka yang apabila menerima takaran dan timbangan atas yakni dari orang lain, mereka minta yakni menurut secara sungguh agar dipenuhi atau bahkan cenderung minta dilebihkan, dan apabila mereka menakar atau 14 Khadim al Haramain asy Syarifani, al-qur an dan Terjemahannya, Madinah Munawaroh, t.th, hlm

16 26 menimbang untuk orang lain, mereka berbuat curang dengan mengurangi timbangan dan takaran dari apa yang mestinya mereka berikan. Kata (ويل) wail pada mulanya digunakan oleh pemakai bahasa Arab sebagai do a jatuhnya siksa. Tetapi al-qur an menggunakannya dalam arti ancaman jatuhnya siksa, atau dalam arti satu lembah yang sangat curam di neraka. Kecelakaan, kebinasaan dan kerugian akan dialami oleh yang melakukan kecurangan dalam interaksi ini. Itu dapat dirasakan oleh pelaku perdagangan. Siapa yang dikenal curang dalam penimbangan, maka pada akhirnya yang bersedia berinteraksi dengannya hanyalah orang-orang yang melanjutkan hubungan dengannya, dan ini adalah pangkal kecelakaan dan kerugian duniawi. Berinteraksi dengan pihak lain, baru dapat langgeng jika dijalin oleh sopan santun serta kepercayaan dan amanat antar kedua pihak. Dalam berinteraksi kedua sifat tersebut melebihi jalinan persamaan agama, suku bangsa bahkan keluarga, karena itu bisa saja Anda menemukan seorang muslim lebih suka berinteraksi dagang dengan non muslim yang terpercaya dan sopan dari pada berinteraksi dengan sesamanya yang muslim atau suku bangsa dan keluarga yang tidak memiliki sifat amanat dan sopan santun. Adapun kecelakaan diakhirat, maka ini sangat jelas, apalagi dosa tersebut berkaitan dengan hak manusia yang bisa saja di hari kemudian nanti, menuntut agar pahala amal-amal kebajikan yang boleh jadi pernah dilakukan oleh yang mencuranginya itu, diberikan kepadanya sebagai ganti dari kecurangannya itu. 15 Sedangkan menurut penafsiran Sayyid Qutub Al Wail berarti kebinasaan, kecelakaan yang besar. Terlepas apakah yang dimaksud ayat itu sebagai penetapan bahwa ini merupakan keputusan atau do a, maka 15 M. Quraish Shihab, op. cit., hlm

17 27 dalam kedua keadaannya ini substansinya adalah satu, karena do a Allah juga berarti ketetapan. Kemudian dua kata berikutnya menjelaskan makna muthaffifin itu maka, mereka adalah, orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Mereka menuntut dipenuhinya takaran dan timbangan barangbarang yang diperjualbelikan itu bila mereka membeli. Namun, mereka menguranginya bila menjual untuk orang lain. Kemudian tiga ayat berikutnya menunjukkan keheranan terhadap sikap orang-orang curang itu. Mereka berbuat semaunya saja sekan-akan disana nanti tidak ada perhitungan dan pertanggungjawaban terhadap apa saja yang mereka kerjakan selama hidup di dunia, juga seakan-akan disana tidak ada peradilan dihadapan Tuhan, pada hari yang besar, untuk mendapatkan perhitungan dan balasan didepan Tuhan semesta alam Q.S. Al Mursalat ayat 15 و ي ل ي و م ي ذ ل ل م ك ذب ين Artinya: Kecelakaan pada hari itu bagi para pengingkar. Apabila telah terjadi kehancuran sistem alam raya yang berlaku dalam kehidupan duniawi ini. Sebagaimana digambarkan oleh ayat-ayat yang lalu, maka kecelakaan yang besar lagi mantap dan langgeng pada hari itu bagi para pengingkar. Munasabah surat al Mursalat terdiri atas 50 ayat, termasuk golongan surat-surat Makiyyah, diturunkan sesudah surat al Humazah. Dinamakan al Mursalat yang berarti malaikat-malaikat yang diutus, diambil dari perkataan al Mursalat yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Surat al Mursalat menerangkan azab yang akan diderita oleh orang- 16 Sayyid Quthb, op. cit., Jilid 23, hlm. 30

18 28 orang yang menolak kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw sebagaimana azab yang telah diderita umat-umat yang dahulu yang menolak kebenaran yang dibawa rasul-rasul mereka. Hubungan surat al Mursalat dengan an-naba : 1. Kedua surat ini sama-sama menerangkan keadaan neraka tempat orang-orang kafir menerima adzab, dan keadaan surga tempat orangorang yang bertaqwa merasakan nikmat dari Allah. 2. Dalam surat al Mursalat diterangkan tentang Yaumul Fashl (hari keputusan) secara umum, sedang surat an Naba menjelaskannya. 17 M. Quraish Shihab dalam tafsirnya Al Misbah menjelaskan bahwa kata (ويل) wail digunakan untuk menggambarkan kecelakaan, keburukan atau siksa yang besar. Ada Ulama yang memahaminya sebagai do a tetapi lebih tepat memahaminya sebagai informasi tentang adanya ancaman. Penggunaannya pada awal kata menjadikannya mengandung makna pemantapan dan kelanggengan kecelakaan itu. Pada surah ini bunyi ayat 15 itu diulangi sebanyak 10 kali. Pengulangan tersebut menurut Al-Qurthubi bagaikan isyarat bahwa kecelakaan dan siksa yang dijatuhkan itu dibagi-bagi antara para pendurhaka sesuai kadar kedurhakaan mereka. Setiap kedurhakaan seorang pendurhaka mempunyai jenis atau kadar siksaan yang berbeda dengan kedurhakaannya yang lain. Karena sekian banyak kedurhakaan yang lebih buruk dari kedurhakaannya yang lain. Atas dasar itu sehingga siksaan tersebut terbagi-bagi. Al-Baqa i menulis bahwa bunyi ayat itu terulang dalam surah ini sebanyak 10 kali, sedang makhluk-makhluk yang disebut dalam konteks sumpah beserta peristiwa-peristiwa yang akan terjadi pada hari kiamat yang dimulai hilangnya cahaya bintang-bintang keseluruhannya berjumlah 17 Khadim al Haramain, op. cit., hlm

19 29 9. Jika setiap sumpah dan peristiwa dikaitkan dengan ancaman, maka itu berarti masih ada kelebihan satu ancaman, dan ini berfungsi sebagai ta kid (penguat) sekaligus mengisyaratkan bahwa para pembangkang itu akan memperoleh siksa yang berakhir sebagaimana angka satu tidak berakhir. Atau dapat juga dikatakan bahwa ayat 15 merupakan ancaman sedang ayat-ayat serupa ditempat-tempat lain, surat kesemuanya menjadi penguat bagi ancaman itu. 18 Al Razi menjelaskan surat al mursalat ayat 15 kata wail (kecelakaan) bagi orang yang mendustakan keesaan (Allah) kenabian dan janji dan segala sesuatu yang datang atau dibawa oleh para Nabi. Ada dua permasalahan yaitu: 1. Wailun dibaca rafa karena menunjukkan tetapnya kerusakan dan terus-menerus dan bisa di baca wailan. 2. Ayat 19 surah ini bermaksud tentang orang-orang kafir yang menganggap enteng atau ringan tentang kekufurannya. Dalam ayat ini seakan-akan Allah berkata: Semua urusan kehidupan dunia akan rusak dan kehidupan akhirat akan mendapat siksaan yang pedih. Mereka akan dirusak dan disiksa dalam kehidupan di dunia dan akan mendapat balasan (musibah) yang besar di hari kiamat. 19 Sedangkan menurut Sayyid Qutub surat ini juga membentangkan pemandangan-pemandangan dunia dan akhirat, hakikat hakikat alam dan jiwa, dan pemandangan-pemandangan yang mengerikan beserta azab dalam seluruh paparannya. Setiap bentangan dan pemandangan dikomentari dengan pukulan terhadap hati yang berdosa seakan-akan pukulan api, Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan!. Komentar seperti itu diulang sepuluh kali dalam surah ini. Apa yang disebutkan dalam komentar ini pasti terjadi, dan ia sangat cocok 18 M. Quraish Shihab, op. cit., Vol 14, hlm Tafsir Fakhru Al Razi, op. cit., hlm

20 30 dengan sifat-sifatnya yang tajam, pemandangannya yang keras, kesannya yang kuat. Ketetapan ini mengingatkan kita kepada apa yang disebutkan secara berulang-ulang di dalam surah Al Rahnaan yang memberi komentar pada setiap kali selesai menyebutkan kenikmatan Allah kepada hambahamba-nya dengan kalimat, Maka, nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?. Juga mengingatkan kita kepada ketetapan yang disebutkan berulang-ulang di dalam surah Al Qomar setiap kali usai menyebut satu putaran azab dengan kalimat, Maka alangkah dahsyatnya azab-ku dan ancaman-ancaman-ku!. Pengulangan kalimat, Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan, memberikan ciri khusus bagi surah ini dan memberikan nilai rasa yang berbeda secara tajam dengan surah lainnya. Segmen-segmen dan bagian-bagian surah disebutkan secara beruntun dengan kalimat kalimat yang pendek, cepat, keras, dan rimanya (sajak) bermacam-macam. Setiap segmen dari sepuluh segmen yang ada dalam surah ini, menggambarkan suatu perjalanan dialam semesta. Surah ini berpindah bersamanya kehamparan-hamparan yang luas dari renungan, perasaan, getaran-getaran hati, dan respons-respons. Ia beralih dari hamparan ungkapan dan kalimat, seakan-akan ia adalah anak-anak panah yang menunjukkan kepada alam yang beraneka macam. Perjalanan pertama adalah berkeliling-keliling pada pemandangan hari keputusan, yang melukiskan terjadinya pembalikan-pembalikan alam makro di langit dan di bumi. Yaitu, saat berakhirnya tugas para Rasul dalam membuat perhitungan bersama manusia. Perjalanan kedua adalah bersama orang-orang dahulu dan isyarat tentang sunnah Allah yang terjadi pada orang-orang yang mendustakan agama-nya. Perjalanan ketiga adalah bersama dengan penciptaan pertama dengan takdir dan pengaturan yang menyertainya.

21 31 Perjalanan yang keempat adalah di bumi tempat dihimpunnya aneka manusia hidup dan mati, yang disediakan bagi mereka untuk tempat tinggal. Disediakan pula di sana air dan segala sesuatu yang menjadi unsur kebutuhan hidup duniawi. Perjalanan kelima adalah bersama orang-orang yang mendustakan beserta azab dan siksaan yang akan mereka peroleh pada hari keputusan (kiamat). Perjalanan keenam dan ketujuh adalah melanjutkan penjelasan tentang keadaan orang-orang yang mendustakan itu, dan tambahan pelecehan dan penghinaan terhadap mereka. Perjalanan kedelapan adalah bersama orang-orang yang bertaqwa beserta kenikmatan yang disediakan untuk mereka. Perjalanan kesembilan adalah perjalanan sepintas bersama orangorang yang mendustakan, mengenai pelecehan terhadap mereka. Perjalanan kesepuluh adalah kilatan yang cepat bersama orangorang yang mendustakan, mengenai sikap pendustaan mereka. Di dalam surah ini terdapat suasana baru dalam menampilkan pemandangan neraka, dan dalam menghadapi orang-orang yang mendustakan pemandangan-pemandangan ini, sebagaimana juga terdapat nuansa baru dalam metde penyampaian dan semua pemaparannya. Karena itu, tampaklah kepribadian khusus surah ini, yang tajam sifatnya, menyengat rasanya, dan halus kesannya Q.S Al Humazah ayat 1 و ي ل ل كل ه م ز ة ل م ز ة Artinya: Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela. Munasabah surat al Humazah, surat ini merupakan wahyu yang ke 31 dan diterima oleh Nabi Muhammad Saw. dalam mushaf al Qur an, surat 20 Sayyid Qutub, op. cit., hlm

22 32 ini ditempatkan setelah surat alashr. Surat al Humazah ini menempati urutan ke 104. Terdapat kaitan yang cukup erat antara kedua surat tersebut diatas. Surat al Ashr berbicara tentang orang-orang yang tidak akan mengalami kerugian, yakni yang mengamalkan empat hal pokok, yaitu: beriman, beramal sholeh, berwasiat menyangkut kebenaran dan ketabahan. Sedang surat al Humazaah menjelaskan secra tersurat dan tegas, siapa yang akan mengalami kerugian, bahkan kecelakaan itu. Surat ini secara umum berbicara tentang orang-orang yang sering mengumpat dan mencela orang lain, yang menimbun-nimbun harta, seakan-akan dengan penimbunan ityu ia akan dapat kekal hidup didunia ini. 21 M. Quraish Shihab menafsirkan ayat diatas menyatakan: Wail yakni kecelakaan yang besar bagi setiap pengumpat dan pencela yakni yang melakukan keburukan tersebut secara berulang-ulang. Kata wail (ويل) digunakan untuk menggambarkan kesedihan, kecelakaan dan kenistaan. Kata ini juga digunakan untuk mendo akan seseorang agar mendapatkan kecelakaan dan kenistaan itu. Dengan demikian ia dapat menggambarkan keadaan buruk yang sedangatau akan dialami. Banyak Ulama memahaminya dalam arti kecelakan atau kenistaan yang akan dialami, dan dengan demikian ia menjadi ancaman buat pengumpat dan pencela. Sementara Ulama berpendapat bahwa wail adalah nama satu lembah di neraka, yang melakukan pelanggaran tertentu akan tersiksa disana. Rasul Saw. bersabda: Tahukah kamu apakah gunjingan itu? para sahabat menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui Beliau menjelaskan bahwa: menggunjing adalah membicarakan menyangkut saudaramu (orang lain) apa yang ia tidak senangi. Apabila memang 21 Tafsir al Misbah, op.cit, hlm

23 33 demikian keadaan orang itu, apakah juga dinamai gunjingan? tanya salah seorang sahabat Nabi, Ya itulah dia ghibah (gunjingan), sebab seandainya kejelekan yang dibicarakan itu tidak terdapat pada orang yang dibicarakan itu, maka yang Anda lakukan (tidak dinamai ghibah) tetapi kebohongan besar. Demikian penjelasan Rasul Saw. Ada enam hal yang dikecualikan dari larangan diatas, dengan kata lain agama dapat membenarkan seseorang menyebut kejelekan orang lain dibelakang yang bersangkutan, selama salah satu yang sebut dibawah ini terpenuhi. Pertama, mengadukan penganiayaan yang dialami seseorang kepada pihak yang diduga dapat mengatasi penganiayaan itu. Kedua, mengharapkan bantuan dari siapa yang disampaikan kepadanya keburukan itu agar keburukannya tersingkirkan. Ketiga, menyebut keburukan dalam rangka meminta fatwa keagamaan. Keempat, menyebut keburukan seseorang dengan tujuan memberi peringatan kepada orang lain agar tidak terkecoh olehnya. Kelima, membicarakan keburukan seseorang yang secara terangterangan dan tanpa malu melakukannya. Keenam, mengidentifikasi seseorang, atau memberinya gelar atau ciri tertentu, yang tanpa hal tersebut yang bersangkutan tidak dikenal. Kata lumazah (لمزة) adalah bentuk jamak dari lummaz ( لماز) yang terambil dari kata al-lamz.(اللمز) Kata ini digunakan untuk menggambarkan ejekan yang mengundang tawa. Sementara Ulama berpendapat bahwa al-lamz adalah mengejek dengan menggunakan isyarat mata atau tangan yang disertai dengan katakata yang diucapkan secara berbisik, baik dihadapan maupun dibelakang orang yang diejek.

24 34 Seperti halnya bentuk humazah demikian pula bentuk kata yang dibahas ini. Itu berarti bahwa ancaman ayat ini pun baru berlaku terhadap mereka yang telah amat terbiasa melakukan pelanggaran ini. Yang pasti adalah terlarang melakukan segala bentuk ejekan dan cemoohan, sehingga tidak mustahil ketiga makna diatas dicakup pengertiannya oleh ayat Al-Humazah ini. 22 Sedangkan menurut Al Razi bahwa wail mempunyai tiga pengertian yaitu: 1. Wail merupakan kalimat penghinaan dan ancaman. 2. Sebagian riwayat, makna wail adalah suatu gunung di neraka Jahannam. 3. Dapat dikatakan bahwa wail merupakan kalimat yang menganggap sesuatu pekerjaan itu kotor. 23 Selanjutnya Sayid Qutub menafsirkan surat Al Humazah ayat 1 yaitu seorang manusia yang tercela lagi kerdil jiwanya. Orang tersebut berlaku sombong dan menganggap remeh terhadap seluruh kemuliaan dan kehormatan manusia, mengumpat dan mencelanya. Ia memcaci mereka dengan mulutnya dan menghina mereka dengan gerak-gerik dan suaranya dengan merendahkan sifat-sifat dan keadaannya, dengan perkataan ataupun dengan isyarat, dengan lirikan dan makian, dan dengan gaya meremehkan dan gerakan-gerakan yang menghinakan. Itulah gambaran yang hina dan tercela bagi jiwa manusia ketika sudah kosong dari harga diri dan lepas dari iman. Islam melarang manusia dari perbuatan menghina, mencela, dan mencaci maki. Maka disebutkanlah tindakan mengumpat dan mencela itu dengan gambaran yang sangat buruk disertai dengan ancaman yang keras. Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy menafsirkan bahwa wail adalah azab dan hina, di hari itu untuk yang mendustakan. Walaupun 22 M. Qurash Shibab, op. cit., Vol 15, hlm Tafsir Fakhru al Razi, op. cit., hlm. 91

25 35 mereka di dunia telah di ahzabkan dengan berbagai azab namun azab yang ganas kelak akan menimpa mereka di akhirat. 24 Sedangkan menurut Ahmad Mustofa al Maraghi, menjelaskan wailun berarti kehinaan dan sika. Kata ini dipakai untuk mencela dan mencaci. Maksudnya adalah mengingatkan keburukan yang akan disebut sebagai sifat-sifat manusia Teungku Muhammad Hasbi As Shiddiqy, Tafsir al Qur anul Majid a Nur, cet II, 1995, PT. Pustaka Rizki Putra Semarang, Jakarta, hlm Ahmad Musthofa al Maraghi, Terjemah Tafsir al Maraghi, jus 30, CV. Toha Putra Semarang, 1985, hlm. 415

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dirasakan rahmat dan berkah dari kehadiran al-qur an itu. 1

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dirasakan rahmat dan berkah dari kehadiran al-qur an itu. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. melalui malaikat Jibril untuk menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia. Al-Qur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 1

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Zakiyah Daradjat, pendidikan Islam ialah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh.

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR: AL-QURAN KOMPETENSI DASAR Menganalisis kedudukan dan fungsi al-quran dalam agama Islam Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang melekat pada al-quran INDIKATOR: Mendeskripsikan kedudukan dan fungsi

Lebih terperinci

PERAYAAN NATAL BERSAMA

PERAYAAN NATAL BERSAMA BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA 5 PERAYAAN NATAL BERSAMA Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, setelah : Memperhatikan : Menimbang : 1. Perayaan Natal Bersama pada akhir-akhir ini disalahartikan oleh sebagian

Lebih terperinci

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285 Tafsir Depag RI : QS 002 - Al Baqarah 285 آم ن الر س ول ب م ا ا ن ز ل ا ل ي ه م ن ر ب ه و ال م و م ن ون ك ل آم ن ب الل ه و م ل اي ك ت ه و ك ت ب ه و ر س ل ه ل ا ن ف ر ق ب ي ن ا ح د م ن ر س ل ه و ق ال وا

Lebih terperinci

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi. Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi. اقتباس المشاركة: 81532 من الموضوع: Allah Berkompetisi mencintai adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada

Lebih terperinci

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286 Tafsir Depag RI : QS 002 - Al Baqarah 286 ل ا ي ك ل ف الل ه ن ف س ا ا ل ا و س ع ه ا ل ه ا م ا ك س ب ت و ع ل ي ه ا م ا اك ت س ب ت ر ب ن ا ل ا ت و اخ ذ ن ا ا ن ن س ين ا ا و ا خ ط ا ن ا ر ب ن ا و ل ا ت ح

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]: BAB IV KONSEP SAKIT A. Ayat-ayat al-qur`an 1. QS. Al-Baqarah [2]: 155 156...و ب ش ر الص اب ر ين ال ذ ين إ ذ ا أ ص اب ت ه م م ص يب ة ق ال وا إ ن ا ل ل و و إ ن ا إ ل ي و ر اج عون. "...Dan sampaikanlah kabar

Lebih terperinci

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan. ADAB ISLAMI : ADAB SEBELUM MAKAN Manusia tidak mungkin hidup tanpa makan. Dengan makan manusia dapat menjaga kesinambungan hidupnya, memelihara kesehatan, dan menjaga kekuatannya. Baik manusia tersebut

Lebih terperinci

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir www.muzir.wordpress.com shahmuzir@yahoo.com Diturunkan pada Lailatul-Qadr إ ن ا أ ن ز ل ن اه ف ي ل ي ل ة ال ق د ر Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PANDANGAN M. QURAISH SHIHAB DAN AHMAD MUSTHOFA AL-MARAGH TENTANG SUNNATULLAH DALAM SURAT AL-FATH AYAT 23

BAB IV ANALISIS PANDANGAN M. QURAISH SHIHAB DAN AHMAD MUSTHOFA AL-MARAGH TENTANG SUNNATULLAH DALAM SURAT AL-FATH AYAT 23 64 BAB IV ANALISIS PANDANGAN M. QURAISH SHIHAB DAN AHMAD MUSTHOFA AL-MARAGH TENTANG SUNNATULLAH DALAM SURAT AL-FATH AYAT 23 A. Penafsiran surat al-fath ayat 23 Menurut Quraish Shihab M. Quraish Shihab,

Lebih terperinci

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH PUSAT DOWNLOAD E-BOOK ISLAM www.ibnumajjah.wordpress.com TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH Oleh: رحمه اهلل Imam Ibnu Katsir Download > 350 ebook Islam, Gratis!!! kunjungi. www.ibnumajjah.wordpress.com Kunjungi

Lebih terperinci

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK ARISAN JAJAN DENGAN AKAD MUDHARABAH DI TAMBAK LUMPANG KELURAHAN SUKOMANUNGGAL KECAMATAN SUKOMANUNGGAL SURABAYA A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak

Lebih terperinci

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA Penanya: Ferry al-firdaus, Dayeuhmanggung Rt. 01 / RW 05 Kec. Cilawu Garut Pertanyaan: Mohon penjelasan

Lebih terperinci

AL QUR AN SEBAGAI PEDOMAN BAGI MANUSIA

AL QUR AN SEBAGAI PEDOMAN BAGI MANUSIA AL QUR AN SEBAGAI PEDOMAN BAGI MANUSIA definisi al Qur an Al Qur an adalah: (1) Kalamullah, (2) yang menjadi mu jizat yang diturunkan ke dalam hati Nabi Muhammad SAW, (3) diriwayatkan kepada kita secara

Lebih terperinci

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284 Tafsir Depag RI : QS 002 - Al Baqarah 284 ل ل ه م ا ف ي الس م او ات و م ا ف ي ال ا ر ض و ا ن ت ب د وا م ا ف ي ا ن ف س ك م ا و ت خ ف وه ي ح اس ب ك م ب ه الل ه ف ي غ ف ر ل م ن ي ش اء و ي ع ذ ب م ن ي ش اء

Lebih terperinci

TAFSIR SURAT ATH- THAARIQ

TAFSIR SURAT ATH- THAARIQ TAFSIR SURAT ATH- THAARIQ Oleh: رحمه اهلل Imam Ibnu Katsir Download ± 300 ebook Islam, Gratis!!! kunjungi. www.ibnumajjah.wordpress.com سورة الطارق TAFSIR SURAT ATH - THAARIQ (Yang Datang di Malam Hari)

Lebih terperinci

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب KARAKTERISTIK ETIKA ISLAM 1. Al Qur an dan Sunnah Sebagai Sumber Moral Sebagai sumber moral atau pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan kriteria baik buruknya sesuatu perbuatan adalah Al Qur an dan

Lebih terperinci

ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى

ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى إ ن اه د د ه و د د ه س ت ػ ه س ت غ ف ر ه ػ ذ ة اهو ي ش ر ه ر أ ف س ا ه ي س ئ ات أ غ اه ا ي د اهو ف ال ي ض ن ه ه ي ض و ن ف ال اد ي ه. ه أ ش د أ ن ال إ ه إ ال اهو ه خ د ال ش ر م ه

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA 12 Pluralisme, Liberalisme, DAN Sekularisme Agama FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam

Lebih terperinci

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) 36 PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 5 Tahun 2005 Tentang PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) Majelis Ulama Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan kata hikmah ini menjadi sebuah judul salah satu tabloid terbitan ibukota

BAB I PENDAHULUAN. bahkan kata hikmah ini menjadi sebuah judul salah satu tabloid terbitan ibukota BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai umat muslim sudah tidak asing lagi dengan kata hikmah karena kata-kata ini sering dijumpai hampir disetiap kitab-kitab yang bernuansa ibadah bahkan kata hikmah

Lebih terperinci

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( ) Kelompok 5 1. Azizatul Mar ati (14144600200) 2. Nur Ihsani Rahmawati (14144600186) 3. Nurul Fitria Febrianti (14144600175) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK 101 BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan dan penganalisaan terhadap penentuan

Lebih terperinci

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2) Ditulis oleh slam Center FATWA-FATWA PLHAN (18) Hukum Menyembelih untuk selain Allah Pertanyaan: Apakah hukum menyembelih untuk selain Allah? Jawaban: Sudah kami jelaskan dalam kesempatan lain bahwa tauhid

Lebih terperinci

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka حفظه هللا Ustadz Abu Ismail Muslim al-atsari Publication 1437 H/ 2016 M SUMPAH PALSU SEBAB MASUK NERAKA Disalin dari Majalah As-Sunnah, Edisi 07 Thn.XIX_1437H/2015M Download

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR: TRILOGI - AQIDAH KOMPETENSI DASAR: Menganalisis trilogi ajaran Islam dan kedudukan aqidah dalam agama Islam Menganalisis unsur-unsur dan fungsi aqidah bagi kehidupan manusia (umat Islam) INDIKATOR: Mendeskripsikan

Lebih terperinci

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Mengabulkan DO A Hamba-Nya Janji ALLAH عز وجل untuk Mengabulkan DO A Hamba-Nya Tafsir Surat al-baqarah/2 ayat 186 رحمو هللا Imam Ibnu Katsir asy-syafi i Publication: 1435 H_2014 M Janji Allah Untuk Mengabulkan Do'a Hamba-Nya Tafsir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam UUD RI Tahun 1945 pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dan ayat 3 menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan

Lebih terperinci

TEMA KAJIAN. 7. Penduduk surga dan neraka akan mendapatkan balasannya masing-masing

TEMA KAJIAN. 7. Penduduk surga dan neraka akan mendapatkan balasannya masing-masing 2/3/2011 0 BACAAN 22011 1 TEMA KAJIAN 1. Orang kafir diseru untuk masuk neraka 2. Penduduk neraka saling menyalahkan antar satu dengan yang lain 3. Orang yang mendustakan ayat-ayat Allah tidak akan dibukakan

Lebih terperinci

Iman Kepada KITAB-KITAB

Iman Kepada KITAB-KITAB Iman Kepada KITAB-KITAB رمحو هللا Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin Publication : 1437 H, 2016 M Iman Kepada KITAB-KITAB Oleh : Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin Disalin dari Kitab 'Aqidah AhlusSunnah

Lebih terperinci

TA LIM MADANI 15 Iman Kepada Nabi & Rasul Allah

TA LIM MADANI 15 Iman Kepada Nabi & Rasul Allah ين ي ي ح ك ل اب ت يه ف TA LIM MADANI 15 Iman Kepada Nabi & Rasul Allah Tugas Para Nabi & Rasul LANDASAN HUKUM (AL-Qur an & Hadits) Pada dasarnya tidak ada perbedaan antara Nabi dan Rosul, jika kita melihat

Lebih terperinci

Konsisten dalam kebaikan

Konsisten dalam kebaikan Konsisten dalam kebaikan Disusun Oleh: Mahmud Muhammad al-khazandar Penerjemah : Team Indonesia Murajaah : Eko Haryanto Abu Ziyad المداومة على فعل المعروف محمود محمد الخزندار Maktab Dakwah Dan Bimbingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Al- Qur an dirumuskan sebagai kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP PERJANJIAN KERJA ANTARA TKI DENGAN PJTKI DI PT. AMRI MARGATAMA CABANG PONOROGO

BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP PERJANJIAN KERJA ANTARA TKI DENGAN PJTKI DI PT. AMRI MARGATAMA CABANG PONOROGO BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP PERJANJIAN KERJA ANTARA TKI DENGAN PJTKI DI PT. AMRI MARGATAMA CABANG PONOROGO A. Akad Perjanjian Kerja antara TKI dengan PJTKI di PT. Amri Margatama Cabang Ponorogo

Lebih terperinci

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam. Imam Nasser Muhammad Al-Yamani 18-11 - 1430 AH 06-11 - 2009 AD 12:41 am Tuhanmu Tidak Pernah Zhalim Kepada Siapapun Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta

Lebih terperinci

ISLAM IS THE BEST CHOICE

ISLAM IS THE BEST CHOICE KULIAH FAJAR MASJID AL-BAKRI TAMAN RASUNA KUNINGAN - JAKARTA SELATAN ISLAM IS THE BEST CHOICE Disusun oleh : Agus N Rasyad Sabtu, 16 Maret 2013 INTRODUCTION BEBERAPA CIRI KETETAPAN HATI, BAHWA ISLAM PILIHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah anugrah dan amanah dari Allah SWT yang harus dijaga dan dipelihara oleh orang tua, karena kelak akan di minta pertanggung jawabanya dihadapan-nya,

Lebih terperinci

TAFSIR SURAT AL-QAARI AH

TAFSIR SURAT AL-QAARI AH TAFSIR SURAT AL-QAARI AH Oleh: رحمه اهلل Imam Ibnu Katsir Download ± 250 ebook Islam, Gratis!!! kunjungi. القارعة سورة TAFSIR SURAT AL-QAARI AH (HARI KIAMAT) 1 ب س م اهلل الر ح ن الر ح يم "Dengan menyebut

Lebih terperinci

Iman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan

Iman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Iman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Kelompok E ; Syayid Nurrofik Bahriyan Setiaji Bilhuda Fauzu Yusuf Pengertian Iman Dalam bahasa Arab, iman berarti pengetahuan (knowledge), percayaa (belief), dan yakin

Lebih terperinci

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 - Sebuah bulan yang didambakan kehadirannya oleh setiap muslim, yakni bulan Ramadan 1432 H, telah meninggalkan kita dan insya Allah kikta akan bertemu lagi 11 bulan yang akan datang jika Allah memberi kita

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH A. Analisis Terhadap Klaim Asuransi Dalam Akad Wakalah Bil Ujrah. Klaim adalah aplikasinya oleh peserta untuk memperoleh

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR: SYARIAH - IBADAH KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi Syariah dan Rukun Islam Menganalisis fungsi masing-masing unsur dari Rukun Islam bagi kehidupan umat Islam INDIKATOR: Mendeskripsikan

Lebih terperinci

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di  PETUNJUK RASULULLAH PETUNJUK RASULULLAH Bagi YANG BERHUTANG حفظه االله Ustadz Nur Kholis bin Kurdian Publication: 1434 H_2013 M PETUNJUK RASULULLAH صلى االله عليه وسلم BAGI YANG BERHUTANG حفظه االله Ustadz Nur Kholis bin

Lebih terperinci

AKHLAK ISLAMI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

AKHLAK ISLAMI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK AKHLAK ISLAMI Modul ke: Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Fakultas TEHNIK MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA Program Studi TEHNIK INFORMATIKA www.mercubuana.ac.id Apakah Muraqabah itu?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan. berkembang sesuai dengan kondisi dan konteks lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan. berkembang sesuai dengan kondisi dan konteks lingkungannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan lahir bersamaan dengan diciptakannya Nabi Adam As sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan Adam berdialog dengan Allah SWT. 1 Dialog

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT telah menciptakan segala sesuatunya di dunia ini dengan berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah diciptakan-nya

Lebih terperinci

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M Qawaid Fiqhiyyah ن ي ة ال م ر ء أ ب ل غ م ن ع م ل ه Niat Lebih Utama Daripada Amalan Publication : 1436 H_2015 M Sumber: Majalah as-sunnah, Ed. 01 Thn.XVIII_1435H/2014M, Rubrik Qawaid Fiqhiyyah Download

Lebih terperinci

Yang berhak disembah hanya Allah SWT semata, dan ibadah digunakan atas dua hal;

Yang berhak disembah hanya Allah SWT semata, dan ibadah digunakan atas dua hal; Makna dan Hakikat Ibadah Pengertian ibadah: Yang berhak disembah hanya Allah semata, dan ibadah digunakan atas dua hal; 1. Pertama: menyembah, yaitu merendahkan diri kepada Allah dengan melakukan segala

Lebih terperinci

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM MODUL PENGENALAN KAIDAH BAHASA ARAB DASAR BAHASA ARAB KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM Diterbitkan oleh: MA HAD UMAR BIN KHATTAB YOGYAKARTA bekerjasama dengan RADIO MUSLIM YOGYAKARTA 1 ال م ف ر د ات (Kosakata)

Lebih terperinci

BAB 7 ASPEK AL-QUR AN

BAB 7 ASPEK AL-QUR AN BAB 7 HOME ASPEK AL-QUR AN SK/KD SURAH AR-RUM, 41-42 SURAH AL-A RAF 56-58 SURAH SAD: 27 video الر ح م ن الر ح يم ASPEK AL-QUR AN STANDAR KOMPETENSI : MEMAHAMI AYAT-AYAT AL-QUR AN TENTANG PERINTAH MENJAGA

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 30-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tarawih Al-Bukhari 1869-1873 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Prinsip-prinsip Pemahaman Qaulan dalam Al-Qur an sebagai Komunikasi Pendidikan Akhlak pada Anak

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Prinsip-prinsip Pemahaman Qaulan dalam Al-Qur an sebagai Komunikasi Pendidikan Akhlak pada Anak 83 BAB IV ANALISIS A. Analisis Prinsip-prinsip Pemahaman Qaulan dalam Al-Qur an sebagai Komunikasi Pendidikan Akhlak pada Anak Dari apa yang telah diuraikan, pemahaman qaulan dalam al-qur an memiliki beberapa

Lebih terperinci

UNTUK KALANGAN SENDIRI

UNTUK KALANGAN SENDIRI SHALAT GERHANA A. Pengertian Shalat gerhana dalam bahasa arab sering disebut dengan istilah khusuf (الخسوف) dan jugakusuf (الكسوف) sekaligus. Secara bahasa, kedua istilah itu sebenarnya punya makna yang

Lebih terperinci

ISBN:

ISBN: Muhammad Farid Wajdi, Lc. 2017, PT Elex Media Komputindo, Jakarta Hak cipta dilindungi undang undang Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo Kompas - Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta

Lebih terperinci

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc. Amalan Setelah Ramadhan Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc. ا ن ال ح م د ل له ن ح م د ه و ن س ت ع ي ن ه و ن س ت غ ف ر ه و ن ع و ذ ب الله م ن ش ر و ر ا ن ف س ن ا و م ن س ي ي ات ا ع م ال ن ا م ن ي ه

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer manusia sebagai makhluk sosial bahkan pada situasi tertentu,

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer manusia sebagai makhluk sosial bahkan pada situasi tertentu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial diharapkan mampu memiliki sikap dan hubungan yang baik ketika hidup bersama dalam berbagai situasi dan kondisi apapun. Adanya interaksi

Lebih terperinci

Disampaikan oleh : Arif Husen. Surat Al-Mulk

Disampaikan oleh : Arif Husen. Surat Al-Mulk Disampaikan oleh : Arif Husen Surat Al-Mulk Keutamaan Surat Al-Mulk Berkata Imam Ahmad: Telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Muhammad dan Ibnu Ja'far, keduanya berkata: Telah menceritakan kepadaku Syu'bah

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO A. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Implementasi Hutang Pupuk dengan Gabah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO Setelah memberikan gambaran tentang praktik pengupahan kulit

Lebih terperinci

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN Segala puji Bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad r. Dalam tulisan ini akan kami kemukakan cara termudah

Lebih terperinci

Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam kepada semua Nabi dari yang terdahulu hingga yang akhir.

Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam kepada semua Nabi dari yang terdahulu hingga yang akhir. SYRIA: Tidak Untuk Invasi Asing di dunia Arab, Takutlah pada Allah wahai para pemimpin Arab! 12-09-2013-05:45 AM Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam kepada semua Nabi dari yang terdahulu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia hidup di dunia mempunyai tujuan yang sangat mulia, yaitu menyembah Allah semata dan tidak menyekutukannya dengan suatu apapun. Manusia juga diberi pedoman

Lebih terperinci

Rikza Maulan Lc., M.Ag

Rikza Maulan Lc., M.Ag Rikza Maulan Lc., M.Ag Arti Kata Takaful Secara bahasa, takaful ( ) berasal dari akar kata ( ) ك ف ل yang artinya menolong, memberi nafkah dan mengambil alih perkara seseorang. Kata ( ) merupakan bentuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS RISIKO KUFUR NIKMAT

BAB IV ANALISIS RISIKO KUFUR NIKMAT BAB IV ANALISIS RISIKO KUFUR NIKMAT A. Kufur Nikmat dan bentuknya Nikmat merupakan segala pemberian Allah SWT yang dipandang baik dan memberi manfaat. Pemberian tersebut berupa rizki, anugerah, kebahagiaan,

Lebih terperinci

IBADAH UMROH. kapan saja di luar batas waktu haji (bulan-bulan haji).

IBADAH UMROH. kapan saja di luar batas waktu haji (bulan-bulan haji). IBADAH UMROH 1. Pengertian Umroh Menurut bahasa umrah berarti ziarah ataun berkunjung, sedangkan menurut istilah syara, umrah adalah menziarahi ka bah di Mekah dengan niat beribadah kepada Allah di sertai

Lebih terperinci

Adalah Sebagian Dari IMAN حفظو هللا Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-sidawi

Adalah Sebagian Dari IMAN حفظو هللا Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-sidawi Hadits PALSU: Cinta Tanah Air Adalah Sebagian Dari IMAN حفظو هللا Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-sidawi Re-Publication : 1437 H_2016 M Hadits Palsu: Cinta Tanah Air Adalah Sebagian Dari Iman حفظو

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama ajaran islam yang menjadi petunjuk kehidupan umat manusia yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI

BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI A. Analisis Perhitungan Iddah Perempuan Yang Berhenti Haid Ketika

Lebih terperinci

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan. Qunut Nazilah ا لل ه م اه د ن ا ف ي من ه د ي ت و ع اف ن ا ت و ل ي ت ف ي م ن ع اف ي ت و ت و ل ن ا ف ي م ن Ya Allah, berilah aku hidayat sebagaimana orang yang telah Engkau tunjukkan, Berilah aku kesihatan

Lebih terperinci

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc. Materi Halaqah Tarbawiyah Tamhidi TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc. QS. AN-NAAS : 1-6 Tahsin Tilawah Tarjamah lafzhiyah T a f s i r ) 2( ق ل أ ع وذ ب ر ب الن اس )1( م ل ك الن اس )

Lebih terperinci

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM 15 MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya pada tanggal 8 Rabi ul Akhir 1402 H, bertepatan dengan tanggal 2 Februari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA A. Analisis terhadap Praktek Pengambilan Keuntungan pada Penjualan Onderdil di Bengkel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL A. Analisis hukum islam terhadap praktek jual beli bahan pokok dengan timbangan digital

Lebih terperinci

Cece Abdulwaly. Diterbitkan oleh: melalui:

Cece Abdulwaly. Diterbitkan oleh: melalui: Cece Abdulwaly Diterbitkan oleh: melalui: HAFAL AL-QUR'AN: BUAH SABAR & ISTIQAMAH Oleh: Cece Abdulwaly Copyright 2014 by Cece Abdulwaly Cetakan I, 2015 Desain Sampul: Cece Abdulwaly Penerbit: Tahfidz Media

Lebih terperinci

Dari segi bahasa : menutupi atau mengingkari.

Dari segi bahasa : menutupi atau mengingkari. Kufur Syirik Nifaq Dari segi bahasa : menutupi atau mengingkari. Dari segi istilah : bermaksud hati tertutup atau terkunci daripada mendapat hidayah Allah SWT. Kufur adalah tidak mempercayai Allah SWT,

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar 14-06-2017 19 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar Al-Bukhari 1876-1880, 1884 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi

Lebih terperinci

Faidah Seputar Aqidah Dari Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan

Faidah Seputar Aqidah Dari Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan http://luqkim.staff.umm.ac.id/2013/03/07/faidah-seputar-aqidah-dari-syaikh-shalih-bin-fauzan-al-fau z Faidah Seputar Aqidah Dari Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan بسم االله الرحمن الرحيم Hakikat Iman

Lebih terperinci

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

HADITS TENTANG RASUL ALLAH HADITS TENTANG RASUL ALLAH 1. KEWAJIBAN BERIMAN KEPADA RASULALLAH ح دث ني ي ون س ب ن ع ب د الا ع ل ى أ خ ب ر اب ن و ه ب ق ال : و أ خ ب ر ني ع م ر و أ ن أ اب ي ون س ح دث ه ع ن أ بي ه ر ي ر ة ع ن ر س ول

Lebih terperinci

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif Publication : 1436 H, 2015 M Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah Oleh : Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abd. Lathif

Lebih terperinci

Post

Post اليهود والنصارى هم بنو ا سراي يل.. Yahudi dan Kristen adalah bani Israel (Ya qub) As بسم االله الرحمن الرحيم والصلاة والسلام على جدي محمد رسول االله وا له الا طهار وجميع ا نبياء االله وا لهم الا طهار لا

Lebih terperinci

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT 40 KRITERIA MASLAHAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam Musyawarah Nasional MUI VII, pada 19-22 Jumadil Akhir 1426

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu materi yang tertuang dalam mata pelajaran fiqih adalah shalat. Shalat sebagai salah satu ibadah maghdah mempunyai kedudukan yang sangat penting. Salat

Lebih terperinci

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب 7 Aliran yang menolak sunah/hadis rasul Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya di Jakarta pada Tanggal 16 Ramadhan 1403 H. bertepatan dengan tanggal 27 Juni 1983 M., setelah : Memperhatikan

Lebih terperinci

BAB IV BINT AL-SHA<T{I

BAB IV BINT AL-SHA<T{I BAB IV ANALISIS SURAT AL- A

Lebih terperinci

Mengadu Domba Sesama Muslim. E-Artikel dari UstadzAris.com

Mengadu Domba Sesama Muslim. E-Artikel dari UstadzAris.com Mengadu Domba Sesama Muslim Pengertian Namimah Secara etimologi, dalam bahasa Arab, namimah bermakna suara pelan atau gerakan. Secara istilah pada dasarnya namimah adalah menceritakan perkataan seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam kehidupan masyarakat. Ahli psikologi pada umumnya sependapat bahwa dasar pembentukan akhlak

Lebih terperinci

MENGGAPAI KHUSYU. Publication : 1439 H_2017 M

MENGGAPAI KHUSYU. Publication : 1439 H_2017 M MENGGAPAI KHUSYU Publication : 1439 H_2017 M MENGGAPAI KHUSYU Disalin dari Majalah As-Sunnah Ed 07_Thn XXI_1439H/2017M hal 60-61 Judul Depan dan Teks Arab Qur an dan Hadits dari kami e-book ini didownload

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diperoleh melalui jalur sekolah dan luar sekolah, salah satu jalur pendidikan luar sekolah adalah keluarga. Keluarga merupakan penanggung jawab pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia baik dalam berkeluarga, bermasyarakat maupun dalam kehidupan berbangsa dan

Lebih terperinci

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat (الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat ك ن و ر ع ا ت ك ن ا ع ب د الن اس "Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah" Sesungguhnya orang yang mengenal Rabb-nya dan menempatkan-nya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jika dibanding dengan makhluk lainnya, manusia adalah makhluk Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. Jika dibanding dengan makhluk lainnya, manusia adalah makhluk Tuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Jika dibanding dengan makhluk lainnya, manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna dan memiliki kelebihan. Disamping terdapat kelebihannya,

Lebih terperinci

Lailatul Qadar. Surah Al Qadr 97 : 1-5

Lailatul Qadar. Surah Al Qadr 97 : 1-5 Lailatul Qadar Surah Al Qadr 97 : 1-5 }1{ }2{ إ ن ا أ ن ز ل ن اه ف ي ل ي ل ة ال ق د ر و م ا أ د ر اك م ا ل ي ل ة ال ق د ر ل ي ل ة ال ق د ر خ ي ر م ن أ ل ف ش ه ر }3{ ت ن ز ل ال م ل ئ ك ة و الر وح ف يه ا

Lebih terperinci

Hukum mengingkari kehidupan akhirat

Hukum mengingkari kehidupan akhirat Hukum mengingkari kehidupan akhirat Pertanyaan: Hukum orang yang mengingkari kehidupan akhirat dan mengira bahwa hal itu termasuk khurafat-khurafat dari abad pertengahan? Dan bagaimana bisa menundukkan

Lebih terperinci

Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis

Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis AKHLAQ BISNIS ISLAMI تا ا ق ا Rikza Maulan Lc M.Ag Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis (1) Barometer Kataqwaan Seseorang: Allah SWT berfirman (QS. 2 : 188) ن - 2 # 5 وا 2 6 + س 3% "! ا ا ال ا # & م %

Lebih terperinci

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati Imam Mahdi Nasser Mohammad Al-Yamani Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil Tidakkah kalian tahu bahwa akal adalah

Lebih terperinci

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR حفظه هللا Ustadz Abu Ismail Muslim al-atsari Publication 1436 H/ 2015 M MENZHALIMI RAKYAT TERMASUK DOSA BESAR Sumber: Majalah As-Sunnah, No.08 Thn.XVIII_1436H/2014M

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 26-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Qodho Puasa Yang Ditinggalkan Bukhari 310, 1814, 1815 Muslim 508 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA? APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA? Publication : 1436 H_2015 M Apa Pedomanmu dalam Beribadah Kepada Allah Ta'ala? Disalin dari Majalah as-sunnah Ed.05 Thn.XIX_1436H/2015M e-book ini didownload

Lebih terperinci