BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 1

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Zakiyah Daradjat, pendidikan Islam ialah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Setelah itu, menghayati tujuan yang pada akhirnya dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 1 Dalam perspektif pendidikan Islam, tujuan pendidikan Islam yaitu untuk mengabdi kepada Allah. Pengabdian pada Allah sebagai realisasi dari keimanan yang diwujudkan dalam amal, tidak lain adalah untuk mencapai derajat orang yang bertaqwa disisi-nya. Beriman dan beramal saleh merupakan dua aspek kepribadian yang dicita-citakan oleh pendidikan Islam. Sebagai dasar utama hukum Islam, al-qur an sangat berpengaruh pada perkembangan pendidikan Islam, karena pendidikan Islam adalah sebuah wadah atau sarana utama bagaimana pembentukan generasi Rabbani, yang menjadikan al-qur an sebagai satu-satunya pegangan dan tuntunan dalam menjalankan setiap aspek kehidupannya. Al-Qur an adalah wahyu Allah yang turun sebagai pedoman bagi kaum muslimin dalam memperoleh kehidupan yang sejahtera di dunia, dan kebahagiaan abadi di akhirat kelak. Untuk keperluan itu maka di dalam al- Qur an terkandung berbagai hal yang bersifat penjelasan, petunjuk, pengajaran dan pendidikan serta peringatan guna menyadarkan manusia tentang fungsi, 1 Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2013), h

2 2 tugas, dan kewajiban mereka sebagai makhluk Allah yang telah diangkat sebagai khalifah-nya di bumi. 2 Oleh sebab itu, menjadikan al-qur an sebagai pegangan hidup, sudah menjadi keharusan bagi setiap muslim dalam menjalankan tugasnya di muka bumi ini, termasuk bagaimana ibadah shalat yang ia jalankan harus berlandaskan al-qur an yang membuat manusia semakin mendekatkan diri kepada Allah. Karena sesungguhnya shalat sangat menentukan keberuntungan hidup. Shalat memberikan energi yang sangat dahsyat, yang bisa menggetarkan dan membangkitkan sel-sel tubuh manusia. Umur boleh saja berkurang, badan boleh mulai kendor, fisik boleh tidak mampu bertahan lama-lama duduk atau berdiri, karena memang sudah sunnatullah harus demikian. Tetapi kualitas iman kepada Allah tidak boleh menurun. 3 Agar hubungan manusia dengan Allah selalu terjaga, Allah memerintahkan kewajiban shalat kepada setiap insan. Banyak sekali ayat al-qur an yang menerangkan perintah shalat, dalam QS Al-Baqarah:43 Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang rukuk. (QS.al- Baqarah:43) Shalat merupakan kewajiban pertama yang harus dikerjakan umat Islam, karena ia pembeda antara muslim dengan non muslim. Shalat yang diwajibkan ada lima kali yang dilaksanakan pada waktu yang berlainan. 2 Teungku Muhammad Hasbi Ash-S hiddieqi, Al Islam (1), (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 1975), h. 3 3 Saifuddin Aman, Dahsyatnya Energi Shalat, (Al-Mawardi Prima: Jakarta, 2012), h. 14

3 3 Dalam firman Allah surat al-isra :78 Allah swt. menjelaskan secara terperinci tentang waktu pelaksanaan shalat yang telah Allah wajibkan kepada umat muslim, yaitu: Artinya: Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).(qs. Al-Isra :78) Ayat ini menuntut Nabi saw. dan umatnya dengan menyatakan bahwa: Laksanakanlah secara bersinambung, lagi sesuai dengan syarat dan sunah-sunahnya semua jenis shalat yang wajib dari sesudah matahari tergelincir, yakni condong dari pertengahan langit sampai muncul gelapnya malam, dan laksanakan pula seperti itu bacaan (al-qur an) diwaktu al-fajr, yakni shalat Subuh. Sesungguhnya bacaan (al-qur an) di waktu al-fajr, yakni shalat Subuh itu disaksikan oleh para malaikat. 4 Jelaslah bahwa shalat adalah kewajiban bagi setiap kaum muslimin dan muslimat. Tanpa memilih dan memilah untuk mengerjakannya. Fakta yang kerap terlihat bahwa sebagian besar dari umat Islam belum terlalu konkrit dengan panggilan shalat, mereka terus asyik melangsungkan aktifitasnya di tengah-tengah kumandang adzan sampai waktu shalat lewat. 5 Bahkan sebagian umat Islam secara terang-terangan meninggalkan ibadah shalat, terutama shalat Subuh. Seandainya kaum muslimin mengetahui 2012), h.12 4 M. Qurash Shihab, Tafsir Al Misbah, (Lentera Hati, 2002), h Muhammad Yasir, Jangan Sekali-kali Lalaikan Shalat,(Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,

4 4 keutamaan-keutamaan yang dimiliki shalat Subuh, tentulah mereka tidak akan mau meninggalkannya. Sebagaimana dalam Hadits nabi Muhammad saw. yang berbunyi: عن أبي هريرة رضي هللا عنه ان رسول هللا صل عليه وسلم قل :إ ن أ ث ق ل ص ل ة ع ل ى ال م ن اف ق ين ص ل ة ال ع ش اء و ص ل ة ال ف ج ر و ل و ي ع ل م ون م ا ف يه م ا ل ت و ه م ا و ل و ح ب و ا)رواه البخاري( Artinya: Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orangorang munafik adalah shalat Isya dan shalat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak. (HR. Bukhari( Cukuplah ancaman dikatakan sebagai orang munafiq membuat umat Islam selalu memperhatikan ibadah yang satu ini. Dilain hal shalat Subuh memiliki rahasia yang tidak semua umat Muslim mengetahuinya, diantara keutamaan shalat Subuh adalah shalat sunat yang lebih baik dari dunia dan seisinya, waktu yang menjadih saksi, 6 melihat wajah Allah dan lainnya. Masih banyak lagi firman Allah dan hadis-hadis Rasulullah saw. yang menerangkan tentang pentingnya waktu Subuh yang mesti di jaga oleh kaum muslimin, agar menjadi pribadi yang sesuai dengan tujuan pendidikan Islam, yaitu insan yang bertakwa, yang tidak merugi dunia dan Akhirat. Namun sangat disayangkan dari fenomena yang terjadi banyak diantara kaum muslimin yang terindikasi belum memahami tentang keutamaan waktu Subuh, bahkan diantara mereka masih banyak yang belum mengamalkan sholat Subuh tepat pada waktunya. Berdasarkan hal tersebut membuat penulis tertarik dan berkeinginan mengangkatkan judul 6 Raghib As-Sirjani, Misteri Shalat Shubuh, (solo: Aqwam, 2004), h. 64

5 5 skripsi yaitunya: Konsepsi al-qur an tentang Keutamaan Waktu Subuh dan Relevansinya dengan Pendidikan Islam. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan di atas, maka untuk lebih terarahnya penelitian yang dilakukan, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah: Bagaimana konsepsi al-quran tentang Keutamaan Waktu Subuh dan relevansinya dengan Pendidikan Islam? C. Batasan Masalah Untuk lebih fokusnya penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan mengenai Konsepsi al-qur an tentang Keutamaan Waktu Subuh dan Relevansinya dengan Pendidikan Islam, yaitu sebagai berikut: 1. Konsepsi keutamaan waktu Subuh dalam al-quran 2. Relevansi keutamaan waktu Subuh dengan pendidikan Islam D. Penjelasan Judul Agar terdapat kesamaan pemahaman antara penulis dan pembaca, maka penulis akan mengemukakan penjelasan judul ini : Konsepsi : pengertian, pendapat, (paham), cita-cita yang ada dalam pikiran 7.Yang dimaksud konsepsi pada penelitian ini adalah pendapat, pandangan, al- Qur an terhadap keutamaan waktu Subuh. 7 Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 456

6 6 Keutamaan Waktu Subuh : Keunggulan, keistimewaan waktu tertentu yang mewajibkan sholat Subuh, yang diawali dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Relevansi : hubungan, kaitan 8. Yang dimaksud dengan relevansi disini adalah hubungan antara konsepsi al-qur an tentang keutamaan waktu Subuh dengan pendidikan Islam Pendidikan Islam : Proses membimbing, mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan anak didik agar menjadi manusia dewasa (memahami hidup) sesuai tujuan pendidikan Islam. 9 Jadi maksud konsepsi al-qur an tentang keutamaan waktu Subuh dan relevansinya dengan pendidikan Islam adalah pandangan, penilaian al-qur an tentang keutamaan waktu Subuh dan hubungannya dengan pendidikan Islam. E. Tujuan dan kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan batasan masalah diatas, adapun tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah: a. Untuk mengetahui dan memahami konsepsi keutamaan waktu Subuh dalam al-quran 8 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan: Balai Pustaka) h Arifin, Ilmu pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), h. 11

7 7 b. Untuk mengetahui dan memahami relevansi keutamaan waktu Subuh dengan pendidikan Islam 2. Kegunaan Penelitian a. Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti secara teoritis berdasarkan penelitian b. Tambahan khazanah keilmuan bagi pembaca dan peneliti lain yang tertarik dengan judul ini. c. Untuk melengkapi dan syarat dalam rangka mencapai gelar sarjana (SI) pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan PAI di lingkungan IB Padang. F. Sistematika Penulisan Bab I Merupakan bagian pendahuluan yang memuat latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, penjelasan judul, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II Merupakan landasan teoritis yang memuat tentang: pengertian al-qur an, fungsi al-qur an, isi kandungan al- Qur an, pengertian waktu, urgensi waktu dalam al-qur an, urgensi waktu Subuh dalam al-qur an, Pengertian pendidikan agama Islam, dasar pendidikan agama Islam, tujuan pendidikan agama Islam.

8 8 Bab III Merupakan metode Penelitian yang memuat Jenis Penelitian, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data. Bab IV Merupakan hasil penelitian yang mengungkap penyajian data dan analisis data tentang konsepsi al-qur an tentang keutamaan waktu Subuh dan relevansinya dengan pendidikan Islam. Bab V Merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dan saran.