PENGALAMAN BELAJAR JENIS PENILAIAN BENTUK. mahasiswa. dan antar mahasiswa. sebagai data. belajar. ilmiah dan penerapannya di. ilmiah.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGALAMAN BELAJAR JENIS PENILAIAN BENTUK. mahasiswa. dan antar mahasiswa. sebagai data. belajar. ilmiah dan penerapannya di. ilmiah."

Transkripsi

1 SILABUS Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung Program Strata Satu (S-1) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Pendidikan Agama Islam Mata Kuliah : Profesi Keguruan Kode : KUT 109 Bobot : 2 sks Semester Lima PBA (A-B) dan PAI (B-C-D-E-F-G) : Drs. H. Ali Rohmad, M.Ag NIP : damhorila@yahoo.co.id KOMPETENSI DASAR lebih mengapresiasi secara komprehensif mengenai konsep profesi guru dan realitasnya di Indonesia; agar menjadi sarjana yang memiliki ancangan wawasan dan sikap profesional dalam melaksanakan tugas sebagai guru mata pelajaran Bahasa Arab di madrasah/sekolah, atau sebagai guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah, atau sebagai guru mata pelajaran al- Qurān Hadīts, Aqīdah Akhlāq, Fiqh, Sejarah Kebudayaan Islam di madrasah. HASIL BELAJAR dapat : 1. Memahami seputar konsep profesi 2. Memiliki sikap kritis, obyektif, responsif, konstruktif, inovatif terhadap suatu konsep profesi 3. Memiliki keterampilan menerapkan suatu konsep profesi 4. Memiliki ketrampilan meneliti suatu konsep profesi guru dan realitasnya di Indonesia pada mata pelajaran Bahasa Arab di madrasah/sekolah, mata pelajaran PAI di sekolah, mata pelajaran al-qurān Hadīts, Aqīdah Akhlāq, Fiqh, Sejarah Kebudayaan Islam di madrasah. INDIKATOR HASIL BELAJAR dapat : 1. Mengekspresikan perilaku yang signifikan di bidang kode etik mahasiswa. 2. Mengekspresikan perilaku belajar yang signifikan di bidang kehadiran, dan kreatifitas ilmiah dalam perkuliahan. 3. Mendeskripsikan secara komprehensif mengenai suatu konsep profesi 4. Mengekspresikan sikap kritis, obyektif, responsif, konstruktif, inovatif terhadap suatu konsep profesi 5. Mengekspresikan keterampilan menerapkan suatu konsep profesi 6. Mempublikasikan hasil penelitian mengenai suatu konsep profesi guru dan realitasnya di Indonesia ke dalam forum ilmiah dan/atau media ilmiah, khusus untuk mata pelajaran Bahasa Arab atau PAI. MATERI PEMBELAJARAN a. Definisi seputar profesi, syarat suatu profesi, guru sebagai profesi. b. Definisi guru, kualitikasi c. Kompetensi guru & pengujiannya. d. Sertifikasi e. Hak & kewajiban f. Kode etik g. Peran h. Tugas & beban kerja i. Urgensi mata pelajaran bahasa Arab atau PAI. j. Keterampilan dasar dalam mengajar. k. Pengembangan sikap profesional bagi l. Penilaian kinerja bagi m. Kepeloporan guru dalam penciptaan suasana religius. n. Kesuksesan karir PENGALAMAN PENILAIAN BELAJAR JENIS PENILAIAN BENTUK PENILAIAN 1. Kontinuitas 1. Ekspresi perilaku 1. Observasi mentaati kode etik yang signifikan di kehadiran mahasiswa. bidang kode etik mahasiswa 2. Mendengarkan mahasiswa. dalam ceramah dosen. 2. Frekwensi pekuliahan 3. Tanya jawab dan kehadiran dalam dan perilaku dialog secara pekuliahan. mensikapi akademis antara 3. Kreatifitas dalam kode etik dosen-mahasiswa, perkuliahan : mahasiswa. dan antar tanya jawab, 2. Observasi mahasiswa. dialog, debat, kreatifitas 4. Menelaah rujukan, diskusi, mahasiswa membuat resume presentasi. dalam pendapat pakar 4. Realisasi tugas perkuliahan. sebagai data terstruktur. 3. Observasi kutipan langsung. 5. Kemampuan realisasi tugas 5. Memanfaatkan menyajikan terstruktur. pelbagai sumber artikel ilmiah 4. Observasi belajar. bidang keahlian karya tulis 6. Meneliti suatu guru PAI melalui ilmiah yang konsep profesi forum ilmiah telah disajikan guru Bahasa Arab dan/atau media dalam forum atau guru PAI dan ilmiah. ilmiah dan penerapannya di atau media Indonesia. ilmiah. 7. Menulis hasil 5. Ujian Tengah penelitian tersebut Semster untuk 6. Ujian Akhir dipresentasikan ke Semester. dalam forum ilmiah dan/atau dipublikasikan oleh media ilmiah. ALOKASI WAKTU 1. Minimal 100 menit kali 12 tatap muka. 2. Maksimal 100 menit kali 16 tatap muka. SUMBER BELAJAR Sumber belajar : 1. Perpustakaan. 2. Internet. 3. Pakar pendidikan. 4. Praktisi pendidikan. 5. Guru mata pelajaran Bahasa Arab di madrasah/sekolah, mata pelajaran PAI di sekolah, dan mata pelajaran al-qurān Hadīts, Aqīdah Akhlāq, Fiqh, Sejarah Kebudayaan Islam di madrasah. 6. Institusi pendidikan dan instansi terkait. 1

2 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) IAIN Tulungagung Program Strata Satu (S-1) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (A-B) dan Pendidikan Agama Islam (B-C-D-E-F-G) Mata Kuliah : Profesi Keguruan Kode Mata Kuliah : KUT 109 Bobot 2 sks : Drs. H. Ali Rohmad, M.Ag NIP KE TEMA TUJUAN SUBYEK 01 a. Niat hadir di IAIN-TA. b. Silabus dan SAP. Untuk memperkokoh kerja sama sekaligus persaingan antara dosen dengan mahasiswa dan antar mahasiswa demi aktualisasi 02 Seputar profesi : definisi profesi, syarat suatu profesi, guru sebagai profesi, prinsip profesi guru, formasi bagi sarjana jurusan PBA atau jurusan PAI. 03 Kualifikasi guru (lebih fokus : guru mata 04 Kompetensi guru (lebih fokus : guru mata 05 Sertifikasi guru dan Uji Kompetensi Guru (lebih fokus : guru mata pelajaran Bahasa Arab di madrasah/sekolah; mata pelajaran PAI di sekolah; mata pelajaran al-qurān Hadīts, 06 Hak dan kewajiban guru (lebih fokus : guru mata 07 Kode etik guru (lebih fokus : guru mata 08 Peran guru (lebih fokus : guru mata 09 Tugas dan beban kerja guru (lebih fokus : guru mata 2 interaksi edukatif. Penyaji K 01 Pemband K 02 Penyaji K 02 Pemband K 03 Penyaji K 03 Pemband K 04 Penyaji K 04 Pemband K 05 Penyaji K 05 Pemband K 06 Penyaji K 06 Pemband K 07 Penyaji K 07 Pemband K 08

3 10 Urgensi mata sekolah, mata pelajaran al-qurān Hadīts, kebudayaan Islam di madrasah. 11 Keterampilan dasar dalam mengajar (lebih fokus : guru mata pelajaran Bahasa Arab di madrasah/sekolah; mata pelajaran PAI di sekolah; mata pelajaran al-qurān Hadīts, 12 Pengembangan sikap profesional bagi guru (lebih fokus : guru mata pelajaran Bahasa Arab di madrasah/sekolah; mata pelajaran PAI di sekolah; mata pelajaran al-qurān Hadīts, aqīdah akhlāq, fiqh, sejarah kebudayaan Islam di madrasah). 13 Penilaian kinerja bagi guru mata pelajaran Bahasa Arab di madrasah/sekolah; mata pelajaran PAI di sekolah; mata pelajaran al-qurān Hadīts, aqīdah akhlāq, fiqh, sejarah kebudayaan Islam di madrasah. 14 Kesuksesan karir guru (lebih fokus : guru mata madrasah/sekolah, mata pelajaran PAI di sekolah, mata pelajaran al-qurān Hadīts, 15 Organisasi Profesi Guru (lebih fokus : guru mata 16 Kepeloporan guru dalam penciptaan suasana religius di sekolah dan madrasah (lebih fokus : guru mata pelajaran Bahasa Arab di madrasah/sekolah, mata pelajaran PAI di sekolah, mata pelajaran al-qurān Hadīts, Catatan : pengalaman. Penyaji K 08 Pemband K 09 Penyaji K 09 Pemband K 10 Penyaji K 10 Pemband K 01 A. Deskripsi : Profesi Keguruan merupakan bagian dari jajaran mata kuliah Kompetensi Utama Tarbiyah (KUT) yang relatif signifikan bagi pengembangan pemikiran dan skills para mahasiswa dengan pemberian penekanan (stressing) pada urgensi apresiasi secara komprehensif mengenai seputar konsep profesi guru beserta kebijakan pemerintah Indonesia mengenai profesi guru; agar mereka menjadi sarjana yang menguasai standar kompetensi guru sekaligus memiliki ancangan wawasan dan sikap profesional guna merealisasikan tugas-tugas guru di sekolah atau madrasah. B. Tujuan : mahasiswa semakin menguasai standar kompetensi guru sekaligus memiliki ancangan wawasan dan sikap profesional guna melaksanakan tugas-tugas guru di sekolah atau madrasah. C. Kode etik dosen dan kode etik mahasiswa menjadi perekat kerja-sama antar dosen, antara dosen dengan mahasiswa dan antar mahasiswa, sekaligus menjadi peroket persaingan antar mereka. 3

4 D. Perkuliahan juga mengacu pada libur nasional dan cuti bersama (lihat dalam file pdf). E. Mata kuliah Profesi Keguruan yang diampu oleh dosen ini pada semester gasal M pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Tulungagung adalah seperti di bawah ini. NO KELAS HARI JAM KE JAM WIB RUANG 01 PBA-V-A SENIN T PAI-V-C SENIN T PAI-V-D SENIN T PAI-V-B SELASA T PBA-V-B SELASA T PAI-V-G KAMIS T PAI-V-F KAMIS T PAI-V-E KAMIS T-05 F. Aktivitas mahasiswa perminggu dihitung berdasarkan 1 sks = 50 menit kegiatan terjadwal bersama dosen, 60 menit tugas terstruktur dari dosen, 60 menit tugas mandiri. G. Perkuliahan direalisasikan dengan ceramah, dialog, diskusi, pemberian tugas, dan ujian. Realisasi diskusi terdiri dari dosen sebagai moderator, kelompok mahasiswa sebagai penyaji, kelompok mahasiswa sebagai pembanding, dan kelompok mahasiswa sebagai peserta. H. Setiap realisasi dialog, diskusi, tugas, dan ujian wajib disertai identitas kelas dan nomor urut absen mahasiswa; agar dosen dapat merekam data dengan cepat lagi akurat. I. Contoh daftar rujukan : 01. Al-Qur ān al-karīm. 02. Al-Sunnah al-nabi saw. 03. UU nomor : Perlindungan Anak, dalam file pdf. 04. UU nomor : Sisdiknas, dalam file pdf. 05. UU nomor : Gurdos, dalam file pdf. 06. PP nomor : SNP, diubah dengan PP nomor dalam file pdf. 07. PP nomor : Guru dalam file pdf. 08. PP nomor : Disiplin-PNS, dalam file pdf. 09. Permendiknas nomor : Kualifikasi dan Kompetensi Guru, dalam file pdf. 10. Permendiknas nomor : Program PPG Pra-Jabatan, dalam file pdf. 11. Permenpan nomor : Jabatan Guru, dalam file pdf. 12. Permendik nomor : Jabatan Guru, dalam file pdf. 13. Permendikbud nomor : Uji Kompetensi Guru, dalam file pdf. 14. Aan Hasanah, Pengembangan Profesi Guru, Pustaka Setia, Bandung. 15. Ahmad Rizali, et.al., Dari Guru Konvensional Menuju Guru Profesional, PT. Gramedia, 16. Akmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, PT. RajaGrafindo Persada, 17. Akhmad Muhaimin Azzet, Menjadi Guru Favorit, Ar-Ruzz Media, Jogjakarta. 18. Akhmad Syarief, Etika Profesi Pendidikan, LaksBang PRESSindo, Yogyakarta. 19. Barnawi dan Mohammad Arifin, Etika dan Profesi Kependidikan, Ar-Ruzz Media, Jogjakarta. 20. Cicih Sutarsih, Etika Profesi, Dirjenpendis, Kemenag, Jakarta, dalam file pdf. 21. E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. 22. E. Mulyasa, Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. 23. Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, PT. Bumi Aksara, 24. Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE-YKPN, Yogyakarta. 25. Iskandar Agung, Mengembangkan Profesionalitas Guru, Bee Media Pustaka, 26. Istiqomah dan Mohammad Sulton, Sukses Uji Kompetensi Guru, Dunia Cerdas, np. 27. Koran, Majalah, Jurnal Ilmiah. 28. Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, Referensi, Ciputat. 29. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. 30. Momon Sudarma, Profesi Guru Dipuji Dikritisi dan Dicaci, PT. RajaGrafindo Persada, 4

5 31. Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. 32. Muhammat Rahman dan Sofan Amri, Kode Etik Profesi Guru, Prestasi Pustakaraya, 33. Mursidin, Profesionalisme Guru Menurut Al-Qur ān, Hadīts dan Ahli Pendidikan Islam, Sedaun, 34. Nasrul HS, Profesi dan Etika Keguruan, Aswaja Pressindo, Yogyakarta. 35. Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif : Memberdayakan dan Mengubah Jalan Hidup Siswa, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 36. Pendidikan Anti Korupsi untuk Perguruan Tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbud, Jakarta, 2011, dalam file pdf. 37. R. Rizal Isnanto, Buku Ajar Etika Profesi, Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang, 2009, dalam file pdf. 38. Sitiavata Rizema Putra, Prinsip Mengajar Berdasar Sifat-Sifat Nabi, Diva Press, Jogjakarta. 39. Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, PT. Rineka Cipta, 40. Sudarwan Danim dan Khairil, Profesi Kependidikan, CV. Alfabeta, Bandung. 41. Sudarwan Danim, Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru, Alfabeta, Bandung. 42. Sudarwan Danim, Profesi Guru dari Prajabatan-Induksi Ke Profesional Madani, Prenada Media, n.p. 43. Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, PT. Rineka Cipta, 44. Tutik Rachmawati dan Daryanto, Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya, Gava Media, Yogyakarta. 45. Udin Syaefudin Saud, Pengembangan Profesi Guru, Alfabeta, Bandung. 46. Uhar Suharsaputra, Menjadi Guru Berkarakter, Paramitra Publishing, Yogyakarta,. 47. Wijaya Kusumah, Menjadi Guru Tangguh Berhati Cahaya, PT. Indeks, 48. dan lain-lain. J. Tugas Terstruktur a. Wajib : diskusi Tugas individual : membaca rujukan ilmiah terkait dengan masing-masing tema perkuliahan (sebelum dibahas di kelas), dan menyusun suatu pertanyaan analitis untuk disampaikan dalam forum diskusi kelas, dan/atau menyusun suatu pemikiran yang relevan untuk disampaikan dalam forum diskusi kelas. Tugas kelompok penyaji: berkoordinasi internal masing-masing kelompok, membaca rujukan ilmiah terkait dengan tema perkuliahan yang menjadi bagian kelompok, membuat ringkasan isi dan ringkasan pendapat sebagai paparan ilmiah dengan tulisan tangan di atas kertas folio bergaris memakai model catatan kaki, mempresentasikan ringkasan dalam forum diskusi kelas sesuai urutan waktu yang ditentukan. Kalimat yang dibikin oleh kelompok ditulis dengan tinta warna hitam, sedang kalimat yang dikutip dari rujukan ilmiah ditulis dengan tinta warna biru. Tugas kelompok pembanding : berkoordinasi internal masing-masing kelompok, menelaah hasil kerja kelompok penyaji untuk diperoleh sisi perbedaan pemikiran berdasarkan rujukan ilmiah dengan sajian tulisan tangan di atas kertas folio bergaris memakai model catatan kaki, mempresentasikan dalam forum diskusi kelas sesuai urutan waktu yang ditentukan.. Hasil kerja kelompok penyaji dan kelompok pembanding yang disertai foto-copy rujukan ilmiah (semisal : halaman judul buku ilmiah yang memuat identitas penulis, judul, penerbit, kota tempat penerbit, dan tahun diterbitkan, halaman yang dikutip diberi stabilo warna kuning-muda pada bagian teks yang dikutip dan di sebelah kanan luar diberi nomor urut sesuai nomor catatan kaki), dijilid-dibendel, dan diserahkan pada dosen paling lambat sehari sebelum hari H diskusi. b. Sunnah : presentasi/publikasi karya ilmiah Secara individual, mahasiswa yang telah mempresentasikan hasil karya ilmiahnya dalam forum ilmiah atau telah mempublikasikan hasil karya ilmiahnya melalui media ilmiah, 5

6 disilakan menunjukkan bukti dan data pendukung kepada dosen untuk mendapatkan penilaian. c. Mubah : pembuatan resume Secara individual, mahasiswa membaca rujukan ilmiah terkait dengan masing-masing tema perkuliahan, kemudian membuat resume isi dan resume pendapat dalam file Word, dapat dengan model seperti di bawah ini. Mursidin, Profesionalisme Guru Menurut Al-Qur ān, Hadīts dan Ahli Pendidikan Islam, cet. 1, Sedaun, Jakarta, HAL RINGKASAN 27 Untuk dapat menjadi guru yang profesional bukan persoalan yang gampang, tidak hanya sekedar bisa menyampaikan pelajaran di depan kelas, tetapi juga karena ia harus memiliki berbagai kompetensi keguruan yang harus menjadi satu kepribadiannya. 56 Seseorang dapat dikatakan telah profesional apabila ia telah menyelesaikan latihan dan studi lanjut dalam bidang ilmu tertentu untuk memenuhi persyaratan profesinya. dst... K. Ujian Tengah Semester (UTS). Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara berurutan. Jawaban bersifat analitis berdasarkan data rujukan ilmiah melalui kutipan langsung model catatan kaki. Antar paragraf diberi jarak satu baris tanpa tulisan, dan paragraf terakhir sebagai kesimpulan. Kalimat yang dibikin oleh mahasiswa ditulis dengan tinta warna hitam, sedang kalimat yang dikutip dari rujukan ilmiah ditulis dengan tinta warna biru. Foto copy data rujukan ilmiah terlampir (halaman judul buku ilmiah yang memuat identitas penulis, judul, penerbit, kota penerbit, tahun diterbitkan); diberi stabilo warna kuning-muda pada bagian teks yang dikutip dan di sebelah kanan luar diberi nomor urut sesuai nomor catatan kaki. Hasil UTS ditulis dengan tangan masing-masing mahasiswa pada kertas folio bergaris, kemudian dijilid-dibendel bersama lampiran dan dikumpulkan dalam perkuliahan yang ke 06. Pertanyaan : 01. Benarkah bahwa bekerja secara profesional itu merupakan bagian dari sistem ajaran Islam. 02. Jika soal nomor 01 anda menjawab benar, maka apa parameter yang ditunjukkan oleh Islam untuk mengukur seseorang telah bekerja secara profesional. 03. Tunjukkan implikasi dari īmān, ībādah, akhlāq terhadap realisasi parameter tersebut. 04. Mengapa mata madrasah/sekolah, atau mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah dan mata pelajaran Al-Qur ān Hadits, Aqīdah Akhlāq, Fiqh, Sejarah Kebudayaan Islam di madrasah dalam NKRI harus ditangani oleh guru yang profesional. L. Ujian Akhir Semester (UAS). Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara berurutan. Jawaban bersifat analitis berdasarkan data rujukan ilmiah melalui kutipan langsung model catatan kaki. Antar paragraf diberi jarak satu baris tanpa tulisan, dan paragraf terakhir sebagai kesimpulan. Kalimat yang dibikin oleh mahasiswa ditulis dengan tinta warna hitam, sedang kalimat yang dikutip dari rujukan ilmiah ditulis dengan tinta warna biru. Foto copy data rujukan ilmiah terlampir (halaman judul buku ilmiah yang memuat identitas penulis, judul, penerbit, kota penerbit, tahun diterbitkan); diberi stabilo warna kuning-muda pada bagian teks yang dikutip dan di sebelah kanan luar diberi nomor urut sesuai nomor catatan kaki. 6

7 Hasil UAS ditulis dengan tangan masing-masing mahasiswa pada kertas folio bergaris, kemudian dijilid-dibendel bersama lampiran dan dikumpulkan dalam perkuliahan yang ke 11. Pertanyaan : 01. Sejak kapan guru mata madrasah/sekolah, atau guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah dan guru mata pelajaran Al-Qur ān Hadits, Aqīdah Akhlāq, Fiqh, Sejarah Kebudayaan Islam di madrasah dalam NKRI dijadikan sebagai suatu profesi. 02. Apa produk andalan yang sesungguhnya harus dihasilkan oleh profesi guru mata madrasah/sekolah, atau guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah dan mata pelajaran Al-Qur ān Hadits, Aqīdah Akhlāq, Fiqh, Sejarah Kebudayaan Islam di madrasah sebagai kontribusi bagi NKRI. 03. Bagaimana protret dari realitas produk andalan yang telah dihasilkan oleh para guru mata madrasah/sekolah, atau para guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah dan mata pelajaran Al-Qur ān Hadits, Aqīdah Akhlāq, Fiqh, Sejarah Kebudayaan Islam di madrasah dalam NKRI selama ini. 04. Bagaimana anda harus memberikan jaminan kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia bahwa anda benar-benar siap bekerja secara profesional sehingga produk andalan tersebut dapat diwujudkan, apabila anda dijadikan sebagai guru mata madrasah/sekolah, atau sebagai guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah dan mata pelajaran Al-Qur ān Hadits, Aqīdah Akhlāq, Fiqh, Sejarah Kebudayaan Islam di madrasah. M. Materi kuliah yang dalam bentuk file dapat dicopy oleh seluruh mahasiswa melalui seorang perwakilan dari setiap kelas pada perkuliahan perdana. N. Bila diperlukan, mahasiswa dapat berkonsultasi dengan dosen di kampus. Tulungagung, 17 Agustus 2014, 7

PENGALAMAN BELAJAR. 1. Mendengarkan ceramah dosen dalam acara tatap muka di ruang kuliah. 2. Dialogt antara dosen-mahasiswa, dan antar mahasiswa

PENGALAMAN BELAJAR. 1. Mendengarkan ceramah dosen dalam acara tatap muka di ruang kuliah. 2. Dialogt antara dosen-mahasiswa, dan antar mahasiswa SILABUS Mata Kuliah : Metodologi Studi Islam (MSI) Kode Mata Kuliah : KD 108 Bobot 2 sks Program Strata Satu (S-1) - Semua Jurusan Semua Program Studi STAIN Tulungagung - Semester : Satu 2013-2014 M [I-TBI

Lebih terperinci

SILABUS INOVASI PENDIDIKAN

SILABUS INOVASI PENDIDIKAN 1 SILABUS INOVASI PENDIDIKAN A. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Inovasi Pendidikan Nomor Kode : IP303 Jumlah SKS : 2 (dua) SKS Semester : 1 (satu) Kelompok Mata Kuliah : Mata Kuliah Keahlian Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kata kunci untuk setiap manusia agar ia mendapatkan ilmu. Hanya dengan pendidikan, ilmu akan didapat dan diserap dengan baik. Pendidikan

Lebih terperinci

FORM (FR) SILABUS. : Mata kuliah ini membahas konsep dasar, ruang lingkup, Matakuliah

FORM (FR) SILABUS. : Mata kuliah ini membahas konsep dasar, ruang lingkup, Matakuliah Mata Kuliah : Pengembangan Profesi Keguruan Kode : Bobot SKS : 2 Sks Jurusan : Semua Jurusan/Prodi Program Studi : - Semester : VI/VII Mata Kuliah : Semua MK Kependidikan Prasyarat Pengajar :.. Deskripsi

Lebih terperinci

Pendidikan merupakan unsur yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Hakikat

Pendidikan merupakan unsur yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Hakikat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan unsur yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Hakikat pendidikan itu sendiri untuk membentuk kepribadian manusia, memanusiakan

Lebih terperinci

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA ARAB DI MTs SEWILAYAH PURWOKERTO SKRIPSI

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA ARAB DI MTs SEWILAYAH PURWOKERTO SKRIPSI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA ARAB DI MTs SEWILAYAH PURWOKERTO SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PROGRAM STUDI S 1 PGSD DUAL MODES KAMPUS CIBIRU

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PROGRAM STUDI S 1 PGSD DUAL MODES KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PROGRAM STUDI S 1 PGSD DUAL MODES KAMPUS CIBIRU SILABUS MATA KULIAH 1. IDENTIFIKASI MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Pengembangan Profesi Guru SD Kode Mata Kuliah : GD 507

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sudarwan Danim, Pengembangan Profesi Guru,Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2012, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Sudarwan Danim, Pengembangan Profesi Guru,Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2012, hlm. 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Telah lama berkembang kesadaran publik bahwa tidak ada guru, tidak ada pendidikan formal. Telah muncul pula kesadaran bahwa tidak ada pendidikan yang bermutu,

Lebih terperinci

DAFTAR RUJUKAN. Arep, Ishak dan Hendi Tanjung. Manajemen Motivasi. Jakarta: Grasindo, 2004.

DAFTAR RUJUKAN. Arep, Ishak dan Hendi Tanjung. Manajemen Motivasi. Jakarta: Grasindo, 2004. DAFTAR RUJUKAN Arep, Ishak dan Hendi Tanjung. Manajemen Motivasi. Jakarta: Grasindo, 2004. Azwar, Saifuddin. Metode Penelitian. Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2005. B, Ursula Gyani. Pengembangan Profesional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bangsa Indonesia yang salah satunya yaitu mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bangsa Indonesia yang salah satunya yaitu mencerdaskan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Hal ini dapat terlihat dari tujuan nasional pendidikan bangsa

Lebih terperinci

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI MI MUHAMMADIYAH BEJI KEDUNGBANTENG KABUPATEN BANYUMAS

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI MI MUHAMMADIYAH BEJI KEDUNGBANTENG KABUPATEN BANYUMAS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI MI MUHAMMADIYAH BEJI KEDUNGBANTENG KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR PAI Semester Gasal Tahun 2016/2017

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR PAI Semester Gasal Tahun 2016/2017 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR PAI Semester Gasal Tahun 2016/2017 Mata Kuliah : Pengembangan Sumber Belajar Bobot : 2 (dua) sks Semester/ Prodi : 7 PAI-D, E Fakultas : Tarbiyah

Lebih terperinci

PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA PENDIDIK MAN SUMPIUH BANYUMAS SKRIPSI

PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA PENDIDIK MAN SUMPIUH BANYUMAS SKRIPSI PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA PENDIDIK MAN SUMPIUH BANYUMAS SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

MODEL PEMBINAAN AKUNTABILITAS GURU MI ISTIQOMAH SAMBAS PURBALINGGA

MODEL PEMBINAAN AKUNTABILITAS GURU MI ISTIQOMAH SAMBAS PURBALINGGA MODEL PEMBINAAN AKUNTABILITAS GURU MI ISTIQOMAH SAMBAS PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdillah Muhammad Bin Ismail, Imam Abi, Hadist Shokhih Bukhori juz 1, Semarang : Toha Putra, tt

DAFTAR PUSTAKA. Abdillah Muhammad Bin Ismail, Imam Abi, Hadist Shokhih Bukhori juz 1, Semarang : Toha Putra, tt DAFTAR PUSTAKA Abdillah Muhammad Bin Ismail, Imam Abi, Hadist Shokhih Bukhori juz 1, Semarang : Toha Putra, tt Al Asqalani, Al Hafidz Ibnu Hajar, Terjemah Bulughul Maram, Lebanon: Dar al- Kotob al-ilmiyah,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) 1. Identigas Matakuliah SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Fakultas Prodi Matakuliah Bobot SKS Dosen Semester : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan : Pendidikan Matematika/PBSI/Bahasa Inggris : Perofesi

Lebih terperinci

DAFTAR RUJUKAN. Aminuddin dkk Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum. Bogor: Ghalia Indonesia.

DAFTAR RUJUKAN. Aminuddin dkk Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum. Bogor: Ghalia Indonesia. DAFTAR RUJUKAN Aminuddin dkk. 2005. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum. Bogor: Ghalia Indonesia. Amiruddin, Zen. 2006.Ushul Fiqih. Surabaya: elkaf. Arifin, Zaenal. 2011. Evaluasi Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya pendidikan adalah interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung pada lingkungan tertentu. 1 Pendidikan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arifin, Anwar. (2003). Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional Dalam UU Sisdiknas.Jakarta : Depag RI

DAFTAR PUSTAKA. Arifin, Anwar. (2003). Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional Dalam UU Sisdiknas.Jakarta : Depag RI 161 DAFTAR PUSTAKA Arifin, Anwar. (2003). Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional Dalam UU Sisdiknas.Jakarta : Depag RI Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Jakarta : RajawaliPress

Lebih terperinci

DAFTAR RUJUKAN Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

DAFTAR RUJUKAN Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. DAFTAR RUJUKAN Ahmadi, A. 2003. Psikologi Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta. Alma, Buchari dkk. 2009. Guru Profesional. Bandung: ALFABETA. Arifin, Z. 2012. Penelitian Pendidikan Metode Dan Paradigma Baru.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. A. M, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja

DAFTAR PUSTAKA. A. M, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja DAFTAR PUSTAKA A. M, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996. A.M, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

Lebih terperinci

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MI MA ARIF NU 01 PURBASARI KECAMATAN KARANGJAMBU KABUPATEN PURBALINGGA SKRIPSI

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MI MA ARIF NU 01 PURBASARI KECAMATAN KARANGJAMBU KABUPATEN PURBALINGGA SKRIPSI KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MI MA ARIF NU 01 PURBASARI KECAMATAN KARANGJAMBU KABUPATEN PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, M Pengembangan Kurikulum. Bandung: Pustaka Setia.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, M Pengembangan Kurikulum. Bandung: Pustaka Setia. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, M. 1998. Pengembangan Kurikulum. Bandung: Pustaka Setia. Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetyo. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Ali, Muhammad. 1992. Strategi

Lebih terperinci

SILABUS. Prasyarat : : Dr. I Ketut Sudarsana, S.Ag., M.Pd.H.

SILABUS. Prasyarat : : Dr. I Ketut Sudarsana, S.Ag., M.Pd.H. SILABUS A. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : SD Nomor Kode : Jumlah sks : 2 sks Semester : Program Studi : Pendidikan Sekolah Dasar Hindu Jenjang : S1 Prasyarat : Dosen : Dr. I Ketut Sudarsana,

Lebih terperinci

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KOMPETENSI PROFESIONAL GURU Makalah ini disusun sebagai tugas Mata Kuliah : Pengembangan Profesi Dosen Pengampu : Dr. Tasman Hamami, M.A DISUSUN OLEH: Heri Susanto (10411044) Mir atun Nur Arifah (10411057)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa salah satunya ditentukan dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka akan memberikan output

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap Prestasi Siswa di SMPN se Kabupaten Tulungagung. Temuan dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SD UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU SILABUS PERULIAHAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SD UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU SILABUS PERULIAHAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SD UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU SILABUS PERULIAHAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD A. IDENTIFIKASI MATA KULIAH Mata Kuliah : Pengembangan Profesi Guru SD Kode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak sebagai alat ampuh untuk melakukan perubahan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak sebagai alat ampuh untuk melakukan perubahan terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan satu istilah yang sering dilontarkan oleh berbagai pihak sebagai alat ampuh untuk melakukan perubahan terhadap kehidupan suatu masyarakat

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: Perkenalan Kontrak Perkuliahan Ruang Lingkup Mata Kuliah Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Dian Febrianingsih, M.S.I Kontrak Perkuliahan Tata

Lebih terperinci

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Ali, Muhammad, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Cet. Ke-12, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2004.

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Ali, Muhammad, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Cet. Ke-12, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2004. DAFTAR KEPUSTAKAAN Ali, Muhammad, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Cet. Ke-12, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2004. Arcaro, Jerome S., Pendidikan Berbasis Mutu: Prinsip-prinsip Perumusan dan Tata Langkah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PAI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMPN 13 MALANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PAI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMPN 13 MALANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PAI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMPN 13 MALANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: SITI FATIMAH NIM. 09110039 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGUMUMAN PENERIMAAN CALON PESERTA PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN TAHUN 2013

PENGUMUMAN PENERIMAAN CALON PESERTA PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN TAHUN 2013 PENGUMUMAN PENERIMAAN CALON PESERTA PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN TAHUN 2013 LPTK IAIN WALISONGO SEMARANG A. PENJELASAN UMUM Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 9

Lebih terperinci

Menjelaskan tentang silabus, tata tertib perkuliahan dan. penilaian. Memberikan pengantar tentang konsep, prinsip dan pentingnya.

Menjelaskan tentang silabus, tata tertib perkuliahan dan. penilaian. Memberikan pengantar tentang konsep, prinsip dan pentingnya. SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Pengelolaan Pendidikan Kompetensi : Setelah mengikuti perkuliahan Pengelolaan Pendidikan ini, mahasiswa diharapkan: dapat memahami konsep konsep pendidikan secara

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. jumlah skor rata-rata berada pada klasifikasi sedang, yakni antara

BAB IV PENUTUP. jumlah skor rata-rata berada pada klasifikasi sedang, yakni antara BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Bahwa profesionalisme guru Bahasa Arab di MTs Al Fithrah Surabaya berada pada kualifikasi

Lebih terperinci

KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FTK UIN AR-RANIRY

KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FTK UIN AR-RANIRY KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FTK UIN AR-RANIRY Eriawati Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Indonesia eiawati.az@gmail.com ABSTRACT Proses belajar-mengajar

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU PROGRAM S1 PGSD SILABUS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU PROGRAM S1 PGSD SILABUS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU PROGRAM S1 PGSD SILABUS 1. IDENTITAS MATA KULIAH a. Nama Mata Kuliah : Pembaharuan PBM di SD b. Kode Mata Kuliah : GD 508 c. Bobot SKS : 2 SKS d. Semester

Lebih terperinci

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII DI MTs AS-SUNNAH KOTA CIREBON SKRIPSI

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII DI MTs AS-SUNNAH KOTA CIREBON SKRIPSI KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII DI MTs AS-SUNNAH KOTA CIREBON SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penguasaan kemampuan pedagogik pada Mahasiswa Pendidikan Geografi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan. Saat ini pendidikan dituntut untuk dapat menanamkan perannya

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan. Saat ini pendidikan dituntut untuk dapat menanamkan perannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menghadapi era globalisasi ini, pendidikan merupakan masalah penting dan fundamental dalam kaitanya dengan budaya lokal. Pendidikan merupakan suatu pembinaan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman yang mereka miliki dan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman yang mereka miliki dan mereka butuhkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dan pembelajaran sangatlah dibutuhkan oleh setiap manusia. Pendidikan dan pembelajaran dapat diberikan ketika masih kecil sampai ketahap dewasa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar sistematis, dilakukan orang-orang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS STKIP PGRI PACITAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS STKIP PGRI PACITAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS STKIP PGRI PACITAN MATA KULIAH Kode Rumpun Mata Kuliah Tingkat Semester Tanggal Revisi Profesi Pendidikan MKB 4304 Mata Kuliah Berkarya

Lebih terperinci

terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar. Sebagaimana diperbuat dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003

terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar. Sebagaimana diperbuat dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah penting dalam dunia pendidikan adalah rendahnya kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan memiliki arti bahwa lulusan pendidikan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Press, 2005), h Syafaruddin, dkk, Manajemen Pembelajaran, Cet.1 (Jakarta: Quantum Teaching, PT. Ciputat

BAB I PENDAHULUAN. Press, 2005), h Syafaruddin, dkk, Manajemen Pembelajaran, Cet.1 (Jakarta: Quantum Teaching, PT. Ciputat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Madrasah atau sekolah merupakan sebagai salah satu wahana transformasi sosial budaya dalam lingkungan masyarakat yang eksistensinya tak dapat dipungkiri. Secara sistematik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran guru Sekolah Dasar Negeri se Gugus Diponegoro di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara baik dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup Negara dan Bangsa, karena pendidikan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jogjakarta, 2013, hlm Daryanto, Inovasi Pembelajaran Efektif, Cv Yrama Widya, Bandung, 2013, hlm. 168.

BAB I PENDAHULUAN. Jogjakarta, 2013, hlm Daryanto, Inovasi Pembelajaran Efektif, Cv Yrama Widya, Bandung, 2013, hlm. 168. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Munif Chatib yang dikutip oleh Sitiava Rizema Putra menyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah, yakni antara pendidik sebagai

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA NEGERI 11 MAKASSAR

STUDI TENTANG PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA NEGERI 11 MAKASSAR 9 STUDI TENTANG PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA NEGERI 11 MAKASSAR Oleh: HUSNIA ARFAN Mahasiswa Jurusan PPKn FIS Universitas Negeri Makassar MUSTARI Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan di mulai dari kandungan, hingga dewasa yang didapatkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan di mulai dari kandungan, hingga dewasa yang didapatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Pendidikan di mulai dari kandungan, hingga dewasa yang didapatkan dari orang tua,

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN KOMPETISI GURU, KEPALA DAN PENGAWAS RA/MADRASAH BERPRESTASI TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2014

PEDOMAN PELAKSANAAN KOMPETISI GURU, KEPALA DAN PENGAWAS RA/MADRASAH BERPRESTASI TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN KOMPETISI GURU, KEPALA DAN PENGAWAS RA/MADRASAH BERPRESTASI TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2014 A. Pengantar Undang-undang RI nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dunia pendidikan Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang memprihatinkan baik dilihat dari sudut pandang internal berhubungan dengan pembangunan bangsa maupun dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat merubah pola pikir yang akan berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat merubah pola pikir yang akan berpengaruh pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kemajuan peradaban di dunia ini. Melalui pendidikan, manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gunung Jati, Bandung, 1997, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Gunung Jati, Bandung, 1997, hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan akan sumber daya manusia unggul yang memiliki kompetensi yang tinggi merupakan kebutuhan mendesak dalam menyelesaikan berbagai krisis yang terjadi di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menyambung yang Terputus dan Menyatukan yang Tercerai), Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Menyambung yang Terputus dan Menyatukan yang Tercerai), Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan secara historis operasional telah dilaksanakan sejak adanya manusia pertama di muka bumi ini, yaitu sejak Nabi Adam a.s. yang dalam Al-Qur an dinyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muda, yaitu masa kanak-kanak. Sebagaimana diungkapkan oleh Syaiful Bahri

BAB I PENDAHULUAN. muda, yaitu masa kanak-kanak. Sebagaimana diungkapkan oleh Syaiful Bahri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar membaca Al-Qur an sudah seharusnya dimulai sejak usia muda, yaitu masa kanak-kanak. Sebagaimana diungkapkan oleh Syaiful Bahri Djamarah dalam buku yang berjudul

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU PROGRAM S1 PGSD SILABUS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU PROGRAM S1 PGSD SILABUS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU PROGRAM S1 PGSD SILABUS 1. IDENTITAS MATA KULIAH a. Mata Kuliah : Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar b. Kode Mata Kuliah : GD 522 c. Bobot SKS : 3

Lebih terperinci

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MI MA ARIF NU 04 GENTASARI KECAMATAN KROYA KABUPATEN CILACAP

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MI MA ARIF NU 04 GENTASARI KECAMATAN KROYA KABUPATEN CILACAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MI MA ARIF NU 04 GENTASARI KECAMATAN KROYA KABUPATEN CILACAP SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perpustakaan yang lengkap, media dan lain sebagainya). materi yang akan disampaikan. Akan tetapi ada faktor-faktor lain yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN. perpustakaan yang lengkap, media dan lain sebagainya). materi yang akan disampaikan. Akan tetapi ada faktor-faktor lain yang harus BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar yang di selenggarakan di sekolah atau lembaga formal, dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan diri siswa secara terencana, baik perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Selain itu, pendidikan merupakan bagian integral

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kasus-kasus pembelajaran di kelas mata pelajaran Agama Islam lebih dekat dengan pembentukan perilaku daripada pengetahuan. Seorang muslim tidak dilihat dari ilmunya

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 54 UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER POSITIF SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TRAVEL GAME DI SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA Laela Sagita, M.Sc 1, Widi Asturi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. Strategi Belajar Mengajar: Untuk Fakultas. Tarbiyah Komponen MKDK. Bandung: Pustaka Setia

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. Strategi Belajar Mengajar: Untuk Fakultas. Tarbiyah Komponen MKDK. Bandung: Pustaka Setia 139 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. Strategi Belajar Mengajar: Untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK. Bandung: Pustaka Setia. 2005. Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan Teoritis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN ATAU TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU

BAB II KAJIAN TEORI DAN ATAU TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU BAB II KAJIAN TEORI DAN ATAU TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU A. Kajian Teori 1. Prodistik a. Pengertian Prodistik Berdasarkan REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA. Rabu (14/5) Prodistik adalah Program Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran atau kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang ada di sekitar kita. tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran atau kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang ada di sekitar kita. tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dewasa ini pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting demi kelangsungan kehidupan. Baik kelangsungan kehidupan seseorang hingga kelangsungan suatu bangsa.

Lebih terperinci

Arifin, Imron, Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaan, Malang : Kalimasada Press, 1994.

Arifin, Imron, Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaan, Malang : Kalimasada Press, 1994. Anjaryati, Fibriana, Pengembangan Program Full Day School Untuk Optimalisasi Perkembangan Anak, dalam http://kakadi.info/?p=368, diakses pada 16 Juni 2011. Arifin, Imron, Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-Ilmu

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, If Khoiru dkk Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, If Khoiru dkk Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, If Khoiru dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya. Ali, Mohammad. 1993. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa. Ananda Santoso.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Achmadi, Islam Paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 2005.

DAFTAR PUSTAKA. Achmadi, Islam Paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 2005. DAFTAR PUSTAKA Achmadi, Islam Paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 2005. Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004, Cet.2. Al- Ghazali, Imam, Al-Halal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya istilah pendidikan atau paedagogie berarti

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya istilah pendidikan atau paedagogie berarti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rineka Cipta, 2000), hlm Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru yang Profesional, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Rineka Cipta, 2000), hlm Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru yang Profesional, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru ialah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. 1 Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Kegiatan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di MTs Daruttauhid Malang) Oleh: Aldi Al Bani, M. Pd.I

PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di MTs Daruttauhid Malang) Oleh: Aldi Al Bani, M. Pd.I 15 PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di MTs Daruttauhid Malang) Oleh: Aldi Al Bani, M. Pd.I Abstrak Pendidikan merupakan sarana pencerdasan kehidupan bangsa. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan ialah kekuatan spiritual keagaman, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan ialah kekuatan spiritual keagaman, pengendalian diri, kepribadian, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang paling urgen bagi manusia, guna menunjang berkembangnya potensi yang dimilikinya. Diantara potensi yang harus dikembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga sangat pesat. Belum lagi pada tahun 2010 kita dihadapkan pada pasar bebas

BAB I PENDAHULUAN. juga sangat pesat. Belum lagi pada tahun 2010 kita dihadapkan pada pasar bebas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sangat penting di era sekarang ini, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) juga sangat pesat. Belum

Lebih terperinci

DESKRIPSI DAN SILABUS SEMINAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (SPAI) KU 300, 2 SKS. Oleh : Syarip Hidayat, M.Pd, MA. NIP

DESKRIPSI DAN SILABUS SEMINAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (SPAI) KU 300, 2 SKS. Oleh : Syarip Hidayat, M.Pd, MA. NIP DESKRIPSI DAN SILABUS SEMINAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (SPAI) KU 300, 2 SKS Oleh : Syarip Hidayat, M.Pd, MA. NIP. 198007082005011002 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS TASIKMALAYA 2009/2010 DESKRIPSI

Lebih terperinci

SILABUS PERKULIAHAN DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SILABUS PERKULIAHAN DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN SILABUS PERKULIAHAN DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN SUPERVISI PENDIDIKAN S1 PG PAUD REGULER Oleh: Dra. Susilowati, M.Pd NIP. 195204221978032001 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU 2012 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan seluruh uraian pembahasan skripsi di atas. Kiranya penulis

BAB V PENUTUP. Berdasarkan seluruh uraian pembahasan skripsi di atas. Kiranya penulis BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan seluruh uraian pembahasan skripsi di atas. Kiranya penulis dapat menyimpulkan secara sederhana mengenai Kompetensi Pedagogik Guru Mata PelajaranSejarah Kebudayaan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) YANG BERKARAKTER PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) YANG BERKARAKTER PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) YANG BERKARAKTER PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU Nining Andriani Dosen Prodi Pendidikan Ekonomi, FKIP Email: andriani_ning@yahoo.co.id Abstrak Rencana

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN. (Semester Ganjil 2016/2017)

PANDUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN. (Semester Ganjil 2016/2017) PANDUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (Semester Ganjil 2016/2017) PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA 2016 A. TUJUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN Praktik Kerja

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 124 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan observasi, wawancara dan studi dokumen peneliti sebagaimana yang telah diuraikan dalam bab empat, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Demikian juga piranti pendidikan yang semakin canggih, oleh

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Demikian juga piranti pendidikan yang semakin canggih, oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu berubah lantaran mengikuti perkembangan zaman, teknologi, dan budaya masyarakat, karena dari masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Soetjipto. Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, hlm. 59 Ibid, hlm. 60

BAB I PENDAHULUAN. Soetjipto. Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, hlm. 59 Ibid, hlm. 60 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu

BAB I PENDAHULUAN. berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi sebagian besar orang, berati berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya bagi Jean Piaget (1896) pendidikan berarti

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pembelajaran Intrakurikuler yang dilakukan Guru Pendidikan Agama

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pembelajaran Intrakurikuler yang dilakukan Guru Pendidikan Agama BAB V PEMBAHASAN Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan maka kegiatan selanjutnya adalah mengkaji hakikat dan makna temuan penelitian. Masing-masing temuan penelitian akan dibahas mengacu

Lebih terperinci

Research and Development Journal of Education Vol. 3 No.1 Oktober 2016 ISSN

Research and Development Journal of Education Vol. 3 No.1 Oktober 2016 ISSN PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMP K 1 PENABUR PASAR BARU JAKARTA PUSAT 1 Mohammad Ramadona dan 2 Rian Wibowo 1 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Indraprasta

Lebih terperinci

BAB III PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH MANAJEMEN PENDIDIKAN (MP) A. Gambaran Umum Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan

BAB III PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH MANAJEMEN PENDIDIKAN (MP) A. Gambaran Umum Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan BAB III PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH MANAJEMEN PENDIDIKAN (MP) A. Gambaran Umum Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan 1. Sejarah dan Dinamika Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan Jurusan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI SARJANA (S1) BAGI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH (DUAL

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI SARJANA (S1) BAGI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH (DUAL PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI SARJANA (S1) BAGI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH (DUAL MODE SYSTEM) DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Karakteristik guru Geografi yang sudah sertifikasi pada SMA Negeri di Kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan ini terdapat 8 guru yang sudah sertifikasi dari

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Kompetensi profesional guru dalam penguasaan materi pembelajaran. untuk meningkatkan minat belajar Al-Qur an Hadits siswa di MTs

BAB V PEMBAHASAN. A. Kompetensi profesional guru dalam penguasaan materi pembelajaran. untuk meningkatkan minat belajar Al-Qur an Hadits siswa di MTs BAB V PEMBAHASAN A. Kompetensi profesional guru dalam penguasaan materi pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar Al-Qur an Hadits siswa di MTs Sultan Agung Jabalsari Tulungagung. Sebagai upaya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang paling mulia, karena manusia diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna. Di samping manusia mempunyai potensi untuk tumbuh dan

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENGELOLAAN PROSES DI SD NEGERI 10 MANDONGA JURNAL PENELITIAN OLEH: DEWI HERNIA NENGSIH G2G

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENGELOLAAN PROSES DI SD NEGERI 10 MANDONGA JURNAL PENELITIAN OLEH: DEWI HERNIA NENGSIH G2G ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENGELOLAAN PROSES JURNAL PENELITIAN OLEH: DEWI HERNIA NENGSIH G2G1 15 148 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2017 1 ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu agenda utama pemerintah Indonesia dalam pembangunan nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293.

BAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam sejarah peradaban manusia merupakan salah satu komponen yang paling urgen. Aktivitas ini telah dimulai sejak manusia pertama ada di dunia sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Menurut Mulyasa, pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Menurut Mulyasa, pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Menurut Mulyasa, pembelajaran pada hakikatnya adalah interaksi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. diinginkan untuk siswa dapat diraih dengan baik dan optimal.

BAB II KAJIAN TEORI. diinginkan untuk siswa dapat diraih dengan baik dan optimal. BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Pengertian Kompetensi Guru Pada dasarnya tugas seorang guru tidak dapat dianggap mudah, karena tugas dan tanggung jawab mereka sangatlah berat. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

A. IDENTITAS MATA KULIAH

A. IDENTITAS MATA KULIAH SILABUS A. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Matakuliah : Ilmu Pendidikan Nomor Kode : Jumlah sks : 2 sks Semester : 1 Program Studi : Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali Jenjang : S1 Prasyarat : - Dosen

Lebih terperinci

DAFTAR RUJUKAN. Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam,Jakarta: Bumi Aksara, Nazarudin, Manajemen Pembelajaran, Yogyakarta: Teras, 2007.

DAFTAR RUJUKAN. Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam,Jakarta: Bumi Aksara, Nazarudin, Manajemen Pembelajaran, Yogyakarta: Teras, 2007. DAFTAR RUJUKAN Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam,Jakarta: Bumi Aksara, 1995. Nazarudin, Manajemen Pembelajaran, Yogyakarta: Teras, 2007. Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Agama Islam, Jakarta; Raja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran utama. Menurut Usman

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran utama. Menurut Usman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran utama. Menurut Usman proses belajar mengajar

Lebih terperinci

Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas.

Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas. Modul ke: 01Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas. Yusman, SE.,

Lebih terperinci