KOMISI PEMILIHAN RAYA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Transkripsi

1

2 Lampiran SIDANG PELANGGARAN PEMILIHAN RAYA EKSEKUTIF PUSAT IPB TAHUN 2014 BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 1. Sidang Pelanggaran Pemira Eksekutif Pusat IPB yang selanjutnya disebut Sidang Pelanggaran adalah sidang yang diadakan oleh KPR IPB sebagai bentuk tindak lanjut dari : a. pelaporan pelanggaran kampanye pasangan calon dan/atau tim suksesnya yang diterima oleh P3 IPB. b. pelaporan pelanggaran dalam proses pemungutan dan/atau penghitungan suara yang dilakukan oleh pasangan calon, tim sukses dan/atau saksi calon yang diterima oleh P3 IPB. 2. Pelapor adalah pihak yang melaporkan atau mengumpulkan berkas pelaporan pelanggaran kampanye kepada P3 IPB. 3. Terlapor adalah pihak yang dilaporkan oleh pelapor yang dalam hal ini adalah salah satu pasangan calon dan/atau tim suksesnya dan/atau saksi calon. 4. Saksi adalah pihak yang melihat, mendengar, dan/atau mengalami sendiri terjadinya pelanggaran selama kegiatan Pemilihan Raya Eksekutif Pusat IPB berlangsung dan dapat memberikan keterangan guna kepentingan persidangan serta bukan merupakan pihak terlapor dan pelapor. 5. Saksi dihadirkan oleh pihak pelapor dan/atau pihak terlapor yang memberikan kesaksian tentang pelanggaran yang dilaporkan. 6. Bukti adalah sesuatu yang menyatakan kebenaran suatu peristiwa; keterangan nyata; tanda. BAB II Pelaksanaan Sidang Pelanggaran Pasal 2 1. Sidang Pelanggaran dilaksanakan pada : a. 1x24 jam setelah KPR IPB menerima surat pengajuan pelaksanaan Sidang Pelanggaran dari P3 IPB, dan/atau b. tanggal 14 November 2014 pukul WIB. 2. Pelaksanaan Sidang Pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) poin (a) dilakukan jika terdapat pengajuan pelaksanaan Sidang Pelanggaran yang dapat mengakibatkan didiskualifikasinya pasangan calon dari kegiatan pemira.

3 3. Sidang pelanggaran dilaksanakan secara tertutup yang dihadiri oleh a. KPR; b. P3; c. pasangan calon; d. dua orang perwakilan tim sukses; e. dua orang perwakilan MPM KM IPB; f. pelapor; g. terlapor; dan h. saksi. 4. Jika pasangan calon dan/atau tim suksesnya terlambat menghadiri sidang pelanggaran maka pasangan calon tersebut dan tim suksesnya harus menyetujui jalannya sidang pelanggaran beserta hasil sidang pelanggaran yang telah dilaksanakan sebelumnya. 5. Jika pasangan calon dan/atau tim suksesnya tidak menghadiri sidang pelanggaran maka pasangan calon tersebut dan tim suksesnya harus menyetujui jalannya sidang pelanggaran beserta hasilnya. Pasal 3 Mekanisme Sidang Pelanggaran 1. Pembukaan sidang oleh presidium I sebagai pemimpin sidang 2. Pemilihan dan penetapan presidium II dan presidium III 3. Pembahasan dan penetapan tata tertib sidang 4. Pembahasan dan penetapan agenda sidang 5. Pemimpin sidang menanyakan kepada P3 IPB apakah ada pelaporan pelanggaran a. Jika tidak ada, maka pemimpin sidang menutup persidangan dengan kesimpulan tidak ada pelanggaran yang akan disidangkan. b. Jika ada, maka pemimpin sidang meminta P3 IPB untuk menyerahkan berkas pelanggaran ke meja pimpinan sidang. 6. Pemimpin sidang membacakan rekapitulasi pelanggaran-pelanggaran yang dilaporkan 7. Pemimpin sidang memproses pelanggaran kasus per kasus sesuai dengan urutan waktu pelaporan. Tata cara persidangan kasus per kasus nya sebagai berikut : a. Pelapor memberikan penjelasan mengenai pelanggaran yang dilaporkan b. Terlapor memberikan penjelasan mengenai laporan pihak pelapor c. Pelapor menanggapi jawaban terlapor (Replik) d. Terlapor menanggapi tanggapan pelapor (Duplik) e. Pembuktian oleh pelapor (pemimpin sidang, anggota KPR, anggota P3 dan pihak terlapor mengajukan pertanyaan terhadap bukti yang diajukan) f. Pembuktian oleh terlapor (pemimpin sidang, anggota KPR, anggota P3 dan pelapor mengajukan pertanyaan terhadap bukti yang diajukan) g. Penarikan kesimpulan oleh pihak terlapor dan pelapor.

4 8. Untuk kasus-kasus berikutnya kembali ke proses sebagaimana dimaksud dalam ayat (7) dari poin (a) sampai poin (g). 9. Pembacaan putusan-putusan oleh pimpinan sidang setelah melakukan rapat pleno KPR. 10. Pemimpin sidang membacakan keputusan akhir persidangan (setelah melakukan pleno KPR) 11. Pemimpin sidang menutup jalannya persidangan BAB III Penutup Pasal 4 Segala ketentuan lain yang belum diatur dalam ketetapan ini akan diputuskan kemudian.

5 PENJELASAN ATAS SK No. 016/TAP/KPR-DPM KM/XI/2014 TENTANG SIDANG PELANGGARAN PEMILIHAN RAYA EKSEKUTIF PUSAT IPB TAHUN 2014 BAB I Pasal 1 Ayat 1 Ayat 2 Ayat 3 Ayat 4 Ayat 5 Ayat 6 Bukti yang dimaksud sesuai dengan SK No. 001/TAP/P3-DPM KM/IX/2014 BAB II Pasal 2 Ayat 1 Yang dimaksud pukul WIB adalah sesuai dengan waktu di jam KPR yang mengacu pada sistem operasi android GMT+7 Ayat 2 Ayat 3 Ayat 4 Ayat 5 Pasal 3 Ayat 1

6 Ayat 2 Ayat 3 Ayat 4 Ayat 5 Ayat 6 Ayat 7 (a) Ayat 7 (b) Ayat 7 (c) Ayat 7 (d) Ayat 7 (e) Pembuktian yang dimaksud dilakukan sesuai dengan SK No. 001/TAP/P3-DPM KM/IX/2014 Ayat 7 (f) Pembuktian yang dimaksud dilakukan sesuai dengan SK No. 001/TAP/P3-DPM KM/IX/2014 Ayat 7 (g) Ayat 8 Ayat 9 Ayat 10 Ayat 11 BAB III Pasal 4