BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara etimologi, istilah karakter berasal dari bahasa latin character, yang
|
|
- Sri Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Karakter Secara etimologi, istilah karakter berasal dari bahasa latin character, yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian, dan akhlak. Secara terminologi karakter diartikan sebagai sifat manusia pada umumnya yang bergantung pada faktor kehidupannya sendiri. Sedangkan Fitri (2012:20) menyatakan bahwa Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan, yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Kurniawan (2015:42) berpendapat bahwasannya Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau juga kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan mendasari cara pandang, berpikir, sikap, dan cara bertindak orang tersebut. Samani (2012:41) karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Menurut Fitri (2012:21) Karakter dapat juga diartikan sama dengan akhlak dan budi pekerti sehingga karakter bangsa sama dengan akhlak bangsa atau budi pekerti. Dari pernyataan diatas karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang terbentuk dalam lingkup keluarga 8
2 9 dan masyarakat yang menunjukkan ciri khas kepribadiannya, sehingga karakterkarakter tersebut dapat dibentuk tetapi tidaklah mudah memerlukan proses yang sangat panjang melalui pendidikan. a. Pengertian Pendidikan Karakter Pendidikan karakter merupakan usaha dalam mengembangkan nilai-nilai karakter peserta didik dan menanamkan kebiasaan yang baik sehingga peserta didik memiliki kepribadian yang baik di sekolah maupun di kehidupan seharihari. Pengertian pendidikan karakter menurut Samani (2012:43) yaitu : suatu upaya proaktif yang dilakukan baik oleh sekolah maupun pemerintah untuk membantu siswa mengembangkan inti pokok dari nilai-nilai etik dan nilai-nilai kinerja, seperti kepedulian, kejujuran, kerajinan, fairness, keuletan dan ketabahan,tanggung jawab, menghargai diri sendiri dan orang lain. Menurut pendapat Fadlillah (2013:23) pendidikan karakter yaitu suatu bentuk pengarahan dan bimbingan supaya seseorang mempunyai tingkah laku yang baik sesuai dengan nilai-nilai moralitas dan keberagaman. Sedangkan menurut Kurniawan (2015:42) Pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk membentuk watak atau kepribadian seseorang berdasarkan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan lingkungan keluarga. Selain itu berbeda pendapat pula dengan yang dinyatakan Suyadi (2013:6) pendidikan karakter dapat diartikan sebagai upaya sadar dan terencana dalam mengetahui kebenaran atau kebaikan, mencintainya dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah suatu bimbingan dalam membentuk watak atau sifat manusia agar memiliki tingkah laku yang positif dan sesuai dengan nilai-nilai moralitas. masyarakat, bangsa, dan negara yang menunjukkan ciri khas kepribadiannya. Sehingga karakter-karakter tersebut
3 10 dapat dibentuk tetapi tidaklah mudah memerlukan proses yang sangat panjang melalui pendidikan. b. Tujuan Pendidikan Karakter Berkaitan dengan masalah pendidikan, maka tidak akan lepas dari tujuan yang akan dicapai. Begitu pula dengan pendidikan karakter, tentunya memiliki tujuan tersendiri, tetapi tidak menyimpang dari tujuan pendidikan yang ada. Diharapkan pula pendidikan karakter dapat mendukung dan menyempurnakan tujuan pendidikan sehingga tujuan pendidikan tersebut dapat tercapai dan mendapat hasil yang optimal. Fadlillah (2013:26) tujuan pendidikan karakter ialah untuk mempersiapkan anak supaya mempunyai karakter yang baik, yang mana nantinya ketika anak dewasa sudah menjadi kebiasaan dalam kesehariannya. Selain itu tujuan pendidikan karakter lebih intensif kepada nilai-nilai yang dapat tertanam dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Sedangkan menurut Tujuan pendidikan karakter menurut Fitri (2012:22) adalah membentuk dan membngun pola pikir, sikap, dan perilaku peserta didik agar menjadi pribadi yang positif, berakhlak karimah, berjiwa luhur, dan bertanggung jawab. Sehingga penanaman pendidikan karakter hendaknya dilakukan sejak dini agar dapat menumbuhkan karakter pada peserta didik yakni menjadi anak yang lebih tangguh, kreatif, dan beratnggungjawab serta akhlak yang leih baik lagi. Kemendiknas (2011:7) menyatakan bahwa tujuan pendidikan karakter yaitu : 1) Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik; 2) Membangun bangsa yang berkarakter
4 11 Pancasila; 3) Mengem-bangkan potensi warganegara agar memiliki sikap percaya diri, bangga pada bangsa dan negaranya serta mencintai umat manusia. Dari beberapa penjelasan mengenai tujuan dari pendidikan karakter maka dapat dipahami mengenai tujuan dari pendidikan karakter itu sendiri adalah Menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai positif agar membentuk akhlak yang baik serta menanamkan dan memfasilitasi bentuk pendidikan yang baik dan positif sehingga peserta didik dapat menjadi pribadi yang unggul, bermartabat, dan berwawasan luas. c. Manfaat Pendidikan Karakter Penanaman pendidikan karakter sejak dini sangatlah penting, agar peserta didik mampu menjadi pribadi yang lebih baik, unggul, dan bermartabat. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan merekomendsikan agar menyisipkan suatu ajaran dalam membentuk karakter pada setiap kegiatan pembelajaran. Diharapkan melalui adanya pendidikan karakter ini dapat mengurangi degradasi moral yang sedang terjadi serta membentuk peserta didik yang lebih positif. Manfaat pendidikan karakter menurut Fadlillah (2013:27) yaitu menjadikan manusia agar kembali kepada fitrahnya, yaitu selalu menghiasi kehidupannya dengan nilai-nilai kebajikan yang telah digariskan. Pendidikan karakter yang dilakukan pada usia dini merupakan wujud nyata dalam mempersiapkan generasi yang berkarakter demi kemajuan dan kemakmuran bangsa. Maka dari itu Rachmah (2013:9) menyatakan bahwa pendidikan karakter merupakan usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik (habituation) sehingga peserta didik
5 12 mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadian baik sebagai warga negara maupun individu. Selain itu, ada beberapa fungsi dari pendidikan karakter menurut Kemendiknas (2011:7) yaitu : 1) membangun kehidupan kebangsaan yang multikultural; 2) membangun peradaban bangsa yang cerdas, berbudaya luhur, dan mampu mengkontribusi terhadap pengembangan kehidupan ummat manusia; 3) membangun potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik serta keteladanan baik; 4) membangun sikap warganegara yang cinta damai, kreatif, mandiri, dan mampu hidup berdampingan dengan bangsa lain dalam suatu harmoni. Dari beberapa fungsi dan manfaat pendidikan karakter dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter dapat membentuk dan mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik tetapi tetap dibimbing dan diarahkan agar dapat berkembang dengan optimal dan tidak menyimpang dari nilai-nilai budaya yang ada. d. Prinsip-Prinsip Pendidikan Karakter Melaksanakan pendidikan karakter tidaklah mudah seperti yang bisa dibayangkan, karena dalam mengupayakan pendidikan karakter secara maksimal ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan. Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa dijadikan pedoman untuk pendidikan karakter (Fadlillah, 2013:30) yaitu : 1) Karaktermu ditentukan oleh apa yang kamu lakukan, bukan apa yang kamu yakini atau kamu katakan. Maka dari itu sebaiknya pendidikan karakter itu dilaksanakan tidak hanya secara teori namun, langsung dilaksanakan oleh peserta didik itu sendiri dengan mengambil contoh di kehidupan sehari-hari; 2) Setiap keputusan yang kamu ambil menentukan akan menjadi orang macam apa dirimu.
6 13 Jadi, setiap peserta didik harus mengambil keputusan akan menjadi seseorang yang lebih baik sesuai potensi yang dimiliki dengan bantuan bimbingan orangorang disekitarnya; 3) Karakter yang baik mengandaikan bahwa hal yang baik itu dilakukan dengan cara-cara yang baik., bahkan seandainya pun kamu harus membayarnya secara mahal disebabkan akan mengandung resiko. Sebaiknya, peserta didik harus berpikiran secara positif, jika penanaman karakter sebenarnya mudah dilakukan sehari-hari jika lingkungan disekitarnya sangat mendukung untuk berbuat yang lebih baik lagi. Selanjutnya, 4) Jangan pernah mengambil perilaku yang buruk yang dilakukan oleh orang lain sebagai patokan bagi dirimu. Kamu dapat memilih patokan yang lebih bagus dari mereka. Prinsip ini dimaksudkan agar peserta didik hanya mencontoh perilaku yang baik, dan meninggalkan perilaku yang buruk. Perilaku yang baik hendaknya dilakukan atau diterapkan oleh peserta didik pada kehidupan sehari-harinya; 5) Bayaran bagi mereka yang mempunyai karakter baik adalah kamu menjadi pribadi yang lebih baik. Ini akan membuat dunia menjad tempat yang lebih baik untuk dihuni. Hendaknya orang berperilaku baik, maka ia akan lebih mengenal lingkungan sekitarnya dengan orang lebih baik pula. Dari beberapa prinsip yang dikemukakan tersebut bahwa pendidikan karakter ditekankan pada bagaimana seorang pendidik memberikan pengertian tentang pendidikan karakter itu sendiri. Maka dari itu, seorang pendidik sebaiknya menjadi teladan yang baik bagi peserta didik, agar peserta didik mampu mencontoh dan menerapkannya dikehidupan sehari-hari.
7 14 e. Nilai-nilai Pendidikan Karakter Kementrian Agama, melalui Direktorat Jendral Pendidikan Islam (dalam Suyadi, 2013:7) menggungkapkan bahwa nilai karakter merujuk pada sifat yang dimiliki oleh Rasulullah yakni Nabi Muhammad SAW sebagai tokoh agung yang paling berkarakter. Ada empat karaker yang paling terkenal dari Beliau yaitu : 1) Shiddiq (berkata benar); 2) Amanah (dapat dipercaya); 3) Tabligh (menyampaikan kebenaran); 4) dan Fathanah (menyatunya kata dan perbuatan). Dari keempat karakter yang dimiliki Beliau hendaknya dapat dikembangkan menjadi karakterkarakter lainnya. Menurut Kemendiknas (2010:9-10) ada 18 nilai-nilai pendidikan karakter, yaitu sebagai berikut : 1) Religius, sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain; 2) Jujur, perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan; 3) Toleransi, sikap tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya; 4) Disiplin, tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan; 5) Kerja keras, perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya; 6) Kreatif, berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki; 7) Mandiri, sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas; 8) Demokratis, cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya
8 15 dan orang lain; 9) Rasa ingin tahu, sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Nilai pendidikan karakter selanjutnya yaitu 10) Semangat kebangsaan, cara berpikir, bertindak dan berwawa-san yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri sendiri dan kelompoknya; 11) Cinta tanah air yaitu cara berpikir, bertindak, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa; 12) Menghargai prestasi, sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui serta menghormati keberha-silan orang lain; 13) Komunikatif, tindakan yang memperlihatkan rasa senang ber-bicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain; 14) Cinta damai, sikap, perkatan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya; 15) Gemar membaca, kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya; 16) Peduli lingkungan, sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi; 17) Peduli sosial, sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membu-tuuhkan; 18) Tanggung jawab, sikap dan perilaku seseorang untuk melaksankan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, masya-rakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.
9 16 Nilai nilai pendidikan karakter diatas merupakan hasil dari pengembangan pendidikan karakter di Indonesia dan dianjurkan untuk diterapkan di berbagai jenjang pendidikan. f. Nilai Karakter Peduli Lingkungan Peduli Lingkungan (Fadlillah, 2013:41) merupakan salah satu nilai-nilai karakter yang diterapkan. Nilai karakter peduli lingkungan ditujukan untuk mencegah kerusakan pada lingkungan alam sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.. Sedangkan Khairoh (2014:521) menyatakan bahwa dalam tingkat sekolah peduli lingkungan dapat diterapkan kepada siswa dapat dibimbing untuk menggunakan barang secara bertanggung jawab, kritis terhadap persoalan lingkungan sekitar, tidak menambahkan polusi, dan menggunakan alam sesuai dengan kebutuhan secara wajar dan seimbang. Maka dari itu nilai karakter peduli lingkungan sangatlah penting untuk ditanamkan agar siswa lebih kritis lagi dalam menjaga lingkungan sekitarnya. Salah satu upaya penanaman nilai karakter peduli lingkungan dengan adanya program green school. Hendaknya setiap nilai karakter memiliki indikator keberhasilan. Indikator ini untuk mengetahui apakah nilai peduli lingkungan ini sudah ditanamkan dengan baik. Indikator nilai peduli lingkungan sebagai berikut.
10 17 Tabel 2.1 Indikator Keberhasilan Nilai Karakter Peduli Lingkungan Indikator Sekolah 1. Pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian sekolah 2. Tersedianya tempat pembuangan sampah dan tempat cuci tangan 3. Menyediakan kamar mandi dan air bersih. 4. Pembiasaan hemat energi 5. Membuat biopori di area sekolah 6. Membangun saluran pembuangan air limbah dengan baik 7. Melakukan pembiasaan memisahkan jenis sampah organik dan anorganik 8. Penugasan pembuatan kompos dari sampah organik. 9. Menyediakan peralatan kebersihan. 10. Membuat tandon penyimpanan air. 11. Memprogramkan peduli bersih lingkungan. Indikator Kelas 1. Memelihara lingkungan kelas 2. Tersedianya tempat pembuangan sampah di dalam kelas 3. Pembiasaan hemat energi 2. Green School Green School merupakan salah satu program dari Pemerintah dalam menanamkan nilai karakter peduli lingkungan. Program ini adalah program dalam rangka persiapan untuk sekolah Adiwiyata. Adiwiyata merupakan salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Windawati (2015:17) menyatakan bahwa Green school merupakan sekolah yang memiliki komitmen dan secara sistematis mengembangkan program-program untuk menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan ke dalam seluruh aktivitas sekolah. Sedangkan menurut Hafidhoh (2015:17) Sekolah hijau (Green School) sebagai bagian dari sekolah yang berwawasan lingkungan, merupakan suatu program pendidikan lingkungan. Jadi dapat ditarik kesimpulan
11 18 bahwasannya Green School merupakan salah satu program yang diterapkan di sekolah untuk menanamkan nilai karakter peduli lingkungan pada siswa, agar siswa mampu menjaga lingkungan dan memanfaatkan lingkungan dengan baik. Dari pengertian Adiwiyata dan green school diatas perbedaannya yaitu green school merupakan suatu program yang dibentuk untuk mempersiapkan sekolah menjadi sekolah Adiwiyata. a. Tujuan dan Manfaat Green School Menurut Materi Sosialisasi Radar (2016:2) tujuan dari Green School yaitu 1) Memupuk rasa cinta dan peduli terhadap lingkungan sejak dini; 2) Melestarikan lingkungan hidup; 3) Memulai penyelamatan lingkungan dan alam yang dimulai dari lingkungan terkecil; 4) Menjadikan siswa dan guru sebagai agen terdepan dalam pelaksanaan Participatory Eco-Education Appraisal sehingga menjadi contoh utama nantinya dalam pelestarian lingkungan pada masyarakat yang lebih luas lagi; 5) Untuk memperoleh dan memberikan informasi kepada masyarakat a- kan pentingnya menjaga lingkungan sekitar baik dari tempat tinggal, kantor pemerintahan, sampai sekolah; 6) Untuk memperoleh gambaran secara umum tentang pendidikan hijau disekolah yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atas pengembangan, pembinaan dan peningkatan mutu lingkungan sekolah hijau; dan 7) Sebagai bahan masukan pada pihak yang memerlukan bahan pertimbangaan dalam usaha pembinaan lingkungan hijau di sekolah. Dari beberapa tujuan dapat disimpulkan bahwa tujuan dari green school adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik.
12 19 Suatu program yang diterapkan tentu memiliki manfaat yang sangat penting. Begitupulah Green School mampu meningkatkan kualitas lingkungan hijau disekitar sekolah dan menumbuhkan Pembiasaan Budi Pekerti (PBP) pada aspek lingkungan hijau melalui pembelajaran aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan di lingkungan sekolah. b. Landasan Hukum Green School Landasan Hukum dari program Green School menurut Tim Jawa Pos (2016:4) selaku penyelenggara Green School Festival di kota Malang adalah sebagai berikut : 1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2) Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Bahwa kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun telah mengancam kelangsungan perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang sungguh-sungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan; bahwa pemanasan global yang semakin meningkat mengakibatkan perubahan iklim sehingga memperparah penurunan kualitas lingkungan hidup karena itu perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; 3) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 13 Tahun 2016 tentang program pembiasaan budi pekerti (PBP) Tujuannya adalah untuk menciptakan iklim sekolah yang menyenangkan bagi seluruh warga sekolah dan menumbuhkan budi pekerti anak bangsa, salah
13 20 satu aspeknya adalah tentang pembiasaan cinta pada lingkungan hidup melalui pembelajaran kreatif, inovatif dan menyenangkan di lingkungan sekolah. 4) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata Permendikbud Nomor 05 Tahun 2013 sesuai pasal 1 menyatakan bahwa (1) Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, (2) Program Adiwiyata adalah program untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. 5) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2269/MENKES/PER/XI/2011 tentang Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Landasan hukum ini digunakan untuk pembiasaan terhadap siswa dalam berperilaku hidup bersih dan sehat. 6) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1429/ Menkes/SK/XH/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah. Landasan hukum tersebut digunakan untuk landasan pembentukan lingkungan sekolah bersih dan sehat. 7) Keputusan bersama Tanggal 3 Juni 2005 antara KNLH dan Departemen Pendidikan Nasional Nomor: KEP. 07/MENLH/06/2005 dan Nomor: 05/VI/KB/2005 tentang Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup. c. Pendidikan Lingkungan Hidup Program green school merupakan salah satu upaya penanaman nilai karakter peduli lingkungan yakni menanamkan pendidikan lingkungan hidup pada siswa. Menurut Nurani (2014:54) Pendidikan lingkungan perlu diajarkan karena
14 21 bertujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menambah pengetahuan dan menumbuhkan kepedulian dalam upaya memperbaiki kualitas hidup yang bersahabat dengan alam serta ramah terhadap lingkungan. Menurut Adam (2014:166) Pendidikan lingkungan hidup diperlukan upaya penyadaran masyarakat akan kepedulian ter-hadap kelestarian lingkungan, menanamkan pengertian masyarakat terhadap permasalahannya, menumbuhkan rasa partisipasi dalam memelihara sumber daya alam sekitar agar tetap terlihat indah dan sehat. Menurut Alpusari (2013:11) Konsep pendidikan lingkungan hidup bagi siswa diarahkan untuk menciptakan pengetahuan, sikap dan prilaku seseorang agar memiliki wawasan konservasi yang bermuara pada peningkatan kualitas hidup pada siswa itu sendiri. B. Kajian Penelitian yang Relevan Untuk mendukung penelitian ini, peneliti menemukan beberapa kajian hasil penelitian yang sesuai dengan apa yang akan peneliti lakukan diantaranya yaitu: 1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Ary Windawati dan Dewi Liesnoor Setyawati (2015) dengan judul Evaluasi Program Sekolah Hijau (Green School) di SMA Negeri 7 Purworejo sebagai persiapan menuju rintisan SWALIBA (Sekolah Berwawasan Lingkungan dan Mitigasi Bencana). Perbedaan penelitian yang dilakukan terletak pada mengevaluasi program green school. Penelitian yang akan dilakukan hanya sebatas program green school dalam menanamkan nilai karakter peduli lingkungan. Keunggulan dari penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian yang dilakukan akan mengetahui penerapan green
15 22 school dalam menanamkan nilai karakter peduli lingkungan pada siswa sekolah dasar. 2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Lutfiana Khairoh Dkk (2014) dengan judul Pengembangan buku cerita IPA Terpadu bermuatan Pendidikan Karakter Pe-duli Lingkungan pada Tema Pencemaran Lingkungan. Perbedaan penelitian yang dilakukan yakni terletak pada penanaman nilai karakter peduli lingku-ngan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Lutfiana Khairoh yakni tentang pe-ngembangan buku cerita dengan bernuatan pendidikan karakter. Penelitian ini jelas berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan. Keunggulan penelitian yang akan dilakukan yakni penanaman nilai karakter peduli lingkungan dengan penerapan program green school. C. Kerangka Pikir SDN Purwantoro 4 Malang merupakn salah satu sekolah yang pernah mengikuti program Green School Festival kota malang. Green School dilakukan untuk menanamkan karakter peduli lingkungan pada siswa-siswi untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Berikut kerangka pikiran penelitian yang akan dilakukan.
16 23 SDN Purwantoro 4 Sekolah yang melaksanakan program green school Kondisi Fakta : Masih ada siswa yang belum mampu menjaga lingkungan dengan baik. Kondisi Ideal : Siswa seharusnya mampu menjaga lingkungan dengan baik agar sekolah terlihat bersih dan nyaman untuk belajar Pelaksanaan program Green School Penanaman nilai karakter peduli lingkungan Kendala yang dihadapi dalam pelaksaan green school Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala pada pelaksanaan green school Penerapan Program Green School dalam Menanamkan Nilai Karakter Peduli Lingkungan di SDN Purwantoro 4 Malang Gambar 2.1. Kerangka Pikir
Memahami Budaya dan Karakter Bangsa
Memahami Budaya dan Karakter Bangsa Afid Burhanuddin Kompetensi Dasar: Memahami budaya dan karakter bangsa Indikator: Menjelaskan konsep budaya Menjelaskan konsep karakter bangsa Memahami pendekatan karakter
Lebih terperinciKompetensi Inti Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1 Oleh Drs. H. Syaifuddin, M.Pd.I Pengantar Ketika membaca tema yang disodorkan panita seperti yang tertuang dalam judul tulisan singkat
Lebih terperinciPEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21
PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21 Machful Indra Kurniawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah dasar merupakan bagian dari pendidikan nasional yang mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber daya manusia yang professional secara akademik dan tangguh/kreatif secara karakter. Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan sosial yang sering terjadi di masyarakat membuktikan adanya penurunan moralitas, kualitas sikap serta tidak tercapainya penanaman karakter yang berbudi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Permasalahan karakter saat ini banyak diperbincangkan. Berbagai persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Definisi Pendidikan Karakter 2.1.1 Pendidikan Karakter Menurut Lickona Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten
A. Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan pendidikan karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah SDN 2 Pasirtamiang. Hal ini disebabkan, visi sekolah yang menjunjung pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan akan berlangsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didik. Tujuan yang diharapkan dalam pendidikan tertuang dalam Undang-undang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik. Tujuan yang diharapkan dalam pendidikan tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu, serta membimbing seseorang untuk mengembangkan segala
Lebih terperinciMEMBANGUN KARAKTER MELALUI INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DI LINGKUNGAN KELUARGA. Listyaningsih
MEMBANGUN KARAKTER MELALUI INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DI LINGKUNGAN KELUARGA Listyaningsih Emai: listyaningsih@unesa.ac.id Universitas Negeri Surabaya ABSTRAK Dalam rangka membangun karakter setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional memiliki peranan yang sangat penting bagi warga negara. Pendidikan nasional bertujuan untk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
9 BAB II LANDASAN TEORI A. Moral dalam Sastra Moral dari segi etimologis berasal dari bahasa latin yaitu Mores yang berasal dari suku kata Mos. Mores berarti adat istiadat, kelakuan, tabiat, watak, akhlak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan manusia untuk merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan penting dalam proses
Lebih terperinciPrioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan
PENDIDIKAN KARAKTER LATAR BELAKANG Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005 2025 (UU No 17 Tahun 2007) antara lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia internasional saat ini. Hal ini dipicu oleh perilaku manusia yang kurang peduli pada
Lebih terperinciPendidikan Kewarganegaraan
Modul ke: 13Fakultas EMAIL FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN Program Studi PRODI MANAJEMEN Pendidikan Kewarganegaraan Kebijakan dan Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa HARTRI PUTRANTO,SE.MM HP : 08161193748
Lebih terperinciBAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan berlangsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan sebuah usaha yang ditempuh oleh manusia dalam rangka memperoleh ilmu yang kemudian dijadikan sebagai dasar untuk bersikap dan berperilaku. Karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tes merupakan sebuah instrumen yang berfungsi sebagai media evaluasi. Tes biasa digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa selama periode tertentu. Tes di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai tanggungjawab untuk mendidik peserta didiknya. Sekolah menyelenggarakan proses belajar mengajar dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan kewarganegaraan (PKn) menjadi bagian penting dalam suatu pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari keberadaan pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku manusia. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk menghasilkan sumber daya manusia sehingga terjadilah
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN
WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara. Semua negara membutuhkan pendidikan berkualitas untuk mendukung kemajuan bangsa, termasuk Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan elemen yang sangat penting dalam perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program pendidikan yang ada diperlukan kerja keras
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan dalam penelitian. Sub judul tersebut yaitu latar belakang, fokus masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak mungkin bisa memisahkan hidupnya dengan manusia lain. Sudah bukan rahasia lagi bahwa segala bentuk kebudayaan, tatanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membangun banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan. secara alamiah melalui pemaknaan individu terhadap pengalaman-pengalamannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Setiap bentuk aspek kehidupan manusia baik pribadi, keluarga, kelompok maupun
Lebih terperinciKETERKAITAN NILAI, JENJANG KELAS DAN INDIKATOR UNTUK SMP-SMA
KETERKAITAN NILAI, JENJANG KELAS DAN INDIKATOR UNTUK SMP-SMA NILAI INDIKATOR 7 9 10-12 Religius: Sikap dan perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama dianutnya, Toleran terhadap pelaksanaan ibadah
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM PEMBELAJARAN SMA
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM PEMBELAJARAN SMA Heri Supranoto Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Heri_supranoto@yahoo.com Abstrak Mengacu kepada berbagai peraturan perundang-undangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang. Pendidikan bersifat umum bagi semua orang dan tidak terlepas dari segala hal yang berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Tujuan utama pendidikan yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan tujuan tersebut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter kepada generasi penerus bangsa yang berakar pada nilai karakter dari budaya bangsa dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya pembangunan nasional suatu negara, sebab pendidikan merupakan tonggak dalam majunya suatu negara. Peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak zaman pemerintahan Ir. Soekarno, ada tiga hal penting yang menjadi tantangan. Pertama adalah mendirikan negara yang bersatu dan berdaulat, kedua adalah membangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan nasional. Menurut Samani dan Harianto (2011:1) paling tidak ada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak awal kemerdekaan bangsa Indonesia sudah bertekat menjadikan pembangunan karakter bangsa sebagai bahan penting dan tidak dipisahkan dari pembangunan nasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. Negara Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kepribadian dan perilaku mereka sehari-hari. Krisis karakter yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis yang dialami bangsa Indonesia tidak hanya krisis ekonomi maupun politik, tapi lebih dari itu, bangsa kita tengah mengahadapi krisis karakter atau jati diri yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah mengundang berbagai musibah dan bencana di negri ini. Musibah dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara faktual, data realistik menunjukkan bahwa moralitas maupun karakter bangsa saat ini telah runtuh. Runtuhnya moralitas dan karakter bangsa tersebut telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proses pembelajaran hendaknya menerapkan nilai-nilai karakter.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini proses pembelajaran hendaknya menerapkan nilai-nilai karakter. Hal tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan karakter di Indonesia. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut,
Lebih terperinci2015 PERANAN PROGRAM ADIWIYATA DALAM MEMBINA KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN SISWA DI SMP NEGERI 6 BANDUNG
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan hidup merupakan segala sesuatu yang berada di bumi, yang terdiri dari komponen biotik maupun abiotik. Lingkungan hidup abiotik terdiri dari tanah, air,
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PROGRAM GREEN SCHOOL DALAM MENANAMKAN NILAI KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI SDN PURWANTORO 4 MALANG SKRIPSI
ANALISIS PENERAPAN PROGRAM GREEN SCHOOL DALAM MENANAMKAN NILAI KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI SDN PURWANTORO 4 MALANG SKRIPSI OLEH : ILHAM RANI INFANTRINI 201310430311101 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gambaran situasi masyarakat dan dunia pendidikan di Indonesia menjadi motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu ditanamkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan mengembangkan potensi manusia agar memiliki sejumlah karakter, integritas dan kompetensi yang berguna
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN MUATAN LOKAL KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci520 Seminar Nasional dan Launching ADOBSI
NILAI KARAKTER DALAM BUKU PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMP Nuryani UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Abstrak Banyaknya buku ajar yang beredar di kalangan siswa dan guru patut menjadi perhatian tersendiri.
Lebih terperinciKonsep Dasar Pendidikan Berkarakter
Konsep Dasar Pendidikan Berkarakter Afid Burhanuddin Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat memahami Pengertian Pendidikan Karakter Mahasiswa dapat memahami Tujuan Pendidikan Karakter Mahasiswa dapat memahami
Lebih terperinciNILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati
NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati I Proses pendidikan ada sebuah tujuan yang mulia, yaitu penanaman nilai yang dilakukan oleh pendidik terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh karena itu tentu pendidikan juga akan membawa dampak yang besar terhadap peningkatan
Lebih terperinciMENUMBUHKAN KARAKTER PADA ANAK MELALUI TUTORIAL SIMULASI
MENUMBUHKAN KARAKTER PADA ANAK MELALUI TUTORIAL SIMULASI Sutrisno 1, Siti Aminah 2 1 SMPN 1 Bungkal, Ponorogo ngilmudi@gmail.com 2 SDN Ketonggo, Ponorogo sitiaminah.bungkal@gmail.com Kata Kunci: Karakter
Lebih terperinciSTRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK
A. SD/MI KELAS: I STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1. Menerima
Lebih terperinciPERAN GURU DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR 1
PERAN GURU DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR 1 Fauzatul Ma rufah Rohmanurmeta 2 IKIP PGRI Madiun ABSTRAK Salah satu kewajiban utama yang harus dijalankan oleh guru kepada peserta didik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana untuk menjadikan seseorang atau individu menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus mendapatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karakter merupakan kunci kepemimpinan. Istilah karakter dianggap sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasal 3. 1 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter merupakan hal yang penting untuk diterapkan di tengah-tengah masyarakat. Penerapan pendidikan karakter diharapkan mampu membekali individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tonggak majunya suatu negara. Diera globalisasi ini pendidikan semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan nasional suatu Negara salah satunya ditentukan oleh keberhasilan pengelolaan Negara itu sendiri dalam mengelola pendidikan nasional.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH. Agus Munadlir Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Wates
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH Agus Munadlir Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Wates (munadlir@yahoo.co.id) ABSTRAK Pendidikan di sekolah sampai saat kini masih dipercaya sebagai media yang
Lebih terperinciDWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik
DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 14-20 DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik https://jurnal.uns.ac.id/jdc PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN IMPLEMENTASINYA Dwi Purwanti SDN 1 Pohkumbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks penelitian Pendidikan merupakan wahana untuk membentuk manusia yang berkualitas, sebagaimana dalam undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan pasal 3, yang
Lebih terperinciPENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBANGUN PERILAKU PESERTA DIDIK
PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBANGUN PERILAKU PESERTA DIDIK Oleh: NI NYOMAN PADMADEWI Guru Besar Universitas Pendidikan Ganesha Email:padmadewi@pedulisesamaphilanthropicwork.org Disampaikan dalam Seminar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, dunia pendidikan menghadapi berbagai masalah yang sangat kompleks yang perlu mendapatkan perhatian bersama. Fenomena merosotnya karakter kebangsaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter saat ini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa. Dalam UU No 20 Tahun 2003
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) Pengertian Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan karakter saat ini sangat penting untuk mendidik generasi muda di Indonesia. Karakter perlu dikembangkan mengingat banyak sekali penyimpangan sosial
Lebih terperinciKONSEP PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2015, pp. 289~293 KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA 289 Heri Maulana AMIK BSI Yogyakarta e-mail: heri.hml@bsi.ac.id Abstrak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra bukanlah hal yang asing bagi manusia, bahkan sastra begitu akrab karena dengan atau tanpa disadari terdapat hubungan timbal balik antara keduanya.
Lebih terperinciPERSEPSI GURU GEOGRAFI TERHADAP PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMA NEGERI SE-KOTA GORONTALO. Oleh :
PERSEPSI GURU GEOGRAFI TERHADAP PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMA NEGERI SE-KOTA GORONTALO Oleh : Febryana T. Rahayu, Prof.Dr.Enos Taruh, M.Pd*,Nova E.Ntobuo, S.Pd,M.Pd** Jurusan Fisika Program Studi
Lebih terperinciAbdul Muiz, M.Pd math.muiz@gmail.com Dosen Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan ABSTRAK
PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDAYA BANGSA DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF Abdul Muiz, M.Pd math.muiz@gmail.com Dosen Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan ABSTRAK Identitas suatu bangsa dapat dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk kehidupan bermasyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan budi-pekerti dan akhlak-iman manusia secara sistematis, baik aspek ekspresifnya yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara padu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Kemudian dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hak asasi setiap individu anak bangsa yang telah diakui dalam UUD 1945 pasal 31 ayat (1) yang menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan
Lebih terperinciPENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI
PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI Wahyu Nur Aida Universitas Negeri Malang E-mail: Dandira_z@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sebagai salah satu proses perubahan pada pembentukan sikap, kepribadian dan keterampilan manusia untuk menghadapi masa depan. Dalam proses pertumbuhan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Moral dalam kehidupan manusia memiliki kedudukan yang sangat penting. Nilai-nilai moral sangat diperlukan bagi manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. baik merupakan dasar dari pendidikan. Menurut Suryosubroto (2010:16),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam lingkungan dan sepanjang hidup. Membangun dan mengembangkan karakter yang baik merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan yang berkembang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) Pengertian Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk terdiri dari berbagai suku, ras, adat istiadat, bahasa, budaya, agama, dan kepercayaan. Fenomena tersebut sebenarnya
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Indonesia sebagai bangsa
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SATUAN PENDIDIKAN (SKL-SP)
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SATUAN PENDIDIKAN (SKL-SP) Standar Kompetensi Lulusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan lembaga-lembaga sosial lainnya. Masyarakat juga mengambil peran yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karakter merupakan proses yang berlangsung seumur hidup, karena anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter. Ada tiga pihak yang memiliki peran penting
Lebih terperinciKURIKULUM Kompetensi Dasar. Mata Pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Untuk KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012
KURIKULUM 2013 Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Untuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012 PENDIDIKAN
Lebih terperinciANALISIS TUJUAN MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam. Ranah Kompetensi K A P
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam 1. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka akan goncanglah keadaan masyarakat itu. diantara sifat beliau adalah benar, jujur, adil, dan dipercaya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah moral, adalah suatu masalah yang sekarang ini membutuhkan perhatian, terutama dari para pendidik, alim ulama, pemuka masyarakat, dan orang tua. Karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai salah satu proses perubahan pada pembentuk sikap, kepribadian dan keterampilan manusia untuk menghadapi masa depan. Dalam proses pertumbuhan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian simpulan dapat dibagi dua yaitu :
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian simpulan dapat dibagi dua yaitu : 1. Simpulan Umum Pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA di kelas 4 SD Laboratorium UPI sudah diterapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan bernegara, oleh sebab itu hilangnya karakter akan menyebabkan hilangnya generasi penerus bangsa. Karakter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penanaman karakter merupakan suatu upaya untuk membentuk generasi yang berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter yang kuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses perubahan atau pendewasaan manusia, berawal dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak biasa menjadi biasa, dari tidak paham menjadi pahan
Lebih terperinciPENANAMAN ETIKA LINGKUNGAN MELALUI SEKOLAH PERDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN
PENANAMAN ETIKA LINGKUNGAN MELALUI SEKOLAH PERDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN Rachmat Mulyana Abstrak Pendidikan merupakan salah satu upaya potensial dalam mengatasi krisis lingkungan yang terjadi saat ini
Lebih terperinci