PENJELASAN STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2017
|
|
- Leony Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR : 39 TAHUN 2016 TANGGAL : 13 OKTOBER 2016 PENJELASAN STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN Honorarium Penanggung Jawab Pengelola Keuangan Daerah Honorarium Penanggung Jawab Pengelolaan Keuangan Daerah terdiri dari : 1.1 Honorarium Pengelola Keuangan Daerah yang merupakan perangkat daerah pada pemerintah daerah baik selaku pemegang kekuasaan pengelola keuangan, koordinator pengelola keuangan, maupun pengguna anggaran/pengguna barang, yang juga melaksanakan pengelola keuangan daerah diberikan honorarium setiap bulannya. 1.2 Honorarium admin SIMDA Keuangan Kabupaten Blitar Honorarium admin SIMDA Keuangan Kabupaten Blitar diberikan pada satuan kerja perangkat daerah selaku pengguna barang/pengguna barang, yang juga melaksanakan pengelolaan keuangan daerah. Jumlah staf admin SIMDA dan operator admin SIMDA masing-masing paling banyak 4 (empat) orang Honorarium admin SIMDA Keuangan SKPD diberikan pada operator admin SIMDA Keuangan satuan kerja perangkat daerah. Jumlah operator admin SIMDA Keuangan masing-masing SKPD paling banyak 1 (satu) orang. 1.3 Honorarium Tim Anggaran Pemerintah Daerah Honorarium Tim Anggaran Pemerintah Daerah selanjutnya disingkat TAPD yang dibentuk dengan keputusan kepala daerah dan dipimpin oleh sekretaris daerah yang mempunyai tugas menyiapkan serta melaksanakan kebijakan kepala daerah dalam rangka penyusunan APBD yang anggotanya terdiri dari pejabat perencana daerah, PPKD dan pejabat lainnya sesuai dengan kebutuhan diberikan setiap kali kegiatan Honorarium sekretariat tim anggaran pemerintah daerah diberikan kepada pegawai negeri yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan administratif yang berfungsi untuk menunjang kegiatan tim anggaran pemerintah daerah. Sekretariat tim anggaran pemerintah daerah merupakan bagian tidak terpisahkan tim anggaran pemerintah daerah. 2. Honorarium Tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan 2.1 Honorarium Tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan yang selanjutnya disingkat BAPERJAKAT diberikan untuk menjamin kualitas dan objektivitas dalam pengangkatan, pemindahan, pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dalam dan dari jabatan struktural, pemberian kenaikan pangkat istimewa serta penunjukkan mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Jumlah anggota Tim BAPERJAKAT menyesuaikan kebutuhan dan honorarium diberikan setiap kali kegiatan. 2.2 Honorarium sekretariat tim BAPERJAKAT diberikan kepada pegawai negeri yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan administratif yang berfungsi untuk menunjang kegiatan tim BAPERJAKAT. Sekretariat tim BAPERJAKAT merupakan bagian tidak terpisahkan tim BAPERJAKAT. 1
2 3. Honorarium Majelis Pertimbangan Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi Keuangan dan Barang Daerah (TPTGR) 3.1 Honorarium Majelis Pertimbangan Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi Keuangan dan Barang Daerah yang selanjutnya disingkat TPTGR diberikan setiap kali kegiatan. 3.2 Honorarium sekretariat tim Majelis Pertimbangan TPTGR diberikan kepada pegawai negeri yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan administratif yang berfungsi untuk menunjang kegiatan tim Majelis Pertimbangan TPTGR. Sekretariat tim Majelis Pertimbangan TPTGR merupakan bagian tidak terpisahkan Majelis Pertimbangan TPTGR. 4. Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan dan Sekretariat Tim Pelaksana Kegiatan 4.1 Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan dapat diberikan kepada pegawai negeri atau non pegawai yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan berdasarkan Surat Keputusan Bupati. Ketentuan pembentukan tim adalah sebagai berikut: a) Mempunyai keluaran jelas dan terukur; b) Bersifat koordinatif yang mengharuskan untuk mengikutsertakan, eselon II/ III lainnya; c) Bersifat temporer, pelaksanaannya perlu diprioritaskan; d) Merupakan perangkapan fungsi atau tugas tertentu bagi pejabat /pegawai negeri disamping tugas pokoknya sehari-hari; dan e) Dilakukan secara selektif, efektif, dan efisien. 4.2 Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan dapat diberikan kepada pegawai negeri atau non pegawai yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan berdasarkan Surat Keputusan Pengguna Anggaran/Pengguna Barang dan diberikan berdasarkan pagu kegiatan. Jumlah tim pelaksana kegiatan paling banyak 2 (dua) orang. 5. Honorarium Penanggungjawab Pengelola Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Honorarium Penanggungjawab Pengelola Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), diberi honorarium berdasarkan besaran pagu yang dikelola pada DPA SKPD dan diberikan setiap bulan, dengan ketentuan sebagai berikut: a) Pengguna Anggaran dapat menunjuk Kuasa Pengguna Anggaran jika anggaran (Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung) yang dikelola diatas Rp ,- (sepuluh milyar) dan dapat diberikan honorarium setiap bulan, kecuali SKPD Sekretariat Daerah. b) Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD yang selanjutnya disingkat PPK- SKPD adalah pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD. c) Dalam hal terdapat yang kegiatan lokasinya berjauhan dengan tempat kedudukan Bendahara Pengeluaran dan/atau beban kerja Bendahara Pengeluaran sangat berat, Pengguna Anggaran dapat mengangkat satu atau lebih Bendahara Pengeluaran Pembantu guna kelancaran pelaksanaan kegiatan. d) Dalam hal terdapat beban kerja Bendahara Pengeluaran SKPD, Pengguna Anggaran dapat mengangkat Pembantu Bendahara Pengeluaran guna kelancaran pelaksanaan kegiatan. Jumlah Pembantu Bendahara Pengeluaran paling banyak 2 (dua) orang masing-masing Pembantu Bendahara Pengeluaran Urusan Gaji dan Pembantu Bendahara Pengeluaran Pencatat Transaksi / Dokumen. e) Honorarium Bendahara Penerimaan pada SKPD yang diberikan sesuai pagu Pendapatan SKPD. f) Khusus honorarium Pembantu Bendahara Penerimaan hanya diperkenankan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar. 2
3 g) Honorarium Pengurus Barang Pengguna dan/ atau pembantu pengurus barang pengguna diberikan kepada pejabat/pegawai di lingkungan pengguna barang yang melaksanakan tugas rutin selaku pengurus/penyimpan barang berdasarkan surat keputusan Bupati atau Pengelola Barang. h) Honorarium Pengurus Barang Pembantu diberikan kepada pegawai di lingkungan pengguna barang yang melaksanakan tugas rutin selaku pengurus barang pembantu berdasarkan surat Keputusan Bupati atau Pengelola Barang. 6. Honorarium Pengadaan Barang / Jasa 6.1 Unit Layanan Pengadaan (ULP): Honorarium diberikan kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara/anggota POLRI/yang berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang diberi tugas tambahan sebagai perangkat pada ULP. Yang dimaksud dengan ULP adalah Unit yang struktur dilekatkan pada unit organisasi yang sudah ada. Dalam hal ULP sudah merupakan struktur organisasi tersendiri dan perangkat ULP telah diberikan remunerasi sesuai ketentuan yang berlaku, maka perangkat ULP tidak diberikan honorarium. 6.2 Kelompok Kerja Unit Layanan Pengedaan (ULP)/ Pengadaan Barang/ Jasa Konstruksi/ Jasa Konsultasi/ Jasa Lainnya: Honorarium diberikan kepada seseorang yang diangkat oleh PA/KPA menjadi kelompok kerja ULP (Pokja ULP) untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Catatan : Dalam hal anggota kelompok kerja ULP telah menerima tunjangan profesi, maka kepada anggota kelompok kerja tersebut tidak diberikan honorarium dimaksud. 6.3 Honorarium Pejabat Pengadaan: Honorarium diberikan kepada seseorang yang diangkat oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran sebagai pejabat pengadaan barang/jasa atau pejabat pelaksana pengadaan e-purchasing untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa melalui penunjukan langsung/pengadaan langsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 6.4 Honorarium Pengguna Anggaran: 1. Melakukan penetapan pemenang atas pelelangan atau penyedia pada penunjukan langsung untuk paket pengadaan barang/konstruksi/jasa lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku; atau 2. Menetapkan pemenang pada seleksi atau penyedia pada penunjukan langsung untuk paket pengadaan jasa konsultasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 7. Honorarium Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) 7.1 a) Honorarium diberikan kepada pegawai negeri yang ditunjuk oleh PA/KPA untuk melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan dan menerima penyerahan pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan kontrak. b) Honorarium Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan diberikan per bulan, sedangkan honorarium Panitia Penerima Hasil Pekerjaan diberikan per paket pekerjaan. c) Jumlah anggota Panitia Penerima Hasil Pekerjaan dengan nilai pagu sampai dengan Rp ,00 (lima ratus juta) maksimal 3 (tiga) orang sedangkan jumlah anggota Panitia Penerima Hasil Pekerjaan dengan nilai pagu di atas Rp ,00 (lima ratus juta) menyesuaikan kebutuhan. 3
4 7.2 Honorarium diberikan kepada panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/ KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan. 8. Honorarium Pejabat Pembuat Komitmen Honorarium Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK diberikan honorarium per bulan berdasarkan besaran pagu yang dikelola pada DPA SKPD. 9. Honorarium Kegiatan Seminar/Rakor/Sosialisasi/Diklat Desiminasi/ Diklat /Kegiatan sejenis 9.1 Honorarium Narasumber/Pembahas Honorarium Narasumber diberikan kepada pegawai negeri/ non pegawai negeri yang memberikan informasi/ pengetahuan kepada pegawai negeri lainnya/ masyarakat. Honorarium narasumber pegawai negeri / non pegawai negeri dapat diberikan dengan ketentuan: 1. Berasal dari luar lingkup unit penyelenggara; dan 2. Berasal dari lingkup unit penyelenggara sepanjang peserta yang menjadi sasaran utama kegiatan berasal dari luar lingkup unit penyelenggara/ masyarakat. 9.2 Honorarium Moderator Honorarium moderator diberikan kepada pegawai negeri/non pegawai negeri yang melaksanakan tugas sebagai moderator pada Kegiatan Seminar/Rakor/Sosialisasi/Desiminasi/Kegiatan sejenis. Pelaksanaan Kegiatan Seminar/Rakor/Sosialisasi/Desiminasi/ Kegiatan sejenis dapat menggunakan jasa moderator dalam hal diperlukan. Catatan: Satuan jam yang digunakan untuk Kegiatan Seminar/Rakor/Sosialisasi/ Desiminasi/ Diklat/ Kegiatan sejenis setara dengan jam pelajaran, paling kurang 45 (empat puluh lima) menit. 9.3 Penyusunan naskah/materi Penyusunan naskah/materi digunakan untuk pengganti biaya menyusun naskah/materi yang digunakan untuk kegiatan Seminar/ Rakor/ Sosialisasi/ Desiminasi/ Diklat/ Kegiatan sejenis. 9.4 Bantuan Transport Widyaiswara Bantuan Transport Widyaiswara digunakan untuk pengganti transport Widyaiswara untuk kegiatan diklat kepemimpinan. 9.5 Honorarium Tenaga Ahli Fraksi Honorarium Tenaga Ahli Fraksi digunakan untuk kegiatan di Sekretariat DPRD. Dalam rangka melaksanakan tugas setiap Fraksi dibantu oleh 1 (satu) orang Tenaga Ahli. 9.6 Honorarium Kelompok Pakar / Tim Ahli DPRD Honorarium Kelompok Pakar / Tim Ahli DPRD digunakan untuk kegiatan di Sekretariat DPRD. Dalam rangka melaksanakan tugas dan wewenang DPRD dibantu Kelompok Pakar atau Tim Ahli DPRD paling banyak sesuai dengan jumlah alat kelengkapan DPRD. 10. Honorarium Tim Penyusunan Buletin/Majalah Honorarium tim penyusunan bulletin/ majalah dapat diberikan kepada pegawai negeri yang diberi tugas untuk menyusun dan menerbitkan bulletin/ majalah, berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang. Majalah adalah terbitan berkala yang isinya berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca. Buletin adalah media cetak berupa selebaran atau majalah berisi warta singkat atau pernyataan tertulis yang diterbitkan secara periodik yang ditujukan untuk lembaga atau kelompok profesi tertentu. Honorarium tim penyusunan bulletin/ majalah diberikan untuk tim penyusun majalah penataran yang beranggotakan pegawai negeri sipil lintas SKPD/ instansi dan pegawai non PNS. 4
5 11. Honorarium Penyelenggara Ujian Honorarium Penyelenggaraan Ujian dan Vakasi merupakan imbalan bagi penyusun naskah ujian, pengawas ujian, penguji atau pemeriksa hasil ujian pada pendidikan tingkat dasar, menengah, dan tinggi. Satuan biaya pengawas ujian sudah termasuk uang transpor. Pemberian honorarium penyusun naskah ujian, penguji atau pemeriksa hasil ujian kepada guru/dosen diberikan atas kelebihan beban kerja guru/dosen dalam penyusunan naskah ujian, pengujian atau pemeriksaan hasil ujian yang ditetapkan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pada tingkat pendidikan dasar dan menengah, honorarium pemeriksaan hasil ujian tidak diberikan untuk penyelenggaraan ujian yang bersifat latihan dan ujian lokal. Sementara untuk tingkat pendidikan tinggi, honorarium pemeriksaan hasil ujian dapat diberikan untuk ujian masuk penerimaan mahasiswa baru, ujian tengah semester, ujian akhir semester, dan ujian akhir baik untuk ujian yang bersifat tertulis maupun praktik. 12. Honorarium Tim Pengelola Website Kabupaten Honoraium tim pengelola website dapat diberikan kepada pegawai negeri dan pegawai non PNS yang diberikan tugas untuk mengelola website berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang. 13. Honorarium Pengadaan Barang/Jasa Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Honorarium yang diberikan untuk pelaksana LPSE Kab. Blitar yang bertugas mengelola operasional layanan pengadaan secara elektronik di Kabupaten Blitar. Honorarium pengadaan barang/ jasa layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) beranggotakan Pegawai Negeri Sipil lintas SKPD/Instansi dan Non PNS. 14. Honorarium Tim Penataan dan Pengawasan Pembangunan Menara Telekomunikasi (TP3MTB) Honorarium yang diberikan untuk keanggotaan dalam TP3MTB yang bertugas menata dan mengawasi pendirian menara telekomunikasi di Kabupaten Blitar. Honorarium Tim Penataan dan Pengawasan Pembangunan Menara Telekomunikasi (TP3MTB) beranggotakan Pegawai Negeri Sipil lintas SKPD/Instansi dan Non PNS. 15. Honorarium Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Honorarium yang diberikan untuk tim PPID Kab. Blitar yang bertugas memberikan informasi terkait penyelenggaraan pemerintahan yang beranggotakan lintas SKPD/instansi. 16. Honorarium Pengelola Telecenter Honorarium yang diberikan untuk pengelola telecenter yang bertugas mengelola telecenter yang ada di Kabupaten Blitar (Nglegok dan Minggirsari) yang beranggotakan pegawai negeri sipil dan Non PNS. 17. Honorarium Rohaniawan Honorarium yang diberikan kepada seseorang yang ditugaskan oleh pejabat yang berwenang sebagai rohaniawan dalam pengambilan sumpah jabatan. Honorarium sudah termasuk uang transport bagi rohaniawan. 5
6 18. Honorarium Pembawa Acara Honorarium Pembawa Acara diberikan kepada pegawai negeri sipil yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan tugas memandu acara dalam kegiatan rapat paripurna/seminar/rapat koordinasi/sosialisasi/ diseminasi/bimbingan teknis/workshop/lokakarya/ dan sejenisnya, yang dihadiri oleh pejabat setingkat Bupati/Wakil Bupati/Pimpinan Dewan/Sekda dengan peserta minimal 100 orang dan dihadiri lintas unit eselon II. 19. Honorarium Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan, Pramubakti, Juru Parkir, Tenaga Teknis 19.1 Honoraium satpam, pengemudi, petugas kebersihan, pramubakti dan tenaga teknis lainnya diperuntukkan bagi non pegawai negeri yang ditunjuk untuk melakukan kegiatan berdasarkan surat keputusan pengguna anggaran. Honorarium ini diberikan per kegiatan Honorarium diperuntukkan bagi non pegawai negeri yang ditunjuk untuk melakukan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya, berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang/kontrak kerja. Untuk satpam, pengemudi, petugas kebersihan, pramubakti, juru parker dan tenaga teknis dengan melalui jasa pihak ketiga/diborongkan, alokasi honorarium dapat ditambah paling banyak sebesar 15% (lima belas persen) dari satuan biaya, besaran tersebut tidak termasuk seragam dan perlengkapan. Honorarium ini diberikan per bulan. 20. Honorarium Pengelola Kegiatan Pelaksanaan Sistem Akuntansi Tingkat Kabupaten Honorarium diberikan kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara yang diberi tugas melakukan pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan sesuai dengan unit akuntansi masing-masing, baik yang dikelola secara prosedur manual maupun terkomputerisasi. Sistem Akuntansi Tingkat Kabupaten terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN). Ketentuan mengenai jumlah pengelola Sistem Akuntansi Tingkat Kabupaten adalah sebagai berikut: a) Ditetapkan atas dasar Keputusan Kepala Daerah paling banyak 7 (tujuh) orang; dan b) Ditetapkan bukan atas dasar Kepala Daerah paling banyak 6 (enam) orang. 21. Satuan Biaya Uang Lembur dan Uang Makan Lembur 21.1 Uang lembur merupakan kompensasi bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara yang melakukan kerja lembur berdasarkan surat perintah dari pejabat yang berwenang Uang makan lembur diperuntukan bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara setelah bekerja lembur paling kurang 2 (dua) jam secara berturut-turut dan diberikan maksimal 1 (satu) kali per hari. 22. Satuan Biaya Diklat Pimpinan/Struktural Satuan biaya diklat pimpinan struktural merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya diklat penjenjangan bagi pejabat/pegawai yang akan/telah menduduki jabatan tertentu satuan biaya ini sudah termasuk biaya observasi lapangan, namun belum termasuk biaya perjalanan dinas peserta. 6
7 23. Satuan Biaya Latihan Prajabatan Satuan biaya latihan prajabatan merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya latihan prajabatan bagi calon pegawai negeri sebagai syarat untuk diangkat sebagai pegawai negeri. Satuan biaya ini sudah termasuk biaya observasi lapangan, namun belum termasuk biaya perjalanan dinas peserta. 24. Satuan Biaya Bantuan Beasiswa Program Gelar/Non Gelar Dalam Negeri Satuan biaya bantuan beasiswa program gelar/non gelar dalam negeri merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya bantuan mahasiswa program gelar/non gelar dalam negeri bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara/Anggota Polri/TNI yang ditugaskan untuk melanjutkan pendidikan Diploma I, Diploma III, Diploma IV atau Strata 1 (Sl), dan pendidikan Pasca Sarjana Strata 2 (S2) atau Strata 3 (S3) yang terdiri dari biaya hidup dan operasional, uang buku dan referensi. Biaya pelaksanaan pendidikan ditanggung oleh Pemerintah secara at cost sedangkan untuk biaya riset program dapat dialokasikan bantuan biaya riset sesuai kemampuan keuangan Kementerian Negara/Lembaga masing-masing. 25. Satuan Biaya Pemeliharaan Sarana Kantor Satuan biaya pemeliharaan sarana kantor merupakan satuan biaya pemeliharaan yang digunakan untuk mempertahankan barang inventaris kantor (yang digunakan langsung oleh pegawai, khususnya meja dan kursi), personal computer/notebook, printer, AC split, dan genset agar berada dalam kondisi normal (beroperasi dengan baik). Untuk biaya pemeliharaan genset belum termasuk kebutuhan bahan bakar minyak. 26. Satuan Biaya Pemeliharaan dan Operasional Kendaraan Satuan biaya pemeliharaan dan operasional kendaraan dinas merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pemeliharaan dan operasional kendaraan dinas yang digunakan untuk mempertahankan kendaraan dinas agar tetap dalam kondisi normal dan siap pakai sesuai dengan peruntukkannya. Satuan biaya tersebut sudah termasuk biaya bahan bakar namun belum termasuk biaya pengurusan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang besarannya mengacu pada ketentuan yang berlaku. Catatan : 1. Yang dimaksud kendaraan operasional dalam lingkungan kantor adalah kendaraan yang digunakan hanya terbatas dalam lingkungan kantor. Contoh: Golf car/ sejenisnya yang digunakan untuk mengantar tamu kenegaraan. 2. Khusus untuk kendaraan dinas yang pengadaannya bersumber dari sewa, satuan biaya operasional tersebut hanya diperuntukkan untuk bahan bakar. 3. Satuan biaya ini tidak diperuntukkan bagi : a. Kendaraan yang rusak berat yang memerlukan biaya pemeliharaan besar dan untuk selanjutnya harus dihapuskan dari daftar inventaris; dan/atau b. pemeliharaan kendaraan yang bersifat rekondisi dan/atau overhaul 7
8 27. Satuan Biaya Sewa Satuan biaya sewa mesin fotokopi merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya sewa mesin fotokopi analog dan/atau mesin fotokopi digital, untuk menunjang pelaksanaan operasional kantor. Satuan biaya ini sudah termasuk toner dan biaya perawatan untuk pencetakan sampai dengan (enam ribu) lembar/bulan. 28. Satuan Biaya Konsumsi Satuan biaya konsumsi merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pengadaan konsumsi makanan termasuk minuman dan kudapan untuk rapat/ pertemuan baik untuk rapat koordinasi maupun untuk rapat biasa yang diselenggarakan di kantor. Biaya konsumsi untuk prasmanan VIP, harga tergantung pada jumlah menu dan jenis makanan yang dipesan (1 paket 7 jenis menu). Oleh-oleh tamu diberikan untuk tamu-tamu Pimpinan Daerah 29. Satuan Biaya Pengadaan Pakaian Dinas 29.1 Satuan Biaya Pakaian Dinas Dokter Satuan biaya pakaian dinas dokter diperuntukan bagi dokter yang bekerja di instansi pemerintah dan diberikan paling banyak 1 (satu) potong jas per tahun yang penyediaannya dilaksanakan secara selektif Satuan Biaya Pakaian Dinas Pegawai/Perawat Satuan biaya pakaian dinas perawat diperuntukan bagi perawat yang bekerja di instansi pemerintah dan diberikan paling banyak 2 (dua) stel pakaian per tahun yang penyediaannya dilaksanakan secara selektif Satuan Biaya Pakaian Kerja Sopir/Pesuruh Satuan biaya pakaian kerja pengemudi, petugas kebersihan, dan pramubakti diperuntukan bagi pengemudi, petugas kebersihan, dan pramubakti yang diangkat berdasarkan surat keputusan KPA, dan dapat diberikan paling banyak 2 (dua) stel per tahun Satuan Biaya Pakaian Kerja Satpam Satuan biaya pakaian kerja satpam diperuntukan bagi satpam sudah termasuk perlengkapannya (sepatu, baju PDL, kopel, ikat pinggang, tali kurt dan peluit, kaos kaki, topi, kaos security, dan atribut lainnya) dan dapat diberikan paling banyak 2 (dua) stel per tahun. 30. Bantuan Uang Transport Non PNS Bantuan uang transport Non PNS diberikan sebagai pengganti transport untuk kegiatan sosialisasi, bintek dan pelatihan yang melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, pimpinan organisasi dan masyarakat biasa. 31. Persewaan Alat Satuan biaya sewa alat merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya sewa alat dan atau mesin untuk menunjang pelaksanaan operasional kantor. 32. Persewaan Kendaraan Sewa kendaraan sedan, bus, dan mobil box merupakan satuan biaya yang digunakan untuk membiayai kebutuhan biaya sewa kendaraan sedan, bus dengan kapasitas 32 (tiga puluh dua) penumpang selama 8 (delapan) jam, dan mobil box untuk kegiatan yang sifatnya insidentil dan dilakukan secara selektif serta efisien. Satuan biaya sewa tersebut sudah termasuk biaya bahan bakar dan pengemudi. 8
9 33. Satuan Biaya Pengepakan dan Angkutan Barang Perjalanan Dinas Dalam Negeri Satuan biaya pengepakan dan angkutan barang perjalanan dinas pindah dalam negeri merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pengepakan dan angkutan barang pindahan yang diberikan kepada pejabat negara/pegawai Aparatur Sipil Negara yang dipindahtugaskan berdasarkan Surat Keputusan pejabat yang berwenang. Satuan biaya ini merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada pejabat negara/pegawai Aparatur Sipil Negara yang berkenaan. Satuan biaya ini sudah termasuk ongkos tukang, pengadaan bahanbahan, biaya bongkar muat, dan biaya angkutan barang dari tempat asal sampai dengan tujuan. 34. Satuan Biaya Honorarium Analis Laboratorium dan Komisi Penilai AMDAL/UKL-UPL Kabupaten Blitar 34.1 Honorarium Analis laboratorium Honorarium diberikan kepada seseorang yang ditugaskan oleh pejabat yang berwenang sebagai penganalisa hasil pengambilan sampel udara dan air. Honorarium ini diberikan per bulan Honorarium Komisi penilai Amdal/UKL-UPL Kab. Blitar Honorarium diberikan kepada seseorang yang ditugaskan oleh pejabat yang berwenang sebagai penilai AMDAL/Pembahasan dokumen UKL-UPL. Honorarium ini diberikan per dokumen penilaian. 35. Satuan Biaya Honorarium FKDM, KOMINDA dan FKUB 35.1 Honorarium FKDM Kabupaten Blitar Honorarium bagi Dewan Penasehat FKDM dan anggota FKDM Kabupaten sebagai pembicara dalam rangka kegiatan FKDM di tingkat Kabupaten Honorarium FKDM Kecamatan Honorarium bagi Dewan Penasehat FKDM dan anggota FKDM tingkat kecamatan sebagai pembicara dalam rangka kegiatan FKDM di tingkat Kecamatan Honorarium FKDM Kelurahan/Desa Honorarium bagi Dewan penasehat FKDM dan anggota FKDM tingkat kelurahan/ desa sebagai pembicara dalam rangka kegiatan FKDM di tingkat Kelurahan/Desa Honorarium Anggota Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA) Honorarium anggota KOMINDA sebagai pembicara dalam rangka kegiatan KOMINDA Honorarium FKUB Kabupaten Blitar Honorarium dewan penasehat FKUB dan anggota FKUB sebagai pembicara dalam rangka kegiatan FKUB. 36. Satuan Biaya Honorarium Tim Monitoring Evaluasi dan Supervisi, Tim Penilai Angka Kredit, Pengolah Data Pertanian 36.1 Honorarium tim monitoring evaluasi dan supervisi Honorarium tim monitoring evaluasi dan supervise terdiri dari tim Kecamatan yang bertugas melakukan verifikasi kinerja penyuluh pertanian yang ada di wilayahnya terdiri dari 22 orang, sedangkan tim Kabupaten bertugas melakukan supervisi terhadap pelaksanaan evaluasi kinerja di Kecamatan terdiri dari 10 orang. 9
10 36.2 Honorarium tim penilai angka kredit penyuluh pertanian Honorarium tim penilai membantu pejabat penetap angka kredit dalam melakukan penilaian angka kredit penyuluh pertanian. Tim penilai angka kredit penyuluh pertanian ditetapkan dengan Keputusan Pengguna Anggaran Honorarium pengolah data/operator software aplikasi pengolah data Honorarium pengolah data potensi dan dinamika kelompok tani se Kabupaten Blitar ditunjuk berdasarkan surat keputusan Pengguna Anggaran beranggotakan 2 orang. Honorarium diberikan tiap bulan Honorarium pengkompulir data Honorarium pengkompulir data terdiri dari tenaga harian lepas yang bertugas mengumpulkan data potensi wilayah dan dinamika kelompok tani berdasarkan surat keputusan Pengguna Anggaran beranggotakan 62 orang. Honorarium diberikan per obyek kelompok tani. 37. Satuan Biaya Sosialisasi Program Kerja Melalui Media Biaya sosialisasi program kerja melalui media masa merupakan biaya yang dikeluarkan dalam rangka kerjasama Pemerintah Daerah dengan media untuk menyebarluaskan informasi penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dalam bentuk advertorial dan even by order dengan mengangkat isu aktual sesuai dengan tujuan yang digariskan berdasarkan kebijakan pemerintahan daerah (kepala daerah dan DPRD). 38. Satuan Biaya Kegiatan Reses Satuan biaya kegiatan reses digunakan untuk kegiatan reses di Sekretariat DPRD Kabupaten Blitar. 39. Satuan Biaya Tunjangan Perumahan Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Blitar Satuan biaya tunjangan perumahan anggota DPRD Kabupaten Blitar diberikan kepada anggota DPRD Kabupaten Blitar tiap bulan. 40. Satuan Biaya Honorarium Karyawan Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Persada FM Satuan Biaya Honorarium Karyawan Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Persada FM diberikan kepada pegawai negeri sipil dan pegawai non PNS yang ditunjuk untuk mengelola lembaga penyiaran publik lokal radio Persada FM. Honorarium Karyawan Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Persada FM diberikan kepada 1 orang Ketua Dewan Pengawas, 2 orang Dewan Pengawas, 1 orang Direktur Utama, 1 orang Direktur Administrasi dan Umum, 1 orang Direktur Operasional, 1 orang Penyiar dan 2 orang Cleaning Service. 41. Satuan Biaya Honorarium Kesehatan 41.1 Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan balita gizi buruk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk pemulihan balita gizi buruk yang diberikan selama 90 hari atau 3 bulan kepada balita penderita gizi buruk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan ibu hamil KEK Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk pemulihan ibu hamil KEK yang diberikan selama 90 hari atau 3 bulan kepada ibu hamil KEK. 10
11 41.3 Makanan pendamping ASI 6-11 Bulan keluarga miskin Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pendamping asi untuk balita usia 6-11 bulan bagi keluarga miskin yang diberikan selama 90 hari atau 3 bulan kepada keluarga miskin Makanan pendamping ASI Bulan keluarga miskin Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pendamping asi untuk balita usia bulan bagi keluarga miskin yang diberikan selama 90 hari atau 3 bulan kepada keluarga miskin Honorarium tim juri lomba bayi ASI eksklusif Honorarium yang diberikan kepada seseorang yang ditugaskan oleh pejabat berwenang sebagai juri dalam suatu lomba Honorarium tim pemantau balita gizi buruk Honorarium yang diberikan kepada tim pemantau balita gizi buruk di Kabupaten Blitar Honorarium tim juri lomba ruang laktasi antar SKPD Honorarium yang diberikan kepada seseorang yang ditugaskan oleh pejabat berwenang sebagai juri dalam suatu lomba Honorarium tenaga teknis verifikator SPM Honorarium yang diberikan kepada petugas yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan sebagai tenaga pelaksana verifikasi program Jamkesda Honorarium tim koordinasi jaminan kesehatan Honorarium yang diberikan kepada tim koordinasi yang menyusun kebijakan, mengarahkan pelaksanaan, melakukan pengendalian dan melaksanakan penilaian program jaminan kesehatan Honorarium tim koordinasi DHA Honorarium yang diberikan kepada tim koordinasi yang berperan dalam menyusun kebijakan, mengarahkan pelaksanaan, melakukan pengendalian dan melaksanakan penilaian program DHA Honorarium tim pelaksana DHA Honorarium yang diberikan kepada Tim Pelaksana yang berperan dalam menghitung belanja kesehatan dan menyusun dokumen DHA Honorarium tim penilai angka kredit Honorarium yang diberikan kepada petugas yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan sebagai Tim Penilai Angka Kredit Jabatan tertentu rumpun kesehatan Honorarium pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID) pembantu Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Honorarium yang diberikan kepada petugas yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan sebagai pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID) pembantu Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Honorarium panitia pelaksana pembuat profil kesehatan Honorarium yang diberikan kepada petugas yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan sebagai panitia pelaksana pembuat profil kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Honorarium panitia pelaksana pembuat SPM Honor yang diberikan kepada petugas yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan sebagai panitia pelaksana pembuat Standart Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar. 11
12 41.16 Honorarium pengelola sistem informasi kesehatan puskesmas Honorarium yang diberikan kepada petugas yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan sebagai pengelola sistem informasi kesehatan Puskesmas. 42. Satuan Biaya Honorarium Kegiatan Kearsipan 42.1 Honorarium Kegiatan Asistensi Kearsipan a. Honorarium Penanggungjawab Tim Asistensi Kearsipan diberikan 6 kali dalam 1 tahun anggaran. b. Honorarium Wakil Penanggungjawab Tim Asistensi Kearsipan diberikan 6 kali dalam 1 tahun anggaran. c. Honorarium Ketua Tim Asistensi Kearsipan diberikan per lokasi asistensi. d. Honorarium Arsiparis/Tenaga Teknis Asistensi Kearsipan diberikan per lokasi asistensi per hari e. Honorarium Anggota Tidak Tetap Asistensi Kearsipan diberikan per lokasi asistensi per hari. Honor diberikan pada Kepala lembaga pemerintah daerah, pejabat yang membidangi kearsipan dan tenaga kearsipan Honorarium Kegiatan Pemasangan Software Sistem Informasi Kearsipan di masing-masing lembaga Pemerintah Daerah a. Honorarium Ketua Tim Pemasangan Software Sistem Informasi Kearsipan Daerah diberikan per lokasi per hari. b. Honorarium Arsiparis/Tim Teknis Pemasangan Software Sistem Informasi Kearsipan Daerah diberikan per lokasi per hari. c. Honorarium Tenaga Pengelola Kearsipan dan Operator Software Sistem Informasi Kearsipan Daerah diberikan per orang per bulan. d. Honorarium Tenaga Pengelola dan Perawatan Software Sistem Informasi Kearsipan Daerah diberikan per orang per bulan. 43. Satuan Biaya Honorarium Tim Pembinaan dan Pengawasan atas Pemeriksaan Reguler dan Kasus 43.1 Honorarium Tim Pembinaan dan Pengawasan Pemeriksaan Reguler dan Kasus terdiri dari: Pemeriksaan Reguler merupakan kegiatan pemeriksaaan yang dilakukan secara teratur berdasarkan rencana yang telah ditetapkan terhadap penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan. Klasifikasi A (Badan, Dinas, Sekretariat DPRD dan RSUD) Honorarium Tim Pemeriksaan Reguler diberikan kepada Pegawai Negeri yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan pemeriksaan yang dilakukan secara teratur berdasarkan rencana yang telah ditetapkan terhadap penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan. Honorarium tim pemeriksaan reguler diberikan setiap kali melaksanakan obyek pemeriksaan. Jumlah anggota tim pembinaan dan pengawasan sebagai berikut : 12
13 - Penanggungjawab : 1 orang (Inspektur) - Pengendali teknis : 1 orang (Inspektur pembantu wilayah) - Ketua tim : 1 orang (P2UPD Madya /Muda) - Anggota tim : 7 orang (P2UPD Muda, P2UPD Pertama dan Auditor) Honorarium tim dukungan administrasi pemeriksaan reguler diberikan kepada Pegawai Negeri yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan administrasi yang berfungsi untuk menunjang kegiatan tim pemeriksaan reguler. Tim dukungan administrasi pemeriksaan reguler merupakan bagian tidak terpisahkan dari tim pemeriksaan reguler. Tim dukungan administrasi pemeriksaan reguler terdiri dari : - Koordinator : 1 orang (sekretaris Inspektorat) - Staf Administrasi : 2 orang (Staf sekretaris) Honorarium Tim pembinaan dan pengawasan atas pemeriksaan reguler dan kasus terdiri dari : Pemeriksaan reguler merupakan kegiatan pemeriksaan yang dilakukan secara teratur berdasarkan rencana yang telah ditetapkan terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan. Klasifikasi B ( Kantor, Bagian, Kecamatan dan BUMD) Honorarium tim pemeriksaan reguler diberikan kepada Pegawai Negeri yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan pemeriksaan yang dilakukan secara teratur berdasarkan rencana yang telah ditetapkan terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan. Honorarium tim pemeriksaan reguler diberikan setiap kali melaksanakan obyek pemeriksaan. Jumlah anggota tim pembinaan dan pengawasan sebagai berikut : - Penanggungjawab : 1 orang (Inspektur) - Pengendali teknis : 1 orang (Inspektur pembantu wilayah) - Ketua tim : 1 orang (P2UPD Madya/Muda) - Anggota tim : 7 orang (P2UPD Muda, P2UPD Pertama dan Auditor) 13
14 Honorarium tim dukungan administrasi pemeriksaan reguler diberikan kepada Pegawai Negeri yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan administrasi yang berfungsi untuk menunjang kegiatan tim pemeriksaan reguler. Tim dukungan administrasi pemeriksaan reguler merupakan bagian tidak terpisahkan. Honorarium tim pemeriksaan reguler. Tim dukungan administrasi pemeriksaan reguler terdiri dari : - Koordinator : 1 orang (sekretaris Inspektorat) - Staf Administrasi : 2 orang (Staf sekretaris) Pelaksanaan pengawasan urusan pemerintahan desa dan kelurahan adalah kegiatan pemeriksaan terhadap administrasi pemerintahan desa/kelurahan. Klasifikasi C ( Desa dan Kelurahan) Pengawasan dan pemeriksaan yang dilakukan meliputi : - Kebijakan desa/kelurahan - Kelembagaan desa/kelurahan - Keuangan desa/kelurahan - Kekayaan desa/kelurahan - Fisik Honorarium tim pengawasan dan pemeriksaan urusan pemerintahan desa/kelurahan diberikan kepada pegawai negeri yang diberikan tugas untuk melaksanakan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan. Honorarium tim pengawasan dan pemeriksaan urusan pemerintahan desa/kelurahan diberikan setiap kali melaksanakan obyek pengawasan dan pemeriksaan. Jumlah anggota tim pengawasan dan pemeriksaan sebagai berikut : Honorarium tim dukungan administrasi pengawasan dan pemeriksaan desa/kelurahan diberikan kepada pegawai negeri yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan administrasi yang berfungsi untuk menunjang kegiatan tim pengawasan dan pemeriksaan urusan pemerintahan desa/kelurahan. Tim dukungan administrasi terdiri dari : 14
15 - Koordinator admin : 1 orang (Sekretaris Inspektorat) - Staf admin : 2 orang (staf sekretariat) 43.2 Penanganan kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah merupakan pemeriksaan yang dilakukan karena adanya informasi awal yang berasal dari : a. Surat pengaduan PNS / masyarakat b. Pengembangan dan temuan audit/evaluasi reguler yang sedang atau telah dilakukan c. Permintaan tertulis dari unit di lingkungan pemerintah kabupaten Blitar Honorarium tim pembina kasus pengaduan dibentuk dengan keputusan kepala daerah dan dipimpin oleh Bupati yang mempunyai tugas membina kasus-kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah. Pemeriksaan kasus terdiri dari : Kasus non cerai merupakan pemeriksaan yang dilakukan terhadap kasus-kasus yang bukan merupakan kasus perceraian Honorarium tim pembina dan pengawasan kasus non cerai diberikan kepada pegawai negeri yang diberikan tugas untuk melaksanakan kegiatan pemeriksaan dan diberikan setiap kali melakukan obyek pemeriksaan. Jumlah anggota tim pembinaan dan pengawasan sebagai berikut : - Penanggungjawab : 1 orang (Inspektur) - Pengendali teknis : 1 orang (Inspektur pembantu wilayah) - Ketua tim : 1 orang (P2UPD Madya/Muda) - Anggota tim : 3 orang (P2UPD Muda, P2UPD Pertama dan Auditor) Honorarium tim dukungan administrasi pemeriksaan kasus non cerai diberikan kepada pegawai negeri yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan administrasi yang berfungsi menunjang kegiatan tim pemeriksa. Tim dukungan administrasi merupakan bagian tidak terpisahkan dari tim pemeriksaan kasus non cerai. Jumlah anggota tim dukungan administrasi sebanyak 2 (dua) orang staf sekretariat Kasus cerai merupakan pemeriksaan yang dilakukan terhadap laporan atau pengujian ijin melakukan perceraian yang melibatkan PNS Kabupaten Blitar Honorarium tim pemeriksaan kasus cerai diberikan kepada Pegawai Negeri yang diberikan tugas untuk melaksanakan kegiatan pemeriksaan. Honorarium tim pemeriksaan kasus cerai diberikan setiap kali melakukan obyek pemeriksaan. 15
16 Jumlah anggota tim pembinaan dan pengawasan sebagai berikut : - Penanggungjawab : 1 orang (Inspektur) - Pengendali teknis : 1 orang (Inspektur pembantu wilayah) - Ketua tim : 1 orang (P2UPD Madya/Muda) - Anggota tim : 2 orang (P2UPD Muda/ P2UPD Pertama dan Auditor) Honorarium tim dukungan administrasi pemeriksaan kasus cerai diberikan kepada pegawai negeri yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan administrasi yang berfungsi menunjang kegiatan tim pemeriksa. Tim dukungan administrasi merupakan bagian tidak terpisahkan dari tim pemeriksaan kasus cerai. Jumlah anggota tim dukungan administrasi sebanyak 2 (dua) orang staf sekretariat Honorarium tim penyelesaian permasalahan indisipliner PNS, diberikan kepada pegawai negeri yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan pemeriksaan indisipliner PNS. Honorarium tim penyelesaian permasalahan indisipliner PNS, diberikan setiap kali melakukan obyek pemeriksaan. Jumlah anggota tim penyelesaian permasalahan indisipliner PNS sejumlah 5 (lima) orang Evaluasi tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan : Honorarium tim evaluasi tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan diketuai oleh Wakil Bupati Blitar yang mempunyai tugas mengevaluasi tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan. Jumlah anggota tim evaluasi tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan sebagai berikut: a. Ketua : 1 orang (Wakil Bupati Blitar) b. Sekretaris : 1 orang (Inspektur Kabupaten Blitar) c. Anggota : 22 orang (staf Inspektorat) 43.4 Review laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) Honorarium tim review laporan keuangan pemerintah daerah diberikan kepada pegawai negeri yang diberikan tugas untuk melaksanakan kegiatan review laporan keuangan pemerintah daerah. Jumlah anggota tim review laporan keuangan pemerintah daerah sebagai berikut : a. Penanggungjawab : 1 orang (Inspektur) b. Pengendali teknis : 1 orang (Inspektur pembantu wilayah/sekretaris) c. Ketua tim : 1 orang (P2UPD Madya/Muda) d. Anggota tim : 10 orang (P2UPD, Auditor, staf Inspektorat) 16
17 43.5 Pemantauan pelaksanaan RAD PPK Kabupaten Blitar Honorarium tim koordinasi aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi diberikan kepada pegawai negeri yang diberikan tugas untuk melaksanakan kegiatan pemantauan pelaksanaan RAD PPK Kabupaten Blitar. Tim koordinasi aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi diketuai oleh sekretaris daerah, dengan anggota sebanyak 12 orang dengan melibatkan SKPD terkait dan diberikan honorarium setiap bulan Review RKA, review LAKIP dan evaluasi LAKIP Honorarium tim review RKA pemerintah daerah kabupaten Blitar diberikan kepada pegawai negeri yang diberikan tugas melaksanakan kegiatan review. Jumlah tim review RKA pemerintah daerah sebagai berikut : a. Penanggungjawab : 1 orang (Inspektur) b. Pengendali teknis : 1 orang (Inspektur pembantu) c. Ketua tim : 1 orang (P2UPD Madya) d. Anggota tim : 10 orang (P2UPD, Auditor, staf Inspektorat) Honorarium tim review LAKIP pemerintah daerah kabupaten Blitar diberi tugas melaksanakan kegiatan review LAKIP SKPD. Jumlah tim review LAKIP SKPD pemerintah daerah Kab. Blitar sebagai berikut : a. Penanggungjawab : 1 orang (Inspektur) b. Pengendali teknis : 1 orang (Inspektur pembantu wilayah/sekretaris) c. Ketua tim : 1 orang (P2UPD) d. Anggota tim : 10 orang (P2UPD, Auditor, staf Inspektorat) Honorarium tim evaluasi LAKIP SKPD pemerintah daerah Kab. Blitar diberikan kepda pegawai negeri yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan evaluasi yang dilakukan secara teratur berdasarkan rencana yang telah ditetapkan terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan. Jumlah anggota tim pembinaan dan pengawasan sebagai berikut: a. Penanggungjawab : 1 orang (Inspektur) b. Pengendali teknis : 1 orang (Inspektur pembantu wilayah) c. Ketua tim : 1 orang (P2UPD) d. Anggota tim : 6 orang (P2UPD, Auditor, staf sekretariat) Honorarium tim dukungan administrasi evaluasi LAKIP diberikan kepada pegawai negeri yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan administrasi yang berfungsi untuk menunjang kegiatan tim evaluasi. Tim dukungan administrasi merupakan bagian tidak terpisahkan dari tim evaluasi LAKIP Honorarium tim dukungan administrasi evaluasi LAKIP SKPD terdiri dari : a. Koordiantor administrasi : 1 orang (sekretaris Inspektorat) b. Staf administrasi : 2 orang (staf sekretariat) 17
18 43.7 Pelaksanaan LHKASN Honorarium tim pelaksanaan LHKASN pemerintah daerah Kab. Blitar diberikan kepada pegawai negeri yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan pelaksanaan LHKASN. Jumlah tim pelaksanaan LHKASN pemerintah daerah Kab. Blitar sebagai berikut : a. Ketua : 1 orang (Inspektur pembantu wilayah/sekretaris) b. Sekretaris : 1 orang (Inspektur pembantu wilayah/sekretaris) c. Anggota : 10 orang (P2UPD, Auditor, staf inspektorat) 43.8 Pelaksanaan pengawasan khusus Honorarium tim pelaksanaan pengawasan khusus di lingkungan pemerintah daerah diberikan kepada pegawai negeri yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan pengawasan khusus di lingkungan pemerintah daerah. Honorarium tim pelaksanaan pengawasan khusus di lingkungan pemerintah daerah diberikan setiap kali melakukan obyek pemantauan. Jumlah anggota tim pembinaan dan pengawasan sebagai berikut: a. Penanggungjawab : 1 orang (Inspektur) b. Pengendali teknis : 1 orang (Inspektur pembantu wilayah) c. Ketua tim : 1 orang (P2UPD madya/p2upd muda) d. Anggota tim : 6 orang (P2UPD muda, P2UPD pertama, Auditor) Honorarium tim dukungan administrasi pelaksanaan pengawasan khusus di lingkungan pemerintah daerah diberikan kepada pegawai negeri yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan administrasi yang berfungsi untuk menunjang kegiatan tim pelaksanaan pengawasan khusus di lingkungan pemerintah daerah. Tim dukungan administrasi merupakan bagian tidak terpisahkan dari tim pelaksanaan pengawasan khusus di lingkungan pemerintah daerah. Honorarium tim dukungan administrasi terdiri dari : a. Koordiantor : 1 orang (sekretaris Inspektorat) administrasi b. `Staf administrasi : 2 orang (staf sekretariat) 43.9 Penelitian ijazah ASN Honorarium tim penelitian ijazah ASN diberikan kepada pegawai negeri yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan penelitian ijazah ASN. Tim penelitian ijazah ASN diketuai oleh inspektur Kabupaten Blitar dengananggota sebanyak 7 orang dan 4 orang ketua kelompok kerja dengan melibatkan SKPD terkait dan diberikan honorarium 18
19 44. Satuan Biaya Uang Saku Pemeriksa dalam Kantor Yang sama 44.1 Satuan Biaya Uang Saku Pemeriksa Dalam Kantor yang Sama Satuan biaya uang saku pemeriksa dalam lokasi perkantoran yang sama merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya kompensasi kepada aparat fungsional pemeriksa (auditor) berdasarkan surat perintah pejabat yang berwenang yang diberi tugas untuk melakukan pengawasan internal dalam lokasi perkantoran yang sama dan dilaksanakan lebih dari 8 (delapan) jam. Terhadap aparat fungsional pemeriksa (auditor) tersebut tidak diberikan uang makan, uang lembur dan uang makan lembur. 45. Satuan Biaya Perjalanan Dinas Perjalanan dinas adalah perjalanan ke luar tempat kedudukan dalam atau luar wilayah Kabupaten Blitar ke tempat yang dituju untuk kepentingan daerah dan kembali ke tempat kedudukan semula Satuan Biaya Uang Harian Perjalanan Dinas Satuan biaya uang harian perjalanan dinas dalam negeri merupakan penggantian biaya keperluan sehari-hari yang terdiri dari uang makan dan uang saku Pejabat Daerah/Pegawai Aparatur Sipil Negara/Pihak Lain dalam menjalankan perintah perjalanan dinas di dalam negeri Satuan Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah Satuan biaya uang harian perjalanan dinas dalam daerah merupakan penggantian biaya sehari-hari yang terdiri dari uang makan dan uang saku Pejabat Daerah/Pegawai Aparatur Sipil Negara/Pihak Lain dalam menjalankan perintah perjalanan dinas di dalam wilayah Kabupaten Blitar dengan satu (1) atau lebih tempat tujuan/kegiatan dalam satu (1) hari. Uang harian diberikan secara lumpsum. Diberikan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan oleh SKPD dan merupakan kompensasi kepada PNS, PTT di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar dan masyarakat yang telah berpartisipasi/ berkontribusi pada kegiatan sesuai ketentuan yang berlaku. Biaya transport dalam daerah digunakan untuk melakukan kegiatan/ pekerjaan di luar kantor yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas kantor yang bersifat insidentil sesuai dengan ketentuan. Besaran biaya transport diberikan secara riil dan dipertanggungjawabkan dibuktikan dengan lembar II SPPD. Apabila kembali melaksanakan tugas kedinasan dapat diberikan hak-hak pegawai Satuan Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah Wilayah Provinsi Jawa Timur Satuan biaya uang harian perjalanan dinas dalam daerah wilayah Provinsi Jawa Timur merupakan penggantian biaya keperluan sehari-hari Pejabat Daerah/Pegawai Aparatur Sipil Negara/Pihak Lain dalam menjalankan perintah perjalanan dinas di dalam wilayah Provinsi Jawa Timur. Uang harian diberikan secara lumpsum. 19
20 Biaya transport dalam daerah wilayah Provinsi Jawa Timur digunakan untuk melakukan kegiatan/ pekerjaan di luar kantor yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas kantor yang bersifat insidentil sesuai dengan ketentuan. Besaran biaya transport diberikan secara riil Satuan Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah diluar Wilayah Provinsi Jawa Timur (Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah) Satuan biaya uang harian perjalanan dinas luar daerah merupakan penggantian biaya keperluan sehari-hari Pejabat Daerah/Pegawai Aparatur Sipil Negara/Pihak Lain dalam menjalankan perintah perjalanan dinas di luar wilayah Provinsi Jawa Timur yaitu untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah. Uang harian diberikan secara lumpsum. Biaya transport luar daerah digunakan untuk melakukan kegiatan/ pekerjaan di luar kantor yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas kantor yang bersifat insidentil sesuai dengan ketentuan. Diamping mendapatkan biaya tiket yang harus dipertanggungjawabkan secara riil juga mendapatkan: 1. Biaya transport luar dari tempat kedudukan ke tempat keberangkatan (bandara). 2. Biaya transport dari tempat keberangkatan ke tempat tujuan. 3. Dan sebaliknya yang dipertanggungjawabkan secara riil. Apabila bukti pengeluaran transportasi tidak diperoleh maka pelaksana SPPD melampirkan daftar pengeluaran riil. Dalam rangka pelaksanaan perjalanan dinas, kepada panitia (karena factor transportasi dan/ atau guna mempersiapkan pelaksaan kegiatan dan penyelesaian pertanggungjawaban), dan peserta (karena factor transportasi) memerlukan waktu tambahan untuk berangkat/ pulang di luar waktu pelaksanaan kegiatan dapat dialokasikan biaya penginapan dan uang harian perjalanan dinas sesuai ketentuan yang berlaku, untuk 1 (satu) hari sebelum dan/ atau 1 (satu) hari sesudah pelaksanaan kegiatan Satuan Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah diluar Wilayah Provinsi Jawa Timur Satuan biaya uang harian perjalanan dinas luar daerah merupakan penggantian biaya keperluan sehari-hari Pejabat Daerah/Pegawai Aparatur Sipil Negara/Pihak Lain dalam menjalankan perintah perjalanan dinas di luar wilayah Provinsi Jawa Timur selain wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah. Uang harian diberikan secara lumpsum. Biaya transport luar daerah digunakan untuk melakukan kegiatan/ pekerjaan di luar kantor yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas kantor yang bersifat insidentil sesuai dengan ketentuan. Diamping mendapatkan biaya tiket yang harus dipertanggungjawabkan secara riil juga mendapatkan: 20
21 1. Biaya transport luar dari tempat kedudukan ke tempat keberangkatan (bandara, pelabuhan). 2. Biaya transport dari tempat keberangkatan ke tempat tujuan. 3. Dan sebaliknya yang dipertanggungjawabkan secara riil. Apabila bukti pengeluaran transportasi tidak diperoleh maka pelaksana SPPD melampirkan daftar pengeluaran riil. Dalam rangka pelaksanaan perjalanan dinas, kepada panitia (karena factor transportasi dan/ atau guna mempersiapkan pelaksaan kegiatan dan penyelesaian pertanggungjawaban), dan peserta (karena factor transportasi) memerlukan waktu tambahan untuk berangkat/ pulang di luar waktu pelaksanaan kegiatan dapat dialokasikan biaya penginapan dan uang harian perjalanan dinas sesuai ketentuan yang berlaku, untuk 1 (satu) hari sebelum dan/ atau 1 (satu) hari sesudah pelaksanaan kegiatan Satuan Biaya Uang Harian untuk Masyarakat Pendukung Kegiatan Uang harian yang diberikan kepada masyarakat untuk kegiatan penanganan bencana alam dalam jangka waktu tertentu Satuan Biaya Uang Presentasi Uang representasi hanya diberikan kepada pejabat daerah, pimpinan DPRD dan anggota DPRD, Sekretaris Daerah dan eselon II b yang melaksanakan perjalanan dinas jabatan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan Satuan Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Luar Daerah Satuan Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Luar Daerah merupakan harga tertinggi untuk yang tidak menggunakan fasilitas hotel/ penginapan. Sedangkan untuk biaya penginapan perjalanan dinas luar yang menggunakan fasilitas hotel/ penginapan sesuai harga riil dan tingkatan/ golongan biaya perjalanan dinas Satuan Perkiraan Pengganti Biaya Bahan Bakar Minyak (BBM) Satuan Perkiraan Pengganti Biaya Bahan Bakar Minyak (BBM) perjalanan dinas dalam wilayah Provinsi Jawa Timur berlaku hal sebagai berikut: a. Apabila melakukan perjalanan dinas dengan menggunakan mobil pribadi atau dinas, dapat diberikan biaya bahan bakar minyak (BBM) sebagai pengganti transport. b. Untuk pengganti bahan bakar minyak (BBM) dimaksud dari Kabupaten Blitar ke Kota Tujuan (PP) atau sebaliknya. BUPATI BLITAR, RIJANTO 21
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG STANDAR BIAYA UMUM TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG STANDAR BIAYA UMUM TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : bahwa dalam rangka tertib administrasi pelaksanaan kegiatan
Lebih terperinciPENJELASAN STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2012 YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI
- 15 - PENJELASAN STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2012 YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI 1. Honorarium Penanggung Jawab Pengelola Keuangan Pengelola keuangan pada setiap satuan kerja, diberi
Lebih terperinciSTANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2017 YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI SATUAN BIAYA
LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR : 39 TAHUN 2016 TANGGAL : 13 Oktober 2016 STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2017 YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI No. URAIAN 1 HONORARIUM PENANGGUNG JAWAB PENGELOLA
Lebih terperinciI. STANDAR BIAYA UMUM DAN PERJALANAN DINAS
I. STANDAR BIAYA UMUM DAN PERJALANAN DINAS LAMPIRAN PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR BIAYA KEGIATAN DAN HONORARIUM, BIAYA PEMELIHARAAN DAN STANDAR HARGA PENGADAAN BARANG/JASA
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PERJALANAN DINAS BAGI BUPATI/WAKIL BUPATI PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH, PEGAWAI NEGERI DAN PEGAWAI
Lebih terperinciWALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG
WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR BIAYA UMUM PEMERINTAH KOTA BENGKULU TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI BLITAR PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PERJALANAN DINAS BAGI BUPATI/WAKIL BUPATI PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH, PEGAWAI NEGERI DAN PEGAWAI
Lebih terperinciBUPATI PACITAN RANCANGAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN
BUPATI PACITAN RANCANGAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN BUPATI PACITAN, Menimbang : a. bahwa agar perjalanan dinas dapat
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 24 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN GUBERNUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PERJALANAN
Lebih terperinciLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR HONORARIUM DAN TRANSPORT PELAKSANAAN KEGIATAN DI LINGKUNGAN LEMBAGA
Lebih terperinciBUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
SALINAN BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 51 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR BIAYA UMUM TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciSTANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2015
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 27 TAHUN 2014 TANGGAL : 27 OKTOBER 2014 STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2015 No. U r a i a n Satuan Harga Maksimun 2015 Keterangan 1 2 3 5 I PENANGGUNGJAWAB
Lebih terperinciE. LAIN-LAIN: BIAYA OPERASIONAL/BIAYA PENDUKUNG PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM
E. LAIN-LAIN: BIAYA OPERASIONAL/BIAYA PENDUKUNG PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM 1 1. DASAR HUKUM a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum
Lebih terperinciWALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 41 TAHUN 2015
WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PERJALANAN DINAS PEMERINTAH KOTA BENGKULU TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
s BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG
5 8 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG STANDARISASI PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT NEGARA, PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD, PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN NON
Lebih terperinciWALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG PERJALANAN DINAS PEMERINTAH KOTA BENGKULU
WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG PERJALANAN DINAS PEMERINTAH KOTA BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU, Menimbang : a.
Lebih terperinciBUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI JENEPONTO NOMOR 2 TAHUN TENTANG
BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI JENEPONTO NOMOR 2 TAHUN 2018 2011 TENTANG PEDOMAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO BUPATI JENEPONTO, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2013 BUPATI SIMEULUE, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciGUBERNUR SULAWESI BARAT
GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 27.a TAHUN 2012 TENTANG STANDAR BIAYA UMUM PENYUSUNAN RENCANA KERJA ANGGARAN/DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN/DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 9 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 9 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PERJALANAN DINAS DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciWALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI BAGI KEPALA DAERAH/WAKIL KEPALA DAERAH, PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,
Lebih terperinci2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Peng
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1103, 2015 LAN. Honorarium. Transport. Kegiatan. Standar. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR HONORARIUM DAN TRANSPORT PELAKSANAAN
Lebih terperinciMenimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah ditetapkan dalam
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 20 TAHUN2017 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciI. STANDAR BIAYA UMUM 1. Honor Pengelola Kegiatan/Keuangan
Lampiran V : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT Nomor : TAHUN 2012 Tanggal : September 2012 Tentang : Petunjuk Teknis Mekanisme Tata Cara Penganggaran Kabupaten Bangka Barat Tahun 2012 I. STANDAR BIAYA UMUM
Lebih terperinciBUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG
SALINAN BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PIMPINAN DAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 21 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 21 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR BIAYA BELANJA PENUNJANG KEGIATAN DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN BARAT
GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBUPATI MAROS PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR: 01 TAHUN TENTANG
SALINAN BUPATI MAROS PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR: 01 TAHUN 2016 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2008 NOMOR 14 PERATURAN BUPATI KERINCI
BERITA DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2008 NOMOR 14 PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETENTUAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI TIDAK
Lebih terperinciBUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR :01 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR :01 TAHUN 2014 TENTANG PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT NEGARA, PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH, PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI TIDAK TETAP LINGKUP
Lebih terperinciBUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG
8 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG STANDARISASI PERJALANAN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR BIAYA KEGIATAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TAHUN ANGGARAN 2007
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR BIAYA KEGIATAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TAHUN ANGGARAN 2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 33/PMK.02/2016 TENTANG STANDAR BIAYA MASUKAN T.A 2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KPPN YOGYAKARTA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 33/PMK.02/2016 TENTANG STANDAR BIAYA MASUKAN T.A 2017 PENGATURAN SBM (1/2) Definisi:
Lebih terperinciBUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR 7 TAHUN 2016
BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERJALANAN DINAS JABATAN BAGI BUPATI/WAKIL BUPATI, PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD, PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN NON
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PERJALANAN DINAS GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PERJALANAN DINAS GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dalam rangka tertib administrasi pelaksanaan perjalanan dinas sebagaimana
Lebih terperinciPROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN TAHUN ANGGARAN 2016
PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN, Menimbang
Lebih terperinciSTANDAR BIAYA TAHUN 2018 B A D A N P E N G E L O L A K E U A N G A N D A E R A H K A B. L U M A J A N G
STANDAR BIAYA TAHUN 2018 B A D A N P E N G E L O L A K E U A N G A N D A E R A H K A B. L U M A J A N G 2 0 1 7 KETENTUAN HONORARIUM PPTK Untuk setiap kegiatan, diangkat satu PPTK yang bertanggung jawab
Lebih terperinciBUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI BUPATI, WAKIL BUPATI, PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH, PEGAWAI
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR SATUAN HARGA TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
SALINAN NOMOR 41, 2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR SATUAN HARGA TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk menyusun Rencana
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,
PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2013
Lebih terperinciRKAKL AWAL TA PERHITUNGAN TAHUN 2017 PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/ KOMPONEN/ SUBKOMP/ AKUN/ DETIL VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH BIAYA
RKAKL AWAL TA. 217 KEMEN/LEMB : (76) KOMISI PEMILIHAN UMUM : (1) KOMISI PEMILIHAN UMUM ALOKASI : Rp. 3.158.278. PERHITUNGAN TAHUN 217 Halaman : 1 76.1.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF
Lebih terperinciBUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI BUPATI, WAKIL
BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI BUPATI, WAKIL BUPATI, PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Lebih terperinciGUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG
GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF PIMPINAN DAN ANGGOTA
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN
SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN DAERAH PADA SATUAN PENDIDIKAN YANG BERBENTUK MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI (MIN), MADRASAH
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG
SALINAN BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciBUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG
ENDAL BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DAN TATA KERJA PADA INSPEKTORAT KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciSELINTAS TENTANG PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT/PEGAWAI NEGERI YANG MENGIKUTI DIKLAT
SELINTAS TENTANG PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT/PEGAWAI NEGERI YANG MENGIKUTI DIKLAT Oleh : Sumaryo Widyaiswara Madya, BDK Palembang I. Pendahuluan Tulisan ini terinspirasi dari beberapa
Lebih terperinciRENCANA ANGGARAN BELANJA PENGADILAN TINGGI AGAMA SAMARINDA TAHUN ANGGARAN 2012 JUMLAH 1 URAIAN PENGGUNAAN
RENCANA ANGGARAN BELANJA PENGADILAN TINGGI AGAMA SAMARINDA ANGGARAN 2012 PROGRAM : (005.01.01) PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA MAHKAMAH AGUNG 1066.001 001 3.929.600.000
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI MOR : 98 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI MOR 98 TAHUN 2017 TENTANG ANALISA STANDAR BELANJA KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BEKASI, Menimbang :
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 72 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 72 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR BELANJA PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BEKASI TAHUN ANGGARAN 2014
Lebih terperinciDRAFT PER TGL 22 OKT 2008
DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
1 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 52 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PERJALANAN
Lebih terperinciBKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.
No.998, 2014 BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciMengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Keuangan Negara
MENTERI ENERGI DAN SUWIBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 7897 K/83/MEM/2016 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PERJALANAN DINAS
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,
BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjaga keseimbangan
Lebih terperinciRINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2015
RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 215 KEMEN/LEMB : (76) KOMISI PEMILIHAN UMUM : (1) KOMISI PEMILIHAN UMUM UNIT KERJA : (65943) KPU KOTA PARE-PARE ALOKASI : Rp. 1.736.293. PERHITUNGAN TAHUN 215 Halaman :
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 61 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF, PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BEKASI
Lebih terperinciBUPATI ACEH BARAT DAYA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI ACEH BARAT DAYA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAHKEUANGAN
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
Lebih terperinciGUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT
1 s GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PERJALANAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG
PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN KEDUDUKAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI BANTENTAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI HULU SUNGAI TENGAH
BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERJALANAN DINAS BAGI BUPATI, WAKIL BUPATI, PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD, PEGAWAI NEGERI SIPIL, DAN NON PEGAWAI NEGERI
Lebih terperinciTAHUN : 2006 NOMOR : 08
BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2006 NOMOR : 08 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 691 TAHUN 2006 TENTANG PETUNTUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER
Lebih terperinciWALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR : 17 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR :26 2015 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciGUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG
1 GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAMBI GUBERNUR
Lebih terperinciRINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2018
Halaman : 1 005.01.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung 16.676.267.000 1066 Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan Administrasi 16.676.267.000
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN : 2002 NOMOR : 52 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 25 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN
Lebih terperinciB. STANDAR BIAYA MASUKAN (SBM) 2017
B. STANDAR BIAYA MASUKAN (SBM) 2017 1 1. PENGATURAN SBM (1/2) Definisi: Pemberlakuan Penetapan Kriteria SBM dgn persetujuan Menkeu Satuan biaya berupa harga satuan, tarif, dan indeks yang ditetapkan untuk
Lebih terperinci2014, No
4 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/PMK.02/2014 TENTANG STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2015 5 2014, No.344 6 7 2014, No.344 8 9 2014, No.344 10 11 2014, No.344 12
Lebih terperinciBUPATI PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI PADANG PARIAMAN NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR BIAYA UMUM
BUPATI PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI PADANG PARIAMAN NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR BIAYA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PADANG PARIAMAN Menimbang : a bahwa
Lebih terperinciBUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 66 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 66 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI BUPATI, WAKIL BUPATI,
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR BIAYA UMUM TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
SALINAN NOMOR 52, 2015 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR BIAYA UMUM TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan
Lebih terperinciSTANDAR HONORARIUM DAN UANG LEMBUR
Lampiran VI Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor : Tanggal : STANDAR HONORARIUM DAN UANG LEMBUR A. PENGERTIAN UMUM Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : - Honorarium adalah imbalan yang diberikan
Lebih terperinciBUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 17 TAHUN 2013 TAHUN 2013 TENTANG
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 17 TAHUN 2013 TAHUN 2013 TENTANG PERJALANAN DINAS GUBERNUR/WAKIL GUBERNUR, PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH, PEGAWAI NEGERI
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN ANALISIS STANDAR BELANJA KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN, PENDIDIKAN
Lebih terperinciKode Rekening. Penjelasan. (Rp.)
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 12 TAHUN 2017 TANGGAL 16 JANUARI 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR BIAYA KEGIATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR BIAYA KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2009
PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR BIAYA KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2009 BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.455, 2015 KEMENKEU. Standar Biaya. Masukan. TA 2016. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65/PMK.02/2015 TENTANG STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 39 2014 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERJALANAN DINAS DALAM
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG
1 SALINAN GUBENUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN PELAKSANAAN HAK KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAMBI GUBERNUR
Lebih terperinciBUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT
BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI BUPATI/WAKIL BUPATI, PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH, PEGAWAI
Lebih terperinciBUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PASURUAN
Lebih terperinciBUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT
BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciWALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BIMA
WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BIMA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciRENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. 1 paket Rp ,00 APBD ( )
data per RENCANA UMUM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I : KABUPATEN TAHUN ANGGARAN : 2016 1 BADAN Penetapan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 1 paket Rp. 4.350.000,00 APBD (1.06.1.06.01.21.10 5.2.2.15)
Lebih terperinciPemerintah Daerah Kabupaten Kendal Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan PA/KPA AGUS DWI LESTARI S.IP, MH
Dokumen RUP SiRUP adalah aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum berbasis web yang fungsinya sebagai sarana atau alat untuk mengumumkan RUP. SiRUP bertujuan untuk mempermudah pihak PA/KPA dalam mengumumkan
Lebih terperinciBUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU
SALINAN BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS
Lebih terperinciBUPATI MUS! RAWAS UTARA
BUPATI MUS! RAWAS UTARA PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS UTARA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS UTARA, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciWALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BEKASI
WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BEKASI WALIKOTA BEKASI, Menimbang : bahwa dengan ditetapkannya
Lebih terperinci