PENGARUH SUHU PADA MODUL 100Wp MENGGUNAKAN PEMODELAN DAN SIMULASI 36 SEL PHOTOVOLTAIC

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH SUHU PADA MODUL 100Wp MENGGUNAKAN PEMODELAN DAN SIMULASI 36 SEL PHOTOVOLTAIC"

Transkripsi

1 PENGARUH SUHU PADA MODUL 100Wp MENGGUNAKAN PEMODELAN DAN SIMULASI 36 SEL PHOTOVOLTAIC Asepta Surya Wardhana STEM Akamigas, Jl. Gajah Mada No. 38 Cepu, Kabupaten Blora ABSTRAK Pemodelan dan simulasi sel surya menggunakan single dioda digunakan untuk menganalisa karakteristik suatu modul dapat diimplementasikan dengan perangkat lunak Simelectronic Matlab/Simulink. Blok sel surya single dioda pada Simelectronic dapat digunakan untuk menampilkan keluaran I-V dan P-V dengan variasi beberapa parameter sel surya. Pemodelan ini menggunakan 36 sel surya yang dihubungkan seri dengan iradiasi matahari 1000W/m 2. Variasi suhu pada dioda menyebabkan perubahan arus I s sehingga akan mempengaruhi keluaran daya. Perubahan kenaikan suhu 60 C menyebabkan daya berkurang 3,02 Watt. Hasil simulasi ini memperoleh nilai Maximum Power Point (MPP) yang merupakan titik optimal dari perbandingan nilai maksimal dari tegangan dan arus pada kondisi iradiasi matahari 1000W/m 2 dan pada suhu normal sebesar 96,80Watt. Pemodelan dan simulasi ini memperoleh hasil yang akurat dan optimal dari pemodelan sel surya dengan single dioda yang ditampilkan dalam bentuk grafik. Kata kunci: PV, dioda, sel surya, simulasi, simelectronic ABSTRACT Modeling and simulation of solar cells using a single diode is used to analyze the characteristics of a module can be implemented with software Simelectronic Matlab/Simulink. Block solar cells on Simelectronic single diode can be used to display the output I-V and P-V with some variation of the solar cell parameters. This modeling using 36 solar cells connected in series with solar irradiation of 1000W/m2. Variations in temperature cause changes in current diode is that affect power output. Changes in temperature rise of 60 C causes reduced power 3,02 Watt. The results of this simulation to obtain the value of Maximum Power Point (MPP) which is the optimal point of comparison of the maximum value of the voltage and current in the solar irradiation conditions of 1000W/m2 and at normal temperature for 96,80 Watt. Modeling and simulation is to obtain an accurate and optimal results of modeling of solar cells with a single diode shown in graphical form. Key words: PV, diodes, solar cell, simulation, simelectronic 1. PENDAHULUAN Berlimpahnya sumber energi matahari sebagai salah satu bentuk energi alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan listrik. Matahari menyediakan energi sangat besar diperkirakan permukaan Bumi menyerap sebesar 1.8 x MW 1). Ini artinya kurang dari satu jam matahari mengirimkan energi ke bumi untuk mencukupi kebutuhan dari mahkluk hidup. Sumber energi alternatif menjadi kontribusi yang sangat penting dalam kebutuhan konsumsi dunia. Dalam kenyataannya, kebutuhan dari energi matahari mengalami kenaikan dari 20% sampai 25% lebih dari 20 tahun terakhir 2). Hal yang mendasar dalam sistem pembangkit energi matahari adalah sel surya atau photovoltaic (PV) cell yang dapat dimodelkan dengan PV model. Photovoltaic merupakan sistem pengubah panas matahari menjadi energi listrik 3). Penyerapan pancaran cahaya matahari menghasilkan pembawa-pembawa minoritas bebas, yang menentukan arus sel 82

2 Wardhana, Pengaruh Suhu Pada Modul... surya. Pembawa ini terkumpul dan terpisah oleh junction dioda, yang menentukan besar tegangannya 4). Dalam pengoperasiannya, kinerja PV sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim daerah seperti suhu lingkungan dan iradiasi matahari (pancaran cahaya matahari) serta parameter lainnya seperti arus short circuit, tegangan open circuit, suhu sel PV, faktor ideal, nilai resistansi dioda dan jumlah sel PV. Sel surya atau Photovoltaic (PV) adalah perangkat yang banyak dijual dipasaran atau toko elektronik yang mempunyai kemampuan daya yang berbeda-beda berdasarkan banyaknya sel surya pada setiap modulnya. Sel surya yang ada diklasifikasikan sesuai kapasitasnya seperti 5 Watt Peak (Wp), 50 Wp, 80 Wp, 100Wp dan sebagainya. Dikarenakan kemampuan sel surya yang beragam maka perlu dilakukan percobaan untuk mengetahui karakteristik dari setiap modulnya. Hal ini sangat menyulitkan dan membutuhkan biaya yang besar jika harus mengimplementasikan secara nyata disebabkan harga sel surya yang cukup mahal untuk setiap Watt Peak-nya. Dari permasalahan tersebut perlu adanya teknik untuk membuat pemodelan dan simulasi dari aplikasi sel surya dengan beragam kondisi dan jumlah sel surya. Simulasi sebelumnya telah ada seperti PSPICE yang digunakan untuk pembelajaran sel surya silikon dan hubungan seri setiap selnya 5,6). Selain itu juga telah dikembangkan simulasi menggunakan Matlab Simulink untuk single diode dan karakteristik modul surya 2,4). Penelitian mengenai simulasi yang sebelumnya ditujukkan untuk mengetahui karakteristik dari modul surya dimana dapat mengetahui tegangan, arus dan maksimum power point (MPP) dari setiap selnya. Hal ini sangat baik dan membantu dalam menganalisa dari kemampuan dari sel surya. Pada simulasi sebelumnya memerlukan komputasi dan parameter yang cukup banyak serta belum dikembangkan untuk penggunaan banyak sel surya. Dalam penelitian ini dikembangkan pemodelan dan simulasi yang dapat digunakan untuk banyak sel surya dengan menggunakan Simelectronic (Matlab Simulink). Dalam penelitian ini digunakan modul panel surya 100Wp dengan 36 sel surya yang dihubungkan secara seri. 2. METODE A. Simelectronic Perangkat lunak Simelectronic menyediakan kumpulan komponen untuk pemodelan dan simulasi sistem elektronik dan mekatronika. Kumpulan komponen termasuk model semikonduktor, motor, drive, sensor, aktuator dan sel surya. Simelectronic dapat untuk mengembangkan sistem aktuasi elektromekanis dan elektronik dalam membangun model karakteristik untuk mengevaluasi kinerja dan desain rangkaian analog. Simelectronic model dapat digunakan untuk mengembangkan algoritma kontrol dalam sistem elektronik dan mekatronika dan sebagainya. Dalam pengujiaanya dapat dilakukan dalam simulasi dengan memberikan paremeter dan variabel pada MATLAB sebagai nilai masukannya. Penggunaan pemodelan Simelectronic menggunakan blok diagram yang dapat dikombinasikan dengan pemrograman simulink dan model simscape. B. Rangkaian Model Sel Surya Modul dari sel surya secara umum dibuat dari bahan material silikon atau gallium arsenide, dan bahan pembentuk lainnya. Bagian utama sel surya yaitu junction p-n atau ekivalen dengan junction Schottky diperlukan untuk pengaruh sel surya terhadap perubahan pancaran cahaya atau iradiasi matahari 4). Sel surya dapat di rangkaian menjadi pemodelan ekivalen sederhana dengan menghubungkan sumber arus dengan dioda p-n secara pararel. Photocurrent Iph adalah besarnya keluaran dari sumber arus yang secara langsung didapat dari jatuhnya cahaya matahari ke sel surya. Pada kenyataannya aliran arus ini mengalami hambatan pada material semikonduktor dan resistansi ekternalnya. Sehingga perlu menambahkan resistor shunt Rp yang dipararel dengan dua dioda sebagai arus bocor dan resistor seri Rs sebagai taha- 83

3 Jurnal ESDM, Volume 6, Nomor 2, Nopember 2014, hlm nan dalam dari aliran arus. Pemodelan ini menggunakan dioda digunakan seperti gambar berikut ini: Gambar 1. Rangkaian Ekivalen Sel Surya Dari gambar rangkaian ekivalen sel surya dapat dimodelkan menggunakan blok diagram pada Simelectronic. Komponen yang paling penting mempengaruhi dari simulasi ini adalah model photovoltaic (PV) sel. Pe-modelan dari sel surya termasuk mengesti-masikan kurva nilai karakteristik dari V-I dan V-P sesuai dengan simulasi kondisi lingkungan sebenarnya. Pendekatan untuk representasi rangkaian sel surya adalah dioda. Dalam pemodelan di simelectronic telah disediakan blok sel surya yang berisi parameter seperti Isc, Voc, Iradiasi matahari dan variabel masukan lainnya. Iradiasi matahari (Ir) merupakan besarnya intensitas cahaya yang jatuh dalam sel surya dalam satuan W/m 2. Tegangan yang melintas dari sel surya adalah V (Volt). Keluaran arus listrik dari sel surya adalah I (ampere). Tegangan termal (Vs) adalah tegangan yang berubah dari pengaruh dari temperatur sel surya dan konstanta Boltzman (1, J/K) dibanding dengan konduksinya elektron (1, C) sehingga didapat persamaan (2). V S = K T q...(2) Dapat dijabarkan dari persamaan 3 bahwa Is dan Is2 adalah arus saturasi dari dioda pertama dan dioda kedua. Quality factor atau Faktor ideal dari N tergantung dari teknologi silikon dari sel surya yang digunakan untuk Si-Mono = 1,2 dan Si-Poly = 1.3. Silikon mono merupakan bahan yang banyak digunakan untuk sel surya karena mempunyai faktor ideal yang baik. Penentuan kinerja dan pemodelan dari modul sel surya maka diperlukan informasi mengenai tegangan dan arus yang disediakan dari berbagai operasi yang mempengaruhi seperti arus short circuit Ioc, tegangan Open circuit Voc, intensitas iradiasi, faktor ideal dan suhu sel. Sehingga hasil bentuk keluaran I-V dan P-V karakteristik dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2. Simbol Sel Surya Sel surya dalam bentuk rangkaian dapat direpresentasikan dalam rumusan pada persamaan 3. Dari persamaan Iph merupakan besarnya arus keluaran yang dihasilkan dari pancaran matahari sehingga didapat persamaan 1. I ph = I ph0 I r I r0...(1) Pmax = Imax. Vmax Gambar 3. Karakteristik I-V dari Sel Surya 6) V+I Rs I = I ph I s (e N Vs V+I Rs (V+IR 1) I s2 (e N2 Vs 1) s )...(3) R p 84

4 Wardhana, Pengaruh Suhu Pada Modul PEMBAHASAN A. Spesifikasi Data Sel Surya Pemodelan ini menggunakan Modul panel surya 100Wp Skytech Solar Cell. Modul ini terhubung secara seri sebanyak 36 sel surya jenis mono crystaline. Mono crystaline mempunyai kemampuan keluaran daya yang lebih besar dan efisien dibandingkan dengan multi kristal 4). Spesifikasi dari modul pada tabel 1. Tabel 1. Spesifikasi Skytech SIM-100 Deskripsi Spesifikasi Daya Maksimal 100Wp Tegangan Maksimal (V pm) 18.90V Arus Maksimal (I mp) 5.33A Tegangan Open Circuit (V oc) 22.54V Keterangan Arus Short Circuit ( I sc) 5.79A Jumlah dari sel surya 4*9 Luas modul (mm) 1002x666x35mm Ruang temperatur -40 to + 85 Gambar 5. Tampilan Sub Sistem Simulink Simulink library browser berisikan semua kumpulan kompenen elektronik yang akan digunakan dalam tahap pemodelan. Tahap kedua buat desain pemodelan seperti gambar 5. Kemampuan dari sel surya ini telah dilakukan pengujian sesuai dengan standar ISO 9001:2008, ISO14001 dan OHSAS Penggunaan dilakukan pada iradiasi matahari 1000W/m 2 dan pada suhu 25 C yang mengacu pada AM 1.5. Data tabel 1 digunakan sebagai data referensi untuk pemodelan pada blok sel surya. Gambar 4. Modul Sel Surya 4 x 9. B. Tahapan Pemodelan Sel Surya Tahapan pertama pemodelan membuat suatu sub sistem dari simulink, fungsi sub sistem sebagai tempat untuk merancang sistem yang akan diterapkan. Sehingga Sub sistem akan berisi blok-blok yang terdiri dari rangkaian ekivalen sel surya sebanyak 36 sel. Selain itu Sub sistem juga berisi pengukuran tegangan dan arus yang didapat dari karakteristik sel surya. Gambar 6. Sub Sistem 1 Modul 100Wp Pada Sub sistem 1 ini diberikan satu input sebagai iradiasi matahari dan 3 keluaran berupa tegangan, arus dan daya yang dihubungkan dengan grafik P-V dan I-V. Pada Sub sistem diberikan 2 keluaran positif dan negatif yang berfungsi sebagai pembebanan, pada pembebanan ini dihubungkan dengan keluaran dari sel surya. Selanjutnya membuat Sub sistem 2 yang terdapat didalam Sub sistem 1. Pada Subsistem 1 diklik maka akan muncul garis, kemudian tambahkan komponen-kompenen seperti simulink-ps Converter, solver configuration, sensor arus, sensor tegangan dan petanahan. Simulink-PS Converter berfungsi merubah sinyal masukan sumber iradiasi matahari menjadi sinyal fisik. Solver configuration digunakan sebagai pengumpul informasi dan agar semua parameter yang telah digabungkan dapat disimulasikan sesuai dengan konfigurasi yang diingingkan. 85

5 Jurnal ESDM, Volume 6, Nomor 2, Nopember 2014, hlm Gambar 7. Sub Sistem 2 Modul Surya dengan Sensor Pengukuran Pada sub sistem 3 berisikan modul surya sebanyak 36 sel. Sel surya ini tergabung dari 2x18 sel surya yang dirangkai seri. program maupun masukan rumusan karena rumus persamaan yang digunakan di simelectronic adalah standar dan tidak dapat dirubah. Gambar 8. Sub Sistem 3 Modul Surya dengan 36 Sel Pada masing-masing sub sistem dibuat menjadi 2 bagian bertujuan memudahkan dan efisiensi pemodelan pada single dioda. Pada sub sistem 4 sel surya tergabung dari 3x6 sel surya yang dirangkai seri. Gambar 10. Blok 6 Sel Surya Gambar 9. Sub Sistem 4 Modul Surya dengan 6 Sel Sehingga dari setiap sub sistem, 6 sel surya masing-masing berisikan 6 single dioda. Didalam single dioda terdapat blok parameter yang berisikan persamaan 1 sehingga dapat memudahkan dalam pengisian variabel. Pemodelan ini tidak memerlukan listing Pada blok parameter sel surya nilai yang dimasukkan adalah arus Short Circuit (Isc) sebesar 5.79 ampere dan tegangan Open circuit (Voc) sebesar Volt. Hukum Kirchhoff pada rangkaian seri maka arus yang mengalir disetiap komponennya bernilai sama dan nilai tegangan disetiap komponennya berbeda-beda sesuai dengan nilai bebannya. Karena beban atau dioda yang dipakai adalah sama, maka nilai adalah Voc = 22,54 : 36 sel = volt. Nilai variabel pada setiap sel surya diisikan sama sebanyak 36 sel dengan memasukkan nilai-nya seperti gambar

6 Mustakim, Kualifikasi dan Kompetensi Process Engineer... Gambar 11. Blok Parameter Sel Surya 1 C. Hasil Simulasi Sel Surya Pemodelan menggunakan simulink pada sel surya menggambarkan karakteristik dari nilai tegangan dan arus pada daerah yang mempunyai nilai maksimum atau puncak. Posisi puncak yang dicapai suatu sel surya dapat dikatakan sebagai daya maksimal pada titik Maximum Power Point (MPP) 7). Percobaan 1 dengan faktor ideal 1,2 dan temperatur 25 C pada iradiasi 1000W/m 2 didapat MPP pada tegangan 18.8 Volt dan daya Watt seperti gambar 12. Pada pengujian karakteristik dengan beberapa variasi iradiasi telah dipaparkan bahwa makin rendah iradiasi maka makin kecil daya yang dihasilkan 4). Percobaan ini dilakukan pengujian perubahan temperatur dari sel surya terhadap keluaran daya maksimum. Perubahan temperatur dapat dilakukan pada blok parameter sel surya. Percobaan 2 dengan faktor ideal 1,2 dan temperatur 85 C pada iradiasi 1000W/m2 didapat MPP pada tegangan Volt dan daya Watt. Daya Tegangan MPP Gambar 14. Karakteristik P-V pada Suhu 85 C dan Iradiasi 1000W/m 2 Daya MPP Pada gambar 15 diperoleh arus Isc 5.79 Ampere dan Voc Volt yang tetap namun didapatkan perubahan Imaks 5.28 Ampere dan Vmaks Volt. Tegangan Gambar 12. Karakteristik P-V pada Suhu 25 C dan Iradiasi 1000W/m 2 Isc Imaks & Vmaks Pada gambar 13 diperoleh arus Isc 5.79 Ampere dan Voc Volt serta didapatkan Imaks 5.38 Ampere dan Vmaks 18.8 Volt. Isc Imaks & Vmaks Voc Gambar 13. Karakteristik I-V pada Suhu 25 C dan Iradiasi 1000W/m 2 Voc Gambar 15. Karakteristik I-V pada Suhu 85 C dan Iradiasi 1000W/m 2 Perubahan temperatur dari 25 C dari 85 C menyebabkan perubahan pada daya dengan penurunan 3,02 Watt. Penyebab turunnya daya disebabkan kenaikan suhu pada Is dioda yaitu pada panel modul. Dari hasil simulasi terjadi penurunan dimana beda arus 0.1 A dan tegangan 0.49 V. Hasil variasi temperatur dapat dilihat pada tabel 2. 87

7 Jurnal ESDM, Volume 6, Nomor 2, Nopember 2014, hlm Tabel 2. Variasi Temperatur Karakteristik 25 C 85 C Daya (W) Isc (A) Voc (V) Imaks (A) Vmaks (V) Dari percobaan 1 didapat Daya Pmpp Watt sehingga dapat dihitung nilai efisiensinya. Efisiensi 8) modul dapat dihitung. = P maks P = maks...(4) P in 1000 W m 2.luasmodul(m2 ) = % = 15.12% Sehingga nilai efisiensi modul dengan luas sel surya sebesar 0.66m 2 dengan daya watt adalah 15,12%. Modul sel surya yang paling efisien, menghasilkan daya listrik persatuan luas yang paling tinggi yang memiliki efisiensi sampai dengan 15% 9). 4. SIMPULAN Pemodelan dari rangkaian ekivalen sel surya dapat dilakukan secara sederhana dilakukan menggunakan blok single dioda dari library simelectronic. Pengembangan untuk rangkaian seri dalam jumlah banyak dapat mudah dikombinasikan dengan pemodelan ini. Keluaran dari karakteristik kurva I-V dan P-V mempunyai hasil yang sama dengan data pabrikan. Variasi dari perubahan kenaikan suhu menghasilkan nilai daya yang berkurang 3,02 watt atau kurang lebih 0,05 watt setiap kenaikan 1 C. Hal ini tidaklah menjadi penting jika suhu pada modul cenderung tetap atau kenaikan yang tidak signifikan. Variasi pemodelan dapat diterapkan dengan mengubah nilai faktor ideal dan resistansi. Pemodelan ini dapat diterapkan untuk percobaan praktikum dilaboratorium sebagai dasar pemahaman dari penggunaan dan karakteristik sel surya terhadap lingkungan nyata. Perlu dikembangkan model single dioda pada rangkaian seri-pararel untuk jaringan sistem yang lebih besar. 5. DAFTAR PUSTAKA 1. Messenger R. and Ventre J. Photovoltaic Systems Engineering. CRC Press. 2000: Salmi T, Bouzguenda M, Gastli A, Masmoudi A. MATLAB/Simulink Based Modelling of Solar Photovoltaic Cell. International Journal Of Renewable Energy Research., 2012: 2(2). 3. Kroposki B., DeBlasio R. Technologies for the New Millennium: Photovoltaics as a Distributed Resource. Power Engineering Society Summer Meeting. IEEE Juli 2000;3: Wardhana A S. Uji Karakteristik Keluaran Daya Sel Surya 80 Wp Menggunakan Pemodelan Simulink. Jurnal ESDM. November 2013;5(2): Nema R.K., Nema S, Agnihotri G. Computer Simulation Based Study of Photovoltaic Cells/Modules and their Experimental Verification. International Journal of Recent Trends in Engineering. Mei 2009;1(3):151-6,. 6. Sheriff M. A., Babagana B. and Maina B. T. A Study of Silicon Solar Cells and Modules using PSPICE. World Journal of Applied Science and Technology. 2011; 3(1): Malik N K, Singh J, Kumar R, Rathi N. A Review on Solar PV Cell. International Journal of Innovative Technology and Exploring Engineering (IJITEE). June 2013;3(1). 8. Awodugba A. O., Sanusi Y. K., Ajayi, J. O. Photovoltaic Solar Cell Simulation Of Shockley Diode Parameters In Matlab. International Journal of Physical Sciences. 16 june 2013;8(22): Rif an M., Sholeh H P., Shidiq M., Yuwono R., Suyono H., Fitriana S. Optimasi Pemanfaatan Energi Listrik Tenaga Matahari di Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya. Jurnal EECCIS. Juni 2012;6(1). 88

UJI KARAKTERISTIK KELUARAN DAYA SEL SURYA 80 Wp MENGGUNAKAN PEMODELAN SIMULINK ABSTRAK

UJI KARAKTERISTIK KELUARAN DAYA SEL SURYA 80 Wp MENGGUNAKAN PEMODELAN SIMULINK ABSTRAK UJI KARAKTERISTIK KELUARAN DAYA SEL SURYA 80 Wp MENGGUNAKAN PEMODELAN SIMULINK Asepta Surya Wardhana STEM Akamigas, Jl. Gajah Mada No. 38, Cepu E-mail: aswardhana@akamigas-stem.esdm.go.id ABSTRAK Energi

Lebih terperinci

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB Wahyudi Budi Pramono 1, wi Ana Ratna Wati 2, Maryonid Visi Taribat Yadaka 3 Jurusan Teknik Elektro, Universitas Islam

Lebih terperinci

Kajian Fisis Energi Terbarukan Panel Surya Melalui Eksperimen Sederhana untuk Siswa SMA

Kajian Fisis Energi Terbarukan Panel Surya Melalui Eksperimen Sederhana untuk Siswa SMA p-issn: 2461-933 e-issn: 2461-1433 Halaman 81 Naskah diterbitkan: 3 Desember 215 DOI: doi.org/1.219/1.1213 Kajian Fisis Energi Terbarukan Panel Surya Melalui Eksperimen Sederhana untuk Siswa SMA Sunaryo

Lebih terperinci

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh filter warna kuning terhadap efesiensi Sel surya. Dalam penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

Hari Agus Sujono a), Riny Sulistyowati a), Agus Budi Rianto a)

Hari Agus Sujono a), Riny Sulistyowati a), Agus Budi Rianto a) Prosiding Seminar Nasional Teknologi Elektro Terapan 2017 Vol.01 No.01, ISSN: 2581-0049 Hari Agus Sujono a), Riny Sulistyowati a), Agus Budi Rianto a) Abstrak: Energi dari photovoltaic telah menjadi salah

Lebih terperinci

Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit Tenaga Hybrid

Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit Tenaga Hybrid 208 Satwiko S / Uji Karakteristik Sel Surya Pada Sistem 24 Volt Dc Sebagai Catudaya Pada Sistem Pembangkit Tenaga Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER Oleh: Muhammad Anwar Widyaiswara BDK Manado ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER

PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA SISTEM PANEL SURYA (PHOTOVOLTAIC SOLAR PANEL) MENGGUNAKAN METODE POWER FEEDBACK DAN VOLTAGE FEEDBACK Disusun Oleh: Nama : Yangmulia Tuanov

Lebih terperinci

Pemodelan Kurva I(V) Normal Light dan Dark Current Modul PV Untuk Menentukan Unjuk Kerja Solar Sel

Pemodelan Kurva I(V) Normal Light dan Dark Current Modul PV Untuk Menentukan Unjuk Kerja Solar Sel Pemodelan Kurva I(V) Normal Light dan Dark Current Modul PV Untuk Menentukan Unjuk Kerja Solar Sel Lazuardi Umar, Yanuar, ahmondia N. Setiadi Jurusan Fisika FMIPA Universitas iau Kampus Bina Widya, Jl.

Lebih terperinci

Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc.

Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc. Sistem MPPT Untuk PV dan Inverter Tiga Fasa yang Terhubung Jala-Jala Menggunakan Voltage-Oriented Control Andi Novian L. 2210 106 027 Dosen Pembimbing : Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, penelitian mengenai sumber energi terbarukan sangat gencar dilakukan. Sumber-sumber energi terbarukan yang banyak dikembangkan antara lain sumber energi tenaga

Lebih terperinci

Simulasi Sel Surya Model Dioda dengan Hambatan Seri dan Hambatan Shunt Berdasarkan Variasi Intensitas Radiasi, Temperatur, dan Susunan Modul

Simulasi Sel Surya Model Dioda dengan Hambatan Seri dan Hambatan Shunt Berdasarkan Variasi Intensitas Radiasi, Temperatur, dan Susunan Modul Simulasi Sel Surya Model Dioda dengan Hambatan Seri dan Hambatan Shunt Berdasarkan Variasi Intensitas Radiasi, Temperatur, dan Susunan Modul M. Dirgantara 1 *, M. Saputra 2, P. Aulia 3, Z. Deofarana 4,

Lebih terperinci

BAB II SEL SURYA. Simulator algoritma..., Wibeng Diputra, FT UI., 2008.

BAB II SEL SURYA. Simulator algoritma..., Wibeng Diputra, FT UI., 2008. BAB II SEL SURYA 2.1 PRINSIP KERJA SEL SURYA Sel surya bekerja berdasarkan efek fotoelektrik pada material semikonduktor untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Berdasarkan teori Maxwell tentang

Lebih terperinci

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN I.W.G.A Anggara 1, I.N.S. Kumara 2, I.A.D Giriantari 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Pada peneliatian ini langkah-langkah yang dilakukan mengacu pada diagram alir di bawah ini: Mulai Persiapan Alat dan Bahan Menentukan Sudut Deklinasi,

Lebih terperinci

KOMPARASI ENERGI SURYA DENGAN LAMPU HALOGEN TERHADAP EFISIENSI MODUL PHOTOVOLTAIC TIPE MULTICRYSTALLINE

KOMPARASI ENERGI SURYA DENGAN LAMPU HALOGEN TERHADAP EFISIENSI MODUL PHOTOVOLTAIC TIPE MULTICRYSTALLINE KOMPARASI ENERGI SURYA DENGAN LAMPU HALOGEN TERHADAP EFISIENSI MODUL PHOTOVOLTAIC TIPE MULTICRYSTALLINE Asrul, Reyhan Kyai Demak, Rustan Hatib Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tadulako

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan meningkatnya kebutuhan akan energi listrik yang terus meningkat dan semakin menipisnya cadangan minyak bumi maka dibutuhkan pula sumber-sumber energi listrik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PEMODELAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN PEMODELAN SISTEM BAB III PERANCANGAN PEMODELAN SISTEM Pada bab ini perancangan pemodelan sistem kontrol daya synchronous rectifier buck converter dan non-synchronous rectifier buck converter agar mengetahui perbedaan dari

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR

PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR Muchammad dan Hendri Setiawan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Kampus Undip Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

Lebih terperinci

Perancangan Simulator Panel Surya Menggunakan LabView

Perancangan Simulator Panel Surya Menggunakan LabView JURNAL TEKNK POMTS Vol. 1, No. 1, (12) 1-6 1 Perancangan Simulator Panel Surya Menggunakan LabView Duwi Astuti, Heri Suryoatmojo, ST. MT. Ph.D, dan Prof. Dr. r. Mochamad Ashari, M.Eng. Teknik Elektro,

Lebih terperinci

Rancang Bangun Prototipe Emulator Sel Surya Menggunakan Buck Converter Berbasis Arduino

Rancang Bangun Prototipe Emulator Sel Surya Menggunakan Buck Converter Berbasis Arduino ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Rancang Bangun Prototipe Emulator Sel Surya Menggunakan Buck Converter Berbasis Arduino Nanang Hadi Sodikin 1, Ahmad Saudi Samosir 2, Endah Komalasari

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) UNTUK OPTIMASI DAYA PADA PANEL SURYA BERBASIS ALGORITMA INCREMENTAL CONDUCTANCE

IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) UNTUK OPTIMASI DAYA PADA PANEL SURYA BERBASIS ALGORITMA INCREMENTAL CONDUCTANCE IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) UNTUK OPTIMASI DAYA PADA PANEL SURYA BERBASIS ALGORITMA INCREMENTAL CONDUCTANCE Istiyo Winarno 1), Marauli 2) 1, 2) Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan, Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.. Spesifikasi Sistem 4... Spesifikasi Panel Surya Model type: SPU-50P Cell technology: Poly-Si I sc (short circuit current) = 3.7 A V oc (open circuit voltage) = 2 V FF (fill

Lebih terperinci

BAB III ALGORITMA PENDETEKSI KERUSAKAN MODUL SURYA

BAB III ALGORITMA PENDETEKSI KERUSAKAN MODUL SURYA BAB III ALGORITMA PENDETEKSI KERUSAKAN MODUL SURYA Bab ini menerangkan urutan langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat simulator algoritma pendeteksi kerusakan modul surya. Urutan langkah tersebut

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) SOLAR PV BERBASIS FUZZY LOGIC MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AVR Dosen Pembimbing Noval Fauzi 2209 105 086 1. Prof.Dr.Ir.Mochamad Ashari, M.Eng.

Lebih terperinci

EVALUASI NILAI TAHANAN INTERNAL MODUL PANEL FOTOVOLTAIK (PV) BERDASARKAN PEMODELAN KURVA I(V) NORMAL LIGHT DAN DARK CURRENT

EVALUASI NILAI TAHANAN INTERNAL MODUL PANEL FOTOVOLTAIK (PV) BERDASARKAN PEMODELAN KURVA I(V) NORMAL LIGHT DAN DARK CURRENT EVALUAS NLA TAHANAN NTERNAL MODUL PANEL FOTOVOLTAK (PV) BERDASARKAN PEMODELAN KURVA (V) NORMAL LGHT DAN DARK CURRENT Yanuar, Lazuardi Umar, Rahmondia N. Setiadi Jurusan Fisika FMPA Universitas Riau Kampus

Lebih terperinci

HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE

HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE A. Handjoko Permana *), Ari W., Hadi Nasbey Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No. 10 Rawamangun, Jakarta 13220 * ) Email:

Lebih terperinci

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2 UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2 Prodi Teknik Elekro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sel Surya (Photovoltaic) Sel surya merupakan suatu sel yang terbuat dari semikonduktor dan berfungsi untuk mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik.konversi energi

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi ( P )

LAPORAN AKHIR Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi ( P ) LAPORAN AKHIR Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi ( P ) OPTIMASI SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA ( STUDI KASUS: PARTIAL SHADING CONDITIONS) BERBASIS PENGONTROL MAXIMUM POWER POINT TRACKING ( MPPT

Lebih terperinci

Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah

Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah Mudeng, Vicky Vendy Hengki. 1, Eka Maulana, ST., MT., M.Eng. 2, Ponco Siwindarto, Ir., MS. 2 1 Mahasiswa Teknik Elektro Univ. Brawijaya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan sumber energi listrik terus meningkat seiring meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan sumber energi listrik terus meningkat seiring meningkatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan sumber energi listrik terus meningkat seiring meningkatnya peradaban manusia yang saat ini tidak lepas dari penggunaan peralatan listrik. Pasokan listrik

Lebih terperinci

MEMAKSIMALKAN KONVERSI ENERGI PV MODULE BERDASARKAN KURVA KARAKTERISTIK PADA LERENG TEGANGAN

MEMAKSIMALKAN KONVERSI ENERGI PV MODULE BERDASARKAN KURVA KARAKTERISTIK PADA LERENG TEGANGAN MEMAKSIMALKAN KONVERSI ENERGI PV MODULE BERDASARKAN KURVA KARAKTERISTIK PADA LERENG TEGANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR OLEH : FRANCISCO BOBBY HERMAWAN 06.50.0002 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR DAN VARIASI IRRADIASI PADA TEGANGAN, ARUS DAN DAYA KELUARAN PHOTOVOLTAIC JENIS MONOCRYSTALLINE

ANALISIS PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR DAN VARIASI IRRADIASI PADA TEGANGAN, ARUS DAN DAYA KELUARAN PHOTOVOLTAIC JENIS MONOCRYSTALLINE ANALISIS PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR DAN VARIASI IRRADIASI PADA TEGANGAN, ARUS DAN DAYA KELUARAN PHOTOVOLTAIC JENIS MONOCRYSTALLINE Faishal Fuad Rahman Soeharto *), Hermawan, and Agung Nugroho Departemen

Lebih terperinci

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol Eric Eko Nurcahyo dan Leonardus. H. Pratomo Prog.Di Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Katolik Soegijapranata

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 CATU DAYA TRANSFORMATOR RANGKAIAN SENSOR ARUS SENSOR DAYA. Gambar 1. Realisasi alat

LAMPIRAN 1 CATU DAYA TRANSFORMATOR RANGKAIAN SENSOR ARUS SENSOR DAYA. Gambar 1. Realisasi alat LAMPRAN 1 CATU DAYA TRANSFORMATOR RANGKAAN SENSOR ARUS RANGKAAN SENSOR DAYA Gambar 1. Realisasi alat 46 LAMPRAN 2 Laporan Tugas Akhir ini telah dipublikasikan di Universitas Negeri Yogyakarta pada tanggal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini meliputi waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, rancangan alat, metode penelitian, dan prosedur penelitian. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa

Lebih terperinci

Perbandingan Efisiensi Energi Pengontrol T2FSMC dan Pid pada Prototype Panel Surya

Perbandingan Efisiensi Energi Pengontrol T2FSMC dan Pid pada Prototype Panel Surya A18 Perbandingan Efisiensi Energi Pengontrol T2FSMC dan Pid pada Prototype Panel Surya Gresela Sitorus, Mardlijah, dan Noorman Rinanto Departemen Matematika, Fakultas Matematika Komputer dan Sains Data,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem photovoltaic merupakan sumber energi terbarukan yang memanfaatkan energi surya dan mengkonversinya menjadi energi listrik arus searah (DC). Sumber energi terbarukan

Lebih terperinci

Perbaikan Variabel Step Size MPPT pada Aplikasi Panel Surya untuk Perubahan Iradiasi Matahari yang Cepat

Perbaikan Variabel Step Size MPPT pada Aplikasi Panel Surya untuk Perubahan Iradiasi Matahari yang Cepat Perbaikan Variabel Step Size MPPT pada Aplikasi Panel Surya untuk Perubahan Iradiasi Matahari yang Cepat Y. Munandar K 1), Eka Firmansyah 2), Suharyanto 3) 1),2),3 ) Departemen Teknik Elektro dan Teknologi

Lebih terperinci

MEMAKSIMALKAN DAYA PHOTOVOLTAIC SEBAGAI CHARGER CONTROLLER

MEMAKSIMALKAN DAYA PHOTOVOLTAIC SEBAGAI CHARGER CONTROLLER MEMAKSIMAKAN DAYA PHOTOVOTAIC SEBAGAI CHARGER CONTROER Felix Yustian Setiono Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro dan Informasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 50234, Indonesia

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER

BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER 3.1 Deskripsi Plant Sistem solar tracker yang penulis buat adalah sistem yang bertujuan untuk mengoptimalkan penyerapan cahaya matahari pada

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY

RANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY RANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY Atar Fuady Babgei - 2207100161 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus

Lebih terperinci

Available online at Website

Available online at Website Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi PENGARUH SUHU PERMUKAAN PHOTOVOLTAIC MODULE 50 WATT PEAK TERHADAP DAYA KELUARAN YANG DIHASILKAN MENGGUNAKAN REFLEKTOR DENGAN VARIASI

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Tujuan pengujian ini adalah untuk membuktikan apakah sistem yang

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Tujuan pengujian ini adalah untuk membuktikan apakah sistem yang BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Tujuan pengujian ini adalah untuk membuktikan apakah sistem yang diimplementasikan telah memenuhi spesifikasi yang telah direncanakan sebelumnya. Hasil pengujian yang akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konversi energi dari cahaya matahari menjadi energi listrik dilakukan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konversi energi dari cahaya matahari menjadi energi listrik dilakukan oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sel Surya Konversi energi dari cahaya matahari menjadi energi listrik dilakukan oleh komponen yang disebut sel photovoltaic (sel PV). Sel PV pada dasarnya semikonduktor dioda

Lebih terperinci

Sistem MPPT Untuk PV dan Inverter Tiga Fasa yang Terhubung Jala-Jala Menggunakan Voltage-Oriented Control

Sistem MPPT Untuk PV dan Inverter Tiga Fasa yang Terhubung Jala-Jala Menggunakan Voltage-Oriented Control JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (203) -6 Sistem MPPT Untuk PV dan Inverter Tiga Fasa yang Terhubung Jala-Jala Menggunakan Voltage-Oriented Control Andi Novian L, Mochamad Ashari, Vita Lystianingrum Jurusan

Lebih terperinci

Muchammad, Eflita Yohana, Budi Heriyanto. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Phone: , FAX: ,

Muchammad, Eflita Yohana, Budi Heriyanto. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Phone: , FAX: , Pengaruh Suhu Permukaan Photovoltaic Module 50 Watt Peak Terhadap Daya Keluaran yang Dihasilkan Menggunakan Reflektor Dengan Variasi Sudut Reflektor 0 0, 50 0, 60 0, 70 0, 80 0. Muchammad, Eflita Yohana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk energi yang lain. Saat ini kebutuhan energi, khususnya energi listrik terus meningkat dengan pesat,

Lebih terperinci

PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING

PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING Oleh : FARHAN APRIAN NRP. 2207 100 629 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari,

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN Studi Eksperimental Pengaruh Sudut Kemiringan... (Nabilah dkk.) STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN Inas Nabilah

Lebih terperinci

PENGUJIAN SUDUT KEMIRINGAN OPTIMAL PHOTOVOLTAIC DI WILAYAH PURWOKERTO HALAMAN JUDUL

PENGUJIAN SUDUT KEMIRINGAN OPTIMAL PHOTOVOLTAIC DI WILAYAH PURWOKERTO HALAMAN JUDUL PENGUJIAN SUDUT KEMIRINGAN OPTIMAL PHOTOVOLTAIC DI WILAYAH PURWOKERTO HALAMAN JUDUL SKRIPSI Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektro Disusun Oleh : MAULDIAN

Lebih terperinci

INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID

INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID Dian Sarita Widaringtyas. 1, Eka Maulana, ST., MT., M.Eng. 2, Nurussa adah, Ir. MT. 2 1 Mahasiswa Teknik Elektro Univ.

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Penggerak 2 Axis Pada Sel Surya Berbasis Sensor Matahari

Perancangan Sistem Penggerak 2 Axis Pada Sel Surya Berbasis Sensor Matahari Perancangan Sistem Penggerak 2 Axis Pada Sel Surya Berbasis Sensor Matahari Arif Gunawan 1, Rizki Dian Rahayani 2 Politeknik Caltex Riau Jl. Umbansari no 1 Pekanbaru e-mail: agun@pcr.ac.id 1, uki@pcr.ac.id

Lebih terperinci

Oleh : Aries Pratama Kurniawan Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad Ashari, M.Eng Vita Lystianingrum ST., M.Sc

Oleh : Aries Pratama Kurniawan Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad Ashari, M.Eng Vita Lystianingrum ST., M.Sc OPTIMALISASI SEL SURYA MENGGUNAKAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) SEBAGAI CATU DAYA BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) Oleh : Aries Pratama Kurniawan 2206 100 114 Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad

Lebih terperinci

Sistem Panel Surya Terhubung Grid melalui Single Stage Inverter

Sistem Panel Surya Terhubung Grid melalui Single Stage Inverter Sistem Panel Surya Terhubung Grid melalui Single Stage Inverter Muhammad Syafei Gozali ), Mochamad Ashari 2), Dedet C. Riawan 3) ) Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Batam, Batam 2946, syafei@polibatam.ac.id

Lebih terperinci

Dwi Agustina Hery Indrawati

Dwi Agustina Hery Indrawati 1 OPTIMALISASI DAYA PADA INTERKONEKSI PHOTOVOLTAI (PV) DAN JARINGAN DISTRIBUSI MENGGUNAKAN MAXIMUM POWER POINT TRAKER (MPPT) METODE PENGUKURAN ARUS HUBUNG SINGKAT Dwi Agustina Hery Indrawati 2206100028

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Rangkaian Elektronik Lampu Navigasi Energi Surya Rangkaian elektronik lampu navigasi energi surya mempunyai tiga komponen utama, yaitu input, storage, dan output. Komponen input

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL 3.1 Survey Lokasi Langkah awal untuk merancang dan membuat Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Lebih terperinci

Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Efisiensi Sel Solar pada Mono- Crystalline Silikon Sel Solar. Abstract

Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Efisiensi Sel Solar pada Mono- Crystalline Silikon Sel Solar. Abstract Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Efisiensi Sel Solar pada Mono- Crystalline Silikon Sel Solar Rifani Magrissa Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang,

Lebih terperinci

STUDI ORIENTASI PEMASANGAN PANEL SURYA POLY CRYSTALLINE SILICON DI AREA UNIVERSITAS RIAU DENGAN RANGKAIAN SERI-PARALEL

STUDI ORIENTASI PEMASANGAN PANEL SURYA POLY CRYSTALLINE SILICON DI AREA UNIVERSITAS RIAU DENGAN RANGKAIAN SERI-PARALEL STUDI ORIENTASI PEMASANGAN PANEL SURYA POLY CRYSTALLINE SILICON DI AREA UNIVERSITAS RIAU DENGAN RANGKAIAN SERI-PARALEL Ridho Ravita Wardy, Krisman, Cahyo Budi Nugroho Mahasiswa Program Studi S1 Fisika

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS PERBANDINGAN KARAKTERISTIK PANEL SURYA BERDASARKAN MATERIAL PENYUSUN DAN INTENSITAS CAHAYA. Diajukan untuk memenuhi persyaratan

TUGAS AKHIR ANALISIS PERBANDINGAN KARAKTERISTIK PANEL SURYA BERDASARKAN MATERIAL PENYUSUN DAN INTENSITAS CAHAYA. Diajukan untuk memenuhi persyaratan TUGAS AKHIR ANALISIS PERBANDINGAN KARAKTERISTIK PANEL SURYA BERDASARKAN MATERIAL PENYUSUN DAN INTENSITAS CAHAYA Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SEL SURYA

KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SEL SURYA LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA EKSPERIMEN II KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SEL SURYA Oleh : 1. Riyanto H1C004006 2. M. Teguh Sutrisno H1C004007 3. Indri Kurniasih H1C004003 4. Gita Anggit H1C004014 Tanggal

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN OPTIMASI BERBASIS LABVIEW PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DAN ANGIN. Irwan Fachrurrozi

PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN OPTIMASI BERBASIS LABVIEW PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DAN ANGIN. Irwan Fachrurrozi 1 PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN OPTIMASI BERBASIS LABVIEW PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DAN ANGIN Irwan Fachrurrozi 2206100084 Jurusan Teknik Elektro FTI, Istitut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

MODEL PENGENDALI ALIRAN DAYA SEL SURYA TERSAMBUNG KE RUMAH TANGGA SISTEM ON GRID

MODEL PENGENDALI ALIRAN DAYA SEL SURYA TERSAMBUNG KE RUMAH TANGGA SISTEM ON GRID MODEL PENGENDALI ALIRAN DAYA SEL SURYA TERSAMBUNG KE RUMAH TANGGA SISTEM ON GRID Diding Suhardi Pengajar Universitas Muhammadiyah Malang Kontak Person : Diding Suhardi Jl. Telaga Warna A-4 Tlogomas Malang

Lebih terperinci

PERANCANGAN SET UP KARAKTERISASI PANEL SURYA

PERANCANGAN SET UP KARAKTERISASI PANEL SURYA PERANCANGAN SET UP KARAKTERISASI PANEL SURYA Zulnisyah Putra Wijaya Mahasiswa Teknik Elektro, FT, UMRAH, zulnisyah@gmail.com Ibnu Kahfi Bachtiar Dosen Teknik Elektro, FT, UMRAH, kahfi@umrah.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangkit-pembangkit tenaga listrik yang ada saat ini sebagian besar masih mengandalkan kepada sumber energi yang tidak terbarukan dalam arti untuk mendapatkannya

Lebih terperinci

PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar.

PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar. PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar Abstrak Penerapan teknologi otomatis dengan menggunakan sistem

Lebih terperinci

PENJADWALAN KEMIRINGAN PANEL SURYA MENGGUNAKAN SMART RELAY (PLC) ZELIO UNTUK MENDAPATKAN TEGANGAN KELUARAN OPTIMAL

PENJADWALAN KEMIRINGAN PANEL SURYA MENGGUNAKAN SMART RELAY (PLC) ZELIO UNTUK MENDAPATKAN TEGANGAN KELUARAN OPTIMAL PENJADWALAN KEMIRINGAN PANEL SURYA MENGGUNAKAN SMART RELAY (PLC) ZELIO UNTUK MENDAPATKAN TEGANGAN KELUARAN OPTIMAL KARYA ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Progam Studi Strata Satu

Lebih terperinci

PENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA

PENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA PENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA Ricko Mahindra*, Awitdrus, Usman Malik Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari 2015. Perancangan dan pengerjaan perangkat keras (hardware) dan laporan

Lebih terperinci

Studi Analisa Synchronous Rectifier Buck Converter Untuk Meningkatkan Efisiensi Daya Pada Sistem Photovoltaic

Studi Analisa Synchronous Rectifier Buck Converter Untuk Meningkatkan Efisiensi Daya Pada Sistem Photovoltaic KINETIK, Vol. 2, No. 3, Agustus 2017, Hal. 151-164 ISSN : 2503-2259 E-ISSN : 2503-2267 151 Studi Analisa Synchronous Rectifier Buck Converter Untuk Meningkatkan Efisiensi Daya Pada Sistem Photovoltaic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia.dari kebutuhan yang sifatnya mendasar seperti untuk kebutuhan rumah

BAB I PENDAHULUAN. manusia.dari kebutuhan yang sifatnya mendasar seperti untuk kebutuhan rumah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi Listrik merupakan energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia.dari kebutuhan yang sifatnya mendasar seperti untuk kebutuhan rumah tangga hingga untuk kebutuhan

Lebih terperinci

PENENTUAN PARAMETER MODUL FOTOROLTAIK ISTAR SOLAR ISI 10P DALAM PEMODELAN MODUL FOTOFOLTAIK. Andi Setiawan Fakultas Teknik Tahun 2014 ABSTRAKS

PENENTUAN PARAMETER MODUL FOTOROLTAIK ISTAR SOLAR ISI 10P DALAM PEMODELAN MODUL FOTOFOLTAIK. Andi Setiawan Fakultas Teknik Tahun 2014 ABSTRAKS PENENTUAN PARAMETER MODUL FOTOROLTAIK ISTAR SOLAR ISI 10P DALAM PEMODELAN MODUL FOTOFOLTAIK Andi Setiawan Fakultas Teknik Tahun 2014 ABSTRAKS Telah dilakukan penelitian yang bertujuan melakukan penalaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Ketergantungan dunia terhadap energi listrik sangat besar. Hal ini bisa dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil yang saat

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Studi Performansi Photovoltaic (PV) Dihubung Seri dan Paralel

TUGAS AKHIR. Studi Performansi Photovoltaic (PV) Dihubung Seri dan Paralel TUGAS AKHIR Studi Performansi Photovoltaic (PV) Dihubung Seri dan Paralel Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro Sub

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya 4.1.1. Analisis Radiasi Matahari Analisis dilakukan dengan menggunakan data yang

Lebih terperinci

Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya

Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya 1 Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya Annisa Triandini, Soeprapto, dan Mochammad Rif an Abstrak Energi matahari merupakan energi

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAKSIMUM POWER POINT TRACKER MELALUI DETEKSI ARUS

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAKSIMUM POWER POINT TRACKER MELALUI DETEKSI ARUS DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAKSIMUM POWER POINT TRACKER MELALUI DETEKSI ARUS TUGAS AKHIR OLEH : EDOE ARIESKA APRILYANTO 08.50.0018 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

Lebih terperinci

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar Made Sucipta1,a*, Faizal Ahmad2,b dan Ketut Astawa3,c 1,2,3 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Perkembangan era globalisasi saat ini berdampak pada kebutuhan konsumsi energi listrik yang semakin meningkat. Saat ini energi listrik menjadi energi yang sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN Rancang Bangun Sistem Kontrol dan Monitoring Sel Surya dengan Raspberry Pi Berbasis Web Sebagai Sarana Pembelajaran di Akademi Teknik dan Penerbangan Surabaya Hartono Indah Masluchah Program Studi Diploma

Lebih terperinci

SISTEM MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) DENGAN KONVERTER DC-DC TIPE BOOST MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY UNTUK PANEL SURYA SKRIPSI

SISTEM MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) DENGAN KONVERTER DC-DC TIPE BOOST MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY UNTUK PANEL SURYA SKRIPSI SISTEM MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) DENGAN KONVERTER DC-DC TIPE BOOST MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY UNTUK PANEL SURYA SKRIPSI Oleh Muhammad Iskandar Fauzi NIM 091910201046 PROGRAM STUDI STRATA SATU TEKNIK

Lebih terperinci

Desain dan Pemodelan Maximum Power Point Tracking Menggunakan ANFIS pada Sistem Photovoltaic dengan Buckboost Converter

Desain dan Pemodelan Maximum Power Point Tracking Menggunakan ANFIS pada Sistem Photovoltaic dengan Buckboost Converter Desain dan Pemodelan Maximum Power Point Tracking Menggunakan ANFIS pada Sistem Photovoltaic dengan Buckboost Converter Abil Huda Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan E-mail: abil@engineer.com

Lebih terperinci

SIMULASI PHOTOVOLTAIC DAN KINCIR ANGIN SAVONIUS SEBAGAI SUMBER ENERGI PENGGERAK MOTOR KAPAL NELAYAN

SIMULASI PHOTOVOLTAIC DAN KINCIR ANGIN SAVONIUS SEBAGAI SUMBER ENERGI PENGGERAK MOTOR KAPAL NELAYAN SIMULASI PHOTOVOLTAIC DAN KINCIR ANGIN SAVONIUS SEBAGAI SUMBER ENERGI PENGGERAK MOTOR KAPAL NELAYAN Adam Daniary Ibrahim (2410105003) Dosen Pembimbing : Dr. Ridho Hantoro, ST, MT & Dr. Gunawan Nugroho,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAU DAYA PADA MODUL SILIKON POLIKRISTAL

RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAU DAYA PADA MODUL SILIKON POLIKRISTAL ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2114 RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAU DAYA PADA MODUL SILIKON POLIKRISTAL DESIGN AND IMPLEMENTATION OF POWER MONITORING SYSTEM

Lebih terperinci

SIMULATOR ALGORITMA PENDETEKSI KERUSAKAN MODUL SURYA PADA RANGKAIAN MODUL SURYA TESIS

SIMULATOR ALGORITMA PENDETEKSI KERUSAKAN MODUL SURYA PADA RANGKAIAN MODUL SURYA TESIS SIMULATOR ALGORITMA PENDETEKSI KERUSAKAN MODUL SURYA PADA RANGKAIAN MODUL SURYA TESIS Oleh WIBENG DIPUTRA 06 06 00 3695 TESIS INI DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI SEBAGIAN PERSYARATAN MENJADI MAGISTER TEKNIK

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN MODUL SURYA 50 WP SEBAGAI ENERGI CADANGAN PADA RUMAH TINGGAL

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN MODUL SURYA 50 WP SEBAGAI ENERGI CADANGAN PADA RUMAH TINGGAL RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN MODUL SURYA 50 WP SEBAGAI ENERGI CADANGAN PADA RUMAH TINGGAL LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

PENGUJIAN OPEN CIRCUIT VOLTAGE (VOC) DAN SHORT CIRCUIT CURRENT (ISC) LISTRIK PADA RANGKAIAN SERI PARALEL SOLAR CELLS PANEL DI POLITEKNIK NEGERI BALI

PENGUJIAN OPEN CIRCUIT VOLTAGE (VOC) DAN SHORT CIRCUIT CURRENT (ISC) LISTRIK PADA RANGKAIAN SERI PARALEL SOLAR CELLS PANEL DI POLITEKNIK NEGERI BALI JURNAL LOGIC. VOL. 14. NO. 3. NOPEMBER 2014 184 PENGUJIAN OPEN CIRCUIT VOLTAGE (VOC) DAN SHORT CIRCUIT CURRENT (ISC) LISTRIK PADA RANGKAIAN SERI PARALEL SOLAR CELLS PANEL DI POLITEKNIK NEGERI BALI I Nyoman

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN REFLEKTOR (CERMIN DATAR) TERHADAP KELUARAN DAYA POLYCRYSTALLINE

PENGARUH PENAMBAHAN REFLEKTOR (CERMIN DATAR) TERHADAP KELUARAN DAYA POLYCRYSTALLINE PENGARUH PENAMBAHAN REFLEKTOR (CERMIN DATAR) TERHADAP KELUARAN DAYA POLYCRYSTALLINE Oleh NAMA : AFRON SUTRISNO SIANTURI NIM : 100402076 Tugas Akhir Ini Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Untuk

Lebih terperinci

Bab 5. Pengujian Sistem

Bab 5. Pengujian Sistem Bab 5. Pengujian Sistem Pada bab berikut berisi langkah-langkah Pengujian Sistem Maximum Power Point Tracking Panel Surya Gama Solar 50P-36 dengan Buck Converter LM2596. Saat pengujian sistem terdiri dari

Lebih terperinci

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT ANALISIS INTENSITAS CAHAYA MATAHARI DENGAN SUDUT KEMIRINGAN PANEL SURYA PADA SOLAR WATER PUMP Muhamad Fahri Iskandar 24411654 Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT Latar Belakang Konversi energi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Energi Matahari Matahari adalah salah satu contoh dari energi terbarukan (renewable energy) dan merupakan salah satu energi yang penting dalam kehidupan manusia. Berikut ini

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP Efrizal, Johan Sainima Program Studi Teknik mesin, Fakultas teknik, Universitas Muhammadiyah Tangerang, Jl. Perintis Kemerdekaan

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia DIPO PV COOLER, PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN TEMPERATUR HEATSINK FAN PADA PANEL SEL SURYA (PHOTOVOLTAIC) SEBAGAI PENIINGKATAN KERJA ENERGI LISTRIK BARU TERBARUKAN Adhi Warsito *), Erwin Adriono, M.Yudi

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: 2355-3553 STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP Ambo Intang Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tamansiswa,

Lebih terperinci

PENGARUH KETINGGIAN PANEL SURYA TERHADAP DAYA LISTRIK UNTUK MENEKAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK

PENGARUH KETINGGIAN PANEL SURYA TERHADAP DAYA LISTRIK UNTUK MENEKAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek),Denpasar Bali 2015 PENGARUH KETINGGIAN PANEL SURYA TERHADAP DAYA LISTRIK UNTUK MENEKAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK Cokorde Gede Indra Partha 1), I Wayan Arta

Lebih terperinci

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL)

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL) JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL) A. TUJUAN 1. Merancang sensor sel surya terhadap besaran fisis. 2. Menguji sensor sel surya terhadap besaran fisis. 3. Menganalisis karakteristik sel surya. B. DASAR

Lebih terperinci

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV) PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV) Muamar Mahasiswa Program Studi D3 Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bengkalis E-mail : - Jefri Lianda Dosen Jurusan Teknik Elektro Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Physical Aspects of Solar Cell Efficiency Light With Too Little Or Too Much Energy

Physical Aspects of Solar Cell Efficiency Light With Too Little Or Too Much Energy Physical Aspects of Solar Cell Efficiency Light With Too Little Or Too Much Energy Rifani Magrissa Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang, Padang Tinjauan

Lebih terperinci