PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN OPTIMASI BERBASIS LABVIEW PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DAN ANGIN. Irwan Fachrurrozi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN OPTIMASI BERBASIS LABVIEW PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DAN ANGIN. Irwan Fachrurrozi"

Transkripsi

1 1 PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN OPTIMASI BERBASIS LABVIEW PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DAN ANGIN Irwan Fachrurrozi Jurusan Teknik Elektro FTI, Istitut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih Sukolilo, Surabaya Abstrak - Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Angin merupakan pembangkit listrik energi terbarukan yang menawarkan potensi besar dalam kehidupan energi global untuk masa depan. Energi matahari maupun energi angin tersedia pada setiap tempat dan dapat diperoleh dengan mudah. Kelebihan lain yang dimiliki oleh pembangkit tersebut yaitu ramah lingkungan dan bebas polusi. Tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah untuk melakukan perancangan sistem monitoring sekaligus melakukan optimasi baterai dengan cara mengatur charge dan discharge baterai agar memiliki lifetime yang lama. Perancangan sistem monitoring dan optimasi dilakukan dengan menggunakan pemrograman grafis LabVIEW. Pengukuran dan proses pengambilan data menggunakan PCI 1710HG sebagai hardware yang dihubungkan dengan pembangkit dan juga dihubungkan dengan komputer untuk selanjutnya data yang didapatkan akan diolah menggunakan LabVIEW. Parameter-parameter yang diambil untuk sistem monitoring yaitu tegangan dan arus photovoltaic dan wind, tegangan dan arus beban serta tegangan dan arus baterai. Optimasi baterai dilakukan dengan mengontrol charge discharge baterai. Melalui perancangan sistem monitoring dan control tersebut maka sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Angin akan lebih terkoordinasi dan handal karena sistem berjalan secara otomatis. Kata kunci : Photovoltaic, Wind Turbin, Sistem Monitoring dan Optimasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Angin, LabVIEW I. PENDAHULUAN merupakan pembangkit listrik energi terbarukan yang menawarkan potensi besar dalam kehidupan energi global untuk masa depan. Energi matahari maupun energi angin tersedia pada setiap tempat dan dapat diperoleh dengan mudah. Tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan tugas akhir ini adalah untuk melakukan monitoring sekaligus melakukan optimasi baterai dengan cara mengatur charge dan discharge baterai agar memiliki lifetime yang lama. Batasan batasan masalah dalam Tugas Akhir ini yaitu monitoring dan optimasi dilakukan dengan menggunakan pemrograman grafis yaitu LabVIEW, peralatan pembangkit yang digunakan adalah photovoltaic 50 watt dan simulasi wind turbin dengan beban berupa tahanan variabel serta digunakan baterai 40 Ah, tidak digunakan inverter, parameter yang di-monitoring yaitu berupa arus dan tegangan serta optimasi yang dilakukan hanya pada baterai. PV WIND TURBIN BATERAI Gambar 1. Diagram Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Angin BEBAN DC II. PV, WIND TURBIN, BATERAI 2.1. Prinsip kerja sel surya Cahaya matahari mengandung energi dalam bentuk foton, dimana foton inilah yang dikonversi menjadi energi listrik. Ketika sinar matahari menerpa sel surya, sejumlah elektron dilepaskan dan berpindah ke elektroda negatif (n-layer). Pada saat yang sama lubang (hole) terbentuk dan berkumpul di elektroda positif (p-layer). Adanya elektron pada elektroda negatif dan hole pada elektroda positif maka akan terbentuk arus listrik dari kedua elektroda tersebut apabila dihubungkan ke beban Karakteristik Panel Photovoltaic Kapasitas daya dari sel atau modul surya dilambangkan dalam watt peak (Wp) dan diukur berdasarkan standar pengujian Internasional yaitu Standard Test Condition (STC). Standar ini mengacu pada intensitas radiasi sinar matahari sebesar 1000 W/m² yang tegak lurus sel surya pada suhu 25 C. Modul photovoltaic memiliki hubungan antara arus dan tegangan yang diwakili dalam kurva I-V. Pada saat tahanan variable bernilai tak terhingga (open circuit) maka arus bernilai minimum (nol) dan tegangan pada sel berada pada nilai maksimum, yang dikenal sebagai tegangan open circuit (Voc). Pada keadaan yang lain, ketika tahanan variable bernilai nol (short circuit) maka arus bernilai maksimum, yang dikenal sebagai arus short circuit (Isc). Jika tahanan variable memiliki nilai yang bervariasi antara nol dan tak terhingga maka arus (I) dan tegangan (V)

2 2 akan diperoleh nilai yang bervariasi seperti ditunjukkan pada gambar 2, dikenal sebagai kurva karakteristik I-V pada sel surya. Gambar 2. Kurva karakteristik I-V sel surya pada STC Radiasi sinar matahari akan mempengaruhi arus yang dihasilkan oleh sel surya. Semakin tinggi radiasi matahari maka semakin tinggi pula arus yang dihasilkan. Gambar 3 Pengaruh radiasi matahari pada kurva I-V Gambar 4 Pengaruh radiasi matahari pada kurva P-V Gambar 3 dan gambar 4 menunjukkan pengaruh radiasi matahari pada modul photovoltaic yang berisi 36 sel mono crystalline. Dari kedua gambar tersebut dapat dilihat bahwa semakin besar intensitas radiasi matahari (mendekati 1000 W/m²) maka daya yang dihasilkan oleh sel surya juga akan mendekati maksimal. Semakin kecil intensitas radiasi matahari maka daya yang dihasilkan oleh sel surya semakin kecil Wind Turbin Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik. Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan para petani dalam melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dll. Turbin angin terdahulu banyak dibangun di Denmark, Belanda dan negara-negara Eropa lainnya dan lebih dikenal dengan Windmill. Prinsip dasar kerja dari turbin angin adalah mengubah energi mekanis dari angin menjadi energi putar pada kincir, lalu putaran kincir digunakan untuk memutar generator, yang akhirnya akan menghasilkan listrik Faktor kapasitas Faktor kapasitas adalah rasio energi yang dihasilkan dalam suatu periode tertentu. Sebagai contoh, generator dengan rating daya 1500 kw. Jika generator tersebut bekerja dengan maksimal 24 jam sehari selama 365 hari maka daya listrik yang dihasilkan generator yaitu (1500 kw) x (365 x 24 jam) = kwh dalam satu tahun. Apabila dalam keadaan sebenarnya generator tersebut hanya menghasilkan kwh dalam satu tahun maka factor kapasitas dari generator tersebut yaitu / = 30%. Pembangkit listrik tenaga angin mempunyai faktor kapasitas 20%-40% Baterai Baterai digunakan sebagai back-up pada. Jenis baterai yang banyak digunakan untuk sistem yaitu baterai jenis timbal-asam (lead acid battery) dan nikel-kadmium. Pada tugas akhir ini digunakan baterai jenis timbal-asam (lead acid battery). Kapasitas baterai mengacu pada jumlah arus listrik yang dapat digunakan pada saat baterai terisi penuh sampai baterai habis. Kapasitas nominal baterai biasanya dilambangkan dalam satuan amperhours (Ah). Kapasitas baterai yang tersedia sangat tergantung pada kondisi tertentu. Jika baterai discharge pada suhu atau besarnya arus yang berbeda maka kapasitas yang efektif pada kondisi tersebut juga berbeda. Misalnya, baterai 60 Ah dengan arus discharge 3 A maka dapat disimpulkan bahwa baterai tersebut pada tingkatan C20. Tingkatan ini maksudnya yaitu baterai tersebut akan discharge sampai habis selama 20 jam.

3 Karakteristik Discharge Baterai Pada awal discharge, baterai sudah terisi penuh maka tegangan terminal baterai lebih tinggi dari tegangan nominalnya. Kemudian tegangan terminal berkurang dengan cepat dan terus perlahan berkurang selama baterai discharge. Penurunan tegangan ini terjadi karena hambatan internal baterai meningkat dan penurunan konsentrasi asam dalam elektrolit. berat jenis dilakukan pada elektrolit untuk mengetahui konsentrasi asam dalam elektrolit. Oleh karena itu dapat digunakan untuk menunjukkan State of Charge (SOC) dari baterai. Tegangan open circuit (Voc) juga merupakan fungsi dari konsentrasi asam dalam elektrolit. Apabila digambarkan dalam suatu grafik maka tegangan open circuit (Voc) berbanding lurus dengan State of Charge (SOC) baterai. Perbandingan ini dapat dilihat pada gambar 7 berikut ini. Gambar 5 Karakteristik discharge baterai Suhu mempengaruhi kapasitas baterai karena perubahan resistivitas dan viskositas elektrolit. Pada suhu rendah penurunan aktivitas kimia dan peningkatan resistansi internal baterai mengurangi kapasitas total baterai. Penurunan kapasitas baterai yang terjadi pada temperatur rendah juga dipengaruhi oleh arus discharge. Gambar 6 menunjukkan hubungan antara suhu sekitar dan kapasitas pada beberapa arus discharge. Dari gambar 6 dapat dilihat bahwa pada saat arus discharge rendah maka kapasitas total yang tersedia 100% pada suhu lebih dari 20⁰C. Kapasitas total turun pada suhu yang lebih rendah sampai elektrolit membeku di bawah sekitar - 25⁰C. Gambar 7 Hubungan antara Voc dan SOC 2.8 Depth of Discharge (DOD) Depth of Discharge (DOD) memiliki pengaruh yang besar terhadap cycle dari baterai. Gambar 8 menunjukkan hubungan antara Depth of Discharge (DOD) dan jumlah cycle baterai. Berdasarkan gambar tersebut dapat dilihat bahwa untuk baterai dengan DOD 100% akan memiliki cycle kurang dari baterai dengan DOD 50%. Untuk baterai dengan DOD 100% maka hanya memiliki 1500 cycle sedangkan untuk baterai dengan DOD 50% mampu untuk bertahan hingga 3500 cycle. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin kecil DOD baterai atau semakin kecil kapasitas discharge baterai maka semakin lama cycle baterai. Untuk discharge baterai hingga DOD 100% maka akan memperpendek cycle dari baterai tersebut dan mengurangi kemampuan baterai untuk charge. Gambar 6 Pengaruh suhu pada baterai 2.7. Tegangan Open Circuit (Voc) Baterai dengan kondisi tanpa beban maka tegangan open circuit (Voc) pada terminal baterai dapat diukur. Pada kondisi ini tidak ada voltage drop pada baterai karena tidak ada arus yang melalui baterai. Konsentrasi asam dalam baterai timbal-asam (SLA) berhubungan langsung State of Charge (SOC) dari baterai. Dalam suatu baterai basah pengukuran Gambar 8 DOD vs Cycle

4 4 III. PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN OPTIMASI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DAN ANGIN Pada tugas akhir ini, photovoltaic yang digunakan yaitu photovoltaic model es50236-pcm dengan kapasitas daya maksimum sebesar 50 Watt. Spesifikasi photovoltaic tersebut ditunjukkan dalam tabel berikut ini. Spesifikasi PV Keterangan Pmax 50 W Daya maksimum Isc 3.25 A Arus short circuit Imax 2.91 A Arus maksimum Voc V Tegangan open circuit Vnominal V Tegangan nominal Tabel 1 Spesifikasi photovoltaic model es PCM Untuk wind turbin yang digunakan hanya sebagai simulasi dan baterai yang digunakan yaitu baterai Genesis Hawker dengan tegangan 12 volt dan kapasitas 40 Ah. Sedangkan beban yang digunakan berupa resistor variable dengan tahanan maksimal 16 ohm dan arus maksimal 3.7 A. 3.1 Rangkaian Utama Sistem Monitoring dan Optimasi Pembangkit Untuk mendapatkan sistem pembangkitan yang handal pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Angin maka sistem tersebut perlu dilakukan monitoring. Parameter-parameter yang diambil dari sistem monitoring tersebut yaitu berupa parameter tegangan dan arus yang keluar dari photovoltaic dan wind turbin, tegangan dan arus yang masuk menuju baterai maupun yang keluar dari baterai menuju beban, tegangan dan arus yang masuk menuju beban. Monitoring ini juga digunakan untuk membuat sistem kontrol secara otomatis pada pembangkit tersebut. Sistem kontrol yang dimaksud yaitu untuk mengontrol charge discharge baterai secara otomatis. Gambar rangkaian untuk sistem monitoring dan optimasi ditunjukkan pada gambar 9. A B C PV WIND TURBIN R BATERAI Gambar 9 Diagram Sistem Monitoring dan Optimasi Pada gambar 9 menjelaskan sistem monitoring dan optimasi yang akan digunakan dalam tugas akhir ini. Pada skema gambar tersebut dapat dilihat bahwa photovoltaic dan wind turbin digunakan R BEBAN DC untuk menyuplai beban. Baterai digunakan sebagai back-up ketika kedua sumber listrik yaitu photovoltaic dan wind turbin tidak dapat menyuplai beban. Pada gambar tersebut terdapat resistor R yang diletakkan antara titik A dan B serta diletakkan pada titik B dan C. Tujuan diletakkannya resistor tersebut juga untuk mengukur arus yang masuk ke beban, yang berasal dari photovoltaic dan wind turbin maupun yang berasal dari baterai, serta mengukur arus yang keluar dari photovoltaic. 3.2 Algoritma Monitoring dan Optimasi Pembangkit Pada tugas akhir ini software yang digunakan yaitu LabVIEW. Dengan mneggunakan software tersebut maka dapat dilakukan sistem monitoring dan kontrol untuk mengatur charge discharge baterai sehingga diperoleh masa pakai baterai yang optimal. Algoritma pemrograman grafis LabVIEW yang digunakan sebagai berikut. a. Mengukur tegangan photovoltaic dan wind melalui software LabVIEW. Berdasarkan tegangan yang diukur antara kedua sisi resistor maka dapat diperoleh nilai arus yang dihasilkan oleh photovoltaic dan wind turbin. b. Mengukur tegangan beban melalui software LabVIEW. Berdasarkan tegangan yang diukur antara kedua sisi resistor maka dapat diperoleh nilai arus yang dibutuhkan beban. c. Membandingkan antara arus yang dihasikan photovoltaic dan wind turbin dengan arus yang dibutuhkan beban. 1. Jika arus yang dihasilkan oleh photovoltaic dan wind lebih besar dari arus yang dibutuhkan beban maka kelebihan daya photovoltaic dan wind turbin yang tidak dipakai disimpan dalam baterai (charging baterai), saklar PV+wind serta saklar baterai ON. Pada saat baterai sudah terisi penuh maka saklar PV+wind OFF. Hal ini untuk menjaga agar beban tidak rusak karena mendapatkan daya yang berlebihan. Pada kondisi tersebut maka saklar baterai ON sehingga baterai yang akan menyuplai beban. 2. Jika arus yang dihasilkan photovoltaic dan wind lebih kecil dari arus yang dibutuhkan beban maka saklar baterai ON, baterai menyuplai beban. Pada saat kondisi baterai sudah mencapai DOD 80% maka saklar baterai OFF. d. Menampilkan kapasitas charging baterai (SOC) dan kapasitas discharge baterai (DOD). Gambar 10 menunjukkan flowchart sistem monitoring dan optimasi pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Angin.

5 5 mulai Ukur tegangan PV+wind Ukur tegangan beban Hitung arus keluaran PV+wind Hitung arus yang dibutuhkan beban I PV+wind > Ibeban Saklar baterai dan saklar PV+wind ON Saklar baterai dan saklar PV+wind ON Gambar 11 Monitoring tegangan dan arus PV dan Wind Turbin SOC > 100% DOD > 30% Saklar PV+wind OFF Saklar baterai OFF Gambar 12 Monitoring tegangan dan arus beban Tampilkan tegangan PV+wind, tegangan beban, tegangan baterai, SOC dan DOD stop Gambar 10 Flowchart sistem monitoring dan optimasi pembangkit IV. HASIL SIMULASI DAN ANALISIS 4.1. Monitoring pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Angin Sistem monitoring pada Pembangkit Listrik Tenga Surya dan Angin bertujuan untuk mendapatkan parameter-parameter meliputi tegangan photovoltaic dan wind turbin, tegangan baterai dan tegangan beban. Berdasarkan parameter yang didapatkan maka dapat diperoleh nilai arus yang dihasilkan oleh photovoltaic dan wind turbin, nilai arus yang dibutuhkan beban serta nilai arus charge discharge baterai. Hasil monitoring berbasis pemrograman LabVIEW akan dibandingkan nilainya dengan menggunakan Multimeter Digital GDM-394. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat ketelitian dari monitoring yang dilakukan. 4.2 Monitoring saat Baterai Charge Discharge Pada saat kebutuhan daya beban tidak dapat disuplai oleh photovoltaic dan wind turbin maka baterai yang digunakan sebagai back-up akan membantu menyuplai kebutuhan beban (discharge). Hasil simulasi berdasarkan kondisi tersebut ditunjukkan pada gambar 11, gambar 12 dan gambar 13. Gambar 13 Monitoring tegangan baterai Pada saat kapasitas daya photovoltaic dan wind turbin melebihi kebutuhan daya beban maka kelebihan daya tersebut disimpan dalam baterai yang digunakan sebagai back-up. Hasil simulasi berdasarkan kondisi tersebut ditunjukkan pada gambar 14, gambar 15 serta gambar 16. Gambar 14 Monitoring tegangan dan arus PV dan Wind Turbin

6 6 multimeter, akan tetapi perbedaan tersebut kecil. Gambar 15 Monitoring tegangan dan arus beban Gambar 16 Monitoring tegangan baterai Berdasarkan sistem monitoring pada menggunakan pemrograman grafis LabVIEW maka dapat dibandingkan tingkat ketelitian pengukuran terhadap multimeter digital GDM-394 sebagai berikut. Baterai Discharge Parameter Pengukuran Hasil Error Meter Penunjukan (%) Tegangan PV+wind Arus PV+wind Tegangan beban Arus beban Tegangan baterai Baterai Charge Parameter Pengukuran Hasil Error Meter Penunjukan (%) Tegangan PV+wind Arus PV+wind Tegangan beban Arus beban Tegangan baterai Tabel 1 Perbandingan hasil penunjukan LabVIEW dengan pengukuran multimeter digital GDM-394 Tabel 1 menunjukkan hasil pengukuran menggunakan pemrograman grafis LabVIEW dibandingkan dengan hasil pengukuran menggunakan multimeter digital GDM-394. Hasil pengukuran berbasis LabVIEW mempunyai perbedaan nilai jika dibandingkan dengan hasil pengukuran menggunakan 4.3. Optimasi pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Angin Optimasi pada pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Angin dilakukan dengan mengatur charge discharge baterai. Umur baterai bergantung pada kapasitas Depth of Discharge (DOD) baterai. Semakin kecil kapasistas DOD dari baterai maka semakin lama cycle baterai. Pada Tugas Akhir ini akan dilakukan perancangan optimasi baterai pada dengan mengatur charge discharge baterai. Pada saat charging, baterai telah mencapai SOC 100%) maka secara otomatis baterai akan terputus dari sistem (baterai OFF) sedangkan pada saat baterai mencapai kapasitas DOD yang diinginkan (misal DOD 30%) maka secara otomatis baterai akan terputus dari sistem (baterai OFF). Optimasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Angin pada tugas akhir ini menggunakan pemrograman grafis LabVIEW. Optimasi dilakukan dengan mengatur charge discharge baterai. Pada saat kondisi baterai charging, kapasitas state of charge (SOC) dapat diukur dengan melihat tegangan baterai saat open circuit (Voc). Untuk menentukan nilai tegangan open circuit pada tugas akhir ini dilakukan langkahlangkah sebagai berikut. a. Baterai di-charge sampai SOC 100%. Kondisi SOC 100% didapatkan pada saat indikator arus pada alat charging baterai menunjukkan angka nol. Setelah beberapa jam tegangan baterai diukur. Berdasarkan pengukuran menggunakan multimeter digital GDM-394 didapatkan nilai tegangan open circuit (Voc) 13 volt. b. Setelah baterai penuh (SOC 100%), langkah selanjutnya yaitu baterai di-discharge. Beban yang digunakan berupa tahanan variabel dengan nilai resistansi 11.1 Ω. Tegangan baterai dalam keadaan berbeban pada saat discharge diukur dan didapatkan nilai tegangan V. Sedangkan tegangan pada resistor 11.1 Ω diukur dan dari hasil pengukuran tersebut dapat dihitung nilai arus yang melewati resistor tersebut didapatkan nilai arus 1.08 A. R=11.1Ω I Vs Beban + - R Gambar 17 Ilustrasi rangkaian baterai

7 7 Berdasarkan data-data tersebut dapat dihitung nilai tahanan dalam baterai. Ilustrasi rangkaian baterai ditunjukkan pada gambar 17. Pada baterai terdapat sumber tegangan dan tahanan dalam baterai. Sumber tegangan inilah yang diukur pada keadaan baterai tidak berbeban yang merupakan nilai tegangan open circuit. Berdasarkan rangkaian pada gambar 17 untuk menghitung tahanan dalam baterai (R) dapat menggunakan persamaan 1. Vs = VL + (I x R) (1) Persamaan 1 merupakan persamaan yang digunakan pada kondisi baterai discharge sedangkan pada kondisi baterai charge dapat digunakan persamaan 2. Vs = VL - (I x R) (2) Nilai tahanan dalam ( R ) pada baterai ini bernilai konstan sehingga pada saat charge maupun discharge dapat dihitung tegangan open circuit (Voc) dengan mengetahui arus dan tegangan baterai saat berbeban. Persamaan 1 dan persamaan 2 yang akan dimasukkan dalam algoritma pemrograman berbasis LabVIEW. Berdasarkan persamaan 1 maka didapatkan nilai R = 0.175Ω Pada simulasi tugas akhir ini akan ditampilkan juga kondisi baterai dalam keadaan charge atau discharge beserta SOC dan DOD. Dengan ditampilkannya SOC dan DOD maka charge discharge baterai dapat dikontrol melalui pemrograman grafis LabVIEW. Untuk menampilkan prosentase SOC dan DOD maka algoritma yang digunakan sebagai berikut. a. Setelah 10 jam baterai discharge, beberapa saat kemudian diukur tegangan open circuit baterai. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai tegangan open circuit baterai V. Berdasarkan persamaan 3 dan persamaan 4 maka dapat dihitung kapasitas discharge baterai dan state of charge (SOC) baterai. (3) perhitungan persamaan 5 yaitu Persamaan garis lurus didapatkan dengan memasukkan nilai gradient pada persamaan 6. Y Y1 = m (X X1) (6) Persamaan garis lurus yang didapatkan dengan memasukkan nilai gradient dan titik yang akan diambil sampel adalah sebagai berikut. Y X = (7) Y merupakan tegangan open circuit baterai (Voc) sedangkan X merupakan State of Charge (SOC) baterai. Persamaan ini yang akan dimasukkan dalam algoritma optimasi baterai menggunakan pemrograman grafis LabVIEW. Pada algoritma optimasi ini batas SOC yang diijinkan 100%, oleh karena itu ketika kondisi baterai charge dengan SOC 100% maka saklar baterai OFF dan baterai tidak charging lagi. Pada kondisi baterai discharge, saklar baterai OFF bergantung pada DOD yang diinginkan, misal DOD 80%. Untuk batas DOD yang diinginkan bergantung pada kebutuhan. Gambar 18 merupakan hubungan antara DOD dengan cycle baterai. Semakin kecil tingkat DOD yang digunakan maka semakin lama cycle baterai. Gambar 18 Hubungan DOD dengan cycle baterai Berdasarkan gambar 18 maka dapat direncanakan umur baterai dengan menentukan batas DOD baterai. Asumsi yang digunakan yaitu setiap hari berlangsung 1 cycle. (4) Dari hasil perhitungan didapatkan nilai kapasitas baterai yang telah di-discharge(cu) yaitu 10.8 Ah. SOC baterai pada kondisi tegangan volt yaitu 73%. b. Untuk mendapatkan grafik hubungan antara Voc dengan SOC maka perlu diambil dua titik sampel yaitu tegangan baterai pada kondisi SOC 100% dengan kondisi SOC 73%. Dari dua titik tersebut dapat dihitung gradient berdasarkan persamaan 5. m= (Y2 Y1) / (X2 X1) (5) Gambar 19 Hubungan DOD dengan umur baterai Nilai gradient yang didapatkan berdasarkan

8 8 4.4 Hasil Simulasi Optimasi pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Angin Berikut ini hasil simulasi optimasi baterai dengan menggunakan pemrograman grafis LabVIEW. Hasil simulasi tersebut menampilkan state of charge (SOC) baterai pada kondisi baterai charge maupun depth of discharge (DOD) pada kondisi baterai discharge. Gambar 20 Hasil simulasi pada kondisi baterai discharge Gambar 21 Hasil simulasi pada kondisi baterai charge V. KESIMPULAN Dari simulasi dan analisis yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Perancangan sistem monitoring dapat digunakan dalam aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Angin karena hasil penunjukan LabVIEW dengan hasil pengukuran menggunakan multimeter digital memiliki selisih yang kecil yaitu maksimal 6.67%. 2. Perancangan optimasi dalam aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Angin dapat dilakukan dengan mengatur saklar charge discharge baterai. Pada saat baterai mencapai SOC 100% maka saklar PV+wind akan dilepas sedangkan pada saat mencapai harga DOD tertentu maka saklar baterai akan dilepas. 3. Perencanaan umur suatu baterai dapat dilakukan dengan menentukan DOD baterai. of a monitoring system for a PV solar plant, Colombia, [4] Picciano, Nick, Battery aging and characterization of nickel metal hydride and lead acid batteries, The Ohio State University, [5] Datta, Abhik, Design of lead acid battery charger system, Department of Electronics and Communcation Engineering, National Institute of Technology, Rourkela, [6] Suozzo, Christopher, Lead acid battery aging and state of health diagnosis, The Ohio State University, [7] Sinclair, Paul Grant, An adaptive battery monitoring system for an electric vehicle, University of Canterbury Christchruch, New Zealand, 1998 RIWAYAT HIDUP PENULIS Penulis lahir di kota Lumajang pada tanggal 12 Maret 1988 dengan nama Irwan Fachrurrozi. Pada tahun 2006, penulis mendaftarkan diri menjadi mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan diterima melalui jalur SNMPTN. Selama kuliah penulis mengambil bidang studi Teknik Sistem Tenaga dan aktif menjadi asisten praktikum Pengkuran Listrik di Laboratorium Instrumentasi Pengukuran Listrik dan Identifikasi Sistem Tenaga (LIPIST). Penulis aktif mengikuti berbagai pelatihan dan kepanitiaan di almamater maupun di luar institut. Selama kuliah penulis mengambil bidang studi Teknik Sistem Tenaga dan aktif menjadi asisten di Laboratorium Instrumentasi Pengukuran Listrik dan Identifikasi Sistem Tenaga (LIPIST). DAFTAR PUSTAKA [1] Messenger, Roger A, Photovoltaic systems engineering second edition, crcpress, [2] Rashid, M.H, Power electronics handbook, Academic Press. [3] N.Forero, J.Hernandez, G.Gordillo, Development

Perancangan Simulator Panel Surya Menggunakan LabView

Perancangan Simulator Panel Surya Menggunakan LabView JURNAL TEKNK POMTS Vol. 1, No. 1, (12) 1-6 1 Perancangan Simulator Panel Surya Menggunakan LabView Duwi Astuti, Heri Suryoatmojo, ST. MT. Ph.D, dan Prof. Dr. r. Mochamad Ashari, M.Eng. Teknik Elektro,

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ G.17 DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAICBATERAI MENGGUNAKAN BIDIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ Soedibyo 1*, Dwiana Hendrawati 2 1 Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

Monitoring Kinerja Baterai Berbasis Timbal untuk Sistem Photovoltaic

Monitoring Kinerja Baterai Berbasis Timbal untuk Sistem Photovoltaic JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Monitoring Kinerja Baterai Berbasis Timbal untuk Sistem Photovoltaic Alief Prisma Bayu Segara, Dedet Candra Riawan, dan Heri Suryoatmojo Jurusan Teknik

Lebih terperinci

MONITORING KINERJA BATERAI BERBASIS TIMBAL UNTUK SISTEM PHOTOVOLTAIC

MONITORING KINERJA BATERAI BERBASIS TIMBAL UNTUK SISTEM PHOTOVOLTAIC JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013 LOGO MONITORING KINERJA BATERAI BERBASIS TIMBAL UNTUK SISTEM PHOTOVOLTAIC 1 Alief Prisma Bayu Segara

Lebih terperinci

Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc.

Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc. Sistem MPPT Untuk PV dan Inverter Tiga Fasa yang Terhubung Jala-Jala Menggunakan Voltage-Oriented Control Andi Novian L. 2210 106 027 Dosen Pembimbing : Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum

Lebih terperinci

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN PERANCANGAN HYBRID SISTEM PHOTOVOLTAIC DI GARDU INDUK BLIMBING-MALANG Irwan Yulistiono 1, Teguh Utomo, Ir., MT. 2, Unggul Wibawa, Ir., M.Sc. 3 ¹Mahasiswa Teknik Elektro, ² ³Dosen Teknik Elektro, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangkit-pembangkit tenaga listrik yang ada saat ini sebagian besar masih mengandalkan kepada sumber energi yang tidak terbarukan dalam arti untuk mendapatkannya

Lebih terperinci

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN I.W.G.A Anggara 1, I.N.S. Kumara 2, I.A.D Giriantari 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL 3.1 Survey Lokasi Langkah awal untuk merancang dan membuat Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Lebih terperinci

PEMBUATAN SUMBER TENAGA LISTRIK CADANGAN MENGGUNAKAN SOLAR CELL, BATERAI DAN INVERTER UNTUK KEPERLUAN RUMAH TANGGA. Skripsi.

PEMBUATAN SUMBER TENAGA LISTRIK CADANGAN MENGGUNAKAN SOLAR CELL, BATERAI DAN INVERTER UNTUK KEPERLUAN RUMAH TANGGA. Skripsi. PEMBUATAN SUMBER TENAGA LISTRIK CADANGAN MENGGUNAKAN SOLAR CELL, BATERAI DAN INVERTER UNTUK KEPERLUAN RUMAH TANGGA Skripsi Diajukan Oleh ANDA ANDYCKA S NIM. 090821016 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

Dwi Agustina Hery Indrawati

Dwi Agustina Hery Indrawati 1 OPTIMALISASI DAYA PADA INTERKONEKSI PHOTOVOLTAI (PV) DAN JARINGAN DISTRIBUSI MENGGUNAKAN MAXIMUM POWER POINT TRAKER (MPPT) METODE PENGUKURAN ARUS HUBUNG SINGKAT Dwi Agustina Hery Indrawati 2206100028

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Pada peneliatian ini langkah-langkah yang dilakukan mengacu pada diagram alir di bawah ini: Mulai Persiapan Alat dan Bahan Menentukan Sudut Deklinasi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini meliputi waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, rancangan alat, metode penelitian, dan prosedur penelitian. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa

Lebih terperinci

PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING

PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING Oleh : FARHAN APRIAN NRP. 2207 100 629 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya 4.1.1. Analisis Radiasi Matahari Analisis dilakukan dengan menggunakan data yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN Rancang Bangun Sistem Kontrol dan Monitoring Sel Surya dengan Raspberry Pi Berbasis Web Sebagai Sarana Pembelajaran di Akademi Teknik dan Penerbangan Surabaya Hartono Indah Masluchah Program Studi Diploma

Lebih terperinci

Penyusun: Tim Laboratorium Energi

Penyusun: Tim Laboratorium Energi Penyusun: Tim Laboratorium Energi Prodi D-IV Teknik Otomasi Listrik Industri Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta-Tahun 2013 DAFTAR ISI BAB Pokok Bahasan Halaman 1 Pengujian Pembangkit Listrik

Lebih terperinci

Oleh : Aries Pratama Kurniawan Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad Ashari, M.Eng Vita Lystianingrum ST., M.Sc

Oleh : Aries Pratama Kurniawan Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad Ashari, M.Eng Vita Lystianingrum ST., M.Sc OPTIMALISASI SEL SURYA MENGGUNAKAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) SEBAGAI CATU DAYA BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) Oleh : Aries Pratama Kurniawan 2206 100 114 Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad

Lebih terperinci

Andriani Parastiwi. Kata-kata kunci : Buck converter, Boost converter, Photovoltaic, Fuzzy Logic

Andriani Parastiwi. Kata-kata kunci : Buck converter, Boost converter, Photovoltaic, Fuzzy Logic Prosiding Seminar Nasional Teknologi Elektro Terapan 2017 Vol.01 No.01, ISSN: 2581-0049 Andriani Parastiwi a), Ayu Maulidiyah a), Denda Dewatama a) Abstrak:-Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah

Lebih terperinci

Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit Tenaga Hybrid

Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit Tenaga Hybrid 208 Satwiko S / Uji Karakteristik Sel Surya Pada Sistem 24 Volt Dc Sebagai Catudaya Pada Sistem Pembangkit Tenaga Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit

Lebih terperinci

Perancangan dan Realisasi Kebutuhan Kapasitas Baterai untuk Beban Pompa Air 125 Watt Menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Perancangan dan Realisasi Kebutuhan Kapasitas Baterai untuk Beban Pompa Air 125 Watt Menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Juli 2015 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.3 No.2 Perancangan dan Realisasi Kebutuhan Kapasitas Baterai untuk Beban Pompa Air 125 Watt

Lebih terperinci

Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya

Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya 1 Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya Annisa Triandini, Soeprapto, dan Mochammad Rif an Abstrak Energi matahari merupakan energi

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER

BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER 3.1 Deskripsi Plant Sistem solar tracker yang penulis buat adalah sistem yang bertujuan untuk mengoptimalkan penyerapan cahaya matahari pada

Lebih terperinci

MEMAKSIMALKAN DAYA PHOTOVOLTAIC SEBAGAI CHARGER CONTROLLER

MEMAKSIMALKAN DAYA PHOTOVOLTAIC SEBAGAI CHARGER CONTROLLER MEMAKSIMAKAN DAYA PHOTOVOTAIC SEBAGAI CHARGER CONTROER Felix Yustian Setiono Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro dan Informasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 50234, Indonesia

Lebih terperinci

BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG

BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG 3.1 RANGKAIAN SOLAR HOME SISTEM Secara umum sistem pemabangkit daya listrik fotovoltaik dapat dibedakan atas 2 (dua) jenis[2]: a. Sistem langsung, yaitu

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI EVALUASI PENGGUNAAN SEL SURYA DAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI PADA AREA GEDUNG K.H. MAS MANSYUR SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI EVALUASI PENGGUNAAN SEL SURYA DAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI PADA AREA GEDUNG K.H. MAS MANSYUR SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI EVALUASI PENGGUNAAN SEL SURYA DAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI PADA AREA GEDUNG K.H. MAS MANSYUR SURAKARTA Diajukan oleh : ANGGA AGUNG PRIHARTOMO D 400 060 067 JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

SIMULASI PHOTOVOLTAIC DAN KINCIR ANGIN SAVONIUS SEBAGAI SUMBER ENERGI PENGGERAK MOTOR KAPAL NELAYAN

SIMULASI PHOTOVOLTAIC DAN KINCIR ANGIN SAVONIUS SEBAGAI SUMBER ENERGI PENGGERAK MOTOR KAPAL NELAYAN SIMULASI PHOTOVOLTAIC DAN KINCIR ANGIN SAVONIUS SEBAGAI SUMBER ENERGI PENGGERAK MOTOR KAPAL NELAYAN Adam Daniary Ibrahim (2410105003) Dosen Pembimbing : Dr. Ridho Hantoro, ST, MT & Dr. Gunawan Nugroho,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan meningkatnya kebutuhan akan energi listrik yang terus meningkat dan semakin menipisnya cadangan minyak bumi maka dibutuhkan pula sumber-sumber energi listrik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Andri Wicaksono 1, Ainur Rofiq Nansur, ST, MT. 2,Endro Wahjono, S.ST, MT. 3 Mahasiswa Elektro Industri,

Lebih terperinci

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH : PERENCANAAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DAN TAMAN DI AREAL KAMPUS USU DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI TENAGA SURYA (APLIKASI PENDOPO DAN LAPANGAN PARKIR) Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN Diajukan Oleh: ABDUR ROZAQ D 400 100 051 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Latar Belakang dan Permasalahan!

Latar Belakang dan Permasalahan! Latar Belakang dan Permasalahan!! Sumber energi terbarukan sangat bergantung pada input yang fluktuatif sehingga perilaku sistem tersebut tidak mudah diprediksi!! Profil output PV dan Load yang jauh berbeda

Lebih terperinci

Simulasi Photovoltaic dan Kincir Angin Savonius Sebagai Sumber Energi Penggerak Motor Kapal Nelayan

Simulasi Photovoltaic dan Kincir Angin Savonius Sebagai Sumber Energi Penggerak Motor Kapal Nelayan 1 Simulasi Photovoltaic dan Kincir Angin Savonius Sebagai Sumber Energi Penggerak Motor Kapal Nelayan Adam Daniary Ibrahim, Ridho Hantoro Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi

Lebih terperinci

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2 UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2 Prodi Teknik Elekro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MULTI-INPUT KONVERTER DC-DC PADA SISTEM TENAGA LISTRIK HIBRIDA PV/WIND

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MULTI-INPUT KONVERTER DC-DC PADA SISTEM TENAGA LISTRIK HIBRIDA PV/WIND DESAIN DAN IMPLEMENTASI MULTI-INPUT KONVERTER DC-DC PADA SISTEM TENAGA LISTRIK HIBRIDA PV/WIND Yahya Dzulqarnain, Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng., Dedet Chandra Riawan, ST., M.Eng., Ph.D. Jurusan

Lebih terperinci

Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah

Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah Mudeng, Vicky Vendy Hengki. 1, Eka Maulana, ST., MT., M.Eng. 2, Ponco Siwindarto, Ir., MS. 2 1 Mahasiswa Teknik Elektro Univ. Brawijaya,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI TERBARUKAN DAN MODEL JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH

BAB 3 PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI TERBARUKAN DAN MODEL JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH 16 BAB 3 PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI TERBARUKAN DAN MODEL JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Model jaringan listrik mikro arus searah dirancang menggunakan dua pembangkit energi terbarukan, yaitu

Lebih terperinci

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV) PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV) Muamar Mahasiswa Program Studi D3 Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bengkalis E-mail : - Jefri Lianda Dosen Jurusan Teknik Elektro Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, penelitian mengenai sumber energi terbarukan sangat gencar dilakukan. Sumber-sumber energi terbarukan yang banyak dikembangkan antara lain sumber energi tenaga

Lebih terperinci

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh filter warna kuning terhadap efesiensi Sel surya. Dalam penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

DESAIN SISTIM ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK LABORATORIUM LISTRIK DASAR

DESAIN SISTIM ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK LABORATORIUM LISTRIK DASAR 97, Inovtek, Volume 3, Nomor 1, Juni 2013, hlm. 97-24 DESAIN SISTIM ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK LABORATORIUM LISTRIK DASAR Zainal Abidin, Johny Custer Jurusan Teknik Elektro Politeknik

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR

PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR Muchammad dan Hendri Setiawan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Kampus Undip Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini memanfaatkan energi cahaya matahari untuk menggerakan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini memanfaatkan energi cahaya matahari untuk menggerakan 35 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini memanfaatkan energi cahaya matahari untuk menggerakan motor DC dan untuk mengisi energi pada Akumulator 70Ah yang akan digunakan sebagai sumber listrik pada

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.. Spesifikasi Sistem 4... Spesifikasi Panel Surya Model type: SPU-50P Cell technology: Poly-Si I sc (short circuit current) = 3.7 A V oc (open circuit voltage) = 2 V FF (fill

Lebih terperinci

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet Muhammad Agam Syaifur Rizal 1, Widjonarko 2, Satryo Budi Utomo 3 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 21 BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Skenario Pengujian 4.1.1. Skenario Pengujian PLTS Pengujian PLTS dilakukan pada musim hujan bulan Mei Juni 21 menggunakan alat ukur seperti pada tabel 4.1. Pengujian

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM CATU DAYA OTOMATIS MENGGUNAKAN SOLAR CELL PADA ROBOT BERODA PENGIKUT GARIS

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM CATU DAYA OTOMATIS MENGGUNAKAN SOLAR CELL PADA ROBOT BERODA PENGIKUT GARIS PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM CATU DAYA OTOMATIS MENGGUNAKAN SOLAR CELL PADA ROBOT BERODA PENGIKUT GARIS DESIGN AND IMPLEMENTATION OF AUTOMATIC POWER SUPPLY SYSTEM USING SOLAR CELL ON WHEELED ROBOT

Lebih terperinci

pusat tata surya pusat peredaran sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim

pusat tata surya pusat peredaran sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim Ari Susanti Restu Mulya Dewa 2310100069 2310100116 pusat peredaran pusat tata surya sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim Tanpa matahari, tidak akan ada kehidupan

Lebih terperinci

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar Made Sucipta1,a*, Faizal Ahmad2,b dan Ketut Astawa3,c 1,2,3 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN RANGKAIAN PEMBATAS ARUS UNTUK SISTEM SEL SURYA DENGAN OPSI DUAL OUTPUT VOLTAGE BATERAI

RANCANG BANGUN RANGKAIAN PEMBATAS ARUS UNTUK SISTEM SEL SURYA DENGAN OPSI DUAL OUTPUT VOLTAGE BATERAI RANCANG BANGUN RANGKAIAN PEMBATAS ARUS UNTUK SISTEM SEL SURYA DENGAN OPSI DUAL OUTPUT VOLTAGE BATERAI Mohamad Taufik 0706267862 Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Indonesia Kampus Baru

Lebih terperinci

Simulasi Sel Surya Model Dioda dengan Hambatan Seri dan Hambatan Shunt Berdasarkan Variasi Intensitas Radiasi, Temperatur, dan Susunan Modul

Simulasi Sel Surya Model Dioda dengan Hambatan Seri dan Hambatan Shunt Berdasarkan Variasi Intensitas Radiasi, Temperatur, dan Susunan Modul Simulasi Sel Surya Model Dioda dengan Hambatan Seri dan Hambatan Shunt Berdasarkan Variasi Intensitas Radiasi, Temperatur, dan Susunan Modul M. Dirgantara 1 *, M. Saputra 2, P. Aulia 3, Z. Deofarana 4,

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Rangkaian Elektronik Lampu Navigasi Energi Surya Rangkaian elektronik lampu navigasi energi surya mempunyai tiga komponen utama, yaitu input, storage, dan output. Komponen input

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. alternatif seperti matahari, angin, mikro/minihidro dan biomassa dengan teknologi

II. TINJAUAN PUSTAKA. alternatif seperti matahari, angin, mikro/minihidro dan biomassa dengan teknologi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pembangkit Hibrid Sistem pembangkit hibrid adalah kombinasi dari satu atau lebih sumber energi alternatif seperti matahari, angin, mikro/minihidro dan biomassa dengan teknologi

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER Oleh: Muhammad Anwar Widyaiswara BDK Manado ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER

PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA SISTEM PANEL SURYA (PHOTOVOLTAIC SOLAR PANEL) MENGGUNAKAN METODE POWER FEEDBACK DAN VOLTAGE FEEDBACK Disusun Oleh: Nama : Yangmulia Tuanov

Lebih terperinci

Hari Agus Sujono a), Riny Sulistyowati a), Agus Budi Rianto a)

Hari Agus Sujono a), Riny Sulistyowati a), Agus Budi Rianto a) Prosiding Seminar Nasional Teknologi Elektro Terapan 2017 Vol.01 No.01, ISSN: 2581-0049 Hari Agus Sujono a), Riny Sulistyowati a), Agus Budi Rianto a) Abstrak: Energi dari photovoltaic telah menjadi salah

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR M. Helmi F. A. P. 1, Epyk Sunarno 2, Endro Wahjono 2 Mahasiswa Teknik Elektro Industri 1, Dosen

Lebih terperinci

Kata Kunci Sistem Hibrida PV-Genset, Sensor Arus, Otomatisasi Pensaklaran, SFC Genset, Zelio Logic Smart Relay.

Kata Kunci Sistem Hibrida PV-Genset, Sensor Arus, Otomatisasi Pensaklaran, SFC Genset, Zelio Logic Smart Relay. 1 POWER MANAGEMENT CONTROL PADA SISTEM HIBRIDA PV-GENSET MENGGUNAKAN ZELIO LOGIC SMART RELAY Mochamad Azwar Anas¹, Ir. Soeprapto, M.T.², Ir. Unggul Wibawa, M.Sc.³ ¹Mahasiswa Teknik Elektro, ², ³Dosen Teknik

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Multi-Input Konverter Buck Untuk Pengisian Baterai Menggunakan Panel Surya dan Turbin Angin

Perancangan dan Implementasi Multi-Input Konverter Buck Untuk Pengisian Baterai Menggunakan Panel Surya dan Turbin Angin Perancangan dan Implementasi Multi-Input Konverter Buck Untuk Pengisian Baterai Menggunakan Panel Surya dan Turbin Angin Zainul Arifin, Dedet Candra Riawan, ST., M.Eng., Ph.D dan Heri Suryoatmojo, ST.,

Lebih terperinci

SIMULASI DAN PEMBUATAN RANGKAIAN SISTEM KONTROL PENGISIAN BATERAI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

SIMULASI DAN PEMBUATAN RANGKAIAN SISTEM KONTROL PENGISIAN BATERAI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SIMULASI DAN PEMBUATAN RANGKAIAN SISTEM KONTROL PENGISIAN BATERAI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA Handy Indra Regain Mosey 1) 1) Program Studi Fisika FMIPA Universitas Samratulangi Manado e-mail:

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Tujuan pengujian ini adalah untuk membuktikan apakah sistem yang

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Tujuan pengujian ini adalah untuk membuktikan apakah sistem yang BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Tujuan pengujian ini adalah untuk membuktikan apakah sistem yang diimplementasikan telah memenuhi spesifikasi yang telah direncanakan sebelumnya. Hasil pengujian yang akan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN

BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN SUPLY PLN SHS MCB 2 MCB 1 BEBAN Gambar 3.10 Panel daya (kombinasi solar home system dengan listrik PLN) BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN 4.1 ANALISA SOLAR HOME SYSTEM Analisa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Solar Cell Solar Cell atau panel surya adalah suatu komponen pembangkit listrik yang mampu mengkonversi sinar matahari menjadi arus listrik atas dasar efek fotovoltaik. untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Charger Otomatis pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Perancangan Sistem Charger Otomatis pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya Perancangan Sistem Charger Otomatis pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya Muhammad Amiruddin Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas PGRI Semarang amiruddin.muhammad@yahoo.com Ringkasan

Lebih terperinci

Sistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED

Sistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED TMLEnergy TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat Jl Soekarno Hatta no. W: 541 www.tmlenergy.co.id C, Bandung, Jawa Barat W: www.tmlenergy.co.id E: marketing@tmlenergy.co.id E: marketing@tmlenergy.co.id

Lebih terperinci

KAJIAN KELAYAKAN SISTEM PHOTOVOLTAIK SEBAGAI PEMBANGKIT DAYA LISTRIK SKALA RUMAH TANGGA (STUDI KASUS DI GEDUNG VEDC MALANG)

KAJIAN KELAYAKAN SISTEM PHOTOVOLTAIK SEBAGAI PEMBANGKIT DAYA LISTRIK SKALA RUMAH TANGGA (STUDI KASUS DI GEDUNG VEDC MALANG) 13 KAJIAN KELAYAKAN SISTEM PHOTOVOLTAIK SEBAGAI PEMBANGKIT DAYA LISTRIK SKALA RUMAH TANGGA (STUDI KASUS DI GEDUNG VEDC MALANG) Teguh Utomo Abstract Pemakaian sistem photovoltaik di gedung VEDC Malang yang

Lebih terperinci

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol Eric Eko Nurcahyo dan Leonardus. H. Pratomo Prog.Di Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Katolik Soegijapranata

Lebih terperinci

BAB IV SIMULASI 4.1 Simulasi dengan Homer Software Pembangkit Listrik Solar Panel

BAB IV SIMULASI 4.1 Simulasi dengan Homer Software Pembangkit Listrik Solar Panel BAB IV SIMULASI Pada bab ini simulasi serta analisa dilakukan melihat penghematan yang ada akibat penerapan sistem pembangkit listrik energi matahari untuk rumah penduduk ini. Simulasi dilakukan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM

ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM M Denny Surindra Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Polines Jl.Prof. H. Sudartho, SH, Semarang

Lebih terperinci

PERANCANGAN BATTERY CHARGE CONTROL UNIT (BCCU) UNTUK APLIKASI SOLAR HOME SYSTEM (SHS)

PERANCANGAN BATTERY CHARGE CONTROL UNIT (BCCU) UNTUK APLIKASI SOLAR HOME SYSTEM (SHS) PERANCANGAN BATTERY CHARGE CONTROL UNIT (BCCU) UNTUK APLIKASI SOLAR HOME SYSTEM (SHS) Wahyudi Putra 1, Ibnu Kahfi Bachtiar, ST., M.Sc 2, Tonny Suhendra, ST., M.Cs 3 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB II SEL SURYA. Simulator algoritma..., Wibeng Diputra, FT UI., 2008.

BAB II SEL SURYA. Simulator algoritma..., Wibeng Diputra, FT UI., 2008. BAB II SEL SURYA 2.1 PRINSIP KERJA SEL SURYA Sel surya bekerja berdasarkan efek fotoelektrik pada material semikonduktor untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Berdasarkan teori Maxwell tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sel Surya Sel surya di definisikan sebagai teknologi yang menghasilkan listrik dc dari suatu bahan semikonduktor ketika dipaparkan oleh cahaya. Selama bahan semikonduktor tersebut

Lebih terperinci

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB Wahyudi Budi Pramono 1, wi Ana Ratna Wati 2, Maryonid Visi Taribat Yadaka 3 Jurusan Teknik Elektro, Universitas Islam

Lebih terperinci

STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL TERHADAP KAPASITAS SISTEM PENYIMPANAN ENERGI BATERAI SKRIPSI

STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL TERHADAP KAPASITAS SISTEM PENYIMPANAN ENERGI BATERAI SKRIPSI UNIVERSITAS INDONESIA STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL TERHADAP KAPASITAS SISTEM PENYIMPANAN ENERGI BATERAI SKRIPSI EKI ADITYAWAN 0606029416 FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO DEPOK DESEMBER

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) SOLAR PV BERBASIS FUZZY LOGIC MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AVR Dosen Pembimbing Noval Fauzi 2209 105 086 1. Prof.Dr.Ir.Mochamad Ashari, M.Eng.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL Sutedjo ¹, Rusiana², Zuan Mariana Wulan Sari 3 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa

Lebih terperinci

Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal

Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal MIZZA FAHRIZA RAHMAN 4107100082 DOSEN PEMBIMBING Ir. TRIWILASWANDIO WP., M.Sc. 19610914 198701

Lebih terperinci

Bab 5. Pengujian Sistem

Bab 5. Pengujian Sistem Bab 5. Pengujian Sistem Pada bab berikut berisi langkah-langkah Pengujian Sistem Maximum Power Point Tracking Panel Surya Gama Solar 50P-36 dengan Buck Converter LM2596. Saat pengujian sistem terdiri dari

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: 2355-3553 STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP Ambo Intang Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tamansiswa,

Lebih terperinci

PENGUJIAN PANEL FOTOVOLTAIK DENGAN VARIASI SUDUT KEMIRINGAN

PENGUJIAN PANEL FOTOVOLTAIK DENGAN VARIASI SUDUT KEMIRINGAN PENGUJIAN PANEL FOTOVOLTAIK DENGAN VARIASI SUDUT KEMIRINGAN Dohardo P.H. Simanullang 1, Azriyenni Azhari Zakri 2 1 TeknikElektro S1, FakultasTeknik, Universitas Riau 2 Dosen JurusanTeknik Elektro, FakultasTeknik,

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP Efrizal, Johan Sainima Program Studi Teknik mesin, Fakultas teknik, Universitas Muhammadiyah Tangerang, Jl. Perintis Kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk energi yang lain. Saat ini kebutuhan energi, khususnya energi listrik terus meningkat dengan pesat,

Lebih terperinci

Perancangan Konstribusi Sumber Hybrid Power Menggunakan Photo Voltaic Skala Kecil Untuk Charging Station

Perancangan Konstribusi Sumber Hybrid Power Menggunakan Photo Voltaic Skala Kecil Untuk Charging Station Perancangan Konstribusi Sumber Hybrid Power Menggunakan Photo Voltaic Skala Kecil Untuk Charging Station Andi Rahmadiansah 1,*, Ridho Hantoro 1, Prabowo 2, Anton Dimas 3 1 Jurusan Teknik Fisika, FTI-ITS

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Blok Diagram Alat Blok Diagram alat merupakan salah satu hal terpenting dalam perencanaan alat, karena dari blok diagram inilah dapat diketahui cara kerja rangkaian secara

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian dan Analisis Pengujian ini bertujuan untuk mengukur fungsional hardware dan software dalam sistem yang akan dibangun. Pengujian ini untuk memeriksa fungsi dari

Lebih terperinci

SEMINAR TUGAS AKHIR. Dosen Pembimbing: Imam Abadi, ST, MT Dr. Ir.Ali Musyafa MSc

SEMINAR TUGAS AKHIR. Dosen Pembimbing: Imam Abadi, ST, MT Dr. Ir.Ali Musyafa MSc SEMINAR TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN APLIKASI KONTROL PID SISTEM PENJEJAK MATAHARI UNTUK PANEL SURYA PADA SISTEM TEKNOLOGI HYBRID KONVERSI ENERGI SURYA & ANGIN Disusun Oleh : Uqud Adyat Ade Wijaya NRP. 2410

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan penyuplai listrik di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan penyuplai listrik di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan penyuplai listrik di Indonesia dan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri kelistrikan. Indonesia

Lebih terperinci

Sistem PLTS Off Grid Komunal

Sistem PLTS Off Grid Komunal PT. REKASURYA PRIMA DAYA Jl. Terusan Jakarta, Komp Ruko Puri Dago no 342 kav.31, Arcamanik, Bandung 022-205-222-79 Sistem PLTS Off Grid Komunal PREPARED FOR: CREATED VALID UNTIL 2 2 mengapa menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Spesifikasi Baterai Berikut ini merupakan spesifikasi dari baterai yang digunakan: Merk: MF Jenis Konstruksi: Valve Regulated Lead Acid (VRLA)

Lebih terperinci

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review Perbandingan Penggunaan Motor DC Dengan AC Sebagai Penggerak Pompa Air Yang Disuplai Oleh Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Agus Teja Ariawan* Tjok. Indra. P, I. W. Arta. Wijaya. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY

RANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY RANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY Atar Fuady Babgei - 2207100161 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: X Yogyakarta, 15 November2014

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: X Yogyakarta, 15 November2014 KORELASI SUHU DAN INTENSITAS CAHAYA TERHADAP DAYA PADA SOLAR CELL Subandi 1, Slamet Hani 2 1,2 Jurusan Teknik Elektro Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Email: s_subandi@gmail.com ABSTRACT Referringto

Lebih terperinci

Perbandingan Efisiensi Energi Pengontrol T2FSMC dan Pid pada Prototype Panel Surya

Perbandingan Efisiensi Energi Pengontrol T2FSMC dan Pid pada Prototype Panel Surya A18 Perbandingan Efisiensi Energi Pengontrol T2FSMC dan Pid pada Prototype Panel Surya Gresela Sitorus, Mardlijah, dan Noorman Rinanto Departemen Matematika, Fakultas Matematika Komputer dan Sains Data,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah peralatan pembangkit listrik yang mengubah cahaya matahari menjadi listrik. PLTS sering juga disebut

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA. Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel

BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA. Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA 3.1 Tujuan Perancangan Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel surya sebagai energy tenaga surya. Untuk mempermudah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan Rancang Bangun Sistem Kontrol dan Monitoring Solar Cell Dengan Raspberry Pi Berbasis Web Sebagai Sarana Pembelajaran di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Surabaya Prasetyo Iswahyudi Indah Masluchah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mesin Pemotong Rumput BAB II LANDASAN TEORI Alat pemotong rumput adalah mesin yang digunakan untuk memotong rumput atau tanaman. Mesin ini biasa digunakan untuk merapikan taman dan juga untuk membersihkan

Lebih terperinci

DESAIN DAN ANALISIS PROPORSIONAL KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM PHOTOVOLTAIK

DESAIN DAN ANALISIS PROPORSIONAL KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM PHOTOVOLTAIK Jurnal ELTEK, Vol 12 No 02, Oktober 2014 ISSN 1693-4024 78 DESAIN DAN ANALISIS PROPORSIONAL KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM PHOTOVOLTAIK Achmad Komarudin 1 Abstrak Krisis energi memicu manusia

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) UNTUK OPTIMASI DAYA PADA PANEL SURYA BERBASIS ALGORITMA INCREMENTAL CONDUCTANCE

IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) UNTUK OPTIMASI DAYA PADA PANEL SURYA BERBASIS ALGORITMA INCREMENTAL CONDUCTANCE IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) UNTUK OPTIMASI DAYA PADA PANEL SURYA BERBASIS ALGORITMA INCREMENTAL CONDUCTANCE Istiyo Winarno 1), Marauli 2) 1, 2) Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan, Universitas

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN DC-DC KONVERTER UNTUK PANEL SURYA PADA DC HOUSE SKRIPSI

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN DC-DC KONVERTER UNTUK PANEL SURYA PADA DC HOUSE SKRIPSI PERENCANAAN DAN PEMBUATAN DC-DC KONVERTER UNTUK PANEL SURYA PADA DC HOUSE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata I Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang Disusun

Lebih terperinci