BAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen sesungguhnya). Eksperimen murni adalah suatu bentuk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen sesungguhnya). Eksperimen murni adalah suatu bentuk"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam kegiatan ini adalah true experimental (eksperimen sesungguhnya). Eksperimen murni adalah suatu bentuk rancangan yang memperlakukan dan memanipulasi subjek penelitian dengan kontrol secara ketat. Dengan kata lain penelitian eksperimen murni memiliki ciri yaitu ada perlakuan (memanipulasi suatu varibel), ada randominasi dan semua variabel terkontrol, eksperimen murni mampu mengontrol hampir semua pengaruh factor penelitian terhadap variabel hasil penelitian yang diteliti (Rajab, 2009) Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Postest Only Control Group Design. Dalam rancangan ini pengukuran awal tidak dilakukan karena diasumsikan bahwa di dalam suatu populasi tertentu tiap unit populasi adalah homogen maka pengukuran variabel dilakukan setelah pemberian perlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah dengan pemberian berbagai konsentrasi ekstrak ekstrak daun ketul konsentrasi konsentrasi 5%, 7,5%, 10%, 12,5% dan 15%.

2 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Malang yang beralamat di Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang. Penelitian dilaksanakan selama 2 minggu, yaitu pada tanggal 10 September-23 September Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah wilayah generaslisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah tikus putih (Rattus norvegicus) strain wistar Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2013). Sampel dalam penelitian ini adalah tikus putih (Rattus norvegicus) jantan sebanyak 28 ekor yang diperoleh dari tempat peternakan tikus di daerah Dau Teknik Sampling Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2013). Teknik sampling yang digunakan yaitu Purposive Sampling. Purposive sampling yaitu responden yang terpilih menjadi anggota sampel atas dasar pertimbangan peneliti sendiri (Darmawan, 2013). Anggota

3 52 sampel pada penelitian ini yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang berusia 2-3 bulan dengan bobot gram Rancangan Percobaan Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan acak lengkap (RAL). Rancangan acak lengakap (RAL) merupakan rancangan yang peletakan perlakuan dilakukan secara acak pada seluruh materi percobaan. Hal ini berarti seluruh unit percobaan mempunyai peluang yang sama besar untuk menerima perlakuan. Besar sampel dalam penelitian ini ditetapkan berdasarkan prosedur baku dalam penetapan jumlah sampel yang menggunkan hewan coba (tikus) sebagai sampel percobaan. Selanjutnya untuk menentukan jumlag pengulangan digunakan rumus Federer (1963) sebagai berikut: (t-1)(r-1) 15 Dimana, t = banyak perlakuan r = banyak ulangan (Dewi et al, 2013). (r-1)(t-1) 15 (r-1)(7-1) 15 6 (r-1) 15 6r r 21 r = 3,5 (ulangan yang digunakan adalah 4 kali)

4 53 Jadi jumlah sampel keseluruhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 28 ekor tikus putih yang meliputi: A. Kelompok kontrol negatif (tidak diberi perlakuan dengan tidak diberi ekstrak daun ketul) B. Kelompok kontrol positif (tidak diberi perlakuan dengan tidak diberi salep luka bakar) C. Kelompok perlakuan I : pemberian ekstrak daun ketul dengan konsentrasi 5% sebanyak (5 tetes) setiap 1 kali sehari. D. Kelompok perlakuan II : pemberian ekstrak daun ketul dengan konsentrasi 7,5% sebanyak (5 tetes) setiap 1 kali sehari. E. Kelompok perlakuan III : pemberian ekstrak daun ketul dengan konsentrasi 10% sebanyak (5 tetes) setiap 1 kali sehari. F. Kelompok perlakuan IV : pemberian ekstrak daun ketul dengan konsentrasi 12,5% sebanyak (5 tetes) setiap 1 kali sehari. G. Kelompok perlakuan V : pemberian ekstrak daun ketul dengan konsentrasi 15% sebanyak (5 tetes) setiap 1 kali sehari. Rancangan Acak Lengkap dengan gambaran: Kelompok Ulangan A A 1 A 2 A 3 A 4 B B 1 B 2 B 3 B 4 C C 1 C 2 C 3 C 4 D D 1 D 2 D 3 D 4 E E 1 E 2 E 3 E 4 F F 1 F 2 F 3 F 4 G G 1 G 2 G 3 G 4

5 Jenis Variabel Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2013). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah berbagai jenis konsentrasi ekstrak daun ketul (Bidens pilosa L.) yaitu dengan konsentrasi 5%, 7,5%, 10%, 12,5% dan 15% Variabel Terikat Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penyembuhan luka sayat yang ditandai dengan indikator tidak adanya eritrema (fase inflamasi), tidak adanya pembengkakan( fase proliferasi),dan luka menutup (fase maturasi). Luka dikatakan sembuh apabila luka telah tertutup oleh jaringan baru. Waktu observasi dilakukan selama 2 minggu pada masing-masing kelompok Variabel Kontrol Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti (Sugiyono, 2013). Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah batas waktu penyembuhan luka bakar yaitu selama 2 minggu pada punggung tikus putih (Rattus norvegicus), jenis tikus strain wistar jantan, umur 2-3 bulan, berat badan gram, suhu ruang 25ºC, kandang bersifat homogen, perawatan dilakukan setiap hari sekali, jenis makanan yaitu pakan ayam (BR-1) dan minuman air aquades.

6 Definisi Operasional Variabel Agar tidak terjadi kesalahan makna dalam tiap variabel maka perlu didefinisikan tiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun operasional variabel tersebut, yaitu: 1. Jenis tanaman yang digunakan sebagai ekstrak adalah bagian tanaman yang memiliki potensi sebagai penyembuh luka sayat. Jenis tanaman yang digunakan yaitu daun ketul (Bidens pilosa L.). 2. Luka sayat adalah luka yang diakibatkan oleh terkena benda tajam sehingga tepi luka bisa menyatu kembali, permukaan bersih, biasanya terjadi karena suatu insisi, tidak ada jaringan yang hilang. Penyembuhan luka berlangsung dari bagian internal ke eksternal. Dalam penenelitian ini luka sayat dibuat pada punggung tikus putih dengan menyayat menggunakan scalpel steril dengan panjang 2 cm dan kedalaman sampai area subkutan (Amaliya, 2013). 3. Ekstrak daun ketul (Bidens pilosa L.) adalah ekstrak yang dibuat secara maserasi yang kinetik dengan menggunakan pelarut etil alkohol (etanol) 90%. Tanaman daun B. pilosa diambil dan ekstrak dibuat di Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Malang. Ekstrak dibuat dengan konsentrasi 5%, 7,5%, 10%, 12,5% dan 15%. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Kakki et al, 2016) yaitu dengan konsentrasi 5% pada ekstrak B. pilosa yang digunakan dalam penyembuhan luka.

7 Prosedur Penelitian Persiapan Penelitian 1. Alat dan Bahan Alat - Kandang tikus - Penutup kandang - Pencukur otomatis/razer - Sarung tangan/handscoen - Gunting - Botol air - Plester transparan - Kertas saring - Gelas ukur - Pipet tetes kecil - Pipet tetes besar - Corong - Labu takar - Timbangan analis - Kertas label - Blender - Nampan plastik - Ayakan - Oven Tabel 3.1 Alat dan Bahan Bahan - Pisau bedah (Scapel) - Sekam - Pakan ayam (BR-1) - Air - Daun Ketul - Kertas lembar observasi - Etanol 90% - Aquades 2. Pembuatan Ekstrak Daun Ketul Dalam pembuatan ekstrak daun ketul (Bidens pilosa L) peneliti menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menyiapkan daun ketul (Bidens pilosa L). b. Mengeringkan daun ketul (Bidens pilosa L) dengan oven 50ºC sampai daun ketul kering secara fisiologis dengan ditandai ketika diremas daun mudah hancur (Sutjipto et al,2009).

8 57 c. Menghaluskan daun ketul (Bidens pilosa L) yang sudah kering dengan menggunakan blender dan mengayak serbuk yang sudah jadi hingga halus. d. Menimbang serbuk daun ketul (Bidens pilosa L) yang sudah halus dengan timbangan analitik sebanyak 250 gram (Edefia, 2015). e. Merendam serbuk daun ketul (Bidens pilosa L) kedalam larutan etanol 90% sebanyak 750 ml selama 72 jam. f. Menyaring larutan daun ketul (Bidens pilosa L) dengan kain saring dan kertas saring untuk memisahkan ampas dengan filtratnya. g. Menguapkan etanol dalam ekstrak daun ketul (Bidens pilosa L) dengan rotary evaporator dengan suhu 55ºC sampai ekstrak berubah menjadi kental. h. Konsentrasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsentrasi 5%, 7,5%, 10%, 12,5% dan 15% dan kontrol. Pembuatan masing-masing kepekatan dilakukan dengan cara pengenceran dari sediaan 100%. Larutan konsentrasi daun ketul (Bidens pilosa L.) yang dibuat adalah 30 ml pada tiap-tiap konsentrasi. (Lampiran 4). 3. Adaptasi Tikus Sebelum dilakukan percobaan, tikus diadaptasikan dalam kandang yang diletakkan di Laboratorium Kimia UMM selama 7 hari agar dapat menyesuaikan dengan lingkungan yang baru.

9 58 4. Pembuatan Luka Sayat Pada penelitian ini luka sayat dibuat pada punggung tikus dengan menggunakan scapel setelah punggung tikus diberi alcohol. Panjang luka dibuat ± 2 cm, kedalaman sampai area subkutan. Perawatan luka dilakukan 1 kali sehari pada waktu yang sama. 5. Perlakuan Luka Sayat a. Menyiapkan alat dan bahan b. Menncuci tangan, mengatur posisi tikus senyaman mungkin c. Memakai sarung tangan yang bersih d. Pada kelompok perlakuan I luka ditetesi ekstrak daun ketul konsentrasi 5 % sebanyak 5 tetes lalu ditutup dengan kain kassa, Pada kelompok perlakuan II luka ditetesi ekstrak daun ketul konsentrasi 7,5 % sebanyak 5 tetes lalu ditutup dengan kain kassa, Pada kelompok perlakuan III luka ditetesi ekstrak daun ketul konsentrasi 10 % sebanyak 5 tetes lalu ditutup dengan kain kassa, Pada kelompok perlakuan IV luka ditetesi ekstrak daun ketul konsentrasi 12,5% sebanyak 5 tetes lalu ditutup dengan kain kassa, Pada kelompok perlakuan V luka ditetesi ekstrak daun ketul 17,5% sebanyak 5 tetes lalu ditutup dengan kain kassa masing-masing 1 kali sehari dan diteteskan sama rata. Pada perlakuan kontrol (-) hanya diganti dengan kain kasa saja dan pada perlakuan kontrol (+) ditetesi dengan povidone iodine dan ditutup dengan kain kassa setiap 1 hari sekali. Perlakuan sediaan dilakukan setiap hari pada pukul 9 pagi WIB.

10 Pelaksanaan Penelitian 28 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) Melakukan adaptasi pada tikus selama 7 hari Mencukur bulu punggung dan pembuatan luka sayat panjang luka dibuat dengan ± 2 cm, kedalaman sampai area subkutan Melakukan perlakuan luka dilakukan setelah 15 menit dari pembuatan luka Kelompok Kontrol (-) (4 ekor tikus tidak diberi ekstrak daun ketul (Bidens pilosa L.) Kelompok Kontrol (+) (4 ekor tikus diberi povidone iodine) Kelompok Perlakuan I pemberian ekstrak daun ketul dengan konsentrasi 5% sebanyak (5 tetes) setiap 1 kali sehari. Kelompok Perlakuan II pemberian ekstrak daun ketul dengan konsentrasi 7,5% sebanyak (5 tetes) setiap 1 kali sehari. Kelompok Perlakuan III pemberian ekstrak daun ketul dengan konsentrasi 10% sebanyak (5 tetes) setiap 1 kali sehari. Kelompok Perlakuan IV pemberian ekstrak daun ketul dengan konsentrasi 12,5% sebanyak (3 tetes) setiap 1 kali sehari. Kelompok Perlakuan V pemberian ekstrak daun ketul dengan konsentrasi 15% sebanyak (3 tetes) setiap 1 kali sehari. Menutup bagian luka pada punggung tikus dengan menggunakan kain kassa. Perlakukan dilakukan sampai hari ke 14 dan diukur luas luka dari semua kelompok setiap hari Pengumpulan data Analisis data Hasil dan Pembahasan Data hasil penelitian dimanfaatkan menjadi sumber belajar biologi berbentuk Leaflet Gambar 3.1 Pelaksanaan Penelitian

11 Pengamatan Penelitian Pengamatan dilakukan setiap 1 x 24 jam selama 2 minggu di Laboratorium Kimia UMM Malang. Parameter yang diamati penyembuhan luka sayat yang ditandai dengan indikator tidak adanya eritrema, tidak adanya pembengkakan, luka mulai menutup dan luka menutup. Luka dikatakan sembuh apabila luka telah tertutup oleh jaringan baru dan dilihat dari hari percepatan penyembuhan luka. 3.7 Prosedur Pengambilan Data Data dan Sumber Data Data yang diambil adalah data dalam penelitian tentang kecepatan menutupnya permukaan luka adalah kecepatan menutupnya permukaan luka dilihat dari hari tercepat penyembuhan luka, tidak adanya eritrema, tidak adanya pembengkakan, luka mulai menutup dan luka menutup. Penentuan kecepatan penyembuhan luka sayat dilakukan secara objektif dengan mengambil foto setiap hari sekali sejak diberi perlakuan berbagai konsentrasi ekstrak daun ketul (Bidens pilosa L.) Metode Pengambilan Data Metode yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini adalah observasi eksperimen. Teknik pengumpulan data secara langsung dengan prosedur berencana yang melibatkan kegiatan melihat dan mencatat kegiatan tertentu. Observasi eksperimen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tidak adanya eritrema, tidak adanya pembengkakan, luka mulai menutup dan luka menutup. luka yang

12 61 dilakukan pengukuran setiap hari sekali sejak diberi perlakuan. Penentuan kecepatan penyembuhan luka sayat dilakukan secara objektif dengan mengambil foto setiap hari sekali sejak diberi perlakuan berbagai konsentrasi ekstrak daun ketul (Bidens pilosa L.). 3.8 Tahap Pengembangan Pembuatan Leaflet Sebagai Sumber Belajar Proses kegiatan belajar dan pembelajaran membutuhkan sumber belajar yang menjadi sarana penunjang kegiatan pembelajaran. Sumber belajar yang digunakan yaitu leaflet yang mampu memberikan visualisasi yang dapat menarik minat siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode dalam studi pengembangan dengan modifikasi dari metode Learning Cycle 3E yang diperkenalkan oleh Robert Karplys dalam SCIS atau Science Curriculum Improvenment pada tahun Learning Cycle yang merupakan suatu pembelajaran yang menuntut siswa menjadi pembelajar mandiri, otonom, serta menjadikan mereka berpikir secara kritis dalam memecahkan. Learning Cycle adalah salah satu model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalkan cara belajarnya dan mengembangkan daya nalarnya (Dasna et al, 2007 dalam Ekayanti, 2014). Learning Cycle terdiri dari 3 tahapan yaitu eksplorasi, eksplanasi, dan elaborasi. a. Tahap Eksplorasi Tahap eksplorasi merupakan fase awal yang harus dilakukan untyk membawa siswa memperoleh pengetahuan dengan cara melalui pengalaman langsung yang berhubungan dengan konsep yang akan dipelajari. Eksplorasi dilakukan untuk melihat kebutuhan guru/siswa, yang dilakukan dengan cara

13 62 melihat hasil penelitian terdahulu, silabus dan RPP. Selanjutnya akan dihasilkan konsep esensial. b. Tahap Eksplanasi Tahap Eksplanasi ini dilakukan untuk melengkapi, menyempurnakan dan mengembangkan konsep-konsep esensial yang telah diperoleh dari tahap pertama. Kegiatan pada tahapan ini untuk mencari konsep-konsep yang relevan melalui studi pustaka dan konsultasi kepada para ahli. Hasil dari studi pustaka dan konsultasi para ahli akan memberikan pandangan bagi peneliti tentang desain produk leaflet yang akan dikembangkan. c. Tahap Elaborasi Tahap elaborasi merupakan tahap akhir, di mana hasil studi pustaka dan konsultasi dengan para ahli yang akan digunakan untuk membuat sebuah produk. Kegiatan dari tahap ini merupakan penerapan dari konsep-konsep yang telah dipahami. Tujuannya adlah untuk mengubah konsep-konsep yang telah dikonsultasikan kepada para ahli untuk mengembangkan leaflet. 3.9 Teknik Analisis Data Uji Normalitas Uji Normalitas merupakan salah satu uji statistik yang digunakan untuk menguji apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini dapat digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval ataupun rasio (Fallo et al, 2013). Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk uji normalitas Liliefors adalah sebagai berikut :

14 63 a. Pengamatan X 1, X 2 X n dijadikan bilangan baku Z 1, Z 2 Z n dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Zi = Xi X (rata- rata) Keterangan : X : rata-rata dari sample S : Simpangan baku S b. Setiap bilangan baku selalu menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian menghitung peluang F(Zi) = P(Z Zi) c. Selanjutnya menghitung Z 1,Z 2, Z n yang lebih kecil atau sama dengan Z 1. Jika proporsi ini ditetapkan oleh S (Zi) maka:. Z1, Z2... Zn Zi S(Z i )= n d. Menghitung selisih F (Zi)-S(Zi) dan menentukan harga mutlaknya. e. Mengambil harga yang paling besar dari harga yang mutlak tersebut, Sebutlah harga terbesar ini dengan L 0 (L hitung ). f. Untuk menolak atau menerima hipotesis nol, kita bandingkan L 0 dengan nilai kritis L yang diambil dari table untuk titik uji normalitas (Liliefors) dengan taraf (α 0.01 = dan α 0.05 = 0.19) dengan kriteria: H o ditolak jika L o > L berarti populasi terdistribusi tidak normal H o diterima jika L o < L berarti populasi berdistribusi normal (Sudjana, 2005).

15 Uji Homogenitas Uji homogenitas varian merupakan asumsi penting perhitungan analisis varian.uji ini dilakukan untuk memastikan apakah asumsi masingmasing data sudah terpenuhi atau belum. Dikatakan datanya bersifat homogen jika X 2 hitung < X 2 tabel. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : Data yang diperoleh dari masing- masing sampel n 1, n 2..nx dengan datanya adalah Yij( i = 1,2.k dan j = 1,2.nk) dihitung variannya masing- masing adalah (Si) 2, (S 2 ) 2,,(Sk) 2. Si 2 = Yi 2 j ( Yi) ( r 1) i 2 / r i Hipotesis yang akan diuji adalah : Ho : α 2 1= α 2 2= = α 2 t yang berarti ragam dari semua perlakuan sama Hi : minimal ada satu perlakuan yang ragamnya tidak sama dengan yang lain Jk dihitung sebagai berikut : JK = x 2 x 2 t r Untuk memudahkan perhitungan, satu-satuan yang diperoleh untuk uji barlett lebih baik disusun dalam sebuah daftar. Statistik yang digunakan adalah : X 2 hitung =ln 10 [(B) - ( db log S 2 )]

16 65 Derajat bebas v = t-1, dengan demikian jika X 2 > X 2.α(t-1) maka Ho ditolak. Nilai X 2 ini perlu dikoreksi sebelum dibandingkan dengan nilai X 2.α dengan derajat bebas v= t-1. Disini t adalah banyaknya perlakuan. S 2 = total JK/Total db Faktor koreksi = 1+ 3( t 1) ri 1 ( ri 1) X 2 (terkoreksi) = (1/C)X 2 Kesimpulan Ho: ditolak jika X 2 terkoreksi > X 2 tabel Ho: diterima jika X 2 terkoreksi < X 2 tabel Hipotesis nol diterima (ragam dari semua perlakuan adalah sama atau variansinya homogen, jika X 2 hitung < X 2 tabel, dimana X 2 (1-α) (k-1) dapat dilihat dari daftar distribusi chi-kuadrat. Uji homogenitas bertujuan untuk keberlakuan asumsi annova, yaitu menguji apakah masing-masing kelompok memiliki varians yang sama (seragam) atau tidak (Martono, 2011) Uji Oneway ANOVA Uji oneway ANOVA digunakan untuk menentukan apakah ratarata dua atau lebih kelompok (variabel dependen) berbeda secara nyata. Analisis ini memiliki asumsi bahwa kelompok yang dianalisis memiliki varian yang sama (Trihendradi, 2010). Uji Anova satu uaitu tektik statistik parametrik yang digunakan untuk mennguji perbedaan antara 3 atau lebih kelompok data berskala

17 66 interval atau rasio yang berasal dari 1 variabel bebas. Adapun beberapa langkah yang harus ditempuh yaitu : a. Menentukan hipotesis H 0 : Tidak ada pengaruh pemberian berbagai dosis ekstrak daun B. pilosa terhadap luka sayat pada punggung tikus putih (Rattus norvegicus) b. Mengelompokkan data sesuai dengan perlakuannya dan dihitung jumlah perlakuan (T) dan jumlah umum (G) c. Dengan menggunakan t sebagai banyaknya perlakuan dan r sebagai banyaknya ulangan. Derajat bebas dapat ditentukan untuk setiap sumber keberagaman, yaitu : Db umum = (r)(t)-1 Bd perlakuan = t-1 Db galat = t(r-1) d. Menghitung faktor korelasi (FK) dan berbagai jumlah kuadrat (JK) dengan menggunakan X i untuk menunjukkan pengukuran petak ke- I dan T i sebagai jumlah perlakuan ke- I dan n sebagai bayaknya petak percobaan = (r) (t) FK = ( JK galat = JK umum JK perlakuan e. Menghitung kuadrat tengah (KT) untuk setiap sumber keberagaman dengan membagi JK dengan db yang bersangkutan

18 67 Menghitung nilai F unuk menguji beda nyata perbedaan perlakuan f. Nilai F tabel ditentukan melalui table analisis varians satu arah dan tingkat signifikan atau taraf nyata ditentukan lebih dahulu yaitu 5% g. Membuat table anava satu arah Sumber Db JK KT F hitung F tabel Keragaman Perlakuan Galat Percobaan Umum h. Memasukkan semua nilai yang dihitung kedalam table anava satu arah i. Memandingkan ilai F hitung dengan F tabel dan menentukan beda nyata di antara perlakuan dengan ketentuan sebagai berikut : Apabila nilai F hitung > F tabel pada taraf nyata 1% perbedaan perlakuan dikatakan berbeda dengan nyata. Apabila nilai F hitung > F tabel pada taraf nyata 5% tetapi lebih kecil dan atau sama dengan nilai F tabel pada taraf nyata 1%, perbedaan perlakuan dikatakan berbeda nyata

19 68 Apabila nilai hitung F hitung > F tabel dan atau sama denga F tabel pada taraf nyata 5% perbedaan perlakuan dikatakan tidak berbeda nyata Uji Duncan s Uji lanjut setelah anava yaitu dengan Uji Duncan s 5%. Uji ini dilakukan untuk menentukan atau memilih perlakuan yang terbaik atau paling efektif dari sejumlah n perlakuan dengan berdasar pada nilai rerata. Adapun beberapa langkah -langkah yang harus ditempuh, yaitu : a. Mengurutkan rerata dari yang kecil ke yang besar b. Menentukan nilai S y Sy = KTG r Keterangan : KT G = MK G = MK D = jumlah kuadrat galat dibagi derajat bebasan galat r = ulangan c. Menentukan nilai R (p, v, ) dengan cara membandingkannya pada tabel uji Duncan. d. Menentukan Nilai MDRS 5% Selingan: rp, Sy e. Menyusun tabel kerja uji Duncan s 5% Uji analisa tersebut menggunakan program SPSS 21.0 for Windows dengan nilai probabilitas dan angka kepercayaan 95%.

BAB III METODE PENELITIAN. ketat (Taufiq, 2013). Menurut Sugiyono (2011) dikatakan True Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. ketat (Taufiq, 2013). Menurut Sugiyono (2011) dikatakan True Experimental 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental sesungguhnya (True Experimental Reaserch). Penelitian eksperimental sesungguhnya (True

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen murni (True Experimental). Penelitian eksperimen murni bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eksperimen Sesungguhnya (true experiment research), yaitu eksperimen yang bertujuan untuk menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa Linn.) terhadap kadar transaminase hepar pada tikus (Rattus norvegicus)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok, BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan dan Desain Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian eksperimen, rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak daun

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak daun 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak daun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuantitatif. Pada penelitian ini terdapat manipulasi terhadap objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi. 1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian 1. Karkas ayam broiler yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari ayam broiler berumur 23-28 hari dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental. Metode ini digunakan karena ingin mengetahui tingkat kematian pada variabel dari setelah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan metode rancangan eksperimental sederhana (posttest only control group design)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan 7 perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan 7 perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian laboratoris yang dilakukan dengan rancangan penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan 7 perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only Control Group Design. Melibatkan dua kelompok subyek, dimana salah satu kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Kimia untuk pembuatan ekstrak Myrmecodia pendens Merr. &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Kimia untuk pembuatan ekstrak Myrmecodia pendens Merr. & 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi untuk pengaklimatisasian hewan uji serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah explanatori research, dan pelaksanaanya menggunakan metode eksperimen murni, hal ini berfungsi

Lebih terperinci

keterangan: T = jumlah perlakuan R= jumlah replikasi

keterangan: T = jumlah perlakuan R= jumlah replikasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam penelitian Eksperimental. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Post Test Only Control Group Design yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Post Test Only Control Group Design yang 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Rancangan atau desain penelitian ini menggunakan Post Test Only Control Group Design yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuantitatif. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only Control Group Design).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap kadar glukosa darah dan histologi pankreas tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri atas dua faktor. Kedua faktor yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN BAHAN DAN METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juni 2010 sampai dengan bulan Desember 2010 di kandang percobaan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebenarnya (True Experiment Research). Menurut (Wiyono dan Burhanuddin,

BAB III METODE PENELITIAN. sebenarnya (True Experiment Research). Menurut (Wiyono dan Burhanuddin, 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen sebenarnya (True Experiment Research). Menurut (Wiyono dan Burhanuddin, 2008) eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan eksperimental dengan randomized pre post test control

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan eksperimental dengan randomized pre post test control 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan rancangan eksperimental dengan randomized pre post test control group

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. MetodePenelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian ini merupakan suatu percobaan untuk mencari hubungan sebab akibat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada bulan Januari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental, dengan rancangan acak lengkap dan menggunakan pendekatan posttest only control design

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Waktu penelitian selama 2 bulan, yang dimulai Februari sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen yakni melakukan penelitian langsung terhadap seperangkat percobaan yang dilakukan berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. MetodePenelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan metode eksperimen kuantitatif, metode ini dipilih karena digunakan untuk menguji sebab-akibat serta mempunyai keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only Control Group Design. Desain ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan upaya kontrol yang ketat terhadap faktor-faktor luar, serta melibatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan upaya kontrol yang ketat terhadap faktor-faktor luar, serta melibatkan 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang didalamnya melibatkan manipulasi terhadap kondisi subjek yang diteliti, disertai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian pengaruh ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap kadar Superoksida dismutase (SOD) dan Malondialdehide (MDA) mammae mencit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap kadar Superoksida Dismutase (SOD) dan Malondialdehide (MDA)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green House Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, di Desa Tamantirto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Percobaan Penelitian tentang peran pemberian metionin dan linoleat pada tepung kaki ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan (1 Maret 29 Juni

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan (1 Maret 29 Juni III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan (1 Maret 29 Juni 2013) di Laboratorium Patologi Entomologi dan Mikrobiologi (PEM), Fakultas Pertanian dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksploratif, untuk mengetahui tingkat pencemaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksploratif, untuk mengetahui tingkat pencemaran 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat eksploratif, untuk mengetahui tingkat pencemaran logam berat timbal (Pb) pada tiap lokasi di perairan Waduk Sengguruh. Kecamatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak daun pandan wangi yaitu 30%, 35%, 40%, 45% dan 50% serta aquades sebagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2013. 13 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2013. Tempat penelitian adalah Laboratorium Botani dan Laboratorium Biologi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan 38 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, pada bulan Maret 2015 sampai bulan April 2015. B. Populasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan 21 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung untuk pembuatan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008. BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Fitokimia dan Farmakologi Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008. B. BAHAN DAN ALAT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian the post test only control group design. Yogyakarta pada tanggal 21 Desember Januari 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian the post test only control group design. Yogyakarta pada tanggal 21 Desember Januari 2016. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitian the post test only control group design. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. motilitas spermatozoa terhadap hewan coba dilaksanakan di rumah hewan,

BAB III METODE PENELITIAN. motilitas spermatozoa terhadap hewan coba dilaksanakan di rumah hewan, 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pemeliharaan, perlakuan, pengamatan jumlah, morfologi, viabilitas, dan motilitas spermatozoa terhadap hewan coba dilaksanakan di rumah hewan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Design Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah studi eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control group

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitatif. Penelitian eksperimen merupakan penelitian dimana variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen sungguhan (True

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen sungguhan (True BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen sungguhan (True Eksperiment Research) yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Politeknik Kesehatan Palembang Jurusan Gizi, pada tanggal 25 Agustus sampai 3 September 2014. B. Jenis Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL ). Perlakuan yang diberikan

III. METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL ). Perlakuan yang diberikan 30 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratorium, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL ). Perlakuan yang diberikan adalah dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan the post test only controlled group design (Taufiqurahman, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan the post test only controlled group design (Taufiqurahman, 2004). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan the post test only controlled group design (Taufiqurahman, 2004). B. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava) terhadap kadar gula darah dan kadar transminase pada tikus (Rattus norvegicus)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. The Posttest Only Control Group Design, yaitu subyek

BAB 3 METODE PENELITIAN. The Posttest Only Control Group Design, yaitu subyek BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian Pra Experimental. Ciri dari Pra Experimental yaitu tidak adanya kelompok kontrol (pembanding)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan Rancangan Acak Terkontrol (RAT). bulan November sampai dengan Desember 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan Rancangan Acak Terkontrol (RAT). bulan November sampai dengan Desember 2012. 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Terkontrol (RAT). B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

BAB III METODE PENELITIAN. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2013 di Laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi Fakultas Pertanian dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan metode eksperimen kuasi dimana rancangan penelitiannya adalah after only with

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Wiersma (seperti dikutip dalam Emzir, 2008), eksperimen didiefinisikan sebagai situasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat untuk proses penanaman, pengamatan dan pengolahan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi UIN Raden Fatah Palembang dan Waktunya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratorik. Penelitian dilakukan dengan memberikan perlakuan pada sampel yang telah dibagi menjadi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). B. Waktu dan Tempat Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Februari 2014 bertempat di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Februari 2014 bertempat di 22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Februari 2014 bertempat di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung. Ekstraksi daun cengkeh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan desain posttest only control group design. perlakuan yang akan diberikan, yaitu 6 kelompok.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan desain posttest only control group design. perlakuan yang akan diberikan, yaitu 6 kelompok. 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimental pada hewan uji dengan desain posttest only control group design. B. Subyek Penelitian Subyek penelitian

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumedang sebanyak 60 ekor. Itik lokal berumur 35 hari dengan bobot badan 0,8-1,2

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumedang sebanyak 60 ekor. Itik lokal berumur 35 hari dengan bobot badan 0,8-1,2 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Objek Penelitian 2.1.1 Ternak Penelitian Penelitian menggunakan itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung Sari, Sumedang sebanyak 60 ekor. Itik lokal berumur 35 hari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen kuantitatif dengan uji daya hambat ekstrak bawang putih terhadap pertumbuhan jamur Botryodiplodia

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau. III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2014 bertempat di Labolaturium Teknologi Pascapanen (TPP) dan analisis Kimia dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli Oktober Pembuatan ekstrak

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli Oktober Pembuatan ekstrak 20 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli Oktober 2009. Pembuatan ekstrak rimpang rumput teki dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia,

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap 16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam percobaan adalah DOC ayam sentul sebanyak 100 ekor, yang dipelihara sampai umur 10 minggu. Ayam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak ethanol

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pendekatan pre dan post test control group design. 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan 13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasy-eksperiment dengan desain after only control group design yaitu mengamati variabel hasil pada saat yang sama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SMA Veteran 1 Sukoharjo, yang beralamat di Jl.Dr. Muwardi No. 84 Gayam Sukoharjo dan Stadion

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian. Menurut Sugiyono (2015, hlm 2) mengatakan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 246 Malang. Penelitian dilaksanakan selama 3 Februari Februari 2017.

BAB III METODE PENELITIAN. 246 Malang. Penelitian dilaksanakan selama 3 Februari Februari 2017. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian diameter zona hambat dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang yang beralamat di Jalan Raya Tlogomas No. 246

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lampung pada bulan Juni sampai Juli 2015.

III. METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lampung pada bulan Juni sampai Juli 2015. III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Pembuatan ekstrak rimpang teki dilakukan di Laboratorium Kimia Dasar Jurusan Kimia. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 60 itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung

III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 60 itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung 18 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Ternak penelitian Penelitian menggunakan 60 itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung Sari, Sumedang yang berumur 35 hari. Kisaran bobot badan itik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Prosedur Penelitian Persiapan Bahan Baku

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Prosedur Penelitian Persiapan Bahan Baku BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan April sampai dengan bulan November 2011 di Laboratorium Kimia Hasil Hutan dan Laboratorium Teknologi Peningkatan Mutu

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan menggunakan Itik Cihateup pada fase grower dengan umur 14

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan menggunakan Itik Cihateup pada fase grower dengan umur 14 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3. Bahan dan Perlengkapan Penelitian 3.. Ternak Percobaan Percobaan menggunakan Itik Cihateup pada fase grower dengan umur 4 minggu sebanyak 48 ekor, yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menguji antioksidan dari rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc.)

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menguji antioksidan dari rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menguji antioksidan dari rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) terhadap

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan Post Test Only Control Group Design. Penelitian ini

METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan Post Test Only Control Group Design. Penelitian ini III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian Jenis dari penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Karena dalam penelitian mempunyai tujuan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

Lebih terperinci

Pengumpulan data dilakukan melalui tahap pengamatan dan pengukuran. dengan variabel yang diamati yaitu tinggi, jumlah daun dan berat kering gulma

Pengumpulan data dilakukan melalui tahap pengamatan dan pengukuran. dengan variabel yang diamati yaitu tinggi, jumlah daun dan berat kering gulma 21 3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui tahap pengamatan dan pengukuran dengan variabel yang diamati yaitu tinggi, jumlah daun dan berat kering gulma Paspalum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. Yogyakarta dan bahan uji berupa ekstrak daun pare (Momordica charantia)

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. Yogyakarta dan bahan uji berupa ekstrak daun pare (Momordica charantia) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian eksperimental laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. B. Bahan Uji dan Bakteri Uji Bakteri uji

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup ilmu Farmasi, Farmakologi dan Kimia Randomized Post Test Control Group Design dengan hewan coba sebagai objek penelitian tikus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Kategori Penelitian dan Rancangan Percobaan 1. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen eksploratif dengan rancangan acak lengkap pola searah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan menggunakan metode eksperimen kuantitatif. Sampel pada penelitian ini adalah jamur Fusarium oxysporum. Penelitian eksperimen yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control

BAB III METODE PENELITIAN. eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti merupakan penelitian eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control group

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Rancangan yang digunakan peneliti adalah rancangan true-experimental dengan

Lebih terperinci

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Farmasetika Program

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Farmasetika Program I. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Proteksi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Farmasetika Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental laboratorik dengan rancangan penelitian pre test & post test control group design

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Syaratnya adalah hanya ada

III. METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Syaratnya adalah hanya ada 28 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratorium, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Syaratnya adalah hanya ada satu peubah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Desember 2012. Cangkang kijing lokal dibawa ke Laboratorium, kemudian analisis kadar air, protein,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen kuantitatif dengan variabel hendak diteliti (variabel terikat) kehadirannya sengaja ditimbulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta

Lebih terperinci