BAB IV Biokimia Neurosciens

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV Biokimia Neurosciens"

Transkripsi

1 BAB IV Biokimia Neurosciens pg. 111

2 Sawar darah otak (Blood brain barrier) A. SUSUNAN SARAF Suatu sistem dari sel endotel kapiler yang melindungi otak terhadap kerusakan akibat bahan atau senyawa tertentu yang ikut dalam sirkulasi darah, saat darah membawa makanan atau bahan-bahan tertentu yang dibutuhkan otak. Tidak seperti di daerah kapiler, dimana pertukaran bahan atau substansi tertentu sangat mudah, maka di otak, pertukaran bahan untuk keluar masuk sel sangat dibatasi. Fungsi Sawar darah otak Menjaga homeostasis millieu jaringan saraf. Mencegah berbagai molekul kimia dari sirkulasi darah untuk memasukki jaringan otak yang dapat menyebabkan gangguan pd jaringan ini serta membatasi bahan-bahan kimia yang diperlukan untuk meninggalkan jaringan otak. Beberapa neurotransmitter tidak dapat melewati sawar darah otak yaitu serotonin, epinefrin, norepinefrin, dopamin, GABA dan histamin. Sedangkan glutamat, dapat mudah masuk secara aktif ke dalam jaringan otat. Transpor di sawar darah otak Ada 4 mekanisme dasar suatu molekul terlarut menyeberangi membaran 1. Difusi sederhana 2. Difusi fasilitasi (mengunakan endositosis) 3. Difusi sederhana melalui kanal 4. Difusi melalui pompa aktif Gambar 4.1 Mekanisme transporter membran Komponen dalam darah tidak dapat masuk ke jaringan otak secara bebas. Mereka harus melalui sel-sel endotel, basement membrane dan sel-sel astrosit serta menggunakan carrier yang berupa transporter diferensial yang spesifik agar dapat sampai ke jaringan otak. Untuk molekul yang sangat lipofilik, sawar otak ini dapat ditembus tanpa memerlukan carrier. Oksigen dan CO2 dapat melalui sawar otak melalui difusi pasif. pg. 112

3 Glukosa yang merupakan bahan bakar terpenting di otak, diangkut ke jaringan otak melalui transporter fasilitasi menggunakan GLUT 1 transporter. Pada neuron, juga ditemukan GLUT 3 transporter dan pada sel-sel astrosit GLUT yang utama adalah GLUT 1. Untuk asam monokarboksida (laktat, asetoasetat, beta hidroksibutirat) diangkut oleh transporter khusus dan berjalan lebih lambat daripada transporter glukosa. Pada keadaan puasa > 48 jam, badan keton (keton bodies) merupakan bahan bakar terpenting di otak, baik pada orang dewasa maupun pada neonatus yang dikarenakan oleh cadangan karbohidrat yang sudah habis. Asam amino berukuran besar seperti fenilalanin, leusin, tirosin, isoleusin, valin, triptofan, metionin dan histidin dapat dengan cepat masuk ke SSP melalui transporter khusus untuk asam amino. Asam amino kecil seperti alanain, glisin, prolin dan GABA, pemasukkannya sangat dibatasi karena influksnya dapat mempengaruhi kadar neurotransmiter dari asam amino jenis ini. Jenis asam-asam amino ini dapat dibuat di jaringan otak. Beberapa protein seperti insulin, tranferin dan IGH dapat masuk ke jaringan otak melalui mekanisme yang disebut receptor mediated endocytosis. Secara absolut, jaringan otak sangat tergantung pada suplai glukosa dan oksigen. Kira-kira 20 % kebutuhan total oksigen oleh tubuh, digunakan oleh jaringan otak Neuron Neuron merupakan sel saraf yang dapat menghantarkan rangsangan. Berperan dalam menyalurkan/transmisi informasi yaitu komunikasi antar sel. Ditemukan di otak dan jaringan saraf serta saling berhubungan satu dengan lain. Neuron yang satu berhubungan dengan neuron atau sel lainnya melalui celah sinaps. Bagian dari neuron yaitu dendrite, badan sel dan axon. Gambar 4.2 Struktur Neuron pg. 113

4 Sinaps merupakan daerah tertentu dari neuron dalam menerima atau menyalurkan informasi berupa sinyal dari atau ke neuro/sel berikutnya (daerah antara prasinaps dan sinaps yang menyalurkan impuls). Badan neuron mengandung inti sel dan lisosom, sehingga dapat melakukan sintesis protein dan komponen membran sel, emikian pula pada dendrite. Akson dan terminal akson tidak dapat mensintesis protein dan komponen plasma membran karena tidak mempunyai perangkat ribosom. Neuron merupakan sel yang berdiferensiasi secara khusus dan tidak mempunyai kemampuan memperbaiki diri (khususnya neuron di SSP, sedang di saraf tepi (serat saraf tepi) dapat beregenerasi dengan baik). Bila suatu neuron mengalami kerusakan yang parah, maka akan terjadi proses apoptosis. Satu neuron dapat menerima sinyal dari berbagai macam sumber dan mengintergrasikannya. Neuron menyalurkan sinyal berupa potensial listrik sepanjang membrannya. Bila sinyal sampai ke presinaps, maka sinaps akan melepaskan (secara eksositosis) suatu neurotransmiter yang tersimpan dalam vesikel, dan bergerak melalui celah sinaps ke reseptor khas pada pasca sinaps. Akson Gambar 4.3 Mekanisme presinaps Protein dan komponen membran yang diperlukan untuk pembaharuan akson dan terminal saraf, disintesis di badan sel. Protein tersebut ditranspor melalui mikrotubul akson ke terminal saraf dan kemudian diinsersikan ke dalam membran plasma maupun organel lain di terminal saraf. Melalui mikrotubuli, bagian membran yg rusak dibawa ke badan sel untuk didegradasi oleh enzim lisosom. pg. 114

5 Akson merupakan penyalur impuls listrik yang disebut potensial aksi dan bergerak menjauhi badan sel ke terminal saraf/sinaps. Di dalam terminal neuron / ujung akson/presinaps, terdapat vesikel atau endosom yang menyimpan neurotransmiter. Peran vesikel adalah melindungi neurotransmiter dari degradasi enzim spt MAO (monoamin oksidase) yang dapat merusak neurotransmiter serotonin. Vesikel juga berperan dalam membawa neurotransmiter dan dikeluarkan ke celah sinaps.bila terdapat potensial aksi, maka vesikel yang mengandung neurotransmiter akan bergabung dengan membran presinaps/prasinaps dan membebaskan isinya ke dalam celah sinaps. Neurotransmiter tersebut akan berdifusi dengan reseptor pasca sinaps sehingga interaksinya akan menimbulkan perubahan kimia.adanya transduksi sinyal pada pasca sinaps akan menimbulkan potensial aksi baru, maka neuron itu akan membentuk suatu protein khusus atau mengalami depolarisasi yang akan meneruskan sinyal listrik selanjutnya pada neuron berikutnya. Dendrit Gambar 4.4 Mekanisme pascasinaps Suatu neuron, dapat mempunyai lebih dari satu dendrit (neuron unipolar atau multipolar). Fungsinya menyalurkan impuls sinyal dari terminal akson ke neuron atau sel lainnya, mengubah sinyal kimia yang timbul pada terminal akson menjadi sinyal listrik yang akan ditransmisikan ke badan sel berikutnya. Transmisi impuls saraf sel neuron Membran permukaan sel neuron selalu dalam keadaan asimetris voltase listrik, baik di dalam maupun di luar sel. Keadaan ini yang menyebabkan membran itu mudah mengalirkan arus listrik. Bila ada suatu sinyal kimia yg diperantarai oleh suatu reseptor membran sinaps, maka saluran kanal ion akan terbuka dan menyebabkan influks ion Na atau Ca ke dalam sel pg. 115

6 yang disertai effluks dari ion K keluar sel. Perubahan ini akan menimbulkan perbedaan tegangan antara bgn luar dan dalam membran karena depolarisasi dan perbedaan ini akan menjalar sebagai impuls saraf sepanjang membran akson. Gambar 4.5 Transpor ion Selubung mielin (terbentuk dari fosfolipid, kolesterol, glikosfingolipid dan beberapa protein hidrofobik) bertindak sebagai isolator yang impermiabel thdp ion dan air, shg penjalaran impuls tjd lbh cepat. Bgn yg mengalami depolarisasi akan dengan cepat kembali kekondisi gradien semula karena adanya pompa Na-K-ATPase Ranvier Node Celah antara segmen yang berselubung mielin sepanjang akson dan merupakan penghubung dengan sel neuroglia. Nodus ini berperan sebagai pintu masuk atau keluar ion natrium yang terdapat disepanjang selubung myelin. Berperan juga sebagai penghubung antara sel-sel neuroglia dengan neuron. Pada sel Schwan (oligodendrit), bgn akson dari neuron yg ditutupi selubung mielin, akan menyalurkan implus saraf lebih cepat. Proses keluar masuknya ion untuk menghasilkan depolarisasi membran hanya terjadi pada bagian akson yang tidak mengandung selaput mielin (ranvier node). Pada penyakit tertentu seperti sindroma Guillain Barre, terjadi demielinisasi dan terganggunya penyaluran impuls saraf. Potensial aksipotensial aksi Merupakan perubahan pulsatif yang terjadi tiba-tiba dan menjalar sepanjang membran plasma (lebih dijelaskan dalan neurofisiologi). Perpindahan potensial aksi sepanjang perjalanan, berlangsung sangat cepat kurang lebih 100 m/dl. Potensial aksi dibangun oleh suatu protein membran yang merupakan kanal ion yang dapat membuka dan menutup, sehingga terjadi perpindahan ion K dan Na melalui kanal itu. pg. 116

7 Potensial membran yang timbul pada sel saraf sangat tergantung pada gradien ion Na dan K yang dibangkitkan dan dipertahankan oleh pompa Na-K-ATPase. ATP tidak secara langsung mempengaruhi potensial aksi. Tanpa ATP, potensial aksi masih dapat berlangsung (spt adanya hambatan sintesis ATP oleh uncouple DNP), karena pergerakan ion setiap dibangkitkan sinyal listrik hanya memerlukan sebagian kecil ion Na dan K. Kanal ion Sebagian besar neurotransmiter (Ach, GABA) berperan dalam mengatur aliran ion melalui kanal ion pada membran, sehingga menyebabkan terjadinya depolarisasi atau hiperpolarisasi membrane. Na, K, Ca dan Cl merupakan ion-ion yang keluar masuk sel melalui proses kanal ion ( ligand gated ion channels atau voltage gated ion channels ). Sinaps Sinaps merupakan tempat khusus dimana neuron itu berkomunikasi dengan neuron/sel lainnya, menyalurkan sinyal ke satu arah. Ada tipe sinaps transmisi terdiri atas sinaps kimia dan Sinaps listrik/elektrik. Sinaps adalah suatu daerah kontak dimana informasi neuron ditransfer ke sel lain. Struktur dan fungsi sinaps adalah sangat sederhana, dan berperan dalam memindahkan ion-ion (molekul bermuatan) dari satu sel ke sel lain.sinaps elektrik terjadi di area khusus yang dikenal dengan gap junction (celah gabungan).pori yang dibentuk oleh celah ini akan mengalirkan ion-ion dari satu sel ke sel lain dan ukurannya lebih besar dari kanal ion. Gap junction, kanal yang berlekatan dan berada di tempat atau situs berperan menghubungkan membran dari dua sel yang letaknya sangat berdekatan (3 nm). Celah sempit ini dibentuk dari sekelompok protein khusus yaitu connexin yang bergabung dalam 6 connexin. Membentuk satu kanal ini dikenal dengan connexon. Connexon membran sel 1 akan berlekatan dengan connexon membran sel 2 membentuk kanal gap junction. Kanal ini akan mengalirkan ion-ion dan molekul kecil dari sitoplasma sel 1 ke sitoplasma sel 2. Karena ion-ion dapat bergerak dari satu sel ke sel lain melalui kanal-kanal ini sehingga satu sel dan sel lain, jumlah ionnya seimbang, maka berperan dalam membantu sinkronisasi aktivitas dari suatu kelompok neuron ( jadi depolarisasi dan hiperpolarisasi dapat tersebar dari satu neuron ke neuron lain secara seketika). Gambar 4.5 Gap Juntion pg. 117

8 Connexon seperti kanal lainnya, dapat terbuka dan tertutup. Yang mempengaruhi peristiwa ini adalah ph, konsentrasi Ca 2+ dan voltase atau muatan yang menyeberangi celah ini. Selain faktor di atas, adanya kerjasama atau networking dari neuron-neuron juga. mempengaruhi buka-tutupnya celah ini, seperti neurotransmiter dopamin yang dilepaskan untuk respon cahaya di retina, akan mempengaruhi berbagai mekanisme sehingga terjadi fosforilasi connexin dan mengakibatkan connexon akan menutup. Sinaps kimia Pada sistem saraf matang manusia, sinaps transmisi yang banyak ditemukan adalah sinaps kimia. Elemen dasar yang menjadi metoda dalam sinaps kimia dalam sistem saraf adalah presinaps dan postsinap yang keduanya dipisahkan dan saling berseberangan satu dengan lain oleh celah setebal 10 nm.depolarisasi presinaps akan menyebabkan pelepasan neurotransmiter, berdifusi menyeberangi celah sinaps dan melekat di molekul neurotransmiter di membran postsinaps, dan memberikan respon langsung maupun tidak langsung, berupa perubahan permeabilitas ion di membran postsinaps. Terminal akson dari sel sinaps mengandung vesikel-vesikel yang berisi neurotransmiter (Ach atau epinefrin), sedangkan sel pasca sinaps dapat berupa dendrit atau badan suatu neuron, sel otot atau sel kelenjar endokrin. Bila suatu potensial mencapai terminal akson sel presinaps, maka vesikel akan berdifusi ke membran plasma, kemudian membebaskan isinya ke celah sinaps dan selanjutnya terikat pada reseptor membran sel pasca sinaps. Fungsi dan struktur dasar Transmisi pada sinaps kimia, akan melibatkan 5 faktor penting antara lain : 1. Sintesis neurotransmiter pada terminal presinaps atau dalam badan sel saraf. 2. Pemekatan dan pengepakan molekul neurotransmiter untuk dipersiapkan sebelum dilepaskan 3. Pelepasan neurotransmiter ke celah sinaps 4. Pengikatan neurotransmiter di reseptor neurotransmiter postsinaps, dan memicu banyak efek di bagian akhir postsinaps. 5. Penghentian ataupun penghancuran aksi dari neurotransmiter, mempersiapkan sinaps berikutnya untuk melepaskan transmiter. Interaksi neurotransmiter-reseptor akan menyebabkan perubahan permeabilitas ion pada membrane yang mengubah potensial listrik membran menjadi potensial aksi, dan bila sel prasinaps merupakan sel otot pada kontraksi otot. Sinaps kimia dapat menghasilkan amplifikasi sinyal. Sinaps kimia juga dapat menyebabkan inhibisi (hambatan) (GABA/glisin) atau ekstasi (perluasan)(ach, glutamat (reseptor NMDA dan non NMDA serta serotonin)) dengan membangkitkan /membuka kanal ion Na atau menghambat /membuka kanal ion K atau Cl terhadap timbulnya potensial aksi pada membran pasca sinaps. pg. 118

9 Tabel 4.1 Neurotransmiter Asetilkolin Asam amino Glutamat GABA (asam gama amino butirat) Glisin Senyawa amin Katekolamin Dopamin Nonepinefrin Epinefrin Serotonin Histamin Tabel 4.5 Reseptor neurotransmitter Neurotransmiter Tipe reseptor Agonis Antagonis Astilkolin Reseptor nikotinik dan muskarinik Nikotinik dan muskarinik Kurare dan atropin Norepinefrin dan reseptor Fenilefrin dan isoprotenol Fenoksibenzinamin dan propranolol Glutamat (Glu) AMPA dan NMPA AMPA dan NMPA CNQX dan AP5 GABA GABA A dan GABA B Muskimol dan baklofen Bikukulin dan faklofen ATP P 2X dan tipe A ATP dan adenosin Suramin dan kafein Akhir dari sinyal kimia yaitu terdapat enzim-enzim yang dapat memecah neurotransmiter pada jalinan fibrosa sel pasca sinaps (lamina basalis). Asetilkolin sebagai neurotransmiter akan dipecah oleh enzim asetilkolinesterase menjadi asetat dan kolin. Enzim ini dapat dihambat oleh suatu senyawa organofosfat. pg. 119

10 Gambar 4.6 Mekanisme aktivitas neurotransmitter asetilkolin Neurotransmiter yang telah terpecah dapat berdifusi kembali ke sel prasinaps dan diolah kembali menjadi neurotransmiter lengkap. Pada keadaan tertentu, neuron pascasinaps dapat mengirimkan sinyal ke sel prasinaps (sel retrograd). Sinyal tersebut dapat berupa NO (nitrit oksida) atau peptida khusus. Penyaluran impuls retrograd ini diketahui mempunyai peran dalam proses pembelajaran oleh organisme tersebut. Mekanisme pembersihan neurotransmitter Setelah neurotransmiter dan neuropeptida berikatan dengan reseptor, harus segera dibersihkan. Beberapa neurotransmiter dan neuropeptida dapat berdifusi sederhana keluar dari celah sinaps untuk digunakan lagi maupun didegradasi. Asetilkolin akan dipecah, oleh enzim asetilkolin esterase menjadi asetat dan kolin. Kolin akan dibawa ke presinaps untuk membentuk asetilkolin baru. Gambar 4.7 Mekanisme pembersihan neurotransmiter pg. 120

11 Neurotransmiter Asetilkolin (ACh) Asetilkolin disintesis dari penggabungan kolin dan asetil-koa dengan dikatalis oleh enzim kolin asetiltransferase. Neuron yang mensintesis dan melepaskan ACh merupakan neuron yang kolinergik. Ketika potensial aksi mencapai terminal prasinaps, maka akan mengijinkan ion Ca masuk melalui voltage-gated calcium channel. Masuknya ion Ca akan menyebabkan eksositosis vesikel prasinaps yang mengandung Ach dan melepaskan Ach ke daerah celah sinaps. Setelah dilepaskan, Ach harus segera dihidrolisis oleh enzim asetilkolinesterase. GABA GABA merupakan derivat asam amino g-aminobutirat atau 4- aminobutirat, merupakan inhibitor pada saat transmisi (penyaluran) presinaps di sistem saraf pusat dan retina. GABA dibentuk dari dekarboksilasi glutamat oleh ensim glutamat dekarboksilase (GAD). GABA di daur ulang pada CNS melalui reaksi yang dikenal sebagai GABA shunt dalam sel glial dan diubah menjadi glutamin. Neuron yang menghasilkan GABA dikenal sebagai GABAergik serta mempunyai 2 reseptor yaitu GABA - A yang mempengaruhi kanal Cl dan GABA - B yang mempengaruhi kanal K. Gambar 4.8 Mekanisme sintesis GABA pg. 121

12 Glutamat Glutamat disintesis pada siklus intermediat asam sitrat dari -ketoglutarat. Terdapat 2 jalur pada sintesis ini yaitu melalui bantuan enzim glutamat dehidrogenase yang mereduksi ketoglutarat menjadi glutamat dengan penambahan gugus amonia. Amonia diperoleh dari degradasi asam amino maupun neurotransmiter ataupun dari amonia bebas yang berdifusi melewati blood-brain barrier. Glutamat disintesis dari glutamin oleh bantuan enzim glutaminase. Glutamin banyak di sel glial. Glutamat disimpan dalam vesikel dan pelepasannya tergantung pada Ca 2+. Katekolamin Ada 2 jenis katekolamin yaitu norepinefrin dan dopamin, yang berperan sebagai neuromodulator di CNS dan hormon di aliran darah. Katekolamin disintesis dari asam amino tirosin. Sintesis norepinefrin dan epinefrin melalui dopamin akan mengalami hidroksilasi menjadi norepinefrin. Enzim kuncinya adalah DBH. Norepinefrin akan mengalami metilasi menjadi epinefrin. Enzim kuncinya adalah PNMT. Gambar 4.9 Sintesis epinefrin pg. 122

13 Katekolamin Neurotransmiter ini akan diinaktifkan dengan diubah menjadi produk yang mudah dieksresikan dalam urin. Ada 3 jenis reaksi dasar untuk inaktivasi dan eksresi katekolamin : 1. Deaminasi oksidatif dengan bantuan enzim monoamin oksidase (MAO), terjadi di sitosol terminal presinaps, sel glia, eritrosit dan jaringan lain. 2. Oksidasi dengan enzim aldehid dehidrogenase 3. Metilasi dengan bantuan enzim katekolamin O-metiltransferase (COMT) membentuk produk asam 3 metoksi 4 hidroksimandelat yang dieksresikan melalui urin. Dopamin Dopamin merupakan neurotransmiter monoamin. Dopamin, epinefrin dan norepinefrin merupakan golongan katekolamin sedangkan seretonin merupakan golongan indolamin. Berasal dari asam amino tirosin yang mengalami hidroksilasi. Enzim kunci sintesis dopamin adalah tirosin hidrosilase dan dopa dekarboksilase. Tirosin yang merupakan asam amino non esensial dapat dibuat dari fenilalanin dengan enzim fenilalanin hidroksilase. Sintesis tirosin terjadi di hati dan dibawa ke otak oleh tranporter asam amino. Di otak, tirosin dapat diubah menjadi DOPA dan akhirnya menjadi DOPAMIN. Kofaktor yang diperlukan dalam mengubah tirosin menjadi DOPA adalah oksigen, besi dan THB (tetrahidrobiopterin). Kofaktor untuk dopa dekarboksilase adalah PLP (piridoksal fosfat). Ada 2 reseptor Dopamin : D1 (stimulator) dan D2 (inhibitor). Norepinefrin (noradrenalin) Norepinefrin merupakan salah satu dari dua neurotransmiter yang terdapat di sistem saraf peripheral. Norepinefrin disintesis dari dopamin dengan bantuan enzim Dopamin hidroksilase (DBH) dan kofaktornya adalah oksigen, Cu dan vitamin C. Jika dopamin tempat sintesisnya ada di sitoplasma, maka norepinefrin disintesis ditempat penyimpanan vesikel neurotransmitter. Sel memerlukan norepinefrin untuk diubah menjadi epinerin (adrenalin) dengan bantuan enzim phentolamine N-methyltransferase (PNMT). Serotonin Serotonin disebut juga 5-hidroksitriptamin (5HT), merupakan neurotransmiter monoamine. Serotonin dibentuk dari triptofan yang mengalami hidroksilasi dan dekarboksilasi. 5 HT banyak ditemukan di gastrointestinal pada sel enterokromafin (90%) dan sisanya ditemukan di platelet dan SSP. Serotonin berperan penting sebagai neurotransmiter yang memodulasi marah, agresif, suhu tubuh, perasaan, mengantuk, seksual, rasa lapar dan metabolism. Telah ditemukan 7 jenis reseptor serotonin : 5HT1-5HT7. 5HT1 memiliki 6 subtipe (5HT1A - 5HT1F). Umumnya reseptor 5HT adalah reseptor yang mempengaruhi protein G, kecuali 5HT3 yang merupakan reseptor kanal ion. Beberapa reseptor 5HT dapat ditemukan di prasinaps maupun pasca sinaps. pg. 123

14 Gambar 4.10 Sintesis serotonin Histamin Histamin merupakan monoamin. Di otak, dihasilkan dari sel mast dan serat saraf. Histanin disintesis dari histidin dengan bantuan enzim histidin dekarboksilase. Histamin disimpan di vesikel terminal saraf. Depolarisasi terminal saraf akan melepaskan histamin. Proses ini juga tergantung pada Ca 2+. Histamin yang dilepaskan akan mengaktifkan reseptor di presinaps dan postsinaps. Astrosit berperan dalam inaktivasi dan degradasi histamin. Proses dapat terjadi otak dengan bantuan enzim histamin metiltransferase diikuti dengan oksidasi oleh MAO dan diikuti oksidasi menjadi asam asetat metillmidazol. Sedangkan di jaringan periferal akan mengalamin deaminasi oleh enzim diamin oksidase dan diikuti oksidasi membentuk asam asetat imidazol. pg. 124

Dasar-dasar Farmakoterapi Sistem Saraf

Dasar-dasar Farmakoterapi Sistem Saraf Dasar-dasar Farmakoterapi Sistem Saraf Pendahuluan Dasarnya : neurofarmakologi studi ttg obat yang berpengaruh terhadap jaringan saraf Ruang lingkup obat-obat SSP: analgetik, sedatif, antikonvulsan, antidepresan,

Lebih terperinci

Dasar-dasar Farmakoterapi Sistem Saraf

Dasar-dasar Farmakoterapi Sistem Saraf Dasar-dasar Farmakoterapi Sistem Saraf Pendahuluan Dasarnya : neurofarmakologi studi ttg obat yang berpengaruh terhadap jaringan saraf Ruang lingkup obat-obat SSP: analgetik, sedatif, antikonvulsan, antidepresan,

Lebih terperinci

DASAR-DASAR SISTEM SYARAF DAN JARINGAN SYARAF

DASAR-DASAR SISTEM SYARAF DAN JARINGAN SYARAF DASAR-DASAR SISTEM SYARAF DAN JARINGAN SYARAF Sistem syaraf bertanggung jawab dalam mempertahankan homeostasis tubuh (kesetimbangan tubuh, lingkungan internal tubuh stabil) Fungsi utamanya adalah untuk:

Lebih terperinci

BAB II PENJALARAN IMPULS SARAF. Ganglia basalis merupakan bagian dari otak yang memiliki peranan penting antara lain

BAB II PENJALARAN IMPULS SARAF. Ganglia basalis merupakan bagian dari otak yang memiliki peranan penting antara lain BAB II PENJALARAN IMPULS SARAF 2.1 Ganglia basalis dan subthalamik nukleus Ganglia basalis merupakan bagian dari otak yang memiliki peranan penting antara lain dalam menghasilkan gerakan motorik terutama

Lebih terperinci

Komunikasi di Sepanjang dan Antar Neuron. Gamaliel Septian Airlanda

Komunikasi di Sepanjang dan Antar Neuron. Gamaliel Septian Airlanda Komunikasi di Sepanjang dan Antar Neuron Gamaliel Septian Airlanda Prinsip Dasar Jalannya Rangsang a) Resting Membrane Potensial b) Potensial Membrane c) Potensial aksi d) Sifat elektrik pasif membrane

Lebih terperinci

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK. Kuntarti, SKp

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK. Kuntarti, SKp PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK Kuntarti, SKp tanggal upload : 23 April 2009 FISIOLOGI Ilmu yang mempelajari fungsi biologis tubuh yang bekerja dalam rentang normal Tubuh individu

Lebih terperinci

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK. Kuntarti, SKp

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK. Kuntarti, SKp PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK Kuntarti, SKp FISIOLOGI Ilmu yang mempelajari fungsi biologis tubuh yang bekerja dalam rentang normal Tubuh individu pengorganisasian biologis sel yang

Lebih terperinci

Reflex adalah rangkaian gerakan yang dilakukan secara cepat, involunter dan tidak direncanakan sebagai respon terhadap suatu stimulus

Reflex adalah rangkaian gerakan yang dilakukan secara cepat, involunter dan tidak direncanakan sebagai respon terhadap suatu stimulus Reflex adalah rangkaian gerakan yang dilakukan secara cepat, involunter dan tidak direncanakan sebagai respon terhadap suatu stimulus Merupakan fungsi integratif Lengkung reflex (reflex arc) adalah jalur

Lebih terperinci

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK Kuntarti, SKp, M.Biomed PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com FISIOLOGI Ilmu yang mempelajari fungsi biologis tubuh

Lebih terperinci

NEURON & HORMON. Unita Werdi Rahajeng Psikologi-FISIP UB

NEURON & HORMON. Unita Werdi Rahajeng Psikologi-FISIP UB NEURON & HORMON Unita Werdi Rahajeng Psikologi-FISIP UB unita@ub.ac.id www.unita.lecture.ub.ac.id SISTEM SARAF Sistem saraf tersusun oleh 2 tipe sel : 1. Neuron 2. Glia NEURON Neuron adalah sel khusus

Lebih terperinci

Anesty Claresta

Anesty Claresta Anesty Claresta 102011223 Skenario Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan berdebar sejak seminggu yang lalu. Keluhan berdebar ini terjadi ketika ia mengingat suaminya yang

Lebih terperinci

- Difusi air melintasi membrane permeabel aktif dinamakan osmosis. Keseimbangan air pada sel tak berdinding Jika suatu sel tanpa dinding direndam

- Difusi air melintasi membrane permeabel aktif dinamakan osmosis. Keseimbangan air pada sel tak berdinding Jika suatu sel tanpa dinding direndam Membrane sel bersifat permeabilitas selektif; artinya memungkinkan beberapa zat untuk menembus membrane tersebut secara lebih mudah daripada zat-zat yang lain Adalah suatu mosaic fluid dari lipid dan protein

Lebih terperinci

SYARAF. Gamaliel Septian Airlanda

SYARAF. Gamaliel Septian Airlanda SYARAF Gamaliel Septian Airlanda Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui bentuk fisik dan mekanisme molekuler yang terjadi dalam neuron beserta fungsinya dalam menghantarkan informasi Struktur dan Fungsi Neuron

Lebih terperinci

PERISTIWA KIMIAWI (SISTEM HORMON)

PERISTIWA KIMIAWI (SISTEM HORMON) Bio Psikologi Modul ke: PERISTIWA KIMIAWI (SISTEM HORMON) 1. Penemuan Transmisi Kimiawi pada Sinapsis 2. Urutan Peristiwa Kimiawi pada Sinaps 3. Hormon Fakultas Psikologi Firman Alamsyah, MA Program Studi

Lebih terperinci

MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL

MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL Berbagai organel yang terdapat di dalam sitoplasma memiliki membran yang strukturnya sama dengan membran plasma. Walaupun tebal membran plasma hanya ± 0,1 μm, membran

Lebih terperinci

Neuromuskulator. Laboratorium Fisiologi Veteriner PKH UB 2015

Neuromuskulator. Laboratorium Fisiologi Veteriner PKH UB 2015 Neuromuskulator Laboratorium Fisiologi Veteriner PKH UB 2015 STRUKTUR SARAF 3/12/2015 2 SIFAT DASAR SARAF 1. Iritabilitas/eksisitaas : kemampuan memberikan respon bila mendapat rangsangan. Umumnya berkembang

Lebih terperinci

KANAL ION SEBAGAI TARGET AKSI OBAT YENI FARIDA S.FARM., M.SC.,APT

KANAL ION SEBAGAI TARGET AKSI OBAT YENI FARIDA S.FARM., M.SC.,APT KANAL ION SEBAGAI TARGET AKSI OBAT YENI FARIDA S.FARM., M.SC.,APT Kanal ion Peran penting kanal ion dalam sel adalah : 1. transport ion 2. pengaturan potensi listrik di membrane sel 3. signaling sel (kanal

Lebih terperinci

BIOLOGI SEL. Chapter IV Sifat Membran Plasma (Transportasi pada Membran)

BIOLOGI SEL. Chapter IV Sifat Membran Plasma (Transportasi pada Membran) BIOLOGI SEL Chapter IV Sifat Membran Plasma (Transportasi pada Membran) Membran Molekul Besar Molekul Kecil Gas ION Ingat Fungsi Protein Transmembran?? Manakah Fungsi Transmembran pada Kasus Ini?? Sifat

Lebih terperinci

Bio Psikologi. Firman Alamsyah, MA

Bio Psikologi. Firman Alamsyah, MA Bio Psikologi Modul ke: Konduksi Neural / Sinapsis: 1. Konsep sinapsis 2. Peristiwa kimiawi pada sinapsis 3. Obat-obatan dan sinapsis Fakultas Psikologi Firman Alamsyah, MA Program Studi Psikologi Konsep

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional. Umum. Khusus

Tujuan Instruksional. Umum. Khusus MEMBRAN SEL Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa FK USU semester 1 akan dapat menjelaskan struktur dan fungsi membran serta protein membran dan hubungannya dengan reseptor. Khusus Mahasiswa akan dapat :

Lebih terperinci

Sel melakukan kontak dengan lingkungannya menggunakan permukaan sel, meliputi: 1. Membran plasma, yakni protein dan lipid 2. Molekul-molekul membran

Sel melakukan kontak dengan lingkungannya menggunakan permukaan sel, meliputi: 1. Membran plasma, yakni protein dan lipid 2. Molekul-molekul membran Sel melakukan kontak dengan lingkungannya menggunakan permukaan sel, meliputi: 1. Membran plasma, yakni protein dan lipid 2. Molekul-molekul membran yang menonjol ke luar sel Melalui permukaan sel ini,

Lebih terperinci

FISIOLOGI VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN 2018

FISIOLOGI VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN 2018 FISIOLOGI VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN 2018 Sistem Saraf merupakan serangkaian mekanisme kerja yang kompleks dan berkesinambungan, yang bertugas menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat

Lebih terperinci

MEMBRAN BIOLOGIS DAN MEKANISME ABSORPSINYA. Tim Teaching MK Biofarmasetika

MEMBRAN BIOLOGIS DAN MEKANISME ABSORPSINYA. Tim Teaching MK Biofarmasetika 1 MEMBRAN BIOLOGIS DAN MEKANISME ABSORPSINYA Tim Teaching MK Biofarmasetika 2 Pendahuluan Membran sel adalah lapisan yang memisahkan satu sel dengan sel lainnya serta memisahkan berbagai organel di dalam

Lebih terperinci

organel yang tersebar dalam sitosol organisme

organel yang tersebar dalam sitosol organisme STRUKTUR DAN FUNGSI MITOKONDRIA Mitokondria Mitokondria merupakan organel yang tersebar dalam sitosol organisme eukariot. STRUKTUR MITOKONDRIA Ukuran : diameter 0.2 1.0 μm panjang 1-4 μm mitokondria dalam

Lebih terperinci

SEL OLEH: NINING WIDYAH KUSNANIK

SEL OLEH: NINING WIDYAH KUSNANIK SEL OLEH: NINING WIDYAH KUSNANIK DEFINISI Sel adalah unit kehidupan struktural dan fungsional terkecil dari tubuh. Sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung dalam sel. Sel

Lebih terperinci

Asam Amino dan Protein. Tri Rini Nuringtyas

Asam Amino dan Protein. Tri Rini Nuringtyas Asam Amino dan Protein Tri Rini Nuringtyas Protein Molekul yg sangat vital untuk organisme terdapt di semua sel Polimer disusun oleh 20 mcm asam amino standar Rantai asam amino dihubungkan dg iktn kovalen

Lebih terperinci

Metabolisme Protein. Tenaga. Wiryatun Lestariana Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran UII YOGYAKARTA

Metabolisme Protein. Tenaga. Wiryatun Lestariana Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran UII YOGYAKARTA Metabolisme Protein Tenaga Wiryatun Lestariana Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran UII YOGYAKARTA Metabolisme protein Tenaga Pendahuluan Metabolisme protein dan asam amino Klasifikasi asam amino Katabolisis

Lebih terperinci

2.1.3 Terjadi dimana Terjadi salam mitokondria

2.1.3 Terjadi dimana Terjadi salam mitokondria 2.1.1 Definisi Bioenergetika Bioenergetika atau termodinamika biokimia adalah ilmu pengetahuan mengenai perubahan energi yang menyertai reaksi biokimia. Reaksi ini diikuti oleh pelepasan energi selama

Lebih terperinci

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. PROTEIN Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan pembentuk jaringanjaringan

Lebih terperinci

TRANSPORTASI TRANSMEMBRAN MEMBRAN SEL

TRANSPORTASI TRANSMEMBRAN MEMBRAN SEL 1. Dalam keseharian, seluruh aktifitas biologis, terjadi hubungan antara individu dengan lingkungan 2. Hubungan terjadi dalam bentuk pertukaran zat (cair, padat, gas) 3. Pertukaran zat dari tubuh ke lingkungan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lebih dari satu miliar orang di dunia menderita disabilitas. Disabilitas atau kecacatan dapat terjadi akibat kondisi kesehatan, kondisi lingkungan, dan faktor lain

Lebih terperinci

ANATOMI SISTEM SARAF DAN PERANANNYA DALAM REGULASI KONTRAKSI OTOT RANGKA

ANATOMI SISTEM SARAF DAN PERANANNYA DALAM REGULASI KONTRAKSI OTOT RANGKA ANATOMI SISTEM SARAF DAN PERANANNYA DALAM REGULASI KONTRAKSI OTOT RANGKA Dr. LITA FERIYAWATI NIP. 132295736 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENDAHULUAN Sistim saraf manusia adalah suatu

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 21 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada setiap sediaan otot gastrocnemius dilakukan tiga kali perekaman mekanomiogram. Perekaman yang pertama adalah ketika otot direndam dalam ringer laktat, kemudian dilanjutkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari kegiatan belajar, mengingat dan mengenal sesuatu. Belajar merupakan proses mendapatkan informasi yang memungkinkan

Lebih terperinci

MEMBRAN SEL DAN TRANSPORT. Agustina Setiawati, M.Sc., Apt

MEMBRAN SEL DAN TRANSPORT. Agustina Setiawati, M.Sc., Apt MEMBRAN SEL DAN TRANSPORT Agustina Setiawati, M.Sc., Apt MODEL MEMBRAN Fluid Mosaic Model 1972 Singer & Nicolson : lipid diatur dlm struktur 2 lapis dg protein yg berbeda2 tertanam / menempel pada lipid

Lebih terperinci

BIOKIMIA adalah ilmu yang mempelajari segala bentuk perubahan molekul atau perubahan struktur kimia

BIOKIMIA adalah ilmu yang mempelajari segala bentuk perubahan molekul atau perubahan struktur kimia KODE MK: IKF 207 DOSEN: DR.dr. BM.WARA KUSHARTANTI MS RUANG LINGKUP BIOKIMIA adalah ilmu yang mempelajari segala bentuk perubahan molekul atau perubahan struktur kimia yang terjadi pada makhluk hidup.

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.1 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.1 1. Perhatikan gambar berikut! Sel yang ditunjukkan gambar diatas adalah... neuron nefron neurit nucleus Kunci Jawaban : A

Lebih terperinci

(G Protein-coupled receptor) sebagai target aksi obat

(G Protein-coupled receptor) sebagai target aksi obat Reseptor terhubung protein G (G Protein-coupled receptor) sebagai target aksi obat merupakan keluarga terbesar reseptor permukaan sel menjadi mediator dari respon seluler berbagai molekul, seperti: hormon,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Daya ingat atau memori adalah proses penyimpanan dan pengeluaran kembali informasi yang didapat dari proses belajar. 1 Berdasarkan durasi, memori dapat dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kewaspadaan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia agar dapat melaksanakan kegiatannya sehari-hari dengan baik (Guyton & Hall, 2007). Kewaspadaan adalah

Lebih terperinci

SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME

SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME Metabolisme adalah seluruh reaksi kimia yang dilakukan oleh organisme. Metabolisme juga dapat dikatakan sebagai proses

Lebih terperinci

Pertemuan III: Cara Kerja Sel dan Respirasi Seluler. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

Pertemuan III: Cara Kerja Sel dan Respirasi Seluler. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 Pertemuan III: Cara Kerja Sel dan Respirasi Seluler Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 Pertemuan III. Cara Kerja Sel Topik Bahasan: Fungsi (protein) membran Energi dalam kehidupan Fungsi enzim

Lebih terperinci

THE TOUR CYTOL CYT OGY OGY T : he Study of Cells V sualisasi sualisasi sel sel : :mikroskop meningkatkan n resolusi (jarak (jarak an tar obyek

THE TOUR CYTOL CYT OGY OGY T : he Study of Cells V sualisasi sualisasi sel sel : :mikroskop meningkatkan n resolusi (jarak (jarak an tar obyek THE TOUR Pendahuluan Tubuh manusia 100 trilyun sel 70% berat sel = air 2/3 dari seluruh air tubuh terdapat dalam sel 1/3 di rongga antar sel 67% berat tubuh = air manusia = air yang hidup CYTOLOGY : The

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesadaran dapat diartikan sebagai kesiagaan yang terus-menerus terhadap lingkungan atau rentetan pikiran kita. Kewaspadaan dan ketelitian merupakan hal yang penting

Lebih terperinci

Gambaran Umum Sistem Saraf Sistem saraf mempunyai tiga fungsi yang saling tumpang-tindih, yaitu input sensoris, integrasi, dan output

Gambaran Umum Sistem Saraf Sistem saraf mempunyai tiga fungsi yang saling tumpang-tindih, yaitu input sensoris, integrasi, dan output SISTEM SARAF Gambar SEM kesepadanan antara sebuah sel saraf (neuron) dan mikroprossesor (chip) - 1 cm kubik otak > 50 juta sel saraf - sistem saraf dan sistem endokrin bekerjasama dan berinteraksi dalam

Lebih terperinci

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen. Secara kimiawi: OKSIDASI BIOLOGI

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen. Secara kimiawi: OKSIDASI BIOLOGI Proses oksidasi Peranan enzim, koenzim dan logam dalam oksidasi biologi Transfer elektron dalam sel Hubungan rantai pernapasan dengan senyawa fosfat berenergi tinggi Oksidasi hidrogen (H) dalam mitokondria

Lebih terperinci

Pendahuluan kebutuhan energi basal bertahan hidup Lemak sumber energi tertinggi asam lemak esensial Makanan mengandung lemak Pencernaan

Pendahuluan kebutuhan energi basal bertahan hidup Lemak sumber energi tertinggi asam lemak esensial Makanan mengandung lemak Pencernaan Metabolisme lemak Dr. Syazili Mustofa, M.Biomed Lektor mata kuliah ilmu biomedik Departemen Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Unila Pendahuluan Manusia memiliki kebutuhan energi

Lebih terperinci

BIOMOLEKUL II PROTEIN

BIOMOLEKUL II PROTEIN KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 22 Sesi NGAN BIOMOLEKUL II PROTEIN Protein dan peptida adalah molekul raksasa yang tersusun dari asam α-amino (disebut residu) yang terikat satu dengan lainnya

Lebih terperinci

Sel fungsional yang bekerja pada sistem saraf

Sel fungsional yang bekerja pada sistem saraf FISIOLOGI VETERINER Sistem Saraf merupakan serangkaian mekanisme kerja yang kompleks dan berkesinambungan, yang bertugas menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang).

Lebih terperinci

FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP

FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP TUGAS MATA KULIAH NUTRISI TANAMAN FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP Oleh : Dewi Ma rufah H0106006 Lamria Silitonga H 0106076 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008 Pendahuluan Fosfor

Lebih terperinci

BIOLISTRIK PADA SISTEM SARAF A. Hasil

BIOLISTRIK PADA SISTEM SARAF A. Hasil BIOLISTRIK PADA SISTEM SARAF A. Hasil normal alkohol Saraf 3.50 menit 2.30 menit Otot 3.40 menit 1.20 menit B. Pembahasan Pada praktikum kali ini, praktikan mengamati kontraksi otot gastrocnemius pada

Lebih terperinci

Jaringan Otot dan Saraf Sebuah Karya Presentasi Kelompok 4

Jaringan Otot dan Saraf Sebuah Karya Presentasi Kelompok 4 Jaringan Otot dan Saraf Sebuah Karya Presentasi Kelompok 4 DOSEN Pengampu : Eva Tyas Utami,S.Si,M.Si Disusun Oleh : Laili Nur Azizah Lutfi (131810401004) Novita Nur Kumala (161810401003) Desy Lutfianasari

Lebih terperinci

Potensial membran adalah tegangan yang melintasi suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa

Potensial membran adalah tegangan yang melintasi suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa Potensial membran adalah tegangan yang melintasi suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa di dalam sel bersifat negatif dibandingkan dengan di

Lebih terperinci

BIOLOGI. Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt

BIOLOGI. Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt BIOLOGI Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt Metabolisme Sel Metabolisme Metabolisme merupakan totalitas proses kimia di dalam tubuh. Metabolisme meliputi segala aktivitas hidup yang bertujuan agar sel

Lebih terperinci

BIOFISIKA SEL KULIAH SMT IVA FAKULTAS KEDOKTERAN UWKS Paul S. Poli/Biofisika/2006 1

BIOFISIKA SEL KULIAH SMT IVA FAKULTAS KEDOKTERAN UWKS Paul S. Poli/Biofisika/2006 1 BIOFISIKA SEL KULIAH SMT IVA FAKULTAS KEDOKTERAN UWKS 2006 Paul S. Poli/Biofisika/2006 1 Selamat pagi!!! Paul S. Poli/Biofisika/2006 2 SEL PEKA RANGSANGAN Sel-sel yg dapat dirangsang utk membentuk aliran

Lebih terperinci

BIOENERGETIKA. Oleh: Moammad Hanafi Dan Trimartini

BIOENERGETIKA. Oleh: Moammad Hanafi Dan Trimartini BIOENERGETIKA Oleh: Moammad Hanafi Dan Trimartini 1 BIOENERGETIKA MEMPELAJARI DINAMIKA/ PERUBAHAN ENERGI PADA REAKSI BIOKIMIAWI (REAKSI KIMIA PADA ORGANISME) 2 PADA ILMU KIMIA TELAH DIKENAL ADANYA: 1.REAKSI

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL. Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed. Sri Sugiwati, SSi., MSi.

STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL. Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed. Sri Sugiwati, SSi., MSi. STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed. Sri Sugiwati, SSi., MSi. 1 SEL Semua mahluk hidup terdiri dari sel-sel yaitu ruangruang kecil berdinding membran berisi cairan kimia pekat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sel tumbuhan adalah unit struktural, fungsional, dan fundamental terkecil suatu tumbuhan. Di dalam sel tumbuhan terdapat dinding sel, membran sel, inti, dan organelnya.

Lebih terperinci

Pengertian Mitokondria

Pengertian Mitokondria Home» Pelajaran» Pengertian Mitokondria, Struktur, dan Fungsi Mitokondria Pengertian Mitokondria, Struktur, dan Fungsi Mitokondria Pengertian Mitokondria Mitokondria adalah salah satu organel sel dan berfungsi

Lebih terperinci

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. BIO210 Mikrobiologi Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. Kuliah 4-5. METABOLISME Ada 2 reaksi penting yang berlangsung dalam sel: Anabolisme reaksi kimia yang menggabungkan bahan

Lebih terperinci

FISIOLOGI SEL. TIM PENGAJAR FISIOLOGI MANUSIA Departemen Gizi Masyarakat,FEMA, IPB 2015 Dr. Katrin Roosita_sel 2015

FISIOLOGI SEL. TIM PENGAJAR FISIOLOGI MANUSIA Departemen Gizi Masyarakat,FEMA, IPB 2015 Dr. Katrin Roosita_sel 2015 FISIOLOGI SEL TIM PENGAJAR FISIOLOGI MANUSIA Departemen Gizi Masyarakat,FEMA, IPB 2015 Dr. Katrin Roosita_sel 2015 Sel: unit dasar struktur dan fungsi tubuh. Fungsi organ dan sistem tubuh ditentukan oleh

Lebih terperinci

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI SISTEM SARAF SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI 1. SEL SARAF SENSORIK. 2. SEL SARAF MOTORIK. 3. SEL SARAF INTERMEDIET/ASOSIASI. Sel Saraf Sensorik Menghantarkan impuls (pesan) dari reseptor ke sistem

Lebih terperinci

Rangkuman P-I. dr. Parwati Abadi Departemen biokimia dan biologi molekuler 2009

Rangkuman P-I. dr. Parwati Abadi Departemen biokimia dan biologi molekuler 2009 Rangkuman P-I dr. Parwati Abadi Departemen biokimia dan biologi molekuler 2009 Untuk tumbuh dan berkembang perlu energi dan prekursor untuk proses biosintesis berubah-ubah pd berbagai keadaan Utk memenuhi

Lebih terperinci

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen OKSIDASI BIOLOGI

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen OKSIDASI BIOLOGI Proses oksidasi Peranan enzim, koenzim dan logam dalam oksidasi biologi Transfer elektron dalam sel Hubungan rantai pernapasan dengan senyawa fosfat berenergi tinggi Oksidasi hidrogen (H) dalam mitokondria

Lebih terperinci

Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2

Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2 Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2 Peta Konsep Kofaktor Enzim Apoenzim Reaksi Terang Metabolisme Anabolisme Fotosintesis Reaksi Gelap Katabolisme Polisakarida menjadi Monosakarida

Lebih terperinci

TRANSDUKSI SINYAL PADA TINGKAT SEL

TRANSDUKSI SINYAL PADA TINGKAT SEL TRANSDUKSI SINYAL PADA TINGKAT SEL Tranduksi sinyal Adalah proses perubahan bentuk sinyal yang berurutan, dari sinyal ekstraseluler sampai respon dalam komunikasi antar sel Tujuan: Untuk berlangsungnya

Lebih terperinci

BIOLOGI. Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt

BIOLOGI. Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt BIOLOGI Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt Metabolisme Sel Metabolisme Metabolisme merupakan totalitas proses kimia di dalam tubuh. Metabolisme meliputi segala aktivitas hidup yang bertujuan agar sel

Lebih terperinci

Metabolisme karbohidrat

Metabolisme karbohidrat Metabolisme karbohidrat Dr. Syazili Mustofa, M.Biomed Lektor mata kuliah ilmu biomedik Departemen Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Unila PENCERNAAN KARBOHIDRAT Rongga mulut

Lebih terperinci

Siklus Krebs. dr. Ismawati, M.Biomed

Siklus Krebs. dr. Ismawati, M.Biomed Siklus Krebs dr. Ismawati, M.Biomed Berfungsi dalam katabolisme dan juga anabolisme amfibolik Katabolisme memproduksi molekul berenergi tinggi Anabolisme memproduksi intermedier untuk prekursor biosintesis

Lebih terperinci

BAB 6 PEMBAHASAN. tingkat waktu kematian terhadap kemampuan pergerakan silia cavitas nasi hewan

BAB 6 PEMBAHASAN. tingkat waktu kematian terhadap kemampuan pergerakan silia cavitas nasi hewan 42 BAB 6 PEMBAHASAN Penelitian ini mempunyai tujuan untuk melihat pengaruh perbedaan suhu dan tingkat waktu kematian terhadap kemampuan pergerakan silia cavitas nasi hewan coba post mortem. Penelitian

Lebih terperinci

RESPIRASI SELULAR. Cara Sel Memanen Energi

RESPIRASI SELULAR. Cara Sel Memanen Energi RESPIRASI SELULAR Cara Sel Memanen Energi TIK: Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan cara sel memanen energi kimia melalui proses respirasi selular dan faktorfaktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

Jaringan syaraf. Jaringan syaraf = Jaringan komunikasi. Mengubah rangsang menjadi impuls. Memberikan jawaban terhadap rangsang

Jaringan syaraf. Jaringan syaraf = Jaringan komunikasi. Mengubah rangsang menjadi impuls. Memberikan jawaban terhadap rangsang Jaringan syaraf Jaringan syaraf = Jaringan komunikasi Menerima rangsang Mengubah rangsang menjadi impuls Meneruskan impuls ke saraf pusat Memberikan jawaban terhadap rangsang Sel syaraf punya tonjolan

Lebih terperinci

Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI)

Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI) Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) RETIKULUM ENDOPLASMA Ada dua jenis retikum endoplasma (ER) yang melakukan fungsi yang berbeda di dalam sel: Retikulum Endoplasma kasar (rough ER), yang ditutupi oleh

Lebih terperinci

Transportasi pada Membran Plasma. Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016

Transportasi pada Membran Plasma. Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016 Transportasi pada Membran Plasma Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016 Struktur Umum Membran Plasma - Membran plasma terdiri dari dua lapis lemak

Lebih terperinci

Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) Tuti N. dan Sri S., FIK 2009

Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) Tuti N. dan Sri S., FIK 2009 Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) 1 RETIKULUM ENDOPLASMA Ada dua jenis retikum endoplasma (ER) yang melakukan fungsi yang berbeda di dalam sel: Retikulum Endoplasma kasar (rough ER), yang ditutupi oleh

Lebih terperinci

A

A SARAF A ridwan@sith.itb.ac.id Apa ciri makhluk hidup yang berhubungan dengan sistem saraf? Peran dan fisiologi saraf Sistem saraf (+ sistem hormon) berperan dalam koordinasi dan regulasi aktivitas dalam

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi. Review IV A. KARBOHIDRAT

KIMIA. Sesi. Review IV A. KARBOHIDRAT KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 24 Sesi NGAN Review IV A. KARBOHIDRAT 1. Di bawah ini adalah monosakarida golongan aldosa, kecuali... A. Ribosa D. Eritrosa B. Galaktosa E. Glukosa C. Fruktosa

Lebih terperinci

BAB IV METABOLISME. Proses pembentukan atau penguraian zat di dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi.

BAB IV METABOLISME. Proses pembentukan atau penguraian zat di dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi. BAB IV METABOLISME Proses pembentukan atau penguraian zat di dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi METABOLISME ANABOLISME Proses Pembentukan Contoh: Fotosintesis, Kemosintesis Sintesis

Lebih terperinci

A. Pengertian Sel. B. Bagian-bagian Penyusun sel

A. Pengertian Sel. B. Bagian-bagian Penyusun sel A. Pengertian Sel Sel adalah unit strukural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup. Sel berasal dari bahasa latin yaitu cella yang berarti ruangan kecil. Seluruh reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh

Lebih terperinci

Gb. 5.12. STRUKTUR FOSPOLIPID (Campbell, 1999:72)

Gb. 5.12. STRUKTUR FOSPOLIPID (Campbell, 1999:72) Gb. 5.12. STRUKTUR FOSPOLIPID (Campbell, 1999:72) Rumus Umum Asam Amino (Campbell, 1999: 73) H H O N C C H R OH GUGUS AMINO GUGUS KARBOKSIL Tabel 5.1 Gambaran Umum Fungsi Protein (Campbell, 1999: 74) JENIS

Lebih terperinci

Pengertian farmakodinamika Dosis Efek samping Reaksi yang merugikan Efek toksik. Farmakodinamik - 2

Pengertian farmakodinamika Dosis Efek samping Reaksi yang merugikan Efek toksik. Farmakodinamik - 2 Pengertian farmakodinamika Dosis Efek samping Reaksi yang merugikan Efek toksik Farmakodinamik - 2 1 Mempelajari efek obat terhadap fisiologi dan biokimia seluler dan mekanisme kerja obat Mempelajari mekanisme

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA OBAT. Pengertian

PRINSIP KERJA OBAT. Pengertian PRINSIP KERJA OBAT Kerja obat? Pengertian Perubahan kondisi yang mengakibatkan timbulnya efek (respon) Efek obat? Perubahan fungsi, struktur atau proses sebagai akibat kerja obat Efek Efek utama Efek yang

Lebih terperinci

Peranan membran sel. 1. pembatas lapisan yang kontinyu melingkupi sel, inti, organel. 2. mendukung aktivitas biokimia yang berlangsung di dalam sel

Peranan membran sel. 1. pembatas lapisan yang kontinyu melingkupi sel, inti, organel. 2. mendukung aktivitas biokimia yang berlangsung di dalam sel Peranan membran sel 1. pembatas lapisan yang kontinyu melingkupi sel, inti, organel 2. mendukung aktivitas biokimia yang berlangsung di dalam sel 3. pembatas yang bersifat selektif permeabel mencegah pertukaran

Lebih terperinci

Toksikokinetik racun

Toksikokinetik racun Toksikokinetik racun Mekanisme kerja suatu racun zat terhadap suatu organ sasaran pada umumnya melewati suatu rantai reaksi yang dapat dibedakan menjadi 3 fase utama : Fase Toksikokinetik Fase Eksposisi

Lebih terperinci

3.1 Membran Sel (Book 1A, p. 3-3)

3.1 Membran Sel (Book 1A, p. 3-3) Riswanto, S. Pd, M. Si SMA Negeri 3 Rantau Utara 3 Gerakan zat melintasi membran sel 3.1 Membran Sel (Book 1A, p. 3-3) A Bagaimana struktur dari membran sel? (Book 1A, p. 3-3) Struktur membran sel dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kafein banyak terkandung dalam kopi, teh, minuman cola, minuman berenergi, coklat, dan bahkan digunakan juga untuk terapi, misalnya pada obatobat stimulan, pereda nyeri,

Lebih terperinci

Mekanisme Kerja Otot

Mekanisme Kerja Otot Mekanisme Kerja Otot 1. Sarkolema Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot 2. Sarkoplasma Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat

Lebih terperinci

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti yang paling utama) adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan A. Protein Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino

Lebih terperinci

PROSES SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS)

PROSES SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS) PROSES SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS) Lipogenesis adalah pembentukan asam lemak yang terjadi di dalam hati. Glukosa atau protein yang tidak segera digunakan tubuh sebagian besar tersimpan sebagai trigliserida.

Lebih terperinci

Otot rangka tersusun dari serat-serat otot yang merupakan unit. penyusun ( building blocks ) sistem otot dalam arti yang sama dengan

Otot rangka tersusun dari serat-serat otot yang merupakan unit. penyusun ( building blocks ) sistem otot dalam arti yang sama dengan MORFOLOGI Organisasi Otot rangka tersusun dari serat-serat otot yang merupakan unit penyusun ( building blocks ) sistem otot dalam arti yang sama dengan neuron yang merupakan unit penyusun sistem saraf.

Lebih terperinci

Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb.

Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb. Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb. Anabolisme = (biosintesis) Proses pembentukan senyawa

Lebih terperinci

Sistem vaskuler darah. Sistem Sistem sirkulasi: sirkulasi: Sistem vaskuler darah. System vaskuler limfe System vaskuler limfe. Sistem vaskuler darah

Sistem vaskuler darah. Sistem Sistem sirkulasi: sirkulasi: Sistem vaskuler darah. System vaskuler limfe System vaskuler limfe. Sistem vaskuler darah Sistem Sistem sirkulasi: sirkulasi: Sistem vaskuler darah Sistem vaskuler darah System vaskuler limfe System vaskuler limfe Sistem vaskuler darah Sistem vaskuler darah 1. Jantung : memompakan 1. Jantung

Lebih terperinci

SISTEM SARAF. Sel Saraf

SISTEM SARAF. Sel Saraf SISTEM SARAF Sel Saraf Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistemn ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai

Lebih terperinci

Asal kata: Yunani: Proteos, yg utama / yg didahulukan 1/5 bag tubuh ½ dlm otot, 1/5 dlm tulang, 1/10 dlm kulit, selebihnya dlm jar lain & cairan

Asal kata: Yunani: Proteos, yg utama / yg didahulukan 1/5 bag tubuh ½ dlm otot, 1/5 dlm tulang, 1/10 dlm kulit, selebihnya dlm jar lain & cairan PROTEIN Asal kata: Yunani: Proteos, yg utama / yg didahulukan 1/5 bag tubuh ½ dlm otot, 1/5 dlm tulang, 1/10 dlm kulit, selebihnya dlm jar lain & cairan tubuh Fungsi khas: membangun & memlihara sel2 &

Lebih terperinci

SISTEM KOORDINASI 1 : SISTEM SARAF. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

SISTEM KOORDINASI 1 : SISTEM SARAF. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta SISTEM KOORDINASI 1 : SISTEM SARAF by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta ea/sistem saraf/sma/2013 1 Sistem Koordinasi 1. Sistem saraf 2. Sistem hormon 3. Sistem indera ea/sistem saraf/sma/2013

Lebih terperinci

SISTEM SARAF OTONOM KELAS IIID FORMU14SI 014

SISTEM SARAF OTONOM KELAS IIID FORMU14SI 014 SISTEM SARAF OTONOM KELAS IIID FORMU14SI 014 PENGERTIAN SISTEM SARAF Merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh Merupan

Lebih terperinci

Alat Pengukur Waktu Reaksi

Alat Pengukur Waktu Reaksi TUGAS MATA KULIAH SEL DAN SISTEM FISIOLOGI Alat Pengukur Waktu Reaksi Dosen Pengampu : dr. V.Sutarmo Setiadji, Ph.D Osmalina Nur Rahma NPM 1306501892 TEKNOLOGI BIOMEDIS FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Sel mamalia mengandung hingga jenis protein, sel khamir sekitar Semua protein ini memiliki tempatnya masingmasing protein reseptor

Sel mamalia mengandung hingga jenis protein, sel khamir sekitar Semua protein ini memiliki tempatnya masingmasing protein reseptor Sel mamalia mengandung hingga 10.000 jenis protein, sel khamir sekitar 5000. Semua protein ini memiliki tempatnya masingmasing protein reseptor hormon di membran, protein pembentuk kanal dsb. Kebanyakan

Lebih terperinci

MEMBRAN PLASMA. Selaput sel : Bagian dari protoplasma terluar yang membatasi sel dari lingkungan

MEMBRAN PLASMA. Selaput sel : Bagian dari protoplasma terluar yang membatasi sel dari lingkungan 1. SELAPUT SEL MEMBRAN PLASMA 2. SELAPUT SITOPLASMIK Selaput sel : Bagian dari protoplasma terluar yang membatasi sel dari lingkungan Selaput sitoplasmik : Semua selaput yang terdapat dalam sitoplasma,

Lebih terperinci