BAB I PENDAHULUAN. berkembang, terbukti dengan banyaknya jumlah supermarket, pasar swalayan,
|
|
- Sudirman Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di Indonesia khususnya bisnis ritel kini semakin berkembang, terbukti dengan banyaknya jumlah supermarket, pasar swalayan, hypermarket dan usaha ritel sejenis yang beroperasi di pusat-pusat kota yang semakin hari menarik minat konsumen. Dengan persaingan yang sangat ketat, pengusaha ritel besar hampir melakukan semua cara untuk menarik konsumen sebanyak-banyaknya. Pengusaha ritel terus mengembangkan strategi pemasarannya dalam upaya meningkatkan niat beli konsumen di toko mereka. Menurut Winkel ( 2010), niat beli seseorang dapat timbul karena adanya perasaan senang yang diperkuat oleh sikap positif. Hal ini berarti bila seseorang senang dengan suatu produk, maka niat beli konsumen dapat meningkat. Niat pembelian ulang merupakan pernyataan sikap konsumen atas perilaku pembelian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah melakukan proses pembelian, konsumen akan mengevaluasi atas keputusan dan tindakannya dalam membeli (Suryani, 2008:19). Ketika konsumen merasa lingkungan dalam toko sesuai dengan apa yang diinginkan dan merasa puas, maka konsumen akan memperlihatkan sikap dan perilaku positif yang dapat mempengaruhi niat konsumen untuk mengambil keputusan yaitu niat melakukan pembelian ulang di toko tersebut. Lingkungan dalam toko telah menjadi perhatian para pengusaha ritel di tengah persaingan bisnis ritel karena lingkungan fisik dapat mempengaruhi
2 perilaku, sikap, dan keyakinan konsumen ke arah yang diinginkan (Mowen, 2002:133). Brady dan Cronin (Tjiptono, 2005:288) mengungkapkan bahwa kualitas lingkungan fisik dalam toko terdiri dari ambient factors, design factors, dan social factors. Ambient factors merupakan faktor yang berkenaan atau berhubungan dengan lingkungan toko seperti aroma, musik, dan temperatur. Social factors merupakan faktor yang berkenaan dengan jumlah, bentuk dan perilaku pelanggan lain serta pramuniaga atau karyawan yang ada di dalam toko. Design factors merupakan fungsi keindahan atau estetik dari sebuah toko yang tercermin melalui arsitekturnya, penataan, dan layout. Lingkungan dalam toko seperti aroma, musik, temperatur, suasana toko, tata ruang toko (store layout), bentuk dan perilaku dari pelanggan lain maupun pramuniaga dapat mempengaruhi persepsi dan perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian karena keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh rangsangan-rangsangan yang ada di sekitarnya (Kotler, 2001:202). Hypermart (Matahari Food Business) merupakan salah satu perusahaan di bawah naungan PT Matahari Putra Prima Tbk. Sepanjang 2009, PT Matahari Putra Prima Tbk. berhasil membukukan total omzet penjualan hingga Rp 13,8 triliun yang melonjak 15% dibandingkan penjualan tahun 2008 yang senilai Rp 12 triliun. Pada tahun 2008, Matahari telah membuka 39 gerai Hypermart di seluruh Indonesia dan 47 gerai pada tahun 2009 ( 2010). Menurut Economic Review 2009, terdapat tiga hypermarket yang menguasai 88,59 persen omzet domestik, yaitu Hypermart menguasai 22,1 persen, Carrefour menguasai hampir 50 persen, dan Giant (Hero Group) dengan pangsa 18,5 persen.
3 Tabel 1.1 Omzet Toko Modern Terbesar di Indonesia dalam US$ Juta Merek Toko Format Toko Tahun 2008 Carrefour Hipermarket 789 Ramayana Departement Store 530 Matahari Departement Store 472 Hypermart Hipermarket 385 Giant Hipermarket 357 Sumber: Majalah Ritel Asia 2008 dalam Pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa Hypermart menduduki peringkat keempat omzet toko modern terbesar di Indonesia yaitu sebesar US$ 385 juta dan peringkat kedua dalam format toko hypermarket pada tahun Pada tahun 2007, omzet penjualan Hypermart mencapai Rp miliar, pada tahun 2008 mencapai Rp miliar dan pada tahun 2009 mencapai Rp miliar ( 2010). Selama periode Januari-Februari 2010, Hypermart membukukan penjualan diperkirakan mencapai Rp 1,087 triliun. Dari keterangan di atas dapat kita lihat bahwa omzet Hypermart mengalami peningkatan penjualan dari tahun ke tahun yang menandakan bahwa Hypermart tidak kalah bersaing dengan hypermarket lainnya dan Hypermart tetap menjadi pilihan utama konsumen dalam berbelanja dan melakukan pembelian ulang baik karena harga yang murah, barang yang ditawarkan maupun lingkungan dalam toko. Dengan motto low price and more yang berarti harga murah dan masih banyak keuntungan lainnya, Hypermart mengharapkan jumlah konsumen yang semakin bertambah dari tahun ke tahun. Hypermart Sun Plaza merupakan gerai kedua yang ada di Medan setelah Hypermart Grand Palladium, sekaligus merupakan gerai Hypermart yang kedelapan belas di seluruh Indonesia. Hypermart Sun Plaza menjadi tempat
4 berbelanja pilihan konsumen di kota Medan karena letaknya yang strategis, yaitu didalam salah satu plaza terbesar di kota Medan, serta dapat diakses dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, memungkinkan masyarakat menjangkaunya dengan mudah. Selain karena letaknya yang strategis, Hypermart Sun Plaza juga memiliki lingkungan dalam toko yang menarik minat konsumen dalam berbelanja. Desain dan tata ruang toko Hypermart yang menarik memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang yang mereka cari, musik yang diperdengarkan di dalam toko membuat suasana berbelanja menjadi menyenangkan, aroma dalam toko yang wangi, temperatur yang sejuk, dan juga wiraniaga yang siap siaga di setiap gerai untuk melayani pelanggan yang berbelanja, menjadi keunggulan Hypermart Sun Plaza sebagai tempat tujuan utama konsumen dalam berbelanja.. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka ingin dilakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Hypermart Sun Plaza Medan. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: Apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara lingkungan dalam toko terhadap niat pembelian ulang pada konsumen Hypermart Sun Plaza Medan?
5 C. Kerangka Konseptual Menurut Schiffman dan Kanuk (Sumarwan, 2004:25), istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Perilaku konsumen bukanlah sekadar mengenai pembelian barang. Perilaku konsumen adalah suatu hal yang dinamis, yang mencakup suatu hubungan interaktif antara afektif dan kognitif, perilaku dan lingkungan (Simamora, 2003:163). Niat berkaitan dengan keinginan terhadap suatu hal yang biasanya diikuti oleh tingkah laku yang mendukung keinginan tersebut. Niat beli merupakan satu hal yang mendahului dan menentukan setiap pelanggan. Niat beli adalah penentu dari pembeli untuk melakukan suatu tindakan seperti membeli suatu produk atau jasa. Menurut Winkel, niat beli seseorang juga dapat timbul karena adanya perasaan senang yang diperkuat oleh sikap positif ( 2010). Hal ini berarti bila seseorang senang dengan suatu produk maka niat beli konsumen dapat meningkat. Menurut Schiffman dan Lanuk dalam pembelian ulangan biasanya menandakan bahwa produk memenuhi persetujuan konsumen dan bahwa ia bersedia memakainya lagi dan dalam jumlah yang lebih besar. Menurut Augusty Ferdinand, salah satu dimensi dari perilaku pembelian adalah niat membeli ulang. Berdasarkan teoriteori niat membeli ulang yang ada, indikator niat beli ulang adalah sebagai berikut:
6 a. Niat Tradisional, niat ini menggambarkan perilaku seseorang yang berkeinginan untuk selalu membeli ulang produk yang telah dikonsumsi. b. Niat Referensial, niat ini menggambarkan perilaku seseorang yang cenderung mereferensikan produk yang sudah dibelinya agar juga dibeli orang lain. c. Niat Preferensial, niat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu memiliki preferensi utama pada produk yang telah dikonsumsinya. Preferensi ini hanya dapat diganti apabila terjadi sesuatu dengan produk preferensinya. d. Niat Eksploratif, niat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk yang dilangganinya. Setelah melakukan proses pembelian, konsumen akan mengevaluasi atas keputusan dan tindakannya dalam membeli (Suryani, 2008:19). Ketika konsumen merasa lingkungan dalam toko sesuai dengan apa yang diinginkan dan merasa puas, maka konsumen akan memperlihatkan sikap dan perilaku positif yang dapat mempengaruhi niat konsumen untuk mengambil keputusan yaitu melakukan pembelian ulang di toko tersebut. Lingkungan fisik (physical surrondings) merupakan aspek fisik dan tempat yang konkrit dari lingkungan yang meliputi suatu kegiatan konsumen (Mowen dan Minor, 2002:133). Lingkungan fisik dalam toko terdiri dari ambient factors, social factors, dan design factors. Ambient factors mengacu pada aspek-
7 aspek nonvisual seperti musik, temperatur dan aroma, social factors mengacu pada jumlah orang di dalam toko beserta perilaku mereka, seperti wiraniaga dan pembeli, sedangkan design factors meliput i layout atau arsitektur lingkungan baik fungsional (praktikal), maupun estetis (menarik secara visual) (Tjiptono, 2005:288). Faktor lingkungan dalam toko memberikan pengaruh pada perilaku konsumen. Lingkungan fisik yang menarik akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian baik pembelian terencana, pembelian tak berencana atau bahkan akan melakukan pembelian kembali (pembelian ulang) di toko tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka konseptual dibuat secara sistematis dalam penelitian sebagai berikut: Lingkungan dalam toko (X) Ambient factors (X 1 ) Social factors (X 2 ) Niat Pembelian ulang (Y) Design factors (X 3 ) Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber: Brady & Cronin(2001) dalam Tjiptono (2005), diolah
8 D. Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka hipotesis dari penelitian ini adalah: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari lingkungan dalam toko terhadap niat pembelian ulang yang dilakukan konsumen Hypermart Sun Plaza Medan. E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan dalam toko terhadap niat pembelian ulang pada konsumen Hypermart Sun Plaza Medan. 2. Manfaat penelitian a. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan masukan mengenai lingkungan dalam toko untuk pengembangan perusahaan. b. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama di masa mendatang. c. Bagi Penulis Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan pengetahuan dan memperluas wahana berpikir ilmiah di bidang pemasaran.
9 F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu lingkungan dalam toko terhadap variabel dependen yaitu niat pembelian ulang pada konsumen Hypermart Sun Plaza Medan. a. Variabel Independen (X), yaitu lingkungan dalam toko yang terdiri dari: X 1 = Ambient factors X 2 = Social factors X 3 = Design factors b. Variabel Dependen (Y), yaitu niat pembelian ulang pada konsumen Hypermart Sun Plaza Medan. 2. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel dari penelitian ini adalah: a. Variabel Independen (X), yaitu lingkungan dalam toko yang terdiri dari: 1) Ambient factors (X 1 ) merupakan faktor yang berkenaan atau yang berhubungan dengan aspek-aspek nonvisual, seperti temperatur udara, musik, dan aroma dalam toko. 2) Social factors (X 2 ) merupakan faktor yang berkenaan dengan jumlah, bentuk dan perilaku dari pelanggan lain serta pramuniaga atau karyawan yang ada di dalam toko. 3) Design factors (X 3 ) merupakan fungsi estetik atau keindahan dari suatu toko yang tercermin melalui arsitekturnya, penataan, dan lay out.
10 b. Variabel Dependen (Y) yaitu niat pambelian ulang, merupakan pernyataan tentang keinginan konsumen untuk berbelanja kembali di Hypermart Sun Plaza Medan. Berdasarkan definisi operasional yang telah diuraikan, maka peneliti merumuskan mekanisme penganalisaan variabel seperti pada Tabel 1.2. Variabel Lingkungan dalam toko (X) Tabel 1.2 Definisi Operasional Variabel Sub Definisi Indikator Skala Variabel ukur Ambient Likert Factors (X 1 ) Social factors (X 2 ) Design factors (X 3 ) Faktor yang berkenaan atau yang berhubungan dengan aspekaspek nonvisual, seperti temperatur udara, musik dan aroma dalam toko. Faktor yang berkenaan dengan jumlah, bentuk dan perilaku dari pelanggan lain serta pramuniaga atau karyawan yang ada di dalam toko. Fungsi estetik atau keindahan dari suatu toko yang tercermin melalui arsitekturnya, penataan dan layout. a.temperatur udara yang sejuk. b.sekeliling toko memiliki aroma yang wangi. c.alunan musik yang menyenangkan. a.perilaku ramah dari wiraniaga. b.jumlah wiraniaga yang cukup di setiap gerai. c.jumlah pengunjung selalu ramai. a.penataan ruang toko yang teratur. b.kesesuaian ukuran ruang rak yang disediakan untuk menempatkan produk-produk dengan jumlah produk. c.penataan produk (display) yang menarik. Likert Likert
11 Variabel Niat Pembelian Ulang (Y) Sub Variabel Definisi Indikator Skala Ukur Pernyataan tentang a.niat Tradisional, Likert keinginan menggambarkan konsumen untuk perilaku berbelanja seseorang yang kembali. berkeinginan untuk selalu membeli ulang produk yang telah dikonsumsi. b.niat Referensial, menggambarkan perilaku seseorang yang cenderung mereferensikan produk yang sudah dibelinya agar juga dibeli orang lain. c. Niat Preferensial, menggambarkan perilaku seseorang yang selalu memiliki preferensi utama pada produk yang telah dikonsumsinya. d. Niat Eksploratif, menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya. Sumber: Purba (2008), diolah
12 3. Skala Pengukuran Variabel Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert, sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Ginting dan Situmoramg, 2008:121). Skala Likert yang digunakan pada penelitian ini untuk mengukur sikap terhadap lingkungan dalam toko dan niat pembelian ulang konsumen. Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban sebagai berikut: 4. Tempat dan Waktu Penelitian Tabel 1.3 Instrumen Skala Likert No. Item Instrumen Skor 1. Sangat Setuju (SS) 5 2. Setuju (S) 4 3. Kurang Setuju (KS) 3 4. Tidak Setuju (TS) 2 5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Ginting dan Situmorang (2008:121) Penelitian ini dilakukan di Hypermart Sun Plaza lantai empat, yang berlokasi di Jalan H. Zainul Arifin No. 7 Medan. Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Juli Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung yang melakukan transaksi pembelian di Hypermart Sun Plaza Medan, terutama wanita atau ibu rumah tangga. Jumlah pengunjung yang melakukan transaksi tersebut tidak diketahui, sehingga untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus (Supramono dan Haryanto, 2003:62):
13 n = (Zα) 2 (p) (q) d 2 Keterangan: n = jumlah sampel Zα = nilai standar normal yang besarnya tergantung α, bila α = 0,05 Z = 1,67 bila α = 0,01 Z = 1,96 p = estimasi proporsi populasi q = 1 p d = penyimpangan yang ditolelir sebesar 10% Untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p belum diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5 dengan α = 0,01. Dengan demikian, jumlah sampel (n) yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah: n = (Zα) 2 (p) (q) d 2 n = (1,96) 2 (0,5) (0,5) (0,1) 2 n = 96,04 = 96 orang Penarikan sampel yang digunakan adalah metode purposive random sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan karakter dan ciriciri yang ditentukan terlebih dahulu untuk membatasi sampel (Ginting dan Situmorang, 2008:141). Adapun karakter yang ditentukan adalah pengunjung yang pernah dan sedang melakukan pembelian pada bulan Juni, minimal telah 2
14 kali berbelanja, dan telah berusia minimal 17 tahun, sebagai pelanggan dewasa yang dapat mengambil keputusan pembelian atau paling tidak mempengaruhi keputusan pembelian. 6. Jenis dan Sumber Data Dilihat dari sumber datanya, maka data yang digunakan dalam penelitian ini berupa: a. Data Primer Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada pengunjung Hypermart Sun Plaza Medan yang menjadi sampel. a. Data Sekunder Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara (yang dicatat, diterbitkan oleh pihak lain). Data sekunder diperoleh dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, internet dan dari organisasi, dalam hal ini perusahaan yang bersangkutan. 7. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Wawancara Wawancara secara langsung dengan pihak yang berwenang dari Hypermart Sun Plaza Medan untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian.
15 b. Kuesioner Kuesioner merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan daftar pertanyaan kepada responden yang terpilih, yakni konsumen sebagai pengunjung Hypermart Sun Plaza Medan. c. Studi Dokumentasi Teknik ini dilakukan dengan mempelajari dan memperoleh data melalui berbagai macam buku, jurnal, artikel, dan tulisan dari internet yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 8. Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Ginting dan Situmorang, 2008:172). Alat ukur yang digunakan yakni kuesioner dengan menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 15,0 for windows. Kriteria dalam menentukan validitas kuesioner adalah sebagai berikut: 1. Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut valid. 2. Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan tersebut tidak valid. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel (Ginting dan Situmorang, 2008:176). Uji reliabilitas dilakukan setelah validitas yang diuji merupakan
16 pertanyaan yang sudah valid. Uji ini menggunakan Cronbach Alpha. Kriteria dalam menentukan reliabilitas kuesioner adalah sebagai berikut: 1. Jika r alpha positif > r tabel, maka pertanyaan reliabel. 2. Jika r alpha negatif < r tabel, maka pertanyaan tidak reliabel. 9. Metode Analisis Data a. Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, menyusun, dan menganalisis data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang diteliti. b. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Uji Normalitas Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Erlina, 2008:102).
17 2. Uji Heterokedastisitas Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas (Erlina, 2008;106). 3. Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lain (Erlina, 2008:105). c. Metode Analisis Regresi Linear Berganda Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda yang menggunakan persamaan: Keterangan: Y a + b X + b X + b X + e = Y = Niat pembelian ulang X 1 = Skor variabel ambient factors X 2 = Skor variabel social factors X 3 = Skor variabel design factors a = Konstanta
18 d. Uji Hipotesis b 1,2,3 = Koefisien Regresi e = Standar Error 1. Uji Signifikan Simultan (Uji F) Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusannya dengan membandingkan nilai F-hitung dengan nilai F-tabel. Bila nilai F-hitung lebih besar dari nilai F-tabel maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen dalam model mempengaruhi variabel independen. Model hipotesis yang digunakan: Ho : b 1 = b 2 = b 3 = 0 artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen ( X 1, X 2, X 3 ) terhadap variabel dependen (Y ). H a : b 1, b 2, b 3 0 artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif signifikan dari variabel independen ( X 1, X 2, X 3 ) terhadap variabel dependen (Y ). Adapun kriteria pengambilan keputusan: Ho diterima jika F- hitung < F- tabel pada α = 5% H a ditolak jika F- hitung > F- tabel pada α = 5% 2. Uji Signifikan Parsial (Uji t) Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Model pengujiannya adalah:
19 Ho : b 1, b 2, b 3 = 0, artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen. H a : b 1, b 2, b 3 0, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan: Ho diterima bila t hitung < t tabel pada α = 5% H a ditolak bila t hitung > t tabel pada α = 5% 3. Pengujian Koefisien Determinasi ( Pengujian koefisien determinan ( 2 R ) 2 R ) digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu (0< R 2 >1), jika R 2 semakin besar (mendekati satu) menunjukkan bahwa semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika 2 R semakin kecil (mendekati nol) menunjukkan bahwa semakin kecil pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sifat manusia cenderung konsumtif, yang berarti bahwa konsumen selalu mengkonsumsi produk atau jasa sepanjang waktu. Perilaku konsumtif ini muncul selain dikarenakan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Lingkungan Dalam Toko terhadap Niat Pembelian Ulang pada Konsumen
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Purba (2008), melakukan penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko terhadap Niat Pembelian Ulang pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui peningkatan sarana dan prasarana berfasilitas teknologi tinggi maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha pada persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya tempat-tempat makan dengan berbagai macam konsep. Sejalan dengan perkembangan ini, para pelaku
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Carrefour Permata Hijau Lantai Dasar Unit 35 yang beralamat Jl. Letjen Supeno (Arteri Permata Hijau),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis dalam dunia pemasaran semakin berkembang dengan ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk memenangkan persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan
Lebih terperinciPENGARUH SITUASI PEMBELIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA GIANT SUPERMARKET CILACAP
PENGARUH SITUASI PEMBELIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA GIANT SUPERMARKET CILACAP Wuri Agustanti Fakultas Ekonomi, Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Purworejo email: Wuri_agustanti@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif (quantitative). Adapun tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lingkup Penelitian Pada bab ini akan dibahas metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (2008), yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif menurut Ginting & Situmorang (2008), yaitu penelitian yang menghubungkan
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK
PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK ABSTRAK Clara Meirista Email: Clarameirista@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang kekuatan struktur usaha Indonesia. Usaha besar yang jumlahnya sedikit namun menguasai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu tempat atau organisasi yang melakukan
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu tempat atau organisasi yang melakukan kegiatan produksi untuk mengolah sumber-sumber ekonomi dalam menyediakan barang dan jasa dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), Jalan Sei Batanghari, Medan, Sumatera Utara. Waktu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini memberikan uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan dalam dunia usaha yang semakin cepat mengharuskan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan dalam dunia usaha yang semakin cepat mengharuskan perusahaan untuk merespon setiap perubahan yang terjadi di dalam segala bidang, baik produksi maupun jasa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri konveksi saat ini dianggap sebagai suatu lahan yang sangat menjanjikan bagi para pengusaha. Kini pakaian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Handphone merupakan salah satu alat komunikasi praktis yang sangat dibutuhkan oleh setiap konsumen. Saat ini hampir setiap orang memiliki handphone, mulai dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk yang besar akan membawa implikasi penting bagi. tersebut adalah kebutuhan pangan dalam jumlah besar untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk yang besar akan membawa implikasi penting bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia. Salah satu implikasi penting tersebut adalah kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Alfa, Indomaret, Makro, Carrefour, Giant, Hypermarket dan lainnya. Adanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perdagangan eceran (ritel) pada pasar moderen di Indonesia mengalami pertumbuhan dan persaingan pesat dengan masuknya perusahaan besar seperti Alfa, Indomaret,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian exsplanatori (exsplanatory
48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian exsplanatori (exsplanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (1995:5) penelitian ini merupakan penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jasa adalah tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli. Pada proses pengambilan keputusan biasanya konsumen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengambilan keputusan pada dasarnya merupakan proses pemecahan masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli organisasi melalui proses
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dimana tujuannya untuk menganalisa pengaruh variabel motivasi, persepsi, dan sikap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger. Data yang digunakann dalam penelitian ini adalah data primer,
BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian dan Obyek Penelitian Subyek dari penelitian ini adalah pengguna produk Eiger, sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger B. Jenis dan Sumber
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (keluarga), kebutuhan studi, pekerjaan, status ekonomi, status sosial, dan
10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Desa Manyarejo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Pemilihan lokasi didasarkan atas wilayah Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan analisis data yang berbentuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni pendekatan penelitian dengan menyajikan data-data yang bersifat deskriptif berupa gambaran penjelasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi pangan masyarakat berubah. Perubahan pola atau gaya hidup masyarakat yang sudah semakin
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan riset pemasaran (Malhotra, 2007). Desain penelitian memberikan prosedur untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian menurut Sugiyono (2012) adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) objek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, subjek atau kegiatan yang mempunyai variasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent), yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian akan dapat mempengaruhi kehidupan. mempengaruhi akan selera kepuasan terhadap suatu produk/jasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan perekonomian akan dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Peningkatan status sosial dan ekonomi masyarakat berakibat pada perubahan perilaku dan gaya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian ini dinyatakan dalam bentuk deskripsi responden penelitian, deskripsi variabel penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahkan menyebutkan bahwa pendidikan merupakan aset besar bagi masa depan suatu
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pesatnya perkembangan dunia saat ini berdampak pula pada bidang pendidikan. Pendidikan sudah menjadi kebutuhan pokok bagi setiap warga negara. Sebagian kalangan bahkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa penelitian asosiatif yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut tingkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah TOKO KU Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi Mahasiswa UMY B.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku (Nazir,
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas
Lebih terperinciBAB III. Metode Penelitian
BAB III Metode Penelitian A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek yang digunakan adalah kartu pra bayar IM3 Indosat. Subyek yang digunakan adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang beralamat,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan Pangeran Emir M. Noor No.4A Bandar Lampung mulai bulan Juli 2011. B. Jenis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research).
41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (2002), penelitian explanatory merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat menghasilkan laba sehingga dapat bertahan dan berkembang pesat. Oleh karena itu setiap perusahaan dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan harga, namun poduk juga harus unggul dalam hal kualitas. Konsumen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Dalam era globalisasi sekarang ini pemasaran berperan penting dalam menunjang keberhasilan suatu produk untuk diminati konsumen dan laku di pasaran, diperlukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kuantitatif. Menurut
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011: 7) jenis data penelitian kuantitatif berupa angka dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota
25 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/subyek Penelitian Obyek penelitian adalah variabel atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Gorontalo Kecamatan Kota Timur Kelurahaan Ipilo dan Heledulaa Utara selama 2 bulan yaitu bulan Mei sampai Juni tahun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah BPJS Kesehatan. Subjek penelitian ini adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning Yogyakarta. B. Jenis
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:147) statistik deskriptif adalah: Statistik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, yang dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di pikiran konsumen. Kekuatan merek terletak pada kemampuannya untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN. 3.. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Malang.Dilakukan di FE UIN Malang, untuk memudahkan peneliti mengambil sampel dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil menyebabkan daya beli
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil menyebabkan daya beli masyarakat menurun dan akibatnya konsumen lebih berorientasi pada harga. Orientasi konsumen pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. memiliki usaha kecil menengah yang berada di wilayah Kabupaten Sleman.
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penilitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang memiliki usaha kecil menengah yang berada di wilayah Kabupaten Sleman. B. Jenis Data Jenis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah data yang berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT TELKOM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi, termasuk jaringan internet. Sejalan dengan banyaknya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli di toko Elizabeth. Objek pada penelitian ini yaitu produk yang dijual pada toko Elizabeth
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2005;01), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, dan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.
45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yaitu dengan mengolah data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada UMKM yang bergerak dibidang usaha kuliner di Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian survey, dengan
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian survey, dengan pengambilan sampel pada populasi dengan menggunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
33 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, biasa juga ditambahkan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian
42 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dipilih oleh penulis adalah Deskriftif Assosiatif yang bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian merupakan suatu rencana untuk memilih jenis penelitian
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu rencana untuk memilih jenis penelitian apakah yang akan digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Jenis penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel dependen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern seperti sekarang ini, sarana transportasi telah menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern seperti sekarang ini, sarana transportasi telah menjadi bagian yang penting dari kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan transportasi merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih PT Meprofarm sebagai objek penelitian. PT Meprofarm adalah perusahaan yang
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya
23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian Kausal, yaitu hubungan sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1. Objek dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Menurut Umar (2003) objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendahuluan Bagian ini membahas jenis dan sumber data, kerangka sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, teknik pengujian dan pengukuran instrument penelitian,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang pernah
III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang pernah membeli atau menggunakan jasa PT JNE di kota Bandar Lampung. 3.2 Jenis Penelitian Jenis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
BAB III METODE PENELITIAN A. Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: 1. Variabel Bebas (Independen) Yaitu variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Adapun yang
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian explanatory. Penelitian explanatory bermaksud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan keputusan. Nasabah melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keputusan menunjukkan arti kesimpulan terbaik individu nasabah untuk melakukan keputusan. Nasabah melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai kesimpulan terbaik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. munculnya berbagai usaha retail di Indonesia tidaklah menjadi suatu fenomena yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini persaingan diantara perusahaan semakin hebat, munculnya berbagai usaha retail di Indonesia tidaklah menjadi suatu fenomena yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Padang Panjang dengan objek penelitian mahasiswa jurusan televisi dan film
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam rangka penulisan skripsi ini, penulis mengambil lokasi di Padang Panjang dengan objek penelitian mahasiswa jurusan televisi dan film dan fotografi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
54 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian 4.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di warung makan Sari Rasa Pak Ndut, Jalan Slamet Riyadi, Nomor 159, Kartasura, Sukoharjo Solo. Pengambilan data dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis terhadap hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang digerakkan oleh sumber daya manusia untuk mencapai suatu tujuan. Perbankan membutuhkan Sumber Daya Manusia
Lebih terperinciBAB III. Metode Penelitian
BAB III Metode Penelitian A. Objek / Subjek Peneletian Objek dalam penelitian ini adalah situs Traveloka, subjek adalah satu anggota dari sampel, sebagaimana elemen adalah satu anggota dari populasi (Sekaran,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian, lokasi dan waktu penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang menggabungkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah semua cabang Larissa Aesthetic Center. dan yang berlokasi di Galeria Mall.
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek 1. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian adalah semua cabang Larissa Aesthetic Center Yogyakarta, yang berlokasi di Jl. Magelang Km. 5, Jl. C. Simanjuntak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diperoleh di lokasi penelitian. Adapun jenis penelitian ini dikategorikan sebagai
42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data adalah bahan keterangan tentang sesuatu objek penelitian yang diperoleh di lokasi penelitian. Adapun jenis penelitian ini dikategorikan sebagai
Lebih terperinci