Afdol Rahmi 1, Dwi Fitri Puspa 2, Meihendri 3 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Afdol Rahmi 1, Dwi Fitri Puspa 2, Meihendri 3 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta"

Transkripsi

1 PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH (DPRD) (Studi Empiris Pada DPRD Provinsi Sumatera Barat) Afdol Rahmi 1, Dwi Fitri Puspa 2, Meihendri 3 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta afdolrahmi@gmail.com ABSTRACT This present study was intended to identify the impact of public accountability, transparency of public policy, and organizational commitment in the relationship between the knowledge of the regional legislative assembly on the regional financial control. The phenomenom on this study is concerning use of lapse funds BUDGETS so that fear or doubt that the reason for the low budget absorption, showed officials did not understand the rules. The data used in this research is the primary data using media questionnaire. The respondents of this study is DPRD Provinsi Sumatera Barat, with the rate of return the questionnaire by as much as 42. The analysis of the data used is test data quality, testing normality test, heteroskedastisitas test, and multicollinearity.hypothesis test using the coefficients of determination test (R 2 ), simple regression analysis, moderate regression analysis (MRA) test, partial test (t test), simultaneous test ( F test).the result of this study showed (1) knowledge about the council budget have significant impact on regional financial control, (2) public accountability does not give any influence to the relationship of knowledge about the council budget and regional financial control, (3) transparency of public policy does not give any influence to the relationship of knowledge about the council budget and regional financial control, (4) organizational commitment does not give any influence to the relationship of knowledge about the council budget and regional financial control. Keywords : Budget knowledge, Regional Financial Control, Public Accountability, Transparency of Public Policy, Organizational Commitment PENDAHULUAN Perjalanan sejarah penganggaran dalam pemerintahan Indonesia tidak bisa lepas dari perubahan aturan perundangundangan yang berlaku di Indonesia. Perkembangan politik dan sistem pemerintahan juga mempengaruhi perkembangan penganggaran karena terkait dengan perubahan pengelolaan keuangan Negara. Keuangan Negara tidak hanya berkaitan dengan keuangan pemerintahan pusat melainkan juga keuangan pemerintah daerah atau keuangan daerah. (Halim, 2012: 80) 1 Mahasiswa Akuntansi, Program S1, Jurusan Akuntansi, Universitas Bung Hatta Padang 2 Dosen Tetap, Jurusan Akuntansi, Universitas Bung Hatta Padang 3 Dosen Tetap, Jurusan Akuntansi, Universitas Bung Hatta Padang

2 Melakukan pengawasan keuangan daerah penting oleh DPRD, karena pengawasan bertujuan menjamin keserasian antara penyelenggaraan tugas pemerintah di daerah dan kelancaran penyelenggaraan pemerintah secara berdaya guna. Halim (2012: 37-38) mendefinisikan APBD sebagai rencana operasional keuangan pemda, yang berisikan rencana pengeluaran setinggi-tingginya untuk membiayai kegiatan dan proyek-proyek daerah selama satu tahun anggaran tertentu, dan rencana sumber-sumber penerimaan daerah untuk dapat menutupi pengeluaranpengeluaran yang dimaksud. Beberapa kasus cukup banyak terjadi pada tahun-tahun sebelumnya yang menyangkut penyimpangan penggunaan dana APBD sehingga ketakutan maupun keraguan yang menjadi alasan rendahnya serapan anggaran, menunjukkan pejabat tidak memahami aturan. Anggaran triliunan rupiah yang disepakati di awal tahun sangat minim digunakan. Fenomena ini merata terjadi di seluruh provinsi, termasuk Sumbar. Anggaran yang terserap lebih banyak digunakan untuk membayar gaji PNS dan anggaran rutin lainnya. ( Beberapa penelitian telah dilakukan sebelumnya tentang pengawasan keuangan daerah. Sudiarta, dkk (2014) melakukan penelitian analisis pengaruh terhadap pengawasan keuangan daerah dengan akuntabilitas publik, partisipasi masyarakat, dan transparansi kebijakan publik sebagai variabel pemoderating, hasil penelitian menunjukkan pengetahuan dewan tentang anggaran berpengaruh signifikan terhadap pengawasan keuangan daerah APBD dan akuntabilitas publik berpengaruh positif signifikan terhadap hubungan antara pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan keuangan daerah APBD, partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik berpengaruh positif signifikan terhadap hubungan antara pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan keuangan daerah APBD. Penelitian sebelumnya yang dilakukan Juliastuti (2013) yang berjudul pengaruh akuntabilitas publik, partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik terhadap hubungan pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan keuangan daerah, yang hasilnya menunjukkan bahwa pengetahuan dewan tentang anggaran berpengaruh signifikan terhadap pengawasan keuangan daerah, hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pengetahuan dewan tentang anggaran maka pengawasan keuangan 2

3 daerah semakin tinggi. Disamping itu, pengetahuan anggaran dengan akuntabilitas publik, partisipasi masyarakat, dan transparansi kebijakan publik tidak berpengaruh terhadap pengawasan keuangan daerah. Hasil penelitian Pramita dan Andriyani (2010) menunjukkan bahwa berpengaruh terhadap pengawasan dewan pada keuangan daerah (APBD). Interaksi antara dengan komitmen organisasi, akuntabilitas publik serta partisipasi masyarakat memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap pengawasan dewan pada keuangan daerah (APBD). Sedangkan transparansi kebijakan publik tidak berpengaruh positif signifikan terhadap pengawasan dewan pada keuangan daerah (APBD). Berdasarkan penjelasan pada uraian diatas, maka dapat rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Apakah pengetahuan dewan tentang anggaran berpengaruh signifikan terhadap pengawasan dewan pada keuangan daerah (APBD)? dan Apakah akuntabilitas publik, transparansi kebijakan publik, dan komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap hubungan antara dengan pengawasan dewan pada keuangan daerah (APBD)?. Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pengaruh pengetahuan dewan terhadap pengawasan dewan pada keuangan daerah (APBD). Serta pengaruh akuntabilitas publik, transparansi kebijakan publik, dan komitmen organisasi terhadap hubungan antara pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan dewan pada keuangan daerah (APBD). TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Agency Theory Menurut Ghulam (2012), hubungan keagenan adalah pendelegasian kewenangan kepada pihak yang lain (agen) dari satu pihak atau lebih (principal) agar dapat menjalankan tanggung jawab terhadap suatu entitas, termasuk untuk mengambil keputusan. Pada sektor publik, setiap pihak yang memiliki self-interest masing-masing yang diharapkan memperoleh pendelegasian terhadap wewenang tersebut. Pihak-pihak yang digambarkan pada hubungan ini ialah hubungan Legislatif-Eksekutif dan Masyarkat-Legislatif. Penetapan hubungan keagenan ini dapat menimbulkan kerugian maupun keuntungan bagi masing-masing pihak, kerugian dalam bentuk perilaku opportunistic dan keuntungan dalam bentuk efisiensi entitas agen. 3

4 Keuangan Daerah Semua hak dan kewajiban Negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dijadikan milik Negara berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut merupakan pengertian keuangan Negara yang terdapat dalam pasal 1 Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara. Sedangkan suatu rencana keuangan tahunan daerah yang disetujui oleh perwakilan rakyat daerah merupakan pengertian APBD dalam konteks UU Keuangan Negara pasal 1 ayat (8). (Utami dan Syofyan, 2013) Pengawasan Keuangan Daerah Agar perencanaan yang telah disusun dapat berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku, maka tindakan pengawasan perlu dilakukan. Proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar pemerintah daerah berjalan sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku merupakan pengertian dari pengawasan keuangan daerah yang terdapat dalam Keputusan Presiden Nomor 74 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Pasal 1 ayat (6). Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Seseorang akan mudah memecahkan suatu permasalahan yang dihadapinya sesuai dengan kedudukan anggota DPRD sebagai wakil rakyat jika memiliki pengetahuan yang cukup dalam bidang yang dihadapinya tersebut. Karena pengetahuan erat kaitannya dengan pendidikan dan pengalaman. (Sopanah dan Wahyudi, 2010) Akuntabilitas Publik Kewajiban bagi pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktifitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut merupakan pengertian akuntabilitas publik menurut Pangesti (2013). Transparansi Kebijakan Publik Transparansi kebijakan publik menyangkut aspirasi dan kepentingan masyarakat, terutama pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup masyarakat, sebab anggota masyarkat memiliki hak dan akses yang sama untuk mengetahui proses anggaran. Karena transparansi merupakan keterbukaan dalam proses penganggaran, penyusunan, dan pelaksanaan anggaran daerah. (Mardiasmo, 2002) 4

5 Komitmen Organisasi Karyawan yang menunjukkan sikap dan perilaku yang positif terhadap lembaganya memiliki jiwa untuk tetap membela organisasinya, berusaha meningkatkan prestasi, dan memiliki keyakinan yang pasti untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi adalah karyawan yang komit terhadap organisasinya. Karena komitmen merupakan sebuah sikap dan perilaku yang saling mendorong (reinforce) antara satu dengan yang lain. (Trisnaningsih, 2011) Pengembangan Hipotesis Hubungan Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Dengan Pengawasan Setiap anggota dewan harus memiliki pengetahuan yang cukup dalam hal konsepsi teknis penyelenggaraan pemerintahan dan kebijakan publik, karena DPRD harus mampu menggunakan hakhaknya secara tepat, melaksanakan tugas dan kewajibannya secara efektif serta menempatkan kedudukannya secara proporsional. (Coryanata, 2007) Dalam penelitian Pramita dan Andriyani (2010), dan penelitian yang dilakukan oleh Sudiarta, dkk (2014) membuktikan pengetahuan dewan tentang anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap pengawasan keuangan daerah (APBD). Sehingga dari beberapa penjelasan diatas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1: Pengetahuan dewan tentang anggaran berpengaruh positif terhadap pengawasan keuangan daerah (APBD) Hubungan Akuntabilitas Publik Terhadap Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran dengan Pengawasan Dalam penelitian Sudiarta, dkk (2014) akuntabilitas publik berpengaruh terhadap hubungan pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan keuangan daerah. Akuntabilitas publik dapat mendorong anggota dewan untuk meningkatkan pengawasan keuangan daerah, dan juga dapat memberikan peran kepada masyarakat untuk dapat mengetahui proses dan hasil pengawasan keuangan daerah. Penelitian yang dilakukan Pramita dan Andriyani (2010) membuktikan interaksi antara pengetahuan dewan tentang anggaran dan akuntabilitas publik berpengaruh secara signifikan terhadap pengawasan dewan pada keuangan daerah (APBD). Sedangkan penelitian yang dilakuakan oleh Juliastuti (2013), disimpulkan bahwa akuntabilitas publik tidak berpengaruh terhadap hubungan 5

6 . Berdasarkan penjelasan diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H2: Akuntabilitas publik berpengaruh signifikan terhadap hubungan antara pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan keuangan daerah (APBD) Hubungan Transparansi Kebijakan Publik Terhadap Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran dengan Pengawasan Hasil dari penelitian Utomo (2011) menyebutkan bahwa interaksi antara dan transparansi kebijakan publik berpengaruh signifikan terhadap pengawasan dewan pada keuangan daerah (APBD). Sama halnya penelitian yang dilakukan oleh Utami dan Syofyan (2013), transparansi kebijakan publik merupakan akses informasi bagi publik dan dapat menjadi penunjang kontrol masyarakat atas kinerja pemerintah ataupun unit-unit kerjanya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kusumawati (2014) mendapatkan hasil bahwa transparansi kebijakan publik tidak berpengaruh terhadap hubungan antara (APBD). Berdasarkan penjelasan diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H3: Transparansi kebijakan publik berpengaruh signifikan terhadap hubungan antara pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan keuangan daerah (APBD) Hubungan Komitmen Organisasi Terhadap Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran dengan Pengawasan Menurut Pramita dan Andriyani (2010) interaksi antara pengetahuan dewan tentang anggaran dan komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap pengawasan keuangan daerah (APBD). Dalam penelitian yang dilakukan Utomo (2011) menjelaskan bahwa tinggi rendahnya komitmen organisasi tidak mempengaruhi hubungan antara (APBD). Menurut Kusumawati (2014), dewan seharusnya memiliki komitmen yang tinggi terhadap lembaga legislatif tempatnya bekerja agar dewan tersebut akan lebih berusaha semaksimal mungkin untuk mensukseskan kinerjanya, khususnya dalam melakukan pengawasan pada keuangan 6

7 daerah. Berdasarkan penjelasan diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H4: Komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap hubungan antara pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan keuangan daerah (APBD) METODOLOGI PENELITIAN Populasi, Sampel, dan Sumber Data Populasi dalam penelitian ini adalah anggota dewan pada DPRD Provinsi Sumatera Barat untuk periode masa jabatan Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode population sampling yaitu pemilihan sampel dengan mengambil seluruh populasi yang ada yaitu sebanyak 54 anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, dengan menggunakan media kuesioner. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Dependen Pengawasan Kriteria Pengawasan keuangan daerah dalam penelitian ini adalah pengawasan yang dimulai dari tahap penyusunan anggaran, pengesahan anggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran (APBD). Variabel ini diukur dengan instrument Sopanah dan Wahyudi (2010). Kuesioner ini terdiri dari 15 pertanyaan menggunakan skala likert dengan skor 5= Sangat Setuju, 4= Setuju, 3= Tidak Tahu, 2= Tidak Setuju, 1= Sangat Tidak Setuju. Variabel Independen Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Yang dimaksud pengetahuan dewan tentang anggaran disini adalah kemampuan atau pengetahuan yang dimiliki anggota dewan untuk dapat mendeteksi pemborosan maupun kegagalan dari anggaran dalam pelaksanaannya. Variabel ini diukur dengan instrument Pramita dan Andriyani (2010). Kuesiner ini terdiri dari 11 pertanyaan menggunakan skala likert dengan skor 5= Sangat Setuju, 4= Setuju, 3= Tidak Tahu, 2= Tidak Setuju, 1= Sangat Tidak Setuju. Variabel Moderating Akuntabilitas Publik Akuntabilitas publik merupakan suatu kewajiban pihak pemegang amanah untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, serta mengungkapkan segala aktifitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah. (Pangesti, 2013) 7

8 Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabel akuntabilitas publik mengacu pada penelitian Sopanah dan Wahyudi (2010). Kuesioner ini terdiri dari 6 pertanyaan dengan skor skala likert 5= Sangat Setuju, 4= Setuju, 3= Tidak Tahu, 2= Tidak Setuju, 1= Sangat Tidak Setuju. Transparansi Kebijakan Publik Suatu prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk mendapatkan informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaan, serta hasil-hasil yang dicapai dalam penyelenggaraan pemerintahan merupakan pengertian tansparansi publik menurut Pramita dan Andriyani (2010). Variabel ini diukur dengan instrument Pramita dan Andriyani (2010). Kuesioner ini terdiri dari 5 pertanyaan dengan skor skala likert 5= Sangat Setuju, 4= Setuju, 3= Tidak Tahu, 2= Tidak Setuju, 1= Sangat Tidak Setuju. Komitmen Organisasi Komitmen organisasi merupakan suatu hubungan antara individu yang mempunyai keyakinan diri terhadap nilainilai tujuan organisasi kerja serta adanya kerelaan untuk menggunakan usahanya secara sungguh-sungguh demi kepentingan organisasi kerja. (Pramita dan Andriyani, 2010). Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabel komitmen organisasi mengacu pada penelitian Pramita dan Andriyani (2010). Kuesioner ini terdiri dari 6 pertanyaan dengan skor skala likert 5= Sangat Setuju, 4= Setuju, 3= Tidak Tahu, 2= Tidak Setuju, 1= Sangat Tidak Setuju. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengumpulan Data Data penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden yaitu anggota dewan yang aktif pada DPRD Provinsi Sumatera Barat. Kuesioner disebar sebanyak 54 rangkap dengan pengembalian sebanyak 42 rangkap atau 77,8%. Sedangkan yang dapat diolah sebanyak 40 rangkap atau 74,1%. Untuk lebih rincinya dapat dijelaskan pada tabel tingkat pengembalian kuesioner dibawah ini. Tabel Tingkat Pengembalian Kuesioner Keterangan Jumlah % Kuesioner yang dikirim Kuesioner tidak kembali 12 22,2 Kuesioner yang diterima 42 77,8 Kuesioner yang rusak 2 3,7 Kuesioner bisa diolah 40 74,1 Statistik Deskriptive Penelitian Dari jawaban responden maka dapat diperoleh gambaran umum dari data setiap 8

9 variabel yang diteliti, yang menyajikan gambaran mengenai jumlah responden, nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel Statistik Deskriptive Variabel N Min Max Mean Std. Deviasi X ,98 3,482 X ,50 2,038 X ,80 1,911 X ,40 2,036 Y ,32 3,504 Hasil Pengujian Kualitas Data Hasil Uji Validitas Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan uji Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan melihat nilai Kaiser Meyer Olkin Measure Of Sampling Adequency (KMO-MSA). Nilai batas >0,50 untuk dikatakan valid (Ghozali, 2011). Tabel Hasil Uji Validitas Variabel KMO-MSA Nilai Batas Ket. Y 0,508 0,50 Valid X1 0,527 0,50 Valid X2 0,643 0,50 Valid X3 0,609 0,50 Valid X4 0,744 0,50 Valid Berdasarkan pada tabel diatas, semua variabel memiliki nilai KMO-MSA diatas 0,50. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan kuesioner yang terdapat pada setiap variabel dinyatakan valid. Hasil Uji Reliabilitas Pengujian ini dilakukan dengan uji Cronbach Alpha. Item-item atau variabel yang telah valid dianggap memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai Cronbach Alpha tersebut berada diatas 0,60. (Ghozali, 2011). Tabel Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach Nilai Ket. Alpha Batas Y 0,661 0,60 Reliabel X1 0,758 0,60 Reliabel X2 0,745 0,60 Reliabel X3 0,672 0,60 Reliabel X4 0,755 0,60 Reliabel Berdasarkan pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yang terdapat dalam variabel-variabel memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi atau dapat dikatakan handal. Uji Asumsi Klasik Hasil Uju Normalitas Uji normalitas adalah uji yang mengukur normal atau tidaknya sebuah data, dapat dilihat dari nilai asymp sig (2 tailed) yang dihasilkan dalam pengujian yang harus > alpha 0,05 (Ghozali, 2011). 9

10 Tabel Hasil Uji Normalitas Variabel Asymp sig Nilai Ket. (2-tailed) Batas Y 0,400 0,05 Normal X1 0,897 0,05 Normal X2 0,377 0,05 Normal X3 0,398 0,05 Normal X4 0,468 0,05 Normal Berdasarkan pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini memiliki distribusi data normal. Hasil Uji Multikolinieritas Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Ada atau tidaknya masalah multikolinieritas antar variabel dalam model regresi dapat dilihat jika nilai Tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10 (Ghozali, 2011). Tabel Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Collinearity Statistic Tolerance VIF Ket. X1 0,900 1,111 Bebas Multikol X2 0,783 1,278 Bebas Multikol X3 0,670 1,492 Bebas Multikol X4 0,741 1,350 Bebas Multikol Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan model Glejser. Tidak terjadi masalah apabila nilai probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% (Ghozali, 2011). Tabel Hasil Uji Heterokedastisitas Variabel Sign Alpha Ket. X1 0,128 0,05 Bebas Heteros X2 0,526 0,05 Bebas Heteros X3 0,359 0,05 Bebas Heteros X4 0,859 0,05 Bebas Heteros Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadinya masalah heterokedastisitas pada pengujian penelitian ini. Pengujian Hipotesis Hasil Pengujian Hipotesis 1 Hipotesis pertama dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil mengenai hubungan pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan keuangan daerah (APBD). Pengujian ini menggunakan analisis regresi sederhana, dengan bantuan program SPSS. Tabel Hasil Uji Hipotesis 1 Model Unstandarized Coefficients Standarized Coefficient T Sig. B Std, E Beta Const. X

11 Berdasarkan pada tabel diatas, diperoleh nilai T hitung sebesar dengan probabilitas signifikannya kecil dari alpha 0.1. Nilai koefisien regresi diperoleh positif Hasil Pengujian Hipotesis 2 Hipotesis kedua dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan akuntabilitas publik terhadap pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan keuangan daerah (APBD). Uji regresi menggunakan metode Moderated Regression Analysis (MRA). Tabel Hasil Uji Hipotesis 2 Unstandarized Variabel Coefficient T Sig. B (Constant) X1 (PDTA) X2 (AktPb) X1X Berdasarkan tabel hasil pengujian hipotesis 2 diperoleh nilai T hitung sebesar dengan probabilitas signifikannya lebih besar dari alpha 0.1. Nilai koefisien regresi yang diperoleh Hasil Pengujian Hipotesis 3 Pengujian hipotesis ini bertujuan untuk mendapatkan hasil hubungan transparansi kebijakan publik terhadap (APBD). Pengujian ini menggunakan metode Moderated Regression Analysis (MRA) dengan bantuan program SPSS. Tabel Hasil Uji Hipotesis 3 Unstandarized Variabel Coefficient T Sig. B (Constant) X1 (PDTA) X3 (TKP) X1X Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai T hitung sebesar dengan probabilitasnya jauh lebih besar dari 0.1. Untuk nilai koefisien regresi yang didapat sebesar 0.09 Hasil Pengujian Hipotesis 4 Pengujian hipotesis ini bertujuan untuk mendapatkan hasil hipotesis tentang hubungan komitmen organisasi terhadap (APBD). Tabel Hasil Uji Hipotesis 4 Unstandarized Variabel Coefficients T Sig. B (Constant) X1 (PDTA) X4 (KO) X1X

12 Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai T hitung sebesar dengan probabilitasnya jauh lebih besar dari 0.1. untuk nilai koefisien regresi yang didapat sebesar Pembahasan Hasil Penelitian Hubungan Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Dengan Pengawasan Berdasarkan tabel hasil pengujian hipotesis pertama, diperoleh signifikannya sebesar < alpha nilai koefisien regresinya adalah positif sebesar Sehingga hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima, pengetahuan dewan tentang anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap pengawasan keuangan daerah (APBD). Hubungan Akuntabilitas Publik Terhadap Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran dengan Pengawasan Berdasarkan tabel hasil pengujian hipotesis kedua, diperoleh hasil nilai probabilitas signifikannya > 0.10 dengan nilai koefisien regresinya Sehingga pada hipotesis kedua ini akuntabilitas publik tidak berpengaruh terhadap hubungan pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan keuangan daerah (APBD). Hubungan Transparansi Kebijakan Publik Terhadap Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran dengan Pengawasan Berdasarkan tabel hasil pengujian hipotesis ketiga, diperoleh hasil nilai probabilitas signifikannya > 0.10 dengan nilai koefisien regresinya Sehingga pada hipotesis ketiga ini transparansi kebijakan publik tidak berpengaruh terhadap hubungan (APBD). Hubungan Komitmen Organisasi Terhadap Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran dengan Pengawasan Berdasrkan tabel hasil pengujian hipotesis keempat, diperoleh hasil nilai probabilitas signifikannya > 0.10 dengan nilai koefisien regresinya Sehingga pada hipotesis keempat ini komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap hubungan pengetahuan dewan tentang anggaran dengan pengawasan keuangan daerah (APBD). PENUTUP Kesimpulan Pengetahuan dewan tentang anggaran berpengaruh signifikan terhadap pengawasan keuangan daerah (APBD), 12

13 semakin tinggi pengetahuan dewan tentang anggaran maka semakin baik pula pengawasan keuangan daerah (APBD). Akuntabilitas publik tidak berpengaruh terhadap hubungan (APBD), tinggi rendahnya akuntabilitas publik tidak akan berpengaruh kepada (APBD). Transparansi kebijakan publik tidak berpengaruh terhadap hubungan (APBD). Komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap hubungan (APBD). Keterbatasan dan Saran Penelitian ini merupakan metode survey, menggunakan survey keusioner tanpa dilengkapi dengan wawancara atau pertanyaan lisan. Sebaiknya dalam mengumpulkan data, dilengkapi dengan menggunakan pertanyaan lisan. Dalam penelitian ini pengukuran untuk instrument diadopsi dari penelitian sebelumnya, pengukuran yang dikembangkan berbeda dengan bahasa yang aslinya, sehingga mungkin menyebabkan terjadinya perubahan dalam arti sebenarnya. Sebaiknya bahasa yang digunakan dalam pertanyaan dapat mudah dipahami oleh responden, tanpa menyimpang dari penelitian sebelumnya. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu DPRD, yaitu DPRD Provinsi Sumatera Barat jadi belum terlihat secara menyeluruh aspek pengawasan keuangan daerah. Sebaiknya untuk penelitan selanjutnya mencakup seluruh Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Sumatera Barat. Implikasi Penelitian Implikasi teoritis. Hasil penelitan ini memberikan implikasi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang sektor publik yang dapat berguna mengajarkan sistem yang digunakan dalam hal pengawasan dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam pengembangan penelitian berikutnya. Implikasi praktek. Hasil penelitian ini bagi anggota DPRD yang berfungsi sebagai pengawas keuangan daerah, seharusnya mengerti dan memahami akuntabilitas terbaru dalam menjalankan fungsinya. Pelaksanaan transparansi kebijakan publik harus terealisasi dengan baik sesuai dengan yang telah diwacanakan. Dan juga harus memilki komitmen 13

14 organisasi yang tinggi agar lebih berusaha semaksimal mungkin untuk mensukseskan kinerjanya. Daftar Pustaka Coryanata, Isma Akuntabilitas, Partisipasi Masyarakat, dan Tranparansi Kebijakan Publik Sebagai Pemoderating Hubungan Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran dan Pengawasan. Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 19 (edisi kelima). Semarang. Universitas Diponegoro. Ghulam, Rhumy Agency Theory dalam Sektor Publik di Indonesia. ewa/agency-theory-dalam-sektorpublik-di-indonesia-rhumy-ghulam. Halim, Abdul., Kusufi, Syam Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat. Juliastuti, Ayu Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat dan Transparansi Kebijakan Publik terhadap Hubungan Pengetahuan Dewan tentang Anggaran dengan Pengawasan Keuangan Daerah. Skripsi. Universitas Negeri Padang. Keputusan Presiden Nomor 74 Tahun 2001 Tentang Tata Cara Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Kusumawati, Eny Pengaruh Pengetahuan Dewan tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah. Seminar Nasional, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Mardiasmo Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit Andi. Pangesti, Agustina Analisis Pengetahuan Dewan Tentang Pengawasan Keuangan Daerah (APBD) dengan Menggunakan Variabel Moderating. Accounting Analysis Journal. Universitas Negeri Semarang. Pramita, Yulinda Devi., Andriyani, Lilik Determinasi Hubungan Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran dengan Pengawasan Dewan pada Keuangan Daerah (APBD). Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto. Sopanah., Wahyudi, Isa Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat dan Transparansi Kebijakan Publik terhadap Hubungan antara Pengetahuan Anggaran dengan Pengawasan. Sudiarta, dkk Analisis Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah dengan Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat dan Transparansi Kebijakan Publik sebagai Variabel Pemoderating. Jurnal Akuntansi, Vol 2, No 1. Universitas Pendidikan Ganesha. Trisnaningsih, Sri Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Dosen Akuntansi. Jurnal Akuntansi & Auditing, Vol 8, No 1, Hal:

15 Utami, Kurnia., Syofyan, Efrizal Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah dengan Variabel Pemoderasi Partisipasi Masyarakat dan Transparansi Kebijakan Publik. Jurnal WRA, Vol 1, No 1. Utomo, Hari Determinasi Hubungan Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Dengan Pengawasan Dewan Pada Keuangan Daerah (APBD). Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro Semarang Diakses 08 September

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD)

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD) DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD) (Studi Empiris pada DPRD Kabupaten Wonogiri) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan

Lebih terperinci

(Studi Kasus pada DPRD Se Eks Karesidenan Surakarta) NASKAH PUBLIKASI

(Studi Kasus pada DPRD Se Eks Karesidenan Surakarta) NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN VARIABEL PEMODERASI PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK (Studi Kasus pada DPRD Se Eks Karesidenan

Lebih terperinci

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD)

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD) DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD) (Studi Empiris pada DPRD Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH (APBD) DENGAN KOMITMEN

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH (APBD) DENGAN KOMITMEN PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH (APBD) DENGAN KOMITMEN ORGANISASI, AKUNTABILITAS, DAN PARTISIPASI MASYARAKAT SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. daftar pertanyaan tertulis kepada responden, dalam hal ini adalah seluruh

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. daftar pertanyaan tertulis kepada responden, dalam hal ini adalah seluruh BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Metode Pengumpulan data primer dari responden dilakukan dengan survei, yaitu dengan cara mengumpulkan data pokok (data primer) dari

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh: RIYA B

SKRIPSI. Disusun Oleh: RIYA B PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH (APBD) DENGAN VARIABEL MODERATOR AKUNTABILITAS, PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK (Studi Empiris Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Populasi yang dijadikan obyek penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Yogyakarta, Surakarta,

Lebih terperinci

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DAN KINERJA DEWAN TERHADAP PENGAWASAN APBD: PARTISIPASI MASYARAKAT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DAN KINERJA DEWAN TERHADAP PENGAWASAN APBD: PARTISIPASI MASYARAKAT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 12 No. 1, halaman: 60-71, Januari 2011 PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DAN KINERJA DEWAN TERHADAP PENGAWASAN APBD: PARTISIPASI MASYARAKAT SEBAGAI VARIABEL

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN AKUNTABILITAS PUBLIK, PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL PEMODERATING

Lebih terperinci

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH. (Studi Empiris Kota Salatiga Tahun )

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH. (Studi Empiris Kota Salatiga Tahun ) DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (Studi Empiris Kota Salatiga Tahun 2011-2012) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-Tugas dan

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH Oleh: Fladimir Edwin Mbon Pembimbing: Ch. Heni Kurniawan, S.E.,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Pelaksanaan dan Hasil Survei Penelitian ini menggunakan data primer yaitu kuisioner sebagai sumber data. Kuisioner dikirim ke masing masing responden disertai surat permohonan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI. (Studi empiris pada Dinas Kota Surakarta) PUBLIKASI ILMIAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI. (Studi empiris pada Dinas Kota Surakarta) PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI (Studi empiris pada Dinas Kota Surakarta) PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Accounting Analysis Journal

Accounting Analysis Journal AAJ 2 (1) (2013) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj ANALISIS PENGETAHUAN DEWAN TENTANG PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH (APBD) DENGAN MENGGUNAKAN VARIABEL MODERATING Agustina

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN 1 PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN Andrea Anggrianti Nuritomo Program Studi Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja Perangkat Daerah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Responden Penelitian Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 48 orang dan kuesioner disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45 kuesioner (respon

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi. Disusun oleh: ANDHIKA HERTAS P B

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi. Disusun oleh: ANDHIKA HERTAS P B PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAHAP KUALITAS AUDIT INSPEKTORAT KOTA SURAKARTA DAN JOGJAKARTA DALAM PENGAWASAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD)

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD) DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD) (Studi Empiris Pada DPRD Kabupaten Grobogan) NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: SATRYADI NUGROHO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peraturan perundang-undangan baik berupa Undang-Undang (UU) maupun

BAB I PENDAHULUAN. peraturan perundang-undangan baik berupa Undang-Undang (UU) maupun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam reformasi yang terjadi di Indonesia menghasilkan sebuah kebijakan otonomi daerah yang dikeluarkan melalui ketetapan MPR No. XV/MPR/1998, tentang penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, profesionalisme, dan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Semarang. Obyek dan lokasi penelitian ini adalah bank syariah yang ada di kota 3.2. Populasi dan Sampel A. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO Fella Ulvathunia Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Cilacap.

Lebih terperinci

PENGARUH PERTIMBANGAN PASAR KERJA, PENGAKUAN PROFESIONAL, PELATIHAN PROFESIONAL DAN PENGHARGAAN FINANSIAL TERHADAP PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN

PENGARUH PERTIMBANGAN PASAR KERJA, PENGAKUAN PROFESIONAL, PELATIHAN PROFESIONAL DAN PENGHARGAAN FINANSIAL TERHADAP PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PENGARUH PERTIMBANGAN PASAR KERJA, PENGAKUAN PROFESIONAL, PELATIHAN PROFESIONAL DAN PENGHARGAAN FINANSIAL TERHADAP PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN Afdhalas Saidi, Meihendri, Dandes Rifa Accounting Department,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS HASIL 1. Hasil Sampling Responden dalam hasil penelitian ini adalah wajib pajak badan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kembangan

Lebih terperinci

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, PARTISIPASI MASYARAKAT, TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK, DAN PENGETAHUAN DEWAN

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, PARTISIPASI MASYARAKAT, TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK, DAN PENGETAHUAN DEWAN PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, PARTISIPASI MASYARAKAT, TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK, DAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH (APBD) DI DPRD KABUPATEN KARANGANYAR NASKAH

Lebih terperinci

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris Pada RSUD RAA Soewondo Pati) NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

PENGALAMAN AUDIT SEBAGAI EKSPLANASI PERTIMBANGAN AUDITOR DENGAN MODERASI KREDIBILITAS KLIEN

PENGALAMAN AUDIT SEBAGAI EKSPLANASI PERTIMBANGAN AUDITOR DENGAN MODERASI KREDIBILITAS KLIEN ISSN : 2337-3067 E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 4.09 (2015) : 599-610 PENGALAMAN AUDIT SEBAGAI EKSPLANASI PERTIMBANGAN AUDITOR DENGAN MODERASI KREDIBILITAS KLIEN Made Edy Septian Santosa

Lebih terperinci

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial 1 Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia) Feisal Ananta Pertiwi Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian dapat berupa tempat atau lokasi dilaksanakannya penelitian. Penelitian dilaksanakan di Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen. Subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Deskripsi Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran dan penekanan anggaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dewan melainkan juga dipengaruhi latar belakang pendidikan dewan,

BAB I PENDAHULUAN. dewan melainkan juga dipengaruhi latar belakang pendidikan dewan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ternyata pengetahuan dewan tentang anggaran tidak hanya terbatas dari pendidikan pelatihan tentang keuangan daerah yang pernah diikuti anggota dewan melainkan juga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. daerah sebagai variabel independen dan kinerja pemerintah daerah sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. daerah sebagai variabel independen dan kinerja pemerintah daerah sebagai 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode survei. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hubungan kausal antara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari kuesioner berisi pernyataan-pernyataan yang mewakili variabel yang akan diukur, kemudian disebarkan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut : BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Hasil Jawaban Responden 4.1.1 Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Variabel kepatuhan wajib pajak memiliki tiga buah indikator yang dijelaskan terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Populasi merupakan seluruh obyek yang akan diteliti. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Populasi dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian Sebelum melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai hasil penelitian ini, terlebih dahulu akan dibahas mengenai gambaran umum

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta pada bulan Oktober 2016. Sasaran dari penelitian ini yaitu wajib pajak bumi dan bangunan di Kelurahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum responden Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Kampus Meruya Jakarta,

Lebih terperinci

dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi dari jurnal

dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi dari jurnal BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi dan Pengukuran Variabel Penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen yaitu kinerja manajerial dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Maret mewakili sebagai pusat kegiatan universitas. Pengumpulan data kuesioner

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Maret mewakili sebagai pusat kegiatan universitas. Pengumpulan data kuesioner digilib.uns.ac.id 46 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Data primer didapat dengan menyebar kuesioner kepada para pejabat di Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, dan Kantor Pusat Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT, TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK, AKUNTABILITAS PUBLIK DAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENYUSUNAN APBD

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT, TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK, AKUNTABILITAS PUBLIK DAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENYUSUNAN APBD PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT, TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK, AKUNTABILITAS PUBLIK DAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENYUSUNAN APBD (Studi Empiris Pada DPRD Kota Surakarta Jawa Tengah)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh manajer perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi,

Lebih terperinci

(Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas di Kota Surakarta)

(Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas di Kota Surakarta) PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, BUDAYA ORGANISASI, PENGENDALIAN AKUNTANSI, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Empiris pada Satuan Kerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. wilayah Semarang dan masih aktif sampai sekarang serta bersedia untuk mengisi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. wilayah Semarang dan masih aktif sampai sekarang serta bersedia untuk mengisi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Sampel penelitian ini adalah auditor yang bekerja di KAP yang berada di wilayah Semarang dan masih aktif sampai sekarang serta bersedia untuk mengisi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. DESKRIPSI DATA Penelitian ini menggunakan data primer yaitu berupa kuesioner dimana kuesioner yang disebar sebanyak 550 buah kuesioner virtual yang disebar melalui

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Yogyakarta)

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Yogyakarta) PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Yogyakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan

Lebih terperinci

PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH: KAJIAN DARI SUDUT PANDANG LATAR BELAKANG DAN PEMAHAMAN ANGGOTA DEWAN TERHADAP PERATURAN, KEBIJAKAN DAN PROSEDUR

PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH: KAJIAN DARI SUDUT PANDANG LATAR BELAKANG DAN PEMAHAMAN ANGGOTA DEWAN TERHADAP PERATURAN, KEBIJAKAN DAN PROSEDUR PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH: KAJIAN DARI SUDUT PANDANG LATAR BELAKANG DAN PEMAHAMAN ANGGOTA DEWAN TERHADAP PERATURAN, KEBIJAKAN DAN PROSEDUR Oleh: Apri Hilda 1, Dandes Rifa 1, Resti Yulistia Muslim 1 1

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Berdasarkan penyebaran data kepada auditor di Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta Barat jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 80

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur golongan besar dan menengah yang berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun

Lebih terperinci

Ni Made Ana Rosita [1], Nyoman Trisna Herawati [2], Ni Kadek Sinarwati [3].

Ni Made Ana Rosita [1], Nyoman Trisna Herawati [2], Ni Kadek Sinarwati [3]. PENGARUH LATAR BELAKANG ANGGOTA DEWAN DAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH (APBD) DENGAN VARIABEL MODERATING TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK (STUDI KASUS PADA KANTOR

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MUZAKKI MEMBAYAR ZAKAT, INFAQ DAN SEDEKAH (ZIS) MELALUI LEMBAGA AMIL ZAKAT DI YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MUZAKKI MEMBAYAR ZAKAT, INFAQ DAN SEDEKAH (ZIS) MELALUI LEMBAGA AMIL ZAKAT DI YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MUZAKKI MEMBAYAR ZAKAT, INFAQ DAN SEDEKAH (ZIS) MELALUI LEMBAGA AMIL ZAKAT DI YOGYAKARTA Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar

BAB III METODE PENELITIAN. di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh auditor fungsional yang bekerja di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PENGETAHUAN ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN APBD DENGAN TRANPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH PENGETAHUAN ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN APBD DENGAN TRANPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING PENGARUH PENGETAHUAN ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN APBD DENGAN TRANPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris di Propinsi Bengkulu) Oleh : Halimatusyadiah ABSTRACT This research

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Pada penelitian ini dilakukan analisis hasil pengumpulan data penelitian dari 34 provinsi di Indonesia. Data yang digunakan meliputi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah seluruh Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kecamatan Kasihan, Bantul. Sekolah Dasar (SD) tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dibagikan. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 130 kuesioner. Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dibagikan. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 130 kuesioner. Jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam Bab IV disajikan analisis terhadap data yang telah diperoleh selama pelaksanaan penelitian. Data yang terkumpul tersebut merupakan data

Lebih terperinci

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PENGENDALIAN AKUNTANSI DAN SISTEM PELAPORAN PADA AKUNTABILITAS KINERJA

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PENGENDALIAN AKUNTANSI DAN SISTEM PELAPORAN PADA AKUNTABILITAS KINERJA ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.3 (2015): 825-840 PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PENGENDALIAN AKUNTANSI DAN SISTEM PELAPORAN PADA AKUNTABILITAS KINERJA Ni Made Mega Cahyani

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. anggaran dengan budaya organisasi, gaya kepemimpinan, ketidakpastian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. anggaran dengan budaya organisasi, gaya kepemimpinan, ketidakpastian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian 1. Deskripsi penelitian Bab ini menjelaskan mengenai analisis data dari hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2015 yang berada

BAB III METODE PENELITIAN. pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2015 yang berada 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Penelitian 3.1.1 Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terletak di Jakarta. Responden yang

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sukabumi, objek penelitiannya

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sukabumi, objek penelitiannya BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sukabumi, objek penelitiannya yaitu pengetahuan anggota legislatif daerah tentang anggaran dan pengawasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Subyek penelitian menerangkan target populasi penelitian dan atau sampel penelitian yang relevan denga tujuan penelitian. Sedangkan obyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana, khususnya pada Program Studi Akuntansi tahun angkatan 2009

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar dalam

Lebih terperinci

PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Empiris Pada KPP Pratama Klaten) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian Data penelitian ini menggunakan data penelitian primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada Wajib Pajak yang terdaftar

Lebih terperinci

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan daerah secara ekonomis, efisien, efektif, transparan, dan. akuntabel (Pramita dan Andriyani, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. keuangan daerah secara ekonomis, efisien, efektif, transparan, dan. akuntabel (Pramita dan Andriyani, 2010). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Otonomi yang luas, nyata, bertanggungjawab membawa perubahan pada pola dan sistem pengawasan dan pemeriksaan. Perubahan pada pola pengawasan terkait dengan diberinya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Irma Novalia B

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Irma Novalia B NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu perusahaan yang bergerak di sektor jasa yaitu PT SIAPTEK. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2015 hingga

Lebih terperinci

Dan 52 responden yang telah memenuhi kriteria untuk diolah, dapat

Dan 52 responden yang telah memenuhi kriteria untuk diolah, dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Demografi Responden Dan 52 responden yang telah memenuhi kriteria untuk diolah, dapat dilihat ringkasan demografinya pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Data Demografi Responden

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU 44.594.02 JEPARA) PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah manajer hotel berbintang 3 dan 4. Hotel berbintang tiga dan empat telah menerapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada empat Perguruan Tinggi Swasta di wilayah Jakarta Barat. Penelitian ini diperoleh untuk memperoleh data yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara serta segala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara serta segala BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teori 2.1.1. Pengertian Keuangan Daerah Dalam Pasal 1 butir 1 Undang-undang no.17 tahun 2003 menyatakan bahwa Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban Negara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembaruan dan perubahan untuk menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan.

BAB I PENDAHULUAN. pembaruan dan perubahan untuk menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya reformasi itu merupakan bagian dari dinamika organisasi. Maksudnya, perkembangan yang terjadi akan menyebabkan tuntutan terhadap pembaruan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. monopoli dalam kegiatan ekonomi, serta kualitas pelayanan kepada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. monopoli dalam kegiatan ekonomi, serta kualitas pelayanan kepada masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia antara lain disebabkan oleh tatacara penyelenggaraan pemerintahan yang tidak dikelola dan diatur dengan baik. Akibatnya timbul

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Umum Responden dalam penelitian ini adalah Satuan Pengawas Internal (SPI) dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan Badan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. (Sugiyono, 2015)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. (Sugiyono, 2015) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif yang merupakan penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Objek penelitian yang digunakan adalah Kantor Pelayanan Pajak yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Objek penelitian ini sebagai wilayah penyebaran

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2008), Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu ditetapkan oleh

Lebih terperinci

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD DI KABUPATEN KLUNGKUNG

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD DI KABUPATEN KLUNGKUNG PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD DI KABUPATEN KLUNGKUNG 1 Ni Kadek Astini, 1 Ni Luh Gede Erni Sulindawati, 2

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS ANGGOTA DEWAN TERHADAP PENGAWASAN APBD DENGAN TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH KUALITAS ANGGOTA DEWAN TERHADAP PENGAWASAN APBD DENGAN TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING PENGARUH KUALITAS ANGGOTA DEWAN TERHADAP PENGAWASAN APBD DENGAN TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING Rosalina Pebrica Mayasari Universitas Tridinanti Palembang Abstract The purpose of

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nama awalnya Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng berdiri sejak tahun 1984.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nama awalnya Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng berdiri sejak tahun 1984. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa pengelolaan kebandarudaraan. PT. Angkasa Pura II (Persero)

Lebih terperinci

ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun )

ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun ) ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2013) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada proses penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran di pemerintah kabupaten/kota

Lebih terperinci