ASPEK PEMASARAN STRATEGI PEMASARAN BIO FARMA
|
|
- Glenna Utami Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 246 ASPEK PEMASARAN BIO FARMA MENJALANKAN STRATEGI DENGAN CARA MEMPERTAHANKAN PASAR YANG SUDAH ADA DAN MEMPERLUAS PASAR BARU UNTUK MENINGKATKAN PEMASARAN PRODUK STRATEGI PEMASARAN BIO FARMA Untuk mendukung pencapaian target penjualan, Bio Farma menjalankan strategi dengan cara mempertahankan pasar yang sudah ada dan memperluas pasar baru untuk meningkatkan pemasaran produk yang sudah dikenal maupun produk baru, membina dan membangun kemitraan yang lebih strategis melalui face to face meeting dengan customer sehingga dapat mengetahui secara langsung keinginan customer (customer oriented) dan kebutuhan pasar secara global, mengikuti tendertender vaksin yang diselenggarakan oleh suatu negara maupun organisasi internasional, serta melakukan registrasi produk baru secara selektif dengan terlebih dahulu melakukan evaluasi terhadap potensi pasar di negara tujuan ekspor. Strategi pemasaran yang dimaksud antara lain adalah sebagai berikut: 1. Penetrasi pasar (Market Penetration) untuk produk vaksin dewasa seperti vaksin Influenza, Hepatitis B dan yang lainnya). Di pasar domestik sektor swasta, Direktorat Pemasaran melakukan penetrasi pasar melalui aktivitas Geographical Marketing dan menawarkan program vaksinasi di berbagai instansi pemerintah/ swasta dalam negeri. 2. Pengembangan pasar (Market Development) di pasar Internasional dengan pengembangan pasar ke negara-negara anggota OIC (Organization of Islamic Conference) dan Amerika Latin melalui Pan American Health Organization (PAHO). 3. Pengembangan produk (Product Development) dengan mengembangkan produk branded seperti BIO Td, BIOSAT, BIOADS, BIOSAVE untuk masuk ke pasar sektor swasta dalam negeri. 4. Strategi media (Media Strategy) yang terpadu untuk meningkatkan awareness pelanggan terhadap perusahaan dan produk-produk yang ditawarkannya melalui berbagai media above the line, below the line dan through the line. Menghadapi permintaan di sektor/internasional yang lebih tinggi daripada produk yang tersedia, Bio Farma melakukan langkah-langkah strategis yaitu: 1. Merencanakan pembangunan fasilitas baru untuk menambah kapasitas produksi sekaligus proses pengemasannya. 2. Upaya lain yang dilakukan Bio Farma untuk mengakomodir kebutuhan customer adalah perpanjangan masa kadaluarsa (ED) untuk Vaksin Campak 10 ds dari semula 2 tahun menjadi 3 tahun, sehingga apabila ada penundaan campaign imunisasi di suatu negara, sisa umur vaksin (Residual Shelf Life) masih dapat diterima oleh negara tujuan ekspor serta meningkatkan batch size produksi vaksin polio. Untuk meningkatkan kinerja di sektor penjualan dalam negeri/domestik, dibutuhkan penyempurnaan dan penyesuaian business process yang memerlukan dukungan fasilitas dan sistem teknologi informasi yang terintegrasi. Perusahaan telah mengambil langkah strategis untuk mengatasinya yaitu dengan melakukan investasi pembuatan aplikasi CRM (Customer Relationship Management) sebagai bagian dari IT Masterplan serta membangun aplikasi integrated inventory stock dengan pihak distributor dalam negeri. Untuk meningkatkan kinerja di sektor penjualan dalam negeri/domestik, Perusahaan mengambil langkah strategis melakukan investasi pembuatan aplikasi CRM (Customer Relationship Management) sebagai bagian dari IT Masterplan. BIO FARMA TAHUNAN
2 TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL KEUANGAN 247 Produk Bersih Per Segmen/Sektor Usaha (Dalam Juta Rupiah) Kelompok Sektor Pemerintah Sektor Swasta Sektor Ekspor Bio Farma Klinik & Imunisasi Total Bersih Kenaikan/ 2015/ / /4 6/ ,41 (9,39) (70.574) ,74 3, (23,69) (30,28) ( ) ( ) (3.635) (1,29) (20,66) (30.159) ( ) Realisasi Sektor Pemerintah Tahun 1. Dibandingkan dengan tahun mencapai 9,39% atau lebih rendah dari anggarannya senilai Rp70,57 miliar terutama karena stok vaksin Pentabio 5 ds di daerah masih banyak dari pembelian pemerintah tahun 2015 sehingga untuk tahun pemerintah menurunkan pembeliannya menjadi 76,32% dari yang dianggarkan atau turun senilai Rp57,48 miliar meskipun terdapat penjualan vaksin Td 10 ds dan vaksin campak 10 ds masingmasing mencapai 220,88% dan 131,34% atau diatas anggaran meningkat senilai Rp27,20 miliar dan Rp20,09 miliar. 2. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu terdapat kenaikan sebesar 19,41% atau senilai Rp110,76 miliar, karena adanya penjualan vaksin bopv 10 ds senilai Rp53,47 miliar yang merupakan realisasi atas eradikasi polio tipe 2 dari WHO mulai tanggal 1 Mei dan karena adanya penjualan vaksin IPV senilai Rp64,37 miliar yang mana pada tahun 2015 tidak terdapat penjualan vaksin tersebut, meskipun terdapat penurunan penjualan vaksin Pentabio 5 ds sebesar 23,53% atau turun senilai Rp56,99 miliar sebagai akibat dari stok vaksin Pentabio 5 ds di daerah masih banyak dari pembelian pemerintah tahun 2015 sehingga untuk tahun pemerintah menurunkan pembeliannya. Realisasi Sektor Swasta Tahun 3. Dibandingkan dengan tahun mencapai 103,52% atau melampaui anggaran senilai Rp13,12 miliar terutama karena penjualan vaksin Meningitis mencapai 218,23% atau melampaui anggaran senilai Rp118,23 miliar meskipun terdapat penjualan beberapa produk dibawah anggaran, yaitu BIOSAT 1.5 dan PPD 2 TU masing masing hanya mencapai 75,69% dan 19,00% atau dibawah anggaran senilai Rp13,83 miliar dan Rp46,54 miliar. 4. Dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 naik sebesar 176,74% atau senilai Rp246,53 miliar, terutama karena adanya penjualan vaksin Meningitis dan HPV masing-masing senilai Rp218,23 miliar dan Rp22,80 miliar yang mana pada tahun 2015 tidak terdapat penjualan vaksin tersebut. Realisasi Ekspor Tahun 1. Dibandingkan dengan tahun, penjualan ekspor dalam mata uang rupiah mencapai 30,28% atau bila dalam mata uang valas USD mencapai 73,90%, bila dalam nominal dibawah anggaran senilai Rp542,10 miliar atau USD 33,62 juta. Pencapaian penjualan ekspor dibawah anggaran terutama karena adanya eradikasi polio tipe 2dari WHO mulai tanggal 1 BIO FARMA TAHUNAN
3 248 Mei sehingga penjualan bulk polio dan vaksin topv 20 ds masing-masing hanya mencapai 63,31% dan 73,22% atau dibawah anggaran senilai Rp430,60 miliar dan Rp28,12 miliar dan pencapaian penjualan ekspor vaksin campak 10 ds hanya mencapai 55,65% atau dibawah anggaran senilai Rp31,53 miliar serta tidak terealisasinya rencana penjualan vaksin Pentabio 10 ds senilai Rp15,64 miliar dan Rp33,36 miliar karena tidak berhasil mendapatkan kontrak dari Unicef. 2. Dibandingkan dengan realisasi tahun 2015, penjualan ekspor dalam mata uang rupiah turun sebesar 23,69% dan bila dalam mata uang valas USD turun sebesar 21,70%, bila dalam nominal turun senilai Rp387,45 miliar atau USD 26,38 juta; penjualan ekspor tersebut terutama karena adanya eradikasi polio tipe 2 dari WHO mulai tanggal 1 Mei sehingga penjualan bulk polio, vaksin topv 10 ds dan topv 20 ds masing-masing turun 31,99%, 99,64% dan 38,63% atau senilai Rp349,39 miliar, Rp37,21 miliar dan Rp48,40 miliar meskipun terdapat peningkatan penjualan vaksin bopv 20 ds sebesar 50,41% atau senilai Rp76,56 miliar. Rekapitulasi Produk Perusahaan Tahun Pencapaian penjualan bersih perusahaan tahun mencapai 79,34% dari tahun dan hampir sama dengan realisasi tahun (Dalam Juta Rupiah) Kelompok / / /1 3/ Vaksin Bakteri ,54 22, Vaksin Virus (15,77) (22,9) ( ) ( ) Vaksin Kombinasi Sera & Diagnostika Bio Farma Klinik & Imunisasi Produk Partnership Trading Parnership (20,8) (32,22) (52.710) (95.405) (7,43) (44,79) (5.993) (60.597) (100,00) - (3.635) (4,27) (17,88) ( ) ( ) - Dikurangi: Potongan Produk Bersih Barang Dagang Dikurangi: Potongan (15.063) - (22.339) 48,3 - (7.276) (22.339) (4,61) (18,7) ( ) ( ) , (486) - (165) (65,99) BIO FARMA TAHUNAN
4 TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL KEUANGAN 249 ASPEK PEMASARAN Kelompok / / /1 3/ Bersih Barang Dagangan Jasa Dikurangi: Potongan Jasa Bersih Anak Perusahaan Produk, Barang Dagangan dan Jasa ,60 (51,42) (93.275) ,98 37, (320) ,57 - (320) (320) ,41 29, , (1,29) (20,66) (30.159) ( ) Realisasi penjualan bersih dibandingkan dengan tahun hanya mencapai 79,34%,terutama karena 1. Vaksin Virus realisasi penjualannya mencapai 77,10% atau dibawah anggaran senilai Rp426,57 miliar, hal tersebut karena adanya program switching topv ke bopv atau eradikasi polio tipe 2 dari WHO mulai tanggal 1 Mei sehingga penjualan bulk polio dan vaksin topv 20 ds masing masing hanya mencapai 63,31% dan 88,89% atau masing masing dibawah anggaran senilai Rp430,59 miliar dan Rp16,16 miliar. 2. Vaksin Kombinasi realisasi penjualannya mencapai 67,78% atau dibawah anggaran senilai Rp95,41 miliar, hal tersebut karena stok vaksin Pentabio 5 ds di daerah masih banyak dari pembelian pemerintah tahun 2015 sehingga untuk tahun pemerintah menurunkan pembeliannya menjadi 72,63% dari yang dianggarkan atau turun senilai Rp70,74 miliar serta tidak terealisasinya penjualan vaksin Pentabio 10 ds ke Unicef karena tidak berhasil mendapatkan kontrak dari yang dianggarkan senilai Rp33,36 miliar. 3. Serum dan Diagnostika realisasi penjualannya mencapai 55,21% atau dibawah anggaran senilai Rp60,59 miliar terutama karena rendahnya penjualan PPD 2 TU dan BIOSAT1.5 masing masing mencapai 19,00% dan 75,69% atau dibawah anggaran senilai Rp46,54 miliar dan Rp13,83 miliar karena stok produk PPD 2 TU dunia sangat terbatas serta kapasitas produksi serum untuk BIOSAT 1.5 masih rendah dibandingkan dengan kebutuhan pasar. 4. Barang dagangan dan jasa realisasi penjualannya mencapai 50,37% atau dibawah anggaran senilai Rp92,06 miliar hal tersebut terutama karena pencapaian penjualan produk barang dagangan IPV hanya sebesar 18,75% atau dibawah anggaran senilai Rp18,38 miliar dan terdapat vaksin Varicella yang tidak terealisasi penjualannya dari yang dianggarkan sebesar Rp70,00 miliar. 5. Vaksin Bakteri realisasi penjualannya mencapai 122,37% atau bila dalam nominal diatas anggaran senilai Rp97,41 miliar hal tersebut terutama karena penjualan produk vaksin Meningitis yang mencapai 218,23% dari anggarannya atau bila dalam nominal lebih tinggi senilai Rp118,23 miliar dari anggarannya. BIO FARMA TAHUNAN
5 250 Realisasi penjualan bersih tahun hampir sama dengan realisasi tahun 2015 dengan komposisi penjualan per kelompok. 1. Vaksin Bakteri realisasi penjualannya naik 74,54% atau senilai Rp227,58 miliar terutama karena adanya penjualan produk vaksin Meningitis senilai Rp218,23 miliar yang mana pada tahun 2015 tidak terdapat penjualan produk tersebut. 2. Produk barang dagangan dan jasa realisasi penjualannya naik 473,48% atau senilai Rp77,15 miliar terutama karena adanya penjualan vaksin IPV dan HPV masing masing senilai Rp18,38 miliar Rp22,80 miliar yang mana pada tahun 2015 tidak terdapat penjualan produk tersebut. 3. Vaksin Virus realisasi penjualannya turun 15,77% atau senilai Rp268,91 miliar karena adanya eradikasi polio tipe 2 dari WHO mulai tanggal 1 Mei sehingga penjualan bulk polio dan vaksin topv 10 ds masing-masing turun 31,99% dan 99,07% atau senilai Rp349,39 miliar dan Rp87,79 miliar, meskipun untuk vaksin topv tersebut terdapat switching ke produk bopv 10 ds senilai Rp59,93 miliar dan bopv 20 ds meningkat sebesar 50,41% atau senilai Rp76,56 miliar; disamping itu terdapat peningkatan penjualan vaksin Hepatitis B Bayi sebesar 52,98% atau senilai Rp33,35 miliar. 4. Vaksin Kombinasi realisasi penjualannya turun 20,80% atau senilai Rp52,71 miliar terutama karena stok vaksin Pentabio 5 ds di daerah masih banyak dari pembelian pemerintah tahun 2015 sehingga untuk tahun pemerintah menurunkan pembeliannya sebesar 24,96% atau turun senilai Rp62,44 miliar. 5. Serum dan Diagnostika realisasi penjualannya turun 7,43% atau senilai Rp5,99 miliar terutama karena penurunan penjualan Serum ABU dan PPD 2 TU masing-masing sebesar 21,53% dan 13,03% atau senilai Rp4,97 miliar dan Rp1,64 miliar. PANGSA PASAR BIO FARMA MELAYANI KEBUTUHAN PASAR SEKTOR DOMESTIK DAN GLOBAL Pasar Dalam Negeri 1. Sektor Pemerintah, yaitu melayani kebutuhan Pemerintah untuk program imunisasi dasar/ reguler di Indoenesia yaitu vaksin BCG, DT, TT, Polio, Campak, Hepatitis B, Td dan DTP-HB-Hib (pentabio); 2. Pasar swasta nasional, yaitu melayani distributor dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan vaksin diluar program imunisasi rutin Pemerintah yaitu vaksin BCG, BioTd, BioTT, FluBio, Campak, Polio, Hepatitis B, PentaBio, anti sera (BioSAT, BioADS, BioSAVE, ABU II (Australia)) dan PPD 2 TU; Pasar Luar Negeri/Internasional Pasar internasional, terutama untuk melayani kebutuhan UNICEF dan negara lain yang telah melakukan kerjasama bilateral. Vaksin yang digunakan merupakan vaksin yang telah memenuhi prakualifikasi WHO baik dalam bentuk produk jadi maupun bulk Pasar Luar Negeri Terdiri Dari 2 Sektor 1. Sektor Ekspor Institusi: Suplai vaksin melalui institusi seperti Badan Kesehatan Dunia - World Health Organization (WHO), UNICEF, PAHO untuk memenuhi kebutuhan vaksin bagi negara-negara berkembang untuk program imunisasi. 2. Sektor Ekspor Umum: Suplai vaksin secara bilateral ke negara-negara tujuan ekspor secara, business to business, business to government atau kerjasama dengan International atau local partner yang telah ditunjuk. Vaksin yang digunakan merupakan vaksin yang telah memenuhi prakualifikasi WHO baik dalam bentuk produk jadi maupun bulk. BIO FARMA TAHUNAN
6 TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL KEUANGAN 251 ASPEK PEMASARAN Vaksin yang telah memenuhi prakualifikasi WHO baik dalam bentuk produk jadi maupun bulk, yaitu Vaksin topv (vial 20 dosis), Vaksin topv (vial 10 dosis), Vaksin Campak (vial 10 dosis), Vaksin TT (Vial 10 dosis), Vaksin TT (Vial 20 dosis), Vaksin DT (Vial 10 dosis), Vaksin DTP (whole cell) (vial 10 dosis), Vaksin TT (Uniject 1 Dosis), Vaksin Hepatitis B (Uniject 1 dosis), Vaksin DTP (whole cell) Hep B (5µg) (vial 5 dosis), Vaksin DTP (whole cell) HepB (10µg) (vial 10 dosis), Vaksin Campak (vial 20 dosis), Vaksin mopv tipe 1 (vial 20 dosis), Vaksin bopv tipe 1 & 3 (vial 20 dosis), Vaksin Td (untuk dewasa) (vial 10 dosis), Vaksin DTP (whole cell)-hepb-hib (vial 5 dosis), Vaksin DTP (whole cell)-hepb-hib (vial 10 dosis). Realisasi Program Kerja Bidang Pemasaran Program Kerja Bidang Pemasaran yang sudah Dilaksanakan Tahun Pemasaran Dalam Negeri 1. Menerbitkan ketetapan harga Harga Jual Produk (HJP) untuk Distributor tahun, Harga Netto Apotik (HNA) dan Harga Eceran Tertinggi (HET). 2. Realisasi Kontrak Distributorship tahun 3. Menerbitkan surat ke Distributor perihal info penggantian dan penarikan vaksin TOPV ke BOPV serta mekanisme penarikannya pada tanggal 23 Maret. 4. Melakukan penandatanganan kontrak perjanjian jual beli vaksin tahun antara PT Bio Farma (Persero) dengan Pemerintah, tanggal 10 Februari. 5. Melakukan penagihan tahap I, II, III vaksin reguler tahun, penagihan pengadaan vaksin DPT HB Hib, vaksin IPV serta vaksin IPV. 6. Melaksanakan penandatangan kontrak pengadaan vaksin Reguler untuk vaksin Hepatitis B, vaksin BCG 20 ds, vaksin topv 20 ds, vaksin DT 10 ds, vaksin Campak 10 ds, vaksin bopv 10 ds, vaksin DPTHBHib 5 ds, vaksin Td 10 ds, vaksin IPV 5 ds dan 10 ds. 7. Melakukan pengiriman produk vaksin dan bulk untuk sektor pemerintah, swasta dan ekspor sebanyak kali pengiriman, termasuk pengiriman sample ke beberapa negara. 8. Mengadakan kontrak kerjasama dengan Rumah Sakit dalam rangka memasukkan produk Bio Farma ke dalam formulariumnya. 9. Mengikuti Pengadaan DOT periode tahun Mengajukan permohonan ke pihak BPJS kesehatan untuk masuknya Vaksin Hepatitis B dewasa kedalam sistem e katalog. 11. Melakukan sosialisasi vaksin palsu pada seluruh distributor dan seluruh penyelenggara fasilitas kesehatan (dokter, rumah sakit dan klinik). 12. Melakukan proses kontrak kerjasama dengan beberapa instansi lainya. Pemasaran Luar Negeri dan Pengembangan Bisnis 1. Melakukan registrasi produk tahap awal dan registrasi variasi. 2. Melakukan perpanjangan registrasi 3. Mengikuti tender di luar negeri 4. Menerima kunjungan Customer/Agen penjualan ekspor, 5. Melakukan penyusunan dan koordinasi agreement, 6. Melakukan pengiriman vaksin ke negara tujuan ekspor. Regulatory Affair dan Pemasaran 1. Membuat Desain materi iklan corporate dan produk pada 12 media massa. 2. Pemasangan logo (brand) Bio Farma pada 115 media/kegiatan. 3. Mendistribusikan promotion kit ke berbagai perusahaan, Dinas/instansi /lembaga pemerintahan, perguruan tinggi dan berbagai organisasi baik intern maupun ekstern serta pada berbagai pameran, sebanyak tempat/ kegiatan. 4. Mengikuti berbagai pameran/symposium/open table sebanyak 37 kali. BIO FARMA TAHUNAN
7 Melakukan registrasi ekspor yang terdiri dari registrasi baru, registrasi ulang dan registrasi variasi sebanyak 30 kali. 6. Melakukan registrasi ke BPOM untuk produk impor sebanyak 61 kali dan untuk produk lokal sebanyak 55 kali. 7. Melakukan analisa potensi dan peluang pasar untuk produk Ranibizumab, Flubio Anak, Flubio Quadrivalent, Trastuzumab, Blood Product dan vaksin EV Melakukan analisa pengadaan vaksin Meningitis conjugate & MR, vaksin Meningitis polisakarida dan TB PPD. 9. Membuat desain kemasan vaksin Hepatitis B 5 ml, vaksin bopv 10 dan 20 ds, Vaksin campak 10 dan 20 ds, vaksin Meningokokus Menivax ACYW, vaksin Flubio, Label Uji Klinis ViDT Typhoid Conjugate Vaccine, Leaflet Td 10 dosis, Bio PPD 1 ml, vaksin TT uniject, Ulinastatin (BIOSTATIN) dan BIOADS 5000UI. Klinik dan imunisasi Kegiatan Unit Bisnis Klinik dan Imunisasi yang dilakukan pada tahun 1. Melakukan pelayanan jasa klinik kesehatan, vaksinasi, pelayanan pemeriksaan laboratorium klinik dan mikrobiologi industri, penunjang medis non lab dan pelayanan apotik dengan memperhatikan aspek mutu, lingkungan dan K3. 2. Dalam rangka spin off Unit Bisnis Klinik dan Imunisasi menjadi Anak Perusahaan sudah dibuat kajian komprehensif yang didalamnya termasuk aspek operasional, finansial dan legal yang sudah dibahas dengan Komite Audit, Komite RPG, Dewan Komisaris dan Kementerian BUMN tetapi sampai dengan akhir tahun belum ada keputusan dari Pemegang Saham. BIO FARMA TAHUNAN
NAMA PERUSAHAAN BERKEDUDUKAN PEMBENTUKAN AKTA PENDIRIAN MODAL DASAR MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM BIDANG USAHA
NAMA DAN AL AMAT LENGKAP PERUSAHAAN NAMA DAN ALAMAT LENGKAP PERUSAHAAN NAMA PERUSAHAAN PT Bio Farma (Persero). BERKEDUDUKAN Bandung. PEMBENTUKAN 6 Agustus 1890. AKTA PENDIRIAN Keputusan Menteri Kehakiman
Lebih terperinciDirektur Perencanaan & Pengembangan Divisi Surveilans & Uji Klinis Divisi Penelitian Divisi Pengembangan Produk
Penelitian dan Pengembangan Bio Farma memiliki perhatian khusus terhadap kegiatan Penelitian dan Pengembangan sebagai usaha untuk peningkatan core bisnis perusahaan. Dalam mendukung kegiatan Penelitian
Lebih terperincidr. Mei Neni Sitaresmi, PhD, SpA(K)
dr. Mei Neni Sitaresmi, PhD, SpA(K) Divisi Tumbuh kembang Anak-Pedsos, FK UGM- RS DR. Sardjito, Yogyakarta Email : meisitaresmi@gmail.com Organisasi: Ketua KOMDA KIPI DIY Satgas Imunisasi, IDAI UKK TB-Pedsos
Lebih terperinciREKOMENDASI No.: 013/Rek/PP IDAI/IV/2016 Penggantian Vaksin Saat Kelangkaan Vaksin
REKOMENDASI No.: 013/Rek/PP IDAI/IV/2016 Penggantian Vaksin Saat Kelangkaan Vaksin Vaksin DTP acellular dan vaksin influenza dalam beberapa bulan terakhir langka di pasaran karena berbagai alasan, antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Men sana in corpore sano, adalah sebuah kalimat dalam bahasa Latin yang artinya Didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Jika dalam jiwa seseorang
Lebih terperinciDINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG
DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG UPT PUSKESMAS PANUNGGANGAN Jl. Kyai Maja No. 2 Panunggangan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang Telp. (021) 22353600 KERANGKA ACUAN KEGIATAN IMUNISASI PUSKESMAS PANUNGGANGAN
Lebih terperinci2016 PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis dewasa ini berkembang sangatlah pesat, terutama dalam industri layanan kesehatan. Industri layanan kesehatan sedikitnya memiliki
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. Bio Farma adalah satu-satunya
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT Bio Farma (Persero) PT Bio Farma (Persero) adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. Bio Farma adalah satu-satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Polio merupakan (keluarga Picornaviridae), sering disingkat sebagai "Polio" adalah virus yang paling ditakuti abad ke-20 di dunia yang menghasilkan permulaan program
Lebih terperinciIMUNISASI SWIM 2017 FK UII Sabtu, 14 Oktober 2017
IMUNISASI Dr. dr. Fx. Wikan Indrarto, SpA SWIM 2017 FK UII (Simposium & Workshop Imunisasi) Sabtu, 14 Oktober 2017 Di Hotel Eastparc Jl. Laksda Adisucipto Km. 6,5, Yogyakarta IMUNISASI Cara meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi kesehatan berperan penting dalam pembangunan ekonomi. Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi kesehatan berperan penting dalam pembangunan ekonomi. Pada tingkat mikro, yaitu pada tingkat individual dan keluarga, kesehatan adalah dasar bagi produktivitas
Lebih terperinciPEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM KIA DI UNIT PELAKSANA TEKNIS INDUSTRI GRESIK
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM KIA DI UNIT PELAKSANA TEKNIS INDUSTRI GRESIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ) merupakan salah satu prioritas utama pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang ada sekarang ini telah memungkinkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan teknologi yang ada sekarang ini telah memungkinkan pengembangan produk baru bisa berlangsung dengan cepat. Kompetisi di pasar menjadi sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk baru bisa berlangsung dengan cepat. Kompetisi di pasar menjadi sangat ketat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan teknologi yang ada saat ini telah memungkinkan pengembangan produk baru bisa berlangsung dengan cepat. Kompetisi di pasar menjadi sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Data World Health Organization (2012) menunjukkan bahwa dua miliar orang di seluruh dunia telah terinfeksi virus Hepatitis B dan sekitar 600.000 orang meninggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi Informasi (TI) yang berkembang sangat cepat telah memasuki hampir semua bidang kehidupan, salah satunya dalam dunia bisnis. Penerapan TI dalam dunia bisnis
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Salah satu faktor kunci dari keberhasilan suatu bisnis dan merupakan inti
19 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Salah satu faktor kunci dari keberhasilan suatu bisnis dan merupakan inti dari suatu akifitas bisnis adalah pemasaran. Pemasaran
Lebih terperinciPELAYANAN IMUNISASI PANDUAN BAB I DEFINISI BAB II
PELAYANAN IMUNISASI No. Kode : Terbitan : No. Revisi : PEMERINTAH KAB. BANJARNEGARA PANDUAN Tgl. : MulaiBerlaku Halaman : / Tanda tangan UPT PUSKESMAS PURWAREJA KLAMPOK 1 Ditetapkan oleh : Kepala Puskesmas
Lebih terperinciPRESS RELEASE PAPARAN PUBLIK 2015 PT KMI WIRE AND CABLE Tbk 11 AGUSTUS 2015
PRESS RELEASE PAPARAN PUBLIK 2015 PT KMI WIRE AND CABLE Tbk 11 AGUSTUS 2015 PENJUALAN TAHUN 2014 Pada tahun 2014 Perusahaan membukukan penjualan sebesar Rp. 2.384 milyar, turun sebesar 7% dari penjualan
Lebih terperinciSistem Penelusuran Produk Diberikan pada acara GS1 member gathering 2016 Jakarta, 16 November 2016
Sistem Penelusuran Produk Diberikan pada acara GS1 member gathering 2016 Jakarta, 16 November 2016 Yudha Bramanti, M.Si Head of Packaging Department PT BIO FARMA (PERSERO) Bio Farma s Overview Institute
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.966, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Imunisasi. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kerja Praktek dilaksanakan karena diambilnya mata kuliah kerja praktek
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Kerja Praktek dilaksanakan karena diambilnya mata kuliah kerja praktek pada jurusan Program Studi Manajemen Program Strata I Universitas Komputer Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia ikut andil pembangunan kesehatan dalam rangka merealisasikan tercapainya Millenium Development Goals (MDGs). Salah satunya adalah Agenda ke 4 MDGs (Menurunkan
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEKAN IMUNISASI NASIONAL POLIO TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016
1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEKAN IMUNISASI NASIONAL POLIO TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 TANGGAL 8 MARET 2016 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamualaikum
Lebih terperinciPengesahan Akta Pendirian Perusahaan dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 16 Juli 2002 No. 57 Tambahan No.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT Bio Farma PT Bio Farma adalah perusahaan vaksin dalam negeri yang memiliki kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
Lebih terperinciBAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA
BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan
Lebih terperinciLampiran 1. Jadwal Penelitian. Bulan Maret April Mei Juni Juli
66 Lampiran 1. Jadwal Penelitian Jenis kegiatan Pelaksanaan seminar proposal 1 penelitian Pengurusan surat pengantar penelitian dari jurusan Farmasi UII Pengurusan surat perijinan penelitian ke 3 Dinas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar terhindar dari penyakit sehingga tercapai kekebalan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program imunisasi sangat penting bagi individu guna tercipta kekebalan agar terhindar dari penyakit sehingga tercapai kekebalan masyarakat (population immunity),
Lebih terperinciDukungan Kefarmasian dan Alkes dalam Peningkatan Cakupan, Jangkauan dan Kualitas Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Dukungan Kefarmasian dan Alkes dalam Peningkatan Cakupan, Jangkauan dan Kualitas Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan 2016 OUTLINE
Lebih terperinciManfaat imunisasi untuk bayi dan anak
Manfaat imunisasi untuk bayi dan anak Bayi dan anak yang mendapat imunisasi dasar lengkap akan terlindung dari beberapa penyakit berbahaya dan akan mencegah penularan ke adik, kakak dan teman-teman disekitarnya.
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Salah satu metode yang cukup efektif dan efisien baik dalam waktu dan biaya adalah statistika pengendalian mutu (SPM). SPM digunakan untuk meningkatkan kualitas dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. generasi penerus bangsa (Wijaya, 2005). tergolong rendah, 11 juta anak di bawah 5 tahun meninggal
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan masalah yang penting dalam sebuah keluarga, terutama yang berhubungan dengan bayi dan anak. Mereka merupakan harta yang paling berharga sebagai titipan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. kegiatan pokok dari perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Peranan Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan dalam perusahaan yang bertujuan untuk mencapai nilai ekonomi suatu barang atau jasa. Pemasaran juga merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinyatakan bebas dari penyakit cacar oleh WHO sejak tahun 1974.
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Program imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terlaksana di Indonesia dimulai tahun 1956. Melalui program ini, Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit
Lebih terperinciPENJADWALAN IMUNISASI ANAK USIA 0 18 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
Vol. 2, 2017 PENJADWALAN IMUNISASI ANAK USIA 0 18 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Yana Adharani 1*, Popy Meilina 2 Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. Cempaka Putih Tengah 27 Jakarta Pusat.
Lebih terperinciImunisasi PPI: Program imunisasi nasional
Imunisasi PPI: Program imunisasi nasional BCG (bacille calmette-guerin).: Vaksin hidup dari mycobacterium bovis yang dibiak berulang selama 1-3 tahun, sehingga didapat basil tak virulen tapi masih mempunyai
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KALIBRASI UNTUK MENUNJANG GMP (GOOD MANUFACTURING PRACTICE) DI PT. BIO FARMA (Persero)
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KALIBRASI UNTUK MENUNJANG GMP (GOOD MANUFACTURING PRACTICE) DI PT. BIO FARMA (Persero) Disusun oleh : 10108982 FIELKA PRATAMA SETYALAYA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. dalam Sustainable Development Goals (SDG S). Tujuan ke ketiga SDGs adalah
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbaikan kualitas manusia disuatu negara dijabarkan secara international dalam Sustainable Development Goals (SDG S). Tujuan ke ketiga SDGs adalah menurunkan angka
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Pemulaan Perencanaan. Definisi Kebutuhan CRM. Merancang GQM (Goal Quistions Metric) Analisis CRM yang sedang berjalan
BAB III METODOLOGI 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan cara atau prosedur yang berisikan tahapan-tahapan yang jelas dan disusun secara sistematis dalam proses penelitian. 3.1.1 Desain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan Milenium atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cita-cita pembangunan manusia mencakup semua komponen pembangunan yang tujuan akhirnya ialah kesejahteraan masyarakat. Hal ini juga merupakan tujuan pembangunan Milenium
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL. Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad Ardhya Harta S Ardiansyah Permana
PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 Konsep marketing merupakan salah satu hal yang sangat
Lebih terperinciLampiran 1 Kuesioner Penelitian
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Data responden Nama responden (Orangtua) : Nama anak : Usia anak: tahun Alamat lengkap : No. Telp/HP : Pekerjaan ayah : ibu : Pendidikan terakhir ayah : ibu : Penghasilan
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)
PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi sehingga mampu menjadi energi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia bisnis sekarang ini menjadi semakin kompetitif, untuk itu setiap perusahaan dituntut untuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR
BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR 3.1 Objek Laporan Tugas Akhir Objek penelitian dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir adalah tinjauan atas metode pencatatan, penilaian, penyajian dan pelaporan persediaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup (Pasal 1 Ayat (1) Keputusan Menteri Lingkungan Hidup (KepMenLH) Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup.
BAB I PENDAHULUAN Program Penilaian Peringkat Kinerja perusahaan yang selanjutnya disebut Proper adalah program penilaian terhadap upaya penanggung jawab usaha dan atau kegiatan dalam mengendalikan pencemaran
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
Menimbang WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, : a. bahwa untuk
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/180/2016 TENTANG KELOMPOK KERJA NASIONAL ERADIKASI POLIO
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/180/2016 TENTANG KELOMPOK KERJA NASIONAL ERADIKASI POLIO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciHasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun menunjukkan adanya penurunan Angka Kematian Balita (AKABA) dibandingkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan adanya penurunan Angka Kematian Balita (AKABA) dibandingkan dengan tahun 2007 yaitu sebesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. dari seluruh penduduk dunia adalah pembawa kronis penyakit hepatitis B (Zanetti et
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Infeksi hepatitis B merupakan masalah global, diperkirakan 6% atau 387 juta dari seluruh penduduk dunia adalah pembawa kronis penyakit hepatitis B (Zanetti et al., 2008).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai mengancam jiwa (Ranuh, dkk., 2001, p.37). dapat dijumpai pada 5% resipien, timbul pada hari 7-10 sesudah imunisasi dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi dalam masa 1 bulan setelah imunisasi (Ranuh, dkk., 2001, p.37). Vaksin mutakhir
Lebih terperinciSOP ( Standar Operasional Prosedur ) Imunisasi
SOP ( Standar Operasional Prosedur ) Imunisasi Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi, pengertian Imunisasi adalah suatu upaya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Imunisasi adalah prosedur yang dilakukan untuk memberikan kekebalan. tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan vaksin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Imunisasi adalah prosedur yang dilakukan untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh sehingga tubuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kejadian yang tidak diinginkan (KTD) sentinel terjadi pada April 2016 lalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kejadian yang tidak diinginkan (KTD) sentinel terjadi pada April 2016 lalu dimana terdapat 3 orang pasien di salah satu Rumah Sakit X di Provinsi Lampung meninggal dunia
Lebih terperinciPROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANG PROSES PRODUKSI VAKSIN DAN UJI LABORATORIUM MUTU VAKSIN PT. BIO FARMA BANDUNG
PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANG PROSES PRODUKSI VAKSIN DAN UJI LABORATORIUM MUTU VAKSIN PT. BIO FARMA BANDUNG Oleh : Sthevy Angelia (31140068) Eka Kurniati (31140078) PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS BIOTEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemanasan global. Pemanasan global atau yang biasa disebut dengan Global
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Usia bumi yang semakin tua, mengakibatkan banyak perubahan yang cukup signifikan, salah satu dampak yang sangat dapat di rasakan adalah pemanasan global. Pemanasan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Imunisasi 2.1.1. Definisi Imunisasi Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak terpajan antigen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambaran mengenai industri farmasi selama bertahun-tahun, perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Gambaran mengenai industri farmasi selama bertahun-tahun, perusahaan farmasi secara berkelanjutan terus melakukan inovasi menawarkan produk-produk baru, membantu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kematian pada anak dibawah usia 5 tahun walaupun. tidak sebanyak kematian yang disebabkan oleh malnutrisi dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit infeksi masih menjadi masalah dan dapat menyebabkan kematian pada anak dibawah usia 5 tahun walaupun tidak sebanyak kematian yang disebabkan oleh malnutrisi
Lebih terperinciRencana Bisnis Pendirian Perusahaan Baru (Corporate Business Plan)
Rencana Bisnis Pendirian Perusahaan Baru (Corporate Business Plan) Ringkasan Eksekutif PT. INDOTRUST TECHNOLOGY merupakan perusahaan swasta nasional, yang rencananya akan didirikan pada bulan Juli tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat (BPK, 2013). Keadaan tersebut membuat setiap BUMN wajib menerapkan Good
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mengalami pertumbuhan dalam bidang perekonomian terutama yang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). BUMN dituntut untuk tetap bisa bersaing, baik
Lebih terperinciSIARAN PERS PT Bio Farma (Persero) - Jl. Pasteur No.28 Bandung T ; F ; E. F. Info Imunisasi; T.
Walikota Cimahi Resmikan Taman Vaksinasi Sabtu, 10 September 2016, Walikota Cimahi meresmikan Taman Vaksinasi di Kompleks Fadjar Raya Estate, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, taman ini untuk
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. PT. Bio Farma (Persero) Bandung adalah tempat dimana penulis
20 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek PT. Bio Farma (Persero) Bandung adalah tempat dimana penulis melaksanakan kerja praktek. Penulis ditempatkan pada Sie Stok Barang
Lebih terperinciMENJAMIN KUALITAS VAKSIN DENGAN MANAJEMEN RANTAI DINGIN
MENJAMIN KUALITAS VAKSIN DENGAN MANAJEMEN RANTAI DINGIN RINANSITA WARIHWATI Fakultas Kedokteran uiversitas Gadjah Mada Yogyakarta Email: rinansita.warihwati@gmail.com ABSTRAK Kemajuan Konsep paradigma
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS KEGIATAN FLYING DOCTOR HEALTH CARE DI PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2012
PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN FLYING DOCTOR HEALTH CARE DI PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2012 PROGRAM : Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 1. KEGIATAN : IMUNISASI 1. Imunisasi Bayi : HB0, BCG,DPT,POLIO,Campak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
14 BAB I PENDAHULUAN 1.5. Latar Belakang Lebih dari 12 juta anak berusia kurang dari 5 tahun meninggal setiap tahun, sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Serangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang farmasi yang produksinya adalah vaksin dan serum. PT.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. X merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang farmasi yang produksinya adalah vaksin dan serum. PT. X berdiri sejak 6 Agustus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan bisnis saat ini, sebuah perusahaan dituntut untuk mampu memiliki langkahlangkah inovatif yang mampu memberi daya saing dengan kompetitor. Selain
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sangat bermakna dalam rangka penurunan angka kesakitan dan kematian yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program imunisasi merupakan program yang memberikan sumbangan yang sangat bermakna dalam rangka penurunan angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri Farmasi merupakan salah satu industri besar dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri Farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia. Saat ini, nilai pasar obat di Indonesia lebih dari US$ 500 juta atau sekitar Rp.
Lebih terperinciBAB II Jadwal Imunisasi
BAB II Jadwal Imunisasi Jadwal imunisasi 1. 2. 3. 4. 5. Pedomana imunisasi nasional Jadwal imunisasi Jadwal imunisasi tidak teratur Vaksin kombinasi Imunisasi anak sekolah dan remaja Jadwal Imunisasi Imunisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tersedianya infrastruktur seperti jalan, jembatan, pelabuhan, bendungan dan infrastruktur fisik lainnya menjadi pendorong bagi kegiatan ekonomi, peningkatan kualitas
Lebih terperinciPaparan Publik Tahunan. Jakarta, 11 Agustus 2015
Paparan Publik Tahunan Jakarta, 11 Agustus 2015 KAPASITAS PRODUKSI 2015 Produk Peleburan Metric Ton/Tahun Kawat Tembaga 15,000 MT Kawat Aluminium 12,000 MT Produk Kabel Kabel Listrik Tembaga 26,000 MT
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu penyakit sehingga seseorang tidak akan sakit bila nantinya terpapar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Imunisasi merupakan cara meningkatkan kekebalan tubuh secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga seseorang tidak akan sakit bila nantinya terpapar penyakit tersebut
Lebih terperinciBAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK
BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK Mata Acara 1 Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan Mengenai Keadaan dan Jalannya Perseroan selama Tahun Buku 2016 termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai sebuah perusahaan yang telah mantap secara finansial dan operasional,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai sebuah perusahaan yang telah mantap secara finansial dan operasional, Adira Finance berusaha untuk tetap dapat bertahan pada situasi dan kondisi perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penurunan angka kematian bayi dan balita (bayi dibawah lima tahun) adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia masih menghadapi banyak masalah kesehatan yang cukup serius terutama dalam bidang kesehatan ibu dan anak. Salah satu faktor penting dalam penurunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan satu dari 57 negara yang menghadapi krisis tenaga kesehatan. Hal ini ditunjukkan dengan cakupan tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat) yang kurang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS 4.1 Metode Pencatatan Persediaan pada PT Bio Farma (Persero) 1. Kegiatan pengadaan bahan baku Bon Permintaan Barang
BAB IV ANALISIS 4.1 Metode Pencatatan Persediaan pada PT Bio Farma (Persero) PT Bio Farma (Persero) merupakan satu-satunya perusahaan BUMN yang bergerak di bidang memproduksi vaksin dan antisera. Untuk
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.194, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Valuta Asing. Penukaran. Bukan Bank. Usaha. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5932) PERATURAN BANK INDONESIA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009, rumah sakit adalah
BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT 2.1 Definisi Rumah Sakit Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009, rumah sakit adalah Institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam industri ini cukup ketat karena semua saling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri farmasi mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Hal ini menyebabkan persaingan dalam industri ini cukup ketat karena semua saling berebut pangsa pasar.
Lebih terperinciⅥ Mengandung / Melahirkan / Penitipan Anak / Pendidikan
Ⅵ Mengandung / Melahirkan / Penitipan Anak / Pendidikan Ⅵ-1 Mengandung dan Melahirkan 1. Saat Mengandung Bila Anda mengandung dan akan melahirkan, laporkan dan mintalah Buku Saku Kesehatan Ibu dan Anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vaksin merupakan salah satu temuan untuk mencegah penyakit yang paling efektif. Vaksin juga merupakan salah satu komponen yang dapat mempertahankan sistem kekebalan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. xvi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.7. LATAR BELAKANG Cakupan imunisasi secara global pada anak meningkat 5% menjadi 80% dari sekitar 130 juta anak yang lahir setiap tahun sejak penetapan The Expanded Program on Immunization
Lebih terperinciAPLIKASI PENGINGAT IMUNISASI BAYI BERBASIS SMS GATEWAY
APLIKASI PENGINGAT IMUNISASI BAYI BERBASIS SMS GATEWAY (Studi Kasus : Posyandu di Desa Bligo, Kecamatan Candi, Sidoarjo) Putrinae Vallentia [1], Yulian Findawati, ST. MMT. [2] Jurusan Teknik Informatika,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini
12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun diseluruh dunia, ratusan ibu, anak anak dan dewasa meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN PROGRAM IMUNISASI BULAN PEBRUARI 2017 UPTD PUSKESMAS DTP CIDAHU
LAPORAN BULANAN PROGRAM IMUNISASI BULAN PEBRUARI 2017 UPTD PUSKESMAS DTP CIDAHU 1. ANALISA SITUASI Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan dan mengidentifikasi masalah kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor yang..., Lienda Wati, FKM UI, 2009 UNIVERSITAS INDONESIA
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Millenium Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bulan September tahun 2000 yang dihadiri 189 negara anggota menyepakati dan mengadopsi
Lebih terperinciMemperkuat Ekspor (Sektor) Alas Kaki Indonesia melalui Pelatihan bagi UKM dengan Topik Cara Sukses Mengekspor ke Kanada
RI N G K ASA N KEG IATA N BANDUNG, 3 APRIL 2017, JAKARTA, 10 APRIL 2017 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Memperkuat Ekspor (Sektor) Alas Kaki Indonesia melalui Pelatihan
Lebih terperinciLAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH
LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI APRIL 2017 Direktorat dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat dan Hibah merupakan unit eselon II di
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN 1. LAMPIRAN I : KETENTUAN UMUM PEMBUATAN SURAT PERJANJIAN JUAL BELI (SPJB) PUPUK BERSUBSIDI ANTARA PRODUSEN DENGAN DISTRIBUTOR
23 LAMPIRAN PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/M-DAG/PER/4/2013 TENTANG PENGADAAN DAN PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DAFTAR LAMPIRAN 1. LAMPIRAN I : KETENTUAN UMUM PEMBUATAN SURAT
Lebih terperinciDefinisi Marketing Mix
KONTRAK PERKULIAHAN CP : Arda (085649326723) Mobile Phone Silent Please Terlambat Max 15 mnt. Pakaian bebas rapi berkrah dan bersepatu Titip absen, nilai quis 0 Tidak ada susulan tugas dan kuis Tidak ada
Lebih terperincibisa disebabkan oleh kurangnya laju ekspor barang maupun jasa di Indonesia. Selain itu, masyarakat kita cenderung lebih menyukai barang-barang import
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi di Indonesia sebenarnya berpotensi memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi, bahkan di Asia Tenggara sendiri Indonesia menjadi
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia terutama dalam penerimaan devisa negara melalui konsumsi yang dilakukan turis asing terhadap
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMBELI DALAM PELAKSANAAN JUAL BELI VAKSIN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMBELI DALAM PELAKSANAAN JUAL BELI VAKSIN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA A. Mekanisme Proses Perjanjian Jual Beli Vaksin Di Daerah Istimewa
Lebih terperinciBAB I PROFIL PERUSAHAAN
BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Perusahaan PT Rahajasa Media Internet (RadNet) didirikan oleh dua orang pendiri, salah satu diantaranya adalah Roy Rahajasa Yamin, pada bulan November tahun 1994. RadNet
Lebih terperinciPengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM
MAKALAH KEGIATAN PPM Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM Oleh: Muniya Alteza, M.Si 1 Disampaikan pada Pelatihan Pengelolaan Usaha bagi UKM di Desa Sriharjo, Bantul Dalam Rangka
Lebih terperinci