BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2009 : 2) metode penelitian diartikan : Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan Dapat dijelaskan bahwa metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan, mencatat data, baik primer maupun sekunder yang digunakan untuk menyusun karya ilmiah dengan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga menghasilkan suatu kebenaran yang bisa dipertanggungjawabkan. menjelaskan : Metode pada penelitian ini adalah Metode Kuantitatif, Sugiyono (2009 : 8) metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan Sedangkan secara khusus metode kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, Sugiyono (2009 : 6) menjelaskan : 43

2 44 Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya ( perlakuan tidak seperti eksperimen) Dapat disimpulkan bahwa metode survey merupakan salah satu cara ilmiah untuk mendapatkan data baik dengan mengedarkan kuesioner, test dan wawancara terstruktur Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu penyelidikan yang bersifat sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis yang menjadi sasaran dalam mengungkap suatu fenomena atau hubungan fenomena dengan maksud meningkatkan, memodifikasi, dan mengembangkan pengetahuan yang dapat diverifikasi. Dengan demikian, yang menjadi objek pada penelitian ini adalah Tekanan Anggaran Waktu, Perilaku Disfungsional, Kualitas Audit di beberapa Kantor Akuntan Publik yang berlokasi di Kota Bandung Desain Penelitian Menurut Nazir (2003) dalam Prolentina (2011) menyatakan bahwa: Desain Penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi

3 45 semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian. Adapun tahap-tahap yang akan dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya dapat ditetapkan judul yang akan diteliti. 2. Mengidentifikasi masalah yang terjadi. 3. Menetapkan rumusan masalah 4. Melakukan studi literatur untuk memperoleh referensi teori-teori mengenai Tekanan Anggaran Waktu, Perilaku Disfungsional dan Kualitas Audit. 5. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data. 6. Membuat hipotesis yang didasarkan pada teori yang dikembangkan. 7. Mengidentifikasi, memberi nama variabel dan membuat definisi operasional dari masing-masing variabel. 8. Menyusun desain penelitian dan melakukan analisis statistik untuk menganalisis data data yang telah diperoleh serta menguji kebenaran hipotesis, baik secara manual maupun menggunakan komputerisasi. 9. Membuat kesimpulan terhadap hasil uji hipotesis. 10. Menyusun laporan hasil penelitian.

4 Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel Variabel-variabel dalam penelitian harus didefinisikan secara jelas sehingga tidak menimbulkan pengertian yang ambigu. Definisi variabel juga memberikan batas sejauh mana penelitian yang dilakukan Definisi Variabel Sugiyono ( 2009 : 38 ) merumuskan bahwa variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Sehubungan dengan judul skripsi yaitu Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan Perilaku Disfungsional serta Pengaruhnya terhadap Kualitas Audit, maka penulis mengelompokkan variabel-variabel yang tercakup pada judul tersebut menjadi dua variabel, antara lain: 1. Variabel Bebas atau Independen (X) Variabel Bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas antara lain : Tekanan Anggaran Waktu (X 1 ), Perilaku Disfungsional (X 2 ) 2. Variabel Terikat atau Variabel Dependen (Y)

5 47 Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadikan akibat karena adanya variabel bebas. Dalam kaitannya dengan masalah yang akan diteliti maka yang menjadi variabel dependen (Y) adalah Kualitas Audit Operasionalisasi Variabel Terdapat dua operasional variabel, yaitu variabel X (Tekanan Anggaran Waktu dan Perilaku Disfungsional) sebagai variabel bebas atau independent variable dan variabel Y (Kualitas Audit) sebagai varibel terikat atau dependent variable, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel No. Variabel Dimensi Indikator Skala 1. Tekanan Anggaran Waktu (X 1 ) Definisi : Time budget pressure adalah keadaan dimana auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun, atau terdapat pembatasan waktu dalam anggaran yang sangat ketat. Herningsih (2001) dalam (2008) Burmansyah 1. Auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran yang disusun waktu telah 2. Auditor dituntut untuk menyelesaikan tugas audit tepat pada waktunya. 1. Dengan mengurangi biaya audit 2. Memaksa auditor untuk menyelesaikan tugas secepatnya. Ordinal

6 48 2. Perilaku Disfungsional (X 2 ) Definisi : Perilaku audit disfungsional adalah setiap tindakan yang dilakukan auditor dalam pelaksanaan pekerjaan audit yang dapat mengurangi atau menurunkan kualitas audit secara langsung maupun tidak langsung. Kelley dan Margheim (1990); Otley dan Pierce (1996b) dalam Siti Marfuah (2011) 3. Kualitas Audit (Y) 1. Menghentikan satu atau beberapa langkah. 2. Lebih singkat dari waktu aktual 1. Kompetensi Definisi : sebagai gabungan probabilitas seorang auditor untuk dapat menemukan dan melaporkan penyelewengan yang terjadi dalam sistem akuntansi klien (De Angelo (1981) dalam Simajuntak (2008) 2. Independensi 1. Mengabaikan satu atau beberapa prosedur yang disyaratkan 2. Auditor melaporkan waktu audit yang lebih singkat dari waktu aktual yang dipergunakan untuk audit 1. Memiliki kemampuan teknologi, memahami dan melaksanakan prosedur audit yang benar, memahami dan menggunakan metode penyampelan yang benar 2. a. Independensi sikap mental (kejujuran) dalam mempertimbang kan fakta dan pertimbangan yang objektif. b. independensi penampilan yaitu kesan Ordinal Ordinal

7 49 masyarakat bahwa auditor bertindak bebas. 3. Profesional 3. a. memiliki keahlian lebih dan pelatihan teknis yang cukup b. sikap mental (independensi, perikatan) c. mahir dan professional dalam audit dan menyusun laporannya. 3.3 Populasi dan Sampel Populasi Populasi menurut Sugiyono (2009: 80) adalah : wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi karakter atau sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek tersebut.

8 50 Populasi dalam penelitian ini adalah Supervisi dan Auditor Junior yang bekerja pada 4 (empat) Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung, diantaranya sebagai berikut : Tabel 3.2 Nama Kantor Akuntan Publik No. Nama KAP Alamat 1 KAP Af. Rachman & Rekan Jl. Pasir Luyu Raya No Bandung Pascal Hyper Square Blok B - 61 Lantai 3-2 KAP Drs. Bambang Budi Tresno Bandung 3 KAP Abubakar Usman & Rekan Jl. Abdulrahman Saleh No. 40 Bandung KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & 4 Jarry Jl. Rajamantri 1 No. 2 Bandung KAP Arifin, Halid & rekan Jl. Buah Batu No. 87 Bandung KAP Djoemarna, Wahyudin & Rekan Jl. Dr. Abdul Rivai No. 2 C Bandung 7 KAP Ekamasni Bustaman & Rekan Jl. Wastukencana No. 5 Bandung KAP Erwan, Sugandhi & Jajat Marjat Jl. Pasir luyu Timur No. 125 Bandung 9 KAP Drs. Gunawan Sudrajat Jl. Golf Timur III No. 1 Bandung 10 KAP Prof.DR.H.TB.Hasanuddin M.Sc. & Rekan Jl. Soekarno Hatta MTC Blok f No KAP DR.H.E.R.Suhardjadinata, Ak.,MM Jl. Venus Raya No. Bandung KAP Heliantono & Rekan Jl. Sangkuriang No. B1 Bandung 13 KAP Hendrawinata Gani & Hidayat Jl. Peta Kopo Plaza Blok A-14 Bandung 14 KAP Jojo Sunarjo, Ruchiat & Arifin Jl. R.E.Martanita No. 86 Bandung KAP Drs.Joseph Munthe. Ms.Ak Jl. Terusan Jakarta No. 20 Bandung 16 KAP Drs.Karel & Widyarta Jl. Hariangbanga No. 15 Bandung

9 51 17 KAP Dra.Koesbandijah Jl. PH.Mustafa No. 58 Bandung KAP DR. La Midjan & Rekan Jl. IR. H. Djuanda No. 207 Bandung Holis Pesona Taman Burung Blok C7-19 KAP Drs.Moch. Zainuddin Bandung 20 KAP Dr.Moh.Mansur SE.MM.Ak Jl.Turangga No. 23 Bandung 21 KAP Peddy HF.Dasuki Jl. Venus Barat Kav KAP Roebiandini & Rekan Jl. Raden Patah No. 7 Bandung KAP Drs.Ronald Haryanto Jl. Sukahaji No. 36 A Bandung KAP Drs.Sehat, Bukit, Kataren & 24 Rekan Jl. Cikutra No. 148 Bandung KAP Sanusi, Supardi & Soegiharto Jl. Cikawao No. 40 Bandung KAP Sugiono Poulus Jl. Taman Holis Blik B 3 No. 8 Bandung 27 KAP Dra. Yati Ruhiyati Jl. Ujung Berung Indah Berseri 1 Blok 9 Sumber : IAI Jabar Sampel Sampel, menurut Sugiyono (2009: 81) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik nonprobability sampling. Menurut Sugiyono (2009: 84), nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi kesempatan atau peluang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis teknik sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling, yaitu teknik

10 52 penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun yang menjadi pertimbangan pemilihan sampel adalah sebagai berikut : 1. KAP yang telah berizin usaha lebih dari 10 tahun. KAP yang telah berdiri dan memiliki izin usaha yang lebih dari 10 tahun dianggap lebih memiliki system audit laporan keuangan yang lebih baik. 2. KAP yang bersedia dijadikan tempat penelitian. Pengambilan data dari KAP yang bersedia menjadi tempat penelitian untuk kemudahan akses penelitian. 3. Supervisi dan Auditor Junior pada KAP yang bersedia menjadi responden. Untuk mengetahui informasi dan analisis terkini tekanan anggaran waktu dan perilaku disfungsional pada Kantor Akuntan Publik Wilayah Bandung 3.4 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan, dan lain-lain (Sugiyono, 2009: 137). Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, maka teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penyusunan skripsi adalah 1. Data Primer

11 53 Merupakan data yang penulis kumpulkan langsung dari responden dengan dua cara yakni: Kuesioner (angket), merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya; 2. Data Sekunder Merupakan data yang dikumpulkan oleh penulis melalui penelitian kepustakaan yaitu dengan mempelajari buku-buku, literatur-literatur yang berhubungan dengan pencarian data melalui internet. 3.5 Metode Analisis yang Digunakan Instrumen yang digunakan dalam penelitian perlu diuji untuk validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas menyatakan bahwa instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian dapat digunakan atau tidak. Sedangkan uji reliabilitas menyatakan bahwa apabila instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan metode pengujian validitas isi dengan analisis item, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor butir dengan instrumen dengan skor total Uji Validitas Menurut Sugiyono (2009:267) validitas adalah : merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti

12 54 Artinya adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Tabel 3.3 Standar Penilaian Untuk Validitas Validity Good 0,50 Acceptable 0,30 Marginal 0,20 Poor 0,10 Sumber: Barker et al, 2002:70 dalam Prolentina 2011 Semua item pernyataan dalam kuesioner harus diuji keabsahannya untuk menentukan valid tidaknya suatu item. Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam kuesioner. Validitas suatu data tercapai jika pernyataan tersebut mampu mengungkapkan apa yang akan diungkapkan. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan masing-masing pernyataan dengan jumlah skor untuk masing-masing variabel. Untuk menghitung korelasi pada uji validitas menggunakan korelasi item total yang penulis kutip dari Ety Rochaety (2007: 47) dengan rumus sebagai berikut: =

13 55 Keterangan : r = Korelasi X = Skor setiap item Y = Skor total dikurangi item tersebut n = Ukuran sampel Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Alpha Cronbach (α) yang penulis kutip dari Ety Rochaety (2007: 54) dengan rumus sebagai berikut: = = = 1 1 Dimana: α = Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach = Varians skor keseluruhan = Varians masing-masing item Adapun kriteria untuk menilai reliabilitas instrumen adalah apabila suatu konstruk atau variable dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 (Ghozali 2007: 42).

14 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis Analisis Data Sesuai dengan metode penelitian yang telah dirumuskan, penelitian ini menggunakan Analisis Jalur (Path Analysis). Dalam penelitian ini, analisis jalur (path analysis) digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat, dengan tujuan menerangkan akibat langsung dan akibat tidak langsung seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab terhadap variabel lainnya yang merupakan variabel akibat. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis) karena peneliti ingin memastikan apakah ada tekanan anggaran waktu dan perilaku disfungsional terhadap kualitas audit. 1) Perhitungan Koefisien Jalur a. Persamaan Jalur Sub Struktur Pertama Pada substruktur yang pertama variabel tekanan anggaran waktu berperan sebagai variabel independen (eksogenus variabel) dan perilaku disfungsional auditor sebagai variabel dependen (endogenus variabel). Selanjutnya untuk menguji pengaruh tekanan anggaran waktu terhadap perilaku disfungsional hasil ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: Menghitung Koefisien Jalur Karena variabel independen hanya satu variabel (tekanan anggaran waktu), maka nilai koefisien korelasi sekaligus menjadi koefisien jalur. Menghitung Koefisien Determinasi

15 57 Koefisien determinasi diperoleh dari mangkuadratkan nilai koefisien jalur, jadi koefisien determinasi tekanan anggaran waktu terhadap perilaku disfungsional auditor. b. Persamaan Jalur Sub Struktur Kedua Pada analisis jalur, variabel tekanan anggaran waktu dan perilaku disfungsional auditor berfungsi sebagai variabel sebab (eksogenus variabel) dan kualitas audit sebagai variabel akibat (endogenus variabel). Selanjutnya untuk menguji pengaruh tekanan anggaran waktu dan perilaku disfungsional auditor terhadap kualitas audit. Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca, dipahami, dan diinterpretasikan. Data yang akan dianalisis merupakan data hasil penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan, kemudian peneliti melakukan analisis untuk menarik kesimpulan. Untuk menganalisis data digunakan metode statistik, karena merupakan metode analisis data yang efisien dan efektif dalam suatu penelitian. Metode statistik yang digunakan adalah metode yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Untuk menilai X 1, X 2, Y, maka analisis yang digunakan berdasarkan rata-rata (mean) dari masing-masing variabel. Nilai rata-rata ini didapat dengan menjumlahkan data keseluruhan dalam setiap variabel, kemudian dibagi dengan jumlah responden. Rumus Mean (rata-rata) yang dikutip dari Sudjana (2005:67) adalah sebagai berikut:

16 58 Dimana: = Mean (rata-rata) Σ = Epsilon (jumlah) = Nilai X ke i sampai ke n = Jumlah individu = Rumus 3.3 Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai ratarata dari kelompok tersebut. Rata-rata (mean) ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut. Untuk variabel tekanan anggaran waktu (X 1 ) rumusnya adalah: : = Untuk variabel perilaku disfungsional (X 2 ) rumusnya adalah: : = Untuk variabel kualitas audit (Y) rumusnya adalah: : = Setelah didapat rata-rata dari masing-masing variabel, kemudian dibandingkan dengan kriteria yang penulis tentukan berdasarkan nilai terendah dan tertinggi dari hasil kuesioner. Nilai terendah dan tertinggi itu masing-masing diambil dari banyaknya pernyataan dalam kuesioner dikalikan dengan skor terendah yaitu 1

17 59 (satu) dan nilai tertinggi yaitu 5 (lima) dengan menggunakan Skala Likert. Teknik Skala Likert dipergunakan dalam melakukan pengukuran atas jawaban dari pernyataan yang diajukan kepada responden penelitian dengan cara memberikan skor pada setiap item jawaban. Dalam penelitian ini skor untuk setiap jawaban dari pernyataan yang diajukan kepada responden, penelitian ini akan mengacu pada pernyataan Sugiyono (2008:133) yaitu: misalnya: Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, 1. Setuju/selalu/sangat positif diberi skor 5 2. Setuju/sering/positif diberi skor 4 3. Ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor 3 4. Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif diberi skor 2 5. Sangat tidak setuju/tidak pernah diberi skor 1 Berdasarkan pernyataan Sugiyono tersebut, maka pernyataan positif akan dinilai dengan mekanisme sebagai berikut: Sangat setuju diberi nilai 5 Setuju diberi nilai 4 Ragu-ragu diberi nilai 3

18 60 Tidak setuju diberi nilai 2 Sangat tidak setuju diberi nilai 1 Dan untuk pernyataan negatif akan dinilai dengan mekanisme sebagai berikut: Sangat tidak setuju diberi nilai 5 Tidak setuju diberi nilai 4 Ragu-ragu diberi nilai 3 Setuju diberi nilai 2 Sangat setuju diberi nilai 1 Untuk variabel X 1 diperoleh nilai terendahnya (1x5) = 5, dan nilai tertingginya (5x5) = 25, kelas interval sebesar 4 {(25-5)/5} maka kriteria untuk melihat tekanan anggaran waktu (X 1 ) adalah sebagai berikut: Skor 5 9 dirancang untuk kriteria Sangat Tinggi Skor 9,1 13,1 dirancang untuk kriteria Tinggi Skor 13,2 17,2 dirancang untuk kriteria Sedang Skor 17,3 21,3 dirancang untuk kriteria Rendah Skor 21,4 25 dirancang untuk kriteria Sangat Rendah Untuk variabel X 2 diperoleh nilai terendahnya (1x3) = 3, dan nilai tertingginya (3x5) = 15, kelas interval sebesar 2,4 {(15-3)/5} maka kriteria untuk melihat perilaku disfungsional auditor (X 2 ) adalah sebagai berikut: Skor 3 5,4 dirancang untuk kriteria Sangat Tinggi Skor 5,5 7,9 dirancang untuk kriteria Tinggi

19 61 Skor 8 10,4 dirancang untuk kriteria Sedang Skor 10,5 12,9 dirancang untuk kriteria Rendah Skor dirancang untuk kriteria Sangat Rendah Sedangkan untuk variabel Y diperoleh nilai terendahnya adalah (1x9) = 9, dan nilai tertingginya adalah (5x9) = 45, kelas interval sebesar 7,2 {(45-9)/5} maka kriteria untuk melihat kualitas audit (Y) adalah sebagai berikut: Skor 9 16,2 dirancang untuk kriteria Tidak berkualitas Skor 16,3 23,5 dirancang untuk kriteria Kurang Berkualitas Skor 23,6 30,8 dirancang untuk kriteria Cukup Berkualitas Skor 30,9 38,1 dirancang untuk kriteria Berkualitas Skor 38,2 45 dirancang untuk kriteria Sangat Berkualitas Setelah adanya analisis data antara data lapangan dan data kepustakaan, kemudian diadakan perhitungan dari hasil kuesioner agar hasil analisis dapat teruji dan dapat diandalkan Rancangan Pengujian Hipotesis a) Persamaan Jalur Sub Struktur Pertama Selanjutnya untuk membuktikan apakah tekanan anggaran waktu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku disfungsional auditor, maka dilakukan pengujian dengan hipotesis statistik sebagai berikut. a. H o : ρ = 0, artinya tekanan anggaran waktu tidak berhubungan dengan perilaku disfungsional auditor.

20 62 H a : ρ 0, artinya tekanan anggaran waktu berhubungan dengan perilaku disfungsional auditor b. H 0 : ρ = 0, artinya tekanan anggaran waktu tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. H a : ρ 0, artinya tekanan anggaran waktu berpengaruh terhadap kualitas audit. c. H 0 : ρ = 0, artinya perilaku disfungsional tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. H a : ρ 0, artinya perilaku disfungsional berpengaruh terhadap kualitas audit. b) Persamaan Jalur Sub Struktur Kedua Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah seberapa besar pengaruh tekanan anggaran waktu terhadap perilaku disfungsional auditor dan implikasinya pada kualitas audit. Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang akan digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi dan korelasi. Adapun langkah-langkah dalam analisisnya adalah sebagai berikut: 1. Pengujian Secara Bersama-sama Melakukan uji F untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.

21 63 Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara bersama-sama dapat berperan atas variabel dependen. Kriteria pengujian ditetapkan dengan membandingkan nilai t atau F hitung dengan t atau F tabel dengan menggunakan tabel harga kritis t tabel dan F tabel dengan tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebesar 0,05 (α = 0,05). Adapun kaidah keputusan atau kriteria pengujian yang ditetapkan adalah sebagai berikut: t hitung atau F hitung > t tabel atau F tabel, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara tekanan anggaran waktu, perilaku disfungsional auditor terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik dengan kata lain H o ditolak dan H a diterima. t hitung atau F hitung < t tabel atau F tabel, maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tekanan anggaran waktu, perilaku disfungsional auditor terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik dengan kata lain H o diterima dan H a ditolak. Untuk menilai seberapa besar pengaruh variabel X terhadap Y maka digunakan koefisien determinasi (KD) yang merupakan koefisien korelasi yang biasanya dinyatakan dengan persentase (%). Dimana: = Koefisien Determinasi = Korelasi Rank Spearman = 100%

22 64 Hipotesis H o : ρ = 0, artinya tekanan anggaran waktu dan perilaku disfungsional auditor secara simultan tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. H a : ρ 0, artinya tekanan anggaran waktu dan perilaku disfungsional auditor secara simultan berpengaruh terhadap kualitas audit. 2. Pengujian Koefisien Jalur Secara Parsial Kriteria pengujian ditetapkan dengan membandingkan nilai t atau F hitung dengan t atau F tabel dengan menggunakan tabel harga kritis t tabel dan F tabel dengan tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebesar 0,05 (α = 0,05). Adapun kaidah keputusan atau kriteria pengujian yang ditetapkan adalah sebagai berikut: t hitung atau F hitung > t tabel atau F tabel, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara tekanan anggaran waktu, perilaku disfungsional auditor terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik dengan kata lain H o ditolak dan H a diterima. t hitung atau F hitung < t tabel atau F tabel, maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tekanan anggaran waktu, perilaku disfungsional auditor terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik dengan kata lain H o diterima dan H a ditolak. Hipotesis

23 65 H 0 : ρ = 0, artinya tekanan anggaran waktu secara parsial tidak berpengaruh terhadap kualitas audit H a : ρ 0, artinya tekanan anggaran waktu secara parsial tidak berpengaruh terhadap kualitas audit H 0 : ρ = 0, artinya perilaku disfungsional auditor secara parsial tidak berpengaruh terhadap kualitas audit H a : ρ 0, artinya perilaku disfungsional auditor secara parsial tidak berpengaruh terhadap kualitas audit 1) Pemilihan Tes Statistik dan Perhitungan Nilai Tes Statistik Teknik statistik yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis ini adalah statistik nonparametrik karena sangat cocok dengan data-data yang berbentuk ordinal. Tes statistik yang peneliti gunakan adalah Spearman Rank. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sugiyono (2008:356): Korelasi Spearman Rank digunakan mencari hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antar variabel tidak harus sama. Adapun persamaan yang dikutip oleh Sugiyono (2008:357) sebagai berikut: ρ = koefisien korelasi Spearman Rank =1 6! 1

24 66 Selanjutnya untuk menguji tingkat signifikansi nilai ρ tersebut maka pengujian tingkat signifikansinya adalah menggunakan rumus: 2) Taraf Signifikan " =# 2 1 Sebelum pengujian dilakukan maka terlebih dahulu harus ditentukan taraf signifikansinya. Hal ini dilakukan untuk membuat suatu rencana pengujian agar diketahui batas-batas untuk menentukan pilihan antara hipotesis nol (H o ) dan hipotesis alternatif (H a ). Taraf signifikansi yang dipilih dan ditetapkan dalam penelitian adalah 0,05. (α = 0,05) dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Angka ini dipilih karena dapat mewakili hubungan variabel yang diteliti dan merupakan suatu taraf signifikansi yang sering digunakan dalam penelitian di bidang Ilmu Sosial. 3) Penetapan Kriteria Pengujian Untuk melakukan uji terhadap hipotesis, maka harus ada kriteria pengujian yang ditetapkan. 4) Interpretasi Koefisien Korelasi Dari hasil perhitungan koefisien korelasi maka selanjutnya hasil tersebut dapat diinterpretasikan berdasarkan tabel di bawah ini untuk melihat seberapa kuat tingkat hubungan yang dimiliki antar variabel.

25 67 Tabel 3.4 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,000 0,199 Sangat rendah 0,200 0,399 Rendah 0,400 0,599 Sedang 0,600 0,799 Kuat 0,800 1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono (2008:250)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Table 3.1 Daftar Kantor Akuntan Publik

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Table 3.1 Daftar Kantor Akuntan Publik BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah penerapan tindakan supervisi dengan kepuasan kerja auditor junior. Dengan ini diharapkan dapat teruji apakah terdapat

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Menurut Husein Umar menyatakan bahwa objek penelitian adalah: ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.

BAB III OBJEK PENELITIAN. Menurut Husein Umar menyatakan bahwa objek penelitian adalah: ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu. BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Husein Umar menyatakan bahwa objek penelitian adalah: Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengertian objek penelitian Menurut Suharsimi Arikunto menyatakan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengertian objek penelitian Menurut Suharsimi Arikunto menyatakan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Pengertian objek penelitian Menurut Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa : Objek penelitian (variabel penelitian) adalah suatu yang merupakan inti

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2004) mendefinisikan objek penelitian sebagai

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2004) mendefinisikan objek penelitian sebagai BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek Penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2004) mendefinisikan objek penelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Secara umum metode penelian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2012) menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Dalam melaksanakan setiap penelitian, peneliti harus mempelajari obyek yang akan diteliti dan menentukan langkah-langkah penelitian agar penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan desain kausal. Metode penelitian ini diambil

Lebih terperinci

BAB III. Objek dan Metode Penelitian

BAB III. Objek dan Metode Penelitian 46 BAB III Objek dan Metode Penelitian 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan proses yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan penafsiran semua data dan keterangan yang berkaitan dengan apa yang

Lebih terperinci

Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah KAP yang berada

Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah KAP yang berada BAB III OBYEK & METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah KAP yang berada di. Peneliti ingin menguji pengaruh due professional care terhadap

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah Penerapan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah Penerapan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah Penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer sebagai variabel X, dan Kinerja Auditor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sugiyono (2010:5) mendefinisikan metode penelitian sebagai berikut: Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini tergolong dalam dua variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. 47 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti adalah Ancaman Kepentingan Pribadi, Ancaman Telaah Pribadi, Ancaman Kedekatan,

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. melibatkan AP dan KAP yang menyebabkan AP dan KAP tersebut dikenakan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. melibatkan AP dan KAP yang menyebabkan AP dan KAP tersebut dikenakan BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Berdasarkan fenomena yang ada yaitu adanya pelanggaran yang melibatkan AP dan KAP yang menyebabkan AP dan KAP tersebut dikenakan sanksi. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 1.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti. Objek penelitian merupakan sesuatu yang kita ukur tetapi apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Nasir (1999:64), menjelaskan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Peran akuntan publik dewasa ini menunjukkan perkembangan pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Peran akuntan publik dewasa ini menunjukkan perkembangan pesat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Peran akuntan publik dewasa ini menunjukkan perkembangan pesat. Pengaruh globalisasi menyebabkan kaburnya batas-batas antar Negara. Dampaknya, semakin jauh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti pada suatu kebenaran yang dapat dibuktikan. Menurut Sugiyono (2013:3)

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti pada suatu kebenaran yang dapat dibuktikan. Menurut Sugiyono (2013:3) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian dibutuhkan dalam penelitian agar dapat mengarahkan peneliti pada suatu kebenaran yang dapat dibuktikan. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar pengertian objek penelitian menyatakan bahwa:

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar pengertian objek penelitian menyatakan bahwa: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Husein Umar pengertian objek penelitian menyatakan bahwa: Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009:38) definisi obyek penelitian adalah Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah mengenai Persepsi Keadilan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah mengenai Persepsi Keadilan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Yang Digunakan 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah mengenai Persepsi Keadilan Pajak dan Perilaku Kepatuhan Wajib Pajak Orang

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Obyek penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian mempunyai peranan yang penting dalam upaya menghimpun data

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian mempunyai peranan yang penting dalam upaya menghimpun data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian merupakan serangkaian pengamatan yang dilakukan selama jangka waktu tertentu terhadap suatu fenomena yang memerlukan jawaban dan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 51 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Ari Kunto (1998:15), variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, sedangkan tempat di mana

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang digunakan 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang ditetapkan penulis adalah pelaksanaan audit pemasaran dan efektivitas penjualan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Desain Penelitian Desain penelitian (research design) merupakan framework dari suatu penelitian. Desain penelitian yang baik akan menentukan keberhasilan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Husein Umar

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Husein Umar BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Husein Umar (2007:303), menyatakan bahwa objek penelitian adalah sebagai berikut :

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Variabel bebas (independent variabel) dalam penelitian ini yaitu kecerdasan emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel terikatnya

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan 43 BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan pencegahan kecurangan. Penelitian dilakukan di PT. Bank Jabar Banten. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Menurut Sugiyono (2008:115), populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian menurut Husein Umar (2005:303) mengemukakan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian menurut Husein Umar (2005:303) mengemukakan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek Penelitian menurut Husein Umar (005:303) mengemukakan bahwa: Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji suatu fenomena/gejala serta hubungannya terhadap variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji suatu fenomena/gejala serta hubungannya terhadap variabel-variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitaian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2011:58) objek penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja (dapat berupa atribut seseorang atau objek) yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek yang diteliti adalah beberapa KAP-KAP lokal yang berdomisili di Jakarta Barat. Jumlah KAP yang di jadikan sebagai tempat riset sebanyak empat KAP,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam hal ini penelitian dipilih tentang implementasi SAP dalam menghasilkan laporan keuangan. Objek penelitian ini adalah PT Tri Swardana Utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dalam penelitian. Objek penelitian dalam skripsi ini adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dalam penelitian. Objek penelitian dalam skripsi ini adalah pengaruh 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan hal yang mendasari pemilihan, pengolahan dan penafsiran semua data dan keterangan yang berkaitan dengan apa yang menjadi tujuan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian akan selalu berhadapan dengan objek penelitian. Penelitian ini

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian akan selalu berhadapan dengan objek penelitian. Penelitian ini BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian akan selalu berhadapan dengan objek penelitian. Penelitian ini mempelajari dua variabel. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan 44 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki BAB III METODA PENELITIAN III.1 Jenis dan Sumber Data III.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data berupa angka-angka secara tertulis yang meliputi

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan kepatuhan wajib pajak penghasilan. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Kantor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metodologi Penelitian yang Digunakan Menurut Sugiyono (2013 : 5) Metode Penelitian adalah : Cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar Bangunan Gedung II terhadap Kesiapan Siswa SMK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara yang ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara yang ilmiah untuk 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara yang ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2). Dengan demikian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan deskriptif asosiatif, karena adanya variabel-variabel yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan deskriptif asosiatif, karena adanya variabel-variabel yang akan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode survei dengan pendekatan deskriptif asosiatif, karena adanya variabel-variabel yang akan ditelaah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek penelitian dalam hal ini adalah Mahasiswa, Dosen, dan Operator SIAT Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pasti mutlak diperlukan metode yang akan digunakan. Karena dengan menggunakan metode, maka terdapat cara untuk menyelesaikan sebuah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam penelitian, adapun pengertian objek penelitian menurut Sugiyono (2006:13)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (006, hlm. 118), Objek Penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah yang digunakan dalam suatu penelitian untuk mengetahui suatu hasil penelitian tersebut. Menurut Musfiqon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor yang bekerja di KAP (Kantor Akuntan Publik) yang berada di wilayah Jakarta Barat. Lokasi ini dipilih karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Subyek penelitian menerangkan target populasi penelitian dan atau sampel penelitian yang relevan denga tujuan penelitian. Sedangkan obyek penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Didalam melakukan peneltian, peneliti harus menetapkan obyek yang akan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Didalam melakukan peneltian, peneliti harus menetapkan obyek yang akan BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Didalam melakukan peneltian, peneliti harus menetapkan obyek yang akan digunakan dalam penelitian tersebut. Adapun obyek penelitian ini adalah penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode merupakan cara yang digunakan untuk meneliti sesuatu sehingga dapat diambil kesimpulan. Metode adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010:38) menjelaskan bahwa objek penelitian adalah suatu atribut atau

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010:38) menjelaskan bahwa objek penelitian adalah suatu atribut atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Salah satu bagian yang menjadi sorotan dalam sebuah penelitian adalah objek penelitian. Sugiyono (2010:38) menjelaskan bahwa objek penelitian adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Untuk penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2016, h. 3), Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Nana Sudjana (2010,h,16) mengemukakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Lampung, Jalan Jend. Gatot Soebroto No. 44A Pahoman Bandar Lampung

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks Perkantoran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penulisan ini adalah Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Ketaatan Kualitas Audit. Unit Penelitian yang penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang di gunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan penelitiannya. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Metodologi dan Metode Penelitian Metode adalah ilmu tentang kerangka kerja untuk melaksanakan penelitian yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek / Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji dan mengetahui pengaruh variabel independen yang terdiri dari pengalaman auditor, independensi,

Lebih terperinci

3 BAB III METODE PENELITIAN

3 BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan 3.1.1 Objek Penelitian Secara umum metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono,2014:2)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai tumbuhnya perusahaan-perusahaan di Indonesia. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mulai tumbuhnya perusahaan-perusahaan di Indonesia. Sejalan dengan 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Di Indonesia bidang akuntansi baru dikenal tahun 1950an sejalan dengan mulai tumbuhnya perusahaan-perusahaan di Indonesia. Sejalan dengan perkembangan ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan jenis penelitian verifikatif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh pemanfaatan fasilitas perpajakan Sunset Policy terhadap tingkat

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh pemanfaatan fasilitas perpajakan Sunset Policy terhadap tingkat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang digunakan 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti oleh penulis adalah mengenai pengaruh pemanfaatan fasilitas perpajakan Sunset Policy

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory research yaitu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory research yaitu penelitian 56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory research yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Kuantitatif Pendekatan merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu penelitian. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data tersebut dikumpulkan dari PT S Three Technologies Indonesia dan PT Domini Polymerindo

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada metode penelitian penulis menggunakan penelitian kuantitatif, menurut Sugiono (2009:13) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2010 : 53), Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat penelitian. 1. Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan yang dimulai dari November 2014 sampai dengan Januari 2015. Data yang digunakan hanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal. Menurut Umar (2008 : 5), desain penelitian kausal merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran distribusi terhadap pendapatan pengusaha tahu cibuntu di kecamatan Bandung kulon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono dalam buku metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D (2011, h. 6) metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

Lebih terperinci

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri yang beralamat di Jalan Puri Indah Raya Blok A/15, Kembangan, Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel- variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel- variabel yang menjadi perhatian BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan variabel- variabel yang menjadi perhatian penelitian (PPS 2008: 20). Obyek penelitian ini tergolong pada dua variabel yaitu

Lebih terperinci

Bab III Metode Penelitian

Bab III Metode Penelitian Bab III Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiono, 2001). Dengan metode penelitian ini dibuktikan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kampus Universitas Islam Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah servicescape sebagai variabel bebas X atau

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah servicescape sebagai variabel bebas X atau BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah servicescape sebagai variabel bebas X atau independen dan kepuasan pelanggan sebagai variabel Y atau dependen Menurut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat eksplanasi. Menurut Sugiyono (2013), penelitian eksplanasi adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menurut Sugiyono (2010:11), penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Toko Sepatu Merek

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Toko Sepatu Merek 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Toko Sepatu Merek Donatello Malang yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut diperlukan suatu metode yang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai.

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut diperlukan suatu metode yang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory), 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory), dengan verifikatif, yang mana tujuan dari penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci