Perubahan Mekanisme Layanan di Kopertis Wilayah VII

Transkripsi

1 Perubahan Mekanisme Layanan di Kopertis Wilayah VII Drs.Ec. Purwo Bekti, M.Si. Kabid Kelembagaan dan SI Kopertis VII

2 Pendahuluan Seiring dengan adanya perubahan Paradigma dalam Pelayanan Publik Paradigma Lama Kurang responsif (birokrasi terlalu panjang) Kurangnya responsibilitas Kurang representatif (performa kurang baik) Cenderung mahal Disain organisasi kurang berorientasi pelayanan kepada masyarakat Paradigma Baru Sederhana Tanggap dan akuntabel Memberikan hasil layanan terbaik Murah/tanpa biaya Customer driven 2

3 Paradigma Pelayanan Publik Customer Driven Government (a) fokus pada fungsi pengaturan melalui berbagai kebijakan yang memfasilitasi berkembangnya kondisi kondusif bagi kegiatan pelayanan kepada masyarakat, (b) fokus pemberdayaan masyarakat sehingga masyarakat mempunyai rasa memiliki yang tinggi terhadap fasilitas-fasilitas pelayanan yang telah dibangun bersama, (c) menerapkan sistem kompetisi dalam hal penyediaan pelayanan publik tertentu sehingga masyarakat memperoleh pelayanan yang berkualitas, (d) fokus pada pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran yang berorientasi pada hasil (outcomes) sesuai dengan masukan yang digunakan, (e) mengutamakan apa yang diinginkan oleh masyarakat, (f) memberi akses kepada masyarakat dan responsif terhadap pendapat dari masyarakat tentang pelayanan yang diterimanya, (g) lebih mengutamakan antisipasi terhadap permasalahan pelayanan, (h) lebih mengutamakan desetralisasi dalam pelaksanaan pelayanan, dan (i) menerapkan sistem pasar dalam memberikan pelayanan. 3

4 Pelayanan Publik di Kopertis Wilayah VII merupakan perwujudan dari Reformasi Birokrasi yang bertujuan menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara. memanfaatkan teknologi informasi untuk memberikan layanan yang profesional berlandaskan pada prinsip keterbukaan serta memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mengakses informasi baik informasi syarat, waktu, proses, dan biaya layanan. Kemudahan dalam mendapatkan informasi status berkas permohonannya cepat, mudah diakses tanpa mengabaikan akurasi dan keamanan data. Diwujudkan dalam layanan PINTU dan SILADIKTI 4

5 Layanan Online: SILADIKTI Penyediaan layanan kepada PTS secara online Dilakukan secara bertahap, untuk tahap 1 adalah layanan Ketenagaan, Akademik dan Kemahasiswaan, dan Kepegawaian Dapat diakses melalui laman Pengajuan layanan dilakukan secara institusi melalui akun yang didistribusikan untuk masing-masing PTS Pimpinan PTS memberikan penugasan kepada operator SILADIKTI di PTS masingmasing 5

6 Layanan Online: SILADIKTI Layanan Ketenagaan : Pengajuan Jabatan Akademik Dosen, Rekomendasi Studi Lanjut, Rekomendasi Pindah Homebase Layanan Kemahasiswaan : Hibah (Hibah Penelitian, Hibah Pengabmas, Hibah PKM), Beasiswa Mahasiswa Layanan Kepegawaian : Usulan Penugasan Studi Lanjut (Tugas Belajar, Ijin Belajar, Pengaktifan Kembali), Satya Lancana, Taspen, Pensiun, Ijin Menduduki Jabatan, Inpassing Pangkat Dosen 6

7 Akreditasi Prodi dan PT Akreditasi Prodi & Perguruan Tinggi Permenristekdikti no 32 tahun Masa berlaku Akreditasi Prodi/Institusi adalah 5 tahun. 6 bulan sebelum habis masa berlakunya wajib memperpanjang. Akreditasi Program Studi Akreditasi Institusi Ijin sebelum Paling lambat harus mendapat akreditasi pada bulan Mei 2018 Ijin s/d Berlaku 5 tahun sejak SK terbit. Ijin setelah Akreditasi Prodi Minimal berlaku selama 2 tahun. Ijin Perguruan Tinggi sebelum s/d Berlaku 5 tahun sejak SK, dan paling lambat harus Terakreditasi Institusi pada Agustus 2019 Ijin setelah Ter-Akreditasi Minimal Berlaku 2 tahun (PTS Baru). 7