PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS STRATEGI ABDUKTIF-DEDUKTIF PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS STRATEGI ABDUKTIF-DEDUKTIF PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS STRATEGI ABDUKTIF-DEDUKTIF PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR Hamidah Suryani Lukman 1), Yanti Mulyanti 2) 1) Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Jl.R. Syamsudin, S.H No. 50, Sukabumi; 2) Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Jl.R. Syamsudin, S.H No. 50, Sukabumi; Abstrak Makalah ini memaparkan hasil penelitian dan pengembangan (Research and Development) mengenai bahan ajar struktur aljabar berbasis strategi abduktifdeduktif yang diaplikasikan dalam 3 tahap. Tahap pertama, yaitu studi literatur; merancang dan mengembangkan bahan ajar; validasi ahli; dan melakukan revisi 1. Tahap kedua, yaitu melakukan uji terbatas terhadap 8 orang mahasiswa yang dipilih secara acak. Metode yang digunakan pada tahap kedua adalah metode eksperimen single one shot case study. Tahap ketiga, yaitu pengujian produk yang dilakukan terhadap satu kelompok sampel yang terdiri dari 26 orang mahasiswa. Metode yang digunakan pada tahap ketiga menggunakan desain eksperimen before-after. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi, tes kemampuan pembuktian matematis, dan lembar efektivitas kinerja. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Wilcoxon pada taraf signifikansi 5% dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar struktur aljabar berbasis strategi abduktifdeduktif yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria valid, efektif, dan praktis digunakan dalam perkuliahan struktur aljabar. Kata Kunci : Bahan Ajar, Strategi Abduktif-Dedutif, Struktur Aljabar A. PENDAHULUAN Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (BELMAWA), mendeskripsikan learning outcome untuk mahasiswa pendidikan matematika yang berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) pada jenjang kualifikasi 6 (paragraf kedua), yaitu menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. Jenjang kualifikasi ini memiliki learning outcome yang salah satunya adalah menguasai konsep matematika yang diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran di satuan pendidikan dasar dan menengah serta menguasai konsep matematika yang diperlukan untuk studi ke jenjang berikutnya. Capaian pembelajaran (learning outcome) yang dimaksudkan dalam kurikulum tersebut tertuang dalam mata kuliah analisis, seperti mata kuliah Struktur Aljabar. Struktur Aljabar merupakan mata kuliah yang sarat dengan definisi dan teorema di Prosiding SEMNAS Pendidikan Matematika 2017 ISBN

2 dalam matematika. Mata kuliah ini tidak mempelajari perhitungan, namun lebih banyak mengkonstruksi dan memvalidasi pembuktian suatu argumen atau konsep matematika. Sehingga, dengan mempelajari mata kuliah ini, mahasiswa mampu berpikir rasional, logis, dan sistematis, serta mampu menganalisis validitas suatu argumen. Namun, membelajarkan mahasiswa untuk membaca maupun mengkonstruksi pembuktian secara matematis tidak semudah yang dipikirkan. Beberapa penelitian mengemukakan bahwa pembuktian matematis merupakan kemampuan yang sulit bagi siswa SMA maupun mahasiswa (Maya & Sumarmo, 2011). Moore (Maya & Sumarmo, 2011) mengkategorikan kesulitan kemampuan pembuktian ini ke dalam tujuh alasan, diantaranya: 1) ketidaktahuan mahasiswa tentang definisi; 2) mahasiswa hanya memiliki pemahaman intuitif dalam konsep matematika; 3) pemahaman konsep mahasiswa belum cukup untuk melakukan pembuktian; 4) mahasiswa tidak mampu mengeneralisasi maupun menggunakan contoh yang dimilikinya; 5) mahasiswa tidak tahu bagaimana menggunakan definisi untuk memperoleh bukti terstruktur; 6) mahasiswa tidak mampu memahami dan menggunakan bahasa matematis serta simbol-simbolnya; dan 7) mahasiswa tidak tahu bagaimana memulai pembuktian. Sejalan dengan pendapat tersebut, sulitnya menumbuhkembangkan kemampuan pembuktian dapat dilihat pada mata kuliah Struktur Aljabar. Hal ini terlihat baik dari jawaban mahasiswa dalam ujian, maupun hasil belajar mahasiswa peserta mata kuliah yang belum mencapai ketuntasan minimal. Berdasarkan studi pendahuluan, jawaban mahasiswa pada salah satu soal mata kuliah Struktur Aljabar masih tergolong kemampuan berpikir tingkat rendah. Mahasiswa hanya mampu mengingat sebagian definisi tanpa tahu bagaimana mengkonstruksikan bukti berdasarkan definisi yang sudah dimilikinya. Akibatnya, mahasiswa sering mengalami kegagalan dalam pembuktian Oleh karena itu, diperlukan suatu inovasi pembelajaran yang diharapkan dapat membuat mahasiswa belajar bermakna, sehingga kemampuan pembuktian matematis dapat dilatih dan ditumbuhkembangkan. Salah satu inovasi pembelajaran tersebut dapat diwujudkan melalui pengembangan bahan ajar yang dirancang khusus untuk menumbuhkembangkan kemampuan pembuktian matematis mahasiswa dalam mata kuliah Struktur Aljabar. Adapun bahan ajar yang dikembangkan adalah bahan ajar yang berbasis strategi Abduktif-Deduktif. Hal ini dikarenakan beberapa hasil penelitian seperti yang dilakukan Kusnandi (2008) serta Hiltrimartin & Hartono (dalam Kusnandi, 2008), menunjukkan bahwa pembelajaran dengan strategi Abduktif-Deduktif dapat menumbuhkembangkan kemampuan membuktikan mahasiswa dalam mata kuliah analisis, seperti Teori Bilangan dan Struktur Aljabar. Strategi Abduktif-Deduktif dikembangkan oleh Kusnandi (2008), secara khusus dirancang untuk memunculkan gagasan utama dari struktur pembuktian, baik untuk memahami pembuktian yang ada maupun untuk mengkonstruksi pembuktian. Sehingga, penulis menduga bahwa bahan ajar Struktur Prosiding SEMNAS Pendidikan Matematika 2017 ISBN

3 Aljabar yang dikembangkan menggunakan strategi Abduktif- Deduktif, dapat menumbuhkembangkan kemampuan pembuktian matematis mahasiswa. B. LANDASAN/KAJIAN TEORI Strategi Abduktif-Deduktif dikembangkan oleh Kusnandi (2008). Strategi Abduktif-Deduktif adalah strategi pembelajaran matematika yang secara eksplisit menggali bagaimana memunculkan gagasan utama dari struktur pembuktian, baik untuk memahami pembuktian maupun untuk mengkonstruksi pembuktian. Strategi Adbuktif-Deduktif dalam kerangka kerja teori Action Process Object Schema (APOS), diawali dari masalah pembuktian yang secara operasional dapat disederhanakan menjadi masalah bagaimana menunjukkan kebenaran dari target akhir yang diharapkan berdasarkan serangkaian informasi yang diberikan dalam data. Data dan target akhir merupakan dua objek mental yang dihadapkan kepada mahasiswa. Secara umum ada dua aksi yang langsung dapat dilakukan ketika berhadapan dengan masalah pembuktian. Pertama, menganalisis setiap informasi yang diberikan di dalam data, kemudian menyusunnya sehingga menghasilkan target-target antara, selanjutnya dari target antara ini disintesis lagi sehingga memperoleh target antara berikutnya, dan seterusnya. Target-target antara ini merupakan objek mental lain yang mungkin sudah dimiliki sebelumnya oleh mahasiswa. Proses memperoleh target antara dari data yang diberikan seperti itu merupakan proses deduktif. Aksi kedua adalah menganalisis target akhir yang diharapkan, dan merumuskan suatu target antara, sehingga berdasarkan suatu aturan tertentu (definisi atau teorema) akan tiba pada target akhir. Proses mengkondisikan target antara dari target akhir merupakan proses kunci abduktif. Tahapan proses lainnya melakukan aksi-aksi mental sehingga dapat menjembatani target antara hasil proses deduktif dengan target antara hasil proses abduktif. Dikarenakan proses ini sangat menentukan keberhasilan di dalam pembuktian matematis, maka proses ini diberi nama proses kunci. Adapun ilustrasi strategi Abduktif-Deduktif dalam kerangka kerja teori Action Process Object Schema (APOS) tersebut, dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 1. Skema Abduktif-Deduktif Kemampuan Pembuktian Matematis adalah kemampuan mahasiswa dalam membuat serangkaian deduksi dari asumsi (premis atau aksioma) dan hasil-hasil matematika yang sudah ada (lemma atau teorema) untuk memperoleh hasilhasil penting dari suatu persoalan matematika (Tall; Schoenfeld; Finlow- Bates, dalam Arnawa, 2009). Secara garis besar, kemampuan pembuktian terdiri dari kemampuan mengkonstruksi bukti dan kemampuan memvalidasi bukti (Selden & Selden, 2003). Kemampuan mengkonstruksi bukti meliputi kemampuan menggunakan metode-metode pembuktian, definisi, lemma, dan teorema untuk menunjukkan kebenaran Prosiding SEMNAS Pendidikan Matematika 2017 ISBN

4 suatu pernyataan dalam matematika (Struktur Aljabar). Sedangkan kemampuan memvalidasi bukti meliputi kemampuan untuk mengkritisi bukti yang berhubungan dengan jenisjenis pembuktian yang sering muncul dalam matematika (Struktur Aljabar). Kegiatan memvalidasi bukti meliputi: (1) membaca suatu pembuktian dalam matematika untuk menentukan kebenaran atau kekeliruannya dengan melihat kesesuaian antara sistem aksioma, premis, hasil-hasil matematika yang sudah ada (lemma atau teorema), dengan alur penalaran deduktifnya; (2) melengkapi pembuktian (bila ditemukan ada kekeliruan); (3) membandingkan keefektifan bukti yang satu dengan bukti yang lainnya (Selden & Selden dalam Arnawa, 2009). National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) menggambarkan pengetahuan tentang penalaran dan bukti ke dalam beberapa indikator sebagai berikut: 1) Mengenali alasan dan bukti sebagai aspek fundamental matematika; 2) Membuat dan menyelidiki dugaan matematika; 3) Mengembangkan dan mengevaluasi argumen matematika dan bukti; 4) Memilih dan menggunakan berbagai jenis penalaran dan metode pembuktian. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka indikator yang diukur dalam kemampuan pembuktian matematis adalah kemampuan mengkonstruksi bukti dan kemampuan memvalidasi bukti yang dijabarkan sebagai berikut: a. Menggunakan metode pembuktian, definisi, lemma, dan teorema untuk menunjukkan kebenaran suatu pernyataan dalam matematika. b. Membaca suatu pembuktian dalam matematika untuk menentukan kebenaran atau kekeliruannya dengan melihat kesesuaian antara sistem aksioma, premis, hasil-hasil matematika yang sudah ada (lemma atau teorema), dengan alur penalaran deduktifnya. c. Melengkapi pembuktian dengan benar. C. METODE PENELITIAN C1. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk dan menguji keefektifan produk tersebut. Adapun Prosedur penelitian pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah prosedur yang dikemukakan oleh Borg dan Gall (Trisnaningsih, 2007), yaitu: 1) melakukan analisis produk yang akan dikembangkan; 2) mengembangkan produk awal; 3) validasi ahli dan revisi; 4) uji coba lapangan skala kecil dan revisi produk; dan 5) uji coba lapangan skala besar dan produk akhir C2. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2017 Juni 2017 di Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Sukabumi C3. Target/Subjek Penelitian Subjek penlitian yang digunakan adalah seluruh mahasiswa peserta mata kuliah struktur aljabar pada Program Studi Pendidikan Matematika Tahun Akademik 2016/2017, yang terdiri dari 26 orang. Prosiding SEMNAS Pendidikan Matematika 2017 ISBN

5 C4. Prosedur Prosedur penelitian dan pengembangan ini terbagi menjadi tiga tahap, yang masing-masing dijabarkan sebagai berikut. a. Tahap pendahuluan, yaitu: 1) melakukan analisis bahan ajar struktur aljabar yang dikembangkan melalui studi literatur mengenai deskripsi mata kuliah, capaian pembelajaran, capaian pendukung, materi yang akan digunakan, strategi abduktifdeduktif; 2) mengembangkan produk awal; 3) melakukan validasi produk bahan ajar oleh tim ahli (expert judgement) dengan teknik delphi; dan 4) revisi tahap 1 b. Tahap uji coba kelompok kecil. Pada tahap ini bahan ajar diuji coba secara terbatas terhadap satu kelompok mahasiswa program studi Pendidikan Matematika yang berjumlah 8 orang dan dipilih secara acak sebagai pengguna produk. Metode yang dilakukan adalah metode eksperimen single one shot case study (Sugiyono, 2011). Artinya peneliti hanya mengambil satu sampel penelitian, selanjutnya diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar struktur aljabar berbasis strategi abduktif deduktif, diberikan tes kemampuan pembuktian matematis dan lembar efektivitas kinerja bahan ajar. c. Tahap uji lapangan. Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap kelompok pemakai sebenarnya, yaitu satu kelompok mahasiswa yang terdiri dari 26 orang mahasiswa peserta mata kuliah struktur aljabar pada Program studi Pendidikan Matematika di Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Uji lapangan ini menggunakan desain eksperimen before-after (Sugiyono, 2011). Artinya pada tahap ini diberikan perlakuan pembelajaran tanpa mengggunakan bahan ajar dan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar, yang masing-masing dilaksanakan selama 4 pertemuan. Selanjutnya di akhir pertemuan, mahasiswa diberikan tes kemampuan pembuktian matematis dan lembar efektivitas kinerja bahan ajar. C5. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi, lembar validasi, tes kemampuan pembuktian matematis, dan lembar efektivitas kinerja bahan ajar. C6. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah analisis deskriptif dan uji perbandingan rata-rata. Uji perbandingan dua rata-rata yang digunakan adalah uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Pengujian ini dilakukan pada taraf signifikansi dengan bantuan software SPSS. D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bahan ajar struktur aljabar berbasis strategi abduktif-deduktif yang dikembangkan mencakup empat bahasan materi, yaitu 1) grup; 2) subgrup dan teorema pada grup; 3) koset dan subgrup normal; serta 4) homomorfisma grup. Bahan ajar yang sudah dikembangkan tersebut, selanjutnya dilakukan penilaian untuk melihat validitasnya, sehingga dapat digunakan dalam proses perkuliahan. Penilaian validitas bahan ajar ini dilakukan oleh tim ahli (expert judgement) dengan menggunakan teknik validasi delphi, yaitu penilaian Prosiding SEMNAS Pendidikan Matematika 2017 ISBN

6 yang dilakukan oleh sekelompok ahli secara kontinu melalui kuesioner untuk memudahkan pembentukan suatu keputusan kelompok, tanpa perlu seluruhnya bertatap muka. Proses validasi ini dilakukan oleh tiga orang dosen Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Sukabumi dan satu orang Dosen STKIP Garut. Aspek yang dinilai dalam bahan ajar yang dikembangkan mencakup beberapa penilaian, diantaranya: a) kelayakan aspek materi yang terdiri dari 12 indikator; b) kelayakan aspek kebahasaan yang terdiri dari 4 indikator; c) kelayakan aspek penyajian yang terdiri dari 2 indikator; d) kelayakan efek bahan ajar terhadap proses belajar mahasiswa yang terdiri dari 3 indikator; dan e) kelayakan aspek tampilan keseluruhan yang terdiri dari 2 indikator. Sehingga indikator yang digunakan dalam penilaian ini berjumlah 23 indikator. Masing-masing indikator dinilai menggunakan skala 1-5, dengan kategori diantaranya 1 (Tidak baik), 2 (Kurang baik), 3 (Cukup baik), 4 (Baik), dan 5 (Sangat baik). Untuk memperjelas penilaian, maka skala 1-5 selanjutnya diberikan kriteria sebagai berikut, yaitu skala 1 jika kriteria yang terpenuhi kurang dari 20%; skala 2 jika 20%-39% kriteria telah terpenuhi; skala 3 jika 40%-59% kriteria telah terpenuhi; skala 4 jika 60%-79% kriteria telah terpenuhi; dan skala 5 jika % kriteria telah terpenuhi. Penilaian keseluruhan bahan ajar struktur aljabar berbasis strategi abduktif-deduktif yang dilakukan oleh 4 orang validator, memperoleh rata-rata penilaian sebesar 4,35 dari skala 5. Rekapitulasi penilaian berdasarkan kelima aspek dapat dilihat pada gambar. Gambar 2. Penilaian Bahan Ajar Berdasarkan Lima Aspek Penilaian Berdasarkan gambar tersebut, dapat disimpulkan bahwa lebih dari 80% bahan ajar struktur aljabar berbasis strategi abduktif-deduktif yang dikembangkan sudah valid dan layak digunakan dalam pembelajaran, karena memiliki penilaian di atas 4, atau tergolog kategori sangat baik. Setalah memenuhi kriteria valid, bahan ajar selanjutnya diuji coba pada skala kecil untuk melihat kepraktisannya. Ujicoba ini dilaksanakan selama dua pertemuan, masing-masing berdurasi 3 x 50 menit. Sampel yang digunakan sebanyak 8 orang mahasiswa yang dipilih secara acak. Berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil, diperoleh bahwa pencapaian kemampuan pembuktian matematis mahasiswa secara keseluruhan meningkat sebesar 43.18%. Adapun pencapaian kemampuan pembuktian matematis mahasiswa pada gambar berikut. Gambar 3. Pencapaian Kemampuan Pembuktian Matematis Mahasiswa Sebelum dan Sesudah Menggunakan Bahan Ajar Prosiding SEMNAS Pendidikan Matematika 2017 ISBN

7 Berdasarkan gambar 3, kemampuan pembuktian matematis mahasiswa berdasarkan masing-masing indikatornya mengalami peningkatan yang cukup baik. Indikator ke-1 (menggunakan metode pembuktian, definisi, sifat, dan teorema untuk menunjukkan kebenaran suatu pernyataan dalam matematika) mengalami peningkatan sebesar 62,67% dan tergolong kategori peningkatan sedang. Indikator ke-2, (membaca suatu pembuktian dalam matematika untuk menentukan kebenaran atau kekeliruannya dengan melihat kesesuaian antara sistem aksioma, premis, atau teorema) meningkat sebesar 71,43% dan tergolong kategori peningkatan tinggi. Dan Indikator ke-3, (melengkapi pembuktian) mengalami peningkatan sebesar 59,27% dan tergolong kategori peningkatan sedang. Hal ini menunjukkan bahwa bahan ajar struktur aljabar yang digunakan cukup praktis digunakan dalam proses pembelajaaran. Selain penilaian terhadap kemampuan pembuktian matematis, penilaian kepraktisan juga dilakukan terhadap kinerja mahasiswa. Hasil kinerja mahasiswa sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar dapat dilihat pada tabel berikut. Gambar 4. Kinerja Mahasiswa Sebelum dan Sesudah Menggunakan Bahan Ajar Berdasarkan Keempat Indikatornya Berdasarkan gambar 4, kinerja mahasiswa berdasarkan indikator kecepatan pemahaman terhadap pembelajaran, meningkat sebesar 41.04% dan tergolong peningkatan dengan kategori sedang. Kinerja berdasarkan indikator ketertarikan mahasiswa dalam belajar meningkat sebesar 50.28% dan tergolong peningkatan dengan kategori sedang. Kinerja dengan indikator kreativitas mahasiswa sesudah menggunakan bahan ajar meningkat sebesar 50,22% dan tergolong peningkatan dengan kategori sedang. Kinerja dengan indikator hasil belajar yang diperoleh mahasiswa sesudah menggunakan bahan ajar meningkat sebesar 33,33% dan tergolong peningkatan dengan kategori sedang. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa pencapaian kemampuan pembuktian matematis mahasiswa secara keseluruhan meningkat sebesar 43.18%. Dengan demikian, bahan ajar yang dikembangkan sudah tergolong kategori praktis, artinya sudah valid dan layak digunakan dalam proses pembelajaran struktur aljabar di kelas. Namun, meskipun sudah layak digunakan, bahan ajar selanjutnya direvisi pada aspek tampilan, yaitu menambahkan ilustrasi contoh, menambahkan contoh pembuktian, dan menambahkan soal-soal latihan atau tugas terstruktur. Setelah memenuhi kategori valid dan praktis, selanjutnya bahan ajar diuji coba kembali pada skala yang lebih luas, atau uji lapangan untuk melihat efektivitasnya. Uji coba ini melibatkan 26 orang mahasiswa peserta mata kuliah struktur aljabar, dan dilaksanakan selama 8 pertemuan. Hasil uji lapangan ini dapat dilihat pada gambar 5 sebagai berikut. Prosiding SEMNAS Pendidikan Matematika 2017 ISBN

8 Gambar 5. Pencapaian Kemampuan Pembuktian Matematis Mahasiswa Sebelum dan Sesudah Menggunakan Bahan Ajar Struktur Aljabar Berbasis Strategi Abduktif-Deduktif Berdasarakan Indikator Berdasarkan gambar 5, pencapaian kemampuan pembuktian matematis mahasiswa berdasarkan masing-masing indikatornya mengalami peningkatan. Pencapain kemampuan pembuktian berdasarkan indikator 1 (menggunakan metode pembuktian, definisi, sifat, dan teorema untuk menunjukkan kebenaran suatu pernyataan dalam matematika) meningkat sebesar 57,88% dan tergolong kategori peningkatan sedang. Pencapaian indikator 2 (membaca suatu pembuktian dalam matematika untuk menentukan kebenaran atau kekeliruannya dengan melihat kesesuaian antara sistem aksioma, premis, atau teorema) meningkat sebesar 38,96% dan tergolong kategori peningkatan sedang. Pencapaian indikator 3 (melengkapi pembuktian) meningkat sebesar 53,88% dan tergolong kategori peningkatan sedang. Pencapaian kemampuan pembuktian matematis mahasiswa secara keseluruhan meningkat sebesar 37,76%. Untuk melihat peningkatan tersebut signifikan atau tidak, selanjutnya dilakukan uji Wilcoxon pada taraf signifikansi 5% dengan bantuan software SPSS. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai sig. adalah 0,00. Nilai ini kurang dari taraf signifikansi 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan pembuktian matematis mahasiswa sesudah menggunakan bahan ajar struktur aljabar berbasis strategi abduktif-deduktif lebih baik secara signifikan daripada sebelum menggunakan bahan ajar tersebut. Selain penilaian terhadap kemampuan pembuktian matematis, penilaian efektivitas juga dilihat berdasarkan kinerja mahasiswa. Kinerja mahasiswa sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar berdasarkan keempat indikatornya juga mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada gambar 6. Gambar 6. Kinerja Mahasiswa Sebelum dan Sesudah Menggunakan Bahan Ajar Struktur Aljabar Berbasis Strategi Abduktif-Deduktif Berdasarkan Keempat Indikatornya Berdasarkan gambar 6, dapat diketahui bahwa kinerja mahasiswa dilihat dari indikator kecepatan pemahaman terhadap pembelajaran meningkat sebesar 42.79% dan tergolong peningkatan dengan kategori sedang. Kinerja berdasarkan indikator ketertarikan mahasiswa dalam belajar meningkat sebesar 56.63% dan tergolong peningkatan dengan kategori sedang. Kinerja berdasarkan indikator kreativitas mahasiswa sesudah menggunakan bahan ajar meningkat sebesar 37.87% dan tergolong peningkatan dengan kategori sedang. Kinerja berdasarkan indikator hasil Prosiding SEMNAS Pendidikan Matematika 2017 ISBN

9 belajar yang diperoleh mahasiswa sesudah menggunakan bahan ajar meningkat sebesar 38.11% dan tergolong peningkatan dengan kategori sedang. Dan secara keseluruhan kinerja mahasiswa sesudah menggunakan bahan ajar meningkat sebesar 23.56%. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan sudah tergolong kategori efektif digunakan dalam perkuliahan struktur aljabar, khsusunya dalam meningkatkan kemampuan pembuktian matematisnya. Sehingga secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa bahan ajar struktur aljabar berbasis strategi abduktif-deduktif yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif digunakan dalam perkuliahan struktur aljabar. E. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan rumusan masalah dan hasil analisis data, bahan ajar struktur aljabar berbasis strategi abduktif-deduktif yang dikembangkan sudah memiliki kriteria valid, praktis dan efektif. Nilai validitas bahan ajar struktur aljabar berbasis strategi abduktif-deduktif adalah 4,35 dari skala 5, atau lebih dari 80% bahan ajar yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria valid dan sudah layak digunakan dalam pembelajaran. Kriteria praktis dapat dilihat dari peningkatan pencapaian kemampuan pembuktian matematis mahasiswa secara keseluruhan yang meningkat sebesar 43.18% serta penilaian keseluruhan kinerja mahasiswa yang meningkat sebesar 22,65% pada hasil uji coba kelompok kecil. Sedangkan kriteria efektif dapat dilihat dari hasil uji coba lapangan yang menunjukkan bahwa kemampuan pembuktian matematis mahasiswa sesudah menggunakan bahan ajar struktur aljabar berbasis strategi abduktifdeduktif lebih baik secara signifikan jika dibandingkan dengan kemampuan pembuktian matematis mahasiswa sebelum menggunakan bahan ajar. Selain itu, efektivitas kinerja mahasiswa sesudah menggunakan bahan ajar tersebut mengalami kenaikan sebesar 23.56% daripada sebelumnya. F. DAFTAR PUSTAKA Arnawa, I. M. (2009). Meningkatkan Kemampuan Pembuktian Mahasiswa dalam Aljabar Abstrak melalui Pembelajaran berdasarkan Teori APOS. [Online] tersedia dalam article/view/238/248 Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (BELMAWA) DIKTI. (2013). Deskripsi Umum dan Learning Outcome 12 PRODI LPTK. [Online] dalam content/po-upload/lampiran- 3%20Deskripsi%20dan%20Lear ning%20outcome%2012%20pr ODI%20LPTK.pdf Hanna, G. & Jahnke, H. N. (1996). Proof and Application. International Handbook of Mathematics Education. Netherland: Kluwer Academic Publisher. Junaedi, I. (2012). Tipe Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal-ssoal Geometri Analitik Berdasar Newman s Error Analysis (NEA). Jurnal Kreano. 3(2), Kusnandi. (2008). Pembelajaran Matematika dengan Strategi Abduktif-Deduktif untuk Menumbuhkembangkan Kemampuan Membuktikan pada Mahasiswa. Bandung: Disertasi Prosiding SEMNAS Pendidikan Matematika 2017 ISBN

10 Universitas Pendidikan Indonesia. Maya, R. & Sumarmo, U. (2011). Mathematical Understanding and Proving Abilities: Eperiment with Undergraduate Stdent by using Modified Moore Learning Approach. Kumpulan Makalah Berpikir dan Disposisi Matematik serta Pembelajarannya. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika UPI. National Council of Theachers of Mathematics (NCTM). (2003). Programs for Initial Preparation of Mathematics Teachers: Standards for Middle Level Mathematics Teachers. Reston, Va.: NCTM, Newman, M.A. (1983). Strategies for Diagnosis and Remediation. Sydney: Harcourt, Brace Jovanovich. Selden, A. & Selden, J. (2003). Validations of Proof Considered as Texts: Can Undergraduates tell Whether an Argument proves a Theorem?. Journal for Research in Mathematics Education. 34(1), Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suherman E, Turmudi, Suryadi D, Herman T, Suhendra, Prabawanto S, Nurjanah, dan Rohayati A. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika FKIP UPI. Trisnaningsih. (2007). Pengembangan Bahan Ajar untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Mata Kuliah Demografi Teknik. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan. 4 (2), Prosiding SEMNAS Pendidikan Matematika 2017 ISBN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR BERBASIS PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI ABDUKTIF-DEDUKTIF

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR BERBASIS PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI ABDUKTIF-DEDUKTIF INSPIRAMATIKA Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Volume 1, Nomor 1, Desember 2015, ISSN 2477-278X PENGEMBANGAN BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR BERBASIS PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI ABDUKTIF-DEDUKTIF

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR STATISTIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR STATISTIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) ISSN 2502-5872 M A T H L I N E PENGEMBANGAN BAHAN AJAR STATISTIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) Hamidah Suryani Lukman 1 dan Astri Sutisnawati 2 1 Universitas Muhammadiyah Sukabumi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULAN. formal dan logis yang dimulai dengan aksioma dan bergerak maju melalui. langkah-langkah logis sampai pada suatu kesimpulan.

BAB I PENDAHULAN. formal dan logis yang dimulai dengan aksioma dan bergerak maju melalui. langkah-langkah logis sampai pada suatu kesimpulan. BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Seorang matematikawan tidak akan mempercayai apapun tanpa ada bukti, sementara fisikawan akan mempercayai segalanya sebelum dibuktikan salah. 1 Ungkapan tersebut menggambarkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR STATISTIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR STATISTIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) ISBN: 978-602-361-045-7 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR STATISTIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) Hamidah Suryani Lukman dan Astri Sutisnawati 1,2 Universitas Muhammadiyah Sukabumi hamni_alkhawarizmi@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Rohmah, Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Soal Pembuktian

Rohmah, Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Soal Pembuktian 1 Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Pembuktian Berdasarkan Newman s Error Analysis (NEA) Rohmah Indahwati Email: indbeckzbecky@gmail.com Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS PADA MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK

PENGGUNAAN BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS PADA MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK 60 PENGGUNAAN BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS PADA MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK Jamilah 1, Syarifah Fadillah 1 1 Pendidikan Matematika, IKIP PGRI Pontianak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran matematika di perguruan tinggi membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran matematika di perguruan tinggi membutuhkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran matematika di perguruan tinggi membutuhkan kemampuan kognitif tingkat tinggi, seperti kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi, tidak

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE NUMERIK BERBASIS PEMECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE NUMERIK BERBASIS PEMECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS Pedagogy Volume 2 Nomor 1 ISSN 2502-3802 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE NUMERIK BERBASIS PEMECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS Ahmad Fadillah 1 Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Siti Chotimah Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi Bandung

Siti Chotimah Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi Bandung UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMP DI KOTA BANDUNG DENGAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATIONS PADA SISWA SMP DI KOTA BANDUNG Siti Chotimah chotie_pis@yahoo.com Pendidikan

Lebih terperinci

Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis melalui Pembelajaran berbasis Masalah

Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis melalui Pembelajaran berbasis Masalah Suska Journal of Mathematics Education (p-issn: 2477-4758 e-issn: 2540-9670) Vol. 2, No. 2, 2016, Hal. 97 102 Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis melalui Pembelajaran berbasis Masalah Mikrayanti

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS MAHASISWA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS MAHASISWA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS MAHASISWA Syarifah Fadillah dan Jamilah FMIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak Email: atick_fdl@yahoo.co.id Abstrak:

Lebih terperinci

Mengembangkan Kemampuan Mahasiswa dalam Memvalidasi Bukti pada Aljabar Abstrak melalui Pembelajaran Berdasarkan Teori APOS

Mengembangkan Kemampuan Mahasiswa dalam Memvalidasi Bukti pada Aljabar Abstrak melalui Pembelajaran Berdasarkan Teori APOS Mengembangkan Kemampuan Mahasiswa dalam Memvalidasi Bukti pada Aljabar Abstrak melalui Pembelajaran Berdasarkan Teori APOS I Made Arnawa Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci

Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP dalam Belajar Garis dan Sudut dengan GeoGebra

Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP dalam Belajar Garis dan Sudut dengan GeoGebra Suska Journal of Mathematics Education Vol.2, No. 1, 2016, Hal. 13 19 Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP dalam Belajar Garis dan Sudut dengan GeoGebra Farida Nursyahidah, Bagus Ardi Saputro, Muhammad

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PROGRAM LINIER

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PROGRAM LINIER ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PROGRAM LINIER Sri Irawati Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Madura Alamat : Jalan Raya Panglegur 3,5 KM

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR Fatimah 1 Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES- TOURNAMENTS

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES- TOURNAMENTS Jurnal Euclid, vol.3, No.2, p.561 PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES- TOURNAMENTS Sri Asnawati Program Studi Pendidikan Matematika FKIP

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 PAKISJAYA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 PAKISJAYA Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 598-603 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN

Lebih terperinci

Kata kunci: Teknik MURDER, Pendekatan Metakognitif, Penalaran Matematis.

Kata kunci: Teknik MURDER, Pendekatan Metakognitif, Penalaran Matematis. PENGGUNAAN TEKNIK MURDER PENDEKATAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA PADA MATAKULIAH GEOMETRI ANALITIK Sri Asnawati 1, Irmawati Liliana K.D 2 1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang membuat peserta didik dapat mengembangkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang membuat peserta didik dapat mengembangkan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang membuat peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya baik secara rasional, logis, sistematis, bernalar

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran TAI terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA

Pengaruh Model Pembelajaran TAI terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Pengaruh Model Pembelajaran TAI terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Dewi Nurrizki, Reviandari Widyatiningtyas,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING VOLUME 9, NOMOR 1 MARET 2015 ISSN 1978-5089 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING Indah Puspita Sari STKIP Siliwangi email: chiva.aulia@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MTS KELAS VIII

PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MTS KELAS VIII Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 216-221 PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang cukup tajam, dan sekaligus menjadi ajang seleksi

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang cukup tajam, dan sekaligus menjadi ajang seleksi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan masyarakat yang cenderung bersifat terbuka memberi kemungkinan munculnya berbagai pilihan bagi seseorang dalam menata dan merancang kehidupan masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu yang menggunakan penalaran deduktif aksiomatis, tidak menerima kebenaran hanya berdasarkan pada peristiwa induktif. Generalisasi yang hanya

Lebih terperinci

PEMETAAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS SEBAGAI PRASYARAT MATA KULIAH ANALISIS RIIL MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA

PEMETAAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS SEBAGAI PRASYARAT MATA KULIAH ANALISIS RIIL MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA PEMETAAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS SEBAGAI PRASYARAT MATA KULIAH ANALISIS RIIL MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA Krisna S. Perbowo 1, Trisna R. Pradipta 2 Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA 1

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA 1 Weny Atika (1), Tina Yunarti (2), Pentatito Gunowibowo (3) Pendidikan Matematika, Universitas Lampung atikaweny@yahoo.com

Lebih terperinci

PEMBUKTIAN, PENALARAN, DAN KOMUNIKASI MATEMATIK. OLEH: DADANG JUANDI JurDikMat FPMIPA UPI 2008

PEMBUKTIAN, PENALARAN, DAN KOMUNIKASI MATEMATIK. OLEH: DADANG JUANDI JurDikMat FPMIPA UPI 2008 PEMBUKTIAN, PENALARAN, DAN KOMUNIKASI MATEMATIK OLEH: DADANG JUANDI JurDikMat FPMIPA UPI 2008 PEMBUKTIAN DALAM MATEMATIKA Bukti menurut Educational Development Center (2003) adalah suatu argumentasi logis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara terus menerus sesuai dengan level kognitif siswa. Dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. secara terus menerus sesuai dengan level kognitif siswa. Dalam proses belajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari siswa di sekolah. Proses belajar matematika akan terjadi dengan lancar apabila dilakukan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS Rizka Silvianti 1, Haninda Bharata 2, M. Coesamin 2 rizkasilvi.11@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa SMA

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa SMA SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa SMA Yerizon FMIPA UNP Padang yerizon@yahoo.com PM - 28 Abstrak. Disposisi

Lebih terperinci

JURNAL. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

JURNAL. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BERPANGKAT BERDASARKAN TEORI APOS BAGI SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN III SMK NEGERI 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JURNAL Disusun untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang konsep, kaidah,

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang konsep, kaidah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang konsep, kaidah, prinsip serta teorinya banyak digunakan dan dimanfaatkan untuk menyelesaikan hampir semua

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN LIMIT DENGAN TEORI APOS. Retno Marsitin Universitas Kanjuruhan Malang

MODUL PEMBELAJARAN LIMIT DENGAN TEORI APOS. Retno Marsitin Universitas Kanjuruhan Malang MODUL PEMBELAJARAN LIMIT DENGAN TEORI APOS Retno Marsitin Universitas Kanjuruhan Malang mars_retno@unikama.ac.id ABSTRAK. Pembelajaran APOS adalah pembelajaran dengan pendekatan aksi (action), proses (process),

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP PENCAWAN MEDAN. Arisan Candra Nainggolan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP PENCAWAN MEDAN. Arisan Candra Nainggolan JURNAL Suluh Pendidikan FKIP-UHN Halaman 107-118 PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP PENCAWAN MEDAN Arisan Candra Nainggolan Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melihat pentingnya matematika dan peranannya dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Melihat pentingnya matematika dan peranannya dalam menghadapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melihat pentingnya matematika dan peranannya dalam menghadapi kemajuan IPTEK dan persaingan global maka peningkatan mutu pendidikan matematika di semua jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan ide-ide melalui lisan, tulisan,

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan ide-ide melalui lisan, tulisan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembelajaran matematika di sekolah diantaranya adalah melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, mengembangkan kemampuan memecahkan masalah,

Lebih terperinci

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP Anggun Rizky Putri Ulandari, Bambang Hudiono, Bistari Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong jenis penelitian dan pengembangan (Research and Developmnent/ R&D). Dalam hal ini peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran matematika

Lebih terperinci

PROFIL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA USIA TAHUN DI BANDA ACEH. Intan Kemala Sari 1. Abstrak

PROFIL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA USIA TAHUN DI BANDA ACEH. Intan Kemala Sari 1. Abstrak PROFIL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA USIA 14-15 TAHUN DI BANDA ACEH Intan Kemala Sari 1 Abstrak Pemecahan masalah merupakan suatu proses psikologis yang melibatkan aplikasi dalil-dalil atau teorema

Lebih terperinci

Analisis Perangkat Pembelajaran Group Investigation Berbasis RME untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Kalkulus

Analisis Perangkat Pembelajaran Group Investigation Berbasis RME untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Kalkulus nd Seminar Nasional IPTEK Terapan (SENIT) 07 ISSN: 579-9045 Tegal - Indonesia, 5-7 Mei 07 ISBN: 978-60-74355--3 Analisis Perangkat Pembelajaran Group Investigation Berbasis RME untuk Meningkatkan Kemampuan

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA ZUHROTUNNISA AlphaMath DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. NEGERI BOJONG PADA MATERI STATISTIKA Oleh: Zuhrotunnisa Guru Matematika MTs. Negeri Rakit 1 Banjarnegara cipits@gmail.com ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurningsih, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurningsih, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika tidak hanya mengharuskan siswa sekedar mengerti materi yang dipelajari saat itu, tapi juga belajar dengan pemahaman dan aktif membangun

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF-CONFIDENCE DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

HUBUNGAN ANTARA SELF-CONFIDENCE DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 222-226 HUBUNGAN ANTARA SELF-CONFIDENCE DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SAINTIFIK BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SAINTIFIK BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 611-615 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SAINTIFIK BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN INSTRUMENTAL DAN RELASIONAL SISWA SMP.

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN INSTRUMENTAL DAN RELASIONAL SISWA SMP. PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN INSTRUMENTAL DAN RELASIONAL SISWA SMP Oleh: Rizki (1) Darhim (2) ABSTRAK Upaya untuk meningkatkan kemampuan

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH STATISTIK PENDIDIKAN

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH STATISTIK PENDIDIKAN Jurnal Euclid, vol.2, No.2, p.263 DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH STATISTIK PENDIDIKAN Fitrianto Eko Subekti, Reni Untarti, Malim Muhammad Pendidikan Matematika FKIP

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP Ismarwan, Bambang, Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNTAN Email : marwanis@rocketmail.com

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Take and Give terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Peserta didik

Pengaruh Model Pembelajaran Take and Give terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Peserta didik Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami) Vol.1, No.1, Juli 2017, Hal. 135-140 p-issn: 2580-4596; e-issn: 2580-460X Halaman 135 Pengaruh Model Pembelajaran Take and Give

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS MAHASISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INDUKTIF-DEDUKTIF PADA MATA KULIAH ANALISIS REAL Karunia Eka Lestari 1

ANALISIS KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS MAHASISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INDUKTIF-DEDUKTIF PADA MATA KULIAH ANALISIS REAL Karunia Eka Lestari 1 MENDIDIK: Analisis Jurnal Kajian Kemampuan Pendidikan Pembuktian dan Pengajaran Matematis Mahasiswa Menggunakan Volume 1, No. 2, Oktober 2015: Page 128-135 ISSN: 2443-1435 ANALISIS KEMAMPUAN PEMBUKTIAN

Lebih terperinci

PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIK DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF CO-OP CO-OP

PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIK DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF CO-OP CO-OP PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIK DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF CO-OP CO-OP Mardiana Abstraksi Pembelajaran kooperatif Co-op Co-op. Model pembelajaran ini pada dasarnya menekankan pentingnya siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Matematika merupakan mata pelajaran pokok mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, baik di sekolah yang berbasis agama maupun berbasis umum. Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar siswa kita. Padahal matematika sumber dari segala disiplin ilmu

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar siswa kita. Padahal matematika sumber dari segala disiplin ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Matematika dianggap mata pelajaran momok dan tidak disukai oleh sebagian besar siswa kita. Padahal matematika sumber dari segala disiplin ilmu dan kunci ilmu pengetahuan.

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pendekatan matematika realistik (PMR), hasil belajar, motivasi, persamaan diferensial

Kata Kunci: Pendekatan matematika realistik (PMR), hasil belajar, motivasi, persamaan diferensial Kajian Pemodelan Matematika dengan Konsep Pendekatan Matematika Realistik (PMR) Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar pada Mata Kuliah Persamaan Diferensial ABSTRAK Dian Permana Putri 1, Herri Sulaiman 2,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Deden Rahmat Hidayat,2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Deden Rahmat Hidayat,2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang penting untuk dipelajari. Hal ini karena matematika lahir dari fakta-fakta yang ada dalam kehidupan manusia

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Asikin, M. (2001). Komunikasi Matematika dalam RME. Makalah. Yogyakarta: Seminar Nasional RME di Universitas Sanata Dharma.

DAFTAR PUSTAKA. Asikin, M. (2001). Komunikasi Matematika dalam RME. Makalah. Yogyakarta: Seminar Nasional RME di Universitas Sanata Dharma. 107 DAFTAR PUSTAKA Ali, D.S. (2007). Pembelajaran Matematika Realistik melalui Kelompok Kecil untuk Mengembangkan Kemampuan Siswa SMP dalam Pemecahan Masalah Matematik. Tesis. Bandung: SPS UPI. Ansari,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika pada mulanya diambil dari perkataan Yunani mathematike

BAB I PENDAHULUAN. Matematika pada mulanya diambil dari perkataan Yunani mathematike BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika pada mulanya diambil dari perkataan Yunani mathematike yang berarti relating to learning. Perkataan mathematike sangat erat dengan kata mathanein yang artinya

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. NEGERI BOJONG PADA MATERI STATISTIKA. Zuhrotunnisa ABSTRAK

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. NEGERI BOJONG PADA MATERI STATISTIKA. Zuhrotunnisa ABSTRAK DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. NEGERI BOJONG PADA MATERI STATISTIKA Zuhrotunnisa Guru Matematika MTs. Negeri Rakit 1 Banjarnegara cipits@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

STRATEGI GENERALISASI POLA GEOMETRIS CALON MAHASISWA BARU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN TAHUN AJARAN 2017/2018

STRATEGI GENERALISASI POLA GEOMETRIS CALON MAHASISWA BARU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN TAHUN AJARAN 2017/2018 134 Jurnal Ilmiah Edukasi & Sosial, Volume 8, Nomor 2, September 2017, hlm. 134 138 STRATEGI GENERALISASI POLA GEOMETRIS CALON MAHASISWA BARU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Matematika juga berfungsi dalam ilmu pengetahuan, artinya selain

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Matematika juga berfungsi dalam ilmu pengetahuan, artinya selain 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan sumber dari segala disiplin ilmu dan kunci ilmu pengetahuan. Matematika juga berfungsi dalam ilmu pengetahuan, artinya selain tumbuh dan berkembang

Lebih terperinci

KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS MAHASISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING

KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS MAHASISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS MAHASISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING Hartono 1, Jamilah 2, Utin Desy Susiaty 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Pontianak Jalan Ampera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 The National Council of Teachers of Mathematics (NCTM), Principles and Standards

BAB I PENDAHULUAN. 1 The National Council of Teachers of Mathematics (NCTM), Principles and Standards BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) menyatakan bahwa pembelajaran matematika di sekolah dari jenjang pendidikan dasar hingga kelas XII memerlukan standar

Lebih terperinci

PENGARUH METODE BERBASIS PROYEK MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP

PENGARUH METODE BERBASIS PROYEK MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 616-623 PENGARUH METODE BERBASIS PROYEK MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL TERHADAP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia. Penyikapan atas

BAB I PENDAHULUAN. mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia. Penyikapan atas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat sangat membantu mempermudah kegiatan dan keperluan kehidupan manusia. Namun manusia tidak bisa menipu diri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR Yeni Yuniarti 1 ABSTRAK Rumusan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dipergunakan dalam kurikulum

Lebih terperinci

2016 KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

2016 KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan yang timbul akibat adanya Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Sains (IPTEKS) dimana semakin pesat yaitu bagaimana kita bisa memunculkan Sumber Daya

Lebih terperinci

Kartini 1, Elfis Suanto 2. / HP ABSTRACT

Kartini 1, Elfis Suanto 2.   / HP ABSTRACT ANALISA KESULITAN PEMBUKTIAN MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH ANALISIS REAL ANALYSIS OF DIFFICULTIES BYSTUDENTS INMATHEMATICAL PROOFSINREALANALYSISCOURSE Kartini 1, Elfis Suanto 2 1,2 Program StudiPendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN DAYA MATEMATIS UNTUK SISWA SMP. Fitriana Eka Chandra 1

PENGEMBANGAN INSTRUMEN DAYA MATEMATIS UNTUK SISWA SMP. Fitriana Eka Chandra 1 195 Educazione, Vol. 3 No. 2, Nopember 2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN DAYA MATEMATIS UNTUK SISWA SMP Fitriana Eka Chandra 1 Email: chanfi_57z@ymail.com Abstract This study aims at developing the instruments

Lebih terperinci

Pengembangan Buku Ajar Aljabar Linear berbasis Discovery-Inquiry Guna meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

Pengembangan Buku Ajar Aljabar Linear berbasis Discovery-Inquiry Guna meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 PM - 23 Pengembangan Buku Ajar Aljabar Linear berbasis Discovery-Inquiry Guna meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Swasti Maharani, Tri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MODEL E-LEARNING BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI PADA POKOK PEMBELAJARAN ALJABAR DI SMP

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MODEL E-LEARNING BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI PADA POKOK PEMBELAJARAN ALJABAR DI SMP PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MODEL E-LEARNING BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI PADA POKOK PEMBELAJARAN ALJABAR DI SMP SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA. Oleh :

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA. Oleh : Jurnal Euclid, vol.3, No.1, p.430 DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA Oleh : Fitrianto Eko Subekti, Anggun Badu Kusuma Pendidikan Matematika, FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENCAPAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PROBLEM-BASED LEARNING (PBL)

PENCAPAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 526-533 PENCAPAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PROBLEM-BASED

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI PENELITIAN DESAIN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI PENELITIAN DESAIN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI PENELITIAN DESAIN Ikrimah Syahidatunnisa Tatang Mulyana Firdaus Departemen Pendidikan Matematika, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai bagian dari kurikulum di sekolah, memegang peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan yang mampu bertindak atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika sangat berperan penting dalam upaya menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika sangat berperan penting dalam upaya menciptakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan matematika sangat berperan penting dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Matematika bukan pelajaran yang hanya memberikan

Lebih terperinci

Alamat Korespondensi: Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta, , 2)

Alamat Korespondensi: Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta, , 2) ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA PADA MATERI TURUNAN FUNGSI DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam berbagai bidang kehidupan. Sebagai salah satu disiplin ilmu yang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam berbagai bidang kehidupan. Sebagai salah satu disiplin ilmu yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memegang peranan penting dalam berbagai bidang kehidupan. Sebagai salah satu disiplin ilmu yang diajarkan pada setiap jenjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang sangat berperan penting

BAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang sangat berperan penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang sangat berperan penting dalam upaya penguasaan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu matematika dipelajari pada semua

Lebih terperinci

PENALARAN KUANTITATIF (QUANTITATIVE REASONING) DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

PENALARAN KUANTITATIF (QUANTITATIVE REASONING) DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PENALARAN KUANTITATIF (QUANTITATIVE REASONING) DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Agustinus Sroyer FKIP Universitas Cenderawasih Jayapura sroyera@yahoo.co.id Abstrak Menurut NCTM, quantitative reasoning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini telah. membawa berbagai perubahan hampir di setiap aspek kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini telah. membawa berbagai perubahan hampir di setiap aspek kehidupan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini telah membawa berbagai perubahan hampir di setiap aspek kehidupan. Berbagai aplikasi ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 6 No. 1 Juni 2005 INOVASI PEMBELAJARAN STRUKTUR ALJABAR I DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ISETL BERDASARKAN TEORI APOS

Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 6 No. 1 Juni 2005 INOVASI PEMBELAJARAN STRUKTUR ALJABAR I DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ISETL BERDASARKAN TEORI APOS ISSN: 1412-0917 Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 6 No. 1 Juni 2005 INOVASI PEMBELAJARAN STRUKTUR ALJABAR I DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ISETL BERDASARKAN TEORI APOS Oleh: Elah Nurlaelah, Dian Usdiyana Jurusan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KONEKSI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA SMP

KEMAMPUAN KONEKSI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA SMP KEMAMPUAN KONEKSI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA SMP Effriyanti, Edy Tandililing, Agung Hartoyo Program studi Magister Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diantaranya, Kurikulum 1964, Kurikulum 1974, Kurikulum 1984, Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. Diantaranya, Kurikulum 1964, Kurikulum 1974, Kurikulum 1984, Kurikulum 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak awal kemerdekaan hingga sekarang, Indonesia telah memberlakukan enam kurikulum sebagai landasan pelaksanaan pendidikan secara nasional. Diantaranya,

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI ABDUKTIF- DEDUKTIF UNTUK MENUMBUHKEMBANGKAN KEMAMPUAN MEMBUKTIKAN PADA MAHASISWA

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI ABDUKTIF- DEDUKTIF UNTUK MENUMBUHKEMBANGKAN KEMAMPUAN MEMBUKTIKAN PADA MAHASISWA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI ABDUKTIF- DEDUKTIF UNTUK MENUMBUHKEMBANGKAN KEMAMPUAN MEMBUKTIKAN PADA MAHASISWA A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pandangan para pakar pendidikan matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan teknologi dan informasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sebagai ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan daya pikir manusia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R and D). Sugiyono (2013:297) mendefinisikan bahwa penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah. Mata pelajaran matematika memiliki tujuan umum yaitu memberikan

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah. Mata pelajaran matematika memiliki tujuan umum yaitu memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika adalah salah satu mata pelajaran yang di ajarkan di sekolah. Mata pelajaran matematika memiliki tujuan umum yaitu memberikan penekanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, antara lain pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas tenaga. pendidik dan peningkatan sarana dan pra sarana.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, antara lain pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas tenaga. pendidik dan peningkatan sarana dan pra sarana. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan salah satu aspek yang berperan penting dalam pembangunan suatu bangsa. Terbukti bahwa hampir di setiap negara, pendidikan menjadi prioritas utama

Lebih terperinci

Dosen Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Bandung.

Dosen Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Bandung. MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI REACT (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas V Sekolah Dasar Kota Cimahi) ABSTRAK Yuniawatika

Lebih terperinci

Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA

Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 PM - 104 Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA Samsul Feri

Lebih terperinci

Eko Wahyu Andrechiana Supriyadi 1, Suharto 2, Hobri 3

Eko Wahyu Andrechiana Supriyadi 1, Suharto 2, Hobri 3 ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS BERDASARKAN NCTM (NATIONAL COUNCIL OF TEACHERS OF MATHEMATICS) SISWA SMK KELAS XI JURUSAN MULTIMEDIA PADA POKOK BAHASAN HUBUNGAN ANTAR GARIS Eko Wahyu Andrechiana Supriyadi

Lebih terperinci

Peningkatan Kemandirian Belajar Mahasiswa Melalui Penggunaan Pendekatan Modifikasi APOS

Peningkatan Kemandirian Belajar Mahasiswa Melalui Penggunaan Pendekatan Modifikasi APOS Peningkatan Kemandirian Belajar Mahasiswa Melalui Penggunaan Pendekatan Modifikasi APOS Yerizon Jurusan Matematika FMIPA UNP Padang E-mail: yerizon@yahoo.com Abstrak. Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh

Lebih terperinci

Penggunaan Model Kooperatif Tipe CIRC Berbasis Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

Penggunaan Model Kooperatif Tipe CIRC Berbasis Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Penggunaan Model Kooperatif Tipe CIRC Berbasis Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Yusak I. Bien 1) 1) Prodi Pendidikan Matematika STKIP SOE, NTT, Indonesia E-mail:yusakbien87@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberikan sejak tingkat pendidikan dasar sampai dengan pendidikan menengah di

BAB I PENDAHULUAN. diberikan sejak tingkat pendidikan dasar sampai dengan pendidikan menengah di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu dari sekian banyak mata pelajaran yang diberikan sejak tingkat pendidikan dasar sampai dengan pendidikan menengah di negara

Lebih terperinci

KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FSLC (FORMULATE-SHARE-LISTEN- CREATE) PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL

KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FSLC (FORMULATE-SHARE-LISTEN- CREATE) PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FSLC (FORMULATE-SHARE-LISTEN- CREATE) PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL Fadjrin Eka Sulistiana 1, Zainal Abidin 2, Abdul Halim

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN MODEL ELICITING ACTIVITIES (MEAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP

PENERAPAN PENDEKATAN MODEL ELICITING ACTIVITIES (MEAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP PENERAPAN PENDEKATAN MODEL ELICITING ACTIVITIES (MEAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP Oleh: Dwi Endah Pratiwi (1) Karso (2) Siti Fatimah ABSTRAK (2) Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

P 34 KEEFEKTIFAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH ANALISIS REAL I

P 34 KEEFEKTIFAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH ANALISIS REAL I P 34 KEEFEKTIFAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH ANALISIS REAL I Ety Septiati Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas PGRI Palembang

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Konstektual untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah serta Disposisi Matematis Siswa SMA

Penerapan Pendekatan Konstektual untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah serta Disposisi Matematis Siswa SMA SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Penerapan Pendekatan Konstektual untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah serta Disposisi Matematis Siswa SMA Asep Ikin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, hal ini menyebabkan kita harus selalu tanggap menghadapi hal tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan Sumber Daya

Lebih terperinci

PENCAPAIAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PENEMUAN TERBIMBING

PENCAPAIAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PENEMUAN TERBIMBING Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 566-570 PENCAPAIAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI

Lebih terperinci