Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
|
|
- Veronika Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 USAHATANI TOMAT DAN SEMANGKA PADA LAHAN LEBAK DI KALIMANTAN SELATAN ( Kasus di Desa Muning Baru Kec Daha Selatan Kab Hulu Sungai Selatan) FARMING TOMATO AND WATERMELON ON LAND IN SOUTH KALIMANTAN LEBAK (Case in New Muning village Daha District South District Upper South River) Rismarini Zuraida Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan Jln. Panglima Batur Barat No : 4 Banjarbaru Kalimantan Selatan Telp : Fax : rismarini zuraida@gmail.com ABSTRAK Usahatani Tomat dan semangka merupakan salah satu peluang usaha dalam meningkat pendapatan petani dan ditanam secara luas pada musim kemarau, Pertanaman Tomat dan s emangka ditanam petani sesudah air mengering dan pada saat itulah petani banyak menanam tanaman hortikultura termasuk tomat dan semangka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan finansial usahatani tomat dan semangka serta seberapa besar kontribusinya terhadap pendapatan petani. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Muning Kecamatan Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada bulan Agustus 2012 dengan mengggunakan Metoda PRA. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer adalah data usahatani selama satu tahun sebelumnya yang dilakukan responden, sedangkan data sekunder merupakan data penunjang yang dikumpulkan dari Kepustakaan dan instansi terkait. Hasil penelitian menunjukan bahwa produktivitas tomat mencapai 4 ton/ha dengan biaya produksi sebesar Rp ,- dengan penerimaan sebesar Rp ( R/C ratio : 2,5 ), Untuk usahatani semangka yang berbiji per Hektar mencapai 15 Ton/Ha dengan tingkat penerimaan sebesar Rp ,- total biaya Rp (R/C Ratio: 2,4). Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa usahatani layak diusahakan karena nilai R/C ratio > 1. Dan sangat menunjang pendapatan petani di lahan lebak. Kata Kunci : Usahatani, Tomat, Semangka,Lebak ABSTRACT Tomato and watermelon farming is one of the business opportunities in increasing the income of farmers and is widely planted in the dry season, Planting Tomato and watermelon farmers planted after the water dried up and that's when many farmers grow horticultural crops including tomatoes and watermelon. The purpose of this study was to determine the financial feasibility of farming tomatoes and watermelon as well as how much contribution to the income of farmers. The research was conducted in the village of Daha Muning Southern District of Upper South River District in August 2012 to use traditional methods of PRA. Data collected in the form of primary and secondary data. Primary data is data farming for one year before that made respondents, while secondary data is the data collected from the literature supporting 121
2 and related agencies. The results showed that the productivity of tomatoes up to 4 tons / ha with a production cost of Rp , - with revenues amounting to Rp 20,000, (R / C ratio: 2.5), farming watermelons for seed per hectare reaches 15 tonnes / ha with acceptance rate of Rp 37,500,000, - Rp total cost (R/ C ratio: 2.4). From these results indicate that viable farming because the value of R / C ratio> 1. And strongly support the incomes of farmers in swampy land. Keywords: Farming, Tomato, Watermelon, Lebak PENDAHULUAN Lahan lebak merupakan salah satu sumber lahan yang potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan pertanian tanaman pangan khususnya padi dan sayuran. Potensi lahan lebak di Indonesia mencapai 13,28 juta ha. Provinsi Kalimantan selatan dengan luas wilayah ha, diantaranya terdapat lahan lebak seluas seluas ha (Dinas Pertanian dan Hortikultura Propinsi Kalimantan Selatan,2012). Lahan lebak merupakan salah satu alternatif dalam usaha peningkatan produksi dan sumber pertumbuhan baru produksi (Noor, dan Noorginayuwati, tahun 1998). Lahan yang baru dimanfaatkan untuk usaha pertanian relatif masih kecil dan belum diusahakan secara optimal. Padahal dengan penerapan teknologi penataan lahan, pengelolaan lahan, dan komoditas pertanian seara terpadu, lahan lebak dapat dijadikan salah satu andalan sumber pertumbuhan agribisnis yang dapat mendukung ketahanan pangan nasional. Ini telah ditunjukan oleh petani lokal yang telah berhasil mengembangkan berbagai model usaha pertanian dibeberapa lokasi lahan lebak dengan menerapkan teknologi kearifan lokal maupun hasil pertanian. Ada empat masalah dan tantangan dalam pembangunan pertanian, yaitu : A. Berkurangnya lahan subur untuk usaha pertanian B. Meningkatnya kebutuhan hasil pertanian C. Menurunnya produktivitas lahan untuk pertanian akibat faktor lingkungan dan intensivitas pemanfaatan masa lalu, dan D. Berkurangnya minat generasi muda yang mau bekerja di sektor pertanian. Hal tersebut berkaitan dengan laju perkembangan penduduk, industri, sosial, dan budaya masyarakat. Hasil penelitian para pakar pertanian memperkirakan bahwa bangsa Indonesia akan mengalami defisit beras kurang lebih ton pada tahun 2020 yang akan datang. Sementara itu lahan pertanian subur yang berubah fungsi ke penggunaan non pertanian atau produksi non pertanian. Periode antara tahun berkurang 1,83 juta ha dan berkurang ha. Jadi dalam satu tahun rata-rata ha lahan pertanian berubah fungsi menjadi non pertanian. Salah satu alternatif pemecahan masalah dan sekaligus diharapkan dapat menjawab tantangan tersebut adalah dengan memanfaatkan lahan rawa, baik rawa lebak maupun rawa pasang surut sebagai areal produksi pertanian dimasa yang akan datang. Hal ini disebabkan besarnya luasan lahan rawa yang begitu banyak, mencapai juta ha rawa lebak, belum termasuk rawa pasang surut (Data Bank Dunia, 1998). Dilain pihak teknologi pemanfaatannya sudah memadai.(alihamsyah,2006). 122
3 Permasalahan utama pengembangan lahan lebak yakni belum optimalnya pengelolaan sumberdaya yang tersedia. Sebagian besar mempunyai prospek yang cukup baik dalam penyediaan pangan dan pengembangan agribisnis. Akan tetapi dilihat dari kondisi fisik dan lingkungannya, tidak semua lahan rawa lebak dapat dikembangkan. Hal tersebut disebabkan oleh antara lain genangan air yang terlalu dalam, kematangan tanah masih mentah dan penentuan waktu tanam yang sulit diprediksi. Oleh sebab itu diperlukan pengamatan dan informasi yang cermat untuk menentukan lokasi prioritas pengembangan, teknologi pengelolaan dan pemilihan komoditas yang dapat dikembangkan. Berbagai komoditas pertanian pada lahan rawa lebak dapat dikembangkan dengan memperhatikan aspek fisik/kimia tanah, aspek pola genangan dan aspek sosial ekonomi (Achmadi,2006 ). Adapun tujuan dari Pengkajian ini adalah untuk melihat pendapatan usahatani dari tomat dan semangka METODOLOGI Penelitian ini dilaksanakan di desa Muning Baru Kecamatan Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada bulan Agustus tahun Penelitian ini dilakukan dengan metode survey yang di titik beratkan pada permasalahan, hambatan dan peluang pengembangan usahatani sayuran di pekarangan.. Data yang di kumpulkan yaitu data primer dan data skunder. Data primer diambil langsung dari petani yang melaksanakan usahatani Tomat dan Semangka dengan metode PRA /Participatory Rural Appraisal (Chambers, R. 1996). Untuk kelengkapan data yang lainnya (data sekunder) diambil pada Instansi yang terkait dan kepustakaan. Data yang dikumpulkan dianalisis secara diskreptif dan analisis kelayakan Finansial (analisis biaya dan pendapatan). HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Lahan Rawa Lahan rawa lebak adalah lahan yang pada periode tertentu (minimal 1bulan) digenangi air dan airnya dipengaruhi hujan, baik setempat atau aliran air hujan dari daerah sekitarnya. Berdasarkan tinggi permukaan air dan lamanya genangan air, maka lahan rawa lebak dikelompokan menjadi 3, yaitu : 1. Lahan rawa lebak dangkal, tinggi permukaan air kurang dari 50 cm dan lama an air kurangdari 3 bulan 2. Lahan rawa lebak tengahan, tinggi permukaan air cm dan lama genangan air 3-6 bulan 3. Lahan rawa lebak dalam, tinggi permukaan air lebih dari 100 em dan lama genangan air lebih dari 6 bulan (Wijaya Adhi, dkk, 1992). Rawa lebak dangkal umumnya mempunyai tingkat kesuburan tanah yang lebih tinggi, karena pengayaan endapan lumpur yang dibawa air sungai. Rawa lebak tengahan mempunyai genangan air yang lebih dalam dan lebih lama, sehingga waktu surutpun 123
4 lebih lama. Bila ditanami ingi berusahatani waktunya bisa lebih belakangan/lama karena menunggu air surut sampai agak kering. Sedangkan rawa lebak dalam apabila iklim normal, lahannya masih berair, sering ditumbuhi gulma, terutama jenis Paspalidium. Wilayah ini merupakan reservoir air dan sumber berbagai jenis ikan perairan umum. Lahan ini baru bisa digunakan secara optimal untuk pertanaman pada saat kemarau panjang. Pada Desa ini termasuk katagore lebak tengah, bila musim kemarau lahan ditanami jenis tanaman hortkultura yaitu antara lain tomat dan semangka. 2. Teknologi Budidaya Tomat dan Semangka di Lahan Petani a. Teknologi Budidaya Tomat Penyiapan Lahan Penyiapan lahan pada lahan lebak tidak terlalu rumit. Lahan yang sudah kering dari air, hanya di bersih dari gulmanya yang biadanya sudah layu hanya dedikit aja kalau perlu di demprot dengan herbisida, dan juga disini tidak perlu memakai mulsa, jadi hemat tena dan biaya. Persemaian ( 0-30 hari) Siapkan media tanam yang merupakan campuran tanah dan pupuk kandang kg, di sebar pada tempat empat persegi panjang yang ketinggiannya 20 Cm, Setelah benih berumur 8-10 hari, pilih bibit yang baik, tegar dan sehat bisanya sudah berdaun 4-5. kemudian dipindahkan dalam bumbunan atau dikepeli dengan tanah yang sudah disediakan dipisah satu pohon satu pohon Penyiraman dilakukan setiap hari (lihat kondisi tanah), apabila tanaman kelihatannya sudah kuat siap dipindah kelapangan. Tanam ( 0-15 HST=Hari Setelah Tanam ) Bedengan sehari sebelumnya diairi ( dilep ) dahulu, Bibit siap tanam umur 3-4 minggu, berdaun 5-6 bisanya petani menanaman sore hari. polibag dibuka dan di tanam ditanam bibit secara dangkal pada batas pangkal batang dan ditimbun dengan tanah di sekitarnya Pemupukan Penggemburan dan pemberian pupuk susulan diikuti pengguludan tanaman Setelah tanaman hidup sekitar 1 minggu semenjak tanam, diberi pupuk NPK untuk setiap tanaman (1-2 gram), berikan di sekeliling tanaman pada jarak ± 3 cm dari batang tanaman tomat kemudian ditutup tanah dan siram dengan air Pemupukan kedua dilakukan umur 2-3 minggu sesudah tanam berupa campuran Urea dan KCl (± 5 gr), berikan di sekeliling batang tanaman sejauh ± 5 cm dan sedalam ± 1 cm kemudian ditutup tanah dan siram dengan air. Setelah umur 4 minggu tanaman masih kelihatan belum subur dapat dipupuk Urea dan KCl lagi (7 gram). Jarak pemupukan dari batang dibuat makin jauh ( ± 7 cm). pupuk susulan diberikan dengan cara dikocorkan. Penyiraman dilakukan pada pagi atau sore hari 124
5 Tanaman yang telah mencapai ketinggian cm harus segera diikat pada ajir dan setiap bertambah tinggi + 20 cm harus diikat lagi agar batang tomat berdiri tegak. Pengikatan jangan terlalu erat dengan model angka 8, sehingga tidak terjadi gesekan antara batang dengan ajir yang dapat menimbulkan luka. Pemeliharaan Untuk merangsang pembungaan pada umur 32 HST lakukan perempelan tunastunas tidak produktif setiap 5-7 hari sekali, sehingga tinggal 1-3 cabang utama / tanaman Perempelan sebaiknya pagi hari agar luka bekas rempelan cepat kering dengan cara; ujung tunas dipegang dengan tangan bersih lalu digerakkan ke kanankiri sampai tunas putus. Tunas yang terlanjur menjadi cabang besar harus dipotong dengan pisau atau gunting, sedangkan tanaman yang tingginya terbatas perempelan harus hati-hati agar tunas terakhir tidak ikut dirempel sehingga tanaman tidak terlalu pendek. Ketinggian tanaman dapat dibatasi dengan memotong ujung tanaman apabila jumlah dompolan buah mencapai 5-7 buah Panen Panen pada umur HST dengan ciri; kulit buah berubah dari warna hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun tua mengering, batang menguning, pada pagi atau sore hari disaat cuaca cerah. Buah dipuntir hingga tangkai buah terputus. Pemuntiran buah dilakukan satu-persatu dan dipilih buah yang siap petik. Masukkan keranjang dan letakkan di tempat yang teduh ISupaya tahan lama, tidak cepat busuk dan tidak mudah memar, buah tomat yang akan dikonsumsi segar dipanen setengah matang Wadah yang baik untuk pengangkutan adalah peti-peti kayu dengan papan bercelah dan jangan dibanting Waspadai penyakit busuk buah Antraknose, kumpulkan dan musnahkan Buah tomat yang telah dipetik, dibersihkan, disortasi dan di packing lalu diangkut siap untuk konsumsi. b. Teknologi Budidaya Semangka Pembibitan. - Penyiapan Media Semai Cara Semaian sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman/hasil, hingga semua aktivitasseperti ;Media semai, umur bibit waktu dipindahkan kekebun dan kesehatan bibit harus diperhatikan secara cermat dan optimal. - Pengolahan Tanah Tanah diolah sampai memperoleh struktur tanah yang gembur atau remah, setelah itu dibuat bedengan-bedengan dengan lebar 3 4 meter, tinggiantara cm dan panjang disesuaikan dengan lahan yang akanditanami. Antara bedengan yang satudengan yang lainnyadibuatsaluran/paritdenganlebar cm. 125
6 - Penanaman Penanaman dapat dilakukan dengan melalui persemaian terlebih dahulu pada kantong plastic (polybag) atau dengan cara benih langsung ditanam dilapangan. Cara menanam dilapangan - Benih direndam dalam air bersih kurang lebih satu hari - Benih ditanam sebanyak 2 3 biji per lubang tanam. - Jaraktanam yang digunakan 1 x 2 m. - Penjarangan dilakukan dengan membiarkan 1-2 pohon yang baik pertumbuhannya. Cara menanam dengan cara persemaian dengan kantong plastik - Isi polybag dengan campuran pupuk kandang, tanahdan humus, perbandingan1 ; 1 ; 1 - Biji ditanam sebanyak 2-3 biji per kantong plastic, disiram secara rutin pada pagi dan sore hari. - Kantong semaian diletakkan pada tempat yang terkena sinar matahari penuh sejak terbit sampai terbenam, dan diatasnya dibuatkan pelindung menyerupai sungkup. - Untuk memacu pertumbuhan bias digunakan pupuk daun dan larutan pestisida nabati yang berfungsi menjaga tanaman muda dari serangan hama penyakit. - Tanaman dapat dipindahkan kelapangan setelah berumur 3 4 minggu. - Pemeliharaan bibit meliputi; penyiraman, pengaturan naungan dan pengendalian hama dan penyakit. d. Pemeliharaan - Pemupukan Sebagai pupuk dasar diberikan pupuk kandang sebanyak gram perlubangtanamdiberikan 3 harisebelumtanam. - Pemupukan susulan dilakukan untuk memacu pertumbuhan tanaman sehingga dapat tumbuh secara optimal dan untuk tujuan tersebut dapat digunakan pupuk daun dan pupuk - akar. Pada dasarnya pupuk daun diberikan dengan tujuan memenuhi kebutuhan tanaman semangka akan unsure hara mikro dan Makro. Pada lahan lebak petani memupuk tidak ada takaran yang pasti, biasanya petani memakai pupuk majemuk NPK dengan cara dibenamkan disamping pohonnya e. Penyiangan, Penyiangan dilakukan apabila gulma yang tumbuh sudah dianggap mengganggu, dilakukan secara hati-hati jangan sampai mengganggu perakaran, dilakukan pada saat yang tepat yaitu sebelum tanaman mengeluarkan bunga. f. Penjarangan Buah Tanaman mulai berbunga pada umur 40 hari, untuk memperoleh buah-buah yang berukuran besar maka perlu diadakan penjarangan buah.buah yang dipelihara mulai dari ketiak daun ke 10 atau sekitar 1,4 meter dari pangkal tanaman. 126
7 g. Pembalikan Buah Tujuan dari pembalikan buah adalah agar warna buah tidak belang, warnanya merata. h. Panen Buah semangka yang dipetik setelah berumur 75 sampai 80 hari setelah tanam yang dicirikan tangkai buah telah mongering dan kecoklatan, dan kulit buah menjadi kehijauan. Pemanenan sebaiknya menggunakan pisau atau gunting. Tabel 1. Analisis Finansial Usahatani Tomat dan Semangka di Lahan Lebak per hektar Desa Muning Baru Kab. Hulu Sungai Selatan Tahun 2012 U r a i a n Tomat Semangka Fisik Nilai (Rp) Fisik Nilai (Rp) a. Penerimaan 4 ton ton b. Saprodi : Benih 10 bks bks Urea (kg) Ponska (Kg) Pupuk Kandang 1 ton ton Kapur/dolomit 1 ton ton Polybag 4kg kg Tonggak/batang Obat-obatan (padat,cair) 1 set set c. Tenaga kerja : Pengolahan lahan Penanaman Pemupukan Membalik/penjarangan buah Pemeliharaan/peniangan Penen & Pasca Panen d. Total biaya e. Pendapatan f. R/C Rasio 2,5 2,4 Pada Tabel 1 produktivitas tomat 4 ton dengan penerimaan sebesar Rp ,- degan total biaya produksi yang meliputi saprodi,tenaga kerja mencapai Rp ,-dan pendapatan bersih mencapai Rp ,- (R/C Ratio 2,5) Usahatani tomat di lahan lebak untuk pemeliharaannya tidak begitu rumit tidak perlu pelastik penutup tanah, tanah sudah lebab adanya. Begitu juga dengan usahatani semangka dalam satu hektar penerimaan mencapai Rp ,- dengan total biaya Rp ,- dan pendapatan bersih yang didapat petani sebesar Rp ,- dengan nilai R/.C Ratio 2,4 ( R/C Ratio > 1) juga layak untuk diusahakan. (Soekartawi. 1995). Dengan melihat pendapatan petani di desa Muning Baru sangat menunjang pendapatan rumah tangga petani. Karena tanaman Hortikultura ( tomat dan Semangka 127
8 panen bisa beberapa kali, jadi bisa memenuhi keperluan petani sehari-hari karena menperoleh uang tunai setiap sehari. Dari segi produktivitas masih berpeluang untuk di tingkatkan dengan memerhatikan teknologi Anjuran. Adapun kendala pada lahan lebak ini tidak bisa setiap saat berusahatani disebabkan lahan pada bulan-bulan tertentu tergenang dengan air, Jadi pada musim kemarau saja bisa menanam tanaman seperti komoditas hortikultura ini. KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukan bahwa produktivitas tomat mencapai 4 ton/ha dengan biaya produksi sebesar Rp ,- dengan penerimaan sebesar Rp ( R/C ratio : 2,5 ), Untuk usahatani semangka yang berbiji per Hektar mencapai 15 Ton/Ha dengan tingkat penerimaan sebesar Rp ,- total biaya Rp (R/C Ratio: 2,4). Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa usahatani layak diusahakan karena nilai R/C ratio > 1. Dan sangat menunjang pendapatan petani di lahan lebak. DAFTAR PUSTAKA Alihamsyah, Achmadi dan Irsal Las,2006, Inovasi Teknologi Pengembangan Pertanian Lahan Rawa Lebak. Dalam Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Lahan Terpadu Chambers, R PRA (Participatory Rural Appraisal) Memahami Desa Secara Partisipatif. Kanisius. Yogyakarta. Soekartawi Analisis Usaha Tani. Universitas Indonesia. Jakarta. Noor, M dan Norginayuwati Pengembangan Lahan Lebak untuk Usahata Tanaman Pangan: Tinjauan dan Review Hasil Penelitian dalam Prosiding Lokakarya Strategi Pembangunan Pertanian Wilayah Kalimantan. Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian. Banjarbaru. Widjaja-Adhi,IPG, Nugroho dan S.Karama, Didi Ardi Sumberdaya lahan rawa potensi, kebutuhan dan Pemanfaatan Dalam Risalah Pertemuan Nasional Pengembanagan Pertanian Lahan Rawa Pasang Surut dan Lebak. Cisarua, 3-4 Maret
DINAMIKA PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PERDESAAN: Tantangan dan Peluang bagi Peningkatan Kesejahteraan Petani
Seminar Nasional DINAMIKA PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PERDESAAN: Tantangan dan Peluang bagi Peningkatan Kesejahteraan Petani Bogor, 19 Nopember 2008 UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DAN SAYURAN
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAYURAN PADA LAHAN LEBAK DI KALIMANTAN SELATAN (Kasus di Desa Amparaya Kabupaten Hulu Sungai Selatan)
ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAYURAN PADA LAHAN LEBAK DI KALIMANTAN SELATAN (Kasus di Desa Amparaya Kabupaten Hulu Sungai Selatan) Rismarini Zuraida Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan
Lebih terperinciProsiding Pekan Serealia Nasional, 2010 ISBN :
Usaha tani Padi dan Jagung Manis pada Lahan Tadah Hujan untuk Mendukung Ketahanan Pangan di Kalimantan Selatan ( Kasus di Kec. Landasan Ulin Kotamadya Banjarbaru ) Rismarini Zuraida Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciSistem Usahatani Jagung pada Lahan Pasang Surut di Kalimantan Selatan (Kasus di Desa Simpang Jaya Kecamatan Wanaraya Kabupaten Barito kuala)
Prosiding Pekan Serealia Nasional, 20 ISBN : 978-979-8940-29-3 Sistem Usahatani Jagung pada Lahan Pasang Surut di Kalimantan Selatan (Kasus di Desa Simpang Jaya Kecamatan Wanaraya Kabupaten Barito kuala)
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN GELAR TEKNOLOGI BUDIDAYA TOMAT
PETUNJUK PELAKSANAAN GELAR TEKNOLOGI BUDIDAYA TOMAT Ir.. SISWANI DWI DALIANI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2012 PETUNJUK PELAKSANAAN NOMOR : 26/1801.18/011/A/JUKLAK/2012 1. JUDUL RDHP :
Lebih terperinciRismarini Zuraida dan A. Hamdan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan Jl. Panglima Batur Barat No. 4 Banjarbaru Kalimantan Selatan
UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DAN SAYURAN DI LAHAN LEBAK KALIMANTAN SELATAN: Kasus Desa Sungai Durait Tengah Kecamatan Babirik Kabupaten Hulu Sungai Utara Income Improvement of Rice and Vegetable
Lebih terperinciBUDIDAYA TOMAT. 2. Pola Tanam
BUDIDAYA TOMAT Tomat adalah komoditas hortikultura yang penting, tetapi produksinya baik kuantitas dan kualitas masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain tanah yang keras, miskin unsur hara mikro serta
Lebih terperinciPeluang Usaha Budidaya Cabai?
Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai
Lebih terperinciOleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09
Tanaman tomat (Lycopersicon lycopersicum L.) termasuk famili Solanaceae dan merupakan salah satu komoditas sayuran yang sangat potensial untuk dikembangkan. Tanaman ini dapat ditanam secara luas di dataran
Lebih terperinciPeningkatan Pendapatan Melalui Usahatani Bawang Merah dan Cabai di Kalimantan Selatan
Peningkatan Pendapatan Melalui Usahatani Bawang Merah dan Cabai di Kalimantan Selatan Rismarini Zuraida Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan Jln. Panglima Batur Barat No : 4 Banjarbaru
Lebih terperinciCara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag
Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Oleh : Tatok Hidayatul Rohman Cara Budidaya Cabe Cabe merupakan salah satu jenis tanaman yang saat ini banyak digunakan untuk bumbu masakan. Harga komoditas
Lebih terperinciIII. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR
16 III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan di Banaran RT 4 RW 10, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. B. Waktu
Lebih terperinciCara Menanam Tomat Dalam Polybag
Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Pendahuluan Tomat dikategorikan sebagai sayuran, meskipun mempunyai struktur buah. Tanaman ini bisa tumbuh baik didataran rendah maupun tinggi mulai dari 0-1500 meter dpl,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)
III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Tugas Akhir (TA) akan dilaksanakan pada lahan kosong yang bertempat di Dusun Selongisor RT 03 / RW 15, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH Pusat Kajian Hortikultura Tropika INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROLOG SOP PEPAYA PEMBIBITAN TIPE BUAH PENYIAPAN LAHAN PENANAMAN PEMELIHARAAN PENGENDALIAN
Lebih terperinciBUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )
BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. ) PENDAHULUAN Blimbing manis dikenal dalam bahasa latin dengan nama Averhoa carambola L. berasal dari keluarga Oralidaceae, marga Averhoa. Blimbing manis
Lebih terperinciI. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.
I. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2010 sampai dengan panen sekitar
Lebih terperinciBUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan Tumbuh
Lebih terperinciI. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten
I. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Green House Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul,
Lebih terperinciBAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR
13 BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan di Dusun Kwojo Wetan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. B. Waktu Pelaksanaan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lahan pertanian milik masyarakat Jl. Swadaya. Desa Sidodadi, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra
Lebih terperinciANALISA USAHA TANI BAWANG DAUN (Allium fistulusom L) DI KELURAHAN BINUANG KECAMATAN BINUANG KABUPATEN TAPIN KALIMANTAN SELATAN
17 ANALISA USAHA TANI BAWANG DAUN (Allium fistulusom L) DI KELURAHAN BINUANG KECAMATAN BINUANG KABUPATEN TAPIN KALIMANTAN SELATAN (Analysys Farming System of Spring Onion ( Allium fistulusom L) at District
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Manjung, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kecamatan Sawit memiliki ketinggian tempat 150 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBUDIDAYA SUKUN 1. Benih
BUDIDAYA SUKUN Sukun merupakan tanaman tropis sehingga hampir disemua daerah di Indonesia ini dapat tumbuh. Sukun dapat tumbuh di dataran rendah (0 m) hingga dataran tinggi (700 m dpl). Pertumbuhan optimal
Lebih terperinciIII. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,
23 III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Lebih terperinci291 ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 3, Oktober 2016 Halaman ISSN Elektronik
291 PENDAPATAN USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L) DI KELURAHAN LANDASAN ULIN UTARA KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN (Cowpea Farming Income (Vigna sinensis L)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang
III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan
Lebih terperinciPEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1
PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 Wahyu Asrining Cahyowati, A.Md (PBT Terampil Pelaksana) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya I. Pendahuluan Tanaman kakao merupakan
Lebih terperinciKomponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:
AgroinovasI Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Rawa Meningkatkan Produktivitas Dan Pendapatan Petani Di Lampung, selain lahan sawah beririgasi teknis dan irigasi sederhana, lahan rawa juga cukup potensial
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Unit Pelayanan Teknis (UPT), Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau. Pelaksanaannya dilakukan pada bulan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan Agronomis Bawang prei termasuk tanaman setahun atau semusim yang berbentuk rumput. Sistem perakarannya
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Karangsewu terletak di Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun batas wilayah Desa Karangsewu adalah
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian
III. TATA CARA PENELITIN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di areal perkebunan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara.
Lebih terperinciPERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi bawang merah, peran benih sebagai input produksi merupakan tumpuan utama
Lebih terperinciPRODUCT KNOWLEDGE PEPAYA CALINA IPB 9
PRODUCT KNOWLEDGE PEPAYA CALINA IPB 9 Benih Inovasi IPB Teknik Penanaman Benih Pepaya - Sebelum benih disemai, rendam dahulu benih selama 24 jam mengunakan air hangat. - Media tanam untuk pembibitan adalah
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum, Geografis, dan Iklim Lokasi Penelitian Desa Ciaruten Ilir merupakan desa yang masih berada dalam bagian wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten
Lebih terperinciIII. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR
16 III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Desa Sidoharjo Rt 5 Rw 10 Kelurahan Banaran Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Jawa Tengah.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemupukan pada Tanaman Tomat 2.1.1 Pengaruh Aplikasi Pupuk Kimia Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman tomat tertinggi terlihat pada
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai dengan panen sekitar
Lebih terperinciMenembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)
Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi) Pengolahan Tanah Sebagai persiapan, lahan diolah seperti kebiasaan kita dalam mengolah tanah sebelum tanam, dengan urutan sebagai berikut.
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016 yang bertempat di Greenhouse Fakultas Pertanian dan Laboratorium Penelitian,
Lebih terperinciIII. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR
20 III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Kenteng Rt 08 Rw 02, Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Cikabayan-University Farm IPB, Darmaga Bogor. Areal penelitian bertopografi datar dengan elevasi 250 m dpl dan curah
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang Kecamatan Kampar dengan ketinggian tempat 10 meter di atas permukaan laut selama 5 bulan,
Lebih terperinciKELAYAKAN USAHATANI POLA TANAM ROTASI CABAI MERAH DAN TOMAT Feasibility of Cropping Pattern of Red Chili and Tomato
KELAYAKAN USAHATANI POLA TANAM ROTASI CABAI MERAH DAN TOMAT Feasibility of Cropping Pattern of Red Chili and Tomato 1. Ema Husnul Chotimah 2. Suyudi 3. Hj. Tenten Tedjaningsih 1. Program Studi Agribisnis
Lebih terperinciTeknik Budidaya Tanaman Pepaya Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio~FOB
Teknik Budidaya Tanaman Pepaya Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio~FOB 1/7 Pepaya merupakan tanaman buah-buahan yang dapat tumbuh di berbagai belahan dunia dan merupakan kelompok tanaman hortikultura
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI. Refa ul Khairiyakh. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi
ANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI Refa ul Khairiyakh Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi ABSTRACT This research aimed to determine farm income and feasibility of papaya
Lebih terperinciIII. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni 2016-15 Juli 2016 di Green House Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. B. Bahan dan Alat
Lebih terperinciMANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA
Nama : Sonia Tambunan Kelas : J NIM : 105040201111171 MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA Dengan lahan seluas 1500 m², saya akan mananam tanaman paprika (Capsicum annuum var. grossum L) dengan jarak tanam, pola
Lebih terperinciBerdasarkan tehnik penanaman tebu tersebut dicoba diterapkan pada pola penanaman rumput raja (king grass) dengan harapan dapat ditingkatkan produksiny
TEKNIK PENANAMAN RUMPUT RAJA (KING GRASS) BERDASARKAN PRINSIP PENANAMAN TEBU Bambang Kushartono Balai Penelitian Ternak Ciawi, P.O. Box 221, Bogor 16002 PENDAHULUAN Prospek rumput raja sebagai komoditas
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada titik koordinat 5 22 10 LS dan 105 14 38 BT
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian
III. TATA CARA PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari
Lebih terperinciBUDIDAYA PADI RATUN. Marhaenis Budi Santoso
BUDIDAYA PADI RATUN Marhaenis Budi Santoso Peningkatan produksi padi dapat dicapai melalui peningkatan indeks panen dan peningkatan produksi tanaman setiap musim tanam. Padi Ratun merupakan salah satu
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian III. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut
Lebih terperinciTEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU
TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU ( Nicotiana tabacum L. ) Oleh Murhawi ( Pengawas Benih Tanaman Ahli Madya ) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya A. Pendahuluan Penanam dan penggunaan
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.
21 PELAKSANAAN PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 (dua) tahap, pertama pertumbuhan dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau. Tahap I. Pengujian Karakter Pertumbuhan
Lebih terperinciI. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan
I. BAHAN DAN METODE 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran pada bulan Mei sampai September 2011. 1.2 Bahan dan Alat
Lebih terperinciBUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan
Lebih terperinciBudi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut
Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut Proyek Penelitian Pengembangan Pertanian Rawa Terpadu-ISDP Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut Penyusun I Wayan Suastika
Lebih terperinciPENYIAPAN BIBIT UBIKAYU
PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU Ubi kayu diperbanyak dengan menggunakan stek batang. Alasan dipergunakan bahan tanam dari perbanyakan vegetatif (stek) adalah selain karena lebih mudah, juga lebih ekonomis bila
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Lokasi Kegiatan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Pilangrejo, Rt 02 / Rw 08, Desa Kemasan, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo Propinsi Jawa Tengah.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan Pertanian merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional. Pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian bangsa, hal ini ditunjukkan
Lebih terperinciTEKNIK BUDIDAYA PADI DENGAN METODE S.R.I ( System of Rice Intensification ) MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK POWDER 135
TEKNIK BUDIDAYA PADI DENGAN METODE S.R.I ( System of Rice Intensification ) MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK POWDER 135 PUPUK ORGANIK POWDER 135 adalah Pupuk untuk segala jenis tanaman yang dibuat dari bahan
Lebih terperinciMENGENAL KELAPA DALAM UNGGUL LOKAL ASAL SULAWESI UTARA (Cocos nucifera. L) Eko Purdyaningsih,SP PBT Ahli Muda BBPPTPSurabaya
A. Pendahuluan MENGENAL KELAPA DALAM UNGGUL LOKAL ASAL SULAWESI UTARA (Cocos nucifera. L) Eko Purdyaningsih,SP PBT Ahli Muda BBPPTPSurabaya Kelapa (Cocos nucifera. L) merupakan tanaman yang sangat dekat
Lebih terperinciPupuk Organik Powder 135 (POP 135 Super TUGAMA)
Penggunaan pupuk kimia atau bahan kimia pada tanaman, tanpa kita sadari dapat menimbulkan berbagai macam penyakit seperti terlihat pada gambar di atas. Oleh karena itu beralihlah ke penggunaan pupuk organik
Lebih terperinciCara Menanam Cabe di Polybag
Cabe merupakan buah dan tumbuhan berasal dari anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat
Lebih terperinciBAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun
16 BAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun Kwojo Wetan Rt 15 Rw 3 Desa Jembungan Kecamatan Banyudono
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI
V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Kabupaten Banyuasin Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Selatan.
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian
15 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Margahayu Lembang Balai Penelitian Tanaman Sayuran 1250 m dpl mulai Juni 2011 sampai dengan Agustus 2012. Lembang terletak
Lebih terperinciAgroteknologi Tanaman Rempah dan Obat
Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat Syarat Tumbuh Tanaman Jahe 1. Iklim Curah hujan relatif tinggi, 2.500-4.000 mm/tahun. Memerlukan sinar matahari 2,5-7 bulan. (Penanaman di tempat yang terbuka shg
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian
14 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung Gedung Meneng, Kecamatan raja basa, Bandar Lampung
Lebih terperinciPenanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk
Standar Nasional Indonesia Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk ICS 65.020.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciVARIASI TINGKAT PENAMBAHAN PENDAPATAN PETANI DARI TUMPANG SARI PALAWIJA + KAPAS (Studi Kasus di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul)
VARIASI TINGKAT PENAMBAHAN PENDAPATAN PETANI DARI TUMPANG SARI PALAWIJA + KAPAS (Studi Kasus di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul) Retno Utami H. dan Eko Srihartanto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ANALYSIS EFFECT OF INPUT PRODUCTION FOR CASSAVA FARMING IN SUKASARI
Lebih terperinciDENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT
DENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT Penerapan Padi Hibrida Pada Pelaksanaan SL - PTT Tahun 2009 Di Kecamatan Cijati Kabupaten Cianjur Jawa Barat Sekolah Lapang (SL) merupakan salah satu metode
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas
16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciTEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG
TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG Tanaman Bawang Merah (Allium Cepa Var Ascalonicum (L)) merupakan salah satu tanaman bumbu dapur yang sangat mudah dijumpai di berbaga tempat. Bumbu yang
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang beralamat di Jl. H.R.
Lebih terperinciPRODUKSI BENIH PISANG DARI RUMPUN IN SITU
PRODUKSI BENIH PISANG DARI RUMPUN IN SITU PENDAHULUAN Pisang merupakan tanaman buah utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia dengan menempati peringkat teratas konsumsi buah secara nasional. Sifatnya
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran
14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), Lembang, Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan dari bulan September hingga November 2016.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bawang Merah Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Komoditas sayuran ini termasuk
Lebih terperinciII. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Tanaman melon (Cucumismelo L.) adalah salah satu anggota familia
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Melon a. Agronomi tanaman melon Tanaman melon (Cucumismelo L.) adalah salah satu anggota familia curcubitaceae atau suku timun-timunan dan termasuk
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan
21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Tanaman Pakcoy Pakcoy (Brassica rapa L.) adalah jenis tanaman sayur-sayuran yang termasuk keluarga Brassicaceae. Tumbuhan pakcoy berasal dari China dan telah dibudidayakan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. melon cabai dan pendapatan usahatani per musim. Petani yang menjadi objek
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Petani Profil petani merupakan identitas petani yang meliputi usia, pendidikan, jumlah keluarga, luas lahan yang digarap, pengalaman usahatani pada semangka melon cabai
Lebih terperinciZIRAA AH, Volume 40 Nomor 2, Juni 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK
81 PENGEMBANGAN BUDIDAYA KACANG TANAH (Arachis hypogeae L) DAN PENDAPATAN PETANI DI DESA MANURUNG KECAMATAN KUSAN HILIR KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN (Peanut Conducting Development
Lebih terperinciBAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara
BAWANG MERAH Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan tanaman hortikultura musiman yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Bawang merah tumbuh optimal di daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0-400
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR BUDIDAYA PAKCOY (Brassica rapa L.) DENGAN PERLAKUAN PEMBERIAN PUPUK DAUN
LAPORAN TUGAS AKHIR BUDIDAYA PAKCOY (Brassica rapa L.) DENGAN PERLAKUAN PEMBERIAN PUPUK DAUN Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Ahli Madya Pertanian Di Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Lokasi dan Keadaan Geografis Kelompok Tani Pondok Menteng merupakan salah satu dari tujuh anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Rukun Tani yang sebagian besar
Lebih terperinciTUMPANG GILIR (RELAY PLANTING) ANTARA JAGUNG DAN KACANG HIJAU ATAU KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI NTB
TUMPANG GILIR (RELAY PLANTING) ANTARA JAGUNG DAN KACANG HIJAU ATAU KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI NTB INSTALASI PENELITIAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (IPPTP)
Lebih terperinciPENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG
PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG Resmayeti Purba dan Zuraida Yursak Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciKACANG TANAH DILAHAN LEBAK KALIMANTAN SELATAN UNTUK PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DI PEDESAAN ABSTRAK
KACANG TANAH DILAHAN LEBAK KALIMANTAN SELATAN UNTUK PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DI PEDESAAN (Studi kasus Desa Panggang Marak, Kecamatan Labuan Amas Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah) Rosita Galib Balai
Lebih terperinciPENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT
PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT Handoko Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur ABSTRAK Lahan sawah intensif produktif terus mengalami alih fungsi,
Lebih terperinciTEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH
TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH Budidaya bawang merah umumnya menggunakan umbi sebagai bahan tanam (benih). Pemanfaatan umbi sebagai benih memiliki beberapa kelemahan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di Jl. Kolam No.1 Medan Estate Kecamatan Medan Percut
Lebih terperinciBercocok Tanam Tomat dalam Pot/Polybag Oleh: Muhamad Ichsanudin (Produk Spesialis Terong dan Tomat PT EWINDO)
Bercocok Tanam Tomat dalam Pot/Polybag Oleh: Muhamad Ichsanudin (Produk Spesialis Terong dan Tomat PT EWINDO) Menanam tomat dalam pot atau polybag dapat menjadi salah satu solusi pemanfaatan lahan sempit
Lebih terperinciTeknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat
Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah Oleh : Juwariyah BP3K garum 1. Syarat Tumbuh Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat tumbuh yang sesuai tanaman ini. Syarat tumbuh tanaman
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI
e-j. Agrotekbis 2 (3) : 332-336, Juni 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI Analysis of income and feasibility farming
Lebih terperinci