MANAJEMEN PERUBAHAN PT KAI DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN JASA KERETA API

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MANAJEMEN PERUBAHAN PT KAI DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN JASA KERETA API"

Transkripsi

1 Manajemen Perubahan PT KAI...(Ulfa Amalia Offie Commarill dan Lena Satlita,M.Si) 1 MANAJEMEN PERUBAHAN PT KAI DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN JASA KERETA API THE MANAGEMENT OF CHANGE IMPLEMENTED BY PT KAI DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA IN IMPROVING THE QUALITY OF RAILWAY SERVICES Oleh: Ulfa Amalia Offie Commarill, FIS UNY, ulfacommarill@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen perubahan PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta dalam meningkatkan kualitas pelayanan jasa kereta api dan faktor penghambatnya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini meliputi Manager Humasda, Manager Unit Pelayanan, pegawai Unit Pelayanan dan SDM PT KAI Daop VI Yogyakarta beserta pengguna jasa kereta api. Instrumen penelitian adalah peneliti dengan menggunakan alat bantu pedoman wawancara. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Triangulasi sumber dipilih sebagai teknik pemeriksaan data. Teknik analisis data menggunakan model interaktif, meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa manajemen perubahan PT KAI Daop VI Yogyakarta dalam meningkatkan kualitas pelayanan jasa kereta api dilakukan dengan (1) membangun rasa urgensi melalui workshop dan pembinaan mental, (2) penguatan pimpinan disetiap lini perusahaan, (3) perumusan visi dan misi oleh PT KAI (Persero), (4) pengkomunikasian visi dan misi kepada pihak internal melalui perubahan identitas perusahaan dan pengkomunikasian eksternal melalui media televisi, radio, surat kabar dan spanduk. (5) pemberdayaan melalui penyesuaian gaji, perubahan struktur, perubahan orientasi, penegakan kedisiplinan dan realisasi strategi. (6) kemenangan jangka pendek dengan kenaikan gaji, berubahnya paradigma baru dan pengukuran kepuasan pelanggan. (7) mendorong perubahan lebih besar dengan perbaikan SDM dan perubahan sistem internal, (8) pernambatan budaya dilakukan pada saat perubahan yaitu Budaya Lima Nilai Utama. Faktor penghambat dalam manajemen perubahan ini adalah (1) para pegawai tidak merasakan rasa urgensi perubahan (2) sabotase eksternal melalui pencurian baut di Rel kereta api tetapi tidak menghambat secara langsung terhadap perubahan. Kata kunci : Manajemen Perubahan, PT KAI Daop VI Yogyakarta, Kualitas Pelayanan Abstract The purpose of this research is to determine the management of change as implemented by PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta in improving the quality of railway services and the inhibiting factors. This research applied descriptive qualitative research design. Subjects of research include Manager of Local Public Relations, Manager of Local Service Unit, employees of Local Service Unit and Human Resources Service PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta, and the railway service user. Research instrument is the researcher. Data collection techniques used observation, interview and documentation..

2 Manajemen Perubahan PT KAI...(Ulfa Amalia Offie Commarill dan Lena Satlita,M.Si) 2 Data was collected through interviews, observation and documentation. The source triangulation is selected as the method of data inspection. Data were analyzed by interactive model, including data collection, data reduction, data presentation and conclusion. Based on the research results, it can be concluded that the management of change as applied by PT KAI Daop VI Yogyakarta in improving the quality of rail services implemented in; (1) stimulate the sense of urgency through workshops and mental development, (2) strengthening the leadership in the company s department, (3) formulate the vision and mission by PT KAI (Persero), (4) communicating the vision and mission to the company s internal by changing the corporate identity and communicating to the external through mass media of television, radio, newspapers and banners, (5) empowerment through salary adjustments, structural changes, orientation changes, discipline enforcement and strategy realization, (6) short-term wins with salary rise, changes to a new paradigm and customer satisfaction measurement, (7) producing more change by human resources improvement and internal system changes, (8)anchoring the culture as; Budaya Lima Nilai Utama. Inhibiting factors in the management of change are as follows; (1) employees do not feel the urgency of changes, (2) external sabotage as nut and bolt theft at the railway, however this illegal activity do not inhibit the changes directly Keywords: Management of Change, PT KAI Daop VI Yogyakarta, Quality of Service PENDAHULUAN Transportasi merupakan alat yang digunakan masyarakat untuk melakukan perpindahan manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Sampai saat ini, transportasi merupakan bidang yang sangat penting tercermin pada meningkatnya kebutuhan akan jasa angkutan bagi mobilitas orang serta barang. Pemerintah Indonesia dituntut untuk memiliki alat transportasi yang memadai dan mampu memenuhi tingkat mobilitas masyarakat Indonesia yang saat ini sudah tinggi. Sehingga diperlukan penyediaan jasa transportasi yang meningkat baik jumlah maupun kualitas yang mencakup keamanan, kenyamanan, tepat waktu dan efisien. Kereta api merupakan alat transportasi yang memiliki keunggulan sesuai dengan kebutuhan masyarakat khususnya di Pulau Jawa. Kereta api memiliki kecepatan yang lebih tinggi dibanding alat transportasi darat lainnya, harga tiket kereta api dapat di jangkau oleh sebagian masyarakat Indonesia, bebas membawa barang bawaan tanpa adanya biaya tambahan bagasi. Dan lain-lain. PT Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan satu-satunya

3 Manajemen Perubahan PT KAI...(Ulfa Amalia Offie Commarill dan Lena Satlita,M.Si) 3 perusahaan sebagai penyedia pelayanan jasa kereta api serta pengelola kereta api di Indonesia dengan dasar hukum UU No. 13 Tahun 1992 tentang perkeretaapiaan. Kondisi pengelolaan alat transportasi kereta api di Indonesia pada saat itu yang paling sering ditemui adalah penumpang berdesak-desakan, penumpang duduk di lantai gerbong bahkan ada yang duduk di toilet gerbong kereta api yang bau dan kotor karena tidak mendapatkan tiket duduk. Hal tersebut tentunya menjadikan banyak keluhan dari pengguna transportasi kereta api akan buruknya pelayanan PT. KAI (DetikNews,2011). Ditambah pula dengan adanya tekanan publik terkait dengan keamanan dan kenyamanan serta keselamatan transportasi kereta api. Pada akhir Maret 2007, DPR mengesahkan revisi UU No. 23 tahun 2007 tentang perkeretaapiaan. Pergantian Undang-undang tersebut menegaskan secara hukum mengakhiri monopoli PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam mengoperasikan kereta api di Indonesia serta membuka peluang bagi Investor Swasta maupun Pemerintah Daerah untuk mengelola jasa angkutan kereta api di Indonesia. Kondisi tersebut mengharuskan PT KAI (Persero) melakukan perubahan besar dalam pengelolaannya agar tetap menjadi perusahaan yang diminati pengguna kereta api di Indonesia. Selama tahun 2007 hingga 2009 tidak ada perubahan yang besar yang dilakukan PT KAI (Persero). Pada tanggal 29 Februari 2009 PT KAI (Persero) mengganti Dirut PT KAI (Persero) guna merehabilitasi infrastruktur dan pelayanan, pengelolaan aset dan mengubah manajemen PT KAI (Persero). Berawal dari pergantian Direksi yang telah dilakukan, PT KAI (Persero) semakin giat melakukan banyak perubahan dan perbaikan dalam berbagai aspek. (1) perubahan struktur organisasi, (2) revitalisasi aset-aset perusahaan, (3) pengelolaan SDM perusahaan secara menyeluruh, (4) menghilangkan politik didalam PT KAI (Persero). (5) perubahan infrastruktur, (6) perubahan budaya organisasi, (7) penerapan IT dalam peningkatan pelayanan PT KAI

4 Manajemen Perubahan PT KAI...(Ulfa Amalia Offie Commarill dan Lena Satlita,M.Si) 4 (Persero), (8) perubahan pelayanan dan kenyamanan penumpang. Secara keseluruhan, bentuk konkret manajemen perubahan PT KAI dapat terlihat pada area kerja Daerah Operasi (Daop) atau devisi regional (Divre) termasuk pada Daerah Operasi VI Yogyakarta sebagai salah satu daerah operasi terbesar dengan lalu lintas penumpang yang tinggi. PT KAI Daop VI Yogyakarta melakukan berbagai perubahan-perubahan yang bersifat fisik maupun non-fisik. Perubahan yang dilakukan diantaranya dengan melakukan penataan pada stasiun-stasiun besar, memberikan inovasi dan revitalisasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kereta api. Inovasi yang dilakukan berupa Inovasi pelayanan, Inovasi Fasilitas Stasiun dan Inovasi Restorasi Kereta Api. Pada Juli 2015 terdapat 6 perubahan yang dilakukan oleh PT KAI Daop VI. Selain perubahan-perubahan yang sedang dilaksanakan, PT KAI Daop VI Yogyakarta sukses mencapai target Zero Accident pada lebaran Idul Fitri tahun 2015 ( Berbagai upaya perubahan dilakukan hingga saat ini mampu mengubah pandangan masayarakat mengenai kereta api yang semula kumuh, kotor, bau dan semrawut menjadi lebih tertata dan nyaman. Berubahnya pandangan masyarakat merupakan salah satu kesuksesan perubahan yang dilakukan oleh PT KAI (Persero) pada umumnya dan PT KAI Daop VI Yogyakarta pada khususnya. Walaupun perubahan PT KAI Daop VI Yogyakarta mendapat respon yang positif dari pengguna jasa kereta api, namun masih terdapat hal-hal yang belum terlaksana dengan baik. (1) Target relokasi pedagang yang menempel di dinding stasiun PT KAI DAOP VI Yogyakarta masih belum terwujud. (2) masih terdapat karyawan yang tidak ramah dalam melayani konsumen. (3) wilayah dropzone untuk penumpang kereta jarak dekat yang bertarif parkir membuat masyarakat enggan untuk menggunakannyaa sehingga menyebabkan kemacetan yang terjadi pada pintu selatan stasiun Tugu Yogyakarta. Alasan inilah yang membuat peneliti tertarik membahas lebih

5 Manajemen Perubahan PT KAI...(Ulfa Amalia Offie Commarill dan Lena Satlita,M.Si) 5 dalam tentang Manajemen Perubahan PT KAI Daop VI Yogyakarta dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Jasa Kereta Api. METODE PENELITIAN Desain penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor PT KAI Daop VI Yogyakarta, di Jalan Lempuyangan No.1 Yogyakarta serta Stasiun Tugu Yogyakarta dan Stasiun Lempuyangan Yogyakarta. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 6 Januari 2016 sampai dengan 28 April Informan Penelitian Informan dalam penelitian ini adalah Manager Humasda, Manager Unit Pelayanan, pegawai Unit Pelayanan dan SDM PT KAI Daop VI Yogyakarta beserta pengguna jasa kereta api. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti seolah-olah bertindak sebagai instrumen dengan alat bantu berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi. Sumber Data a. Data Primer, diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. b. Data Sekunder, diperoleh dari dokumentasi. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara semi terstruktur, 2. Observasi nonpartisipan, 3. Dokumentasi. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber untuk memeriksa keabsahan data. Teknik Analisis Data Proses analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman (dalam Herdiansyah, 2010:164), yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, display atau penyajian data, dan penarikan kesimpulan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Manajemen Perubahan PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Jasa Kereta Api

6 Manajemen Perubahan PT KAI...(Ulfa Amalia Offie Commarill dan Lena Satlita,M.Si) 6 Manajemen Perubahan PT KAI Daop VI Yogyakarta dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Jasa Kereta Api dikaji dari 8 tahapan model manajemen perubahan dari John P Kotter, sebagai berikut. a. Establishing A Sense of Urgency PT KAI (Persero) mengkaji melalui, pertama krisis yang sedang dialami, yaitu krisis keuangan PT KAI (Persero). Kedua, potensi krisis yang akan terjadi apabila tidak dilakukan perubahan. Potensi krisis lahir karena adanya kebijakan pemerintah memungkinkan akan memunculkan pesaing yang selama ini tidak pernah dimiliki PT KAI (Persero). Terakhir adanya tuntutan pasar (pihak eksternal) mengenai kualitas pelayanan jasa kereta api yang lebih baik. Upaya meningkatkan urgensi dapat menghilangkan sumbersumber rasa puas diri atau meminimalkan dampaknya. Menurut John P Kotter (2014:52), jika manajemen pusat hanya terdiri atas manajer yang hati-hati tak seorangpun akan mendorong tingkat rasa urgensi cukup tinggi. Dalam proses ini tidak ada upaya yang cukup berani dalam mendorong rasa urgensi. Seharusnya dalam tahapan ini PT KAI Daop VI Yogyakarta lebih menekankan adanya potensi krisis secara nyata bukan hanya berupa katakata melalui workshop dan pembinaan mental. Tanpa adanya penekanan krisis yang terjadi maka pegawai akan selalu merasa puas dengan apa yang telah diperoleh saat ini. Penekanan yang dilakukan PT KAI Daop VI Yogyakarta justru muncul dari keputusan Direksi yang bersifat memaksa untuk melakukan perubahan. b. Creating the Guiding Coalition Menurut Kotter (2014:68) tahapan kedua memiliki 3 fase penting yang harus dilakukan untuk membangun koalisi yang kuat. Pertama fase menemukan orang yang tepat, menciptakan kepercayaan dalam koalisi penuntun dan ketiga membangun

7 Manajemen Perubahan PT KAI...(Ulfa Amalia Offie Commarill dan Lena Satlita,M.Si) 7 tujuan bersama. Pada pelaksanaannya PT KAI Daop VI Yogykarta hanya melakukan fase pertama yaitu menemukan orang yang tepat sebagai seorang pemimpin yang kuat dalam semua lini perubahan. Mengingat PT KAI Daop VI Yogyakarta hanya akan menguatkan pada pemimpin disetiap lininya bukan untuk menciptakan koalisi penuntun. Meskipun tidak ada koalisi, tetapi PT KAI Daop VI Yogyakarta tetap berhasil membawa para staffnya untuk mengikuti perubahan. c. Developing A Vision And Strategy Menurut Kotter (2014:81) dalam menciptakan visi harus mampu memperjelas arah perubahan. Berdasarkan hasil penelitian visi yang telah dibentuk sudah mengarahkan jawaban atas rasa urgensi yang telah muncul dalam perubahan. Visi dapat terwujud apabila perusahaan memiliki strategistartegi yang fokus terhadap tercapai visi perusahaan. Kedelapan Strategi yang dipilih merupakan upaya peningkatan kualitas pelayanan jasa kereta api di PT KAI Daop VI Yogyakarta. d. Communicating The Change Vision Konsep pengkomunikasian perubahan visi menurut John P Kotter (2014:25) adalah mengkomunikasikan visi dan strategi perubahan pada seluruh elemen organisasi secara terus menerus dengan menggunakan setiap kesempatan yang ada dan menjadikan koalisi penuntun menjadi model perilaku yang diharapkan oleh pegawai. Menurut PT KAI Daop VI Yogyakarta pengkomunikasian untuk pihak internal dilakukan oleh Kepala Direksi melalui SK Direksi No. Kep. U/OT.203/IX/3/KA-2011 pada tanggal 28 September 2011 yang isinya tentang identitas perusahaan PT KAI (Persero) yang baru. Diikuti dengan perubahan warna seragam yang semula atasan berwarna abu-abu menjadi atasan berwarna putih.

8 Manajemen Perubahan PT KAI...(Ulfa Amalia Offie Commarill dan Lena Satlita,M.Si) 8 Pengkomunikasian untuk pihak ekstenal dilakukan dengan berbagai macam media. Media yang dipilih PT KAI Daop VI Yogyakarta adalah Televisi dan Radio melalui Talkshow, Surat kabar dan pemasangan Spanduk di sekitar stasiun. Namun, pengkomunikasian kepada pihak eksternal dirasa lambat sehingga masyarakat banyak yang tidak tahu mengenai aturan-aturan baru yang berlaku. Pemilihan media seharusnya lebih diarahkan kepada kecenderungan masyarakat dalam mengakses informasi. e. Empowering Broad-Base Action Menurut Kotter dalam bukunya Leading Change (2014: ) terdapat empat hambatan dalam memberdayakan orang. Pertama, rintangan struktural yang sudah diatasi pada kegiatan kedua yaitu perubahan struktur. Kedua, kurangnya ketrampilan diatasi dengan menyediakan pelatihan yang diperlukan pada kegiatan ketiga yaitu perubahan orientasi pegwai. Ketiga, sistem personalia dan informasi yang tidak sejajar dengan visi perubahan diatasi melalui sistem kompensasi pegawai. Keempat, manager yang menyusahkan. Menghadapi hambatan ini sudah dilakukan PT KAI Daop VI Yogyakarta pada tahapan kedua yaitu dengan mengganti manager yang tidak sesuai dengan visi perusahaan. f. Generating Short Term Wins Terdapat tiga karakteristik kemenangan jangka pendek menurut Kotter (2014:143), yaitu kasatmata; banyak orang bisa melihat sendiri apakah hasil tersebut nyata atau hanya sekedar ilusi, tidak ambigu; hanya ada sedikit sekali peluang untuk membantahnya, terkait jelas dengan upaya perubahan. Tiga karakteristik tersebut sudah dimiliki kemenangan jangka pendek PT KAI Daop VI Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian sudah dipastikan semua pegawai merasakan kemenangan jangka pendek ini yaitu terjadinya kenaikan gaji yang menjadi target awal terjadinya perubahan.

9 Manajemen Perubahan PT KAI...(Ulfa Amalia Offie Commarill dan Lena Satlita,M.Si) 9 Kemenangan yang kedua adalah berubahnya paradigma budaya pegawai dengan berkurangnya SDM yang memerlukan pembinaan ulang. Indikator lain adalah dengan mengukur kepuasan pelanggan melalui penyebaran angket. Penilaian kepuasan pelanggan selama ini diukur dengan hasil masukan kritik dan saran kepada pelayanan jasa kereta api yang dioperasionalkan PT KAI Daop VI Yogyakarta. Jika penilaian kepuasan pelanggan berdasarkan hasil kritik dan saran maka hal tersebut tidak mampu mengetahui persepsi konsumen terhadap pelayanan secara keseluruhan. Menurut Kotler (1997:116) persepsi konsumen terhadap kualitas layanan merupakan penilaian menyeluruh konsumen atas keunggulan suatu layanan. Seharusnya PT KAI Daop VI Yogyakarta bukan hanya melakukan penilaian melalui kritik dan saran saja melainkan penilaian melalui semua konsumen. g. Consolidating Gains And Producing More Change Kegiatan pertama adalah perbaikan lebih lanjut untuk pihak internal. Dimulai dengan pembinaan yang lebih intensif, pembuatan kartu multi fungsi (KMF) dan dilakukan pengiriman pegawai untuk melakukan studi banding ke negara lain. Kegiatan yang kedua adalah dengan perubahan beberapa sistem internal. Pertama adanya sistem reward dan punishment. Sistem rekrutmen pegawai dilakukan secara terbuka. Ketiga pembuatan sistem teknologi informasi internal yaitu aplikasi e-office. Kedua upaya PT KAI Daop VI Yogyakarta untuk mengkonsolidasikan hasil dan mendorong perubahan yang lebih besar belum sukses dilaksanakan, menurut Kotter (2014:171) terdapat lima upaya perubahan besar yang sukses, yaitu lebih banyak perubahan, lebih banyak bantuan, kepemimpinan dari manajemen senior, manajemen

10 Manajemen Perubahan PT KAI...(Ulfa Amalia Offie Commarill dan Lena Satlita,M.Si) 10 proyek dan kepemimpinan dari bawah dan pengurangan saling ketergantungan yang tidak perlu. Dari kelima upaya perubahan besar tersebut, PT KAI Daop VI Yogyakarta hanya melakukan upaya kedua saja yaitu dengan memberikan reward dan punishment, pembinaan lebih lanjut, serta pengiriman para pegawai untuk melakukan studi banding. h. Anchoring New Approavhes In The Culture Penambatan budaya yang dimaksut Kotter (2014:189) adalah penambatan budaya yang muncul dari hasil perubahan dan budaya baru seharusnya muncul diakhir bukan diawal perubahan. Berbeda dengan Kotter, PT KAI Daop VI Yogyakarta lebih memilih menambatkan budaya pada saat dilakukannya perubahan. Berdasarkan hasil penelitian budaya ini menjadi patokan terpilihnya segala upayaupaya perubahan. Pada awal perubahan terjadi pergantian Budaya RELA (Ramah, Efisiensi, Lancar, Aman) diganti dengan 5 Nilai Utama yaitu Integritas, Profesional, Keselamatan, Inovasi dan Pelayanan Prima. Sekalipun budaya ini muncul disaat adanya perubahan, namun dalam pelaksanaanya kelima budaya baru ini mampu menjadi pondasi dalam menentukan kegiatan-kegiatan perubahan PT KAI Daop VI Yogyakarta dan berhasil membawa peningkatan kualitas pelayanan yang signifikan bagi pengguna kereta api. Berdasarkan penelitian penambatan budaya ini dapat berhasil diterapkan karena terdapat pengawasan internal oleh SPI dari pusat sehingga setiap menentukan dan melakukan kegiatan tidak keluar dari nilai-nilai, kode etik dan kebijakan yang telah dibuat. 2. Hambatan Manajemen Perubahan PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Jasa Kereta Api Hambatan yang terjadi dalam manajemen perubahan, yaitu hambatan internal berupa

11 Manajemen Perubahan PT KAI...(Ulfa Amalia Offie Commarill dan Lena Satlita,M.Si) 11 ketidaksiapan para pegawai mengikuti perubahan yang dilakukan. Hambatan eksternal berupa kesadaran masyarakat yang rendah. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diketahui bahwa manajemen perubahan PT KAI Daop VI Yogyakarta dalam meningkatkan kualitas pelayanan jasa kereta api dilakukan melalui delapan tahapan, yaitu membangun rasa urgensi, penguatan pimpinan disetiap lini perusahaan, merumusakan visi dan strategi, pengkomunikasiaan visi dan strategi, pemberdayaan tindakan yang menyeluruh, kemenangan jangka pendek, pengkosolidasian hasil dan dorongan perubahan yang lebih besar serta penambatan budaya baru perusahaan. Hambatan yang terjadi dalam manajemen perubahan, yaitu hambatan internal berupa ketidaksiapan para pegawai mengikuti perubahan yang dilakukan. Hambatan eksternal berupa kesadaran masyarakat yang rendah. Saran 1. Agar PT KAI Daop VI Yogyakarta tetap melakukan perubahan yang konsisten dan berkesinambungan. 2. Selama proses perubahan alangkah baiknya PT KAI Daop VI Yogyakarta tetap membangun rasa urgensi perlunya perubahan secara maksimal. 3. PT KAI Daop VI Yogyakarta harus melakukan pendekatan kepada pihak eksternal agar pihak eksternal dapat mendukung perubahan PT KAI Daop VI Yogyakarta 4. Sebaiknya PT. KAI Daop VI Yogyakarta membuka komunikasi lebih luas kepada pelanggan karena penilaian tentang pelayanan paling nyata berasal dari penilaian konsumen. DAFTAR PUSTAKA Annual Report PT KAI (Persero) Annual Report PT KAI (Persero) Fandi Tjiptono, 2004, Edisi Keempat. Prinsip-prinsip Total Quality

12 Manajemen Perubahan PT KAI...(Ulfa Amalia Offie Commarill dan Lena Satlita,M.Si) 12 Service (TQS), Yogyakarta: Andi Offset. Herdiansyah Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu- Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika J, Winardi Manajemen Perubahan (Management of Change). Jakarta: Kencana Prenada Media Group Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran. Jakarta, Prenhallindo Kotter, John P. 2014, Leading Change, Strategi Kepemimpinan Bisnis dari Pakar Dunia. Farida Inayati, Penerjemah, Jakarta: PT Gamedia Pustaka Utama Moleong, J. Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Wibowo Managing Change: Pengantar Manajemen Perubahan. Bandung:Alfabeta Zeithaml. A., A. Parasuraman and Leonard L. Berry, SERVQUAL: A Multiple-Item Scale For Measuring Customer Perceptions of Service Quality. Journal of Retailing. UU Republik Indonesia No. 23 Tahun 2007 Tentang Perkereta-apian erita/2259/pt.kai.daop.6.yo gyakarta.suksescapai.zero.a ccident diakses pada tanggal 6 Oktober 2015 pukul 21.33WIB 4/28/164427/ /10/ban yak-kasus-dikrl-pt-kai-dinilaimasih-belum-perbaiki-layanan diakses pada tanggal 3November 2015 pukul WIB

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas teori-teori yang menjadi landasan studi kasus. Adapun teori yang akan dibahas adalah teori yang mendasari pengertian strategi dan pengertian manajemen perubahan 2.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam persaingan bisnis, setiap perusahaan menawarkan perbedaan dan keunggulan lain dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya. Masing-masing perusahaan, baik itu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi/perusahaan. Maka dari itu perusahaan mencari SDM yang. berkualitas dan profesional untuk mendukung sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi/perusahaan. Maka dari itu perusahaan mencari SDM yang. berkualitas dan profesional untuk mendukung sebuah perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam kegiatan perekonomian, karena SDM dipandang sebagai salah satu faktor produksi dalam usaha menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Lebih terperinci

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK COURSE MATERIAL: ANALISA SERVQUAL (Service Quality) RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER 2012 Model ServQual Metode ServQual adalah metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keunggulan suatu jasa terletak pada kualitas pelayanan jasa dan fasilitas tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Keunggulan suatu jasa terletak pada kualitas pelayanan jasa dan fasilitas tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu produk ataupun jasa harus memiliki daya saing agar dapat menarik pelanggan, sebab bisnis tidak dapat berlangsung tanpa pelanggan. Suatu jasa hanya memilki

Lebih terperinci

School of Communication &

School of Communication & Week 11 By Dr. Ida Nurnida Inovasi = perubahan? Inovasi adalah penggunaan gagasangagasan baru bagi organisasi yang menerimanya. Semua inovasi yang diterapkan dalam organisasi akan mengakibatkan perubahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bahan bakar, hemat lahan, rendah polusi, regulated traffic, relatif aman/

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bahan bakar, hemat lahan, rendah polusi, regulated traffic, relatif aman/ 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis pada sektor jasa saat ini semakin meningkat. Perkembangan ini dapat diamati pada aktivitas sehari-hari, di mana sebagian besar aktivitas

Lebih terperinci

ANALISIS TREND JUMLAH PENUMPANG KAITANNYA HARGA TIKET PADA KERETA API LOGAWA TAHUN DAOP IX JEMBER

ANALISIS TREND JUMLAH PENUMPANG KAITANNYA HARGA TIKET PADA KERETA API LOGAWA TAHUN DAOP IX JEMBER ANALISIS TREND JUMLAH PENUMPANG KAITANNYA HARGA TIKET PADA KERETA API LOGAWA TAHUN 2011-2013 DAOP IX JEMBER Fitria Wahyu Anggraini *) & Retna Ngesti S **) Abstrac: This study aims to determine the trend

Lebih terperinci

Information Technology for Railway Business. Prepared by: PT. Kereta Api Indonesia (Persero) November 2014

Information Technology for Railway Business. Prepared by: PT. Kereta Api Indonesia (Persero) November 2014 Information Technology for Railway Business Prepared by: PT. Kereta Api Indonesia (Persero) November 2014 1 INDEKS DAYA SAING GLOBAL INDONESIA Daya Saing Global Indonesia belum memadai yang tercermin dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Bidang transportasi di Indonesia semakin hari semakin menunjukkan perasaingan yang kompetitif. Banyaknya jenis transportasi dengan berbagai fasilitas

Lebih terperinci

ANALISIS TREND JUMLAH PENUMPANG KAITANNYA HARGA TIKET PADA KERETA API LOGAWA TAHUN DAOP IX JEMBER. Abstract

ANALISIS TREND JUMLAH PENUMPANG KAITANNYA HARGA TIKET PADA KERETA API LOGAWA TAHUN DAOP IX JEMBER. Abstract 1 ANALISIS TREND JUMLAH PENUMPANG KAITANNYA HARGA TIKET PADA KERETA API LOGAWA TAHUN 2011-2013 DAOP IX JEMBER Fitria Wahyu Anggraini, Retna Ngesti S, Hety Mustika Ani Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini, telah menyebabkan tingkat persaingan antar perusahaan di segala bidang, baik yang perusahaan sejenis maupun yang tidak

Lebih terperinci

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * ** B-1-1 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL SEBAGAI DASAR PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus di P.T. Sumber Bahtera Motor, Yogyakarta) * Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Didalam aspek perekonomian,

BAB I PENDAHULUAN. tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Didalam aspek perekonomian, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, sarana transportasi merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dan sangat dibutuhkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat

Lebih terperinci

BAB I. Persaingan yang kian tajam membuat perusahaan harus jeli dalam menentukan

BAB I. Persaingan yang kian tajam membuat perusahaan harus jeli dalam menentukan 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Persaingan yang kian tajam membuat perusahaan harus jeli dalam menentukan strategi perusahaan yang dijalankan. Perusahaan semakin di tuntut untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia untuk berpindah atau bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya telah membawa banyak perubahan dalam hal perkembangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah. Hal ini dikarenakan sumber daya manusia adalah penggerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari satu pihak ke pihak lain yang dapat berupa individu, kelompok, organisasi, atau masyarakat

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API (Studi Kasus Pelayanan Di Atas Kera Api Turangga)

KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API (Studi Kasus Pelayanan Di Atas Kera Api Turangga) KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API (Studi Kasus Pelayanan Di Atas Kera Api Turangga) SKRIPSI Oleh : LISA SEPTINA 0742010036 YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam beberapa tahun terakhir kita sering mendengar berita bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam beberapa tahun terakhir kita sering mendengar berita bahwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir kita sering mendengar berita bahwa PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan yang sangat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 64 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor faktor yang dominan mempengaruhi penilaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Transportasi merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam menunjang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. (Persero), logo organisasi, struktur organisasi PT Kereta Api Indonesia

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. (Persero), logo organisasi, struktur organisasi PT Kereta Api Indonesia BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN Pada bab II ini, peneliti mendeskripsikan mengenai konteks dari penelitian yang diteliti. Konteks penelitian pada penelitian ini adalah mengenai PT KAI (Persero).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju menuntut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju menuntut perusahaan bersaing lebih kreatif dan inovatif. Hal ini mendorong perkembangan dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana mobilitas yang telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana mobilitas yang telah menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sarana transportasi merupakan sarana mobilitas yang telah menjadi kebutuhan mendasar bagi setiap orang. Di Indonesia sendiri sebagai negara kepulauan, salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. polytron, dan masih banyak lagi. Perusahaan - perusahaan tersebut, merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. polytron, dan masih banyak lagi. Perusahaan - perusahaan tersebut, merupakan salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sebuah perusahaan, untuk bisa mempertahankan eksistensinya dalam jangka waktu yang lama dan dapat terus dipercayai oleh konsumennya, tentulah tidak semudah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maupun statistik dengan menggunakan Structural Equation Modelling dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maupun statistik dengan menggunakan Structural Equation Modelling dengan 90 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan baik secara deskriptif maupun statistik dengan menggunakan Structural Equation Modelling dengan program

Lebih terperinci

Disusun Oleh: ANIK ANDINI D

Disusun Oleh: ANIK ANDINI D digilib.uns.ac.id 1 PEMBERDAYAAN DIFABEL MELALUI PROGRAM SELF HELP GROUP (SHG) KOTA SURAKARTA OLEH PUSAT PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN REHABILITASI BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (PPRBM) Disusun Oleh: ANIK ANDINI

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI ALAT PENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PERSONALIA

AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI ALAT PENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PERSONALIA AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI ALAT PENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PERSONALIA ( Studi Kasus Pada PT.Kereta Api Indonesia ( Persero ) DAOP IX Jember ) SKRIPSI Oleh: NOVIA WIDYANINGSIH 070810391209 PROGRAM

Lebih terperinci

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE Tahun 2014, Hal 1-10

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE Tahun 2014, Hal 1-10 Pengaruh Nilai Pelanggan, Citra Merek (Brand Image) dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Kereta Api Kelas Ekonomi Tawang Jaya Jurusan Semarang-Jakarta (Studi Kasus di Stasiun Poncol DAOP

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Masalah...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Masalah... DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iv viii xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 8

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. 1.1.1 Profil PT. Kereta Api Indonesia PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang selanjutnya disingkat sebagai PT. KAI adalah Badan Usaha Milik Negara

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PT KERETA API INDONESIA

BAB III TINJAUAN UMUM PT KERETA API INDONESIA BAB III TINJAUAN UMUM PT KERETA API INDONESIA III.1 Sejarah Perusahaan Perkereta apian di Indonesia bermula dengan dibangunnya jalan rel sepanjang 26 km antara stasiun Kemijen dan Tanggung di Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan terbaru memandang sumber daya manusia bukan hanya sekedar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan terbaru memandang sumber daya manusia bukan hanya sekedar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan terbaru memandang sumber daya manusia bukan hanya sekedar sumber daya saja, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosialisasi dalam kebijakan yang dirancang oleh PT Kereta Api Indonesia. membantu melancarkan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. sosialisasi dalam kebijakan yang dirancang oleh PT Kereta Api Indonesia. membantu melancarkan pembangunan nasional. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkereta apian Indonesia dihadapkan pada banyak masalah, seperti keterlambatan, dan adanya kecelakaan, percaloan, dan kurangnya sosialisasi dalam kebijakan

Lebih terperinci

Makalah Kreatif Fundamental Inovasi PT KAI

Makalah Kreatif Fundamental Inovasi PT KAI Makalah Kreatif Fundamental Inovasi PT KAI Kelompok : Infinity Muchammad Hatta Z. 44316110066 Martha Hasibuan 44316110047 Muhamad Resya 44316110093 Radhiatul Mardhiah 44316110053 Syofatila Meidi 44316110035

Lebih terperinci

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan kereta api merupakan suatu organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan kereta api merupakan suatu organisasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah perusahaan kereta api merupakan suatu organisasi yang menyediakan jasa transportasi bagi manusia dan barang. Sejalan dengan pembangunan yang semakin pesat dewasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia pada dasarnya merupakan langkahlangkah perencanaan, penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Semakin banyak permintaan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Semakin banyak permintaan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebutuhan akan transportasi pada era globalisasi seakan menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Semakin banyak permintaan masyarakat terkait dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah yang sudah ditetapkan di Bab 1, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Diperoleh karakteristik kebutuhan dan keinginan konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas sehari-hari. Dalam kaitannya dengan kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas sehari-hari. Dalam kaitannya dengan kehidupan manusia, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, sarana transportasi merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dan selalu dibutuhkan manusia. Transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggalakkan pembangunan moda transportasi berbasis rel ini untuk

BAB I PENDAHULUAN. menggalakkan pembangunan moda transportasi berbasis rel ini untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan layanan publik sektor perkeretapian adalah prioritas pembangunan transportasi nasional di masa mendatang. Pemerintah terus menggalakkan pembangunan

Lebih terperinci

PERANAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN PADA PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIVRE I SU BAGIAN JALAN REL DAN JEMBATAN

PERANAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN PADA PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIVRE I SU BAGIAN JALAN REL DAN JEMBATAN PERANAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN PADA PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIVRE I SU BAGIAN JALAN REL DAN JEMBATAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Satu Syarat Menyelesaikan Program Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KERETA API EKONOMI KRD BOJONEGORO-SURABAYA DAN KEGIATAN MOBILITASNYA DI SURABAYA

ANALISIS KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KERETA API EKONOMI KRD BOJONEGORO-SURABAYA DAN KEGIATAN MOBILITASNYA DI SURABAYA ANALISIS KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KERETA API EKONOMI KRD BOJONEGORO-SURABAYA DAN KEGIATAN MOBILITASNYA DI SURABAYA 1. Rindu Wati Sri Murtini S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar mobilitas masyarakat, yang perkembangannya dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar mobilitas masyarakat, yang perkembangannya dipengaruhi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar mobilitas masyarakat, yang perkembangannya dipengaruhi oleh banyak faktor

Lebih terperinci

TINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT

TINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT TINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT Mirna Mardania Universitas Komputer Indonesia Abstrak Penelitian ini dilakukan di PT. Kereta Api

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen di pasar. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen di pasar. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Pemasaran adalah seperangkat proses menciptakan, menyampaikan, dan mengkomunikasikan nilai dari suatu produk baik barang ataupun jasa kepada calon konsumen. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasi 1 Jakarta atau

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasi 1 Jakarta atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasi 1 Jakarta atau merupakan organisasi perusahaan milik negara atau yang biasa disebut dengan BUMN yang bergerak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. transportasi darat seperti kereta, mobil, bis, dan lain-lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. transportasi darat seperti kereta, mobil, bis, dan lain-lain. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi sangat penting dan sangat diperlukan dalam kehidupan yang serba modern ini. Berdasarkan kepemilikan transportasi, transportasi dapat dibagi menjadi dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkeretaapian diselenggarakan dengan tujuan untuk memperlancar perpindahan orang dan/atau barang secara massal dengan selamat, aman, nyaman, cepat dan lancar, tepat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa, dagang ataupun industri. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa, dagang ataupun industri. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia usaha semakin berkembang, baik yang bergerak dibidang jasa, dagang ataupun industri. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai kesiapan pegawai dalam penerapan Balance Scorecard dan pengujian hipotesis penelitian. Pembahasan pertama mengenai kerangka konseptual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hidup pada era modern seperti sekarang ini, mengharuskan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hidup pada era modern seperti sekarang ini, mengharuskan manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hidup pada era modern seperti sekarang ini, mengharuskan manusia untuk melakukan sesuatu dengan cara cepat dan mudah. Salah satu hal yang ingin dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA TESIS PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA WAWAN RIYANTA No. Mhs. 125101818 / PS/MTS PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan lain sebagainya. Sementara dari sisi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan lain sebagainya. Sementara dari sisi masyarakat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eksistensi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia sebagai salah satu instrumen pemerintahan dalam pembangunan dirasakan sangat penting peranannya, tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kereta api merupakan alat transportasi yang banyak diminati oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Seperti diketahui

Lebih terperinci

JURNAL TANGGUNG JAWAB HUKUM PT. KERETA API INDONESIA TERHADAP KERUGIAN PENUMPANG AKIBAT KECELAKAAN KERETA API. Diajukan Oleh :

JURNAL TANGGUNG JAWAB HUKUM PT. KERETA API INDONESIA TERHADAP KERUGIAN PENUMPANG AKIBAT KECELAKAAN KERETA API. Diajukan Oleh : JURNAL TANGGUNG JAWAB HUKUM PT. KERETA API INDONESIA TERHADAP KERUGIAN PENUMPANG AKIBAT KECELAKAAN KERETA API Diajukan Oleh : BENEDICTUS BISMO BINTANG PRAKOSA NPM : 110510601 Program Studi Program Kekhususan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi. Pada dasarnya metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi. Pada dasarnya metode penelitian 36 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian dan dibandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1 Metode penelitian adalah

Lebih terperinci

Oleh : ADE ARUM PERTIWI A

Oleh : ADE ARUM PERTIWI A STRATEGI PEMASARAN JASA PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PEMINAT DAN DAYA TARIK UNTUK MENYEKOLAHKAN ANAK KE SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PRINSIP PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN TASIKMADU BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO 96 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN PUBLIK

IMPLEMENTASI PRINSIP PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN TASIKMADU BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO 96 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN PUBLIK IMPLEMENTASI PRINSIP PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN TASIKMADU BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO 96 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN PUBLIK Veronika Erlin Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas

Lebih terperinci

OLEH : MANAJEMEN PERUBAHAN

OLEH : MANAJEMEN PERUBAHAN OLEH : MANAJEMEN PERUBAHAN MANAJEMEN PENGETAHUAN DAN PERUBAHAN Manajemen Perubahan adalah upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam organisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang berkembang saat ini. Di era perkembangan dan pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang berkembang saat ini. Di era perkembangan dan pertumbuhan penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sektor jasa yang memiliki peranan yang cukup vital dalam menunjang kegiatan sehari-hari adalah sektor jasa transportasi.transportasi merupakan sarana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. 1 Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh: RETNO PUJI ASTUTIK

SKRIPSI. Disusun oleh: RETNO PUJI ASTUTIK ANALISIS KEBERHASILAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (Studi Kasus Implementasi Rail Ticket System PT. Kereta Api Indonesia (Persero) pada Penumpang di Stasiun Gubeng Surabaya) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KANTOR PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP IV SEMARANG

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KANTOR PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP IV SEMARANG PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KANTOR PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP IV SEMARANG Putri Rizqy 1, Ngatno 2 Email: putririzqy26@gmail.com Abstract

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi, 1998; Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek),

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi, 1998; Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 1998; Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), Rineka Cipta, Jakarta. Ghozali, Imam, 2002; Analisis Multi Variate Dengan SPSS, Badan Penerbit Undip, Semarang.

Lebih terperinci

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA ISSN : 2252-7451 PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA Wawan Riyanta 1) 1) Program Studi D4 Manajemen Transportasi Udara Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Lebih terperinci

kamar toilet, hingga penerapan teknologi informasi (TI), pembenahan mental karyawan dan penegakan disiplin dan GCG, dan memberikan contoh keteladanan

kamar toilet, hingga penerapan teknologi informasi (TI), pembenahan mental karyawan dan penegakan disiplin dan GCG, dan memberikan contoh keteladanan Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Hasil analisis tekstual terhadap buku Jonan dan Evolusi Kereta Api Indonesia menunjukkan bahwa pembingkaian yang dilakukan oleh Majalah BUMN Track melalui penulisnya

Lebih terperinci

PEMBAGIAN KERJA DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN

PEMBAGIAN KERJA DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PEMBAGIAN KERJA DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN Divya Amrita, Sutaryadi, Padni Ninghardjanti Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK PAP FKIP UNS Email : mentari_bersinar60@yahoo.com

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN LAYANAN INTERNET SPEEDY PADA PT TELKOM INDONESIA, Tbk. UNIT CUSTOMER SERVICE MEDAN

STRATEGI PEMASARAN LAYANAN INTERNET SPEEDY PADA PT TELKOM INDONESIA, Tbk. UNIT CUSTOMER SERVICE MEDAN STRATEGI PEMASARAN LAYANAN INTERNET SPEEDY PADA PT TELKOM INDONESIA, Tbk. UNIT CUSTOMER SERVICE MEDAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh AIRI AYUNDA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi memiliki peran penting bagi kehidupan masyarakat baik dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan sosial politik, sehingga transportasi menjadi urat nadi

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN (Suatu survey pada Pelanggan Bengkel Mobil Non Members Tunas Toyota,Tbk Cabang Gatot Subroto, Bandung) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdampak negatif bagi perusahaan. memilih pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard

BAB I PENDAHULUAN. berdampak negatif bagi perusahaan. memilih pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT Kereta Api Indonesia (KAI) merupakan perusahan yang bergerak di bidang pelayanan jasa angkutan darat khususnya di bidang pelayanan jasa penumpang. Fenomena mengenai

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN JASA PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS PELANGGAN

STRATEGI PEMASARAN JASA PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS PELANGGAN STRATEGI PEMASARAN JASA PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS PELANGGAN Rohmitriasih Hendyat Soetopo e-mail: r.mimie20@yahoo.co.id Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang No 05 Malang Abstract: The

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR. Fatmawada S Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Yapis Biak

PENGEMBANGAN KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR. Fatmawada S Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Yapis Biak PENGEMBANGAN KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Fatmawada S Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Yapis Biak ABSTRAK Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji Pengembangan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, dapat

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, dapat BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut. 1. Variabel kualitas interaksi berpengaruh tidak signifikan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perekonomian Indonesia. Industri Ritel memiliki kontribusi terbesar

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perekonomian Indonesia. Industri Ritel memiliki kontribusi terbesar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Ritel merupakan industri yang strategis dalam kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia. Industri Ritel memiliki kontribusi terbesar kedua terhadap

Lebih terperinci

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SD NEGERI KUDU 01 BAKI SUKOHARJO

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SD NEGERI KUDU 01 BAKI SUKOHARJO PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SD NEGERI KUDU 01 BAKI SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN:

Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN: Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN: 2460-6510 Citra Perum Damri Kota Bandung Melalui Pembaharuan Fasilitas dan Pelayanan The Perum Damri Kota Bandung s Image Through The Facility and Service Renewal 1

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. mereka terima dari perusahaan. 2. Berdasarkan temuan peneltian, pelayanan dimensi reliability dan assurance

BAB IV PENUTUP. mereka terima dari perusahaan. 2. Berdasarkan temuan peneltian, pelayanan dimensi reliability dan assurance BAB IV PENUTUP A.KESIMPULAN Berdasarkan hasil temuan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, selanjutnya penulis akan memaparkan kesimpulan yang didapat sebagai berikut : 1. Persepsi penumpang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan hasil yang telah dihasilkan. Oleh karena itu agar benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan hasil yang telah dihasilkan. Oleh karena itu agar benar-benar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Peranan bagian Administrasi Keuangan bagi perusahaan sangatlah penting, dimana dasar pengambilan keputusan maupun kebijakan dilaksanakan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER TERHADAP PELAYANAN PRIMA

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER TERHADAP PELAYANAN PRIMA PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER TERHADAP PELAYANAN PRIMA Faidi, Sugeng Rusmiwari, Willy Try Hardiyanto Prgram Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Email: q.faidi@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Public Relations saat ini sudah semakin maju, keberadaannya bagi sebuah perusahaan sangat diperlukan dalam menjalankan program-program perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik.

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Moda transportasi darat untuk memenuhi mobilitas masyarakat dalam keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan mobilitas dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Budaya Organisasi Kata budaya pertama kali muncul pada tahun 1871. Kata ini di kemukakan oleh Tylor yang merupakan seorang antropoligis. Menurut Tylor (1871) dalam Brown (1998)

Lebih terperinci

Oleh : Ambar Budi Suprihatin ( ) Abstract

Oleh : Ambar Budi Suprihatin ( ) Abstract UPAYA GURU MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR MELALUI BIMBINGAN BELAJAR DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS RUMAH PADA SISWA KELAS V SDI DIPONEGORO SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh : Ambar Budi Suprihatin

Lebih terperinci

Presented by : M Anang Firmansyah. Pemasaran Jasa. Menurut Kotler (2003:444) "service is any act or performance

Presented by : M Anang Firmansyah. Pemasaran Jasa. Menurut Kotler (2003:444) service is any act or performance Presented by : M Anang Firmansyah Pemasaran Jasa Menurut Kotler (2003:444) "service is any act or performance that one party can offer to another that is essentially intangible and does not result in the

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data-data yang diperlukan dan dapat dipertanggung jawabkan, dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. data-data yang diperlukan dan dapat dipertanggung jawabkan, dalam penelitian ini 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian ilmiah, sebab metode merupakan sarana untuk mencapai suatu tujuan. Dan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berjudul Studi Deskriptif Mengenai Budaya Organisasi pada Karyawan Bank X Kantor Cabang Y Bandung. Tujuannya adalah untuk mengetahui dan memperoleh gambaran budaya organisasi pada

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API BISNIS SENJA KEDIRI PADA PT. KAI (DAOP VII) MADIUN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API BISNIS SENJA KEDIRI PADA PT. KAI (DAOP VII) MADIUN ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API BISNIS SENJA KEDIRI PADA PT. KAI (DAOP VII) MADIUN SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN BAGIAN CUSTOMER SERVICE PADA PT ASABRI (PERSERO) CABANG MEDAN

KUALITAS PELAYANAN BAGIAN CUSTOMER SERVICE PADA PT ASABRI (PERSERO) CABANG MEDAN KUALITAS PELAYANAN BAGIAN CUSTOMER SERVICE PADA PT ASABRI (PERSERO) CABANG MEDAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh Theresia Atika Sari Br. Ginting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting utama dalam organisasi. Di era

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting utama dalam organisasi. Di era BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan faktor penting utama dalam organisasi. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan perusahaan semakin tinggi dan ketat apalagi Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini sarana transportasi merupakan suatu bagian yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini sarana transportasi merupakan suatu bagian yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini sarana transportasi merupakan suatu bagian yang tidak dapat di pisahkan dan sangat dibutuhkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat

Lebih terperinci