PENURUNAN JUMLAH SEL SPERMATOGONIA, SPERMATOSIT DAN SERTOLI MENCIT (Mus musculus) JANTAN AKIBAT PAPARAN ETILEN GLIKOL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENURUNAN JUMLAH SEL SPERMATOGONIA, SPERMATOSIT DAN SERTOLI MENCIT (Mus musculus) JANTAN AKIBAT PAPARAN ETILEN GLIKOL"

Transkripsi

1 Nuraini Latif PENURUNAN JUMLAH SEL SPERMATOGONIA, SPERMATOSIT DAN SERTOLI MENCIT (Mus musculus) JANTAN AKIBAT PAPARAN ETILEN GLIKOL Decrease of Spermatogonia, Spermatocytes and Sertoli Cell Counts Male Mice (Mus musculus) Induced by Ethylene Glycol Nuraini Latif Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui efek pemberian etilen glikol (EG) terhadap gangguan proses spermatogenesis mencit (Mus musculus) jantan. Dalam penelitian ini digunakan 16 ekor mencit jantan yang berumur 2 bulan dengan berat badan berkisar gram yang dikelompokkan secara acak ke dalam 4 kelompok perlakuan dengan 4 kali ulangan. Kelompok kontrol (KO) diberi air minum tanpa EG sedang kelompok KP1, KP2, dan KP3 mencit masing-masing diberi EG dengan dosis 5, 10, dan 15 ml/liter air minum setiap hari selama 30 hari. Pada hari ke-31 setelah perlakuan semua mencit dibunuh secara dislocatio cervicalis untuk diambil organ testisnya lalu diproses secara mikroteknik untuk mendapatkan sediaan histologis dengan metode pewarnaan Haematoxyline-Eosin (HE). Pengamatan histologis terhadap jumlah sel spermatogonia, spermatosit dan Sertoli dilakukan di bawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 10x40 lalu dilanjutkan dengan pembuatan fotomikrograf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian EG dengan dosis 5, 10, dan 15 ml/liter air minum setiap hari selama 30 hari dapat menyebabkan terjadinya gangguan proses spermatogenesis yang diindikasikan dengan penurunan jumlah sel spermatogonia, spermatosit dan Sertoli secara sangat nyata (P<0,01). Kata kunci: spermatogonia, spermatosit, Sertoli, etilen glikol ABSTRACT The experiment was conducted to study the effect of ethylene glycol (EG) on disturbance of spermatogenesis process of the male mice. Sixteen mice at the age of 2 months were randomly into 4 groups of 4 each. The mice of control group were only given drinking water without EG. Group KPI, KP2, and KP3 were given EG 5, 10, and 15 ml/liter drinking water, respectively. On day 31 of post treatment, all mice were killed for their testis. The testis were collected and processed for microscopic examination and haematoxylin-eosin staining. The result showed that EG given orally for 30 days on male mice have negative effect on the process of spermatogenesis as the numbers of spermatogonia, spermatocyte and Sertoli cells decreased significantly (P<0.01) Keywords: spermatogonia, spermatosit, Sertoli, ethylene glycol 111

2 J. Ked. Hewan Vol. 2 No.1 Maret 2008 PENDAHULUAN Etilen glikol (EG) merupakan bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan, keracunan dan kematian pada hewan dan manusia (Riddell et al., 1967). Setiap tahunnya terdapat 60 kasus kematian akibat keracunan EG (Dreisbach, 1980). Kematian karena EG dewasa ini dilaporkan akibat dari ingesti, inhalasi, absorbsi kulit, kejadian insidental dan tertelan secara sengaja maupun tidak sengaja (Klaassen, 2001). Laporan yang dibuat pada tahun 1940 oleh Dokter Hewan Angkatan Darat Jerman menyatakan adanya kematian pada ayam, burung merpati dan angsa pada peternakan kecil di sekitar komplek tentara, setelah tentara mengganti bahan anti beku kendaraan bermotor mereka dengan bahan yang mengandung EG (Kersting dan Nielsen, 1965). Etilen glikol digunakan sebagai bahan anti beku pada mobil (Riddell et al., 1967; Klaassen, 2001). Selain sebagai bahan anti beku pada mobil, EG juga digunakan sebagai alat pendingin dan pemanas, kondensor listrik, bahan pelarut cat, pembuatan polimer film dan dacron (Johnson dan Rubart, 1967). Penyebaran EG ke dalam lingkungan terjadi melalui hasil pembuangan pabrikpabrik industri dan pemakaian produk yang berisi bahan kimia (Anonymous cit. Klaassen, 2001). Pemakaian EG yang semakin meluas mengakibatkan semakin meluasnya pencemaran lingkungan. Hal ini tentu memperbesar resiko yang kurang menguntungkan terhadap hewan dan manusia. Johnson dan Poni (1962) mengemukakan bahwa pemeriksaan histopatologis pada ayam yang mati akibat keracunan EG memperlihatkan adanya endapan kristal oksalat pada ginjal, duodenum dan otak. Hasil penelitian Calabrese dan Kenyon (1990) pada mencit jantan menunjukkan bahwa setelah pemberian EG terjadi peningkatan BUN, kreatinin, jumlah netrofil, volume urin serta menurunnya jumlah eritrosit, hematokrit, hemoglobin dan gangguan fertilitas. Hasil penelitian Yoon et al. (2001) pada tikus jantan dewasa akibat pemberian EG menunjukkan terjadinya penurunan sel-sel haploid spermatogenik, sedangkan pada tikus pubertas menunjukkan perubahan tipe-tipe sel spermatogenik. Selain itu, pemberian EG dapat menyebabkan atropi testis, infertilitas dan morfologi spermatozoa yang abnormal. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui efek keracunan EG terhadap gangguan proses spermatogenesis mencit jantan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang efek keracunan EG terhadap kesehatan hewan dan manusia khususnya terhadap proses spermatogenesis dengan menggunakan mencit jantan sebagai hewan model. MATERI DAN METODE Penelitian ini menggunakan 16 ekor mencit jantan yang dikelompokkan secara acak ke dalam 3 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol dengan 4 kali ulangan. Tiap kelompok perlakuan dan kontrol ditempatkan dalam kandang yang terpisah dan diberi pakan dan air minum secara ad libitum. Pembagian kelompok hewan percobaan adalah sebagai berikut, kelompok kontrol (KO) adalah kelompok tanpa perlakuan dan kelompok KPI, KP2, dan KP3 mencit tiap-tiap perlakuan diberi EG masing-masing dengan dosis 5, 10, dan 15 ml/liter air minum setiap hari selama

3 Nuraini Latif hari. Pada hari ke-31 setelah perlakuan, semua mencit tiap perlakuan dibunuh secara dislocatio cervicalis. Kemudian testisnya diambil, lalu diproses secara mikroteknik yang lazim dilakukan di laboratorium Histologi FKH Unsyiah dengan metode pewarnaan HE. Pengamatan preparat histologis dilakukan dengan menggunakan mikroskop cahaya 10x40 dan dilanjutkan dengan pembuatan fotomikrograf. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah jumlah sel spermatogonia, spermatosit dan jumlah sel Sertoli (Barratt, 1995). Perhitungan jumlah sel spermatogonia, spermatosit dan Sertoli adalah dengan cara menghitungnya dari 10 buah tubulus seminiferus pada tiap-tiap mencit ulangan. Analisis Data Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah. Data hasil pengamatan terhadap jumlah sel spermatogonia, spermatosit dan Sertoli dianalisis dengan analisis varians. (Steel dan Torrie, 1981). HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah Sel Spermatogonia Hasil perhitungan terhadap jumlah sel spermatogonia, spermatosit dan sel Sertoli mencit pada tiap-tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 1. Dari Tabel 1 terlihat bahwa rata-rata jumlah sel spermatogonia tertinggi terdapat pada kelompok KO (37,9±0,37), sedangkan ratarata jumlah sel spermatogonia terendah terdapat pada kelompok KP3 (19,3±0,80). Hasil uji statistik dengan analisis varians pada semua kelompok perlakuan menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Jumlah Sel Spermatosit Hasil perhitungan terhadap jumlah sel spermatosit mencit pada tiap-tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 1. Dari Tabel 1 terlihat bahwa rata-rata jumlah sel spermatosit tertinggi terdapat pada kelompok KO (43,95±3,19), sedangkan ratarata jumlah sel spermatosit terdapat pada kelompok KP3 (30,67±0,99). Hasil uji stastistik dengan analisis varians pada semua kelompok perlakuan menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Jumlah Sel Sertoli Hasil perhitungan terhadap jumlah sel Sertoli mencit pada tiap-tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 1. Dari Tabel 1 terlihat bahwa rata-rata jumlah sel Sertoli tertinggi terdapat pada kelompok KO (7,975±0,15), sedangkan rata-rata jumlah sel Sertoli terendah terdapat pada kelompok KP3 (0,025±0,05). Hasil uji statistik dengan analisis varians pada semua kelompok perlakuan menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Dari Tabel 1 terlihat bahwa EG dalam berbagai dosis dapat menurunkan secara sangat nyata (P<0,01) jumlah sel spermatogonia, sel spermatosit dan sel Sertoli. Hal ini berarti bahwa pemberian EG dengan dosis 5, 10, dan 15 ml/liter air minum menyebabkan terjadinya gangguan proses spermatogenesis pada mencit. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Calabrese dan Kenyon (1991) yang menunjukkan adanya gangguan proses spermatogenesis pada tikus akibat pemberian 1% EG. Hasil penelitian Yoon et al. (2001) menunjukkan bahwa pemberian EG pada tikus yang 113

4 J. Ked. Hewan Vol. 2 No.1 Maret 2008 pubertas dan tikus dewasa dengan dosis 400mg/kg bb menyebabkan terjadinya perubahan sebagian besar sel-sel spermatogenik. Selain itu, Donald (1983) menyatakan bahwa pemberian EG pada tikus jantan dapat menyebabkan terjadinya atropi testis, degenerasi sel-sel germinal epitelium, infertilitas dan abnormalitas morfologi spermatozoa. Dari Tabel 1 tersebut terlihat bahwa semakin besar dosis EG yang diberikan menyebabkan terjadinya penurunan jumlah sel Sertoli. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian EG dapat menyebabkan kematian (nekrosis) sel Sertoli yang berdampak terhadap penurunan jumlah sel Sertoli tersebut. Aksi dari zat kimia yang bersifat merusak seperti EG, akan mengakibatkan terjadinya destruksi sebagian sampai menyeluruh bagian sel tanpa kecuali. Selain itu, EG juga dapat menyebabkan kematian sel yang bersifat irreversibel dan menghentikan pertumbuhannya, serta menghambat proliferasi sel tersebut sehingga perkembangan selnya terganggu atau terhenti sama sekali. Penurunan jumlah sel Sertoli memberikan dampak yang besar terhadap berlangsungnya proses spermatogenesis. Menurut Barratt (1995) sel Sertoli berperan penting dalam menjaga lingkungan yang sesuai dan mempengaruhi sel-sel Leydig untuk merangsang perkembangan sel-sel spermatogenik. Apabila sel-sel Sertoli terganggu maka dapat menyebabkan gangguan pada sel-sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron dalam jumlah yang cukup. Apabila sintesis hormon testosteron terganggu, maka kemampuan proliferasi dari sel-sel spermatogonia untuk berkembang ke tahap lebih lanjut akan ikut terganggu. Djakiew dan Dym (1988) menyatakan bahwa sel-sel Sertoli mempengaruhi kemampuan sel-sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron dan efeknya dapat mempengaruhi rangsangan sel-sel spermatogenik untuk berkembang. Ditambahkan lagi, bahwa selsel Sertoli dapat merangsang pembentukan androgen binding protein dan merangsang aktivitas enzim adenylate cyclase yang berpengaruh terhadap perkembangan selsel spermatid. Selain itu, sel-sel Sertoli memproduksi protein including transferrin dan insulin-like growth factor yang mengatur proses-proses pada ruang intratesticular selama berlangsungnya proses spermatogenesis. Itulah sebabnya penurunan jumlah sel Sertoli sangat berpengaruh terhadap penurunan jumlah sel spermatogonia dan sel spermatosit (Tabel 1). Pada dasarnya spermatogenesis dikendalikan oleh hormon follicle stimulating hormone (FSH) yang bekerja pada sel Sertoli yang mampu merangsang pembentukan androgen binding protein yang Tabel 1. Rata-rata jumlah sel spermatogonia mencit pada tiap-tiap perlakuan yang dihitung dari sepuluh tubulus seminiferus 114 Kelompok (mg/ml) EG Rata-rata jumlah sel (x ± SD) Spermatogonia Spermatosit Sertoli 0 (K0) 37,9±0,37 a 43,95±3,19 a 7,975±0,15 a 5 (KP1) 31,5±1,06 b 42,27±2,01 b 0,325±0,26 b 10 (KP2) 24,7±1,67 c 39,06±1,67 c 0,125±0,05 c 15 KP3) 19,3±0,80 d 30,67±0,99 d 0,025±0,05 d a,b,c,d Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01)

5 Nuraini Latif mampu mengikat androgen (testosteron) dan hormon lutheinizing hormone (LH) yang berpengaruh terhadap sel Leydig untuk mensintesis hormon testosteron yang akan bekerja sama dengan FSH untuk mendorong pembentukan spermatozoa (Hafez dan Hafez, 2000). KESIMPULAN Pemberian EG dengan dosis 5, 10, dan 15 ml/liter air minum pada mencit jantan setiap hari selama 30 hari dapat mempengaruhi proses spermatogenesis yang diindikasikan dengan penurunan jumlah sel spermatogonia, spermatosit dan Sertoli. UCAPAN TERIMAKASIH Dengan selesainya kegiatan penelitian ini kami menyampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Rektor dan Ketua Lembaga Penelitian Unsyiah atas kepercayaan yang diberikan kepada kami. Terimakasih juga disampaikan kepada saudara drh. Cut Dahlia Iskandar, Hijrah Al-Muharram dan Iwan Firdaus yang telah banyak membantu dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Aiello, S. E., and A. Mays The Merck Veterinary Manual. 8 th ed. Merck & Co., Inc. White House Station, N. J. USA. Barratt, C.L.R Spermatogenesis. In Gametes-the Spermatozoon. Edites by J.G. Grudzinskas & J.L Yovich, Cambridge University Press. Calabrese, E.J. and E.M. Kenyon Air Toxics and Risk Assesment. Lewis Publishers. Djakiew, D. and M. Dym Pachytene spermatocyte proteins influence Sertoli cell function. Biol Reprod. 39: Donald, M.J Glycol Ethers, 2- Methoxyethanol and 2-Ethoxyethanol. DHHS Publications, Canada. Dreisbach, R.H Hand Book of Poisoning 10 th ed. Maruzen Asian edition. Large Medical Publication, Canada. Johnson, L. and S. Rubarth Ethylene glycol poisoning in dog and cats. Nord. Vet. Med. 19: Johnson, L. and S. Poni Ethylene glycol poisoning in dog and cats. Nord. Vet. Med. 19: Kersting, L and S. W. Nielsen. Ethylene glycol poisoining in small animals. J.A.V.M.A. 146: Klaassen, C.D Toxicology, the Basic Science of Poisons. 6 th.ed. McGraw- Hill Company, Inc. New York. Hafez, B. and E.S.E. Hafez Reproduction in Farm Animals. 7 th ed., Lea & Febiger, Philadelphia. Riddell, C., S. W. Nielsen, and J. Kersting Ethylene Glycol Poisoning in Poultry. Departement of Animals Diseases. University of Connecticut, Stors, Conn. Steel, R.G.D and J.H. Torrie Principles Procedure of Statistics. A Biometrical Approach. 2 nd Edition. McGrew-Hill International Book. Company. Tokyo Japan. 115

6 J. Ked. Hewan Vol. 2 No.1 Maret 2008 Yoon, C.Y., C.M. Hong., J.Y. Song.,Y.Y.Cho., K.S. Choi., B.J. Lee, and C.K. Kim Effect of ethylene glycol monoethyl ether on the spermatogenesis in pubertal and adult rats. J. Vet. Sci. 2(1):

PERUBAHAN HISTOPATOLOGIS OVARIUM MENCIT AKIBAT KERACUNAN ETILEN GLIKOL

PERUBAHAN HISTOPATOLOGIS OVARIUM MENCIT AKIBAT KERACUNAN ETILEN GLIKOL Hamdani, dkk PERUBAHAN HISTOPATOLOGIS OVARIUM MENCIT AKIBAT KERACUNAN ETILEN GLIKOL Histopathological Change of White Mouse Ovary as a Result of Ethylene Glycol Intoxication Hamdani Budiman 1, Muslim Akmal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya

I. PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya satu tahun berhubungan seksual, sedikitnya empat kali seminggu tanpa kontrasepsi (Straight,

Lebih terperinci

ABSTRAK EFEK PEMBERIAN ETANOL 40% PERORAL TERHADAP KETEBALAN LAPISAN SEL SPERMATOGENIK TUBULUS SEMINIFERUS TIKUS WISTAR JANTAN DEWASA

ABSTRAK EFEK PEMBERIAN ETANOL 40% PERORAL TERHADAP KETEBALAN LAPISAN SEL SPERMATOGENIK TUBULUS SEMINIFERUS TIKUS WISTAR JANTAN DEWASA ABSTRAK EFEK PEMBERIAN ETANOL 40% PERORAL TERHADAP KETEBALAN LAPISAN SEL SPERMATOGENIK TUBULUS SEMINIFERUS TIKUS WISTAR JANTAN DEWASA Kadek Devi Aninditha Intaran, 2016 Pembimbing I : Hartini Tiono, dr.,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Natalia, 2011; Pembimbing I : Teresa Liliana W., S. Si., M. Kes Pembimbing II : Djaja Rusmana, dr., M. Si

ABSTRAK. Natalia, 2011; Pembimbing I : Teresa Liliana W., S. Si., M. Kes Pembimbing II : Djaja Rusmana, dr., M. Si ABSTRAK PEMBERIAN VITAMIN C, E, SERTA KOMBINASINYA MENINGKATKAN DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS MENCIT (Mus musculus) GALUR Swiss Webster YANG DIBERI PAJANAN Allethrin Natalia, 2011; Pembimbing I : Teresa

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Semarang, Laboratorium Sentral Fakultas Kedokteran Universitas

BAB 3 METODE PENELITIAN. Semarang, Laboratorium Sentral Fakultas Kedokteran Universitas BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1. Lingkup Tempat Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas Negeri Semarang, Laboratorium Sentral Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kesehatan bahkan menyebabkan kematian.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kesehatan bahkan menyebabkan kematian. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rhodamine B sebagai racun 2.1.1 Definisi Racun Racun ialah zat yang bekerja dalam tubuh secara kimiawi dan fisiologik yang dalam dosis tertentu dapat menyebabkan gangguan kesehatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan industri menghasilkan banyak manfaat dalam

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan industri menghasilkan banyak manfaat dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi dan industri menghasilkan banyak manfaat dalam kehidupan manusia. Namun, selain menghasilkan dampak positif, kemajuan teknologi juga membawa dampak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratorik. Penelitian dilakukan dengan memberikan perlakuan pada sampel yang telah dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2001) dan menurut infomasi tahun 2007 laju pertumbuhan penduduk sudah

BAB I PENDAHULUAN. 2001) dan menurut infomasi tahun 2007 laju pertumbuhan penduduk sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sensus penduduk tahun 2000 adalah sebesar 210.241. 999 dengan pertambahan penduduk sekitar 1,9 % (BPS, 2001) dan menurut infomasi

Lebih terperinci

ABSTRAK EFEK DOSIS EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS

ABSTRAK EFEK DOSIS EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS ABSTRAK EFEK DOSIS EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP JUMLAH SEL SERTOLI DAN LEYDIG TIKUS (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR Penyusun NRP Pembimbing I Pembimbing II : Alvian Andriyanto

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah

I. PENDAHULUAN. Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah konsumen rokok di Indonesia menduduki peringkat ketiga terbesar di dunia setelah Cina dan India. Tidak

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini meliputi bidang Ilmu Gizi, Farmakologi, Histologi dan Patologi

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini meliputi bidang Ilmu Gizi, Farmakologi, Histologi dan Patologi BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Anatomi. Penelitian ini meliputi bidang Ilmu Gizi, Farmakologi, Histologi dan Patologi 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Antonius Budi Santoso, Pembimbing I: Sylvia Soeng, dr. M.Kes. Pembimbing II: Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes.

ABSTRAK. Antonius Budi Santoso, Pembimbing I: Sylvia Soeng, dr. M.Kes. Pembimbing II: Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes. ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG TEMPE KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) SELAMA MASA PREPUBERTALTERHADAP VIABILITAS SPERMATOZOA MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER Antonius Budi Santoso, 2007. Pembimbing

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN JUS MANGGA (Mangifera indica L.) TERHADAP KERUSAKAN SEL GINJAL MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR PARASETAMOL SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN JUS MANGGA (Mangifera indica L.) TERHADAP KERUSAKAN SEL GINJAL MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR PARASETAMOL SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN JUS MANGGA (Mangifera indica L.) TERHADAP KERUSAKAN SEL GINJAL MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR PARASETAMOL SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran WAHYU

Lebih terperinci

PENGARUH DAUN PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP AKTIVITAS SPERMATOGENESIS TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L)

PENGARUH DAUN PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP AKTIVITAS SPERMATOGENESIS TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) PENGARUH DAUN PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP AKTIVITAS SPERMATOGENESIS TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) Universitas Lambung Mangkurat Email: kspdarmawi@yahoo.co.id ABSTRAK Kontrasepsi yang efektif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Terhadap Berat Badan, Berat Testis, dan Jumlah Sperma Mencit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan percobaan post-test only control group design. Pengambilan hewan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan percobaan post-test only control group design. Pengambilan hewan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium, dengan rancangan percobaan post-test only control group design. Pengambilan hewan uji sebagai sampel

Lebih terperinci

TOKSISITAS 2-METHOXYETHANOL PADA SPERMATOGENESIS MENCIT BALB-C

TOKSISITAS 2-METHOXYETHANOL PADA SPERMATOGENESIS MENCIT BALB-C TOKSISITAS 2-METHOXYETHANOL PADA SPERMATOGENESIS MENCIT BALB-C Putu Oky Ari Tania Bagian Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Abstract The research was designed to find out the

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Besar Veteriner Wates sebagai tempat pembuatan preparat awetan testis.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Besar Veteriner Wates sebagai tempat pembuatan preparat awetan testis. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2004 Pebruari 2005 di Sub Laboratorium Biologi Laboratorium Pusat MIPA UNS Surakarta sebagai tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara

Lebih terperinci

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil 3.1.1. Diameter Tubulus Seminiferus Hasil pengukuran diameter tubulus seminiferus pada gonad ikan lele jantan setelah dipelihara selama 30 hari disajikan pada Gambar

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah ilmu farmakologi,

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah ilmu farmakologi, 21 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah ilmu farmakologi, histologi, dan patologi anatomi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian 1) Tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas adalah salah satu masalah kesehatan utama dalam hidup, dan

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas adalah salah satu masalah kesehatan utama dalam hidup, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infertilitas adalah salah satu masalah kesehatan utama dalam hidup, dan sekitar 30% infertilitas disebabkan faktor laki-laki (Carlsen et al., 1992; Isidori

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN SARI TOMAT

PENGARUH PEMBERIAN SARI TOMAT PENGARUH PEMBERIAN SARI TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) TERHADAP STRUKTUR TESTIS MENCIT (Mus musculus L.) STRAIN BALB C SETELAH PAPARAN METHOXYCHLOR SKRIPSI Oleh: Firda Lutfiatul Fitria NIM 061810401043

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Population Data Sheet (2014), Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Population Data Sheet (2014), Indonesia merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepadatan penduduk di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah yang sampai sekarang belum dapat diatasi, hal ini disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, desain Post-test control group desain. Postes untuk menganalisis perubahan gambaran histopatologi pada organ

Lebih terperinci

ABSTRACT. SUBCHRONIC EFFECT OF BORAX ( Sodium tetraborate ) INTOXICATION TO POPULATION NUMBER OF PRIMARY SPERMATOCITE IN MALE MICE S TESTIS

ABSTRACT. SUBCHRONIC EFFECT OF BORAX ( Sodium tetraborate ) INTOXICATION TO POPULATION NUMBER OF PRIMARY SPERMATOCITE IN MALE MICE S TESTIS ABSTRACT SUBCHRONIC EFFECT OF BORAX ( Sodium tetraborate ) INTOXICATION TO POPULATION NUMBER OF PRIMARY SPERMATOCITE IN MALE MICE S TESTIS Refial Mizan, 2007 1 st Tutor : Endang Evacuasiany, dra, Apt,

Lebih terperinci

DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS DAN KETEBALAN LAPISAN EPITEL GERMINAL MENCIT JANTAN GALUR

DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS DAN KETEBALAN LAPISAN EPITEL GERMINAL MENCIT JANTAN GALUR ABSTRAK PENGARUH PASTA TOMAT (Solanum lycopersicum) TERHADAP DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS DAN KETEBALAN LAPISAN EPITEL GERMINAL MENCIT JANTAN GALUR BALB/c YANG DIINDUKSI CISPLATIN Irene, 2008. Pembimbing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahan pewarna saat ini memang sudah tidak bisa dipisahkan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahan pewarna saat ini memang sudah tidak bisa dipisahkan dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan pewarna saat ini memang sudah tidak bisa dipisahkan dari makanan dan minuman olahan. Berbagai makanan yang dijual di toko, warung dan para pedagang keliling hampir

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kedokteran Forensik dan Ilmu Patologi Anatomi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mencapai tata kehidupan yang selaras dan seimbang dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mencapai tata kehidupan yang selaras dan seimbang dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Keterbatasan sumber daya alam dan pertambahan penduduk yang pesat merupakan masalah negara-negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia. Pertambahan penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol jika dikonsumsi mempunyai efek toksik pada tubuh baik secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol jika dikonsumsi mempunyai efek toksik pada tubuh baik secara langsung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alkohol jika dikonsumsi mempunyai efek toksik pada tubuh baik secara langsung maupun tidak langsung (Panjaitan, 2003). Penelitian yang dilakukan (Foa et al., 2006)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kesuburan pria ditunjukkan oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa yang

I. PENDAHULUAN. Kesuburan pria ditunjukkan oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesuburan pria ditunjukkan oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa yang meliputi motilitas, dan morfologinya. Salah satu penyebab menurunnya kualitas dan kuantitas sperma

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Pengaruh ekstrak jahe terhadap jumlah spermatozoa mencit yang terpapar 2-ME

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Pengaruh ekstrak jahe terhadap jumlah spermatozoa mencit yang terpapar 2-ME BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pengaruh ekstrak jahe terhadap jumlah spermatozoa mencit yang terpapar 2-ME Telah dilakukan penelitian pengaruh ekstrak jahe terhadap jumlah spermatozoa

Lebih terperinci

EFEK PEMAPARAN KEBISINGAN TERHADAP JUMLAH SEL-SEL SPERMATOGENIK DAN DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS MENCIT (Mus musculus L.)

EFEK PEMAPARAN KEBISINGAN TERHADAP JUMLAH SEL-SEL SPERMATOGENIK DAN DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS MENCIT (Mus musculus L.) EFEK PEMAPARAN KEBISINGAN TERHADAP JUMLAH SEL-SEL SPERMATOGENIK DAN DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS MENCIT (Mus musculus L.) Mustika Apriliani 1, Nuning Nurcahyani 1 dan Hendri Busman 1 Jurusan Biologi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 23 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup Penelitian 4.1.1 Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini mencakup bidang Histologi, Patologi Anatomi, dan Farmakologi. 4.1.2 Ruang Lingkup Tempat Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam komponen yang diantaranya merupakan zat-zat kimia yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam komponen yang diantaranya merupakan zat-zat kimia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lingkungan tempat manusia tinggal dan hidup, tersusun dari berbagai macam komponen yang diantaranya merupakan zat-zat kimia yang dapat berinteraksi dengan tubuh manusia.

Lebih terperinci

ABSTRAK. PENGARUH SAOS TOMAT (Solanum lycopersicum) TERHADAP DIAMETER TUBULUS TESTIS MENCIT GALUR DDY YANG TELAH DIINDUKSI DENGAN CISPLATIN

ABSTRAK. PENGARUH SAOS TOMAT (Solanum lycopersicum) TERHADAP DIAMETER TUBULUS TESTIS MENCIT GALUR DDY YANG TELAH DIINDUKSI DENGAN CISPLATIN ABSTRAK PENGARUH SAOS TOMAT (Solanum lycopersicum) TERHADAP DIAMETER TUBULUS TESTIS MENCIT GALUR DDY YANG TELAH DIINDUKSI DENGAN CISPLATIN Alvin, 2010. Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes Pembimbing

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA. Universitas Lampung untuk pemeliharaan, pemberian perlakuan, dan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA. Universitas Lampung untuk pemeliharaan, pemberian perlakuan, dan 16 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA Universitas Lampung untuk pemeliharaan, pemberian perlakuan, dan pengamatan. Proses

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN PERLAKUAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian patologi anatomi. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang anatomi dan 4.2. Desain penelitian Penelitian ini menggunakan true experimental

Lebih terperinci

PERFORMANS ORGAN REPRODUKSI MENCIT (Mus musculus) YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG PROTEIN SEL TUNGGAL SKRIPSI RESI PRAMONO

PERFORMANS ORGAN REPRODUKSI MENCIT (Mus musculus) YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG PROTEIN SEL TUNGGAL SKRIPSI RESI PRAMONO PERFORMANS ORGAN REPRODUKSI MENCIT (Mus musculus) YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG PROTEIN SEL TUNGGAL SKRIPSI RESI PRAMONO PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

ABSTRAK. Susan, 2007, Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes. Pembimbing II : Sri Utami S., Dra., M.Kes.

ABSTRAK. Susan, 2007, Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes. Pembimbing II : Sri Utami S., Dra., M.Kes. ABSTRAK PENGARUH PASTA TOMAT (Solanum lycopersicum) TERHADAP KECEPATAN GERAK, JUMLAH, DAN VIABILITAS SPERMATOZOA PADA MENCIT GALUR BALB/c YANG MENGALAMI SPERMIOTOKSISITAS AKIBAT INDUKSI SISPLATIN Susan,

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTRAK BIJI SIRSAK (Annona muricata L) DALAM MENGURANGI KERUSAKAN TESTIS MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR ASAP ROKOK SKRIPSI

PENGARUH EKSTRAK BIJI SIRSAK (Annona muricata L) DALAM MENGURANGI KERUSAKAN TESTIS MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR ASAP ROKOK SKRIPSI PENGARUH EKSTRAK BIJI SIRSAK (Annona muricata L) DALAM MENGURANGI KERUSAKAN TESTIS MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR ASAP ROKOK SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana NURUL FAJRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai Endocrine Disrupts Chemical (EDC) atau dalam bahasa awamnya disebut

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai Endocrine Disrupts Chemical (EDC) atau dalam bahasa awamnya disebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini, perhatian tentang pengaruh senyawa lingkungan atau bahan polutan kimia terhadap kesehatan semakin meningkat. Senyawa tersebut bisa dikatakan

Lebih terperinci

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. Senyawa 2-Methoxyethanol (2-ME) tergolong senyawa ptalate ester (ester

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. Senyawa 2-Methoxyethanol (2-ME) tergolong senyawa ptalate ester (ester BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Infertilitas merupakan masalah yang memiliki angka kejadian yang cukup besar di Indonesia. Penyebab infertilitas pria dipengaruhi oleh banyak faktor,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 22 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Farmakologi, Farmasi dan Patologi Anatomi. 4.2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Histologi, Patologi Anatomi, dan Farmakologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kedokteran Forensik dan Ilmu Patologi Anatomi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan selama

Lebih terperinci

STRES DAPAT MENGGANGGU PROSES SPERMATOGENESIS PADA MENCIT (Stress Can Undermine the Process of Spermatogenesis in Mice)

STRES DAPAT MENGGANGGU PROSES SPERMATOGENESIS PADA MENCIT (Stress Can Undermine the Process of Spermatogenesis in Mice) STRES DAPAT MENGGANGGU PROSES SPERMATOGENESIS PADA MENCIT (Stress Can Undermine the Process of Spermatogenesis in Mice) Yuni Sufyanti Arief Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, Kampus C Mulyorejo

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KEDELAI PADA SPERMATOGENESIS MENCIT JANTAN STRAIN BALB/C

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KEDELAI PADA SPERMATOGENESIS MENCIT JANTAN STRAIN BALB/C PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KEDELAI PADA SPERMATOGENESIS MENCIT JANTAN STRAIN BALB/C ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi tugas dan melengkapi persyaratan dalam menempuh program pendidikan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan penelitian ini adalah bidang Histologi, Patologi Anatomi, dan Farmakologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Persentase Ikan Jantan Salah satu faktor yang dapat digunakan dalam mengukur keberhasilan proses maskulinisasi ikan nila yaitu persentase ikan jantan. Persentase jantan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN CAP TIKUS TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus)

PENGARUH PEMBERIAN CAP TIKUS TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus) Jurnal e-biomedik (ebm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015 PENGARUH PEMBERIAN CAP TIKUS TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus) 1 Ellen E. Melmambessy 2 Lydia Tendean 2 Janette

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan di kelompokkan menjadi 4 kelompok dengan ulangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain pada penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan rancangan percobaan post test only control group design. Pengambilan hewan uji sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Histologi, Patologi Anatomi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Histologi, Patologi Anatomi dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Histologi, Patologi Anatomi dan Farmakologi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Pembuatan ekstrak kulit manggis (Garcinia

Lebih terperinci

ABSTRAK EFEK EKSTRAK KULIT MANGGIS TERHADAP MOTILITAS DAN JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI LATIHAN FISIK BERAT

ABSTRAK EFEK EKSTRAK KULIT MANGGIS TERHADAP MOTILITAS DAN JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI LATIHAN FISIK BERAT ABSTRAK EFEK EKSTRAK KULIT MANGGIS TERHADAP MOTILITAS DAN JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI LATIHAN FISIK BERAT Ardi Prawira, 2014. Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes. Pembimbing

Lebih terperinci

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Teknologi Informasi dalam Kebidanan yang dibina oleh Bapak Nuruddin Santoso, ST., MT Oleh Devina Nindi Aulia

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Farmakologi, Farmasi dan Patologi Anatomi. 4.2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penanganan serius, bukan hanya itu tetapi begitu juga dengan infertilitas. dan rumit (Hermawanto & Hadiwijaya, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. penanganan serius, bukan hanya itu tetapi begitu juga dengan infertilitas. dan rumit (Hermawanto & Hadiwijaya, 2007) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infertilitas pada pria merupakan masalah yang perlu perhatian dan penanganan serius, bukan hanya itu tetapi begitu juga dengan infertilitas wanita dalam penatalaksanaan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran. Hajar Kusumastuti G

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran. Hajar Kusumastuti G PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL PEGAGAN (Centella asiatica L. Urban) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI TESTIS TIKUS (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI STRES IMOBILISASI KRONIK SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

Sistem Reproduksi Pria meliputi: A. Organ-organ Reproduksi Pria B. Spermatogenesis, dan C. Hormon pada pria Organ Reproduksi Dalam Testis Saluran Pengeluaran Epididimis Vas Deferens Saluran Ejakulasi Urethra

Lebih terperinci

EFEK CENDAWAN ULAT CINA

EFEK CENDAWAN ULAT CINA ABSTRAK EFEK CENDAWAN ULAT CINA (Cordyceps sinensis [Berk.] Sacc.) TERHADAP KADAR INTERLEUKIN 1 PADA MENCIT (Mus musculus L.) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL Banu Kadgada Kalingga Murda, 2009. Pembimbing I

Lebih terperinci

The doxycycline half life in broiler and layer chickens

The doxycycline half life in broiler and layer chickens Abstract The doxycycline half life in broiler and layer chickens KETUT TONO P.G Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University Jl. PB. Sudirman Denpasar Bali, Telp/fax: (0361) 3791 The research was

Lebih terperinci

ABSTRACT THE EFFECT OF ADMINISTRATING ZINC SUPPLEMENT SOLD IN INDONESIA ON SWISS WEBSTER MICE S SPERM MOTILITY AND SPERM COUNT

ABSTRACT THE EFFECT OF ADMINISTRATING ZINC SUPPLEMENT SOLD IN INDONESIA ON SWISS WEBSTER MICE S SPERM MOTILITY AND SPERM COUNT ABSTRACT THE EFFECT OF ADMINISTRATING ZINC SUPPLEMENT SOLD IN INDONESIA ON SWISS WEBSTER MICE S SPERM MOTILITY AND SPERM COUNT Daud Immanuel Wijaya, 2012. Tutor I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes. Tutor II :

Lebih terperinci

ABSTRAK. Pembimbing I : Prof. Dr. Susy Tjahjani, dr., M.Kes. Pembimbing II : Teresa Liliana Wargasetia, S.Si., M.Kes.

ABSTRAK. Pembimbing I : Prof. Dr. Susy Tjahjani, dr., M.Kes. Pembimbing II : Teresa Liliana Wargasetia, S.Si., M.Kes. ABSTRAK JUS DAN PUREE TOMAT (Solanum lycopersicum) MENURUNKAN PERSENTASE SPERMATOZOA DENGAN MORFOLOGI ABNORMAL PADA MENCIT YANG DIBERI PAJANAN ASAP ROKOK Fatrika Dewi, 2011. Pembimbing I : Prof. Dr. Susy

Lebih terperinci

ABSTRAK. GAMBARAN HISTOPATOLOGI LAMBUNG MENCIT GALUR Swiss Webster JANTAN PASCA PEMBERIAN MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.

ABSTRAK. GAMBARAN HISTOPATOLOGI LAMBUNG MENCIT GALUR Swiss Webster JANTAN PASCA PEMBERIAN MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam. ABSTRAK GAMBARAN HISTOPATOLOGI LAMBUNG MENCIT GALUR Swiss Webster JANTAN PASCA PEMBERIAN MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.) Ievan Purnama Teja, 2011. Pembimbing I: Jeanny E Ladi, dr. Pembimbing

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN ALPUKAT

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN ALPUKAT i PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill) TERHADAP GAMBARAN UREUM DAN KREATININ PADA TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI ETILEN GLIKOL AKHMAD FUADI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT

Lebih terperinci

PROFIL SEL β PULAU LANGERHANS JARINGAN PANKREAS TIKUS DIABETES MELLITUS YANG DIBERI VIRGIN COCONUT OIL (VCO) AMILIA DAYATRI URAY

PROFIL SEL β PULAU LANGERHANS JARINGAN PANKREAS TIKUS DIABETES MELLITUS YANG DIBERI VIRGIN COCONUT OIL (VCO) AMILIA DAYATRI URAY PROFIL SEL β PULAU LANGERHANS JARINGAN PANKREAS TIKUS DIABETES MELLITUS YANG DIBERI VIRGIN COCONUT OIL (VCO) AMILIA DAYATRI URAY FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 ABSTRACT AMILIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal yang berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal yang berpengaruh pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infertilitas merupakan salah satu masalah penting bagi setiap orang. Infertilitas pada pria berkaitan erat dengan spermatogenesis. Proses ini dipengaruhi oleh dua faktor

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP. KERUSAKAN STRUKTUR HISTOLOGIS HEPAR MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL

PENGARUH EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP. KERUSAKAN STRUKTUR HISTOLOGIS HEPAR MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL PENGARUH EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP KERUSAKAN STRUKTUR HISTOLOGIS HEPAR MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP KEMAMPUAN KAWIN MENCIT JANTAN (Mus musculus L.

PENGARUH EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP KEMAMPUAN KAWIN MENCIT JANTAN (Mus musculus L. PENGARUH EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP KEMAMPUAN KAWIN MENCIT JANTAN (Mus musculus L. Swiss Webster) JURNAL JUNI ASMI LUMBAN TORUAN NIM. 09010014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Animal Agriculture Journal 3(2): , Juli 2014 On Line at :

Animal Agriculture Journal 3(2): , Juli 2014 On Line at : On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj PENGARUH UMUR TERHADAP UKURAN TESTIS, VOLUME SEMEN DAN ABNORMALITAS SPERMATOZOA PADA SAPI SIMMENTAL DI BALAI INSEMINASI BUATAN UNGARAN (Influence

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh ekstrak etanol biji labu kuning terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diberi 2-ME

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh ekstrak etanol biji labu kuning terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diberi 2-ME BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pengaruh ekstrak etanol biji labu kuning terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diberi 2-ME Hasil pengamatan pengaruh ekstrak etanol biji labu kuning

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan

METODOLOGI PENELITIAN. Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA Universitas Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN BORAKS DOSIS BERTINGKAT TERHADAP PERUBAHAN GAMBARAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS HEPAR SELAMA 28 HARI (Studi pada tikus wistar)

PENGARUH PEMBERIAN BORAKS DOSIS BERTINGKAT TERHADAP PERUBAHAN GAMBARAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS HEPAR SELAMA 28 HARI (Studi pada tikus wistar) PENGARUH PEMBERIAN BORAKS DOSIS BERTINGKAT TERHADAP PERUBAHAN GAMBARAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS HEPAR SELAMA 28 HARI (Studi pada tikus wistar) JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Disusun untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

ABSTRAK. PENGARUH GETAH PISANG (Musa paradisiaca) TERHADAP DURASI PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER

ABSTRAK. PENGARUH GETAH PISANG (Musa paradisiaca) TERHADAP DURASI PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER ABSTRAK PENGARUH GETAH PISANG (Musa paradisiaca) TERHADAP DURASI PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER Dimpuulina Erna M, 2011 Pembimbing I : Sri Utami Sugeng Dra., M.kes. Pembimbing

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEK SARI KUKUSAN KEMBANG KOL (Brassica oleracea var. botrytis DC) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS KOLON PADA MENCIT MODEL KOLITIS

ABSTRAK. EFEK SARI KUKUSAN KEMBANG KOL (Brassica oleracea var. botrytis DC) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS KOLON PADA MENCIT MODEL KOLITIS ABSTRAK EFEK SARI KUKUSAN KEMBANG KOL (Brassica oleracea var. botrytis DC) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS KOLON PADA MENCIT MODEL KOLITIS Krizia Callista, 2010. Pembimbing: Lusiana Darsono, dr., M.Kes.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. HASIL Dalam penelitian ini sampel diambil dari Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM untuk mendapatkan perawatan hewan percobaan yang sesuai dengan

Lebih terperinci

Pengaruh Ekstrak Temu Putih (Curcuma zedoaria Rosc.) terhadap Spermatogenesis dan Kualitas Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.)

Pengaruh Ekstrak Temu Putih (Curcuma zedoaria Rosc.) terhadap Spermatogenesis dan Kualitas Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.) BioSMART ISSN: 1411-321X Volume 5, Nomor 1 April 2003 Halaman: 38-42 Pengaruh Ekstrak Temu Putih (Curcuma zedoaria Rosc.) terhadap Spermatogenesis dan Kualitas Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.) The

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumsi alkohol telah menjadi bagian dari peradaban manusia selama

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumsi alkohol telah menjadi bagian dari peradaban manusia selama BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi alkohol telah menjadi bagian dari peradaban manusia selama jutaan tahun. Minuman beralkohol dihasilkan dari fermentasi ragi, gula dan pati. Etanol merupakan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup ilmu penelitian ini adalah Ilmu Kedokteran Forensik, Ilmu Patologi Anatomi dan Farmakologi. 4.2. Tempat dan Waktu Penelitian Adaptasi

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan penelitian ini adalah bidang Histologi, Patologi Anatomi, dan Farmakologi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok merupakan masalah penting sekarang ini. Rokok bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok merupakan masalah penting sekarang ini. Rokok bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebiasaan merokok merupakan masalah penting sekarang ini. Rokok bagi sebagian orang sudah menjadi kebutuhan hidup yang tidak bisa ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih terperinci

Gambar 6. Desain Penelitian

Gambar 6. Desain Penelitian 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dipilih mencit dengan kriteria: - Berat badan 20-30 gram - Jantan - Sehat - Berusia 2-3 bulan Mencit diaklimatisasi selama 7 hari Dari 25 mencit kemudian

Lebih terperinci

Kata kunci : nikotin, spermatosit primer, spermatid

Kata kunci : nikotin, spermatosit primer, spermatid PENGARUH NIKOTIN SELAMA 1-2 MINGGU TERHADAP JUMLAH SEL-SEL SPERMATOSIT PRIMER, SPERMATID PADA MENCIT (Mus musculus) Iis Rahmawati Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember ABSTRACT The effect of

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental murni dengan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental murni dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental murni dengan Rancangan Acak Terkontrol. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

Yunilas* *) Staf Pengajar Prog. Studi Peternakan, FP USU.

Yunilas* *) Staf Pengajar Prog. Studi Peternakan, FP USU. Jurnal Agribisnis Peternakan, Vo.1, No.1, April 2005 Performans Ayam Broiler yang Diberi Berbagai Tingkat Protein Hewani Dalam Ransum (Performance of Broiler Applied by Various Levels of Animal Protein

Lebih terperinci

ABSTRAK. Elizabeth, 2016; Pembimbing I : Heddy Herdiman, dr., M.Kes. Pembimbing II : Dr. Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc.

ABSTRAK. Elizabeth, 2016; Pembimbing I : Heddy Herdiman, dr., M.Kes. Pembimbing II : Dr. Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc. ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK ETANOL PURWOCENG (Pimpinella alpina) DAN JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP KONSENTRASI SPERMATOZOA DAN KADAR TESTOSTERON PADA TIKUS WISTAR JANTAN Elizabeth, 2016; Pembimbing

Lebih terperinci

EFEK HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK TEMPE KEDELAI PADA. MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

EFEK HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK TEMPE KEDELAI PADA. MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan EFEK HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK TEMPE KEDELAI PADA MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Elanda Rahmat Arifyanto G.0009070

Lebih terperinci

PERBEDAAN JUMLAH SEL-SEL SPERMATOSIT PRIMER DAN SPERMATID SETELAH PEMBERIAN NIKOTIN ANTARA 2 MINGGU DAN 3 MINGGU PADA MENCIT (Mus Musculus)

PERBEDAAN JUMLAH SEL-SEL SPERMATOSIT PRIMER DAN SPERMATID SETELAH PEMBERIAN NIKOTIN ANTARA 2 MINGGU DAN 3 MINGGU PADA MENCIT (Mus Musculus) PERBEDAAN JUMLAH SEL-SEL SPERMATOSIT PRIMER DAN SPERMATID SETELAH PEMBERIAN NIKOTIN ANTARA 2 MINGGU DAN 3 MINGGU PADA MENCIT (Mus Musculus) Iis Rahmawati* *Staf Pengajar Keperawatan Maternitas Program

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH POTENSI EKSTRAK ETANOL DAGING BUAH

KARYA TULIS ILMIAH POTENSI EKSTRAK ETANOL DAGING BUAH KARYA TULIS ILMIAH POTENSI EKSTRAK ETANOL DAGING BUAH Citrullus lanatus SEBAGAI ANTIINFLAMASI MELALUI PENGAMATAN UKURAN TEBAL EPITEL DUODENUM MENCIT BALB/c Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

ABSTRACT THE EFFECT OF CALCIUM AND VITAMIN D TOWARDS HISTOPATHOLOGICAL CHANGES OF WISTAR MALE RAT S KIDNEY WITH THE INDUCED OF HIGH LIPID DIET

ABSTRACT THE EFFECT OF CALCIUM AND VITAMIN D TOWARDS HISTOPATHOLOGICAL CHANGES OF WISTAR MALE RAT S KIDNEY WITH THE INDUCED OF HIGH LIPID DIET ABSTRACT THE EFFECT OF CALCIUM AND VITAMIN D TOWARDS HISTOPATHOLOGICAL CHANGES OF WISTAR MALE RAT S KIDNEY WITH THE INDUCED OF HIGH LIPID DIET Elsa Patricia Anisah, 2014 1st Advisor : Dr. Meilinah Hidayat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental, dengan rancangan acak lengkap dan menggunakan pendekatan posttest only control design

Lebih terperinci

STUDI HEMATOLOGIS DAN HISTOPATOLOGIS ORGAN PADA TIKUS YANG DIINDUKSI KUININ SEBAGAI UJI POTENSI METABOLIK ANGKAK HANIFAH RAHMI

STUDI HEMATOLOGIS DAN HISTOPATOLOGIS ORGAN PADA TIKUS YANG DIINDUKSI KUININ SEBAGAI UJI POTENSI METABOLIK ANGKAK HANIFAH RAHMI STUDI HEMATOLOGIS DAN HISTOPATOLOGIS ORGAN PADA TIKUS YANG DIINDUKSI KUININ SEBAGAI UJI POTENSI METABOLIK ANGKAK HANIFAH RAHMI PROGRAM STUDI BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN BORAKS DOSIS BERTINGKAT TERHADAP PERUBAHAN GAMBARAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS HEPAR SELAMA 28 HARI (Studi pada tikus wistar)

PENGARUH PEMBERIAN BORAKS DOSIS BERTINGKAT TERHADAP PERUBAHAN GAMBARAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS HEPAR SELAMA 28 HARI (Studi pada tikus wistar) PENGARUH PEMBERIAN BORAKS DOSIS BERTINGKAT TERHADAP PERUBAHAN GAMBARAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS HEPAR SELAMA 28 HARI (Studi pada tikus wistar) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya penggunaan timah hitam, timbal atau plumbum (Pb) mengakibatkan 350 kasus penyakit jantung koroner, 62.

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya penggunaan timah hitam, timbal atau plumbum (Pb) mengakibatkan 350 kasus penyakit jantung koroner, 62. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahaya penggunaan timah hitam, timbal atau plumbum (Pb) mengakibatkan 350 kasus penyakit jantung koroner, 62.000 hipertensi, menurunkan IQ dan juga mengurangi kemampuan

Lebih terperinci

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga RINGKASAN. Dwi Aprilia Anggraini. Gambaran Mikroskopis Sel Astrosit dan Sel

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga RINGKASAN. Dwi Aprilia Anggraini. Gambaran Mikroskopis Sel Astrosit dan Sel 57 RINGKASAN Dwi Aprilia Anggraini. Gambaran Mikroskopis Sel Astrosit dan Sel Piramid Cerebrum pada Tikus Putih (Rattus novergicus) Galur Wistar Setelah Pemberian Ekstrak Etanol Daun Pegagan (Centella

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. makanan tersebut menghasilkan rasa yang lezat dan membuat orang yang

I. PENDAHULUAN. makanan tersebut menghasilkan rasa yang lezat dan membuat orang yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini wisata kuliner sangatlah digemari oleh banyak orang, dimana setiap mereka berkunjung ke suatu daerah wisata hal utama yang dituju ialah mencicipi makanan khas

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKAR SCROTUM DAN VOLUME TESTIS TERHADAP VOLUME SEMEN DAN KONSENTRASI SPERMA PEJANTAN SIMMENTAL, LIMOUSINE DAN BRAHMAN

PENGARUH LINGKAR SCROTUM DAN VOLUME TESTIS TERHADAP VOLUME SEMEN DAN KONSENTRASI SPERMA PEJANTAN SIMMENTAL, LIMOUSINE DAN BRAHMAN PENGARUH LINGKAR SCROTUM DAN VOLUME TESTIS TERHADAP VOLUME SEMEN DAN KONSENTRASI SPERMA PEJANTAN SIMMENTAL, LIMOUSINE DAN BRAHMAN (The Effects of Scrotal Diameter and Testical Volume in Semen Volume and

Lebih terperinci