BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi yang telah ditetapkan top manajemen. Disisi lain, banyak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi yang telah ditetapkan top manajemen. Disisi lain, banyak"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja (job performance) sumber daya manusia (SDM) nya. Untuk itu, setiap perusahaan selalu berusaha meningkatkan kinerja pegawai dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan top manajemen. Disisi lain, banyak faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Kinerja SDM umumnya dipengaruhi dari dalam dan luar diri pegawai sendiri. Pertama, faktor disiplin kerja yang harus dipatuhi oleh setiap pegawai tanpa terkecuali. Faktor disiplin dijabarkan dengan pemenuhan pelaksanaan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu. Pengenaan sanksi apabila pelaksanaan pekerjaan tidak memenuhi standar pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan. Kedua, faktor karakteristik individu dimana kinerja dipengaruhi oleh kemampuan, keahlian, masa kerja dan tingkat pendidikan yang dimiliki pegawai untuk mampu memahami aturan/ standar prosedur untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan benar. Kemudian ketiga, faktor dari luar diri pegawai adalah faktor kepemimpinan dimana seorang pemimpin harus memiliki kemampuan dalam menggerakkan dan memberdayakan pegawainya untuk mempengaruhi kinerja. Faktor kepemimpinan juga merupakan salah satu indikator pendukung dalam menerapkan peningkatan kinerja dan citra perusahaan. Seorang pemimpin diharapkan memiliki sense of urgency dan sense of crisis yang mampu memberikan arahan dan bimbingan yang jelas,

2 menunjukkan komitmen dan melakukan keterlibatan langsung, bertindak konsisten serta mampu mengimplementasikan budaya baru dan keteladanan kepada bawahannya. Kemampuan tersebut dengan jelas berpengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi, baik kelompok maupun individu. Seiring dengan reformasi birokrasi yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagai bagian dari Kementerian Keuangan telah berupaya melakukan peningkatan kinerja dan citra yang meliputi penataan organisasi, perbaikan proses bisnis, dan peningkatan SDM. Namun, menurut hasil survei yang dilakukan oleh Pusat Kepatuhan Internal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada pengguna jasa pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai ditunjukkan pada Gambar 1.1. Gambar 1.1. Indeks Kinerja Pegawai Sumber : KPPBC Medan Berdasarkan Gambar 1.1., dapat dilihat bahwa indeks kinerja pegawai pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Medan selama tiga tahun mengalami penurunan dari tahun 2009 sebesar 3,99 sampai tahun 2011 sebesar 3,84 (KPPBC Medan). Indeks ini meliputi sarana prasarana, kedisiplinan pegawai, fasilitas, kepemimpinan, integritas,

3 pelayanan dan prosedur yang berlaku dengan skala 1-6, dimana semakin tinggi nilai maka semakin baik indeks kinerja pegawai. Disisi lain juga, menurut hasil survei SfGG-GTZ (2007) pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terhadap pengaduan kepada pengguna jasa, didapat hasil bahwa urutan pertama hasil survei dengan jumlah sebanyak 45,18% pengaduan terkait masalah integritas dan disiplin pegawai yang belum sesuai harapan dimana petugas tidak disiplin pada jam pelayanan (tidak berada di tempat, bermain game). Dalam pengukuran penilaian kinerja SDM, di lingkungan intansi pemerintah, dilakukan dengan menggunakan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) yang pelaksanaanya dilakukan oleh atasan (pejabat penilai) kepada bawahannya langsung dan diketahui oleh atasan dari atasan pejabat penilai. Mulai dari unsur kesetiaan sampai dengan kepemimpinan dinilai secara subyektif oleh atasan langsung. Untuk mewujudkan penilaian yang objektif, berbagai kendala dijumpai dalam penilaian kinerja antara lain budaya sungkan, hallo effect, leadership weakness, dan bias lintas budaya. Kendala ini menyebabkan terjadinya distorsi atau bias penilaian kinerja dengan cara DP3 sehingga tidak dapat dijadikan tolok ukur yang menggambarkan kinerja yang sebenarnya Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, masalah yang dihadapi pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Medan adalah semakin menurunnya indeks kinerja dari waktu ke waktu sehingga perlu dilakukan penelitian :

4 1. Bagaimana pengaruh disiplin kerja, karakteristik individu dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Medan. 2. Variabel independen (disiplin kerja, karakteristik individu dan gaya kepemimpinan) yang mana paling dominan bagi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam meningkatkan kinerjanya Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan tersebut diatas maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Menemukan faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Medan 2. Merumuskan kebijakan yang dapat membantu pihak manajemen dalam upaya meningkatkan kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Medan Manfaat Hasil Penelitian. Manfaat penelitian adalah sebagai berikut : 1. Bagi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Medan a. Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran kondisi organisasi secara keseluruhan dari bidang kepegawaian khususnya kinerja pegawai dalam bekerja. b. Sebagai bahan masukan bagi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Medan untuk pengembangan dan pendayagunaan pegawai seoptimal mungkin, sehingga dapat

5 diarahkan jenjang/ rencana karirnya, kenaikan pangkat dan kenaikan jabatan. 2. Bagi Peneliti, untuk melatih ketajaman analisis terhadap permasalahan riil di lapangan yang menyangkut manajemen sumber daya manusia khususnya dalam upaya meningkatkan kinerja sumber daya manusia. 3. Bagi Program Studi Magister Managemen Universitas Sumatera Utara, sebagai literatur dan referensi penelitian lebih lanjut dalam bidang manajemen sumber daya manusia, khususnya mengenai upaya meningkatkan prestasi kerja individu melalui pengukuran kinerja 4. Bagi peneliti selanjutnya, dapat memberikan referensi yang baik dalam bidang penelitian yang sama Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian Batasan dan ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini dibatasi pada data pengukuran kinerja (sistem grading) pegawai pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Medan di tahun 2007 sampai dengan Sumber daya manusia adalah pegawai pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Medan. 3. Faktor yang diteliti adalah disiplin kerja, karakteristik individu dan gaya kepemimpinan yang mempengaruhi kinerja sumber daya manusia.

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le No.1709, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPORA. Jabatan Fungsional. Asisten Pelatih Olahraga. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1176 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai merupakan proses kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai merupakan proses kegiatan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai merupakan proses kegiatan yang dilakukan untuk mengevaluasi tingkat pelaksanaan pekerjaan atau unjuk kerja (perfomance appraisal)

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Remunerasi merupakan salah satu tunjangan yang diberikan kepada Pegawai Negeri atas kinerja yang telah dilaksanakan. Diharapkan dengan adanya remunerasi ini Pegawai

Lebih terperinci

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 ten

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 ten BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1708, 2015 KEMENPORA. Jabatan Fungsional. Pelatih Olahraga. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1175 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. negara dan pembangunan bangsa dewasa ini diantaranya adalah tatanan organisasi

BAB I. PENDAHULUAN. negara dan pembangunan bangsa dewasa ini diantaranya adalah tatanan organisasi BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan birokrasi yang mengemuka dalam rangka penyelenggaraan negara dan pembangunan bangsa dewasa ini diantaranya adalah tatanan organisasi dan manajemen pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pegawai Negeri Sipil merupakan abdi negara yang diberikan kewenangan dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi daerah. Secara hukum,

Lebih terperinci

S E K O L A H P A S C A S A R J A N A UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2012

S E K O L A H P A S C A S A R J A N A UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2012 ANALISIS PENGARUH DISIPLIN KERJA, KARAKTERISTIK INDIVIDU, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI MEDAN GELADIKARYA Oleh : NELLY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan, seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menuju kepada masyarakat yang beorientasi kerja, yang memandang kerja adalah

I. PENDAHULUAN. menuju kepada masyarakat yang beorientasi kerja, yang memandang kerja adalah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia mempunyai kedudukan semakin penting pada keadaan masyarakat yang selalu dinamis, terlebih lagi kondisi saat ini sedang berada atau sedang menuju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan karena sumber daya manusia perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia. Demi terciptanya suatu good governance, pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia. Demi terciptanya suatu good governance, pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai upaya yang lebih nyata dalam meningkatkan kinerja pelayanan kepada para pemangku kepentingan dan pengguna jasa maka Kementerian Keuangan sejak tahun

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N. berada atau sedang menuju kepada masyarakat yang berorientasi kerja, yang

BAB I P E N D A H U L U A N. berada atau sedang menuju kepada masyarakat yang berorientasi kerja, yang BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia mempunyai kedudukan semakin penting pada keadaan masyarakat yang selalu dinamis, terlebih lagi kondisi saat ini sedang berada

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011)

KEBIJAKAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011) KEBIJAKAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011) KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 2013 Created by aba subagja Penataan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai 11 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Barat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) merupakan organisasi vertikal di bawah Kementerian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia adalah suatu aspek yang sangat penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia adalah suatu aspek yang sangat penting bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia adalah suatu aspek yang sangat penting bagi kelangsungan hidup dan perkembangan organisasi. Kesadaran akan hal itu membuat peran manajer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin dalam menerapkan teori kepemimpinan dalam organisasi. tujuan, serta mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin dalam menerapkan teori kepemimpinan dalam organisasi. tujuan, serta mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu organisasi, pemimpin memiliki peran yang sangat penting demi kemajuan organisasi dimana pemimpin memegang kekuasaan penting dalam setiap pengambilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahap kedua adalah pengkapasitasan inilah yang sering disebut capasity

BAB 1 PENDAHULUAN. tahap kedua adalah pengkapasitasan inilah yang sering disebut capasity BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Sumber Daya Manusia merupakan salah satu sumber daya yang senantiasa berkembang setiap saat, mengikuti perkembangan disekitarnya. namun sumber daya manusia harus dapat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diindentifikasikan, bekerja secara terus menerus untuk

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 133/PMK.01/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMITE PENGAWAS PERPAJAKAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 133/PMK.01/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMITE PENGAWAS PERPAJAKAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 133/PMK.01/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMITE PENGAWAS PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Sebagai

Lebih terperinci

2015, No melalui surat Nomor B/2645/M.PAN-RB/07/2016 tanggal 27 Juli 2016; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

2015, No melalui surat Nomor B/2645/M.PAN-RB/07/2016 tanggal 27 Juli 2016; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1695, 2015 KEMENKEU. Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan. Ditjen Pajak. Orta. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.01/2016 TENTANG

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Era globalisasi saat ini, sumber daya manusia memiliki peranan penting dalam suatu organisasi baik perusahaan maupun instansi. Sumber daya yang dibutuhkan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184/PMK.04/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184/PMK.04/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184/PMK.04/2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA BEA DAN CUKAI DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 504/PMK.04/2009 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 504/PMK.04/2009 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 504/PMK.04/2009 TENTANG PELAYANAN KEPABEANAN 24 (DUA PULUH EMPAT) JAM SEHARI DAN 7 (TUJUH) HARI SEMINGGU PADA KANTOR PABEAN DI PELABUHAN TERTENTU MENTERI KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1099, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan. Pajak. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 174/PMK.01/2012

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2016, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.779, 2016 BNN. Jabatan Fungsional. Penyuluh Narkoba. Pembina. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN2016 TENTANG PEMBINA FUNGSI

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 3A TAHUN 2016 TENTANG PENILAIAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BUPATI LOMBOK BARAT, Menimbang : a. bahwa untuk menjamin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, sumber daya manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu

Lebih terperinci

2016, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Neg

2016, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Neg No.1359, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Jabatan Fungsional. Asesor Manajemen Mutu Industri. Pelaksanaan. Juknis. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan. permasalahan/hambatan yang mengakibatkan sistem penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan. permasalahan/hambatan yang mengakibatkan sistem penyelenggaraan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reformasi birokrasi merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan pemerintahan, hal ini terlihat dari kenyataan bahwa walaupun

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan pemerintahan, hal ini terlihat dari kenyataan bahwa walaupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuhan bagi organisasi pemerintah dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adanya perubahan politik dan administrasi pemerintahan melalui pemberian otonomi luas kepada Daerah Kabupaten dan Daerah Kota sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. terhadap kinerja auditor di BPKP dan BPK-RI perwakilan wilayah Sumatera

BAB V PENUTUP. terhadap kinerja auditor di BPKP dan BPK-RI perwakilan wilayah Sumatera BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh independensi, komitmen organisasional, etika profesi, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja auditor di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perubahan sistem pemerintahan yang sebelumnya sistem sentralisasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perubahan sistem pemerintahan yang sebelumnya sistem sentralisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan sistem pemerintahan yang sebelumnya sistem sentralisasi menjadi desentralisasi mengharuskan setiap organisasi pemerintah untuk memberikan pelayanan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01.PW TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN INTERN PEMASYARAKATAN.

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01.PW TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN INTERN PEMASYARAKATAN. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01.PW.01.01 TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN INTERN PEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.633, 2017 KEMENAKER. Jabatan Fungsional. Pengantar Kerja. Juknis. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN NOMOR 4 TAHUN 2010

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN NOMOR 4 TAHUN 2010 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA PADA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bereaksi secara sukarela dan positif terhadap sasaransasaran

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bereaksi secara sukarela dan positif terhadap sasaransasaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting bagi suatu instansi pemerintahan. Arti penting dari sumber daya manusia terletak pada kemampuannya untuk bereaksi

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le No.2114, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Jabatan Fungsional. Arsiparis. Juknis. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PEMBINAAN JABATAN

Lebih terperinci

DAFTAR INVENTARISASI MATERI PERUBAHAN P-23

DAFTAR INVENTARISASI MATERI PERUBAHAN P-23 Lampiran I Surat Kepala Pusat KIKC Nomor : S- 119 /KIBC/2012 Tanggal : 26 Maret 2012 DAFTAR INVENTARISASI MATERI PERUBAHAN P-23 1. Merubah struktur UKKI dengan berubahnya status kantor sejalan dengan reformasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam perusahaan. Keberadaannya di dalam sistem kerja dengan segala

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam perusahaan. Keberadaannya di dalam sistem kerja dengan segala BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat kritis sebagai aset utama dalam perusahaan. Keberadaannya di dalam sistem kerja dengan segala keunikannya yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti pada kasus PT Petral, anak perusahaan dari PT Pertamina, yang

BAB I PENDAHULUAN. seperti pada kasus PT Petral, anak perusahaan dari PT Pertamina, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini ketidakpuasan terhadap hasil audit laporan keuangan terjadi dimanamana seperti pada kasus PT Petral, anak perusahaan dari PT Pertamina, yang melakukan penyimpangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAN PENGESAHAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BEA DAN CUKAI

KATA PENGANTAR DAN PENGESAHAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BEA DAN CUKAI KATA PENGANTAR DAN PENGESAHAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BEA DAN CUKAI Menunjuk Surat Keputusan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bea dan Cukai nomor KEP-46/PP.5/2012 tanggal 23 April 2012

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2011 TENTANG INDlKATOR KINERJA DAN INDlKATOR KEUANGAN ZONA INTEGRITAS PELAYANAN PUBLIK GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa indikator

Lebih terperinci

ANGAN Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

ANGAN Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1 ANGAN Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

2015, No Negara tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 37 Tahun 2014 tentan

2015, No Negara tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 37 Tahun 2014 tentan No.462, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA. Penguji Mutu Barang. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Pencabutan. PERATURAN BERSAMA MENTERI PERDAGANGAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA PADA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu perangkat daerah yang memiliki Kegiatan Produksi holtikultura, Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. satu perangkat daerah yang memiliki Kegiatan Produksi holtikultura, Peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, Merupakan salah satu perangkat daerah yang memiliki Kegiatan Produksi holtikultura, Peningkatan Produksi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 No

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 No No.1271, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN-RB. Jabatan Fungsional. Pengawas Sekolah. Perubahan. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mencapai keberhasilan suatu instansi atau organisasi termasuk

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mencapai keberhasilan suatu instansi atau organisasi termasuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan suatu instansi atau organisasi termasuk pemerintahan daerah.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1894, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. Ditjen Pajak. Instansi Vertikal. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 206.2/PMK.01/2014 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketersediaan sumber dana,

BAB I PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketersediaan sumber dana, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam keberhasilan pencapaian tujuan suatu organisasi atau perusahaan sangat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketersediaan sumber dana, kerjasama

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R No.788, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Karier Pegawai. Manajemen. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG MANAJEMEN KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan. Beberapa upaya yang dilakukan suatu organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan. Beberapa upaya yang dilakukan suatu organisasi untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan dalam menggerakkan aktivitas perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama perusahaan yang

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesi

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesi No.1178, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Jabatan Fungsional. Penilai Pemerintah. Juklak. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA, 2010

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA, 2010 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA, 2010 I. PENDAHULUAN 1. Pembinaan SDM PNS dilakukan melalui penerapan manajemen PNS, yang diarahkan untuk menjamin penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

Lebih terperinci

Oleh: Suradi Widyaiswara Madya Balai Diklat Kepemimpinan Magelang. Abstrak

Oleh: Suradi Widyaiswara Madya Balai Diklat Kepemimpinan Magelang. Abstrak PERAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN UNTUK MENYIAPKAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN KEUANGAN UNTUK MENJADI PENGGERAK UTAMA PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA YANG INKLUSIF DI ABAD KE-21 Oleh: Suradi

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5328 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA. Sistem. Manajemen. SDM. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 146) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Evaluasi kinerja sumber daya manusia berupa penilaian terhadap kinerja pegawai dalam suatu waktu tertentu. Penilaian kinerja

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.817, 2012 PPATK. Organisasi. Tata Kerja. PPATK. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN NOMOR PER-07/1.01/PPATK/08/12 TENTANG ORGANISASI DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Saat Ini telah melaksanakan program reformasi birokrasi pada periode 2005-2009. Sampai saat ini program reformasi birokrasi masih terus berlanjut, dan telah memberikan manfaat

Lebih terperinci

KEMENAG. Asrama Haji. Unit Pelaksana Teknis. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

KEMENAG. Asrama Haji. Unit Pelaksana Teknis. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. No.1739, 2014 KEMENAG. Asrama Haji. Unit Pelaksana Teknis. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu perusahaan, sehingga tenaga kerja yang ada perlu dipelihara dan dikembangkan

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1180, 2017 BKN. Jabatan Fungsional. Pemeriksa Pajak. Juklak. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBINAAN JABATAN

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 tentang Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Lembaran

2016, No Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 tentang Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Lembaran BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 63, 2016 KEMENHUB. Badan Penelola Transportasi JABODETABEK. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 3 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA

SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA LAPORAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2017 SEMESTER 1 BPSDMP KEMENTERIAN PERTANIAN SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-undang Dasar 1945 telah mengamanatkan,

Lebih terperinci

-1- PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

-1- PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG -1- PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN PENGHARGAAN KINERJA KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan berbagai terobosan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan berbagai terobosan yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan berbagai terobosan yang sangat membanggakan. Mulai dari restrukturisasi organisasi sampai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan telah diselesaikannya penyusunan Laporan Pengukuran Indeks Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja Aparatur Negara di STPP Medan periode semester

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M. 06. PR. 07.

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M. 06. PR. 07. 8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengadilan Tata Usaha Negara Medan didirikan berdasar kepada Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M. 06. PR. 07. Tahun 1992 tanggal 17 Oktober

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KPPBC TIPE MADYA PABEAN C TEMBILAHAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KPPBC TIPE MADYA PABEAN C TEMBILAHAN Nomor : 07/SOP.SP/05.02/WBC.03/KPP.MP.03 Tanggal : 16-Jun-14 Revisi : - Tanggal : - KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KPPBC TIPE MADYA PABEAN C TEMBILAHAN STANDAR

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG IZIN BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG IZIN BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG IZIN BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, Menimbang : a. bahwa program penataan sistem

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai aparatur negara yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai aparatur negara yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai aparatur negara yang memberikan pelayanan publik kepada masyarakat di negara kita ini masih sangat rendah dibandingkan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.137, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA. Perawat Gigi. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Pencabutan. PERATURAN BERSAMA MENTERI KESEHATAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.798, 2017 BPS. INPASSING. Jabatan Fungsional. Statistisi. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu No.1867, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERPUSNAS. Jabatan Fungsional. Pustakawan. Formasi. PERATURAN PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN FORMASI

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 47 TAHUN 2009

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 47 TAHUN 2009 PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dana untuk pembiayaan pembangunan guna mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dana untuk pembiayaan pembangunan guna mencapai tujuan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Keberhasilan suatu bangsa dalam pembangunan nasional sangat ditentukan oleh kemampuan bangsa untuk dapat memajukan kesejahteraan masyarakat,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.331, 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN. Pengangkatan. Sertifikasi. Perpindahan. Fungsional Auditor. Petunjuk Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 /PM.4/2008 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 /PM.4/2008 TENTANG DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 /PM.4/2008 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.375, 2017 KEMENKEU. Jabatan Fungsional. Pelelang. Juknis. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PMK.06/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL

Lebih terperinci

PENGUMUMAN NOMOR : B.110/SJ.2/KP.220/II/2015 TENTANG

PENGUMUMAN NOMOR : B.110/SJ.2/KP.220/II/2015 TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA PANITIA SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015 JL. MEDAN MERDEKA TIMUR MOR 16

Lebih terperinci

2017, No Analis Kebijakan melalui Penyesuaian/Inpassing; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

2017, No Analis Kebijakan melalui Penyesuaian/Inpassing; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara No.557, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. INPASSING. Jabatan Fungsional. Analis Kebijakan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan dalam merekomendasikan pegawai untuk promosi

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan dalam merekomendasikan pegawai untuk promosi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kualitas Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam meningkatkan produktifitas kinerja suatu instansi. Menurut Lyle M. Spencer dan Signe

Lebih terperinci

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang No.1494, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Pengawasan Internal. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN INTERNAL PADA KEMENTERIAN AGAMA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 117 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA UNIT PELAYANAN MASYARAKAT DILINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu menumbuhkembangkan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu menumbuhkembangkan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dewasa ini yang semakin berkembang, disertai dengan terciptanya mesin dan peralatan canggih serta munculnya inovasi-inovasi

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PELAKSANAAN BUDAYA KERJA PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

Lebih terperinci

URGENSI DIKELUARKANNYA PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PPPK.

URGENSI DIKELUARKANNYA PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PPPK. URGENSI DIKELUARKANNYA PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PPPK http://pemerintah.net/ Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan- RB) dalam waktu dekat akan mengeluarkan Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang secara pesat. Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong bagi perusahaan untuk terus berkembang

Lebih terperinci