PENGAMATAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA BUAH DAN SAYUR. Abstrak
|
|
- Hartono Budiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGAMATAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA BUAH DAN SAYUR Gayu Putut Guritno, Naila Eliza, Riska Fitriawati dan Risqah Fadilah Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan Abstrak Prinsip percobaan pengamatan sifat fisik buah dan sayur yaitu berdasarkan sifat fisik yang dapat diamati oleh panca indra pada buah sayur seperti warna, rasa, bentuk, ukuran, ataupun warna dan aroma. Prinsip percobaan pengamatan sifat kimia buah dan sayur dilakukan dengan pengukuran ph buah dan sayur. Hasil pengamatan sifat dan struktur fisik panjang sawo, lengkeng, jeruk, tomat, mentimun, dan sawi berturut-turut yaitu 4,87 cm; 2,17 cm; 5,23 cm; 13,3 cm, dan 24,10 cm. Warna pada berbagai jenis buah dan sayur bervariasi dikarenakan kandungan pigmen pada buah dan sayur, antara lain klorofil, karotenoid likopen, antoxhantin, dan hesperidin. Edible portion terbesar dimiliki oleh tomat yaitu 98,63% dan edible portion terkecil pada lengkeng adalah 68,19%. ph buah yang paling rendah dimiliki oleh jeruk yaitu 5.12 dan ph tertinggi dimiliki oleh lengkeng yaitu Setelah timun dan sawi diblansir pada suhu 800 C selama 3 menit, tekstur keduanya menjadi lentur. Tinjauan Pustaka Pendahuluan 1. Sayur dan Buah Sayuran adalah tanaman holtikultura yang umumnya mempunyai umur relatif singkat dan merupakan tanaman musiman. (Muchtadi, 2010). Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (Ovarium) dan merupakan salah satu jenis makanan yang memiliki kandungan gizi, vitamin, mineral, yang pada umumnya sangat baik untuk dikonsumsi setiap hari. 2. Uji organoleptik Uji organoleptik adalah pengujian berdasarkan penggunaan panca indra untuk mengetahui kualitas sampel secara fisik. 3. Edible Portion Edible portion adalah porsi dari bahan pangan yang dimakan setelah semua limbah atau bagian aksesorinya lainnya dibuang. (Food University) 4. ph ph adalah ukuran keasaman dari suatu larutan atau sampel. 5. Blansir Blansir adalah pemanasan pendahuluan dalam pengolahan pangan. Blancing merupakan tahap pra proses pengolahan bahan pangan yang biasa diakukan dalam proses pengalengan, pengeringan sayuran dan buah-buahan. (Winarno, 1980) Prinsip Percobaan Prinsip percobaan pengamatan sifat fisik buah dan sayur yaitu berdasarkan sifat fisik yang dapat diamati oleh panca indra pada buah sayur seperti warna, rasa, bentuk, ukuran, ataupun warna dan aroma. 9
2 Prinsip percobaan menghitung edible portion yaitu berdasarkan perbandingan berat bagian yang dapat dimakan dan berat utuh dari buah dan sayur. Prinsip percobaan pengamatan sifat kimia buah dan sayur dilakukan dengan pengukuran ph sampel buah dan sayur. Prinsip percobaan efek blansir adalah pemberian perlakuan pemanasan awal dan melakukan pengamatan setelah pemberian perlakuan. Metode Pengujian dilakukan di Laboratorium Kimia-Fisika Universitas Bakrie, pada tanggal 14 Mei Bahan utama yang digunakan adalah sawo, lengkeng, jeruk, tomat, dan sawi. Pengujian dilakukan untuk mendeskripsikan bentuk, warna dan aroma, ukuran, berat, edible portion, ph, dan proses blansir. Alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah pisau, talenan (chopping board), timbangan, gelar ukur, glas kimia, blender, ph meter, mikrometer sekrup/penggaris, kertas saring, penangas, dan pipet tetes. Langkah kerja dalam pengujian ini adalah: 1. Bentuk; mengamati bentuk masingmasing sampel buah dan sayur dan kemudia digambarkan 2. Warna dan aroma; mengamati warna dan aroma sampel bahan menggunakan panca indera, dan dituliskan di dalam table. 3. Ukuran; mengukur p, l, dan t masingmasing sampel menggunakan penggaris. 4. Berat; mnghitung berat masing-masing sampel menggunakan timbangan. 5. Edible portion; menghitung edible portion dengan tahap mengupas bagian dari sampel yang tidak dapat dimakan, kemudian menimbang berat yang dapat dimakan, dan menghitung persentase edible portion. Ep ( )= BE Ba Mengukur ph; dilakukan dengan tiga kali pengulangan dengan tahap memotong sampel menjadi bagianbagian kecil, menimbang sampel sebanyak 100 gram, memasukkan sampel dalam blender dengan 100 ml aquades, mengukur ph, dan menghitung rata-rata serta standart deviasinya 7. Blanching, memanaskan sampel timun dan sawi di dalam air dengan suhu ± 80 o C selama 2 menit. Bentuk Hasil dan Pembahasan 1. Sawo Ket : BE = Berat edible portion Ba = Berat awal Gambar 1. Sawo 10
3 Buah bertangkai pendek, bulat, bulat telur atau jorong, 3-6 x 3-8 cm, coklat kemerahan sampai kekuningan di luarnya bersisik-sisik kasar coklat yang mudah mengelupas, sering ada sisa tangkai putik yang mongering di ujungnya. Berkulit tipis, daging buah lembut, coklat kemerahan sampai kekuningan, manis dan mengandung banyak sari buah. Berbiji sampai 12 butir, namun kebanyakan kurang dari 6, lonjong pipih, hitam atau kecoklatan mengkilap, panjang lebih kurang 2 cm, keping biji berwarna putih lilin (Morton, 1987). 2. Lengkeng Buah bulat, warna coklat kekuningan, hampir gundul, licin, berbutirbutir, berbintil kasar atau beronak, bergantung pada jenisnya. Daging buah (arilus) tipis berwarna puith dan agak bening. Pembungkus biji berwarna coklat kehitaman, mengkilat. Terkadang berbau agak keras (Anonymous, 2014). 3. Jeruk Gambar 2. Lengkeng Buahnya berbentuk bola tertekan berwarna orange kehijauan dengan panjang 5-8 cm, tebal kulitnya 0,2-0,3 cm dan daging buahnya berwarna oranye (Anonymous, 2014). 4. Tomat Bentuk buah tomat bervariasi, tergantung varietasnya ada yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong dan bulat telur (oval). Ukuran buahnya juga bervariasi, yang paling kecil memiliki berat 8 gram dan yang besar memiliki berat 180 gram. Buah yang masih muda berwama hijau muda, bila telah matang menjadi merah (Cahyono, 1998). 5. Mentimun Gambar 4. Tomat Gambar 5. Mentimun Buah mentimun letaknya menggantung dari ketiak antara daun dan batang. Bentuk dan ukurannya bermacam - macam tetapi umumnya bulat panjang dan bulat pendek, kulit buah mentimun ada yang berbintilbintil ada pula yang halus (Imdad dan Nawangsih, 1995). Gambar 3. Jeruk 11
4 6. Sawi Batang tanaman sawi pendek sekali dan beruas-ruas sehingga hampir tidak kelihatan. Batang ini berfungsi sebagai alat pembentuk dan penopang daun (Rukmana, 2002). Sawi berdaun lonjong, halus, tidak berbulu dan tidak berkrop. Pada umumnya pola pertumbuhan daunnya berserak (roset) hingga sukar membentuk krop (Sunarjono, 2004). Gambar 6. Sawi Warna dan Aroma Tabel 1. Warna dan Aroma Buah dan Sayur Buah Warna Pigmen Aroma Kulit Buah Sawo Coklat Coklat Karotenoid (kulit dan buah) Manis muda Lengkeng Coklat Bening Antoxanthin (pada buah) Agak Kekuningan Transparan Jeruk Orange Orange Hesperidin (citrus bioflavonoid) dan Karoten sour-putrid dan sweet-rancid Tomat Merah - Orange Merah Likopen (kulit dan buah) Agak asam Mentimu Hijau - Putih Hijau Muda Klorofil Tidak berbau n - Putih Sayur Warna Pigmen Aroma Berdaun Batang Daun Sawi Putih-Hijau muda Hijau Klorofil Bau khas sayur Pada buah tomat, warna kulit dan buahnya adalah merah. Pigmen warna pada buah tomat yang memberi peran warna merah tersebut adalah likopen. Likopene atau yang sering disebut sebagai α-carotene adalah suatu karotenoid pigmen merah terang yang banyak ditemukan dalam buah tomat dan buah-buahan lain yang berwarna merah. Likopen merupakan pigmen alami yang disintesis oleh tanaman dan mikroorganisme, merupakan senyawa karotenoid, bentuk isomer asiklik dari β- karoten dan tidak memiliki aktivitas sebagai vitamin A (Agarwal dan Rao, 1999). Warna kulit pada mentimun adalah hijau muda dengan corak putih, pada bagian dalamnya, warna yang tampak adalah hijau muda, namun lebih muda dibandingkan warna dibagian kulitnya. Pada sawi, bagian daunnya berwarna hijau tua dan bagian 12
5 batang atau tangkai pada sisi terluar berwarna hijau muda dan warnanya semakin pudar saat mendekati sisi tengahnya. Pada timun dan sawi, warna hijau disebabkan adanya kandungan klorofil. Klorofil atau pigmen utama tumbuhan banyak dimanfaatkan sebagai food suplement yang dimanfaatkan untuk membantu mengoptimalkan fungsi metabolik, sistem imunitas, detoksifikasi, meredakan radang (inflamatorik) dan menyeimbangkan sistem hormonal (Limantara, 2007). Pada jeruk, warna kulit dan buahnya berwarna orange. Warna tersebut dihasilkan oleh pigmen karoten yang berasal dari golongan karotenoid. Karoten adalah sekelompok senyawa yang memiliki rumus kimia C 40 H 56. Karoten adalah senyawa pigmen berwarna jingga yang sering ditemukan pada wortel dan banyak buahbuahan serta sayur-sayuran yang berwarna orange atau jingga Pada buah lengkeng, warna pada bagian kulitnya adalah coklat kekuningkuningan, sedangkan bagian buahnya adalah tidak berwarna atau transparan. Pada bagian buah, pigmen anthoxanthin adalah pigmen yang bertanggung jawab pada pemberian warna tersebut. Anthoxanthins (flavones dan flavonols) adalah pigmen larut air yang berkisar dalam warna dari putih atau tak berwarna krem untuk kuning, sering pada kelopak bunga. Pigmen ini umumnya putih dalam media asam dan menguning dalam media basa. Pada buah sawo, bagian kulitnya berwarna coklat dan dagingnya berwarna coklat muda. Hal ini disebabkan adanya kandungan karotenoid, sehingga buah sawo berwarna coklat. Faktor yang mempengaruhi stabilitas pigmen alami antara lain: suhu, oksigen, ph, cahaya, pelarut, asam askorbat, ion logam, dan keberadaan sulfur dioksida (Scotter et al., 1994; Scotter et al., 1998; Montenegro et al., 2004; Bittencourt et al., 2005; Silva et al., 2005) Ukuran Sawo Buah Rata-Rata p (cm) 4.87 ± 0.46 l (cm) 4.37 ± 0.96 t (cm) 4.17 ± 0.12 p (cm) 2.17 ± 0.45 l (cm) 2.37 ± 0.23 t (cm) 2.50 ± 0.00 p (cm) 5.23 ± 0.76 l (cm) 4.90 ± 0.96 t (cm) 4.47 ± 0.32 p (cm) 5.47 ± 0.50 l (cm) 5.37 ± 0.29 t (cm) 5.50 ± 0.85 p (cm) ± 0.55 l (cm) 3.70 ± 0.56 t (cm) 3.63 ± 0.45 p (cm) l (cm) t (cm) 6.35 Tabel 2. Ukuran Buah dan Sayur Lengkeng Jeruk Tomat Mentimu n Sawi Faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran morfologi buah dan sayur: Faktor Internal 1. Genetik Faktor genetik terdapat dalam gen. Gen terdapat di kromosom dalam inti sel. Gen ini mempengaruhi ukuran dan 13
6 bentuk tubuh tumbuhan. Hal ini disebabkan karena gen berfungsi mengatur sintesis enzim untuk mengendalikan proses kimia dalam sel. Proses kimia dalam sel ini yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tubuh tumbuhan. 2. Hormon Hormon adalah senyawa organik tumbuhan yang mampu menimbulkan respon fisiologi. Hormon tumbuhan bermacam-macam, tetapi ada lima hormon tumbuhan yang sangat penting, yaitu auksin, sitokinin, giberelin, gas etilen, dan asam absisat. Faktor Eksternal 1. Faktor Tanah Tanah merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan tanaman karena tanah merupakan salah satu media tanaman untuk tumbuh. Bahkan menurut Rexford Daubenmire (1976) tanah merupakan faktor terpenting yang dapat mempengaruhi kehidupan tanaman karena tanah memiliki unsur-unsur penting yang dapat membantu pertumbuhan tanaman. - Ukuran partikel Tanah memiliki ukuran partikel yang berbeda-beda misalnya tanah lempung yang memiliki ukuran mm dan pasir yang memiliki ukuran 0,5mm-2mm. ukuran tersebut mempengaruhi porositas tanah tersebut. Porositas merupakan kemampuan tanah untuk menyimpan air. Kita tahu bahwa tanah sangat membutuhkan air untuk bertahan hidup sehingga semakin besar porositas tanah maka pertumbuhan tanaman akan semakin baik karena, ketersedian air untuk tanaman terpenuhi dengan baik. Semakin kecil ukuran partikel tanah maka semakin tinggi porositasnya dan sebaliknya. Hal itu berarti tanah pasir memiliki porositas yang lebih rendah daripada tanah lempung. Oleh sebab itu tumbuhan yang hidup ditanah pasir akan beradaptasi untuk meminimalisir penguapan. Kondisi berbeda dialami oleh tumbuhan yang hidup ditanah lumpur, dengan kondisi tanah yang mampu menyimpan air dalam jumlah besar, tanaman tidak mengalami adaptasi seperti kaktus. Kebanyakan tanaman yang hidup ditanah lumpur memiliki daun yang lebar untuk mempercepat proses fotosintesis. - Kandugan mineral Tanaman setidaknya membutuhkan 15 jenis mineral atau lebih untuk nutrisi. Akan tetapi unsur C,H dan O merupakan unsur yang didapat langsung tanaman melalui tanah (Rexford Daubenmire, 1976). Setiap tanaman memiliki kebutuhan akan mineral yang berbeda-beda. Kebutuhan itu dapat terpenuhi atau tersubtitusi tergantung jenis tanah tempat tanamn bertumbuh. Sebagai contohnya tanaman yang hidup di tanah dengan kandungan CaCO3 yang tinggi ukurannya akan cenderung lebih kecil dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh ditanah dengan kandungan CaCO3 yang rendah. 2. Faktor Air Air merupakan salah satu faktor yang menunjang pertumbuhan tanaman. Semua jenis tumbuhan membutuhkan air untuk mempertahankan hidupnya. Bahkan 14
7 jenis kaktus yang hidup didaerah gurun pasir yang sangat tandus pun masih membutuhkan air untuk bertahan hidup walaupun dalam jumlah yang diperlukan lebih sedikit dari pada tanaman yang hidup didaerah lain. Hal tersebut menyebabkan tanaman-tanaman yang hidup disuatu tempat melakukan adaptasi secara fisiologis ataupun secara periodik agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. 3. Letak Lintang Letak lintang erat kaitannya dengan iklim matahari. Iklim matahari terbagi menjadi empat zona iklim yakni tropis, subtropis, sedang dan dingan/kutub. Setiap iklim memiliki karakteristik yang berbedabeda, baik lama penyinaran, curah hujan, suhu maupun pembagian musimnya. Perbedaan karakteristik inilah yang menyebabkan tanaman harus menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang ada di setiap letak lintang yang berbeda. Berikut akan dijelaskan pengaruh letak lintang terhadap fisiologi tanaman berdasarkan karakteristik lintang tersebut. - Lama penyinaran Cahaya matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk melakukan fotosintesis. Cahaya tersebut didapatkan oleh tumbuhan apabila radiasi cahaya matahri tersebut sampai diwilayah tumbuhan tersebut tumbuh. Setiap wilayah memiliki intensitas penyinaran yang berbeda-beda, tergantung letak lintangnya. Suatu wilayah yang terletak di daerah tropis akan menerima sinar matahari yang lebih besar dari pada wilayah lainnya yang terletak di lintang yang berbeda. Intensitas penyinaran tersebut akan semakin berkurang dengan semakin tingginya letak lintang. Dampak nyata dari hal tersebut adalah pohon yang hidup didaerah tropis cenderung memiliki ukuran lebih besar apabila dibandingkan dengan yang hidup di daerah sub-tropis apalagi daerah kutub. Penyebanya jelas bahwa pohon yang hidup didaerah tropis memiliki intensitas penyinaran yang continue setiap tahunnya sehingga dapat melakukan fotosintesis secara terus menerus. Berbeda apabila dibandingkan dengan yang hidup di daerah sub-tropis atau kutub yang dewasa ini terdapat musim yang tidak memungkinkan daerah tersebut mendapatkan cahaya matahari dengan sempurna. - Curah hujan Tanaman menbutuhkan air untuk dapat tumbuh dengan baik. Salah satu sumber air bagi tanaman selain dari air tanah adalah air hujan. Didaerah lintang rendah yakni 23,5o LU-23,5o LS curah hujan diwilayah ini cenderung lebih tinggi apabila dibandingkan dengan daerah lintang tinggi. Penyebabnya didaerah lintang rendah tekanan udara lebih rendah. Apabila mengacu hokum Boyce Ballot yang menyatakan bahwa udara bergerak dari wilayah dengan tekanan tinggi ke daerah dengan tekanan rendah. Hal tersebut menyebabkan uap air banyak terbawa oleh udara ke daerah lintang rendah sehingga, daerah lintang rendah memiliki curah hujan yang lebih tinggi daripada daerah lintang tinggi. Pengaruh tingginya curah hujan terhadap fisiologi tanaman sama halnya dengan ketersedian air seperti yang telah dijelaskan diatas. 15
8 4. Suhu Suhu merupakan faktor paling penting lainnya dalam lingkungan dalam lingkungan tumbuhan. Tumbuhan tertentu memerlukan suhu dengan kisaran tertentu pula untuk proses kehidupan dan perkembangannya yang normal, dan suhu yang berbeda-beda yang karakteristik untuk iklim yang berbeda-beda dan persyaratan demikian sangat besar sangat besar pengaruhnya terhadap geografis tumbuhan. Dan bersama dengan tumbuhan. Tentu saja terpengaruh pula vegetasi yang tersusun atas tumbuhan itu (Nicholas Polunin, 1990). 5. Faktor Biotik Mengenai antagonism fisiologis yang disebabkan ekskret-ekskret beracun, seperti lingkaran keamanan (fairy ring) Akar pohon walnut hitam (juglans nigra) sejak lama diketahui mengekskresikan substansi yang beracun yaitu juglon. Yang menghambat pertumbuhan tanaman lain, bahkan dapat mempengaruhi pertumbuhan buah. Dikenal juga kasus filum compositae dari bagian barat Amerika utara, Parthenium Argentatum dan encelia farinose, yang diketahui dapat meracuni tumbuhan lain dengan ekskret nya yang berupa zat kimia dalam jumlah kecil, dan dengan demikian mengurangi persaingan terhadapnya (Nicholas Polunin, 1990) Edible portion Tabel 3. Edible portion Buah dan Sayur Sampel Bobot awal (gr) Bobot Edible Edible Portion (%) Portion (gr) Sawo ± ± Jeruk ± ± Lengkeng ± ± Tomat ± ± Mentimun ± ± Sawi ± ± Edible Portion merupakan bagian dari bahan pangan yang bisa dikonsumsi setelah melalui proses penghilangan bagianbagian yang tidak dapat dikonsumsi, sedangkan Edible Portion Quantity adalah jumlah bagian bahan pangan yang dapat dikonsumsi. Dalam praktikum ini sampel yang digunakan adalah sawo, jeruk, lengkeng, tomat, mentimun, dan sawi. Bahan pangan tersebut merupakan komoditas buah dan sayur sehingga niali edible portion didapat setelah dilakukan proses pengupasan buah serta pembuangan bagian sayur yang tidak dikonsumsi. 16
9 Umumnya edible portion merupakan bagian pericarp maupun mesocarp dari buah dan sayur, contohnya pada sawo, tomat, lengkeng, dan mentimun. Pada buah jeruk, bagian yang dimakan merupakan pulp buah, sedangkan pada sawi bagian yang dimakan merupakan batang dan daun. ph ph merupakan ukuran tingkat keasaman atau kebasaan suatu bahan, dinyatakan dengan angka dalam rentang 1 hingga 14. Umumnya komoditas buah dan sayur memiliki nilai ph yang cenderung rendah hingga mendekati netral. Pengaruh Blansir selanjutnya. Tujuan utama dari blansir adalah untuk meninaktifkan enzim yang secara alami terdapat di dalam bahan pangan. Blansir umumnya dilakukan jika bahan pangan akan dibekukan atau dikeringkan agar menghasilkan mutu warna hijau yang baik. Blansir juga dapat menghilangkan gas dari dalam jaringan bahan pangan seperti yang terjadi pada mentimun dan sawi. Sebelum dilakukan proses balansir, kedua bahan pangan tersbut memiliki tekstur yang keras dan kaku, namun setelah diblansir pada suhu 80 0 C selama 3 menit, tekstur keduanya menjadi lentur. Buah serta sayur yang memiliki tekstur yang lentur akan mempermudah proses pengalengan. Selain itu, penghilangan gas dari dalam jaringan bahan pangan juga sangat penting untuk mempertahankan kondisi vakum di ruang Sampel headspace di dalam kemasan kaleng. Sawo 5.15 ± Jeruk 5.12 ± Lengkeng 6.73 ± Kesimpulan Tomat 4.30 ± Mentimun 5.72 ± Ukuran panjang sawo, lengkeng, jeruk, Sawi 1.77 Gambar 7. Bagian-bagian buah Tabel 4. Nilai ph pada Buah dan Sayur Blansir adalah pemanasan pendahuluan yang dilakukan terhadap buah atau sayur sebelum mengalami proses pengolahan tomat, mentimun, dan sawi berturutturut yaitu 4,87 cm; 2,17 cm; 5,23 cm; 13,3 cm, dan 24,10 cm. 2. Warna pada berbagai jenis buah dan sayur bervariasi dikarenakan kandungan pigmen pada buah dan sayur, antara lain klorofil, karotenoid likopen, antoxhantin, dan hesperidin. 3. Edible portion terbesar dimiliki oleh tomat yaitu 98,63% dan edible portion terkecil pada lengkeng adalah 68,19%. 4. ph buah yang paling rendah dimiliki oleh jeruk yaitu 5.12 dan ph tertinggi dimiliki oleh lengkeng yaitu
10 5. Setelah timun dan sawi diblansir pada suhu 80 0 C selama 3 menit, tekstur keduanya menjadi lentur. Daftar Pustaka Anonymous Klasifikasi dan Morfologi Tanaman. [Online] /klasifikasi-dan-morfologi-tanaman_ 8926.html.(24/6/2014) Agarwal S, Rao AV Role Of Antioxidant Lycopene In Cancer And Heart Diseases. Journal of the American College of Nutrition, Vol. 19, No. 5, Cahyono, Tembakau, Budidaya dan Analisis Usaha Tani, Kanisius. Yogyakarta. Daubenmire, Rexford Phenology and Other Characteristic of Tropical Semi- Deciduous Forest in North-Western Costa Rica. Washington State University. Pullman. Washington. United States of Ametica Food University Edible Portion. [Online]. com/foodu/food_c/glossary/e/edible_p ortion.htm (edible portion is). (20/6/2014) Imdad, H. P. dan A. A. Nawangsih Sayuran Jepang. Penebar Swadaya. Jakarta Koebe, Todd As Purchased, Edible Portion And Yields. [Online] dia/uploads/mathincte-culinary- AP_EP_and_Yield.pdf (16/5/14) Limantara L Mengapa Kita Butuh Makanan Tambahan / Food Suplemen? [Online] wordpress.com/2007/04/14/mengapakita-butuh-makanan-tambahanfoodsuplemen/.(6/7/2014) Montenegro, M.A, A. De O. Rios, A.Z. Mercadante, M.A. Nazareno, and C.D. Borsarelli, 2004, Model Studies on the Photosensitized Isomerization of Bixin, Journal of Agricultural and Food Chemistry 2004 (52): Morton, J Fruits Of Warm Climates. Miami: FL. Polunin, Nicholas. Terj. Gembong Tjitrosoepomo Pengantar Geografi Tumbuhan dan Beberapa Ilmu Serumpun. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Rukmana, Bertanam Petsai dan Sawi. Kanisius, Yogyakarta. Scotter. M. J, L. Castle, and G. P. Appleton, 2001, Kinetics And Yields For The Formation Of Coloured And Aromatic Thermal Degradation Products Of Annatto In Foods, Food Chemistry 2001 Scotter, M.J., L.A. Wilson, G.P. Appleton, and L. Castle, 1998, Analysis of Annatto (Bixaorellana L.) Food Coloring Formulations. 1. Determination of Colouring Components and Colored Thermal 18
11 Degradation Products by High Performance Liquid Chromatography with Photodiode-Array Detection, Journal of Agricultural and Food Chemistry 1998 (46): Scotter, M. J., Thorpe. S. A., Reynolds. S. L., Wilson. L. A., and Strutt, 1994, Characterizations Of The Principal Colouring Components Of Annatto Using High Performance Liquid Chromatography With Photodiode- Array Detection, Food Additives and Contaminants 11(3): Silva, M. C. D., J. R. Botelho, M. M. Conceição, B. F. Lira, M.A. Coutinho, A. F. Dias, A. G. Souza and P. F. A. Filho, 2005, Thermogravimetric Investigations on the Thermal Degradation of Bixin, Derived from The Seeds of Annatto (Bixa orellana L.), Journal of Thermal Analysis and Calorimetry 79 (2005): Sunarjono, H.H., Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta. Syah, Dahrul Pengantar Teknologi Pangan. IPB Press. Bogor. Winarno, F. G Pengantar Teknologi Pengolahan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 19
12 Dokumentasi Gambar 1. Sayuran sebelum diblansir Gambar 2. Sayuran setelah diblansir 20
TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang
17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis
16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Manggis dan Syarat Tumbuh Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah berupa pohon yang banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di kawasan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Karakteristik awal cabai merah (Capsicum annuum L.) diketahui dengan melakukan analisis proksimat, yaitu kadar air, kadar vitamin
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.
19 TINJAUAN PUSTAKA Botani tanaman Bawang merah merupakan tanaman yang tumbuh tegak dengan tinggi antara 15-50 cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tanaman bayam merupakan sayuran daun yang sudah lama dikenal dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tanaman bayam merupakan sayuran daun yang sudah lama dikenal dan diakrabi masyarakat luas. Tanaman Amaranthanceae atau bayam merupakan sayuran yang memiliki ciri-ciri
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman sawi dalam Sharma (2007) adalah sebagai berikut:
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sistematika tanaman sawi dalam Sharma (2007) adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisi Kelas Ordo Famili Genus : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Dicotyledonae
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium
14 TINJAUAN PUSTAKA Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Dalam dunia tumbuhan, tanaman bawang merah diklasifikasikan dalam Divisi : Spermatophyta ; Sub Divisi : Angiospermae ; Class : Monocotylodenae ;
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15-20 cm di dalam tanah. Jumlah perakaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Bayam Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO 2 secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diklasifikasikan ke dalam Famili adalah Graminae, Genus adalah Oryza Linn, dan
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Grist (1960), tanaman padi dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan ke dalam Famili adalah Graminae, Genus adalah Oryza Linn, dan Speciesnya adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taksonomi dan Morfologi Kacang Tunggak Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari genus Vignadan termasuk ke dalam kelompok yang disebut catjangdan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang
17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang terdiri dari akar tunggang, akar sekunder yang tumbuh dari akar tunggang, serta akar cabang yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Caisin Caisin (Brassica chinensis L.) merupakan tanaman asli Asia. Caisin dibudidayakan di Cina Selatan dan Tengah, di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman selada adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus :Plantae :Spermatophyta
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang
I. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Botani Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang mempunyai jenis 180 jenis. Tanaman gladiol ditemukan di Afrika, Mediterania, dan paling banyak
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merr) Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya. Susunan morfologi kedelai terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. buahnya. Dilihat dari bentuk daun dan buah dikenal ada 4 jenis nanas, yaitu Cayene
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nanas (Ananas comosus L. Merr) Nanas merupakan tanaman buah yang banyak dibudidayakan di daerah tropis dan subtropis. Tanaman ini mempunyai banyak manfaat terutama pada buahnya.
Lebih terperinciVolume 5 No. 2 Juni 2017 ISSN: PENGARUH PEMANASAN SARI BUAH JERUK TERHADAP TINGKAT KEHILANGAN VITAMIN C
PENGARUH PEMANASAN SARI BUAH JERUK TERHADAP TINGKAT KEHILANGAN VITAMIN C ERNI FIRDAMAYANTI Email : firdamayantierni@gmail.com Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Bahan utama yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Durian lokal
III. MATERI DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika, Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan
12 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan lapangan dilaksanakan pada bulan Oktober 2009 hingga Maret 2010 di kebun percobaan Pusat Kajian Buah Tropika (PKBT) IPB, Tajur dengan elevasi 250-300 m dpl
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk melihat kenampakan sel secara utuh. Maserasi pada jaringan tumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maserasi merupakan salah satu teknik pembuatan preparat yang digunakan untuk melihat kenampakan sel secara utuh. Maserasi pada jaringan tumbuhan dengan cara memisahkan
Lebih terperincisebesar 15 persen (Badan Pusat Statistik, 2015).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apel adalah salah satu buah yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Apel digemari karena rasanya yang manis dan kandungan gizinya yang tinggi. Buah apel mempunyai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Sawi
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Sawi Sawi (Brassica juncea L.) merupakan tanaman semusim dan tergolong marga Brassica. Tanaman sawi yang dimanfaatkan adalah daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran),
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan pakchoy di Indonesia Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur, dan masuk ke Indonesia diperkirakan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya
Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis Tanaman manggis (Garcinia mangostana L.) termasuk famili Clusiaceae yang diperkirakan berasal dari Asia Tenggara khususnya di semenanjung Malaya, Myanmar, Thailand, Kamboja,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman pepaya (Carica papaya L.) termasuk ke dalam family
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman pepaya (Carica papaya L.) termasuk ke dalam family Caricaceae dan merupakan tanaman herba (Barus dan Syukri, 2008). Sampai saat ini, Caricaceae itu diperkirakan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Rukmana (2005), klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut: Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman cabai Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan
Lebih terperinciGambar 1. Beberapa varietas talas Bogor
II. TINJAUAN PUSTAKA A. TALAS Talas Bogor (Colocasia esculenta (L.) Schott) termasuk famili dari Araceae yang dapat tumbuh di daerah beriklim tropis, subtropis, dan sedang. Beberapa kultivarnya dapat beradaptasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Morfologi dan Rendemen Tubuh Cangkang Kijing Lokal (Pilsbryoconcha sp.)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Morfologi dan Rendemen Tubuh Cangkang Kijing Lokal (Pilsbryoconcha sp.) Cangkang kijing lokal yang diperoleh dari danau Teratai yang terdapat di Kec. Mananggu Kab. Boalemo
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Paprika Tanaman paprika (Capsicum annum var. grossum L.) termasuk ke dalam kelas Dicotyledonae, ordo Solanales, famili Solanaceae dan genus Capsicum. Tanaman paprika merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagian besar masyarakat Jatisrono berwirausaha sebagai pedagang ayam, para pedagang tersebut menjualnya dalam bentuk daging mentah dan ada pula yang matang.
Lebih terperinciFotografi Cahaya Terhadap Pigmen Warna Tanaman
Fotografi Cahaya Terhadap Pigmen Warna Tanaman Kasma Rusdi (G11113006) Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar, 2014 Abstrak Warna hijau pada daun merupakan salah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo:
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo: Caryophyllales, Famili: Cactaceae, Genus:
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pada saat jagung berkecambah, akar tumbuh dari calon akar yang berada dekat ujung biji yang menempel pada janggel, kemudian memanjang dengan diikuti oleh akar-akar samping.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tarik sendiri, seperti rasa yang lezat, aroma yang khas, serta warna dan bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buah adalah bahan makanan yang kaya akan vitamin, mineral, lemak, protein, dan serat. Selain itu, setiap jenis buah mempunyai keunikan dan daya tarik sendiri, seperti
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Kedelai Berdasarkan klasifikasi tanaman kedelai kedudukan tanaman kedelai dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut (Cahyono, 2007):
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW
JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 3 No.1 ; Juni 2016 ISSN 2407-4624 PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW *RIZKI AMALIA 1, HAMDAN AULI
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi Tanaman sawi (Brassica juncea L.) masih satu keluarga dengan kubis-krop, kubis bunga, broccoli dan lobak atau rades, yakni famili cruciferae (brassicaceae) olek karena
Lebih terperinciNova Nurfauziawati Kelompok 11A V. HASIL PENGAMATAN. Bilangan Peroksida Tanpa. Perlakuan Waktu Warna Aroma Tekstur.
V. HASIL PENGAMATAN Tabel 1. Tabel Pengamatan pada Kubis - 5 0,5 2 Blansing rebus 1,5 1 5 3 Blansing kukus 1,5 4 Blanko < rebus 1,5 < rebus 0,5 < rebus 5 < kukus 1,5 < tanpa Tabel 2. Tabel Pengamatan pada
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Semangka Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae sehingga masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan melon (Cucumis melo
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Kentang
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kentang Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) dikenal sebagai The King of Vegetable dan produksinya menempati urutan keempat dunia setelah beras, gandum dan jagung (The International
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 496/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN SAWO ASAHAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 496/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN SAWO ASAHAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Produktivitas tanaman ditentukan oleh interaksi antara lingkungan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pisang (Musa paradisiaca L.) merupakan salah satu jenis buah tropika yang mempunyai potensi cukup tinggi untuk dikelola secara intensif dengan berorientasi agribisnis,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengenalan Tanaman Sorgum Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika. Tanaman ini sudah lama dikenal manusia sebagai penghasil pangan, dibudidayakan
Lebih terperinciCurah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 )
Bulan Lampiran 1. Data Iklim Wilayah Dramaga pada Bulan Februari hingga Mei 2011 Suhu Rata-rata ( o C) Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 ) Penguapan (mm) Kelembaban Udara (%) Februari 25.6
Lebih terperinciIII. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM
III. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM Penanganan dan Pengelolaan Saat Panen Mengingat produk tanaman obat dapat berasal dari hasil budidaya dan dari hasil eksplorasi alam maka penanganan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sintetis seperti boraks dan asam benzoat. Boraks dapat meningkatkan sifat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki suhu dan kelembaban yang tinggi. Keadaan ini membuat makanan cepat rusak. Salah satu penyebabnya yaitu perkembangan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pisang adalah tanaman herba yang berasal dari kawasan Asia Tenggara
9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Pisang Pisang adalah tanaman herba yang berasal dari kawasan Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Sudah lama buah pisang menjadi komoditas buah tropis yang sangat populer
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tomat
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tomat Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) termasuk dalam genus Lycopersicon, sub genus Eulycopersicon. Genus Lycopersicon merupakan genus sempit yang terdiri atas
Lebih terperinciPengawetan pangan dengan pengeringan
Pengawetan pangan dengan pengeringan Kompetensi Mahasiswa memahami teknologi pengeringan sederhana dan mutakhir, prinsip dan perubahan yang terjadi selama pengeringan serta dampak pengeringan terhadap
Lebih terperinciVariasi Kemasan Plastik Polipropilen Berperforasi pada Pengemasan Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis Osb.)
Variasi Kemasan Plastik Polipropilen Berperforasi pada Pengemasan Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis Osb.) 1* Ratna, 1 Syahrul, 1 Aulia Firdaus 1 Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai. Kedelai merupakan tanaman asli subtropis dengan sistem perakaran terdiri dari
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai Kedelai merupakan tanaman asli subtropis dengan sistem perakaran terdiri dari sebuah akar tunggang yang terbentuk dari calon akar,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Susunan akar kedelai pada umumnya sangat baik, pertumbuhan akar tunggang lurus masuk kedalam tanah dan mempunyai banyak akar cabang. Pada akar-akar cabang banyak terdapat
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang lagi kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Cucurbitales, Famili: Cucurbitaceae,
Lebih terperinciPengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP
Pengalengan buah dan sayur Kuliah ITP Kompetensi Mahasiswa memahami teknologi pengalengan atau pembotolan sederhana dan mutakhir, prinsip dan perubahan yang terjadi serta dampak pengalengan atau pembotolan
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.4 1. ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja... Klorofil Kloroplas Hormon Enzim Salah satu faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Iklim di
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Iklim di Indonesia memungkinkan berbagai jenis buah-buahan tumbuh dan berkembang. Namun sayangnya, masih banyak
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi Tanaman Pisang. Menurut Cronquist (1981) Klasifikasi tanaman pisang kepok adalah sebagai. berikut: : Plantae
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Tanaman Pisang Menurut Cronquist (1981) Klasifikasi tanaman pisang kepok adalah sebagai berikut: Regnum Divisio Classis Ordo Familya Genus : Plantae : Magnoliophyta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Bawang merah telah dikenal dan digunakan orang sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Dalam peninggalan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
17 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini berlangsung di kebun manggis daerah Cicantayan Kabupaten Sukabumi dengan ketinggian 500 700 meter di atas permukaan laut (m dpl). Area penanaman manggis
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut, divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, ordo liliales,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mentimun Papasan Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota Cucurbitaceae yang diduga berasal dari Asia dan Afrika. Tanaman mentimun papasan memiliki
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonae
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Tomat 1) Botani dan morfologi tanaman tomat Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonae (berkeping dua). Secara lengkap ahli botani mengklasifikasikan
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili:
I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Menurut Fachrudin (2000) di dalam sistematika tumbuhan, tanaman kedelai diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio:
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Padi Tanaman padi merupakan tanaman tropis, secara morfologi bentuk vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun berbentuk pita dan berbunga
Lebih terperinciBeberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman,
Beberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman, bulky/voluminous/menghabiskan banyak tempat, sangat
Lebih terperinciPELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI
PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI Oleh : Nama : Rudi Novianto NIM : 10.11.3643 STRATA SATU TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 A. Abstrak Jambu
Lebih terperinciDalam suatu tumbuhan yang mengalami perkecambahan terdapat: Planula : ujung batang yang akan menjadi sepasang daun, daun lembaga kotiledon kotiledon
PERKECAMBAHAN 1. Pengertian Perkecambahan merupakan proses metabolism biji hingga dapat menghasilkan pertumbuhan dari komponen kecambah (plumula dan radikal). Definisi perkecambahan adalah jika sudah dapat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah
3 TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah Hillel (1998) menyatakan bahwa tanah yang padat memiliki ruang pori yang rendah sehingga menghambat aerasi, penetrasi akar, dan drainase. Menurut Maryamah (2010) pemadatan
Lebih terperinciLEMBAR KERJA MAHASISWA TOPIK PERTUMBUHAN MAKHLUK HIDUP (TANAMAN)
2016 LEMBAR KERJA MAHASISWA TOPIK PERTUMBUHAN MAKHLUK HIDUP (TANAMAN) Pendidikan IPA FMIPA UNY 9/13/2016 LKM 1 Kelompok : Anggota : 1... 2... 3... 4... 5... A. Tujuan Menjelaskan dan menyelidiki faktor-faktor
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Suprapto (1999) mennyatakan tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Kelas: Dicotyledone, Ordo:
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Botani Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L) Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman umbi-umbian dan tergolong tanaman berumur pendek. Tumbuhnya bersifat menyemak dan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)
TINJAUAN PUSTAKA Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Manggis (Garcinia mangostana L.) termasuk buah eksotik yang digemari oleh konsumen baik di dalam maupun luar negeri, karena rasanya yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. wilayah beriklim sedang, tropis, dan subtropis. Tanaman ini memerlukan iklim
15 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Tanaman Buncis Buncis berasal dari Amerika Tengah, kemudian dibudidayakan di seluruh dunia di wilayah beriklim sedang, tropis, dan subtropis. Tanaman ini memerlukan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar
TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar Menurut Sarwono (2005) ubijalar tergolong tanaman palawija. Tanaman ini membentuk umbi di dalam tanah. Umbi itulah yang menjadi produk utamanya. Ubijalar digolongkan ke
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Tomat Tanaman tomat termasuk tanaman semusim yang berumur sekitar 4 bulan (Pudjiatmoko, 2008). Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani
3 TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman buah-buahan tropika. Pepaya merupakan tanaman asli Amerika Tengah, tetapi kini telah menyebar ke seluruh dunia
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun
11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Kacang Tanah Tanaman kacang tanah memiliki perakaran yang banyak, dalam, dan berbintil. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun majemuk
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk famili leguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Durian 1. Karakteristik tanaman durian Durian (Durio zibethinus Murr.) merupakan salah satu tanaman hasil perkebunan yang telah lama dikenal oleh masyarakat yang pada umumnya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Berdasarkan klasifikasi taksonomi dan morfologi Linneus yang terdapat dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta,
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jeruk Besar (Pamelo)
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jeruk Besar (Pamelo) Tanaman jeruk besar (Citrus grandis (L.) Osbeck) termasuk ke dalam famili Rutaceae. Famili Rutaceae memiliki sekitar 1 300 spesies yang dikelompokkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data
16 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 s/d Januari 2016. Lokasi penelitian berada di Desa Giriharjo, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan, termasuk klasifikasi sebagai berikut; divisio : spermatophyta;
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kedudukan tanaman bawang merah dalam tata nama atau sistematika tumbuhan, termasuk klasifikasi sebagai berikut; divisio : spermatophyta; subdivisio : angiospermae; kelas
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai
3 TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Cabai ditemukan pertama kali oleh Columbus pada saat menjelajahi Dunia Baru. Tanaman cabai hidup pada daerah tropis dan wilayah yang bersuhu hangat. Selang beberapa
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Padi. tunggang yaitu akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar pokok yang
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi Menurut Aak (1990) klasifikasi tanaman padi adalah sebagai berikut Kingdom Divisio Sub Divisio Class Ordo Famili Genus : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam peradaban manusia. Padi sudah dikenal sebagai tanaman pangan sejak jaman prasejarah.
Lebih terperinci