JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA EFEKTIVITAS METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK AUTIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA EFEKTIVITAS METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK AUTIS"

Transkripsi

1 JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA EFEKTIVITAS METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK AUTIS Nama : Panca Dewi Astuti NIM : K pancaplb12@gmail.com No. HP : Pembimbing : 1. Dr. Abdul Salim M.Kes 2. Mohammad Anwar, M.Pd FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA SURAKARTA 2016 commit to user

2 THE EFFECTIVENESS OF TOTAL PHYSICAL RESPONSE METHOD IN IMPROVING LANGUAGE SKILL OF CHILD WITH AUTISM Panca Dewi Astuti, Abdul Salim, Mohammad Anwar Pendidikan Luar Biasa, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia Abstract The objective of this research is to investigate the impact of Total Physical Response method in improving receptive and expressive language skills of 2 nd grade student with autism in SLB Negeri Surakarta on academic year 2015/2016. This research applied quantitative study with experimental method. Experimental approach applied in this research was Single Subject Research. The subject of this research was a student with autism in 2 nd grade class of SLB Negeri Surakarta. The data research was obtained by performing observation and interview. Collected data was analyzed by performing descriptive statistic method which then was displayed in graphic. The components were analyzed by within condition and between condition analysis. The result of data analysis showed that TPR method influenced the receptive and expressive language skills improvement of subject RR. In conclusion, Total Physical Response method is effective in improving receptive and expressive language skills of 2 nd grade child student with autism in SLB Negeri Surakarta on academic year 2015/2016. Keywords: Total Physical Response method, receptive and expressive language, student with autism. commit to user

3 EFEKTIVITAS METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK AUTIS Panca Dewi Astuti, Abdul Salim, Mohammad Anwar Pendidikan Luar Biasa, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penerapan metode Total Physical Response (TPR) terhadap peningkatan kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif siswa autis kelas 2 di SLB Negeri Surakarta tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Pendekatan ekperimen yang digunakan adalah pendekatan Single Subject Research. Subjek penelitian seorang siswa autis kelas 2 di SLB Negeri Surakarta. Data penelitian diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk grafik. Komponen-komponen yang dianalisis yaitu analisis dalam dan antar kondisi. Hasil analisis data menunjukkan adanya pengaruh penerapan metode TPR terhadap peningkatan kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif subjek RR. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode Total Physical Response efektif dalam meningkatkan kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif anak autis kelas 2 di SLB Negeri Surakarta tahun ajaran 2015/2016. Kata kunci : metode Total Physical Response, bahasa reseptif dan ekspresif, anak autis. commit to user

4 PENDAHULUAN menggunakan kemampuan bahasa Autistik adalah gangguan ekspresif secara optimal yang ditunjukkan perkembangan neurobiologis yang dengan adanya kesulitan dalam kompleks dan berlangsung seumur hidup. Gangguan yang dialami meliputi gangguan pada aspek perilaku, interaksi sosial, komunikasi, dan bahasa serta gangguan emosi persepsi sensorik bahkan pada aspek mengekspresikan keinginan dan perasaan khususnya melalui bahasa lisan. Hasil observasi pada seorang siswa autis kelas 2 di SLB Negeri Surakarta menunjukkan adanya kondisi anak autis motorik. Hal tersebut merupakan dengan gangguan berbahasa. kombinasi dari beberapa gangguan Perkembangan bahasa anak sangat perkembangan syaraf otak dan perilaku terlambat karena pada usia 13 tahun anak anak yang muncul pada tiga tahun pertama belum menunjukkan kemampuan usia anak. Manifestasi gangguan pada berbicara. Anak bisa mengeluarkan suara, setiap anak autis ditunjukkan secara akan tetapi suara yang dikeluarkan beragam sehingga mereka memiliki terdengar tidak jelas dan sering tanpa arti. perilaku yang unik dan karakter yang Anak masih mengalami kesulitan dalam berbeda dari anak normal pada umumnya. menirukan kata-kata yang diajarkan. Salah satu bentuk gangguan yang paling sering dialami oleh anak autis adalah masalah dalam perkembangan bahasa. Ada Karena kurang dibiasakan untuk berbicara, anak sulit mengungkapkan keinginannya secara lisan sehingga guru dan orangtua kurang bisa memahami keinginan dan sejumlah perbedaan yang melekat pada kebutuhan anak. Meskipun anak bisa perkembangan bahasa anak autis merespons saat namanya dipanggil, anak dibandingkan dengan perkembangan kurang bisa memahami ucapan orang lain berbahasa secara normatif. dan memberi respons yang tepat karena Gangguan dalam perkembangan adanya kesulitan dalam memahami konsep bahasa yang dialami anak autis mencakup suatu kata. Dalam menjawab pertanyaan dua aspek yaitu bahasa reseptif dan sehari-hari, anak masih perlu diberi ekspresif. Dalam kemampuan reseptif, prompt terlebih dahulu. anak autis memiliki kesulitan dalam Berpijak dari permasalahan anak memahami makna kata-kata orang lain autis dalam berbahasa, diperlukan yang diucapkan kepadanya sehingga ia treatment untuk mengatasi masalah anak kesulitan dalam melakukan tugas-tugas commit to autis user dalam pengembangan bahasa reseptif tertentu. Anak autis tidak dapat dan ekspresif. Anak autis mengalami

5 kesulitan dalam memahami kata-kata yang diucapkan, sehingga akan lebih baik lagi Beberapa penelitian yang telah dilakukan di dalam kelas dengan menggunakan apabila pengajaran bahasa yang diberikan metode Total Physical Response pada anak autis melibatkan aktivitas fisik. menunjukkan bahwa terdapat kemajuan Pemilihan metode Total Physical pada siswa secara statistik dalam Response untuk meningkatkan memahami kata-kata baru. Dengan kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif memahami makna kata-kata, anak bisa anak autis didasarkan pada temuan memberi respon yang tepat terhadap berbagai ahli dan praktisi pengajaran ucapan orang lain. Meskipun beberapa bahasa yang menyatakan bahwatotal penelitian telah menemukan bahwa Physical Response merupakan salah satu metode pengajaran bahasa yang efektif karena melibatkan respon gerak tubuh anak untuk mendapatkan pengetahuan. Total Physical Response adalah metode Total Physical Response efektif dalam pengajaran bahasa asing dan juga dalam peningkatan penguasaan kosakata, metode ini belum pernah diterapkan untuk meningkatkan kemampuan bahasa reseptif metode pengajaran bahasa yang dan ekspresif anak autis. dikembangkan pertama kali pada tahun Tujuan dalam penelitian ini adalah 1970-an oleh Asher,seorang profesor untuk mengetahui pengaruh penerapan psikologi di Universitas San Jose metode Total Physical Response (TPR) California. Metode Total Physical terhadap peningkatan kemampuan bahasa Response dilandaskan pada hasil reseptif dan ekspresif siswa autis kelas 2 di pengamatan terhadap cara yang digunakan bayi untuk memperoleh bahasa ibunya, SLB Negeri Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. yang berlangsung dalam bentuk anak-anak Istilah autisme pertama kali memberi respon fisik oleh terhadap diperkenalkan pada tahun 1943 oleh instruksi orang-tua atau orang lain di seorang psikiater yang bernama Leo sekitar mereka. Berdasarkan analisis Kanner. Dia menangani sekelompok anakanak terhadap berbagai penelitian mengenai dengan ciri-ciri yang sama yaitu penerapan Total Physical Response, mengalami kelainan sosial yang berat, Carruthers (2006) menyimpulkan bahwa hambatan komunikasi dan masalah metode Total Physical Response efektif perilaku. Anak-anak yang ditanganinya digunakan dalam pengajaran bahasa asing menunjukkan sifat menarik diri bagi anak-anak, danbagi orang dewasa commit to (withdrawal), user membisu, dengan aktivitas dengan melakukan beberapa adaptasi. repetitif (berulang-ulang) dan stereotipik

6 (klise) serta senantiasa memalingkan verbal, dan perilaku yang menyebabkan pandangannya dari orang lain sehingga tampak seperti hidup dalam dunia sendiri. anak seolah hidup dalam dunianya sendiri. Banyak hal yang menyebabkan (YPAC, 2013: 6) autisme. Secara umum autisme Autisme mengacu pada gangguan disebabkan karena faktor biologis, faktor atau kelainannya sedangkan anak yang psikososial, faktor keracunan logam mengalami gangguan autisme dinamakan berat, faktor gangguan pencernaan, anak autis. Istilah autisme itu sendiri penglihatan dan pendengaran serta faktor berasal dari kata auto yang berarti autoimun tubuh. Selain itu, faktor sendiri (Handoyo, 2004: 12). Jadi anak penyebab autisme juga bisa berasal dari autis seakan-akan hidup di dunianya dalam diri sendiri saat proses sendiri. Mereka cenderung menarik diri dari lingkungan dan asyik bermain sendiri. perkembangan. Anak autis mempunyai Keasyikan terhadap dunianya sendiri karakteristik yang merupakan perilaku menyebabkan anak autis kurang bisa khas yang sering ditunjukkan jika ia berinteraksi dengan orang lain di dihadapkan dengan suatu objek dan lingkungan. Yuniar (dalam Pamuji, 2007: 2) menyatakan bahwa Autis adalah gangguan kompleks, yang mempengaruhi perilaku dengan akibat kekurangmampuan situasi tertentu. Karakteristik anak autis disebut juga dengan trias autistik yang meliputi tiga gangguan yaitu gangguan pada interaksi dengan lingkungan sekitar berkomunikasi, hubungan sosial dan (orang sekitar, obyek, dan situasi), emosional dengan orang lain, sehingga gangguan dalam komunikasi, dan sulit mempunyai keterampilan dan gangguan dalam berperilaku motorik, pengetahuan yang diperlukan sebagai minat yang terbatas, dan respon sensoris anggota masyarakat. yang kurang memadai (Yuniar dalam Berdasarkan berbagai definisi yang telah dijelaskan, dapat ditarik kesimpulan Pamuji, 2007: 11). Berbagai gangguan yang telah disebutkan bisa jadi tidak bahwa autisme adalah gangguan semuanya ada pada anak autis. Bentuk perkembangan kompleks pada sistem gangguan bisa beraneka ragam, sehingga syaraf pusat yang muncul dan tampak sejak lahir maupun sebelum usia 3 tahun, hambatan yang dimiliki anak autis yang satu belum tentu sama dengan anak autis yang menyebabkan adanya hambatan lainnya. perkembangan pada interaksi sosial, commit to user Bahasa merupakan aspek penting komunikasi baik verbal maupun non dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa,

7 seseorang akan mengalami kesulitan Kemampuan bahasa reseptif adalah dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang di sekitarnya. Bahasa kemampuan anak dalam mendengar dan memahami bahasa. adalah alat penghubung, alat komunikasi Kemampuan berbahasa reseptif anggota masyarakat untuk berpikir, banyak mendukung pemerolehan bahasa merasa, dan untuk mengembangkan ide dari pemikiran, perasaan, dan keinginan, ekspresif di dalam pemerolehan informasi atau pembelajaran suatu bahasa. Dalam baru terwujud bila dinyatakan. Dan alat peristiwa komunikasi sering kali untuk menyatakan itu adalah bahasa kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif (Badudu dalam Pamuji, 2007: 109). digunakan secara bersama-sama guna Bahasa juga didefinisikan sebagai mencapai tujuan komunikasi. komunikasi atau ekspresi pikir dan Fungsi Ekspresif adalah perasaan, yang berwujud vokal, dan kemampuan anak mengutarakan merupakan kombinasi dari beberapa bunyi pikirannya, dimulai dari komunikasi atau simbol-simbol tertulis yang preverbal (sebelum anak dapat berbicara), mengandung arti (Webster dalam komunikasi dengan ekspresi wajah atau Sardjono, 2005: 5). mimik, gerakan tubuh, dan akhirnya Perkembangan bahasa memerlukan dengan menggunakan kata-kata atau fungsi reseptif dan ekspresif. Fungsi komunikasi verbal (Hariyono,2010: reseptif adalah kemampuan anak untuk 1). Bahasa ekpresif adalah aspek penting mengenal dan bereaksi terhadap seseorang, dalam kegiatan berkomunikasi verbal. terhadap kejadian di lingkungan Bahasa ekspresif adalah penggunaan katakata sekitarnya, mengerti maksud mimik dan nada suara dan akhirnya mengerti katakata dan bahasa secara verbal untuk mengkomunikasikan konsep atau pikiran. (Hariyono,2010:1). Tilton (dalam Yuwono (2012: 66), mengungkapkan Yuwono, 2012: 63) mengemukakan Bahasa ekspresif diartikan sebagai bahasa reseptif adalah Kemampuan kemampuan anak dalam menggunakan pikiran manusia untuk mendengarkan bahasa baik secara verbal, tulisan, symbol, bahasa bicara dari orang lain dan isyarat ataupun gesture. Kemampuan menguraikan hal tersebut dalam gambaran mental yang bermakna atau pola pikiran, dimana dipahami dan digunakan oleh bahasa ekspresif atau mengungkapkan bahasa bagi anak artinya bukan hanya mengeluarkan suara atau bunyi tetapi penerima. Sedangkan Maurice (dalam commit to bagaimana user anak menyatakan keinginan, Yuwono, 2012: 63) mendefinisikan kebutuhan, pikiran dan perasaan kepada

8 orang lain. Bahasa erat kaitannya dengan yaitu menirukan secara persis ucapan orang lain. Selain itu, mereka juga tidak perkembangan berpikir individu. menunjukkan minat untuk mengadakan Perkembangan pikiran individu tampak komunikasi dan sangat kesulitan dalam perkembangan bahasa yaitu menggunakan kata ganti. kemampuan membentuk pengertian, Penelitian tentang pemerolehan menyusun pendapat, dan menarik bahasa anak autis yang dilakukan oleh kesimpulan (Pamuji, 2007: 110). Ezmar dan Ramzi (2014) menemukan Perkembangan bahasa anak banyak terjadi pada usia 0-5 tahun. Perkembangan bahasa akan selalu mengalami peningkatan seiring adanya kesulitan komunikasi yang dialami anak autis dalam kemampuan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif. Anak autis dengan meningkatnya usia anak. mengalami hambatan dalam memahami Perkembangan bahasa anak sebaiknya selalu diperhatikan dan diberi stimulasi bahasa yang digunakan oleh orang lain maupun dirinya sendiri dalam praktek supaya bisa lebih optimal. komunikasi sehari-hari sehingga ia Keterlambatan komunikasi dan kesulitan untuk melakukan tugas bahasa merupakan ciri yang menonjol tertentu. Dalam kemampuan bahasa dan selalu dimiliki oleh anak autis. Perkembangan komunikasi dan bahasa anak autis sangat berbeda dengan anak pada umumnya (Yuwono,2012: 61). Kesulitan komunikasi yang dialami anak autis dikarenakan mereka mengalami gangguan berbahasa (baik verbal maupun non verbal). Sebagian besar dari mereka ekspresif, aspek berbicara terjadi sangat lambat dan membutuhkan waktu yang lama untuk dapat menggunakan kalimat dengan baik dan benar. Terkadang, anak autis yang sudah bisa berbicara tidak menggunakan kemampuan berbicara untuk berkomunikasi sebagaimana mestinya. Hal tersebut sejalan dengan yang dinyatakan dapat berbicara, namun tidak oleh Sunardi & Sunaryo (2007: ) menggunakan kemampuannya tersebut bahwa anak autis cenderung mengalami untuk berkomunikasi, mereka lebih kesulitan bahasa secara reseptif maupun sering mengucapkan kata-kata tidak jelas (mengigau), tidak mampu menjawab ekspresif. Mereka mengalami kesulitan dalam memahami perintah yang lebih pertanyaan sederhana, sulit kompleks dan mengekspresikan ide dan mengungkapkan keinginannya secara perasaannya, serta memahami reaksi orang lisan, sulit mengikuti instruksi yang commit to lain user terhadap tindakannya. diberikan dan sering melakukan echolalia Bahasa dan belajar berkaitan erat

9 satu sama lain, sehingga dianggap Meskipun selama percakapan si anak tidak sebagai sesuatu yang tidak dapat merespons secara verbal, dia sebenarnya dipisahkan. Seorang anak tidak mungkin sedang berupaya menguasai elemenelemen aktif dalam proses pembelajaran tanpa bahasa yang didengarnya. Setelah menguasai bahasa. Siswa harus mampu menerima dan menyampaikan informasi, oleh karena hal tersebut latihan bahasa penguasaannya memadai, si anak akan memberi respons verbal secara spontan. Berdasarkan gambaran ini, (Richards and harus mendahului tipe-tipe pengajaran Rogers, 1986: 87) mendefinisikan TPR yang lainnya. Melatih anak autis untuk dapat berbahasa dan berkomunikasi dua arah tentu bukanlah suatu perkara mudah. Dibutuhkan kegiatan pembelajaran yang sebagai a language teaching method built around coordination of speech and action; it attempts to teach language through physical (motor) activity. Sedangkan efektif, menarik dan menyenangkan menurut Larsen-Freeman (2008:107) TPR sehingga anak merasa nyaman dan disebut juga dengan The comprehension kemampuan bahasanya dapat tergali secara optimal. Total Physical Response adalah approach atau pendekatan pemahaman yaitu suatu metode pendekatan bahasa dengan instruksi atau perintah. metode pengajaran bahasa yang Tujuan umum dari metode Total dikembangkan pertama kalinya pada tahun Physical Response adalah untuk 1970-an oleh Asher, seorang profesor mengajarkan kecakapan lisan pada tingkat psikologi di Universitas San Jose permulaan. Pemahaman adalah sebuah alat California. TPR berlandaskan pada hasil untuk mencapai tujuan yaitu untuk pengamatan terhadap cara yang digunakan bayi untuk memperoleh bahasa ibunya, mengajarkan dasar keterampilan berbicara. Sebuah pembelajaran dengan metode Total yang pada umumnya berlangsung dalam Physical Rsponse bertujuan untuk bentuk percakapan yang didalamnya anakanak menghasilkan peserta didik yang mampu memberi respons fisik oleh terhadap komunikasi tanpa hambatan sehingga instruksi orangtua atau orang lain di dapat dimengerti oleh penutur asli. Tujuan sekitar mereka. Sebagai contoh, ketika instruksional khusus tidak dijelaskan, seorang ayah berkata: "Lihat ayah" atau karena akan bergantung pada kebutuhan "angkat tangan" si anak akan khusus dari peserta didik. Apapun tujuan melakukannya. Percakapan seperti ini yang ditetapkan, bagaimanapun, harus berlangsung selama beberapa bulan commit to dicapai user melalui penggunaan latihan sebelum si anak memberi respons verbal.

10 berbasis tindakan dalam bentuk imperative (Richards & Rogers, 1986: 91). Total Physical Response dirancang untuk membantu siswa memperoleh ungkapan-ungkapan baru melalui aktivitas mendengar dan melakonkan kata-kata tersebut. Tugas utama mereka adalah melakonkan perintah-perintah yang diucapkan guru secara berulang-ulang hingga lancar (Richards and Rogers, 1986: 93). Pemberian perintah, model, dukungan, dan hubungan yang akrab yang berkelanjutan dari guru secara psikologis akan membuat siswa belajar tanpa tekanan. Dapat disimpulkan bahwa metode Total Physical Response adalah metode disampaikan oleh orang lain dan mempelajari segala hal yang ada di lingkungan yang akhirnya mampu menerapkan di kehidupan sehari-hari saat berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang di sekitar. Edgar dale (dalam Ningsih,2013: 5) mengemukakan bahwa, Dalam belajar hal yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung, karena tidak hanya sekedar mengamati tetapi terlibat langsung dalam perbuatan dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. Prinsip pengulangan juga masih diperlukan dalam kegiatan pembelajaran, Implikasi adanya prinsip pengulangan bagi siswa adalah kesadaran siswa untuk mengerjakan latihan yang berulang-ulang untuk satu macam permasalahan. pembelajaran bahasa yang diadopsi dari Pembelajaran dengan metode TPR cara bayi belajar bahasa yaitu dengan mengajarkan kosakata melalui gerakan mendengarkan kalimat perintah kemudian langsung atau pengalaman langsung dan memberi respons fisik. TPR memiliki diberikan berulang-ulang. Materi yang prinsip belajar dengan melibatkan aktivitas diberikan dapat berupa contoh atau fisik untuk mendapatkan pengetahuan demonstrasi gerakan yang selanjutnya di sehingga dapat membantu siswa dalam jabarkan sebagai bentuk perintah yang upaya mengembangkan kemampuan diberikan secara berulang-ulang dan berbahasa terutama dalam memahami selanjutnya direspons dengan gerakan fisik kosakata. oleh anak. Perintah atau materi yang Metode TPR menekankan pada diberikan secara berulang-ulang akan pembelajaran bahasa melalui aktivitas fisik menjadi kebiasaan sampai siswa mengerti dalam upaya mengembangkan kemampuan dan merespons dengan gerakan fisik berbahasa tingkat awal terutama mereka. Penerapan metode TPR meningkatkan penguasaan kosakata. Anak diharapkan dapat menciptakan suasana autis perlu menguasai kosa kata karena belajar yang nyaman sehingga anak dapat dengan memahami kosa kata anak dapat commit to user menikmati pembelajaran dan dapat belajar memahami makna kata-kata yang

11 untuk berkomunikasi dengan baik. Hal ini Subjek penelitian adalah seorang dikarenakan pada dasarnya metode TPR siswa dengan kriteria yaitu subjek dikembangkan untuk mengurangi tekanan bagi anak di dalam kelas, dan membuat merupakan siswa autis kelas 2 autis SLB Negeri Surakarta berinisial RR yang suasana kelas menyenangkan. (Larsen- kemampuan bahasa reseptif dan Freeman, 2008: 107) Metode Total Physical Response memiliki banyak kelebihan diantaranya ekspresifnya masih kurang berkembang. RR berusia 13 tahun dan berjenis kelamin laki-laki. dapat meningkatkan kemampuan Instrumen yang digunakan untuk berbahasa anak, meyenangkan karena mengumpulkan data penelitian tentang mengandung unsur permainan, dan efektifitas metode Total Physical Response melibatkan aktivitas fisik sehingga anak akan aktif bergerak untuk mendapatkan untuk meningkatkan bahasa reseptif dan ekspresif anak autis adalah observasi dan pengalaman langsung dalam belajar wawancara. Teknik observasi terstruktur bahasa. Total Physical Response telah digunakan untuk mendapatkan data terbukti efektif dalam meningkatkan tentang kemampuan bahasa reseptif dan kemampuan berbahasa anak termasuk ekspresif anak autis melalui pedoman perbendaharaan kata, kemampuan observasi yang sudah disiapkan. berekspresi, dan kelancaran Pelaksanaan observasi dilakukan dalam berkomunikasi. kegiatan baseline 1, intervensi saat pembelajaran dengan metode Total METODE PENELITIAN Desain Penelitian Physical Response, dan baseline 2. Teknik wawancara yang digunakan adalah teknik Penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur karena informasi pendekatan kuantitatif dengan desain yang akan diperoleh sudah diketahui eksperimen subjek tunggal yang dikenal dengan pasti. Wawancara dilakukan dengan istilah Single Subject Research kepada guru kelas dengan tujuan (SSR). Pelaksanaan penelitian mendapatkan data yang lebih jelas menggunakan desain A-B-A sebagai alat mengenai kemampuan bahasa reseptif dan ukur untuk melihat seberapa besar ekspresif anak serta pembelajaran yang pengaruh intervensi terhadap individu dilakukan selama di SLB Negeri dengan membandingkan kondisi baseline Surakarta. Instrumen wawancara berupa sebelum dan sesudah diberikannya commit to pertanyaan-pertanyaan user tertulis. perlakuan (intervensi). Data yang diperoleh kemudian

12 dianalisis dalam statistik deskriptif intervensi (B) dengan metode TPR untuk (kuantitatif) dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa reseptif memperoleh gambaran generalisisi yang dan ekspresif. Kemampuan bahasa reseptif bisa digambarkan untuk memperjelas dan ekspresif subjek RR pada sesi 1 tentang hasil intervensi dalam jangka waktu tertentu. Analisis data dilakukan melalui analisis dalam kondisi dan antar sampai sesi 4 mendapatkan skor yang relatif rendah, yaitu berkisar dari 30,00 sampai 33,33. Dari data baseline 1 (A-1) kondisi. Analisis dalam kondisi adalah tersebut, dapat diketahui adanya analisis perubahan data dalam suatu kecenderungan kestabilan kemampuan kondisi, misalnya kondisi baseline atau bahasa reseptif dan ekspresif subjek RR kondisi intervensi. Sedangkan untuk sebelum dilakukan intervensi (B). memulai menganalisis perubahan antar Fase intervensi (B) dilakukan kondisi, data yang stabil harus mendahului dalam 8 sesi. Nilai terendah yang kondisi yang akan dianalisis. Data yang tidak stabil (bervariasi) akan menyebabkan diperoleh subjek RR adalah 51,67 dan nilai tertinggi yang diperoleh subjek adalah kesulitan untuk menginterprestasi 63,33. Pada fase intervensi subjek RR pengaruh intervensi terhadap variabel mengalami peningkatan kemampuan terikat. Disamping aspek stabilitas, ada tidaknya pengaruh intervensi terhadap variabel terikat juga tergantung pada aspek bahasa reseptif dan ekspresif. Hal tersebut ditunjukkan dengan skor yang diperoleh subjek pada sesi 5 yaitu 51,67 kemudian perubahan level, dan besar kecilnya naik perlahan hingga pada sesi 8 diperoleh overlap yang terjadi antar kondisi yang dianalisis. nilai akhir 58,33 dan kemudian pada sesi 12 diperoleh nilai akhir 63,33. Baseline 2 (A-2) adalah kondisi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan selama 16 hari subjek kondisi subjek RR setelah diberikan intervensi (B) dengan metode TPR dalam meningkatkan kemampuan bahasa reseptif yang mencangkup baseline 1 (A-1) dan ekspresif. Kemampuan bahasa reseptif sebanyak 4 sesi selama 4 hari, Intervensi (B) sebanyak 8 sesi selama 8 hari dan baseline 2 (A-2) sebanyak 4 sesi selama 4 hari. dan ekspresif subjek subjek RR pada sesi 13 sampai dengan sesi 16 mendapatkan skor berkisar dari 66,33 sampai 70. Dari data baseline 2 (A-1) tersebut, dapat Baseline 1 (A-1) adalah kondisi commit to diketahui user adanya kecenderungan awal subjek RR sebelum diberikan kestabilan kemampuan bahasa reseptif dan

13 ekspresif pada subjek RR setelah dilakukan intervensi (B). Kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif subjek RR secara keseluruhan dapat disajikan ke dalam bentuk grafik. Berikut disajikan grafik kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif subjek RR yang meliputi fase baseline 1 (A-1), fase intervensi (B), dan fase baseline 2 (A-2). kecenderungan fase intervensi (B) sebesar 88% yang berarti stabil, dan kecenderungan stabilitas fase baseline 2 (A-2) sebesar 100 % yang berarti stabil. Kecenderungan jejak data pada fase baseline 1 (A-1) adalah cenderung naik. Pada fase intervensi (B) kecenderungan jejak datanya mengalami kenaikan dan cenderung tetap di akhir sesi. Pada fase baseline 2 (A-2) kecendererungan datanya cenderung tetap. Level stabilitas dan rentang pada fase baseline 1 (A-1) data yang diperoleh stabil dengan rentang skor 30,00 33,33. Pada fase intervensi (B) data yang diperoleh stabil dengan rentang skor 51,67 63,33. Pada fase baseline 2 (A-2) data yang diperoleh stabil dengan Gambar 1.1. Grafik Perkembangan rentang skor 63,33 70,00. Ketiga fase Kemampuan Bahasa Reseptif dan Ekspresif Subjek RR tersebut menunjukkan kestabilan data. Hasil analisis dalam kondisi pada Pada fase baseline 1 (A-1) level setiap komponennya dapat dijabarkan perubahannya adalah 0 sehingga tidak ada sebagai berikut: panjang kondisi penelitian perubahan, fase intervensi (B) level ini adalah 16 yang terdiri dari 4 pada perubahannya adalah membaik sebesar kondisi baseline 1, 8 pada kondisi +11,66 dan untuk fase baseline 2 (A-2) intervensi, dan 4 pada kondisi baseline 2. level perubahan yang diperoleh adalah Estimasi kecenderungan arah pada fase membaik sebesar +1,67 Level perubahan baseline 1 menunjukkan kecenderungan terkecil ketika baseline 1 (A-1) dan level peningkatan, pada fase intervensi perubahan terbesar terjadi pada fase menunjukkan kecenderungan peningkatan intervensi (B). dan pada fase baseline 2 menunjukkan Hasil analisis antar kondisi pada kecenderungan kestabilan data. Pada fase setiap komponennya dapat dijabarkan sebagai berikut: Variabel yang diubah baseline 1 (A-1) terdapat kecenderungan commit to pada user kondisi baseline 1 (A-1) ke intervensi stabilitas sebesar 100% yang berarti stabil, (B) adalah 1 dan intervensi (B) ke baseline

14 2 (A-2) adalah 1 yaitu kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif pada anak autis kelas 2. Perubahan kecenderungan arah dari fase baseline 1 (A-1) ke intervensi (B) adalah naik ke naik. Pada perubahan kecenderungan arah fase intervensi (B) ke baseline 2 (A-2) adalah naik ke tetap. Perubahan kecenderungan stabilitas di semua fase adalah stabil ke stabil. perubahan level dari fase intervensi (B) ke baseline 1 (A-1) adalah meningkat (+18,34). Selanjutnya pada fase baseline 2 (A-2) ke intervensi juga meningkat (+5). data overlap pada B/A-1 adalah sebesar 0%. Data overlap pada A-2/B adalah sebesar 0%. Untuk mengetahui perkembangan kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif subjek RR dapat dilihat melalui grafik. Data pada grafik berasal dari mean level yang diperoleh subjek RR pada setiap fase baseline 1, intervensi, dan baseline 2. Adapun grafik perkembangan penguasaan kosakata adalah sebagai berikut: Gambar 1.2. Grafik Mean Level Kemampuan Bahasa Reseptif dan Ekspresif Berdasarkan grafik tersebut, dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan mean level pada setiap fase. Mean level pada baseline 1 (A-1) adalah 32,49, pada fase intervensi (B) mean level meningkat menjadi 59,16 dan pada fase baseline 2 (A-2) mean levelnya meningkat lagi menjadi 69,58. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Total Physical Response efektif dalam meningkatkan kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif anak autis kelas 2 di SLB Negeri Surakarta tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian yang dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan metode Total Physical Response dalam meningkatkan kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif anak autis kelas 2 di SLB Negeri Surakarta tahun pelajaran 2015/2016. Hasil penelitian terhadap subjek RR menunjukkan bahwa metode TPR efektif dalam meningkatkan kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif anak autis kelas 2 di SLB Negeri Surakarta tahun pelajaran 2015/2016. Hal tersebut terbukti dengan nilai observasi yang diperoleh subjek mengalami peningkatan. Adanya peningkatan kemampuan bahasa reseptif commit to dan user ekspresif anak autis dalam penelitian yang dilakukan dikarenakan metode TPR

15 dalam pembelajaran menekankan pada keaktifan siswa dalam kegiatan langsung yang berhubungan dengan kegiatan fisik dan gerakan. Metode TPR dalam pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran, Implikasi adanya prinsip pengulangan bagi siswa adalah kesadaran siswa untuk mengerjakan latihan yang berulang-ulang untuk satu macam permasalahan. Dengan adanya aktivitas fisik, anak menekankan pada keaktifan siswa dalam autis dituntut supaya aktif bergerak untuk kegiatan langsung yang berhubungan mendapatkan pengalaman langsung dalam dengan kegiatan fisik dan gerakan. Hal belajar bahasa. Interaksi yang terjadi saat tersebut sesuai dengan pernyataan pemberian perintah dalam metode TPR Richards and Rogers (1986: 87) yang juga merangsang anak untuk memberi mendefinisikan TPR sebagai a language respons terhadap apa yang diperintahkan. teaching method built around Hal tersebut sejalan dengan pendapat coordination of speech and action; it Larsen-Freeman (2008:107) bahwa TPR attempts to teach language through disebut juga dengan The comprehension physical (motor) activity. Metode TPR approach atau pendekatan pemahaman pada penelitian ini menggunakan latihan yaitu suatu metode pendekatan bahasa pengulangan dengan menggunakan dengan instruksi atau perintah. Setelah perintah (Imperative Drill) dalam proses memahami konsep dan dibiasakan untuk pembelajaran. Penerapan metode TPR merespons maka anak autis mampu untuk dapat mengajarkan anak autis dalam mengenali lingkungan sekitarnya, belajar memahami kata dengan baik memahami ucapan orang lain, karena dilakukan secara berulang-ulang menunjukkan keinginan dan perasaannya, pada proses pembelajarannya, serta serta mulai untuk menunjukkan membantu anak dalam memahami makna kemampuan berbicara. Hal tersebut kata dengan mudah. Pembelajaran dengan dibuktikan dengan adanya peningkatan aktivitas fisik dan pengulangan tersebut kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif didukung oleh pendapat Dale (dalam subjek RR setelah diberi intervensi dengan Ningsih,2013: 5) yang mengemukakan metode TPR. Pada awal fase intervensi, bahwa, subjek RR mengalami peningkatan dalam Dalam belajar hal yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman mengenali lingkungan dan memahami langsung, karena tidak hanya sekedar ucapan orang lain. Setelah diberi mengamati tetapi terlibat langsung dalam perbuatan dan bertanggung commit to intervensi user berkali-kali, kemampuan bahasa jawab terhadap hasilnya. Prinsip ekspresif subjek juga ikut meningkat. pengulangan juga masih diperlukan

16 Hasil penelitian Nehrulita (2015) menemukan bahwa metode Total Physical kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif anak autis kelas 2 di SLB Negeri Response terbukti efektif dalam Surakarta. Dengan demikian, dapat pengajaran kosakata terhadap anak disimpulkan bahwa TPR dapat digunakan tunarungu. Hal ini karena anak lebih mudah dalam belajar memahami kosakata karena melibatkan aktivitas motorik yang untuk meningkatkan kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif dengan aktivitas yang lebih beragam pada siswa dengan membuat siswa menjadi lebih aktif dalam keterbatasan lainnya. Penjabaran pembelajaran yang menyenangkan dan tanpa tekanan. Hasil penelitian tersebut kekurangan dalam penelitian yang telah dilakukan dapat dijadikan masukan bagi mendukung hasil penelitian yang peneliti lain yang akan menggunakan Total dilakukan oleh peneliti yang menemukan Physical Response sebagai intervensi bahwa selain dapat meningkatkan dalam penelitian. kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif, metode TPR juga mengandung unsur SIMPULAN DAN SARAN gerakan permainan sehingga dapat Berdasarkan pembahasan hasil menciptakan suasana hati yang positif pada anak autis. Meskipun memiliki variabel terikat dan subjek yang berbeda, penelitian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Total Physical Response efektif dalam kedua hasil penelitian tersebut meningkatkan kemampuan bahasa reseptif membuktikan pernyataan Larsen-Freeman, dan ekspresif anak autis kelas 2 di SLB 2008: 107 bahwa metode TPR Negeri Surakarta tahun pelajaran dikembangkan untuk mengurangi tekanan bagi anak di dalam kelas dan membuat suasana kelas lebih menyenangkan. Selain 2015/2016. Berdasarkan kesimpulan di atas, dengan ini peneliti memberikan saran menyenangkan, aktivitas fisik yang sebagai berikut : dilakukan dalam penerapan metode TPR Kepala sekolah sebaiknya juga bisa dijadikan terapi bagi anak autis, mensosialisasikan tentang efektivitas terutama untuk meningkatkan respons, metode TPR dalam meningkatkan kepatuhan, dan keterampilan motorik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan diperkuat dengan hasil kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif anak autis di sekolah kepada guru dan terapis dengan mengundang narasumber penelitian relevan, diperoleh hasil bahwa commit to yang user menguasai metode TPR. Kepala TPR efektif untuk meningkatkan sekolah juga diharapkan dapat mendukung

17 dan menyediakan fasilitas pembelajaran yang diperlukan dalam penerapan metode TPR. Guru hendaknya menerapkan metode TPR dalam pembelajaran di kelas sehingga kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif siswa autis dapat meningkat. Terapis hendaknya menggunakan metode TPR sebagai bentuk terapi dalam meningkatkan kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif anak autis. DAFTAR PUSTAKA Carruthers, S. W The Total Physical Response Method and Its Compatibility with Adult ESL Learners. Diperoleh 20 Oktober 2015 dari: EBSCO ERIC database. (ED428927). Ezmar & Ramli. (2014). Bahasa Anak Autis di SLB Cinta Mandiri Lhoksumawe. Diperoleh 16 Maret 2016 dari http: //metamorfosa.stkipgetsempena.ac. id/home/ article/view/18/14. Hariyono, Y. B. (2010). Perkembangan Bahasa pada Bayi. Diperoleh 24 Maret 2016, dari d/2011/04/perkembangan-bahasapada-bayi.html. TKLB-B Dharma Wanita Sidoarjo. Diperoleh pada tanggal 17 Desember 2015 dari /15/article.pdf Ningsih,N.I. (2013). Pengaruh Metode TPR (Total Physical Response) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris pada Materi Pokok Activity Siswa kelas III MI Badrussalam Surabaya. Diperoleh pada tanggal 27 Maret 2016 dari ejournal.unsea.ac.id/article/313/12/ article.doc Pamuji. (2007). Model Terapi Terpadu Bagi Anak Autisme. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Richard, J and Rogers, T. (1986). Approach and Methods in Language Teaching. Cambridge: Cambridge University Press. Sardjono. (2005). Terapi Wicara. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Sunardi & Sunaryo. (2007). Intervensi Dini Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas. YPAC. (2013). Buku Penanganan dan Pendidikan Autis di YPAC. Diperoleh 17 Januari 2016 dari http//:ypac-nasional.org/bukupenanganan-dan-pendidikan-autisdi-ypac/. Yuwono, J. (2012). Memahami Anak Autistik (Kajian Teoritik dan Empirik). Bandung: Alfabeta Larsen-Freeman, D. (2008). Technique and Principles in Language Teaching. Oxford: Oxford University Press. Nehrulita, H. (2015). Pengaruh Metode Totall Physical Response (TPR) commit to user terhadap pemahaman kosakata anak tunarungu kelas persiapan di

18 commit to user

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara. Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, seperti yang tercantum dalam Undang Undang

Lebih terperinci

: PANCA DEWI ASTUTI K

: PANCA DEWI ASTUTI K EFEKTIVITAS METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA RESEPTIF DAN EKSPRESIF ANAK AUTIS KELAS II DI SLB NEGERI SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : PANCA DEWI ASTUTI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: APRIANA SRI HARTANTI K

SKRIPSI. Oleh: APRIANA SRI HARTANTI K PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TIMBANGAN BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III C SLB NEGERI KARANGANYAR TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

APRIANA SRI HARTANTI K

APRIANA SRI HARTANTI K PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TIMBANGAN BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III C SLB NEGERI KARANGANYAR TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Inggris yang dianggap sebagai bahasa dunia, dimana bahasa ini dipakai hampir di seluruh negara sebagai bahasa penghubung antara wilayah satu dengan wilayah lainnya.

Lebih terperinci

THE EFFECT OF ROLE PLAYING METHOD TOWARD THE ABILITY OF FICTION READING COMPREHENSION OF HEARING IMPAIRMENT STUDENT

THE EFFECT OF ROLE PLAYING METHOD TOWARD THE ABILITY OF FICTION READING COMPREHENSION OF HEARING IMPAIRMENT STUDENT THE EFFECT OF ROLE PLAYING METHOD TOWARD THE ABILITY OF FICTION READING COMPREHENSION OF HEARING IMPAIRMENT STUDENT (Pengaruh Metode Role Playing Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Bacaan Fiksi Siswa

Lebih terperinci

Khusnul Khotimah* 1 Wiwik Dwi Hastuti* 2

Khusnul Khotimah* 1 Wiwik Dwi Hastuti* 2 THE EFFECT OF TOTAL COMMUNICATION APPROACH TOWARDS THE TEXT RETELLING ABILITY OF HEARING IMPAIRMENT STUDENTS (Pengaruh Pendekatan Komunikasi Total Terhadap Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Bacaan Siswa

Lebih terperinci

X₁ X₂ X₃ X₄ X₅... O₁ O₂ O₃ O₄ O₅ O₁ O₂ O₃ O₄ O₅... O₁ O₂ O₃ O₄ O₅ Baselin1 (A1) Intervensi (B) Baseline (A2)

X₁ X₂ X₃ X₄ X₅... O₁ O₂ O₃ O₄ O₅ O₁ O₂ O₃ O₄ O₅... O₁ O₂ O₃ O₄ O₅ Baselin1 (A1) Intervensi (B) Baseline (A2) BAB III METODE PENELITIAN Sesuai dengan rumusan masalah maka penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan kasus tunggal atau Single Subject Research (SSR). Metode penelitian eksperimen yang dilakukan

Lebih terperinci

ROLE PLAY METHOD MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK AUTIS

ROLE PLAY METHOD MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK AUTIS 1 ROLE PLAY METHOD MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK AUTIS Aldina Surya Murni (100100230) dan Drs. Zaini Sudarto, M.Kes (PLB-FIP UNESA, e-mail: suryamurnialdina@yahoo.co.id ) Abstract: The purpose

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE FLOOR TIME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK AUTIS KELAS IV SD ALFIRDAUS SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH PENGGUNAAN METODE FLOOR TIME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK AUTIS KELAS IV SD ALFIRDAUS SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH PENGGUNAAN METODE FLOOR TIME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK AUTIS KELAS IV SD ALFIRDAUS SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : FAUZI NAHWAH MUJAHID K5112029 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS TEKNIK SHAPING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL NAMA-NAMA BINATANG BAGI ANAK AUTIS X KELAS DII/C DI SLB PERWARI PADANG

EFEKTIFITAS TEKNIK SHAPING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL NAMA-NAMA BINATANG BAGI ANAK AUTIS X KELAS DII/C DI SLB PERWARI PADANG Volume 2 Nomor 3 September 2013 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 560-571 EFEKTIFITAS TEKNIK SHAPING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sistriadini Alamsyah Sidik, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sistriadini Alamsyah Sidik, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu fungsi manusia selain sebagai makhluk individu adalah sebagai makhluk sosial. Dengan fungsi tersebut, antara satu individu dengan individu lain

Lebih terperinci

JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA

JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA digilib.uns.ac.id 1 JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BAGI ANAK DOWN SYNDROME KELAS II DI SD ALFIRDAUS SURAKARTA TAHUN

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN MULTISENSORI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAKNA KATA PADA ANAK AUTISTIK ABSTRAK

PENERAPAN PENDEKATAN MULTISENSORI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAKNA KATA PADA ANAK AUTISTIK ABSTRAK PENERAPAN PENDEKATAN MULTISENSORI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAKNA KATA PADA ANAK AUTISTIK Maman Abdurahman SR dan Dede Supriyanto Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan 13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterkaitan antara pendengaran dengan kemampuan berbahasa sangat erat, karena kemampuan berbahasa diperoleh melalui proses mendengar, dengan mendengar seseorang dapat

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PEMBAGIAN BAGI SISWA AUTISTIK KELAS IV SD DI SLB TEGAR HARAPAN YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada

Lebih terperinci

JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA

JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PLASTISIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BANGUN DATAR SEDERHANA PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III SDLB NEGERI KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

AKTIVITAS BERBICARA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN GAMBAR SERI PADA ANAK AUTIS. Linda Martavia Lestari Drs. H. Pamuji, M.

AKTIVITAS BERBICARA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN GAMBAR SERI PADA ANAK AUTIS. Linda Martavia Lestari Drs. H. Pamuji, M. AKTIVITAS BERBICARA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN GAMBAR SERI PADA ANAK AUTIS Linda Martavia Lestari 01044242 Drs. H. Pamuji, M.Kes (Pendidikan Luar Biasa, FIP, UNESA, e-mail : lindamartavia@yahoo.com

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 4 Nomor 3 September 2015 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman :445-452 EFEKTIFITAS PECS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK TUNARUNGU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Resty Rachmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Resty Rachmawati, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk yang di dalam kehidupannya perlu berinteraksi dengan manusia lainnya. Untuk dapat berinteraksi dengan orang lain manusia membutuhkan

Lebih terperinci

: TANTI HINDARYATI NIM K

: TANTI HINDARYATI NIM K EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TASK ANALYSIS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGURUS DIRI PADA PROGRAM KHUSUS BINA DIRI BAGI SISWA TUNAGRAHITA SEDANG KELAS IV SEMESTER II DI SLB N SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/

Lebih terperinci

Oleh: Herlin Indria Hastuti, Jurusan Pendidikan Luar Biasa,

Oleh: Herlin Indria Hastuti, Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Keefektifan Multimedia Berbasis... (Herlin Indria Hastuti) 44 KEEFEKTIFAN MULTIMEDIA BERBASIS FLASH UNTUK MENGENALKAN KONSEP ANGGOTA TUBUH BAGI ANAK TUNAGRAHITA SEDANG KELAS I DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Manusia mengembangkan dirinya dengan mengadakan interaksi dengan orang lain melalui bahasa. Melalui bahasa diperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL HURUF VOKAL PADA ANAK TUNA GRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III SLB N SLEMAN ARTIKEL JURNAL

PENGARUH MEDIA PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL HURUF VOKAL PADA ANAK TUNA GRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III SLB N SLEMAN ARTIKEL JURNAL PENGARUH MEDIA PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL HURUF VOKAL PADA ANAK TUNA GRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III SLB N SLEMAN ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE TOTALLY PHYSICAL RESPONSE (TPR) BAGI ANAK AUTISME (SINGLE SUBJECT RESEARCH DI KELAS IV SLB YPPA PADANG) Oleh : Nabila Ulmi

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 5 Nomor 1 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Maret 2016 http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUAT BUNGA DARI STOCKING MELALUI PEMBELAJARAN INDIVIDUAL BAGI

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 3 Nomor 3 September 2014 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 467-477 EFEKTIFITAS METODE LATIHAN MELALUI TEKNIK MENEMPEL UNTUK MENINGKATKAN

Lebih terperinci

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS PENGARUH BERMAIN LOTTO TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR ANAK AUTIS DI SDLB BHAKTI WIYATA SURABAYA

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS PENGARUH BERMAIN LOTTO TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR ANAK AUTIS DI SDLB BHAKTI WIYATA SURABAYA JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS PENGARUH BERMAIN LOTTO TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR ANAK AUTIS DI SDLB BHAKTI WIYATA SURABAYA Diajukan kepada Universitas Negeri Surabaya untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 4 Nomor 3 September 2015 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman :360-368 EFEKTIVITAS PROGRAM GAME FLASH PENJUMLAHAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 3 Nomor 3 September 2014 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 429-437 EFEKTIFITAS BERMAIN PLAY DOUGH UNTUK MENINGKATKAN MOTORIK HALUS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang akan dilaksanakan haruslah berdasarkan kajian-kajian dan metode penelitian yang telah didesain sebelum penelitian dilaksanakan. Penelitian didasari oleh masalah

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN UNTUK

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN UNTUK EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE GLENN DOMAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN LAMBANG BILANGAN ANAK DOWN SYNDROME KELAS V C1 SLB NEGERI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: EKA CAHYA NIRMALA NIM K5112024

Lebih terperinci

K SKRIPSI. Oleh: DIENES INTEGRAL WATI

K SKRIPSI. Oleh: DIENES INTEGRAL WATI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PLASTISIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BANGUN DATAR SEDERHANA PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III SDLB NEGERI KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 3 Nomor 3 September 2014 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 756-769 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL RAMBU-RAMBU DI SEKOLAH MELALUI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Autis merupakan gangguan perkembangan yang menghambat berbagai aspek dalam kehidupan anak dengan gangguan autis. Anak autis rata-rata mengalami gangguan perkembangan

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAGI ANAK AUTIS MELALUI MEDIA GAMBAR Oleh : Rido Guspinal 95900/2009 ABSTRACT This research is in the background by the background issues that appear in the field,

Lebih terperinci

JASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016

JASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016 Efektifitas Flash Card Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Alphabet Pada Siswa Tunarungu Kelas Tk-A2 SLB Negeri Cicendo Kota Bandung Riani Rachmawati, Tati Hernawati, dan Juhanaini Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA MELALUI METODE DRILL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN Oleh: NOFRAN Abstract This research background of the fact that investigators found problems at school SLB Bhakti Amal

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE LATIHAN SENSORIS MOTOR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF (VOKAL) BAGI ANAK TUNARUNGU SEDANG

EFEKTIVITAS METODE LATIHAN SENSORIS MOTOR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF (VOKAL) BAGI ANAK TUNARUNGU SEDANG Halaman : 86-94 EFEKTIVITAS METODE LATIHAN SENSORIS MOTOR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF (VOKAL) BAGI ANAK TUNARUNGU SEDANG Oleh : DEFNI DARWIS Abstract : The background of this research is,

Lebih terperinci

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 1, Juni 2017

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 1, Juni 2017 Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Pecahan pada Siswa Tunarungu Kelas V SDLB Tira Haemi Ramadhani dan Iding Tarsidi Departemen Pendidikan Khusus Fakultas

Lebih terperinci

SEPTIKA PUJI ASTUTI K

SEPTIKA PUJI ASTUTI K PENGARUH INTERVENSI PEMBELAJARAN DENGAN PUZZLE GAME DALAM MEMINIMALISASI PERILAKU HIPERAKTIF DAN MENINGKATKAN KONSENTRASI PADA ANAK AUTIS KELAS VI SEMESTER II DI SLB NEGERI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 3 Nomor 3 September 2014 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 277-288 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MEDIA SEQUENCING

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah rancangan Case Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah rancangan Case Experimental BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah rancangan Case Experimental Design atau disebut juga sebagai penelitian subjek tunggal (Single Subject Research). Subjek tunggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dengan orang lain dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dengan orang lain dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidupnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia. Sepanjang kehidupannya, manusia akan selalu mengadakan interaksi dan komunikasi dengan orang lain

Lebih terperinci

THE EFFECT OF THE PICTORIAL NUMERIC CARD MEDIA TOWARD IMPROVEMENT OF THE SUMMATION COMPUTATION ABILITY FOR STUDENT WITH INTELLECTUAL DISSABILITY

THE EFFECT OF THE PICTORIAL NUMERIC CARD MEDIA TOWARD IMPROVEMENT OF THE SUMMATION COMPUTATION ABILITY FOR STUDENT WITH INTELLECTUAL DISSABILITY THE EFFECT OF THE PICTORIAL NUMERIC CARD MEDIA TOWARD IMPROVEMENT OF THE SUMMATION COMPUTATION ABILITY FOR STUDENT WITH INTELLECTUAL DISSABILITY (Pengaruh Media Kartu Angka Bergambar Terhadap Peningkatan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE KUBACA DENGAN GAMBAR TERHADAP PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNARUNGU KELAS I SDLB

PENGARUH METODE KUBACA DENGAN GAMBAR TERHADAP PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNARUNGU KELAS I SDLB PENGARUH METODE KUBACA DENGAN GAMBAR TERHADAP PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNARUNGU KELAS I SDLB Rizka Rojiyatul Azizah *1 Sulthoni *2 1 Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MIND MAPPING

PENGARUH PENGGUNAAN MIND MAPPING PENGARUH PENGGUNAAN MIND MAPPING TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI ANAK TUNALARAS KELAS VII SMPLB DI SLB E BHINA PUTERA SURAKARTA TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

Kata kunci: metode guided discovery, prestasi belajar, anak autis, perubahan wujud zat.

Kata kunci: metode guided discovery, prestasi belajar, anak autis, perubahan wujud zat. Pengaruh Metode Guided... (Yeni Irma Normawati) 1232 PENGARUH METODE GUIDED DISCOVERY TERHADAP PRESTASI BELAJAR PEMBELAJARAN PERUBAHAN WUJUD ZAT PADA ANAK AUTIS KELAS VII DI SLB AUTISMA DIAN AMANAH YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDENGARKAN DAN BERBICARA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDENGARKAN DAN BERBICARA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN. ABSTRAK PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDENGARKAN DAN BERBICARA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN. (Penelitian Eksperimen Single Subjek Research Kelas IX SLB-C Asih Manunggal Bandung) Imas

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN KARTU BERGAMBAR

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN KARTU BERGAMBAR EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN KARTU BERGAMBAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) PADA ANAK TUNAGRAHITA KELAS IX DI SLB-A YKAB SURAKARTA TAHUN 2015/2016 Nama : Sklera Ratnasari NIM

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 5 Nomor 1 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Maret 2016 http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Nadiah Faradita Muthmainnah Abstrak:Penelitian ini berawal dari ditemukannya seorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2011: 38). Dalam penelitian terdapat dua variabel, yaitu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2011: 38). Dalam penelitian terdapat dua variabel, yaitu variabel 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1. Pengertian Bahasa... 21

DAFTAR ISI. 1. Pengertian Bahasa... 21 DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR BAGAN... xii DAFTAR GRAFIK... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dapat dipastikan dalam kehidupan ini, bahwa setiap pasangan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dapat dipastikan dalam kehidupan ini, bahwa setiap pasangan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dapat dipastikan dalam kehidupan ini, bahwa setiap pasangan yang telah menikah pastilah mendambakan hadirnya buah hati di tengah-tengah kehidupan mereka, yaitu

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG CAMPURAN SISWA TUNARUNGU KELAS IV MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG CAMPURAN SISWA TUNARUNGU KELAS IV MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG CAMPURAN SISWA TUNARUNGU KELAS IV MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA Agustine Eka Sari Pramono Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dan berbahasa adalah dua hal yang berbeda. Bahasa adalah alat verbal

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dan berbahasa adalah dua hal yang berbeda. Bahasa adalah alat verbal 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa dan berbahasa adalah dua hal yang berbeda. Bahasa adalah alat verbal yang digunakan untuk berkomunikasi, sementara berbahasa adalah proses penyampaian

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: AYU PRATIWI HANDAYANI K

SKRIPSI. Oleh: AYU PRATIWI HANDAYANI K PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA BLOCK DIENES SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PENJUMLAHAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS IV DI SLB-C SETYA DARMA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 4 Nomor 1 Maret 2015 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman :85-96 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENJUMLAHAN BILANGAN MELALUI MEDIA PAPAN BILAH

Lebih terperinci

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 1, Juni 2017

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 1, Juni 2017 Pengaruh Penggunaan Media Adobe Flash terhadap Kemampuan Membaca Huruf Hijaiyah Anak Cerebral Palsy di SLB D YPAC Bandung Nisa Nurmalani, dan Musjafak Assjari Departemen Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGOPERASIKAN APLIKASI CORELDRAW

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGOPERASIKAN APLIKASI CORELDRAW Volume 4 Nomor 3 September 2015 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman :563-571 PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

Lebih terperinci

THE EFFECT OF EGGSHELL MOSAIC TRAINING TOWARD FINE MOTOR SKILLS OF CHILDREN WITH INTELLECTUAL AND DEVELOPMENTAL DISABILITY (IDD)

THE EFFECT OF EGGSHELL MOSAIC TRAINING TOWARD FINE MOTOR SKILLS OF CHILDREN WITH INTELLECTUAL AND DEVELOPMENTAL DISABILITY (IDD) THE EFFECT OF EGGSHELL MOSAIC TRAINING TOWARD FINE MOTOR SKILLS OF CHILDREN WITH INTELLECTUAL AND DEVELOPMENTAL DISABILITY (IDD) (Pengaruh Penggunaan Mozaik Kulit Telur Terhadap Kemampuan Motorik Halus

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) KEMAMPUAN PENJUMLAHAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI MEDIA KARTU REMI Oleh: Eza Yusdial Abstract The research was motivated by the problems of children mental retardation (x) which is difficult to solve

Lebih terperinci

Penerapan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana Pada Siswa Tunarungu

Penerapan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana Pada Siswa Tunarungu Riset PenerapanMetodeDemonstrasi Ida, Permanarian, Sunaryo Penerapan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana Pada Siswa Tunarungu Ida

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) MENINGKATKAN KETERAMPILAN MELOMPAT MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS II DI SDLB 35 PAINAN OLEH: Yusilia Alfiza 1, Martias. Z 2, Fatmawati 3 Abstract: This research

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. UNESCO pada tahun 2014 mencatat bahwa jumlah anak autis di dunia mencapai

BAB I PENDAHULUAN. UNESCO pada tahun 2014 mencatat bahwa jumlah anak autis di dunia mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak-anak autis di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Data UNESCO pada tahun 2014 mencatat bahwa jumlah anak autis di dunia mencapai 35 juta jiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Pada awal tahun 1990-an, jumlah penyandang autisme diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Pada awal tahun 1990-an, jumlah penyandang autisme diperkirakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, jumlah kasus autisme mengalami peningkatan yang signifikan di seluruh dunia. Pada awal tahun 1990-an, jumlah penyandang autisme diperkirakan sekitar

Lebih terperinci

PENGARUH METODE MULTISENSORI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SLB - C YPSLB GEMOLONG TAHUN AJARAN

PENGARUH METODE MULTISENSORI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SLB - C YPSLB GEMOLONG TAHUN AJARAN ii PENGARUH METODE MULTISENSORI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SLB - C YPSLB GEMOLONG TAHUN AJARAN 2016/2017 OLEH : MERANI WIDIYASTUTI K5113052 Skripsi diajukan

Lebih terperinci

PERMAINAN ULAR TANGGA MODIFIKASI TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR ANAK AUTIS

PERMAINAN ULAR TANGGA MODIFIKASI TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR ANAK AUTIS PERMAINAN ULAR TANGGA MODIFIKASI TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR ANAK AUTIS Riana Marlina & Dr. Hj. Asri Wijiastuti, M.Pd Pendidikan Luar Biasa / FIP Universitas Negeri Surabaya Nim: 071044004 Abstract Studies

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 3 Nomor 3 September 2014 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 312-322 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENARI TARI BALANSE MADAM MELALUI METODE

Lebih terperinci

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 3 Nomor 3 Sebtember 2014 E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 241-250 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN PECAHAN DALAM PEMECAHAN MASALAH

Lebih terperinci

Emilia Martadini *1 Saichudin *2

Emilia Martadini *1 Saichudin *2 THE INFLUENCE OF FINGER PAINTING GAME TO INCREASE WRITING LETTER ABILITY FOR MODERATE RETARDATION LEARNER (Pengaruh Permainan Finger Painting Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Huruf Pada Peserta Didik

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 4 Nomor 3 September 2015 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman :141-151 EFEKTIVITAS METODE LATIHAN DALAM MEMBUAT KETERAMPILAN HIASAN DINDING

Lebih terperinci

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 3 Nomor 3 September 2014 E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 344-353 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERKALIAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR

Lebih terperinci

Analisis Kemampuan Berkomunikasi Verbal dan Nonverbal pada Anak Penderita Autis (Tinjauan psikolinguistik)

Analisis Kemampuan Berkomunikasi Verbal dan Nonverbal pada Anak Penderita Autis (Tinjauan psikolinguistik) Analisis Kemampuan Berkomunikasi Verbal dan Nonverbal pada Anak Penderita Autis (Tinjauan psikolinguistik) Oleh Kartika Panggabean Drs. T.R. Pangaribuan, M.Pd. ABSTRAK Anak Autisme merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Ponija, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Ponija, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari interaksi dengan lingkungan sekitarnya dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhannya. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Tarigan, 1994:4). Hal tersebut sejalan dengan pendapat Alwasilah (2012:43)

BAB I PENDAHULUAN. (Tarigan, 1994:4). Hal tersebut sejalan dengan pendapat Alwasilah (2012:43) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh setiap pembelajar bahasa. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, tetapi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS ALAT BANTU VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERAWAT DIRI ANAK GANGGUAN SPEKTRUM

EFEKTIVITAS ALAT BANTU VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERAWAT DIRI ANAK GANGGUAN SPEKTRUM EFEKTIVITAS ALAT BANTU VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERAWAT DIRI ANAK GANGGUAN SPEKTRUM AUTIS KELAS II SLB NEGERI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: AGNES WIJAYANTI HANDAYANI K5112002

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mendapatkan pendidikan yang layak di Indonesia telah tercantum dalam UUD

BAB I PENDAHULUAN. Mendapatkan pendidikan yang layak di Indonesia telah tercantum dalam UUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mendapatkan pendidikan yang layak di Indonesia telah tercantum dalam UUD 1945, bab III pasal 3 ayat 1 yang berbunyi : Setiap warga Negara berhak mendapatkan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP MENGENAL BENTUK BANGUN DATAR ANAK AUTIS SKRIPSI

PENGGUNAAN METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP MENGENAL BENTUK BANGUN DATAR ANAK AUTIS SKRIPSI PENGGUNAAN METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP MENGENAL BENTUK BANGUN DATAR ANAK AUTIS SKRIPSI Disusun oleh: NOVIA LINAWATI K5110044 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 4 Nomor 3 September 2015 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman :1-8 EFEKTIVITAS PERMAINAN SONDAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PELAFALAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum kita bisa melihat bahwa kemampuan berbicara. Ada anak yang perkembangan berbicaranya lebih cepat dan ada juga yang

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum kita bisa melihat bahwa kemampuan berbicara. Ada anak yang perkembangan berbicaranya lebih cepat dan ada juga yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Secara umum kita bisa melihat bahwa kemampuan berbicara (communicative competence) seorang anak dengan anak yang lain berbeda-beda. Ada anak yang perkembangan

Lebih terperinci

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 2, Desember 2016

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 2, Desember 2016 Penggunaan Teknik Modeling Dalam Meningkatkan Keterampilan Interaksi Sosial Anak Tunarungu Di Slb B Cicendo Kota Bandung Devi Arisandi, Imas Diana Aprilia, Neni Meiyani Departemen Pendidikan Khusus, Fakultas

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 3 Nomor 3 September 2014 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 564-575 EFEKTIVITAS MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN

Lebih terperinci

GUNTUR PRIYANTO NIM K

GUNTUR PRIYANTO NIM K PENGARUH PERMAINAN KASTI ADAPTIF TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOORDINASI MATA DAN TANGAN ANAK TUNAGRAHITA KELAS 4 DI SLB B-C PANCA BAKTI MULIA SURAKARTATAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI Disusun oleh : GUNTUR

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 3 Nomor 3 September 2014 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 251-260 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENJUMLAHAN MELALUI MEDIA KARTU YANG BERGAMBAR

Lebih terperinci

THE INFLUENCE OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE EARLY READING ABILITY ON STUDENT WITH READING DIFFICULTY AT SD N 1 LEMPUYANGAN

THE INFLUENCE OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE EARLY READING ABILITY ON STUDENT WITH READING DIFFICULTY AT SD N 1 LEMPUYANGAN Efektivitas Pembelajaran Kontekstual... (Puspita Mayang Wulan) 807 PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA KELAS 1 SD NEGERI 1

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA ANAK TUNARUNGU KELAS II DI SLB ABCD TUNAS PEMBANGUNAN I NOGOSARI BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

JASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016

JASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016 Pengaruh Metode Senam Otak Melalui Gerakan Arm Activation Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Anak Cerebral Palsy Spastic Di SLB D YPAC Bandung Nera Insan N, Nia Sutisna Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 4 Nomor September 2015 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman :09-18 EFEKTIVITAS METODE SQRQCQ DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 3 Nomor 1 Januari 2014 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 390-399 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI Pendahuluan TEKNIK

Lebih terperinci

JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA

JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FORWARD CHAINING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERAWAT DIRI MATERI MAKAN PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG KELAS III DI SLB NEGERI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 4 Nomor 3 September 2015 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman :429-436 UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGGOSOK GIGI MELALUI VIDEO PADA

Lebih terperinci

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 3 Nomor 3 September 2014 E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 576-587 EFEKTIFITAS PERMAINAN TWISTER DALAM MENGENALKAN WARNA PRIMER PADA

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 4 Nomor 3 September 2015 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman :298-308 MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ARAH MELALUI KEGIATAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, anak adalah penentu kehidupan pada masa mendatang. Seperti yang diungkapkan Dr.Gutama (2004) dalam modul

Lebih terperinci

MENGURANGI PERILAKU HIPERAKTIF PADA ANAK AUTIS MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL EGRANG DI SLB NEGERI KOTA PARIAMAN

MENGURANGI PERILAKU HIPERAKTIF PADA ANAK AUTIS MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL EGRANG DI SLB NEGERI KOTA PARIAMAN MENGURANGI PERILAKU HIPERAKTIF PADA ANAK AUTIS MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL EGRANG DI SLB NEGERI KOTA PARIAMAN (Single Subject Research Pada Anak Autis di Kelas III C) Oleh: Setia Komala Sari Abstract:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik gangguan pada interaksi sosial, komunikasi, perkembangan bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik gangguan pada interaksi sosial, komunikasi, perkembangan bahasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Autism spektrum disorders adalah gangguan perkembangan pada anak dengan karakteristik gangguan pada interaksi sosial, komunikasi, perkembangan bahasa yang abnormal

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING MELALUI ANALISIS TUGAS PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING MELALUI ANALISIS TUGAS PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG Volume 2 Nomor 3 September 2013 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 268-279 MENINGKATKAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING MELALUI ANALISIS TUGAS PADA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mahluk individu maupun mahluk sosial. Salah satu keterampilan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. mahluk individu maupun mahluk sosial. Salah satu keterampilan yang harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak keterampilan yang harus dikuasai oleh anak baik sebagai mahluk individu maupun mahluk sosial. Salah satu keterampilan yang harus dikuasai anak adalah

Lebih terperinci