Tugas Akhir dan Tesis Peraturan perundang-undangan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tugas Akhir dan Tesis Peraturan perundang-undangan"

Transkripsi

1 74 DAFTAR PUSTAKA Buku Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bandung Heritage Daftar Bangunan Bersejarah di Kota Bandung. Bandung: Bandung Heritage. Bappeda Kota Surabaya Perencanaan Pelestarian Benda-Benda Cagar Budaya di Kota Surabaya. Surabaya: Pemerintah Kota Surabaya. Budihardjo, Eko dan Sidharta Konservasi Lingkungan dan Bangunan Kuno Bersejarah di Surakarta. Yogyakarta: Gadjah M University Press. Catanese, Anthony J. & James C. Snyder Perencanaan Kota. Jakarta: Erlangga. Daifuku, Hiroshi Monument Conservation Program, Preserving and Restoring Monuments and Historic Buildings. Paris: Unesco. Fitch, James Marston Historic Preservation. New York: Mc. Graw Hill. Inc. Keeble, Lewis Principles and Practice of Town and Country Planning.2 nd.ed. United Kingdom: The Estate Gazette. Kountur, Ronny Metode Penelitian: Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: Penerbit PPM. Kunto, Haryoto Wajah Bandung Tempo Doeloe. Bandung: PT. Granesia Bandung. Kunto, Haryoto Balai Agung di Kota Bandung. Bandung: PT. Granesia Bandung. Pontoh, Nia Kuniasih Preservasi dan Konservasi: Suatu Tinjauan Teori Perancangan Kota. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota ITB. No. 6/Triwulan IV/Desember Ross, Michael Planning and The Heritage. London: E.&F.N. Spon. Singarimbun, Masri Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.

2 75 Tugas Akhir dan Tesis Abriany Kemitraan dalam Pelestarian Bangunan Bernilai Sejarah dan Budaya di Kota Bandung. Tesis. Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota ITB. Dewita, Yulia Tinjauan Kelengkapan Substansi Per Perundangundangan untuk Pelestarian Bangunan Bersejarah (Kasus Studi: Kota Bandung). Tugas Akhir. Departemen Teknik Planologi ITB. Gufron, Mohammad Perlindungan Bangunan Bersejarah di Kota Bandung. Tugas Akhir. Departemen Teknik Planologi ITB. Lubis, Hendra Arahan Pelestarian Kawasan Jakarta Kota. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Planologi. ITB. Nurmala Panduan Pelestarian Bangunan Tua/Bersejarah di Kawasan Pecinan-Pasar Baru, Bandung. Program Pasca Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota ITB. Rachmiyati, Irma Arahan Fungsi dan Kegiatan Bangunan Tua/Bersejarah di Kawasan Pusat Kota Bandung. Tugas Akhir. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota ITB. Uno, Jana Halida Konsep Penerapan Insentif dan Disinsentif Pelestarian Bangunan (Kasus Studi: Kota Bandung). Tugas Akhir. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota ITB. Per perundang-undangan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya dan Penjelasannya. Dirjen Pendidikan dan Kebudayaan. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun Bappeda Kota Bandung. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, No. 062/U/1995 tentang Pean, Penguasaan, Pengalihan, dan Penghapusan Benda Cagar Budaya dan/atau Situs, Dirjen Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Depdikbud, 1994/1995.

3 76 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, No. 063/U/1995 tentang Perlindungan dan Pemeliharaan Benda Cagar Budaya, Dirjen Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Depdikbud, 1994/1995.

4 No. Bangunan Bersejarah Keterangan 1. Nama bangunan : Kodiklat TNI-AD Alamat : Jl. Aceh No. 50 Fungsi semula : Jaar Beurs (Bursa Tahunan) Fungsi sekarang : Perkantoran TNI Arsitek, Tahun : C.P. Wolff Schoemaker, 1920 Gaya arsitektur : Arsitektur Modern Fungsional (Art Deco Geometric) Pe : Dep.Hankam/TNI-AD 2. Nama bangunan : Markas Kodam III/Siliwangi Alamat : Jl. Aceh No. 59 Fungsi semula : Rumah dinas panglima bala tentara Hindia Belanda Fungsi sekarang : Perkantoran TNI Arsitek, Tahun : R.L.A & C.P.Wolff Schoemaker, 1918 Gaya arsitektur : Arsitektur Modern Fungsional (Art Deco Geometric) Pe : Dep.Hankam/TNI-AD 3. Nama bangunan : Kantor Bis Kramat Djati Alamat : Jl. Ambon No. 3 militer Fungsi sekarang : Kantor Bis Gaya arsitektur : Arsitektur Klasik Pe : Swasta/Individu Kondisi : Kurang terawat Alamat : Jl. Ambon No. 11 Kondisi : Kurang terawat Alamat : Jl. Bali No. 1 Arsitek, Tahun : Belum data, 1920

5 No. Bangunan Bersejarah Keterangan 6. Alamat : Jl. Bali No Alamat : Jl. Bali No. 11A Nama bangunan : Rumah tinggal Alamat : Jl. Banda No. 3 dan toko Pe : Individu Nama bangunan : Rumah tinggal Alamat : Jl. Banda No. 5 Pe : Individu Kondisi : Kurang terawat Nama bangunan : Toko busana muslim Alamat : Jl. Banda No. 9 Fungsi sekarang : Toko Pe : Individu

6 No. Bangunan Bersejarah Keterangan 11. Nama bangunan : Kantor Alamat : Jl. Banda No. 12 Fungsi sekarang : Kantor swasta Pe : Individu 12. Nama bangunan : Rumah tinggal Alamat : Jl. Banda No. 18 dan tempat perkumpulan Pe : Perkumpulan Co-Freemasonry Kondisi : Kurang terawat 13. Nama bangunan : Gereja Katolik Bebas St. Albanus Alamat : Jl. Banda No. 26 Fungsi semula : Theosofidche Vereeninging Fungsi sekarang : Gereja dan kursus bahasa/perpustakaan Arsitek, Tahun : F.J.L. Ghijsels, 1918 Gaya arsitektur : Arsitektur Modern Fungsional (Art Deco Geometric) Pe : Yayasan Kondisi : Kurang terawat 14. Nama bangunan : SMAN 3 dan SMAN 5 Alamat : Jl. Belitung No. 8 Fungsi semula : Sekolah HBS Fungsi sekarang : Sekolah Arsitek, Tahun : C.P. Wolff Schoemaker, 1927 Gaya arsitektur : Arsitektur Modern Fungsional (Art Deco Geometric) Pe : Depdiknas 15. Nama bangunan : Pemandian Tirta Merta Alamat : Jl. Belitung No. 10 Fungsi semula : Pemandian Fungsi sekarang : Kolam renang Arsitek, Tahun : C.P. Wolff Schoemaker, 1920 Pe : Individu Kondisi : Kurang terawat

7 No. Bangunan Bersejarah Keterangan 16. Alamat : Jl. Belitung No. 18 Arsitek, Tahun : Belum data, Alamat : Jl. Ermawar No Alamat : Jl. Ermawar No Alamat : Jl. Ermawar No. 15 Nama bangunan : Salon Alamat : Jl. Gandapura No. 53 dan salon Arsitek, Tahun : Belum data, 1930 Pe : Individu

8 No. Bangunan Bersejarah Keterangan 21. Alamat : Jl. Gudang Selatan No. 18 Fungsi semula : Kantor militer Gaya arsitektur : Arsitektur Tradisional 22. Nama bangunan : Gudang Militer Alamat : Jl. Gudang Selatan No. 88 Fungsi semula : Gudang militer Fungsi sekarang : Gudang Arsitek, Tahun : Belum data, 1890 Gaya arsitektur : Arsitektur Klasik Kondisi : Tidak terawat Nama bangunan : Kantor Pusat Bala Keselamatan Alamat : Jl. Jawa No. 20 Fungsi semula : Kantor Fungsi sekarang : Kantor yayasan Arsitek, Tahun : F.W. Brinkman en Voorhoeve, 1920 Gaya arsitektur : Arsitektur Modern Fungsional (Art Deco Geometric) Pe : Yayasan Bala Keselamatan Nama bangunan : TBI Alamat : Jl. Jawa No. 22 Fungsi sekarang : Kursus bahasa Pe : Individu Alamat : Jl. Jawa No. 64 Arsitek, Tahun : Belum data, 1930

9 No. Bangunan Bersejarah Keterangan 26. Nama bangunan : Rumah tinggal Alamat : Jl. Kalimantan No. 5 Pe : Individu 27. Alamat : Jl. Kalimantan No Nama bangunan : Rumah tinggal Alamat : Jl. Kalimantan No. 11 Pe : Individu Nama bangunan : Detesemen Markas, Kodam III/Siliwangi, Alamat : Jl. Kalimantan No. 14 Fungsi semula : Departemen Peperangan (DVO) Fungsi sekarang : Perkantoran militer Arsitek, Tahun : R.L.A. Schoemaker, 1913 Gaya arsitektur : Arsitektur Klasik Pe : Dep.Hankam/TNI-AD Alamat : Jl. Lombok No. 4

10 No. Bangunan Bersejarah Keterangan 31. Nama bangunan : FO Bale Anak Alamat : Jl. Sumatera No. 31 Fungsi sekarang : Factory Outlet Arsitek, Tahun : Belum data, 1915 Gaya arsitektur : Arsitektur Klasik 32. Nama bangunan : Direktorat Keuangan AD Siliwangi Alamat : Jl. Sumatera No. 39 Fungsi semula : Rumah perwira militer Fungsi sekarang : Kantor militer Arsitek : R.L.A. Schoemaker Tahun dibangun : 1920 Gaya arsitektur : Arsitektur Klasik Kondisi : Kurang terawat 33. Nama bangunan : SMPN 5 Alamat : Jl. Sumatera No. 40 Fungsi semula : Sekolah Rakyat Fungsi sekarang : Sekolah Arsitek, Tahun : Belum data, 1913 Pe : Depdiknas Nama bangunan : Paguyuban Pasundan Alamat : Jl. Sumatera No. 41 Fungsi semula : Rumah perwira militer Fungsi sekarang : Kantor organisasi Arsitek, Tahun : Belum data, 1900 Gaya arsitektur : Arsitektur Klasik Pe : Organisasi Nama bangunan : SMPN 2 Alamat : Jl. Sumatera No. 42 Fungsi semula : Sekolah Rakyat Fungsi sekarang : Sekolah Arsitek, Tahun : Belum data, 1913 Pe : Depdiknas

11 No. Bangunan Bersejarah Keterangan 36. Nama bangunan : Direktorat Hukum Kodam Alamat : Jl. Sumatera No. 43 Fungsi semula : Rumah perwira militer Fungsi sekarang : Kantor militer Arsitek, Tahun : Belum data, Nama bangunan : Wisma Kartika Alamat : Jl. Sumatera No. 44 Fungsi sekarang : Wisma Arsitek, Tahun : Belum data, Alamat : Jl. Sumatera No. 47 Fungsi semula : Rumah perwira militer Arsitek, Tahun : Belum data, 1895 Gaya arsitektur : Arsitektur Klasik Kondisi : Kurang terawat Alamat : Jl. Sumbawa No. 26 Arsitek, Tahun : Belum data, 1923 Nama bangunan : Rumah tinggal Alamat : Jl. Sumbawa No. 30 Arsitek, Tahun : Belum data, 1919 Pe : Individu Sumber: Daftar Bangunan Bersejarah Kota Bandung keluaran Bandung Heritage, 2005 dan survei, 2006 Foto: Observasi, 2006

12 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2006 Gedung Labtek IX-A Jl. Ganesha No. 10 Bandung Dalam rangka pengumpulan data untuk penulisan Tugas Akhir yang berjudul Identifikasi Pelaksanaan Pelestarian Bangunan Bersejarah di Kawasan Militer, Bandung, maka dengan ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk meluangkan waktunya mengisi kuesioner ini. Jawaban yang sejujurnya sangat saya hargai. Hasil dari kuesioner ini hanya digunakan untuk kepentingan akademik semata. Atas kesediaan dan bantuannya, saya ucapkan terima kasih. Hormat saya, Friska Elisabeth NIM : Nama Bangunan : Alamat bangunan : Kepean : Petunjuk pengisian: Lingkari jawaban yang anda pilih; bila tidak pilihan, tulis jawaban anda p titik-titik yang. Pelestarian Fisik Bangunan 1. Apakah bangunan ini pernah diubah bentuk aslinya? a. Tidak b. Ya 2. Jika tidak pernah mengubah bentuk asli, apa yang menjadi alasan tetap mempertahankannya? a. Adanya per yang mewajibkan untuk bangunan bersejarah b. Adanya per yang melarang bangunan c. Desain arsitektur bangunan yang langka dan indah d. Mempunyai kebanggaan tersendiri karena mei bangunan bersejarah yang dilindungi e. Tidak dana untuk pemugaran bangunan f..... Pelestarian Fungsi Bangunan 3. Apakah fungsi bangunan ini tetap sama dengan fungsi asalnya? a. b. Berubah 4. Kalau fungsi tetap sama dengan sebelumnya, mengapa fungsi tersebut dipertahankan? a. Aktivitas turun b. Aktivitas bangunan masih diperlukan c. Fungsi bangunan sesuai dengan aktivitas di lingkungan sekitar d....

13 5. Kalau terjadi fungsi, mengapa? a. Disesuaikan dengan kebutuhan b. Fungsi sebelumnya tidak sesuai lagi c. Aktivitas di sekitar bangunan telah berubah d. Lokasi bangunan yang strategis e Jika tidak sama, apakah fungsi bangunan ini sebelumnya dan sebelumnya lagi (jika terjadi pergantian fungsi lebih dari satu kali)? Pelestarian Kepean Bangunan 7. Apakah anda mempunyai keinginan untuk mengganti kepean? a. Tidak b. Ya, dengan cara: menjual / menyewakan / menghibahkan 8. Apa yang menyebabkan anda tetap mempertahankan kepean bangunan ini? a. Bangunan masih dibutuhkan b. Aset berharga yang mempunyai nilai ekonomis c. Bukan pribadi/ d. Lokasi yang cocok dan strategis e Apa yang menyebabkan anda mempunyai keinginan untuk mengganti kepean bangunan? a. Tawaran harga pembelian yang tinggi/komersil b. Biaya perawatan bangunan yang tinggi c. Tidak yang mengurus bangunan d.... Pemeliharaan Bangunan 10. Bagaimana itas pemeliharaan bangunan? a. Rutin b. Kngkala c. Jarang 11. Apa saja yang pernah dilakukan sebagai upaya pemeliharaan bangunan ini? a. Renovasi bangunan b. Perubahan/pergantian fungsi bangunan c. Meng bangunan yang telah lapuk d. Cat ulang e Darimanakah sumber yang digunakan untuk bangunan ini? a. Dari pe bangunan ini b. Dari penghuni/pengguna bangunan ini c. Pemerintah

14 d. Pengguna dan e. Anggaran 13. Apakah anggaran dalam pemeliharaan bangunan? a. Ada b. Tidak 14. Apakah yang menjadi dalam melakukan perawatan bangunan? a. Biaya perawatan bangunan yang tinggi b. Tidak tahu cara/sukar melakukan perawatan bangunan tua c. Sukar memperoleh bahan yang sama d. Tidak menemui e. Lainnya, Apakah sebelumnya anda telah mengetahui bahwa bangunan yang ditempati ini termasuk bangunan bersejarah (dilarang ), dan jika tahu, darimana/dari siapa anda memperoleh informasi tersebut? a. Tahu, dari... b. Tidak tahu,... Terimakasih

15 TABEL TABULASI KUESIONER FISIK BANGUNAN FUNGSI BANGUNAN KEPEMILIKAN BANGUNAN N O Nama Bangunan& Alamat Pe Kondisi Bangunan Struktur Mempertahankan PEMELIHARAAN Frekuensi Upaya Sumber Biaya Anggaran Hambatan Ubah Ubah Informasi Pelestarian Markas Kodam (Aceh 59) Pangkalan Bis Kramatdjati (Ambon 3) (Ambon 11) (Bali 1) (Bali 11A) Rumah Tinggal (Banda 3) Rumah Tinggal (Banda 5) Toko Busana (Banda 9) Rumah Tinggal (Banda 18) Gereja (Banda 26) SMAN 3 (Belitung 8) SMAN 5 (Belitung 8) Pemandian Tirta Merta (Belitung 10) (Belitung 18) (Ermawar 11) Salon (Gandapura 53) (Gudang Selatan 18) Gudang Militer (Gudang Selatan 88) Kantor Bala Keselamatan Terawat individu Tidak Terawat Tidak terawat Terawat Terawat individu Terawat individu Tidak terawat individu Terawat organisasi/ yayasan organisasi/ yayasan Tidak terawat Tidak terawat Terawat Terawat individu Tidak terawat Terawat Terawat individu Terawat Terawat organisasi/ yayasan Tidak terawat Terawat tidak dana desain unik/langka tidak dana desain unik/langka tidak dana renovasi jarang cat ulang pe tidak jarang cat ulang pengguna tidak cat ulang pengguna tidak kng kala cat ulang pengguna tidak cat ulang pe tidak jarang cat ulang pe tidak ganti fungsi bangunan pe tidak jarang cat ulang pengguna tidak jarang cat ulang pengguna tidak pengguna& pengguna& jarang cat ulang pe tidak pengguna& cat ulang pengguna tidak kng kala kng kala cat ulang pe tidak cat ulang pengguna tidak jarang cat ulang tidak pengguna tdk menemui teknis tdk menemui sukar mmperoleh bhn sama teknis tdk menemui tdk menemui tdk menemui teknis sukar mmperoleh bhn sama sukar mmperoleh bhn sama tdk menemui Ubah. kebutuhan Ubah. Ubah. Ubah. aktv. msh aktv. msh aktv. msh fungsi sesuai lingk.skitar lokasi strategis..... Ubah. aktv.sekitar berubah..... Ubah... aktv.sekitar berubah Ubah. kebutuhan.. lokasi strategis bngnn msh lokasi strategis bngnn msh bngnn msh lokasi strategis bngnn msh tawaran pembelian tinggi tidak tahu tawaran pembelian tinggi tahu

16 FISIK BANGUNAN FUNGSI BANGUNAN KEPEMILIKAN BANGUNAN N O Nama Bangunan& Alamat (Jawa 20) Kursus Bahasa TBI (Jawa 22) (Kalimantan 10) Rumah Tinggal (Kalimantan 11) DENMA KODAM (Kalimantan 14) (Lombok 4) Factory Outlet (Sumatera 31) Kantor Keuangan Kodam III/Siliwangi (Sumatera 39) SMPN 5 (Sumatera 40) Paguyuban Pasundan (Sumatera 41) SMPN 2 (Sumatera 42) (Sumbawa 26) Pe Kondisi Bangunan Struktur individu Terawat Terawat individu Terawat Terawat Terawat Terawat Tidak terawat Terawat organisasi/ yayasan Terawat Terawat Terawat Sumber: Observasi dan Kuesioner, 2006 Mempertahankan desain unik/langka PEMELIHARAAN Frekuensi Upaya Sumber Biaya pengguna Anggaran cat ulang pengguna tidak kng kala cat ulang pe tidak cat ulang pengguna tidak pengguna jarang cat ulang kng kala pengguna& pengguna pengguna& cat ulang pengguna tidak Hambatan teknis sukar mmperoleh bhn sama tdk menemui sukar mmperoleh bhn sama tdk menemui sukar mmperoleh bhn sama Ubah. Ubah. aktv. msh Ubah lokasi strategis Ubah..... lokasi strategis Ubah. Ubah. kebutuhan Ubah.. lokasi strategis.. lokasi strategis bngnn msh Ubah tdk yg mengurus Informasi Pelestarian tahu perawatan tinggi tidak tahu. Tahu. Tahu. Tahu. Tahu

17

BAB 4 ANALISIS PENILAIAN KEEFEKTIFAN PELESTARIAN BANGUNAN PUSAKA DI KAWASAN MILITER, BANDUNG

BAB 4 ANALISIS PENILAIAN KEEFEKTIFAN PELESTARIAN BANGUNAN PUSAKA DI KAWASAN MILITER, BANDUNG BAB ANALISIS PENILAIAN KEEFEKTIFAN PELESTARIAN BANGUNAN PUSAKA DI KAWASAN MILITER, BANDUNG.. Penilaian Keefektifan Pelestarian Bangunan Pusaka.. Pelestarian Fisik Bangunan Pelestarian mempunyai arti bahwa

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM KAWASAN MILITER, BANDUNG

BAB 3 GAMBARAN UMUM KAWASAN MILITER, BANDUNG BAB 3 GAMBARAN UMUM KAWASAN MILITER, BANDUNG 3.1 Tinjauan Sejarah Kota Bandung Berdasarkan Surat Perintah Gubernur Jenderal Herman Williem Daendels kepada Bupati R.A.A. Wiranatakusumah II, ibukota Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan dan eksistensi kota, bangunan dan kawasan cagar budaya merupakan elemen lingkungan fisik kota yang terdiri dari elemen lama kota dengan nilai historis

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Beberapa hal yang ditemukan dalam studi ini adalah antara lain: Semua bangunan pusaka yang terdapat di kawasan militer tidak ada yang mengalami perubahan dalam gaya arsitektur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung memiliki sejarah yang sangat panjang. Kota Bandung berdiri

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung memiliki sejarah yang sangat panjang. Kota Bandung berdiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Bandung memiliki sejarah yang sangat panjang. Kota Bandung berdiri pada akhir dekade pertama abad ke-19, diresmikan tanggal 25 September 1810. Bangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perjalanan sejarah, pada titik-titik tertentu terdapat peninggalanpeninggalan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perjalanan sejarah, pada titik-titik tertentu terdapat peninggalanpeninggalan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perjalanan sejarah, pada titik-titik tertentu terdapat peninggalanpeninggalan yang masih dapat terlihat sampai sekarang yang kemudian menjadi warisan budaya.

Lebih terperinci

BAB 2 PELESTARIAN BANGUNAN PUSAKA

BAB 2 PELESTARIAN BANGUNAN PUSAKA BAB 2 PELESTARIAN BANGUNAN PUSAKA Dugaan kemungkinan terjadinya bencana kerusakan bangunan pusaka yang bertambah besar pada abad ke-19 menyebabkan dilakukannya upaya yang sungguh-sungguh untuk melestarikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB II KAJIAN LITERATUR BAB II KAJIAN LITERATUR 2.1 Pengertian Pelestarian Filosofi pelestarian didasarkan pada kecenderungan manusia untuk melestarikan nilai-nilai budaya pada masa yang telah lewat namun memiliki arti penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Haryoto Kunto (2000) dalam Wajah Bandoeng Tempoe Doeloe, Bandung sempat dijadikan Ibu Kota Nusantara Pemerintahan Hindia Belanda pada zaman kolonial

Lebih terperinci

163 Universitas Indonesia

163 Universitas Indonesia BAB 5 PENUTUP Pada bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan semua pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya dan saran. Kesimpulan ini juga menjawab pertanyaan permasalahan yang dibuat pada

Lebih terperinci

Wajah Militair Hospitaal dan 'Kota Militer' Cimahi

Wajah Militair Hospitaal dan 'Kota Militer' Cimahi SEMINAR HERITAGEIPLBI 2017 DISKURSUS Wajah Militair Hospitaal dan 'Kota Militer' Cimahi Aileen Kartiana Dewi aileen_kd@yahoo.com Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan

Lebih terperinci

RUMAH LIMAS PALEMBANG WARISAN BUDAYA YANG HAMPIR PUNAH

RUMAH LIMAS PALEMBANG WARISAN BUDAYA YANG HAMPIR PUNAH RUMAH LIMAS PALEMBANG WARISAN BUDAYA YANG HAMPIR PUNAH Reny Kartika Sary Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang Email : renykartikasary@yahoo.com Abstrak Rumah Limas

Lebih terperinci

Pelestarian Bangunan Bersejarah Di Kota Lhokseumawe

Pelestarian Bangunan Bersejarah Di Kota Lhokseumawe SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 KASUS STUDI Pelestarian Bangunan Bersejarah Di Kota Lhokseumawe Cut Azmah Fithri (1), Sisca Olivia (1), Nurhaiza (1) cutazmah@unimal.ac.id (1) Dosen Tetap Program Studi Arsitektur

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN KONSERVASI ARSITEKTUR / 2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN KONSERVASI ARSITEKTUR / 2 SKS SATUAN A PERKULIAHAN KONSERVASI ARSITEKTUR / 2 SKS PERTEMUAN 1 Pengertian Konservasi 2 Batasan Konservasi SUB TIK Pengertian Konservasi Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian konservasi Tujuan dan Sasaran

Lebih terperinci

PENILAIAN KEEFEKTIFAN PELAKSANAAN PELESTARIAN BANGUNAN PUSAKA DI KAWASAN MILITER, BANDUNG DRAFT TUGAS AKHIR. Oleh: FRISKA ELISABETH T.

PENILAIAN KEEFEKTIFAN PELAKSANAAN PELESTARIAN BANGUNAN PUSAKA DI KAWASAN MILITER, BANDUNG DRAFT TUGAS AKHIR. Oleh: FRISKA ELISABETH T. PENILAIAN KEEFEKTIFAN PELAKSANAAN PELESTARIAN BANGUNAN PUSAKA DI KAWASAN MILITER, BANDUNG DRAFT TUGAS AKHIR Oleh: FRISKA ELISABETH T. 15402062 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEKOLAH ARSITEKTUR,

Lebih terperinci

STUDI PENENTUAN KLASIFIKASI POTENSI KAWASAN KONSERVASI DI KOTA AMBARAWA TUGAS AKHIR

STUDI PENENTUAN KLASIFIKASI POTENSI KAWASAN KONSERVASI DI KOTA AMBARAWA TUGAS AKHIR STUDI PENENTUAN KLASIFIKASI POTENSI KAWASAN KONSERVASI DI KOTA AMBARAWA TUGAS AKHIR Oleh: KHAIRINRAHMAT L2D 605 197 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Lebih terperinci

Nomor 66 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 66 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG

Nomor 66 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 66 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG 1 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 66 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PERHITUNGAN PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BUMI DAN BANGUNAN KEPADA BANGUNAN CAGAR BUDAYA DAN BANGUNAN

Lebih terperinci

Pelestarian dan Penataan Bangunan Kota (Urban Heritage) di Kabupaten Magelang

Pelestarian dan Penataan Bangunan Kota (Urban Heritage) di Kabupaten Magelang SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 PENELITIAN Pelestarian dan Penataan Bangunan Kota (Urban Heritage) di Kabupaten Magelang Indah Yuliasari y uliasari.w ibow o@gmail.com Program Studi Teknik A rsitektur, Univ

Lebih terperinci

PERANSERTA STAKEHOLDER DALAM REVITALISASI KAWASAN KERATON KASUNANAN SURAKARTA TUGAS AKHIR. Oleh: YANTHI LYDIA INDRAWATI L2D

PERANSERTA STAKEHOLDER DALAM REVITALISASI KAWASAN KERATON KASUNANAN SURAKARTA TUGAS AKHIR. Oleh: YANTHI LYDIA INDRAWATI L2D PERANSERTA STAKEHOLDER DALAM REVITALISASI KAWASAN KERATON KASUNANAN SURAKARTA TUGAS AKHIR Oleh: YANTHI LYDIA INDRAWATI L2D 003 381 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung merupakan kota wisata yang banyak diminati oleh para wisatawan baik domestik, maupun internasional. Banyaknya tempat wisata dan hiburan yang ditawarkan kota

Lebih terperinci

Integrasi Budaya dan Alam dalam Preservasi Candi Gambarwetan

Integrasi Budaya dan Alam dalam Preservasi Candi Gambarwetan JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) G-169 Integrasi Budaya dan Alam dalam Preservasi Candi Gambarwetan Shinta Octaviana P dan Rabbani Kharismawan Jurusan Arsitektur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan nasional merupakan sesuatu hal yang penting bagi Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan nasional merupakan sesuatu hal yang penting bagi Indonesia dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan nasional merupakan sesuatu hal yang penting bagi Indonesia dan merupakan salah satu unsur dalam menjaga rasa nasionalisme dalam diri kita sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaban. Pengalihan kewenangan pemeliharaan dan pelestarian kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. keberadaban. Pengalihan kewenangan pemeliharaan dan pelestarian kebudayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencapaian kemajuan kebudayaan suatu bangsa tidak dapat dilepaskan dari peninggalan budaya dan sejarah bangsa sehingga mampu menjadi simbol identitas keberadaban. Pengalihan

Lebih terperinci

DAFTAR lsi KATA PENGANTAR PENDAHULUAN DAFTARISI BAB 1 SEKILAS TENTANG ARSITEKTUR CINA PADA AKHIR ABAD KE-19 DI PASURUAN

DAFTAR lsi KATA PENGANTAR PENDAHULUAN DAFTARISI BAB 1 SEKILAS TENTANG ARSITEKTUR CINA PADA AKHIR ABAD KE-19 DI PASURUAN ~ GRAHAILMU DAFTAR lsi KATA PENGANTAR PENDAHULUAN DAFTARISI BAB 1 SEKILAS TENTANG ARSITEKTUR CINA PADA AKHIR ABAD KE-19 DI PASURUAN BAB2 Arsitektur Cina Akhir Abad Ke-19 di Pasuruan Denah, Bentuk, dan

Lebih terperinci

KAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SABRINA SABILA L2D

KAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SABRINA SABILA L2D KAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR Oleh : SABRINA SABILA L2D 005 400 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Museum Bank Mandiri adalah salah satu museum perbankan yang memiliki nilai histori tinggi. Terletak di Area Cagar Budaya Kota Tua Jakarta, juga dikenal dengan sebutan Batavia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangunan yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya, namun banyak juga yang

BAB I PENDAHULUAN. bangunan yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya, namun banyak juga yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yogyakarta memiliki banyak bangunan monumental seperti Tamansari, Panggung Krapyak, Gedung Agung, Benteng Vredeburg, dan Stasiun Kereta api Tugu (Brata: 1997). Beberapa

Lebih terperinci

biasa dari khalayak eropa. Sukses ini mendorong pemerintah kolonial Belanda untuk menggiatkan lagi komisi yang dulu. J.L.A. Brandes ditunjuk untuk

biasa dari khalayak eropa. Sukses ini mendorong pemerintah kolonial Belanda untuk menggiatkan lagi komisi yang dulu. J.L.A. Brandes ditunjuk untuk 11 Salah satu warisan lembaga ini adalah Museum Sono Budoyo di dekat Kraton Yogyakarta. 8 Tahun 1900, benda-benda warisan budaya Indonesia dipamerkan dalam Pameran Kolonial Internasional di Paris dan mendapat

Lebih terperinci

PENJELASAN A T A S RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ARSITEK

PENJELASAN A T A S RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ARSITEK PENJELASAN A T A S RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ARSITEK I. UMUM Pembangunan manusia seutuhnya telah menjadi salah satu tujuan utama bangsa Indonesia untuk memperkuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung sejak tempo dulu terkenal dengan julukan Kota Jajan dan Kota Belanja. Kota ini sekarang dikenal dengan sebutan Kota Outlet dan Kota Super Mall

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Pos Indonesia yang selanjutnya disebut Kantor Pos merupakan badan usaha milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang layanan sarana komunikasi seperti mengirimkan

Lebih terperinci

Persepsi Masyarakat Sekitar Terhadap Pemanfaatan dan Kelestarian Candi Borobudur

Persepsi Masyarakat Sekitar Terhadap Pemanfaatan dan Kelestarian Candi Borobudur Persepsi Masyarakat Sekitar Terhadap Pemanfaatan dan Kelestarian Candi Borobudur Oleh : Panggah Ardiyansyah, S.S Balai Konservasi Peninggalan Borobudur Pendahuluan Semenjak diresmikannya pada tanggal 23

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Pengertian Pelestarian Filosofi pelestarian didasarkan pada kecenderungan manusia untuk melestarikan nilai-nilai budaya pada masa yang telah lewat namun memiliki arti penting

Lebih terperinci

Markas Komando Daerah Militer di Pontianak BAB I PENDAHULUAN

Markas Komando Daerah Militer di Pontianak BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kondisi geografis Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdiri dari ribuan pulau yang terbentang di khatulistiwa serta terletak pada posisi silang yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang adalah ibukota Provinsi Jawa Barat, Indonesia. merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya menurut jumlah penduduknya. Terletak di pulau

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN DI INDONESIA. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman 2013

KEBIJAKAN PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN DI INDONESIA. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman 2013 KEBIJAKAN PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN DI INDONESIA Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman 2013 Perubahan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Menjadi Kementerian Pendidikan dan

Lebih terperinci

BAB II BANGUNAN BOSSCHA

BAB II BANGUNAN BOSSCHA BAB II BANGUNAN BOSSCHA 2.1 Bangunan Bersejarah Bangunan Bersejarah identik dengan rumah, atau infrastruktur dalam kedaan cukup lama berdiri dan mempunyai silsilah yang kuat sebelum awal didirikannya terkait

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. kerajaan-kerajaan sampai masuk penjajahan bangsa-bangsa Eropa. Perjalanan

BAB IV PENUTUP. kerajaan-kerajaan sampai masuk penjajahan bangsa-bangsa Eropa. Perjalanan 74 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Kota Gorontalo sebagai Ibu Kota Provinsi Gorontalo memiliki akar sejarah yang cukup panjang, sejarah Gorontalo ditandai dengan munculnya kerajaan-kerajaan sampai masuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan jaman, perkembangan dalam berbagai bidang kini semakin terasa di Indonesia. Kemajuan teknologi telah membawa suatu pengaruh yang cukup signifikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung atau yang kita kenal juga dengan sebutan Paris Van Java, saat ini adalah salah satu kota tujuan wisata terbesar ke tiga di Indonesia setelah Bali dan Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitar Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitar Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan kota yang memiliki beragam keindahan dan kenyamanan. Oleh karena itu, Kota Bandung memiliki banyak julukan seperti The Capital City of Asia Afrika,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR 37 GEDUNG PERTEMUAN DI MARKAS PANGKALAN TNI AL SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

TUGAS AKHIR 37 GEDUNG PERTEMUAN DI MARKAS PANGKALAN TNI AL SEMARANG BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesa dewasa ini mulai menggalakkan wisata konvensi yang merupakan ciri industri pariwisata. Melalui kegiatan ini disamping peserta mengikuti siding teknis juga

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA 38 BAB II STUDI PUSTAKA Pada bab ini akan menguraikan mengenai beberapa landasan teori yang digunakan sebagai pengarah bagi pemilihan metodologi kajian. 2.1 Nilai Historis cagar budaya dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dikutip dari pada Kamis, 10 April 2014 pukul WIB. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Dikutip dari  pada Kamis, 10 April 2014 pukul WIB. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung merupakan daerah yang terkenal dengan berbagai macam wisata, seperti wisata kuliner dan belanja, selain itu Bandung juga menawarkan keindahan alam dengan berbagai

Lebih terperinci

ADAPTASI BANGUNAN BARU TERHADAP BANGUNAN LAMA DI KAWASAN KONSERVASI GEDUNG SATE BANDUNG

ADAPTASI BANGUNAN BARU TERHADAP BANGUNAN LAMA DI KAWASAN KONSERVASI GEDUNG SATE BANDUNG Jurnal Reka Karsa Jurusan Teknik Arsitektur Itenas No. 3 Vol. 3 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2015 ADAPTASI BANGUNAN BARU TERHADAP BANGUNAN LAMA DI KAWASAN KONSERVASI GEDUNG SATE BANDUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menerus meningkat, memerlukan modal yang besar jumlahnya. Pengembangan kepariwisataan merupakan salah satu alternatif yang

BAB I PENDAHULUAN. menerus meningkat, memerlukan modal yang besar jumlahnya. Pengembangan kepariwisataan merupakan salah satu alternatif yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang tentu tidak terlepas dari kegiatan pembangunan. Dewasa ini pembangunan di Indonesia meliputi pembangunan di segala bidang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2010, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Dalam UU tersebut, dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Art deco adalah sebuah gerakan desain yang populer dari 1920 hingga 1939, yang mempengaruhi seni dekoratif seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Babbie, Earl The Practice of Social Research. California: Wadsworth. Publishing Company.

DAFTAR PUSTAKA. Babbie, Earl The Practice of Social Research. California: Wadsworth. Publishing Company. DAFTAR PUSTAKA Kelompok Buku Teks Babbie, Earl. 1983. The Practice of Social Research. California: Wadsworth. Publishing Company. Barton, Tsourou. 2000. Healthy Urban Planning. London.:World Health Organization.

Lebih terperinci

Lampiran A Foto Bangunan Objek Penelitian di Jl.Cilaki

Lampiran A Foto Bangunan Objek Penelitian di Jl.Cilaki Daftar Pustaka (2001), Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung 2001-2010, P.T. Surya Anggita Sarana Consultant & Pemerintah Kota Bandung, Bandung. Akihary (1996), Ir.F.J.L. Ghijsels Architect in Indonesia,

Lebih terperinci

METHODE KONSERVASI DI INDONESIA PROSEDUR PEMUGARAN BANGUNAN BERSEJARAH

METHODE KONSERVASI DI INDONESIA PROSEDUR PEMUGARAN BANGUNAN BERSEJARAH METHODE KONSERVASI DI INDONESIA PROSEDUR PEMUGARAN BANGUNAN BERSEJARAH Oleh Putu Rumawan Salain IAI Jurusan Arsitektur-Fakultas Teknik- Universitas Udayana e-mail : rumawansalain@yahoo.com Pra Wacana Dinamika

Lebih terperinci

BOROBUDUR: catatan restorasi candi terbesar dalam sejarah dunia

BOROBUDUR: catatan restorasi candi terbesar dalam sejarah dunia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Balai Konservasi Borobudur BOROBUDUR: catatan restorasi candi terbesar dalam sejarah dunia Panggah Ardiyansyah panggah.ardiyansyah@kemdikbud.go.id

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1993 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1992 TENTANG BENDA CAGAR BUDAYA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1993 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1992 TENTANG BENDA CAGAR BUDAYA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1993 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1992 TENTANG BENDA CAGAR BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Balai Pelestarian Cagar Budaya. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Balai Pelestarian Cagar Budaya. Organisasi. Tata Kerja. No.834, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Balai Pelestarian Cagar Budaya. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kisaran terbagi menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Kisaran Timur dan

BAB I PENDAHULUAN. Kisaran terbagi menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Kisaran Timur dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Kisaran adalah ibu kota dari Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara yang bejarak 160 km dari Kota Medan ( ibu kota Provinsi Sumatera Utara). Kota Kisaran

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1993 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1992 TENTANG BENDA CAGAR BUDAYA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1993 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1992 TENTANG BENDA CAGAR BUDAYA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1993 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1992 TENTANG BENDA CAGAR BUDAYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

Komunitas Pegiat Sejarah (KPS) Semarang Sekretariat: Jl Graha Mukti Raya 1150 Semarang, Telp:

Komunitas Pegiat Sejarah (KPS) Semarang Sekretariat: Jl Graha Mukti Raya 1150 Semarang, Telp: Kepada Yth Wali Kota Semarang di tempat Perihal: Informasi mengenai kajian cagar budaya bangunan kuno Pasar Peterongan Semarang oleh BPCB Jateng Dengan hormat, Bersama surat ini kami menginformasikan bahwa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bertahan sampai sekarang dan merupakan sumber daya yang terbatas dalam jumlah serta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bertahan sampai sekarang dan merupakan sumber daya yang terbatas dalam jumlah serta BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Benda cagar budaya merupakan benda warisan kebudayaan nenek moyang yang masih bertahan sampai sekarang dan merupakan sumber daya yang terbatas dalam jumlah serta

Lebih terperinci

REVITALISASI WISMA PHI SEMARANG SEBAGAI CITY HOTEL Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post-Modern James Stirling

REVITALISASI WISMA PHI SEMARANG SEBAGAI CITY HOTEL Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post-Modern James Stirling LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REVITALISASI WISMA PHI SEMARANG SEBAGAI CITY HOTEL Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post-Modern James Stirling Diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

Pengalaman di Surabaya

Pengalaman di Surabaya PENYUSUNAN PEDOMAN REVITALISASI CAGAR BUDAYA Pengalaman di Surabaya Aminuddin Kasdi Tim Pertimbangan Cagar Budaya Kota Surabaya 1 LANGKAH-LANGKAH PENENTUAN BCB PENGALAMAN DI SURABAYA Seminar Mencari Pola

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) SEMESTER: GANJIL GENAP TAHUN AKADEMIK:

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) SEMESTER: GANJIL GENAP TAHUN AKADEMIK: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR PROGRAM MAGISTER ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN Jl. MT. Haryono No. 167 Malang 65145 Telp. (0341) 587710, 587711

Lebih terperinci

PELESTARIAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

PELESTARIAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN Rancangan Perkuliahan PELESTARIAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN Oleh: Jonny Wongso, ST, MT Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini membahas berbagai pengertian, konsep, prinsip dan metode pelestarian bangunan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/PRT/M/2015 TENTANG BANGUNAN GEDUNG CAGAR BUDAYA YANG DILESTARIKAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/PRT/M/2015 TENTANG BANGUNAN GEDUNG CAGAR BUDAYA YANG DILESTARIKAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/PRT/M/2015 TENTANG BANGUNAN GEDUNG CAGAR BUDAYA YANG DILESTARIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kawasan Kota Tua merupakan salah satu kawasan potensial di Kota Padang. Kawasan ini memiliki posisi yang strategis, nilai sejarah yang vital, budaya yang beragam, corak

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Bisri. M. Ir, Ms Drainase Perkotaan. Malang. Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Malang.

DAFTAR PUSTAKA. Bisri. M. Ir, Ms Drainase Perkotaan. Malang. Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Malang. DAFTAR PUSTAKA I. Kelompok Buku: Bisri. M. Ir, Ms. 1999. Drainase Perkotaan. Malang. Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Malang. Blakely, Edward J. 1989. Planning Local Economic Development : Theory

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempat-tempat bersejarah, obyek-obyek dan manifestasi adalah ekspresi yang penting dari budaya, identitas serta agama kepercayaan untuk masyarakat sekitar. Setiap nilai

Lebih terperinci

PENDEKATAN VISUAL ABSORPTION CAPABILITY UNTUK PELESTARIAN KAWASAN BANGUNAN KUNO DI KOTA PASURUAN

PENDEKATAN VISUAL ABSORPTION CAPABILITY UNTUK PELESTARIAN KAWASAN BANGUNAN KUNO DI KOTA PASURUAN PENDEKATAN VISUAL ABSORPTION CAPABILITY UNTUK PELESTARIAN KAWASAN BANGUNAN KUNO DI KOTA PASURUAN Oktavia Altika Dewi, Antariksa, Kartika Eka Sari Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PPM

LAPORAN KEGIATAN PPM LAPORAN KEGIATAN PPM PEMBERDAYAAN GURU-GURU SEJARAH MGMP BANTUL DALAM UPAYA PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP PELESTARIAN BENDA-BENDA PENINGGALAN SEJARAH Oleh: Danar Widiyanta, M.Hum. V. Indah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. (1985). Pengantar Tataletak Perumahan. Intermedia, Bandung.

DAFTAR PUSTAKA. (1985). Pengantar Tataletak Perumahan. Intermedia, Bandung. DAFTAR PUSTAKA (1985). Pengantar Tataletak Perumahan. Intermedia, Bandung. (1997). Arsitektur Belanda : Menengok Kembali Karya Ghijsels. Dalam KOMPAS. 24 Januari 1997. Jakarta. Brolin, B. C. (1980). Architecture

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. TABEL 1.1 JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA DAN NUSANTARA KE OBJEK WISATA KOTA BANDUNG Jumlah. Jumlah Tahun.

BAB I PENDAHULUAN. TABEL 1.1 JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA DAN NUSANTARA KE OBJEK WISATA KOTA BANDUNG Jumlah. Jumlah Tahun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemerintah sudah mencanangkan bahwa pariwisata harus menjadi andalan pembangunan Indonesia. Keputusan Presiden (Keppres) No. 38 Tahun 2005, mengamanatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung di dalam kelas merupakan usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung di dalam kelas merupakan usaha sadar dan terencana untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar-mengajar merupakan bagian dari proses pendidikan yang berlangsung di dalam kelas merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1993 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1992 TENTANG BENDA CAGAR BUDAYA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1993 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1992 TENTANG BENDA CAGAR BUDAYA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1993 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1992 TENTANG BENDA CAGAR BUDAYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Gambar 1.1.Bangunan di kota Bandung yang bergaya Art Deco (sumber : dokumentasi pribadi)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Gambar 1.1.Bangunan di kota Bandung yang bergaya Art Deco (sumber : dokumentasi pribadi) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bandung adalah ibu kota Jawa Barat yang memiliki ketinggian wilayahnya kurang lebih 768 meter diatas permukaan laut, dan kondisi geografisnya dikelilingi oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Surakarta atau yang sering disebut Solo merupakan sebuah kota yang dulunya adalah wilayah jajahan Hindia Belanda dan Jepang.

Lebih terperinci

PERAN BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA (BPCB) KOORDINATOR WILAYAH JEMBER DALAM PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DI KABUPATEN JEMBER

PERAN BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA (BPCB) KOORDINATOR WILAYAH JEMBER DALAM PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DI KABUPATEN JEMBER PERAN BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA (BPCB) KOORDINATOR WILAYAH JEMBER DALAM PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh Erlinda Rizky Aprilia NIM 100210302054 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Permukiman Kumuh 2.1.1 Pengertian Permukiman Kumuh Permukiman berasal dari kata housing dalam bahasa inggris yang artinya perumahan. Perumahan memberikan kesan tentang rumah

Lebih terperinci

ARSITEKTUR KOLONIAL ATAWA KOLONIALISME ARSITEKTUR?*)

ARSITEKTUR KOLONIAL ATAWA KOLONIALISME ARSITEKTUR?*) ARSITEKTUR KOLONIAL ATAWA KOLONIALISME ARSITEKTUR?*) M. SYAOM BARLIANA ISKANDAR Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Universitas Pendidikan Indonesia Makalah ini pernah disampaikan dalam Seminar Situs

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1 Hewan primata penghuni hutan tropis

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1 Hewan primata penghuni hutan tropis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Primata adalah salah satu bagian dari golongan mamalia (hewan menyusui) dalam kingdom animalia (dunia hewan). Primata muncul dari nenek moyang yang hidup di pohon-pohon

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemeliharaan adalah salah satu usaha dari pelestarian benda cagar budaya yang nampaknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemeliharaan adalah salah satu usaha dari pelestarian benda cagar budaya yang nampaknya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemeliharaan Pemeliharaan adalah salah satu usaha dari pelestarian benda cagar budaya yang nampaknya mempunyai sejarah yang panjang dan tidak terlepas dari dinamika

Lebih terperinci

PEDOMAN REVITALISASI KAWASAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 18/PRT/M/2011

PEDOMAN REVITALISASI KAWASAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 18/PRT/M/2011 SOSIALISASI MAKASSAR, 10-12 MEI 2011 PEDOMAN REVITALISASI KAWASAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 18/PRT/M/2011 1. Landasan Hukum dan Teori 2. Peraturan Menteri PU 3. Kegiatan Revitalisasi Kawasan

Lebih terperinci

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN SOBOKARTTI SEBAGAI JAVA HERITAGE CENTER

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN SOBOKARTTI SEBAGAI JAVA HERITAGE CENTER TUGAS AKHIR 111 PERIODE APRIL SEPTEMBER 2010 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN SOBOKARTTI SEBAGAI JAVA HERITAGE CENTER OLEH : RAGIL RINAWATI NIM : L2B 006 067 DOSEN PEMBIMBING

Lebih terperinci

Evaluasi Kinerja , Program Tahun 2014, dan Rencana Program 2015

Evaluasi Kinerja , Program Tahun 2014, dan Rencana Program 2015 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Evaluasi Kinerja 202203, Program, dan Rencana Program 205 Cagar Budaya Indonesia

Lebih terperinci

lib.archiplan.ugm.ac.id

lib.archiplan.ugm.ac.id DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... viii ABSTRACT... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR

Lebih terperinci

STRATEGI PELAYANAN NASABAH DI PEGADAIAN CABANG MOJOKERTO SKRIPSI

STRATEGI PELAYANAN NASABAH DI PEGADAIAN CABANG MOJOKERTO SKRIPSI STRATEGI PELAYANAN NASABAH DI PEGADAIAN CABANG MOJOKERTO SKRIPSI Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu

Lebih terperinci

BAB V ARAHAN PELESTARIAN PERMUKIMAN TRADISIONAL BALI AGA DAN REKOMENDASI

BAB V ARAHAN PELESTARIAN PERMUKIMAN TRADISIONAL BALI AGA DAN REKOMENDASI BAB V ARAHAN PELESTARIAN PERMUKIMAN TRADISIONAL BALI AGA DAN REKOMENDASI Bab ini akan menjelaskan mengenai Dasar Pertimbangan, Konsep Pelestarian, Arahan pelestarian permukiman tradisional di Desa Adat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah tidak banyak digunakan lagi pada bangunan-bangunan baru sangat. menunjang kelangkaan bangunan bersejarah tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah tidak banyak digunakan lagi pada bangunan-bangunan baru sangat. menunjang kelangkaan bangunan bersejarah tersebut. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bangunan bersejarah merupakan bangunan yang memiliki nilai dan makna yang penting bagi sejarah, namun juga ilmu pengetahuan dan kebudayaan, dan ada kalanya bersifat

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha - Bandung

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha - Bandung ABSTRAK Dalam Laporan Tugas Akhir ini penulis membahas proses pembuatan Kampanye Dago Heritage tentang Konservasi Bangunan Tua Di Dago, mulai dari visualisasi hingga penulisan laporan. Penulis diharapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bangunan akan mengalami adaptasi dan penambahan seiring berjalannya waktu, begitu pula dengan fungsi bangunan yang juga mengalami perubahan disetiap periode

Lebih terperinci

Pelestarian Cagar Budaya

Pelestarian Cagar Budaya Pelestarian Cagar Budaya KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA JAWA TIMUR 2016 Sebelum kita bahas pelestarian cagar budaya, kita perlu tahu Apa itu Cagar Budaya? Pengertian

Lebih terperinci

TERJADINYA DEGRADASI KUALITAS KAWASAN CAGAR BUDAYA KRATON KASUNANAN SURAKARTA HADININGRAT AKIBAT KERANCUAN ATURAN PENATAAN BANGUNAN

TERJADINYA DEGRADASI KUALITAS KAWASAN CAGAR BUDAYA KRATON KASUNANAN SURAKARTA HADININGRAT AKIBAT KERANCUAN ATURAN PENATAAN BANGUNAN TERJADINYA DEGRADASI KUALITAS KAWASAN CAGAR BUDAYA KRATON KASUNANAN SURAKARTA HADININGRAT AKIBAT KERANCUAN ATURAN PENATAAN BANGUNAN Rully Abstrak Pada umumnya kawasan yang berpotensi di Indonesia belum

Lebih terperinci

KAJIAN KEAKTIFAN KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG BERDASARKAN AKTIFITAS PENGGUNA

KAJIAN KEAKTIFAN KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG BERDASARKAN AKTIFITAS PENGGUNA ISSN : 0853-2877 Kajian Kearifan Kawasan Kota Lama Semarang MODUL Berdasarkan Vol.15 No.2 Juli Aktifitas Desember Pengguna 2015 KAJIAN KEAKTIFAN KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG BERDASARKAN AKTIFITAS PENGGUNA

Lebih terperinci

Permasalahan Cagar Budaya Living Monument Milik Perorangan di Perkotaan

Permasalahan Cagar Budaya Living Monument Milik Perorangan di Perkotaan SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 DISKURSUS Permasalahan Cagar Budaya Living Monument Milik Perorangan di Perkotaan Yuni Rahmawati ryuni0606@gmail.com Mahasiswa Magister Cultural Resources Management, Jurusan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta, 2006

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta, 2006 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta, 2006 Hasan, Iqbal. M. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian & Aplikasinya. Bogor.

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian 96 LAMPIRAN 97 Lampiran : Kuesioner Penelitian Kuesioner Penelitian Tanggal : No. Responden Selamat pagi / siang, Ibu-ibu. Saya Wiwien Wirasati mahasiswa Program Pasca Sarjana IPB yang sedang melakukan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2007 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PELESTARIAN BANGUNAN DAN/ATAU LINGKUNGAN CAGAR BUDAYA

Lebih terperinci

RANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN (Juknis, Alokasi Waktu, Sekuen Materi, Silabus, SAP, Model Evaluasi, Materi Perkuliahan)

RANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN (Juknis, Alokasi Waktu, Sekuen Materi, Silabus, SAP, Model Evaluasi, Materi Perkuliahan) RANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN (Juknis, Alokasi Waktu, Sekuen Materi, Silabus, SAP, Model Evaluasi, Materi Perkuliahan) MATA KULIAH PELESTARIAN BANGUNAN Dosen Pengampu Dra. Tjahyani Busono, MT Lilis Widaningsih,

Lebih terperinci

KOMPAS Minggu, 25 Mei 2008

KOMPAS Minggu, 25 Mei 2008 KOMPAS Minggu, 25 Mei 2008 SELAMATKAN MLATEN KAMI Tri Harso Karyono Bioskop Roxi tinggal kenangan, Stadion Menteng disulap menjadi rumah kaca, Pasar Johar tinggal menunggu waktu, serta sederet daftar bangunan

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Hotel Panembahan Senopati merupakan salah satu hotel berbintang tiga yang ada di Yogyakarta yang mempunyai konsep City-Boutique hotel. Konsep City-Boutique ini ingin menghadirkan

Lebih terperinci

Kajian Pelestarian Kota Lama Tangerang dalam Aspek Elemen Berdasarkan Persepsi dan Preferensi Pengguna Ruang

Kajian Pelestarian Kota Lama Tangerang dalam Aspek Elemen Berdasarkan Persepsi dan Preferensi Pengguna Ruang Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota ISSN: 2460-6480 Kajian Pelestarian Kota Lama Tangerang dalam Aspek Elemen Berdasarkan Persepsi dan Preferensi Pengguna Ruang 1 Afianto Prasetyo Mulya, 2 Saraswati

Lebih terperinci