PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PENERIMAAN KAS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN BANTAENG SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PENERIMAAN KAS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN BANTAENG SKRIPSI"

Transkripsi

1 PENGARUH SSTEM PENGENDALAN NTERN TERHADAP PENERMAAN KAS PADA PERUSAHAAN DAERAH AR MNUM (PDAM) KABUPATEN BANTAENG SKRPS NUR FURQAN SAHN FAKULTAS EKONOM UNVERSTAS NEGER MAKASSAR MAKASSAR 2016

2 PENGARUH SSTEM PENGENDALAN NTERN TERHADAP PENERMAAN KAS PADA PERUSAHAAN DAERAH AR MNUM (PDAM) KABUPATEN BANTAENG SKRPS Diajukan Kepada Prdi Manajemen Fakultas Eknmi Universitas Negeri Makassar Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mengikuti Ujian Skripsi NUR FURQAN SAHN FAKULTAS EKONOM UNVERSTAS NEGER MAKASSAR MAKASSAR 2016 i

3 ii

4 iii

5 iv

6 MOTTO Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada kmitmen bersama untuk menyelesaikan. Berangkat dengan penuh keyakinan Berjalan dengan penuh keikhlsan Bersabar dalam menghadapi masalah ( Benyamin Franklin) PERSEMBAHAN Karya sederhana ini dari buah tangan penulis Penulis persembahkan kepada Allah SWT yang selalu memudahkan dan mengijabah tiap da Ku Untuk diri sendiri sebagai hasil kerja keras Kepada kedua rang tua sebagai mtivatr Kepada teman-teman sebagai penghibur Dan kepada semua pelajar yang mungkin akan membutuhkan hasil tulisan ini v

7 ABSTRAK Nur Furqani sahni, Pengaruh Sistem Pengendalian ntern Terhadap Penerimaan Kas Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bantaeng. Skripsi Manajemen, Fakultas Eknmi Universitas Negeri Makassar. Dibimbing leh Dr. Anwar Ramli SE., M.Si dan Nurman SE., M.Si Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian intern terhadap penerimaan kas pada perusahaan daerah air minum (PDAM) kabupaten bantaeng.penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan dkumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh Sistem Pengendalian ntern penerimaan kas (penjualan tunai). Sistem pengendalian intern penerimaan kas dari penjualan tunai sudah cukup dengan diadakannya beberapa fungsi yaitu fungsi penjulan, fungsi kas dan fungsi akuntansi. Serta dkumen yang digunakan yaitu faktur penjualan tunai, pita register kas, daftar harian kas. Catatan yang digunakan yaitu daftar penerimaan kas dan kartu persediaan, pengendalian intern yang dilakukan yaitu setiap hari dilakukan pemeriksaan catatan akuntansi leh fungsi akuntansi dan fungsi kas untuk membandingkan sald kas menurut catatan dengan sald kas fisiknya agar terjadi kesamaan antara keduanya. vi

8 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan berkah, rahmat dan hidayah-nya yang tiada terhingga, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Salam dan shalawat penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai penerang kalbu bagi setiap ummatnya. Salam pula kepada para sahabat dan ummatnya yang senantiasa tetap istiqamah dijalannya. Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperleh gelar Sarjana Eknmi (SE) pada Jurusan Manajemen Prgram Studi Manajemen Fakultas Eknmi Universitas Negeri Makassar. Skripsi ini terdiri dari lima bab yang tersusun secara sistematis yaitu, Bab Pendahuluan, Bab Tinjauan Pustaka dan Kerangka Pikir, Bab Metde Penelitian, Bab V Hasil Penelitian dan Pembahasan, Bab V Kesimpulan dan Saran. Penulis menyadari bahwa penyusunan dan penulisan skripsi penuh keterbatasan dan masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, kritik dan saran yang knstrutif merupakan bagian yang tak terpisahkan serta senantiasa penulis harapkan demi penyempurnaan skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa tidak sedikit hambatan yang dialami, namun berkat adanya bantuan dan drngan dari berbagai pihak, Alhamdulillah hambatan tersebut dapat diatasi. Untuk itu pula dalam kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : vii

9 1. Bapak Dr. Anwar Ramli SE.,M.Si, Penasehat akademik sekaligus pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu tenaga dan pikirannya serta dengan segala kesungguhan hati telah membimbing penulis selama ini. 2. Bapak Nurman, SE.,M.Si, Dsen pembimbing yang dengan tulus dan sabar dalam memberi bimbingan, arahan, nasehat dan semangat serta petunjuk kepada penulis selama dalam penyusunan skripsi dan selama menempuh prses pendidikan. 3. Bapak Dr. Rmansyah Sahabuddin SE. M.Si, Ketua Prgram Studi Manajemen Fakultas Eknmi Universitas Negeri Makassar sekaligus Penguji 4. Bapak Ahmad Ali,SE.AK.CA penguji yang telah memberikan banyak arahan dan saran dalam penulisan skripsi ini. 5. Bapak dan bu dsen Jurusan Manajemen Fakultas Eknmi Universitas Negeri Makassar yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama penulis duduk dibangku kuliah. 6. Bapak Pimpinan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bantaeng beserta staffnya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk meneliti diperusahaan yang dipimpinnya. 7. Bapak Prf. Dr. H. Husain Syam M.TP, Rektr Universitas Negeri Makassar. 8. Bapak Dr. H. Muhammad Azis, M.Si, Dekan Fakultas Eknmi Universitas Negeri Makssar. 9. Teristimewa penulis tujukan untuk Ayahanda tercinta dan bunda tercinta yang telah membesarkan, mendidik, sabar memberikan bimbingan dan kasih sayang viii

10 yang tiada hentinya dan senantiasa mendakan penulis agar sukses dalam studi dan menggapai cita-cita. 10. Terkhusus penulis tujukan kepada keluarga besarku tercinta yang selama ini memberikan dukungan mril dan materil, Tante-tanteku, Paman-pamanku, tercinta. 11. Para sahabatku tercinta (Gina, rti, Nabe, Ria, Kiki, na, Uci) yang sering diberi nama MM, yang telah banyak memberikan bantuan serta semangat yang tiada hentinya dan tidak bakalan terlupakan leh penulis, untuk kakkaku Alfian Jabbar yang tiada hentinya juga memberikan semangat, teman KKN- AKA AKAE SDRAP (Nunu, Sultan, Amal, Ardi, Furqan, Aswar) yang telah memberikan pengalaman baru, serta teman-teman seangkatanku di Manajemen RESSTOR UNM 2012 yang senantiasa menemani dalam suka maupun duka selama kuliah sampai tahap penyelesaian tugas akhir. 12. Semua pihak yang telah membantu penulis, karena keterbatasan tempat sehingga tidak dapat dituliskan namanya, namun tidak mengurangi rasa terima kasih penulis. Semga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang terkait, dan semga semua bantuan dan partisipasi yang diberikan bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Amin. Makassar, 2 Agustus 2016 Nur Furqani Sahni ix

11 DAFTAR S HALAMAN JUDUL.i HALAMAN PENGESAHAN.ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBMBNG.iii SURAT PERNYATAAN KEASLAN SKRPS...iv MOTTO v ABSTRAK..vi KATA PENGANTAR...vii DAFTAR S...xi DAFTAR TABEL. xii DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR LAMPRAN xiv BAB PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Tujuan Penelitian... 6 D. Manfaat Hasil Penelitian..6 BAB TNJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PKR A. Tinjauan Pustaka.7 B. Kerangka Pikir.. 21 C. Hiptesis...21 BAB METODE PENELTAN A. Variabel dan Desain Penelitian...22 x

12 B. Definisi Operasinal dan Pengukuran VariabeL 23 C. Plpulasi dan Sampel D. Teknik Pengumpulan Data E. Teknik Analisis Data BAB V HASL PENELTAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lkasi Penelitian B. Penyajian Hasil Penelitian BAB V KESMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 41 B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPRAN xi

13 DAFTAR TABEL N. Judul Halaman 1. Data Mdal Kerja dan Laba Rugi Pendapatan.3 2. Hasil Perhitungan Perputaran Mdal Kerja Perhitungan Return n nvestment Hasil Analisis Regresi Linear sederhana Hasil Analisis Kefisien Krelasi (R) xii

14 DAFTAR GAMBAR N. Judul Halaman 1. Bagan Kerangka Pemikiran Skema Desain Penelitian xiii

15 DAFTAR LAMPRAN N. Judul Halaman 1. Struktur Organisasi PT. Bawakaraeng Purnama Wijaya Kta Makassar Lembar Pengajuan Judul Skripsi Salinan Surat Persetujuan Judul dan Caln Pembimbing Salinan Surat Permintaan zin Melaksanakan Penelitian Salinan Surat Balasan Persetujuan zin Penelitian PT. Bawakaraeng Purnama Wijaya Salinan Rekmendasi Penelitian Dari BALTBANGDA TK. Sul-Sel Salinan Surat Balasan Rekmendasi Pra Penelitian Salinan Undangan Ujian Skripsi Salinan Surat Keputusan Daftar Riwayat Hidup xiv

16 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kebutuhan yang sangat penting bagi manusia adalah kebutuhan atas air bersih, baik untuk knsumsi atau untuk kebutuhan sehari-hari. Air bersih ini digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, ssial, industri dan sebagai bahan baku suatu prduksi perusahaan. Pemenuhan akan kebutuhan ini harus selalu tersedia dengan lancar dan sehat. Air bersih sudah menjadi suatu keharusan dan menyangkut hajat hidup rang banyak, maka diperlukan suatu badan atau rganisasi yang prfessinal yang dapat mengella kebutuhan akan air bersih. Di ndnesia, perusahaan tersebut dibentuk leh pemerintah dengan nama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). PDAM Kabupaten Bantaeng adalah salah satu perusahaan daerah yang melayani penyediaan air bersih kepada knsumen di area kabupaten Bantaeng. Adapun prses usahanya meliputi penjualan air bersih dengan berbagai jenis kebutuhan mulai dari pemakaian untuk rumah tangga, ssial, industri dan bisnis. Perusahaan Daerah Air Minum adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa dan merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), maka sumber penerimaan kasnya berbeda dengan sumber penerimaan kas pada perusahaan manufaktur maupun perusahaan dagang. Kabupaten Bantaeng terdiri dari penerimaan pendapatan air, penerimaan pendapatan nn air dan penerimaan uang lainnya. Mengingat prses penerimaan kas ini mengandung kerawanan adanya 1

17 2 enggelapan serta penyelewengan kas, maka diperlukan sistem akuntansi penerimaan kas yang baik. PDAM sebagai perusahaan daerah dituntut untuk selalu prfessinal dalam menjalankan usahanya, sebab perusahaan ini dibentuk untuk terus berjalan. Oleh karena itu, dibuat suatu penelitian yang dalam hal ini dapat dilihat dalam lapran keuangan. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas, kas diperlukan baik untuk membiayai perasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi baru. Di dalam perusahaaan aliran kas masuk bersifat cntinue, yang berasal dari adanya penjualan. Penjualan tersebut akan berlangsung secara terus menerus yang memungkinkan perusahaan tersebut dapat melangsungkan usahanya. Penjualan yang baik akan membawa perusahaan kepada tujuan yang ingin dicapainya. Dalam perusahaan, aktivitas penjualan merupakan salah satu yang sangat penting, mengingat dari aktivitas ini akan menghasilkan pendapatan perusahaan. Selain itu pimpinan perusahaan juga membutuhkan suatu alat untuk mengawasi jalannya tugas yang dipercayakan kepada bawahan serta untuk mengetahui kemajuan yang akan dicapai perusahaan. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang lebih dikenal dengan sistem pengendalian intern. pengendalian intern yang dirancang dengan baik terhadap struktur rganisasi yang didalamnya terdapat pembagian tanggung jawab fungsinal kepada unit-unit rganisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pkk perusahaan, seperti pemisahan fungsi perasinal, fungsi penyimpanan dan fungsi pencatatan. Salah satu aktiva yang dimiliki perusahaan adalah kas. Kas perlu mendapat perhatian

18 3 tersendiri, karena sifatnya yang sangat mudah dipindah tangankan dan tidak dapat dibuktikan kepemilikannya. Dengan keadaan ini tentunya akan mendrng perusahaan untuk melakukan pengendalian intern terhadap penerimaan kas. (Mulyadi, 2001:163) Suatu perusahaan menerapkan sistem pengendalian intern sebagai penunjang dalam menjalankan usahanya. Sistem tersebut disesuaikan dengan keadaan dan kndisi masing-masing perusahaan karena jenis dan bentuk perusahaan yang berbeda-beda. Sistem pengendalian intern yaitu suatu sistem yang meliputi struktur rganisasi, metde dan ukuran-ukuran yang dikrdinasikan untuk menjaga kekayaan rganisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendrng efisiensi dan mendrng dipatuhinya kebijakan manajemen. (Mulyadi, 2001: 164) Sistem pengendalian intern terhadap penerimaan kas yang meliputi struktur rganisasi, metde dan ukuran-ukuran yang dikrdinasikan perusahan, selain itu unsur-unsur pkk sistem pengendalian intern meliputi: rganisasi yang memisahkan tanggung jawab dan wewenang secara tegas, sistem trisasi dan prsedur pencatatan, praktik yang sehat, dan karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab. Menurut tujuannya, sistem pengendalian intern tersebut dapat dibagi menjadi dua macam: pengendalian intern akuntansi dan pengendalian intern administratif. Pengendalian intern akuntansi, yang merupakan bagian dari sistem pengendalian intern, meliputi struktur rganisasi, metde dan ukuran-ukuran yang dikrdinasikan terutama untuk menjaga kekayaan rganisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. (Mulyadi, 2001: 165) Pengendalian intern

19 4 administratif, meliputi struktur rganisasi, metde dan ukuran-ukuran yang dikrdinasikan terutama untuk mendrng efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.. Sistem pengendalian intern pada PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) dilaksanakan untuk menghindari terjadinya kebcran pada penerimaan kas dan juga untuk mengetahui apakah sistem manajemen yang dilaksanakan dengan baik atau tidak. Pada dasarnya PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Kta Bantaeng telah memiliki uraian tugas yang baik namun menurut satuan pengawasan intern pada waktu pelaksanaannya, pemisahan tugas dan wewenang masih tidak sesuai dengan apa yang telah diterapkan. PDAM (Perusahaan Daer ah Air Minum) merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berbentuk Perum dan bergerak dalam bidang pengellaan air minum dan air ktr. Aktivitas yang dilakukan leh PDAM salah satunya adalah menyediakan dan menyalurkan air yang cukup kepada knsumen langganan PDAM Kta Bantaeng. Dimana kas merupakan unsur yang penting yaitu sebagai mdal kerja dalam rangka melaksanakan kegiatan usahanya. Sehingga pengendalian intern penerimaan kas harus dilakukan seteliti mungkin, karena mdal yang jumlahnya terbatas harus digunakan sesuai dengan tujuan usahanya. Munculnya piutang tak tertagih yang begitu besar dan minimnya nasabah dapat diakibatkan dari sistem perngendalian intern yang tak memadai atau sebenarnya perusahaan telah memiliki sistem pengendalian intern yang memadai tetapi tidak dipatuhi leh karyawan.

20 5 Berdasarkan uraian tersebut, penulis melakukan suatu penelitian tentang system penerimaan kas pada Perusahaan Daerah Air Minum di Kta Bantaeng dan hasilnya akan dituangkan dalam lapran Tugas Akhir dengan judul Pengruh sistem pengendalian intern terhadap penerimaan kas pada perusahaan daerah air minum (PDAM) kabupaten Banteng. Berikut ini adalah perlehan dari perusahaan daerah air minum (PDAM) dikabupaten bantaeng selama lima tahun terakhir, terhitung sejak tahun 2011 s/d Tabel 1.Perkembangan Jumlah kas dan Laba Bersih pada Perusahaan daerah air minumn (PDAM) kabupaten bantaeng Tahun TAHUN KAS (Rp) LABA BERSH (Rp) , , ,00 ( ,34) , , , , , ,05 Sumber : Perusahaan daerah air minum Kabupaten Bantaeng tahun 2016 Berdasarkan dari tabel 1 diatas, Dimana Lapran kas berfluktuasi dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu, perlehan laba bersih juga mengalami hal yang sama dari tahun ke tahun. Dari data, terlihat kas pada tahun 2011 dan 2012 naik sebesar 0,14%. pada tahun 2012 ke tahun 2013 jumlah kas naik dengan perlehan presentase perubahan sebesar 0,13%. Tahun 2013 ke tahun 2014 mengalami peningkatan

21 6 sebesar 0,8%. Tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,4 %. Hal ini mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Dari data diatas terlihat laba pada perusahaan daerah air minum kabupaten bantaeng. Pada tahun 2011 jumlah perlehan laba sebesar ,25. Dan pada tahun 2011 ke tahun 2012 mengalami penurunan dengan perubahan presentase sebesar -173,32%. Tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 82,88 %.Pada tahun 2013 ke tahun 2014 mengalami penurunan sebesar %. Dan pada tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami penurunan sebesar - 31,2%. Hal ini mengalami fluktuasi A. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagaimana pengaruh sistem pengendalian intern terhadap penerimaan kas pada perusahaan daerah air minum (PDAM) Kabupaten Bantaeng? B. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian intern terhadap penerimaan kas pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bantaeng.

22 7 C. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari pnelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi pihak-pihak yang membutuhkan atau yang berkepentingan. Adapun manfaat yang dapat diperleh dari penelitian ini adalah : a) Bagi Penulis Untuk mengembangkan dan membandingkan ilmu pengetahuan yang diperleh penulis selama dibangku kuliah dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi di tempat kerja. Terutama tentang system penendalian intern penerimaan Kas Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kta Bantaeng. Untuk melatih keterampilan penulis sebagai bekal menghadapi dunia kerja secara nyata. b) Bagi Perusahaan Memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat serta memberikan masukan yang psitif dan infrmasi sebagai bahan evaluasi untuk perkembangan dan kemajuan perusahaan khususnya dalam system pengendalian intern penerimaan kas pada Bidang Keuangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kta Bantaeng

23 BAB 11 TNJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PKR A. Tinjauan Pustaka 1. Sistem Pengendalian ntern a. Pengertian sistem pengendalian intern Sistem pengendalian intern adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berkaitan dengan tujuan untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan untuk memisahkan fungsi antara pencatatan dan pengurusan kas yang jelas, dan bertujuan untuk menghindari kecurangan-kecurangan atau penyelewengan-penyelewengan yang kemungkinan terjadi dalam perusahaan. Dengan adanya sistem pengendalian intern ini maka penerimaan kas dalam perusahaan tidak dapat digelapkan. Menurut Mulyadi (2001:32) : Sistem adalah gabungan suatu sistem yang meliputi struktur rganisasi,metde dan ukuran ukuran yang dikrdinasikan untuk menjaga kekayaan rganisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendrng efisiensi dan mendrng dipatuhinya kebijakan manajemen. Menurut Mulyadi (2001:163) tujuan sistem pengendalian intern dilihat dari definisi sistem pengendalian intern adalah: 1) Menjaga kekayaan rganisasi 2) Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi 3) Mendrng Efisiensi 4) Mendrng dipatuhinya kebijakan manajemen Dari definisi diatas maka system pengendalian intern adalah ukuranukuran atau prsedur-prsedur yang saling berhubungan dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan fungsi utama perusahaan agar mencapai tujuantujuan yang berkaitan dengan keandalan data akuntansi, menjaga kekayaan 8

24 9 rganisasi, mendrng efektivitas dan efisiensi, mendrng dipatuhinya hukum dan peraturan. a. b. Pengendalian ntern Prses pengendalian intern sangat diperlukan dalam sebuah perusahaan untuk menghindari terjadinya kecurangan-kecurangan yang terjadi dalam perusahaan. Prses pengendalian intern terdapat beberapa tahapan yaitu : 1. Merencanakan dan merancang pendekatan audit. 2. Melakukan pengujian pengendalian dan transaksi. 3. Melaksanakan prsedur analitis dan pengujian terinci atas sald. 4. Menyelesaikan audit dan menerbitkan lapran audit. b. c. Tujuan Pengendalian ntern dan Pengglngannya Dilihat dari tujuan sistem pengendalian intern, maka kita dapat mengglngkan sistem pengendalian intern tersebut menjadi dua macam yaitu : 1) Pengendalian intern akuntansi Menurut suhayati (2009 : 222) Pengendalian ntern akuntansi adalah: Rencana rganisasi serta prsedur dan catatan yang relevan dengan pengamana aktiva, yang disusun untuk meyakinkan bahwa : a) Transaksi dilaksanakan sesuai dengan persetujuan pimpinan. b) Transaksi dicatat sehingga dapat dibuat ikhtisar keuangan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku serta menekankan pertanggung jawaban atas harta perusahaan. c) Penguasaan atas aktiva diberikan hanya dengan persetujuan dan trisasi pimpinan. d) Jumlah aktiva dalam catatan dicckan dengan aktiva yang ada pada waktu tepat dan tindakan yang sewajarnya jika terjadi perbedaan.

25 10 2) Pengendalian intern administratif Menurut Mulyadi (2001:102) Pengendalian intern administratif adalah: Pengendalian intern administratif meliputi struktur rganisasi, metde, dan ukuran-ukuran yang dikrdinasikan terutama untuk mendrng efisiensi dan dipatuhinnya kebijakan manajemen. c. d. Prsedur Pengendalian ntern Penerimaan kas dalam suatu perusahaan bisa berasal dari beberapa sumber antara lain dari penjualan tunai, pelunasan piutang atau pinjaman. Menurut Baridwan (2008:162) Prsedur-prsedur pengawasan yang dapat digunakan antara lain : 1) Harus ditunjukkan dengan jelas fungsi-fungsi dalam penerimaan kas dan setiap penerimaan kas harus segera dicatat dan disetr ke bank. 2) Diadakan pemisahan fungsi antara pengurusan kas dan pencatatan kas. 3) Diadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan dan pencatatan kas selain itu setiap hari harus dibuat lapran kas. e. Unsur-unsur Pengendalian ntern Menurut Mulyadi (2001:470) Unsur pkk sistem Pengendalian ntern adalah sebagai berikut: 1) Struktur rganisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsinal secara tegas 2) Sistem wewenang dan prsedur pencatatn yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, piutang, pendapatan dan biaya. 3) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit rganisasi. 4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya.

26 11 f. Prinsip-prinsip pengendalian intern 2. Kas Menurut Jusup (2001:41) Prinsip-prinsip pengendalian intern pkk yaitu: 1) Penetapan tanggung jawab secara jelas 2) Penyelenggaraan pencatatan yang memadai. 3) Pengasuransian kekayaan dan karyawan perusahaan. 4) Pemisahan pencatatan dan penyimpanan aktiva. 5) Pemisahan tangungjawab atas transaksi yang berkaitan. 6) Pemakaian peralatan mekanis (bila memungkinkan). 7) Pelaksanaan pemeriksanaan secara independen a. Pengertian Kas Menurut Mulyadi (2001:163): Kas diartikan sebagai alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. Berdasarkan keterangan diatas maka dapat disimpulkan kas merupakan alat pertukaran atau pembayaran finansial yang mempunyai sifat paling tinggi tingkat likuiditasnya. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka sistem pengendalian intern penerimaan kas adalah suatu susunan yang didalamnya meliputi struktur rganisasi, metde dan ukuran-ukuran yang dikrdinasikan untuk menjaga penerimaan sald dalam kas. b. Pengendalian intern kas Cara-cara yang digunakan untuk mengawasi penerimaan kas dalam perusahaan seringkali berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan yang lain, begitu pula dengan PDAM (perusahaan daerah air minum). Namun demikian ada beberapa prinsip pengawasan intern terhadap penerimaan kas yang dapat dijadikan pedman :

27 12 Menurut Jusup (2001:48) cara-cara Pengendalian ntern Kas sebagai berikut: 1) Petugas yang menangani urusan penerimaan kas tidak bleh merangkap sebagai pelaksana pembukuan/pencatatan atas penerimaan kas tersebut, sebaliknya petugas yang mengurusi pembukuan tidak bleh mengurusi kas. 2) Setiap kali penerimaan kas harus segera dicatat. Perusahaan harus mencatat frmulir-frmulir secara cermat sesuai dengan kebutuhan, dan menggunakannya dengan benar. 3) Penerimaan kas setiap hari harus disetrkan seluruhnya ke bank. Hal ini dilakukan agar petugas yang menangani kas tidak mempunyai kesempatan untuk menggunakan kas perusahaan untuk kepentingan pribadi. 4) Apabila memungkinkan, sebaiknya diadakan pemisahan antara fungsi penerimaan kas dan fungsi pengeluaran kas. Sumber utama penerimaan kas pada perusahaan jasa biasanya berasal dari Penerimaan Kas dari Penjualan tunai Menurut Mulyadi (2001:470) Unsur pengendalian intern yang seharusnya ada dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah sebagai berikut : a) Struktur Organisasi 1) Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas. 2) Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi. 3) Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan leh fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi. b) Sistem Otrisasi dan Prsedur Pencatatan 1) Penerimaan rder dari pembelian ditrisasi leh fungsifungsi penjualan dengan menggunakan frmulir faktur penjulan tunai. 2) Penerimaan kas ditrisasika leh fungsi kas dengan cara membubuhkan cap lunas pada faktur penjualan tunai dan menempelkan pita register kas pada faktur tersebut. 3) Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan trisasi dari bank penerbit kartu kredit. 4) Penyerahan barang ditrisasi leh fungsi pengiriman dengan cara membubuhkan cap Sudah diserahkan pada faktur penjualan tunai. 5) Pencatatan ke dalam buku jurnal ditrisasi leh fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda pada faktur penjualan tunai.

28 13 c). Praktik Yang Sehat 1) Faktur penjualan tunai bernmr urut tercetak dan pemakainnya dipertanggung jawabkan leh fungsi penjualan 2) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetr seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya. 3) Penghitungan sald kas yang ada di tangan fungsi kas secara peridik dan secara investigasi leh fungsi pemeriksaan intern. 4) Karyawan yang Mutunya Sesuai Dengan Tanggung Jawab c. Prsedur ntern terhadap Kas Pengendalian intern yang baik terhadap kas memerlukan prsedur prsedur yang memadai untuk melindungi penerimaan kas maupun pengeluaran kas. Dalam merancang prsedur-prsedur tersebut hendaknya diperhatikan tiga prinsip pkk pengendalian : 1. Terdapat pemisahan tugas secara tepat, sehingga petugas yang bertanggungjawab menangani transaksi kas dan menyimpan kas tidak merangkap sebagai petugas pencatatan transaksi kas 2. Semua penerimaan kas hendaknya disetrkan seluruhnya ke bank secara harian 3. Semua pengeluaran kas hendaknya dilakukan dengan menggunakan cek; kecuali untuk pengeluaran yang kecil jumlahnya dimungkinkan untuk menggunakan uang tunai, yaitu melalui kas kecil Prsedur-prsedur yang digunakan untuk mengawasi kas, bisa berbeda beda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya.hal ini tergantung pada berbagai faktr, seperti besarnya perusahaan, jumlah karyawan, sumbersumber kas, dan sebagainya. Penerimaan kas yang berasal dari hasil penjualan tunai sebaiknya dilakukan dengan melalui kas register pada saat transaksi penjualan terjadi. Pengawasan atas penerimaan kas yang berasal dari penjualan

29 14 tunai dan penerimaan kas melalui kas, merupkan hal yang penting akan tetapi kecurangan atau penyelewengan biasanya jarang terjadi melalui transaksi penerimaan kas, melainkan melalui pengeluaran kas atau dengan menggunakan faktur fiktif (palsu). Oleh karena itu pengawasan atas pengeluarn kas sama pentingnya atau bahkan kadang-kadang lebih penting daripada penerimaan kas. d. Pengendalian ntern Kas Cara-cara yang digunakan untuk mengawasi penerimaan kas dalam perusahaan seringkali berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan yang lain, begitu pula dengan kperasi. Namun demikian ada beberapa prinsip pengawasan intern terhadap penerimaan kas yang dapat dijadikan pedman : 1. Petugas yang menangani urusan penerimaan kas tidak bleh merangkap sebagai pelaksana pembukuan/pencatatan atas penerimaan kas tersebut, sebaliknya petugas yang mengurusi pembukuan tidak bleh mengurusi kas. 2. Setiap kali penerimaan kas harus segera dicatat. Perusahaan harus mencatat frmulir-frmulir secara cermat sesuai dengan kebutuhan, dan menggunakannya dengan benar. 3. Penerimaan kas setiap hari harus disetrkan seluruhnya ke bank. Hal ini dilakukan agar petugas yang menangani kas tidak mempunyai kesempatan untuk menggunakan kas perusahaan untuk kepentingan pribadi. 4. Apabila memungkinkan, sebaiknya diadakan pemisahan antara fungsi penerimaan kas dan fungsi pengeluaran kas. Pengendalian internal merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu rganisasi. a berperan penting

30 15 untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) serta melindungi sumber daya rganisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun tidak (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang). Setiap perusahaan selalu berusaha menciptakan sistem yang baik untuk keberadaan kasnya. Kas sangat berperan terhadap jalannya perasinal perusahaan, bila kasnya sangat terbatas maka perasinal perusahaan akan terganggu, demikian juga bila kas yang berlebih akan mengakibatkan timbulnya idle cash, yang merupakan aktiva yang tidak prduktif. Bila dilihat dari keberadaannya di neraca, kas adalah aktiva paling lancar, dalam arti paling sering berubah. Hampir pada setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas. Kas merupakan suatu alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. Namun kas juga sangat mudah dipindahtangankan dan tidak dapat dibuktikan pemiliknya, maka kas mudah digelapkan. Oleh karena itu, perlu diadakan pengawasan yang ketat terhadap kas. Akmal (2006:3) menyatakan bahwa : Pemeriksaan intern adalah aktivitas pengujian yang memberikan keandalan/jaminan yang independent, dan byektif, serta aktivitas knsultasi yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan melakukan perbaikan terhadap perasi rganisasi. Aktivitas tersebut membantu rganisasi dalam mencapai tujuannya dengan pendekatan yang sistimatis, disiplin untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan keefektifan manajemen risik, pengendalian dan prses yang jujur, bersih, dan baik. Dari pengertian di atas dapat diuraikan bahwa manajemen bertanggung jawab menyiapkan lapran keuangan untuk investr, kreditur dan para pemakai lainnya baik secara hukum maupun prfesinalnya untuk meyakinkan bahwa infrmasi disajikan secara benar, jujur, dan dapat dipercaya. Pengendalian dalam

31 16 suatu rganisasi bertujuan untuk mendrng penggunaan sumber dayanya termasuk pegawai secara efektif dan efisien untuk mengptimalkan tujuan rganisasi. Pengendalian juga dimaksudkan untuk mengawasi manajemen agar setiap kegiatan perusahaan tidak bertentangan dengan undang-undang yang berlaku, meskipun undang-undang tersebut tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perusahaan. Baridwan (2013:47) menyatakan bahwa: Pengawasan intern itu meliputi struktur rganisasi dan semua cara-cara serta alat-alat yang dikrdinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, memajukan efisiensi di dalam usaha, dan membantu mendrng dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu. Pengertian pengendalian internal menurut Warren, dkk (2015:399): Pengendalian internal ( internal cntrl) sendiri didefinisikan sebagai prsedur dan prses yang digunakan leh perusahaan untuk: 1. menjaga aasetnya 2. memprses infrmasi secara akurat 3. memastikan kepatuhan terhadaap hukum daan peraturan Sesuai dengan definisi yang telah diuraikan di atas, maka pengendalian internal merupakan penerapan cara-cara dan tindakan-tindakan yang efisien berupa sistem yang diciptakan untuk membantu manajemen di dalam mengella semua kegiatan perusahaan. Kumaat (2011:15) menyatakan bahwa: Pengendalian internal yaitu suatu keadaan dimana terdapat sistem akuntansi yang memadai, sehingga menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan infrmasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang saham kreditur dan para

32 17 berikut: pemakai lapran keuangan (stakehlder) lain, yang dijadikan dasar pengambilan keputusan eknmi. Dari definisi pengendalian internal diatas terdapat beberapa knsep dasar 1. Pengendalian internal merupakan suatu prses. Pengendalian internal merupakan suatu prses untuk mencapai tujuan tertentu. Pengendalian internal merupakan suatu rangkaian tindakan yang menjadi bagian tidak terpisahkan, bukan hanya sebagai tambahan dari infrastruktur perusahaan. 2. Pengendalian internal dijalankan leh rang. Pengendalian internal bukan hanya terdiri dari pedman kebijakan dan frmulir, namun dijalankan leh rang dari setiap jenjang rganisasi yang mencakup dewan kmisaris, manajemen dan persnel lain. 3. Pengendalian internal dapat diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai, bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan kmisaris perusahaan. Keterbatasan yang melekat dalam semua sistem pengendalian internal dan pertimbangan manfaat dan pengrbanan dalam pencapaian tujuan pengendalian menyebabkan pengendalian internal tidak dapat memberikan keyakinan mutlak. 4. Pengendalian internal ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan antara pelapran keuangan, kepatuhan dan perasi. Hery (2013:87) menyatakan bahwa: Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prsedur yang dirancang untuk memberikan kepastian yang layak bagi manajemen bahwa perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya. Manajemen memiliki tiga tujuan umum dalam merancang sistem pengendalian

33 18 internal yang efektif, yaitu keandalan pelapran keuangan, efisiensi dan efektivitas perasi, serta ketaatan pada hukum dan peraturan. Manajemen bertanggung jawab untuk menyiapkan lapran bagi para investr, kreditur, dan pengguna lainnya. Tanggung jawab untuk memilih dan mengadpsi kebijakan akuntansi yang tepat, menyelenggarakan pengendalian internal yang memadai, serta menyajikan lapran keuangan yang wajar berada dipihak manajemen, bukan auditr. Tanggung jawab ini timbul mengingat bahwa pihak manajemen selaku pelaksana harian perusahaan memiliki pengetahuan yang lebih terperinci dan mendalam atas setiap transaksi perusahaan yang terjadi dibanding dengan pihak auditr. Pengetahuan auditr akan transaksi yang terjadi dan pengendalian internal klien hanya terbatas pada infrmasi (pengetahuan) yang diperlehnya selama menjalankan kegiatan audit Tanggung jawab atas pengendalian internal berbeda antara manajemen dan auditr. Manajemen bertanggung jawab untuk merancang dan menerapkan sistem pengendalian internal, serta melaprkan secara transparan perihal efektivitas pelaksanaan pengendalian tersebut. Sebaliknya, tanggung jawab auditr sehubungan dengan pengendalian internal klien adalah memahami dan melakukan pengujian pengendalian internal atas pelapran keuangan. Auditr juga berkewajiban untuk menerbitkan lapran audit tentang penilaian manajemen atas pengendalian internalnya, termasuk pendapat auditr mengenai keefektivifan pelaksanaan pengendalian tersebut. Ada dua knsep utama yang melandasi penyusunan dan implementasi pengendalian internal, yaitu kepastian yang layak dan keterbatasan bawaan

34 19 (inheren). Manajemen harus mengembangkan pengendalian internal yang akan memberikan kepastian yang layak, tetapi bukan abslut, bahwa lapran keuangan telah disajikan secara wajar. Pengembangan pengendalian internal juga tentu saja harus mempertimbangkan biaya dan manfaat yang akan ditimbulkan dari penerapan pengendalian tersebut. Keefektifan pengendalian internal juga tidak terlepas dari kmpetensi dan ketergantungan rang-rang yang menggunakannya e. Pengertian dan Tujuan Pengendalian ntern Terhadap Kas Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Kas merupakan harta lancar perusahaan yang sangat menarik dan mudah untuk diselewengkan. Selain itu banyak transaksi perusahaan yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas. Oleh karena itu, untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan atau penyelewengan yang menyangkut uang kas perusahaan, diperlukan adanya pengendalian intern (internal cntrl) yang baik atas kas dan bank. Sistem pengendalian kas ( cash cntrl system) adalah prsedur yang dianut untuk menjaga dana kas perusahaan. Sistem ini membentuk pengendalian internal yang memadai terhadap kas. Untuk melindungi kas dari pencurian dan penyalahgunaan, perusahaan harus mengendalikan kas sejak diterima sampai kas disimpan di bank. Biasanya perusahaan menerima kas dari dua sumber utama: 1. pelanggan yang membeli barang atau jasa. 2. Pelanggan yang membayar piutangnya

35 20 Menurut Manullang (2005:30), pada dasarnya pengawasan internal terhadap kas dapat dibagi menjadi: 1. Pengawasan internal terhadap kas yang diterima Untuk mencegah penyelewengan kas diperlukan prinsip-prinsip pengawasan internal. Prinsip pengawasan internal yang baik terhadap penerimaan kas adalah: a. Semua penerimaan kas melalui kiriman harus dicatat sebelum ditransfer kepada kasir. Catatan-catatan ini harus selalu disesuaikan dengan kertas depsit secara berkala. b. Semua penerimaan harus didepsit setiap hari. c. Tanggung jawab dalam menangani kas harus jelas dan tetap. d. Biasanya fungsi penerimaan dan pengeluaran kas terpisah (terkecuali lembaga keuangan). e. Pengurusan langsung terhadap kas harus sama sekali terpisah dari rang yang mengadakan pencatatan dan tidak bleh terjadi campur tangan dalam pencatatan ini. f. Pihak pemberi uang harus mendapatkan kuitansi dan kas mendapatkan bukti tercatat mengenai hal itu. g. Reknsiliasi bank harus dibuat leh rang yang tidak menangani dan tidak membuat catatan buku kas. h. Pegawai yang menangani kas harus mendapat cuti berkala dan rang lain mengambil alih tempatnya ketika pegawai tersebut sedang cuti. i. Semua pegawai yang menangani kas harus membuat perjanjian. j. Alat-alat pelindung kas, seperti kas register, sebaiknya digunakan sehingga memudahkan pihak lain untuk memeriksa. k. Praktik penjualan tunai harus diperiksa dengan jalan membandingkan catatan persediaan dengan persediaan fisik secara peridik 2. Pengawasan internal terhadap kas yang dilkeluarkan Prinsip-prinsip pengawasan terhadap pengeluaran kas adalah sebagai berikut: a. Semua pengeluaran harus dilakukan dengan cek, kecuali petty cash. b. Semua cek harus diberi nmr dan pemakaian atau pembatalan nmr tersebut harus jelas. c. Semua cek yang dikeluarkan harus ditandatangani leh 2 rang. d. Pertanggungjawaban penerimaan kas harus terpisah dari pertanggungjawaban pengeluaran kas. e. Orang yang menandatangani cek atau mengesahkan pengeluaran harus membuat perjanjian dengan perusahaan. f. Bank Recncilliatin harus dibuat leh rang yang tidak menandatangani cek atau yang tidak mengesahkan pengeluaran. g. Pencatatan kas harus terpisah dari pencatatan pengeluaran kas.

36 21 h. Lampiran tanda terima dan dkumen-dkumen lain harus dibuktikan sebelum pengesahan pengeluaran kas diadakan. i. Cek untuk gaji harus dibuat atas nama individu. j. Setelah pembayaran dilakukan, semua dkumen terlampir harus ditandai atau dicap lunas agar terhindar dari pemakaian ulang. k. Petugas yang mengurus pengeluaran kas harus mendapatkan cuti dan diganti leh rang lain untuk sementara. l. Pengesahan bukti pengeluaran kas harus dilakukan leh rang yang tidak berhubungan dengan tugas mengeluarkan uang kas. m. Semua bukti petty cash harus ditulis dengan tinta atau diketik Pengendalian internal terhadap kas untuk melindungi kas dari penyalahgunaan, perusahaan harus mengendalikan mulai dari diterimanya hingga disetrkan ke bank. Pengendalian kas yang diterima dari penjualan tunai sebaiknya dilakukan melalui kas register pada saat transaksi terjadi. Kas register merupakan mesin pencatat data transaksi yang dirancang hanya dapat dibuka leh rang yang berwenang. Kas register harus diletakkan didekat lket kasir agar pembeli dapat melihat secara langsung. Penerimaan kas melaui ps dapat berwujud cek yang diterima dalam amplp atau berupa ps wesel. Pengawasan atas pengeluaran kas lebih penting dari kas yang diterima melaui ps dan penjualan tunai karena lebih rawan terhadap kecurangan. Untuk mengawasi pengeluaran kas maka harus menggunakan cek untuk pengeluaran besar dan kas kecil untuk pengeluaran sedikit f. Hubungan Pelaksanaan Sistem Pengendalian ntern Kas Pada umumnya perusahaan yang telah maju, telah menyelenggarakan staf pemeriksaan intern secara ideal, pengendalian intern harus ada dan

37 22 dilaksanakan dengan baik, selalu dimnitr dan diawasi serta disesuaikan dengan kemajuan dan keadaan perusahaan saat itu. Mengingat keberadaan kas dalam perusahaan sangat vital sebagai sumber perasi nrmal pembiayaan perusahaan, maka perhatian utama internal audit atas kas adalah ketepatan, keabsahan, kelengkapan, akurasi pencatatan pengklasifikasian atas transaksi kas, karena disini akan didapatkan gambaran tentang kndisi penerimaan dan pengeluaran kas yang ada, sehingga memudahkan dalam usaha pencapaian tujuan. nternal audit atas kas tersebut yaitu untuk memberikan analisa-analisa, dan rekmbinasi-rekmbinasi dalam rangka meminimumkan usaha-usaha penyalahgunaan atau kecurangan-kecurangan atas kas. Hal ini juga akan diarahkan dalam rangka mendrng efektivitas pengendalian intern kas, yaitu : a. Dapat dipercaya data atas kas b. Efektivitas dan efisiensi aktivitas kas c. Ketaatan pada hukum dan peraturan atas kas Untuk menjamin apakah aktivitas pengendalian intern dalam mendeteksi segala kesalahan, kecurangan, penyelewengan maupun praktek yang tidak sehat tersebut sudah berjalan secara efektif, maka diperlukan suatu pemeriksaan intern yang akan menguji pengendalian intern tersebut. Fungsi internal audit yang merupakan suatu unsur dari pengendalian intern, mempunyai peranan yang sangat besar, atas kepercayaan seluruh tujuan dari pengendalian intern dengan kata lain peranan internal audit atasefektifitas pengendalian intern bersifat psitif.

38 23 Berdasarkan uraian diatas maka hubungan pelaksanaan pengendalian intern kas adalah sebagai berikut : a) Mengukur dan menilai unsur-unsur pengendalian intern b) Membantu meningkatkan efektifitas perasi terdahulu termasuk pengendalian atas kas c) Sebagai alat bagi manajemen untuk mendapatkan infrmasi mengenai aspek-aspek keadaan tertentu dari perusahaan. d) Menentukan tingkat kebenaran dan akuntansi yang dibuat dan keefektifan prsedur intern. e) Menilai bagaimana perlindungan, pencatatan, pengamanan kekayaan perusahaan terhadap pencurian atau kecurangan. f) Membantu manajemen dalam mendapatkan infrmasi keuangan yang tepat dan dapat dipercaya. Dengan demikian, maka hubungan pelaksanaan pengendalian kas meliputi seluruh aspek sistem pengendalian intern kas. Dan dapat dilihat dengan jelas bahwa dalam melaksanakan fungsinya pemeriksaan intern yang memadai harus bjektif dalam melaksanakan pemeriksaan. Selain itu, aktivitas pemeriksaan intern harus mendapatkan dukungan dari pimpinan agar pemeriksaan intern dan pengendalian dapat berjalan efektif dan efisien.

39 24 A. Kerangka Pikir Sistem pengendalian intern penerimaan kas adalah suatu susunan yang didalamnya meliputi struktur rganisasi, metde dan ukuran-ukuran yang dikrdinasikan untuk menjaga penerimaan sald dalam kas. Unsur pkk sistem Pengendalian ntern adalah: a) Struktur rganisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsinal secara tegas. Unsur yang terdapat dalam struktur rganisasi pengendalian intern penerimaan kas dari penjualan tunai. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas. Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi. Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan leh fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi. b) Sistem trisasi dan prsedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, piutang, pendapatan dan biaya. Unsur yang terdapat dalam sistem trisasi dan prsedur pencatatn pengendalian intern penerimaan kas dari penjualan tunai. Penerimaan rder dari pembelian ditrisasi leh fungsi-fungsi penjualan dengan menggunakan frmulir faktur penjulan tunai. Penerimaan kas ditrisasika leh fungsi kas dengan cara membubuhkan cap lunas pada faktur penjualan tunai dan menempelkan pita register kas pada faktur tersebut. Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan trisasi dari bank penerbit kartu kredit. Penyerahan barang ditrisasi leh fungsi pengiriman dengan cara membubuhkan cap Sudah diserahkan pada

40 25 faktur penjualan tunai. Pencatatan ke dalam buku jurnal ditrisasi leh fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda pada faktur penjualan tunai. c) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit rganisasi. Unsur yang terdapat dalam Praktik yang sehat pengendalian intern penerimaan kas dari penjualan tunai. Faktur penjualan tunai bernmr urut tercetak dan pemakainnya dipertanggung jawabkan leh fungsi penjualan. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetr seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya. Penghitungan sald kas yang ada di tangan fungsi kas secara peridik dan secara investigasi leh fungsi pemeriksaan intern. d) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya. Karyawan yang bekerja haruslah yang sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan agar tidak terjadi kesalahan pada saat bekerja. Berdasarkan penjelasan di atas maka dalam mdel penelitian ini dapat digambarkan alur pemikiran dari penelian yang disusun sebagi berikut (Gambar )

41 26 PDAM KABUPATEN BANTAENG Penerimaan Kas Prses Pengendalian ntern Unsur Pengendalian Organisasi Sistem Otritas dan Prsedur Pencatatan Praktik yang Sehat Karyawan yang Mutunya sesuai dengan tanggung jawab Gambar 1.Skema kerangka pikir

42 27 B. Hiptesis Berdasarkan teri yang dikemukakan sebelumnya, maka hiptesis yang diajukan leh peneliti adalah Pengaruh Sistem Pengendalian ntern Terhadap Penerimaan Kas Pada Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM) kabupaten bantaeng berpengaruh dalam menilai kinerja perusahaan PDAM.

43 BAB 111 METODOLOG PENELTAN A.Variabel dan Desain Penelitian 1. Variabel Penelitian Menurut Masyhuri dan Zainuddin (2008:122) V ariabel adalah sesuatu yang berubah-ubah atau tidak tetap. Variabel dapat juga diartikan sebagai knsep dalm bentuk kngkrit atau bentuk perasinal. Maka variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalaah Variabel bebas (Variabel X) dan variabel terikat (variabel Y). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya yang menjadi penyebab perubahan pada variabel dependen atau variabel tak bebas (terikat). Data yang menjadi variabel bebas (Variabel X) adalah system pengendalian intern dan data yang menjadi variabel terikat adalah (Variabel Y) terhadap penerimaan kas. 2. Desain Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar penelitian tersebut berjalan dengan baik. Desain penelitian menurut Nazir (2005:84) bahwa Desain penelitian adalah semua prses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. 28

44 29 Menurut Sarwn (2006:79) Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya prses penelitian secara benar dan teapat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dari uraian diatas maka, desain penelitian adalah suatu prses penelitian yang dimana dalam melaksanakan penelitian yang dilakukan leh penulis, dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu. berikut: Dalam penelitian ini penulis menerapkan desain penelitian, sebagai a) Mengindentifikasi masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan luas jangkauan ( scpe). Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah sistem pengendalian inter penerimaan kas (variabel X) sebagai variabel bebas pada PDAM (perusahaan daerah air minum) kta Bantaeng. b) Menentukan judul penelitian yang akan dijadikan bjek penelitian c) Terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. d) Memilih prsedur dan teknik yang digunakan. e) Menyusun alat serta teknik pengumpulan data.

45 30 B. Definisi Operasinal Menurut Supm (2002:69) pengertian perasinal variable adalah penentuan cntruct sehingga menjadi variable yang dapat diukur. Sedangkan variabel adalah cntruct yang di ukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenmena-fenmena. Dalam penelitian yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan paradigma sederhana, dimana hanya terdapat satu variable, yaitu variable independent. Yang menjadi variable bebas (variab el X) adalah sistem pengendalian intern dan variabel terikat (variabel Y) terhadap penerimaan kas pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kta Bantaeng. Operasinal variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikatr, serta skala dari variable-variabel terkait penelitian sehingga penelitian yang dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian mengenai tata cara sistem pengendalian intern terhadap penerimaan kas pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kta Bantaeng. Tabel 2. Operasinalisasi Variabel Variabel Knsep Variabel ndikatr X System pengendalian intern Sistem pengendalian intern yaitu suatu sistem yang meliputi : 1.Struktur rganisasi. 2.Metde dan ukuran-ukuran Unsur pkk pengendalian intern adalah : 1.Struktur rganisasi yang memisakan tanggung jawab fungsinal secara tegas.

46 31 Y Terhadap penerimaan kas yang yang dikrdinasikan untuk menjaga kekayaan rganisasi. 3.Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. 4.Mendrng efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi:163) Penerimaan kas adalah suatu susunan yang didalamnya meliputi struktur rganisasi, metde dan ukuran-ukuran yang dikrdinasikan untuk menjaga penerimaan sald dalam kas. 2.Sistem trisasi dan prsedur pencataan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, piutang, pendapatan, dan biaya. 3.Praktik yang sehat. 4.Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab. (Mulyadi:164) Unsur unsur penerimaan kas 1.Struktur rganisasi 2.Metde 3.Ukuran ukuran dalam penerimaan sald kas Sumber:mulyadi(2001:470)

47 32 C. Ppulasi dan Sampel Menurut sugiyn (2010:215) ppulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas bjek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan leh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Ppulasi dalam penelitian ini adalah data keuangan yang dibutuhkan dari PERUSAHAAN DAERAH AR MNUM (PDAM) KABUPATEN BANTAENG. Menurut Bailey dalam Prasety (2010:119). Sample adalah bagian dari ppulasi yang ingin diteliti. Sample yang digunakan leh peneliti adalah sistem pengendalian intern perusahaan dan penerimaan kas. D. Teknik Pengumpulan Data Penelitian yang akan dilaksanakan, terdapat beberapa metde yang dapat digunakan dalam pengumpulan data. Metde yang digunakan dibawah ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian pada saat pengumpulan data diantaranya : 1) Dkumentasi Dkumentasi yaitu mengumpulkan bahan-bahan yang tertulis berupa data yang diperleh dari PDAM (perusahaan daerah air minum) kta Bantaeng.

48 33 2) Wawancara Wawancara dilakukan untuk mendapatkan infrmasi yang terkait dalam system penendalian intern terhadap penerimaan kas pada PDAM (perusahaan daerah air minum) kta Bantaeng, dan wawancara dilakukan kepada beberapa karyawan yang bertanggung jawab pada bagian tertentu yang menjadi sumber infrmasi. E. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan cara yang digunakan penulis untuk mempermudah identifikasi masalah penelitian. Penulis melakukan analisis flw chart dan kualitatif, yaitu mencari kebenaran variabel yang diteliti dengan kenyataan yang ada dilapangan. Penelitian kualitatif dilakukan pada kndisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teri dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengknstruksi byek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi ssial, untuk mengembangkan teri, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan data.

49 34

50 BAB 1V HASL PENELTAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum perusahaan 1. Sejarah singkat Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bantaeng PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berbentuk Perum dan bergerak dalam bidang pengellaan air minum dan air ktr. Aktivitas yang dilakukan leh PDAM salah satunya adalah menyediakan dan menyalurkan air yang cukup kepada knsumen langganan PDAM kabupaten bantaeng. Sejarah pendirian PDAM kabupaten bantaeng pada mulanya bernama badan pengella air minum (BPAM) yang didirikan pada tahun sesuai dengan peraturan daerah kabupaten Dati 11 Bantaeng N.1 tahun 1988 tentang pendirian perusahaan daerah air minum Kabupaten Bantaeng. Dalam perjalanannya rganisasi BPAM mengalami perubahan melalui surat keputusan Menteri PU N.277/kpts/1992 tanggal 1desember 1992 tentang penyerahan pengellaan prasarana dan sarana air bersih kabupaten bantaeng atau dialih statuskan dari BPAM menjadi PDAM. Sesuai dengan peraturan pendirian perusahaan diatas, kegiatan perusahaan daerah air minum kabupaten bantaeng ditetapkan adalah untuk menyediakan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat akan kebutuhan air bersih yang memadai dan berkualitas sesuai standar yang ditetapakan dan memberikan kntribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD). 34

51 35

52 35 standar yang ditetapakan dan memberikan kntribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Sejak didirikan hingga saat ini, PDAM Bantaeng telah mengalami perkembangan yang signifikan pada akhir tahun 2014 PDAM sudah memiliki kapasitas terpasang 180 Ltr/dtk dengan kapasitas prduksi sejumlah 144 Ltr/dtk dan melayani sambungan rumh atau 37,37% dari jumlah penduduk daerah pelayanan, yaitu kecamatan bantaeng, kecamatan eremerasa, kecamatan bissappu, dan kecamatan pajukukang, kecamatan uluere, kecamatan sina. Tujuan dan rencana bisnis PDAM Banteng adalah pedman bagi arah perkembangan PDAM Bantaeng dan pencapaian visi dan misi, memahami kekuatan dan kelemahan sehingga dapat menyadari adanya ancaman maupun peluang dalam menjalanka kegiatan perasinal PDAM Bantaeng, sebagai dasar dalam menyusun rencana kerja anggaran PDAM Bantaeng, memperleh kmitmen dari pemerintah kabupaten bantaeng dalam pelaksanaan prgram prgram PDAM Bantaeng, sebagai dasar bagi pemerintah kabupaten bantaeng dalam mengevaluasi kinerja kabupaten bantaeng. Pemerintah kabupaten bantaeng tahun 1982 pembangunan instalasi penglahan air Bnt Bnt (PA) Kap. 20 l/dtk, Tahun 1984 pembangunan sumber air Pucili Kap. 10 l/dtk, Tahun 1988 pembangunan sumur air Kayule Kap. 10 l/dtk, Tahun 1994 pembangunan Reservar Kap. 20 l/dtk sumber mata air eremerasa, Tahun 2004 pemasangan pmpa intek sumber mata air eremerasa Kap.20 l/dtk, Tahun 2009 pembangunan PA Kap.20 l/dtk sumber air sungai si ri campaga, Tahun 2010 pembangunan reservar sumber mata air dammu, Tahun

53 pembangunan PA Kap.10 l/dtk sumber mata air dammu, Tahun 2013 pembangunan PA Kap.40 l/dtk KK Tmpbulu dan Gantarang keke sumber mata air kulepang. 2. Tugas dan Fungsi PDAM Tugas pkk Perusahaan Daerah Air Minum kabupaten Bantaeng adalah bergerak di bidang pengellaan air minum dan pengellaan sarana air ktr di daerah, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek eknmi, ssial, kesehatan dan pelayanan umum. Dalam melaksanakan tugas pkk sebagaimana dimaksud, PDAM menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut : Perumusan kebijakan dan strategi usaha pengellaan air minum dan sarana air ktr ; Melaksanakan pelayanan umum/jasa kepada masyarakat knsumen dalam penyediaan air bersih dan sarana air ktr ; Perencanaan pembangunan, pemeliharaan dan pengawasan sarana dan prasarana air minum dan air ktr ; Pengellaan keuangan Perusahaan Daerah untuk membiayai kelangsungan hidup Perusahaan Daerah dan Pembangunan Daerah ; Pengellaan pegawai PDAM ; 3. Visi, Misi dan Mt PDAM a. Visi Menjadikan penyedia air minum pilihan masyarakat Sebagai perusahaan penyedia air pilihan utama masyarakat kabupaten bantaeng dalam memenuhi

54 37 kebutuhan air bersih khususnya air minum. Menjadi perusahaan kebanggaan masyarakat bntaeng yang prfesinal dalam pelayanan air minum Sebagai perusahaan penyedia air minum yang memiliki kinerja terbaik di indnesia dari aspek teknis, keuangan dan rganisasi b. Misi - Meningkatkan kualitas, kuntitas, dan kntinuitas pelayanan ir minum - Meningkatkan cakupan pelayanan - Mendapatkan sumber air baku - Menurunkan tingkat kehilangan air menjadi 20% - Meningkatkan kualitas sumber daya manusia - Meningkatkan pendapatan perusahaan - Meningkatkan kesejahteraan pegawai - Memberikan kntribusi kepada PEMDA c. Mt Selamatkan Air Milik Kita 3. Struktur Organisasi PDAM Bantaeng telah menerapkan struktur rganisasi berdasarkan aturan daerah nmr 1 tahun 2011, tentang rganisasi dan kepegawaian PDAM Bantaeng dengan membagi pimpinan PDAM menjadi 3 bagian utama, yaitu direktur,kepala bagian dan kepala seksi. Struktur rganisasi PDAM Bantaeng pada tingkatan tertinggi adalah di pimpin leh satu rang direktur,tiga rang kepala bagian,yang terdiri dari bagian administrasi/keuanan,bagian teknik perencanaan dan bagian teknik distribusi

55 38 membawahi tujuh kepala seksi yang terdiri dari bagian administrasi/keuangan membawahi seksi angkutansi,seksi umum,seksi langganan dan selanjutnya bagian teknik membawahi seksi perencanaan,seksi prduksi dan penglahan,seksi distribusi serta seksi pemeliharaan jaringan. Untuk Sub bagian labratrium belum terisi karena PDAM Bantaeng belum memiliki labratrium. PDAM Bantaeng juga memiliki 2 unit KK yang dipimping leh kepala unit dan 1 unit pelayanan. Memperhatikan faktr efisiensi perusahaan yang selalu di kedepankan leh PDAM Bantaeng. Maka bentuk rganisasi yang di terapkan telh sesuai dengan ketentuan keputusan menteri negara tnmi daerah N.8,tahun 2000 tentang pedman akuntansi perusahaan air minum. Dalm peraturan ini di sebutkan, PDAM yang melayani jumlah pelanggan sampai dengan sambungan pelanggan diklasifikasikan kepada tipe A. Bentuk rganisasi yang terapkan pada PDAM tipe A ini adalah bahwa PDAM dipimping leh satu rang direktur dan dibantu leh dua rang kepala bagian,dengan jumlah pelanggan yang baru mencapai ,maka PDAM Bantaeng berada pada klasifikasi A. Hal ini dapat dilihat dari struktur rganisasi sebagai berikut :

56 39 BUPAT BANTAENG DEWAN PENGAWAS DREKTUR KABAG ADM KABAG TEKNK KABAG DSTRBUS SEKS KEUANGAN SEKS SEKS DSTRBUS SEKS UMUM SEKS PELAYANAN SEKS PFM SEKS PRODUKS KK ULUGALUNG KK BSSAPU UNT PELAYANAN Gambar 2. struktur rganisasi perusahaan daerah air minum (PDAM) Kabupaten Bantaeng

57 40 4. Uraian Tugas Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bantaeng Adapun uraian tugas pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kta Bandung adalah sebagai berikut: a. Badan pengawas 1) Menetapkan rencana kerja dan pembagian tugas para anggta menurut bidang masing-masing untuk masa 12 bulan dan sesuai dengan tahun buku Perusahaan Daerah. 2) Menyelenggarakan rapat kerja sekurang kurangnya 6 bulan sekali untuk membicarakan dan mengatasi masalah-masalah yang dihadapi leh Perusahaan Daerah dalam melaksanakan perasinya. 3) Merumuskan kebijaksanaan untuk Perusahaan Daerah secara terarah dalam bidang perencanaan mdal/penggunaan dana, peningkatan kapasitas prduksi air, perluasan maupun rehabilitasi jaringan transmisi distribusi air minum dan pengellaan air ktr, sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah untuk jangka pendek dan jangka panjang sebagai dasar kebijaksanan Perusahaan Daerah. 4) Menyelenggarakan pembinaan dan pengarahan serta petunjuk kepada Perusahaan Daerah secara efektif dan berdasarkan kebijaksanaan umum yang telah dirumuskan dalam keputusan rapat Badan Pengawas, mengenai pelaksanaan ketentuan-ketentuan dimaksud. b. Direktur utama 1) Memelihara suasana kerja yang baik dalam seluruh rganisasi yang berusaha mencapai taraf efisiensi dan administrasi yang baik.

58 41 2) Secara berkala meninjau kembali dan menilai berbagai fungsi dari Perusahaan Daerah. 3) Mengambil inisiatif dalam penempatan, pemindahan dan pemberitahuan pegawai dan menentukan ganti batas rugi yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. 4) Secara berkala mengadakan penilaian terhadap manfaat dan efisiensi dari sistem atau prsedur administrasi yang berlaku. c. Direktur umum Direktur Umum mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dalam hal: 1) Membantu Direktur Utama dalam bidang tugasnya. 2) Merencanakan, mengkrdinir dan mengawasi kegiatan dari Bagian Keuangan, Bagian Pembukuan, Bagian Hubungan Langganan, Bagian Perbekalan dan Perawatan, Bagian Tata Usaha dan Persnalia, dan Bagian Penglahan Data. 3) Mengadakan kerja sama dengan Direktur Air Bersih dan Direktur Air Ktr dalam mengatur, mengawasi penyediaan dan material yang dibutuhkan untuk kelancaran kegiatan dalam bidang perasinal. d. Bagian keuangan Bagian keuangan dipimpin leh serang Kepala Bagian mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Umum dalam hal: 1) Membantu Direktur Umum dalam bidang tugasnya.

59 42 2) Merencanakan, mengkrdinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari Seksi Kas, Seksi Verifikasi dan Biaya, Seksi Pembukuan Umum dan Seksi Anggaran. 3) Melaksanakan dan mengawasi penerimaan, penggunaan dan penyimpanan dari dana Perusahaan Daerah termasuk alat-alat pembayaran dan surat berharga, mengawasi dan memeriksa penyelenggaraan kas kecil sesuai dengan kebijaksanaan dan ketentuan yang berlaku 4) Mengawasi, menganalisa pembukuan dan perhitungan biaya pkk prduksi serta penjualan air, melaprkan hasil analisa struktur biaya air dan memberikan rekmendasi untuk peninjauan kembali tarif dan pengglngannya. Bagian Keuangan ini dalam menjalankan tugasnya dibantu leh: 1. Seksi Penagihan 2. Seksi Kas 3. Seksi Pemegang Rekening 4. Kas-Kas Pembantu e. Bagian Pembukuan Bagian Pembukuan dipimpin leh serang Kepala Bagian mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Umum dalam hal: 1) Membantu Kepala Bagian Keuangan dalam bidang tugasnya. 2) Membagi tugas, memberi petunjuk kerja dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan.

60 43 3) Mencatat setiap transaksi yang terjadi pada Perusahaan Daerah dengan menggunakan mdel Frmulir yang telah ditentukan, baik mengenai dkumen ntern maupun Extern. 4) Menyelenggarakan Buku Jurnal yang meliputi Buku Jurnal Penjualan, Jurnal Return, Jurnal Penerimaan Kas, Jurnal Pembayaran Kas, Jurnal Penerimaan Bank, Jurnal Pembayaran Bank, Jurnal alat dan Persediaan, Jurnal Memrial/Umum dan menyelenggarakan Register Vucher. dan Rasi Perbandingan Analisa Keuangan. Bagian Pembukuan ini dalam menjalankan tugasnya dibantu leh: 1. Seksi Pembukuan Umum 2. Seksi Pembukuan Biaya 3. Seksi Anggaran f. Bagian Kas Adapun tugas dari bagian kas ini adalah sebagai berikut: 1) Membantu Kepala Bagian Keuangan dalam bidang tugasnya. 2) Membagi tugas, memberi petunjuk kerja dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan. 3) Menerima bukti penerimaan pendapatan berupa cek, gir serta surat berharga lainnya dan bukti setran ke Bank serta menerima alat pembayaran surat berharga dengan terlebih dahulu meneliti keabsahannya. 4) Melakukan pembayaran atas kewajiban dan keperluan Perusahaan Daerah berdasarkan bukti-bukti yang sah.

61 44 5) Memeriksa dan menerima bukti transaksi dan kelengkapannya mengenai keabsahan bukti penerimaan dan pengeluaran uang. g. Bagian Pembekalan dan Perawatan Bagian pembekalan dan perawatan dipimpin leh serang Kepala Bagian mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Umum dalam hal: 1) Membantu Direktur Umum dalam bidang tugasnya 2) Merencanakan, mengkrdinir, dan mengawasi pelaksanaan tugas dari Seksi pangdam, Seksi Gudang, Seksi Perawatan dan Seksi Pl Kendaraan. 3) Mengendalikan semua barang dan peralatan yang menjadi milik Perusahaan Daerah sesuai dengan kebutuhannya. 4) Menyimpan dan mendistribusikan tiap jenis barang kepada semua unit kerja sesuai dengan keperluannya telah mendapat pengesahannya. h. Bagian Tata Usaha dan Persnalia Bagian Tata Usaha dan Persnalia dipimpin leh serang kepala bagian mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Umum dalam hal: 1) Membantu Direktur Umum dalam bidang tugasnya. 2) Menyelenggarakan kegiatan adiminstrasi umum, Humas, Keprtkleran, mengatur perjalanan dinas untuk kelancaran kegiatan perusahaan. 3) Mengembangkan dan mengkrdinir pendidikan/pelatihan dan pengembangan karir pegawai untuk peningkatan mutu dan keterampilan pegawai. 4) Mengadakan krdinasi dan kerja sama dengan unit-unit lain.

62 45 5) Mempersiapkan dan mengatur pensiunan bagi pegawai. 6) Mengkrdinir pengetikan dan pengadaan naskah-naskah dinas. Bagian Tata Usaha dan Persnalia dalam melaksanakan tugasnya dibantu leh: a. Direktur air bersih Direktur Air Bersih mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dalam hal: 1) Membantu Direktur Utama dalam bidang tugasnya. 2) Mengadakan kerja sama dengan Direktur Air Ktr dan Direktur Umum dalam mengatur, mengawasi penyediaan fasilitas dan material yang dibutuhkan untuk kelancaran kegiatan dalam bidang perasinal. 3) Merencanakana, mengkrdinir dan mengawasi kegiatan dari bagian Perencanaan Teknis, Prduksi Air, Prduksi Air, Distribusi, Alat-alat Teknik dan Meter Air. 4) Memberikan Lapran dan Bertanggung jawab kepada Direktur Umum. b. Bagian Perencanaan Teknik Air Bersih Bagian Perencanaan Teknik Air Bersih dipimpin leh serang Kepala Bagian mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Air Bersih dalam hal: 1) Merencanakan, mengkrdinir, dan mengawasi kegiatan Seksi Perencanaan, Seksi Pengendalian Kntruksi, dan Seksi Dkumentasi.

63 46 2) Mempersiapkan rancangan kntruksi beriktu perlengkapan peralatan yang diperlukan. 3) Mengadakan pengendalian terhadap pekerjaan pembangunan dan perbaikan yang diserahkan kepada pihak ketiga disesuaikan dengan rencana yang telah ditetapkan. c. Bagian Prduksi Air Permukaan Bagian Prduksi Air Permukaan dipimpin leh serang Kepala Bagian Prduksi Air permukaan mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Air Bersih dalam hal: 1) Merencanakan, mengkrdinir, dan mengawasi kegiatan dari Seksi Sumber Air Cikalng, Seksi Penglahan Badak Singa, Seksi penglahan Pakar, Seksi Labratrium. 2) Meneliti dan mengawasi pemeliharaan seluruh sumber air permukaan yang dikuasai leh PDAM. 3) Menglah air baku dan mengembangkan prduksi air 4) Memeriksa prses penglahan air dan berfungsinya semua peralatan/instalasi sistem penglahan air agar prduksi air tetap berjalan dengan lancar. 5) Meneliti kemungkinan peningkatan mutu air dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja. d. Bagian Prduksi Air Tanah Bagian Prduksi Air Tanah dipimpin leh serang Kepala Bagian mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Air Bersih dalam hal:

64 47 1) Merencanakan, mengkrdinir dan mengawasi kegiatan dari Seksi Penglahan Cikutra, Seksi Penglahan Cipedes, Seksi Penglahan Ledeng, dan Seksi Labratrium. 2) Meneliti dan mengawasi pemeliharaan seluruh sumber air tanah dan mata air berikut instalasi lainnya yang dikuasai leh PDAM. 3) Mengawasi vlume air baik sumbernya maupun prduksi air seagaimana tercatat pada panel-panel peralatan listrik sesuai dengan kapasitas penglahan. 4) Meneliti kemungkinan penemuan sumber-sumber air baru berupa sumur-sumur penelitian. e. Bagian Distribusi Bagian Distribusi dipimpin leh serang Kepala Bagian mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Direktur Air Bersih dalam hal: 1) Mengkrdinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dan seksi distribusi wilayah barat, seksi distribusi wilayah timur, seksi distribusi wilayah utara, seksi distribusi wilayah tengah, dan selatan dan seksi gangguan dan bengkel perpipaan. 2) Menyusun rencana penelitian kebcran pada jaringan pipa distribusi untuk seluruh wilayah perasi perusahaan serta rencana perbaikan, testing peralatan distribusi dan penggantian pipa. 3) Menyelenggarakan, mengawasi pelaksanaan perbaikan pipa distribusi termasuk perlengkapannya secara terus menerus dan tahap demi tahap untuk seluruh wilayah distribusi.

65 48 f. Bagian Alat Teknik dan Meter Air Bagian Alat Teknik dan Meter Air dipimpin leh serang Kepala Bagian mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Direktur Air Bersih dalam hal: 1) Mengkrdinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari Seksi Meter Air Wilayah Barat, Timur, Tengah dan Selatan, Seksi Penutupan dan Bengkel Penerapan. 2) Menyusun rencana penelitian dan perbaikan meter air dan alat-alat teknik untuk seluruh wilayah perasi perusahaan. 3) Mengumpulkan data, jumlah keadaan meter air per Wilayah perasi perusahaan sebagai bahan dkumentasi dan analisa untuk perencanaan rehabilitasi dan pengawasan alat-alat teknik. 4) Menyelenggarakan, mengawasi pelaksanaan pemasangan, perbaikan dan penggantian meter air termasuk perlengkapannya secara terus menerus dan tahap untuk seluruh wilayah perasi perusahaan. g. Direktur air ktr Direktur Air Ktr mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam hal: 1) Mengadakan kerja sama yang erat dengan Direktur Umum, Direktur Air Bersih dalam mengatur, mengawasi penyediaan fasilitas dan material yang dibutuhkan untuk kelancaran kegiatan dalam perasinal.

66 49 2) Merencanakan, mengkrdinir dan mengawasi kegiatan dari Bagian Perencanaan Air Ktr, Bagian Pengllahan Air Ktr, Bagian Operasinal Air Ktr dan Bagian pemeliharaan Alat-alat teknik. 3) Menyiapkan perencanaan yang akan dilaksanakan, menyusun rencana kerja untuk pelaksanaan pemeliharaan dan knstruksi. h.bagian Perencanaan Teknik Air Ktr Bagian Perencanaan Teknik Air Ktr dipimpin leh serang Kepala Bagian yang mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Direktur Air Ktr dalam hal: 1) Mengkrdinir dan mengawasi pelaksanaan dari Seksi Perencanaan Air Ktr, Seksi Pengendalian Knstruksi Air Ktr dan Seksi Dkumentasi Air Ktr. 2) Mengkrdinir, menyusun dan mempersiapkan rencana kegiatan perencanaan, mengenai knstruksi dan pelaksanaan beikut perlengkapan yang diperlukan. 3) Menyusun anggaran biaya, jadwal pelaksanaan knstruksi dan prgram kerja secara terperinci untuk kegiatan bidang air ktr. i. Satuan pengawasan intern Satuan Pengawasan ntern mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam hal: 1) Menyusun rencana untuk pemeriksaan keuangan dan pembukuan, perasinal, pembangunan umum secara berkala, mengajukan rencana tersebut kepada Direktur Utama untuk mendapatkan persetujuan. 2) Atas perintah Direktur Utama mengadakan pemeriksaan tiba-tiba pada kas sekurang-kurangnya dua kali setahun disamping terhadap hal-hal yang

67 50 dipandang yang perlu dilakukan pemeriksaan/inventarisasi barang-barang milik perusahaan di gudang maupun tempat lain atas perintah Direktur Utama. j. Unit penelitian dan pengembangan Unit Penelitian dan Pengembangan (Litbang) mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam hal: 1) Merencanakan, mengkrdinir dan mengawasi seluruh kegiatan penelitian dan pengembangan bidang umum dan bidang teknik 2) Mengumpulkan, mempelajari, meneliti dan menganalisa data bidang umum dan bidang teknik untuk penyusunan rencana pengembangan kegiatan perasinal perusahaan 3) Menyusun rencana kerja jangka pendek dan jangka panjang perusahaan secara keseluruhan terutama yang menyangkut psisi keuangan. 5. Aspek Kegiatan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bantaeng Adapun kegiatan perusahaan adalah menyelenggarakan usaha pengellaan air bersih dan air ktr bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai serta usaha lainnya di bidang air minum dan air limbah, dalam rangka menunjang pembangunan daerah dengan menetapkan prinsip perusahaan.jenis usaha PDAM (perusahaan daerah air minum) kabupaten bantaeng, adalah sebagai berkut : a. Air Minum Air yang biasa digunakan sehari-hari dalam kehidupan atau untuk kegiatan usaha.

68 51 Pemakaia STRUKTUR TARF n SOSAL RUMAH TANGGA/NON NAGA NAGA NDUSTR (M 3) 1A 2A1 2A2 2A3 2A4 2B 3A 3B 4A 4B > Tarif Air Minum per m 3 ( per liter ) berlaku sebagai berikut : Tabel 3. Tarif air minum per m 3 ( per liter ) Untuk pemakaian air minum berlaku ketentuan sebagai berikut : Biaya administrasi penagihan untuk setiap pelanggan sebesar Rp.7.500,- per bulan. Biaya pemeliharaan meter untuk setiap pelanggan per bulan tetap (tidak ada perubahan) yaitu : NO Kde ukuran meter Ukuran meter (inci) Biaya pemeliharaan (RP) 1 A 0, B C 1, D E F

69 52 Tabel 4. Biaya pemeliharaan meter untuk setiap pelanggan per bulan 6. Biaya Administrasi dan Pemeliharaan meter nfrmasi pelayanan air bersih. Sumber baku, PDAM Kabupaten Bantaeng pada saat ini memanfaatkan 3 sumber air yaitu : 1. Air Permukaan Sungai Biangle, kapasitas rata ratanya 20 l/dtk sistem pengambilan dan pengalirannya adalah pmpa dan pembangunannya tahun 1994 Sungai Siri, kapasitas rata ratanya 20 l/dtk sistem pengambilan dan pengalirannya adalah grafitasi dan pembangunannya tahun 2009 Sungai sungai kulepang, kapasitas rata ratanya 40 l/dtk sistem pengambilan dan pengalirannya adalah grafitasi dan pembangunannya tahun Mata Air Sumber air ini diambil dari beberapa mata air di daerah Bantaeng yang berada di kta bantaeng, KK Bissappu, KK Tmpbulu/Gantarangkeke. Ada pun Mata Air-Mata Air tersebut adalah : Mata air Eremerasa Grafitasi Mata air Eremerasa Mata air Pucili Mata Air Mandaraki Mata air Dammu Mata air Kayule 3. Air Tanah

70 53 Untuk penglahan air baku yang berasal dari air tanah dalam digunakan sistem aerasi, filtrasi dan desinfektan untuk membunuh bakteri digunakan gas chlrkaprit. Kualitas air baku ini pada umumnya memiliki kandungan Fe dan Mn diatas standar yang ditetapkan. Air tanah ini sebagian dimanfaatkan untuk membantu daerah yang tidak terjangkau leh pelayanan dari nstalasi nduk PDAM. Jumlah sumur air tanah dalam PDAM ada 32 buah dengan sistem pendistribusian secara langsung ke knsumen dengan melalui prses. B. Analisis Data Hasil Penelitian 1. Sistem Pengendalian ntern Penerimaan Kas ( Penjualan Tunai ) pada PDAM Kabupaten Bantaeng Dalam sebuah sistem untuk menghasilkan sebuah lapran pertanggung jawaban kepada pimpinan PDAM Kabupaten Bantaeng melibatkan beberapa unsur pkk dalam penyajian Lapran Pertanggungjawaban yang terdiri dari : a. Dalam struktur rganisasi fungsi yang terkait untuk memisahkan tanggung jawab fungsinal secara tegas, dibagi menjadi beberapa fungsi yaitu : 1) Fungsi Penjualan Fungsi ini bertugas menerima rder dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai dan menyerahkan kwitansi kepada pembeli. 2) Fungsi Kas Fungsi Kas bertugas untuk menerima penerimaan kas dari berbagai fungsi yang telah dicatat. Fungsi kas juga bertugas untuk membuat bukti penerimaan kas sebagai dasar pembuatan lapran keuangan Pada PDAM Kabupaten Bantaeng fungsi ini dilakukan leh bagian keuangan.

71 54 3) Fungsi Akuntansi Fungsi Akuntansi bertugas untuk mencatat semua penerimaan kas perusahaan berdasarkan bukti penerimaan kas dari fungsi kas ke jurnal penerimaan kas untuk melaprkan lapran keuangan perusahaan. Pada PDAM Kabupaten Bantaeng fungsi ini dilakukan leh bagian accunting. Pada PDAM Kabupten Bantaeng masih terjadi peran perangkapan tugas dimana bagian pelaksana yang berjumlah dua rang bertugas sebagai fungsi penjualan, fungsi kas dan fungsi akuntansi. b. Sistem trisasi dan prsedur pencatatan, dkumen yang digunakan dalam penerimaan kas dari penjualan tunai adalah : 1) Faktur Penjualan Tunai Faktur ini dibuat leh fungsi penjualan yang digunakan untuk mencatat adanya transaksi penjualan. 2) Pita Register Kas (Cash Register Tape) Dkumen ini dihasilkan leh fungsi kas dengan cara mengperasikan mesin register kas. 3) Daftar Harian Kas Dkumen ini digunakan untuk mencatat keluar masuknya uang kas harian secara keseluruhan. Catatan akuntansi digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah : - Daftar Penerimaan Kas

72 55 Daftar penerimaan kas yaitu catatan yang di dalamnya terdapat unsur unsur yang didalamnya seperti klm tanggal, klm keterangan, klm nmr bukti, klm penerimaan tunai, klm jumlah kas. - Kartu Persediaan Kartu persediaan dibuat untuk melihat jumlah, persediaan barang dagangan yang ada di tk tersebut. c. Praktik yang sehat dapat di lakukan dengan cara prsedur dalam penerimaan kas dari penjualan tunai Sistem yang dilakukan PDAM Kta Bandung dalam memberikan pelayanan kepada pelanggannya yaitu dengan cara pelanggan tinggan menikmati pasilitas yang telah di berikan leh perusahaan. Apabila belum menjadi pelanggan bisa melakukan pendaftaran sambungan baru ke kantr PDAM Kabupaten Bantaeng. Adapun prsedur perimaan kas yang dilaksanakan sebagai betikut : - Pelanggan bisa langsung menikmati air bersih. - Petugas pelaksana yaitu fungsi kas menerima pembayaran dari pembeli yang berupa tunai. - Petugas pelaksana yaitu fungsi penjuaalan menyerahkan barang kepada pembeli. - Petugas pelaksana yaitu fungsi penjualan membuat kwitansi penjualan rangkap dua yang ditujukan kepada pembeli dan sebagai arsip PDAM Kabupaten Bantaeng. - Fungsi kas mengaktifkan register kas. - Bagian akuntansi, mencatat pendapatan penjualan dalam buku harian kas.

73 56 d. Karyawan yang mutuya tidak sesuai dengan tanggung jawabnya Setiap penerimaan karyawan baru pada bagian penjualan tunai masih terdapat karyawan yang tidak sesuai dengan kriteria Semua aktivitas yang berjalan dalam rganisasi suatu perusahaan diarahkan untuk menjamin kelangsungan dan adanya krdinasi fungsi yang baik dari masing-masing fungsi. Dengan adanya pengendalian intern yang memadai dapat mencegah dan menghindari terjadinya penyimpangan dalam penerimaan kas. Sistem pengendalian intern penerimaan kas dari penjualan tunai pada PDAM Kbupaten Bantaeng : 1) Struktur rganisasi fungsi yang terkait : Dalam transaksi penjualan tunai dalam perusahaan dilakukan leh satu fungsi, yaitu fungsi kas. 2) Sistem trisasi dan prsedur pencatatan a) Transaksi penjualan tunai dicatat dalam faktur penjualan tunai yang ditrisasi leh fungsi penjualan. b) Pencatatan kedalam buku kas harian ditrisasi leh fungsi akuntansi. 3) Praktek yang sehat Setiap hari dilakukan pemeriksaan catatan akuntansi leh fungsi akuntansi dan fungsi kas untuk membandingkan sald kas menurut catatan dengan sald kas fisiknya agar terjadi kesamaan antara keduanya. Kegiatan pemeriksaan leh fungsi akuntansi dilakukan pada saat akhir jam kerja.

74 57 Bagian pemasaran Bagian administrasi mulai 2 Menerima uang BKM Faktur 2 Jurnal penjuaalan BKM 1 SP 2 3 Membuat lap. Register kas 4 N Gambar 3. Bagan alir penerimaan kas dari pelunasan PDAM Kabupaten Bantaeng

75 58 BKM SP N T : Bukti masuk Kas : Surat pemberitahuan : Arsip sementara menurut nmr : Arsip tetap menurut tanggal C. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bagimana sistem pengendalian intern penerimaan kas yang terjadi di PDAM Kabupten Banteng untuk semua elemen sistem pengendalian intern yang meliputi: Analisis Sistem pengendalian intern penerimaan kas (Penjualan Tunai) pada PDAM KabupAten Bantaeng 1. Strukur rganisasi Pada PDAM Kabupaten Bantaeng setiap kali ada penerimaan kas langsung dicatat kedalam bukti penerimaan sesuai dengan tanggal tanpa ada pengawasan yang memadai. Tanpa adanya pemisahan tanggung jawab yang jelas karena hanya ditangani leh satu fungsi yaitu fungsi kas saja. Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan leh fungsi penjualan, fungsi kas dan fungsi akuntansi, tidak ada transaksi penjualan tunai yang dilaksanakan secara lengkap hanya leh satu fungsi tersebut. Dengan dilaksanakanya setiap transaksi penjualan tunai leh berbagai fungsi tersebut akan tercipta adanya pengecekan intern pekerjaan setiap fungsi tersebut leh fungsi lainnya. Mengingat PDAM Kabupten Bantaeng ini semakin maju sebaiknya diadakan penetapan tanggung jawab fungsi yang jelas dan pemisahan pencatatan dan penyimpanan aktiva untuk pengendalian intern penerimaan kas yang sudah ada.

76 59 2. Sistem trisasi dan prsedur pencatatan Penerimaan kas dari penjualan tunai ditrisasi leh bagian yang berwenang yaitu manager perusahaan dan setiap transaksi dicatat leh petugas pelaksana didalam bukti penerimaan kas (faktur penjualan tunai), mesin register kas, daftar harian kas. Dengan demikian trisasi yang terjadi di perusahaan ini sudah bagus. 3. Praktek yang sehat Jurnal yang digunakan dalam penerimaan kas dari penjualan tunai adalah jurnal penjualan untuk mencatat dan meringkas data penjualan, jurnal penerimaan kas digunakan untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, jurnal umum digunakan leh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga pkk prduk yang dijual, kartu gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan barang yang disimpan dalam gudang. Namun, catatan akuntansi yang digunakan leh PDAM Kabupaten Bantaeng belum memenui teri karna hanya daftar penerimaan kas harian, kartu, jurnal penjualan dan jurnal umum persediaan saja yang digunakan. Dengan demikian PDAM Kabupaten Bantaeng perlu adanya dan kartu gudang. Karena prsedur pencatatan yang baik akan menghasilkan infrmasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, pendapatan, dan biaya suatu rganisasi. PDAM Kabupaten Bantaeng dalam penjualan tunai sudah terdapat nmr urut tercetak, ini sesuai dengan teri. Karena frmulir merupakan alat untuk memberikan trisasi untuk terlaksananya transaksi, maka pengendalian pemakainnya dengan nmr urut tercetak, akan dapat menetapkan

77 60 pertanggung jawaban terlaksanannya transaksi. Dalam perusahaan terjadi perputaran jabatan antara pegawai, tetapi untuk petugas pelaksana harian tidak terjadi perputaran jabatan karena petugas pelaksana harian hanya terdiri dari dua bagian yaitu manajer dan pelaksana, dari kedua bagian tidak mungkin dilakukan perputaran jabatan. 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab Menyeleksi tenaga kerja, perusahaan menerima tenaga kerja ada yang sesuai dengan pendidikan dan ada yang tidak sesuai. Tetapi hal ini dapat disingkapi dengan adanya pelatihan pendidikan yang sering diikuti leh pegawai, agar keterampilan yang dimiliki leh setiap karyawan dapat berkembang sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaan yang semakin luas. Unsur-unsur yang terdapat dari semua unsur pengendalian intern, unsur karyawan yang berkelakuan baiklah yang paling penting karna apabila dalam suatu perusahaan karyawannya kmpeten, jujur maka unsur yang lainnyapun dapat dilaksanakan dengan baik.

78 62 DAFTAR PUSTAKA Akmal Pemeriksaan intern, efektivitas, pengendlian intern : Erlangga. Jakarta Baridwan Pengendalian intern : Erlangga. Jakarta Dan M.Guy, C. Wayne Alderman, Alan J. Winters Auditing : Erlangga. Jakarta Husein Umar Metde Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT. Raja Grafind Persada. Hery Sistem pengendaalian. : Graha ilmu. ygyakarta katan Akuntansi ndnesia Standar Prfesinal Akuntan Publik : Salemba Empat. Jakarta. Kumaat Sistem pengendalian internal : Graha ilmu. ygyakarta Mulyadi Sistem Akuntansi : Salemba Empat. Jakarta. Made Wirartha Metdlgi Penelitian Ssial Eknmi. Ygyakarta : Andi. Manullang Sistem pengawasan internal : Salemba Empat. Jakarta. Peraturan Menteri Keuangan N 68/2010 tentang Batasan Pengusaha Kecil Pajak Pertambahan Nilai. Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati Auditing Knsep dasar dan Pedman Pemeriksaan Akuntan Publik : Graha lmu. Ygyakarta. Sukrisn ages Auditing : Salemba empat 62

79 63 Sugiyn Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Warren, Carel S dan Reeve, James M Pengantar Akuntansi. Edisi 21 : Salemba Empat. Jakarta Zaki Baridwan ntermediate Accunting. Edisi 8 : BPFE. Ygyakarta.

80 @ BUPATBANTAENG DEWAN PENGAWAS KABAG ADM SEKS KEUANGAN SEKSUMUM SEKS PELAYANAN UMTPELAYANAN Gambar 2. struklur rganisasi perusahaan daerah air minum (PDAM) Kabupaten Bantaeng '

81 65 z- ; c a1 :- - ts c - ;; O Nts 6 r- -d CO _888-3 {c@af6@\- 3:35:&:;$ A-diddriciri 6N66NOF &A@qF=ts "EBEBEEB! N, al C: N q c i -cc AAa - N -!! N al u F L v L E Y r ts ts F U L!= == :; x 65 =6 C?\ r c -c f- 8 8-E-8-3-B-8.8.C- ess--sfct: ;LeNN-c- -6@tsh i-66rc- 6N666N--= N@Nm-c,-.j-i-rcicr <i 6b -NO. :. -. C@- G c. a c ic:c E.c. U) J = =? 2 y = -^ 2 ;; i - i Q 1"=g : ;a! = qi ; 1. ^.-.- j= - -aiict?ia : \-_:.=:: 5g,-:-=: :_= l==;l a :=i:==u- : E 6_ 6 7a _z g se d96-6a:<c:-=c f : =Q =:E: qe Bi E;,C6:g? i -e.i.-z2a;-= = Er?EE=1.i 7d, 9?:6qa==-- i5 Yu e=!@&x> 2 =c?:a-<? :-i s! a!peeejr=tse T3 3 FE,HSEEFi E9 *2 -'.??. EdEs':EEEEE E3e3 u=3 serse :EE EE3:EEEE5 EEE J< 5ess: EEFEEEEEgEEEE hx A E <<tse.eg.gsddy=< u q ; ieaa g :: i +E,ggF, 1 5F?gtE; EEE.E.E i.e- : d c<: sq6?;az ;;E:E}EEE C f,f ]E=8ts6E 9 ESEaEaE!( y e- 1-xE 6. >. EEEEE::E1gEEE ftfr c.e _9 = L E t! 6 F a a! cg c- {!!ce fl! 5 T l.2 a a B F F F

82 -\ i fr: 66 {[ r : t t * il L qn Nts '55 -NN *N- :tb fi> G =V j< Ī ) z c6 6i Ndid ci E q' 'e dr EgE. Ei$ E sgb g, 6 6_ _ s1!qt : it': i - :.: a ^1.!T tr il ',8 ffi # E E. H'. si ;r *i G # $; E E l.- - ** ffi,s.as '*:{ $rt rj d. 1! z z t- z. dt z F gu. {, =Er 4=: <J OL LF ;E f< z- == E9!O de. dj uj [l - <2. z ō q, ur -.!i -:r r:, ;5 3 f;f E QF E3 J :E ss s g! EqE. FOO $_ t_ E- a8e _-q df FOQ.: Y z d z { c a cc ON - _ E E z q 6F. F E:EHiHEHH a*r g RsgBF d--sp 66@Os!qF F d p 6c 4,Ec d!6 E.*r i iic z. <32 6 qq.. 6t 5'si =e q"q"e t -3ec 6EE " EEE a-geeeeeaeeeee *E[*E-ttgis::Ug;; ii>af,&&&llaii4nr =LEG c c E 2 d E< a a '; c cx al + d '6 == jgz as EEtr p => c 2 g t 5 6 d 9 tr,.c.9 R( S'6 EE!,= ;ts > L C N 6 _ q - a F_ - 6-@-! JrO@N : qvr@vnn :', ;6ri@ri@ -N@ONr6O '- 6N6@@dOOO d_6-@---.-_r Nr@r@6 dei a-@- - 6 tsts F@ d - t: s-, 6 N-- s@ q- N. _ - N a N : = sbr EE*,-gYCEi EE-8F8" " AU C c q q ^- E ^ Ees; itei.6 : - -S;EHEEE. ;! cs E; E *E EECEEEEEEEE? e i - t eee EEEe EEEEEEEEEg t: E!i;EEEEEge3 Eg! sts!!! ii 6 4U J F ul c,a EC <0 2< 5 j H' e! P6 gd- a!.! F -!,1 n ) li -i Ei tsi tsl rl N ii -fi lt li.i ita rl ti l+i

83 1 tn.f >fi fd zd -ci z..-- ty* =-.1 i l d, -f -1 < 2.4 # <1 i.nd. z ( =E?.i -1.: --i ^ ) al) :-j :3.fi tr.iairf +l i i fl l E a b4 E 0,l d -l F.t,6 F l- le l: J] A 3 'c F ()(> 15(5 ca ":i 't r ).1.,1.i, a() 6 t-.+ _r-, r- <)d -r Cl d+ O. \ l B { + * H F? t g - E 11 3 h6 a _ k E a':; Z Pa'f c!' dd!gx6 jc;-.i@r5 -Ja-tEl EgHF^g $ EB g$,ae e e El==lQa.))) V. l tri li i si )j - = \O -. O\ )<m F:A " { ^.r 6:i\ 600.aq9. -O\!CO< a.. \ F ri rr' ra*f! r!' i..: -.::ti,:,] c0 _,-j,' Q =5- cl F G q O1 r F 6 E!t C r al = i<_ d - ::,r lh s E ; ii H lrl -l t-l *il l+l l=l t$. l ll ls i- ln la. LO l5 i' la l-l "t- i ] 9r: JO cle :] a:- l )-.' :' J' F: tz iz t<a id :4 :7 i1 llr: J t z Zs z la t lz t< lz r lv lht1 ld i# lrq 154 qd E,'s H l; 000.AA O M.3 E-EZE jaale EF hxfd E E E> \q-1 ae5r, s-'e 'e 5 grrt aq qs AE 93.d b6 <2 \ _@. i' t- al a N a c \ a.l v.i!. 3 O if (a ṛ.1 cl -a = li.: ^ x - a't-<.1:-::.t,,4 d 61.: -., i' ri l:/,) 6., 'l lj tr r * i : q t-- _l trl 'el 6l 6t.l gl 'at sl :al l5l rl lel ud 5b$.E;A =E u0 c, E< tr E*5-3.E e E.U EH 6ecc E E"E & -E b E lic!(06 d()>() 'a' ' 0 { d 01 c.l a 6 l a^ ('l & E d! z E 6 (, z 1. t6 14 ld ld l l i> _t ll 'rl ctl l A c.l chl ---1 r Kl ;l F 01 x :ir =. d b 3 EE 6g d> 6E O'- tr g h =d - c6 6 d.v M t \ {l -_l ^ ircl rl = F, sl * -il <" l.l.jl 6^ Bl --:l :l l 1 s1 E' "i d s 95= 1E E&? ge E E,5SSE riata E, l Pi dt rl 'l 5 6 '1. ] b0 c6 a d,i fr [E d)d - )1'Aid h/ >.'? - h a ;<E 3.riE*# J - _- - 1r! h.i,t;-l:i';i1 a=:=c-! - ;! - /G ij 3 H 1- r" :: j -af! - - i;.: / -lr J L.,tr: E -nr. = d id H E v 5. 6 (> E s :E (, - C' i6 l!&6 E N h a E =:,.:t E E!?l E :l E) Ei ' E 3 cd 'F t d i-- )la E 6 :! 6 al - <1!r 67! i

84 c 6 G) J a $l s (, E l (, ' -, (,, 6 NO <{ d; q8- t tsrn N c! r - 6 sl ('r- $ 68 (, ẕ rg * r= E:E : G J c =c ( F f E r! t- (! G' L = b! c t! f v E - 0, J a q i r) -, i d a; c, i ( c't,. + E l2i{, 15 EEg li g?eae lsgg$ee lu??t+i (5 E = ),.c c =E ( F N 61 6 (\at 6ici 6ts 38q gee. EEg. =*s r.j lar- F rl N' d N6( n-q= Qr 606 (,-cd 6-N re-n j' t c 0- x Ec 6- c 3 s 6 Y E6 E fa 6 (7, t N, c! c{ - a0 F i 6 O Ot d )- z z3z. 4 (9 2 # Ee : EZ 1f;5 fi.aeeee a'ee gtq q} c 6 c t 6.,e i Y a -g E f a t q9 q9 E.H g3e _b f; PN '- 6 E.-p.:. :e. qe P ET F $E $ BE. g.,j 8E g'q E K q sfr{ F.P ij H ii- Y_ ;i sf- Bi. g R *{i 4 f,,,,,t 3. =t E il El! E! EE$ EEE EBlEE 0 () i c, ( N ry r ọ : - O ci 6 O _ O 6 D,r x D D F 2 3, E e E, - E a E,f: r ra t{ (t! d q. ts E s1.:j E.-f,z 6? a: -9 'g LJ OU -g{ O i-9,! <?) rt q, lc lr t-= '! ( dn@ - _ r: (_ N- h: 60) rc^l,@ q N tscf) 6 ọ.i PF ES FA P ir, R :s a r F qt r 6- O t6 ls i t: F 1 ct l-rl c (c = i- l ie6 O! 1-l t^. a c l+!= :_i i<n:-_ief l:ee-qh? l*nri\fd)' =' ! _ ir C L i > J = J A h c.5 (O a c :9 lc E ll l lf 1..=i l")0(l lq;d lu-o lrt l\tr r -Ei li l; l+ l; E! 6.e u.e dlr!e wv u6 6 J; -f:?.. E H j ]]6. -'! \un- 7 r! C 5.A c E r0e

85 L L 69 ' :- ' a.: ::,:{ -, -?-.* el -_--^_i^_l i- -'a -E---c: >al--:\ --^-= *-_-aa:r, - -i -,- a:, : tr' 'rl i f), :)' c)l N: z ] Ż lj i 'i i i- cir lcrcll )-i-, cl NC-lOl l-;lsll ll-ll lnlin l*l-ilril isl@i i!n-! : l-l ll liir lilt rii: llil."ia,e P ic ldlsiqi<: l<llrl rlfrlollitiliri lnlrlrl i-r L'-l l.-l i L Llil irli,li,li -, c l. llr 1l( l6l( r-l r.i ii ir J! rl i'i ii il <l ta i,l,i ar-,, ii -::i t_ tt-' 2 j + 7-ct J=.2 ^i\ =<a <ZN a! -: rl =; N >JU z<r< -a-><; *JuJ =z <t{-r jetn 1C* L+H J^ :i.l < a- <J = LL i i i C l ql l.t =l 1 ci, i-i l l6ll ill icclqi lsll l=l-! LS- ;3lEl i@ll l.ii ill llr rll ;iitc,lcl rc?lc? 6r-rO -lrl l-i tl ii O, l, l Y l 6l cql -1 i"l! r@ li i ri:ri lt l;;rl i;ili!i!, i.f -r*i-1, la is = ==r:.: :: {'l ).; -' '--i-',t,il,:i ril i!c :: i.i.:1 ' lni t=t i<l 1>\ it, ii lzl = luli :)z l- i lz.t.t<l s 'lfl <,,.u, lfi1 il-l 'll i -1 _l 6t l l! E l E] Yl 6 A s =l 5l 912.=i ti.!li rcl 6 Eld li.l E sl C 9c. -el 6l (E l=l U tl ltrt Ct -t el c l-el i.sll-e lqi dl l6l 6,- tdd c mt m i,? Cr,cl c 101 lll 1-l +l l_lcl lr z\ <l $l -i c1 E :E :) lzi z < l+ lz la i) t< F l"- l3 tll, l- z F - 2 i l=l l:l l6i l6l!!r!i =l<l vltl -! sl El!l (El_?l =tul l ql 4l<l 6l:l '6i i 6l:l Bl sl l Gll-l 6l-l E' -=l E E l l al l r-l =l rlql = cl ci cl E l l 61 5t!t 6' l l icdl (l)l trt lt!!-.' a,_: - -: Ei--,_.,,:

86 .ffi *tf!8, 70,,re ffi E 'E. ih ':E,E.sE,,,!*,F.liE :!H,ffi E,.,8,.=B tr E,. ;' $ tr!.,ffi qp :r1 (E <t t ) a 2 =(c 1 ) =z Lrt F z z. i L ]lan ll! = rtr=.{ :(=< < az l<{ FHF CL C Ec.lr=2 01/ Eq :{O >.2.- <=H :i 14 a{ -=d. = )4U 0duJ > :-- == = t <!l -u -if <9; il <Lrl < -.!4 : z = = tu - Nd ul =ul E,',ffi % ffi ith a: :-i r 6 c c : G q!i =l!6i l! let ll l- c z F - c zu, CL g :) z {r ) = i l- - i i t [t dt.j 3 d. a c J

87 z\ Ei =,.dj -l d q \ 1 L] li 8888 lal d tl 1i 888 ; q 5-( _^;- a 8 e a i 8 sl8l8 ci cill,: a?\ c l -- -l ddl i j i i rli ti il a l \ 1 a tilr 13 uml= 7l =tt l a *l= {3 arlt i l i 3l i = - E i{ 1< aee al q g ee-8 3 E RS.E.,.:i d@ cicie- 60 :- 5 +N "f e- d :38t8,'i ',fo,c'd F+.-i Yi bi a s.5- il 46 si 333 saeeq d EE5 ddct 60 r- q^ q..a3s c di a 6 ql E,.? 9^ 4<!.+t s a.i ; i +,-a al qe FO * qq" N s qqq{ d- h- q- 6.':. 88 dic q\c <g r{.l- 1 \ ) z tqf, jl a z d '-4 ) lrl A< Z A A a- a -t ffid Yrd \d = 3 t Ạ( a 7 :lp s z.ez <( c! E dt t< {f l 'ae AT arl) tfr A EE ue.:j u< nid F.A c E 2 te 3 (2.!6 <E 5rE; 9TAE EEE J </t 0. F. t i$$ llro..., 5 E n e.d & EE AE P? ql J5!l {E!,1 P5 f; { a p 4 pda 4ns.E EE z-'1 e$3 a { 5il ;r (5 2a ffi.9!4 ca z1 <J 9E PE 3A UY,, A h-',

88 .ii; d d =-..ldd cr!tr qa. t'. C, :f 6t N ;;l; (\l a E z $i aa () 6 i a- ( 3 c E e, u {r= 'zl a 6= ffi,= r ;< :{. --L z ifr s 0a c (z (5Y{ ri= r,{ -? { C?dL fuj il. H rj L l 3l el <l rnl: <lr Jl zl #l l (Ll 1t (a (! d ( :&i= ; ie i(! G lo) ii< ii ii ].,v ::.! 6 li!4 a a :ch l:z i= ii< lro rrr l t- cci Or F- O- 9 cb rd N@ O_ l' 6 r<,! : j,l -- g- T 3;; 3?xx (rc-- t@ E_!- f{ dt NO l': - N 9R9 irr Jd n- sl 6 \q ((D il) r--; () \ (,i dtj - rl 66 d@ N@ 6 d =s! =; Ṟ <: ez 6 Z=:: -zl aa.1," E'tE =c= ag-a i- N N 6 tft 6ld C.._ ts d 6 tllr r- { t) ifird ra, L, ddi rro r, $g$3 3 N=O 88BEq NOd"" d-o ff.@ f { 6aF 6-6- N_ F6O NNN cici -.- r -qf -dt' O O (,t; 660 ; ; ri ON r q a w Nc) 6 ;@ t- ru 4- tn= _:{.-=,EE == '{cvr,-.: 66 >6m 566., q 88 (i q) cl q N i N - x. r() rt ' 6_ ') N 6.. t.ja at --.r{l. -A =q a ) ' Y S i ) a'acl : -t!91 Gi =.nq6 E ; -, Y r Oi si a3t,eifr tr fei'lt EtslJ!qr J!; -., trl 4E=9e <=! -:_,: a -:{r4 --- ft n dlclrri '- 6 6i i'h i-iii ryt l A 6l 6 6 l5lfri +.61,,,-JJL u, 1_._.j : q N E1 f, ti ic Gt ql l: -l: xi fl l E 6 8. (r F..i a : qe 8B d t { NN q 6N r- i- N dc{ 6 N- s lo z d u L l! 3 l d1-1 i 6t r(l rl L_l fi 6( l J :! O?8 u.t dl YE s FE =f JO UY r, (., s.sl a ) e 6 6n B N r.i F {, (q ( F c ; 0(l i d J all.{ F)

89 73 KEMET.TERAN RTSET, TEKNOOG DAN PENDDKAN TNGG UNVE RSTTAS hteger MAKASSAR FAKULTAS EKONOMT. ticya pendidikan Ge pettarani ged BT Makassar telp ,fax(0al U A. : }ENT.=S l. Narc:-,.'iauaswa 2. Tem;.r,Tanggal Lahir 3. **r,i iaduk lvlahasiswa 4. Jurus::i 5. Falc:,- usulan JUDL PROPOSAL N..rr f.rqani Sahni Bantaeng, 24 September lvlanajemen Eknmi B. r(tr-i, - -!$fil\i PERUSAHAAN DAERAH AR MNUM (PDAM) KABPATEN Ptr. fidlt ";EPS YAN-G DUSULKAN 1. PE.i a..uh RF.S: LKUDTAS TERHADAP NFORMAS LAPORA''1- PEF- DA:: -JNG -:..H SSTE".{ PENGENDALAN NTERN PENERT}V.;}{ KAS PADA :4}lqru{ DAERAH AR MNUM (PDAivi; ;iabuaten BANTAENG -=JAN KNERTA KzuANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSA}!*!'N -:jl AiR MNLM.PDAVT) KABUPATEN BANTAENG Makassar, 26 amtai 2016 Diketahui c Penasehat - -::;tlti. i'dairasi srva Yang Bersan gku'ran Dr. Anwar ' --=ii. SE-. P[-Si NrP '.10fi)121 T - t'g&,,1u ' #r4'5l' NrM. L

90 74 6fr\ KEMENTE* il.ffi'*#frffijr""*i*tt^* FAKULTASEK'N'Vtr \E%,t KEMENTERAN RSET, TEA{OLOGT DAN PENDDKAN TNGG itdffijt. Raya pendidiknn G" p"tt,ii"a ifu"kms* telp'889464jm(047 ) PERSETUJUAN J'DUL DAN CALON PEMBMBNG A. DENTA.S l. NamaMeiasiswa 2. TemPat/Tanggal Lahir -1. Nmr nduk Mabasiswa 4. Jurusan 5. Fakultas Nur Furqani Sahni Bandung 24 septemb erl r42007 Manajemen Eknmi B. JUD]L SKRPSV.q}TC }TSETUJU -PFNGARUE{ STSTEM PENGENDALAN NTERN TERHADAP PENERMAAN KAS PADA PERUSAHAAN DAERA{ AR MNUM (PDA]\{) KAB]PATEN BANTAENG " C. PEFi91}{3A{G YANG DTWJAK,v^ i Nama Pembimbing/{P lr. Anwar Ramli. SE.. h{-si [P L Tanda Tangan {e {- Nurman. SE.. M.Si NrP" \ \/- N{akassar. 26 Desember 2015 Ke!;a Prgram Sf.:di Manajemen.:a:n-_ Dr. Anwar Ramli. SE.. i\{.si NP- r

91 PEMERNTAH KABUPATEN BANTAENG fobtt,u rd;*, p E il:lillliilnhlifii "Ai RTi ft u m $%H Wg' KABtJl4Ellg+lllff1g^"..,ai,''*'DHAR'fA Bantaeng, 09 Februari 2016 Nmr Lamp. Perihat :zrlpdam-bt/l/2016 '- ". Pemberian lzin Penelitian Kepada Ytt- Pemba:',ii.i Dekan FE UNM Di,- Makas'gat RFr{lasatrkan $urat Bapak Nmr 0302/UN.36231PLJ2O16, tanggal 08 Januari 2016' perihai Surat Pennintaan lzin melaksanakan Penelitian, maka kami Pihak Manaiemen Fer-usanaan Daerai': A:; i';ii--m Kabupaten Ba*taeng memlrerikan lzin kepada : llama : NUR FURQAN SAHN Nmr lnduk Mahasiswa : OA7 Jttrusan : Manajemen iirgr.am Studi. Manajeme:': Keuangan Fakultas. Eknmi Ljntuk inelakukan Penelitian : '' P=NGARUH SSTEM PE.TGENDA.AN NTERN PENERHAA!{ KAS FADA PERUSAHAAN DAERAH A,R.MNUM (PDAM} KABUPATEN BANTAENG ". \ Dernikian disampaikan atas perhatian cian rerlasama yangi baik diucapkan terima kasih./,{.ts!, {.ru/' xl* +/.ruc ":$b Tembusrm: 1. Sekretaris Dewrur Pengawrs PDAM Bantae*1: 2. (nrr&9. Adm. & Keuangan PDAM Elantaeiig. -, i'.a: c. L tnutn PDAN'{ Banl.icllii. ql l':t Bersangkutan:

92 75 Nmr ;-arrpiran Eai. (EMENTERTAN RSET' TEKNO'OGT' DAN PEry9DKAN TNGG unnryiumas NEGERT MAKASSAR FAKT'LTAS EKONON{ Pendidikan Ge P94q9n1 BT Makassar ) Makassar,0T il 2016 SL A]N3623/PL2A$ 1 RangkaP PrPsal v'rf{ i+ttseft"nur PEOVllt{Si SULAW* S SFLATA.J,, cq- Kepala -{lpt pzt SPMD Prvinsi sulawesi seiarari ' Di- TemPat Dimtrnd*garrhrmatkiranyakepdaMaliaciswayangtersebutnamanysdiii4wah ini, <iapat diberika$ lrin mengadal@g Penelitian pada (Perushaan Daerah Air Mlnum {FDA}tC Katrupater Bantaeagi" }:larn ra"gka penelitian skripst: NamaMahssisrva Nmr ndukldahasiswa Prdi Fakultas : Nur Furqani Sahni : A07 : Manajemen : Eknmi Dsen Pembi::rlilg i. Dr. ArwarRaEl SE" l'! s; 2. ):';maq SL' il.si tv{asalah;'=g diteliti adalah : *PEi{GARE SSTEM PENGENDALAN KAS PA}A PERUSAEAAN DAERAH BA\TTAENG,, NTER{ T'ER{ADAP PE{ERMAAN AR MNUM (PDAM} KABUPATEN Atas bantuan dan kerjasarna yang baik. kami ucapkan terima kasih. _-_: -".".1-OAC; ^\. i. i-, xe c47,-<d;,l-.gsm Tembusan: 1 Ketua Prgiam Studi h'la'n*i?l1'-i. --t l: t: l. -1..,. 3 [)ara J)uillfiiiilt)iilg Yailg i)iii: irl!]'' r';1;1;;

93 r lllil[ellulllffi ll[lfilllllhlllu l u i-rd-ia6i-br+23s54 PETERNTAH PROVNS SU AWES SELATAN BADAN KOORDNAS PENANT'MAN TJODAL DAERAH -LilitT peunrsena TEKNS - PE-AYANAN PERZNAN TERPADU ( UPT -?Zr rfis : 3880/5.01 -PPZTMhO1G rmpiran : - eriha! : Ein Penefitfan KepadaYth. Bupati Bantaeng & Tu,,,p.1 endasarkan surat pernirardr.r Dekan Etid. Akader*. FE UNftt Makassar N{nr:030ZUN3622/Pl4:O16 ruggd 07 April2016 peihal tersebutdiatas, mdeisrrapefdifi dbarrah ini: an mts Pltl; rgrar* Sffi *sr*ffir-tstre= 'a lamae NR FUR.QAM SA}NE Manaiprnesr A*ahasstrat3ti J!. AP- PetEani" M*asr edsuci untuk melakukan penelitian didasahjl(antssaudana datam rangka penwsunan SktiPsi, der art dut:. FENGER?'}T SSTEif -}TG=HBATAT{ iltemt TERTAE}AF PEHERTAAH (AS FEBA PER'SAHAAH DAERAH AlE rhuf (PDA$ tgbllpateii BAHTAEHG - Yang akan dilaicsanalqr dai : Tgl-,S A5rX sh l8 Jani fl176 drresrgff {isrqryl hali tersetx.g daias, p* ptslsrya futfi m*yefr$ai lcgiatan dirnateld derqan r&&sr yang brha d b#g{g -f:" Pffigfrian. P- - emkian Sur.; rt Keterangrrn ini diberikan agar dipergrrnakan sebagaimana meslin)re" Oitertffketldi Makmr Padatan*Fl : 13 APrtl2016 ' rfun. GUEERHUR SULAWES SELATAN KEPAT-A BADA KORDttlArEl PEllAt{Af,[*ta tlo$al]aera'i PRG\il $ SUTAWEST SELETAfi Sdaku Adrruqts$er Feiayanan Ferizinan Terpaiu rrqnr ka*': Nn:. r96105t*rgg0ryz.',nj 100-z ntucan Yth t. Ferrtm i* De*m fd. Almder* F-E F{M M*ma:?. FstirS i

94 78 ffi TRH \6t KEMENTERAN RSET, TEKNOLOGT, DAN PENDDKAN TNGG T]NTVERSTAS NEGER DYAKASSAR FAKULTAS EKONOM Alamat:Jl. Raya pendidiknkampus UNM Gunung Sari Baru Ged. BT Makassar Te1p , Fm'Qal ) Nmr Lampiran Hal. Plf-m:z 3tPLlzr6 Makassar,08 Januari 20 l. 6 i!1' ; YTH. Pimpinan Perusahaan Daerah Air i'iinum (PDAM ) Kabupateu Bantaeng Di- Tempat :!-_^+ i/slre+r!{vllllal,l i ' Dimirn dengan hrmat kiranya kepada Mahasiswa yang tersebut namanyadi bawau id- ceai diberika::. izrc mengadat<an PraFeseiitian gada *Perusahaan Daerah Air Minum {PD.{M } KabuPaten Bantaeng"- NamaN{ahasiswa Nur Furqani Sahni NmrlndulJvlahasiswa AA7 3urusan Prgra:n Siudi Fakultas Manajemen ManajemenKeuangan Eki.Jial.. 1,'. Masalah yang diteliti :..PENGARTF SSTEM PENGENDA.AN TNTtrRN PENERMAAN KAS PADA PERUSAHTqTU\ DAERAi{ AR MNUM (FDA\O KABUPATEN BANTAENG' Atas bantraa dan kajasrma yangbaitq kami ucapkanterima kasih., l0 v Pembantu Dekan FE LNM {{ )\-''/ Dr. F. Muhammad Azis. i\{.si NP i Tei:ib';san: :.?akultas Eknmi Universitas Neeed Makassar

95 19 Bagian pemasaran ngia" aa*i"ismsi Jurnal :e-i,.taaian Mearbuat iap. Register kas

96 80 'dl Jl : -- )zl ^t!91 rvl.nl a 6 (0E.} e {] b!.i ) Hi il 5l bl cgl cdl

97 a.- r-- _- KEMENTERTAN :RAN Rs r(td-f/" E{', ]3$3*,r0#HH.fJDTDTKAN ^";cer MAKASSAR un vbrsltas Nl ^ i''aiiuiras EKNMr nrz^llar\.if,"1 f5,:"*t,r*, ffiy#;,i ;;* M aku s s m r elp Makassar, 16 Agustus 2016 Nmr SLbq UN'36' t 1/SP Lim;:lRangkaPStruiPsi Hal : Undangan Uiian SkriPsi Nama Nim Jurusan/Prdi : Nur Furqani Sahni z : Manajemen Kepada Yth. 1. Ketua 2. Wakil Ketua 3. Selaetaris 4. Pembimbing 5. Pembimbing 6. Pengujil 7. Penguji Dr. H. Muhammad Azis' M'Si Sahade, S.Pd',M'Pd ffi i"rt** musa',se''m'si ila";ramli, se',m'si. Nurman,SE.,M'Si t ilffiffisyj"sut'uuuaai"' se''m' s i atrmad Ali' SE',Ak''Ca Dengan hrmat kami mengharapkan rcfraalan Bapak/lbu untuk mahasiswa tersebut ]'"t '*g i; A[ah akan dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Jum'at 19 Agustus 2016 : 09'00 WTA Waktu Tempat : Ruangan Seminar et ' Lantai Atas Kehadiran dan kerjasama BapakAbu diucapkan bayak terima kasi' A.n Dekan. menguji SkriPsi f,'z":yii;',8-;?ri +'C)-a:iBil :,-{ F,1i{i,11-17i1 1(:' ffiltsyzzl1 catatan : Bita berhalangan hadir, harap disampaikan Manaiemen sehari sebetui pelalaanaan Seminar Sl<ripsi' kepada Ketua Prgram Studi

98 . rsci it KEMENTERAN RSET' TEC'{OLOG DAN PENDDKAN u*rvrijfris -!!t:{s rvnclg51 s AR i'aruiras,,1 ml i*i, EKNMr "e;";; i ;;* M akas s qr r etp' # 82 Membacakan Mengingat ldenetapkan *"ihh"ffi''yu:yis'u DEKAN rakulrasesggp ulirvrrsrr Js lir cnm MAKAssAR : Surat Keputusan Ketua Pgram Studi Manajemen. t 1 /sp/ ffi;;;;6ierun': : 1. Undang-undangNmr 20 Tahun Peraturan p"*sti"t"ft Nmr Tahun 1999 ^60 3. Keputus* pt"tij"" Nmr 93 Tahun Keputusun r"rt"iiyiuo N * t T7 7 0 lt ahuri Keputusan MJ;il;N;;' 025/0/Tahun Keputus* Rtd;Ufr; N*t t01 3 lll36tpp/ Keputus* K#;;iiJua Nmr +t Tahun i 8. Keputus* R#;indimr N 36/ Wl 2012 : Dsen Yang Mahasiswa: Nama Stambuk Prgram Studi Fakultas Judul SkriPsi MEMUTUSKAN tersebut namanya di bawah ini sebagai Panitia Ujian Skripsi Nur Furqani Sahni 1293l4ZOO7 Manajemen Eknmi ;;;;"t h Sistem Pengendalian ntern Terhadap p"rr!ri-u* Kas Padi Perusahaan Daerah Air Minum(PDAM) KabuPaten Bantaeng Dengan susunan Panitia ujian sebagai berikut: : Or. ff. Muhammad Azis, M.Si. 1. Ketua 2. Wakil Ketua 3. Sekretaris 4. Pembimbing 5. Pembimbing tr 6. Pengujil 7. Pengujitr Sahade, S.Pd.,M.Pd Muh ichwan musa.,se.,m'si Dr. Anwar Ramli, SE',M'Si Nurman, SE.,M.Si Dr. Rmansyah Sahabuddin, SE.,M.Si Ahmad Ali, SE.,Ak.,Ca panitia Ujian Skripsi bertugas memeriksa dan menilai skripsi mahasiswa tersebul sesuai dengan peraturan dan pedman Penilaian- Diterapkan di : Makassar

99 83 RWAYAT HDUP Nur Furqani Sahni, Lahir di Bantaeng Desa Kadangkunyi Kecamatan Gantarangkeke Kelurahan TanahLe. Pada Tanggal 24 september Merupakan buah hati dari pasangan Saharuddin dan Naima. Anak pertama dari dua bersaudar. Penulis memulai pendidikan di SD Negeri 46 Kadangkunyi Bantaeng tahun 2000 dantamatpadatahun 2006, kemudianmelanjutkanpendidikan di SMP Negeri 2 Bantaeng pada tahun Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 2 Bantaeng dan tamat pada tahun Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Negeri Makassar pada Fakultas Eknmi Prgram Studi Manajemen melalui jalur SBMPTN (SeleksiBesarMasukPerguruanTinggiNegeri).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas 2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem pengendalian inter adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berkaitan

Lebih terperinci

MAKALAH. Internal Control. Adminitrasi Bisnis. Oleh: ANDY WIJAYA ( )

MAKALAH. Internal Control. Adminitrasi Bisnis. Oleh: ANDY WIJAYA ( ) MAKALAH Internal Control Adminitrasi Bisnis Oleh: ANDY WIJAYA (14121020) FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PRODI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2015-2016 Kata Pengantar Puji syukur saya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

TINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA BANDUNG

TINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA BANDUNG TINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA BANDUNG Review Of Internal Control System Of Cash In Flow On PDAM Kota Bandung TUGAS AKHIR Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu kegiatan yang bergerak di bidang usaha mempunyai tujuan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Suatu kegiatan yang bergerak di bidang usaha mempunyai tujuan yang harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu kegiatan yang bergerak di bidang usaha mempunyai tujuan yang harus dicapai. Tujuan utama dari perusahaan adalah memperoleh laba seoptimal mungkin serta

Lebih terperinci

MAKALAH INTERNAL CONTROL

MAKALAH INTERNAL CONTROL MAKALAH INTERNAL CONTROL Dosen Pembimbing: Putri Taqwa Prastiyaningrum Di susun Oleh: Asidik Thaib 14121028 Sistem Informasi UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai, akan tetapi dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit-unit

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA 22 BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Kas Pengertian Kas Dalam bahasa sehari-hari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana penulis ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Pengendalian dan Pengawasan Intern Sebelum membicarakan unsur-unsur pengawasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan didirikan bertujuan unutk mengembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan didirikan bertujuan unutk mengembangkan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan didirikan bertujuan unutk mengembangkan dan mempertahankan kelangsungan usahanya. Ketelitian perusahaan dalam menjalankan usahanya berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB III. Objek dari peneltian ini adalah system pengendalian intern penerimaan kas

BAB III. Objek dari peneltian ini adalah system pengendalian intern penerimaan kas BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari peneltian ini adalah system pengendalian intern penerimaan kas pada PDAM (perusahaan daerah air minum) kota Bandung, dipilihnya PDAM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pengendalian Intern 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Manoppo (2013) dalam analisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima cabang Manado masih belum efektif,

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB IX PERENCANAAN, PENGELOLAAN, DAN EVALUASI USAHA JASA ALAT MESIN PERTANIAN Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air bersih sudah menjadi suatu keharusan dan menyangkut hajat hidup orang

BAB I PENDAHULUAN. Air bersih sudah menjadi suatu keharusan dan menyangkut hajat hidup orang BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kebutuhan yang sangat penting bagi manusia adalah kebutuhan atas air bersih, baik untuk konsumsi atau untuk kebutuhan seharihari. Air bersih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Sistem Akuntansi Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, peranan sistem dalam kegiatan perusahaan sangatlah penting dalam membangun kepentingan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran yang berupa informasi akuntansi. Sistem akuntansi mengajarkan sistem pengolahan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian Sistem menurut Hall (2009:6), Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber daya manusia akan membawa pengaruh yang besar dan luas terhadap perubahan ekonomi selama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Menurut Mulyadi (2001: 2) sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap perusahaan tentu menginginkan adanya peningkatan dan perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

II.LANDASAN TEORI. terjadi demi berlangsungnya hidup perusahaan. Tanggung jawab atas keamanan aktiva perusahaan, kesalahan-kesalahan dan

II.LANDASAN TEORI. terjadi demi berlangsungnya hidup perusahaan. Tanggung jawab atas keamanan aktiva perusahaan, kesalahan-kesalahan dan 5 II.LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pengendalian Intern Berdirinya sebuah perusahaan harus disertai dengan terbentuknya manajemen yang handal dan dapat menjamin lancarnya operasional, baik itu pengamanan

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3 PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan dengan

Lebih terperinci

pengertian sistem pengendalian intern ada

pengertian sistem pengendalian intern ada 24 BAB II KERANGKA TEORETIS A. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sebelum membahas pengertian sistem pengendalian intern ada baiknya terlebih dahulu diberikan pengertian sistem, pengendalian intern

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi

Lebih terperinci

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA CV. AJC

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA CV. AJC JUDUL SKRIPSI : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA CV. AJC Nama Disusun leh: : Akbar Muhammad NPM : 20212536 Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Budi Sants LATAR

Lebih terperinci

MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL NAMA :ADRINUS NOLA PALI NIM : PRODI :SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL NAMA :ADRINUS NOLA PALI NIM : PRODI :SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL NAMA :ADRINUS NOLA PALI NIM :14121049 PRODI :SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia, banyak berdirinya berbagai jenis perusahaan mulai dari berskala kecil hingga berskala besar baik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN PADA PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA SKRIPSI

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN PADA PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA SKRIPSI ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN PADA PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA SKRIPSI Diajukan Oleh : Dara Marsha Mandiri 1013010156 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Sistem Untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola sumber data keuangannya. Namun sebelum

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak BAB II DASAR TEORI A. Deskripsi Teori 1. Sistem Akuntansi Kebutuhan terhadap informasi keuangan dari suatu perusahaan sangat diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak di luar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Prosedur Pengertian prosedur menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi menyatakan bahwa: Prosedur adalah suatu kegiatan yang melibatkan beberapa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan,

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan, 5 BAB II LANDASAN TEORI Informasi dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan, di butuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan, seperti kreditur, calon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha untuk semakin maju lebih efektif. Semakin maju dunia usaha dan semakin berhasilnya perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA

BAB II TINJAUN PUSTAKA BAB II TINJAUN PUSTAKA.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut Mulyadi (008:5) adalah, suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi yang diterapkan secara memadai sangat membantu manajemen dalam menghadapi masalah yang muncul. Berikut ini akan diuraikan beberapa definisi tentang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Prosedur 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cenderung masih terbatas, pimpinan masih dapat mengawasi jalannya

BAB I PENDAHULUAN. cenderung masih terbatas, pimpinan masih dapat mengawasi jalannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil umumnya memiliki organisasi. Pada perusahaan yang organisasinya masih kecil dengan karyawan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berikut adalah penelitian yang sejenis dengan apa yang akan diteliti: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti / tahun 1. Kriswanto

Lebih terperinci

Konsep Resiko & Sistem Pengendalian Intern

Konsep Resiko & Sistem Pengendalian Intern 75 Konsep Resiko & Sistem Pengendalian Intern Pengenalan Sistem pengendalian intern (Mulyadi, 2001, h.165) meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengatur segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan supaya

BAB I PENDAHULUAN. mengatur segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan supaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis di era global ini menuntut seluruh perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Agar tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Ada beberapa pengertian sistem menurut para ahli melalui bukunya, yaitu disebutkan dibawah ini. Sistem menurut Krismiaji (2010:1) Sistem merupakan rangkaian komponen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengelolaan data akuntansi untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan menurut Kasmir (2012:7), laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Menurut Krismiadji (2002;4) suatu sistem informasi akuntansi sering disebut juga sebagai sistem informasi adalah suatu kombinasi dari personalia, catatan-catatan,

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen) DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL (Variabel Independen) No Pertanyaan Jawaban Kuesioner I. 1. 2. 3. 4. 5. II. 6. 7. 8. 9. Independensi Auditor internal mengemukakan pendapatnya dengan bebas tanpa mendapat

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan dan penerimaan kas PT Kurnia Mulia Citra Lestari, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Para ahli mendefenisikan pengertian sistem akuntansi tidak jauh berbeda yaitu mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan Clowor Distro Semarang adalah usaha usaha bersama 4 orang yang bergerak dibidang

Lebih terperinci

a. Bagian akuntansi personilnya dari lulusan akuntasi minimal D3. Penerapan struktur pengendalian intern tersebut kemudian akan di

a. Bagian akuntansi personilnya dari lulusan akuntasi minimal D3. Penerapan struktur pengendalian intern tersebut kemudian akan di a. Bagian akuntansi personilnya dari lulusan akuntasi minimal D3. b. Manajer akunting dijabat oleh karyawan yang telah berpengalaman dalam bidangnya selama min. 3 tahun dan berpendidikan minimal S1 akuntansi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini, perusahaan-perusahaan menghadapi persaingan yang sangat ketat. Kegiatan usaha dan perdagangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian menuju arah persaingan dunia semakin dekat,

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian menuju arah persaingan dunia semakin dekat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan perekonomian menuju arah persaingan dunia semakin dekat, maraknya perusahaan yang bergerak di bidang perekonomian semakin menambah ketatnya persaingan

Lebih terperinci

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS Dosen: Putri Taqwa Prasetaningrum Disusun Oleh: Nama : Irwandi Nim : 14121041 Kelas : 21/pagi PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKONOLOGI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Pengendalian intern ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pengertian sistem Pada dasarnya sistem digunakan untuk menangani suatu permasalahan atau pekerjaan agar mencapai tujuan perusahaan. Dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Struktur Organisasi Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu harus mempunyai struktur organisasi yang menyatakan berbagai fungsi

Lebih terperinci

Pengertian Gaji dan Upah Definisi Menurut Para Ahli Unsur serta Sistem Pengawasan Intern

Pengertian Gaji dan Upah Definisi Menurut Para Ahli Unsur serta Sistem Pengawasan Intern Pengertian Gaji dan Upah Definisi Menurut Para Ahli Unsur serta Sistem Pengawasan Intern Pengertian Gaji dan Upah adalahapapun akan dilakukan leh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu mendapatkan

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI (STUDI KASUS PADA CV RESTU IBU BANJARMASIN)

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI (STUDI KASUS PADA CV RESTU IBU BANJARMASIN) JURNAL HUMANIORA TEKNOLOGI Vol. II No.I; Oktober 2016 PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI (STUDI KASUS PADA CV RESTU IBU BANJARMASIN) YULI FITRIYANI Jurusan Teknologi Industri

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atas penerimaan dan pengeluaran kas pada Perusahaan dan Koperasi. Memiliki

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atas penerimaan dan pengeluaran kas pada Perusahaan dan Koperasi. Memiliki BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang menguji analisis atas sistem pengendalian internal atas penerimaan dan pengeluaran kas pada Perusahaan dan Koperasi. Memiliki hasil

Lebih terperinci

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan Jenis Infrmasi yang Terbuka dan Dikecualikan Kelmpk Infrmasi Publik yang diatur dalam UU KIP mencakup Infrmasi Publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; Infrmasi Publik yang wajib diumumkan

Lebih terperinci

Sistem Pengendalian Internal Kas Pada PT. Pos Indonesia (Persero)

Sistem Pengendalian Internal Kas Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-08 Sistem Pengendalian Internal Kas Pada PT. Pos

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni:

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Akuntansi American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai:..proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub sistem yang terjalin satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada profit maupun non profit selalu memiliki tujuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada profit maupun non profit selalu memiliki tujuan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan atau instansi baik pemerintah maupun swasta yang berorientasi pada profit maupun non profit selalu memiliki tujuan dalam menjalankan setiap

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak ektern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK N. 2 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Lapran Arus Kas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) N. 2 tentang Lapran Arus Kas disetujui dalam Rapat Kmite Prinsip Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana kita ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam operasi perusahaan. Keuntungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Menurut Ikatan Akuntasi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntan Publik (SAK ETAP) No.11 tahun 2013, pengertian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dapat mencapai laba yang optimal guna perkembangan perusahaan kedepan. Prosedur ini

BAB II KAJIAN TEORI. dapat mencapai laba yang optimal guna perkembangan perusahaan kedepan. Prosedur ini BAB II KAJIAN TEORI 1.1 Pengertian Prosedur Dalam mengelola perusahaan diperlukan adanya suatu prosedur yang mengatur jalannya kegiatan operasional dan menjaga keseimbangan antara harta dan hutang perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diperlukan suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada umumnya suatu perusahaan mempunyai tujuan jangka panjang yaitu untuk memperoleh pendapatan dalam rangka mempertahankan kelangsungan operasional perusahaannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Sistem dan Prosedur Ada beberapa pengertian sistem dan prosedur, diantaranya adalah sebagai berikut : Menurut Mulyadi (2008: 4) Sistem adalah suatu jaringan prosedur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Hikmawati dan Effendi (2014) melakukan penelitian dengan judul Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada CV. Lestari Motorindo.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan dapat mengawasi dan mengendalikan sendiri semua operasi perusahaan tetapi jika perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Wulandari (2009) menyatakan bahwa dalam melakukan sistem pengendalian internal terhadap penerimaan dan pengeluaran kas sudah sesuai dengan prinsip pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini kondisi perekonomian di Indonesia belum sepenuhnya pulih.

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini kondisi perekonomian di Indonesia belum sepenuhnya pulih. 1 BAB I PENDAHULUAN.1 Latar Belakang Penelitian Sampai saat ini kondisi perekonomian di Indonesia belum sepenuhnya pulih. Pemerintah telah bertekad untuk melakukan langkah dan kebijaksanaan strategis,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Tujuan Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern Menurut Mulyadi ( 2005 : 163 ) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Sistem Akuntansi Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

"EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN" Dwi Suprajitno. Abstrak

EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN Dwi Suprajitno. Abstrak "EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN" Dwi Suprajitno Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian intern terhadap penggajian yang telah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Studi pustaka tentang pengertian sistem akuntansi dijumpai beberapa pengertian oleh beberapa ahli yaitu menurut Widjajanto (001:4),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Akuntansi 1. Pengertian Sistem Akuntansi Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami lingkungan kita. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu dipandang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi sangat diperlukan oleh perusahaan dan tidak terlepas dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efek/pengaruh/akurat dalam memberikan hasil yang memuaskan, memanfaatkan waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efek/pengaruh/akurat dalam memberikan hasil yang memuaskan, memanfaatkan waktu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Definisi efektif menurut JS.Badudu (1994:371) adalah: Efektif mempunyai efek/pengaruh/akurat dalam memberikan hasil yang memuaskan, memanfaatkan waktu dan cara dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Suatu sistem akuntansi disusun untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berguna bagi pihak ekstern dan intern. Informasi suatu perusahaan, terutama informasi

Lebih terperinci